perbedaan pernikahan dan pakaian pernikahan adat …repository.ub.ac.id/2555/1/hugo asri kusuma...

61
PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT ETNIS TIONGHOA DENGAN ETNIS TIONGHOA BENTENG SKRIPSI OLEH HUGO ASRI KUSUMA DEWA NIM 115110400111009 PROGRAM STUDI SASTRA CINA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

30 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT ETNIS TIONGHOA DENGAN ETNIS TIONGHOA

BENTENG

SKRIPSI

OLEH

HUGO ASRI KUSUMA DEWA NIM 115110400111009

PROGRAM STUDI SASTRA CINA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan
Page 3: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan
Page 4: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi 1. Nama : Hugo Asri Kusuma Dewa 2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Maret 1993 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Agama : Katolik

5. Alamat : Jl Kesadaran 1 Gg Damai 2 no.17a rt 001 rw 001 kel. Cipinang Muara, kec. Jatinegara , Jakarta Timur

6. E-mail : [email protected] B. Riwayat Pendidikan

No Jenjang

Pendidikan NAMA SEKOLAH Kota Tahun

1 SD SD St Antonius JAKARTA 1999-2005

2 SMP SMP St Antonius JAKARTA 2005-2008

3 SMA SMA St Antonius JAKARTA 2008-2011

4 S1 SASTRA CINA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2011-2017

C. Kemampuan

Lulus Sertifikasi TI Microsoft

Page 5: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini

merupakan sebuah kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa sebagai

syarat untuk mendapatka gelar sajana di Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Brawijaya. Skripsi ini berjudul Perbedaan Pernikahan adat dan Pakaian adat

Etnis Tionghoa dengan Etnis Tionghoa Benteng.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik dan

tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Ir. Ratya Anindita, M.S., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Brawijaya yang telah memberikan kesempatan sehingga

penulisan skripsi ini berjalan sampai akhir.

2. Ibu Diah Ayu Wulan, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya.

3. Ibu Wandayani Goeyardi, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan masukan, dukungan, serta bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Galih Edy Nur Widyaningsih, MTCSOL, selaku dosen penguji yang

memberi masukan terhadap penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orang tua saya yang tidak henti-hentinya memberi dukungan

kepada saya dalam keadaan apapun dengan penuh kasih sayang.

Page 6: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

6. Seluruh rekan-rekan yang telah bersedia menjadi informan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, untuk itu saran

dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan tugas akhir

ini. Semoga dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan

bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Malang, 09 Agustus 2017

Penulis

Page 7: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

ABSTRAK

Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan Adat Etnis Tionghoa Dengan Etnis Tionghoa Benteng. Program Studi Sastra Cina, Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Pembimbing : Wandayani Goeyardi,

Kata kunci : Etnis Tionghoa, Etnis Tionghoa Benteng, Pernikahan dan Pakaian

Etnis Tionghoa adalah etnis yang berasal dari negara Tiongkok. Sedangkan etnis Tionghoa Benteng merupakan etnis Tionghoa yang memiliki percampuran budaya Tiongkok dengan budaya Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa dan etnis Tionghoa Benteng. Penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa, (2) Bagaimana pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa Benteng, (3) Apa saja perbedaan pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa dengan etnis Tionghoa Benteng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai metode untuk mencari data premier. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan adat pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa dengan etnis Tionghoa Benteng dari segi waktu, tata cara, dan bentuk.

Page 8: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Benteng

: Hugo Asri Kusuma Dewa : Wandayani Goeyardi

: : 115110400111009

Benteng

?, Benteng ? Benteng

, , Benteng .

Benteng .

Page 9: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM ............................................................... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................................... 3 HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iv KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 5 ABSTRAK ......................................................................................................................... 7

................................................................................................................................ 8 DAFTAR ISI................................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix DAFTAR TABEL ........................................................................................................... 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah .............................................. Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ................................................ Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian .............................................. Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Manfaat Teoritik ......................... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat Praktis .......................... Error! Bookmark not defined.

1.5 Definisi Istilah ..................................................... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Budaya ................................................................ Error! Bookmark not defined. 2.2 Sejarah ................................................................. Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Masuknya Etnis Tionghoa di Indonesia .... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Lahirnya Etnis Tionghoa Benteng Di Indonesia ................. Error! Bookmark not defined.

2.3 Pernikahan .......................................................... Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Upacara Pernikahan Etnis Tionghoa ......... Error! Bookmark not

defined. 2.3.2 Upacara Pernikahan Etnis Tionghoa Benteng . Error! Bookmark

not defined. 2.4 Pakaian Adat ....................................................... Error! Bookmark not defined.

2.4.1 Pakaian Adat Etnis Tionghoa ...... Error! Bookmark not defined. 2.4.2 Pakaian Adat Tionghoa Benteng . Error! Bookmark not defined.

2.5 Penelitian Terdahulu ........................................... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .................................................... Error! Bookmark not defined. 3.2 Sumber Data ........................................................ Error! Bookmark not defined. 3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................. Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Wawancara ................................. Error! Bookmark not defined. 3.4 Analisis Data ....................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 10: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan ................................................................ Error! Bookmark not defined.

4.1.1Tahapan Pernikahan Etnis Tionghoa Dan Etnis Tionghoa Benteng ...................................................... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Pakaian Adat Etnis Tionghoa Dan Etnis Tionghoa Benteng ...................................................... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ......................................................... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Tahapan Pernikahan .................... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pakaian Adat ............................... Error! Bookmark not defined. 4.3 Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Adat Etnis Tionghoa Dengan Etnis

Tionghoa Benteng ................................................................................. 41

4.3.1 Perbedaan Pernikahan Adat Etnis Tionghoa Dengan Etnis Tionghoa Benteng.............................................................................................. 41

4.3.2 Perbedaan Pakaian Adat Etnis Tionghoa Dengan Etnis Tionghoa Benteng...............................................................................................42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................ Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ................................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ........................................................... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................. Error! Bookmark not defined.

Page 11: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pakaian Adat Tionghoa Benteng

.........................................................................Error! Bookmark not defined.

4.1 Prosesi Sembahyang Sam Kay .............................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.2 Prosesi Sisir Rambut ............................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.3 Thai Kek Pada Upacara Sisir Rambut .................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.4 Prosesi Uang Pelita .............................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.5 Prosesi Pemakaian Pakaian Pernikahan Adat Tionghoa Benteng .......................Error!

Bookmark not defined.

4.6 Prosesi Sembahyang Thian Tie Kong ..................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.7 Prosesi Ritual Pai Jiu ...........................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.8 Makanan 12 Mangkok .........................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.9 Prosesi Saweran ...................................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.10 Prosesi Kamar Pengantin ..................................................................................Error!

Bookmark not defined.

Page 12: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

4.11 Prosesi Suap Suapan ..........................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.12 Onde ...................................................................................................................Error!

Bookmark not defined.

4.13 Buah Atep

...........................................................................................................Error! Bookmark not

defined.

4.14 Agar-agar

............................................................................................................Error! Bookmark

not defined.

4.15 Kue Lapis

............................................................................................................Error! Bookmark

not defined.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Tahapan Pernikahan Etnis Tionghoa dan Etnis Tionghoa Benteng ...................Error!

Bookmark not defined.

4.2 Pakaian Etnis Tionghoa Dan Etnis Tionghoa Benteng ......................................Error!

Bookmark not defined.

