perda no 14 th 2005

30
WALIKOTA MAKASSAR PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PADA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR WALIKOTA MAKASSAR Menimbang : a. bahwa untuk lebihmengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat,khususnya dalam hal kesederhanaan proses pelayanan perizinan, maka Keputusan WalikotaMakassar Nomor 3 Tahun 2002 tentang Penetapan Kembali Tata Cara Pemberian Izin Dalam Kota Makassar, Keputusan Walikota Makassar Nomor 21 Tahun 2002 tentang Penetapan Kembali Bentuk/Model Naskah Rekomendasi dan Naskah Dinas, dan Keputusan Walikota Makassar Nomor 40 Tahun 2002 tanggal 6 Agustus 2002 tentang Tata Cara Pemberian Izin dibidang Perindustrian dan Perdagangan, Ketenagakerjaan,Izin Operasional Usaha Perfilman, Pameran, Percetakan/Grafika, perlu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan kebutuh masyarakat; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Makassar. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3480); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor 4389);

Upload: andii-emank-disconnect

Post on 21-Jul-2015

677 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

WALIKOTA MAKASSARPERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PADA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR WALIKOTA MAKASSAR Menimbang : a. bahwa untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal kesederhanaan proses pelayanan perizinan, maka Keputusan Walikota Makassar Nomor 3 Tahun 2002 tentang Penetapan Kembali Tata Cara Pemberian Izin Dalam Kota Makassar, Keputusan Walikota Makassar Nomor 21 Tahun 2002 tentang Penetapan Kembali Bentuk/Model Naskah Rekomendasi dan Naskah Dinas, dan Keputusan Walikota Makassar Nomor 40 Tahun 2002 tanggal 6 Agustus 2002 tentang Tata Cara Pemberian Izin dibidang Perindustrian dan Perdagangan, Ketenagakerjaan, Izin Operasional Usaha Perfilman, Pameran, Percetakan/Grafika, perlu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Makassar. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3480); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas-batas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan Dalam Lingkungan Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2970); 8. Peraturan Perubahan Makassar (Lembaran 193); Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Nama Kota Ujung Pandang menjadi Kota dalam Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 1999 Seri A Nomor 2); 11. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2005 Seri D Nomor 1); 12. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 14 Tahun 2005 Seri D Nomor 10); 13. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 17 Tahun 2005 Seri D Nomor 13); 14. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 17 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 18 Tahun 2005 Seri D Nomor 14); 15. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 18 Tahun 2005 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Informasi Dan Komunikasi Kota Makassar (Lembaran Darah Kota Makassar Nomor 19 Tahun 2005 Seri D Nomor 15); 16. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 19 Tahun 2005

3 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 20 Tahun 2005 Seri D Nomor 16);

17. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 24 Tahun 2005 Seri D Nomor 20) ; 18. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 24 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 25 Tahun 2005 Seri D Nomor 21); 19. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 26 Tahun 2005 Seri D Nomor 222); 20. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 27 Tahun 2005 Seri D Nomor 23); 21. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembinaan Bidang Informasi Dan Komunikasi Serta Pemungutan Retribusi Pemberian Izin Operasional Usaha Perfilman, Pameran Dan Percetakan/Grafika Dalam Wilayah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 22 Tahun 2002 Seri C Nomor 5 ); 22. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 14 8Tahun 2002 tentang Angkutan Jalan dan Retribusi Perizinan Angkutan dalam wilayah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 60 Tahun 2002 Seri C Nomor 6); 23. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 6 Tahun 2004 tentang Retribusi Izin Gangguan (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 19 Tahun 2004 Seri C Nomor 5); 24. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pengaturan Perlindungan dan Jasa Pelayanan Ketenagakerjaan Dalam Wilayah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 10 Tahun 2004 Seri C Nomor 6); 25. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 11 Tahun 2004 tentang Pengaturan dan Pemungutan Retribusi Usaha dibidang Perindustrian dan Perdagangan di Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 25 Tahun 2004 Seri C Nomor 8); 26. Keputusan Walikota Makassar Nomor 572/Kep/510.12.05/2003 tentang Pembentukan Kembali Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota Makassar. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PADA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

