perencanaan proyek.ppt
DESCRIPTION
teknikTRANSCRIPT
Hafidh Munawir
Pengorganisasian
• Pengorganisasian : Mengalokasikan seluruh sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka organisasi tertentu.
• Pengorganisasian : Merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasiaan pekerjaan diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
4 Pilar dalam PengorganisasianPembagian Kerja (division of work)Pengelompokan Pekerjaan
(departementalization)Penentuan Relasi antarbagian dalam
organisasi (hierarchy)Koordinasi (coordination)
Pembagian Kerja (division of work)Pembagian Kerja : Menyederhanakan dari
keseluruhan kegiatan dan pekerjaan, yang mungkin bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang lebih spesifik.
Pengelompokan Pekerjaan (departementalization)Pengelompokan Pekerjaan : Pengelompokan
pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
Deny Ismanto_FE UAD
Proses Job
Departmentalization
Proses Job Specialization /Division of Work
-Memasak makanan berdasarkan berbagai menu-Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, minyak goring, es batu, dan lain sebagainya-Menuliskan menu yang dipesan pelanggan-Mengantarkan makanan pesanan kepada meja pelanggan-Menerima pembayaran dari pelanggan-Membuat laporan keuangan harian-Membuat laporan keuangan bulanan
-Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, minyak goreng, es batu, dan lain sebagainya. -Memasak makanan berdasarkan berbagai menu-Menuliskan menu yang dipesan pelanggan-Mengantarkan makanan pesanan kepada meja pelanggan
-Menerima pembayaran dari pelanggan-Membuat laporan keuangan harian-Membuat laporan keuangan bulanan
Bagian Keuangan
Bagian Pelayanan
Bagian Dapur
Contoh Pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan dalam
Bisnis Restoran
Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi (hierarchy)Hierarchy : Sesuatu yang dihasilkan oleh
adanya hubungan “penetapan siapa yang memberi laporan kepada siapa dalam organisasi”
Koordinasi (coordination)Koordinasi : Proses dalam mengintergrasikan
seluruh aktivitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif.
Bentuk Bagan OrganisasiBentuk Piramid : Bentuk yang paling banyak
digunakan karena sederhana, jelas dan mudah di mengerti.
Bentuk Vertikal : Bentuk yang agak menyerupai bentuk piramid dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas kebawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
Bentuk Horisontal : Bagan ini digambarkan secara mendatar, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri kekanan.
Bentuk Lingkaran : Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur OrganisasiStrategi OrganisasiSkala PerusahaanTeknologi Lingkungan
Pendekatan dalam Proses DepartementalisasiBerdasarkan FungsionalBerdasarkan ProdukBerdasarkan PelangganBerdasarkan GeografisBerdasarkan Matriks
Struktur Organisasi Formal & InformalStruktur organisasi formal : Desain
organisasi berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki dan dihadapi oleh organisasi.
Struktur organisasi informal : Desain organisasi berdasarkan kesamaan tuntutan, hobi, dan lain sebagainya.
STRUKTUR ORGANISASIAda pimpinanAda bawahanBagaimana menjadi bawahan yang baikBagaimana menjadi pemimipin yang baik
13
Menjadi bawahan yang baikBisa menjalankan tugas dengan baikBisa mengerjakan lebih dari targetBerusaha untuk belajarSiap untuk ditempatkan dimanapunMau membantu pekerjaaan yang lainMindsetnya harus menjadi pemimpin/pemilikBerani bersaing dengan yang lainJangan menjelekkan atasan didepan umum
14
Menjadi pemimpin yang baikBisa memberi solusiBisa menjadi teladan yang baikBisa memimpinBisa berkomunikasi dengan bawahanBisa memberikan motivasi ke
15
Untuk menjadi pemimpin tidaklah cukup hanya pintar dari segi kognitif saja tetapi lebih dari itu juga harus matang secara emosional.
Pemimpin harus mengetahui atau mengenal bawahan, entah itu kematangan kecakapannya ataupun kemauan/ kesediaannya.
16
Blanchard & Natemeyer
Lanjutan
Dengan mengenal type bawahan (kematangan dan kesediaan) maka seorang pemimpin akan dapat memakai gaya kepemimpinan yang sesuai.