Page 13: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan
Page 14: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pernikahan merupakan salah satu perayaan yang dapat

mempersatukan laki-laki dan perempuan. Tujuan penikahan sebenarnya

bukan hanya mempersatukan keluarga laki-laki dan keluarga perempuan

tetapi ada yang lebih besar yaitu mempersatukan budaya, suku, dan ras pihak-

pihak yang akan melangsungkan pernikahan. Pernikahan di Indonesia juga

memiliki dasar hukum.

Menurut Mubarok (2016:20), “Pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun

1974 tentang pernikahan adalah sebuah ikatan lahir batin antara seorang laki-

laki dengan seorang perempuan sebagai suami isteri dengan tujuan untuk

membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal yang

didasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam cara dalam

melaksanakan proses pernikahan, salah satunya etnis Tionghoa. Etnis

Tionghoa memiliki tata cara pernikahan yang cukup panjang dalam

prosesnya, salain itu pakaian adat pernikahan Etnis Tionghoa cukup menarik.

Akan tetapi terdapat etnis Tionghoa di Indonesia tidak serupa dalam

menjalankan adat pernikahan dan pakaiannya, yaitu Tionghoa Benteng.

Page 15: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

2

Etnis Tionghoa Benteng merupakan etnis Tionghoa yang memiliki

budaya pernikahan dan pakaian adat yang unik, karena di dalamnya terdapat

percampuran budaya antara etnis Tionghoa dengan suku Betawi. Maka dari

itu proses pernikahan dan pakaian adat Tionghoa Benteng sedikit berbeda

dengan etnis Tionghoa pada umumnya. Makmuri (2014:86) mengatakan

perkawinan adat merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seseorang,

sebab perkawinan itu tidak hanya menyangkut laki-laki dan perempuan, tetapi

juga kedua keluarga besarnya. Perkawinan dan pakaian adat yang digunakan

etnis Tionghoa dan etnis Tionghoa Benteng di Indonesia telah diakui

kebenarannya. Di dalam perkawinan dan pakaian adat etnis Tionghoa dan

etnis Tionghoa Benteng terdapat proses dan bentuk yang tidak serupa dengan

etnis Tionghoa pada umumnya. Fokus penelitian ini terletak pada perbedaan

pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa dan etnis Tionghoa Benteng.

Penelitian ini memilih topik perbedaan pernikahan dan pakaian adat

Tionghoa dan Tionghoa Benteng, karena pada topik tersebut mempunyai

persamaan dalam kehidupan etnis Tionghoa. Berdasarkan hal tersebut

penelitian ini dilaksanakan karena tertarik pada perbedaan adat pernikahan

dan pakaian yang digunakan pada saat pernikahan antara etnis Tionghoa

dengan etnis Tionghoa Benteng.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 16: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

3

1. Bagaimana pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa?

2. Bagaimana pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa Benteng?

3. Apa saja perbedaan pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa dengan

etnis Tionghoa Benteng?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa.

2. Untuk mengetahui pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa Benteng.

3. Mengetahui perbedaan yang terdapat pada pernikahan dan pakaian etnis

Tionghoa dengan etnis Tionghoa Benteng

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritik

1. Untuk menambah referensi tentang adat pernikahan dan pakaian etnis

Tionghoa dan etnis Tionghoa Benteng.

2 Sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian sejenis di masa

yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Menambah pengetahuan tentang masyarakat adat Tioghoa dan

Tionghoa Benteng.

2. Memberikan pemahaman adat-adat Tionghoa dan Tionghoa Benteng.

Page 17: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

4

1.5 Definisi Istilah

1. Etnis Tionghoa : Sebutan di Indonesia intuk orang-orang dari

suku atau bangsa Tiongkok (Hari Pruwati,

2009:26).

2. Etnis Tionghoa Benteng : Masyarakat Tionghoa berkulit hitam dan sudah

menikah bercampur dengan pribumi (Eunike

Febrianka, 2012:7).

3. Pernikahan :Ikatan yang kuat yang didasari oleh perasaan

cinta yang sangat mendalam dari masing-

masing pihak untuk bergaul guna memelihara

kelangsungan manusia di bumi (Bachtiar, 2004:

30).

4. Pakaian : Pakaian adalah barang yang dipakai untuk

melindungi tubuh dari panas (KBBI, 2005:

813).

Page 18: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

5

Page 19: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Budaya

Budaya merupakan pengetahuan yang diperoleh seseorang dan

digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman yang menghasilkan

perilakukanya. Kaplan dan Manners (2003:77) mengatakan untuk melihat

persamaan budaya dapat menggunakan kacamata psikobiologis, yaitu

kesamaan bentuk dan pola budaya yang cenderung bertitik temu sedangkan

untuk melihat perbedaan budaya dapat menggunakan infra-spesifik, yaitu

dengan mempelajari mekanisme, struktur, serta sarana-sarana diluar akal

manusia (gerakan manusia yang digunakan untuk mengubah dirinya sehingga

dapat diketahui perbedaan keyakinan, perlikaku, nilai, dan bentuk sosial

antara kelompok).

2.2 Sejarah

2.2.1 Masuknya Etnis Tionghoa di Indonesia

Menurut Frederick Bart dan Zastrow dalam Hulopi (2015:6) etnis

adalah himpunan manusia karena kesamaan ras, agama, asal-usul

bangsa ataupun kombinasi dari ketiganya yang terikat oleh sistem nilai

dan budayanya, termasuk keunggulan suatu ras tertentu.

Leluhur orang etnis Tionghoa berimigrasi sejak ribuan tahun yang

lalu. Darini (2009:2) memaparkan awal mula datangnya etnis Tionghoa

ke Indonesia sejak masa Dinasti Han (206 SM – 220 M). Pada masa itu,

Page 20: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Tiongkok telah membuka hubungan perdagangan dengan negara-negara

yang ada di kawasan Asia Tenggara.

Selain urusan berdagang, beberapa pendeta Budha dari Tiongkok

juga melakukan perjalanan religi. Hal itu dapat diketahui dari catatan

perjalanan I-Tsing tahun 664 M. I-Tsing adalah seorang pendeta Budha

dari Tiongkok. I-Tsing menyatakan bahwa tahun 664 M telah datang

seorang pendeta bernama Hwi-ning ke Holing (Jawa utara), dan tinggal

di sana selama 3 tahun. Tahun 671 M I-Tsing melakukan perjalanan ke

India dari Kanton melalui Shihli-fo-shih (Sriwijaya) dan singgah

selama 6 bulan untuk mempelajari tata bahasa Sansekerta (Jufrida,

2007:24).

Pada tahun 1289, kaisar Tiongkok, Kubilai Khan mengirim

seorang utusan, yaitu Meng Ki, ke kerajaan Singosari di Jawa Timur,

meminta agar Singosari mengakui kedaulatan kerajaan Tiongkok.

Namun Kertanegara menolak dan melukai Meng Ki. Kubilai Khan

merasa dipermalukan dan mengirim 10.000 serdadu untuk menghukum

Singosari pada tahun 1292. Namun ekspedisi ini gagal, pasukan

tersebut diserang dan diusir oleh Raden Wijaya (Jufrida, 2007:25).

Wijayakusuma dalam Darini (2009:4) juga menjelaskan pada tahun

1628 jumlah warga etnis Tionghoa di Batavia baru berjumlah 3000

jiwa, pada tahun 1739 meningkat menjadi 10.574 jiwa. Pada tahun 1815

dari total jumlah penduduk di Jawa sebesar 4.615.270 jiwa, terdapat

94.441 orang (2,04%) dari golongan etnis Tionghoa.

