percobaan rhodamin b (1)

Upload: rizki-duratul

Post on 09-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rrodamin

TRANSCRIPT

PERCOBAAN ...ANALISIS ZAT PEWARNA SINTESIS RHODAMIN B PADA SEDIAAN MAKANAN

A. Tujuan PercobaanMenentukan secara kualitatif zat pewarna sintesis Rhodamin B yang terdapat pada bahan makanan dengan metode KLT.

B. Dasar Teori1. Rhodamin BRhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil. Nama lazim dari rhodamin B adalah tetraethylrhodamine; D&C Red No. 19; rhodamine B chloride dan rumus kimia C28H31N2O3Cl, BM 479 dan rumus bangun Rhodamin B adalah sebagai berikut.

(Budavari, 1996).Rhodamin B adalah pewarna terlarang yang sering ditemukan pada makanan, terutama makanan jajanan. Rhodamin B, yaitu zat pewarna berupa serbuk kristal berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, serta mudah larut dalam larutan warna merah terang berfluoresan sebagai pewarna tekstil atau pakaian (Yamlean, 2011).Ciri-ciri suatu bahan pangan yang mengandung Rhodamin B antara lain warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok, terkadang warna terlihat tidak homogen (rata), ada gumpalan warna pada produk, dan bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit. Biasanya produk pangan yang banyak dijumpai mengandung rhodamin B tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya. Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah giling, agar-agar, aromanis/kembang gula, manisan, sosis, sirup, minuman, cendol, kolang-kaling dan cincau. dan lain-lain (Silalahi, 2011).2. Dampak Rhodamin B terhadap kesehatan Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. Namun demikian, bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan Rhodamin B. Bila Rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan dengan urine yang berwarna merah maupun merah muda. Selain itu, Rhodamin B juga dapat mengakibatkan gangguan pernafasan, jika terhirup akan terjadi iritasi pada saluran pernafasan. Mata yang terkena Rhodamin B juga akan mengalami iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir akan pecah-pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkelupas. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh. Selain itu, rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh.(Yulianti, 2007)

3. Analisis Kualitatif Rhodamin BAnalisis kualitatif rhodamin B dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti cara reaksi kimia, cara kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometer sinar tampak.a. Cara Reaksi KimiaCara reaksi kimia dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi-pereaksi berikut : HCl pekat, H2SO4 pekat, NaOH 10%, dan NH4OH 10%. Lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada masing-masing sampel yang sudah dilakukan pemisahan dari bahan-bahan pengganggu.b. Cara Kromatografi Kertas Sejumlah cuplikan ditambahkan dengan asam asetat encer kemudian dimasukkan benang wool bebas lemak dipanaskan di atas penangas air sambil diaduk-aduk. Benang wool dicuci dengan air hingga bersih. Pewarna dilarutkan dari benang wool dengan penambahan amoniak 10% diatas penangas air hingga sempurna. Totolkan pada kertas kromatografi, juga totolkan baku pembanding. Elusi dengan eluen I (etilmetalketon : aseton : air = 70 : 30 : 30) den eluen II (2 g NaCl dalam 100 ml etanol 50%).(Cahyadi, 2008)c. Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)Kromatogafi Lapis Tipis (KLT) adalah metode kromatografi cair yang paling sederhana. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang dapat digunakan dengan dua tujuan. Pertama, digunakan untuk uji identifikasi senyawa baku. Untuk meyakinkan identifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari 1 fase gerak dan jenis semprot. Kedua digunakan untuk analisis kuantitatif dengan KLT (Rohman, 2007).Analisis kualitatif rhodamin B dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis dengan prinsip membandingkan harga Rf, jika dilihat secara visual berwarna merah jambu dan jika dilihat dibawah sinar UV 254 nm berfluoresensi kuning (AOAC, 2000).

DAFTAR PUSTAKA

AOAC. 2000. Food Color Additives, In; Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemists Inc. Gaithers Burg: USA.Budavari, S. 1996. The Merck Index Ed. 12. Merck & Co. Inc.: USA.Cahyadi, W. 2008. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara: Jakarta..Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Silalahi, Jansen. 2011. Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatano Sumatera Utara. Jurnal Indon Med Assoc. Volume 61 Nomor 7.Yamlean, Paulina V. Y. 2011. Identifikasi dan Penetapan Kadar Rhodamin B pada Jajanan Kue Berwarna Merah Muda yang Beredar di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains. Volume 11 Nomor 2.Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Andi Offset: Yogyakarta.