Sayangnya jaman sekarang banyak pemimpin yang suka main kuasa tanpa mempedulikan bawahan. Kalaupun mempedulikan bawahan karena ada motif tertentu seperti nepotisme.
17
Blanchard & Natemeyer
PENGELOMPOKAN BAWAHAN
Mampu dan mau
Mampu tetapi tidak mau
Tidak mampu tetapi mau
Tidak mampu dan tidak mau
K.4
G.4
K.3
G.3
K.2
G.2
K.1
G.1
18
DISKUSIKAN ?Bagaimana sikap pemimpin, jika menghadapi
bawahan seperti ituJelaskan pekerjaan dari pemimpin proyek ?
Idham Cholid 19
Tidak bisa dan tidak mauMenjelaskan apa yang harus dilakukan dan
mau belajar agar bisaMemberikan hadiahMencari alasaan mengapa tidak mau dan
tidak bisaTidak mau dirayuTidak bisa di training
Idham Cholid 20
Tidak mau dan bisaDiberikan apresiasi
Idham Cholid 21
PendahuluanHal penting dalam manajemen proyek
adalahKetepatan memilih bentuk organisasi (tim)Memilih manajer proyek yang tepat Aktifitas integrasi dan koordinasi yang baik
Diluar hal tsb diperlukan :Apa yang akan dikerjakan?Bagaimana pengendaliannya?
Lingkup pekerjaanPerencanaan dan pengendalian :
Sebelum proyek dimulaiSelama proyek berlangsungKoreksi pada saat terjadi perbedaan antara
rencana dan pelaksanaanDitujukan untuk mengurangi ketidakpastian
tentang apa yang akan dihasilkan dari pengerjaan proyek
Tahap Perencanaan ProyekAktifitas ini dikerjakan setelah proyek ditanda tangani Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan‐kebutuhannva.
Dalam hal ini perlu ditentukan hasil akhir proyek, waktu, biava dan performansi yang ditargetkan.
Pekerjaan‐pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus diuraikan dan didaftar.
Organisasi proyek dirancang untuk menentukandepartemen‐departemen yang ada, subkontraktor yangdiperlukan dan manajer manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pekerjaan yang ada.
Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat yang memperlihatkan waktu tiap aktivitas, batas selesai
danmilestone.
Sebuah rencana anggaran dan sumberdaya yangdibutuhkan.Rencana ini akan memberikan informasimengenai jumlah sumberdaya dan waktu untuk setiapaktivitas pekeejaan.
Ramalan mengenai waktu, biaya dan performansipenyelesaian proyek.
Rencana Induk ProyekTujuan pembuatan rencana adalah : untuk memberikan petunjuk kepada manajer dan tim
proyek selama siklus hidup proyek; untuk memberitahukan mengenai sumberdaya apa yang
diperlukan, kapan dan berapa besar biaya yangdikeluarkan, dan
memungkinkan mereka mengukur kemajuan yang telahdibuat dan keterlambatan yang terjadi, selanjutnya apayang perlu dilakukan untuk mengejar ketertinggalanitu.
Isi Rencana Proyek (RIP)Terdapat kemiripan dengan proposal proyek,
harus lebih detail dan luas, ditujukan untuk kepentingan anggota tim proyek (internal).Deskripsi proyekManajemen dan OrganisasiBagian teknisAlat‐alat perencanaan
Deskripsi ProyekDeskripsi singkat mengenai asal‐usul dan
latarbelakang lahirnya proyek. Termasuk disini penjelasan singkat tentang proyek, tujuan, kebutuhan, kendala, masalah yang ada (dan bagaimana akan diatasi), jadwal induk yang memperlihatkan kejadian dan milestone yang ada.
Manajemen dan OrganisasiRingkasan mengenai organisasi dan personel yang dibutuhkan. Isinya meliputi :Manajemen proyek dan organisasi. Detail mengenai bagaimana proyek akan dikelola dan identifikasi mengenai personel kunci dan hubungan kewenangan yang ada.Kebutuhan orang. Estimasi kebutuhan orang berikut ketrampilan, kepakaran dan cara penempatan serta rekruitingnya.Training dan pengembangan. Ringkasan mengenai pengembangan eksekutif dan training personel yang perlu diberikan untuk mendukung proyek.