Page 21: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa etnis Tionghoa

datang ke Indonesia pada tahun 664 M, memiliki tujuan utama

berdagang dan juga memperlajari bahasa Sansekerta, hal ini diperkuat

dengan ditemukannya catatan perjalanan I-Tsing yang menyatakan

tidak ada orang Tionghoa yang menetap di Jawa. Selain catatan

perjalanan pendeta budha I-Tsing juga ditemukan tembikar Tiongkok,

kapak batu giok, gendrang perunggu yang memiliki kesamaan dengan

gendang perunggu Tiongkok pada masa dinasti Han, dan penemuan

batu tulis di Guangzhou yang mengisahkan persahabatan yang terjalin

antara Tiongkok dan Nusantara (Setiono 2008:1-23)

2.2.2 Lahirnya Etnis Tionghoa Benteng Di Indonesia

Feberianka (2012:4) mengatakan sejarah Tionghoa Benteng sulit

dipisahkan dengan kawasan Pasar Lama yang berada di tepi sungai dan

merupakan permukiman pertama masyarakat Tionghoa di sana.

Asal-usul kata Tionghoa Benteng, tidak terlepas dari kehadiran

Benteng Makassar yang terletak di tepi sungai Cisadane (sekarang

sudah rata dengan tanah). Pada jaman itu banyak etnis Tionghoa yang

kurang mampu tinggal di luar Benteng Makassar sehingga mereka

membuat perkampungan di sekitar Benteng tersebut. Dari sanalah

muncul istilah “Tionghoa Benteng”.

Page 22: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

2.3 Pernikahan

Pernikahan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan

bermasyarakat. Pernikahan adalah salah satu peristiwa yang sangat penting

dalam kehidupan masyarakat kita, sebab pernikaan itu tidak menyangkut laki-

laki dan perempuan saja, tetapi juga orang tua kedua belah pihak, saudara

saudaranya bahkan kerluarga besarnya (Makmuri, 2014:86).

Dalam Pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang pernikahan

terlulis pernikahan sebuah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan

seorang perempuan sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk

keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal yang didasarkan pada

Ketuhanan Yang Maha Esa (Mubarok 2016:20).

2.3.1 Upacara Pernikahan Etnis Tionghoa

Suryadinata (2005:1), “Secara budaya masyarakat Tionghoa

Indonesia dapat dibagi menjadi dua kalangan peranakan berbahasa

Indonesia dan kalangan totok berbahasa Tionghoa.” Kalangan

peranakan dan kalangan totok bukan didasari dari kelahiran atau

percampuran budaya didalamnya, melainkan didasari oleh penyesuaian

derajat dan akulturasi dari perantau etnis Tionghoa terhadap

kebudayaan Indonesia. Kalangan peranakan merupakan kalangan yang

berasal dari suku bangsa Hokkien provinsi Fukien bagian selatan,

kalangan totok merupakan kalangan yang berasal dari suku bangsa

Hakka provinsi Kwantung

Page 23: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Walaupun etnis Tionghoa dibagi menjadi dua kalangan tetapi

dalam proses pernikahan mereka masih tetap menerapkan budaya dari

leluhurnya. Pernikahan etnis Tionghoa merupakan kegiatan yang paling

dinanti oleh etnis Tionghoa yang sudah dewasa karena akan menjadi

acara yang sangat luar biasa dalam kehidupan seseorang laki-laki atau

perempuan yang sudah bisa mencari pasangan hidupnya untuk

membentuk keluarga sendiri dan membentuk keturunan mereka.

Sehingga untuk melakukan pernikahan, etnis Tionghoa memilih hari,

jam dan tanggal yang baik sebagai bentuk harapan agar pernikahan

dapat langgeng sampai akhir hayat mereka. Dalam acara pernikahan

Tionghoa, tidak hanya sebagai simbol formalitas bahwa laki-laki dan

perempuan sudah menikah, tapi etnis Tionghoa harus menganggap

bahwa dalam melakukan pernikahan tersebut harus sakral sesuai

dengan generasi sebelumnya dan adat pernikahan pada etnis Tionghoa

tidak musnah.

Upacara pernikahan etnis Tionghoa yang beradaa di Indonesia

masih membawa adat budaya asli dari negara Tiongkok; yakni etnis

Tionghoa dilarang menikah dalam satu marga yang sama karena

dianggap masih memiliki hubungan keluarga. Tapi dalam pernikahan

etnis Tionghoa ada beberapa masyarakat Tionghoa yang

memperbolehkan menikah dalam satu marga karena keluarga takut

hartanya akan jatuh ke orang lain yang berbeda marga (Suryadinata

2005:7).

Page 24: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

2.3.2 Upacara Pernikahan Etnis Tionghoa Benteng

Ubed (2016:1) menyatakan sebagai berikut:

Pernikahan adat Tionghoa Benteng yang sering

disebut dengan Cio Tau, memiliki tahapan yang panjang.

Secara harfiah Cio Tau berarti “mendandani rambut”, yaitu

proses menyisir rambut kedua mempelai yang dilakukan

oleh saudara atau kerabat mempelai. Cio Tau sebenarnya

merupakan salah satu proses dalam pernikahan adat

Tionghoa, yaitu sebuah ritual perlintasan (rite of passage)

yang harus dilaksanakan sebagai momen pemurnian dan

inisiasi peralihan dari fase kanak-kanak menjadi dewasa.

Ritual Cio Tau dianggap sakral dan hanya boleh dilaksanakan

sekali seumur hidup dalam proses pernikahan. Bagi janda atau duda

tidak diperkenankan untuk melaksanakan Cio Tau, kecuali pada

pernikahan sebelumnya tidak melaksanakan ritual Cio Tau (Ubed

2016:1). Orang Tionghoa Benteng yang belum melaksanakan ritual Cio

Tau dianggap belum sepenuhnya dewasa. Bahkan di masa lalu, anak-

anak yang lahir dari pasangan yang belum melaksanakan Cio Tau

dianggap sebagai anak yang tidak sah (anak haram). Sebelum

melakukan pemberkatan pernikahan, sebaiknya Cio Tau dilakukan

terlebih dahulu.

. Selaras dengan hal tersebut Tan Yan Oe (wawancara 01 mei

2016) mengatakan upacara pernikahan Etnis Tionghoa Benteng

sangatlah panjang, dan dilakukan satu hari penuh, karena setiap proses

Page 25: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

upacara pernikahan memiliki makna yang terkandung, dan pernikahan

tersebut dikenal dengan istilah Cio Tau.

Dalam Cio Tau mengikuti agama yang dianut, apabila beragama

Non-Muslim proses Cio Tau akan dilaksanakan sebelum perberkatan

pernikahan yang dipimpin oleh keluarga yang dituakan, sedangkan

untuk beragama Muslim proses Cio Tau dilaksanakan setelah ijab kabul

yang dipimpin oleh perempuan Muslim yang dituakan dan sudah

pernah memimpin acara Cio Tau.(Wawancara Tan Yan Oe, 01 mei

2016).

2.4 Pakaian Adat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 716), pakaian

adalah sebuah barang yang dipakai. Selanjutnya kata adat daam KBBI

(2005:1) berarti sebuah budaya atau cara yang sudah menjadi kebiasaan dan

memiliki ciri khas. KBBI (2005:716) menjelaskan pakaian adat adalah

pakaian resmi khas suatu daerah. Hal tersebut diperkuat oleh Yunanto

(2015:2) yang menyatakan bahwa pakaian adat merupakan simbol

kebudayaan suatu daerah, dan penggunaan pakaian adat digunakan untuk

memperingati hari besar seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan hari

besar lainnya.

