percobaan 10 metode konduktometri

8
Percobaan 10 Metode Konduktometri I. Tujuan Percobaan Menentukan konsentrasi larutan menggunakan metode konduktometri II. Prinsip Kerja Melakukan analisis konduktometri melalui proses titrasi asam (kuat/lemah) dan basa (kuat/lemah) sehingga mendapatkan titik akhir yang setimbang (titik ekivalen). Dengan  begitu, menghitung k onsentrasi larutan dapat ditentukan setelah terjadi titik ekivalen. III. Teori Dasar Metode Konduktometri adalah salah satu dari metode analisis kimia yang menggunakan daya hantar listrik sebagai penguji suatu larutan yang disediakan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan dipengaruhi oleh konsentrasi ion dan jenis larutan. Daya hantar lis trik suatu ion  berhubungan dengan pergerakan suatu ion yang mudah b ergerak dan memiliki daya hantar listrik yang besar. Daya hantar listrik berbanding terbalik dengan tahanan (R). Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan memiliki 2 elektroda, makan daya hantar listrik akan  berbanding lurus dengan luas permuk aan elektroda dan berbanding terbalik dengan jarak antar elektroda, persamaannya :    K adalah daya hantar jenis (ohm -1 cm -1 ). Daya hantar ekivalen (Equivalent Conductannce) adalah kemampuan suatu zat relarut untuk menghantarkan arus listrik yang didefinisikan sebagai daya hantar per satuan gram ekivalen zat terlarut diantara 2 elektroda dengan jarak kedua elektrodan 1 cm. Daya hantar listrik akan sama dengan daya hantar ekivalen bila 1 gram ekivalen terdapat diantara 2 elektroda dengan jarak 1 cm = 1000 K/C. Titrasi adalah metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasanya digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Karena pengukuran volume penting dalam titrasi, maka analisis ini adalah analisis volumetrik. Analissis titrimetri merupakan salah satu bagian utama dari kimia analitik dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri dari reaksi-reaksi kimia. percobaan ini tidak digunakan zat atau larutan indikator sama sekali. Penentuan titik akhir titrasi atau titik ekivalen adalah dengan melihat konduktansi yang dikeluarkan dari konduktometer. Pada percobaan melakukan penitrasi, konduktansi dalam bentuk angka akan mengalami penurunan terus menerus sampai titik akhir (titik ekivalen) nilai konduktansi yang ditunjukan oleh konduktometer akan mengalami kenaikan selamaterus menerus. Rumus yang  biasa dipakai menentukan titrasi (percobaan) 1. Pada saat titik ekuivalen maka mol ekuivalent asam akan sama dengan mol ekuivalen basa, maka dapat ditulis sebagai:  2. Mol ekuivalent diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai: () ( )   N = normalitas V = volume

Upload: ibnumaulanah

Post on 10-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    1/8

    Percobaan 10 Metode Konduktometri

    I. Tujuan Percobaan

    Menentukan konsentrasi larutan menggunakan metode konduktometri

    II. Prinsip Kerja

    Melakukan analisis konduktometri melalui proses titrasi asam (kuat/lemah) dan basa

    (kuat/lemah) sehingga mendapatkan titik akhir yang setimbang (titik ekivalen). Dengan

    begitu, menghitung konsentrasi larutan dapat ditentukan setelah terjadi titik ekivalen.