Bagian TeknisRingkasan mengenai aktivitas utama proyek, waktu dan biaya. Termasuk dalam bagian ini adalah:Rincian pekerjaan (statement of work). Pekerjaan yang ada diuraikan.Jadwal proyek. Jadwal proyek berhubungan dengan kejadian, termasuk Milestone, jaringan kerja proyek, diagram CPM/ PERT.Anggaran dan dukungan keuangan. Estimasi mengenai pengeluaran, kapan waktunya, untuk biaya tenaga kerja, bahan dan fasilitas.Testing. Daftar semua yang perlu diuji, termasuk prosedur, waktu dan orang yang bertanggungjawab.Dokumentasi. Dokumen‐dokumen yang akan dihasilkan dan bagaimana dokumen ini akan diorganisasikan dan disimpan.
Implementasi. Bahasan dan petunjuk mengenai bagaimana pelanggan menjalankan hasil proyek.
Rencana peninjauan pekerjaan. Prosedur mengenai peninjauan pekerjaan secara periodik, catatan apa yang perlu ditinjau, kapan, oleh siapa dan menurut standar apa.
Justifikasi ekonomi. Ringkasan alternatif yang mungkin dalam mencapai tujuan proyek memperlihatkan tradeoff antara biaya dan jadwal.
Alat alat Perencanaan‐ Banyak metoda yang digunakan dalam perencanaan
antara lain: Work breakdown structure (WBS) ‐ untuk menentukan
pekerjaan pekerjaan yang ada dalam proyek. Matriks tanggungjawab ‐ untuk menentukan organisasi
proyek, orang‐orang kunci dan tanggungjawabnya. Gantt charts ‐ digunakan untuk menunjukkan jadwal
indukproyek, dan jadwal pekerjaan secara detail.
Jaringan kerja (network) ‐ untuk memperlihatkan urutanpekerjaan, kapan dimuiai, kapan selesai, kapan proyek secara keseluruhan selesai.
EstimasiPilihan dalam estimasi :
Menunda estimasi sampai akhir proyekMendasarkan pada proyek yg miripMenggunakan teknik dekomposisiModel empiris
Pendefinisian PekerjaanUtk proyek dalam skala besar diperlukan
metodeuntuk menentukan elemen‐elemen proyek dalam bagian yang lebih detail.
Dapat diketahui keterkaian antar aktifitas, urutan waktu dan personilnya.
Work Breakdown Structure (WBS)
WBSManfaat dari WBS :Dalam tahap analisis WBS dapat digunakan
untuk memastikan akurasi dan kelengkapan dari semua personil proyek
Dijadikan sebagai dasar penganggaran dan penjadwalan
Sebagai alat kontrol pelaksanaan proyek
Organizational Breakdown Structure (OBS) OBS adalah proses hierarkis yang melukiskan
bagaimana perusahaan dikelola sebagai suatu organisasi untuk menentukan tanggung jawab kerja.
Tujuan OBS adalah: Menyediakan suatu kerangka untuk meringkas
kerja unit organisasi, Mengidentifikasi unit organisasi yang
bertanggung jawab untuk paket kerja, dan mengikat unit organisasi kepada akun
pengendalian biaya.
Responsibility Assignment Matriks (RAM)RAM merupakan matrik yang
menggambarkan hubungan antara WBS dan OBS.
Dalam RAM setiap unit organisasi dalam OBS ditugaskan kepada tiap aktivitas yang terdapat dalam WBS.
MEMIMPIN DAN MENGORGANISIR BAWAHAN JENIS SASARAN KERJA :1. PEMECAHAN MASALAH2. INOVASI3. PROYEK atau TUGAS KHUSUS4. RUTINITAS
SASARAN harus SMART-C :1. SPECIFIC : Menjelaskan secara khusus dan terinci jenis
tindakan dan hasil sasaran yang diharapkan.2. MEASURABLE : Menjelaskan tolok ukur sasaran,
bagaimana kinerja diukur.3. ACHIEVABLE : Sasaran Kerja bersifat menantang namun
dapat dijangkau oleh pekerja.4. REALISTIC : Sasaran Kerja sesuai dengan kondisi nyata,
baik kondisi perusahaan maupun lingkungan eksternal.5. TIMEBOUND : Sasaran Kerja memiliki rentang waktu
penyelesaian, kurun waktu yang ditentukan.6. CONTROLABLE : Pekerja dapat mengontrol/mengawasi
tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran.
