percobaan iv
TRANSCRIPT
PERCOBAAN IV
SISTEM PELIPUT
1. Tujuan
Mengenal fungsi dari sistem peliput
Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit
2. Tinjauan pustaka
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia
rata-rata 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4
kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Kulit
memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah
mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus
(keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan
suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin
untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.
Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda.
Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan yang
berbeda di masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan,
telapak kaki, kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan
penyesuaiannya kepada fungsinya masing-masing. Kulit di daerah-daerah tersebut
berbeda ketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan
berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada didalam lapisan kulitnya.
Pada permukaan kulit terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang membentuk
pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang,
seperti yang ada pada jari-jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal
dengan pola sidik jari (dermatoglif).
Anatomi Kulit
Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat atau
korium) dan lapisan subkutan. Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi
struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
1. Epidermis (kulit ari)
Gambar : Penampang Lapisan Kulit Ari (Epidermis)
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk
diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian
epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang
paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki,
dan yang paling tipis berukuran 0,05 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Tidak ada terdapat pembuluh
darah pada epidermis. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara
fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma
yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada
epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a. Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih,
tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan
sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih
banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini
sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air
dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan
lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan
digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya
hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai
muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,
menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi
berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses
keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk
yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak
putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata
serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat
efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih
dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
b. Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan
dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan
bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat
translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat
tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula
dari lapisan bening.
c. Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung
butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut.
Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d. Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan
dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-
sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi
filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju
normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin
ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat
celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler
dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih
dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuankesatuan
lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti inti sel dalam bagian
basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation
e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak
(silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-
sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina
basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh
lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal
dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah
banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas,
akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening
(clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
2. Dermis
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar
minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut
(muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut,
terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang
menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai
permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit
sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata
kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak
mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan
dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai
selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan
membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masingmasing saraf perasa memiliki
fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan,
tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi
terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi
sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung
rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk
melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan
melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat
yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit,
minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau
sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami
yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai
jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH,
perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh
pemakaian kosmetika.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastic yang dapat
membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang
disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena
fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan
kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan
mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit
berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa
kolagen mempunyai peran penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu
diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat
permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki
diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar
keringat dan kelenjar palit.
a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu
saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori
keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih
banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah
ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa
pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan
jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu
keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral,
seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari
metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh
badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada
orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu,
pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan
yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang.
Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.
Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil
baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit (sebasea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan
kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam
kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki
kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap
kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di
semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala,
kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut
dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit
atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit
badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau
kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga
memudahkan timbulnya jerawat.
3. Lapisan Subkutan / jaringan penyambung
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat
bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ
tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia
menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian
tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit
akan mengendur serta makin kehilangan kontur. Sel lemak ini dipisahkan oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam banyak mengandung sel limposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Sel lemak berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit
dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan
kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.
4. Vaskularisasi Kulit
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara
lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan
subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis,
tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis
tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui
membran epidermis. Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus
superfisialis dan pleksus profunda.
3. Bahan dan Alat
Bahan
- Paku (panas dan dingin)
- Amplas (kasar, sedang, halus)
- Jarum oase
- Kapas
- Koin
- Pensil
- Penggaris
- Beaker glass
- Stopwatch
Alat
- Eter
- Etanol
- Air hangat
- Air es
4. Cara Kerja
A. Anatomi
1. Kulit Manusia
Sebutkan nama bagian-bagian anatomi kulit dan akar rambut dibawah ini (gunakan
alat peraga dan literatur)
2. Reseptor
Gambar 5.3 menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit manusia. Pelajari
dan gambarkan posisi masing-masing reseptor pada kulit
B. Fisiologi
1. Sensasi Kulit
Gambarkan suatu daerah dengan luas sekitar 2 cm , tandai pada 20 tempat
yang berbeda dengan tanda nyeri, sentuh, dingin, dan panas pada permukaan
anterior dari lengan bawah dengan menggunakan pena.
Dalam daerah ini lakukan sentuhan pelan-pelan dengan menggunakan paku
yang di celupkan dalam air panas untuk sensasi panas, paku yang dicelupkan
dalam air dingin untuk sensasi dingin, jarum untuk mencari reseptor nyeri,
serta sentuhan.
