perda no 11 th 2006

19
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa dengan diundangkannya Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4), Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Perangkat Desa ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur Juncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730) ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara

Upload: ainur-rofiq

Post on 21-Oct-2015

183 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERDA No 11 Th 2006

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

NOMOR 11 TAHUN 2006

TENTANG

PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MOJOKERTO,

Menimbang : bahwa dengan diundangkannya Undang-Undang 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah dan untuk melaksanakan ketentuan

Pasal 26 ayat (4), Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005

tentang Desa, maka perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang

Perangkat Desa ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur Juncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah

Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2730) ;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negera Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389) ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara

Page 2: PERDA No 11 Th 2006

- 2 -

Republik Indonesia Nomor 4493) yang ditetapkan dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587) ;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

dan

BUPATI MOJOKERTO

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERANGKAT DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.

4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat

Daerah Kabupaten.

5. Camat adalah wakil Pemerintah Daerah di wilayah Kecamatan

yang bersangkutan dan bertanggung jawab kepada Bupati.

6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-

batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

Page 3: PERDA No 11 Th 2006

- 3 -

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada

di Kabupaten Mojokerto.

7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan

Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati

dalam sistem Pemerintahan Negera Kesatuan Republik

Indonesia.

8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

9. Kepala Desa adalah Pemimpin masyarakat dan Pimpinan

Pemerintah Desa.

10. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa sebagai

pembantu Kepala Desa dalam menjalankan tugas.

11. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD

adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan desa.

12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang

dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

13. Tokoh masyarakat adalah pemuka dari kalangan adat, agama,

organisasi sosial politik, golongan profesi dan unsur pemuka

lainnya.

14. Pemilihan Perangkat Desa yang selanjutnya disebut pemilihan

adalah sarana pelaksana kedaulatan rakyat yang dilaksanakan

secara langsung di Dusun / di Desa berdasarkan Pancasila dan

UUD RI 1945 untuk memilih Perangkat Desa.

15. Calon Pegawai Negeri Sipil adalah Warga Negara Indonesia

yang melamar, lulus seleksi dan diangkat untuk dipersiapkan

menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB II PERANGKAT DESA

Page 4: PERDA No 11 Th 2006

- 4 -

Pasal 2

(1) Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

(2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan.

(3) Perangkat Desa lainnya terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Teknis Lapangan dan Unsur Kewilayahan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati Mojokerto.

BAB III

TUGAS, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PERANGKAT DESA

Pasal 3 (1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1)

bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

Pasal 4

(1) Sekretaris Desa adalah pembantu Kepala Desa yang

mempunyai tugas dan kewajiban untuk : a. Memimpin Sekretariat Desa ; b. Menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan : c. Membantu penyiapan administrasi yang diperlukan Kepala

Desa.

(2) Kepala Urusan berkedudukan sebagai Unsur Sekretariat Pembantu Sekretaris Desa yang mempunyai tugas dan kewajiban menjalankan kegiatan sesuai dengan bidangnya.

(3) Pelaksana teknis lapangan berkedudukan sebagai unsur Pembantu Kepala Desa yang mempunyai tugas dan kewajiban melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis sesuai dengan bidangnya.

(4) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur Pembantu Kepala Desa di wilayah kerjanya yang mempunyai tugas dan kewajiban

Page 5: PERDA No 11 Th 2006

- 5 -

menjalankan kegiatan kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya.

Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, Perangkat Desa mempunyai kewajiban : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan

Undang-Undang Dasar 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ;

b. Mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku ; c. Melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang bersih dan

berwibawa ; d. Menjalin kerjasama dengan seluruh mitra kerja Pemerintahan

Desa ; e. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa dengan baik; f. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-

baiknya dengan prinsip kerja yang cepat dan tepat.

Pasal 6

Perangkat Desa dilarang : a. Menjadi pengurus partai politik ; b. Merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau Angggota BPD, dan

lembaga kemasyarakatan di desa bersangkutan ; c. Merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD ; d. Terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden,

dan pemilihan kepala daerah ; e. Merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok

masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain ;

f. Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya ;

g. Menyalahgunakan wewenang ; dan h. Melanggar sumpah/janji jabatan.

