perdarahan hamil muda makalah

Upload: windimarchella

Post on 09-Oct-2015

116 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    1/19

    1

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

    Perdarahan sebenarnya dapat terjadi bukan saja pada masa kehamilan tetapi juga masa

    persalinan maupun masa nifas. Penatalaksanaan dan prognosa kasus perdarahan selama kehamilan,

    sangat tergantung pada umur kehamilan, banyaknya perdarahan, keadaan dari fetus dan sebab dari

    perdarahan. Setiap perdarahan dalam kehamilan harus dianggap sebagai keadaan akut berbahaya dan

    serius dengan resiko tinggi karena dapat menimbulkan kematian ibu dan janin. Sebanyak 20% wanita

    hamil pernah mengalami perdarahan pada awal kehamilan dan sebagian mengalami abortus. Hal ini

    akan menimbulkan ketidakberdayaan dari wanita sehingga ditinjau dari suatu kesehatan akan sangat

    ditanggulangi untuk meningkatkan keberdayaan seorang wanita.

    Ada beberapa keadaan yang dapat menimbulkan perdarahan pada awal kehamilan seperti

    imlantasi oum, karsinoma serik, abortus, mola hidatidosa, kahamilan ekopik, menstruasi, kehamilan

    normal, kelainan lokal pada agina!serik seperti arises, perlukaan, erosi dan polip, semua keadaan

    ini akan menurunkan keberdayaan seorang wanita.

    Definisi

    Perdarahan selama kehamilan dapat dianggap sebagai suatu keadaan akut yang dapat membahayakan

    ibu dan anak, sampai dapat menimbulkan kematian.

    Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan peraginam pada kehmilan kurang dari 22

    minggu.

    Keadaan yang menimbulkan perdarahan

    Ada beberapa keadaan yang dapat menimbulkan perdarahan pada awal kehamilan, antara lain"

    #. $eguguran atau abortus

    2. $ehamilan ktopik &erganggu

    '. (ola Hidatidosa

    Gambaran Klinis

    Perdarahan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat, akan mengakibatkan olume darah

    intraaskular berkurang) untuk menjaga aliran darah ke organ*organ ital +otak, jantung, paru,

    pembuluh darah ke organ usus, uterus, ginjal, otot, kulitmeningkat. Perdarahan yang berkepanjangan

    tanpa penanganan yang baik akan menimbulkan hipoksi pembuluh darah organ*organ. Pembuluh

    darah yang mengalami hipoksi berubah dari asokontriksi menjadi asodilatasi, akibatnya aliran

    darah intraaskular semakin lambat, sehingga terjadi kegagalan fungsi organ*organ tubuh. Perubahan*

    perubahan yang terjadi akibat pendarahan ini ditandai dari gambaran klinis berupa syok+hemorrhagi-

    sho-k. ambaran klinis syok hemoragis dan hubungannya dengan infus -airan +darah intraena.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

    http://healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://healthyenthusiast.com/syok.htmlhttp://healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://healthyenthusiast.com/syok.html
  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    2/19

    1

    I. ABORTU

    a. !pidemi"l"gi

    /nsiden aborsi dipengaruhi oleh umur ibu dan riwayat obstetriknya seperti kelahiran

    normal sebelumnya, riwayat abortus spontan, dan kelahiran dengan anak memiliki kelainangenetik. rekuensi abortus diperkirakan sekitar #0*#1% dari semua kehamilan. amun, frekuensi

    angka kejadian sebenarnya dapat lebih tinggi lagi karena banyak kejadian yang tak dilaporkan,

    ke-uali apabila terjadi komplikasi) juga karena abortus spontan hanya disertai gejala ringan,

    sehingga tidak memerlukan pertolongan medis dan kejadian ini hanya dianggap sebagai haid yang

    terlambat. 3elapan puluh persen kejadian abortus terjadi pada usia kehamilan #2 minggu. Hal ini

    banyak disebabkan oleh kelainan kromosom.

    3ari #.000 kejadian abortus spontan, setengahnya merupakan blighted oum dan 10*40%

    dikarenakan abnormalitas kromosom. 3isamping kelainan kromosom abortus spontan juga

    disebabkan oleh penggunaan obat dan faktor lingkungan seperti konsumsi kafein selama

    kehamilan.

    b. Penger#ian

    $eguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum

    men-apai umur 25 minggu atau berat janin sekitar 100 gram +(anuaba, 2006. Abortus adalah

    berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin men-apai berat 100 gram atau umur kehamilan kurang

    dari 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan +Sarwono,

    2005.

    Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui -ara apapun, spontan maupun buatan, sebelum

    janin mampu bertahan hidup. 7atasan ini berdasar umur kehamilan dan berat badan. 3engan lain

    perkataan abortus adalah terminasi kehamilan sebelum 20 minggu atau dengan berat kurang dari

    100 g +Handono, 2008.

    $lasifikasi Abortus +Sarwono, 2005

    # Abortus spontan

    Abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau medis untuk mengosongkan uterus, maka

    abortus tersebut dinamai abortus spontan. $ata lain yang luas digunakan adalah keguguran

    +(is-arriage.

