bab iv hasil dan pembahasan 4.1. hasil perencanaan audit...

38
53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil analisis dan pembahasan tahap audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap persiapan audit, tahap pelaksanaan audit dan tahap pelaporan audit. 4.1. Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Hasil dari tahapan perencanaan audit sistem informasi ini adalah identifikasi proses bisnis dan TI, Penentuan ruang lingkup, obyek dan tujuan audit, selain itu menentukan klausul, obyektif kontrol dan kontrol serta membuat surat perjanjian atau yang biasa disebut Engagement Letter. 4.1.1. Identifikasi Proses Bisnis dan TI Pada tahap perencanaan audit ini, identifikasi proses bisnis dan TI merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan, sebelum dilakukannya audit yaitu dengan cara memahami dokumen perusahaan antara lain profil perusahaan, visi misi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. 1. Profil Perusahaan Parahita Diagnostic Center (PDC) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya pada bidang laboratorium. PDC ini didirikan pada tahun 1987 dengan nama Laboratorium Klinik Pramita. Pada tanggan 1 April 2007 laboratorium ini berubah nama menjadi “Pramita Utama Diagnostic Center” denga berkantor pusat di Jl. Dharmawangsa 66 & 70 Surabaya. Tetapi pada tanggal 1 Juni 2010 perusahaan ini beruba nama menjadi “Parahita

Upload: others

Post on 10-Oct-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil analisis dan pembahasan tahap

audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap persiapan audit,

tahap pelaksanaan audit dan tahap pelaporan audit.

4.1. Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi

Hasil dari tahapan perencanaan audit sistem informasi ini adalah identifikasi

proses bisnis dan TI, Penentuan ruang lingkup, obyek dan tujuan audit, selain itu

menentukan klausul, obyektif kontrol dan kontrol serta membuat surat perjanjian

atau yang biasa disebut Engagement Letter.

4.1.1. Identifikasi Proses Bisnis dan TI

Pada tahap perencanaan audit ini, identifikasi proses bisnis dan TI

merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui informasi

mengenai perusahaan, sebelum dilakukannya audit yaitu dengan cara memahami

dokumen perusahaan antara lain profil perusahaan, visi misi perusahaan dan

struktur organisasi perusahaan.

1. Profil Perusahaan

Parahita Diagnostic Center (PDC) adalah perusahaan yang bergerak pada

bidang jasa pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya pada bidang laboratorium.

PDC ini didirikan pada tahun 1987 dengan nama Laboratorium Klinik Pramita.

Pada tanggan 1 April 2007 laboratorium ini berubah nama menjadi “Pramita Utama

Diagnostic Center” denga berkantor pusat di Jl. Dharmawangsa 66 & 70 Surabaya.

Tetapi pada tanggal 1 Juni 2010 perusahaan ini beruba nama menjadi “Parahita

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

54

Diagnostic Center”. Seiring perkembangannya PDC kini telah memiliki 50 cabang

yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Gresik, Jember, Solo,

Yogyakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Jakarta, dan Makassar.

2. Visi Misi Perusahaan

Parahita Diagnostic Center memilik visi “Menjadi Diagnostic Center

terlengkap, terintegrasi, dan terpercaya dengan pelayanan sepenuh hati”. Misi dari

Parahita Diagnostic Center adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan layanan diagnostic yang didukung oleh teknologi dan

terintegrasi.

b. Menyediakan informasi layanan kesehatan yang berbasis kesehatan kerja

/ occupational health.

c. Membangun integrase management diagnostic dengan berbasis

managemen spiritual.

d. Meraih kepercayaan masyarakat dengan memdasarkan pada keakuratan

dan kejujuran.

e. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif.

f. Membina SDM yang berdedikasi, smart, dan bertanggung jawab.

g. Mengingkatkan kesejahteraan keluarga besar Parahita Diagnostic Center.

3. Struktur Organisasi perusahaan

PDC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan

masyarakat. Perusahaan ini telah memiliki beberapa cabang di 11 kota besar di

Indonesia seperti Surabaya, Gresik, Jember, Solo, Yogyakarta, Bandung, Bekasi,

Tangerang, Jakarta, dan Makassar. Seperti perusahaan pada umumnya, PDC

memiliki struktur organsisasi yang berguna untuk menentukan pembagian tugas

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

55

dan tanggung jawab masing-masing bagian pada perusahaan. Struktur organisasi

yang dimiliki oleh PDC dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Parahita Diagnostic Center

4. Proses Bisnis dan TI Perusahaan

PDC memiliki peran penting dalam mengelola sistem informasi bagi seluruh kantor

cabang yang ada. PDC memiliki visi untuk menjadi diagnostic center terlengkap,

terintegrasi, dan terpercaya dengan layanan sepenuh hati. Dalam mencapai visi

tersebut perusahaan memiliki beberapa misi, salah satunya yaitu menyediakan

layanan diagnostic yang didukung oleh teknologi dan terintegrasi.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

56

Oleh karena itu perusahaan ini menerapkan teknologi yang terintegrasi dan

terpusat untuk menangani seluruh proses bisnisnya. Teknologi tersebut adalah

Sistem Informasi Parahita (PARIS).

PARIS digunakan untuk menunjang proses bisnis PDC secara keseluruhan

meliputi proses keuangan, proses marketing, proses SDM, proses pendaftaran

pasien, proses pemerikasaan hingga proses keluarnya hasil laboratorium. SIP

menyediakan berbagai informasi penting, antara lain: informasi data pasien, data

hasil pemeriksaan, data dokter, data keuangan, data karyawan serta data perusahaan

yang bekerjasama dengan Parahita. PARIS digunakan oleh berbagai bagian yang

terkait di PDC, yaitu bagian laboratorium, bagian pelayanan, bagian penjualan,

bagian keuangan, bagian sumber daya insani (SDI) dan umum, bagian penanggung

jawab lab dan penanggung jawab medis.

Seiring berkembangnya perusahaan yang semakin maju, maka PDC terus

berupaya dalam melakukan pengembangan sistem informasi yang mereka miliki.

hal ini dapat dilihat dari migrasi PARIS yang awalnya berbasis desktop menjadi

berbasis web. Dengan adanya pengembangan ini tidak dapat dipungkiri PDC

menemui beberapa permasalahan yang dapat mengancam keamanan informasi

perusahaan.

4.1.2. Menentukan Ruang Lingkup, Objek dan Tujuan Audit

Setelah identifikasi proses bisnis dan TI dilakukan maka dapat disimpulkan

tentang proses bisnis yang ada pada perusahaan saat ini. Penentuan ruang lingkup

dilakukan dengan cara observasi dan wawancara pada bagian TI serta kepala

cabang PDC Surabaya. Adapun hasil dari penentuan ruang lingkup yang akan di

audit yaitu mengenai Sistem Informasi Parahita (PARIS). Objek audit adalah

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

57

bagian yang bertanggung jawab terhadap PARIS yaitu bagian TI dan kepada cabang

PDC Surabaya. Tujuan dari audit ini agar dapat menghitung hasil uji kematangan

atau maturity level dengan standar yang digunakan yaitu standar ISO/IEC

27002:2005. Selain itu juga menghasilkan temuan dan rekomendasi untuk

diberikan kepada perusahan. Penentuan ruang lingkup, obyek dan tujuan audit

dapat dilihat pada Table 4.1

Tabel 4. 1 Ruang Lingkup, Obyek, dan Tujuan Audit

Ruang Lingkup, Obyek, dan Tujuan Audit digunakan dalam Audit

Kemanan Sistem Informasi Parahita Pada Parahita Diagnostic Center

Surabaya

Ruang Lingkup Obyek Tujuan Audit

Sistem Informasi

Parahita (PARIS)

Kepala Cabang PDC

Surabaya dan Bagian TI

- Perhitungan Hasil uji

kemantangan atau

maturity level.