2.4.1 Pakaian Adat Etnis Tionghoa

Herman Tan (2015) Pakaian tradisional etnis Tionghoa sangat

rumit dengan sulaman benang emas dan sutera, juga terdapat berbagai

motif yang melekat indah pada pakaian. Ada berbagai pakaian

Page 26: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

tradisional etnis Tionghoa yang dikenal, serta dijadikan contoh pakaian

tradisional negara-negara Asia yang dahulu pernah menjadi jajahan

negara Tiongkok atau bagian dari negara Tiongkok.

Ada berbagai macam pakaian tradisional negara Tiongkok,

diantaranya: Jubah Labuh, Samfoo, Hanfu dan Cheongsam yang

banyak digunakan dalam upacara khusus agama dan upacara besar

seperti pernikahan dan tahun baru (Herman Tan 2015:1).

2.4.2 Pakaian Adat Tionghoa Benteng

Pakaian adat etnis Tionghoa Benteng merupakan perpaduan antara

pakaian adat etnis Tionghoa dan pakaian adat suku Betawi. Pakaian

adat laki-laki berupa pakaian koko hitam dan celana panjang, dengan

topi caping. Sedangkan perempuan dinamakan Hwa Kun, yang berupa

blus dan bawahan lengkap dengan hiasan kepala disertai tirai penutup.

Namun seringkali digunakan kebaya encim, dengan aksen kembang

goyang sebagai hiasan kepala (Ensiklopedia, n.d). Hal tersebut

diperkuat oleh Arnold (wawancara, 20 April 2016) dan Tan Yan Oe

(wawancara, 01 mei 2016) yang sepakat mengatakan bahwa pakaian

adat etnis Tionghoa Benteng merupakan pakaian percampuran antara

budaya, hal tersebut dapat dibuktikan pakaian perempuan berupa

Kebaya Encim yang merupakan kombinasi antara baju Cheongsam

dengan kebaya khas melayu, dan menggunakan hiasan kepala berupa

kembang goyang

Page 27: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 2.1 Pakaian Adat Tionghoa Benteng

2.5 Penelitian Terdahulu

Skripsi Steven Rusny (2012), Jurusan Sastra Mandarin Fakultas

Sastra, Universitas Bina Nusantara Jakarta yang berjudul „Analisis Tradisi

Perayaan ‘Dongzhi’ Masyarakat China Benteng di Tanggerang’ dengan

menggunakan metode Kualitatif dengan mewawancarai narasumber.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah

yaitu: Bagaimana proses tradisi perayaan Dongzhi pada masyarakat China

Benteng di Tanggerang. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut

dilakukan wawancara terhadap narasumber. Hasil penelitian menunjukan

bahwa tradisi perayaan Dongzhi pada masyarakat Tionghoa Benteng di

Tanggerang masih di pegang teguh dan dilaksanakan setiap tanggal 22 atau

23 Desember dalam kalender „Lunar‟. Di dalam perayaan Dongzhi juga

terdapat akulturasi dengan budaya lokal. Sebagai contoh jika ada keluarga

yang sedang berduka maka keluarga tersebut dilarang untuk membuat onde.

Page 28: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Skripsi Hari Purwati (2015), Jurusan Politik dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang yang berjudul „Adat

Perkawinan Etnis Tionghoa’ dengan menggunakan metode kualitatif dengan

mewawancarai narasumber Saeful Mustofa Lie. Penelitian ini dilakukan

untuk menjawab rumusan masalah yaitu: Bagaimana proses perkawinan adat

etnis Tionghoa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkawinan etnis

Tionghoa didasari unsur kekerabatan, keluhuran, dan kemanusiaan. Upacara

pernikahan tidaklah dilakukan secara seragam di semua tempat, tetapi

terdapat berbagai variasi menurut tempat diadakannya.

Persamaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah

menggunakan metode kualitatif yang menggunakan teknik wawancara

dengan informan yang berkompeten. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

objek penelitiannya. Keunggulan penelitian ini dibanding dengan penelitian

terdahulu adalah peneliti terdahulu tidak memasukkan tentang pakaian adat

yang digunakan saat melakukan sesi pernikahan atau adat budaya lainnya

dan perbedaan antara budaya Tionghoa dengan Tionghoa Benteng.

Page 29: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk

melaksanakan kegiatan penelitian (Mulyana, 2008:145).

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan

untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung

pada saat ini atau saat yang lampau (Furchan, 2004:54)

Moleong (2007:3) memaparkan metode kualitatif merupakan prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dan perilaku dari orang-orang yang diamati. Berdasarkan uraian

di atas, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena dalam

penelitian ini dapat disimpulkan data hasil analisis akan dipaparkan dengan

kata-kata dan bukan berupa angka-angka.

3.2 Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data utama dan sumber

data pendukung. Sumber data utama yang digunakan adalah informasi yang

diperoleh dari wawancara dengan informan bernama Tan Yan Oe tentang

pernikahan dan pakaian adat Tionghoa Benteng. Sumber data pendukung

Page 30: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

yang digunakan berupa buku refrensi, jurnal, dan situs internet yang

berkaitan dengan pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Menurut Kriyantono

(2009:93), “Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang

biasanya dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan salah satu atau

gabungan dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi.”

3.3.1 Wawancara

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yan mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2011: 186), “Wawancara

bertujuan untuk mengkostruksi mengenai orang, kejadian, organisasi,

perasaan. Motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain”. Jenis

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

buku terbuka, yakni mengunakan pertanyaan buku. Urutan pertanyaan,

kata-kata, dan cara penyajian pun sama untuk setiap informan.

Page 31: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

1. Kriteria Informan

Menurut Latief (2010:72), “dalam penelitian kualitatif,

kedudukan informan menjadi sangat penting, artinya dia merupakan

sumber informasi sekaligus sumber data yang utama bagi peneliti.

Karena jika tidak ada informan maka tidak ada informasi, dan bila

tidak ada informasi maka tidak ada studi.”

Informan dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:

Etnis Tionghoa Benteng berumur 20 tahun ke atas, dapat mengerti

dan memahami pertanyaan, tegas, dan terbuka terhadap pertanyaan

yang diajukuan.

2. Deskripsi Informan

Informan A, bernama Tan Yan Oe berumur 58 tahun, status

menikah memiliki 4 anak dalam pernikahan yang menggunakan

adat Tionghoa Benteng

Informan B, bernama Arnold berumur 24 tahun, status belum

menikah yang merupakan keturunan dari etnis Tionghoa Benteng

3.4 Analisis Data

Analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan –

bahan lain. Sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Page 32: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data diuraikan dengan tahapan

sebagai berikut

1) Wawancara dengan narasumber tentang pernikahan dan pakaian adat etnis

Tionghoa Benteng.

2) Mencari informasi data tentang pernikahan dan pakaian adat etnis

Tionghoa.

3) Mencari perbedaan pernikahan dan pakaian adat etnis Tionghoa dengan

etnis Tionghoa Beteng

4) Mendeskripsikan perbedaan kedua objek tersebut.

5) Menarik kesimpulan dari kedua objek tersebut.