41HRD
DISKUSIBuatlah suatu proyek sederhana di
lingkungan vokasi iniJob deskPraktek pengarahan
Idham Cholid 42
LIKERT’S MANAGEMENT SYSTEM
Merupakan penyempurnaan dari leadership continuum
Ada 4 macam gaya kepemimpinan, yaitu :- Sistem I : Explosive /Autoritative- Sistem II : Benevolent Authoritative- Sistem III : Consultative- Sistem IV : Participative Management
Idham Cholid 43
Sistem I : Explosive /Autoritative
Pemimpin menentukan semua keputusan yang bertalian dengan pekerjaan
Pemimpin menentukan standard bagaimana bawahan melakukan tugas
Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman
Atasan dan bawahan bekerja dalam suasana yang saling curiga
Idham Cholid 44
LIKERT’S MANAGEMENT SYSTEM
Sistem II : Benevolent AuthoritativePemimpin menyampaikan tujuan, bawahan
bebas memberikan pendapatBawahan diberi kelonggaran
melaksanakan tugas , tetapi diberi batasan serta prosedur
Bawahan yang berhasil menyelesaikan tugas diberi penghargaan, sanksi bagi yang kurang berhasil
Hubungan atasan bawahan dalam suasana baik
Idham Cholid 45
LIKERT’S MANAGEMENT SYSTEM
Sistem III : ConsultativePemimpin menentukan tujuan dan
mengemukakan ketentuan yang bersifat umum, sesudah melalui proses diskusi dengan bawahan
Bawahan dapat mengambil keputusan sendiri untuk tugas-tugas tertentu
Penghargaan dan hukuman diberikan dalam rangka memberikan dorongan kepada bawahan
Bawahan bebas berdiskusi dengan atasan tentang tugas pekerjaan
Pemimpin punya kepercayaan pada bawahan dalam menyelesaikan tugas
Hubungan pemimpin dan bawahan baik, terjadi dua arah
Idham Cholid 46
LIKERT’S MANAGEMENT SYSTEM
Sistem IV : Participative ManagementPenentuan tujuan dan pengambilan
keputusan ditentukan oleh kelompokPemimpin mengambil keputusan atas
saran dari bawahanHubungan kerja penuh persahabatan
dan saling menghormatiMotivasi bawahan tidak hanya
berdasarkan alasan ekonomi , namun sampai pada pengakuan bawahan dalam melaksanakan tugas
---> merupakan sistem paling efektif
Idham Cholid 47
LIKERT’S MANAGEMENT SYSTEM
TEORI 3 DIMENSI W.J.REDDIN
Ada 3 pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan perilaku kepemimpinan :
Berorientasi tugas (task oriented)Berorientasi hubungan kerjasama
(relationship oriented)Berorientasi hasil (effectiveness oriented)
Idham Cholid 48
8 GAYA KEPEMIMPINAN REDDINGAYA KURANG EFEKTIF :1. DESERTER2. MISSIONARY3. AUTOCRAT4. COMPROMISER
GAYA EFEKTIF :5. BUREAUCRAT6. DEVELOPER7. BENEVOLENT AUTOCRAT8. EXECUTIVE
Idham Cholid 49
TEORI 3 DIMENSI W.J.REDDIN
GAYA KURANG EFEKTIFDeserter : tidak ada rasa keterlibatan, moral
rendah, sukar diramalkan.Missionary : sikap menggampangkan,
penolong, lemah.Autocrat : keras, keras kepala, bandel.Compromiser : tidak berpendirian tetap,
tidak ada keputusan, berpandangan pendek
Idham Cholid 50
TEORI 3 DIMENSI W.J.REDDIN
GAYA LEBIH EFEKTIFBureaucrat : patuh peraturan, manusia
organisasi, lugu/tanpa tedeng aling-alingDeveloper : kreatif, memberi pelimpahan
wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan
Benevolent Autocrat : lancar dan tertib, ahli mengorganisasikan, besar rasa keterlibatan diri
Executive : bermutu tinggi, memberi motivasi dengan baik, berpandangan luas
Idham Cholid 51
TEORI 3 DIMENSI W.J.REDDIN
PENDEKATAN KONTINGENSIKEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan Kontingensi model Fiedler
