percobaan 3 lokalisasi taktil (berlie kleinfelter neonufa)

4
Percobaan III : Lokalisasi taktil OP: Berlie Kleinfelter Neonufa Tujuan percobaan : Memahami serta mengetahui kepekaan syaraf peraba dengan melokalisir tempat yang ditusukkan keberbagai tempat; serta mengetahui kepekaan TPL (Two Point Localization). Alat yang digunakan : Pulpen, spidol, penggaris Dasar Teori : Reseptor taktil adalah Mekanoreseptor, Mekanoreseptor berespons terhadap perubahanbentuk dan penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi. Apabila depolarisasinya cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial aksi dan menyalurkan informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula.Kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung disebutdiskriminasi dua titik. Tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik pada tingkat derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik terpisah 2-4mm. Dapat dibedakan pada ujung jari tangan, 30-40mm dapat dibedakan pada dorsum pedis. Sensasi taktil dibawa ke kordaspinalis oleh satu dari tiga jenis neuron sensorik : serat tipe A beta yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe C yang paling kecil. Kedua jenis serat tipe A mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi dengan sangat cepat; semakin besar serat semakin cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa dalam serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin dan menyalurkan potensialaksi ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat A. Hampir semua informasi mengenaisentuhan, tekanan, dan

Upload: berlieneonufa

Post on 27-Jan-2016

950 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

fggggygygyyg

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan 3 Lokalisasi Taktil (Berlie Kleinfelter Neonufa)

Percobaan III : Lokalisasi taktil

OP: Berlie Kleinfelter Neonufa

Tujuan percobaan : Memahami serta mengetahui kepekaan syaraf peraba dengan melokalisir

tempat yang ditusukkan keberbagai tempat; serta mengetahui kepekaan TPL (Two Point

Localization).

Alat yang digunakan : Pulpen, spidol, penggaris

Dasar Teori :

Reseptor taktil adalah Mekanoreseptor, Mekanoreseptor berespons terhadap perubahanbentuk dan

penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi. Apabila

depolarisasinya cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial

aksi dan menyalurkan informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki

kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula.Kemampuan membedakan rangsangan

kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung disebutdiskriminasi dua titik. Tubuh bervariasi dalam

kemampuan membedakan dua titik pada tingkat derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik

terpisah 2-4mm. Dapat dibedakan pada ujung jari tangan, 30-40mm dapat dibedakan pada dorsum

pedis. Sensasi taktil dibawa ke kordaspinalis oleh satu dari tiga jenis neuron sensorik : serat tipe A

beta yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe C yang paling kecil. Kedua jenis serat tipe

A mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi dengan sangat cepat; semakin besar serat

semakin cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa dalam serat

A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin dan menyalurkan potensialaksi

ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat A. Hampir semua informasi mengenaisentuhan,

tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yangsesuai. Setelah

bersinap di spina, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat-serat A yang melepaskan potensial

aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak melalui sistem lemniskus kolumna dorsalis 

Serat-serat saraf dalam sisitem ini menyebrang dari kiri ke kanan dibatang otak sebelum bersinaps di

thalamus. 

Informasi mengenai suhu dan sentuhan yanglokalisasi kurang baik di bawa ke korda spinalis melalui

serat-serat C yang melepaskan potensialaksi secara lambat. Info tersebut dikirim ke daerah

retikularis di batang otak dan kemudian kepusat-pusat yang lebih tinggi melalui serat di sitem

anterolateral 

Indera raba (taktil): reseptor taktil adalah alat indera yang paling luas, terletak diseluruhpermukaan

kulit dan beberapa selaput lendir. Ada dua fungsi penting yaitu untuk survival;

denganmengidentifikasi sentuhan ringan secara umum, temperatur, dan rasa nyeri. Sedangkan

fungsidiskriminasi yang berkembang kemudian, penting untuk mengenal tekstur, bentuk, lokasi