BAB IV

PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Pasal 7

(1) Perangkat Desa, berhenti karena : a. meninggal dunia ; b. permintaan sendiri ; c. diberhentikan.

Page 6: PERDA No 11 Th 2006

- 6 -

(2) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c karena : a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang

baru ; b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan ;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Perangkat Desa ; d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan ; e. tidak melaksanakan kewajiban perangkat desa ; dan/atau f. melanggar larangan bagi perangkat desa.

Pasal 8

Dalam hal jabatan perangkat desa lowong, kecuali karena sebab sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) huruf a, maka kepala desa menunjuk seorang penjabat dari perangkat desa lainnya dengan pertimbangan BPD dan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan harus sudah dilaksanakan pengisiannya.

Pasal 9

(1) Perangkat Desa lainnya diberhentikan oleh Kepala Desa setelah

mendapat persetujuan dari BPD karena sebab sebagaimana dimaksud pada Pasal 7.

(2) Pemberhentian Perangkat Desa lainnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 10

(1) Perangkat Desa lainnya diberhentikan sementara oleh Kepala Desa

apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Perangkat Desa lainnya diberhentikan sementara oleh Kepala Desa karena berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan Negara.

(3) Perangkat Desa lainnya yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), setelah melalui proses peradilan ternyata tidak terbukti bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan putusan pengadilan,

Page 7: PERDA No 11 Th 2006

- 7 -

Kepala Desa harus merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan sampai dengan akhir masa jabatan.

(4) Apabila Perangkat Desa lainnya diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah berakhir masa jabatannya Kepala Desa hanya merehabilitasi Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan.

BAB V

PANITIA PENGISIAN JABATAN PERANGKAT DESA LAINNYA

Pasal 11

(1) Kepala Desa membentuk Panitia Pengisian Jabatan Perangkat Desa lainnya dengan keanggotaan terdiri dari unsur Perangkat Desa lainnya dan tokoh masyarakat.

(2) Susunan keanggotaan dan jumlah anggota Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Kepala Desa setelah terlebih dahulu dimusyawarahkan dengan BPD.

Pasal 12

Panitia Pengisian Jabatan Perangkat Desa lainnya, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pendaftaran Bakal Calon Perangkat Desa lainnya; b. Melaksanakan penelitian berkas persyaratan administrasi ; c. Melaksanakan Pendaftaran Pemilih untuk Pemilihan Kepala

Dusun ; d. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam

pengisian lowongan jabatan Perangkat Desa lainnya ; e. Melaksanakan pemungutan suara/ujian seleksi ; f. Merencanakan biaya pemilihan/ujian dan mengajukan kepada

Kepala Desa ; g. Membuat Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan

Suara/Hasil Ujian ; h. Mengumumkan hasil pemilihan/ujian ; i. Melaporkan hasil pemilihan dan atau ujian kepada Kepala Desa.

Page 8: PERDA No 11 Th 2006

- 8 -

BAB VI PANITIA PENGAWAS

Pasal 13

(1) Panitia Pengawas dibentuk oleh BPD yang terdiri dari Anggota BPD, Tokoh Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan di Desa.

(2) Panitia Pengawas, mempunyai tugas : a. Mengawasi pelaksanaan pemilihan/ujian Perangkat Desa

lainnya ; b. Menjadi mediator dalam penyelesaian perselisihan yang

timbul selama pelaksanaan pemilihan/ujian Perangkat Desa lainnya ;

c. Membuat laporan secara tertulis, singkat dan jelas hasil pengawasan dalam pemilihan/ujian yang ditandatangani oleh seluruh anggota Panitia Pengawas serta dilaporkan kepada BPD.

Pasal 14

Camat dan Perangkat Kecamatan bersama-sama unsur TNI dan POLRI melakukan pemantauan pelaksanaan pemilihan/ujian Perangkat Desa lainnya.

BAB VII

MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA LAINNYA

Pasal 15 Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa yang memenuhi persyaratan melalui mekanisme : a. Ujian Seleksi bagi Kepala Urusan ; b. Pemilihan langsung bagi Kepala Dusun.

