perencanaan audit
TRANSCRIPT
PERENCANAAN AUDIT dan PROSEDUR ANALITIS
Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat: untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi, untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar, dan untuk menghindari kesalah pahaman dengan klien.
Gambar diatas menyajikan delapan bagian utama dari perencanaan audit. Masing-masing dari tujuh bagian pertama ditujukan untuk membantu auditor mengembangkan bagian terakhir, yaitu perencanaan audit dan program audit yang efektif serta efisien secara keseluruhan.
Resiko Akseptibilitas AuditUkuran untuk menilai seberapa besar kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin sajadisajikan dengan kesalahan penyajian yang materialsetelah proses audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah diterbitkan.
Memahami klien dan merencanakan audit awal
Memahami bisnis dan industri klien
Mengembangkan perencanaan audit dan
program audit secara keseluruhan
Menilai resiko bisnis klien
Mengumpulkan informasi untuk menilai resiko
kecurangan
Memahami pengendalian internal dan menilai
resiko pengendalian
Menetapkan materialitas, dan menilai resiko
audit yang dapat diterima serta resiko inhern
Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
Resiko InherenUkuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya kesalahan penyajian yang material atas akun sebelum mempertimbangkan efektifitas pengendalian intern.
Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit AwalPerencanaan audit awal melibatkan empat hal, yang harus dilakukan lebih dulu dalam audit.1. Auditor harus memutuskan apakah akan menerima seorang klien baru atau melanjutkan
pelayanan klien yang ada. Penentuan ini biasanya dilakukan oleh auditor yang sudah berpengalaman yang berwenang mengambil keputusan penting. Auditor ingin membuat keputusan ini lebih awal, sebelum mengeluatkan biaya yang cukup besar yang tidak bisa ditutupi kembali.
2. Auditor harus mengidentifikasikan mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit. Informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya.
3. Auditor memperoleh pemahaman klien tentang cara penugasan untuk menghindari kesalahpahaman.
4. Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, Staf untuk penugasan dipilih, termasuk bila dibutuhkan spesialis audit
Penerimaan dan Kelangsungan Kerja Sama dengan Klien.Harus mempertimbangkan tanggungjawab hukum dan profesi KAP dalam menentukan klien yang layak.
Investigasi Klien BaruSebelum menerima klien baru, KAP menginvestigasi perusahaan untukmenentukan akseptibilitas, prospek klien dalam komunitas bisnisnya, stabilitaskeuangan dan hubungannya dengan KAP sebelumnya.
Mempertahankan Klien yang AdaKAP setiap tahun mengevaluasi kliennya untuk menentukan apakah ada alasan untuk menghentikan proses audit mereka.
Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta penugasan audit.Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi resiko akseptibilitas audit : siapakah yang akan menjadi pengguna laporan keuangan danapa maksud menggunakan laporan keuangan.
Memperoleh kesepahaman dengan klien:SAS 83(AU310) mensyaratkan bahwa auditor harus merekomendasikan pemahamannya dengan klien dalam Surat penugasan (engagement letter ) yang berisikesepakatan antara KAP danpihak klien untuk melaksanakan jasa audit serta jasa lainnya yangterkait dengan audit.
Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar SAS 73(AU336) menetapkan persyaratan untuk memilih spesialisasi dan mereview pekerjaannya. Contohnya meliputi pengunaan pakar berlian untuk menetukan ketetapan biaya pengganti berlian dan akturis untuk menetukan ketepatan pencatatan nilai cadangan kerugian asuransi. Penggunaan spesialisasi yang umum lainnya berupa konsultasi dengan pengacara menyangkut interpretasi hukum atas kontrak dan hak. Audit klien membutuhkan pengetahuan khusus harus berkonsultasi dengan spesialisasi.
Memahami Bisnis dan Industri KlienSifat bisnis dan industri klien mempengaruhi resiko bisnis kliendan resiko salah saji material dalam laporan keuangan. Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman akan bisnis dan industri klien adalah:
1. Teknologi informasi menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan danpemasok besar.
2. Klien telah meluaskan operasional ke seluruh dunia.3. Teknologi informasi mempengaruhi proses internal, memperbaiki mutu dan ketapatan
waktu dari informaso akuntansi .4. Pentingnya modal manusia (human capital) dan aktiva tidak berwujud telah
meningkatkan kerumitan akuntansi .5. Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari bisnis dan industri klienuntuk
memberikan pelayanan bernilai tambah untuk klien.
