perencanaan geometrik dan rencana anggaran …/peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi...

207
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KECAMATAN SIDOMUKTI KINTELAN KIDUL KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : UNTUNG JOKO MULATNO I 8208016 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: vananh

Post on 08-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA

ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KECAMATAN

SIDOMUKTI – KINTELAN KIDUL

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

UNTUNG JOKO MULATNO

I 8208016

PROGRAM DIPLOMA III

TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

MOTTO

Hari kemarin adalah pengalaman,hari esok adalah tantangan,hari ini

adalah kenyataan yang harus di isi dengan penuh harapan,kegembiraan

dan keberanian.

( Khalil Gibbran )

Allah SWT akan mengangkat derajad orang – orang beriman yang taat

dan patuh kepada-Nya serta orang – orang berilmu yang menggunakan

ilmunya untuk menegakkan Kalimatullah.

( Q.S Al-Mujadilah/58:11)

PERSEMBAHAN

ALLAH SWT,

Senantisa selalu melindungi hamba-Mu ini.

Terimakasih atas segala sesuatu yang telah Engkau berikan sehingga aku dapat

menyelesaikam Tugas Akhir ini dengan Lancar

Dengan usaha, semangat dan doa, akhirnya Tugas akhir ini terselesaikan juga. Dengan

rendah hati, sebuah karya kecilku ini kupersembahkan ........

Teruntuk yang Tersayang :

1. Bapak dan Ibu,

Terima kasih atas kasih sayang yang ibu

berikan.yang selalu mendoakanku dan memberikan

semangat,joko akan menjadi apa yang ibu

inginkan,selalu menjaga ibu,aku sayang ibu dan

untuk bapak semoga amalnya diterima Allah SWT.

2. Kakak – adiku

3. Pakdhe dan budhe

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmad, hidayah serta inayahnya-Nya, sehingga Tugas Akhir “PERENCANAAN

GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

KECAMATAN SIDOMUKTI – KINTELAN KIDUL KOTAMADYA

SALATIGA” dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih

gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir.Bambang Santoso, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Achmad Basuki, ST. MT, Selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ir. Djoko sarwono, MT, Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Ir. Agus sumarsono, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Bapak, Ibu, Adikku, dan semua pihak yang selalu memberi semangat dan

motivasi dalam penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

7. Sahabat, orang–orang terdekat dan teman-teman D3 Teknik Sipil Transportasi

2008 .

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, amin.

Surakarta, November 2011

Penyusun

UNTUNG JOKO MULATNO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR NOTASI ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2. Tujuan Perencanaan ..................................................................... 2

1.3. Teknik Perencanaan ..................................................................... 2

1.3.1 Perencanaan Geometrik Jalan Raya .................................. 2

1.3.2 Perencaan Tebal Perkerasan Lentur .................................. 3

1.3.3 Rencana Anggaran Biaya .................................................. 4

1.4. Lingkup Perencanaan ................................................................... 4

1.5. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir ............................................ 5

BAB II DASAR TEORI

2.1. Klasifikasi Jalan ........................................................................... 8

2.2. Kecepatan Rencana ...................................................................... 9

2.3. Bagian-Bagian Jalan .................................................................... 10

2.4. Alinement Horisontal .................................................................. 12

2.4.1. Panjang Bagian Lurus ...................................................... 12

2.4.2. Tikungan ........................................................................... 12

2.4.3 Diagram Super Elevasi ..................................................... 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Halaman

2.4.4. Jarak Pandang ................................................................... 23

2.4.5. Daerah Bebas Samping di Tikungan ................................ 27

2.4.6. Pelebaran Perkerasan ....................................................... 28

2.4.7. Kontrol Overlapping ......................................................... 30

2.4.8. Perhitungan Stasioning ..................................................... 31

2.5. Alinement Vertikal .......................................................................... 34

2.6. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ............................................ 40

2.6.1. Lalu Lintas ........................................................................ 40

2.6.2. Koefisien Distribusi Kendaraan ........................................ 41

2.6.3. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan ................. 42

2.6.4. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT & CBR) ...................... 44

2.6.5. Faktor Regional (FR) ........................................................ 44

2.6.6. Indeks Permukaan (IP) ...................................................... 45

2.6.7. Koefisien Kekuatan Relatif (a).......................................... 47

2.6.8. Batas-batas Minimum Tebal Terkerasan .......................... 49

2.6.9. Analisa Komponen Perkerasan ......................................... 51

2.7. Rencana Anggaran Biaya ................................................................ 51

BAB III PERENCANAAN JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan ................................................................. 56

3.1.1. Gambar Perbesaran Peta .................................................. 56

3.1.2. Penghitungan Trace Jalan ................................................ 56

3.1.3. Penghitungan Azimuth ..................................................... 58

3.1.4. Penghitungan Sudut PI ..................................................... 59

3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI ............................................ 59

3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ................................... 62

3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ............................................ 65

3.2.1. Tikungan PI1 ..................................................................... 66

3.2.2. Tikungan PI2 . ................................................................... 74

3.2.3. Tikungan PI3 .................................................................... 83

3.3. Penghitungan Stationing ............................................................. 92

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Halaman

3.4. Kontrol Overlapping ................................................................... 95

3.5. Penghitungan Alinemen Vertikal ................................................ 99

3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana ................................................ 96

3.5.2. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................... 101

3.5.2. Penghitungan Lengkung Vertikal ................................... 102

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan .......................................... 134

4.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas ............................................... 135

4.2.1. Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata .......... 136

4.2.2. Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan ............ 137

4.2.3. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ............... 137

4.2.4. Penghitungan LEP, LEA, LET dan LER ......................... 138

4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ......................................... 139

4.4. Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT) ..................................... 142

4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) .................... 142

4.4.2. Penentuan Nilai Faktor Regional .................................... 143

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

5.1. Typical Potongan Melintang ...................................................... 148

5.2. Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan ..................................... 148

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah ........................ 148

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase ..................... 159

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan ........ 195

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan .................. 179

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap .................. 181

5.3. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan proyek ....................... 182

5.3.1. Pekerjaan Umum ............................................................. 182

5.3.2. Pekerjaan Tanah .............................................................. 182

5.3.3. Pekerjaan Drainase .......................................................... 184

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan ............................................. 185

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Halaman

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan ...................................................... 187

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap ....................................................... 188

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan ............................ 189

5.5. Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan ........................................ 190

5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ...................................... 194

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ................................................................................. 196

6.2. Saran ............................................................................................ 197

PENUTUP ......................................................................................................... 198

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 199

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Bagan Alir Perencanaan Jalan ......................................................... 7

Gambar 2.1. RUMAJA, RUMIJA, RUWASJA, dilingkungan Jalan Antar Kota

(TPGJAK) ...................................................................................... 11

Gambar 2.2. Lengkung Full Circle ..................................................................... 15

Gambar 2.3. Diagram Alir Perencanaan Tikungan Full Circle .......................... 17

Gambar 2.4. Lengkung Spiral – Circle – Spiral ................................................. 18

Gambar 2.5. Diagram Alir Perencanaan Tikungan Spiral – Circle – Spiral ...... 20

Gambar 2.6. Lengkung Spiral – Spiral .............................................................. 21

Gambar 2.7. Diagram Alir Perencanaan Tikungan Spiral – Spiral .................... 22

Gambar 2.8. Superelevasi ................................................................................... 23

Gambar 2.9. Diagram Superelevasi Full Circle .................................................. 24

Gambar 2.10. Diagram Superelevasi Spiral – Circle – Spiral ........................... 25

Gambar 2.11. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral ......................................... 26

Gambar 2.12. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh < Lt ....... 29

Gambar 2.13. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh > Lt ....... 31

Gambar 2.14. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ......................................... 32

Gambar 2.15. Kontrol Overlaping ...................................................................... 33

Gambar 2.16. Stasioning ..................................................................................... 35

Gambar 2.17. Lengkung Vertikal Cembung ........................................................ 37

Gambar 2.18. Lengkung Vertikal Cekung ......................................................... 38

Gambar 2.19. Sketsa Ruang Bebas Jembatan ..................................................... 39

Gambar 2.20. Sketsa Ruang Bebas Jalan ............................................................. 39

Gambar 2.21. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur ............................. 40

Gambar 2.22. Korelasi DDT dan CBR .............................................................. 44

Gambar 3.1. Sket Azimuth. .................................................................................. 55

Gambar 3.2. Sket Trace Jalan .............................................................................. 60

Gambar 3.3. Tikungan PI1 (FC) ........................................................................... 72

Gambar 3.4. Diagram Superelevasi Tikungan PI1 (tipe FC) ................................ 73

Gambar 3.5. Tikungan PI2 (SCS) ......................................................................... 79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Gambar 3.6. Diagram Superelevasi Tikungan PI2 STA (tipe SCS) ..................... 80

Gambar 3.7. Tikungan PI3 (SCS) ........................................................................ 90

Gambar 3.8. Diagram Superelevasi Tikungan PI3 (tipe SCS) ............................. 91

Gambar 3.9. Sket Kontrol Overlaping ................................................................. 94

Gambar 3.10. Lengkung Vertikal PVI1 ............................................................... 98

Gambar 3.11. Lengkung Vertikal PVI2 ............................................................... 102

Gambar 3.12. Lengkung Vertikal PVI3 .............................................................. 110

Gambar 3.13. Lengkung Vertikal PVI4 .............................................................. 114

Gambar 3.14. Lengkung Vertikal PVI5 .............................................................. 118

Gambar 3.15. Lengkung Vertikal PVI6 .............................................................. 122

Gambar 3.16. Lengkung Vertikal PVI7 .............................................................. 126

Gambar 3.17. Lengkung Vertikal PVI8 .............................................................. 130

Gambar 4.1. Grafik Penentuan CBR desain 90% .............................................. 141

Gambar 4.2. Korelasi DDT dan CBR ................................................................ 142

Gambar 4.2. Grafik Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ................ 144

Gambar 4.3. Susunan Perkerasan ....................................................................... 146

Gambar 4.4. Typical Cross section .................................................................... 146

Gambar 5.1. Potongan Melintang Jalan ............................................................. 148

Gambar 5.2. Typical Cross section STA 1+200 ................................................. 149

Gambar 5.3. Typical Cross section STA 2+250 ................................................ 150

Gambar 5.4. Typical Cross section STA 0+900 ................................................. 151

Gambar 5.5. Typical Cross section STA 0+950 ................................................ 152

Gambar 5.6. Sket Volume Galian Saluran ......................................................... 159

Gambar 5.7. Sket Volume Pasangan Batu ......................................................... 160

Gambar 5.8. Detail Plesteran Pada Drainase ..................................................... 161

Gambar 5.9. Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan ..................... 162

Gambar 5.10.Detail Plesteran pada Dinding Penahan ........................................ 174

Gambar 5.11. Sket Luas Siaran pada Talud ....................................................... 175

Gambar 5.12. Sket Lapis Permukaan ................................................................. 179

Gambar 5.13. Sket Lapis Pondasi Atas .............................................................. 180

Gambar 5.14. Sket Lapis Pondasi Bawah .......................................................... 180

Gambar 5.15. Sket Marka Jalan Putus-Putus ...................................................... 181

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi menurut Kelas Jalan ........................................................... 8

Tabel 2.2. Klasifikasi menurut Medan Jalan ......................................................... 9

Tabel 2.3. Kecepatan Rencana (Vr) Sesuai Klasifikasi Fungsi & Klasifikasi

Medan ................................................................................................. 10

Tabel 2.4. Panjang Bagian Lurus Maksimum .................................................... 12

Tabel 2.5. Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emax = 10% ............... 14

Tabel 2.6. Jari – jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan . 16

Tabel 2.7. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ................................................. 25

Tabel 2.8. Panjang Jarak Pandang Menyiap/ Mendahului ................................... 26

Tabel 2.9. Kelandaian Maksimum yang diijinkan ............................................. 38

Tabel 2.10. Panjang Kritis (m) ............................................................................ 38

Tabel 2.11. Koefisien Distribusi Kendaraan ....................................................... 42

Tabel 2.12. Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan ............................................ 43

Tabel 2.13. Prosentase Kendaraan Berat yang Berhenti serta Iklim ................... 45

Tabel 2.14. Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt) ........................ 46

Tabel 2.15. Indeks Permukaan pada Awalr Umur Rencana (IP0) ...................... 47

Tabel 2.16. Koefisien Kekuatan Relatif .............................................................. 48

Tabel 2.17. Lapis Permukaan .............................................................................. 49

Tabel 2.18. Lapis Pondasi ................................................................................... 50

Tabel 3.1. Perhitungan Kelandaian Melintang .................................................... 62

Tabel 3.2. Elevasi Tanah Asli .............................................................................. 99

Tabel 3.3. Data Titik PVI .................................................................................... 101

Tabel 3.4. Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana Jalan ................................... 120

Tabel 4.1. Nilai LHRs ........................................................................................ 135

Tabel 4.2. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata ........................................ 136

Tabel 4.3. Perhitungan Angka Ekivalen umtuk Masing-masing kendaraan ...... 137

Tabel 4.4. Nilai LEP, LEA, LET dan LER ......................................................... 139

Tabel 4.5. Data CBR Tanah Dasar ...................................................................... 140

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Tabel 4.6. Penentuan CBR Desain 90% ............................................................ 140

Tabel 4.7. Faktor Regional ................................................................................. 150

Tabel 5.1. Hasil perhitungan volume galian dan timbunan ................................ 158

Tabel 5.2. Hasil perhitungan volume galian pondasi pada dinding penahan ...... 164

Tabel 5.3. Hasil perhitungan volume pasangan batu pada dinding penahan ...... 170

Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Luas Siaran pada Dinding Penahan ...................... 179

Tabel 5.5. Rekapitulasi perkiraan waktu pekerjaan ........................................... 191

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ............................................. 193

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

DAFTAR NOTASI

a : Koefisien Relatif

a` : Daerah Tangen

A : Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %

α : Sudut Azimuth

B : Perbukitan

C : Perubahan percepatan

Ci : Koefisien Distribusi

CS : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

CT : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

d : Jarak

D : Datar

D` : Tebal lapis perkerasan

Δ : Sudut luar tikungan

Δh : Perbedaan tinggi

Dtjd : Derajat lengkung terjadi

Dmaks : Derajat maksimum

DDT : Daya dukung tanah

e : Superelevasi

E : Daerah kebebasan samping

Ec : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Ei : Angka ekivalen beban sumbu kendaraan

em : Superelevasi maksimum

en : Superelevasi normal

Eo : Derajat kebebasan samping

Es : Jarak eksternal PI ke busur lingkaran

Ev : Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran

f : Koefisien gesek memanjang

fm : Koefisien gesek melintang maksimum

Fp : Faktor Penyesuaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

g : Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

G : Pegunungan

h : Elevasi titik yang dicari

i : Kelandaian melintang

I : Pertumbuhan lalu lintas

ITP : Indeks Tebal Perkerasan

Jd : Jarak pandang mendahului

Jh : Jarak pandang henti

k : Absis dari p pada garis tangen spiral

L : Panjang lengkung vertikal

Lc : Panjang busur lingkaran

LEA : Lintas Ekivalen Akhir

LEP : Lintas Ekivalen Permulaan

LER : Lintas Ekivalen Rencana

LET : Lintas Ekivalen Tengah

Ls : Panjang lengkung peralihan

Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif

Lt : Panjang tikungan

O : Titik pusat

p : Pergeseran tangen terhadap spiral

θc : Sudut busur lingkaran

θs : Sudut lengkung spiral

PI : Point of Intersection, titik potong tangen

PLV : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

PPV : Titik perpotongan tangen

PTV : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

R : Jari-jari lengkung peralihan

Rren : Jari-jari rencana

Rmin : Jari-jari tikungan minimum

SC : Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran

S-C-S : Spiral-Circle-Spiral

SS : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

S-S : Spiral-Spiral

ST : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

T : Waktu tempuh

Tc : Panjang tangen circle

TC : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

Ts : Panjang tangen spiral

TS : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

Tt : Panjang tangen total

UR : Umur Rencana

Vr : Kecepatan rencana

Xs : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

Y : Factor penampilan kenyamanan

Ys : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak

lurus ke titik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A SOAL TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B LEMBAR KOMUNIKASI dan PEMANTAUAN

LAMPIRAN C FORM SURVEY LALU-LINTAS

LAMPIRAN D DAFTAR HARGA SATUAN (Upah, Bahan dan Peralatan)

LAMPIRAN E ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

LAMPIRAN F GAMBAR AZIMUTH

LAMPIRAN G GAMBAR TRACE JALAN

LAMPIRAN H GAMBAR LONG PROFIL

LAMPIRAN I GAMBAR CROSSECTION

LAMPIRAN J GAMBAR PLAN PROFIL

LAMPIRAN K GAMBAR NOMOGRAM

LAMPIRAN L TIME SCHEDULE DAN KURVA S

LAMPIRAN M NETWORK PLAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan

kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya

jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu

daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah

semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan

bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Sidomukti - Kintelan Kidul yang terletak

di Kabupaten Salatiga bertujuan untuk memperlancar arus transportasi,

menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Sidomukti –

Kintelan Kidul demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1.2 Tujuan Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu :

1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

1.3 Teknik Perencanaan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan

disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan

Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997 dan Petunjuk

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik ini akan

membahas beberapa hal antara lain :

1. Alinemen Horisontal

Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari :

Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.

Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

a.) Circle – Circle

b.) Spiral – Circle – Spiral

c.) Spiral – Spiral

Pelebaran perkerasan pada tikungan.

Kebebasan samping pada tikungan

2. Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau

proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

3. Stationing

4. Overlapping

1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan

dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang

dipakai adalah sebagai berikut :

1. Lapis permukaan ( surface course ) : Laston MS 744

2. Lapis pondasi atas ( base course ) : Batu pecah CBR 100 %

3. Lapis pondasi bawah ( sub base course ) : Sirtu CBR 70 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1.3.3 Rencana Anggaran Biaya

Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :

1. Volume Pekerjaan

2. Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

3. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan

perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2008 Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.

1.4 Lingkup Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak

dicapai yaitu :

1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1.5 Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

Mulai

Buku Acuan :

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan

Antar Kota Tahun 1997 dan Peraturan

Perencanaan Geometrik Jalan Raya

Tahun 1970

Petunjuk Perencanaan Tebal

Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan

Metode Analisa Komponen SKBI

2.3.26 Tahun 1987

Peta topografi Skala 1 :

25.000

Kelandaian melintang dan memanjang

medan

Perbesaran peta menjadi skala 1:

10.000

Perhitungan : koordinat PI

(x,y) , sudut azimuth (α),

sudult luar tikungan (∆) ,

jarak (d) Perbesaran peta menjadi skala 1:

5.000

Perhitungan elevasi ( 100 m kanan ,

100 m kiri, tengah ) setiap 50 m

Kecepatan rencana (Vr)

Kelandaian melintang dan memanjang

medan rata-rata

Klasifikasi

medan

(TPPGJAK

1997 )

Klasifikasi kelas

jalan

(TPPGJAK 1997 )

Perencanaan Alinemen

Horizontal

Bagian Lurus

(TPPGJAK

1997 )

Bagian Lengkung /

Tikungan

(TPPGJAK 1997 )

b

c

Perhitungan Rmin dan

Dmaks

a

Trace

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Penentuan Rr :

Rr tanpa Ls > Rmin tanpa Ls > Rr dengan Ls > Rmin

dengan Ls

Perhitungan superelevasi terjadi

(etjd)

b

Stationing

Jarak pandang

henti dan menyiap

c

Perhitungan Data Lengkung /

Tikungan :

Ls ( lengkung peralihan )

Lc (lengkung lingkaran )

Pergeseran Tangen terhadap

spiral (p)

Absis dari p pada garis tangen

spiral (k)

Panjang tangen (Tc, Ts,Tt)

Jarak luar dari PI ke busur

lingkaran (Ec,Es,Et)

Diagram superelevasi

Pelebaran Perkerasan

Kebebasan Samping

Kontrol Overlaping

Perencanaan alinemen

Vertikal

a

Elevasi tanah asli

Elevasi rencana jalan

Gambar Long Profil

Perencanaan lengkung Vertikal

Panjang Lengkung vertikal

Elevasi titik PLV , PPV,

PTV

Stationing titik PLV ,

PPV, PTV

Kelandaian

memanjang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Gambar 1.1. Bagan Alir Perencanaan Jalan

Data Tebal

Perkerasan

Kelas Jalan

menurut

Fungsinya

Tipe Jalan

Umur

Rencana

CBR

Rencana

Curah Hujan

Setempat

Kelandaiaan

Rata-rata

Jumlah LHR

Angka

Pertumbuhan

Lalu lintas

d

Perencanaan Tebal

Perkerasan

Gambar Plane

Volume Galian

timbunan

Gambar Cross

Section

Daftar Harga Satuan Bahan, Upah dan Peralatan

d

Perhitungan volume pekerjaan :

Umum : Pengukuran , Mobilisasi dan

Demobilisasi ,Pekerjaan Direksi Keet

,Administrasi dan dokumentasi

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Drainase

Pekerjaan Dinding Penahan

Pekerjaan Perkerasan

Pekerjaan Pelengkap : Marka jalan , Rambu

jalan

Selesai

Pembuatan Time Schedule

Rencana

Anggaran Biaya

Analisa Harga Satuan

Pekerjaan

Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Klasifikasi Jalan

Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penetapannya kecuali didasarkan pada

fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang

diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan.

1. Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas :

a. Jalan Arteri

b. Jalan Kolektor

c. Jalan Lokal

2. Klasifikasi menurut kelas jalan :

Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan

klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel 2.1. (Pasal

II.PP.No.43/1993)

Tabel 2.1 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan

Fungsi Kelas Muatan sumbu terberat MST (ton)

Arteri

I

II

IIIA

>10

10

8

Kolektor

IIIA

IIIB

8

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

3. Klasifikasi menurut medan jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan

medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi jalan menurut medan

jalan ini dapat dilihat dalam tabel 2.2.

Tabel 2.2 Klasifikasi Menurut Medan Jalan

No Jenis Medan Notasi

Kemiringan medan

(%)

1

2

3

Datar

Perbukitan

Pegunungan

D

B

G

< 3

3 – 25

>25

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

4. Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan

Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. No. 26/1985

adalah Jalan Nasional, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa dan Jalan

Khusus

2.2 Kecepatan Rencana

Kecepatan rencana (Vr) pada ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai

dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan –

kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang

cerah, lalu lintas yang lenggang, dan tanpa pengaruh samping jalan yang

berarti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Tabel 2.3 Kecepatan Rencana (Vr) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan

Fungsi

Kecepatan Rencana, Vr, km/jam

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70

Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50

Lokal 40 – 70 30 – 50 20 – 30

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.3 Bagian – Bagian Jalan

1 Ruang Manfaat Jalan (RUMAJA)

a. Lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan

b. Tinggi 5 meter diatas permukaan perkerasan pada sumbu jalan

c. Kedalaman ruang bebas 1,5 m di bawah muka jalan

2 Ruang Milik Jalan (RUMIJA)

Ruang daerah milik jalan (RUMIJA) dibatasi oleh lebar yang sama dengan

RUMAJA ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5m dan

kedalaman 1,5m.

3 Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA)

Ruang sepanjang jalan di luar RUMIJA yang dibatasi oleh tinggi dan lebar

tertentu, diukur dari sumbu jalan sesuai dengan fungsi jalan:

a. Jalan Arteri minimum 20 meter

b. Jalan Kolektor minimum 15 meter

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

c. Jalan Lokal minimum 10 meter

Gambar 2.1 RUMAJA, RUMIJA, RUWASJA, di lingkungan jalan antar kota

( TPGJAK )

a

m

b

a

n

g

selokan

bahu bahu

selokan

RUMIJA

RUMAJA

Jalur lalu lintas

+ 0.00m

+ 5.00m

Batas kedalaman RUMAJA - 1.50m

RUWASJA

Arteri min 20,00m

Kolektor min 15,00m

Lokal min 10,00m

-2% -2% -4% -4%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

2.4 Alinemen Horisontal

Pada perencanaan alinemen horisontal, umumnya akan ditemui dua bagian

jalan, yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan

yang terdiri dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu :

Lingkaran ( Full Circle = F-C )

Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral- Circle- Spiral = S-C-S )

Spiral-Spiral ( S-S )

2.4.1 Panjang Bagian Lurus

Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5

menit (Sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari

kelelahan.

Tabel 2.4 Panjang Bagian Lurus Maksimum

Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m )

Datar Bukit Gunung

Arteri

Kolektor

3.000 2.500 2.000

2.000 1.750 1.500

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.4.2 Tikungan

a) Jari - Jari Tikungan Minimum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan

melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat

kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang

jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya

gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya

normal disebut koefisien gesekan melintang (f).

Rumus penghitungan lengkung horizontal dari buku TPGJAK :

Rmin = )(127

2

fex

Vr ...................................................................................... (1)

Dd = Rd

4,1432 ............................................................................................ (2)

Keterangan : R : Jari-jari lengkung (m)

D : Derajat lengkung (o)

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu

dapat dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien

gesekan maksimum.

fmak = 0,192 – ( 0.00065 x Vr ) ...................................................................... (3)

Rmin = )(127

2

maksmaks

r

fe

V ............................................................................... (4)

Dmaks = 2

)(53,181913

r

maksmaks

V

fe .................................................................. (5)

Keterangan : Rmin : Jari-jari tikungan minimum, (m)

Vr : Kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)

emaks : Superelevasi maksimum, (%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

fmaks : Koefisien gesekan melintang maksimum

D : Derajat lengkung

Dmaks : Derajat maksimum

Untuk perhitungan, digunakan emaks = 10 % sesuai tabel

Tabel 2.5 panjang jari-jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%

VR(km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20

Rmin (m) 600 370 280 210 115 80 50 30 15

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 V + 0,192

80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 V + 0,24

b). Lengkung Peralihan (Ls)

Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.

panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan

di bawah ini :

1. Berdasar waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

Ls = 6,3

rVx T ........................................................................................ (6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi

Shortt:

Ls = 0,022 xcRd

Vr

3

- 2,727 xc

edVr ............................................... (7)

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

Ls = e

nm

r

ee

6,3

)(xVr .............................................................................. (8)

4. Sedangkan Rumus Bina Marga

Ls = meeW

tjdn )(2

......................................................................... (9)

Keterangan :

T = Waktu tempuh = 3 detik

Rd = Jari-jari busur lingkaran (m)

C = Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai

berikut:

Untuk Vr 70 km/jam Untuk Vr 80 km/jam

re mak = 0,035 m/m/det re mak = 0,025 m/m/det

e = Superelevasi

em = Superelevasi Maksimum

en = Superelevasi Normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

c). Jenis Tikungan dan Diagram Superelevasi

1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F-C)

Gambar 2.2 Lengkung Full Circle

Keterangan :

= Sudut Tikungan

O = Titik Pusat Tikungan

TC = Tangen to Circle

CT = Circle to Tangen

Rd = Jari-jari busur lingkaran

Tt = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

Tt

TC CT

Rd Rd

Et

Lc

PI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu

lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar

agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan

superelevasi yang besar.

Tabel 2.6 Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan

Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Tc = Rc tan ½ .......................................................................................... (10)

Ec = Tc tan ¼ ........................................................................................... (11)

Lc = o

Rc

360

2 ............................................................................................... (12)

2. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC

Ys = Jarak tegak lurus ketitik SC pada lengkung

Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran

Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran

s = Sudut lengkung spiral

Rd = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

k = Absis dari p pada garis tangen spiral

Rumus-rumus yang digunakan :

- s = 22

360

Rd

Ls ..........................................................

(13)

- Δc = PI – (2 x s) ..................................................................... (14)

- Xs = Ls x 2

2

401

Rd

Ls ...................................... (15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

- Ys = Rd

Ls

6

2

......................................................................... (16)

- P = Ys – Rd x ( 1 – cos s ) .................................. (17)

- K = Xs – Rd x sin s ............................................ (18)

- Et = RrCos

pRd

21

............................................ (19)

- Tt = ( Rd + p ) x tan ( ½ PI ) + K ........................ (20)

- Lc = 180

Rdc .............................................................

(21)

- Ltot = Lc + (2 x Ls) ....................................................... (22)

Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang

digunakan bentuk S-C-S.

P = Rd

Ls

24

2

< 0,25 m ................................................................................... (23)

Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’

Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

3. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

Tikungan yang disertai lengkung peralihan.

Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Spiral

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut:

Lc = 0 dan s = ½ PI .............................................................................. (24)

Ltot = 2 x Ls ................................................................................................. (25)

Untuk menentukan s rumus sama dengan lengkung peralihan.

Lc = 90

Rdc .................................................................................... (26)

P, K, Ts, dan Es rumus sama dengan lengkung peralihan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

As Jalan

Tt

Kanan = ka - Kiri = ki -

e = - 2% h = beda tinggi

e = - 2%

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan

As Jalan

Tt

Kanan = ka -

Kiri = ki + emin

h = beda tinggi

emaks

As Jalan

Tt

Kanan = ka +

+

Kiri = ki -

emaks h = beda tinggi emin

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

2.4.3 Diagram Super elevasi

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk

bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut

lereng normal atau Normal Trawn yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah

kiri maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk system

drainase aktif. Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap

sumbu jalan di beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi

terhadap jalan di beri tanda (-).

Gambar 2.5 Super elevasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

Sisi dalam tikungan

Sisi luar tikungan

Sedangkan yang dimaksud diagram super elevasi adalah suatu cara untuk

menggambarkan pencapaian super elevasi dan lereng normal ke kemiringan

melintang (Super Elevasi). Diagram super elevasi pada ketinggian bentuknya

tergantung dari bentuk lengkung yang bersangkutan.

a) Diagam super elevasi Full-Circle menurut Bina Marga

Gambar 2.6 Diagram Super Elevasi Full-Cirle

Ls pada tikungan Full-Cirle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan

kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau

minimum.

dn eemW

Ls2 ............................................................................... (27)

Keterangan : Ls = Lengkung peralihan.

W = Lebar perkerasan.

m = Jarak pandang.

emax ki

Lc Ls’

e = 0% en= -2%

Ls’

1

2

3

emax ka

4

1

2

3

4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

Sisi dalam tikungan

Bagian lengkung penuh Bagian

lurus

Bagian

lurus

Sisi luar tikungan

Bagian lengkung

peralihan

Bagian lengkung

peralihan

ne = Kemiringan normal.

de = Kemiringan maksimum.

Kemiringan lengkung di role, pada daerah tangen tidak mengalami kemiringan

Jarak CT

TC kemiringan

min

maks = 2/3 Ls

Jarak CT

TC kemiringan awal perubahan = 1/3 Ls

b) Diagram super elevasi pada Spiral-Cricle-Spiral.

Gambar 2.7 Diagram super elevasi Spiral-Cirle-Spiral.

i

TS ii iii

iv

SC

emax kiri

Lc Ls

e = 0%

en= -2%

iv

CS iii ii i

ST

Ls

emax kanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

c) Diagram super elevasi pada Spiral-Spiral.

SS

Gambar 2.8 Diagram Super Elevasi Spiral-Spiral

2.4.4 Jarak Pandang

Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada

saat mengemudi sedemikian rupa, sehingga jika pengemudi melihat suatu

halangan yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi)

untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.

Jarak pandang terdiri dari :

o Jarak pandang henti (Jh)

o Jarak pandang mendahului (Jd)

Menurut ketentuan Bina Marga, adalah sebagai berikut :

Ls

TS

e = 0%

en = - 2%

ST

emaks

Ls

1

Ts

2 3 3 1 2

4

Sisi dalam tikungan

Sisi luar tikugan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

A. Jarak Pandang Henti (Jh)

1) Jarak minimum

Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk

menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan

didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan.

3) Rumus yang digunakan.

Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus :

Jh = Jht + Jhr .............................................................................................. (28)

2

2

6,3

6,3 fpg

Vr

TVr

Jh .......................................................................... (29)

Dimana : Vr = Kecepatan rencana (km/jam)

T = Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik

g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2

fp =Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan

perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.28–0.45 (menurut

AASHTO), fp akan semakin kecil jika kecepatan (Vr) semakin

tinggi dan sebaliknya. (Menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55)

Persamaan (29) dapat disederhanakan menjadi:

o Untuk jalan datar :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

fp

VrTVrJh

254278.0

2

................................................................. (30)

o Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :

)(254278.0

2

Lfp

VrTVrJh ................................................... (31)

Dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100

Tabel 2.7 Jarak pandang henti (Jh) minimum

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

B. Jarak Pandang Mendahului (Jd)

1) Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan

lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali kelajur

semula.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 105 cm.

3) Rumus yang digunakan.

Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :

Jd = d1+d2+d3+d4

Dimana : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)

d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali

kelajur semula (m)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang

dating dari arah berlawanan setelah prases mendahului selesai (m)

d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang dating dari arah

berlawanan.

Rumus yang digunakan :

2278.0 1

11

TamVrTd ............................................................. (32)

22 278.0 TVrd .................................................................................... (33)

mantarad 100303 ............................................................................... (34)

Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110

d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd ................................................................................................ (35)

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

Tabel 2.8 Panjang jarak pandang mendahului berdasarkan Vr

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

garis pandang

E

Lajur

DalamLajur Luar

Jh

Penghalang

Pandangan

RR'R

Lt

2.4.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan

Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah

pandanngan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah

bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut:

1) Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).

Keterangan :

Jh = Jarak pandang henti (m)

Lt = Panjang tikungan (m)

E = Daerah kebebasan samping (m)

R = Jari-jari lingkaran (m)

Maka: E = R’ ( 1 – cos '

65.28

R

Jh ) ........................................................ (36)

Gambar 2.9 Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh

< Lt

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

2) Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)

m = R’'

65.28sin

2'

65.28cos1

R

JhLtJh

R

Jh ..................... (37)

Keterangan:

Jh = Jarak pandang henti

Lt = Panjang lengkung total

R = Jari-jari tikungan

R’ = Jari-jari sumbu lajur

PENGHALANG PANDANGAN

RR'

R

Lt

LAJUR DALAMJh

Lt

GARIS

PANDANG

E

LAJUR LUAR

d d

Gambar 2.10. Jarak pandangan pada lengkung horizontal

untuk Jh > Lt

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

2.4.6 Pelebaran Perkerasan

Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar

kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah

disediakan.

Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.11 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

1. Rumus yang digunakan :

B = n (b’ + c) + (n + 1) Td + Z ................................................... (38)

b’ = b + b” ................................................... (39)

b” = Rd2 - 22 pRd ................................................... (40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

Td = RdApARd 22 ................................................... (41)

= B - W ................................................... (42)

Keterangan:

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur lalu lintas

b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus

b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan

p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk

A = Tonjolan depan sampai bumper

W = Lebar perkerasan

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi

c = Kebebasan samping

= Pelebaran perkerasan

Rd = Jari-jari rencana

2.4.7 Kontrol Overlapping

Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi

Over Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

24

tidak aman untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak

terjadi Over Lapping : λn > 3detik × Vr

Dimana : λn = Daerah tangen (meter)

Vr = Kecepatan rencana

Contoh :

Syarat over lapping a’ a, dimana a = 3 detik × Vr m/detik

2.4.8 Perhitungan Stationing

Stasioning adalah dimulai dari awal proyek dengan nomor station angka sebelah

kiri tanda (+) menunjukkan (meter). Angka stasioning bergerak kekanan dari titik

awal proyek menuju titik akhir proyek.

a3

d1 d2

d3

d4

ST CS

SC

TS

ST TS

TC

CT

PI-1 PI-2

PI-3

A

B

a1

a2

a4

Gambar 2.12 Kontrol Over Lapping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Gambar 2.13. Stasioning

d4 d3

A

PI2 PI3

Ts2

Ls2

Ls2

Ts2

Tc3

Ts1 Lc1

Lc3

Ts1

Ct3 Tc3 St2

St1

Sc2 Cs2

Cs1

Sc1

Ls1

Ls1

d1

d2

PI1

B Lc2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

159

Contoh perhitungan stationing :

STA A = Sta 0+000

STA PI1 = Sta A + d 1

STA Ts1 = Sta PI1 – Ts1

STA Sc1 = Sta Ts1 + Ls1

STA Cs1 = Sta Sc1 + Lc1

STA St1 = Sta Cs + Lc1

STA PI2 = Sta St1 + d 2 – Ts1

STA Ts2 = Sta PI2 – Ts2

STA Sc2 = Sta Ts2 + Ls2

STA Cs2 = Sta Sc2 + Lc2

STA St2 = Sta Cs2 + Ls2

STA PI3 = Sta St2 + d 3 – Ts2

STA Tc3 = Sta PI3 – Tc3

STA Ct3 = Sta Tc3 + Lc3

STA B = Sta Ct3 + d4 – Tc3

2.5 Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik

yang ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal

terdapat kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan),

sehingga kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung.

Disamping kedua lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

160

Rumus-rumus yang digunakan untuk alinemen vertikal :

%100awalStaakhirSta

awalelevasiakhirelevasig ........................................... (43)

A = g2 – g1 ........................................................................................... (44)

)(254278,0

2

gfp

VrTVrS ................................................... (45)

800

LvAEv ........................................................................................ (46)

Lv

xAy

200

2

...................................................................................... (47)

Panjang Lengkung Vertikal (PLV)

1. Berdasarkan syarat keluwesan

VrLv 6,0 ........................................................................................ (48)

2. Berdasarkan syarat drainase

ALv 40 .......................................................................................... (49)

3. Berdasarkan syarat kenyamanan

tVrLv .......................................................................................... (50)

4. Berdasarkan syarat goncangan

360

2 AVrLv ................................................................................... (51)

5. Berdasarkan Jarak Pandang

Lengkung Vertikal Cembung

Jarak Pandang Henti

S < L 412

2SLv ............................................................ (52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

161

S > L 412

2SLv .................................................... (53)

Jarak Pandang Menyiap

S < L 1000

2SLv ........................................................... (54)

S > L 1000

2SLv ................................................... (55)

Lengkung Vertikal Cekung

S < L S

SLv5,3150

2 ............................................. (56)

S > L S

SLv

5,3150

2

......................................................... (57)

1). Lengkung vertikal cembung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas

permukaan jalan

Gambar. 2.14 Lengkung Vertikal Cembung

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

PLV d1 d2

g2

PVI 1

Ev

m

g1

h2 h1

Jh PTV

L

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

162

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Jh = Jarak pandang

1h = Tinggi mata pengaruh

2h = Tinggi halangan

2). Lengkung vertikal cekung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di bawah

permukaan jalan.

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cekung.

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Lv = Panjang lengkung vertikal

V = Kecepatan rencana ( km/jam)

Rumus-rumus yang digunakan pada lengkung parabola cekung sama dengan

rumus-rumus yang digunakan pada lengkung vertikal cembung.

PL

V

EV

g2

%

EV g1

%

PV

1

Jh PTV

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

163

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum.

Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh

mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula

tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Tabel 2.9 Kelandaian Maksimum yang diijinkan

Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10

Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2) Kelandaian Minimum

Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat

kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping,

karena kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air

kesamping.

3) Panjang kritis suatu kelandaian

Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang kelandaian maksimum agar

pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh Vr.

Tabel 2.10 Panjang Kritis (m)

Kecepatan pada awal

tanjakan (km/jam)

Kelandaian (%)

4 5 6 7 8 9 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

164

Tinggi Ruang Bebas

Drainase Lebar Bahu Lebar Perkerasan Jalan Drainase Lebar Bahu

0,5m

4,6m

0,5m

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

4) Ruang Bebas dan Elevasi Rencana

a. Melewati Sungai

Gambar 2.16 Sketsa Ruang Bebas Jembatan

Elevasi jembatan = elevasi dasar sungai + muka air normal + muka air

banjir + jagaan + tebal jembatan

b. Ruang Bebas Jalan

Muka air banjir

Muka air normal

Tebal jembatan

Jagaan ±2,5 m

Elevasi minimum jembatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

165

Gambar 2.17 Sketsa Ruang Bebas Jalan

2.6 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan

Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –

2.3.26. 1987.

Gambar 2.18 Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur

Adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman Istilah-istilah sebagai berikut :

2.6.1 Lalu lintas

1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal

umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-

masing arah pada jalan dengan median.

- Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)

1

11n

SP iLHRLHR ................................................................ (58)

- Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)

Surface Course

Base Course

Subbase Course

CBR tanah dasar

Subgrade

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

166

2

21n

PA iLHRLHR ............................................................... (59)

2. Rumus-rumus Lintas ekivalen

- Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

ECLHRLEPn

mpj

Pj ............................................................... (60)

- Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

ECLHRLEAn

mpj

Aj ............................................................... (61)

- Lintas Ekivalen Tengah (LET)

2

LEALEPLET ........................................................................ (62)

- Lintas Ekivalen Rencana (LER)

FpLETLER ............................................................................ (63)

10

2nFp ......................................................................................... (64)

Dimana: i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi

i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan

J = jenis kendaraan

n1 = masa konstruksi

n2 = umur rencana

C = koefisien distribusi kendaraan

E = angka ekivalen beban sumbu kendaraan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

167

2.6.2 Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat

pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah Lajur

Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Lajur

2 Lajur

3 Lajur

4 Lajur

5 Lajur

6 Lajur

1,00

0,60

0,40

-

-

-

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

-

-

-

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

*) Berat total < 5 ton, misalnya : Mobil Penumpang, Pick Up, Mobil Hantaran.