Pasal 16 Persyaratan Calon Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud Pasal 15, yaitu : a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ; b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang

Dasar Negara Rebuplik Indonesia Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Pemerintah ;

c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan/atau sederajat ;

Page 9: PERDA No 11 Th 2006

- 9 -

d. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 60 (enam puluh) tahun ;

e. bersedia dicalonkan menjadi perangkat desa lainnya ; f. penduduk desa setempat ; g. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan

dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun ; h. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap ; i. memenuhi syarat lain yang diatur dalam Peraturan Desa.

Pasal 17

(1) Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri dapat mencalonkan diri menjadi Perangkat Desa lainnya.

(2) Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 juga harus mendapat persetujuan/ ijin tertulis dari Pimpinan Instansi Induknya.

(3) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih/diangkat menjadi Perangkat Desa lainnya untuk sementara waktu dibebaskan dari jabatan organik selama yang bersangkutan menjadi Perangkat Desa lainnya tanpa kehilangan status kepegawaiannya.

(4) Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa lainnya.

Pasal 18

(1) Yang dapat memilih Calon Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 huruf b adalah penduduk dusun setempat yang : a. Terdaftar sebagai penduduk desa setempat secara sah ; b. Sudah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah

kawin pada hari pemungutan suara pemilihan kepala dusun ; c. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan

Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Pemilihan calon Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan melalui : a. Per orang ; b. Perwakilan keluarga/ KK.

Pasal 19

(1) Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Perangkat Desa lainnya dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak dibuka pengumuman.

Page 10: PERDA No 11 Th 2006

- 10 -

(2) Apabila belum terdapat Bakal Calon lebih dari 1 (satu), maka dibuka kembali pendaftaran kedua selama 7 (tujuh) hari kerja.

(3) Apabila belum terdapat Bakal Calon lebih dari 1 (satu), maka dibuka kembali pendaftaran ketiga selama 7 (tujuh) hari kerja.

(4) Apabila belum juga terdapat Bakal Calon lebih dari 1 (satu), sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka pemilihan/ ujian seleksi tetap dilaksanakan dengan bakal calon tunggal;

(5) Apabila belum juga terdapat Bakal Calon Perangkat Desa lainnya, maka berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8.

Pasal 20

(1) Penelitian berkas administrasi dilakukan pada saat Bakal Calon

Perangkat Desa lainnya mendaftarkan diri.

(2) Bakal Calon Perangkat Desa lainnya yang dinyatakan lolos seleksi administrasi ditetapkan sebagai Calon Perangkat Desa lainnya.

(3) Penetapan Calon Perangkat Desa lainnya dilaksanakan pada saat penutupan pengumuman pendaftaran Bakal Calon Perangkat Desa lainnya.

BAB VIII

TATA CARA UJIAN SELEKSI KEPALA URUSAN DAN KEPALA SEKSI

Pasal 21

(1) Penyusunan materi ujian seleksi dilakukan oleh Camat dan instansi terkait di tingkat Kecamatan.

(2) Ujian seleksi dan penelitian hasilnya harus dilaksanakan secara jujur, adil dan transparan.

(3) Penelitian hasil ujian seleksi dilakukan oleh Camat dan Panitia Pengisian Jabatan Perangkat Desa pada hari itu juga.

(4) Hasil penelitian ujian seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dituangkan dalam Berita Acara yang selanjutnya diumumkan kepada masyarakat.

Pasal 22

Page 11: PERDA No 11 Th 2006

- 11 -

(1) Calon Kepala Urusan yang berhak diangkat adalah Calon yang mendapat nilai tertinggi dari hasil ujian seleksi.

(2) Apabila terdapat 2 (dua) orang atau lebih Calon Kepala Urusan yang memperoleh nilai tertinggi sama, maka dilaksanakan ujian seleksi ulang yang hanya diikuti oleh Calon Kepala Urusan yang memperoleh nilai sama.

(3) Ujian seleksi ulang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal pengumuman hasil ujian seleksi.