    Abortus spontan se-ara klinis dapat dibedakan antara abortus imminens, abortus insipiens,

    abortus inkompletus, abortus kompletus. Selanjutnya, dikenal pula missed abortion, abortu

    habitualis, abortus infeksiosus dan aborrtus septik.

    a Abortus imminens +keguguran mengan-am

    Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil

    konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi seriks. 3iagnosis abortus imminens

    ditentukan karena pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum,

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    3/19

    1

    disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sebesar tuanya kehamilan,

    seriks belum membuka, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi

    perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya datang jika tidak terjadi pembuahan. Hal ini

    disebabkan oleh penembusan illi koreales ke dalam desidua, pada saat implantasi oum.

    Perdarahan implantasi biasanya sedikit, warnanya merah, -epat berhenti, dan tidak disertai

    mules*mules.

    ambar #. 9stium uteri yang masih tertutup.

    b Abortus in-ipiene +keguguran berlangsung

    Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi

    seriks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. 3alam hal ini rasa

    mules menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.

    - Abortus in-omplet +keguguran tidak lengkap

    Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada

    sisa tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan aginal, kanalis serikalis terbuka dan jaringan

    dapat diraba dalam kaum uteri atau kadangkadang sudah menonjol dari ostium uteri

    eksternum.

    d Abortus -omplet +keguguran lengkap

    Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah di keluarkan dari

    kaum uteri. Seluruh buah kehamilan telah dilahirkan dengan lengkap. Pada penderita

    ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak menge-il.

    3iagnosis dapat di permudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa dan dapat dinyatakan

    bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap.

    e Abortus infeksiosa dan Abortus septi-

    Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai infeksi pada genitalia, sedangkan abortus

    septik adalah abortus infeksiosa berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam

    peredaran darah atau peritoneum. /nfeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap

    abortus, tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering ditemukan pada

    abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis. :mumnya pada

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    4/19

    1

    abortus infeksiosa, infeksi terbatas pada desidua. Pada abortus septik irulensi bakteri tinggi,

    dan infeksi menyebar ke miometrium, tuba, parametrium, dan peritoneum. Apabila infeksi

    menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh

    syok.

    3iagnosis abortus infeksiosa ditentukan dengan adanya abortus yang disertai gejala dan tanda

    infeksi genitalia, seperti panas, takikardi, perdarahan peraginam berbau, uterus yang

    membesar, lembek, serta nyeri tekan, dan leukositosis. Apabila terdapat sepsis, penderita

    tampak sakit berat, kadang kadang menggigil, demam tinggi dan tekanan darah menurun.

    f (issed abortion +retensi janin mati

    $ematian janin sebelum berusia 20 minggu, tetapi janin yang mati tertahan di dalam kaum

    uteri tidak dikeluarkkan selama 5 minggu atau lebih. (issed abortion biasanya didahului oleh

    tanda*tanda abortus imminens yang kemudian menghilang se-ara spontan atau setelahpengobatan. ejala subyektif kehamilan menghilang, mammae agak mengendor lagi, uterus

    tidak membesar lagi malah menge-il, dan tes kehamilan menjadi negatif. 3engan

    ultrasonografi dapat ditentukan segera apakah janin sudah mati dan besarnya sesuai dengan

    usia kehamilan.

    g Abortus habitualis

    $eadaan dimana penderita mengalami keguguran berturutturut tiga kali atau lebih. Pada

    umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi kehamilannya berakhir sebelum 25

    minggu. 7ishop melaporkan frekuensi 0,;#% abortus habitualis pada semua kehamilan.

    (enurut (alpas dan astman kemungkinan terjadi abortus lagi pada seorang wanita

    mengalami abortus habitualis ialah 6'% dan 5',4%. Sebaliknya, ones member prognosis lebih baik, yaitu 21,8% dan '8% +Sarwono, 2005.

    2 Abortus prookatus

    Abortus terinduksi adalah terminasi kehamilan se-ara medis atau bedah sebelum janin mampu

    hidup. Pada tahun 2000, total 516.;61 abortus legal dilaporkan ke ?enters for 3isease ?ontrol

    and Preention +200'. Sekitar 20% dari para wanita ini berusia #8 tahun atau kurang, dan

    sebagian besa berumur kurang dari 21 tahun, berkulit putih, dan belum menikah. Hampir 40%

    abortus terinduksi dilakukan sebelum usia gestasi 5 minggu, dan 55% sebelum minggu ke #2

    kehamilan +?enters for 3isease ?ontrol and Preention, 2000. (anuaba +2006, menambahkan

    abortus buatan adalah tindakan abortus yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan kehamilan

    sebelum umur 25 minggu atau berat janin 100 gram.

    Abortus ini terbagi lagi menjadi"

    a Abortus therapeuti- +Abortus medisinalis

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    5/19

    1

    Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat

    membahayakan jiwa ibu +berdasarkan indikasi medis. 7iasanya perlu mendapat persetujuan 2

    sampai ' tim dokter ahli.

    b Abortus kriminalis

    Abortus yang terjadi oleh karena tindakan*tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan

    indikasi medis.

    - :nsafe Abortion

    :paya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksana tindakan tersebut tidak mempunyai

    -ukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan

    jiwa pasien.

    $. !#i"l"gi

    Penyebab abortus ada berbagai ma-am yang diantaranya adalah +(o-htar, 2002"# aktor maternal

    a $elainan genetalia ibu, misalnya pada ibu yang menderita"

    +# Anomali kongenital +hipoplasia uteri, uterus bikornis, dan lain*lain.