**) Berat total ≥ 5 ton, misalnya : Bus, Truk, Traktor, Semi Trailer, Trailer.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 9

2.6.3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Angka Ekivalen (E) masing-masing golongan beban umum (Setiap kendaraan)

ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:

-

4

8160.

kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE .................. (65)

-

4

8160086,0.

kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ................ (66)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

168

Tabel 2.12 Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan

Beban Sumbu Angka Ekivalen

Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda

1000 2205 0.0002 -

2000 4409 0.0036 0.0003

3000 6614 0.0183 0.0016

4000 8818 0.0577 0.0050

5000 11023 0.1410 0.0121

6000 13228 0.2923 0.0251

7000 15432 0.5415 0.0466

8000 17637 0.9238 0.0794

8160 18000 1.0000 0.0860

9000 19841 1.4798 0.1273

10000 22046 2.2555 0.1940

11000 24251 3.3022 0.2840

12000 26455 4.6770 0.4022

13000 28660 6.4419 0.5540

14000 30864 8.6647 0.7452

15000 33069 11.4184 0.9820

16000 35276 14.7815 1.2712

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

169

2.6.4 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)

Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan

CBR.

Gambar 2.19 Korelasi DDT dan CBR

Catatan : Hubungan nilai CBR dengan garis mendatar kesebelah kiri diperoleh nilai

DDT

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 13

2.6.5 Faktor Regional (FR)

Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan

perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan

100 90

80 70 60 50

40

30

20

10 9

8 7 6 5

4

3

2

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

DDT CBR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

170

lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung

tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini

Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( Kelandaian dan Tikungan)

Tabel 2.13 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim

Kelandaian 1 (<6%) Kelandaian II (6–10%) Kelandaian III (>10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%

Iklim I

< 900 mm/tahun

0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

Iklim II

≥ 900 mm/tahun

1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.6 Indeks Permukaan (IP)

Indeks Permukaan ini menyatakan nilai dari pada kerataan / kehalusan serta

kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu – lintas

yang lewat.

Adapun beberapa nilai IP beserta artinya adalah sebagai berikut :

IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat

sehingga sangat menggangu lalu lintas kendaraan.

IP = 1,5 : adalah tingkat pelayanan rendah yang masih mungkin (jalan tidak

terputus ).

IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang mantap

IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

171

Tabel 2.14 Indeks permukaan Pada Akhir Umur Rencana ( IPt)

LER= Lintas Ekivalen

Rencana *)

Klasifikasi Jalan

Lokal Kolektor Arteri Tol

< 10 1,0 – 1,5 1,5 1,5 – 2,0 -

10 – 100 1,5 1,5 – 2,0 2,0 -

100 – 1000 1,5 – 2,0 2,0 2,0 – 2,5 -

> 1000 - 2,0 – 2,5 2,5 2,5

*) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 15

Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) perlu

diperhatikan jenis lapis permukaan jalan ( kerataan / kehalusan serta kekokohan)

pada awal umur rencana menurut daftar di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

172

Tabel 2.15 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

Jenis Lapis Perkerasan IPo Rougnes *) mm/km

LASTON

≥ 4 ≤ 1000

3,9 – 3,5 > 1000

LASBUTAG

3,9 – 3,5 ≤ 2000

3,4 – 3,0 > 2000

HRA

3,9 – 3,5 ≤ 2000

3,4 – 3,0 < 2000

BURDA 3,9 – 3,5 < 2000

BURTU 3,4 – 3,0 < 2000

LAPEN

3,4 – 3,0 ≤ 3000

2,9 – 2,5 > 3000

LATASBUM 2,9 – 2,5

BURAS 2,9 – 2,5

LATASIR 2,9 – 2,5

JALAN TANAH ≤ 2,4

JALAN KERIKIL ≤ 2,4

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.7 Koefisien kekuatan relative (a)

Koefisien kekuatan relative (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis

permukaan pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test

(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang distabilisasikan dengan

semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

173

Tabel 2.16 Koefisien Kekuatan Relatif

Koefisien

Kekuatan Relatif

Kekuatan

Bahan

Jenis Bahan

a1 a2 a3 Ms (kg)

Kt

kg/cm2

CBR %

0,4 - - 744 - -

LASTON

0,35 - - 590 - -

0,32 - - 454 - -

0,30 - - 340 - -

0,35 - - 744 - -

LASBUTAG

0,31 - - 590 - -

0,28 - - 454 - -

0,26 - - 340 - -

0,30 - - 340 - - HRA

0,26 - - 340 - - Aspal Macadam

0,25 - - - - - LAPEN (mekanis)

0,20 - - - - - LAPEN (manual)

- 0,28 - 590 - -

LASTON ATAS - 0,26 - 454 - -

- 0,24 - 340 - -

- 0,23 - - - - LAPEN (mekanis)

- 0,19 - - - - LAPEN (manual)

- 0,15 - - 22 -

Stab. Tanah dengan semen

- 0,13 - - 18 -

- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan kapur

Bersambung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

174

- 0,13 - - 18 -

- 0,14 - - - 100 Pondasi Macadam (basah)

- 0,12 - - - 60 Pondasi Macadam

- 0,14 - - - 100 Batu pecah (A)

- 0,13 - - - 80 Batu pecah (B)

- 0,12 - - - 60 Batu pecah (C)

- - 0,13 - - 70 Sirtu/pitrun (A)

- - 0,12 - - 50 Sirtu/pitrun (B)

- - 0,11 - - 30 Sirtu/pitrun (C)

- - 0,10 - - 20 Tanah / lempung kepasiran

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.8 Batas – batas minimum tebal perkerasan

1. Lapis permukaan :

Tabel 2.17 Lapis permukaan

ITP

Tebal Minimum

(cm)

Bahan

< 3,00 5 Lapis pelindung : (Buras/Burtu/Burda)

3,00 – 6,70 5 Lapen /Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

6,71 – 7,49 7,5 Lapen / Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston

≥ 10,00 10 Laston

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

175

2. Lapis Pondasi Atas :

Tabel 2.18 Lapis Pondasi

ITP

Tebal Minimum

( Cm )

Bahan

< 3,00 15

Batu pecah,stbilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur.

3,00 – 7,49

20 *)

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur

10 Laston atas

7,50 – 9,99

20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam.

15 Laston Atas

10 – 12,14 20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston

atas.

≥ 12,25 25

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston

atas.

*) batas 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi bawah digunakan

material berbutir kasar.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

3. Lapis pondasi bawah :

Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10

cm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

176

2.6.9 Analisa komponen perkerasan

Penghitungan ini didstribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan

perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penetuan tebal perkerasan

dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Rumus:

332211 DaDaDaITP ................................................................... (67)

D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

Angka 1,2,3 masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi atas dan pondasi

bawah

2.7 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus

diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat

jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan

timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar Long Profile. Sedangkan

volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section.

Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari

volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

1. Volume Pekerjaan

a. Pekerjaan persiapan

- Peninjauan lokasi

- Pengukuran dan pemasangan patok

- Pembersihan lokasi dan persiapan alat dan bahan untuk pekerjaan

- Pembuatan Bouplank

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

177

b. Pekerjaan tanah

- Galian tanah

- Timbunan tanah

c. Pekerjaan perkerasan

- Lapis permukaan (Surface Course)

- Lapis pondasi atas (Base Course)

- Lapis pondasi bawah (Sub Base Course)

- Lapis tanah dasar (Sub Grade)

a. Pekerjaan drainase

- Galian saluran

- Pembuatan talud

b. Pekerjaan pelengkap

- Pemasangan rambu-rambu

- Pengecatan marka jalan

- Penerangan

2. Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari harga satuan tahun 2009.

3. Kurva S

Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya dapat dibuat Time Schedule

dengan menggunakan Kurva S.

Proses penyusunan diagram batang :

a. Mendaftar item kegiatan yang berisi seluruh jenis kegiatan pekerjaan

yang ada dalam rencana pelaksanaan pekerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

178

b. Mengurutkan pekerjaan dari daftar item kegiatan yang akan dilaksanakan

lebih dahulu dan item kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian tanpa

mengesampingkan kemungkinan pelaksanaan pekerjaan secara

bersamaan.

c. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dari

seluruh kegiatan yang dihitung dari permulaan kegiatan sampai dengan

seluruh pekerjaan berakhir.

Langkah – langka pembuatan Kurva S:

a. Menghitung besarnya bobot ( % ) setiap item kegiatan

b. Menghitung bobot setiap minggu ( satuan waktu ) dari setiap kegiatan

c. Membuat diagram batang pada kolom waktu sesuai dengan durasi setiap

pekerjaan

d. Menghitung prestasi setiap minggu ( satuan waktu ) dengan cara

menjumlahkan setiap bobot kegiatan yang direncanakan dalam minggu (

waktu ) yang dihitung

e. Menghitung prestasi kumulatif dalam setiap minggu ( satuan waktu )

f. Menggambar Kurva S berdasar data prestasi kumulatif dengan skala

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

179

BAB III

PERENCANAAN JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan

3.1.1 Gambar Perbesaran Peta

Peta topografi skala 1:25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat

trace jalan menjadi 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1:5.000, trace digambar

dengan memperhatikan kontur tanah yang ada.

3.1.2 Penghitungan Trace Jalan

Dari trace jalan (skala 1:10.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth,

sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

180

3.1.3 Penghitungan Azimuth :

Diketahui koordinat :

A = ( 0 ; 0 )

PI – 1 = ( -530 ; 470 )

PI – 2 = ( -1040 ; 1130 )

PI – 3 = ( -1180 ; 1960 )

B = ( -1590 ; 2620)

"93,5833311

3600470

0)530(

360

'0

1

11

ArcTg

YY

XXArcTg

A

AA

"73,2018322

3604701130

)530()1040(

360

'0

0

0

12

1221

ArcTg

YY

XXArcTg

"78,3225350

36011301960

)1040()1180(

360

'0

23

23

32

ArcTg

YY

XXArcTg

"42,39328

36019602620

)1180()1590(

360

'0

0

0

3

3

3

ArcTg

YY

XXArcTg

B

B

B

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

181

3.1.4 Penghitungan Sudut PI

'''0

'0'0

1211

8,214410

"93,5833311"73,2018322

A

"05,12728

"73,2018322"78,3225350

'0

'0'0

21322

"36,291622

"42,39328"78,3225350

'0

'0'0

3323 B

3.1.5 Penghitungan Jarak Antar PI

a. Menggunakan rumus Phytagoras

m

YYXXd AAA

37,708

)0470()0)530(

)()(

22

2

1

2

11

m

YYXXd

08,834

)4701130())530()1040((

)()(

22

2

12

2

1221

m

YYXXd

72,841

)11301960())1040()1180((

)()(

22

2

23

2

2332

m

YYXXd BBB

98,776

)19602620())1180()1590((

)()(

22

2

3

2

33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

182

m

ddddd BA

15,3161

98,77672,84108,83437,708

)( 332211

b. Menggunakan rumus Sinus

m

Sin

Sin

XXd

A

A

A

37,708

93,5833311

0)530("'0

1

1

1

m

Sin

Sin

XXd

08,834

73,2018322

)530()1040("'0

21

12

21

m

Sin

Sin

XXd

72,841

78,3225350

)1040()1180("'0

32

23

32

m

Sin

Sin

XXd B

B

98,776

42,39328

)1180()1590("'0

43

3

3

m

ddddd BA

15,3161

98,77672,84108,83437,708

)( 332211

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

183

c. Menggunakan rumus Cosinus

m

Cos

Cos

YYd

A

A

A

37,708

93,5833311

0470"'0

1

1

1

m

Cos

Cos

YYd

08,834

73,2018322

4701130"'0

21

12

21

m

Cos

Cos

YYd

72,841

78,3225350

11301960"'0

32

23

32

m

Cos

Cos

YYd B

B

98,776

42,39328

19602620"'0

43

3

3

m

ddddd BA

15,3161

98,77672,84108,83437,708

)( 332211

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

184

3.1.6 Penghitungan Kelandaian Melintang

Untuk mengklarifikasi jenis medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui

kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan :

a. Kelandaian dihitung tiap 50 m

b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan masing-masing

sepanjang 100 m dari as jalan

c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan

jalan sepanjang 100 m , diperoleh dengan :

i =L

hx 100 %

h = tiggibedaxkonturantarjarak

titikterhadapkonturjarakkonturElevasi

dimana:

i : Kelandaian melintang

L : Panjang potongan (200m)

∆h : Selisih ketinggian dua kontur terpotong

Contoh perhitungan :

Gambar 3.2. Trace Jalan

7 6

5 4

3 2

537,5

525

512,5

a

b

b

a

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

185

Elevasi pada titik 3

m

b

a

07,516

5,129,4

4,15,512

5,121

15,512ki 3 titik Elevasi

m

b

a

50,522

5,125

4525

5,122

2525ka 3 titik Elevasi

Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

N0 JARAK ELEVASI KANAN

ELEVASI KIRI ∆H L I (%)

KELAS MEDAN

1 0 525.73 522.22 3.51 200 1.76 Datar

2 50 523.75 519.01 4.73 200 2.37 Datar

3 100 522.50 516.07 6.42 200 3.21 Bukit

4 150 520.91 513.75 7.16 200 3.58 Bukit

5 200 518.75 511.25 7.50 200 3.75 Bukit

6 250 516.40 510.20 6.20 200 3.10 Bukit

7 300 514.16 507.81 6.35 200 3.18 Bukit

8 350 511.11 505.56 5.55 200 2.78 Datar

9 400 508.75 503.75 5.00 200 2.50 Datar

10 450 506.25 501.82 4.42 200 2.21 Datar

11 500 504.16 499.50 4.66 200 2.33 Datar

12 550 502.12 498.33 3.79 200 1.90 Datar

13 600 499.51 496.18 3.33 200 1.67 Datar

14 650 497.22 494.76 2.45 200 1.23 Datar

15 700 494.44 492.86 1.58 200 0.79 Datar

16 750 493.05 490.26 2.79 200 1.40 Datar

17 800 490.62 488.93 1.69 200 0.85 Datar

18 850 490.00 486.98 3.02 200 1.51 Datar

19 900 490.62 485.56 5.06 200 2.53 Datar

20 950 493.05 484.75 8.30 200 4.15 Bukit

21 1000 495.83 488.67 7.16 200 3.58 Bukit

22 1050 495.31 489.06 6.25 200 3.13 Bukit

23 1100 494.16 489.71 4.46 200 2.23 Datar

24 1150 492.30 488.23 4.08 200 2.04 Datar

25 1200 491.66 486.84 4.82 200 2.41 Datar

26 1250 491.91 485.63 6.28 200 3.14 Bukit

Bersambung ke halaman berikutnya

525 m

512,5 m

b1

(Beda tinggi antara 2 garis

kontur)

12,5 m

525 m

512,5 m

a2

b2

(Beda tinggi

antara 2 garis

kontur)

12,5 m

a1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

186

27 1300 489.42 484.52 4.89 200 2.45 Datar

28 1350 488.03 483.75 4.28 200 2.14 Datar

29 1400 486.90 485.16 1.74 200 0.87 Datar

30 1450 486.30 485.83 0.47 200 0.24 Datar

31 1500 485.62 482.50 3.12 200 1.56 Datar

32 1550 485.00 480.95 4.04 200 2.02 Datar

33 1600 485.62 480.63 5.00 200 2.50 Datar

34 1650 486.18 480.51 5.66 200 2.83 Datar

35 1700 486.25 480.95 5.29 200 2.65 Datar

36 1750 486.30 481.37 4.94 200 2.47 Datar

37 1800 485.79 481.25 4.54 200 2.27 Datar

38 1850 486.06 481.70 4.36 200 2.18 Datar

39 1900 486.36 481.58 4.78 200 2.39 Datar

40 1950 485.86 481.68 4.18 200 2.09 Datar

41 2000 485.41 481.77 3.64 200 1.82 Datar

42 2050 486.36 481.52 4.84 200 2.42 Datar

43 2100 486.93 482.74 4.19 200 2.10 Datar

44 2150 488.02 482.95 5.07 200 2.54 Datar

45 2200 488.19 483.52 4.67 200 2.34 Datar

46 2250 488.42 483.52 4.89 200 2.45 Datar

47 2300 488.62 483.70 4.92 200 2.46 Datar

48 2350 488.39 484.09 4.30 200 2.15 Datar

49 2400 490.00 484.76 5.23 200 2.62 Datar

50 2450 488.88 485.00 3.88 200 1.94 Datar

51 2500 487.63 483.93 3.71 200 1.86 Datar

52 2550 486.50 483.13 3.37 200 1.69 Datar

53 2600 485.50 482.24 3.26 200 1.63 Datar

54 2650 485.09 481.25 3.84 200 1.92 Datar

55 2700 484.37 481.50 2.87 200 1.44 Datar

56 2750 482.57 480.77 1.80 200 0.90 Datar

57 2800 482.15 480.09 2.06 200 1.03 Datar

58 2850 482.03 479.46 2.56 200 1.28 Datar

59 2900 482.32 478.52 3.81 200 1.91 Datar

60 2950 482.08 478.41 3.67 200 1.84 Datar

61 3000 480.74 478.63 2.11 200 1.06 Datar

62 3050 481.06 478.33 2.72 200 1.36 Datar

62 3100 480.85 477.92 2.94 200 1.47 Datar

64 3161 481.04 477.96 3.09 200 1.55 Datar

Sambungan Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

187

Dari perhitungan kelandaian melintang, didapat:

Medan datar : 55 titik

Medan bukit: 9 titik

Medan gunung : 0 titik

Dari 90 titik didominasi oleh medan datar, maka menurut tabel II.6 TPGJAK,

Hal 11 dipilih klasifikasi fungsi jalan arteri dengan kecepatan antara 80 – 120

km/jam. Diambil kecepatan 80 km /jam.

3.2 Perhitungan Alinemen Horizontal

Data dan klasifikasi desain :

Peta yang di pakai adalah peta Kotamadya Salatiga.

Jalan rencana kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton.

Klasifikasi medan:

Vr = 80 km

/jam

emax = 10 %

en = 2 %

Lebar perkerasan (W) = 2 x 3,5 m

Untuk emax = 10 %, maka fmax = 0,14

Sumber: Buku Silvia Sukirman, Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan atau

menggunakan rumus:

14,0

24,08000125,0

24,000125,0max Vf

mm

fe

VrR

210974,209

14,01,0127

80

127

2

maxmax

2

min

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

188

0

2

2

maxmaxmax

822,6

80

14,01,053,181913

53,181913

x

Vr

fexD

Tikungan PI 1

Diketahui :

ΔPI1 = 100 44’ 21,8”

Vr = 80km

/jam

Rmin = 210 m ( R min dengan Ls )

Rmin = 900 m ( R min tanpa Ls )

Dicoba tikungan FC

Digunakan Rr = 1000 m

(Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.1.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0432,1

1000

4,1432

4,1432

RrDtjd

%75,3

0375,0

822,6

432,110,02

822,6

432,110,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

189

3.2.1.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

67,66

36,3

80

6,3

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

c

etjdVr

cRr

VrLs

707,7

4,0

0375,080727,2

4,01000

80022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nmsx

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga:

m

eemw

Ls tjdn

25,40

0375,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 71,11 ~ 80 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

190

3.2.1.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

RrPI

Lca

343,187

100014,3180

8,214410

180.)

"'0

1

m

PIRrTcb

994,93

"8,21'44102

1tan1000

2

1tan.) 1

m

PITcEcc

407,4

"8,21'44104

1tan994,93

4

1tan.) 1

Kontrol tikungan Full Circle

2Tc > Lc

2 x 93,994 > 187,343

187,988 > 187,343 ……..OK

Syarat tikungan FC bisa digunakan.

3.2.1.4 Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 1000 m

n = 2

c = 0,8 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan sedang pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

191

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (2)

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

m

pRrRrb

178,0

9,1810001000 22

22"

m

bbb

778,2

178,06,2

"'

m

RrAPARrTd

023,0

10002,19,1822,11000

2

2

2

m

Rr

VrZ

265,0

1000

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

444,7

265,0023,0128,0778,22

1'

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

192

m

WBE

tambahanlebarE

444.0

)5,32(444,7

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2x3,5 = 7m

Ternyata B > W

7,444 > 7

7,444 – 7 = 0,444 m

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI1 sebesar

0,444 m

3.2.1.5 Penghitungan kebebasan samping pada PI 1

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 1000 m

W = 2 x 3,5m = 7 m (lebar perkerasan)

Lc = Lt = 187,343 m

Jarak pandang henti (Jh) minimum = 120 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 21)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 22)

Lebar penguasaan minimal = 40 m

Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

25,998/1000

/

'

4

7

4

1

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

5,16

)740(2/1

)(2/1

m

horisontallengkungtotalpanjangL

343,187

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

193

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh > L → 120 < 187,343 m

m

R

JhRm

803,1

25,998

12065,28cos125,998

'

65,28cos1'

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 187,343 m

m

R

LLJm

R

LRm

394,21

25,99814,3

343,18790sin343,187550/

25,99814,3

343,18790cos125,998

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo > M sehingga ruang bebas samping yang tersedia sudah mencukupi.

