percobaan 4 spektra ir
DESCRIPTION
Laporan KimiaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI
PERCOBAAN IV
SPEKTRA INFRA MERAH MOLEKUL ORGANIK
Disusun oleh:
Nama : Wahyu Ratnaningsih
NIM : 12/331223/PA/14513
Kelompok : Sore
Hari/Tanggal : Jumat, 27 Maret 2015
Jurusan/Fakultas : Kimia / MIPA
Nama Asisten : Muhammad Saleh
LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
SPEKTRA INFRA MERAH MOLEKUL ORGANIK
I. TUJUAN
Menghitung dan menandai spektra vibrasi dari beberapa molekul organik
menggunakan perhitungan semiempiris PM3.
II. LATAR BELAKANG
Spektroskopi adalah studi mengenai interaksi cahaya dengan atom atau
molekul. Radiasi cahaya adalah suatu radiasi elektromagnet yang memiliki sifat
ganda, yaitu sifatnya sebagai partikel dan sebagai gelombang. Sifat gelombang
yang terpenting adalah panjang gelombang (ʎ). ʎ adalah jarak yang ditempuh
oleh gelombang selama satu siklus.
(Pranowo,2010)
Cahaya dapat juga dipandang sebagai aliran paket enrgi yang beregrak
dengan kecepatan tinggi (3,0 x 1010
m/s). Paket energi ini disebut foton. Besar
energi foton menurut persamaan Planck adalah E = hv. h adalah tetapan Planck
yang nilainya 6,63 x 10-34
joule detik. Energi molekul dinyatakan dalam energi
translasi, rotasi, getaran (vibrasi) dan elektronik. Energi vibrasi molekul adalah
energi kinetik dan energi potensial molekul yang disebabkan oleh getaran-
getaran. Atom di dalam molekul dapat dipandang sebagai titik massa yang satu
dengan lainnya terikat oleh ikatan kimia yang berlaku seperti pegas. Energi
getaran (vibrasi) adalah tercatu dan menimbulkan spektrum absorbsi dalam
daerah inframerah.
(Pranowo,2010)
Dua atau lebih dari dua atom yang terhubung melalui suatu ikatan atau
beberapa ikatan akan mengalami vibrasi yang bermacam-macam. Dalam suatu
ikatan yang mengikat dua atom, atom tersebut akan mengalami vibrasi secara
linear simetri atau asimetri. Vibrasi tersebut dapat disebut mode stretching.
Gugus fungsi atau molekul dengan jumlah minimum tiga atom juga akan
mengalami mode vibrasi bending selain simetri dan asimetri stretching pada
gugus –CH atau –OH.
(Ashraf, 2009)
Vibrasi stretching dan bending pada dasarnya dapat dijelaskan dengan
ilustrasi sebagai berikut
Prediksi hukum Hooke yang menyatakan posisi absorbsi vibrasi stretching dalam
suatu spektra IR bergantung pada kekuatan vibrasi ikatan dan massa atom yang
tehubung oleh ikatan tersebut. Semakin kuat ikatan dan semakin ringan massa atom,
maka frekuensi vibrasi stretching akan semakin tinggi. Intensitas vibrasi pada khususnya
bergantung pada muatan dipol ikatan yang bervibrasi.
