perbub no 196 th 2008

7
BUPATI LAMPUNG BARAT PERATURAN BUPATI LAMPUNG BARAT NOMOR: 196 TAHUN 2008 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) INSTALASI FARMASI PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG BARAT Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 2 ayat (3) dan ayat (4) Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Lampung Barat, maka diapandang perlu dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan; b. Bahwa pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan perlu diatur dengan Peraturan Bupati Lampung Barat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3452); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Upload: beny-wahyudi

Post on 23-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perbub No 196 Th 2008

TRANSCRIPT

Page 1: Perbub No 196 Th 2008

BUPATI LAMPUNG BARAT

PERATURAN BUPATI LAMPUNG BARAT NOMOR: 196 TAHUN 2008

TENTANG

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) INSTALASI FARMASI

PADA DINAS KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMPUNG BARAT Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 2 ayat (3) dan ayat (4)

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Lampung Barat, maka diapandang perlu dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan;

b. Bahwa pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi

Farmasi pada Dinas Kesehatan perlu diatur dengan Peraturan Bupati Lampung Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tentang Pembentukan

Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3452);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);

3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2000 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Page 2: Perbub No 196 Th 2008

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 12 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Lampung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2007 Nomor 14 seri D).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS

(UPT) INSTALASI FARMASI PADA DINAS KESEHATAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal I

1. Daerah adalah Kabupaten Lampung Barat 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat 3. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat 4. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Instalsi Farmasi yang

selanjutnya disebut UPTD Instalasi Farmasi Kesehatan 5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Instalasi Farmasi 6. Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Farmasi

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

INSTALASI FARMASI

Bagian Kesatu Kedndukan

Pasal 2

1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) lastalasi Farmasi adalah unsur pelaksana teknis Dinas dibidang Farmasi:

2) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Bagian Kedua

Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 3 1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai tugas pokok melaksanakan

tugas teknis operasional Daerah di bidang farmasi.

Page 3: Perbub No 196 Th 2008

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai fungsi: a. Perencanaan teknis di lingkup Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; b. Pelaksanaan teknis di lingkup Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; c. Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Instalasi Farmasi.

BAB III SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4

1) Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi terdiri dari: a. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT). b. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari:

1. Pelaksana Kepegawaian; 2. Pelaksana Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data; 3. Pelaksana Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi;

c. Kelompok Jabatan Fungsional. 2) Bagan Struktur Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi sebagaimana tercantum

dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS

Bagian Kesatu

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi

Pasal 5 1) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai tugas pokok

memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan pelaksanaan tugas pokok Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi Kabupaten Lampung Barat dalam pengelolaan obat dan alat kesehatan Puskesmas dan jaringannya

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai fimgsi a. Pelaksanaan Perencanaan Kegiatan di bidang farmasi b. Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian pelaksanaan

tugas di lingkup Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi c. Pelaksanaan urusan ketatausahaan umum dan kepegawaian dilingkup Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; d. Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan kegiatan Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Instalasi Farmasi; 3) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai tugas

Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 6

1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi di bidang Tata Usaha.

2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi mempunyai fungsi:

Page 4: Perbub No 196 Th 2008

a. Pengelolaan administrasi umum dan pengelolaan keuangan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi;

b. Pengelolaan kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengkapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi;

c. Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dilingkungan Sub Bagian Tata Usaha.

3) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas : a. Menyusun program kerja dan kegiatan tata usaha di lingkungan Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Intalasi Farmasi; b. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi dan urusan

keuangan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi; c. Melaksanakan urusan perlengkapan rumah tangga, dan pemeliharaan kantor

dilingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi; d. Melaksanakan penyusunan terhadap kebutuhan dan distribusi barang di lingkungan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; e. Melaksanakan evaluasi program dan pelaporan pelaksanaan urusan tata usaha di

lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi; f. Menilai prestasi keija bawahan berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai untuk

dipergunakan sebagai bahan dalam meningkatkan karir dan penilaian pelaksanaan kerja (DP3) Pegawai Negeri Sipil;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah atasan berdasarkan standar norma dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

Bagian Ketiga

Pelaksana Kepegawaian

Pasal 7 1) Pelaksana Kepegawaian merupakan unsur staf yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi.