    +2 $elainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata.

    +'&idak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari oum yang sudah dibuahi,

    seperti kurangnya progesteron atau estrogen, endometritis, dan mioma submukosa.

    +; :terus terlalu -epat teregang +kehamilan ganda, mola hidatidosa.

    +1 3istorsia uterus, misalnya karena terdorong oleh tumo pelis.

    b Penyakit*penyakit ibu

    Penyebab abortus belum diketahui se-ara pasti penyebabnya meskipun sekarang berbagai

    penyakit medis, kondisi lingkungan, dan kelainan perkembangan diperkirakan berperan dalam

    abortus. (isalnya pada"

    +#Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis,

    rubeola, demam malta, dan sebagainya. $ematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari

    ibu atau inasi kuman atau irus pada fetus.

    +2$era-unan Pb, nikotin, gas ra-un, alkohol, dan lain*lain.

    +'/bu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemi grais.

    +;(alnutrisi, aitaminosis dan gangguan metabolisme, hipotiroid, kekurangan itamin A, ?,

    atau , diabetes melitus.

    - Antagonis rhesus

    Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi

    anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    6/19

    1

    d Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi (isalnya, sangat terkejut,

    obat*obat uterotonika, ketakutan, laparatomi, dan lain*lain. 3apat juga karena trauma langsung

    terhadap fetus" selaput janin rusak langsung karena instrument, benda, dan obat*obatan.

    e angguan sirkulasi plasenta

    3ijumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia graidarum, anomaly

    plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.

    f :sia ibu

    :sia juga dapat mempengaruhi kejadian abortus karena pada usia kurang dari 20 tahun belum

    matangnya alat reproduksi untuk hamil sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun

    pertumbuhan dan perkembangan janin, sedangkan abortus yang terjadi pada usia lebih dari '1

    tahun disebabkan berkurangnya fungsi alat reproduksi, kelainan pada kromosom, dan penyakit

    kronis +(anuaba, #885.2 aktor janin

    (enurut Hertig dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan.

    (enurut penyelidikan mereka, dari #000 abortus spontan, maka ;5,8% disebabkan karena oum

    yang patologis) ',2% disebabkan oleh kelainan letak embrio) dan 8,4% disebabkan karena

    plasenta yang abnormal. Pada oum abnormal 4% diantaranya terdapat degeneras hidatid ili.

    Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari oum berkurang kemungkinannya

    kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya

    abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan oum +10*50%.

    ' aktor paternal

    &idak banyak yang diketahui tentang faktor ayah dalam terjadinya abortus. @ang jelas, translokasi

    kromosom pada sperma dapat menyebabkan abortus. Saat ini abnormalitas kromosom pada

    sperma berhubungan dengan abortus +?arrel, 200'. Penyakit ayah" umur lanjut, penyakit kronis

    seperti &7?, anemi, dekompensasi kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis, kera-unan +al-ohol, nikotin,

    Pb, dan lain*lain, sinar rontgen, aitaminosis +(u-htar, 2002.

    d. Pa#"l"gi

    Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam de-idua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan

    di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya,

    sehingga merupakan benda asing didalam uterus. $eadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi

    untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 5 minggu, hasil konsepsi biasanya

    dikeluarkan seluruhnya, karena ili koreales belum menembus desidua terlalu dalam, sedangkan

    pada kehamilan 5 sampai #; minggu, telah masuk agak tinggi, karena plasenta tidak dikeluarkan

    se-ara utuh sehingga banyak terjadi perdarahan.

    Pada kehamilan #; minggu keatas, yang umumnya bila kantong ketuban pe-ah maka

    disusul dengan pengeluaran janin dan plasenta yang telah lengkap terbentuk. Perdarahan tidak

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    7/19

    1

    banyak terjadi jika plasenta terlepas dengan lengkap. Hasil konsepsi pada abortus dikeluarkan

    dalam berbagai bentuk. Ada kalanya janin tidak tampak didalam kantong ketuban yang disebut

    blighted oum, mungkin pula janin telah mati lama disebut missed abortion. Apabila mudigah

    yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka oum akan dikelilingi oleh kapsul

    gumpalan darah, isi uterus dinamakan mola kruenta. 7entuk ini menjadi mola karneosa apabila

    pigmen darah diserap sehingga semuanya tampak seperti daging.

    Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses mumifikasi"

    janin mengering dan menjadi agak gepeng atau fetus -ompressus karena -airan amnion yang

    diserap. 3alam tingkat lebih lanjut janin menjadi tipis seperti kertas perkamen atau fetus

    papiraseus. $emungkinan lain yang terjadi apabila janin yang meninggal tidak dikeluarkan dari

    uterus yaitu terjadinya maserasi, kulit terkupas, tengkorak menjadi lembek, dan seluruh janin

    berwarna kemerahmerahan +Sarwono, 2005.e. K"mplikasi ab"r#us

    $omplikasi yang berbahaya pada abortus adalah perdarahan, perforasi, infeksi, syok, dan gagal

    ginjal akut.

    # Perdarahan

    Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisasisa hasil konsepsi dan jika perlu

    pemberian transfusi darah. $ematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak

    diberikan pada waktunya.

    2 Perforasi

    Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi.