4 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksudkan dengan : (1) Kota adalah Kota Makassar. (2) Walikota adalah Walikota Makassar. (3) Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan adalah Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar. (4) Kepala Dinas Pendapatan adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Makassar. (5) Kepala Dinas Pekerjaan Umum adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar. (6) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kota Makassar. (7) Kepala Dinas Perhubungan adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar. (8) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar. (9) Kepala Dinas Tenaga Kerja adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar. (10) Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi adalah Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Makassar. (11) Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan adalah Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar. (12) Izin Mendirikan Bangunan selanjutnya disingkat IMB adalah Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 15 Tahun 2004. (13) Izin Pemasangan Reklame adalah izin yang diberikan atas pemasangan reklame dalam wilayah Kota Makassar berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. (14) Izin Gangguan adalah Izin Gangguan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 6 Tahun 2004. (15) Izin Trayek adalah Izin Trayek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 14 Tahun 2002. (16) Izin Usaha Kepariwisataan adalah Izin Usaha Kepariwisataan sebagaimana dimaksud Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2002. (17) Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian Jalan adalah Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian Jalan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2004. (18) Pajak Reklame adalah Pajak Reklame sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Ujung Pandang Nomor 4 Tahun 1998. (19) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah suatu tanda yang merupakan kewajiban bagi pengusaha untuk mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan. (20) Tanda Daftar Industri (TDI) adalah suatu Tanda Daftar Industri yang digunakan untuk melakukan kegiatan industri selama perusahaan menjalankan kegiatan usaha. (21) Izin Usaha Perdagangan (IUP), IzIn Usaha Industri (IUI) adalah Izin sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2002. (22) Izin Usaha Perdagangan (IUP) Kecil adalah Izin Usaha Perdagangan yang diberikan kepada Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan dengan modal kekayaan bersih (netto) Perusahaan seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan. (23) Izin Usaha Perdagangan (IUP) Menengah adalah Izin Usaha Perdagangan yang diberikan kepada Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan dengan modal kekayaan bersih (netto) seluruhnya diatas Rp. 200.000.000,- ( Dua Ratus Juta Rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,(Lima Ratus Juta Rupiah ) tidak termasuk tanah dan bangunan.

5 (24) Izin Usaha Perdagangan (IUP) Besar adalah Izin Usaha Perdagangan yang diberikan kepada Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan dengan modal kekayaan bersih (netto) seluruhnya diatas Rp. 500.000.000,(Lima Ratus Juta Rupiah ) tidak termasuk tanah dan Bangunan; (25) Izin Penyelenggaraan Latihan dan Izin Operasional Bursa Kerja Khusus adalah izin sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002. (26) Izin Perfilman, Pameran, Percetakan/Grafika adalah Izin Perfilman, Pameran Percetakan/Grafika sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2002. (27) Bentuk/Model Naskah Rekomendasi adalah Bentuk/model rekomendasi yang disesuaikan aturan tata Naskah yang berlaku untuk digunakan dalam rangka pemberian izin. (28) Bentuk/model Naskah Izin adalah bentuk/model naskah izin yang disesuaikan dengan aturan/tata naskah yang berlaku untuk digunakan dalam rangka pemberian izin. BAB II TATA CARA PEMBERIAN IZIN Bagian Pertama IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Pasal 2 (1) Untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan administrasi sebagai berikut : a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon yang berlaku; b. Foto copy surat bukti pemilikan/penguasaan tanah; c. Foto copy lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PPB) tahun berjalan; d. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga; e. Surat pernyataan pemohon bahwa lokasi/tanah tidak dalam keadaan sengketa dan diketahui Lurah dan Camat setempat; f. Gambar rencana bangunan dan perhitungan konstruksi 5 (lima) rangkap dengan melampirkan Surat Izin Perencana Bangunan (SIPB); g. Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar. (2) Kantor Pelayanan Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Tata Ruang dan Bangunan untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 3 (1) Sebelum mengeluarkan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) Dinas Tata Ruang dan Bangunan melakukan peninjauan lapangan dengan memperhatikan syarat-syarat tehnis antara lain : a. Persyaratan Arsitektur : 1. Situasi tata letak bangunan; 2. Garis Sempadan Pagar (GSP) dan Garis Sempadan Bangunan (GSB); 3. Bentuk, ukuran dan perlengkapan ruang yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan umum; 4. Tata ruang luar, termasuk saluran pembuangan, peresapan air hujan dan jalan/jembatan;

6 5. Prosentase luas lantai terhadap persil/pekarangan berdasarkan kepentingan kesehatan, lingkungan dan pencegahan kebakaran; 6. Mencegah gangguan pandangan lalu lintas, keamanan dan keselamatan umum dan pencemaran lingkungan; 7. Petunjuk persyaratan khusus menurut klasifikasi penggunaan bangunan-bangunan umum, perniagaan, pendidikan, industri, kelembagaan, rumah tangga dan bangunan yang diklasifikasi khusus (TNI, Otorita, Pemerintahan Pusat). b. Persyaratan Struktur Bangunan : 1. Sistem konstruksi untuk bangunan satu lantai, bertingkat dan bangunan dengan konstruksi khusus; 2. Bahan konstruksi dari kayu, baja, beton dan sejenisnya; 3. Ketahanan konstruksi terhadap gempa, api, air dan cuaca.

c. Perlengkapan Mekanikal dan Elektrikal : 1. Jaringan air bersih, air kotor (black Water) dan jaringan pembuangan air hujan; 2. Instalasi listrik dan perlengkapannya; 3. Instalasi telekomunikasi/telepon; 4. Instalasi penangkal petir. (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi ; (3) Dinas Tata Ruang dan Bangunan mengeluarkan rekomendasi maksimal 10 (sepuluh) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan persyaratan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan yang berisi mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 4 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit tehnis bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya; (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala.