Jumlahkan reseptor pada tiap sensasi.
Ulangi prosedur diatas pada daerah antara lutut dan mata kaki
Ulangi percobaan pada daerah telapak kaki.
Catat hasil pengamatan yang diperoleh.
2. Sensasi Tekanan
Anda akan menekan ujung pensil cukup kuat pada suatu titik di kulit hingga
ada bekasnya dan teman anda harus menutup mata dan melokasikan tekanan
itu.
Catat jarak dalam mm antara kedua titik tersebut.
Lakukan percobaan ini sebanyak 5 kali dan rata-ratakan hasil yang diperoleh.
Apakah lokasinya membaik pada pengujian tersebut.
Ulangi prosedur tersebut pada ujung jari, punggung tangan, lengan atas bagian
dalam, serta tengkuk.
Catat hasil pengamatanmu.
3. Adaptasi Reseptor
Stimulasi Sentuhan
Teman anda menutup matanya kemudian anda tempatkan koin pada
permukaan lengan.
Amati berapa lama sensasi sentuhan berlangsung.
Ulangi percobaan pada daerah lain dari lengan.
Setelah sensasi menghilang, tambahkan 2 koin dengan ukuran yang sama
diatas koin pertama. Apakah sensasi tekanan terasa kembali? Jika iya berapa
lama sensasi ini berlangsung?
Catat hasil pengamatanmu.
Stimulasi Suhu
Celupkan jari telunjuk kanan maupun kiri pada air hangat dan air dingin.
Rasakan perbedaan sensasi yang dirasakan pada tiap jari.
catat hasil pengamatanmu.
After Image
Letakkan pensil dibelakang telinga antara kepala dan daun telinga.
Perasaan apa yang terasa bila pensil diangkat?
4. Daya Pembeda
Dengan ujung jari lakukan penilaian terhadap kekasaran suatu benda (amplas)
dengan mata tertutup kemudian sentuh dan rasakan nyeri dengan jarum oase.
Lakukan percobaan diatas pada lengan bawah.
Catat hasil pengamatanmu.
5. Nyeri Acuan
Tempatkan siku anda dalam air es dan setelah periode waktu tertentu. Catat
perubahan dalam lokasi sensasi.
Apakah lokasi berubah? Jika iya dimana nyeri dirasakan?
Catat hasil pengamatanmu.
6. Pengaturan Suhu Tubuh Melalui Kulit
Gosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan eter. Apa yang anda
rasakan?
Ulangi dengan menggunakan etanol. Apa yang anda rasakan?
Catat hasil pengamatanmu.
5. Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan
a. Sensasi kulit
Tujuan : mempelajari pola distribusi reseptor-reseptor pada kulit
Data hasil pengamatan sensasi pada lengan bagian dalam
Jenis sensasi Wanita Wanita
Paku panas 16 15
Dingin 17 15
Sentuh 15 14
Nyeri 18 19
Data hasil pengamatan sensasi antara lutut dan mata kaki
Jenis sensasi Wanita Wanita
Paku panas 10 14
Dingin 15 16
Sentuh 7 3
Nyeri 20 19
Data hasil pengamatan sensasi pada telapak kaki
Jenis sensasi Wanita Wanita
Paku panas 7 13
Dingin 5 15
Sentuh 13 15
Nyeri 18 16
b. Sensasi Tekanan
Tujuan : menentukan apakah kepekaan tubuh terhadap tekanan bervariasi pada
suatu tempat lainnya
Tabel hasil pengamatan sensasi tekanan yang menghitung jarak kesalahannya
(mm)
Ujung jari (4 + 6 + 5 + 2 + 3) : 5 = 4 mm
Punggung tangan (14 + 4 + 7 + 6 + 2) : 5 = 6,6 mm
Lengan atas bagian dalam (14 + 10 + 21 + 10 + 19) : 5= 12,8 mm
Tengkuk (15 + 8 + 20 + 15 +10) : 5 = 13,6 mm
No Daerah stimulasi Jarak Kesalahan
(mm)
1 Ujung jari 4 mm
2 Punggung tangan 6,6 mm
3 Lengan atas bagian dalam 12,8 mm
4 Tengkuk 13,6 mm
c. Adaptasi Reseptor
Stimulasi Sentuhan
Tujuan : mengetahui bagaimana reseptor itu beradaptasi terhadap stimulus
Tabel hasil pengamatan adaptasi reseptor
GenderWaktu (menit : detik)
1 koin 2 koin
Wanita00:31 00:55
00:25 00:45
Stimulasi Suhu
Tabel hasil pengamatan stimulasi suhu dengan menggunakan air hangat-
panas
Jari Waktu Hasil
Kanan 1’20” Nyeri
Kiri 50” Nyeri
Tabel hasil pengamatan stimulasi suhu dengan menggunakan air dingin dan
hangat-panas
Jari Waktu Hasil
Kanan (air-dingin) 45” Kaku
Kiri (hangat-panas) 1’ Nyeri
After Image
Ketika pensil diletakkan dibelakang telinga antara kepala dan daun telinga,
perasaan saat pensil diangkat masih terasa pensil berada dibelkang telinga antara
kepala dan daun telinga.