    >ika terjadi peristiwa ini, penderita pelu diamati dengan teliti. >ika ada tanda bahaya, perlu

    segera dilakukan laparotomi, dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka

    perforasi atau perlu histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang

    awam menimbulkan persolan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas, mungkin pula

    terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. 3engan adanya dugaan atau kepastian

    terjadinya perforasi, laparotomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya -edera,

    untuk selanjutnya mengambil tindakan*tindakan seperlunya guna mengatasi komplikasi.

    ' /nfeksi

    /nfeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus, tetapi biasanya ditemukan

    pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa

    memperhatikan asepsis dan antisepsis. Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah

    peritonitis umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok.

    ; Syok

    Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan +syok hemoragik dan infeksi berat +syok

    endoseptik.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    8/19

    1

    1 agal ginjal akut

    agal ginjal akut yang persisten pada kasus abortus biasanya berasal dari efek infeksi dan

    hipoolemik yang lebih dari satu. 7entuk syok bakterial yang sangat berat sering disertai

    dengan kerusakan ginjal intensif. Setiap kali terjadi infeksi klostridium yang disertai dengan

    komplikasi hemoglobenimia intensif, maka gagal ginjal pasti terjadi. Pada keadaan ini, harus

    sudah menyusun ren-ana untuk memulai dialysis yang efektif se-ara dini sebelum gangguan

    metabolik menjadi berat +?unningham, 2001.

    f. Ta#alaksana

    >ika perdarahan +peraginam sudah sampai menimbulkan gejala klinis syok, tindakan

    pertama ditujukan untuk perbaikan keadaan umum. &indakan selanjutnya adalah untuk menghentikan

    sumber perdarahan.

    &ujuan dari penanganan tahap pertama adalah, agar penderita tidak jatuh ke tingkat syok yanglebih berat, dan keadaan umumnya ditingkatkan menuju keadaan yang lebih balk. 3engan keadaan

    umum yang lebih baik +stabil, tindakan tahap ke dua umumnya akan berjalan dengan baik pula.

    Pada penanganan tahap pertama dilakukan berbagai kegiatan, berupa "

    a. (emantau tanda*tanda ital +mengukur tekanan darah, frekuensi denyut nadi, frekuensi pernafasan,

    dan suhu badan.

    b. Pengawasan pernafasan +>ika ada tanda*tanda gangguan pernafasan seperti adanya takipnu,

    sianosis, saluran nafas harus bebas dari hambatan. 3an diberi oksigen melalui kateter nasal.

    -. Selama beberapa menit pertama, penderita dibaringkan dengan posisi Trendelenburg.

    d. Pemberian infus -airan +darah intraena +-ampuran 3ekstrose 1% dengan a?l 0,8%, inger

    laktat.

    e. Pengawasan jantung +ungsi jantung dapat dipantau dengan elektrokardiografi dan dengan

    pengukuran tekanan ena sentral.

    f. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, jenis hesus, &es

    kesesuaian darah penderita dengan darah donor,pemeriksaan pH darah, p92, p?92 darah arterial.

    >ika dari pemeriksaan ini dijumpai tanda*tanda anemia sedang sampai berat, infus -airan diganti

    dengan transfusi darah atau infus -airan bersamaan dengan transfusi darah. 3arah yang diberikan

    dapat berupa eritrosit, jika sudah timbul gangguan pembekuan darah, sebaiknya diberi darah segar.

    >ika sudah timbul tanda*tanda asidosis harus segera dikoreksi.

    g. Pr"gn"sis

    (a-am dan lamanya perdarahan menentukan prognosis kelangsungan kehamilan.

    Prognosisnya menjadi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, mules B mules disertai dengan

    perdarahan dan pembukaan seriks. >ika kehamilan terus berlanjut, maka sering diikuti dengan

    persalinan preterm, plasenta preia, dan /:.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    9/19

    1

    II. K!%AMI&A' !KTOPIK

    D!(I'II

    $ehamilan ektopik terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar

    endometrium kaum uteri. $ehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karenakehamilan pada pars interstisialis tuba dan kanalis serikalis masih termasuk dalam uterus, tetapi jelas

    bersifat ektopik. Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba. Sangat jarang terjadi implantasi

    pada oarium, rongga perut, kanalis serikalis uteri, tanduk uterus yang rudimenter dan diertikel

    pada uterus. 7erdasarkan implantasi hasil konsepsi pada tuba, terdapat kehamilan pars interstisialis

    tuba, kehamilan pars ismika tuba, kehamilan pars ampularis tuba dan kehamilan infundibulum tuba.

    !TIO&OGI

    Sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. aktor*faktor yang memegang peranan dalam

    hal ini ialah "

    #. aktor dalam lumen tuba "

    a ndosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba menyempit

    atau membentuk kantong buntu.

    b Pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berlekuk*lekeuk dan hal ini sering disertai

    gangguan fungsi silia endosalping akibat infeksi dan menyebabkan implantasi di tuba.