Page 33: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

BAB IV

Temuan Dan Pembahasan

4.1 Temuan

4.1.1 Tahapan Pernikahan Etnis Tionghoa Dan Etnis Tionghoa Benteng

Tabel 4. 1 Tahapan Pernikahan Etnis Tionghoa dan Etnis Tionghoa

Benteng Pernikahan Etnis

Tionghoa

Tahapan Pernikahan Etnis Tionghoa

Benteng

1) Lamaran

2) Penentuan waktu yang

baik untuk

melaksanakan

pernikahan

3) Seserahan atau sangjit

4) Acara menghias kamar

5) Menyalakan lilin

6) Siraman

7) Menyisir rambut

8) Kegiatan Teh Pai

Upacara satu

minggu sebelum

pernikahan

1) Lamaran

2) Seserahan

1) Mempelai laki-laki

membawa barang

untuk mempelai

perempuan

2) Upacara Sembahyang

Upacara satu hari

sebelum pernikahan

1) Upacara penghormatan

kepada orang tua dan

keluarga

Upacara pernikahan 1) Sembahyang Sam Kay

2) Upacara sisir rambut

3) Uang pelita

4) Pemakaian pakaian adat

pernikahan

5) Sembahyang Tian Tie

Kong

6) Ritual Pai Jiu

7) Makanan 12 mangkok

Page 34: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

8) Saweran

9) Kamar pengantin

10) Suap-suapan

11) Sembahyang Tian Tie

Kong

12) Teh Pai

Page 35: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

4.1.2 Pakaian Pernikahan Adat Etnis Tionghoa Dan Etnis Tionghoa

Benteng

Tabel 4.2 Pakaian Pernikahan Etnis Tionghoa Dan Etnis Tionghoa

Benteng Etnis Tionghoa Etnis Tionghoa Benteng

Pakaian Pernikahan Etnis

Tionghoa.

Pakaian Adat Pernikahan Etnis

Tionghoa Benteng

Page 36: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tahapan Pernikahan

4.2.1.1 Etnis Tionghoa

1. Upacara Satu Minggu Sebelum Pernikahan

Upacara pernikahan etnis Tionghoa mulai

dilaksanakan satu minggu sebelum acara pernikahannya,

dikarenakan prosesi pernikahan yang cukup banyak dan

sakral. Berikut tahapan pernikahan satu minggu sebelum

pernikahan etnis Tionghoa.

1) Lamaran.

Dalam acara lamaran Tionghoa zaman sekarang,

calon mempelai laki-laki dapat mengganti barang

keperluan rumah tangga dengan perhiasan bagi calon

mempelai perempuan

2) Penentuan waktu yang baik untuk pernikah

Dalam adat pernikahan masyarakat Tionghoa, ada

kebiasaan menghitung peruntungan calon mempelai

melalui fengshui dengan menghitung unsur-unsur pada

shio kedua mempelai. Jika seandainya ditemukan

ketidakcocokan maka ada cara pemecahan yang bisa

dipilih berdasarkan perhitungan feng shui. Perhitungan

feng shui terkait dengan jam, hari, tanggal dan tahun

pelaksanaan pernikahan. Untuk menghitung waktu yang

baik ini diperlukan bantuan seorang ahli feng shui

Page 37: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

xiansheng yaitu orang yang sangat paham tentang

perhitungan jam, hari, tanggal, bulan dan tahun yang baik

yang dapat membawa keberuntungan.

3) Seserahan atau Sangjit

Dalam pelaksanaan sangjit di Tiongkok juga harus

mencari hari, tanggal dan jam yang baik, sama seperti

pada prosesi lamaran. Tetapi pada saat ini, untuk

mempersingkat waktu ada juga yang melaksanakan sangjit

pada waktu prosesi lamaran,

Barang-barang yang dipersiapkan pihak

mempelai laki-laki untuk lamaran:

Pakaian atau kain untuk mempelai perempuan.

Maksudnya adalah segala keperluan sandang mempelai

perempuan akan dipenuhi oleh mempelai laki-laki.

Uang susu dan uang pesta (masing-masing di amplop

merah). Pihak mempelai perempuan biasanya mengambil

uang susu secara penuh/keseluruhan, uang susu dapat

diartikan sebagai uang yang dikeluarkan orangtua

mempelai perempuan saat merawat anaknya dari bayi

hingga berumur dewasa. Uang pesta diartikan sebagai

uang yang digunakan kedua mempelai untuk

melaksanakan proses perikahan, apabila keluarga wanita

Page 38: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

mengambil seluruh uang pesta, artinya pesta pernikahan

tersebut dibiayai oleh keluarga perempuan.

Nampan berisi 18 buah sebagai lambang kedamaian,

kesejahteraan dan rejeki.

Sepasang lilin merah yang diikat pita merah dengan

motif naga sebagai simbol perlindungan untuk

menghalau pengaruh negatif. Pihak perempuan

mengambil 1 pasang, dan 1 pasang lagi dikembalikan

kepada pihak laki-laki. Warna merah pada lilin

melambangkan keberuntungan pada pernikahannya, lilin

melambangkan penerangan dalam pernikahannya, dan

naga melambangkan perlindungan dalam pernikahannya.

Sepasang kaki babi (bisa digantikan dengan makanan

kaleng yang berjumlah 8-12 kaleng), beserta 6-12 kaleng

kacang polong yang diartikan sebagai lambang keluarga

peengantin tidak kekurangan makanan.

Senampan yang berisi kue mangkok berwarna

merah sebanyak 18 potong, sebagai lambang

kelimpahan dan keberuntungan untuk keluarga

pengantin.

Senampan dua botol arak yang disimbolkan sebagai

bagian dari keluarga besar. Pihak mempelai perempuan

mengambil semuanya, dan ditukar dengan dua botol

Page 39: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

sirup merah ke pihak mempelai laki-laki. Penukaran dua

botol arak dengan dua botol sirup bermakna

persahabatan dan kepedulian keluarga terhadap

pernikahannya.

4) Acara Menghias Kamar.

Menghias kamar pengantin dilakukan oleh kerabat

yang sudah menikah dari kedua mempelai laki-laki dan

perempuan. Dalam menghias kamar selalu menggunakan

warna khas orang Tionghoa yaitu warna merah sebagai

tanda kebahagiaan dan semangat hidup juga dihiasi lampu

lentera dengan gambar naga atau burung phoenix yang

berpasang-pasangan yang melambangkan perlindungan

dan keabadian dalam pernikahannya.

5) Menyalakan Lilin

Lilin berwarna merah dinyalakan pada dini hari

(sekitar pukul satu) dan harus tetap dijaga supaya menyala

sampai tiga hari setelah acara pernikahan. Nyala lilin

sangat dipercaya dapat mengusir bala dan pengaruh buruk

serta bermakna sebagai penerang kehidupan yang akan

dijalani kedua mempelai.

6) Siraman

Pagi hari sebelum dilakukan acara siraman dirumah

masing-masing kedua mempelai melakukan penghormatan

Page 40: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

dan pemujaan kepada leluhurnya. Acara siraman

dilakukan oleh orang tua dari kedua mempelai dan kerabat

dekat yang telah menikah. Saat siraman kedua calon

mempelai dimandikan dengan air yang diberi wewangian

dan bunga mawar, melati, kenanga dan daun pandan.

Makna tradisi siraman adalah untuk membersihkan diri

dari segala hal yang buruk serta menolak bala.

7) Menyisir Rambut.

Upacara tradisi menyisir rambut calon mempelai

perempuan. Beberapa benda pelengkap tradisi menyisir

rambut calon mempelai perempuan, seperti alat penakar

beras yang penuh berisi beras, timbangan obat, alat

pengukur panjang, cermin, sisir, gunting, pedang, pelita,

benang sutera lima warna, yang semuanya diletakkan di

atas meja kecil di hadapan calon mempelai perempuan.