- Temuan dan

Rekomendais

4.1.3. Menentukan Klausul, Obyektif Kontrol dan Kontrol

Setelah hasil ruang lingkup, obyek dan tujuan audit ditentukan maka dapat

digunakan untuk menentukan klausul, obyektif kontrol dan kontrol yang digunakan

dalam proses audit. Hal ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini dan

kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu auditor dengan auditee. Penentuan

klausul, obyektif kontrol dan kontrol ini menggunakan acuan standar keamanan

yaitu ISO 27002:2005. Hasil dari penentuan klausul, obyektif kontrol dan kontrol

dapat dilihat pada Tabel 4.2 untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

58

Tabel 4. 2 Klausul, Obyektif Kontrol dan Kontrol yang digunakan

Klausul yang digunakan dalam Audit Kemanan Sistem Informasi Parahita

Pada Parahita Diagnostic Center Surabaya

No Klausul Obyektif Kontrol Kontrol

1 Klausul 10

(Komunikasi

dan Manajemen

Operasional)

Untuk memastikan

keamanan operasidn

tidak terjadi

kesalahan dalam

mengoperasikan

fasilitas-fasilitas

pemrosesan

informasi

10.1.1 Pendokumentasian

Prosedur Operasi

10.1.2 Manajemen Pertukaran

10.1.3 Pemisahan Tugas

10.1.4 Pemisahan,

Pengembangan, Pengujian dan

Operasioanal Informasi

4.1.4. Membuat Engagement Letter

Setelah menetukan klausul, obyektif kontrol dan kontrol, langkah

selanjutnya adalah membuat surat perjanjian atau Engagement Letter. Pembuatan

Engagement Letter ini bertujuan untuk bukti bahwa pelaksanaan audit yang

dilakukan oleh auditor telah disetujui oleh auditee. Engagement Letter berisikan

tentang role, tanggung jawab, lingkup audit, pelaksanaan audit dan ketentuan

perjanjian audit. Pada langkah ini akan menghasilkan perjanjian yang harus

dipatuhi oleh kedua belah pihak yaitu auditor dan auditee. Lebih jelas Engagement

Letter dapat dilihat pada lampiran 3.

4.2. Tahap Persiapan Audit

Hasil dari tahapan pesrsiapan audit ini adalah penyusunan Audit Working

Plan (AWP), penyampaian kebutuhan data, membuat pernyataan, melakukan

pembobotan dan membuat pertanyaan. Audit Working Plan digunakan sebagai

acuan jadwal dalam melaksanakan audit. Sedangkan dalam pembuatan pernyataan

dan pertanyaan dilakukan berdasarkan standar keamanan ISO 27002:2005.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

59

4.2.1. Penyusunan Audit Working Plan (AWP)

Hasil pada langkah penyusunan Audit Working Plan (AWP) ini berupa tabel

jadwal kerja yang berisikan susunan aktifitas apa saja yang akan dilakukan selama

kegiatan audit berlangsung. Jadwal dilakukan secara bertahap, mulai dari awal

kegiatan hingga akhir kegiatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4. 3 Audit Working Plan

4.2.2. Penyampaian Kebutuhan Data

Setelah menyusun Audit Working Plan, langkah selanjutnya adalah

penyampaian kebutuhan data kepada auditee yang digunakan untuk menunjang

kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor. Untuk lebih jelasnya penyampaian

kebutuhan data dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

60

4.2.3 Membuat Pernyataan

Langkah selanjutnya setelah penyampaian kebutuhan data adalah membuat

pernyataan yang mengacu pada kontrol keamanan berdasarkan standard ISO

27002:2005. Lebih jelasnya pertanyaan yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel

4.4 dan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Tabel 4. 4 Pernyataan

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Objektif Kontrol :

Untuk memastikan keamanan operasi dan tidak terjadi kesalahan dalam

mengoperasikan fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi.

10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi

No Pernyataan

1 Terdapat dokumentasi terhadap prosedur operasi

2 Terdapat pemeliharaan terhadap prosedur operasi

4.2.4 Melakukan Pembobotan

Langkah selanjutnya setelah membuat pernyataan adalah melakukan

pembobotan. Setiap pernyataan yang sudah dibuat akan diberikan pembobotan.

Pemberian pembobotan disesuaikan dengan seberapa besar resiko yang akan terjadi

untuk perusahaan dan juga disesuaikan dengan acuan audit yang digunakan.

Apabila tidak beresiko sedikitpun maka nilai dari pembobotan adalah nol.

Sedangkan apabila diindikasikan risiko yang berpengaruh besar untuk organisasi,

akan diberi nilai pembobotan adalah 1. Pembobotan yang telah dilakukan dapat

dilihat pada Tabel 4.5 dan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 6.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

61

Tabel 4. 5 Pembobotan yang dilakukan

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Objektif Kontrol :

Untuk memastikan keamanan operasi dan tidak terjadi kesalahan dalam

mengoperasikan fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi.

10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi

No Pernyataan Pembobotan

1 Terdapat dokumentasi terhadap prosedur operasi 1

2 Terdapat pemeliharaan terhadap prosedur operasi 0.8

4.2.5 Membuat Pertanyaan

Setelah melakukan pembobotan maka langkah selanjutnya adalah membuat

pertanyaan. Pertanyaan dibuat berdasarkan pada pernyataanyang telah dibuat

sebelumnya. Pertanyaan disesuaikan berdasarkan pelaksanaan kontrol yang ada

pada standar keamanan ISO 27002:2005. Berikut adalah pertanyaan yang dibuat

pada klausul 10 mengenai Komunikasi dan Manajemen Operasional pada Tabel 4.6

dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 4. 6 Pertanyaan yang dibuat

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Objektif Kontrol :

Untuk memastikan keamanan operasi dan tidak terjadi kesalahan dalam

mengoperasikan fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi.

10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi

No Pernyataan Pertanyaan

1 Terdapat dokumentasi terhadap

prosedur operasi

1. Apakah terdapat

dokumentasi semua prosedur

operasi yang ada saat ini ?

2. Dokumentasi disimpan

dalam format apa ?

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

62

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Objektif Kontrol :

Untuk memastikan keamanan operasi dan tidak terjadi kesalahan dalam

mengoperasikan fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi.

10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi

No Pernyataan Pertanyaan

3. Sejak kapan dokumentasi

prosedur operasi tersebut

dilakukan ?

4. Siapa yang membuat

dokumentasi prosedur

tersebut ?

4.3 Pelaksanaan Audit

Pada tahapan pelaksanaan audit ada beberapa langkah-langkah yaitu

melakukan pertemuan pendahuluan audit, menentukan auditee, wawancara dan

observasi, pemeriksaan data dan bukti, melakukan uji kematangan, menyusun

temuan dan rekomendasi audit, dan konfirmasi temuan audit. Tahapan ini akan

menghasilkan hasil pertemuan pendahuluan audit, hasil penentuan auditee, hasil

wawancara, hasil temuan bukti, hasil uji kematangan, penyusunan daftar temuan

dan rekomendasi, dan konfirmasi temuan audit.

