perda-no.6-th-2011.doc

Upload: cindy-annisa-pramesty

Post on 02-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    1/50

    PERATURAN DAERAH KOTA PALU

    NOMOR 6 TAHUN 2011

    TENTANG

    BANGUNAN GEDUNG

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA PALU,

    Menimbang: a. bahwa untuk terlaksananya pengendalian pembangunan secaratertib dan terarah yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

    Wilayah Kota Palu khususnya dibidang penataan bangunangedung, maka perlu dilakukan pengendalian pemanfaatanruang dan pengaturan mengenai bangunan gedung

    b. bahwa agar fungsi bangunan dapat men!amin keselamatanpenghuni dan antisipasi terhadap kerentanan potensikebencanaan yang ada maka pengaturan bangunan harusdiselenggarakan secara tertib, dilaksanakan sesuai denganfungsinya, serta dipenuhinya persyaratan administrasi danteknis bangunan gedung

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan "aerahtentang #angunan $edung

    Mengingat: % &ndang'&ndang (omor ) Tahun %*)% tentang +ukum caraPidana -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun %*)%(omor 01, Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia(omor 234*5

    3. &ndang'&ndang (omor %1 Tahun %*)6 tentang Rumah 7usun

    -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun %*)6 (omor 06,Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia (omor 22%)5

    2. &ndang'&ndang (omor 8 Tahun %**3 tentang Perumahan danPermukiman -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun%**3 (omor 32, Tambahan embaran (egara Republik/ndonesia (omor 281*5

    8. &ndang'&ndang (omor 6 Tahun %**3 tentang #enda 9agar#udaya -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun %**3(omor 30, Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia(omor 28045

    6. &ndang &ndang (omor 8 Tahun %**8 tentang PembentukanKotamadya "aerah Tingkat // Palu -embaran (egara Republik/ndonesia Tahun %**8 (omor 2), Tambahan embaran (egaraRepublik /ndonesia (omor 26665

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    2/50

    1. &ndang'&ndang (omor %) Tahun %*** tentang ;asa Konstruksi-embaran (egara Republik /ndonesia Tahun %*** (omor 68,Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia (omor 2)225

    0. &ndang'&ndang (omor 3) Tahun 3443 tentang #angunan$edung -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun 3443(omor %28, Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia(omor 83805

    ). &ndang'&ndang (omor %4 Tahun 3448 tentang PembentukanPeraturan Perundang'undangan -embaran (egara Republik/ndonesia Tahun 3448 (omor 62, Tambahan embaran (egaraRepublik /ndonesia (omor 82)*5

    *. &ndang &ndang (omor 23 Tahun 3448 tentang Pemerintahan"aerah -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun 3448(omor %36, Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia(omor 88205 7ebagaimana telah diubah beberapa kali,terakhir dengan &ndang'&ndang (omor %3 Tahun 344)tentang Perubahan kedua tas &ndang'&ndang (omor 23Tahun 3448 tentang Pemerintahan "aerah -embaran (egaraRepublik /ndonesia Tahun 344) (omor 6*, Tambahanembaran (egara Republik /ndonesia (omor 8)88 5

    %4. &ndang'&ndang (omor 2) Tahun 3448 tentang ;alan

    -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun 3448 (omor %23,Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia (omor88885

    %%. &ndang'undang (omor 38 tahun 3440 tentangPenanggulangan #encana -embaran (egara Republik/ndonesia tahun 3440 nomor 11, tambahan embaran (egaraRepublik /ndonesia (omor 80325

    %3. &ndang'&ndang (omor 31 Tahun 3440 tentang PenataanRuang -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun 3440(omor 1), Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia(omor 80365

    %2. &ndang'&ndang (omor 23 Tahun 344* tentang Perlindungandan Pengelolaan ingkungan +idup -embaran (egara Republik/ndonesia Tahun 344* (omor %84, Tambahan embaran(egara Republik /ndonesia (omor 646*5

    %8. Peraturan Pemerintah (omor 30 Tahun %*)2 tentangPelaksanaan &ndang'&ndang (omor ) Tahun %*)% tentang

    +ukum cara Pidana -embaran (egara Republik /ndonesiaTahun %*)% (omor 1, Tambahan embaran (egara Republik/ndonesia (omor 23)%5

    %6. Peraturan Pemerintah (omor 26 Tahun %**% tentang 7ungai-embaran (egara Republik /ndonesia Tahun %**%, Tambahanembaran (egara Republik /ndonesia (omor 28865

    %1. Peraturan Pemerintah (omor 30 Tahun %*** tentang nalisis

    Mengenai "ampak ingkungan -embaran (egara Republik/ndonesia Tahun %*** (omor 685

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    3/50

    %0. Peraturan Pemerintah (omor 21 Tahun 3446tentang Peraturan Pelaksanaan &ndang'&ndang (omor 3)Tahun 3443 tentang #angunan $edung -embaran (egara

    Republik /ndonesia Tahun 3446 (omor )2, Tambahanembaran (egara Republik /ndonesia (omor 86235

    %). Peraturan Pemerintah (omor 16 Tahun 3446tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan 7tandarPelayanan Minimal -embaran (egara Republik /ndonesiaTahun 3446 (omor %64, Tambahan embaran (egara Republik/ndonesia (omor 86)65

    %*. Peraturan Pemerintah (omor 28 Tahun 3441 tentang ;alan

    -embaran (egara Republik /ndonesia Tahun 3446 (omor )1,Tambahan embaran (egara Republik /ndonesia (omor81665

    34. Peraturan Pemerintah (omor 2) Tahun 3440 tentangPembagian &rusan Pemerintahan ntar Pemerintah,Pemerintahan "aerah Pro

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    4/50

    Pasa& 1

    "alam Peraturan "aerah ini, yang dimaksud dengan:

    %. "aerah adalah Kota Palu.

    3. Kepala "aerah adalah Walikota.

    2. Pemerintah "aerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsurPenyelenggara Pemerintahan "aerah.

    8. Pemerintahan "aerah adalah Penyelenggara urusan pemerintahan olehPemerintah "aerah dan "PR" menurut asas otonomi dan tugaspembantuan dengan prinsip otonomi seluas'luasnya dalam sistem danprinsip (egara kesatuan Republik /ndonesia sebagaimana dimaksud dalam

    &ndang'&ndang "asar (egara Republik /ndonesia Tahun %*86.

    6. #angunan gedung adalah wu!ud fisik hasil peker!aan konstruksi yangmenyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya beradadi atas dan=atau di dalam tanah dan=atau air, yang berfungsi sebagaitempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempattinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,maupun kegiatan khusus.

    1. #angunan gedung umum adalah bangunan gedung yang fungsinya untukkepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha, maupunfungsi sosial dan budaya.

    0. #angunan gedung tertentu adalah bangunan gedung yang digunakan untukkepentingan umum bangunan gedung fungsi khusus, yang dalampembangunan dan=atau pemanfaatannya membutuhkan pengelolaankhusus dan=atau memiliki kompleksitas tertentu yang dapat memimbulkandampak penting terhadap masyarakat dan lingkugannya.

    ). #angunan gedung khusus adalah bangunan teknik sipil lainnya yang tidaktermasuk bangunan gedung, gedung umum dan gedung tertentu yang

    dalam pembangunan dan=atau pemanfaatannya membutuhkanpengelolaan khusus dan=atau memiliki kompleksitas tertentu yangdapat menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat danlingkungannya seperti menara=tower telekomunikasi, menara transmisi,tanki bahan bakar, !embatan, billboard=megatron dan instalasi militer daninstalasi pengolahan=pemanfaatan sumber daya alam.

    *. ingkungan bangunan gedung adalah lingkungan di sekitar bangunangedung yang men!adi pertimbangan penyelenggaraan bangunan gedungbaik dari segi sosial, budaya, maupun dari segi ekosistem.

    %4. Prasarana dan sarana bangunan gedung adalah fasilitas kelengkapan yangberada baik di dalam maupun di luar bangunan gedung yang mendukungpemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung.

    %%. #angunan Permanen adalah bangunan yang ditin!au dari segi konstruksidan umur bangunan dinyatakan lebih dari %6 Tahun.

    %3. #angunan 7emi Permanen adalah bangunan yang ditin!au dari segikonstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 6 Tahun sampai dengan%6 Tahun.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    5/50

    %2. #angunan "arurat=7ementara adalah bangunan yang ditin!au dari segikonstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 6 Tahun.

    %8. Ka

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    6/50

    30. /?in Mendirikan #angunan yang selan!utnya disebut /M# adalah peri?inanyang diberikan oleh Pemerintah Kota kepada pemilik bangunan gedunguntuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan=ataumerawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan

    persyaratan teknis yang berlaku.

    3). Permohonan i?in mendirikan bangunan gedung adalah permohonan yangdilakukan pemilik bangunan gedung kepada Pemerintah Kota untukmendapatkan i?in mendirikan bangunan gedung.

    3*. Koefisien "asar #angunan yang selan!utnya disebut K"# adalah angkapersentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunangedung dan luas lahan=tanah perpetakan=daerah perencanaan yangdikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan danlingkungan.

    24. Koefisien antai #angunan yang selan!utnya disebut K# adalah angkapersentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung danluas tanah perpetakan=daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencanatata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

    2%. Koefisien "aerah +i!au yang selan!utnya disebut K"+ adalah angkapersentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luarbangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan=penghi!auan danluas tanah perpetakan=daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana

    tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

    23. Koefisien Tapak #asemen yang selan!utnya disebut KT# adalah angkapersentase berdasarkan perbandingan antara luas tapak basemen dan luaslahan=tanah perpetakan=ka

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    7/50

    masukan dalam menilai rancangan, pelaksanaan dan pemanfaatanbangunan gedung.