7 Pasal 5 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 6 Proses penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 adalah 12 (dua belas) hari kerja. Bagian Kedua IZIN PEMASANGAN REKLAME Pasal 7 (1) Untuk mendapatkan Izin Pemasangan Reklame (Bilboard), pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan administrasi sebagai berikut : a. Izin Pemasangan Reklame Baru : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); 2. Foto Copy Pajak Bumi dan Bangunan untuk pemasangan bukan di atas tanah/bangunan milik Pemerintah Kota); 3. Foto Copy Akta Pendirian Perusahaan; 4. Gambar rencana reklame dan perhitungan konstruksi, 5 (lima) rangkap; 5. Rencana Anggaran Biaya (RAB), 1 (satu) rangkap; 6. Surat Pernyataan bahwa lokasi/tanah tidak dalam keadaan sengketa (untuk pemasangan di luar daerah milik jalan), diketahui lurah dan camat setempat; 7. Surat pernyataan bahwa lokasi tidak merusak jalan/tidak mengganggu arus lalu lintas jalan/tidak mengganggu keindahan kota (untuk pemasangan di dalam daerah milik jalan), diketahui Ketua Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota Makassar. b. Perpanjangan Izin Pemasangan Reklame : 1. Foto copy Izin Reklame (lama); 2. Foto copy bukti pembayaran pajak dan retribusi.

(2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 8 (1) Sebelum mengeluarkan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota melakukan peninjauan lapangan dengan memperhatikan syarat-syarat tehnis antara lain :

8 a. Situasi tata letak rencana reklame; b. Bentuk, ketinggian dan ukuran rencana reklame memenuhi syarat struktur dan tata ruang kota; c. Bahan konstruksi dari baja, beton dan sejenisnya; d. Instalasi listrik, instalasi penangkal petir dan perlengkapannya; e. Mencegah gangguan pandangan lalu lintas, keamanan dan keselamatan umum. (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota Makassar mengeluarkan rekomendasi selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian pajak dan izinnya, dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Ketua Tim wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan persyaratan penerbitan Izin Pemasangan Reklame yang berisi mengenai data dasar dan pengenaan pajak reklame dan retribusi penggunaan tanah dan bangunan untuk pemasangan reklame kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 9 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar pajak reklame dan retribusi penggunaan tanah dan atau bangunan untuk pemasangan reklame dan menyetorkannya ke Dinas Pendapatan Kota Makassar. Pasal 10 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan;

9 c. d. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; Salinan tiga untuk arsip. Pasal 11 Proses penyelesaian Izin Pemasangan Reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 adalah 6 (enam) hari kerja.

Bagian Ketiga IZIN GANGGUAN Pasal 12 (1) Untuk mendapatkan Izin Gangguan, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Administrasi Pelayanan Perizinan dengan terlebih dahulu mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: a. Pendirian usaha baru : 1. Surat Keterangan lurah dan Camat; 2. Foto copy kartu Tanda Penduduk(KTP) pemohon yang berlaku; 3. Rekomendasi instansi teknis sesuai kebutuhan; 4. Foto copy akte perusahaan; 5. Foto copy PBB Tahun berjalan; 6. Foto copy Sertifikat Lokasi Tempat Usaha; 7. Foto copy Izin Mendirikan Bangunan dan gambar bangunan; 8. Surat Pernyataan Pemohon, bahwa tempat usaha tersebut tidak mengganggu lingkungan disekitarnya yang diketahui Lurah setempat; 9. Pas Foto ukuran 3 x 4 cm 4 (empat) lembar. b. Perpanjangan Izin: 1. Surat Izin Gangguan asli; 2. Foto copy Akte Perusahaan; 3. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; 4. Foto copy Pajak Bumi dan Bangunan PBB Tahun berjalan; 5. Pas Foto ukuran 3 x 4 cm 3 (tiga) lembar. Perpanjangan Pindah Alamat Usaha : 1. Surat Izin Gangguan asli; 2. Surat Keterangan Lurah dan Camat setempat; 3. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; 4. Foto copy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun terakhir; 5. Foto copy Sertifikat Tanah Tempat Usaha; 6. Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan gambar bangunan; 7. Pas Foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar.

c.

d. Perubahan nama pemilik/pengurus/penanggung jawab perusahaan bidang usaha dan luas tempat usaha : 1. Surat Izin Gangguan asli; 2. Foto copy perubahan akte, Surat Kuasa/Hibah;

10 3. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; 4. Foto copy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun berjalan; 5. Pas Foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 13 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan; (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal mengeluarkan rekomendasi selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Izin Gangguan yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 14 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan

11 menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala. Pasal 15 (2) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 16 Proses penyelesaian Izin Gangguan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15 adalah 6 (enam) hari kerja.