4.3.1 Pertemuan Pendahuluan

Pada tahapan ini dilakukan pertemuan pendahuluan audit yang digunakan

untuk mendapatkan kesepakatan bersama dan mendapatkan pemahaman yang sama

sebelum dilakukannya proses pelaksanaan aduit dimulai. Pertemuan ini dilakukan

oleh auditor dan auditee.

Tabel 4.6 (Lanjutan)

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

63

4.3.2 Menentukan Auditee

Pada tahapan menentukan auditee, langkah yang digunakan yaitu memilih

auditee yang sesuai dengan klausul yang digunakan. Pemilihan auditee ini

dilakukan berdasarkan RACI. RACI sendiri merupakan singkatan dari Responsible,

Accountable, Consulted, dan Informed. Output yang dihasilkan pada tahapan ini

yaitu hasil auditee yang akan diwawancari pada tahapan wawancara sebagai

sumber informasi yang dibutuhkan pada audit keamanan sistem informasi. Untuk

lebih jelasnya data dapat dilihat pada Lampiran 8.

4.3.3 Hasil wawancara dan Observasi

Pada tahap ini dilakukan wawancara dan observasi oleh auditor kepada

auditee. Wawancara dilakukan berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat pada

tahap sebelumnya. Berikut salah satu contoh hasil wawancara yang dilakukan

berdasarkan pertanyaan pada klausul 10 mengenai Komunikasi dan Manajemen

Operasional yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan untuk selangkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 9.

Tabel 4. 7 Hasil Wawancara

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Objektif Kontrol :

Untuk memastikan keamanan operasi dan tidak terjadi kesalahan dalam

mengoperasikan fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi.

10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi

No Pernyataan Pertanyaan Jawaban

1 Terdapat

dokumentasi

terhadap prosedur

operasi

1. Apakah terdapat

dokumentasi semua

prosedur operasi

yang ada saat ini ?

Untuk prosedur operasi

yang sudah

didokumentasikan hanya

beberapa saja, belum

semuanya hanya

dianggap penting saja

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

64

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Objektif Kontrol :

Untuk memastikan keamanan operasi dan tidak terjadi kesalahan dalam

mengoperasikan fasilitas-fasilitas pemrosesan informasi.

10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi

No Pernyataan Pertanyaan Jawaban

seperti prosedur yang

bersangkuan langsung

dengan bagian keuangan

saja.

2. Dokumentasi

disimpan dalam

format apa ?

Untuk penyimpanannya

di simpan dalam bentuk

softcopy

3. Sejak kapan

dokumentasi

prosedur operasi

tersebut dilakukan ?

Sejak beberapa bulan ini,

karena akan

dilakukannya audi

eksternal

4. Siapa yang

membuat

dokumentasi

prosedur tersebut ?

Tentunya bagian TI dan

ada tim khusus juga yang

ditugaskan untuk

membua dokumentasi

prosedur tersebut.

4.3.4 Pemeriksaan Data dan Bukti

Pemeriksaan data dan bukti ini mengacu pada hasil wawancara dan

observasi yang telah dilakukan. Didalam tahapan ini dilakukan review terhadap data

atau bukti yang ditemukan dari hasil wawancara. Hasil pemeriksaan ini dapat

dilihat pada Tabel 4.8 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 menjadi

satu dengan tabel perhitungan maturity level.

Tabel 4.7 (Lanjutan)

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

65

Tabel 4. 8 Hasil Pemeriksaan Dan Penilaian

Klausul 10 Manajemen Komunikasi Operasi

Objektif Kontrol : 10.1 Tanggung Jawab dan Prosedur Operasional

Kontrol: 10.1.1 Pendokumentasian Prosedur Operasi Penilaian Nilai

NO Pernyataan Hasil Pemeriksaan Bobot 0 1 2 3 4 5

1 Terdapat

pendokumentasian

prosedur operasi

Perusahaan sudah

melakukan

pendokumentasian

prosedur operasi,

namun prosedur

operasi yang

sudah

didokumentasikan

hanya mengenai

operasional yang

tidak berkaitan

dengan TI atau

sistem informasi

yang digunakan.

Bukti : Prosedur

yang sudah dibuat

disimpan pada

aplikasi bernama

SMM (Foto 1)

1

√ 5

4.3.5 Hasil Melakukan Uji Kematangan

Berdasarkan wawancara dan observasi dengan auditee meliputi

pemeriksaan serta pengumpulan bukti yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil

uji kepatutan dari tingkat kematangan atau maturity level untuk masing-masing

kontrol. Oleh karena itu uji kematangan didapatkan dari masing-masing analisa

yang telah dilakukan pada tiap klausul dan dapat dilihat pada tabel perhitungan

maturity level yang terdapat pada Lampiran 10. Hasil dari perhitungan tingkat

kematangan atau maturity level hasil audit keamanan sistem informasi adalah

sebagai berikut :

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

66

a. Hasil Maturity level Klausul 10 Manajemen Komunikasi dan Operasi.

Bedasarkan hasil dari proses perhitungan maturity level pada klausul 10 tentang

manajemen komunikasi dan operasi adalah 3.4 yaitu defined. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa proses manajemen komunikasi dan operasi sudah dilengkapi

aturan dan prosedur mengenai manajemen komunikasi dan operasi. Aturan tersebut

meliputi proses kontrol pemisahan tugas, layanan yang diberikan oleh pihak ketiga,

back-up data, keamanan dalam layanan jaringan, aturan mengenai perjanjian

pertukaran informasi hingga aturan mengenai rekaman audit yang telah dilakukan.

Tetapi ada proses yang belum dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur karena

belum adanya aturan dan prosedur secara resmi yang dibuat oleh perusahaan hal ini

dikarenakan kurangnya sumber daya TI yang dapat fokus pada pembuatan

dokumentasi mengenai TI, misalnya mengenai pengelolaan dalam pertukaran

informasi yang dilakukan oleh perusahaan, kurangnya kontrol terhadap kode

berbahaya (malicious code), kurangnya keamanan dokumentasi sistem informasi,

kurangnya kontrol yang dilakukan terhadap email perusahaan yang ada, hingga

belum adanya catatan log mengenai administrator dari sistem yang digunakan oleh

perusahaan. Hal lain adalah belum adanya kebijakan dan prosedur mengenai

pertukaran informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil perhitungan maturity

level dapat dilihat pada Tabel 4.9. Selain itu hasil perhitungan maturity level klausul

10 tentang manajemen konuikasi dan operasi juga dapat ditunjukan dalam bentuk

jaring laba-laba. Presentasi dalam jaring laba-laba dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