3.2.1.6 Hasil perhitungan

1. Tikungan PI1 menggunakan tipe FC ( Full Circle ) dengan hasil penghitungan

sebagai berikut:

Δ1 =100 44’ 21,8”

Rr = 1000 m

Ls = 80 m

Dtjd = 1,4320

Dmax = 6.822 m

m = 200 m

Lc = 187,343 m

Tc = 93,994 m

Ec = 4,407 m

emax = 10 %

etjd = 3,75 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

194

en = 2 %

B = 7,444 m

E = 0,4 m

Jh = 120 m

Jm = 550 m

Mhenti = 1,803 m

Msiap = 21,394 m

Kebebasan samping = mencukupi dari syarat yang ditentukan Mo > M

Gambar 3.3 Tikungan PI1

Tc

TC

Ec

CT

Lc

Rc Rc

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

195

1 cm = 2%

1 cm = 25 m

Skala

- 2%

0%

2/3 Ls 1/3 LsLc = 187.34 mLs = 80m Ls = 80m

+3,75 % kanan

-3,75 % kiri

I III IVII IIIIIV II

2/3 Ls1/3 Ls

Potongan I-I

-2% -2%

Potongan II-II

0%

-2%

Potongan III-III

+1,84%

-2%

Potongan IV-IV

+3,75%

-3,75%

- 2%

0%

Gambar 3.4. Diagram Super Elevasi Tikungan PI 1 ( -530 ; 470 )

FC ( Full Circle )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

196

3.2.2. Tikungan PI 2

Diketahui :

ΔPI2 = 280 7’ 12,05”

Vr = 80 km

/jam

Rmin = 210 m ( R min dengan Ls )

Rmin = 500 m ( R min tanpa Ls )

Dicoba Tikungan S-C-S

Digunakan Rr = 250 m

(Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.2.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0730,5

250

4,1432

4,1432

RrDtjd

%744,9

09744,0

822,6

730,510,02

822,6

730,510,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

3.2.2.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

67,66

36,3

80

6,3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

197

b. Berdasarkan rumus modifikasi Short:

m

c

etjdVr

cRr

VrLs

518,59

4,0

0974,080727,2

4,0250

80022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nm

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

d. Berdasarkan Bina Marga:

m

eemw

Ls tjdn

208,82

09744,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 82,208 m ~ 85 m

3.2.2.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

Rr

LsLsXs

475,84

25040

85185

401

2

2

2

2

m

Rr

LsYs

817,4

2506

85

62

2

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

198

"02,25'449740,9

250

85

14,3

90

90

Rr

Lss

"01,22'388

"02,25'4492"05,12'728

22 sc PI

m

Rrc

Lc

677,37

25014,3180

"01,22'388

180

Syarat tikungan

20677,37Lc …………..OK

(Syarat tikungan S-C-S terpenuhi, maka dipakai S-C-S)

m

sRrRr

Lsp

213,1

"02,25'449cos12502506

85

cos16

2

2

m

sRrRr

LsLsk

459,42

"02,25'449sin25025040

8585

sin40

2

3

2

3

m

kPIpRrTt

37,105

459,4205,21728/tan213,1250

/tan

"'

2

1

22

1

m

RrPI

pRrEt

972,8

25005,21728/cos

213,1250

2/cos

"'

2

1

2

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

199

m

LsLcLtotal

677,207

852677,37

2

2Tt > Ltot

2 x 105,37> 207,677

210,75 > 207,677 ……OK

3.2.2.4 Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 250 m

n = 2

c = 0,8 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan sedang pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (2)

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

200

Perhitungan :

m

pRrRrb

715,0

9,18250250 22

22"

m

bbb

315,3

715,06,2

"'

m

RrAPARrTd

094,0

2502,19,1822,1250

2

2

2

m

Rr

VrZ

531,0

250

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

855,8

531,0094,0128,0315,32

1'

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2x3,5 = 7m

Ternyata B > W

8,855 > 7

8,855 – 7 = 1,855 m

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI2 sebesar

1,855 ~ 2 m.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

201

3.2.2.5 Penghitungan kebebasan samping pada PI 2

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 250 m

W = 2 x 3,5m = 7 m

Lc = 37,667 m

Lt = 207,677 m

Jarak pandang henti (Jh) minimum = 120 m (Tabel TPGJAK)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK)

Lebar penguasaan minimal = 40 m

Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

25,248/250

/

'

4

7

4

1

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

5,16

)740(2/1

)(2/1

m

LsLc

horisontallengkungtotalpanjangL

677,207

)852(677,37

2

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 120 < 207,677 m

m

R

JhRm

22,7

)25,24814,3

12090cos1(25,248

)'

90cos1('

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

202

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 207,677 m

m

R

LLJm

R

LRm

980,90

25,24814,3

677,20790sin677,207550/

25,24814,3

677,20790cos125,248

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak mencukupi,

sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

3.2.2.6 Hasil perhitungan

1. Tikungan PI2 menggunakan tipe S-C-S dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

ΔPI2 = 280 7

’27,12,05

Rr = 250 m

Rmin = 210 m

Vrenc = 80 km

/jam

Tt = 105,37 m

Et = 8,972 m

Xs = 84,754 m

Ys = 4,817 m

m = 200 m

P = 1,213 m

K = 42,459 m

s = 90 44

’ 25,02

c = 80 38

’ 22,01

Ls = 85 m

Lc = 37,677 m

Dtjd = 5,730 m

Dmax = 6.822 m

Jh = 120 m

Jm = 550 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

203

Mo = 16,5 m

Mhenti = 7,22 m

Msiap = 90,980 m

B = 8,855 m

emax = 10 %

E = 1,855 ~ 1,9 m

etjd = 9,744 %

en = 2 %

Kebebasan samping = tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Gambar 3.5 Tikungan PI2

PI 2

TS

SC CS

ST

Et

p Ys

Tt

k

2

S

p

Tpa

XS

S

2

S c

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

204

1 cm = 2%

1 cm = 25 m

Skala

I III IVII IIIIIV II

Potongan I-I

-2% -2%

Potongan II-II

0%

-2%

Potongan III-III

+2%

-2%

Potongan IV-IV

+9,774%

-9,774%

Ls = 85m Ls = 85m

Lc = 37,677 m

-9,774 % kiri

+9,774 % kanan

- 2%

0%

- 2%

0%

Gambar 3.6 Diagram Superelevasi Tikungan PI-2 tipe S-C-S ( -1040 ; 1130 )

( Tikungan Belok ke Kiri )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

205

3.2.3. Tikungan PI 3

Diketahui :

ΔPI3 = 220 16’ 29,36”

Vr = 80km

/jam

Rmin = 210 m ( R min dengan Ls )

Rmin = 500 m ( R min tanpa Ls )

Dicoba Tikungan S-C-S

Digunakan Rr = 300 m

(Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.3.1 Menentukan superelevasi terjadi:

775,4

300

4,1432

4,1432

RrDtjd

%1,9

0910,0

822,6

775,410,02

822,6

775,410,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

3.2.3.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

67,66

36,3

80

6,3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

206

b. Berdasarkan rumus modifikasi Short:

m

c

etjdVr

cRr

VrLs

235,44

4,0

091,080727,2

4,0300

80022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nm

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga:

m

eemw

Ls tjdn

7,77

091,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 77.7 m ~ 80 m

3.2.3.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

Rr

LsLsXs

858,79

30040

80180

401

2

2

2

2

m

Rr

LsYs

556,3

3006

80

62

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

207

"' 4,20387639,7

300

80

14,3

90

90

Rr

Lss

"56,48'596

4,20387229,36" 16' 22

2

"'

3 sc PI

m

Rrc

Lc

616,36

30014,3180

"56,48'596

180

Syarat tikungan

20616,36Lc ……..OK

(Syarat tikungan S-C-S terpenuhi, maka dipakai S-C-S)

m

sRrRr

Lsp

893,0

4,20387cos13003006

80

cos16

"'2

2

m

sRrRr

LsLsk

978,39

4,20387sin30030040

8080

sin40

"'

2

3

2

3

m

kPIpRrTt

214,99

978,3929,36" 16' 22/tan893,0300

/tan

2

1

32

1

m

RrPI

pRrEt

668,6

30029,36" 16' 22/cos

893,0300

3/cos

2

1

2

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

208

m

LsLcLtotal

616,196

802616,36

2

2Tt > Ltot

2 x 99,214 > 196,616

198,429 > 196,616 ……..OK

3.2.3.4 Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 300 m

n = 2

c = 0,8 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan sedang pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan sedang)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (2)

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

209

m

pRrRrb

596,0

9,18300300 22

22"

m

bbb

196,3

596,06,2

"'

m

RrAPARrTd

0780,0

3002,19,1822,1300

2

2

2

m

Rr

VrZ

485,0

300

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

555,8

485,0078,0128,0196,32

1'

Lebar perkerasan (W) pada jalan lurus 2x3,5 = 7m

Ternyata B > W

8,555 m > 7

8,555 – 7 = 1,555 m

Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI3

sebesar 1,555 ~ 1,6 m.

3.2.3.5 Perhitungan kebebasan samping pada PI 3

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 300 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

210

W = 2 x 3,5m = 7 m

Lc = 36,616 m

Jarak pandang henti (Jh) = 120 m (Tabel TPGJAK)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK)

Lebar penguasaan minimal = 40 m Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

25,298/300

/

'

4

7

4

1

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

5,16

)740(2/1

)(2/1

m

LsLc

horisontallengkungtotalpanjangL

616,196

)802(616,36

2

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 120 < 196,616 m

m

R

JhRm

015,6

)25,29814,3

12090cos1(25,298

)'

90cos1('

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 196,616 m

m

R

LLJm

R

LRm

290,73

25,29814,3

616,19690sin)616,196550(/

25,29814,3

616,19690cos125,298

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak mencukupi,

sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

211

3.2.3.6 Hasil Perhitungan

1. Tikungan PI3 menggunakan tipe S-C-S dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

ΔPI3 = 220 16’ 29,36”

Rr = 300 m

Vrenc = 80 km

/jam

Rmin = 210 m

Dmax = 6.822 m

Dtjd = 4,775 m

Tt = 99,214 m

Et = 6,668 m

Xs = 79,858 m

Ys = 3,556 m

p = 0,893 m

k = 39,978 m

s = 70 38

’ 20,4

c = 60 59

’ 48,56

Ls = 80 m

Lc = 36,616 m

emax = 10 %

etjd = 9,1 %

en = 2 %

b = 8,555 m

e = 1,555~ 1,6 m

m = 200 m

Msiap = 73,290 m

Mhenti = 6,015 m

Mo = 16,5 m

Jm = 550 m

Jh = 120 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

212

Gambar 3.7 Tikungan PI3

(S-C-S)

PI 2

TS

SC CS

ST

Et

p Ys

Tt

k

2

S

p

Tpa

XS

S

2

S c

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

213

Potongan I-I

-2% -2%

Potongan II-II

0%

-2%

Potongan III-III

+2%

-2%

Potongan IV-IV

+9,1%

-9,1%

1 cm =3 %

1 cm = 10 m

Skala

- 2%

0%

Ls = 80m Ls = 80m

-9,1 % kiri

+9,1 % kanan

I III IVII IIIIIIIV

Lc = 36,616 m

- 2%

0%

Gambar 3.8 Diagram Superelevasi tikungan PI-3 tipe Spiral – Circle – Spiral

( Tikungan Belok Kiri )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

214

Tabel 3.3 Rekapitulasi hasil perhitungan tikungan PI1 s.d PI3

Tikungan ΔPI1 etjd

(%)

Rr Ls Xs Ys Lc p k Tc Ec

(meter)

PI1 (FC) 100 44’ 21,8” 3,448 1000 80 - - 187,34 - - 93,994 4,407

Tikungan ΔPI2 etjd

(%)

Rr Ls Xs Ys Lc p k Tt Et

(meter)

PI2 (S-C-S) 2807’12,05” 9,744 250 85 84,754 4,81 37,677 1,21 42,459

105,37 8,972

Tikungan ΔPI3 etjd

(%)

Rr Ls Xs Ys Lc p k Tt Et

(meter)

PI3 (S-C-S) 22016’29,36” 9,1 300 80 79,86 3,56 36,616 0,89 39,978 99,214 18,94

3.3. Perhitungan Stationing

Data : ( Perhitungan jarak dari peta dengan skala 1: 10.000 )

d 1 : 708,37 m

d 2 : 834,08 m

d 3 : 841,72 m

d 4 : 776,98 m

1. Tikungan PI1 ( F - C )

Lc1 = 187,34 m

Tc1 = 93,994 m

2. Tikungan PI2 ( S - C - S )

Tt1 = 105,37 m

Ls1 = 80 m

Lc2 = 37,677 m

3. Tikungan PI3 ( S - C - S )

Tt2 = 99,214 m

Ls2 = 80 m

Lc3 = 36,616 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

215

Sta A = 0+000

Sta PI1 = Sta A + d 1

= (0+000) + 708,37

= 0+708,37

Sta TC1 = Sta PI1- Tc1

= (0+708,37) – 93,994

= 0+614,376

Sta CT1 = Sta TC1 + Lc1

= (0+614,376) + 187,34

= 0+801,716

Sta PI2 = Sta CT1 + d 2 – Tc1

= (0+801,716) + 834,08 – 93,994

= 1+541,80

Sta TS1 = Sta PI2 – Tt1

= (1+541,80) – 105,37

= 1+432,43

Sta SC1 = Sta TS1 + Ls1

= (1+436,43) + 80

= 1+516,43

Sta CS1 = Sta SC1 + Lc2

= (1+516,43) + 37,677

= 1+554,10

Sta ST1 = Sta CS1 + Ls1

= (1+554,10) + 80

= 1+634,10

Sta PI3 = Sta ST1 + d 3 – Tt1

= (1+634,10) + 841,72 – 105,37

= 2+370,45

Sta TS2 = Sta PI3– Tt2

= (2+370,45) – 99,21

= 2+271,24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

216

Sta SC2 = Sta TS2 + Ls2

= (2+271,24) + 80

= 2+351,24

Sta CS2 = Sta SC + Lc3

= (2+351,24) + 36,616

= 2+387,86

Sta ST2 = Sta CS2 + Ls2

= (2+387,87) + 80

= 2+467,86

Sta B = Sta ST3+ d 4 –Tt2

= (2+467,86) + 776,98 – 99,214

= 3+145,62 < ∑ d..........ok

= 3+145,62 < 3161,15 .........ok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

217

3.4 Kontrol Overlaping

Diketahui:

Diketahui :

det/22,22

3600

80000

/80

m

jam

km

renV

Syarat overlapping

66,66

22,223

3 renxVa

d > a Aman

d > 66,66 m Aman

Koordinat :

A = ( 0 ; 0 )

PI 1 = ( -530 ; 470 )

PI 2 = ( -1040 ; 1130 )

PI 3 = ( -1180 ; 1960 )

B = ( -1590 ; 2620 )

Sungai I = (-640 ; 610 )

Jarak PI 1 – Sungai I = m045,178470610)530()640(22

Jarak Sungai I – PI 2 = m048,6566101130)640()1040(22

Tc1 = 93,994 m

Tt1 = 105,370 m

Tt2 = 99,214 m

Sehingga agar tidak overlaping dn > 66,66 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

218

1. A (Awal proyek) dengan Tikungan 1

d 1 = ( Jarak A - PI 1 ) – Tc1

= 1085,58 – 93,994

= 991,58 m > 66,66 m Aman

2. Tikungan 1 dengan Sungai I

d 2 = (JarakPI 1 – Sungai I) – ( ½ panjang jembatan ) – Tc1

= (178,045) - (½ x 50) – 93,994

= 69,051 m > 66,66 m Aman

3. Sungai I dengan Tikungan 2

d 3 = (Jarak jembatan – PI 2) – Tt1 – ( ½ panjang jembatan)

= (656,048) - 105,370 – (½ x 30)

= 535 m > 66,66m Aman

4. Tikungan 2 dengan Tikungan 3

d 4 = (Jarak PI2 – PI3) – Tt1 – Tt2

= (841,72) – 105,370 - 99,214

= 637,136 m > 66,66 m Aman

5. Jalan Tikungan 3 dengan dengan B (Akhir Proyek)

d 5 = ( Jarak PI3- B) – Tt2

= (341,32) – 145,74

= 776,98 m > 66,66 m Aman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

219

3.5 Perhitungan Alinemen Vertikal

Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli

Stationing Elevasi Stationing Elevasi

0+000 523.98 1+650 483.35 0+050 521.38 1+700 483.61 0+100 519.29 1+750 483.84 0+150 517.33 1+800 483.52 0+200 515.00 1+850 483.88 0+250 513.31 1+900 483.97 0+300 510.99 1+950 483.78 0+350 508.33 2+000 483.59 0+400 506.25 2+050 483.94 0+450 504.04 2+100 484.83 0+500 501.83 2+150 485.49 0+550 500.23 2+200 485.86 0+600 497.85 2+250 485.97 0+650 495.99 2+300 486.16 0+700 493.65 2+350 486.24 0+750 491.66 2+400 487.38 0+800 489.78 2+450 486.94 0+850 488.49 2+500 485.78 0+900 488.09 2+550 484.81 0+950 488.90 2+600 483.87 1+000 492.25 2+650 483.17 1+050 492.19 2+700 482.94 1+100 491.94 2+750 481.67 1+150 490.27 2+800 481.12 1+200 489.25 2+850 480.75 1+250 488.77 2+900 480.42 1+300 486.97 2+950 480.25 1+350 485.89 3+000 479.69 1+400 486.03 3+050 479.70 1+450 486.07 3+100 479.39 1+500 484.06 3+161 479.50 1+550 482.98

1+600 483.13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

220

3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana :

Jembatan

Elevasi dasar sungai = +484

Elevasi muka air sungai = +486

Elevasi muka air sungai saat banjir = +488

Ruang bebas = 2 m

Tebal plat jembatan = 2 m

Elevasi rencana jembatan minimum = +490

elevasi sungai = +484+484

elevasi rencana jalan = +492elevasi rencana minimum = +490

elevasi air sungai = +486

elevasi air sungai saat banjir (penuh) = +488

Sket Perencanaan Elevasi rencana Jembatan

ruang bebas 2m

tebal pelat 2m

+488

+492,8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

221

Kelandaian Memanjang Dapat Dihitung Dengan Menggunakan Rumus :

%100jarak

elevasign

Contoh Perhitungan kelandaian :

%259,4%100200

46,51598,5231g

%270,4%100200

92,50646,5152g

%893,4%100150

58,492,5063g

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan

dalam tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Data Titik PVI

NO Titik STA Elevasi (m) Beda Tinggi

Elevasi (m)

Jarak Datar

(m)

Kelandaian

Memanjang (%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

A

PVI1

PVI2

PVI3

PVI4

PVI5

PVI6

PVI7

PVI8

B

0+000

0+200

0+400

0+550

0+700

1+050

1+600

2+400

2+800

3+161

523.98

515.46

506.92

499.58

492.50

492.50

483.12

486.26

481.12

479.50

-

8.52

8.54

7.34

7.08

0

9.38

3.14

200

200

150

150

350

550

800

g1=4,259

g2=4,270

g3=4,893

g4=4,720

g5=0

g6=2.258

g7=0,392

5.14

1.62

400

361

g8=1.285

gb=0,463

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

222

xc

111

xb

111

g1 =- 4,259 %

c d e f h i g

ya

111 yb

111

xa

111

b

yd

111

yc

111

yf

111

ye

111 PI1

xd

111 xe

111 xf

111

3.5.1. Penghitungan lengkung vertikal

3.5.2.1 PVI1

Gambar 3.12 Lengkung Vertikal PVI 1

Data – data :