Benda-benda ini mengandung ajaran moral yang sangat

berguna bagi kedua mempelai dalam mengarungi

kehidupan rumah tangga. pelaksanaan menyisir rambut

calon mempelai perempuan ini dilakukan oleh ibu atau

kerabat perempuan yang rumah tangganya langgeng dan

memiliki keturunan yang baik. Calon mempelai

perempuan akan disisir sebanyak empat kali. Setiap kali

Page 41: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

menyisir akan diucapkan doa yang maknanya sebagai

berikut:

Sisiran pertama diucapkan doa yang bermakna

hidup bersama sampai akhir hayat.

Sisiran kedua diucapkan doa yang bermakna

rumah tangga yang bahagia dan harmonis.

Sisiran ketiga diucapkan doa yang bermakna

diberkati dengan banyak keturunan yang baik.

Sisiran keempat diucapkan doa yang bermakna

diberkati dengan kesehatan dan umur panjang.

8) Kegiatan Teh Pai.

Kegiatan teh pai adalah memperkenalkan calon

mempelai laki-laki dan perempuan kepada orangtua, sanak

keluarga dari salah satu pihak. Kegiatan ini juga terdapat

upacara jualan teh yang dilakukan oleh keluarga mempelai

laki-laki dan perempuan sebagai bukti penghormatan agar

mau mendoakan pernikahannya menjadi pasangan

keluarga yang bahagia.

2. Upacara Satu Hari Sebelum Pernikahan

Satu hari sebelum hari pernikahan, keluarga calon

mempelai laki-laki datang ke rumah keluarga calon mempelai

perempuan dengan membawakan barang-barang yang

diperlukan, tetapi untuk calon mempelai laki-laki dilarang

Page 42: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

mendekati calon mempelai perempuan sampai hari

pernikahan berlangsung.

3. Upacara Sembahyang

Upacara sembayang dilaksanakan tengah malam

satu hari sebelum pernikahan akan berlangsung, harapan

kedua agar permohonan kedua calon yang menikah tersebut

bisa terkabul. Selain sembayang kepada Tuhan, kedua

mempelai juga memohon kepada alam, leluhur, orang tua,

dll.

4. Pernikahan

Proses pernikahan dilakukan di Kelenteng dengan

mendatangkan pandeta dan catatan sipil. Kelenteng hanya

menjadi tempat upacara pernikahan berlangsung dan

penghormatan kepada Tuhan serta leluhur dengan harapan

bisa mendapatkan kebahagiaan ketika sudah menikah.

5. Upacara Penghormatan Kepada Orang Tua dan keluarga

Ketika sudah melakukan pernikahan di Kelenteng,

kedua calon mempelai kembali ke rumah untuk melakukan

penghormatan kepada kedua orang tua, keluarga, dan

kerabat dekatnya. Setiap penghormatan harus dibalas

dengan angpao/hongpao (dapat berupa uang atau

perhiasan). Untuk penghormatan dilakukan dengan cara

posisi bersujut lalu berdiri dihadapan kedua keluarganya.

Page 43: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

6. Upacara Setelah Acara Pernikahan

Setelah selesai melakukan upacara penghormatan

dengan menggunakan pakaian yang mencirikan adat etnis

Tionghoa, mempelai laki-laki dan perempuan berganti

pakaiannya untuk melanjutkan acara pesta pernikahan di

tempat lain yakni hotel atau gedung sebagai wujud perayaan

pernikahan.

4.2.1.2 Etnis Tionghoa Benteng

Wawancara Tan Yan Oe, 01 Mei 2016.

1. Sembahyang Sam Kay

Sembahyang Sam Kay merupakan sembahyang

yang dilakukan untuk meminta Rahmat dan perlindungan

kepada Tuhan agar pelaksanaan pernikahan dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Pada proses sembahyang Sam Kay

orang tua mempelai laki-laki pertama akan melaksanakan

terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan oleh orang tua

mempelai perempuan.

Gambar 4.1 Prosesi Sembahyang Sam Kay

Page 44: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

2. Upacara Sisir Rambut

Pelaksanaan menyisir rambut calon mempelai

perempuan ini dilakukan oleh ibu atau kerabat perempuan

yang rumah tangganya langgeng dan memiliki keturunan

yang baik. Calon mempelai perempuan akan disisir

sebanyak empat kali. Setiap kali menyisir akan diucapkan

doa yang maknanya sebagai berikut:

1) Sisiran pertama diucapkan doa yang bermakna

hidup bersama sampai akhir hayat.

2) Sisiran kedua diucapkan doa yang bermakna rumah

tangga yang bahagia dan harmonis.

3) Sisiran ketiga diucapkan doa yang bermakna

diberkati dengan banyak keturunan yang baik.

4) Sisiran keempat diucapkan doa yang bermakna

diberkati dengan kesehatan dan umur panjang.

Pada upacara sisir rambut mempelai wanita akan duduk

dikursi yang diletakkan di atas tampah bergambar Thai Kek.

Gambar 4.2 Prosesi Sisir Rambut

Page 45: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 4.3 Thai Kek Pada Upacara Sisir Rambut

3. Uang Pelita

Uang pelita merupakan tahapan orang tua mempelai

perempuan dan mempelai laki-laki, keluarga dan kerabat

memberikan uang yang dimasukkan ke dalam gantang yang

bertujuan bekal kehidupan membangun rumah tangga.

Setiap kerabat dan keluarga yang memberikan uang pelita,

kedua mempelai harus membalasnya dengan Soja (ucapan

terimakasih dengan menempelkan kedua tangan dilanjutkan

dengan membukukan badan).

Page 46: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 4.4 Prosesi Uang Pelita

4. Pemakaian Pakaian Adat Pernikahan

Pada tahapan ini para mempelai akan dipakaikan

pakaian adat pernikahan lengkap (dikenal Hwa Kun).

Mempelai wanita akan dikenakan sanggul dan dipasang

kembang goyang 22 buah (dapat disebut kembang gede),

kemudian pada dahi mempelai wanita akan ditempelkan

kertas merah berbentuk bulan yang menandakan masih

perawan. Sedangkan pada mempelai pria akan dikenakan topi

caping.

Page 47: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 4.5 Prosesi Pemakaian Pakaian Pernikahan

Adat Tionghoa Benteng

5. Sembahyang Tian Thie Kong

Sembahyang Tian Thie Kong dilaksanakan oleh

kedua mempelai dengan didampingi oleh kedua orang tua

masing-masing mempelai. Sembahyang Tiang Thie Kong

dilaksanakan di luar rumah, karena sembahyang ini bertujuan

untuk meminta restu kepada leluhur atas pernikahannya.

Gambar 4.6 Prosesi Sembahyang Thian Tie Kong

Page 48: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

6. Ritual Pai Jiu

Ritual Pai Jiu memiliki arti penghormatan kepada

orang tua dengan cara menuangkan arak sebagai tanda rasa

bakti, balas budi, cinta kasih, dan kasih sayang karena telah

menerima sejak lahir hingga menikah, serta memohon doa

restu dengan harapan tercapainya kesuksesan di dalam

kehidupan berumah tangga.

Gambar 4.7 Prosesi Ritual Pai Jiu

7. Makanan 12 Mangkok

Pada tahapan ini, pengantin akan dihidangkan dua

belas jenis lauk pauk dan nasi yang masing-masing

ditempatkan dalam mangkok, jenis lauk pauk dan nasi harus

mewakili aneka rasa yaitu manis, pahit, asam, asin, pedas,

getir, dan sebagainya. Makna pada tahapan ini yaitu dua belas

mangkok makanan mewakilkan kehidupan dalam satu tahun,

sedangkan aneka rasa pada makanan mewakilkan bahwa

setiap bulan akan mempunyai jalan kehidupan yang berbeda

dengan bulan selanjutnya.