Page 2: Percobaan 3 Lokalisasi Taktil (Berlie Kleinfelter Neonufa)

akuratdari suatu sentuhan dan berperan penting dalam perkembangan persepsi tubuh,

keterampilanmotorik halus dan praksis.Reseptor indera taktil terletak pada kulit dan beberapa lokasi

selaput lendir. Inderataktil memberikan informasi tentang kualitas benda-benda yang diraba (keras,

halus, dsb), arahgerak dari input taktil dan lokasi dari input tersebut (= fungsi diskriminatif). Selain itu

system taktil juga menerima rasa raba halus, nyeri dan temperatur (=fungsi protektif).

Secara garis besar, terdapat 6 jenis reseptor taktil :

1. Beberapa ujung saraf bebas, yang terdapat di jumpai di semua bagian kulit dan jaringan- jaringan

lain,dapat mendeteksi rabaan dan tekanan.

2. Reseptor raba dengan sensitivitas khusus,yakni badan meisner, yang meupakan juluran

sarafbermeilin dari sensorik besar meilin jenis (A&B). Reseptor ini terutama peka

terhadappergerakkan objek di atas permukaan kulit seperti juga terhadap getaran berfrekuensi rendah.

3. Ujung jari dan daerah-daerah lainnya yang mengandung banyak sekali badan meissnerbiasanya

juga mengandung reseptor taktil yang ujung nya meluas,yang salah satu jenisnya diskus Merkel.

Berperan penting dalam melokalisasi sensasi raba di daerah permukaan tubuhyang spesifik dan

menentukan bentuk apa yang dirasakan.

4. Pergerakkan sedikit saja pada setiap rambut tubuh akan merangsang serabut saraf yangpangkal nya

melilit. Jadi setiap rambut, dan bagian dasar serabut saraf yang disebut organ ujung rambut.

Reseptor ini dapat mendeteksi, pergerakkan objek pada permukaan tubuh ataukontak awal dengan

tubuh.

5. Ruffini. Reseptor ini berguna untuk menjalarkan sinyal perubahan bentuk jaringan yang terus-

menerus, missal nya sinyal raba dan tekan yang besar dan berkepanjangan.

6. Badan paccini. Reseptor ini hanya dapat dirangang oleh penekkanan local jaringan yangcepat

karena reseptor ini beradaptasi dalam waktu sepersekian detik.

Cara Kerja :

1. Tutup mata pasien simulasi dan tekankan ujung pensil pada suatu titik di kulit ujung jarinya.

2. Suruh sekarang pasien simulasi melokalisasi tempat yang baru dirangsang tadi dengan ujung

sebuah pensil pula.

3. Tetapkan jarak antar titik rangsang dan titik yang ditunjuk

4. Ulangi latihan ini sampai 5 kali dan tentukan jarak rata-rata untuk kulit ujung jari, telapak

tangan, lengan bawah, lengan atas dan tengkuk.

Page 3: Percobaan 3 Lokalisasi Taktil (Berlie Kleinfelter Neonufa)

Hasil Praktikum :

Percobaan 1 kali

(cm)

2 kali(cm) 3

kali(cm)

4

kali(cm)

5

kali(cm)

Rata-

rata(cm)

Ujung Jari 2 0,5 0,2 0,2 1 0,78

TelapakTangan 1,2 1 0,7 2 1,6 1,3

LenganBawah 4 2 1,3 5,5 5 3,56

LenganAtas 3,3 1,2 2,5 1,2 3,5 2,34

Tengkuk 1,3 2 3,2 1,2 1 1,74

 E. Kesimpulan

Kemampuan lokalisasi taktil seseorang tidak sama besar pada seluruh bagian tubuh. Hampir semua

informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf

spinal yang sesuai. TPL (lokalisasi taktil) lebih peka pada bagian yangmenonjol, seperti hidung, mata,

bibir, dan lain-lain.