Stationing PVI 1 = 0+200

Elevasi PVI 1 = 515,46 m

Vr = 80 km/jam

g 1 = -4,259 %

g 2 = -4,270 %

%0,011 259,4)(4,270 -

12 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

44,0011,040

40

a

g2 =- 4,270

%

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

223

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

185,0380

80011,0

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

195,0360

80011,0

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 70 m

mLvA

Ev 00962,0800

70011,0

800

m

EvLv

XaYa

0019,0

00962,070

54

4

2

2

m

EvLv

XcYd

0916,0

00962,070

254

4

2

2

m

EvLv

XbYb

0176,0

00962,070

154

4

2

2

m

EvLv

XbYe

0176,0

00962,070

154

4

2

2

m

EvLv

XcYc

0916,0

00962,070

254

4

2

2

m

EvLv

XaYf

0019,0

00962,070

54

4

2

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

224

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI1

STA a = Sta PVI1 – 1/2 Lv

= (0+200) – 702

1

= 0+165 m

STA b = 0+170

STA c = 0+180

STA d = 0+190

STA e = Sta PVI1= 0+200

STA f = 0+210

STA g = 0+220

STA h = 0+230

STA i = Sta PVI1 + 1/2 Lv

= (0+200) + 702

1

= 0+235 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI1 + 121 gLv

= 515,46 + %259,4702

1

= 516,95 m

Elevasi b = Elevasi PVI1 + 1gxa - Ya

= 515,46 + %259,430 - 0,0096

= 516,72 m

Elevasi c = Elevasi PVI1 + 1gxb - Yb

= 515,46 + %259,420 - 0,0176

= 516,30 m

Elevasi d = Elevasi PVI1 + 1gxc - Yc

= 515,46 + %259,410 - 0,0491

= 515,87 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

225

Elevasi e = Elevasi PVI1 + Ev

= 515,46 - 0,0096

= 515,46 m

Elevasi f = Elevasi PVI1 - 2gxd - Yd

= 515,46 - %270,410 - 0,049

= 514,98 m

Elevasi g = Elevasi PVI1 - 2gxe - Ye

= 517,46 - %270,420 - 0,017

= 514,58 m

Elevasi h = Elevasi PVI1 - 2gx f - Yf

= 515,46 - %270,430 - 0,009

= 514,16 m

Elevasi i = Elevasi PVI1 - 221 gLv

= 515,46 - %270,4702

1

= 513,96 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

226

xf

yb

111 yc

111

xa

111 xb

111 xc

111

ye

111

ya

111

xd

xe y3

111

yf

111

yd

111

.5.2.2 PVI2

Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PVI2

Data – data :

Stationing PVI 2 = 0+400

Elevasi PVI 2 = 506,92 m

Vr = 80 km/jam

g 2 = -4,270 %

g 3 =- 4,893 %

% 623,0 270,4)(,8934-

23 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

92,24623,040

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

49,10380

80623,0

3802

2

i h g f a b c d e

g2 =- 4,270 %

g3 = -4,893 %

PI2

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

227

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

07,11360

80623,0

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67m 70 m

mLvA

Ev 054,0800

70623,0

800

m

EvLv

XaYa

0015,0

054,070

54

4

2

2

m

EvLv

XcYd

039,0

054,070

254

4

2

2

m

EvLv

XbYb

014,0

054,070

154

4

2

2

m

EvLv

XbYe

014,0

054,070

154

4

2

2

m

EvLv

XcYc

039,0

054,070

254

4

2

2

m

EvLv

XaYf

0015,0

054,070

54

4

2

2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI2

STA a = Sta PVI2 – 1/2 Lv

=(0+400)-( 1

/2 x 70)

=0+365

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

228

STA b = 0+370

STA c = 0+380

STA d = 0+390

STA e = Sta PVI1= 0+400

STA f = 0+410

STA g = 0+420

STA h = 0+430

STA i = Sta PVI1 + 1/2 Lv

= (0+400) + 702

1

= 0+435 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI2 + 221 gLv

= 506,92 + %270,4702

1

= 508,41 m

Elevasi b = Elevasi PVI2 + 2gxa - Ya

= 506,92 + %270,430 - 0,0015

= 508,19 m

Elevasi c = Elevasi PVI2 + 2gxb - Yb

= 506,92 + %270,420 - 0,014

= 507,76 m

Elevasi d = Elevasi PVI2 + 2gxd - Yc

= 506,92 + %270,410 - 0,039

= 507,30 m

Elevasi e = Elevasi PVI2 + Ev

= 506,92 + 0,054

= 506,97 m

Elevasi f = Elevasi PVI2 - 3gxd - Yd

= 506,92 + %893,410 - 0,039

= 506,39 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

229

Elevasi g = Elevasi PVI2 - 3gxe - Ye

= 506,92 - %893,420 - 0,014

= 505,92 m

Elevasi h = Elevasi PVI2 - 3gx f - Yf

= 506,92 - %893,430 - 0,0015

= 505,45 m

Elevasi i = Elevasi PVI2 - 321 gLv

= 506,92 - %893,4702

1

= 505,20 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

230

yf

111

ya

111 yb

111 yc

111

xa

111 xb

111

ye

111

yd

111

PI3

3 111

xc

111

xd

111

xe

111 xf

111

3.5.2.3 PVI3

Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI3

Data – data :

Stationing PVI 3 = 0+550

Elevasi PVI 3 = 499,58 m

Vr = 80 km/jam

g 3 =- 4,893 %

g 4 =- 4,720 %

% 173,0 ,8934(-)-4,720 -

34 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

92,6173,040

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

91,2380

80173,0

3802

2

i h g f a b c d e

g4 = -4,720 %

g3 = -4,893 %

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

231

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

07,3360

80173,0

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 70 m

mLvA

Ev 015,0800

165173,0

800

m

EvLv

XaYa

0030,0

015,070

54

4

2

2

m

EvLv

XcYd

0075,0

015,070

254

4

2

2

m

EvLv

XbYb

0027,0

015,070

154

4

2

2

m

EvLv

XbYe

0027,0

015,070

154

4

2

2

m

EvLv

XcYc

0075,0

015,070

254

4

2

2

m

EvLv

XaYf

0030,0

015,070

54

4

2

2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI3

STA a = Sta PVI3 – 1/2 Lv

= (0+550) – 702

1

= 0+515 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

232

STA b = 0+520 m

STA c = 0+530 m

STA d = 0+540 m

STA e = Sta PVI3 = 0+550 m

STA f = 0+560 m

STA g = 0+570 m

STA h = 0580 m

STA e = Sta PVI3 + 1/2 Lv

= (0+550) + 702

1

= 0+585 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI3 + 321 gLv

= 499,58 + %893,4702

1

= 501,29 m

Elevasi b = Elevasi PVI3 + 3gxa - Ya

= 499,58 + %893,430 - 0,0030

= 501,04 m

Elevasi c = Elevasi PVI3 + 3gxb - Yb

= 499,58 + %893,420 - 0,0027

= 500,55m

Elevasi d = Elevasi PVI3 - 3gxc - Yc

= 499,58 - %893,410 - 0,0075

=500,06 m

Elevasi e = Elevasi PVI3 + Ev

= 499,58 + 0,015

= 499,58 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

233

Elevasi f = Elevasi PVI3 - 4gxd - Yd

= 499,58 - %720,410 - 0,0075

= 499,10 m

Elevasi g = Elevasi PVI3 - 4gxe - Ye

= 499,58 - %720,420 - 0,0027

= 498,63 m

Elevasi h = Elevasi PVI3 - 4gx f - Yf

= 499,58 - %720,430 - 0,0030

= 498,16 m

Elevasi i = Elevasi PVI3 - 421 gLv

= 499,58 - %720,4702

1

= 497,92 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

234

ya

y

111 yb

y3

111

f g h i

xa

111

xc

111

ye

111

yd

111

xb

111

xd

111

xe

111 xf

111

PI4 yf

111

3.5.2.4 PVI4

Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI4

Data – data :

Stationing PVI 4 = 0+700

Elevasi PVI 4 =492,50 m

Vr = 80 km/jam

g 4 =- 4,720 %

g 5 = 0 %

% 720,4 (-)4,720-0

45 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

8,188720,440

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

49,79380

80720,4

3802

2

b c d e

g5 = 0 %

g4 = -4,720 %

LV

a

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

235

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

91,83360

80720,4

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 188,8 m 190 m

mLvA

Ev 121,1800

190720,4

800

m

EvLv

XaYa

015,0

121,1190

354

4

2

2

m

EvLv

XcYd

069,0

121,1190

754

4

2

2

m

EvLv

XbYb

031,0

121,1190

554

4

2

2

m

EvLv

XbYe

031,0

121,1190

554

4

2

2

m

EvLv

XcYc

069,0

121,1190

754

4

2

2

m

EvLv

XaYf

015,0

121,1190

354

4

2

2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI4

STA a = Sta PVI4 – 1/2 Lv

= (0+700) – 1902

1

= 0+605 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

236

STA b = 0+640 m

STA c = 0+660 m

STA d = 0+680 m

STA e = Sta PVI4 = 0+700 m

STA f = 0+710 m

STA g = 0+740 m

STA h = 0+780 m

STA e = Sta PVI4 + 1/2 Lv

= (0+700) + 1902

1

= 0+795 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI4 + 421 gLv

= 492,50 + %720,41902

1

= 496,98 m

Elevasi b = Elevasi PVI4 + 4gxa - Ya

= 492,50 + %720,460 - 0,015

= 495,31 m

Elevasi c = Elevasi PVI4 + 4gxb - Yb

= 492,50 + %720,440 - 0,037

= 494,35 m

Elevasi d = Elevasi PVI4 + 4gxc - Yc

= 492,50 + %720,420 - 0,069

= 493,37 m

Elevasi e = Elevasi PVI4 + Ev

= 492,50 + 1,121

= 493,60 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

237

Elevasi f = Elevasi PVI4 - 5gxd - Yd

= 492,50 - %020 - 0,069

= 492,43 m

Elevasi g = Elevasi PVI4 - 5gxe - Ye

= 492,50 - %040 - 0,037

= 492,46 m

Elevasi h = Elevasi PVI4 - 5gx f - Yf

= 492,50 - %060 - 0,015

= 492,48 m

Elevasi i = Elevasi PVI4 - 521 gLv

= 492,50 - %01902

1

= 492,50 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

238

ya

111

yb

111

ye

111

g

xa

111 xb

111 xc

111

ya

111

yb

xd

111

xb

111

xa

111

f

PI5

xf

111

xc

111 xe

111

yc

111 yd

111

yf

111

PV5

3.5.2.5 PVI5

Gambar 3.16 Lengkung Vertikal PVI5

Data – data :

Stationing PVI 5 = 1+050

Elevasi PVI 5 = 492,50 m

Vr = 80 km/jam

g 5 = 0 %

g 6 =- 2,258 %

% 258,2 0-2,258 -

56 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

32,90258,240

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

02,38380

80258,2

3802

2

a b c d e

g5 = 0 %

g6 =- 2,258 %

h i

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

239

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

14,40360

80258,2

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 90,31 m 91 m

mLvA

Ev 256,0800

91258,2

800

m

EvLv

XaYa

029,0

256,091

5,154

4

2

2

m

EvLv

XcYd

15,0

256,091

5,354

4

2

2

m

EvLv

XbYb

078,0

256,091

5,254

4

2

2

m

EvLv

XbYe

078,0

256,091

5,254

4

2

2

m

EvLv

XcYc

15,0

256,091

5,354

4

2

2

m

EvLv

XaYf

029,0

256,091

5,154

4

2

2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI5

STA a = Sta PVI5 – 1/2 Lv

= (1+050) – 912

1

= 1+004,5 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

240

STA b = 1+020 m

STA c = 1+030 m

STA d = 1+040 m

STA e = Sta PVI5 = 1+050 m

STA f = 1+060 m

STA g = 1+070 m

STA h = 1+080 m

STA e = Sta PVI5 + 1/2 Lv

= (1+050) + 912

1

= 1+095,5 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI5 + 521 gLv

= 492,50 + %0912

1

= 492,50 m

Elevasi b = Elevasi PVI5 + 53 g + Ya

= 492,50 + %030 + 0,029

= 492,52 m

Elevasi c = Elevasi PVI5 + 52 g + Yb

= 492,50 + %020 + 0,078

= 492,57 m

Elevasi d = Elevasi PVI5 + 51 g + Yc

= 492,50 + %010 + 0,15

= 492,62 m

Elevasi e = Elevasi PVI5 + Ev

= 492,50 + 0,256

= 492,52 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

241

Elevasi f = Elevasi PVI5 - 61 g + Yd

= 492,50 - %258,210 + 0,15

= 492,42 m

Elevasi g = Elevasi PVI5 - 62 g + Ye

= 492,50 - %258,220 + 0,078

= 492,12 m

Elevasi h = Elevasi PVI5 - 63 g + Yf

= 492,50 - %258,230 + 0,029

= 491,85 m

Elevasi i = Elevasi PVI5 - 621 gLv

= 492,50 - %258,2912

1

= 491,47 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

242

ya

111

ye

111

yc

111

x1

111

xb

111

xc

111

yf

111

y2

111

yd

111

xa

111

xd

111

xe

111

xf

111

yb

111

ya

111 yb

111 yc

xa

11

xb

111 xc

111

3.5.2.6 PVI6

Gambar 3.17 Lengkung Vertikal PVI6

Data – data :

Stationing PVI 6 = 1+600

Elevasi PVI 6 = 556,68 m

Vr = 80 km/jam

g 6 = 2,258 %

g 7 = 0,392 %

% 86,1 2,258-0,392

67 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

4,7486,140

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

32,31380

8086,1

3802

2

a b c d e f g h i

PI6

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

243

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

06,33360

8086,1

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 74,4 m 75 m

mLvA

Ev 5917,0800

140381,3

800

m

EvLv

XaYa

029,0

256,091

5,154

4

2

2

m

EvLv

XcYd

15,0

256,091

5,354

4

2

2

m

EvLv

XbYb

078,0

256,091

5,254

4

2

2

m

EvLv

XbYe

078,0

256,091

5,254

4

2

2

m

EvLv

XcYc

15,0

256,091

5,354

4

2

2

m

EvLv

XaYf

029,0

256,091

5,154

4

2

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

244

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI6

STA a = Sta PVI6 – 1/2 Lv

= (1+600) – 752

1

= 1+562,5 m

STA b = 1+570m

STA c = 1+580m

STA d = 1+590m

STA e = Sta PVI6 = 1+600m

STA f = 1+610m

STA g = 1+620m

STA h = 1+630m

STA e = Sta PVI6 + 1/2 Lv

= (1+600) + 752

1

= 1+637,5 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI6 + 621 gLv

= 483,12 + %258,2752

1

= 483,96 m

Elevasi b = Elevasi PVI6 -+ 63 g + Ya

= 483,12 + %258,230 + 0,0067

= 483,80 m

Elevasi c = Elevasi PVI6 + 62 g + Yb

= 483,12 + %258,220 + 0,036

= 483,60 m

Elevasi d = Elevasi PVI6 + 61 g + Yc

= 483,12 + %258,210 + 0,090

= 483,43 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

245

Elevasi e = Elevasi PVI6 + Ev

= 483,12 + 0,174

= 483,29 m

Elevasi f = Elevasi PVI6 - 71 g + Yd

= 483,12 - %392,010 + 0,090

= 483,17 m

Elevasi g = Elevasi PVI6 - 72 g + Ye

= 483,12 - %392,020 + 0,036

= 483,07 m

Elevasi h = Elevasi PVI6 - 73 g + Yf

= 483,12 - %392,030 + 0,0067

= 483,00 m

Elevasi i = Elevasi PVI6 - 721 gLv

= 483,12 - %392.0752

1

= 482,97 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

246

ya

111

xa

111

xb

111

yb

111

yc

111 yd

111

ye

111 yf

111

xc

111

xf

111

xe

111

xd

111

3.5.2.7 PVI7

Gambar 3.18 Lengkung Vertikal PVI7

Data – data :

Stationing PVI 7 = 2+400

Elevasi PVI 7 = 486,26 m

Vr = 80 km/jam

g 7 = 0,392 %

g 8 =- 1,285 %

% 893,0 0,392-1,285-

78 ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

72,35893,040

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

04,15380

80893,0

3802

2

e f g a b c d

g8 = -1,285 %

g7 = 0,392 %

h i

PI7

LV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

247

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

87,15360

80893,0

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 70 m

mLvA

Ev 078,0800

180893,0

800

m

EvLv

XaYa

0159,0

078,070

54

4

2

2

m

EvLv

XcYd

039,0

078,070

254

4

2

2

m

EvLv

XbYb

014,0

078,070

154

4

2

2

m

EvLv

XbYe

014,0

078,070

154

4

2

2

m

EvLv

XcYc

039,0

078,070

254

4

2

2

m

EvLv

XaYf

0159,0

078,070

54

4

2

2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI7

STA a = Sta PVI7 – 1/2 Lv

= (2+400) – 702

1

= 2+365 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

248

STA b = 2+370 m

STA c = 2+380 m

STA d = 2+390 m

STA e = Sta PVI7 = 2+400 m

STA f = 2+410 m

STA g = 2+420 m

STA h = 2+430 m

STA e = Sta PVI7 + 1/2 Lv

= (2+400) + 702

1

= 2+435 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI7 - 721 gLv

= 486,26 - %392,0702

1

= 486,12 m

Elevasi b = Elevasi PVI7 - 73 g - Ya

= 486,26 - %392,030 - 0,0159

= 486,14 m

Elevasi c = Elevasi PVI7 - 72 g - Yb

= 486,26 - %392,020 - 0,014

= 486,16 m

Elevasi d = Elevasi PVI7 - 71 g - Yc

= 486,26 - %392,010 - 0,039

= 486,18 m

Elevasi e = Elevasi PVI7 - Ev

= 486,26 – 0,078

= 486,19 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

249

Elevasi f = Elevasi PVI7 + 81 g - Yd

= 486,26 + %285,110 - 0,039

= 486,26 m

Elevasi g = Elevasi PVI7 + 82 g - Ye

= 486,26 + %285,120 - 0,014

= 486,32 m

Elevasi h = Elevasi PVI7 + 83 g - Yf

= 486,26 + %285,130 - 0,0015

= 486,37 m

Elevasi i = Elevasi PVI7 + 821 gLv

= 486,26 + %285,1702

1

= 486,70 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

250

ya

111

yb

111 yc

111

f g h i

xb

111

xc

111

yd

111 PI8

xa

111

yf

111

ye

111

xd

111 xe

111

xf

11

1

LV 3.5.2.8 PVI8

Gambar 3.19 Lengkung Vertikal PVI8

Data – data :

Stationing PVI 8 = 2+800

Elevasi PVI 8 = 481,12 m

Vr = 80 km/jam

g 8 = 1,285 %

g b = 0,463 %

% 822,0 1,285-0,463

8ggA b

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

88,32822,040

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

84,13380

80822,0

3802

2

a b c d e

g9 = 2,030 %

g8 = 0 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

251

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

61,14360

80822,0

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 70 m

mLvA

Ev 0,071800

70822,0

800

m

EvLv

XaYa

0014,0

071,070

54

4

2

2

m

EvLv

XcYd

036,0

071,070

254

4

2

2

m

EvLv

XbYb

013,0

071,070

154

4

2

2

m

EvLv

XbYe

013,0

071,070

154

4

2

2

m

EvLv

XcYc

036,0

071,070

254

4

2

2

m

EvLv

XaYf

0014,0

071,070

54

4

2

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

252

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI8

STA a = Sta PVI2 – 1/2 Lv

= (2+800) – 702

1

= 2+765 m

STA b = 2+770

STA c = 2+780

STA d = 2+790

STA e = Sta PVI8= 2+800

STA f = 2+810

STA g = 2+820

STA h = 2+830

STA i = Sta PVI1 + 1/2 Lv

= (2+800) + 702

1

= 2+835 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI8 + 821 gLv

= 481,12 + %285,1702

1

= 481,56 m

Elevasi b = Elevasi PVI8 + 84 g + Ya

= 481,12 + %285,130 + 0014,0

= 481,50 m

Elevasi c = Elevasi PVI8 + 83 g + Yb

= 481,12 + %285,120 + 0,013

= 481,39 m

Elevasi d = Elevasi PVI8 + 82 g + Yc

= 481,12 + %285,110 + 0,036

= 481,28 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

253

Elevasi e = Elevasi PVI8 + Ev

= 481,12 + 0,07

= 481,04 m

Elevasi f = Elevasi PVI8 - bg1 + Yd

= 481,12 - %463,010 + 0,036

= 481,02 m

Elevasi g = Elevasi PVI8 - bg2 + Ye

= 481,12 - %463,020 + 0,013

= 481,04 m

Elevasi h = Elevasi PVI8 - 93 g + Yf

= 481,12 - %463,030 + 0,0014

= 480,98 m

Elevasi i = Elevasi PVI8 - bgLv2

1

= 481,12 - %643,0702

1

= 480,89 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

254

BAB IV

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan

Jenis jalan yang direncanakan = Jalan kelas II (jalan Arteri)

Tebal perkerasan = 2 lajur dan 2 arah

Jalan dibuka pada tahun = 2013

Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai tahun = 2012

Masa pelaksanaan = 1 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama pelaksaaan = 2 %

Umur rencana (UR) = 10 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama umur rencana = 6 %

Perkiraan curah hujan rata-rata = ≥ 900 mm/th

Susunan lapis perkerasan Surface course = Laston MS 744

Base course = Batu pecah (kelas A)

CBR 100%

Sub base course = Sirtu (kelas A)

CBR 70%

C = (Koefisien distribusi kendaraan) didapat dari jumlah 2 jalur 2 arah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

255

Tabel 4.1 Nilai LHRS

No Jenis kendaraan LHRS

( Kendaraan / hari / 2arah )

1 Mobil 2194

2 Pick-UP 553

3 Mini + mikro Bus 711

4 BUS 309

5 Truk 345

6 Truk 2 As (13 ton) 298

7 Truk 3 As (20 ton) 223

Jumlah total 4633

(Sumber : Survey lalu lintas ruas jalan Salatiga, Jumat 3 Juni 2011)

4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas

1. LHRP / LHR2013 (Awal Umur Rencana) dengan i1= 2 %

Rumus : LHR 2011 (1 + i1) n1

Mobil 2 ton (1+1) = 2194 (1+0,02)1 = 2237,88 kend

Pick -UP 2 ton (1+1) = 553 (1+0,02)1 = 564,06 kend

Mini+mikro Bus (3+5) = 711 (1+0,02)1

= 725,22 kend

Bus (3+5) = 309 (1+0,02)1 = 315,18 kend

Truk (3+5) = 345 (1+0,02)1 = 351,90 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) = 298 (1+0,02)1 = 303,96 kend

Truk 3 as 20 ton (6+7.7) = 223 (1+0,02)1 = 227,46 kend

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

256

2. LHRA / LHR2013 (Akhir Umur Rencana) dengan i2= 6 %

Rumus : LHR 2013 (1 + i2) n2

Mobil 2 ton (1+1) = 2194 (1+0,06)10

= 3929,12 kend

Pick -UP 2 ton (1+1) = 553 (1+0,06)10

= 990,34 kend

Mini+mikro Bus (3+5) = 711 (1+0,06)10

= 1273,29 kend

Bus (3+5) = 309 (1+0,06)10

= 553,37 kend

Truk (3+5) = 345 (1+0,06)10

= 617,84 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) = 298 (1+0,06)10

= 533,67 kend

Truk 3 as 20 ton (6+7.7) = 223 (1+0,06)10

= 399,35 kend

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHRP dan LHRA

No Jenis kendaraan

LHRP

LHRS×( 1+i1)n1

(Kendaraan)

LHRA

LHRP×(1+i2) n2

(Kendaraan)

1 Mobil 2237,88 3929,12

2 Pick-UP 564,06 990,34

3 Mini + mikro Bus 725,22 1273,29

4 BUS 315,18 553,37

5 Truk 351,90 617,84

6 Truk 2 As (13 ton) 303,96 533,67

7 Truk 3 As (20 ton) 227,46 399,35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

257

4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen ( E ) Masing–Masing Kendaraan

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan

No Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E)

1 Mobil (1 + 1) 0,0002+0,0002 = 0,0004

2 Pick-UP (1 + 1) 0,0002+0,0002 = 0,0004

3 Mini + mikro Bus (3 + 5) 0,0183+0,1410 = 0,1593

4 BUS (3 + 5) 0,0183+0,1410 = 0,1593

5 Truk (3 + 5) 0,0183+0,1410 = 0,1593

6 Truk 2 As (13 ton) (5 + 8) 0,1410+0,9238 = 1,0648

7 Truk 3 As (20 ton) (6 + 7.7) 0,2923+0,7452 = 1,0375

4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )

Tabel 4.5 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah Lajur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

2 Lajur

0,60

0,50

0,70

0,50

Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar II Koefisien Distribusi Kendaraan ( C ) dapat

diketahui nilai C yaitu 0,5.