    - 9perasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen tuba

    menyempit

    2. aktor pada dinding tuba "

    a ndometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba

    b 3iertikel tuba kongenital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur yang dibuahi di

    tempat itu

    '. aktor di luar dinding tuba "

    a Perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat perjalanan telur

    b &umor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba

    ;. aktor lain "

    a (igrasi luar oum, yaitu perjalanan dari oarium kanan ke tuba kiri*atau sebaliknya

    +kontralateralB dapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus) pertumbuhan

    telur yang terlalu -epat dapat menyebabkan implantasi prematur

    b ertilisasi in itro

    - Pemakaian kontrasepsi dan /:3. $ehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih

    menggunakan kontrasepsi spiral +' B ;%. Pil yang mengandung hormon progesteron juga

    meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel

    rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke

    dalam rahim.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    10/19

    1

    d (erokok. $ehamilan ektopik meningkat sebesar #,4 B ',1 kali dibandingkan wanita yang tidak

    merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa oulasi

    +keluarnya telur dari indung telur, gangguan pergerakan sel rambut silia di saluran tuba, dan

    penurunan kekebalan tubuh.

    e-topi- pregnan-y

    !PID!MIO&OGI

    rekuensi kehamilan ektopik yang sebenarnya sukar ditentukan. ejala kehamilan ektopik

    terganggu yang dini tidak selalu jelas, sehingga tidak dibuat diagnosisnya. &idak semua kehamilan

    ektopik berakhir dengan abortus dalam tuba atau ruptur tuba. Sebagian hasil konsepsi mati dan pada

    umur muda kehamilan diresorbsi. 3i S?( pada tahun #856 terdapat #1' kehamilan ektopik diantara

    ;006 persalinan. 3alam kepustakaan frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan anatara # " 25 sampai # "

    '28 tiap kehamilan.

    Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20*;0 tahun

    dengan umur rata*rata '0 tahun. rekuensi kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar

    antara 0%*#;,4%.

    PATO&OGI

    Pada proses awal kehamilan apabila embrio tidak bisa men-apai endometrium untuk rposes

    nidasi, maka embrio dapat tumbuh di saluran tuba dan kemudian akan mengalami beberapa proses

    seperti pada kehamilan pada umumnya. $arena tuba bukan merupakan suatu media yang baik untuk

    pertumbuhan embrio atau mudigah, maka pertumbuhan dapat mengalami beberapa perubahan dalam

    bentuk ini"

    ). %asil k"nsepsi ma#i dini dan dires"rbsi.

    Pada implantasi se-ara kolumner, oum yang dibuahi -epat mati karena askularisasi kurang dan

    dengan mudah terjadi resorbsi total. 3alam keadaan ini penderita tidak mengeluh apa*apa, hanya

    haidnya terlambat untuk beberapa hari.

    *. Ab"r#us kedalam lumen #uba.

    Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh*pembuluh darah oleh ili korialis pada

    dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut bersama*sama

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    11/19

    1

    dengan robeknya pseudo-apsularis. Pelepasan ini dapat terjadi sebagian atau seluruhnya,

    bergantung pada derajat perdarahan yang timbul. 7ila pelepasan menyeluruh, mudigah dan

    selaputnya dikeluarkan dalam lumen tuba dan kemudian didorong oleh darah ke arah ostium tuba

    pars abdominalis. rekuensi abortus dalam tuba bergantung pada implantasi telur yang dibuahi.

    Abortus ke lumen tuba lebih sering terjadi pada kehamilan pars ampularis, sedangkan

    penembusan dinding tuba oleh ili korialis kearah peritoneum biasanya terjadi pada kehamilan

    pars isthmika. Perbedaan ini disebabkan oleh lumen pars ampularis yang lebih luas sehingga

    dapat mengikuti lebih mudah pertumbuhan hasil konsepsi jika dibandingkan dengan bagian

    isthmus dengan lumen sempit.

    +. Rup#ur dinding #uba

    uptur tuba sering terjadi bila oum berimplintasi pada isthmus dan biasanya pada kehamilan

    muda. Sebaliknya, ruptur pada pars interstitialis terjadi pada kehamilan lebih lanjut. aktor utamayang menyebabkan ruptur adalah penembusan ili korialis kedalam lapisan muskularis tuba terus

    ke peritoneum. uptur dapat terjadi se-ara spontan atau karena trauma ringan seperti koitus dan

    pemeriksaan aginal. 3alam hal ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadang*kadang

    sedikit, kadang*kadang banyak sampai menimbulkan syok dan kematian. 7ila pseudokapsularis

    ikut pe-ah, maka terjadi pula perdarahan dalam lumen tuba. 3arah dapat mengalir kedalam rongga

    perut melalui ostium tuba abdominal.

    7ila pada abortus dalam tuba ostium tuba tersumbat, ruptur sekunder dapat terjadi. 3alam hal

    ini dinding tuba, yang telah menipis oleh inasi trofoblas, pe-ah karena tekanan darah dalam tuba.

    $adang*kadang ruptur terjadi diarah ligamentum itu. >ika janin hidup terus maka terdapat

    kehamilan intraligamenter.

    Pada ruptur ke rongga perut seluruh janin dapat keluar dari tuba, tetapi bila robekan tuba

    ke-il, perdatahan terjadi tanpa hasil konsepsi dikeluarkan dari tuba. Perdarahan dapat berlangsung

    terus sehingga penderita akan -epat jatuh dalam keadaan anemia dan syok oleh karena

    hemorrhagia. 3arah tertampung pada rongga perut akan mengalir ke kaum 3ouglas yang makin

    lama makin banyak dan akhirnya memenuhi rongga abdomen. 7ila penderita tidak dioperasi dan

    tidak meninggal karena perdarahan, nasib janin bergantung pada kerusakan yang diderita dan

    tuanya kehamilan. 7ila janin mati dan masih ke-il, dapat diresorbsi seluruhnya) bila besar, kelak

    dapat diubah menjadi litopedion.