67

Tabel 4. 9 Hasil Maturity Level Klausul 10 Manajemen Komunikasi dan Operasi

Klausul Objektif

Kontrol

Kontrol

Keamanan

Tingkat

Kemampuan

Rata-rata

Objektif

Kontrol

Klausul 10

Manajemen

Komunikasi

Operasi

10.1

Tanggung

Jawab dan

Prosedur

Operasional

10.1.1

Pendokumentasian

Prosedur Operasi

2.00

2.81

10.1.2

Manajemen

Pertukaran

1.71

10.1.3

Pemisahan Tugas 4.74

10.1.4

Pemisahan

Pengembangan,

Pengujian dan

Fasilitas

Operasional

2.78

10.2

Manajemen

Layanan

Pengiriman

Oleh Pihak

Ketiga

10.2.1

Layanan

Pengiriman

5.00

3.67

10.2.2

Monitoring dan

Peninjauan

Layanan Pihak

Ketiga

4.00

10.2.3

Mengelola

Perubahan Pada

Layanan Pihak

Ketiga

2.00

10.3

Perencanaan

Sistem dan

Penerimaan

10.3.1

Manajemen

Kapasitas

3.69 2.93

10.3.2

Penerimaan Sistem 2.18

10.4

Perlindungan

terhadap

malicious dan

mobile code

10.4.1

Kontrol Terhadap

Kode Berbahaya

(malicious code)

1.76

2.88

10.4.2

Kontrol Terhadap

mobile code

4.00

10.5

Back-Up

10.5.1

Back Up Informasi

5.00 5.00

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

68

Klausul Objektif

Kontrol

Kontrol

Keamanan

Tingkat

Kemampuan

Rata-rata

Objektif

Kontrol

Klausul 10

Manajemen

Komunikasi

Operasi

10.6

Manajemen

Keamanan

Jaringan

10.6.1

Kontrol Jaringan 4.47

4.74

10.6.2

Keamanan dalam

Layanan Jaringan

5.00

10.7

Penanganan

Media

10.7.1

Manajemen

Pemindahan Media

2.65

2.22

10.7.2

Pemusnahan atau

pembuangan media

2.85

10.7.3

Prosedur

Penanganan

Informasi

2.02

10.7.4

Keamanan

Dokumentasi

Informasi

1.36

10.8

Pertukaran

Informasi

10.8.1

Kebijakan dan

Prosedur

Pertukaran

Informasi

1.00

2.90

10.8.2

Perjanjian

Pertukaran

5.00

10.8.3

Transportasi Media

Fisik

3.64

10.8.4

Pesan Elektronik 1.88

10.8.5

Sistem Informasi

Bisnis

3.00

10.9

Layanan E-

Commerce

10.9.1

E-Commerce 5.00

3.85

10.9.2

Transaksi On-Line 2.55

10.9.3

Informasi untuk

Publik 4.00

10.10

Monitoring

10.10.1

Rekaman Audit 5.00 3.02

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

69

Klausul Objektif

Kontrol

Kontrol

Keamanan

Tingkat

Kemampuan

Rata-rata

Objektif

Kontrol

Klausul 10

Manajemen

Komunikasi

Operasi

10.10.2

Monitoring

Penggunaan Sistem 1.44

10.10.3

Proteksi Catatan

Informasi 5.00

10.10.4

Catatan

Administrator dari

Operator 0.00

10.10.5

Catatan Kesalahan 1.68

10.10.6

Sinkronisasi Waktu 5.00

Rata-rata 3.40

Tabel 4.9 (Lanjutan)

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

70

Gambar 4. 2 Jaring Laba-laba Nilai Maturity Level Klausul 10

b. Hasil Maturity Level Klausul 12 Akuisisi Sistem Informasi, Pembangunan dan

Pemeliharaan.

Bedasarkan hasil dari proses perhitungan maturity level pada klausul 12 tentang

akuisisi sistem informasi, pembangunan dan pemeliharaan adalah 3.04 yaitu

defined. Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses akuisisi sistem informasi,

pembangunan dan pemeliharaan sudah dilengkapi aturan dan prosedur mengenai

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.0010.1.1 Pendokumentasian…

10.1.2 Manajemen…10.1.3 Pemisahan Tugas

10.1.4 Pemisahan…

10.2.1 Layanan Pengiriman

10.2.2 Monitoring dan…

10.2.3 Mengelola…

10.3.1 Manajemen Kapasitas

10.3.2 Penerimaan Sistem

10.4.1 Kontrol Terhadap…

10.4.2 Kontrol Terhadap…

10.5.1 Back Up Informasi

10.6.1 Kontrol Jaringan

10.6.2 Keamanan dalam…10.7.1 Manajemen…

10.7.2 Pemusnahan atau…10.7.3 Prosedur Penanganan…

10.7.4 Keamanan…10.8.1 Kebijakan dan…

10.8.2 Perjanjian Pertukaran

10.8.3 Transportasi Media…

10.8.4 Pesan Elektronik

10.8.5 Sistem Informasi Bisnis

10.9.1 E-Commerce

10.9.2 Transaksi On-Line

10.9.3 Informasi untuk Publik

10.10.1 Rekaman Audit

10.10.2 Monitoring…

10.10.3 Proteksi Catatan…

10.10.4 Catatan…10.10.5 Catatan Kesalahan

10.10.6 Sinkronisasi Waktu

Klausul 10

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

71

akuisisi sistem informasi, pembangunan dan pemeliharaan. Aturan tersebut

meliputi proses validasi data input, validasi data output, perlindungan terhadap data

yang digunakan dalam proses pengujian sistem, kontrol akses terhadap source

program, batasan dalam perubahan sistem, kontrol terhadap kelemahan sistem

hingga tinjauan yang dilakukan setelah perubahan sistem. Tetapi ada proses yang

belum dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur karena belum adanya aturan

dan prosedur secara resmi yang dibuat oleh perusahaan hal ini dikarenakan

kurangnya sumber daya TI yang dapat fokus pada pembuatan dokumentasi

mengenai TI, misalnya mengenai kontrol operasional software perusahaan,

pengendalian proses internal yang dilakukan seperti belum adanya pemeriksaan

validasi mengenai kerusakan data. Hal lain adalah belum adanya kebijakan dalam

penggunaan kontrol kriptografi serta manajemen kunci kriptografi dikarenakan

sampai saat ini hanya berupa wacana saja dan belum diimplementasikan. Hasil

perhitungan maturity level dapat dilihat pada Tabel 4.10. Selain itu hasil

perhitungan maturity level klausul 12 tentang akuisisi sistem informasi,

pembangunan dan pemeliharaan juga dapat ditunjukan dalam bentuk jarring laba-

laba. Presentasi dalam jaring laba-laba dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

72

Tabel 4. 10 Hasil Maturity Level Klausul 12 Akuisisi Sistem Informasi,

Pembangunan dan Pemeliharaan

Klausul Objektif

Kontrol

Kontrol

Keamanan

Tingkat

Kemampuan

Rata-

rata

Objektif

Kontrol

Klausul 12

Akuisisi Sistem

Informasi,

Pembangunan

dan

Pemeliharaan

12.1

Persyaratan

Keamanan

Untuk

Sistem

Informasi

12.1.1Analisis

dan Spesifikasi

Persyaratan

Keamanan 3.19 3.19

12.2

Pemrosesan

yang Benar

dalam

Aplikasi

12.2.1 Validasi

Data Input 4.33 3.62

12.2.2

Pengendalian

Proses Internal

2.50

12.2.3 Integritas

Pesan 3.70

12.2.4 Validasi

Data Output 3.95

12.3

Kontrol

Kriptografi

12.3.1 Kebijakan

dalam

Penggunaan

Kontrol

Kriptografi

0.00

0.58

12.3.2

Manajemen

Kunci

1.15

12.4

Keamanan

File sistem

12.4.1 Kontrol

Operasional

Software

2.76

3.72

12.4.2

Perlindungan

Data Pengujian

Sistem

4.29

12.4.3 Kontrol

Akses ke Source

Program

4.11

12.5

Keamanan

dalam

pembanguna

n dan proses-

12.5.1 Prosedur

Perubahan

Kontrol 3.91 3.75

12.5.2 Tinjauan

Teknis Aplikasi 4.22

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

73

Klausul Objektif

Kontrol

Kontrol

Keamanan

Tingkat

Kemampuan

Rata-

rata

Objektif

Kontrol

proses

pendukung

setelah

Dilakukan

Perubahan

Sistem Operasi

12.5.3

Pembatasan

Perubahan Paket

Software

3.95

12.5.4

Kebocoran

Informasi

2.93

12.6

Manajemen

Teknik

Kelemahan

12.6.1 Kontrol

Terhadap

Kelemahan

Teknis

3.36 3.36

Maturity Level Klausul 12 3.04

Tabel 4.10 (Lanjutan)