    2*. Tim ahli bangunan gedung adalah tim yang terdiri dari para ahli yang

    terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung untuk memberikanpertimbangan teknis dalam proses penelitian dokumen rencana teknisdengan masa penugasan terbatas, dan !uga untuk memberikan masukandalam penyelesaian masalah penyelenggaraan bangunan gedung yangsusunan anggotanya ditun!uk secara kasus per kasus disesuaikan dengankompleksitas bangunan gedung tertentu tersebut.

    84. Kerentanan adalah suatu kondisi dari suatu komunitas yang mengarahatau menyebabkan ketidak mampuan dalam menghadapi ancamanbahaya.

    8%. Pemugaran bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan adalahkegiatan memperbaiki, memulihkan kembali bangunan gedung ke bentukaslinya.

    83. Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran, serta pemeliharaanbangunan gedung dan lingkungannya untuk mengembalikan keandalanbangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaanmenurut periode yang dikehendaki.

    82. Resiko bencana adalah interaksi antara tingkat kerentanan daerah dengan

    ancaman bahaya yang ada.

    88. aik fungsi adalah suatu kondisi bangunan gedung yang memenuhipersyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsibangunan gedung yang ditetapkan.

    86. Pemeliharaan adalah kegiatan men!aga keandalan bangunan gedungbeserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi.

    81. Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan=atau mengganti bagianbangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan=atau prasarana dansarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.

    80. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha, danlembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang bangunan gedung,termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yangberkepentingan dengan penyelenggaraan bangunan gedung.

    BAB II

    RUANG LINGKUP

    Pasa& 2

    ingkup Peraturan "aerah ini meliputi ketentuan fungsi bangunan gedung,persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, peranmasyarakat, dan pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

    BAB III

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    8/50

    'UNGSI DAN KLASI'IKASI BANGUNAN GEDUNG

    Bag(an Pera#a

    U#!#

    Pasa& )

    -%5 @ungsi bangunan merupakan ketetapan pemenuhan persyaratan teknisbangunan gedung baik ditin!au dari segi tata bangunan danlingkungannya, maupun keandalan bangunannya serta kemampuannyadalam menghadapi potensi kebencanaan yang ada.

    -35 @ungsi bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat -%5 meliputi fungsihunian, keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, fungsi khususserta fungsi lainnya.

    -25 7atu bangunan dapat memiliki lebih dari satu fungsi sebagaimanadimaksud pada ayat -35.

    Bag(an Ke$!a

    Penea*an '!ngs( Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& +

    -%5 @ungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat -35 mempunyaifungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi rumah tinggaltunggal, rumah tinggal deret, rumah tinggal susun, dan rumah tinggalsementara.

    -35 @ungsi keagamaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat -35mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan ibadah yang meliputibangunan mas!id termasuk mushola, bangunan gere!a termasuk kapel,bangunan pura, bangunan

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    9/50

    @ungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diklasifikasikanberdasarkan tingkat kompleksitas, tingkat permanensi, tingkat risikokebakaran, wilayah kerawanan bencana, ?onasi gempa, lokasi, ketinggian,dan=atau kepemilikan

    a. Klasifikasi berdasarkan tingkat kompleksitas meliputi bangunan gedungsederhana, bangunan gedung tidak sederhana, dan bangunan gedungkhusus

    b. Klasifikasi berdasarkan tingkat permanensi meliputi bangunan gedungpermanen, bangunan gedung semi permanen, dan bangunan gedungdarurat atau sementara

    c. Klasifikasi berdasarkan tingkat risiko kebakaran meliputi bangunan gedungtingkat risiko kebakaran tinggi, tingkat risiko kebakaran sedang, dantingkat risiko kebakaran rendah

    d. Klasifikasi kerawanan bencana, terdiri dari :%. Tingkat ?onasi gempa yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang3. Tingkat ?onasi kerawanan ban!ir yang ditetapkan oleh instansi yang

    berwenangdan2. Tingkat ?onasi potensi longsor yang dtetapkan oleh instansi

    pemerintahe. Klasifikasi berdasarkan lokasi meliputi bangunan gedung di lokasi

    kepadatan tinggi, bangunan gedung di lokasi kepadatan sedang, danbangunan gedung di lokasi kepadatan rendah atau renggang

    f. Klasifikasi berdasarkan ketinggian meliputi bangunan gedung bertingkattinggi, bangunan gedung bertingkat sedang, dan bangunan gedung

    bertingkat rendahg. Klasifikasi berdasarkan kepemilikan meliputi bangunan gedung milik

    negara, bangunan gedung milik badan usaha, dan bangunan gedung milikperorangan

    h. Klasifikasi bangunan gedung berdasarkan tingkat penerapan persyaratanyang harus dipenuhi sesuai fungsinya yakni bangunan hunian biasa,bangunan hunian campuran, bangunan perkantoran, bangunan pendidikan,bangunan perdagangan, bangunan penyimpanan=gudang, bangunanindustri=pabrik, dan bangunan sosial

    i. Klasifikasi letaknya menurut !alan adalah :%. #angunan di tepi !alan rteri3. #angunan di tepi !alan Kolektor2. #angunan di tepi !alan lokal -antar lingkungan58. #angunan di tepi !alan lingkungan6. #angunan di tepi !alan lorong dan gangdan1. #angunan di tepi !alan tanpa perkerasan

    !. Menurut luasnya, bangunan di Kota Palu diklasifikasikan sebagai berikut:%. #angunan dengan luas kurang dari %44 m33. #angunan dengan luas %44 ' 364 m32. #angunan dengan luas 36% ' 644 m38. #angunan dengan luas 64% ' %444 m3dan

    6. #angunan dengan luas diatas %444 m3k. Ketentuan lebih lan!ut mengenai klasifikasi bangunan gedung sebagaimana

    dimaksud pada ayat -35 sampai dengan ayat -%%5 diatur dengan PeraturanKepala "aerah.

    Pasa& 6

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    10/50

    @ungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasiyang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah maupun Rencana Rinci TataRuang.

    a. @ungsi dan klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilik bangunangedung dalam penga!uan permohonan i?in mendirikan bangunan-/M#5dan

    b. Pemerintah Kota menetapkan stBndar, fungsi, persyaratan

    keamanan dan klasifikasi bangunan gedung sebagaimana dimaksud padaPasal 2 ayat -35 dan Pasal 6 kecuali bangunan gedung fungsi khusus .

    Bag(an Ke(ga

    Per!-a.an '!ngs( Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& /

    -%5 @ungsi dan klasifikasi bangunan gedung dapat diubah melalui permohonanbaru /?in Mendirikan #angunan.

    -35 Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilikdalam bentuk rencana teknis bangunan gedung denganmempertimbangkan aspek keamanan dan keandalan struktur bangunanserta persyaratan lainnya untuk mengantisipasi kebencanaan disesuaikan

    dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Rencana &mum Tata Ruangmaupun Rencana Rinci Tata Ruang.

    -25 Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus diikuti denganpemenuhan persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunangedung, persyaratan kehandalan serta antisipasi kerawanan terhadapbencana.

    -85 Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung ditetapkan olehPemerintah Kota dalam i?in mendirikan bangunan, kecuali bangunangedung fungsi khusus ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

    BAB I

    PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG

    Bag(an Pera#a

    U#!#

    Pasa&

    -%5 7etiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif danpersyaratan teknis serta persyaratan keamanan bangunan terhadapkerentanan terhadap bencanasesuai dengan fungsi bangunan gedung.

    -35 Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:a. status hak atas tanah, dan=atau i?in pemanfaatan dari pemegang hak

    atas tanah

    b. status hak penggunaan ruang diatas atau didalam tanah, atau hakpenggunaan ruang diatas atau didalam air

    c. status kepemilikan bangunan dan

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    11/50

    d. i?in mendirikan bangunan.

    -25 Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi persyaratan tata bangunandan persyaratan keandalan bangunan gedung.

    -85 Persyaratan keamanan bangunan meliputi keandalan struktur terhadappotensi bencana yang telah diatur dalam peraturan teknis yang berlaku.

    Bag(an Ke$!a

    Persaraan A$#(n(sra(3 Bang!nan Ge$!ng

    Paragra3 I

    Sa!s Ha4 Aas Tana.

    Pasa& 5

    Persyaratan administratif adalah :

    a. 7etiap bangunan gedung harus didirikan pada tanah yang statuskepemilikannya !elas, baik milik sendiri maupun milik pihak lain

    b. "alam hal tanahnya milik pihak lain, bangunan gedung hanya dapatdidirikan dengan i?in pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanahatau pemilik tanah dalam bentuk per!an!ian tertulis antara pemegang hakatas tanah atau pemilik tanah dengan pemilik bangunan gedungdan

    c. Per!an!ian tertulis sebagaimana dimaksud huruf b diatas, memuat palingsedikit hak dan kewa!iban pihak, luas, letak, dan batas'batas tanah, sertafungsi bangunan gedung dan !angka waktu pemanfaatan tanah.

    Paragra3 2

    Sa!s Ke*e#(&(4an Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& 10

    -%5 7tatus kepemilikan bangunan gedung dibuktikan dengan surat buktikepemilikan bangunan gedung yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota,kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah, berdasarkanhasil kegiatan pendataan bangunan gedung.

    -35 Kepemilikan bangunan gedung dapat dialihkan kepada pihak lain.-25 "alam hal pemilik bangunan gedung bukan pemilik tanah, pengalihan hak

    sebagaimana dimaksud pada ayat -35 harus mendapat persetu!uan pemilik

    tanah.

    Pasa& 11

    -%5 Kegiatan pendataan untuk bangunan gedung baru dilakukan bersamaandengan proses i?in mendirikan bangunan untuk keperluan tertibpembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung.

    -35 Pemilik bangunan gedung wa!ib memberikan data yang diperlukan olehPemerintah Kota dalam melakukan pendataan bangunan gedung.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    12/50

    -25 #erdasarkan pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud padaayat -%5, Pemerintah Kota mendaftar bangunan gedung tersebut padasistem informasi bangunan gedung.