Teori Kepemimpinan Situasi menurut Hersey dan Blanchard
Idham Cholid 52
Teori Kepemimpinan Kontingensi model Fiedler
Ada 2 hal yang menjadi sasaran :Identifikasi faktor-faktor yang sangat penting
dalam situasiMemperkirakan gaya atau perilaku
kepemimpinan yang paling efektif dalam situasi tersebut
Idham Cholid 53
Elemen PentingAda 3 macam elemen penting yang akan
menentukan perilaku/gaya pemimpin yang efektif :
hubungan antara pemimpin dan bawahanstruktur tugaskewibawaan kedudukan pemimpin
Idham Cholid 54
Fiedler
Kondisi/situasi
Hubungan Pemimpin dan bawahan
Struktur Tugas Kewibawaan kedudukan pemimpin
Gaya kepemimpinan yang efektif
I Baik Berpola Kuat Mementingkan tugas atau hasil
II Baik Berpola Lemah tugas atau hasil
III Baik Tidak berpola Kuat tugas atau hasil
IV Baik Tidak berpola Lemah Mementingkan hubungan atau bawahan
V Tidak baik Berpola Kuat Mementingkan hubungan atau bawahan
VI Tidak baik Berpola Lemah Mementingkan hubungan atau bawahan
VII Tidak baik Tidak berpola Kuat Mementingkan hubungan atau bawahan
VIII Tidak baik Tidak berpola Lemah tugas atau hasil
Fiedler
Idham Cholid 55
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Kepemimpinan Situasional adalah kepemimpinan yang didasarkan atas hubungan saling mempengaruhi antara:
Tingkat bimbingan dan arahan yang diberikan pemimpin (prilaku tugas)
Tingkat dukungan sosio emosional yang disajikan pemimpin (prilaku hubungan)
Tingkat kesiapan yang diperlihatkan bawahan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu (kematangan bawahan).
Idham Cholid 56
Fiedler
Terdapat 4 gaya Kepemimpinan Situasional yaitu:
Memberitahukan, Menunjukkan, Memimpin, Menetapkan (TELLING-DIRECTING)
Menjual, Menjelaskan, Memperjelas, Membujuk (SELLING-COACHING)
Mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama (PARTICIPATING-SUPPORTING)
Mendelegasikan, Pengamatan, Mengawasi, Penyelesaian (DELEGATING)
Idham Cholid 57
Fiedler
Life Cycle Theory menurut Hersey dan Blanchard
Gaya kepemimpinan yang paling erfektif adalah gaya yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan (maturity) bawahan
Ada 4 macam gaya kepemimpinan :G1. Telling (tinggi tugas rendah hubungan)G2. Selling (tinggi tugas tinggi hubungan)G3. Participating (rendah tugas tinggi hubungan)G4. Delegating (rendah tugas rendah hubungan)
Idham Cholid 58
Menurut Hersey, Blanchard dan Natemeyer :Ada hubungan yang jelas antara level
kematangan orang-orang dan atau kelompok dengan jenis sumber kuasa yang memiliki kemungkinan paling tinggi untuk menimbulkan kepatuhan pada orang-orang tersebut
Idham Cholid 59
Blanchard & Natemeyer
KEMATANGAN adalah :Kemampuan dan kemauan orang-orang
atau kelompok untuk memikul tanggungjawab mengarahkan perilaku mereka sendiri dalam situasi tertentu.
merupakan konsep yang berkaitan dengan tugas tertentu dan bergantung pada hal-hal yang ingin dicapai pemimpin.
Idham Cholid 60
Blanchard & Natemeyer
Menurut Paul Hersey dan Ken. Blanchard :
Seorang pemimpin harus memahami kematangan bawahannya sehingga dia akan tidak salah dalam menerapkan gaya kepemimpinan.
Idham Cholid 61
Blanchard & Natemeyer
Tingkat kematangan :
Tingkat kematangan M1 (Tidak mampu dan tidak mau) maka gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpin bawahan seperti ini adalah Gaya Telling (G1), yaitu dengan memberitahukan, menunjukkan, menginstruksikan secara spesifik.
