percobaan iv

35
PERCOBAAN IV SISTEM PELIPUT 1. Tujuan Mengenal fungsi dari sistem peliput Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit 2. Tinjauan pustaka Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari. Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda. Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan yang berbeda di masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan

Upload: yulia-darsih

Post on 02-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan IV

PERCOBAAN IV

SISTEM PELIPUT

1. Tujuan

Mengenal fungsi dari sistem peliput

Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit

2. Tinjauan pustaka

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,

membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia

rata-rata 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4

kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Kulit

memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan

rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah

mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus

(keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan

suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin

untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.

Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda.

Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan yang

berbeda di masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan,

telapak kaki, kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan

penyesuaiannya kepada fungsinya masing-masing. Kulit di daerah-daerah tersebut

berbeda ketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan

berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada didalam lapisan kulitnya.

Pada permukaan kulit terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang membentuk

pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang,

seperti yang ada pada jari-jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal

dengan pola sidik jari (dermatoglif).

Anatomi Kulit

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat atau

korium) dan lapisan subkutan. Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi

struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 2: Percobaan IV

1. Epidermis (kulit ari)

Gambar : Penampang Lapisan Kulit Ari (Epidermis)

Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk

diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian

epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang

paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki,

dan yang paling tipis berukuran 0,05 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,

dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Tidak ada terdapat pembuluh

darah pada epidermis. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara

fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma

yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada

epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :

Page 3: Percobaan IV

a. Lapisan tanduk (stratum corneum)

Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan

epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih,

tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan

sangat sedikit mengandung air.

Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih

banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini

sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air

dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan

lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan

digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya

hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai

muncul lapisan baru.

Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,

menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan

memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi

berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses

keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk

yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak

putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata

serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.

Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat

efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih

dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk

memiliki daya serap air yang cukup besar.

b. Lapisan bening (stratum lucidum)

Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan

dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan

bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat

translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat

tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula

dari lapisan bening.

Page 4: Percobaan IV

c. Lapisan berbutir (stratum granulosum)

Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung

butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut.

Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

d. Lapisan bertaju (stratum spinosum)

Disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan

dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-

sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi

filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju

normal, tersusun menjadi beberapa baris.

Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin

ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat

celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler

dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih

dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuankesatuan

lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti inti sel dalam bagian

basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation

e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)

Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak

(silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-

sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina

basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh

lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal

dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah

banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas,

akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening

(clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

2. Dermis

Page 5: Percobaan IV

Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat

keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar

minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut

(muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut,

terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang

menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai

permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit

sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata

kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak

mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan

dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai

selai dan sel-sel.

Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan

membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masingmasing saraf perasa memiliki

fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan,

tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi

terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi

sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung

rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.

Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk

melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan

melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat

yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit,

minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau

sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami

yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai

jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH,

perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh

pemakaian kosmetika.

Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastic yang dapat

membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang

disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena

fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan

kelenturan kulit.

Page 6: Percobaan IV

Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan

mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit

berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa

kolagen mempunyai peran penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu

diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat

permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki

diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.

Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar

keringat dan kelenjar palit.

a. Kelenjar keringat

Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu

saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori

keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih

banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah

ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa

pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan

jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu

keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral,

seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari

metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari

telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh

badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada

Page 7: Percobaan IV

orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan

salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu,

pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan

yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang.

Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.

Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.

Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan

yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil

baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit (sebasea)

Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan

kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam

kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki

kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap

kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di

semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.

Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau

kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala,

kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut

dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit

atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit

badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau

kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga

memudahkan timbulnya jerawat.