    Paragra3 )

    I(n Men$(r(4an7Meng!-a. Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& 12

    -%5 7etiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan bangunan gedungwa!ib memiliki /M#.

    -35 /M# sebagaimana dimaksud pada ayat -%5 diberikan oleh Kepala "aerahmelalui proses permohonan /M#.

    -25 "ikecualikan dari i?in sebagaimana dimaksud pada ayat -%5, terhadap:a. bangunan gedung fungsi khusus.b. kegiatan yang termasuk pemeliharaan biasa dan tidak mengubah

    bentuk aslinyadanc. mendirikan bangunan bedeng ker!a di lokasi proyek.

    -85 Pemerintah Kota wa!ib memberikan serta menyediakan informasi berupasurat keterangan rencana kota, serta wilayah rawan bencana seperti ban!ir,longsor, abrasi untuk lokasi yang bersangkutan kepada setiap orang

    pribadi atau badan yang akan menga!ukan permohonan /M#.

    -65 7urat keterangan rencana kota sebagaimana dimaksud pada ayat -85merupakan ketentuan yang berlaku untuk lokasi yang bersangkutan danberisi:a. fungsi bangunan gedung yang dapat dibangun pada lokasi

    bersangkutanb. ketinggian maksimum bangunan gedung yang dii?inkanc. !umlah lantai=lapis bangunan gedung di bawah permukaan tanah

    dan KT# yang dii?inkand. garis sempadan dan !arak bebas minimum bangunan gedung yang

    dii?inkane. K"# maksimum yang dii?inkanf. K# maksimum yang dii?inkang. K"+ minimum yang diwa!ibkanh. KT# maksimum yang dii?inkan dani. !aringan utilitas kota.

    -15 "alam surat keterangan rencana kota sebagaimana dimaksud pada ayat-85 dapat !uga dicantumkan ketentuan'ketentuan khusus yang berlakuuntuk lokasi yang bersangkutan, khususnya yang mengatur tentang

    kebencanaan serta persyaratan minimal untuk antisipasi terhadapkerentanan terhadp bencana yang mengacu pada peraturan yang berlaku.

    -05 Keterangan rencana kota dan peta kerawanan bencana sebagaimanadimaksud pada ayat -85 dan ayat -65, digunakan sebagai dasarpenyusunan rencana teknis bangunan gedung.

    Pasa& 1)

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    13/50

    -%5 7etiap orang dalam menga!ukan permohonan i?in mendirikan bangunansebagaimana dimaksud dalam Pasal %3 wa!ib melengkapi dengan:a. Tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti

    per!an!ian pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal *

    b. Rencana tentang bangunan gedungc. Rencana teknis bangunan gedung, dan persyaratan struktur yang

    dipersyaratkan dalam kaitannya dengan keamanan dan kerawananbencana dan

    d. Rekomendasi kelayakan lingkungan dari instansi terkait bagi bangunangedung.

    -35 Permohonan i?in mendirikan bangunan yang telah memenuhi persyaratan.

    -25 dministratif dan persyaratan teknis disetu!ui dan disahkan oleh Kepala"aerah.

    -85 /?in mendirikan bangunan merupakan persyaratan wa!ib bagi bangunangedung untuk mendapatkan pelayanan utilitas umum Kota.

    Bag(an Ke(ga

    Persaraan Taa Bang!nan

    Paragra3 1

    U#!#

    Pasa& 1+

    Persyaratan tata bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ) ayat -25meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitekturbangunan, struktur bangunan untuk mengantisipasi potensi kerawananbencana, dan persyaratan pengendalian dampak lingkungan.

    Paragra3 2

    Per!n!4an $an Inens(as Bang!nan

    Pasa& 1

    -%5 Pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung harus sesuai denganperuntukan lokasi yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah KotaPalu atau Rencana Rinci Tata Ruang, serta ?onasi kerawanan bencana daningkungan untuk lokasi yang bersangkutan.

    -35 Peruntukan lokasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat -%5 merupakanperuntukan utama, sedangkan apabila pada bangunan tersebut terdapat

    peruntukan penun!ang agar berkonsultasi dengan instansi terkait.

    -25 7etiap pihak yang memerlukan informasi tentang peruntukan lokasi atauketentuan tata bangunan dan lingkungan lainnya, dapat memperolehnyapada instansi terkait.

    -85 &ntuk pembangunan di atas fasilitas umum atau yang melintasi dibawahatau diatas sarana dan prasarana !aringan kota, di atas air atau padadaerah hantaran udara -transmisi5 tegangan tinggi, harus mendapat

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    14/50

    persetu!uan Kepala "aerah setelah melalui pertimbangan Tim PenasehatTeknis #angunan.

    -65 Kepala "aerah dapat menetapkan suatu lokasi khusus untuk bangunan

    fasilitas umum dengan tetap memperhatikan keamanan, kesehatan,keselamatan, serta keserasian dan kelestarian lingkungan hidupPenempatan bangunan'bangunan tersebut tidak boleh menggangguketertiban umum, lalu lintas, prasarana kota dan pekarangan setelahmelalui pertimbangan Tim Penasehat Teknis #angunan.

    Pasa& 16

    -%5 7etiap bangunan gedung yang dibangun dan dimanfaatkan harusmemenuhi kepadatan bangunan yang diatur dalam Koefisien "asar#angunan -K"#5 sesuai yang ditetapkan.

    -35 Koefisien "asar #angunan -K"#5 ditentukan atas dasar kepentinganpelestarian lingkungan=resapan air permukaan tanah dan pencegahanterhadap bahaya kebakaran, kepentingan ekonomi, fungsi peruntukan,fungsi bangunan, keselamatan dan kenyamanan bangunan, dan fungsikeamanan.

    -25 Ketentuan besarnya K"# disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang WilayahKota atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan'undangan

    yang berlaku.

    Pasa& 1/

    -%5 Koefisien antai #angunan -K#5 ditentukan atas dasar kepentinganpelestarian lingkungan=resapan air permukaan tanah dan pencegahanterhadap bahaya kebakaran, keselamatan dan kenyaman bangunan,keselamatan dan kenyamanan umum.

    -35 Ketentuan besarnya K# pada ayat -%5 pasal ini disesuaikan denganRencana Tata Ruang Wilayah Kota atau sesuai dengan ketentuan peraturanperundangan'undangan yang berlaku.

    Pasa& 1

    -%5 Koefisien "aerah +i!au -K"+5 ditentukan atas dasar kepentinganpelestarian lingkungan=resapan air permukaan tanah.

    -35 Ketentuan besarnya K"+ pada ayat -%5 pasal ini disesuaikan denganRencana Tata Ruang Wilayah Kota atau sesuai dengan kententuanperaturan perundangan'undangan yang berlaku.

    -25 7etiap bangunan umum diluar Kawasan Pelestarian lam apabila tidakditentukan lain, maka ditentukan K"+ minimum 64C D -%'K"#5.

    Paragra3 )

    Ke*a$aan $an Ke(ngg(an Bang!nan Ge$!ng

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    15/50

    Pasa& 15

    -%5 Ketinggian antai #angunan ditentukan sesuai dengan Rencana Rinci Tata

    Ruang Kota.

    -35 Ketinggian bangunan deret terikat pada aturan bangunan deret.

    Pasa& 20

    -%5 #angunan satu lantai adalah bangunan yang berdiri langsung diataspondasi dan hanya lantai dasarnya sa!a yang dimanfaatkan.

    -35 #angunan satu lantai temporer tidak diperkenankan dibangun dipinggir!alan utama=arteri kota.

    -25 #angunan satu lantai semi permanen tidak diperkenakan dibangun dipinggir !alan utama=arteri kolektor kota.

    -85 Ketinggian lantai bangunan satu lantai ke lantai berikutnya ditetapkanmaksimum 6 -lima5 meter, apabila melebihi ukuran tersebut dianggaplebih dari satu lantai.

    Pasa& 21

    -%5 #angunan bertingkat rendah adalah bangunan dengan ketinggian 3 -dua5lantai.

    -35 #angunan bertingkat sedang adalah bangunan dengan ketinggian 2 -tiga5sampai dengan 6 -lima5 lantai.

    -25 #angunan bertingkat sedang harus berkonstruksi permanen, perencanaandan pelaksanaannya perlu mendapat pertimbangan teknis dari Timhli #angunan $edung.

    -85 #angunan bertingkat sedang semi permanen ketinggian maksimal 3 -dua5lantai.

    -65 #angunan bertingkat rendah semi permanen tidak diperkenankandibangun di!alan utama=arteri kota.

    -15 #angunan bertingkat tinggi adalah bangunan dengan ketinggian bangunanlebih dari 1 -enam5 lantai sampai dengan %3 -dua belas5 lantai.

    -05 #angunan bertingkat tinggi sebagaimana dimaksud pada yat -15,perencanaan dan pelaksanaannya perlu mendapat pertimbangan teknisdari Tim hli #angunan $edung.

    Paragra3 +

    Pagar

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    16/50

    Pasa& 22

    -%5 $aris 7empadan Pagar -$7P5 terluar yang berbatasan dengan !alan

    ditentukan berhimpit dengan batas terluar ruang milik !alan.

    -35 $aris pagar di sudut persimpangan !alan ditentukan denganserong=lengkungan atas dasar fungsi dan peranan !alan.

    -25 Tinggi pagar yang berbatasan dengan !alan umum ditentukan maksimum%,6 meter dari permukaan !alan yang dibuat transparan atau tembuspandang.

    -85 Tinggi pagar samping yang berada diantara $aris Ruang Milik ;alan dan$aris 7empadan #angunan ditetapkan maksimal %,6 meter, boleh dibuatdalam bentuk masif=tidak tembus pandang.

    -65 Tinggi pagar samping setelah garis sempadan bangunan dan pagarbelakang ditetapkan maksimum 3 meter dan boleh dibuat masif=tidaktembus pandang Pagar tersebut dapat dibuat setinggi'tingginya 2 meterdengan memperhatikan faktor keamanan kontruksi atas persetu!uantertulis dari tetangga yang berbatasan.