Bagian Keempat IZIN TRAYEK Pasal 17 (1) Untuk mendapatkan Izin Trayek, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: a. Foto copy/Asli Izin Usaha Angkutan b. Foto copy/Asli Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); c. Foto copy/Asli Kartu Tanda Penduduk (KTP); d. Foto copy/Asli Buku Tanda Uji Kendaraan Bermotor (Keur) Kota Makassar; e. Surat Pengantar Perusahaan angkutan; f. Pernyataan memiliki atau menguasai fasilitas penyimpanan kendaraan bermotor; g. Pernyataan memiliki menguasai fasilitas perawatan kendaraan bermotor. (2) Kelengkapan Izin Trayek adalah : a. Formulir Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB); b. Tanda terima SPPKB; c. Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD); d. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) terdiri dari 4 (empat) rangkap : 1. Lembar Pertama untuk Wajib Retribusi; 2. Lembar Kedua untuk Pemegang Kas Daerah /Bank Persepsi; 3. Lembar Ketiga untuk Kantor Pelayanan Perizinan; 4. Lembar Keempat untuk Dinas Perhubungan;

12

Pasal 18 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1); (2) Pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), setelah melanjutkan permohonan Izin Trayek, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima berkas yang dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat, melanjutkan berkas dimaksud kepada Dinas Perhubungan dengan menggunakan surat pengantar Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (3) Bentuk dan format permohonan Izin Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sesuai tercantum dalam lampiran Peraturan ini; (4) Bentuk dan model Izin Trayek serta registrasi/pengawasan Izin Trayek sebagaimana tercantum dalam Peraturan Walikota ini; (5) Registrasi/penagawasan tahunan Izin Trayek dilaksanakan tersendiri melalui Dinas Perhubungan Kota Makassar sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku. Pasal 19 (1) Dinas Perhubungan melakukan pemeriksaan fisik (chek fisik) kendaraan bermotor untuk disesuaikan dengan berkas permohonan yang diterima dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan sesuai ketentuan yang berlaku; (2) Hasil pemeriksaan fisik (chek fisik) kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam suatu Berita Acara dan dilampirkan dalam rekomendasi Izin Trayek dari Dinas Perhubungan; (3) Dinas Perhubungan mengeluarkan rekomendasi paling lambat 4 (empat) hari kerja untuk disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi penolakan dan atau terpenuhinya syarat teknis untuk diproses pemberian Izin Trayek dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan Retribusi Daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Izin Trayek yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 20 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah

13 memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala. Pasal 21 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 22 Proses penyelesaian Izin Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 20 adalah 6 (enam) hari kerja. Bagian Kelima IZIN USAHA KEPARIWISATAAN Pasal 23 (1) Untuk mendapatkan Izin Usaha Kepariwisataan, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: a. Bagi usaha yang berbentuk Badan Usaha : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); 2. Foto copy Surat Tempat Usaha (SITU) 3. Foto copy SIUP; 4. Foto copy akta pendirian perusahaan; 5. Foto 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar. b. Bagi usaha yang tidak berbentuk Badan Usaha melampirkan : 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); 2. Foto copy PBB untuk tahun berjalan; 3. Foto 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 24 (1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan;

14 (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengeluarkan rekomendasi selambatlambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Izin Pemasangan Reklame yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 25 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala Pasal 26 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 27 Proses penyelesaian Izin Usaha Kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25 dan Pasal 26 adalah 6 (enam) hari kerja.

15 Bagian Keenam IZIN PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH UNTUK PENGGALIAN JALAN Pasal 28 (1) Untuk mendapatkan Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian Jalan, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); b. Gambar lokasi situasi dan site plan penggalian jalan; c. Surat Perintah Kerja (SPK) atau surat tugas dari perusahaan atau instansi yang memberikan penugasan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 29 (1) Dinas Pekerjaan Umum melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan; (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas Pekerjaan Umum mengeluarkan rekomendasi selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara terulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Izin Penggalian Jalan yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 30 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah

16 memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 30 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya denagn membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala. Pasal 31 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dan membayar biaya izin, maka izin asli dimaksud disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 32 Prose penyelesaian Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30 dan Pasal 31 adalah 6 (enam) hari kerja. Bagian Ketujuh TANDA DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 33 (1) Untuk mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. Foto copy Akte pendirian perusahaan bagi yang berbadan hukum ; b. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/Direktur Utama/ Penanggung Jawab; c. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU); e. Foto copy Neraca Perusahaan; f. Materai Rp. 6.000,- sebanyak 4 lembar; g. Pas foto (3x4) sebanyak 3 lembar; (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan.