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

74

Gambar 4. 3 Jaring Laba-laba Nilai Maturity Level Klausul 12

c. Hasil Maturity Level Klausul 13 Manajemen Kejadian Keamanan Informasi

Bedasarkan hasil dari proses perhitungan maturity level pada klausul 13

tentang manajemen kejadian keamanan informasi adalah 2.95 yaitu

limited/repeatable. Hal tersebut menunjukan bahwa kontrol keamanan pada proses

manajemen kejadian keamanan informasi masih dalam pengembangan serta

dokumentasi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan masih sangat terbatas.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan belum adanya prosedur pendukung keamanan

informasi yang dibuat secara resmi oleh perusahaan dan belum ada mekanisme

yang digunakan untuk memperlihatkan informasi kejadian keamanan informasi

secara rinci. Hal lain adalah belum dilakukan pengumpulan terhadap bukti kejadian

keamanan informasi yang telah terjadi karena perusahaan kekurangan sumber daya

TI untuk dapat fokus ke hal tersebut. Hasil perhitungan maturity level dapat dilihat

0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.50

12.1.1Analisis dan SpesifikasiPersyaratan Keamanan

12.2.1Validasi Data Input

12.2.2Pengendalian ProsesInternal

12.2.3Integritas Pesan

12.2.4Validasi Data Output

12.3.1Kebijakan dalamPenggunaan Kontrol…

12.3.2Manajemen Kunci

12.4.1Kontrol OperasionalSoftware

12.4.2Perlindungan DataPengujian Sistem

12.4.3Kontrol Akses keSource Program

12.5.1Prosedur PerubahanKontrol

12.5.2Tinjauan TeknisAplikasi setelah Dilakukan…

12.5.3PembatasanPerubahan Paket Software

12.5.4Kebocoran Informasi

12.6.1Kontrol TerhadapKelemahan Teknis

Klausul 12

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

75

pada Tabel 4.11. Selain itu hasil perhitungan maturity level klausul 13 tentang

manajemen kejadian keamanan informasi juga dapat ditunjukan dalam bentuk

jarring laba-laba. Presentasi dalam jaring laba-laba dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Tabel 4. 11 Hasil Maturity Level Klausul 13 Manajemen Kejadian Keamanan

Informasi

Klausul Objektif Kontrol Kontrol Keamanan Tingkat

Kemampuan

Rata-

rata

Objektif

Kontrol

Klausul 13

Manajemen

Kejadian

Keamanan

Informasi

13.1

Pelaporan

Kejadian dan

Kelemahan

Keamanan

Informasi

13.1.1 Pelaporan

Kejadian Keamanan

Informasi

4.00

4.25

13.1.2 Pelaporan

Kelemahan

Keamanan 4.50

13.2

Manajemen

Kejadian

Keamanan

Infromasi dan

Pengembangannya

13.2.1 Tanggung

Jawab dan Prosedur 1.55

1.64

13.2.2 Belajar dari

Kejadian Keamanan

Informasi

2.06

13.2.3 Pengumpulan

Bukti 1.32

Maturity Level Klausul 13 2.95

Gambar 4. 4 Jaring Laba-laba Nilai Maturity Level Klausul 13

0.001.002.003.004.005.00

13.1.1 PelaporanKejadian Keamanan

Informasi

13.1.2 PelaporanKelemahan Keamanan

13.2.1 TanggungJawab dan Prosedur

13.2.2 Belajar dariKejadian Keamanan

Informasi

13.2.3 PengumpulanBukti

Klausul 13

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

76

d. Hasil Maturity Level Klausul 14 Manajemen Kelangsungan Bisnis

Bedasarkan hasil dari proses perhitungan maturity level pada klausul 14

tentang manajemen kelangsungan bisnis adalah 3.24 yaitu defined. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa proses manajemen kelangsungan bisnis sudah dilengkapi

aturan dan prosedur mengenai manajemen kelangsungan bisnis. Aturan tersebut

meliputi proses memasukkan keamanan informasi dalam proses manajemen

kelangsungan bisnis, proses kelangsungan bisnis dan penilaian resiko yang ada,

serta pembangunan dan implementasi rencana kelangsungan yang didalamnya

meliputi keamanan informasi. Tetapi ada proses yang belum dilakukan sesuai

dengan aturan dan prosedur karena belum adanya aturan dan prosedur secara resmi

yang dibuat oleh perusahaan hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya TI yang

dapat fokus pada pembuatan dokumentasi mengenai TI, misalnya mengenai

kerangka kerja rencanan kelangsungan bisnis seperti belum adanya kerangka kerja

yang dipertahankan kekonsistenannya. Selain itu adalah pengujian, pemeliharaan

dan penilaian ulang rencanan kelangsungan bisnis yang belum maksimal dilakukan

oleh perusahaan seperti belum ada teknik yang digunakan oleh perusahaan untuk

menggambarkan rencana pemulihan secara spesifik dan belum adanya pengujian

terhadap penjadwalan rencana kelangsungan bisnis yang telah ditetapkan. Hasil

perhitungan maturity level dapat dilihat pada Tabel 4.12. Selain itu hasil

perhitungan maturity level klausul 14 tentang manajemen kelangsungan bisnis juga

dapat ditunjukan dalam bentuk jarring laba-laba. Presentasi dalam jaring laba-laba

dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

77

Tabel 4. 12 Hasil Maturity Level Klausul 14 Manajemen Kelangsungan Bisnis

Klausul Objektif Kontrol Kontrol Keamanan Tingkat

Kemampuan

Rata-rata

Objektif

Kontrol

Klausul 14

Manajemen

Kelangsungan

Bisnis

14.1

Aspek Keamanan

dalam

Manajemen

Kelangsungan

Bisnis

14.1.1

Memasukkan

Keamanan

Informasi dalam

Proses Manajemen

Kelangsungan

Bisnis

3.24

3.24

14.1.2

Kelangsungan bisnis

dan penilaian resiko

4.26

14.1.3

Pembangunan dan

Implementasi

rencana

kelangsungan yang

di dalamnya

Meliputi Keamanan

Informasi

4.40

14.1.4

Kerangka Kerja

Rencana

Kelangsungan

Bisnis

2.18

14.1.5

Pengujian,

Pemeliharaan dan

Penilaian Ulang

Rencana

Kelangsungan

Bisnis

2.38

Maturity Level Klausul 14 3.24

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

78

Gambar 4. 5 Jaring Laba-laba Nilai Maturity Level Klausul 14

e. Hasil Maturity Level Klausul 15 Kepatuhan

Bedasarkan hasil dari proses perhitungan maturity level pada klausul 15

tentang kepatuhan adalah 2.92 yaitu limited/repeatable. Hal tersebut menunjukan

bahwa kontrol keamanan pada proses manajemen kejadian keamanan informasi

masih dalam pengembangan serta dokumentasi yang digunakan untuk mendukung

kebutuhan masih sangat terbatas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya

prosedur, panduan, kebijakan maupun peraturan yang belum didokumentasikan

secara resmi namun ada beberapa yang dicatat pada catatan pribadi bagian TI

maupun direktur. Hal lain adalah belum adanya peraturan mengenai kontrol

kriptografi karena hal ini masih berupa wacana yang belum diimplementasikan oleh

perusahaan. Hasil dari perhitungan maturity level Klausul 15 Kepatuhan dapat

dilihat pada Tabel 4.13. Selain itu hasil perhitungan maturity level pada Klausul 15

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

14.1.1 MemasukkanKeamanan Informasi

dalam Proses ManajemenKelangsungan Bisnis

14.1.2 Kelangsungan bisnisdan penilaian resiko

14.1.3 Pembangunan danImplementasi rencanakelangsungan yang di

dalamnya Meliputi…

14.1.4 Kerangka KerjaRencana Kelangsungan

Bisnis

14.1.5 Pengujian,Pemeliharaan dan

Penilaian Ulang RencanaKelangsungan Bisnis

KLAUSUL 14

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

79

Kepatuhan juga dapat ditunjukan dalam bentuk jaring laba-laba. Jaring laba-laba

tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.6

Tabel 4. 13 Hasil Maturity Level Klausul 15 Kepatuhan

Klausul Objektif Kontrol Kontrol keamanan Tingkat

Kemampuan

Rata-rata

Objektif

Kontrol

Klausul

15

Kepatuhan

15.1

Kepatuhan

dengan

Persyaratan

Hukum

15.1.1 Identifikasi

Undang-undang

yang Berlaku

3.48

2.87

15.1.2 Hak

Kekayaan

Intelektual (HKI)

1.84

15.1.3 Perlindungan

Catatan Organisasi 2.94

15.1.4 Pelindungan

Data dan Privasi

Informasi Pribadi

3.96

15.1.5 Pencegahan

Penyalahgunaan

Fasilitas

Pengolahan

Informasi

4.97

15.1.6 Peraturan

Kontrol Kriptografi 0.00

15.2

Sesuai dengan

Kebijakan

Keamanan dan

Standard

Kepatuhan

Teknis

15.2.1 Sesuai

dengan kebijakan

Keamanan dan

Standar

3.14

3.05

15.2.2 Teknis

Pemeriksaan

Kepatuhan

2.96

15.3

Sistem Informasi

Pertimbangan

Audit

15.3.1 Sistem

Informasi Kontrol

Audit

4.15

2.84

15.3.2 Perlindungan

Perangkat Audit

Sistem Informasi

1.53

Maturity Level Klausul 15 2.92

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

80

Gambar 4. 6 Jaring Laba-laba Nilai Maturity Level Klausul 15

f. Hasil Maturity Level Keseluruhan Klausul yang digunakan

Hasil dari proses perhitungan maturity level pada keseluruhan klausul yang

digunakan adalah 3.11 yaitu defined. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian

besar proses keamanan sistem informasi sudah mempunyai aturan dan dilakukan

secara rutin. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14 dan representasi semua

klausul yang digunakan dapat dilihat pada jaring laba-laba pada Gambar 4.7.

Tabel 4. 14 Hasil Maturity Level Keseluruhan Klausul

klausul Tingkat Kematangan

10. Manajemen Komunikasi dan Operasi 3.4

12. Akuisisi Sistem Informasi, Pembangunan dan

Pemeliharaan 3.04

13. Manajemen Kejadian Keamanan Informasi 2.95

14. Manajemen Kelangsungan Bisnis 3.24

15. Kepatuhan 2.92

Jumlah Tingkat Kematangan 15.55

Rata-rata 3.11

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

15.1.1 Identifikasi Undang-undang yang Berlaku

15.1.2 Hak KekayaanIntelektual (HKI)

15.1.3 PerlindunganCatatan Organisasi

15.1.4 Pelindungan Datadan Privasi Informasi

Pribadi

15.1.5 PencegahanPenyalahgunaan Fasilitas

Pengolahan Informasi

15.1.6 Peraturan KontrolKriptografi

15.2.1 Sesuai dengankebijakan Keamanan dan

Standar

15.2.2 Teknis PemeriksaanKepatuhan

15.3.1 Sistem InformasiKontrol Audit

15.3.2 PerlindunganPerangkat Audit Sistem

Informasi

KLAUSUL 15

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

81

Gambar 4. 7 Jaring Laba-laba Nilai Maturity Level Keseluruhan Klausul

Hasil pengukuran maturity level klausul 10 tentang manajemen komunikasi

dan operasi yaitu 3.4 sedangkan maturity level klausul 12 tentang akuisisi sistem,

pembangunan dan pemeliharaan yaitu 3.04 dan untuk pengukuran maturity level

klausul 14 tentang manajemen kelangsungan bisnis yaitu 3.24. Ketiga klausul

tersebut yaitu berada pada level 3 (defined) yang berarti manajemen sudah

mempunyai dasar tentang aturan, prosedur dan kebijakan pada proses manajemen

komunikasi dan operasi, proses akuisisi sistem, pembangunan dan pemeliharaan,

serta proses manajemen kelangsungan bisnis. Tetapi ada proses yang belum

dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur karena belum adanya aturan dan

prosedur secara resmi yang dibuat oleh perusahaan hal ini dikarenakan kurangnya

sumber daya TI yang dapat fokus pada pembuatan dokumentasi mengenai TI. Hasil

pengukuran maturity level klausul 13 tentang manajemen kejadian keamanan

informasi yaitu 2.95 dan klausul 15 tentang kepatuhan yaitu 2.92. Kedua klausul

2.62.72.82.9

33.13.23.33.4

10. ManajemenKomunikasi dan Operasi

12. Akuisisi SistemInformasi, Pembangunan

dan Pemeliharaan

13. Manajemen KejadianKeamanan Informasi

14. ManajemenKelangsungan Bisnis

15. Kepatuhan

Keseluruhan Klausul

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

82

tersebut yaitu berada pada level 2 (limited/repeatable) yang berarti manajemen

sedang melakukan pengembangan pada proses manajemen kejadian keamanan

informasi serta pada proses kepatuhan dan kedua proses ini masih belum

mempunyai sebagian besar aturan maupun prosedur yang dijadikan acuan atau

dasar dalam proses tersebut.