Berikut adalah tabel absorbsi IR oleh alkana, alkena, alkuna, dan arena :
(Brown, 2012)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan
Molekul Ikatan Bilangan Gelombang
Eksperimental (cm-1
)
Bilangan
Gelombang
Terhitung (cm-1
)
Gerakan Vibrasi
(Stretching atau
Bending)
Butana
C-H dari CH3 2800-3000 3079,83 Stretching
C-H dari CH2 2800-3000 3033,22 Stretching
C-H dari CH3 1450 1411,50 Bending
Cis-2-butena
C=C 1640 1880,25 Stretching
Csp2-H 2800-3000 3039,85 Stretching
Csp3-H 3000-3100 3053,28 Stretching
1-butuna
C≡C 2200 2325,57 Stretching
Csp-H 3300 3362,74 Stretching
Benzena
C=C 1600, 1500 1547,32 Stretching
Csp2-H 3000-3100 3073,25 Stretching
Metanol
O-H 3300 3896,06 Stretching
C-O 1050 1163,67 Stretching
Asetaldehida
C=O 1710 1983,33 Stretching
O=C-H 1700, 2800 2939,29 Stretching
Asetonitril C≡N 2200 2442,11 Stretching
Asam asetat
C=O 1710 1981,82 Stretching
O-H 3000 3854,28 Stretching
C-O 1100 1456,20 Stretching
Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan analisis spektra inframerah molekul organik
untuk menghitung dan menandai spektra vibrasi dari beberapa molekul organik
menggunakan perhitungan semiempiris PM3.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode semiempiris PM3, di mana
PM3 adalah model terparameterisasi 3 karena merupakan parameterisasi ketiga dari
NDDO, dengan MNDO dan AM1 sebagai yang pertama dan kedua. Dalam percobaan
ini, metode semiempiris PM3 digunakan untuk menghitung dan menandai spektra
inframerah dari beberapa jenis senyawa organik seperti dalam tabel hasil percobaan di
atas, sehingga akan menggambarkan pendekatan umum pada spektra terhitung.
Senyawa organik yang pertama yaitu butana. Struktur yang tergambar dengan
perangkat lunak kimia komputasi HyperChem sebagai berikut:
Gambar di atas adalah ikatan C-H dari C-H3 yang bervibrasi stretching
asymmetry pada bilangan gelombang terhitung 3079,83 cm-1
dari bilangan gelombang
eksperimental 2800-3000 cm-1
.
Berikutnya, ilustrasi di atas adalah ikatan C-H dari C-H2 yang bervibrasi
stretching symmetry pada bilangan gelombang terhitung 3033,22 cm-1
dari bilangan
gelombang eksperimental 2800-3000 cm-1
. Ilustrasi yang ketiga yaitu ikatan C-H dari C-
H3 yang bervibrasi bending scissoring pada bilangan gelombang terhitung 1411,50 cm-1
dari bilangan gelombang eksperimental 1450 cm-1
seperti di bawah ini :
Senyawa kedua yaitu cis-2-butena yang pada ikatan C=C mengalami stretching
pada bilangan gelombang terhitung 1880,25 cm-1
dari bilangan gelombang
eksperimental sebesar 1640 cm-1
seperti ilustrasi di bawah ini :
Kemudian pada bilangan gelombang terhitung 3039,85 cm-1
dari bilangan
gelombang eksperimental sebesar 2800-3000 cm-1
terjadi vibrasi stretching asymmetry
ikatan Csp2-H seperti ilustrasi di bawah ini :
Vibrasi yang ketiga yaitu stretching asymmetry ikatan Csp3 – H pada
bilangan gelombang terhitung 3053,28 dari bilangan gelombang eksperimental 3000-
3100 sebagaimana dalam ilustrasi di bawah ini :
Senyawa yang ketiga yaitu 1-butana, di mana pada ikatan C≡C terjadi vibrasi
stretching pada bilangan gelombang terhitung 2325,57 cm-1
dari bilangan gelombang
ekperimental 2200 cm-1
dengan ilustrasi sebagai berikut :
Vibrasi kedua terjadi pada ikatan Csp-H yang terjadi vibrasi stretching pada
bilangan gelombang terhitung 3362,74 cm-1
dari bilangan gelombang ekperimental 3300
cm-1
dengan ilustrasi sebagai berikut :