Pemahaman Sistem Strategi atas Bisnis dan Industri Klien
Tiga alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang industri klien dan lingkungan eksternal adalah: Resiko yang berkaitan dengan industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian auditor
atas resiko bisnis klien dan risiko audit yang dapat diterima dan bahkan dapat mempengaruhi auditor dalam menerima penugasan pada industri yang lebih beresiko seperti industri simpan pinjam dan asuransi kesehatan.
Terdapat resiko inheren yang umumnya dimiliki oleh semua klien dalam sejumlah industri tertentu.
Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sudah sesuai dengan PABU.
Operasi dan proses bisnisAuditor harus memahami sumber utama pendapatan, pelanggan dan pemasok kunci, sumber keuangan dan informasi tentang pihak terkait yang bisa menunjukkan area resiko bisnis klien Mengunjungi pabrik dan kantor
Memahami Bisnis dan Industri Klien
Industri dan Lingkungan Eksternal
Operasi dan Proses Bisnis
Manajemen dan Tata Kelola
Tujuan dan Strategi
Pengukuran dan Kinerja
Mengamati kegiatan perusahaan secara langsung. Membantu auditor untuk mengidentifikasi resiko inheren.Mengidentifikasi pihak terkaitSAS 45(AU334) mendefinisi pihak terkait sebagai perusahaan afiliasi, pemegangsaham utama dari perusahaan klien atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien dimana salah satu dari kedua belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen atau kebiajakan operasional pihak lainnya. Transaksi dengan pihak yang berkaitan adalah setiap transaksi antara klien dengan pihak terkait. Contoh yang umum adalah transaksi penjualan atau pembelian antara perusahaan induk dengan perusahaan anak, pertukaran peralatan antara dua perusahaan yang dimiliki oleh pihak yang sama, dan pinjaman kepada pejabat perusahaan.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah TanggaAnggaran dasar disahkan oleh negara bagian tempat perusahaan didirikan dan merupakan dokumen hukum yang di perlukan untuk mengakui korporasi sebagai entitas yang mandiri. Anggaran dasar ini mencakup nama korporasi yang pasti, tanggal pendirian, jenis dan jumlah modal saham korporasi yang di otorisasi untuk diterbitkan, serta jenis aktivitas bisnis korporasi yang diizinkan. Anggaran rumah tangga mencakup peraturan dan prosedur yang digunakan oleh para pemegang saham korporasi. Anggaran rumah tangga ini merinci hal-hal seperti tahun fiskal korporasi, frekuensi pertemuan para pemegang saham, metode pemungutan suara dalam pemilihan direksi, dan tugas serta wewenang para pemegang saham.
Notulen RapatNotulen rapat perusahaan adalah catatan resmi tentang pertemuan dewan direksi dan para pemegang saham. Notulen ini mencakup otorisasi dan ikhtisar kunci mengenai topik-topik penting yang dibahas pada pertemuan tersebut dan keputusan yang diambil oleh para direktur serta pemegang saham.
Tujuan dan Strategi KlienStrategi adalah pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk mencapai tujuan organisasiTujuan Klien :
• Reliabilitas pelaporan keuangan • Efektivitas dan efesiensi operasi• Ketaatan pada hukum dan peraturan
Ukuran dan Kinerja Meliputi indikator prestasi kunci yang digunakan manajemen untuk mengukur
kemajuan terhadap tujuan. Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan benchmarking terhadap pesaing kunci.
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki
pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini yang perlu
dilakukan adalah :
a. Mereview kertas kerja tahun lalu
Dalam penugasan audit ulangan, auditor bisa memperoleh pengetahuan tentang klien
dengan cara mereview kertas kerja tahun yang lalu. Kertas kerja juga bisa menunjukkan
masalah-masalah yang muncul dalam audit pada tahun lalu yang mungikin masih akan
berlanjut pada audit tahun-tahun selanjutnya.
b. Mereview data industry dan bisnis klien
Informasi mengenai industri yang di dalamnya klien beroperasi dapat diperoleh dengan
membaca data industri yang dikumpulkan oleh kantor akuntan dan berbagai publikasi
(misalnya majalah) yang diterbitkan industri yang bersangkutan.
c. Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat langsung fasilitas operasi dan perkantoran. Hal ini
dikarenakan :
1) Dengan Peninjauan langsung ke pabrik, auditor akan mengetahui tata letak pabrik,
proses operasi, dll
2) Auditor juga mendapat pengetahuan tentang jenis dan lokasi catatan akuntansi dan
fasilitas PDE, dan kebiasaan para karyawan.
d. Mengajukan pertanyaaan ke komite audit
Komite audit dari dewan komisaris bisa memberi penjelasan penting kepada auditor
mengenai bisnis dan industri klien. Komite audit juga bisa memberi informasi kepada
auditor tentang perubahan-perubahan penting dalam manajemen perusahaan dan struktur
organisasi.
e. Mengajukan pertayaan ke manajemen
Baik bagi klien baru maupun klien ulangan, diskusi dengan manajemen akan berguna
bagi auditor untuk dapat mengetahui perkembangan terakhir perusahaan yang mungkin
berpengaruh signifikan pada audit yang akan dilakukan auditor.
f. Menentukan adanya hubungan istimewa
Prinsip akuntansi yang berlaku umum mencakup keharusan untuk membuat
pengungkapan khusus dan dalam hal tertentu menetapkan perlakuan akuntansi khusus,
untuk transaksi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa yang telah teridentifikasi hendahknya
diberitahukan kepada semua anggota
g. Mempertimbangkan dampak dari pernyataan akuntansi dan auditing tertentu yang
relevan
Dampak dari sejumlah pernyataan yang dibuat oleh instansi berwenang tertentu seperti
Bapepam atau pedoman yang diterbitkan oleh IAI auditor harus memperimbangkan
khusus atas penyataan-pernyataan akuntansi dan penyataan standar auditing terbaru
Menilai Risiko Bisnis KlienAuditor menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dari pemahaman yang strategis atas bisnis dan industri klien untuk menilai risiko bisnis klien, yaitu risiko bahwa klien akan gagal dalam mencapai tujuannya. Penilaian auditor atas risiko bisnis klien mempertimbangkan industri yang digeluti klien dengan faktor eksternal lainnya, serta strategi bisnis, proses, dan faktor internal lainnya.
Gambar diatas adalah salah satu cara untuk memahami risiko bisnis klien dan risiko salah saji yang material. Risiko lainnya setelah mempertimbangkan keefektifan pengendalian manajemen puncak ada kalanya disebut risiko residu.
Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan Bagian penting untuk memahami bisnis klien dan penilaian resiko. Dilakukan dengan membandingkan antara rasio klien denganbenchmark industri atau
pesaing sebagai indikasi kinerja. Bagian penting dari pengujian disepanjang audit.
Ikhtisar atas Tujuan Perencanaan AuditTujuan utamanya adalah mendapatkan sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri klien yang akan digunakan untuk menilai resiko bisnis klien dan resiko salah saji material dalam laporan keuangan.
Prosedur AnalitisDefinisi menurut SAS 56 (AU 329)Evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan sebuah studi hubungan masuk akal diantara data keuangan dan non keuangan … yang melibatkan perbandingan dari jumlah tercatat dengan pengharapan yang dikembangkan oleh auditor (penekanan pada pengharapan yang dikembangkan oleh auditor).
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan prosedur dan analitis yaitu :
a. Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang akan dibuat
Jenis perhitungan dan perbandingan yang umum digunakan meliputi:
1) Perbandingan data absolut
Memahami Bisnis dan
Industri Klien
Menilai Risiko Bisnis
Klien
Menilai Risiko Salah Saji
yang Material
Industri dan Lingkungan Eksternal
Operasi dan Proses Bisnis
Manajemen dan Tata Kelola
Tujuan dan Startegi
Pengukuran dan Kinerja
2) Analisis Vertikal
3) Analisa Rasio
4) Analisa Trend
b. Mengembangkan ekspektasi dan harapan
Dasar pikiran yang melandasi penggunaan prosedur analitis dalam auditing ialah bahwa
hubungan antar data bisa diperikrakan akan berlanjut seandainya tidak terjadi hal2 atau
kondisi berbeda yang tidak diketahui. Dalam mengembangkan ekspektasi selain
menggunakan data keuangan juga digunakan data non-keuangan
c. Melakukan perhitungan perbandingan
Tahap ini menyangkut penumpulan data yang akan digunakan untuk menghitung jumlah-
jumlah absolut dan selisih persentase antara jumlah tahun ini dengan jumlah tahun yang
lalu, menghitung data common-size , dan rasio-rasio.