d. Daya Membedakan
Tujuan : mempelajari perbedaan sensasi terhadap intensitas stimulus
Tabel data pengamatan daya membedakan pada stimulus kasar
Stimulus Ujung Jari Lengan Bawah
Amplas
Kasar √ √
Halus √ √
Sedang √ √
Sentuhan
Nyeri
√ √
√ √
e. Nyeri Acuan
Tujuan : mengenal adanya nyeri acuan
Pengamatan Wanita
Waktu 1’30”
Lokasi Nyeri terasa di jari kelingking, manis dan tengah
Apakah lokasi sensasi berubah ? Ya, lokasi sensasi rangsangan nyeri
berubah
Jika iya, dimana nyeri dirasakan ? Nyeri terasa di jari kelingking, manis dan
tengah
f. Pengaturan suhu tubuh melalui kulit
Tujuan : mempelajari fungsi pengaturan panas
Tabel pengamatan
Zat Hasil yang dirasakan
Etanol Dingin
Pembahasan
A. Anatomi
Kulit Manusia
Menunjukkan bagian-bagian melintang kulit manusia
Akar Rambut
Struktur Rambut
Rambut terdiri dari akar rambut ( root, bulb atau knob ),batang rambut(=shaft)
dan ujung rambut (=tip).
Struktur rambut manusia maupun hewan terdiri dari bagian kutikula, korteks dan
medulla. Berikut penjelasan singkatnya :
Kutikula (cutikula) adalah zona yang paling luar terdiri dari sisik-sisik
keratin dan mempunyai bentuk yang tertentu. Pada manusia sisik-sisik itu
rata (flat).
Korteks (Cortex) adalah bagian dari zona tengah dengan ketebalan yang
vermacam-macam dan terdiri dari serat-serat keratin yang memanjang dan
mengandung bentuk yang tetentu. Inilah yang memberikan warna pada
rambut.
Medulla (medullary canal, central shaft ) adalah zona yang paling dalam.
Pada binatang bagian ini terdiri dari banyak sekali zat pigmen. Medulla ini
biasanya sempit, kadang-kadang tidak ada atau terputus-putus.
Akar rambut mempunyai bentuk yang serupa dengan rambut,hanya saja
bentuknya lebih besar. Ujung rambut melancip dan biasanya non medullated.
Pada serat (liber) tidak didapati kutikula sama sekali, terutama serat sintetik
biasanya homogen. Pada pemeriksaan mikroskopik,penampung melintang serat
tidak mempunyai kutikula dan tidak ada bentuk yang dapat diperbandingkan
dengan rambut.
Reseptor
Menunjukkan diagram reseptor-reseptor pada kulit manusia.
Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :
Ujung Saraf Bebas
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada
banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat
akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf
bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya
sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel
epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin
berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang
berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan
folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan
melingkari folikel rambut dalam dermis.
Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis
berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf membentuk
badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan ini
merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti
mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan
kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di
bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan
getaran dan juga resepor terhadap dingin.
Korpuskulus Peraba (Meissner)
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada
ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya
tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar
40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf
yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat
setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai
setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang
mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka
terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu
membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).
Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)
Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada
telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo,
ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar
(panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat
dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga
telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf
banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang
tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan
dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima
rangsangan tekanan yang dalam.
Korpuskulus Gelembung (Krause)
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan
genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini
berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah
kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat
bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel
schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai
akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin
berkurang dengan bertambahnya usia. Korpuskel ini berguna sebagai
mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
Korpuskulus Ruffini
Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula
sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung
akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor,
karena mirip dengan organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil
serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir
saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya.
Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan
juga untuk menerima rangsangan panas.
B. Fisiologi
Pada percobaan sistem peliput membahas tentang sensasi kulit, sensasi
tekanan, adaptasi reseptor, daya pembeda, nyeri acuan serta pengaturan suhu tubuh
melalui kulit. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan
reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh
dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya
terletak di dekat epidermis.
Pada sensasi kulit dapat dipelajari bagaimana pola distribusi reseptor- reseptor
pada kulit yaitu meliputi sensasi panas, dingin, sentuh dan nyeri. Reseptor-reseptor
untuk panas, dingin, dan sentuhan hanya sedikit dalam organ dalaman (visceral).
Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan sensasi ini dapat diperoleh pada
kebanyakan organ. Pada permukaan kulit, distribusi reseptor berbeda dan tidak
merata. Reseptor dingin lebih banyak bila dibandingkan dengan reseptor panas dan
reseptor nyeri lebih banyak daripada sentuhan/nyeri. Pada pengamatan sensasi
pada lengan bagian dalam, sensasi paku panas, paku dingin, sentuhan dan nyeri
terasa lebih banyak dirasakan disbanding dengan sensasi antara lutut dan mati kaki
serta sensasi pada telapak kaki. Pada pengamatan ini juga dapat dilihat bahwa pada
kulit wanita jauh lebih sensitif dibanding kulit pria.
Sensasi tekanan dapat menentukan kepekaan tubuh terhadap tekanan
bervariasi pada suatu tempat lainnya. Karena reseptor untuk sensasi tekanan
terletak langsung dibawah kulit. Sensasi serupa dapat terjadi pada kandung kemih
atau rectum diiisi urin atau fases (sensasi kepenuhan). Ujung jari dan ujung lidah
jauh lebih peka terhadap tekanan. Sebagaimana terlihat pada tabel hasil diatas jarak
kesalahan pada lokasi pengamatan pada ujung jari jauh lebih sedikit (membaik)
daripada punggung tangan, lengan atas bagian dalam, serta tengkuk. Itu
menandakan bahwa ujung jari jauh lebih peka terhadap sensasi tekanan yang
diberikan (dalam hal ini ujung pensil yang diteka cukup kuat pada suatu titik pada
kulit hingga ada bekasnya).
Pada percobaan adaptasi reseptor, dapat menghilangkan sensasi dengan
reseptor berstimulasi terhadap stimulus. Dengan demikian tidak membentuk implus
saraf sampai terjadinya perubahan dalam stimulus. Dapat dilakukan pengamatan
terhadap stimulasi sentuhan, stimulasi suhu, serta after image. Pada stimulasi
sentuhan, dapat diamati dengan menggunakan koin (mata uang) untuk merasakan
apakah sensasi akan menghilang. Adaptasi sensoris mengacu pada cara tubuh Anda
menyesuaikan terhadap efek stimulasi dengan beradaptasi dengan rangsangan
setelah beberapa saat. "Adaptasi sensoris" berkurang sensitivitas dari reseptor
sensorik akibat rangsangan berlebihan. Proses adaptasi sensorik memungkinkan
tubuh Anda untuk berfungsi dalam situasi yang asing atau tidak menyenangkan
tertentu, sementara menyaring sumber iritasi awal, shock atau overstimulasi.
Adaptasi suhu membantu tubuh menyesuaikan diri dengan mandi air dingin.
Contoh adaptasi sensorik adalah cara tubuh Anda bereaksi terhadap suhu. Selama
stimulus tidak ekstrem, misalnya, panas air panas, tubuh Anda akan menyesuaikan
diri dengan sangat cepat. Tubuh manusia merasakan rasa sentuh melalui kulit.
Kulit mengandung banyak reseptor, yang semuanya memiliki fungsi yang berbeda.
Ada reseptor untuk sensasi seperti panas, tekanan dingin, dan sakit. Adaptasi
sensorik untuk suhu adalah mengapa tubuh Anda dengan cepat menjadi terbiasa
dengan mandi air dingin yang mungkin telah mengejutkan pada awalnya. Itu juga
merupakan alasan mengapa tubuh Anda dengan cepat menjadi terbiasa dengan
mandi air panas, yang mungkin telah merasa tidak nyaman pada awalnya.