    >anin yang dikeluarkan dari tuba dengan masih diselubungi kantung amnion dan plasenta

    yang masih utuh, kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut, sehingga akan terjadi kehamilan

    abdominal sekunder. :ntuk men-ukupi kebutuhan makanan bagi janin, plasenta dari tuba akan

    meluaskan implantasinya ke jaringan sekitarnya, misalnya ke bagian uterus, ligamentum latum,

    dasar panggul dan usus.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    12/19

    1

    MA'I(!TAI K&I'I

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    13/19

    1

    hipotensi. 7irkhahn dkk +200' men-arar pada 21 wanita dengan ruptur kehamilan ektopik,

    mayoritas memperlihatkan -urah jantung yang berkurang dari #00 denyut per menit dan tekanan

    darah sistoliknya lebih besar #00mmHg. &ekanan 3arah akan menurun dan detak jantung akan

    meingkat seiring dengan lanjutan dari perdarahan dan hipoolemia menjadi berarti.

    TATA&AKA'A

    &atalaksana pada kehamilan tuba seringkali dilakukan salpinge-tomi untuk menghilamgkan

    sampai menghan-urkan, perdarahan oidu-t dengan atau tanpa ipsilateral oophore-tomy. &ujuan

    pengobatan adalah meningkatkan kualitas hidup dari wanita. Pengobatan konseratif dilakukan

    dengan diagnosis yang -epat pada ektopik pregnansi memakai :S dan penentuan serum *H?.

    3ahulu dilakukan dengan pembedahan se-ara radikal, kemudian diikuti dengan teknik yang modern

    untuk mengobatan konseratif fungsi tuba.

    i. =aparaskopi

    Adalah pengobatan yang lebih disukai pada tatalaksana kehamilan ektopik ke-uali jika pasien

    dengan ketidakstabilan hemodinamik. Sampai sekarang hanya sedikit belajar -ara melakukan bedah

    laparatomi. Hajenius dkk menunjukkan ?o-hrane 3atabase dan meringkasnya"

    - &idak ada tanda*tanda yang berarti se-ara keseluruhan operasi tuba dilakukan dengan laparoskopi

    kemudian salpingostony.

    - Hasil =aparoskopi lebih sedikit waktu dalam operasinya, lebih sedikit kehilangan darah, sedikit

    analgesik yang diperlukan, dan hanya sebentar di rumah sakit.

    - =aparoskopi bedah sangat sedikit tetapi se-ara signifi-ant sedikit berhasil meme-ahkan kehamilan

    tuba

    - 7iayanya sangat murah, walaupun beberapa pendapat mengatakan sama dengan laparatomy.

    (elalui pengalaman yang ada, kasus sebelumnya ditangani dengan laparotomi*sebagai

    -ontoh kehamilan tuba atau kehamilan interstitial* dapat ditangani dengan laparoskopi.

    Pembedahan tuba dianggap konseatif karena menyelamatkan tuba. adi-al surgery

    ditunjukkan oleh salpinge-tomy. Pembedahan konseatif dengan tetap memelihara fungsi trofoblas.

    ii. Salpingotomy

    >arang dilakukan pada saat ini, salpingotomy mempunyai kesamaan -ara dengan

    salpingostomy ke-uali jika terdapat penundaan jahitan absorben. (enurut &ulandi dan Saleh +#888,

    tak ada perbedaan prognosis dengan atau tanpa jahitan.

    iii. Salpinge-tomy

    eseksi tuba dilakukan untuk kehamilan ektopik ruptur dan tak ruptur. $etika menghilangkan

    oiduk, harus dipertimbangkan untuk eksisi atau menghilangkan irisan ketiga sebelah luar pada portio

    tuba. /ni disebut reseksi kornu, mampu meminimalisir kekambuhan kehamilan di ujung tuba.

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    14/19

    1

    &atalaksana dengan (ethotreGate

    (ethotreGate merupakan analog asam folat yang akan mempengaruhi sintesis 3A dan

    multiplikasi sel dengan -ara menginhibisi kerja enim 3ihydrofolate reduktase. (&I ini akan

    menghentikan proliferasi trofoblas.

    Pemberian (&I dapat se-ara oral, sistemik i,im atau injeksi lokal dengan panduan :S

    atau laparoskopi. fek sampingyang timbul tergantung dosis yang diberikan. 3osis yang tinggi akan

    menyebabkan enteritis hemoragik dan perforasi usus, supresi sumsum tulang, nefrotoksik, disfungsi

    hepar permanen, alopesia, dermatitis, pneumonitis, dan hipersensitiitas. Pada dosis rendah akan

    menimbulkan dermatitis, gastritis, pleuritis, disfungsi hepar reersibel, supresi sumsum tulang

    sementara. Pemberian (&I biasanya disertai pemberian folini- a-id +leu-oorin -al-ium atau

    -itroforum fa-tor yaitu at yang mirip asam folat namun tidak tergantung pada enim dihydrofolat

    reduktase. Pemberian folini- a-id ini akan menyelamatkan sel*sel normal dan mengurangi efek (&Ipada sel*sel tersebut.