17 Pasal 34 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan; (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal mengeluarkan rekomendasi selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Tanda Daftar Perusahaan yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 35 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah pada Bank Perkreditan Rakyat melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala Pasal 36 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : .a Asli untuk pemohon yang bersangkutan; .b Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; .c Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan;

18 .d Salinan tiga untuk arsip. Pasal 37 Proses penyelesaian Tanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 adalah 6 (enam) hari kerja. Bagian Kedelapan IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN USAHA INDUSTRI Pasal 38 (1) Untuk mendapatkan Izin Usaha Perdagangan dan Usaha Industri, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. Izin Usaha Perdagangan : 1. Pendaftaran SIUP baru : 1) Foto copy Akte pendirian perusahaan bagi yang berbadan hukum ; 2) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/Direktur Utama/ Penanggung Jawab ; 3) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4) Foto copy Surat Izin Gangguan; 5) Foto copy Neraca Perusahaan ; 6) Materai Rp. 6.000,- sebanyak 2 lembar ; 7) Pas foto (3x4) sebanyak 2 lembar ; 2. Pendaftaran Ulang (SIUP) : 1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) asli; 2) Foto copy akte pendirian perusahaan atau koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang; 3) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/Direktur Utama/ Penanggung Jawab ; 4) Foto copy Surat Izin Gangguan; 5) Foto copy Neraca Perusahaan ; 6) Materai Rp. 6.000,- sebanyak 2 lembar ; 7) Pas foto (3x4) sebanyak 2 lembar ; 8) Foto copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ; 3. Pendaftaran SIUP Cabang/Perwakilan : 1) Foto copy Akte Notaris atau bukti lainnya tentang pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan/Kuasa Cabang ; 2) Foto copy SIUP Kantor Pusat ; 3) Foto copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Kantor Pusat ; 4) Foto copy Surat Izin Gangguan ; 5) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pimpinan Cabag/Perwakilan ; 6) Pas foto ukuran 3x4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar ; 7) Materai Rp. 6.000,- sebanyak 2 lembar ; b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Izin Usaha Industri (IUI): Foto copy akte pendirian perusahaan bagi yang berbadan hukum ; Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/penanggungjawab ; Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ; Foto copy Izin Gangguan (HO/SITU) ; Dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL) ; Data nilai investasi perusahaan ; Pas foto (3x4) sebanyak 3 lembar ; Materai Rp. 6.000,- sebanyak 2 lembar ;

19 (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 39 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan; (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal mengeluarkan rekomendasi selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan penerbitan Izin Usaha Perdagangan dan Usaha Industri yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 40 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : .a rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; .b masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dalam Pasal 40 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala

20 Pasal 41 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 42 Proses penyelesaian Izin Usaha Perdagangan dan Usaha Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40 dan Pasal 41 adalah 6 (enam) hari kerja. Bagian Kesembilan IZIN PENYELENGGARAAN LATIHAN DAN PEMBENTUKAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) Pasal 43 (1) Untuk mendapatkan Izin Peneyelenggaraan Latihan dan Pembentukan Bursa Kerja Khusus (BKK), pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. Izin Pendirian/Penyelenggaraan Latihan : 1. Surat Permohonan Lembaga Latihan Swasta; 2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU); 3. Foto Copy Akte Pendirian Yayasan/Lembaga Latihan yang telah disahkan oleh Pengadilan Negeri; 4. Nama dan daftar riwayat hidup penanggung jawab lembaga (dengan melampirkan Foto Copy ijazah terakhir dan KTP); 5. Surat Keterangan domisili lembaga dari Keluraahan/Desa setempat; 6. Surat Pernyataan mempunyai dana yang cukup untuk kelangsungan Kegiatan LLS; 7. Pas Photo 3 X 4 sebanyak 3 lembar bagi pemohon; 8. Bagi lembaga pelatihan kerja yang pendiriannya memanfaatkan fasilitas penanaman modal asing, harus melampirkan rekomendasi dari BKPMD. b. Izin Pembentukan Bursa Kerja Khusus : 1. Surat Keputusan Penunjukan penanggungjawab pengelola ; 2. Surat Izin Operasional Lembaga pendidikan /Lembaga pelatihan ; 3. Struktur Organisasi dan Nama-nama Pengelola; 4. Rencana kerja kegiatan Bursa Kerja Khusus ( BKK ); 5. Pas Photo 2 ( dua ) Lembar ukuran 3 X 4 cm. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Tenaga Kerja untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan.