d. Analisis data dan identifikasi perbedaan signifikan
Analisis hasil perhitungan dan perbandingan akan dapat menambah pengetahuan auditor
tentang bisnis klien. Bagian penitng dari analisis adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam
data yang tidak diharapkan( unxpected) atau tidak adanay fluktuasi ayng diharapkan
yang bisa memberi petunjuk meningkatnya risiko terjadinya salah saji.
e. Menyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikan
Selisih tak diharapkan yang signifikan harus diselidiki. Hal ini biasanya menyangkut
peninjauan kembali metoda dan faktor2 yang digunakan dalam mengembangkan
ekspektasi dan mengajukan pertanyaan kepaa manajemen
f. Menentukan pengaruh atas perencanaan audit
Selisih signifikan yang tidak dapat dijelaskan alasan terjadinya, harus dipandang sebagai
incikasi kenaikan resiko salah saji dalam rekening atau rekening-rekening yang tercakup
dalam perhitungan atau perbandingan.
Lima Jenis Prosedur Analitis1. Membandingkan data klien dan industri.
Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien dan indikasi dari kemungkinan kegagalan keuangan.
Kelemahan rasio industri : adanya perbedaan diantara sifat informasi keuangan klien dan perusahaan membentuk total industri.
2. Membandingkan data klien dengan data periode yang samapada tahun sebelumnya. Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini.
Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk tahun sebelumnya.
Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan dalam operasional klien di tahun ini.
Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan klien. Data klien dibandingkan dengan anggaran. Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah rencana yang realistis. Kemungkinan bahwa informasi keuangan saat ini telah diubah oleh karyawan klien
untuk menyesuaikan dengan anggaran.4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan auditor.
Auditor menghitung saldo dugaan untuk dibandingkan dengan saldo sebenarnya. Auditor membuat sebuah perhitungan tentang apakah saldo akun itu seharusnya
dengan menghubungkannya dengan neraca lajur lainnya atau akun laporan pemasukan atau rekening dengan membuat sebuah proyeksi berdasarkan pada suatu tren historis.
5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data non keuangan. Kepentingan utana dalam menggunakan data nonkeuangan terletak pada penekanan
akurasi data.
Rasio Keuangan UmumKemampuan membayar utang jangka pendek.
Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat membayar utang saat jatuh tempo, ukurannya :◊ Rasio Kas : untuk mengevaluasi kemampuan membayar utang dengan segera.◊ Rasio Lancar (current ratio) : membutuhkan pengubahan aktiva sepertipersediaan
dan piutang dagang menjadi kas sebelum utang dibayar.◊ Rasio Paling Lancar (quick ratio) : perbedaan dengan rasio lancar adalah
masuknya persediaan ke dalam aktiva lancar untuk rasio lancar.◊ Rasio Aktivitas Likuiditas : digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai,
maka untuk membayar utangnya adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk merubah aktiva lancar yang kurang cair menajdi uang tunai.
◊ Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan.◊ Rasio perputaran piutang dagang :untuk menilai kewajaran dari cadangan untuk
akun yang tidak tertagih.◊ Rasio perputaran persediaan : untuk mengidentifikasikan keusangan persediaan
potensial.Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang.
Kemampuan untuk menghimpun modal untuk perluasan : RasioUtang terhadap Modal Sendiri.
Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga : kemampuan perusahaan membuat aliran kas yang positif dari operasi.
Rasio Profitabilitas. Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk pembayarankewajiban,
perluasan dan deviden.◊ Rasio Pendapatan per Saham.◊ Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent) : bagian dari penjualan yang
tersedia untuk menutupi semua pengeluaran dan keuntungan setelah dikurangi biaya produk.
◊ Margin Keuntungan (Profit Margin) : mirip dengan margin keuntungan kotor tetapi telah dikurangi baik biaya barang terjual maupun pengeluaran operasi.
◊ Tingkat Pengembalian atas Aktiva
◊ Tingkat Pengembalian atas Modal
memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas setiap aktiva&modal