    egimen yang dipakai saat ini adalah dengan pemberian dosis tungal (&I 10 mg!m2 luas

    permukaan tubuh. Sebelumnya penderita diperikasa dulu kadar h?, fungsi hepar, kreatinin,

    golongan darah. Pada hari ke*; dan ke*6 setelah pemberian (&I kadar h? diperiksa kembali. 7ila

    kadar h? berkurang #1% atau lebih, dari kadar yang diperiksa pada hari ke*; maka m&I tidak

    diberikan lagi dan kadar h? diperiksa setiap minggu sampai hasilnya negatif atau ealuasi dapat

    dilakukan dengan menggunakan :S transaginal setiap minggu. 7ila kadar h? tidak berkurang

    atau sebaliknya meningkat dibandingkan kadar hari ke*; atau menetap selama interal setiap

    minggunya, maka diberikan (&I 10 mg!m2 kedua. Stoal dan =ing pada tahun #88' melaporkan

    keberhasilan metoda ini sebesar 8;,'%. Selain dengan dosis tunggal, dapat juga diberikan multidosis

    sampai empat dosis atau kombinasi dengan leu-oorin 0,# mg!kg77.

    $ontraindikasi pemberian (&I absolut adalah ruptur tuba, adanya penyakit ginjal atau hepar

    yang aktif. Sedangkan kontraindikasi relatif adalah nyeri abdomen, H7 +D.

    KOMP&IKAI

    $omplikasi yang mungkin terjadi "

    #. Pada pengobatan konseratif, yaitu rupture tuba telah lama berlangsung +;*4 minggu, terjadi

    perdarahan berulang

    2. /nfeksi

    '. Sub ileus karena massa pelis

    ;. Sterilitas

    PROG'OI

    $ematian karena $& -enderung menurun dengan diagnosis dan fasilitas daerah yang -ukup,

    ada yang menyebutkan '0%. Hanya 40% dari wanita yang pernah $& hamil lagi. Angka kehamilan

    ektopik berulang dilaporkan 0*#;,4%. $emungkinan melahirkan bayi -ukup bulan sekitar 10%.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    15/19

    1

    III. MO&A %IDATIDOA

    D!(I'II

    (ola hidatidiform diartikan sebagai suatu kehamilan yang tak berkembang wajar dimana

    tidak diketemukan janin dan hampir seluruh ili korialis mengalami perubahan berupa degenerasihidropik. Se-ar amakroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu gelembung*gelembung putih,

    tembus pandang, berisi -airan jernih, dengan ukuran berariasi dari beberapa milimeter sampai # atau

    2 -m.

    (9=A H/3A&/39SA

    !TIO&OGI

    Penyebab bagi mola hidatidosa sampai sekarang masih belum diketahui. 3iperkirakan

    bahawa faktor*faktor seperti gangguan pada telur, kekurangan gii pada ibu dan kelainan rahim

    berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola.

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    16/19

    1

    insidennya berariasi se-ara signifi-ant di berbagai belahan dunia) # dari #000 kehamilan di AS, tetapi

    #0 dari #000 di /ndonesia.

    PATOG!'!I

    $ira*kira # diantara #0 kehamilan berakhir dengan abortus spontan dan pada separuh abortus

    ini terdapat perkembangan oum atau fetus yang patologis atau blighted.

    Pada blighted oum tampak jaringan plasenta mengalami berbagai tingkat degenerasi

    hidropik dan pada pemeriksaan mikroskopik illus tersebut tidak diketemukan sirkulasi fetal atau

    perkembangannya tidak sempurna.

    Akibat gangguan sirkulasi tersebut, terjadi edema. ?airan yang tidak dapat diserap

    mengakibatkan pembengkakakn.

    >adi ilus*ilus yang mengalami degenerasi hidropik merupakan tanda adanya blighted oum.(ola hydatidosa merupakan lanjutan degenerasi hidropik pada blighted oum. Abortus akibat

    blighted oum biasanya keluar ' bulan pertama, sedangkan gelembung*gelembung mola baru

    dikeluarkan pada kehamilan ;*1 bulan. :mumnya mola ditemukan dalam uterus, tetapi dapat juga

    ditemukan pada tempat ektopik. 7ila diketahui, biasanya setelah kehamilan ;*1 bulan, uterus lebih

    besar daripada umur kehamilan.

    :terus berisi kelompok*kelompok jaringan seperti buah anggur, kistik, berdinding tipis dan

    mudah pe-ah dengan keluarnya -airan jernih. $elompok jaringan seperti ini diikat oleh jaringan

    fibrotik yang halus. ambaran mikroskopik menunjukkan"

    Filus*ilus yang membesar

    Stroma menunjukkan edema

    Stroma yang tidak mengandung pembuluh darah atau jumlahnya berkurang

    Hiperplasi dan anaplasi epitel -horion, yaitu sitotrophoblast +sel =anghans dan

    synsitiotrophoblast.;

    $arena proliferasi epitel -horion ini, maka produksi H? bertambah #0G lipat.

    ambar 2.otomikrograf mola hidatidiform yang

    memperlihatkan pembengkakan ilus dan sedikit hiperplasia trofoblast permukaan.1

    G!/A&A K&I'I

    Pada permulaannya gejala mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa,

    yaitu mual, muntah, pusing dan lain*lain, hanya saja derajat keluhannya sering hebat. Selanjutnya

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    17/19

    1

    perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya besar uterus lebih besar dari umur kehamilan.