21 Pasal 44 (1) Dinas Tenaga Kerja melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan; (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas selambat-lambatnya 4 (empat) hari Pelayanan Perizinan yang berisi diproses pemberian izinnya dan pengenaan retribusi daerah; Tenaga Kerja mengeluarkan rekomendasi kerja disampaikan kepada Kantor Administrasi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk penetapan besarnya pungutan dan dasar

(4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan; (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Izin Peneyelenggaraan Latihan dan Pembentukan Bursa Kerja Khusus (BKK) yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 45 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya; (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala. Pasal 46 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan;

22 d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 47 Proses penyelesaian Izin Peneyelenggaraan Latihan dan Pembentukan Bursa Kerja Khusus (BKK) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45 dan Pasal 46 adalah 6 (enam) hari kerja. Bagian Kesepuluh IZIN PENYELENGGARAAN PERFILMAN, PAMERAN, PERCETAKAN / GRAFIKA Pasal 48 (1) Untuk mendapatkan Izin Penyelenggaraan Perfilaman, Pameran, Percetakan/ Grafika, pemohon mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pelayanan Perizinan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. 1. 2. 3. 4. b. 1. 2. c. 1. 2. 3. 4. Izin Perfilman: Foto copy kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku ; Foto copy Akte Pendirian / Badan Usaha; Surat Izin Gangguan ( HO/ SITU) ; Rekomendasi dari instansi terkait. Izin Pameran : Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku ; Rekomendasi dari Instansi terkait Izin Percetakan/Grafika : Foto Copy kartu tanda penduduk yang berlaku ; Foto copy akte Badan Hukum bagi Perusahaan ; Foto copy Surat Izin Gangguan (HO/SITU) ; Rekomendasi dari instansi terkait.

(2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melakukan penelitian berkas atau persyaratan pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) dan apabila telah memenuhi persyaratan, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima permohonan pemohon melanjutkan berkas permohonan kepada Dinas Informasi dan Komunikasi untuk mendapatkan rekomendasi dengan menggunakan format yang disediakan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 49 (1) Dinas Informasi dan Komunikasi melakukan peninjauan lapangan atas permohonan pemohon yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan; (2) Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu lampiran rekomendasi; (3) Dinas Informasi dan Komunikasi mengeluarkan rekomendasi selambatlambatnya 4 (empat) hari kerja disampaikan kepada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan yang berisi mengenai terpenuhinya syarat tehnis untuk diproses pemberian izinnya dan penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah; (4) Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak juga mengeluarkan rekomendasi, maka Kepala Dinas wajib menyampaikan secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan;

23 (5) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukan izin tetapi merupakan persyaratan bentuk penerbitan Izin Pemasangan Reklame yang berisi pula mengenai data dasar dan pengenaan retribusi daerah kepada yang bersangkutan (pemohon). Pasal 50 (1) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menerima rekomendasi dan pengantar STS dari Dinas Informasi dan Komunikasi sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (3) dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari : a. rekomendasi asli sebagai arsip Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan Kota Makassar; b. masing-masing salinan rekomendasi, untuk : 1. salinan pertama disampaikan kepada pemohon; 2. salinan kedua sebagai arsip pada unit bersangkutan. (2) Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos dan atau melalui telepon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang untuk memenuhi kewajibannya. (3) Berdasarkan penyampaian tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar biaya izin dengan menyetorkannya kedalam rekening Pemegang Kas Daerah melalui loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Bukti pembayaran izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk STS disampaikan kepada dinas tehnis secara berkala.

Pasal 51 (1) Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dan membayar biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo 1 x 24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran kewajiban pemohon; (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) untuk kepentingan : a. Asli untuk pemohon yang bersangkutan; b. Salinan satu untuk dinas tehnis yang bersangkutan; c. Salinan dua untuk Camat/Lurah yang bersangkutan; d. Salinan tiga untuk arsip. Pasal 52 Proses peneyelesaian Izin Penyelenggaraan Perfilaman, Pameran, Percetakan/ Grafika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50 dan Pasal 51 adalah 6 (enam) hari kerja. Pasal 53 Bagan arus pelayanan perizinan perizinan sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan ini. BAB III BENTUK NASKAH REKOMENDASI Pasal 54