Berdasarkan hasil audit keamanan sistem informaasi yang telah dilakukan,

permasalahan yang terjadi merupakan akibat banyaknya proses yang masih belum

memiliki aturan maupun prosedur yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam

menjalankan proses tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya TI pada

perusahaan yang dapat fokus pada hal tersebut. Selain itu perusahaan sendiri

terkesan kurang menanggapi serius hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan masih

banyaknya proses yang dibiarkan dan dijalankan tanpa adanya aturan maupun

prosedur yang resmi. Seperti pada proses manajemen pertukaran (kontrol keamanan

10.1.2) yang memiliki nilai 1.71. Hal tersebut juga diperparah dengan belum adanya

kebijakan mengenai pertukaran informasi (kontrol keamanan 10.8.1) yang memiliki

nilai 1.00. Selain itu pada proses keamanan dokumen informasi (kontrol keamanan

10.7.4) memiliki nilai 1.36. Hal ini menunjukan perusahaan masih kurang peduli

mengenai keamanan dokumen informasi perusahaan. Proses monitoring

perusahaan juga masih sangat kurang, terbukti tidak adanya catatan administrator

dari operator (kontrol keamanan 10.10.4) yang bernilai sangat rendah yaitu 0.00.

Selain itu tidak adanya standar keamanan khusus untuk password yang

digunkan oleh perusahaan. hal ini terbukti dengan hasil nilai maturity level

kebijakaan mengenai penggunaan kontrol kriptografi (kontrol keamanan 12.3.1)

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

83

dan peraturan kontrol kriptografi (kontrol keamanan 15.1.6) yang bernilai sangat

rendah yaitu 0.00.

Hal lain yang ditemukan pada proses audit adalah belum adanya prosedur

pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam keamanan informasi. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil maturity level tanggung jawab dan prosedur (kontrol

keamanan 13.2.1) yang bernilai 1.55. Selain itu perusahaan juga belum memiliki

kerangka kerja yang dapat dipertahankan dalam penggunaanya. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil maturity level kerangka kerja rencana kelangsungan bisnis

(kontrol keamanan 14.1.4) yang bernilai 2.18.

4.3.6 Penyusunan Temuan dan Rekomendasi Audit

Pada tahap penyusuan temuan dan rekomendasi ini merupakan hasil dari evaluasi

yang muncul setelah dilakukan pembandingan antara apa yang ada dan terjadi serta

hal apa yang harus dilakukan dengan proses yang sedang berlangsung di

perusahaan. Setelah mendapatkan hasil temuan maka akan diberikan rekomendasi

yang bertuuan untuk dilakukan perbaikan di kemudian hari. Perbaikan ini dilakukan

untuk meningkatkan keamanan pada sistem yang digunakan oleh perusahaan. Salat

satu contoh temuan dan rekomendasi pada klausul 12 tentang Akuisi Sistem

Informasi, Pengembangan, dan Pemeliharaan dengan kontrol 12.1.1 Analisis dan

Spesifikasi Persyaratan Keamanan dapat dilihat pada Tabel 4.15 dan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 11

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

84

Tabel 4. 15 Temuan dan Rekomendasi

4.3.7 Konfirmasi dan tanggapan Temuan Rekomendasi

Sebelum dilaporan secara formal kepada auditee temuan harus

dikonfirmasikan terlebih dahulu agar memperoleh tanggapan perusahaan mengenai

rekomendasi yang diberikan oleh auditor. Konfirmasi ini dilakukan untuk

mengklarifikasi temuan yang ada. Sedangkan tanggapan ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana tanggapan perusahaan mengenai rekomendasi yang telah

diberikan. Konfirmasi dan tanggapan temuan rekomendasi dapat dilihat pada

Lampiran 10 menjadi satu dengan tabel temuan rekomendasi.

4.4 Tahap Pelaporan Audit

Tahap pelaporan yaitu: memberikan laporan audit (audit report) sebagai

pertanggungjawaban atas penugasan proses audit keamanan sistem informasi yang

dilaksanakan. Laporan audit ditunjukkan kepada pihak yang manajemen yang

memiliki hak saja, karena laporan audit keamanan sistem informasi merupakan

dokumen yang bersifat rahasia.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

85

4.5 Pembahasan Tugas Akhir

Proses audit keamanan sistem informasi pada Parahita Diagnostic Center

telah selesai dilakukan. Audit keamanan ini dimulai pada bulan Maret sampai pada

bulan Juni 2016. Dalam melakukan audit keamanan sistem informasi ini, auditor

melakukan wawancara tahap awal dengan manajer dan bagian TI pada perusahaan.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah apa yang ada pada Parahita

Diagnostic Center. Dari hasil wawancara ini, auditor melakukan diskusi dengan

manajer dan bagian TI untuk menggunakan standar ISO 27002:2005 sebagai

standar keamanan dalam proses audit ini dengan menggunakan lima klausul.

Klausul yang digunakan adalah Klausul 10 tentang Manajemen komunikasi dan

operasi, klausul 12 tentang Akuisisi Sistem Informasi, Pembangunan dan

Pemeliharaan, klausul 13 tentang Manajemen Kejadian Keamanan Informasi,

klausul 14 tentang Manajemen Kelangsungan Bisnis, dan klausul 15 tentang

Kepatuhan.

Setelah itu auditor melakukan persiapan audit dengan melakukan pemetaan

dari kontrol yang ada pada tiap-tiap klausul yang digunakan. Pemetaan kontrol ini

mencakup pembuatan pernyataan, pembobotan hingga membuat pertanyaan untuk

wawancara dari pernyataan yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah tahap persiapan

audit ini selesai dilakukan, auditor melakukan pelaksanaan audit.

Tahap pelaksanaan audit ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan

observasi. Sebelum melakukan wawancara, auditor menentukan auditee terlebih

dahulu. Selanjutnya wawancara dilakukan terhadap auditee yang telah ditentukan

yaitu bagian TI dan manajer Parahita Diagnostic Center. Selain melakukan

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

86

wawancara, auditor juga melakukan observasi. Dalam melakukan observasi,

auditor menemukan beberapa temuan.

Menghasilkan nilai rata-rata maturity level hasil audit keamanan sistem

informasi pada Parahita Diagnostic Center adalah 3,11 dengan menggunakan

perhitungan CMMI. Nilai maturity level 3,11 yaitu berada pada level 3 (defined).

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar proses keamanan sistem informasi

sudah mempunyai aturan dan dilakukan secara rutin. Sedangkan nilai dari masing-

masing klausul adalah klausul 10 tentang manajemen komunikasi dan operasi yaitu

3.4 yaitu defined, klausul 12 tentang akuisisi sistem informasi, pembangunan dan

pemeliharaan yaitu 3.04 yaitu defined, klausul 13 tentang manajemen kejadian

keamanan informasi yaitu 2.95 yaitu limited/repeatable, klausul 14 tentang

manajemen kelangsungan bisnis yaitu 3.24 yaitu defined, dan klausul 15 tentang

kpatuhan yaitu 2.92 yaitu limited/repeatable.