    -15 Pengaturan tinggi pagar di daerah persimpangan tidak boleh menghalangipandangan pengendara.

    -05 Ketinggian pagar untuk bangunan'bangunan tertentu mengacu padaperaturan yang khusus mengatur tentang hal itu.

    -)5 Eang dimaksud dengan bangunan tertentu sebagaimana dimaksud ayat -05pasal ini yaitu :a. #angunan lembaga pemasyarakatan danb. Pelabuhan laut dan bandar udara.

    Paragra3

    Gar(s Se#*a$an $an 8ara4 Bang!nan

    Pasa& 2)

    -%5 $aris sempadan bangunan terluar yang se!a!ar dengan as !alan -rencana!alan5 ditentukan berdasarkan lebar !alan=rencana !alan, fungsi !alan danperuntukan ka

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    17/50

    -65 etak garis sempadan dinding bangunan terluar pada bagian belakangyang berbatasan dengan tetangga bilamana tidak ditentukan lain adalahminimal 3 meter dari batas ka

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    18/50

    -%5 Ruang milik !alan masuk ke ka

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    19/50

    -%5 &ntuk bangunan gedung yang berbentuk blok bangunan !umlah unitmaksimal setiap blok %4 unit atau pan!ang maksimal %44 meter.

    -35 ;arak antar blok mengacu pada pasal 3).

    -25 Ruang antar blok bangunan dilarang dibangun atau dialih fungsikan untukkegiatan lain kecuali untuk ruang terbuka atau kepentingan umum.

    Paragra3 6

    Bang!nan K.!s!s

    Pasa& )0

    7etiap mendirikan bangunan khusus harus memperoleh i?in dari Kepala "aerahsetelah memperoleh pertimbangan teknis dari instansi teknis atau timpenasihat teknis bangunan.

    Paragra3 /

    Persaraan Ars(e4!r

    Pasa& )1

    -%5 7etiap bangunan harus mempertimbangkan perletakan ruang sesuaidengan fungsi ruang dan hubungan ruang di dalamnya.

    -35 7etiap bangunan perlu mempertimbangkan faktor keindahan, produkdalam negeri, dan sosial budaya setempat.

    -25 Persyaratan penampilan bangunan gedung harus memperhatikan bentukdan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

    -85 Persyaratan keseimbangan, keserasian dan keselarasan bangunan gedungdan lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat -25 pasal ini harusmemperhitungkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka

    hi!au yang seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.

    -65 7etiap bangunan umum diusahakan mempertimbangkan segi'segipengembangan konsepsi arsitektur bangunan tradisional, hingga secaraestetika dapat mencerminkan perwu!udan corak budaya lokal.

    -15 Kepala "aerah dapat menetapkan kawasan tertentu untuk menerapkanarsitektur bangunan yang sesuai dengan corak budaya lokal.

    Paragra3

    Persaraan L(ng4!ngan

    Pasa& )2

    -%5 7etiap bangunan tidak diperbolehkan menghalangi !alur pandangan lalulintas.

    -35 7etiap bangunan tidak diperbolehkan mengganggu atau menimbulkangangguan keamanan, keselamatan umum, keseimbangan=kelestarianlingkungan dan kesehatan lingkungan.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    20/50

    -25 7etiap bangunan yang peruntukkannya berada pada kawasan bisnis atauperdagangan dan !asa, tidak diperbolehkan membangun pagar pembataspada area atau ruang pengawasan !alan.

    -85 Pekarangan dan tempat parkir tidak boleh disemen permanen untukmen!aga stabilitas tata air bawah permukaan.

    -65 7etiap bangunan langsung atau tidak langsung tidak diperbolehkandibangun=berada diatas trotoar=sungai=parit=saluran=selokan.

    -15 7etiap bangunan langsung atau tidak langsung tidak diperbolehkanmenimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang tidak dapatdiatasi &ntuk bangunan tertentu atas penetapan Walikota harusdilengkapi dengan nalisa Mengenai "ampak ingkungan -M"5'&payaPengelola ingkungan -&K5'&paya Pemantauan ingkungan -&P5'"okumen Pengelolaan dan Pemantauan ingkungan.

    Bag(an Kee#*a

    Persaraan Kean$a&an Bang!nan Ge$!ng

    Paragra3 1

    Sr!4!r

    Pasa& ))

    7etiap bangunan gedung, strukturnya harus direncanakan kuat dan kokoh,stabil dalam memikul beban atau kombinasi beban dan memenuhi persyaratankelayakan -ser

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    21/50

    dapat berdiri, sehingga masih dapat memungkinkan pengguna bangunangedung menyelamatkan diri

    g. 7truktur bangunan gedung harus memperhatikan struktur, standar, danmekanisme pembangunan yang ramah terhadap lingkungan -green

    building5h. ketentuan lebih lan!ut mengenai ketahanan terhadap gempa bumi

    mengikuti pedoman dan standar teknis yang berlaku dani. #atas deletasi untuk suatu bangunan deret=gandeng adalah 84 Meter.

    Paragra3 2

    Penga#anan Ke-a4aran

    Pasa& )+

    -%5 &ntuk bangunan tertentu diharuskan memiliki sistem proteksi bahayakebakaran baik yang aktif maupun pasif, sesuai dengan 7(/ danketentuan=standar lain yang berlaku.

    -35 #angunan seperti tersebut pada ayat -%5 diatas harus dilakukanpemeriksaan pada waktu perencanaan dan pemeriksaan terhadap kesiapanperalatan dan perlengkapan serta sarana penyelamatan terhadap bahayakebakaran oleh instansi yang berwenang.

    Paragra3 )

    Penga#anan $ar( Ben9ana Ge#*a B!#(

    Pasa& )

    -%5 &ntuk bangunan gedung tertentu diharuskan memiliki sistem proteksi danantisipasi terhadap bahaya bencana gempa bumi baik yang aktif maupunpasif, sesuai dengan 7(/ dan ketentuan = standar lain yang berlaku.

    -35 #angunan seperti tersebut pada ayat -%5 diatas harus dilakukanpemeriksaan dari tahap perencanaan dan pemeriksaan terhadap kesiapan

    konstruksi serta berbagai perlengkapan serta sarana penyelamatan !ikater!adi bahaya gempa bumi oleh instansi yang berwenang, denganmenggunakan pedoman dan standar yang ada untuk mengantisipasikerentanan akibat bencana gempa bumi tersebut.

    Paragra3 +

    Ba.an Bang!nan

    Pasa& )6

    -%5 Penggunaan bahan bangunan diupayakan semaksimal mungkinmenggunakan bahan bangunan produksi dalam negeri=daerah.

    -35 Penggunaan bahan bangunan harus mempertimbangkan keawetan dankesehatan serta keselamatan !ika ter!adi bencana dalam pemanfaatanbangunannya.

    -25 #ahan bangunan yang dipergunakan harus memenuhi syarat'syarat tekniksesuai dengan fungsinya, seperti yang dipersyaratkan dalam 7tandar(asional /ndonesia -7(/5 tentang spesifikasi bahan bangunan yangberlaku.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    22/50

    -85 Penggunaan bahan bangunan yang mengandung bahan yang berbahayadan beracun, harus mendapat rekomendasi dari instasi terkait dandilaksanakan oleh ahlinya.

    Bag(an Ke&(#a

    U(&(as

    Paragra3 1

    8ar(ngan a(r -ers(., a(r .!"an $an a(r 4::r

    Pasa& )/

    -%5 ;enis, mutu, sifat, bahan, dan peralatan instalasi air minum harusmemenuhi standar dan ketentuan teknis yang berlaku.

    -35 Pemilihan sistem dan penempatan instalasi air minum harus disesuaikandan aman terhadap sistem lingkungan, bangunan'bangunan lain, bagian'bagian lain dari bangunan dan instalasi'instalasi lain sehingga tidak salingmembahayakan, mengganggu, dan merugikan serta memudahkanpengamatan dan pemeliharaan.

    -25 Pengadaan sumber air minum diambil P"M, bilamana dari P"M tidakmemungkinkan maka bangunan harus dilengkapi dengan sistem talangdan tanki penyimpan untuk air hu!an ataupun dari sumber lainnya yangdibenarkan secara resmi oleh instansi yang berwenang atau dari sumberyang dibenarkan oleh instansi yang berwenang.

    Pasa& )

    -%5 7etiap pekarangan harus dibuat saluran pembuangan air hu!an dan=ataumembuat sumur serapan.

    -35 &ntuk mengantisipasi bahaya ban!ir pada ?ona rawan ban!ir makapembuatan saluran tersebut diatas harus mempunyai ukuran yang cukupbesar dan kemiringan yang cukup untuk dapat mengalirkan seluruh airhu!an dengan baik.

    -25 ir hu!an yang !atuh diatas atap harus segera disalurkan ke salurandrainase diatas permukaan tanah dan=atau pada sumur resapan.

    -85 7aluran harus dibuat sesuai dengan ketentuan'ketentuan yang berlakudengan memperhatikan sistem !aringan drainase dan peta potensikerawanan ban!ir yang ada.

    Pasa& )5

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    23/50

    -%5 7emua air kotor yang asal nya dari dapur, kamar mandi, W9, dan tempatcuci, pembuangannya harus melalui pipa'pipa tertutup dan sesuai denganketentuan peraturan yang berlaku.

    -35 Pembuangan air kotor pada ayat -%5 pasal ini dapat dialirkan ke saluran airkotor umum kota.

    -25 ;ika hal dimaksud ayat -35 pasal ini tidak mungkin, berhubungan belum

    tersedianya saluran air kotor umum kota maupun sebab'sebab lainnyayang dapat diterima oleh yang berwenang, maka pembuangan air kotorharus dilakukan melalui proses peresapan atau cara'cara lain yangditentukan oleh Kepala "aerah.