24 (1) Rekomendasi diketik diatas kertas kop Dinas teknis yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perizinan yang memuat : a. Identitas pemohon ; b. Kelengkapan berkas administrasi menjadi bagian lampiran rekomendasi; c. Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL), menjadi bagian lampiran; d. Penetapan Pengenaan retribusi menjadi lampiran rekomendasi ; (2) Bentuk Naskah Rekomendasi sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB IV BENTUK NASKAH IZIN Pasal 55 (1) Bentuk Naskah Izin terdiri dari bagian depan dan bagian belakang yang memuat : a. Bagian depan yaitu : 1. Bingkai format berupa tiga buah garis lurus berbentuk segi empat, dimana garis lurus pada bagian tengah lebih besar dibandingkan dengan kedua garis pada sisinya,dengan perbandingan 3 :1; 2. Lambang Kota Makassar ( sesuai aturan yang berlaku ); 3. Kop Naskah Dinas Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; 4. Kode Pos; 5. Dua buah garis lurus dibawah kop naskah dinas Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan, yang dimana garis pada bagian bawah lebih besar dibandingkan garis pada bagian atas dengan perbandingan 3 : 1; 6. Nomor Seri Naskah; 7. Nomor Izin; 8. Nama Izin; 9. Dasar Hukum Izin; 10. Identitas Pemegang Izin; 11. Peruntukan Izin; 12. Masa berlaku Izin; 13. Foto diri Pemegang Izin; 14. Pejabat Penanda tangan izin; 15. Tembusan; 16. Latar Belakang Lambang Kota Makassar. perundangan yang harus

b. Bagian belakang memuat ketentuan dipatuhi/dipenuhi oleh pemegang izin.

(2) Warna bahan dasar naskah izin, adalah : a. Asli untuk pemohon berwarna putih : b. Salinan 1 (lembaran 1) untuk dinas teknis berwarna merah jambu ; c. Salinan 2 (lembaran 2) untuk camat yang bersangkutan berwarna kuning muda; d. Salinan 3 (lembaran 3) untuk arsip berwarna biru muda . (3) Guna memberikan ciri khas khusus pada setiap jenis naskah izin diberikan perbedaan warna pada Kop Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan, bingkai format izin dan latar belakang lambang Kota Makassar dengan pengaturan sebagai berikut : a. Naskah Izin Mendirikan Bangunan berwarna Biru Benhur; b. Naskah Izin Pemasangan Reklame berwarna Biru Muda; c. Naskah Izin Tempat Usaha/UU Gangguan berwarna Orange; d. Naskah Izin Trayek Angkutan Kota berwarna Kuning Muda; e. Naskah Izin Usaha Kepariwisataan berwarna Hijau Tua;

25 f. Naskah Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian Jalan berwarna Merah; g. Naskah Izin Usaha Industri dan naskah Tanda Daftar Industri berwarna merah jambu; h. Naskah Izin Penyelengaraan Lembaga Latihan Swasta berwarna maron; i. Naskah Izin operasional Bursa Kerja Khusus (BKK) berwarna maron; j. Naskah Izin Perfilman berwarna hitam; k. Naskah izin Pameran berwarna hitam; l. Naskah izin Percetakan/Grafika berwarna hitam. (4) Khusus untuk Izin Usaha Perdagangan pengaturannya sebagai berikut : a. Warna dasar bahan naskah Izin Usaha Perdagangan adalah : 1. Naskah Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil berwarna putih; 2. Naskah Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah berwarna biru; 3. Naskah Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar berwarna Kuning ; b. Tulisan pada Kop Kantor Pelayanan Perizinan, bingkai format izin dan latar belakang lambang Kota Makassar pada naskah Izin Usaha Perdagangan berwarna hitam; c. Semua warna ,naskah Tanda Daftar Perusahaan (TDP) disesuaikan dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982. Bahan a. b. c. Naskah Izin Asli untuk pemohon : Bahan berjenis kertas HVS ; Bahan mempunyai berat 80 gram ; Bahan berukuran folio (21,5 cm X 33 cm, ) Pasal 56 (1) Nomor Seri Naskah Izin berupa tiga bagian yang terdiri dari dua angka yang menunjukkan kode izin, bagian kedua terdiri atas lima angka yang menunjukkan urutan keluaran izin, bagian ketiga terdiri atas empat angka yang menunjukkan tahun berjalan izin; (2) Bagian pertama yang menunjukkan kode izin diatur sebagai berikut : a. Kode Izin Mendirikan Bangunan adalah 01; b. Kode Izin Pemasangan Reklame adalah 02; c. Kode Izin Tempat Usaha/UU Gangguan adalah 03; d. Kode Izin Trayek Angkutan Kota adalah 04; e. Kode Izin Usaha Kepariwisataan adalah 05; f. Kode Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian Jalan adalah 06; g. Naskah Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) Kecil adalah 07; h. Naskah Izin Usaha Perdagangan ( SIUP) Menengah adalah 08; i. Naskah Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar adalah 09; j. Naskah Izin Usaha Industri (IUI) dan Tanda Daftar Industri (TDI) adalah 10; k. Naskah Izin Penyelengaraan Lembaga Latihan Swasta adalah 11; l. Naskah Izin Operasional Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah 12; m. Naskah Izin Perfilman adalah 13; n. Naskah izin Pameran adalah 14; o. Naskah izin Percetakan / Grafika adalah 15; (3) Nomor Register Izin ditentukan oleh Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan berdasrkan Tata Naskah Dinas Pemerintah Kota Makassar dan aturan kearsipan penomoran naskah dinas yang berlaku dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar;