Page 49: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 4.8 Makanan 12 Mangkok

8. Saweran

Tahapan saweran yaitu menaburkan bunga dan uang

koin kepada kedua memepelai. Pada tahapain ini kedua orang

tua akan mendampingi para mempelai dan dipayungi. Tujuan

saweran sendiri adalah menjauhkan dari hal-hal negatif yang

dapat merusak kehidupan pernikahan.

Gambar 4.9 Prosesi Saweran

9. Kamar Pengantin

Pada tahapan ini kedua mempelai akan memasukin

kamar pengantin, pada tersebut terdapat dua anak kecil yang

Page 50: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

menunggu di atas tempat tidur, ini memperlambangkan agar

kedua mempelai cepat mendapatkan keturunan. Pada tahapan

ini mempelai laki-laki akan membuka cadar yang dikenakan

oleh mempelai perempuan dan mencabut satu kembang

goyang yang dipakai oleh mempelai perempuan, sedangkan

mempelai perempuan akan membuka satu kancing baju dari

mempelai laki-laki. Hal ini melambangkan kedua mempelai

akan memulai kehidupan rumah tangga yang sah.

Gambar 4.10 Prosesi Kamar Pengantin

10. Suap-suapan

Pada tahapan ini kedua mempelai akan duduk dan

saling suap-suapan makanan, yang berupa onde, buah atep,

kue lapis, dan agar-agar. Onde menyimbolkan kerukunan,

buah atep menyimpolkan kemantapan dalam pernikahan,

kue lapis meyimbolkan rejeki yang berlapis-lapis, dan agar-

agar menyimbolkan kesegaran dalam pernikahan.

Page 51: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 4.11 Prosesi Suap Suapan

Gambar 4.12 Onde

Gambar 4.13 Buah Atep

Page 52: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Gambar 4.14 Agar-agar

Gambar 4.15 Kue Lapis

11. Sembahyang Tian Tie Kong

Pada tahapan Sembahyang Tian Tie Kong ini sama

degan tahapan Tian Tie Kong sebelumnya, yang berbeda

hanya pada tujuannya yaitu, sebagai ucapan terimakasih,

rasa syukur atas berlangsungnya acara pernikahan dengan

lancaran dan telah menjadi pasangan suami istri yang sah.

Page 53: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

12. Teh Pai

Pada tahapan Teh Pai kedua mempelai akan

melakukan tahapan ini dengan cara menuangkan teh kepada

kedua orang tua mempelai dan saudara serta kerabat. Dalam

tahapan ini setiap keluarga dan sanak saudara yang

mendapat tuangan teh dari kedua mempelai akan

membalasnya dengan memberi uang atau perhiasan yang

dapat bermanfaat untuk kehidupan berumah tangga. Setelah

tahapan teh pai selesai, kedua mempelai akan berkeliling

untuk menyapa tamu yang hadir sebagai ucapan

terimakasih.

4.2.2 Pakaian Adat

4.2.2.1 Pakaian Adat Etnis Tionghoa

Hasil wawancara Arnold (20, April 2016)

Pakaian adat etnis Tionghoa pada masa ini sudah tidak

memakai pakaian adat pernikahan yang biasa dipakai pada masa

lalu. Etnis Tionghoa mengganti pakaian pernikahan dengan

menggunakan jas untuk laki-laki, dan gaun pernikahan untuk

perempuan. hal tersebut dikarenakan model pakaiannya yang

lebih bagus serta bentuk pakaian yang dapat disesuaikan dengan

keinginan oleh kedua mempelai. Walaupun dalam pernikahan

masa ini etnis Tionghoa tidak menggunakan pakaian adat

Page 54: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

pernikahannya, hal ini tidak membuat makna yang terkandung

dari setiap proses pernikahannya menjadi hilang.

Tan Yan Oe (01, Mei 2016) mengatakan bahwa pernikahan

etnis Tionghoa pada masa ini sudah berbeda dengan pernikahan

etnis Tionghoa pada masa lalu. Pemakaian jas dan gaun

pernikahan sudah menjadi salah satu pakaian resmi yang

digunakan etnis Tionghoa dalam melangsungkan pernikahan.

4.2.2.2 Bentuk Pakaian Adat Etnis Tionghoa Benteng

Pada pernikahan etnis Tionghoa Benteng, memiliki sebuah

pakaian tradisional yang dipakai oleh mempelai yang serupa

dengan pakaian pejabat dan istri pejabat dinasti Qin di Tiongkok.

Mempelai laki-laki mengenakan pakaian dua lapis berwarna putih

di bagian dalam dan hitam di bagian luar dengan topi caping

warna merah yang disebut topi cetok, pakaian adat pernikahan

laki-laki etnis Tionghoa Benteng biasa disebut dengan baju tabur.

Sedangkan mempelai perempuan menggunakan pakaian dua lapis

berwarna putih dibagian dalam dan merah di bagian luar dengan

rok berwarna hijau dan mengenakan kembang goyang. Pakaian

adat perempuan etnis Tionghoa Benteng biasa disebut dengan

kebaya encim (Wawancara, Arnold 20 April 2016).

Page 55: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

4.3 Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Adat Etnis Tionghoa dengan Etnis

Tionghoa Benteng

4.3.1 Perbedaan Pernikahan Etnis Tionghoa dengan Etnis Tionghoa

Benteng

Dari uraian tersebut dapat ditemukan perbedaan yang terdapat

pada pernikahan etnis Tionghoa dengan etnis Tionghoa Benteng:

1) Tahapan saweran merupakan salah satu budaya lokal yang sering

ditemukan pada tahapan pernikahan adat Sunda. Hal ini dapat

menyebabkan perubahan terhadap keyakinan, dan perilaku budaya

masyarakat pada etnis tersebut.

2) Tahap Makan 12 mangkok makanan dengan aneka rasa pada

tahapan pernikahan etnis Tionghoa Benteng merupakan salah satu

budaya pernikahan pada dinasti Qing. Sedangkan pada tahapan

pernikahan adat etnis Tionghoa sudah tidak ditemukan lagi, hal ini

dapat merubah keyakinan terhadapat budaya leluhur pada

masyarakat pada etnis tersebut.

3) Tahap suap-suapan dalam pernikahan adat etnis Tionghoa Benteng,

merupakan tahapan yang berbeda dengan budaya asli Tionghoa.

Hal tersebut disebabkan makanan yang digunakan pada tahapan

suap-suapan tidak mengandung unsur budaya Tionghoa pada

umumnya

Page 56: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

4.3.2 Perbedaan Pakaian Adat Pernikahan Etnis Tionghoa Dengan

Etnis Tonghoa Benteng

Dari uraian tersebut dapat ditemukan perbedaan yang terdapat

pada pakaian adat pernikahan etnis Tionghoa dengan etnis Tionghoa

Benteng:

Bentuk pakaian adat pernikahan etnis Tionghoa sudah berubah,

tidak ada lagi pakaian adat yang biasa digunakan etnis Tionghoa

pada masa lalu, pemakaian jas dan gaun pernikahan menjadi pakaian

pernikahan yang digunakan. Berbeda dengan pakaian adat

pernikahan etnis Tionghoa Benteng, pakaian adat pernikahan yang

dikenakan oleh laki-laki dan perempuan masih memiliki unsur

Tiongkok dan terdapat percampuran budaya lokal Betawi, yaitu

penggunaan kembang goyang sebagai perlengkapan pakaian adat

pernikahan.

