percobaan viii

15
PERCOBAAN VIII PENENTUAN JUMLAH SEL LEUKOSIT 1. Tujuan Percobaan - Menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit - Membandingkan hasil literatur dan hasil pengamatan II.Teori singkat Salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi. Di dalam tubuh darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat makanan , metabolit- metabolit yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengatur keseimbangan air, mengatasi infeksi, transport hormon untuk metabolisme dan transport metabolit- metabolit antar jaringan. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 5 -7 % dari berat badan. Pada wanita angka ini sedikit lebih rendah. Plasma terdiri dari 91 -92% adalah air dan sisanya merupakabn zat- zat yang larut didalamnya berupa protein, enzim, hormon, vitamin, lipid, asam amino, dsb. Plasma darah ini merupakan system transport yang melayani semua sel melalui medium cairan ekstraselular. Darah berwarna merah karena adanya sel-sel darah merah. Sel darah merah berbentuk bulat gepeng yang kedua permukaannya cekung. Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada

Upload: ddksmiley

Post on 06-Aug-2015

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan Viii

PERCOBAAN VIII

PENENTUAN JUMLAH SEL LEUKOSIT

1. Tujuan Percobaan

- Menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit

- Membandingkan hasil literatur dan hasil pengamatan

II.Teori singkat

Salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi. Di dalam tubuh

darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat makanan , metabolit- metabolit

yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal, mempertahankan keseimbangan asam basa,

mengatur keseimbangan air, mengatasi infeksi, transport hormon untuk metabolisme dan

transport metabolit- metabolit antar jaringan. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 5 -7 % dari berat

badan. Pada wanita angka ini sedikit lebih rendah. Plasma terdiri dari 91 -92% adalah air dan

sisanya merupakabn zat- zat yang larut didalamnya berupa protein, enzim, hormon, vitamin,

lipid, asam amino, dsb. Plasma darah ini merupakan system transport yang melayani semua sel

melalui medium cairan ekstraselular.

Darah berwarna merah karena adanya sel-sel darah merah. Sel darah merah berbentuk

bulat gepeng yang kedua permukaannya cekung. Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan

mengandung hemoglobin. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria

dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk

Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat

Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia.

Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin

dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi

sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.

Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat

mengakibatkan kematian.

Page 2: Percobaan Viii

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah

(darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh

orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Jenis sel darah manusia terdiri dari sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit (keping darah) Sel darah putih (leukosit)

merupakan unit yang aktif dari system pertahanan tubuh. Leukosit berfungsi menyediakan

pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap agen infeksi yang ada. Terdapat beberapa jenis

leukosit, yaitu netrofil, eosinofil, basofil, monosit, limfosit dan megakarosit. Pada orang dewasa

terdapat kira-kira 7000 sel darah putih per millimeter kubik. Peran sel darah putih (leukosit) yang

begitu penting, sehingga seorang manusia perlu dilakukan pengecekan kadar sel darah putih

(leukosit). Oleh karena itu dilakukannya praktikum patologi klinis ini dimana dilakukan pula

praktikum perhitungan kadar leukosit dalam tubuh manusia.

Leukosit (Sel Darah Putih)

Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit. Pada laki-laki dan

perempuan dewasa setiap mm kubiknya darah hanya terdapat kira-kira 4.500 sampai 10.000

jumlah butir. Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan mempunyai ukuran lebih besar dari

eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara

amuboid serta dapat menembus dinding kapiler (diapedesis).

Leukosit merupakan nama lain untuk sel darah putih. Leukosit berfungsi

mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara memakan (fagositosis) penyakit

tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut juga fagosit.

Leukosit adalah sel darah yang mengendung inti, disebut juga sel darah putih. Leukosit

mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat asingan.

Didalam darah manusia, normal didapati jumlah leukosit rata-rata 6000-10000 sel/mm3, bila

jumlahnya lebih dari 12000, keadaan ini disebut leukositosis, bilakurang dari 5000 disebut

leukopenia.Sebenarnya leukosit merupakan kelompok sel dari beberapa jenis.