    Paragra3 2

    Insa&as( L(sr(4

    Pasa& +0

    -%5 7istem instalasi listrik bangunan baik pasangan dalam maupun pasanganluar harus memenuhi ketentuan sehingga instalasi tersebut aman untukdigunakan sesuai dengan maksud dan tu!uannya, mudah dilayani danmudah dipelihara.

    -35 /nstalasi listrik bangunan terdiri dari instalasi rumah, gedung pertun!ukan,

    gedung pertemuan, museum, pasar, toko, bangunan umum lainnya,instalasi sementara, instalasi semi permanen, instalasi genset darurat,instalasi penerangan darurat, serta instalasi listrik di tempat pemandian =lingkungan basah.

    Pasa& +1

    -%5 Peralatan instalasi listrik dan perlengkapannya harus diperhitungkan sesuaidengan beban yang dilayani serta memenuhi Persyaratan &mum /nstalasiistrik -P&/5 atau standar teknik yang berlaku.

    -35 7umber daya utama menggunakan listrik dari Perusahaan istrik (egara-P(5.

    -25 7emua komponen dan !aringan listrik berkualitas tinggi sesuai denganstandar 7(/ atau standar lainnya yang berlaku untuk menghindarikebakaran.

    -85 pabila sumber daya dari P( tidak memungkinkan, sumber daya utamadapat menggunakan sistem pembangkit tenaga listrik sendiri, yangpenempatannya harus aman dan tidak menimbulkan gangguan terhadap

    lingkungan serta harus memenuhi standar teknik yang berlaku.

    -65 Pada bangunan tinggi atau bangunan besar lainnya harus memiliki sumberdaya listrik darurat, yang mampu melayani kelangsungan pelayanan utamapada bangunan apabila ter!adi gangguan listrik atau ter!adi kebakaran.

    -15 #angunan yang menggunakan peralatan "erek, ift atau se!enisnya harusmemenuhi persyaratan terhadap pencegahan bahaya tegangan sentuh,Persyaratan instalasi dan persyaratan P+# -perlengkapan hubung bagi dankendali5.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    24/50

    Pasa& +2

    -%5 /nstalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami perubahanharus diperiksa dan diu!i oleh instansi yang berwenang.

    -35 /nstalasi listrik yang sudah memenuhi semua ketentuan dapatdioperasikan setelah mendapat i!in atau pengesahan dari instansi yangberwenang dengan syarat tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya.

    -25 Pemeliharaan instalasi harus dilakukan dan diperiksa secara berkalasesuai dengan sifat penggunaan dan keadaan setempat.

    -85 Pada ruang panel hubung dan ruang panel bagi, harus terdapatruang yang cukup untuk memudahkan pemeriksaan, perbaikan danpelayanan, serta harus diberi

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    25/50

    -%5 7etiap bangunan harus memiliki sarana dan prasarana bangunan yangmencukupi agar dapat terselenggaranya fungsi bangunan sebagai fungsikeamanan dan keselamatan yang telah ditetapkan.

    -35 7etiap bangunan umum dan bangunan bertingkat sedang dan tinggi harusmemiliki kelengkapan sarana dan prasarana bangunan yang memadai yangmeliputi :a. 7arana pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaranb. 7arana perparkiranc. 7arana transportasi

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    26/50

    Peren9anaan $an Pe&a4sanaan Pe#-ang!nan

    Paragra3 1

    Peren9anaan Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& +6

    7ebelum menga!ukan Permohonan /?in Mendirikan #angunan, pemohon harusminta keterangan tentang arahan perencanaan -ad

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    27/50

    c. Perencanaan mekanikal dan elektrikald. Perencanaan utilitase. Perencanaan lansekapf.Perencanaan sirkulasi kendaraan dan tempat parkir pada bangunan

    gedung umumdang. Perencanaan keamanan dan !alur e

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    28/50

    -%5 Pengawasan pelaksanaan peker!aan bangunan gedung umum dan gedungtertentu dilakukan oleh penyedia !asa pengawasan yang telah memilikisertifikasi sesuai dengan ketentuan.

    -35 Pemborong dan direksi pengawas bertanggung!awab atas kesesuaianpelaksanaan terhadap persyaratan yang tercantum didalam i?in.

    -25 "ireksi pengawas harus melaporkan dimulainya kegiatan membangun danhasil tahapan kegiatan membangun secara terinci kepada instansi terkaitatau pe!abat yang ditun!uk.

    -85 pabila ter!adi penyimpangan dalam kegiatan membangun dan atau akibatnegatif lainnya, direksi pengawas harus menghentikan pelaksanaankegiatan membangun dan melaporkan kepada instansi terkait atau pe!abatyang ditun!uk.

    -65 7elama peker!aan mendirikan bangunan dilakukan, pemilik bangunandiwa!ibkan agar menempatkan salinan gambar /M# sesuai i?in yangdiberikan beserta lampirannya di lokasi peker!aan untuk kepentinganpemeriksaan oleh petugas.

    -15 "inas berwenang untuk :a. Memasuki dan memeriksa tempat pelaksanaan mendirikan bangunan

    setiap saat pada !am ker!a, sekurang'kurangnya tiga kali selamapelaksanaan peker!aan berlangsung

    b. Memeriksa apakah bahan bangunan yang digunakan sesuai denganPersyaratan &mum #ahan #angunan -P#5 dan RK7

    c. Memerintahkan menyingkirkan bahan bangunan yang tidak memenuhisyarat demikian pula alat'alat yang dianggap berbahaya sertamerugikan keselamatan=kesehatan umum

    d. Memerintahkan menghentikan segera peker!aan mendirikan bangunan,sebagian atau seluruhnya untuk sementara waktu apabila pelaksanaanmendirikan bangunan menyimpang dari i?in yang telah diberikan atausyarat'syarat yang telah ditetapkan dan

    e. Memerintahkan membongkar segera peker!aan mendirikan bangunan,sebagian atau seluruhnya apabila peringatan tertulis dari "inas tidakdipenuhi dalam !angka waktu yang telah ditetapkan.

    Bag(an Ke$!a

    Pe#an3aaan Bang!nan Ge$!ng

    Paragra3 1

    Pengg!naan Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& 2

    -%5 Pemanfaatan bangunan gedung merupakan kegiatan memanfaatkanbangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan dalam i?inmendirikan bangunan termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan danpemeriksaan secara berkala.

    -35 Pemanfaatan bangunan gedung hanya dapat dilakukan setelah pemilik

    bangunan gedung memperoleh sertifikat laik fungsi.

    -25 7ebelum menempati atau memfungsikan bangunan gedung, pemohonwa!ib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Walikota dilengkapidengan permohonan sertifikat laik fungsi bangunan gedung.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    29/50

    -85 Pemberian sertifikat laik fungsi berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikanfungsi bangunan gedung berdasarkan persyaratan administratif danpersyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung yang

    ditetapkan dalam persetu!uan i?in mendirikan bangunan.

    -65 7ertifikat laik fungsi dapat diperpan!ang setelah habis masa berlakunyaatas permintaan pemilik bangunan dan atas persetu!uan "inas setelahmelalui pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung terhadappemenuhan persyaratan teknis dan fungsi bangunan gedung terhadappemenuhan persyaratan teknis dan fungsi yang ditetapkan dalam i?inmendirikan bangunan yang diterbitkan untuk bangunan gedung tersebut.

    -15 7ertifikat laik fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat -%5 berlaku selama34 -dua puluh5 tahun untuk bangunan rumah tinggal, dan 6 -lima5 tahununtuk bangunan gedung lainnya dan

    -05 #angunan gedung yang akan diubah fungsinya diwa!ibkan menga!ukanpermohonan laik fungsi sesuai dengan peruntukkannya kepada Kepala"aerah.

    Paragra3 2

    Bang!nan Berse"ara. $an

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    30/50

    -15 Kepala "aerah wa!ib menyiapkan dana -P#"5 untuk perawatanbangunanberse!arah dan cagar budaya yang terkena dampak gempa.

    Bag(an Ke(ga

    Pe#-:ng4aran Bang!nan Ge$!ng

    Pasa& +

    -%5 Kepala "aerah dapat memerintahkan kepada pemilik bangunan untukmembongkar bangunan yang dinyatakan :a. Rapuhb. Membahayakan keselamatan umumc. Tidak sesuai dengan fungsi peruntukan dalam arahan RTRW Kota Palu

    dan atau ketentuan lain yang berlaku dan

    d. Tidak memiliki i?in mendirikan bangunan.

    -35 Pemilik bangunan apabila akan membongkar bangunan miliknya harusmemberitahukan secara tertulis kepada Kepala "aerah dengan mengisiformulir yang telah disediakan.

    -25 "alam pemberitahuan seperti pada ayat -35 pasal ini, harus disertaidengan :a. Tu!uan dan alasan membongkar bangunanb. 9ara membongkar bangunandanc. +al'hal lain yang dianggap perlu.

    -85 #iaya untuk peker!aan membongkar bangunan tersebut men!adi bebanpemilik bangunan.

    -65 Pelaksanaan pembongkaran bangunan harus memperhatikan keselamatandan keamanan peker!a, dan pihak lain.

    -15 7egala kerugian pihak lain yang timbul akibat pelaksanaan kegiatanpembongkaran, men!adi beban dan tanggung !awab pemilik bangunan.

    -05 Pemerintah Kota dapat melakukan pembongkaran pada bangunan sepertipada ayat -%5 pasal ini sepan!ang pemilik bangunan tidak melakukanpembongkaran sendiri atas biayanya ditanggung pemilik bangunan.