Akibat perkembangan jaman menyebabkan perbedaan antara

pakaian adat pernikahan etnis Tionghoa, yaitu tidak dapat ditemukan

lagi. Pemakaian jas dan gaun pernikahan dipilih dalam

melangsungkan pernikahan, walaupun tidak menghilangkan makna

yang terkandung pada pernikahannya, akan tetapi unsur budaya

Tionghoa yang terkandung dalam pakaian adat pernikahan menjadi

tidak terlihat. Sebaliknya pada etnis Tionghoa Benteng pada pakaian

adat pernikahan masih memiliki unsur budaya Tionghoa yaitu kedua

mempelai menggunakan pakaian yang serupa dengan pejabat dan

Page 57: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

istri pejabat pada masa dinasti Qin di Tiongkok, walaupun terdapat

juga unsur budaya Betawi berupa pemakaian kembang Goyang pada

mempelai perempuan, hal tersebut tidak menghilangkan budaya

Tionghoa yang terkandung pada pakaian adat pernikahan etnis

Tionghoa Benteng.

Page 58: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Etnis Tionghoa Benteng merupakan salah satu Etnis Tionghoa yang

ada di Indonesia, etnis Tionghoa merupakan pendatang dari negara Tiongkok

yang membawa budaya asli dan mengembangkan budaya tersebut di

Indonesia. Walaupun dipandang sebagai pendatang, hal ini tidak terlihat pada

etnis Tionghoa Benteng, pada budaya pernikahannya terdapat percampuran

budaya lokal Betawi, sehingga menyebabkan kebudayaan antara etnis

Tionghoa dengan etnis Tionghoa Benteng tidak sama. Perbedaan pada

tahapan pernikahan adat etnis Tionghoa Benteng dengan etnis Tionghoa

terletak pada waktu pelaksanaan: (1) Tahapan pernikahan sejak satu minggu

sebelum hari pernikahan, yang diawali dengan proses lamaran yang sangat

panjang (2) Mengantar perlengkapan satu hari sebelum pernikahan, dan acara

pernikahan. Sedangkan pada pelaksanaan pernikahan etnis Tionghoa Benteng

proses lamaran tidak masuk dalam tahapan pernikahan adat hanya dilakukan

dengan seserahan saja, dan memulai tahapan pernikahan dari sembahyang

Sam Kay dan seterusnya selama satu hari penuh. Betuk dari tahapan

pernikahan: (1) Tahap saweran, (2) Tahap suap-suapan, (3) Tahap makan 12

mangkok makanan.

Selain berbeda dalam tahapan pernikahan, pakaian adat pernikahan

yang dipakai juga berbeda. Pakaian adat pernikahan etnis Tionghoa sudah

Page 59: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

tidak lagi memakai pakaian adat pernikahan yang biasa digunakan pada

pernikahan etnis Tionghoa yang sebenarnya, pemakaian jas dan gaun

pengantin dipilih sebagai pengganti pakaian adat pernikahan, sedangkan pada

pakaian adat pernikahan etnis Tionghoa Benteng masih memiliki unsur

budaya Tionghoa yang sebenarnya walaupun terdapat unsur budaya Betawi.

Perbedaan pada tahapan pernikahan dan pakaian adat pernikahan etnis

Tionghoa dengan etnis Tionghoa Benteng dapat membuat pemikiran

masyarakat bahwa keduanya berbeda, dan dapat menimbulkan munculnya

suatu budaya baru dalam pakaian dan pernikahan adat etnis Tionghoa

5.2 Saran

Untuk penelitian berikutnya disarankan dapat mengetahui persamaan

budaya antara etnis Tionghoa dan etnis Tionghoa Benteng dalam tahapan

pernikahan dan dapat mengetahui perbedaan budaya lainnya antara etnis

Tionghoa dengan etnis Tionghoa Tionghoa Benteng.

Page 60: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar. 2004. Menikahlah, Maka Engkau Akan Bahagia!. Yongyakarta:

Saujana.

Darini, Ririn. 2009. Kebijakan Negara Dan Sentimen Anti-Cina: Perspektif

Historis. (online). http://staff.uny.ac.id. Diakses pada 15 Januari 2016.

Departement Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005.

Jakarta: Balai Pustaka.

Feberianka, Eunike. 2012. Perancangan Komunikasi Visual Animasi Dokumenter

“Hitaci – Sejarah Tentang Cina Benteng”.Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta,

Universitas Bina Nusantara.

Furchan. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Purwati, Hari. 2015. Adat Perkawinan Etnis Tionghoa. Semarang: Jurusan Politik

dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Semarang.

Tan, Hendra. 2015. Pakaian Tradisional Cina. http://www.tionghoa.info/pakaian-

tradisonal. Diakses pada 17 Mei 2017.

Hulopi, Dian. 2015. Makna Penamaan Etnis Jawa. http://eprints.ung.ac.id/12945/.

Diakses pada 30 Mei 2016.

Jamhari dan Asep. 2013. Hukum Keluarga, Pidana dan Bisnis Kajian Perundang-

Undangan Indonesia, Fikih dan Hukum Internasional.

Jufrida, 2007. Masuknya Bangsa Cina ke Pantai Timur Sumatera. Edisi No.

23/Tahun XI/Januari 2007.

Kebaya Encim. (n.d.). Pakaian Adat Suku Cina Benteng. http://kebaya-

encim.luwak.web.id/id1/2430-2318/kebaya-encim_29107_kebaya-encim-

luwak.html. Diakses pada 30 Mei 2016.

Kaplan dan Manners. 2003. The Theory of Culture, diterjemahkan oleh Landung

Simatupang, Teori Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Listiyani, Titin. 2011. Partisipasi Masyarakat Sekitar Dalam Ritual Di Kelenteng

Ban Eng Bio Adiwerna. Jurnal Komunitas. 2:124-130.

Latief, 2014. Tanya Jawab Metode Penelitian Pembelajaran Bahasa. Malang:

UM Press.

Page 61: PERBEDAAN PERNIKAHAN DAN PAKAIAN PERNIKAHAN ADAT …repository.ub.ac.id/2555/1/HUGO ASRI KUSUMA DEWA.pdf · ABSTRAK Hugo Asri Kusuma Dewa. 2017. Perbedaan Pernikahan Dan Pakaian Pernikahan

Makmuri. 2014. Hukum Adat. Semarang:PKn-UNNES.

M. Burhan, Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mubarok, Jaih. 2016. Pembaruan Hukum Perkawinan Di Indonesia : Simbiosa

Rekatama Media.

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Prodjodikoro, Wirjono. 2006. Pengantar Hukum Perdata. Prestasi Pustaka:

Jakarta.

Setiono, Benny. 2008. Tionghoa Dalam Pusaran Poitik. Jakarta: TransMedia.

Steven, Gunawan, dan Sugito. 2012. Analisis Tradisi Perayaan „Dongzhi‟

Masyarakat China Benteng Di Tanggerang. Jakarta. Universitas Bina

Nusantara.

Suryadinata, Leo. 2005. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1992-2002.

Jakarta: LP3ES.

Ubed, Yong, dan Diyah. 2016. Pernikahan Adat Cina Benteng.

http://ppm.buddhidharma.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Pernikahan-

Adat-Cina-Benteng-pdf.

Tri Yunanto, Agung. 2015. Penciptaan Buku Ilustrasi Pakaian Adat Bregada

Hadinigrat Kraton Yogyakarta Sebagai Upaya Pengenalan Pakaian

Tradisional Kepada Anak-Anak.. Jurnal Desain Komunikasi Visual,1-12.