BAB IX

TATA CARA PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DUSUN

Pasal 23

(1) Sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum dilaksanakannya pemungutan suara, Panitia Pengisian memberitahukan kepada masyarakat tentang akan dilaksanakannya pemilihan dan mengumumkan secara terbuka nama-nama calon yang berhak dipilih dan daftar pemilih yang sudah ditetapkan.

(2) Pemilihan dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

(3) Penentuan nomor urut calon dilakukan melalui undian pada saat penetapan Calon Kepala Dusun.

Pasal 24

(1) Pemilihan Kepala Dusun dilaksanakan dengan mencoblos surat

suara yang memuat gambar diri / foto calon yang sudah disahkan oleh panitia Pengisian.

(2) Batas minimal kehadiran pemilih dalam pemungutan suara (quorum) diatur lebih lanjut oleh masing-masing Desa sesuai kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang diatur dalam tata tertib Panitia Pengisian.

Pasal 25

Kepala Dusun yang dinyatakan terpilih adalah Calon yang mendapatkan suara terbanyak.

Page 12: PERDA No 11 Th 2006

- 12 -

BAB X PENGANGKATAN DAN PELANTIKAN

PERANGKAT DESA LAINNYA

Pasal 26

(1) Calon Perangkat Desa lainnya yang terpilih atau memperoleh nilai tertinggi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(2) Calon Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat dan dilantik oleh Kepala Desa.

(3) Pada saat pelantikan Perangkat Desa lainnya dimaksud mengucapkan sumpah / janji.

(4) Susunan sumpah / janji Perangkat Desa lainnya adalah sebagai berikut : “Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah / berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Perangkat Desa lainnya dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang Undang Dasar 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Republik Indonesia.”

BAB XI

MASA JABATAN PERANGKAT DESA LAINNYA

Pasal 27

(1) Masa jabatan Perangkat Desa lainnya selama 15 (lima belas) tahun.

(2) Perangkat Desa lainnya sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), yang berakhir masa jabatannya dapat mencalonkan kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Page 13: PERDA No 11 Th 2006

- 13 -

BAB XII KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 28

Setiap Tindakan Penyidikan terhadap Perangkat Desa, penyidik harus memberitahukan kepada Kepala Desa atau pejabat yang ditunjuk.

BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29

(1) Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979, batas akhir masa jabatannya pada usia maksimal 64 (enam puluh empat) tahun.

(2) Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979, dan saat itu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 telah berlaku, namun Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto belum ada, maka batas akhir masa jabatannya pada usia maksimal 56 (lima puluh enam) tahun.

(3) Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 19 Tahun 2000 beserta perubahannya dan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 5 Tahun 2003, tetap menjalankan tugas sampai berakhir masa jabatannya dan dapat mencalonkan kembali, selama masih memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Hal-hal yang belum diatur dengan Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai Pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Page 14: PERDA No 11 Th 2006

- 14 -

Pasal 31

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 5 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan atau Ujian Penyaringan, Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2003 Nomor 3 Seri C) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 14 Agustus 2006

BUPATI MOJOKERTO,

ttd.

A C H M A D Y Diundangkan di Mojokerto pada tanggal Nopember 2006

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO,

ttd.

R. SOEPRAPTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2006 NOMOR 5 SERI E

Salinan sesuai aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

BAMBANG SUGENG, SH., MM. Pembina Tingkat I NIP. 010 103 517

Page 15: PERDA No 11 Th 2006

P E N J E L A S A N

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

NOMOR 11 TAHUN 2006

TENTANG

PERANGKAT DESA

I . U M U M

Salah satu landasan pemikiran pengaturan mengenai desa yaitu otonomi

desa nampaknya tetap menjadi prinsip yang paling mendasar dalam pengaturan

mengenai desa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2005 tentang

Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah. Otonomi Desa dimaksud mengandung makna

bahwa Pemerintahan Desa mempunyai kewenangan dalam mengatur dan

mengurus masyarakat setempat didasarkan pada hak asal usul dan nilai-nilai

sosial budaya yang terdapat pada masyarakat setempat namun harus

diselenggarakan dalam perpektif administrasi Pemerintahan Negara yang selalu

mengikuti perkembangan jaman. Salah satu kewenangan yang dimaksud adalah

kewenangan untuk mengangkat Perangkat Desa.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan organisasi Pemerintah

Desa yang lebih efektif dan kuat. Aparatur penyelenggara Pemerintah Desa saat

ini dituntut mempunyai kemampuan teknis, integritas moral dan bersih dari

korupsi, kolusi dan nepotisme serta lebih bertanggung jawab. Hal itu merupakan

suatu kebutuhan mutlak yang tidak terhindarkan.