Reseptor sensorik merespon rangsangan tertentu modalitas. Modalitas stimulus
untuk sebuah reseptor sensorik yang merespon ditentukan oleh reseptor sensorik
yang cukup stimulus. Reseptor sensorik merespon modalitas stimulus dengan
memulai transduksi sensorik. Hal ini dapat dicapai dengan pergeseran bersih di
negara awal reseptor. Pada percobaan daya pembeda dapat dipelajari bagaimana
perbedaan sensasi terhadap intensitas stimulus yaitu kekuatan amplitude dari
stimulus tersebut.
Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam suatu bagian
tubuh jika tubuh menerima stimulus nyeri. Dengan menempatkan siku di dalam air
es dengan selang waktu tertentu, dapat dilihat bahwa lokasi sensasi dapat berubah.
Selain itu pada percobaan ini dapat dilihat bagaimana pengaruh dari etanol maupun
eter dalam pengaturan suhu tubuh melalui kulit. Pada eter hasil yang dirasakan
pada kulit jauh lebih dingin dari pada etanol. Karena titik didih etanol lebih rendah
daripada titik didih eter sehingga hasil yang dirasakan pada kulit eter lebih dingin
dari pada etanol.
6. Kesimpulan
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
Pelindung atau proteksi
Penerima rangsangan.
Pengatur panas atau thermoregulasi
Pengeluaran (ekskresi)
Penyimpanan
Penunjang penampilan
Sensasi tekanan dapat menentukan kepekaan tubuh terhadap tekanan bervariasi
pada suatu tempat lainnya. Karena reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung
dibawah kulit.
Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam suatu bagian tubuh
jika tubuh menerima stimulus nyeri.
kulit pada wanita jauh lebih sensitif daripada kulit pria. Hal ini dapat terlihat dari
hasil pengamatan pada tabel hasil dan pembahasan di atas.
Pada sensasi kulit dapat dipelajari bagaimana pola distribusi reseptor- reseptor
pada kulit yaitu meliputi sensasi panas, dingin, sentuh dan nyeri.
Adaptasi suhu membantu tubuh menyesuaikan diri dengan mandi air dingin.
Contoh adaptasi sensorik adalah cara tubuh Anda bereaksi terhadap suhu. Selama
stimulus tidak ekstrem, misalnya, panas air panas, tubuh Anda akan menyesuaikan
diri dengan sangat cepat. Tubuh manusia merasakan rasa sentuh melalui kulit.
Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.
Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat
epidermis.
7. Jawaban Pertanyaan-pertanyaan
No 1 – 5 tidak dipraktikumkan
6. Pada kulit manusia, sel-sel jaringan atau struktur apa yang memberikan fungsi:
- Proteksi
- Sekresi
- Insulasi
- Pergerakan
- Menerima rangsangan, dari stimulasi sensorik pengikat
Jawab:
- Proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan
tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti
luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan
lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu
tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam
tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari
matahari.
- Sekresi
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui
keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan
keringat yang tidak disadari.
- Insulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat
memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika
terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan
penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah
salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan
hilang dengan penguapan keringat.
- Menerima rangsangan, dari stimulasi sensorik pengikat
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat
perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi
7. Apakah semua sensasi yang dirasakan pada percobaan ini dimonitor oleh reseptor
yang sama? Terakan jawaban anda
Jawab:
Tidak, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit
ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya
berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan
panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
8. Apa keuntungan hal ini bagi tubuh?
Jawab:
Keuntungan hal ini bagi tubuh yaitu Pelindung atau proteksi, penerima rangsangan,
pengatur panas atau thermoregulasi, pengeluaran (ekskresi), penyimpanan serta
penunjang penampilan
8. Daftar Pistaka
http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/indra-kulit-tango-reseptor.html
http://hnz11.wordpress.com/category/medical/page/4/
http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/indra-kulit-tango-reseptor.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://
wiki.answers.com/Q/
What_is_the_difference_between_stimulus_intensity_and_stimulus_frequency
http://karduskubus.com/search/akar+rambut+manusia
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II
PERCOBAAN V
SISTEM PELIPUT
Disusun oleh :
Kelompok 5 B (genap)
Yulia Darsih (1001118)
Tanggal Praktikum : 12 desember 2011
Dosen : Adriani Susanty, M.Farm,Apt
Asisten : 1. Suharpa
2. Fitri Rizki
Progam Studi S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
2011