Senyawa organik keempat merupakan hidrokarbon rantai tertutup, benzena
dengan vibrasi pada ikatan C=C dan ikatan Csp2-H, masing-masing bilangan gelombang
terhitungnya 1600 1500 cm-1
dan 3000-3100 cm-1
. Ikatan C=C mempunyai bilangan
gelombang eksperimen 1547,32 cm-1
dimana vibrasi yang terjadi stretching
Sedangkan ikatan Csp2-H mempunyai bilangan gelombang eksperimen 3073,25
cm-1
dimana vibrasi yang terjadi stretching symmetry
Senyawa berikutnya adalah metanol dengan ikatan O-H yang bervibrasi pada
bilangan gelombang 3896,06 cm-1
dari bilangan gelombang eksperimen 3300 cm-1
dengan jenis vibrasi stretching sebagai berikut :
Vibrasi selanjutnya terjadi pada ikatan O-C yang bervibrasi pada bilangan
gelombang 1163,67 cm-1
dari bilangan gelombang eksperimen 1050 cm-1
dengan jenis
vibrasi stretching sebagai berikut :
Berikutnya yaitu senyawa organik asetaldehida di mana pada ikatan C=O terjadi
vibrasi stretching pada bilangan gelombang terhitung 1983,33 cm-1
dari bilangan
gelombang ekperimental 1710 cm-1
dengan ilustrasi sebagai berikut :
Pada ikatan O=C-H terjadi vibrasi stretching pada bilangan gelombang terhitung
2939,29 cm-1
dari bilangan gelombang ekperimental 1700, 2800 cm-1
dengan ilustrasi :
Senyawa ke tujuh yaitu Asetonitril yang pada ikatan C≡N terjadi vibrasi
stretching pada bilangan gelombang terhitung 2442,11 cm-1
dari bilangan gelombang
ekperimental 2200 cm-1
dengan ilustrasi sebagai berikut :
Terakhir, yaitu asam asetat dengan ikatan C=O yang mengalami vibrasi
stretching pada bilangan gelombang 1981,82 cm-1
, diketahui bilangan gelombang
eksperimentalnya 1710 cm-1
Sedangkan ikatan O-H mengalami vibrasi stretching pada bilangan gelombang
3854,28 cm-1
, diketahui bilangan gelombang eksperimentalnya adalah 3000 cm-1
Vibrasi stretching ikatan C-O terjadi pada bilangan gelombang 1456,20 cm-1
,
dengan bilangan gelombang eksperimental C-O dalam asam asetat 1100 cm-1
Berdasarkan vibrasi yang terjadi pada ikatan-ikatan dalam molekul organik,
dapat dikatakan hampir semua molekul organik mengalami vibrasi stretching pada
bilangan gelombang tertentu. Dilihat dari perbandingan bilangan gelombang terhitung
dengan bilangan gelombang eksperimen, hampir semua bilangan gelombang terhitung
mempunyai bilangan yang lebih besar dibandingkan bilangan eksperimennya. Karena
pada bilangan gelombang terhitung yang menggunakan perhitungan komputasi yang
matematis, energi yang terlibat dirata-ratakan. Pada percobaan ini, metode yang
digunakan yaitu metode semiempiris di mana berdasar pada pendekatan HF atau
Hartree-Fock. Dalam perhitungan Hartree-Fock yang menyatakan bahwa tolakan
Coulombik antar elektron tidak secara spesifik dimasukkan dalam perhitungan, tetapi
efek total korelasinya dimasukkan dalam perhitungan sebagai suatu besaran yang
konstan, sehingga energi pendekatan terhitung sama atau lebih tinggi dari energi
eksperimen.
KESIMPULAN
Spektra vibrasi dari beberapa molekul organik dapat dihitung dan ditandai
dengan menggunakan perhitungan semiempiris PM3.
DAFTAR PUSTAKA
Ashraf, S.M., Ahmad, S., Riaz, U., 2009, A Laboratory Manual of Polymers, I.K.
International Publishing House Ltd., New Delhi, p. 31
Brown, W.H., Foote, C.S., Iverson, B.L., Anslyn, E.V., 2012, Organic
Chemistry, Sixth Edition, Brooks/Cole Cengage Learning, United States of
America
Pranowo, H. D., 2010, Pengantar Kimia Komputasi, Cetakan Pertama, Penerbit
Lubuk Agung, Bandung. Hal. 163-164