Hasil pengukuran maturity level klausul 10 tentang manajemen komunikasi

dan operasi yaitu 3.4 yaitu defined. Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses

manajemen komunikasi dan operasi sudah dilengkapi aturan dan prosedur

mengenai manajemen komunikasi dan operasi. Aturan tersebut meliputi proses

kontrol pemisahan tugas, layanan yang diberikan oleh pihak ketiga, back-up data,

keamanan dalam layanan jaringan, aturan mengenai perjanjian pertukaran

informasi hingga aturan mengenai rekaman audit yang telah dilakukan. Tetapi ada

proses yang belum dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur karena belum

adanya aturan dan prosedur secara resmi yang dibuat oleh perusahaan hal ini

dikarenakan kurangnya sumber daya TI yang dapat fokus pada pembuatan

dokumentasi mengenai TI, misalnya mengenai pengelolaan dalam pertukaran

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

87

informasi yang dilakukan oleh perusahaan, kurangnya kontrol terhadap kode

berbahaya (malicious code), kurangnya keamanan dokumentasi sistem informasi,

kurangnya kontrol yang dilakukan terhadap email perusahaan yang ada, hingga

belum adanya catatan log mengenai administrator dari sistem yang digunakan oleh

perusahaan. Hal lain adalah belum adanya kebijakan dan prosedur mengenai

pertukaran informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dari hasil temuan tersebut,

auditor memberikan rekomendasi yaitu perusahaan menambahkan sumber daya TI,

perusahaan harus membuat aturan maupun prosedur secara resmi mengenai

pertukaran informasi, melakukan kontrol terhadap kode berbahaya (malicious

code), membuat dokumentasi sistem informasi dan memeliharanya, meningkatkan

kontrol terhadap email perusahaan, dan membuat catatan log untuk administrator

sistem.

Hasil pengukuran maturity level klausul 12 tentang akuisisi sistem

informasi, pembangunan dan pemeliharaan yaitu 3.04 yaitu defined. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa proses akuisisi sistem informasi, pembangunan dan

pemeliharaan sudah dilengkapi aturan dan prosedur mengenai akuisisi sistem

informasi, pembangunan dan pemeliharaan. Aturan tersebut meliputi proses

validasi data input, validasi data output, perlindungan terhadap data yang digunakan

dalam proses pengujian sistem, kontrol akses terhadap source program, batasan

dalam perubahan sistem, kontrol terhadap kelemahan sistem hingga tinjauan yang

dilakukan setelah perubahan sistem. Tetapi ada proses yang belum dilakukan sesuai

dengan aturan dan prosedur karena belum adanya aturan dan prosedur secara resmi

yang dibuat oleh perusahaan hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya TI yang

dapat fokus pada pembuatan dokumentasi mengenai TI, misalnya mengenai kontrol

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

88

operasional software perusahaan, pengendalian proses internal yang dilakukan

seperti belum adanya pemeriksaan validasi mengenai kerusakan data. Hal lain

adalah belum adanya kebijakan dalam penggunaan kontrol kriptografi serta

manajemen kunci kriptografi dikarenakan sampai saat ini hanya berupa wacana saja

dan belum diimplementasikan. Dari hasil temuan tersebut, auditor memberikan

rekomendasi yaitu perusahaan menambahkan sumber daya TI, perusahaan harus

membuar aturan maupun prosedur secara resmi mengenai kontrol operasional

software perusahaan, pemeriksaan validasi serta kebijakan mengenai penggunaan

kontrol kriptografi. Serta perusahaan harus segera menentukan framework yang

digunakan untuk perencanaan dalam pembuatan sistem baru.

Hasil pengukuran maturity level klausul 13 tentang manajemen kejadian

keamanan informasi yaitu 2.95 yaitu limited/repeatable. Hal tersebut menunjukan

bahwa kontrol keamanan pada proses manajemen kejadian keamanan informasi

masih dalam pengembangan serta dokumentasi yang digunakan untuk mendukung

kebutuhan masih sangat terbatas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan belum adanya

prosedur pendukung keamanan informasi yang dibuat secara resmi oleh perusahaan

dan belum ada mekanisme yang digunakan untuk memperlihatkan informasi

kejadian keamanan informasi secara rinci. Hal lain adalah belum dilakukan

pengumpulan terhadap bukti kejadian keamanan informasi yang telah terjadi karena

perusahaan kekurangan sumber daya TI untuk dapat fokus ke hal tersebut. Dari

hasil temuan tersebut, auditor memberikan rekomendasi yaitu perusahaan

menambahkan sumber daya TI, perusahaan harus membuat prosedur pendukung

keamanan informasi secara resmi, memikirkan dan membuat mekanisme untuk

memperlihatkan informasi kejadian keamanan informasi secara rinci serta

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

89

melakukan pengumpulan terhadap bukti kejadian keamanan informasi yang telah

ditemukan.

Hasil pengukuran maturity level klausul 14 tentang manajemen

kelangsungan bisnis yaitu 3.24 yaitu defined. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

proses manajemen kelangsungan bisnis sudah dilengkapi aturan dan prosedur

mengenai manajemen kelangsungan bisnis. Aturan tersebut meliputi proses

memasukkan keamanan informasi dalam proses manajemen kelangsungan bisnis,

proses kelangsungan bisnis dan penilaian resiko yang ada, serta pembangunan dan

implementasi rencana kelangsungan yang didalamnya meliputi keamanan

informasi. Tetapi ada proses yang belum dilakukan sesuai dengan aturan dan

prosedur karena belum adanya aturan dan prosedur secara resmi yang dibuat oleh

perusahaan hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya TI yang dapat fokus pada

pembuatan dokumentasi mengenai TI, misalnya mengenai kerangka kerja rencanan

kelangsungan bisnis seperti belum adanya kerangka kerja yang dipertahankan

kekonsistenannya. Selain itu adalah pengujian, pemeliharaan dan penilaian ulang

rencanan kelangsungan bisnis yang belum maksimal dilakukan oleh perusahaan

seperti belum ada teknik yang digunakan oleh perusahaan untuk menggambarkan

rencana pemulihan secara spesifik dan belum adanya pengujian terhadap

penjadwalan rencana kelangsungan bisnis yang telah ditetapkan. Dari hasil temuan

tersebut, auditor memberikan rekomendasi yaitu perusahaan harus memulai

menggunakan kerangka kerja yang sesuai sehingga dapat dipertahankan

kekonsistenannya, perusahaan harus memikirkan dan menggunakan teknik untuk

menggambarkan rencana pemulihan secara spesifik serta perusahaan harus

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perencanaan Audit ...repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2109/6/BAB_IV.pdf · audit yang dilakukan, antara lain tahap perencanaan audit, tahap

90

melakukan pengujian terhadap penjadwalan rencana kelangsungan bisnis yang

telah ditetapkan.

Hasil pengukuran maturity level klausul 15 tentang kpatuhan yaitu 2.92

yaitu limited/repeatable. Hal tersebut menunjukan bahwa kontrol keamanan pada

proses manajemen kejadian keamanan informasi masih dalam pengembangan serta

dokumentasi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan masih sangat terbatas.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya prosedur, panduan, kebijakan maupun

peraturan yang belum didokumentasikan secara resmi namun ada beberapa yang

dicatat pada catatan pribadi bagian TI maupun direktur. Hal lain adalah belum

adanya peraturan mengenai kontrol kriptografi karena hal ini masih berupa wacana

yang belum diimplementasikan oleh perusahaan. Dari hasil temuan tersebut, auditor

memberikan rekomendasi yaitu perusahaan harus membuat dan

memdokumentasikan prosedur, panduan, kebijakan maupun peraturan yang belum

ada saat ini.

Secara keseluruhan rekomendasi yang diberikan auditor mengarah pada sumber

daya TI perusahaan harus ditambah dan pembuatan aturan, prosedur maupun

kebijakan yang lebih detil dengan tujuan agar menjamin keamanan PARIS yang

digunakan oleh perusahaan.