perc3 ampermeter dc
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN
PERANCANGAN AMPERMETER DC SEDERHANA
4 Oktober 2012
Kelompok : 3
Nama : Heryadi Kusumah
Partner : Kenny Akbar Islami
Maria Goriety P
Miantami H S P
Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elekttro
Politeknik Negeri Bandung
2012/2013
MERANCANG AMPERMETER DC
I. Tujuan percobaan
Merancang sebuah ampermeter sederhana dengan menggunakan kumparan
putar dan menghitung tahanan shunt yang diperlukan.
Mengukur tahanan dalam ampermeter tersebut untuk setiap batas ukur.
Melakukan pengujian dan kalibrasi ampermeter hasil rancangan.
II. Teori Dasar
Dalam percobaan ini, kita akan merancang sebuah Ampermeter DC sederhana
dengan menggunakan sebuah kumparan putar. Untuk dapat merancang
ampermeter dari sebuah kumparan putar, ada dua parameter dari kumparan putar
yang harus diketahui, yaitu tahanan dalam kumparan putar (Rm) dan arus
simpangan maksimum ( I fs ). Apabila kedua parameter ini tidak diketahui, kita
dapat melakukan pengukuran untuk memperoleh nilai-nilai tersebut.
Tanpa menambahkan rangkaian lain didepannya, sebuah kumparan putar hanya
dapat mengukur arus dc sebesar arus simpangan maksimumnya, I fs . Untuk
memperbesar kemampuan batas ukurnya, maka kita perlu menambahkan tahanan
shunt didepan rangkaian kumparan putar seperti yang ditunjukkan pada gambar 1
berikut ini.
Gambar 1. Kumparan putar dengan tahanan shunt.
Berikut ini adalah persamaan untuk menghitung tahanan shunt yang diperlukan
untuk memperbesar batas ukur (BU) dari sebuah ampermeter.
Rsh=I fs x Rm
IBU - Ifs
dimana :
Rsh= tahanan shuntI fs = arus simpangan maksimum dari kumparan putarRm = tahanan dalam kumparan putar
IBU = arus batas ukur dari ampermeter
III. Alat dan Bahan
1. 1 kumparan putar
2. 1 catu daya variabel
3. 1 digital voltmeter
4. potensiometer, 10 k, 1 k, 100
5. Resistor , 1 k dan 2,2 k
IV. Langkah percobaan
1. Hitunglah tahanan shunt yang diperlukan untuk perancangan ampermeter
dengan tiga batas ukur, 0,5 mA, 1 mA dan 5 mA seperti pada gambar berikut.
Gambar 2. Rancangan ampermeter.
2. Lakukan pengujian pada hasil rancangan tersebut dengan cara memberikan
arus maksimum sesuai dengan batas ukurnya, dengan langkah sebagai berikut.
(a) Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut, Vs mula-mula pada nilai
minimum (0 volt). Untuk mendapatkan Rsh1 dapat digunakan
potensiometer yang ada, kemudian di set pada nilai tahanan yang sesuai
dengan hasil perhitungan.
Hati-hati dalam pemakaian kumparan putar, pastikan bahwa
arus yang lewat kumparan putar tidak melebihi arus simpangan
maksimumnya !!!
Gambar 3. Pengujian untuk batas ukur 0.5 mA
(b) Naikkan sumber tegangan Vs perlahan-lahan sampai jarum kumparan
putar menunjukkan simpangan maksimum. Ini berarti bahwa arus yang
lewat pada ampermeter rancangan saudara besarnya sama dengan nilai
Batas Ukur-nya yaitu 0,5 mA..
(c) Catat arus yang dibaca pada Ampermeter standar, IA (kalibrator),
kemudian bandingkan dengan penunjukkan arus pada ampermeter
rancangan saudara.
(d) Hitung persen kesalahan yang terjadi dan catat pada tabel yang sudah
disediakan. Persen kesalahan dihitung sebagai berikut:
Persen kesalahan =I A - IBU
I Ax 100%
(e) Lakukan pengujian yang sama untuk batas ukur yang lainnya (1 mA, dan
5 mA) seperti langkah (a) s/d (d) diatas.
Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut.
Gambar 4. Pengujian untuk batas ukur 1 mA dan 5 mA.
3. Lakukan pengukuran tahanan dalam dari meter rancangan saudara sebagai
berikut.
(a) Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah dengan tahanan potensiometer
R pada nilai maksimum, dan Vs pada nilai minimum (0 volt).