4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER

a. LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

258

Rumus : LEP = jj

n

j

P ECLHR1

Contoh perhitungan untuk jenis Mobil:

LEP = ECLHR P

= 0004,05,0 2237,88

= 0,4476

b. LEA ( Lintas Ekivalen Akhir )

Rumus : LEA = j

n

j

jA ECLHR1

Contoh perhitungan untuk jenis Mobil :

LEA = ECLHR A

= 0004,05,012,9293

= 0,7858

c. LET ( Lintas Ekivalen Tengah )

Rumus : LET = 2

LEALEP

d. LER ( Lintas Ekivalen Rencana )

Rumus : LER = 10

URLET

dimana :

j = Jenis Kendaraan

C = Koefisien Distribusi Kendaraan

LHR = Lalu Lintas Harian Rata-Rata

UR = Umur Rencana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

259

Tabel 4.6 Nilai LEP, LEA, LET dan LER

No Jenis Kendaraan

LEP

jj

n

j

P ECLHR1

LEA

j

n

j

jA ECLHR1

LET

2

LEALEP

LER

10

URLET

1 Mobil 0,4476 0,7858

539,1320 539,1320

2 Pick-UP 0,1128 0,1981

3 Mini + mikro Bus 57,7638 101,4178

4 BUS 25,1041 44,0761

5 Truk 28,0288 49,2112

6 Truk 2 As

(13 ton) 161,8283 284,1273

7 Truk 3 As

(20 ton) 117,9449 207,1675

Total 391,2803 686,9837

4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar

Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT),

berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini

adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan,

maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung (undisturb),

kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur

langsung di lapangan (musim hujan / direndam). CBR lapangan biasanya dipakai

untuk perencanaan lapis tambahan ( overlay ) sedangkan CBR laboratorium

biasanya dipakai untuk perencanaan jalan baru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

260

Tabel 4.7 Data CBR Tanah Dasar

STA 0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000

CBR 6 5 5 6 7 7 7 6 8 7 6

STA 1+100 1+200 1+300 1+400 1+500 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000

CBR 5 6 7 7 8 6 8 8 8 7

STA 2+100 2+200 2+300 2+400 2+500 2+600 2+700 2+800 2+900 3+000 3+161

CBR 7 7 6 5 6 8 7 7 8 6 5

Tabel 4.8 Penentuan CBR Desain 90 %

CBR (%)

Jumlah Yang

Sama atau Lebih

Besar

Persen Yang Sama atau

Lebih Besar

5 32 100,00

6 27 84,375

7 18 56,25

8 7 21,875

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

261

Gambar 4.1 Grafik Penentuan CBR Desain 90%

Dari grafik diatas diperoleh data CBR 90% adalah 5,5%

5, 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

262

4.4 Penetapan Tebal Perkerasan

4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Gambar 4.1 Korelasi DDT dan CBR

1. Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 5,5 diperoleh nilai DDT 4,8

2. Jalan Raya Kelas I, Klasifikasi jalan Arteri dengan medan bukit.

CBR DDT

100 90 80 70 60 50

40

30

20

10 9 8 7 6

5

4

3

2

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

263

3. Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )

- % Kendaraan berat = %100LHR

berat kendaraan Jumlah

S

= %1004633

1886

= % 30 % 40,71

- Kelandaian = %100B -A Jarak

B titik Elevasi -A titik Elevasi

= %1003161

479,50 - 523,98

= 1,407 % < 6 %

- Curah hujan berkisar ≥ 900 mm/th Termasuk pada iklim II

Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk perencanaan

tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26

1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai FR = 2,0-2,5 sehingga dipakai

nilai FR = 2,0.

4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan ( IP )

1. Indeks Permukaan Awal ( IPo )

Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness > 1000 mm

/km, maka

disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada

Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan

Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9 – 3,5.

2. Indeks Permukaan Akhir ( IPt )

a. Jalan Arteri

b. LER = 539,1320 (Berdasarkan hasil perhitungan)

Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,0 – 2,5.

4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Data :

IPo = 3,9 – 3,5

IPt = 2,0 – 2,5

LER= 539

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

264

DDT= 4,8

FR = 2,0

Gambar 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan

Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan

Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987

diperoleh nilai ITP = 10

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :

1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )

D1 = 7,5 cm( Lampiran C Daftar VIII )

a1 = 0,40 ( LASTON MS 744 )

2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )

D2 = 25 cm

a2 = 0,14 ( Batu Pecah kelas A CBR 100 % )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

265

3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )

D3 = …

a3 = 0,13 ( Sirtu / pitrun kelas A CBR 70% )

dimana :

a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )

D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan

Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

cm 27 ~ cm92,26

13,0

5,610

D 0,13 6,5 10

13,0 3,5 310

13,02514,05,740,010

3

3

3

3

3

332211

D

D

D

D

DaDaDaITP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

266

-2 % -2 % - 4 % - 4 %

Drainase 150

c m 50 cm Bahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan 200

c m Bahu Jalan

200 c m

Drainase 50 cm 150 cm

A

A

50 cm 20 cm

100 cm 100 cm

50 cm

20 cm

Gambar 4.3 Tipical Cross Section

Gambar 4.2 Susunan Perkerasan

Batu Pecah kelas A

(CBR 100 %)

Sirtu/pitrun kelas A

(CBR 70 %)

LASTON MS 744 7,5 cm

25 cm

27 cm

2x350cm

2 x 350 cm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

267

NO WAKTU JENIS KENDARAAN / 2 arah

Mobil

Pick

Up Truk

Mini+mikro

Bus BUS

Truk 2

As

Truk 3

As

1 07.00 - 07.15 95 18 21 33 13 5

2 07.15 - 07.30 112 17 24 44 15 7

3 07.30 - 07.45 93 30 31 39 12 5 2

4 07.45 - 08.00 100 24 23 31 14 4

5 08.00 - 08.15 96 21 20 27 10 4 1

6 08.15 - 08.30 87 18 17 24 8 5

7 08.30 - 08.45 98 25 21 35 12 7

8 08.45 - 09.00 102 14 20 24 14 5

9 11.00 - 11.15 87 23 20 40 12 6 1

10 11.15 - 11.30 90 21 28 41 12 16

11 11.30 - 11.45 95 37 24 30 14 16 1

12 11.45 - 12.00 64 27 25 25 13 12 2

13 12.00 - 12.15 92 16 42 16 17 21 3

14 12.15 - 12.30 87 20 30 21 8 7 2

15 12.30 - 12.45 90 37 24 40 9 21 9

16 12.45 - 13.00 96 15 28 31 9 16 3

17 15.00 - 15.15 83 19 15 20 16 8 2

18 15.15 - 15.30 90 23 21 27 21 12 4

19 15.30 - 15.45 78 31 18 15 12 15 2

20 15.45 - 16.00 97 24 22 32 12 7 2

21 16.00 - 16.15 105 27 19 30 15 11 5

22 16.15 - 16.30 86 29 21 31 12 13

23 16.30 - 16.45 98 17 28 28 17 22 6

24 16.45 - 17.00 73 20 25 27 12 4 5

LHR 2194 553 567 711 309 249 50

Distribusi

beban (1 + 1) (1 + 1) (3 + 5) (3 + 5) (3 + 5) (5 + 8) (6 + 7.7)

BAB V

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

268

2 × 3,5 m 2 m 2 m

Bahu jalan Badan jalan Bahu jalan

1,5 m

Drainase

1,5 m

Drainase

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN

TIME SCHEDULE

5.1 Typical Potongan Melintang

Gambar 5.1 Potongan Melintang Jalan

5.2 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah

1. Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah.

Luas = p. Rumija × (p. Jalan – p. Jembatan Total)

= 11 m × (3161,15 m – 50 m)

= 34.222,65m²

2. Persiapan Badan Jalan ( m² ).

Luas = (Lbr. lapis pondasi bawah × P. jalan) – (p. Jembatan total)

= (8,15 m × 3161,15 m) – (50 m)

= 25.713,37 m²

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

269

3. Galian Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 2+200 s.d 2+250

STA 2+200

Bahu JalanDrainase Bahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan2m0.5m 3 x 0.5m 2m 2 x 3,5m0.5m

Drainase

0.5m3 x 0.5m0.5m

-2%-4% -2% -4%

485,86

484,72

485,79485,71

484,56 484,29

485,92 485,71

484,56

1 2 3 4 5 6 7 8

484,65 484,65

485,66

484,29

485,76

Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 1+300

H1 = 485,66 – 484,56

= 1,10

H2 = 485,71 – 484,56

= 1,15

H3 = 485,79 – 484,65

= 3,202

H4 = 485,86– 484,72

= 1,14

H5 = 485,92– 484,65

= 1,27

H6 = 485,71– 484,29

= 1,42

H7 = 485,76 – 484,29

= 1,47

¤ Perhitungan Luas

2302,0

12

1

211

m

HH

Luas

2217,4

5,32

545

m

HHLuas

2812,2

5,22

212

m

HHLuas

2690,2

22

656

m

HHLuas

2290,2

22

323

m

HHLuas

2612,3

5,22

767

m

HHLuas

2990,3

5,32

434

m

HHLuas

2543,0

72

7

218

m

HH

Luas

2m 20,810 2002STA Galian TotalL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

160

STA 2+250

Bahu JalanDrainase Bahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan2m0.5m 3 x 0.5m 2m 2 x 3,5m0.5m

Drainase

0.5m3 x 0.5m0.5m

-2%-4% -2% -4%

485,97

484,84

485,90485,82

484,69 484,92

486,06 486,12

1 23 4 5 6 7 8

484,69

485,75486,40

484,77 484,91

484,92

Gambar 5.3 Tipical Cross Section STA 2+250

H1 = 485,75 – 484,69

= 1,06

H2 = 485,82 – 484,69

= 1,13

H3 = 485,90 – 484,77

= 1,13

H4 = 485,97– 484,84

= 1,11

H5 = 486,06 – 484,81

= 1,25

H6 = 486,12– 484,92

= 1,20

H7 = 486,40 – 484,92

= 1,48

¤ Perhitungan Luas

2280,0

12

1

211

m

HH

Luas

2130,4

5,32

545

m

HHLuas

2737,2

5,22

212

m

HHLuas

2450,2

22

656

m

HHLuas

2260,2

22

323

m

HHLuas

2350,3

5,22

767

m

HHLuas

292,3

5,32

434

m

HHLuas

2547,0

72

7

218

m

HH

Luas

2m 63,20 2502STA Galian TotalL

Volume galian STA 2+200 s.d STA 2+250

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

161

Jarak : (2+200) – (2+250) = 50 ms

JarakLuasSTALuasSTA

V2

)2502..()2002..(

= 502

)63,20810,20(

= 1036 m3

4. Timbunan Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 0+900 s.d 0+950

STA 0+900

Bahu JalanDrainase Bahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan2m0.5m3 x 0.5m 2m 2 x 3,5m0.5m

Drainase

0.5m3 x 0.5m0.5m

TalutTalut

492,50492,43492,35 492,43 492,35

488,09487,97

488,25

-2%-4% -2% -4%

Guard Rail Guard Rail

488,16488,02

1 2 3 4 5 6

Gambar 5.4 Tipical Cross Section STA 0+ 900

H1 = 492,35 – 487,97

= 4,38

H2 = 492,43– 488,02

= 4,41

H3 = 492,50 – 488,09

= 4,41

H4 = 492,43 – 488,16

= 4,27

H5 = 492,35– 488,25

= 4,10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

¤ Perhitungan Luas

279,4

12

1

211

m

HH

Luas

219,15

5,32

434

m

HHLuas

279,8

22

212

m

HHLuas

237,8

22

545

m

HHLuas

243,15

5,32

323

m

HHLuas

220,4

52

5

216

m

HH

Luas

256,77m Timbunan Ltotal

STA 0+950

Bahu JalanDrainase Bahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan2m0.5m3 x 0.5m 2m 2 x 3,5m0.5m

Drainase

0.5m3 x 0.5m0.5m

TalutTalut

488,67 488,90489,14

492,50492,43492,35 492,43 492,35-2%-4% -2% -4%

1 2 3 4 5 6

488,83489,04

Guard Rail Guard Rail

Gambar 5.5 Tipical Cross Section STA 0 + 950

H1 = 492,35 – 488,67

= 3,68

H2 = 492,43– 488,33

= 4,10

H3 = 492,50 – 488,90

= 3,60

H4 = 492,43 – 489,14

= 3,29

H5 = 492,35 – 489,14

= 3,21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

¤ Perhitungan Luas

207,2

12

1

211

m

HH

Luas

235,18

5,32

434

m

HHLuas

278,7

22

212

m

HHLuas

205,6

22

545

m

HHLuas

247,13

5,32

323

m

HHLuas

244,1

52

5

216

m

HH

Luas

238,30m Timbunan Ltotal

Volume timbunan STA 0+900 s.d STA 0+950

Jarak : (0+900) – (0+950) = 50 m

JarakLuasSTALuasSTA

V2

)9500..()9000..(

= 502

)30,3808,58(

= 2409,50 m3

Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 5.1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Tabel. 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan

NO STA JARAK LUAS (m²) VOLUME (m³)

(m) GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

1 0+000

1,456

50 36,400 33.250

2 0+050 1.330

50 62.250

3 0+100 1.160

50 44.000

4 0+150 0.600

50 46.250

5 0+200 1.250

50 37.500

6 0+250 1.160 0.250

50 46.000 57.500

7 0+300 0.680 2.050

50 36.250 57.500

8 0+350 0.770 0.250

50 37.250 12.500

9 0+400 0.720 0.250

50 18.000

10 0+450 1.190

50 9.500

11 0+500 0.380 0.340

50.000 317.500 8.500

12 0+550 12.320

11.040 143.189

13 0+561,04 13.620

27.820 240.365

14 0+588,86 3.660

11.140 83.550

15 0+600 11.340

14.37 222.879 2.515

16 0+614,37 19.680 0.350

26.67 328.441 11.068

17 0+641,04 4.950 0.480

8.96 116.838 2.150

18 0+650 21.130

50 1064.500 19 0+700 21.450

(Bersambung ke halaman berikutnya)

)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

50 536.250 119.750

20 0+750 4.790

5.19 12.845 13.676

21 0+755,19 4.950 0.480

44.81 110.905 629.581

22 0+800 27.620

1.71

23 0+801,71 29.140

25.51

24 0+827,22 38.780

22.78

25 0+850 43.750

5.04

26 0+855,04 45.290

44.96 2116.942

27 0+900 56,770

50 2179.500

28 0+950 38.300

50 971.750

29 1+000 0.570

50 32.750

30 1+050 0.740

50 196.000 18.500

31 1+100 7.840

50 196.000 39.000

32 1+150 1.560

50 142.250

33 1+200 4.130

50 123.500

34 1+250 0.810

50 263.000

35 1+300 9.710

50

36 1+350 12.300

50

37 1+400 1.430

32.43 78.967

38 1+432,43 4.870

14.45 88.940 39

1+446,88 7.440 3.12 23.057

(Bersambung ke halaman berikutnya)

)

(Sambungan tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbuan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

40 1+450 7.340

11.33 77.554

41 1+461,33 6.350

38.67 167.634

42 1+500 2.320 5.420

16.33 40.662

43 1+516,33 2.660 7.680

33.67 94.276

44 1+550 2.940 8.120

3.43 12.485

45 1+553,43 4.340 7.920

46.57 181.876 164.052

46 1+600 5.150 0.640

38.33 42.596 3.734

47 1+638,33 2.150

11.67 8.251

48 1+650 3.580

2.88

49 1+652,88 3.210

47.12

50 1+700 5.040

50

51 1+750 6.670

50 6.250

52 1+800 0.610 0.250

50 6.250

53 1+850 3.080

50 318.500

54 1+900 9.660

50 241.500 11.000

55 1+950 0.440

50 57.000

56 2+000 1.840

50 67.250

57 2+050 0.850

50 195.750 21.250

58 2+100 7.830

50 637.750

59 2+150 17.680

50 962.250 60 2+200 20.810

(Bersambung ke halaman berikutnya)

)

(Sambungan tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbuan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

50 440.093

61 2+250 20.630

21.24 305.708

62 2+271,24 21.800

14.41 309.960

63 2+285,65 21.400

14.35 3.414

64 2+300 21.280

0.16 1060.346

65 2+300,16 21.270

49.84 25.729

66 2+350 23.090

1.16 862.845

67 2+351,16 24.060

36.6 277.909

68 2+387,76 21.350

12.24 1170.764

69 2+400 38.720

38.98 363.989

70 2+438,96 27.220

11.04 89.634

71 2+450 27.770

3.26 391.176

72 2+453,26 26.560

14.4 831.300

73 2+467,66 24.850

32.34 1007.500

74 2+500 15.450

50 549.000

75 2+550 6.510

50 162.750 7.250

76 2+600 0.290

50 36.250

77 2+650 1.160

50 37.000

78 2+700 0.320

50 181.000

79 2+750 6.920

50 377.750 80

2+800 8.190 50 389.250

(Bersambung ke halaman berikutnya)

)

(Sambungan tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbuan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

81 2+850 7.380

50 337.500

82 2+900 6.120

50 229.000

83 2+950 3.040

50 180.500

84 3+000 4.180

50 128.250

85 3+050 0.950

50 32.500

86 3+100 0.350

50 105.530 10.675

87 3+161 3.460

61

TOTAL 14932.206 9308.893

Total Volume Galian = 14932,206 m3

Total Volume Timbunan = 9308,893 m3

(Sambungan tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbuan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase

1. Galian Saluran

Gambar 5.4 Sket Volume galian saluran

8,02

9,05,1ILuas

2,03,0IIILuas

296,0 m

206,0 m

4,03,02IILuas

224,0 m

Luas Total = 0,96 + 0,24 + 0,06

= 1,26 m2

V = [ Luas x (P. jalan – P. jembatan total)] x 2

309,7840

2)5015,3161(26,1

m

1,5 m

0,9 m

0,8 m

0,2 m

0,2 m

III

II

I

II

0,3 m 0,3 m 0,3 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

2. Pasangan Batu Dengan Mortar

Gambar 5. 5 Sket volume pasangan batu

2

2,03,08,02IuasL

= 0,4 m2

)4,03,0(2IIuasL

= 0,24 m2

)2,03,0(IIIuasL

= 0,06 m2

06,024,04,0totaluasL

= 0,7 m2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Volume = 2 x luas x (panjang Jalan – p. Jemb. total)

= (2 x 0,7) x ( 3161,15 – 50 )

= 4355,61 m3

3. Plesteran kepala drainase

Gambar 5.6 Detail Plesteran pada Drainase

Luas = (p. plesteran) × (p. Jalan – p. Jemb. total) × 2

= (0,20 + 0,1 + 0,05) × ( 3161,15 – 50 ) × 2

= 2177,80 m2

4. Siaran

h’ =

= 85,440 cm = 0,854 m

Luas = Luas daerah siaran × (p.jalan – p.jembatan) × 2

= × ( 3161,15– 50 ) × 2

= 11249,91 m2

10 cm 5 cm

Pasangan batu

20 cm

Plesteran

10 cm 10 cm

30 cm 30 cm

h = 80 cm h’

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan

5.7 Sket volume pasangan batu pada dinding penahan

1. Galian Pondasi

a. Ruas Kiri

Sta 1+300 s/d 1+350

Sta 1+300

H Sta 1+300 = 1,276 m

(H/5)+0,3 = 0,555 m

(H/6)+0,3 = 0,513 m

Luas galian pondasi = 0,555 x 0,513 = 0,285 m2

Sta 1+350

H Sta 1+350 = 1,475 m

(H/5)+0,3 = 0,595 m

(H/6)+0,3 = 0,546 m

Luas galian pondasi = 0,595 x 0,546 = 0,325 m2

Volume (1+300 s/d 1+350) = 502

0,325 0,285

= 15,25 m³

H

(H/5)+0,3

25 cm

(H/6)+0,3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

a. Ruas Kanan

Sta 1+300 s/d 1+350

Sta 1+300

H Sta 1+300 = 1,001 m

(H/5)+0,3 = 0,500 m

(H/6)+0,3 = 0,467 m

Luas galian pondasi = 0,500 x 0,467 = 0,234 m2

Sta 1+350

H Sta 1+350 = 1,244 m

(H/5)+0,3 = 0,549 m

(H/6)+0,3 = 0,507 m

Luas galian pondasi = 0,549 x 0,507 = 0,278 m2

Volume ( Sta 1+300 s/d 1+350) = 502

0,278 0,234

= 12,80 m3

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Tabel 5.2 Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan

STA Jarak KIRI KANAN

H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume

0+050 0.642 0.428 0.407 0.174 0.207 0.341 0.335 0.114

50 8.033 5.397

0+100 0.455 0.391 0.376 0.147 0.103 0.321 0.317 0.102

50 6.883 4.792

0+150 0.318 0.364 0.353 0.128 0.300 0.300 0.090

50 42.064 4.786

0+200 5.180 1.336 1.163 1.554 0.101 0.320 0.317 0.101

50 41.447 4.786

0+250 0.120 0.324 0.320 0.104 0.300 0.300 0.090

50 5.472

0+300 0.215 0.343 0.336 0.115 1.236 0.547 0.506 0.277

50 5.463

0+350 0.117 0.323 0.320 0.103

50 5.166

0+400 0.117 0.323 0.320 0.103

50 16.974

0+450 0.116 0.323 0.319 0.103

164.37 14.802

0+614,37 0.214 0.343 0.336 0.115 0.300 0.300 0.090

135.63 3.911 3.272

0+750 0.776 0.455 0.429 0.195 0.612 0.422 0.402 0.170

25.19 3.875 3.223

775,19 0.229 0.346 0.338 0.117 0.300 0.300 0.090

24.81 0.513 0.472

0+800 2.162 0.732 0.660 0.484 2.075 0.715 0.646 0.462

1.71 14.897 13.784

0+801,71 2.810 0.862 0.768 0.662 2.590 0.818 0.732 0.599

26 16.651 16.300

0+827,22 3.250 0.950 0.842 0.800 3.350 0.970 0.858 0.833

22.78 4.629 4.561

0+850 3.931 1.086 0.955 1.038 3.767 1.053 0.928 0.977

5.04 47.227 45.119

0+855,04 4.000 1.100 0.967 1.063 3.910 1.082 0.952 1.030

44.96 5.675 53.362

0+900 4.384 1.177 1.031 1.213 4.109 1.122 0.985 1.105

50 53.924 47.308

0+950 3.674 1.035 0.912 0.944 3.213 0.943 0.836 0.788

50 26.746 21.939

1+000 0.298 0.360 0.350 0.126 0.300 0.300 0.090

50 6.392 4.500

1+050 0.330 0.366 0.355 0.130 0.300 0.300 0.090

50 7.114 5.368

1+150 0.509 0.402 0.385 0.155 0.290 0.358 0.348 0.125

50 8.414 6.694

1+200 0.691 0.438 0.415 0.182 0.427 0.385 0.371 0.143

50 7.863 5.826

1+250 0.350 0.370 0.358 0.133 0.300 0.300 0.090

Bersambung ke halaman berikutnya…

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

50 10.430 8.088

1+300 1.276 0.555 0.513 0.285 1.001 0.500 0.467 0.234

50 9.881 8.301

1+350 1.475 0.595 0.546 0.325 1.244 0.549 0.507 0.278

50 0.000

1+400 0.409 0.382 0.368 0.141 0.210 0.342 0.335 0.115

32.43 0.000

1+500 0.717 0.443 0.420 0.186 0.542 0.408 0.390 0.159

16.43 5.110 2.049

1+516,43 1.970 0.694 0.628 0.436 0.300 0.300 0.090

33.57 10.945 4.691

1+550 0.900 0.480 0.450 0.216 0.739 0.448 0.423 0.189

53.43 17.484 7.467

1+553,43 1.980 0.696 0.630 0.438 0.300 0.300 0.090

55.99 15.913 5.039

1+600 0.330 0.366 0.355 0.130 0.300 0.300 0.090

50 5.811 4.500

1+800 0.110 0.322 0.318 0.103 0.300 0.300 0.090

50 5.467 4.500

1+950 0.223 0.345 0.337 0.116 0.300 0.300 0.090

50 6.875 5.535

2+000 0.538 0.408 0.390 0.159 0.341 0.368 0.357 0.131

50 7.189 5.936

2+050 0.321 0.364 0.354 0.129 0.140 0.328 0.323 0.106

50 5.834 4.901

2+600 0.128 0.326 0.321 0.105 0.300 0.300 0.090

50 6.045 5.007

2+650 0.384 0.377 0.364 0.137 0.175 0.335 0.329 0.110

50 6.101 5.007

2+700 0.147 0.329 0.325 0.107 0.300 0.300 0.090

50 8.283 7.440

2+750 0.949 0.490 0.458 0.224 0.850 0.470 0.442 0.208

50 5.610 10.822

2+800 1.065 0.954 0.491 0.459 0.225

50 10.897

2+850 1.001 0.868 0.474 0.445 0.211

50 5.545 9.947

2+900 0.934 0.487 0.456 0.222 0.725 0.445 0.421 0.187

50 9.966 8.377

2+950 0.658 0.432 0.410 0.177 0.461 0.392 0.377 0.148

50 9.082 7.891

3+000 0.720 0.444 0.420 0.186 0.599 0.420 0.400 0.168

50 7.767 6.759

3+050 0.286 0.357 0.348 0.124 0.110 0.322 0.318 0.103

50 5.822 2.563

3+100 0.162 0.332 0.327 0.109

TOTAL 13.942 519.296 TOTAL 10.656 387.203

Sambungan tabel 5.2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Volume galian dinding penahan Kiri = 519,296 m³

Volume galian dinding penahan Kanan = 387,203 m³

Volume Total galian dinding penahan = 519,296 + 387,203

= 906,499 m³

2. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan

a. Ruas Kiri

Sta 1+300 s/d 1+350

Sta 1+300

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+300 = 1,276m

(H/5)+0,3 = 0,555 m

(H/6)+0,3 = 0,513 m

Luas pasangan batu = 0,5130,555 276,12

0,51325,0

= 0,771 m2

Sta 1+350

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+350 = 1,475 m

(H/5)+0,3 = 0,595 m

(H/6)+0,3 = 0,546 m

Luas pasangan batu = 0,546 0,595475,12

0,54625,0

= 0,912 m2

Volume = 502

912,00,771

= 40,575 m³

Sambungan Tabel 5.2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

a. Ruas Kanan

Sta Sta 1+300 s/d 1+350

Sta 1+300

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+300 = 1,001 m

(H/5)+0,3 = 0,500 m

(H/6)+0,3 = 0,467 m

Luas pasangan batu = 0,467500,0001,12

0,46725,0

= 0,592 m2

Sta 1+350

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+350 = 1,244 m

(H/5)+0,3 = 0,549 m

(H/6)+0,3 = 0,507 m

Luas pasangan batu = 507,0549,0244,12

507,025,0

= 0,749 m2

Volume = 502

749,0 0,592

= 33,525 m3

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan

STA Jarak KIRI KANAN

H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume

0+050 0.642 0.428 0.407 0.385 0.207 0.341 0.335 0.175

50 16.865 7.640

0+100 0.455 0.391 0.376 0.289 0.103 0.321 0.317 0.131

50 12.839 5.522

0+150 0.318 0.364 0.353 0.224 0.300 0.300 0.090

50 135.974 5.502

0+200 5.180 1.336 1.163 5.215 0.101 0.320 0.317 0.130

50 133.816 5.502

0+250 0.120 0.324 0.320 0.138 0.300 0.300 0.090

50 7.901

0+300 0.215 0.343 0.336 0.178 1.236 0.547 0.506 0.744

50 7.870

0+350 0.117 0.323 0.320 0.137

50 6.832

0+400 0.117 0.323 0.320 0.137

50 6.822

0+450 0.116 0.323 0.319 0.136

164.37 25.803 7.397

0+614,37 0.214 0.343 0.336 0.178 0.300 0.300 0.090

135.63 43.181 31.149

0+750 0.776 0.455 0.429 0.459 0.612 0.422 0.402 0.369

25.19 8.102 5.785

775,19 0.229 0.346 0.338 0.184 0.300 0.300 0.090

24.81 20.493 1.116

0+800 2.162 0.732 0.660 1.468 2.075

1.71 3.044

0+801,71 2.810 0.862 0.768 2.093 2.590

26 60.666

0+827,22 3.250 0.950 0.842 2.574 3.350

22.78 68.110 36.400

0+850 3.931 1.086 0.955 3.406 3.767 1.053 0.928 3.196

5.04 17.395

0+855,04 4.000 1.100 0.967 3.497 3.910

44.96 168.977

0+900 4.384 1.177 1.031 4.020 4.109

50 177.485

0+950 3.674 1.035 0.912 3.079 3.213

50 82.359

1+000 0.298 0.360 0.350 0.215 0.300 0.300 0.090

Bersambung ke halaman berikutnya…

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

50 11.121 4.500

1+050 0.330 0.366 0.355 0.230 0.300 0.300 0.090

50 13.649 7.537

1+150 0.509 0.402 0.385 0.316 0.290 0.358 0.348 0.211

50

1+200 0.691 0.438 0.415 0.412 0.427 0.385 0.371 0.276

50 16.270 9.142

1+250 0.350 0.370 0.358 0.239 0.300 0.300 0.090

50 25.256 17.057

1+300 1.276 0.555 0.513 0.771 1.001 0.500 0.467 0.592

50 42.073 33.544

1+350 1.475 0.595 0.546 0.912 1.244 0.549 0.507 0.749

50 29.467 23.137

1+400 0.409 0.382 0.368 0.267 0.210 0.342 0.335 0.176

32.43 11.237 8.252

1+500 0.717 0.443 0.420 0.426 0.542 0.408 0.390 0.333

16.43 14.189 3.474

1+516,43 1.970 0.694 0.628 1.301 0.300 0.300 0.090

33.57 8.866

1+550 0.900 0.739 0.448 0.423 0.438

53.43 14.112

1+553,43 1.980 0.300 0.300 0.090

55.99 5.039

1+600 0.330 0.300 0.300 0.090

0.000

1+800 0.110 0.322 0.318 0.134 0.300 0.300 0.090

50 7.885 4.500

1+950 0.223 0.345 0.337 0.182 0.300 0.300 0.090

50 12.814 8.121

2+000 0.538 0.408 0.390 0.331 0.341 0.368 0.357 0.235

50 13.913 9.526

2+050 0.321 0.364 0.354 0.226 0.140 0.328 0.323 0.146

50 9.170 5.905

2+600 0.128 0.326 0.321 0.141 0.300 0.300 0.090

50 9.906 6.274

2+650 0.384 0.377 0.364 0.255 0.175 0.335 0.329 0.161

50 10.104 6.274

2+700 0.147 0.329 0.325 0.149 0.300 0.300 0.090

50 17.739 14.789

2+750 0.949 0.490 0.458 0.560 0.850 0.470 0.442 0.502

50 29.820 26.625

2+800 1.065 0.513 0.478 0.632 0.954 0.491 0.459 0.563

50 30.616 14.087

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

2+850 1.001 0.500 0.467 0.592 0.868

50 28.591 10.761

2+900 0.934 0.487 0.456 0.551 0.725 0.445 0.421 0.430

50 23.630 18.068

2+950 0.658 0.432 0.410 0.394 0.461 0.392 0.377 0.292

50 20.538 16.369

3+000 0.720 0.444 0.420 0.428 0.599 0.420 0.400 0.362

50 15.933 12.406

3+050 0.286 0.357 0.348 0.210 0.110 0.322 0.318 0.134

50 9.127 5.594

3+100 0.162 0.332 0.327 0.155 0.300 0.300 0.090

TOTAL 37.826 1407.583 TOTAL 11.697 399.972

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

25 cm

30 cm 10 cm

H - 0,3

Volume pasangan batu pada dinding penahan kiri = 1407,583 m3

Volume pasangan batu pada dinding penahan kanan = 399,972 m3

Volume Total pasangan batu pada dinding penahan = 1407,583 + 399,972

= 1807,555 m3

3. Plesteran

Gambar 5.8 Detail plesteran pada Dinding Penahan

Ruas kiri

Luas = (0,1+0,3+0,25)x p.dinding penahan kiri

= (0,1+0,3+0,25) x (50+50+50+50+50+50+50+50+164,37+135,63+25,19+

24,81+1,71+26+22,78+5,04+44,96+50+50+50+50+50+50+50+50+50+32,

43+16,43+33,57+53,43+55,99+50+50+50+50+

50+50+50+50+50+50+50+50+50+50+50)

= 0,65 x 2242,34

= 1457,521 m2

Ruas kanan

Luas = (0,1+0,3+0,25)x p.dinding penahan kanan

= (0,1+0,3+0,25)x

(50+50+50+50+25,19+1,71+26+22,78+5,04+44,96+50+50+

50+50+50+32,43+16,43+54,43+50+50+50+50+50+50+50+50+50+

50)

= 0,65 x 1178,97

= 766,330 m2

Luas total 1457,521 + 766,330

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 185: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

H’

30 cm

550

H

= 2.223,851 m

5. Siaran

Contoh hitungan siaran pada sta 1+050 s.d 1+100

Gambar 5.9 Sket Luas siaran Talud

Ruas kiri

Sta 1+300 s/d 1+350

Sta 1+300

H = 1,276 m

H’ = (1,276× tan 550) – 0,3 = 1,522 m

Sta 1+350

H = 1,475 m

H’ = (1,475× tan 550

) – 0,3 = 1,806 m

Luas = 502

806,1522,1

= 83,20 m2

Ruas kanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 186: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Sta 1+050 s/d 1+100

Sta 1+300

H = 1,000 m

H’ = (1,000× tan 550) – 0,3 = 1,128 m

Sta 1+350

H = 1,244 m

H’ = (1,244× tan 550

) – 0,3 = 1,476 m

Luas = 502

476,1128,1

= 65,10 m2

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 187: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan.

STA Jarak KIRI KANAN

H H' H - 0,3 Luas H H' H - 0,3 Luas

0+050 0.642 0.917 0.617 0.207 0.296 -0.004

50 24.163 -3.933

0+100 0.455 0.650 0.350 0.103 0.147 -0.153

50 12.596 -3.823

0+150 0.318 0.454 0.154

50 181.279 -3.894

0+200 5.180 7.397 7.097 0.101 0.144 -0.156

50 174.210 -3.894

0+250 0.120 0.171 -0.129

0+300 0.215 0.307 0.007 1.236 1.765 1.465

0+350 0.117 0.167 -0.133

50

0+400 0.117 0.167 -0.133

50

0+450 0.116 0.166 -0.134

164.4

0+614,37 0.214 0.306 0.006

135.6 55.182 38.921

0+750 0.776 1.108 0.808 0.612 0.874 0.574

25.19 10.519 7.229

775,19 0.229 0.327 0.027

24.81 34.912 33.036

0+800 2.162 3.087 2.787 2.075 2.963 2.663

1.71 5.558 5.183

0+801,71 2.810 4.013 3.713 2.590 3.699 3.399

0+827,22 3.250 4.641 4.341 3.350 4.784 4.484

22.78 109.964 108.923

0+850 3.931 5.613 5.313 3.767 5.379 5.079

5.04 27.028

0+855,04 4.000 5.712 5.412 3.910 5.583 5.283

44.96 255.650

0+900 4.384 6.260 5.960 4.109 5.868 5.568

50 272.671

0+950 3.674 5.246 4.946 3.213 4.588 4.288

50 126.800

1+000 0.298 0.426 0.126

Bersambung ke halaman berikutnya…

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 188: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

50 7.420

1+050 0.330 0.471 0.171

50 14.952 2.853

1+150 0.509 0.727 0.427 0.290 0.414 0.114

1+200 0.691 0.987 0.687 0.427

50 22.164

1+250 0.350 0.500 0.200

50 43.048 28.236

1+300 1.276 1.822 1.522 1.001 1.429 1.129

50 83.211 65.147

1+350 1.475 2.106 1.806 1.244 1.776 1.476

50 52.259 36.911

1+400 0.409 0.584 0.284 0.210

32.43 16.344 7.686

1+500 0.717 1.024 0.724 0.542 0.774 0.474

16.43 26.592 3.894

1+516,43 1.970 2.813 2.513

33.57 12.678

1+550 0.900 1.285 0.985 0.739 1.055 0.755

53.43 20.178

1+553,43 1.980 2.827 2.527

55.99

1+600 0.330 0.471 0.171

1+800 0.110 0.157 -0.143

50 -3.112

1+950 0.223 0.318 0.018

50 12.168 4.674

2+000 0.538 0.768 0.468 0.341 0.487 0.187

8.77 2.748 0.381

2+050 0.321 0.458 0.158 0.140 0.200 -0.100

50 1.029 -2.502

2+600 0.128 0.183 -0.117

50 3.278 -1.253

2+650 0.384 0.548 0.248 0.175 0.250 -0.050

50 3.957 -1.253

2+700 0.147 0.210 -0.090

50 24.127 22.845

2+750 0.949 1.355 1.055 0.850 1.214 0.914

50 56.900 49.403

2+800 1.065 1.521 1.221 0.954 1.362 1.062

50 58.756

(Sambungan tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran Pada Dinding Penahan)

Bersambung ke halaman berikutnya…

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 189: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

2+850 1.001 1.429 1.129 0.868 1.240 0.940

2+900 0.934 1.334 1.034 0.725 1.035 0.735

50 41.834 27.340

2+600 0.658 0.940 0.640 0.461 0.658 0.358

50 34.195 22.842

3+000 0.720 1.028 0.728 0.599 0.855 0.555

50 20.914 10.311

3+050 0.286 0.408 0.108 0.110 0.157 -0.143

50 0.994 -3.573

3+100 0.162 0.231 -0.069

TOTAL

1814.309 TOTAL 484.544

Luas Kiri = 1814,309 m2

Luas Kanan = 484,544 m2

Luas Total = 1814,309 + 484,544

= 2298,853 m2

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan

1. Lapis Permukaan

Gambar 5.10. Sket lapis permukaan

L = 075,02

15,700,7

= 0,531 m²

V = 0,531 × P. jalan

= 0,531 × 3161,15

= 1678,570 m³

7,00 m 0,075m 0,075 m

0,075 m

(Sambungan tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran Pada Dinding Penahan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 190: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

2. Lapis Resap Pengikat (prime Coat)

Luas = Lebar pondasi atas × Panjang Jalan

= 7,15 × 3161,15 m

= 22.602,22 m²

3. Lapis Pondasi Atas

Gambar 5.11. Sket lapis pondasi atas

L = 25,02

55,715,7

= 1,83 m²

V = 1,83 × (p. Jalan – p. Jembatan Total)

= 1,83 × (3161,15 m – 50 m)

= 5693,40 m³

4. Lapis Pondasi Bawah

Gambar 5.12. Sket lapis pondasi bawah

L = 27,02

09,855,7

= 2,119 m²

0,27 m 7,55 m 0,27 m

0,27m

0,25 m

0,25 m 7,15 m 0,25 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 191: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

V = 2,119 x (Panjang jalan – Pj.Jembatan Total)

= 2,119 x (3161,15-50)

= 6594,083 m³

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap

1. Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan

Ukuran marka

Gambar 5.12 Sket marka jalan

a. Marka ditengah (putus-putus)

Jumlah = Panjang Jalan – Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3)

5

= 3.161,15 – (187,343 +207,677+196,616)

5

= 513,902 buah

Luas = 513,902 x (0,1x 2)

= 102,780 m²

b. Marka Tikungan (menerus)

Luas = Panjang tikungan (PI1+PI2+PI3) x lebar marka

= (187,343 +207,677+196,616) x 0,1

= 59,163 m²

c. Luas total marka jalan

Luas = 102,780 + 59,163

= 161,943 m²

0,10m 0,10m

2 m 3 m 2 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 192: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

2. Rambu Jalan

Rambu kelas Jalan 2 buah , rambu batas kecepatan 2 buah , rambu melewati

Jembatan 8 buah, rambu memasuki tikungan 6 buah , rambu dilarang menyiap

4 buah.