3. Lapisan Subkutan / jaringan penyambung

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,

saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari

Page 8: Percobaan IV

pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat

bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ

tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,

paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia

menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian

tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit

akan mengendur serta makin kehilangan kontur. Sel lemak ini dipisahkan oleh

trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam banyak mengandung sel limposit yang

menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi

sebagai cadangan makanan. Sel lemak berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit

dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan

kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat

penumpukan energi.

4. Vaskularisasi Kulit

Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara

lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan

subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis,

tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis

tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui

membran epidermis. Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus

superfisialis dan pleksus profunda.

3. Bahan dan Alat

Bahan

- Paku (panas dan dingin)

- Amplas (kasar, sedang, halus)

- Jarum oase

- Kapas

- Koin

- Pensil

- Penggaris

- Beaker glass

Page 9: Percobaan IV

- Stopwatch

Alat

- Eter

- Etanol

- Air hangat

- Air es

4. Cara Kerja

A. Anatomi

1. Kulit Manusia

Sebutkan nama bagian-bagian anatomi kulit dan akar rambut dibawah ini (gunakan

alat peraga dan literatur)

2. Reseptor

Gambar 5.3 menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit manusia. Pelajari

dan gambarkan posisi masing-masing reseptor pada kulit

B. Fisiologi

1. Sensasi Kulit

Gambarkan suatu daerah dengan luas sekitar 2 cm , tandai pada 20 tempat

yang berbeda dengan tanda nyeri, sentuh, dingin, dan panas pada permukaan

anterior dari lengan bawah dengan menggunakan pena.

Dalam daerah ini lakukan sentuhan pelan-pelan dengan menggunakan paku

yang di celupkan dalam air panas untuk sensasi panas, paku yang dicelupkan

dalam air dingin untuk sensasi dingin, jarum untuk mencari reseptor nyeri,

serta sentuhan.

Jumlahkan reseptor pada tiap sensasi.

Ulangi prosedur diatas pada daerah antara lutut dan mata kaki

Ulangi percobaan pada daerah telapak kaki.

Catat hasil pengamatan yang diperoleh.

2. Sensasi Tekanan

Anda akan menekan ujung pensil cukup kuat pada suatu titik di kulit hingga

ada bekasnya dan teman anda harus menutup mata dan melokasikan tekanan

itu.

Catat jarak dalam mm antara kedua titik tersebut.

Page 10: Percobaan IV

Lakukan percobaan ini sebanyak 5 kali dan rata-ratakan hasil yang diperoleh.

Apakah lokasinya membaik pada pengujian tersebut.

Ulangi prosedur tersebut pada ujung jari, punggung tangan, lengan atas bagian

dalam, serta tengkuk.

Catat hasil pengamatanmu.

3. Adaptasi Reseptor

Stimulasi Sentuhan

Teman anda menutup matanya kemudian anda tempatkan koin pada

permukaan lengan.

Amati berapa lama sensasi sentuhan berlangsung.

Ulangi percobaan pada daerah lain dari lengan.

Setelah sensasi menghilang, tambahkan 2 koin dengan ukuran yang sama

diatas koin pertama. Apakah sensasi tekanan terasa kembali? Jika iya berapa

lama sensasi ini berlangsung?

Catat hasil pengamatanmu.

Stimulasi Suhu

Celupkan jari telunjuk kanan maupun kiri pada air hangat dan air dingin.

Rasakan perbedaan sensasi yang dirasakan pada tiap jari.

catat hasil pengamatanmu.

After Image

Letakkan pensil dibelakang telinga antara kepala dan daun telinga.

Perasaan apa yang terasa bila pensil diangkat?

4. Daya Pembeda

Dengan ujung jari lakukan penilaian terhadap kekasaran suatu benda (amplas)

dengan mata tertutup kemudian sentuh dan rasakan nyeri dengan jarum oase.

Lakukan percobaan diatas pada lengan bawah.

Catat hasil pengamatanmu.

5. Nyeri Acuan

Tempatkan siku anda dalam air es dan setelah periode waktu tertentu. Catat

perubahan dalam lokasi sensasi.

Apakah lokasi berubah? Jika iya dimana nyeri dirasakan?