(b) Naikkan tegangan Vs = 1 volt, kemudian turunkan R potensiometer
perlahan-lahan sampai jarum kumparan putar menunjukkan simpangan
maksimum. Ukur dan catat nilai ini sebagai R1 .
(c) Naikkan R potensiometer perlahan-lahan sampai jarum kumparan putar
menunjukkan setengah skala, kemudian ukur dan catat nilai R
potensiometer sebagai R2.
(d) Maka tahanan dalam ampermeter rancangan kita adalah:
Rm = R2 – R1
(e) Lakukan langkah (a) s/d (d) untuk pengukuran batas ukur yang lainnya.
Catatan: Jangan melepaskan Rsh dari rangkaian sebelum saudara
melepaskan tegangan sumber V !!
(f) Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang saudara buat.
V. Tabel hasil pengukuran / perhitungan
Diketahui :
Ifs = 50.10-6 A
Rm = 4.6 Ω
n1 : 0,5.10−3
50.10−6 = 10
n2 : 1.10−3
50.10−6 = 20
n3 : 5.10−3
50.10−6 = 100
Rsh 5 mA = 4,6
100−1 = 46.76 Ω
1 mA = 4,6
20−1 = 242 Ω
0.5 mA = 4,6
10−1 = 510 Ω
Persen Kesalahan
5 mA = 5.5−5
5,5 ×100% = 7.06 %
1 mA = 1.075−1
1,075 ×100 % = 6,97 %
0.5 mA = 0.525−0.5
0.525 ×100% = 4,76 %
No Tahanan
Shunt
(perhitungan)
Arus
Batas Ukur
( IBU )
Arus meter
Standar IA
(kalibrator)
Persen
Kesalahan
%
Tahanan
Dalam
(Ohm)
1
2
3
510 Ω
242Ω
46 Ω
0.5 mA
1 mA
5 mA
0.525 mA
1.075 mA
5.5 mA
4,76%
6,97 %
7.06 %
4.63 KΩ
VI. Analisa dan Jawab Pertanyaan
Dari data tabel dan perhitungan diatas dapat diamati bahwa semakin besar
batas ukur maka semakin besar pula presentase kesalahan atau dapat
dikatakan berbanding lurus, semakin besar nilai tahanan shunt semakin kecil
persen kesalahannya.
Jawab Pertanyaan :
1. Apa yang saudara lakukan agar sebuah kumparan putar bisa dipakai
untuk mengukur arus dc diatas kemampuan arus maksimum dari
kumparan putar ?
Jika kita ingin megukur arus dc yang melebihi arus maksimum dari
sebuah kumparan putar kita tidak bisa mengukur arus tersebut, karena
sebuah kumparan putar hanya mampu menghasilkan nilai 50 mikro
Amper, namun jika kita ingin mengukur nilai arus yang maksimum dan
pada pengukuran belum menunjukkan arus maksimum kita bisa
menaikkan tegangan rangkaian agar sebuah kumparan putar
menunjukkan nilai maksimum yakni 50 mikro Amper.
2. Mengapa kita perlu mengetahui tahanan dalam dari sebuah ampermeter,
bagaimana pengaruhnya pada pengukuran ?
Karena tahanan dalam dari ampermeter berpengaruh terhadap hasil
pengukuran, nilai tahanan dalam diperlukan untuk mengetahui nilai
tahanan shunt dari sebuah ampermeter. Dan pengaruhnya sangat
berakibat pada nilai tahanan yang cukup signifikan. Karen jika nilai
tahanan dalamnya besar maka tahanan shuntnya akan memiliki nilai yang
besar.
3. Tuliskan kesimpulan untuk percobaan ini !
Dari data tabel dan perhitungan diatas dapat diamati bahwa semakin
besar batas ukur maka semakin besar pula presentase kesalahan atau
dapat dikatakan berbanding lurus, semakin besar nilai tahanan shunt
semakin kecil persen kesalahannya.
VII. Kesimpulan
Dari pecobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Merancang amperemeter bisa dengan menggunakan kumparan putar.
2. Tahanan shunt yang dibutuhkan dalam rancangan amperemeter sederhana
bisa didapatkan dari hasil kali arus simpangan maksimum dan tahanan
dalam kumparan yang dibagi dengan batas ukur amperemeter dikurangi
arus simpangan
3. Semakin besar batas ukur maka semakin besar pula presentase kesalahan
atau dapat dikatakan berbanding lurus, semakin besar nilai tahanan shunt
semakin kecil persen kesalahannya.