Bahwa dalam melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka untuk memberikan

penegasan bagi Desa mengenai tugas, kewajiban dan larangan Perangkat Desa,

persyaratan calon Perangkat Desa, mekanisme pengangkatan, masa jabatan

Perangkat Desa, serta mekanisme Pemberhentian Perangkat Desa, maka

Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 4 Tahun 2003 tentang Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan dan atau Ujian Penyaringan, Pengangkatan dan

Pemberhentian Perangkat Desa, perlu ditinjau kembali yang dituangkan dalam

suatu Peraturan Daerah.

Page 16: PERDA No 11 Th 2006

- 2 -

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Yang dimaksud dengan karena sebab sebagaimana dimaksud pada Pasal

7 ayat (2) huruf a yang berbunyi “berakhir masa jabatannya dan telah

dilantik Perangkat Desa yang baru” adalah apabila jabatan Perangkat

Desa lowong karena berakhirnya masa jabatan Perangkat Desa yang

lama, maka Kepala Desa tidak boleh mengangkat Pj. Perangkat Desa

sebelum melaksanakan tahapan sesuai ketentuan Pasal19.

Pasal 9

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud Pemberhentian Perangkat Desa lainnya ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Desa adalah Perangkat Desa baik yang

diangkat dengan Keputusan Bupati, Pembantu Bupati ataupun Camat.

Pasal 10

Cukup Jelas.

Page 17: PERDA No 11 Th 2006

- 3 -

Pasal 11

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “tokoh masyarakat” adalah tokoh adat, tokoh

agama, tokoh wanita, tokoh pemuda dan pemuka-pemuka

masyarakat.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Yang dimaksud “unsur TNI dan POLRI” adalah Danramil dan Kapolsek.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Yang dimaksud berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan

paling tinggi 60 (enam puluh) tahun adalah terhitung pada saat yang

bersangkutan mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Perangkat

Desa lainnya.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Page 18: PERDA No 11 Th 2006

- 4 -

Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Yang dimaksud dengan “terpilih/diangkat” adalah TNI dan POLRI yang

sudah terpilih dengan suara terbanyak atau lulus dengan nilai tertinggi.

Ayat (4) Cukup jelas.

Pasal 18

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud “perorangan”, adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan mempunyai hak pilih 1 (satu) suara.

Huruf a Yang dimaksud “perwakilan keluarga/ KK”, adalah setiap 1 (satu) keluarga/KK yang memenuhi persyaratan mempunyai hak pilih 1 (satu) suara.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Ayat (5) Cukup jelas.

Pasal 19 Cukup Jelas.

Pasal 20 Cukup Jelas.

Pasal 21 Ayat (1) Penyusunan materi dan penelitian hasil ujian seleksi dilakukan oleh

Camat dan instansi terkait di tingkat Kecamatan dimaksudkan untuk

Page 19: PERDA No 11 Th 2006

- 5 -

menjamin netralitas dalam pelaksanaan kegiatan seleksi Kepala Urusan dan Kepala Dusun.

Yang dimaksud “instansi terkait di tingkat Kecamatan” seperti Cabang Dinas Pendidikan dan Kantor Urusan Agama.

Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas. Pasal 24 Ayat (1)

Yang dimaksud “sudah disahkan oleh panitia pemilihan” adalah terdapat stempel dan tanda tangan panitia pemilihan

Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 25

Cukup jelas. Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Cukup jelas. Pasal 28 Cukup jelas. Pasal 29 Cukup jelas. Pasal 30 Cukup jelas. Pasal 31 Cukup jelas. Pasal 32 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 8