Catat hasil pengamatanmu.

6. Pengaturan Suhu Tubuh Melalui Kulit

Page 11: Percobaan IV

Gosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan eter. Apa yang anda

rasakan?

Ulangi dengan menggunakan etanol. Apa yang anda rasakan?

Catat hasil pengamatanmu.

5. Hasil dan Pembahasan

Hasil Pengamatan

a. Sensasi kulit

Tujuan : mempelajari pola distribusi reseptor-reseptor pada kulit

Data hasil pengamatan sensasi pada lengan bagian dalam

Jenis sensasi Wanita Wanita

Paku panas 16 15

Dingin 17 15

Sentuh 15 14

Nyeri 18 19

Data hasil pengamatan sensasi antara lutut dan mata kaki

Jenis sensasi Wanita Wanita

Paku panas 10 14

Dingin 15 16

Sentuh 7 3

Nyeri 20 19

Data hasil pengamatan sensasi pada telapak kaki

Jenis sensasi Wanita Wanita

Paku panas 7 13

Dingin 5 15

Sentuh 13 15

Nyeri 18 16

b. Sensasi Tekanan

Tujuan : menentukan apakah kepekaan tubuh terhadap tekanan bervariasi pada

suatu tempat lainnya

Tabel hasil pengamatan sensasi tekanan yang menghitung jarak kesalahannya

(mm)

Ujung jari (4 + 6 + 5 + 2 + 3) : 5 = 4 mm

Punggung tangan (14 + 4 + 7 + 6 + 2) : 5 = 6,6 mm

Page 12: Percobaan IV

Lengan atas bagian dalam (14 + 10 + 21 + 10 + 19) : 5= 12,8 mm

Tengkuk (15 + 8 + 20 + 15 +10) : 5 = 13,6 mm

No Daerah stimulasi Jarak Kesalahan

(mm)

1 Ujung jari 4 mm

2 Punggung tangan 6,6 mm

3 Lengan atas bagian dalam 12,8 mm

4 Tengkuk 13,6 mm

c. Adaptasi Reseptor

Stimulasi Sentuhan

Tujuan : mengetahui bagaimana reseptor itu beradaptasi terhadap stimulus

Tabel hasil pengamatan adaptasi reseptor

GenderWaktu (menit : detik)

1 koin 2 koin

Wanita00:31 00:55

00:25 00:45

Stimulasi Suhu

Tabel hasil pengamatan stimulasi suhu dengan menggunakan air hangat-

panas

Jari Waktu Hasil

Kanan 1’20” Nyeri

Kiri 50” Nyeri

Tabel hasil pengamatan stimulasi suhu dengan menggunakan air dingin dan

hangat-panas

Jari Waktu Hasil

Kanan (air-dingin) 45” Kaku

Kiri (hangat-panas) 1’ Nyeri

After Image

Ketika pensil diletakkan dibelakang telinga antara kepala dan daun telinga,

perasaan saat pensil diangkat masih terasa pensil berada dibelkang telinga antara

kepala dan daun telinga.

d. Daya Membedakan

Tujuan : mempelajari perbedaan sensasi terhadap intensitas stimulus

Tabel data pengamatan daya membedakan pada stimulus kasar

Page 13: Percobaan IV

Stimulus Ujung Jari Lengan Bawah

Amplas

Kasar √ √

Halus √ √

Sedang √ √

Sentuhan

Nyeri

√ √

√ √

e. Nyeri Acuan

Tujuan : mengenal adanya nyeri acuan

Pengamatan Wanita

Waktu 1’30”

Lokasi Nyeri terasa di jari kelingking, manis dan tengah

Apakah lokasi sensasi berubah ? Ya, lokasi sensasi rangsangan nyeri

berubah

Jika iya, dimana nyeri dirasakan ? Nyeri terasa di jari kelingking, manis dan

tengah

f. Pengaturan suhu tubuh melalui kulit

Page 14: Percobaan IV

Tujuan : mempelajari fungsi pengaturan panas

Tabel pengamatan

Zat Hasil yang dirasakan

Etanol Dingin

Pembahasan

A. Anatomi

Kulit Manusia

Menunjukkan bagian-bagian melintang kulit manusia

Page 15: Percobaan IV

Akar Rambut

Page 16: Percobaan IV

Struktur Rambut

Rambut terdiri dari akar rambut ( root, bulb atau knob ),batang rambut(=shaft)

dan ujung rambut (=tip).