    BAB I

    PERAN SERTA MASYARAKAT

    Pasa&

    -%5 "alam pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran

    bangunan gedung, masyarakat dapat berperan berdasarkan hak dankewa!ibannya, yang meliputi:a. +ak Masyarakat :

    %. Mendapatkan informasi dan pembinaan teknis pembangunan gedunghunian tahan gempa oleh Pemerintah "aerah Kota Palu

    3. Mendapatkan pemahaman dan kesadaran melalui sosialisasiPeraturan daerah ini

    2. Menyampaikan pendapat kepada Kepala "inas terhadap rencanapembangunan, pemanfaatan dan pelestarian bangunan gedung disekitarnya yang dapat menimbulkan dampak penting bagi kehidupanmasyarakatdan

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    31/50

    8. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilakukan secaraber!en!ang dari tingkat kelurahan oleh pemerintah kelurahan, tingkatkecamatan oleh pemerintah kecamatan dan tingkat kota oleh instansi

    teknis.

    b. Kewa!iban Masyarakat :%. Memenuhi ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan bangunan

    gedung dan3. Melaporkan kepada instansi yang berwenang untuk hal'hal yang

    dapat membahayakan kepentingan umum dalam pembangunan,pemanfaatan, dan pelestarian bangunan gedung.

    BAB II

    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

    Pasa& 6

    -%5 &ntuk melaksanakan pembinaan pembangunan gedung dilaksanakanKepala "aerah, melalui instansi yang terkait.

    -35 Pengawasan pembangunan gedung dilaksanakan secara ber!en!ang olehpemerintah Kota melalui instansi terkait, kecamatan dan kelurahan.

    BAB III

    SANKSI ADMINISTRASI

    Pasa& /

    Kepala "aerah dapat mengenakan sanksi administrasi atas pelanggaranPeraturan "aerah ini%. 7anksi sebagaimana dimaksud dalam ayat -%5 pasal ini dapat berupa :

    a. Peringatan tertulisb. Pembatasan kegiatan pembangunanc. Penghentian sementara atau tetap pada peker!aan pelaksanaan

    pembangunand. Penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan bangunan

    gedunge. Pencabutan i?in mendirikan bangunanf.Pembekuan sertifikat laik fungsi bangunang. Pencabutan sertifikat laik fungsi bangunandanh. Perintah pembongkaran bangunan gedung.

    3. 7elain pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

    -%5 dapat dikenai sanksi denda paling banyak %4 C -sepuluh per seratus5dari nilai bangunan gedung yang sedang atau telah dibangun.

    BAB I=

    PENYIDIKAN

    Pasa&

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    32/50

    -%5 7elain Pe!abat Penyidik Kepolisian (egara Republik /ndonesia, Pe!abatPenyidik Pegawai (egeri 7ipil -PP(75 tertentu dilingkungan PemerintahKota yang lingkup tugas dan tanggung !awabnya di bidang penataanbangunan diberi kewenangan khusus sebagai Penyidik untuk melakukan

    penyidikan tindak pidana untuk membantu pe!abat penyidik Kepolisian(egara Republik /ndonesia sebagaimana dimaksud Kitab &ndang'&ndang+ukum cara Pidana

    -35 "alam melakukan Tugas Penyidikan, Pe!abat Penyidik Pegawai (egeri 7ipilsebagaimana dimaksud ayat -%5 pasal ini berwenang :a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

    tindak pidana pelanggaranb. Melakukan Tindakan Pertama pada saat itu di tempat ke!adian dan

    melakukan pemeriksaanc. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal

    diri tersangkad. Melakukan penyitaan benda dan=atau surate. Mengambil sidik !ari dan memotret seseorangf. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau

    saksig. Mendatangkan orang ahli yang dipergunakan dalam hubungannya

    dengan pemeriksaan perkarah. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petun!uk dari penyidik

    umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukanmerupakan tindak pidana dan selan!utnya melalui penyidik umum

    memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka dankeluarganyadan

    i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung!awabkan.

    BAB =

    SANKSI PIDANA

    Pasa& 5

    -%5 7etiap orang dan atau badan yang melakukan pelanggaranterhadap ketentuan pasal %3 dalam Peraturan "aerah ini diancam pidanakurungan paling lama 1 -enam5 bulan atau denda paling banyakRp.64.444.444,' -lima puluh !uta rupiah5.

    -35 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat -%5 adalah pelanggaran.

    BAB =I

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasa& 60

    #angunan yang telah didirikan dan digunakan sebelum Peraturan "aerah iniberlaku dan telah memiliki /?in Mendirikan #angunan berdasarkan Peraturan"aerah sebelumnya, dinyatakan masih tetap berlaku.

    BAB =IIKETENTUAN PENUTUP

    Pasa& 61

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    33/50

    Peraturan "aerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    gar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

    "aerah ini dengan menempatkannya dalam embaran "aerah Kota Palu.

    "itetapkan di Palu pada tanggal 36 pril 34%%

    WALIKOTA PALU,

    RUSDY MASTURA

    "iundangkan di Palupada tanggal 36 pril 34%%

    SEKRETARIS DAERAH KOTA PALU,

    ARI'IN H(> LOLO

    LEMBARAN DAERAH KOTA PALU TAHUN 2011 NOMOR 6

    PEN8ELASAN

    ATAS

    RAN

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    34/50

    NOMOR 6 TAHUN 2011

    TENTANG

    BANGUNAN GEDUNG

    I> UMUM

    Pembangunan di Kota Palu yang cukup pesat pada hakekatnyadiperuntukan bagi kese!ahteraan masyarakat dan pembangunan manusiaseutuhnya yang menekankan pada keseimbangan pembangunan,kemakmuran lahiriah dan kepuasan bathiniah.

    #angunan gedung sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembentukan watak,perwu!udan produkti

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    35/50

    pihak asing, wa!ib memenuhi dan mematuhi seluruh ketentuan yangtercantum dalam Peraturan "aerah tentang #angunan $edung.

    "alam menyikapi perkembangan kema!uan teknologi, baik informasi

    maupun arsitektur dan rekayasa, perlu adanya penerapan yang seimbangdengan tetap mempertimbangkan nilainilai sosial budaya masyarakatsetempat dan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang telah ada,khususnya nilainilai kontekstual, tradisional, spesifik dan berse!arah.

    Pengaturan dalam peraturan daerah ini !uga memberikan ketentuanpertimbangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat kota yangberagam Pemerintah mendorong upaya kemandirian dan peningkatankemampuan masyarakat secara bertahap dan dengan semangatkebersamaan dan saling membantu serta di!iwai dengan pelaksanaan tatapemerintahan yang baik.

    Peraturan daerah ini mengatur halhal yang bersifat pokok dan normatif,sedangkan untuk ketentuan pelaksanaan lebih teknis dan rinci akan diaturlebih lan!ut dengan Peraturan Walikota dan atau ketentuan lainnya yangmengikat dengan mempertimbangkan ketentuan Peraturan lain yang terkaitdengan pelaksanaan Peraturan daerah ini.

    I> Pasa& $e#( Pasa&

    Pasal %9ukup ;elas

    Pasal 39ukup !elas

    Pasal 2yat -%5

    9ukup !elas

    yat -35

    9ukup !elas

    yat -25Eang dimaksud dengan lebih dari satu fungsi adalah apabila satubangunan gedung mempunyai fungsi utama gabungan dari fungsi'fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya dan=ataufungsi khusus.

    #angunan gedung lebih dari satu fungsi antara lain adalahbangunan gedung rumah'toko -ruko5, atau bangunan gedungrumah'kantor -rukan5, atau bangunan gedung mal'apartemen'perkantoran,bangunan gedung mal'perhotelan, dan se!enisnya.

    Pasal 8yat -%5#angunan gedung fungsi hunian tunggal misalnya adalah rumahtinggal tunggal hunian !amak misalnya rumah deret, rumah susun

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    36/50

    hunian sementara misalnya asrama, motel, hostel huniancampuran misalnya rumah toko, rumah kantor.

    yat -35

    9ukup !elas.

    yat -25

    Kegiatan usaha termasuk !uga bangunan gedung untukpenangkapan=budidaya.

    yat -85

    Eang dimaksud dengan bangunan gedung pelayanan umum sepertiinstalasi listrik, instalasi air minum, pelabuhan.

    yat -65

    Penetapan bangunan gedung dengan fungsi khusus oleh menteridilakukan berdasarkan kriteria bangunan gedung yang mempunyaitingkat kerahasiaan tinggi untuk kepentingan nasional seperti:/stana Kepresidenan, gedung kedutaan besar Rl, dan se!enisnya,dan=atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakanmasyarakat di sekitarnya dan=atau mempunyai risiko bahaya tinggi.

    Pasal 6Klasifikasi bangunan gedung merupakan pengklasifikasi'an lebihlan!ut dari fungsi bangunan gedung, agar dalam pembangunan danpemanfataan bangunan gedung dapat lebih ta!am dalam penetapanpersyaratan administratif dan teknisnya yang harus diterapkan.

    "engan ditetapkannya fungsi dan klasifikasi bangunan gedung yangakan dibangun, maka pemenuhan persyaratan administratif danteknisnya dapat lebih efektif dan efisien.

    +uruf aKlasifikasi bangunan sederhana adalah bangunan gedung dengankarakter sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologisederhana.

    Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedungdengan karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas danatau teknologi tidak sederhana.

    Klasifikasi bangunan khusus adalah bangunan gedung yang

    memiliki penggunaan dan persyaratan khusus, yang dalamperencanaan dan pelaksanaannya memerlukan penyelesaian=teknologi khusus.

    +uruf bKlasifikasi bangunan permanen adalah bangunan gedung yangkarena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan di atas34 -dua puluh5 tahun.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    37/50

    Klasifikasi bangunan semi permanen adalah bangunan gedungyang karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan diatas 6 -lima5 sampai dengan %4 -sepuluh5 tahun Klasifikasi sbangunan ementara atau darurat adalah bangunan gedung yang

    karena fungsinya direncanakan mempunyai umur layanan sampaidengan 6 -lima5 tahun.