    III. Teori Dasar

    Metode Konduktometri adalah salah satu dari metode analisis kimia yang menggunakan daya

    hantar listrik sebagai penguji suatu larutan yang disediakan. Daya hantar listrik (G) suatu

    larutan dipengaruhi oleh konsentrasi ion dan jenis larutan. Daya hantar listrik suatu ion

    berhubungan dengan pergerakan suatu ion yang mudah bergerak dan memiliki daya hantarlistrik yang besar. Daya hantar listrik berbanding terbalik dengan tahanan (R). Bila arus

    listrik dialirkan dalam suatu larutan memiliki 2 elektroda, makan daya hantar listrik akan

    berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda dan berbanding terbalik dengan jarak

    antar elektroda, persamaannya :

    K adalah daya hantar jenis (ohm-1cm-1). Daya hantar ekivalen (Equivalent Conductannce)

    adalah kemampuan suatu zat relarut untuk menghantarkan arus listrik yang didefinisikan

    sebagai daya hantar per satuan gram ekivalen zat terlarut diantara 2 elektroda dengan jarak

    kedua elektrodan 1 cm. Daya hantar listrik akan sama dengan daya hantar ekivalen bila 1

    gram ekivalen terdapat diantara 2 elektroda dengan jarak 1 cm = 1000 K/C. Titrasi adalah

    metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasanya digunakan dalam laboratorium untuk

    menentukan konsentrasi dari reaktan. Karena pengukuran volume penting dalam titrasi, maka

    analisis ini adalah analisis volumetrik. Analissis titrimetri merupakan salah satu bagian utama

    dari kimia analitik dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri dari reaksi-reaksi

    kimia. percobaan ini tidak digunakan zat atau larutan indikator sama sekali. Penentuan titik

    akhir titrasi atau titik ekivalen adalah dengan melihat konduktansi yang dikeluarkan dari

    konduktometer. Pada percobaan melakukan penitrasi, konduktansi dalam bentuk angka akan

    mengalami penurunan terus menerus sampai titik akhir (titik ekivalen) nilai konduktansi yang

    ditunjukan oleh konduktometer akan mengalami kenaikan selamaterus menerus. Rumus yangbiasa dipakai menentukan titrasi (percobaan)

    1. Pada saat titik ekuivalen maka mol ekuivalent asam akan sama dengan mol ekuivalen basa,

    maka dapat ditulis sebagai: 2. Mol ekuivalent diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas dengan volume maka

    rumus diatas dapat kita tulis sebagai:() ()N = normalitas

    V = volume

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    2/8

    III. Prosedur Percobaan

    No. Prosedur Percobaan Gambar Pengamatan

    1. Mengencerkan 25ml HCl 0,1 M dengan

    menambahkan 25ml aquades = 0,05 M dalam

    labu dan mengambil HCl 0.05M sebanyak25ml dan dituang ke dalam gelas beaker.

    Kemudian menambah 150 ml aquadest ke

    gelas beaker tersebut.

    2. Mengkalibrasi alat konduktometer dengan

    larutan standar NCl.

    3. Memasukkan larutan NaOH 0,2M ke buret

    mikro

    4. Memasukkan magnetic stirrer kedalam

    larutan dalam gelas beaker dan melakukanputaran melalui alat lalu memasukkan

    elektroda dari konduktometer

    5. Meneteskan larutan NaOH sebanyak 0,5ml

    secara berkala untuk melihat perubahan nilaipada layar konduktometer

    6. Menitrasi hingga mendapat titik ekivalen

    (titik akhir atau titik berbalik arah)

    7. Melakukan percobaan yang sama pada

    larutan CH3COOH dan NaOH dan NaOH

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    3/8

    IV. Pengolahan data

    NaOH dengan

    CH3COOH

    Konduktansi Volume

    812 0

    808 0,2

    804 0,4

    799 0,6

    794 0,8789 1

    783 1,2

    777 1,4

    773 1,6

    768 1,8

    756 2

    752 2,2

    748 2,4

    733 2,6

    727 2,8

    723 3

    718 3,2

    714 3,4

    709 3,6

    705 3,8

    700 4

    696 4,2

    685 4,4

    696 4,6708 4,8

    718 5

    dengan CH3COOH

    HCl dan NaOH

    Konduktansi Volume

    1815 1,4

    1753 1,6

    1690 1,8

    1625 2

    1572 2,2

    1506 2,4

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    4/8

    CH3COOH dan

    NaOH

    Konduktansi Volume

    126,5 0

    114,1 0,2

    116,2 0,4

    Perhitungan

    Titrasi asam kuat dengan basa kuat (HCl dan NaOH)