2) Pelaksana Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi dalam menjalankan tugas di bidang kepegawaian tenaga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi.

3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pelaksana kepegawaian mempunyai uraian tugas: a. Menyusun program kerja dan urusan operasional kepegawaian tenaga Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; b. Melaksanakan pendataan terhadap kebutuan pegawai dilingkungan Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; c. Melaksanakan penyusunan terhadap kebutuhan dan distribusi kepegawaian tenaga

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; d. Melaksanakan evaluasi program dan pelaporan pelaksana usuran kepegawaian

tenaga di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan norma dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

Bagian Keempat Pelaksana Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data

Pasal 8

1) Pelaksana Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data merupakan unsur staf yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi.

Page 5: Perbub No 196 Th 2008

2) Pelaksana Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data mempunyai tugas pokok membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi di bidang Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data.

3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pelaksana Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data mempunyai uraian tugas : a. Merencanakan dan membuat program kerja dan kegiatan dilingkungan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi; b. Menyiapkan bahan perencanaan dalam rangka penyusunan kebijakan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan di Instalasi Farmasi; c. Melaksanakan koordinasi dan pengernbangan kegiatan perencanaan, monitoring,

evaluasi, pelaporan dan data di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi sesuai aturan yang berlaku;

d. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pengkajian data di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi;

e. Melakukan monitoring, pelaporan dan evaluasi terhadap ketersediaan, penggunaan dan pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi;

f. Melaksanakan pendataan tentang penghapusan obat yang kadaluarsa dan pemusnahan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan yang sudah tidak memenuhi standar ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

g. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran tugas; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan standar norma dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kelima Pelaksana

Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi

Pasal 9 1) Pelaksana Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi merupakan unsur staf yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi.

2) Pelaksana Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi di bidang Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi obat dan alat kesehatan.

3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pelaksana Penerimaan, Penyimpanan dan Distribusi mempunyai uraian tugas : a. Menerima, menyimpan, memelihara dan mendistribusikan sediaan farmasi, alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan; b. Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai ketersediaan dan penggunaan

persediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan; c. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran tugas; d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan standar norma dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 10

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

Pasal 11 1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan

ditetapkan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

Page 6: Perbub No 196 Th 2008

2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.

BAB VI

TATA KERJA

Pasal 12 1) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi dalam melaksanakan tugasnya

melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan; 2) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi wajib memberika laporan

pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada Kepala Dinas Kesehatan; 3) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaian sebagaimana dimaksud ayat

(2) berpedoman kepada ketentuan Peraturan Perundang-undangan; 4) Bila Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi berhalangan, maka Kepala

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi dapat menunjuk Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Pelaksana Kegiatan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya atau berdasarkan senioritas.

BAB VII

KEPEGAWAIAN

Pasal 13 1) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi diangkat dan diberhentikan oleh

Bupati atas usul Kepala Dinas Kesehatan setelah memenuhi syarat administrasi dan kualifikasi berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

2) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Intalasi Farmasi berkewajiban dan menyiapkan bahan rancangan kebijakan Kepala Dinas dibidang kepegawaian.

BAB VIII

WILAYAH KERJA

Pasal 14 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi berkedudukan di Liwa dengan wilayah kerja seluruh Kecamatan Kabupaten Lampung Barat.

BAB IX PEMBIAYAAN

Pasal 15

Pembiayaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Propinsi Lampung, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Lampung Barat dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

BAB X KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku maka segala ketentuan yang mengatur materi yang sama dan bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dinyatakan tidak berlaku.

Page 7: Perbub No 196 Th 2008

Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lampung Barat.

Ditetapkan di Liwa Pada Tanggal 112 Juni 2008 BUPATI LAMPUNG BARAT

dto

MUKHLIS BASRI DITETAPKAN LIWA PADA TANGGAL 2008

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

KABUPATEN LAMPUNG BARAT

dto

HAVAZO PIAN disampaikan kepada Yth. 1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2. Gubemur Lampung. 3. Ketua DPRD Kabupaten Lampung Barat. 4. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Lampung. 5. Himpunan Keputusan