Untuk klasifikasinya didasarkan pada morfologi inti adanya struktur khusus dalam

sitoplasmanya. Dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih dapat dibedakan yaitu :

Granulosit, yaitu leukosit yang mempunyai granula spesifik, yang dalam keadaan hidup

berupa tetesan setengah cair, dalam sitoplasmanya dan dan mempunyai bentuk inti yang

bervariasi. Terdapat tiga jenis leukosit granuler yaitu neutrofil, basofil,dan asidofil (atau

Page 3: Percobaan Viii

eosinofil) yang dapat dibedakan dengan afinitas granula terhadap zat warna netral, basa

dan asam.

Agranulosit Yang tidak mempunyai granula spesifik, sitoplasmanya homogen dengan inti

bentuk bulat atau bentuk ginjal. Terdapat dua jenis leukosit agranuler yaitu limfosit (sel

kecil, sitoplasma sedikit) dan monosit (sel agak besar mengandung sitoplasma lebih

banyak).

- Netrofil

Di antara granulosit, netrofil merupakan merupakan jenis sel yang terbanyak yaitu sebanyak

60 – 70% dari jumlah seluruh leukosit atau 3000-6000 per mm3 darah normal. Pada

perkembangan sel netrofil dalam sumsum tulang, terjadi perubahan bentuk intinya, sehingga

dalam darah perifer selalu terdapat bentuk-bentuk yang masih dalam perkembangan. Dalam

keadaan normal perbandingan tahap-tahap mempunyai harga tertentu sehingga perubahan

perbandingan tersebut dapat mencerminkan kelainan. Sel netrofil matang berbentuk bulat dengan

diameter 10-12 μm. Intinya berbentuk tidak bulat melainkan berlobus berjumlah 2-5 lobi bahkan

dapat lebih. Makin muda jumlah lobi akan berkurang. Yang dimaksudkan dengan lobus yaitu

bahan inti yang terpisah-pisah oleh bahan inti berbentuk benang. Inti terisi penuh oleh butir-butir

khromatin padat sehingga sangat mengikat zat warna basa menjadi biru atau ungu. Oleh karena

padatnya inti, maka sukar untuk untuk memastikan adanya nukleolus. Neutrofil jarang

mengandung retikulum endoplasma granuler, sedikit mitokonria, apparatus Golgi rudimenter dan

sedikit granula glikogen. Neutrofil merupakan garis depan pertahanan seluler terhadap invasi

jasad renik, memfagosit partikel kecil dengan aktif. Dengan adanya asam amino D oksidase

dalam granula azurofilik penting dalam pengenceran dinding sel bakteri yang mengandung asam

amino D. Selama proses fagositosis dibentuk peroksidase. Mielo peroksidase yang terdapat

dalam neutrofil berikatan dengan peroksida dan halida bekerja pada molekul tirosin dinding sel

bakteri dan menghancurkannya.

- Eosinofil

Jumlah sel eosinofil sebesar 1-3% dari seluruh lekosit atau 150-450 buah per mm3 darah.

Ukurannya berdiameter 10-15 μm, sedikit lebih besar dari netrofil. Intinya biasanya hanya terdiri

atas 2 lobi yang dipisahkan oleh bahan inti yang sebagai benang. Butir-butir khromatinnya tidak

Page 4: Percobaan Viii

begitu padat kalau dibandingkan dengan inti netrofil. Eosinofil berkaitan erat dengan peristiwa

alergi, karena sel-sel ini ditemukan dalam jaringan yaang mengalami reaksi alergi. Eosinofil

mempunyai kemampuan melakukan fagositosis, lebih lambat tapi lebih selektif dibanding

neutrofil. Eosinofil memfagositosis komplek antigen dan antibodi, ini merupakan fungsi

eosinofil untuk melakukan fagositosis selektif terhadap komplek antigen dan antibodi. Eosinofil

mengandung profibrinolisin, diduga berperan mempertahankan darah dari pembekuan,

khususnya bila keadaan cairnya diubah oleh proses-proses patologi.