    L HCl awal = 1815 S L end point = 804 S M HCl = 0,05 M

    V HCl = 25 ml V total = 175 ml M NaOH = 0,2 M

    V NaOH = 150 ml V NaOH end point = 4,8 ml

    Reaksi

    HCl + NaOH NaCl + H2O

    1456 2,6

    1393 2,8

    1336 3

    1275 3,2

    1211 3,41148 3,6

    1117 3,8

    1115 4

    970 4,2

    909 4,4

    896 4,6

    804 4,8

    815 5

    836 5,2

    863 5,4893 5,6

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    5/8

    L NaCl = end point x faktor koreksi

    = ()() = 826,0526 SKonsentrasi HCl setelah diencerkan oleh titran

    Mol [H+] = Mol [OH-]

    M1V1= M2V2

    M1x 175 = 0,2 x 4,8

    M1= 5,49 x 10-3M

    Konsentrasi HCl sebelum pengenceran oleh titran

    M1V1= M2V2

    M1x 25 = 5,49 x 10-3

    x 175

    M1= 0,03843 M

    Kesalahan relatif M HCl = = 23,14%

    Titrasi asam lemah dengan basa kuat (CH3COOH dan NaOH)

    L CH3COOH awal = 126,5 S L end point = 114,1 S M NaOH = 0,2 M

    V CH3COOH = 25 ml V total = 175 ml

    V NaOH = 150 ml V end point = 0,2 ml

    Reaksi

    CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

    Konsentrasi CH3COOH setelah diencerkan oleh titran

    Mol [H+

    ] = Mol [OH-

    ]

    M1V1= M2V2

    M1 x 175 = 0,2 x 0,2

    M1= 2,29 x 10-4M

    [H+] = C =

    C = = 0,00291 M

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    6/8

    Konsentrasi CH3COOH sebelum pengenceran oleh titran

    M1V1= M2V2

    M1x 25 = 0,00291 x 175

    M1= 0,02037 M

    Derajat disosiasi ()

    = L CH3COOH / L CH3COOH 100%

    L CH3COOH 100% = L CH3COONa + L HClL NaCl

    = 114,3 + 1815826,0526

    = 2103,247 S

    = 126,5/ 2103,247 = 0,06

    Kesalahan relatif |

    |

    Titrasi basa kuat dengan asam lemah (NaOH dan CH3COOH)

    L NaOH awal = 812 S L end point = 685 S = 1,8 X 10-5V NaOH = 25 ml V total = 175 ml V CH3COOH = 0,2 M

    V akuades = 150 ml V end point = 4,4 ml

    Reaksi

    NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O

    L CH3COONa = end point x faktor koreksi

    = = 702,22 SSaat end point

    Mol [H+] = Mol [OH-]

    Karena asam lemah sebagai penitrasi, maka

    [H+] =

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    7/8

    = = 1,897 x 10-3MKonsentrasi NaOH setelah pengenceran

    M1V1= M2V2

    M1 x 175 = 1,897 x 10-3x 0,2

    M1= 2,17 x 10-6M

    Konsentrasi NaOH sebelum pengenceran

    M1V1= M2V2

    M1 x 25 = 2,17 x 10-6x 175

    M1= 1,52 x 10-5M

    VI. Analisis

    1. analisis percobaan

    2. analisis hasil

    3. analisis perhitungan

    4. analisis grafik

    5. analisis kesalahan

    VII. Soal dan Jawaban Pertanyaan

    VIII. Kesimpulan

    IX. Daftar Pustaka

    R.A.Day Underwood.Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.1986

  • 5/20/2018 Percobaan 10 Metode Konduktometri

    8/8

    D.A. Skoog et. al.Fundamentals of Analytical Chemistry, 5thEd. SaundersCollege Publishing

    : New York.1998.