    Ada pula kasus*kasus yang uterusnya lebih ke-il atau sam besar walaupun jaringannya belum

    dikeluarkan. 3alam hal ini perkembangan jaringan trofoblas tidak begitu aktif sehingga perlu

    dipikirkan adanya jenis dying mole.

    Perdarahan merupakan gejala utama mola. 7iasanya keluhan perdarahan inilah yang

    menyebabkan mereka datang ke rumah sakit. ejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan

    pertama sampai ketujuh dengan rata*rata #2*#; minggu. Sifat perdarahan bisas intermitten, sedikit*

    sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. $arena perdarahan ini

    umumnya pasien mola hidatidosa masuk dalam keadaan anemia.

    Seperti juga pada kehamilan biasa, mola hidatidosa bisa disertai dengan preeklampsia

    +eklampsia, hanya perbedaannya ialah bahwa preeklampsia pada mola terjadinya lebih muda

    daripada kehmilan biasan. Penyulit lain yang akhir akhir ini banyak dipermasalahkan adalahtirotoksikosis. (aka, (artadisoebrata menganjurkan agar stiap kasus mola hidatidosa di-ari tanda*

    tanda tirotoksikosis se-ara aktif seperti kita selalu men-ari tanda tanda preeklampsia pada kehamilan

    biasa. 7iasanya penderita meninggal karena krisis tiroid.

    TATA&AKA'A

    &atalaksana (ola hidatidiform terdiri dari ; tahap berikut"

    #. Perbaikan $eadaan :mum

    @ang termasuk usaha ini misalnya pemberian transfusi darah untuk memperbaiki syok atau

    anemia dan menghilangkan atau mengurangi penyulit seperti preeklampsia atau tirotoksikosis.

    2. Pengeluaran >aringan (ola

    Ada 2 -ara, yaitu"

    a Fakum kuretase

    Setelah keadaan umum diperbaiki dilakukan akum kuretase tanpa pembiusan. :ntuk

    memperbaiki kontraksi diberikan pula uterotonika. Fakum kuretase dilanjutkan dengan kuretase

    dengan menggunakan sendok kuret biasa yang tumpul. &indakan kuret -ukup dilakukan # kali

    saja, asal bersih. $uret kedua hanya dilakukan bila ada indikasi.

    b Histerektomi

    &indakan ini dilakukan pada perempuany ang telah -ukup umur dan -ukup mempunyai anak.

    Alasan untuk melakukan histerektomi ialah karena umur tua dan paritas tinggi merupakan faktor

    predisposisi untuk terjadinya keganasan. 7atasan yang dipakai adalah umur '1 tahun dnegan anak

    hidup tiga.

    - Pemeriksaan tindak lanjut

    Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya kemungkinan keganasan setelah mola hidatidosa.

    &es h? harus men-apai nilai 9(A= setelah 5 minggu eakuasi. =ama pengawasan berkisar

    satu tahun. Selama periode 5 minggu dianjurkan tidak menggunakan kondom, diafragma, dll.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    18/19

    1

    KOMP&IKAI

    ?horio-ar-inoma gestational

    (erupakan neoplasma ganas epitel sel trophoblastik yang berasal dari segala bentuk

    kehamilan normal atau abnormal sebelumnya. 7iasa didapatkan mola komplet yangmemperlihatkan pembengkakan hidropik sebagian besar illus korion sementara askularisasi

    ilus hampir tidak ada sama sekali atau kurang adekuat. (ola komplet yang lanjut memperlihatkan

    spektrum klasik pembengkakan illus difus dan ekstraillus yang konsentrik dan ekstensif yang

    dapat menyebabkan ?horio-ar-inoma.

    PROG'OI

    $ematian pada mola hidatidosa disebabkan oleh perdarahan, infeksi, payah jantung atau

    tirotoksikosis. 3inegara maju kematian karena mola hampir tidak ada lagi. 3i negara berkembang,

    masih -ukup tinggi, berkisar antara 2,2% dan 1,6%. Sebagian besar pasien mola akan segera sehat

    setelah jaringannya dikeluarkan, tetapi ada juga yang menderita akibat keganasan menjadi

    koriokarsinoma. Presentasi keganasan berkisat antara 11,4%.

    K!IMPU&A'

    Perdarahan pada kehamilan muda pada kasus tidak dapat didiagnosa kerja karena mempunyai

    manifestasi klinis yang hampir sama, yaitu perdarahan yang keluar dari agina. (aka, dari itu dapat

    digunakan diagnosis banding yang mungkin pada kasus. 3alam hal ini, diagnosis juga ditetapkan

    dengan pemeriksaan lebih lanjut! pemeriksaan penunjang yang memadai.

    Perdarahan pada Kehamilan Muda

  • 5/19/2018 Perdarahan Hamil Muda Makalah

    19/19

    1

    DA(TAR PUTAKA

    #. ndjun >>. :ltrasonografi 3asar 9bstetri dan inekologi. >akarta" akultas $edokteran :/. 2006. H 60*

    5.

    2. Saiffuddin 7A. Perdarahan pada kehamilan muda. 3alam" /lmu $ebidanan. d ;. >akarta" Penerbit P&

    7ina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 20##.h ;40*6.

    '. ?unningham , (a-3onald P?, ant . -topi- Pregnan-y. /n