Tingkat kematangan M2 (tidak mampu tetapi mau), untuk menghadapi bawahan seperti ini maka gaya yang diterapkan adalah Gaya Selling/Coaching (G2), yaitu dengan Menjual, Menjelaskan, Memperjelas, Membujuk.
Idham Cholid 62
Blanchard & Natemeyer
LANJUTAN
Tingkat kematangan M3 (mampu tetapi tidak mau/ragu-ragu) maka gaya pemimpin yang tepat untuk bawahan seperti ini adalah Gaya Partisipatif (G3), yaitu Saling bertukar Ide & beri kesempatan untuk mengambil keputusan.
Tingkat kematangan M4 (Mampu dan Mau) maka gaya kepemimpinan yang tepat adalah Delegating (G4), mendelegasikan tugas dan wewenang dengan menerapkan system kontrol yang baik.
Idham Cholid 63
Blanchard & Natemeyer
KEMATANGAN (maturity) BAWAHAN
Mampu dan mau
Mampu tetapi tidak mau
Tidak mampu tetapi mau
Tidak mampu dan tidak mau
K.4
G.4
K.3
G.3
K.2
G.2
K.1
G.1
Idham Cholid 64
Blanchard & Natemeyer
Untuk menjadi pemimpin tidaklah cukup hanya pintar dari segi kognitif saja tetapi lebih dari itu juga harus matang secara emosional.
Pemimpin harus mengetahui atau mengenal bawahan, entah itu kematangan kecakapannya ataupun kemauan/ kesediaannya.
Idham Cholid 65
Blanchard & Natemeyer
Lanjutan
Dengan mengenal type bawahan (kematangan dan kesediaan) maka seorang pemimpin akan dapat memakai gaya kepemimpinan yang sesuai.
Sayangnya jaman sekarang banyak pemimpin yang suka main kuasa tanpa mempedulikan bawahan. Kalaupun mempedulikan bawahan karena ada motif tertentu seperti nepotisme.
Idham Cholid 66
Blanchard & Natemeyer
Transisi dalam kepemimpinanTransisi dalam kepemimpinanPendekatan sifat : sd tahun 1940 an
Pendekatan perilaku : 1940- 1960 an
Pendekatan kemungkinan (situasiona) : 1960-1970
1970-2000 an : pendekatan kembali pada sifat/ciri dari perspektif yang berbeda yaitu mencoba mengidentifikasi ciri-ciri pemimpin yang menjadi acuan orang lain.
Idham Cholid 67
Ciri pemimpin yang efektif :Selalu belajarBerorientasi pada pelayananMemancarkan energi positifMempercayai orang lainHidup seimbangMelihat hidup sebagai petualangSinerjik
Idham Cholid 68
Karakteristik Pemimpin (lembaga Karakteristik Pemimpin (lembaga “the leadership “the leadership challange”challange”,Sedarmayanti, 2009),Sedarmayanti, 2009)
Tegas dan KejujuranKemampuan Memberi inspirasiMemiliki kecerdasan intelegensiaBerpikir adil dan luasMendukungTerus terangMelihat ke depanDapat diandalkanKerjasamaBerpendirian kuatIdham Cholid 69
3 Kemampuan pemimpin abad 21 (Drucker dalam Sedarmayanti, 2009)Kemampuan pribadi : integritas tinggi, visi jelas, kreatif dan inovatif, tidak mudah puas, fleksibel dan memiliki kematangan jiwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki wibawa dan karismatik,mempunyai idealisme dan cinta tanah air.
Idham Cholid 70
3 Kemampuan pemimpin abad 21
Kepemimpinan memiliki kemampuan :
Berkomunikasi, Memotivasi orang lain, Membuat keputusan yang cepat dan tepat,
Mempengaruhi orang lain, Mengelola konflik, Berorganisasi,Idham Cholid 71
3 Kemampuan pemimpin abad 21 Dalam Berorganisasi
Mengembangkan organisasi
Ketrampilan operasional
Biaya tinggi manajemen stratejik
Aspek makro dan mikro ekonomi
Meraih peluang
Mengadakan pengkaderan generasi penerus.
Idham Cholid 72
Idham Cholid 73