Jadi total rambu yang dugunakan adalah = 22 rambu jalan

3. Patok Jalan

Digunakan 24 buah patok hektometer.

Digunakan 4 buah patok kilometer.

4. Rel Pengaman

Panjang rel pengaman ruas kanan = 150 m

Panjang rel pengaman ruas kiri = 150 m

Panjang total = 300 m

5.3 Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek

5.3.1. Pekerjaan Umum

1. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu.

2. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama

2 minggu.

3. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu.

4. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 minggu.

5. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi dilakukan selama proyek berjalan.

5.3.2. Pekerjaan Tanah

1. Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah :

Luas Lahan = 34.222,65 m²

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja untuk tenaga

diperkirakan 900 m²/hari

Kemampuan pekerjaan per minggu = 900 m² x 6 hari = 5.400 m²

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan

tanah jika terdapat 2 regu kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 193: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

= minggu168,3400.52

34.222,65 4 minggu

2. Pekerjaan persiapan badan jalan :

Luas Lahan = 25.713,37 m2

Volume pekerjaan Vibrator Roller per m

2 = 0,004

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah 004,0

1m²/jam x 7 jam =1.750 m

2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1.750 m2

x 6 hari = 10.500 m2

Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan pembersihan :

minggu224,1500.102

25.713,372 minggu

3. Pekerjaan galian tanah :

Volume galian = 14.932,206 m3

Volume pekerjaan Excavator per m

2 = 0,0035

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

0035,0

1m³/jam x 7 jam = 2.000 m

3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 2.000 m3

x 6 hari = 12.000 m3

Misal digunakan 1 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

minggu224,1000.12

14.932,2062 minggu

4. Pekerjaan timbunan tanah setempat :

Volume timbunan = 9.308,893 m3

Volume pekerjaan Vibrator roller per m2 = 0,01

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah004,0

1 m²/jam x 7 jam =1.750 m

2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1.750 m2

x 6 hari = 10.500 m2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 194: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Misal digunakan 2 buah Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan timbunan :

minggu443,0500.102

9.308,8931 minggu

5.3.3. Pekerjaan Drainase

1. Pekerjaan galian saluran drainase :

Volume galian saluran = 7.840,09 m3

Volume pekerjaan Excevator per m2 = 0,0035

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

0035,0

1m³/jam x 7 jam = 2.000 m

3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 2.000 m3

x 6 hari = 12.000 m3

Misal digunakan 1 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

minggu653,0000.12

7.840,091 minggu

2. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar :

Volume pasangan batu = 4.355,61 m3

Volume pekerjaan Tukang per m2 = 1,1905

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga untuk tukang adalah

1905,1

1m³/jam x 7 jam = 5,88 m³.

Kemampuan pekerjaan per minggu = 5,88 m³ x 6 = 35,28 m3

Misal terdapat 15 regu tenaga maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan

pasangan batu :

minggu24,828,3515

4.355,619 minggu

3. Pekerjaan plesteran :

Volume plesteren = 2.177,80 m2

Volume pekerjaan Tukang per m2 = 0,2000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 195: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga untuk tukang

adalah 2000,0

1m

2/jam x 7 jam = 35 m

2.

Kemampuan pekerjaan per minggu = 35 m2 x 6 = 210 m

2

Misal terdapat 3 regu tenaga maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan

plesteran :

= 2103

2.177,803,45 minggu ≈ 4 minggu

4. Pekerjaan siaran :

Luas siaran = 11.249,91 m2

Volume pekerjaan Untuk Pekerja per m2 = 0,0217

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga untuk pekerja adalah

0217,0

1m

2/jam x 7 jam = 322,58 m

2.

Kemampuan pekerjaan per minggu = 322,58 m2 x 6 = 1935,48 m

2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran :

= 48,935.1

11.249,91 5,81 minggu ≈ 6 minggu

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan

1. Pekerjaan Galian Pondasi

Volume galian pondasi = 906,499 m³

Volume pekerjaan Excavator per m2 = 0,0035

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

0035,0

1m³/jam x 7 jam = 2.000 m

3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 2.000 m3

x 6 hari = 12.000 m3

Misal digunakan 1 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

minggu075,0000.12

906,4991 minggu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 196: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

2. Pekerjaan Pasangan Batu pada Dinding Penahan

Volume pasangan batu = 1.807,555 m³

Volume pekerjaan Tukang per m2 = 1,1905

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga untuk tukang adalah

1905,1

1m³/jam x 7 jam = 5,88 m³.

Kemampuan pekerjaan per minggu = 5,88 m³ x 6 = 35,28 m3

Misal terdapat 12 regu tenaga maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan

pasangan batu :

= 28,3512

1.807,5554,269minggu ≈ 5 minggu

3. Pekerjaan Plesteran

Luas plesteran= 2.223,851 m2

Volume pekerjaan Tukang per m2 = 0,2000

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga untuk tukang adalah

2000,0

1m

2/jam x 7 jam = 35 m

2.

Kemampuan pekerjaan per minggu = 35 m2 x 6 = 210 m

2

Misal terdapat 3 regu tenaga maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan

plesteran :

= 2103

2.223,8513,529 minggu ≈ 4 minggu

4. Pekerjaan Siaran

Luas siaran= 2.298,85 m2

Volume pekerjaan Untuk Pekerja per m2 = 0,0217

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga untuk pekerja adalah

0217,0

1m

2/jam x 7 jam = 322,58 m

2.

Kemampuan pekerjaan per minggu = 322,58 m2 x 6 = 1935,48 m

2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 197: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

=

48,935.1

2.298,851,18 minggu ≈ 1 minggu

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan

1. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) :

Volume = 6.594,083 m³

Volume pekerjaan Vibratory Roller per m2 = 0,0214

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah 0214,0

1 m²/jam x 7 jam =327,103 m

2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 327,103 m2

x 6 hari = 1.962,62 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB :

minggu359,362,962.1

6.594,083 4 minggu

2. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) :

Volume = 5.693,40 m3

Volume pekerjaan Vibratory Roller per m2 = 0,0178

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah 0178,0

1 m³ x 7 jam = 393,26 m

3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 393,26 m3

x 6 hari = 2.360 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA :

minggu412,2360.2

5.693,403 minggu

3. Pekerjaan Prime Coat :

Luas volume perkerjaan untuk Prime Coat adalah 22.602,22 m2

Volume pekerjaan Asphalt Sprayer per m2 = 0,0030

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer

adalah0030,0

1 m

2/jam

x 7 jam = 2.333

Kemampuan pekerjaan per minggu = 2.333 x 6 = 14000 /m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan prime coat :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 198: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

minggu614,1000.14

22.602,222 minggu

4. Pekerjaan LASTON :

Volume = 1.678,570 m3

Volume pekerjaan Asphalt Finisher per m2 = 0,0693

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher

adalah0693,0

1 x 7 jam = 101,01 m

3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 101,01 x 6 = 606,06 m3

Maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LASTON =

minggu769,206,606

1.678,5703 minggu

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap

1. Pekerjaan marka jalan :

Luas = 161,943 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja adalah 93,33

m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 93,33 x 6 = 559,98 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan marka :

= 28,098,559

161,943 1 minggu

2. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu.

3. Pemasangan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu.

4. Pemasangan rel pengaman Panjang total 300 m

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja adalah

6167,0

1m

’/jam x 7 jam = 17,318 m’

Kemampuan pekerjaan per minggu = 17,318 m’x 6 = 103,91 m’

Misal terdapat 3 regu kerja maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan rel

pengaman adalah :

= 962,091,1033

300 1 minggu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 199: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume

dengan upah atau harga tenaga /material dan peralatan,kemudian dijumlah

dikalikan 10 % (Overhead dan Profit).Hasil dari jumlah biaya ditambah dengan

hasil Overhead dan Profit dinamakan Harga Satuan Pekerjaan.

Contoh perhitungan pekerjaan penyiapan badan jalan:

a. Tenaga

1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0161 x 5.500,00

= 88,55

2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 5.714,29

= 36

Total biaya tenaga = 124,55

b. Peralatan

1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0025 x 220.000,00

= 550

2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 170.000,00

= 680

3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0105 x 108.000,00

= 1.134

Total biaya peralatan = 9.864

Total biaya tenaga dan peralatan = 9.988,55 (A)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 200: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Overhead dan Profit 10 % x (A) = 998,855 (B)

Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 10.987,405

5.5. Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan

Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan harga tiap

pekerjaan dengan jumlah harga pekerjaan (dalam persen).

Bobot = %100pekerjaan hargaJumlah

pekerjaan tiapargah

Contoh perhitungan :

Bobot pekerjaan pengukuran = %100pekerjaan hargaJumlah

pekerjaan tiapargah

= %10046.998,00Rp.8.533.3

00,00Rp.5.000.0

= 0,059 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 201: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan

No Nama Pekerjaan Volume Pekerjaan

Kemampuan

Kerja

per hari

Kemampuan

Kerja

per minggu

Waktu

Pekerjaan

(minggu)

1 Pengukuran Ls - - 3

2 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls - - 3

3 Pembuatan papan nama proyek Ls - - 1

4 Pekerjaan Direksi Keet Ls - - 2

5 Administrasi dan Dokumentasi Ls - - Selama

proyek

6 Pembersihan semak & pengupasan tanah 34.222,65 m2 900,00 m2 5.400,00 m

2 4

7 Persiapan badan jalan 25.713,37 m2 1.750,00 m

2 10.500,00 m

2 2

8 Galian tanah 14.932,206 m3 2.000 m

3 12.000 m

3 2

9 Timbunan tanah 9.308,893 m3 1.750 m

3 10.500 m

3 1

10 Drainase :

a). Galian saluran 7.840,09 m3 2.000 m

3 12.000 m

3 1

b). Pasangan batu dengan mortar 4.355,61 m3 5,88 m

3 35,28 m

3 9

c) Plesteran 2.177,80 m2 35 m

3 210 m

3 4

d). Siaran 11.249,91 m2 322,58 m

3 1.935,48 m

3 6

11 Dinding penahan :

a) Galian Pondasi Pada Dinding Penahan 906,449 m3 2.000 m

3 12.000 m

3 1

b). Pasangan batu dengan mortar 1.807,555 m3 5,88 m

3 35,28 m

3 5

c). Plesteran 2.223,851 m2 35 m

3 210 m

3 4

d). Siaran 1.196,632 m2 322,58 m

3 1.935,48 m

3 1

12 Lapis Pondasi Bawah (LPB) 6.594,083 m3 327,103 m

3 1.962,62 m

3 4

13 Lapis Pondasi Atas (LPA) 5.693,400 m3 393,26 m

3 2.360 m

3 3

14 Lapis Permukaan (LASTON) 1.678,570 m3 101,01 m

3 606,06 m

3 3

15 Prime Coat 22.602,22 m2 2333 m

2 14.000 m

2 2

16 Pelengkap

a). Marka jalan 161,943 m2 93,33 m

2 559,98 m

2 1

b). Rambu Ls - - 1

c). Patok kilometer Ls - - 1

d). Rel pengaman Ls 17,318 m’ 103,91 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 202: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Nama Pekerjaan Pendahulu Durasi

1.Pengukuran - 3

2.Pembersihan Semak & Pengupasan Tanah 1 4

3.Mobilisasi dan Demobilisasi 2 3

4.Pekerjaan Direksi Keet 3 2

5.Drainase 4 20

6.Galian Tanah 5 2

7.Timbunan Tanah 6 1

8.Dinding Penahan Tanah 7 11

9.Lapisan Pondasi Bawah (LPB) 8 4

10.Lapisan Pondasi Atas (LPA) 9 3

11.Lapisan Permukaan (LASTON) 10 3

12.Prime Coat 11 2

13.Pelengkap 12 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 203: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

Gambar 5.13 Diagram Metode Keritis ( Critical Path Method )

= Garis Keritsi

Jalur Keritis = 1 - 5 - 6 - 7 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13

Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan

dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya

(RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan

Kurva S.

0 0 0

20

5

6

2

5 4

1

3

5

1 2

4

7

3

5

45

3

1 3 3

2 7

18

3 23

23 5 25

25

6 26 26

4 12

23

7 30

30 8

41

41 9 44

44 10 47

47 11 49

49

9

3

10

3

11

2

5

12

4

13

Awal Proyek Akhir Proyek

85 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 204: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

5.6. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PROYEK : PEMBANGUNAN JALAN KEC SIDOMUKTI – KINTELAN

PROPINSI : JAWA TENGAH

TAHUN ANGGARAN : 2011

PANJANG PROYEK : 3,161 Km

Tabel 5.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

NO. URAIAN PEKERJAAN KODE ANALISA VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (Rp.) JUMLAH HARGA (Rp.)

BOBOT

( % )

1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6

BAB I : UMUM

1 Pengukuran - 1 Ls 5.000.000,00 5,000,000.00 0.070

2 Mobilisasi dan demobilisasi - 1 Ls 20.000.000,00 20,000,000.00 0.279

3 Papan nama proyek - 1 Ls 500.000,00 500,000.00 0.007

4 Direksi Keet - 1 Ls 1.000.000,00 1,000,000.00 0.014

5 Administrasi dan dokumentasi - 1 Ls 1.000.000,00 1,000,000.00 0.014

JUMLAH BAB 1 : UMUM 27,500,000.00 0.38

BAB II : PEKERJAAN TANAH

1

Pembersihan semak & pengupasan

tanah K-210 34,222.65 M2 1,877.26 64,244,811.94 0.896

2 Persiapan badan jalan EI-33 25,713.37 M2 1,498.22 38,524,285.20 0.537

3 Galian tanah EI-331 14,932.20 M3 3,501.08 52,278,826.78 0.729

4 Timbunan tanah EI-321 9,308.89 M3 34,395.54 320,184,298.35 4.467

JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH 475,232,222.27 6.63

BAB III : PEKERJAAN DRAINASE

1.00 Galian saluran EI-21 7,840.09 M3 3,326.84 26,082,725.02 0.364

2.00 Pasangan batu dengan mortar EI-22 4,355.61 M3 275,202.66 1,198,675,457.92 16.721

3.00 Plesteran G-501 2,177.80 M2 13,507.65 29,416,960.17 0.410

4.00 Siaran EI-23 11,249.91 M2 6,343.93 71,368,641.55 0.996

JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE 1,325,543,784.65 18.49

BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN

1 Galian pondasi pada dinding penahan EI-21 906.50 M3 3,326.84 3,015,777.13 0.042

2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 1,807.55 M3 275,202.66 497,442,568.08 6.939

3 Plesteran G-501 2,223.85 M2 13,507.65 30,038,987.45 0.419

4 Siaran EI-23 1,196.63 M2 6,343.93 7,591,336.96 0.106

JUMLAH BAB 4 : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 538,088,669.62 7.51

BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN

1 Konstruksi LPB EI-521 6,594.08 M3 141,648.71 934,042,925.64 13.030

2 Konstruksi LPA EI-512 5,693.40 M3 251,253.43 1,430,486,278.36 19.955

3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 22,602.22 M2 8,745.83 197,675,173.74 2.758

4 Pekerjaan LASTON EI-815 1,678.57 M3 1,208,615.36 2,028,745,484.84 28.301

JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN 4,590,949,862.58 64.04

BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAPAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 205: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

1 Marka jalan LI-841 162 M2 92,664.23 15,006,323.40 0.209

2 Pekerjaan rambu jalan LI-842 22 Buah 302,327.74 6,651,210.28 0.093

3 Patok Jalan LI-844 28 Buah 352,131.23 9,859,674.44 0.138

4 Rel pengaman LI-844 300 M' 598,900.00 179,670,000.00 2.506

JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP 211,187,208.12 2.95

REKAPITULASI

BAB I : UMUM 27,500,000.00

BAB II : PEKERJAAN TANAH

475,232,222.27

BAB III : PEKERJAAN DRAINASE

1,325,543,784.65

BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN

538,088,669.62

BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN

4,590,949,862.58

BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP 211,187,208.12

JUMLAH 7,168,501,747.24 100.000

PPn 10%

716,850,174.72

JUMLAH TOTAL

7,885,351,921.97

Dibulatkan = (Rp.) 7,885,351,922.00

TUJUH MILYAR DELAPAN RATUS DELAPAN PULUH LIMA JUTA TIGA RATUS LIMA PILUH SATU RIBU SEMBILAN RATUS DUA PULUH DUA RUPIAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 206: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perencanaan yang telah dilakukan dalam penyusunan Tugas

Akhir ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Geometrik Jalan

a. Jenis jalan yang direncanakan dari Kecamatan Sidomukti – Kintelan

Kidul merupakan jalan arteri dengan spesifikasi jalan kelas II, lebar

perkerasan 2 x 3,5m, dengan kecepatan rencana 80 Km/jam,

direncanakan 3 tikungan (1 tikungan Full Circle dan 2 tikungan Spiral-

Circle-Spiral) .

Pada PI1 dengan jari-jari lengkung rencana 1000 m, sudut PI1

sebesar 100 44’ 21,8”.

Pada PI2 dengan jari-jari lengkung rencana 250 m, sudut PI2

sebesar 280 7’ 12,05”.

Pada PI3 dengan jari-jari lengkung rencana 300 m, sudut PI3

sebesar 220 16’ 29,36”.

b. Pada alinemen vertical ruas jalan Kecamatan Sidomukti – Kintelan

Kidul terdapat 8 PVI, yang terdiri dari 6 PVI lengkung cembung dan 2

PVI lengkung cekung.

2. Tebal Konstruksi Perkerasan

Untuk perencanaan tebal perkerasan, dengan LER (Lintas Ekivalen

Rencana) = 539 kendaraan/hari (umur rencana 10 tahun), persentase

kendaraan berat >30%, dan nilai CBR tanah dasar 5,5% maka didapat tebal

masing – masing lapisan yaitu :

a. Lapisan Surface Course (LASTON MS 744) :7,5 cm

b. Lapisan Base Course (Batu Pecah kelas A CBR 100 %) : 25 cm

c. Lapisan Sub Base Course (Sirtu / pitrun kelas A CBR 70%) : 27 cm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 207: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …/Peren...pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

152

3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Perencanaan jalan Kecamatan

Sidomukti – Kintelan Kidul dengan panjang 3161 m ini terdiri dalam 6 item

pekerjaan yaitu umum, pekerjaan tanah, pekerjaan drainase, pekerjaan

dinding penahan tanah, pekerjaan perkerasan dan pekerjaan pelengkap.

Sehingga total memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp.

7.885.351.922,00 dan dikerjakan selama 6 bulan.

6.2 Saran

1. Perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data hasil survey

langsung di lapangan agar diperoleh perencanaan yang optimal.

2. Pada perencanaan Alinemen Horisontal sebaiknya tidak melintasi sungai

tetapi jika melintasi sungai, persilangan jalan dengan air (sungai) harus

diusahakan tegak lurus agar bangunan persilangan menjadi lebih pendek dan

lebih singkat.

3. Dalam perencanaan Alinemen terdapat titik dimana Alinemen Horisontal

dan lengkung vertical cembung bersinggungan. Hal ini tidak diperbolehkan

sehingga dalam perencanaan harus memperhatikan koordinasi alinemen

horisontal dan vertikal.

4. Diperlukan ketelitian dalam menghitung volume pekerjaan karena

merupakan dasar bagi penentuan Rencana Anggaran Biaya pekerjaan jalan

tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user