(5)

26 (4) pada lampiran yang Peraturan ini Bentuk/Model Naskah Izin sebagaimana tercantum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan

BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 57 (1) Biaya izin yang telah disetorkan ke Kas Daerah melalui loket pada Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan merupakan realisasi target pendapatan masingmasing dinas teknis berdasarkan data besarnya pungutan yang telah ditetapkan, yang merupakan lampiran dalam rekomendasi dari dinas teknis masing-masing; (2) Berdasarkan laporan secara periodik yang disampaikan oleh Kas Daerah, maka Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan melaporkan secara tertulis kepada Walikota, realisasi pendapatan yang diterima oleh Kas Daerah berdasarkan data besarnya pungutan yang terlampir dalam rekomendasi/pengantar STS dan tembusannya disampaikan kepada masing-masing dinas teknis untuk dicantumkan sebagai pendapatan dari dinas teknis terkait; (3) Penandatanganan izin asli merupakan kewenangan Walikota yang didelegasikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan bertindak untuk atas nama Walikota; (4) Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan secara berkala wajib melaporkan dalam bentuk tertulis pelaksanaan kewenangan pendelegasian penandatanganan izin dimaksud ayat (1) di atas kepada Walikota sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan tembusannya disampaikan kepada masing-masing : a. Asisten Bidang Pemerintahan; b. Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Sosial; c. Kepala Inspektorat. Pasal 58 (1) Naskah rekomendasi dalam rangka pengadaannya dilakukan sendiri oleh masing-masing dinas tehnis dengan mengacu pada bentuk/model, maka rekomendasi yang diatur dalam Peraturan Walikota ini; (2) Naskah izin karena sifatnya yang khusus dan merupakan dokumen resmi Pemerintah Kota Makassar, maka pengadaan dan pengadaannya dilakukan oleh Bagian Perlengkapan dengan mengacu pada bentuk/model naskah izin yang diatur dalam Peraturan ini. Pasal 59 (1) Dalam rangka pengadaan dan penggandaan naskah izin yang dilakukan oleh Bagian Perlengkapan, maka ditetapkan rekanan untuk melaksanakan dengan persetujuan tertulis dari Walikota dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; (2) Naskah izin yang telah dicetak oleh rekanan pada saat diserahkan kepada Bagian Perlengkapan harus dibuatkan Berita acara Penyerahan barang (BAPB) dengan mencantumkan jumlah naskah izin dan nomor seri izin ; (3) kepada Dalam rangka pendistrbusian naskah izin dari Bagain Perlengkapan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan harus dibuatkan

27 Berita Acara Penyerahan Barang (BAPB) dengan mencantumkan jumlah naskah izin dan nomor seri izin dan melaporkannya secara tertulis kepada Walikota dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan; (4) Apabila pada akhir tahun berjalan terjadi kelebihan jumlah cetakan Naskah Izin maka Baian Perlengkapan harus memusnahkan kelebihan jumlah cetakan Naskah Izin tersebut dengan membuat Berita Acara Pemusnahan (BAP) dengan mencantumkan jumlah Naskah izin dan Nomor seri izin dan melaporkannya secara tertulis kepada Walikota dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan. Pasal 60 (1) Naskah Rekomendasi dan Naskah Izin yang selama ini digunakan serta masih tersisa dan tidak sesuai dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku; (2) Untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi perizinan, maka naskah rekomendasi dan naskah izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimusnahkan oleh masing-masing dinas teknis dan Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan serta dibuatkan Berita Acara Pemusnahan untuk selanjutnya dilaporkan secara tertulis kepada Walikota Makassar . BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 61 (1) Mencabut Keputusan Walikota Makassar Nomor 3 Tahun 2002 tentang Penetapan Kembali Tata Cara Pemberian Izin Dalam Kota Makassar , Keputusan Walikota Makassar Nomor 21 Tahun 2002 tentang Penetapan Kembali Bentuk/Model Naskah Rekomendasi dan Naskah Dinas, dan Keputusan Walikota Makassar Nomor 40 Tahun 2002 tanggal 6 Agustus 2002 tentang Tata Cara Pemberian Izin dibidang Perindustrian dan Perdagangan, Ketenagakerjaan, Izin Operasional Usaha Perfilman, Pameran, Percetakan/Grafika; (2) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka segala ketentuan lain yang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku; (3) Hal-hal tehnis yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, akan diatur kemudian. Pasal 62 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Makassar. Ditetapkan di Makassar pada tanggal WALIKOTA MAKASSAR,

H. ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN Diundangkan di Makassar pada tanggal

28 SEKRETARIS DAERAH KOTA MAKASSAR,

H. SUPOMO GUNTUR BERITA DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR SERI NOMOR TAHUN 2005

29