- Basofil

Jenis sel ini terdapat paling sedikit diantara sel granulosit yaitu sekitar 0.5%, sehingga sangat

sulit diketemukan pada sediaan apus. Ukurannya sekitar 10-12 μm sama besar dengan netrofil.

Kurang lebih separuh dari sel dipenuhi oleh inti yang bersegmen-segmen ata kadang-kadang

tidak teratur. Inti satu, besar bentuk pilihan irreguler, umumnya bentuk huruf S, sitoplasma

basofil terisi granul yang lebih besar, dan seringkali granul menutupi inti, sehingga tidak mudah

untuk mempelajari intinya. Granul spesifik bentuknya ireguler berwarna biru tua dan kasar

tampak memenuhi sitoplasma.

- Limfosit

Limfosit dalam darah berukuran sangat bervariasi sehingga pada pengamatan sediaan apus darah

dibedakan menjadi limfosit kecil (7-8 μm), limfosit sedang dan limfosit besar (12 μm).

Jumlah limfosit menduduki nomer dua setelah netrofil yaitu sekitar 1000-3000 per mm3 darah

atau 20-30% dari seluruh leukosit. Di antara tiga jenis limfosit, limfosit kecil terdapat paling

banyak. Limfosit kecil ini mempunyai inti bulat yang kadang-kadang bertakik sedikit. Intinya

gelap karena khromatinnya berkelompok dan tidak nampak nukleolus. Sitoplasmanya yang

sedikit tampak mengelilingi inti sebagai cincin berwarna biru muda. Kadang-kadang

sitoplasmanya tidak jelas mungkin karena butir-butir azurofil yang berwarna ungu. Limfosit

kecil kira-kira berjumlah 92% dari seluruh limfosit dalam darah. Limfosit mempunyai

kedudukan yang penting dalam sistem imunitas tubuh, sehingga sel-sel tersebut tidak saja

terdapat dalam darah, melainkan dalam jaringan khusus yang dinamakan jaringan limfoid.

Berbeda dengan sel-sel leukosit yang lain, limfosit setelah dilepaskan dari sumsum tulang belum

dapat berfungsi secara penuh oleh karena hars mengalami differensiasi lebih lanjut. Apabila

sudah masak sehingga mampu berperan dalam respon immunologik, maka sel-sel tersebut

dinamakan sebagai sel imunokompeten. Sel limfosit imunokompeten dibedakan menjadi limfosit

Page 5: Percobaan Viii

B dan limfosit T, walaupun dalam sediaan apus kita tidak dapat membedakannya. Limfosit T

sebelumnya mengalami diferensiasi di dalam kelenjar thymus, sedangkan limfosit B dalam

jaringan yang dinamakan Bursa ekivalen yang diduga keras jaringan sumsum tulang sendiri.

Kedua jenis limfosit ini berbeda dalam fungsi immunologiknya. Sel-sel limfosit T bertanggung

jawab terhadap reaksi immune seluler dan mempunyai reseptor permukaan yang spesifik untuk

mengenal antigen asing. Sel limfosit B bertugas untuk memproduksi antibodi humoral antibodi

response yang beredar dalam peredaran darah dan mengikat secara khusus dengan antigen asing

yang menyebabkan antigen asing tersalut antibodi, kompleks ini mempertinggi fagositosis, lisis

sel dan sel pembunuh (killer sel atau sel K) dari organisme yang menyerang. Sel T dan sel B

secara marfologis hanya dapat dibedakan ketika diaktifkan oleh antigen.

- Monosit

Jenis sel agranulosit ini berjumlah sekitar 3-8% dari seluruh leukosit. Sel ini merupakan sel yang

terbesar diantara sel leukosit karena diameternya sekitar 12-15 μm. Bentuk inti dapat berbentuk

oval, sebagai tapal kuda atau tampak seakan-akan terlipat-lipat. Butir-butir khromatinnya lebih

halus dan tersebar rata dari pada butir khromatin limfosit. Sitoplasma monosit terdapat relatif

lebih banyak tampak berwarna biru abu-abu. Berbeda dengan limfosit, sitoplasma monosit

mengandung butir-butir yang mengandung perioksidase seperti yang diketemukan dalam

netrofil. Monosit mampu mengadakan gerakan dengan jalan membentuk pseudopodia sehingga

dapat bermigrasi menembus kapiler untuk masuk ke dalam jaringan pengikat. Dalam jaringan

pengikat monosit berbah menjadi sel makrofag atau sel-sel lain yang diklasifikasikan sebagai sel

fagositik. Didalam jaringan mereka masih mempunyai membelah diri. Selain berfungsi

fagositosis makrofag dapat berperan menyampaikan antigen kepada limfosit untuk bekerja sama

dalam sistem imun

Page 6: Percobaan Viii

II Bahan dan alat

a. Bahan yang dipakai

- Pewarna giemsa : buffer posphat ph 6,8-7,2 (1: 9)

- Methanol

- Alkohol 70 %

- Air suling

- Emersi oil

- Mencit putih jantan

b. Alat yang dipergunakan

- Objek glas

- Pipet tetes

- Cover glas

- Pisau silet

- Mikroskop

III. Cara kerja

Ck/:

1. Bersihkan ekor mencit dengan kapas yang telah dibasahi dengan alcohol 70 %.

2. Potong ekor mencit sepanjang 1 cm, darah tetesan pertama dibuang dan satu tetes

berikutnya diteteskan pada salah satu ujung dari kaca objek.

3. Ratakan dengan ujung objek glas yang lain dengan membentuk sudut 30 %, laulu

tarik dengan cepat dan tekanan sama, sehingga diperoleh lapiusan darah yang rata

(metode hapus darah).

4. Biarkan kering.

5. Tetesi dengan methanol sehingga membasahi seluruh permukaan darah pada objek

glass, biarkan selama 5 menit.

6. Tambahkan satu tetes larutan giemsa : buffer posphat Ph 6,8 – 7,2 (1:9), biarkan

selama 20 menit

Page 7: Percobaan Viii

7. Cuci dengan air suling, keringkan, teteskan 1 tetes emersi oil dan lihat dibawah

mikroskop. Sel yang akan terlihat adalah sel neutrofil batang, neutrofil sekmen,

monosit, limfosit, dan eusinofil.

8. Hitung sel fagosit dengan total 100 sel, sehingga masing-masing jenis sel leukosit

dapat ditentukan secara persentase.

Page 8: Percobaan Viii

IV Hasil dan pembahasan

a. Hasil pengamatan

Kel

Granulosit Agranulosit

Neutrofil Eusinofil Basofil Limfosit Monosit

I 5 9 27 11

II 5 - 24 8

III - - 24 2

IV 1 1 36 1

V - - 26 4

Perhitungan leukosit

Kelompok V

Limfosit 20% = 26

20 % ¿10020

x26

= 130

Neutrofil 70 %

70 % ¿70

100x130

= 91

Page 9: Percobaan Viii

% Neutrofil = 91

121x100

= 75,21 %

% Monosit =4

121x100

= 3,31 %

B .pembahasan

Leukosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat

asing Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi

untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan

tubuh. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam

melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil

hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses

penyakit. Hitung leukosit memiliki prinsip bahwa darah diencerkan dengan larutan asam lemah

yang menyebabkan sel-sel eritrosit hemolisis serta darah menjadi encer sehingga sel-sel

leukosit mudah dihitung .

V Kesimpulan

- Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah

- Fungsi sel darah putih membantu melawan berbagai penyakit infeksi dan sebagai system

kekebalan tubuh

- Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa sel darah putih merupakan salah satu

unit sel darah yang tidak boleh disepelekan perannya.

Page 10: Percobaan Viii

- Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam

melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil

Page 11: Percobaan Viii

VII. Daftar pustaka

- Guyton, Arthur C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7. Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

- Syaifuddin B. Ac. 1992. Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat. Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

- Anonim. 2008. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit.

http://patologiklinikku.blogspot.com (Diakses tanggal 29 Maret 2012)

Citrawathi,D.M.,dkk. 2001. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Manusia. Singaraja : IKIP

Negeri Singaraja.