    +uruf cKlasifikasi bangunan tingkat risiko kebakaran tinggi adalahbangunan gedung yang karena fungsinya, dan disain penggunaanbahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dankualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnyasangat tinggi dan=atau tinggi Klasifikasi t bangunan ingkat risikokebakaran sedang adalah bangunan gedung yang karenafungsinya, disain penggunaan bahan dan komponen unsurpembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada didalamnya tingkat mudah terbakarnya sedang.

    Klasifikasi bangunan tingkat risiko kebakaran rendah adalahbangunan gedung yang karena fungsinya, disain penggunaanbahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dankualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnyarendah.

    +uruf d

    Gonasi gempa yang ada di /ndonesia berdasarkan tingkatkerawanan bahaya gempa terdiri dari Gona / sampai dengan GonaH/, atau yang ditetapkan dalam pedoman=standar teknis.

    +uruf eokasi padat pada umumnya lokasi yang terletak di kawasanperdagangan=pusat kota, lokasi sedang pada umumnya terletak dikawasan permukiman, sedangkan lokasi renggang pada umumnyaterletak pada kawasan pinggiran=luar kota atau kawasan yangberfungsi sebagai resapan.

    +uruf fPenetapan klasifikasi ketinggian didasarkan pada !umlah lantaibangunan gedung, yang ditetapkan oleh pemerintah daerahPenetapan ketinggian bangunan dibedakan dalam tingkatanketinggian: bangunan rendah -!umlah lantai bangunan gedungsampai dengan 8 lantai5, bangunan sedang -!umlah lantaibangunan gedung 6 lantai sampai dengan ) lantai5, dan bangunantinggi -!umlah lantai bangunan lebih dari ) lantai5.

    +uruf g

    #angunan gedung milik negara adalah bangunan gedung untukkeperluan dinas yang men!adi=akan men!adi kekayaan milik negaradan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari danaP#(, dan=atau P#", dan=atau sumber pembiayaan lain, seperti:gedung kantor dinas, gedung sekolah, gedung rumah sakit,gudang, rumah negara, dan lain'lain.

    +uruf h

    9ukup !elas

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    38/50

    +uruf ia. #angunan di tepi !alan rteri, yang dimaksud dengan !alan rteri

    adalah !alan yang melayani angkutan utama dengan ciri antaralain per!alanan !arak !auh, kecepatan ratarata tinggi, !umlah

    !alan masuk dibatasi secara efisien, lebar badan !alan tidakkurang dari %% meter

    b.#angunan di tepi !alan Kolektor, yang dimaksud dengan !alanKolektor adalah !alan yang melayani angkutan pengumpulan danpembagian -distribusi5 dengan ciriciri : per!alanan !arak dekat,kecepatan rata rata sedang, !umlah !alan masuk dibatasi, lebarbadan !alan tidak kurang dari * meter

    c. #angunan di tepi !alan antar lingkungan -lokal5, yang dimaksuddengan !alan antar lingkungan -okal5 adalah !alan yangmelayani angkutan setempat -antar lingkungan5 dengan ciriciriper!alanan dekat, kecepatan ratarata rendah, !alan masuk tidakdibatasi, lebar badan !alan tidak kurang dari 0 meter

    d.#angunan di tepi !alan lingkungan, yang dimaksud dengan !alanlingkungan adalan !alan yang melayani pergerakan dalamlingkungan dengan ciri'ciri per!alanan dalam lingkungan,kecepatan ratarata rendah, !alan masuk tidak dibatasi, lebar!alan tidak lebih dari 1 meter

    e.#angunan di tepi !alan lorong atau gang, yang dimaksud dengan!alan lorong atau gang adalah !alan yang melayani pergerakanterbatas, dalam lingkungan dengan ciriciri pergerakan dalamlingkungan, kecepatan ratarata rendah, !alan masuk tidak

    dibatasi, lebar badan !alan tidak lebih dari 2,6 meterf. #angunan di tepi !alan tanpa perkerasan, yang dimaksud dengan

    !alan tanpa perkerasan adalah !alan yang belum ditingkatkandengan perkerasan - !alan Tanah, $ertak5 namun sudah dapatberfungsi sebagai sarana lalu lintas pergerakan.

    +uruf !

    9ukup !elas

    +uruf k

    9ukup !elas

    Pasal 1+uruf aPengusulan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung dicantumkandalam permohonan i?in mendirikan bangunan gedung.

    "alam hal pemilik bangunan gedung berbeda dengan pemiliktanah, maka dalam permohonan i?in mendirikan bangunan gedung

    harus ada persetu!uan pemilik tanah &sulan fungsi dan klasifikasibangunan gedung diusulkan oleh pemilik dalam bentuk rencanateknis bangunan gedung.

    +uruf b

    9ukup !elas

    Pasal 0yat -%5

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    39/50

    9ukup ;elas

    yat -35

    Perubahan fungsi misalnya dari bangunan gedung fungsi hunianmen!adi bangunan gedung fungsi usaha.

    Perubahan klasifikasi misalnya dari bangunan gedung milik negaramen!adi bangunan gedung milik badan usaha, atau bangunangedung semi permanen men!adi bangunan gedung permanen.

    Perubahan fungsi dan klasifikasi misalnya bangunan gedung huniansemi permanen men!adi bangunan gedung usaha permanen.

    ayat -25

    Perubahan dan satu fungsi dan= atau klasifikasi ke fungsi dan=atauklasifikasi yang lain akan menyebabkan perubahan persyaratanyang harus dipenuhi, karena sebagai contoh persyaratanadministratif dan teknis bangunan gedung fungsi hunian klasifikasipermanen !elas berbeda dengan persyaratan administratif danteknis untuk bangunan gedung fungsi hunian klasifikasi semipermanen atau persyaratan administratif dan teknis bangunangedung fungsi hunian klasifikasi permanen !elas berbeda denganpersyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung fungsi

    usaha -misalnya toko5 klasifikasi permanen.Perubahan fungsi-misalnya dari fungsi hunian men!adi fungsi usaha5 harus dilakukanmelalui proses i?in mendirikan bangunan gedung baru.7edangkanuntuk perubahan Klasifikasi dalam fungsi yang sama -misalnya darifungsi hunian semi permanen men!adi hunian permanen5 dapatdilakukan dengan re

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    40/50

    Per!an!ian tertulis ini men!adi pegangan dan harus ditaati olehkedua belah pihak sesuai dengan peraturan perundang'undanganyang mengatur hukum per!an!ian.

    huruf c

    9ukup !elas

    Pasal %49ukup !elas

    Pasal %% ayat -%5

    Pada saat memproses peri?inan bangunan gedung, pemerintahdaerah mendata sekaligus mendaftar bangunan gedung dalam database bangunan gedung.Kegiatan pendataan bangunan gedungdimaksudkan untuk tertib administratif pembangunan danpemanfaatan bangunan gedung, serta sistem informasi bangunangedung di pemerintah daerah.

    ayat -35

    "ata yang diperlukan meliputi data umum, data teknis, datastatus=riwayat, dan gambar logger bangunan gedung, dalam

    bentuk formulir isian yang disediakan oleh pemerintah daerah.ayat -25

    Pendataan bangunan gedung untuk keperluan sistem informasidilakukan guna mengetahui kekayaan aset negara, keperluanperencanaan dan pengembangan, dan pemeliharaan sertapendapatan Pemerintah=pemerintah daerah. Pendataan bangunangedung untuk keperluan sistem informasi tersebut meliputi dataumum, data teknis, dan data status=riwayat lahan dan=ataubangunannya.Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk penerbitan suratbukti kepemilikan bangunan gedung.

    Pasal %3 9ukup !elas

    Pasal %2ayat -%5huruf a

    %. "alam hal pemohon !uga adalah penguasa=pemilik tanah, makayang dilampirkan adalah sertifikat kepemilikan tanah -yangdapat berupa +$#, +$&, hak pengelolaan, atau hak pakai5 atautanda bukti penguasaan=kepemilikan lainnya &ntuk tanda buktiyang bukan dalam bentuk sertifikat tanah, diupayakanmendapatkan fatwa penguasaan=kepemilikan dan instansi yangberwenang.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    41/50

    3. "alam hal pemohon bukan penguasa=pemiliktanah, maka dalam permohonan mendirikan bangunan gedungyang bersangkutan harus terdapat persetu!uan dari pemiliktanah, bahwa pemilik tanah menyetu!ui pemilik bangunan

    gedung untuk mendirikan bangunan gedung dengan fungsiyang disepakati, yang tertuang dalam surat per!an!ianpemanfaatan tanah antara calon pemilik bangunan gedungdengan pemilik tanah, Per!an!ian tertulis tersebut harusdilampiri fotocopy tanda bukti penguasaan=kepemilikan tanah.

    huruf b

    9ukup !elas

    huruf c

    Rencana teknis disusun oleh penyedia !asa perencanakonstruksi sesuai kaidah'kaidah profesi atau oleh ahli adatberdasarkan keterangan rencana daerah untuk lokasi yangbersangkutan serta persyaratan'persyaratan administratif danteknis yang berlaku sesuai fungsi dan klasifikasi bangunangedung yang akan didirikan Rencana teknis yang dilampirkandalam permohonan i?in mendirikan bangunan gedung berupapengembangan rencana bangunan gedung, kecuali untukrumah tinggal cukup pra'rencana bangunan gedung.

    huruf d

    +asil analisis mengenai dampak lingkungan hanya untukbangunan gedung yang mempunyai dampak penting terhadaplingkungan sesuai dengan peraturan perundang'undangan dibidang pengelolaan lingkungan hidup."alam hal dampakpenting tersebut dapat diatasi secara teknis, maka cukupdengan &K dan &P.

    ayat -35

    9ukup !elas

    ayat -25

    Permohonan i?in mendirikan bangunan gedung yang memenuhipersyaratan diinformasikan kepada pemilik bangunan gedungbeserta besarnya biaya yang harus dibayar untuk mendapatkan i?inmendirikan bangunan gedung 7edangkan bagi permohonan i?inmendirikan bangunan gedung yang belum=tidak memenuhi

    persyaratan !uga harus diinformasikan kepada pemohon untukdiperbaiki=dilengkapi.