Struktur rambut manusia maupun hewan terdiri dari bagian kutikula, korteks dan

medulla. Berikut penjelasan singkatnya :

Kutikula (cutikula) adalah zona yang paling luar terdiri dari sisik-sisik

keratin dan mempunyai bentuk yang tertentu. Pada manusia sisik-sisik itu

rata (flat).

Korteks (Cortex) adalah bagian dari zona tengah dengan ketebalan yang

vermacam-macam dan terdiri dari serat-serat keratin yang memanjang dan

mengandung bentuk yang tetentu. Inilah yang memberikan warna pada

rambut.

Medulla (medullary canal, central shaft ) adalah zona yang paling dalam.

Pada binatang bagian ini terdiri dari banyak sekali zat pigmen. Medulla ini

biasanya sempit, kadang-kadang tidak ada atau terputus-putus.

Akar rambut mempunyai bentuk yang serupa dengan rambut,hanya saja

bentuknya lebih besar. Ujung rambut melancip dan biasanya non medullated.

Pada serat (liber) tidak didapati kutikula sama sekali, terutama serat sintetik

biasanya homogen. Pada pemeriksaan mikroskopik,penampung melintang serat

tidak mempunyai kutikula dan tidak ada bentuk yang dapat diperbandingkan

dengan rambut.

Reseptor

Menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit manusia.

Page 17: Percobaan IV

Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :

Ujung Saraf Bebas

Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada

banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat

akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf

bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya

sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel

epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin

berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang

berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan

folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan

melingkari folikel rambut dalam dermis.

Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis

berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk

badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan ini

merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti

mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan

kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di

bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan

getaran dan juga resepor terhadap dingin.

Korpuskulus Peraba (Meissner)

Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada

ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya

tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar

40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf

yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat

setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai

setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang

mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka

terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu

membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).

Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)

Page 18: Percobaan IV

Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada

telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo,

ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar

(panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat

dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.

Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga

telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf

banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang

tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan

dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima

rangsangan tekanan yang dalam.

Korpuskulus Gelembung (Krause)

Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan

genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini

berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah

kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat

bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel

schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai

akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin

berkurang dengan bertambahnya usia. Korpuskel ini berguna sebagai

mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.

Korpuskulus Ruffini

Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula

sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung

akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor,

karena mirip dengan organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil

serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir

saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya.

Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan

juga untuk menerima rangsangan panas.

B. Fisiologi

Pada percobaan sistem peliput membahas tentang sensasi kulit, sensasi

tekanan, adaptasi reseptor, daya pembeda, nyeri acuan serta pengaturan suhu tubuh

Page 19: Percobaan IV

melalui kulit. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot

dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka

terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan

reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke

daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh

dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya

terletak di dekat epidermis.

Pada sensasi kulit dapat dipelajari bagaimana pola distribusi reseptor- reseptor

pada kulit yaitu meliputi sensasi panas, dingin, sentuh dan nyeri. Reseptor-reseptor

untuk panas, dingin, dan sentuhan hanya sedikit dalam organ dalaman (visceral).

Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan sensasi ini dapat diperoleh pada

kebanyakan organ. Pada permukaan kulit, distribusi reseptor berbeda dan tidak

merata. Reseptor dingin lebih banyak bila dibandingkan dengan reseptor panas dan

reseptor nyeri lebih banyak daripada sentuhan/nyeri. Pada pengamatan sensasi

pada lengan bagian dalam, sensasi paku panas, paku dingin, sentuhan dan nyeri

terasa lebih banyak dirasakan disbanding dengan sensasi antara lutut dan mati kaki

serta sensasi pada telapak kaki. Pada pengamatan ini juga dapat dilihat bahwa pada

kulit wanita jauh lebih sensitif dibanding kulit pria.

Sensasi tekanan dapat menentukan kepekaan tubuh terhadap tekanan

bervariasi pada suatu tempat lainnya. Karena reseptor untuk sensasi tekanan

terletak langsung dibawah kulit. Sensasi serupa dapat terjadi pada kandung kemih

atau rectum diiisi urin atau fases (sensasi kepenuhan). Ujung jari dan ujung lidah

jauh lebih peka terhadap tekanan. Sebagaimana terlihat pada tabel hasil diatas jarak

kesalahan pada lokasi pengamatan pada ujung jari jauh lebih sedikit (membaik)

daripada punggung tangan, lengan atas bagian dalam, serta tengkuk. Itu

menandakan bahwa ujung jari jauh lebih peka terhadap sensasi tekanan yang

diberikan (dalam hal ini ujung pensil yang diteka cukup kuat pada suatu titik pada

kulit hingga ada bekasnya).

Pada percobaan adaptasi reseptor, dapat menghilangkan sensasi dengan

reseptor berstimulasi terhadap stimulus. Dengan demikian tidak membentuk implus

saraf sampai terjadinya perubahan dalam stimulus. Dapat dilakukan pengamatan

terhadap stimulasi sentuhan, stimulasi suhu, serta after image. Pada stimulasi

sentuhan, dapat diamati dengan menggunakan koin (mata uang) untuk merasakan

Page 20: Percobaan IV

apakah sensasi akan menghilang. Adaptasi sensoris mengacu pada cara tubuh Anda

menyesuaikan terhadap efek stimulasi dengan beradaptasi dengan rangsangan

setelah beberapa saat. "Adaptasi sensoris" berkurang sensitivitas dari reseptor

sensorik akibat rangsangan berlebihan. Proses adaptasi sensorik memungkinkan

tubuh Anda untuk berfungsi dalam situasi yang asing atau tidak menyenangkan

tertentu, sementara menyaring sumber iritasi awal, shock atau overstimulasi.

Adaptasi suhu membantu tubuh menyesuaikan diri dengan mandi air dingin.

Contoh adaptasi sensorik adalah cara tubuh Anda bereaksi terhadap suhu. Selama

stimulus tidak ekstrem, misalnya, panas air panas, tubuh Anda akan menyesuaikan

diri dengan sangat cepat. Tubuh manusia merasakan rasa sentuh melalui kulit.

Kulit mengandung banyak reseptor, yang semuanya memiliki fungsi yang berbeda.

Ada reseptor untuk sensasi seperti panas, tekanan dingin, dan sakit. Adaptasi

sensorik untuk suhu adalah mengapa tubuh Anda dengan cepat menjadi terbiasa

dengan mandi air dingin yang mungkin telah mengejutkan pada awalnya. Itu juga

merupakan alasan mengapa tubuh Anda dengan cepat menjadi terbiasa dengan

mandi air panas, yang mungkin telah merasa tidak nyaman pada awalnya.

Reseptor sensorik merespon rangsangan tertentu modalitas. Modalitas stimulus

untuk sebuah reseptor sensorik yang merespon ditentukan oleh reseptor sensorik

yang cukup stimulus. Reseptor sensorik merespon modalitas stimulus dengan

memulai transduksi sensorik. Hal ini dapat dicapai dengan pergeseran bersih di

negara awal reseptor. Pada percobaan daya pembeda dapat dipelajari bagaimana

perbedaan sensasi terhadap intensitas stimulus yaitu kekuatan amplitude dari

stimulus tersebut.

Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam suatu bagian

tubuh jika tubuh menerima stimulus nyeri. Dengan menempatkan siku di dalam air

es dengan selang waktu tertentu, dapat dilihat bahwa lokasi sensasi dapat berubah.

Selain itu pada percobaan ini dapat dilihat bagaimana pengaruh dari etanol maupun

eter dalam pengaturan suhu tubuh melalui kulit. Pada eter hasil yang dirasakan

pada kulit jauh lebih dingin dari pada etanol. Karena titik didih etanol lebih rendah

daripada titik didih eter sehingga hasil yang dirasakan pada kulit eter lebih dingin

dari pada etanol.

6. Kesimpulan

Page 21: Percobaan IV

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis

(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

Pelindung atau proteksi

Penerima rangsangan.

Pengatur panas atau thermoregulasi

Pengeluaran (ekskresi)

Penyimpanan

Penunjang penampilan

Sensasi tekanan dapat menentukan kepekaan tubuh terhadap tekanan bervariasi

pada suatu tempat lainnya. Karena reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung

dibawah kulit.

Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam suatu bagian tubuh

jika tubuh menerima stimulus nyeri.

kulit pada wanita jauh lebih sensitif daripada kulit pria. Hal ini dapat terlihat dari

hasil pengamatan pada tabel hasil dan pembahasan di atas.

Pada sensasi kulit dapat dipelajari bagaimana pola distribusi reseptor- reseptor

pada kulit yaitu meliputi sensasi panas, dingin, sentuh dan nyeri.

Adaptasi suhu membantu tubuh menyesuaikan diri dengan mandi air dingin.

Contoh adaptasi sensorik adalah cara tubuh Anda bereaksi terhadap suhu. Selama

stimulus tidak ekstrem, misalnya, panas air panas, tubuh Anda akan menyesuaikan

diri dengan sangat cepat. Tubuh manusia merasakan rasa sentuh melalui kulit.

Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.

Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat

epidermis.

7. Jawaban Pertanyaan-pertanyaan

No 1 – 5 tidak dipraktikumkan

6. Pada kulit manusia, sel-sel jaringan atau struktur apa yang memberikan fungsi:

- Proteksi

- Sekresi

- Insulasi

- Pergerakan

Page 22: Percobaan IV

- Menerima rangsangan, dari stimulasi sensorik pengikat

Jawab:

- Proteksi

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan

tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti

luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan

lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu

tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam

tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari

matahari.

- Sekresi

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat

yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan

zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui

keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan

keringat yang tidak disadari.

- Insulasi

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta

melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat

memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika

terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan

penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah

salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan

hilang dengan penguapan keringat.

- Menerima rangsangan, dari stimulasi sensorik pengikat

Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan

sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat

perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi

7. Apakah semua sensasi yang dirasakan pada percobaan ini dimonitor oleh reseptor

yang sama? Terakan jawaban anda

Jawab:

Tidak, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit

ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya

Page 23: Percobaan IV

berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan

panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

8. Apa keuntungan hal ini bagi tubuh?

Jawab:

Keuntungan hal ini bagi tubuh yaitu Pelindung atau proteksi, penerima rangsangan,

pengatur panas atau thermoregulasi, pengeluaran (ekskresi), penyimpanan serta

penunjang penampilan

8. Daftar Pistaka

http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/indra-kulit-tango-reseptor.html

http://hnz11.wordpress.com/category/medical/page/4/

http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/indra-kulit-tango-reseptor.html

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://

wiki.answers.com/Q/

What_is_the_difference_between_stimulus_intensity_and_stimulus_frequency

http://karduskubus.com/search/akar+rambut+manusia

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

PERCOBAAN V

SISTEM PELIPUT

Page 24: Percobaan IV

Disusun oleh :

Kelompok 5 B (genap)

Yulia Darsih (1001118)

Tanggal Praktikum : 12 desember 2011

Dosen : Adriani Susanty, M.Farm,Apt

Asisten : 1. Suharpa

2. Fitri Rizki

Progam Studi S1 Farmasi

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

2011