    Proses peri?inan bangunan gedung untuk kepentingan umum harusmendapatkan pertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedungProses peri?inan bangunan gedung'tertentu harus mendapatkanpertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedung dan melaluiproses dengar pendapat publik.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    42/50

    ayat -85

    /?in mendirikan bangunan gedung merupakan salah satu prasyaratutama yang harus dipenuhi oleh pemilik bangunan gedung dalam

    menga!ukan permohonan kepada instansi=perusahaan yangberwenang untuk mendapatkan pelayanan utilitas umum daerahseperti penyambungan !aringan listrik, !aringan air minum, !aringantelepon.

    Pasal %89ukup ;elas

    Pasal %69ukup !elas

    Pasal %19ukup !elas

    Pasal %09ukup !elas

    Pasal %)9ukup ;elas

    Pasal %*

    9ukup ;elas

    Pasal 349ukup !elas

    Pasal 3%9ukup ;elas

    Pasal 33yat -%5

    9ukup !elas

    ayat -35

    9ukup !elas

    ayat -25

    9ukup !elas

    ayat -85

    9ukup !elas

    ayat -65

    Tinggi pagar samping setelah garis sempadan bangunan dan pagarbelakang ditetapkan maksimal 3 meter dan boleh dibuat masif =tidak tembus pandang.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    43/50

    Pagar tersebut dapat dibuat lebih tinggi dengan persetu!uan tertulisdari tetangga yang berbatasan dan "inas terkait.

    Persetu!uan dimaksud adalah tidak adanya keberatan dari tetangga

    yang berbatasan langsung dan pertimbangan penataan dari "inas,dimana persetu!uan tersebut mengikat sampai dengan tidakadanya perubahan bangunan sesuai dengan i!in yang diberikan dantetap berlaku apabila bangunan telah dipindah tangankan.

    ayat -15

    9ukup !elas

    ayat -05

    9ukup !elas

    yat -)5

    9ukup !elas

    Pasal 32

    ayat -%5

    9ukup !elas

    ayat -35

    Pada kawasan atau peruntukan campuran dengan

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    44/50

    ayat -65

    etak garis sempadan dinding bangunan terluar pada bagianbelakang yang berbatasan dengan tetangga bilamana tidak

    ditentukan lain adalah minimal 3 meter dari batas kapling, atauatas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan.Persetu!uan dimaksud adalah tidak adanya keberatan dari tetanggayang berbatasan langsung dan pertimbangan penataan dari "inas,dimana persetu!uan tersebut mengikat sampai dengan tidakadanya perubahan bangunan sesuai dengan i!in yang diberikan dantetap berlaku apabila bangunan telah dipindahtangankan.

    Ketentuan besarnya garis sempadan bangunan dapat diperbaharuidengan pertimbangan perkembangan kota, kepentingan umum,keserasian lingkungan dan atau pertimbangan lain dari TimPenasehat Teknis #angunan.

    ayat -15

    9ukup !elas

    ayat -05

    9ukup !elas

    ayat -)5

    9ukup !elas

    Pasal 389ukup ;elas

    Pasal 369ukup ;elas

    Pasal 319ukup ;elas

    Pasal 309ukup !elas

    Pasal 3)9ukup !elas

    Pasal 3*9ukup !elas

    Pasal 249ukup !elas

    Pasal 2%ayat -%5

    9ukup !elas

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    45/50

    ayat -35

    7etiap bangunan perlu mempertimbangkan faktor keindahan,produk dalam negeri, dan sosial budaya setempat,

    penggunaan=pemanfaatan unsur'unsur lokal diupayakansemaksimal mungkin dalam bentuk=penampilan bangunan.

    ayat -25

    9ukup !elas

    ayat -85

    9ukup !elas

    ayat -65

    9ukup !elas

    ayat -15

    9ukup !elas

    Pasal 23ayat -%5

    7etiap bangunan tidak diperbolehkan menghalangi pandangan lalulintas, untuk bangunan yang secara langsung dekat denganpersimpangan=berhadapan=berada di tepi !alan.

    ayat -35

    9ukup !elas

    ayat -25

    9ukup !elas

    ayat -85

    9ukup !elas

    ayat -65

    9ukup !elas

    ayat -15

    7etiap bangunan langsung atau tidak langsung tidakdiperbolehkan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkunganyang tidak dapat diatasi.&ntuk bangunan tertentu atas penetapanWalikota harus dilengkapi dengan M"=&K=&P #angunan yangdifungsikan untuk kegiatan antara lain Klinik, aboratorium,/ndustri, +otel=Penginapan= osmen dengan !umlah kamar tertentudan atau kegiatan se!enis sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Pasal 22

    9ukup !elas

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    46/50

    Pasal 28

    ayat -%5

    7istem Proteksi bahaya kebakaran aktif yaitu lat Pemadam piRingan -PR5, hydrant, spinkler, pintu darurat, tangga darurat danstand air.7istem Proteksi bahaya kebakaran pasif yaitu dindingtahan api, pintu tahan api, standar bangunan sesuai 7(/ yangberlaku.

    ayat -35

    7etiap bangunan umum harus dilakukan pemeriksaan pada waktuperencanaan dan pemeriksaan terhadap kesiapan peralatan danperlengkapan serta sarana penyelamatan terhadap bahaya

    kebakaran oleh instansi yang berwenang &ntuk bangunan umumpemeriksaan terhadap kesiapan peralatan dan perlengkapanbahaya kebakaran dilakukan sebelum dan atau selama penggunaanbangunan.

    Pasal 26

    9ukup !elas

    Pasal 21

    9ukup !elas

    Pasal 20

    9ukup !elas

    Pasal 2)

    9ukup !elas

    Pasal 2*

    9ukup !elas

    Pasal 84

    9ukup !elas

    Pasal 8%

    9ukup !elas

    Pasal 83

    ayat -%5

    /nstalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami perubahanharus diperiksa dan diu!i oleh instansi yang berwenang.

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    47/50

    ayat -35

    /nstalasi listrik yang sudah memenuhi semua ketentuan dapatdioperasikan setelah mendapat i!in atau pengesahan dari instansiyang berwenang dengan syarat tidak boleh dibebani melebihikemampuannya.

    ayat -25

    Pemeliharaan instalasi harus dilakukan dan diperiksa secaraberkala sesuai dengan sifat penggunaan dan keadaan setempat.

    ayat -85

    Pada ruang panel hubung dan ruang panel bagi, harus terdapatruang yang cukup untuk memudahkan pemeriksaan, perbaikandan pelayanan, serta harus diberi

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    48/50

    huruf b

    Tabel /&K&R( K>#&T&+( R&($ PRK/R

    P>R&(T&K( 7T&( - 7RP &(T&K MA#/P>(&MP($ 5

    K>#&T&+(R&($ PRK/R

    -mI5

    Pusat Perdagangan :

    Pertokoan

    Pasar 7walayan

    Pasar

    7RP=%44 m3 luas lantai efektif

    7RP=%44 m3 luas lantai efektif

    7RP=%44 m3 luas lantai efektif

    2,6 0,62,6 0,6

    P>R&(T&K( 7T&( - 7RP &(T&K MA#/P>(&MP($ 5

    K>#&T&+(R&($ PRK/R

    -mI5

    Pusat Perdagangan :PertokoanPasar 7walayan

    Pasar

    7RP=%44 m3 luas lantai efektif7RP=%44 m3 luas lantai efektif

    7RP=%44 m3 luas lantai efektif

    2,6 0,62,6 0,6

    Pusat Pertokoan :Pelayanan bukan umumPelayanan &mum

    7RP=%44 m3 luas lantai7RP=%44 m3 luas lantai

    %,6 2,6

    7ekolah 7RP=mahasiswa 4,0 %,4

    +otel = Tempat Penginapan 7RP=kamar 4,3 %,4

    Rumah 7akit 7RP=tempat tidur 4,3 %,2

    #ioskop 7RP=tempat duduk 4,% 4,8

    9atatan = Keterangan :7atuan Ruang Parkir - 7RP 5 adalah ukuran luas efektif untuk meletakkankendaraan -mobil penumpang, bus = truk, atau sepeda motor5, termasuk ruangbebas parkir dan lebar bukaan pintu.

    Tabel 3P>(>(T&( 7T&( R&($ PRK/R - 7RP 5

    ;enis Kendaraan 7atuan Ruang Parkir -m35

    Mobil Penumpang &ntuk $olongan /

    Mobil Penumpang &ntuk $olongan //

    Mobil Penumpang &ntuk $olongan ///

    3,2 D 6,4

    3,6 D 6,4

    2,4 D 6,4

    #us=Truk 2,8 D %3,64

    7epeda Motor 4,06 D 3 D 44

    ayat -25

    9ukup !elas

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    49/50

    Pasal 869ukup !elas

    Pasal 819ukup !elas

    Pasal 809ukup !elas

    Pasal 8)9ukup !elas

    Pasal 8*ayat -%5

    9ukup !elas.

    ayat -35

    Ketentuan'ketentuan perencanaan yaitu persyaratan dalamdokumen perencanaan.

    ayat -25

    Penyelidikan akibat kegagalan konstruksi yang dilakukan bersifatindependen berdasarkan ketentuan yang berlaku danpembiayaan akibat dari penyelidikan tersebut dibebankan kepadapemilik bangunan.

    Pasal 649ukup !elas

    Pasal 6%9ukup !elas

    Pasal 639ukup !elas.

    Pasal 629ukup !elas

    Pasal 689ukup !elas.

    Pasal 669ukup !elas

    Pasal 619ukup !elas

    Pasal 609ukup !elas

    Pasal 6)9ukup !elas

  • 7/26/2019 PERDA-NO.6-TH-2011.doc

    50/50

    Pasal 6*9ukup !elas.

    Pasal 149ukup !elas.

    Pasal 1%9ukup !elas.

    TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR+