tinjauan yuridis terhadap merek dagang hugo boss …

124
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS (STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: ASTRID RAHMA AYU NIM: 11140480000036 PROGRAM ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 K/PDT.SUS-HKI/2017)

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG

HUGO BOSS

(STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

ASTRID RAHMA AYU

NIM: 11140480000036

PROGRAM ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 K/PDT.SUS-HKI/2017)

Page 2: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

i

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

ASTRID RAHMA AYU

NIM: 11140480000036

PROGRAM ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

(STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 92 K/PDT.SUS-HKI/2017)

Page 3: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

ii

Page 4: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

iii

Page 5: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

iv

Page 6: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

v

ABSTRAK

Astrid Rahma Ayu. NIM 11140480000036. TINJAUAN YURIDIS

TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS (Studi Kasus: Putusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 92K/PDT.SUS-HKI/2017).

Program Studi Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1440 H/2019 M.

Isi: ix + 61 halaman + 47 halaman lampiran + 6 halaman daftar pustaka.

Permasalahan utama dalam skripsi ini adalah persamaan pada pokoknya

atau persamaan pada keseluruhannya logo Hugo Boss dan Hugo Sport yang

mengakibatkan kerugian di pihak di salah satu pihak. Penelitian ini bertujuan

untuk menjelaskan secara yuridis normatif terhadap Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 92 K/Pst.Sus-HKI/2017 berlandaskan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang dianut di Indonesia

adalah sistem first to file yang berarti pendaftar pertama yang akan dilindungi,

akan tetapi berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis, pemohon pendaftaran merek itu harus dengan

itikad baik. Dalam kasus ini, bukan berarti karena Hugo Sport adalah pendaftar

pertama merek Hugo Sport di Indonesia hanya dia yang dilindungi haknya. Dalam

hal ini, perlu dilindungi juga merek Hugo Boss yang merupakan merek yang

sudah terkenal. Merek Hugo Boss milik penggugat harus dilindungi dari

pemboncengan merek yang dilakukan oleh pihak-pihak pesaingnya yang hanya

ingin mendompleng ketenaran merek Hugo Boss tersebut. Hal ini sesuai dengan

Pasal 10 bis Konvensi Paris.

Kata Kunci : Kekayaan Intelektual, Itikad Baik, Merek, dan Merek Terkenal

Pembimbing : Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum.

Daftar Pustaka : Tahun 1983 sampai Tahun 2013

Page 7: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan

rahmat-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “TINJUAUAN YURIDIS

TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS (Studi Kasus: Putusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 92 K/PDT.SUS-HKI/2017)” dapat

diselesaikan dengan baik, walaupun terdapat beberapa kendala yang dihadapi saat

proses penyusunan skripsi ini.

Hal ini tidak dapat dicapai tanpa adanya bantuan, dukungan, dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan

segala kerendahan hati, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Ahmad Tholabi, S.H., M.H., M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat S.H. M.H. Ketua Program Studi Ilmu Hukum.

3. Drs. Abu Tamrin S.H. M.Hum. Sekertaris Program Studi Ilmu Hukum dan

juga selaku Dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga, dan pikirannya.

4. Terima kasih kepada Mama, Papa, dan Adik-Adik, dan saudara sepupu

peneliti Vanni, yang telah memberikan semangat, doa, dan segala

dukungannya sejak peneliti lahir hingga saat ini, dan tidak pernah lelah

memberikan motivasi serta kesabaran kepada peneliti.

5. Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Kepala Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu dalam menyediakan fasilitas yang memadai untuk peneliti

mengadakan studi kepustakaan guna menyelesaikan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada Rangga Jhody Alwantio, yang telah banyak membantu

peneliti dalam mengerjakan penelitian skripsi ini. Selain itu, kepada Diana,

Anggi, Indri, dan Nila, selaku teman seperjuangan peneliti di UIN Syarif

Page 8: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

vii

Hidayatullah Jakarta serta kepada Adzani, Indra, Irvin, Dinda, Rafika, dan

Nana yang telah mendukung peneliti dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Semua Pihak terkait yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Tidak ada

yang Peneliti dapat berikan kecuali doa dan ucapan terima kasih. Akhir Kata,

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

membacanya. Terima kasih.

Jakarta, Mei 2019

Astrid Rahma Ayu

Page 9: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iii

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 8

D. Metode Penelitian ......................................................................... 9

E. Sistematika Penelitian ................................................................ 12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK ................................... 15

A. Kerangka Konseptual ............................................................... 15

B. Kerangka Teori ......................................................................... 25

C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ..................................... 29

BAB III MEREK DAGANG TERKENAL BERDASARKAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN KONVENSI

INTERNASIONAL ......................................................................... 32

A. Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia........................... 32

B. Kriteria Merek Terkenal dalam Konvensi Internasional ..... 38

Page 10: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

ix

BAB IV ANALISA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 92

K/PDT.SUS-HKI/2017 .................................................................... 42

A. Merek Hugo Boss dan Hugo Sport Menurut Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual ................................................ 42

B. Putusan Pengadilan Sengketa Merek Hugo Boss dan Hugo

Sport (92 K/Pdt.Sus-HKI/2017) ............................................... 43

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 59

A. Kesimpulan ................................................................................ 59

B. Rekomendasi .............................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62

Page 11: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era perdagangan bebas, merek merupakan suatu basis dalam

perdagangan modern. Dikatakan basis karena merek dapat menjadi dasar

perkembangan perdagangan modern yang dapat digunakan sebagai goodwill,

lambang, standar mutu, sarana menembus segala jenis pasar, dan

diperdagangkan dengan jaminan guna menghasilkan keuntungan besar.

Terdapatnya merek dapat lebih memudahkan konsumen membedakan produk

yang akan dibeli oleh konsumen dengan produk lain sehubungan dengan baik

kualitas, kepuasan, kebanggaan, maupun atribut lain yang melekat pada

merek.

Tahapan sebuah merek dari suatu produk menjadi sebuah merek yang

dikenal oleh masyarakat konsumen dan menjadi merek yang dikenal oleh

masyarakat sebagai aset perusahaan adalah tahapan yang sangat diharapkan

baik oleh produsen maupun pemilik merek. Setelah suatu perusahaan

mencapai tahapan yang menjadikan merek dikenal luas oleh masyarakat

konsumen, dapat menimbulkan terdapatnya para kompetitor yang beritikad

tidak baik untuk melakukan persaingan tidak sehat dengan cara peniruan atau

pembajakan.

Kecenderungan penggunaan teknologi yang tinggi dinilai memberikan

daya saing dan nilai tambah yang lebih besar. Besarnya muatan teknologi

yang digunakan sebagai bagian dari modal memerlukan pengamatan yang

maksimal dari kemungkinan adanya persaingan curang terhadap suatu produk.

Indonesia sebagai salah satu bagian dari World Trade Organization (WTO)

yang merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus

mengatur masalah perdagangan antar Negara.

Page 12: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

2

Ketentuan dalam Pasal 6 bis Konvensi Paris mencakup perlindungan

merek terkenal terhadap tindakan-tindakan persaingan curang yang diatur

dalam ketentuan Pasal 10 bis Konvensi Paris yang berbunyi sebagai berikut:1

1. The countries of the union are bound to assure to national of such

countries effective protection against unfair competition.

2. Any act of competition contarary to honest practices in industrial or

commercial matters constitutes an act of unfair competition.

3. The following in particular shall be prohibited:

a. All acts of such a nature as to create confusion by any means

whatever with the establishment, the goods, or the industrial or

commercial activities, of competitor;

b. Alse allegations in the course of trade of such a nature as to

discredit the establishment, the goods, or the industrial or

commercial activities, of a competitor;

c. Indication or allegations the use of which in the course of trade

is liable to mislead the public as the nature, the manufacturing

process, the characteristics, the suitability for their purpose, or

the quantity, of the goods.

Suatu merek dagang yang secara umum telah dikenal dan dipakai pada

barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau badan serta digunakan di

Indonesia maupun di luar negeri disebut dengan merek terkenal (well-known

trademarks)2. Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang

kekayaan intelektual telah ada sejak tahun 1840-an. Pemerintah Belanda

mengundangkan Undang-Undang Merek (1885), Undang-Undang Paten

(1910), dan Undang-Undang Hak Cipta (1912). Setelah Bangsa Indonesia

memproklamirkan kemerdekaannya, peraturan perundang-undangan

peninggalan Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan Undang-

1 Sudargo Gautama dan Rizawanto Winarto, Pembaharuan Hukum Merek Indonesia

Cetakan I (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997), h. 5

2 Insan Budi Maulana, Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal Asing di Indonesia

dari Masa ke Masa (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), h. 9

Page 13: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

3

Undang Dasar 1945, namun tidak demikian halnya dengan Undang-Undang

Paten yang dianggap bertentangan dengan Pemerintah Indonesia. Pemerintah

Indonesia mengundangkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang

Merek dan Merek Perniagaan untuk menggantikan Undang-Undang Merek

kolonial Belanda yang mulai berlaku tanggal 11 November 1961 yang juga

telah ditetapkan sebagai Hari KI Nasional. Pada tanggal 28 Agustus 1992,

Indonesia mengesahkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang

Merek untuk menggantikan Undang-Undang Merek Nomor 21 Tahun 1961.

Dalam upaya untuk menyelaraskan semua peraturan perundang-undangan di

bidang kekayaan intelektual dengan Persetujuan TRIPS yang telah diratifikasi

oleh Indonesia, pada tahun 2001 Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek yang kemudian diperbaharui

menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi

Geografis.

Terkenalnya suatu merek menjadi suatu well-known/famous mark,

dapat lebih memicu tindakan-tindakan pelanggaran merek baik yang berskala

nasional maupun internasional. Merek terkenal harus diberikan perlindungan

baik dalam skala nasional maupun internasional, karena suatu merek terkenal

mengalami perluasan perdagangan melintasi batas-batas Negara.

Menurut perjanjian TRIPs daya pembeda dari sebuah merek adalah

satu-satunya kondisi substantif bagi perlindungan merek. Perjanjian TRIPs

menentukan standar-standar minimum perlindungan yang harus dilaksanakan

Negara-Negara anggota WTO di bidang kekayaan intelektual yang terpenting

yaitu dua prinsip pokok: National Treatment dan Most-Favoured Nation

Treatment.3 Indonesia sebagai anggota WTO yang meratifikasi persetujuan

3 Inti National treatment adalah pada pemberian perlakuan yang sama dengan kaitan dengan

perlindungan kekayaan intelektual antara yang diberikan kepada warga Negara dan warga Negara

lain. National treatment tidak berlaku dalam kaitan dengan prosedur yudisial dan administratif di

satu Negara. Most-favoured Nation adalah prinsip yang juga sudah dikenal dalam WTO

Agreement berintikan pengertian bahwa pemberian sesuatu kemanfaatan (advantage),

keberpihakan (favour), hak istimewa (privilege), atau kekebalan (immunity) yang diberikan oleh

satu Negara anggota kepada warga Negara dari satu Negara anggota lain harus diberikan juga

immediately dan unconditionally kepada warga Negara-Negara anggota lain. National treatment

dan most-favoured nation treatment merupakan dua sejoli pengawalan perdagangan internasional

Page 14: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

4

mengenai TRIPs (Trade Relation Aspects of Intellectual Property Right) yang

secara khusus mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kekayaan intelektual.

Apabila terjadi suatu pembajakan atau pemalsuan merek terkenal

berikut dengan produknya, maka upaya hukum yang dilakukan terhadap

perbuatan persaingan curang adalah pembatalan pendaftaran merek yang tidak

sah dari merek terkenal tersebut. Pembajakan atau pemalsuan yang

mempunyai merek terkenal dan berhasil menembus pasar dengan sukses,

biasanya perusahaan pesaing akan mencoba untuk membuat copy produk

sejenis.

Ada 3 (tiga) bentuk pelanggaran merek yang perlu diketahui, yaitu:4

1. Trademark piracy (pembajakan merek);

2. Counterfeiting (pemalsuan);

3. Imitations of labels and packaging (peniruan label dan kemasan suatu

produk).

Pada masyarakat Indonesia ada kecenderungan berorientasi pada

pemakaian produk-produk luar negeri (label-minded), apalagi jika itu merek

terkenal5, akan tetapi daya beli masyarakat Indonesia yang rendah

menyebabkan mereka lebih memilih barang atau jasa yang harganya lebih

murah walaupun mereka tahu bahwa merek pada barang atau jasa itu palsu

dan kualitasnya tidak sebaik yang asli yang sering kali harganya lebih mahal.

Keadaan seperti itu semakin memberikan peluang pada pengusaha yang tidak

beritikad baik untuk mendaftarkan merek terkenal milik orang lain khususnya

merek terkenal asing. Hal itu menyebabkan pemilik asli merek terkenal asing

dirugikan karena hak atas kekayaan intelektualnya dilanggar dan secara tidak

langsung telah menurunkan omzet penjualan barang atau jasanya. Di sisi lain,

masyarakat juga ikut dirugikan karena telah menggunakan merek terkenal

yang ideal, dikutip dari Ahmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs

(Bandung: PT. Alumni, 2005), h. 24-25 4 Dwi Agustine Kurniasihal, Perlindungan Hukum Merek Terdaftar dari Perbuatan Passing

Off (Pemboncengan Reputasi) Bagian I (Jakarta: Media HAKI, 2008), h. 2

5 Ismail Salehal, Hukum dan Ekonomi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1990), h. 16

Page 15: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

5

asing dengan kualitas yang tidak sebenarnya. Keadaan seperti itu

dikhawatirkan akan membawa dampak negatif dengan enggannya investor

asing masuk ke Indonesia karena tidak mendapatkan jaminan bahwa merek-

merek dari produknya akan mendapatkan perlindungan memadai.

Akhir-akhir ini muncul sengketa antara pemilik merek “Hugo” yaitu

Teddy Tan dengan pemilik merek Hugo Boss yaitu Hugo Boss Trade Mark

Management Gmbh Co. Kg, (penggugat) yang diwakili Justisiari Perdana

Kusumah S.H. M.H. dan kawan-kawan, menuduh pendaftaran merek “Hugo”

pada kelas yang sama dengan sertifikat miliknya diajukan dengan tujuan tidak

jujur dan bertentangan dengan Pasal 6 Ayat (1) huruf a Jo. Pasal 4 Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang merek. Bunyi pasal yaitu

“mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek

milik pihak lain yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang dan/jasa

yang sejenis.” Hugo Boss mendaftarkan gugatan pembatalan merek ke

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 12 Mei 2015. Penggugat adalah

pemegang sertifikat merek “Hugo Boss” yang diperdagangkan Tahun 1924 di

Hongkong dan didaftarkan merek di Negara Hongkong pada tanggal 23 Mei

1985 dengan nomor pendaftaran 1991B0042 untuk melindungi kelas 25. Telah

didaftarkan juga di Negara Indonesia pada Tahun 24 Januari 1989 kelas 25

merek, kelas 34, kelas 35, kelas 18, kelas 9, kelas 3, dan kelas 14.

Hugo Boss dalam gugatan yang diwakili kuasa hukumnya pada Danny

Kobrata dan kawan-kawan menyatakan segala merek “Hugo Boss” beserta

berbagai merek Hugo Boss lainnya dengan “Hugo/Boss” memiliki persamaan

sususan huruf atau kata, bunyi pengucapan maupun persamaan perlindungan

jenis barangnya. Menurutnya keberadaan merek “Hugo Sport” itu

bertentangan dengan Pasal 6 Ayat (1) huruf a Jo. Pasal 4 Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang merek.

Hugo Boss tetap pada tuduhan bahwa merek “Hugo” yang digunakan

oleh Teddy Tan memiliki persamaan pada pokoknya dan mencoba untuk

mendompleng merek milik Hugo Boss Trade Mark Management Gmbh Co.

Page 16: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

6

Kg. Berdasarkan latar belakang dari permasalahan yang diuraikan di atas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk proposal

skripsi dengan judul: “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK

DAGANG HUGO BOSS (STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH

AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 K/PDT.SUS-HKI/2017)”

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Pentingnya mengetahui permasalahan yang diangkat, peneliti

menyertakan pokok-pokok pikiran yang selanjutnya disebut sebagai

identifikasi masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, maka

identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

a. Meluasnya globalisasi di bidang perdagangan barang dan jasa

internasional menuntut perlindungan merek bagi produk nasional di

Negara tujuan ekspor.

b. Penyebarluasan pemahaman tentang pentingnya perlindungan hukum

bagi pemegang merek dalam kelancaran pembangunan.

c. Dalam rangka meminimalisasi terjadinya sengketa merek, peneliti

menyarankan agar Direktorat Merek lebih berhati-hati dalam

menerima pendaftaran suatu merek dalam daftar umum merek.

d. Selama ini Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual tidak pernah

menolak pendaftaran merek. Selama merek itu belum terdaftar di

Daftar Umum Merek, maka Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

akan menerimanya dan baru jika pada saat publikasi dilakukan

ternyata ada pihak-pihak yang mengajukan keberatan, maka mereka

akan memprosesnya.

e. Perlindungan merek untuk melindungi masyarakat dari kebohongan

(penipuan).

Page 17: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

7

f. Lemahnya penegakan hukum dan masih banyaknya pemalsuan merek

dan perdagangan barang-barang bermerek palsu.

g. Untuk menjadikan merek menjadi merek terkenal yang dikenal oleh

khalayak ramai, pemilik merek harus melakukan publikasi besar-

besaran dan terus-menerus dengan biaya yang besar hingga akhirnya

merek tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu,

pihak pesaing usaha sering melakukan pemboncengan terhadap merek

terkenal.

2. Pembatasan Masalah

Dalam pembahasan mengenai pelanggaran merek dagang Hugo

Boss, tentunya akan berhubungan dengan berbagai bidang, namun dalam

penelitian ini agar masalah yang akan peneliti bahas tidak meluas sehingga

mengakibatkan ketidakjelasan pembahasan masalah, maka peneliti

membatasi masalah yang akan diteliti mengenai beberapa permasalahan,

diantaranya pelanggaran merek terhadap merek Hugo Boss dan aturan

hukum di Indonesia yang masih lemah terhadap pelanggar merek.

3. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman terhadap pemasalah-

pemasalahan yang diteliti dan untuk mempermudah agar lebih terarah dan

mendalam sesua sasaran yang ditentukan, maka tinjauan yuridis terhadap

merek dagang Hugo Boss dan Hugo Sport yang menjadi permasalahan

utama, sehingga dari permasalahan utama tersebut diperinci dengan

pertanyaan penelitian, yaitu:

a. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap merek dagang berdasarkan

peraturan perundang-undang an di Indonesia dan konvensi

internasional yang diratifikasi oleh Indonesia?

b. Bagaimana pertimbangan hukum hakim terkait dengan merek dagang

dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017?

Page 18: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Peneliatan

Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis secara yuridis

normatif terhadap merek dagang Hugo Boss berdasarkan peraturan

perndang-undangan yang berlaku di Indonesia maupun perjanjian atau

konvensi internasional yang diratifikasi oleh Indonesia. Tujuan penelitian

yang hendak dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui tinjauan yuridis terhadap merek dagang

berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia dan konvensi

internasional yang diratifikasi oleh Indonesia.

b. Untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim terkait dengan merek

dagang dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 92 K/Pdt.Sus-

HKI/2017.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi atas dua manfaat

sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

informasi dan juga sekaligus sebagai pengetahuan kepada masyarakat

maupun pemerintah dalam menjalankan bisnisnya, terutama yang

berhubungan dengan merek. Disamping itu juga sebagai bahan

masukan kepada para pihak terkait persoalan kekayaan intelektual

maupun merek.

b. Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi kepada masyarakat maupun

pemerintah dalam menjalankan pemerintahan, terutama yang

berhubungan dengan merek. Disamping itu juga sebagai bahan

masukan kepada para pihak terkait persoalan kekayaan intelektual

Page 19: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

9

dalam menyelesaikan perkara khususnya yang berkaitan dengan

merek.

D. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini, digunakan metode pendekatan yuridis

normatif. Pendekatan yuridis adalah suatu pendekatan yang mengacu pada

hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.6 Sedangkan

pendekatan normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara

meneliti bahan kepustakaan (library search) atau data sekunder terhadap

asas-asas hukum serta studi kasus yang dengan kata lain sering disebut

sebagai penelitian hukum kepustakaan.7

2. Pendekatan

Peneliti menggunakan beberapa pendekatan masalah. Dengan

pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai

aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk mencari jawabannya.8

a. Pendekatan perundang-undangan

1) Undang-Undang Dasar 1945

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan

Indikasi Geografis

3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

4) KUH Perdata

5) TRIPs (Trade Related Aspect of Intellectual Property)

6 Roni Hanitjo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1998), h. 20

7 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat

(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), h. 13

8 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta, Kencana Prenada Media Group,

2011), h. 93

Page 20: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

10

6) Paris Convention

7) Trademark Law Treaty

b. Pendekatan kasus

Dalam proposal ini menggunakan putusan Mahkamah Agung

Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017 antara Hugo Boss Trade Mark

Management Gmbh Co. Kg. (penggugat) yang berkedudukan di

Dieselstrasse 12,72555 Metzingen, Jerman, melawan Teddy Tan

(tergugat) yang berkedudukan di Jalan Pluit Kencana Raya Nomor

95, Pluit, Jakarta Utara.

c. Pendekatan konseptual

Pada penelitian ini peneliti menemukan beberapa definisi-

definisi berdasarkan Undang-Undang dan pendapat para ahli

berkaitan dengan judul skripsi ini.

3. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk menunjang keakuratan penelitian

hukum ini adalah data hukum sekunder, yaitu sebagai berikut:

a. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari bahan kepustakaan.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara studi

kepustakaan, hal itu dilakukan untuk mendapatkan landasan teoritis

berupa pendapat-pendapat atau tulisan-tulisan para ahli atau pihak

yang berwenang dan juga untuk memperoleh informasi baik dalam

bentuk ketentuan formal maupun data-data dalam naskah resmi yang

ada. Data sekunder terdiri dari:

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu berbagai dokumen yang tertulis,

sifatnya mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian skripsi ini

adalah:

Page 21: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

11

a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan

Indikasi Geografis

b) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

c) TRIPs (Trade Related Aspect of Intellectual Property)

d) Paris Convention

e) Trademark Law Treaty

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang erat

kaitannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu

menganalisis, serta memahami bahan hukum primer. Bahan hukum

sekunder ini diperoleh melalui buku, majalah, surat kabar, internet,

hasil-hasil karya ilmiah para sarjana dan hasil penelitian.

3) Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan yang memberikan

informasi tentang bahan hukm primer dan bahan hukum sekunder,9

misalnya: kamus hukum, kamus bahasa inggris-indonesia supaya

melancarkan pemahaman isi konvensi tersebut.

4. Metode Pengumpulan Data

Alat-alat pengumpulan data, pada umumnya dikenal tiga jenis alat

pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan

atau observasi, dan wawancara atau interview. Berdasarkan pendekatan

yang dipergunakan untuk memperoleh data, maka alat pengumpulan data

yang dipergunakan adalah studi kepustakaan dan dokumen.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunkan metode pengumpulan

data melalui studi dokumen/kepustakaan (library research) yaitu dengan

melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan seperti buku-buku

9 Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. (Jakarta: UI Press, 2007), h. 52

Page 22: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

12

yang berkaitan dengan merek, pendapat ahli, artikel, kamus, dan juga

berita yang peneliti peroleh dari internet.

5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Analisis data kualitatif yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerjanya data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat di tuliskan dalam penelitian.10

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara

deskriptif analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan

memaparkan objek penelitian berdasarkan kenyataan secara sistematis.11

Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan tinjauan yuridis

dalam pelaksanaan terhadap merek Hugo Boss.

6. Metode Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini peneliti menggunakan metode

penelitian sesuai dengan sistematika penulisan yang ada pada Buku

Pedoman Penelitian Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, Tahun 2017.

E. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman dan alur pemikiran yang logis dalam

penelitian ini, peneliti akan memberikan gambaran umum secara sistematis

tentang keseluruhan penelitian ini sebagai berikut:

10

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008), h. 248

11 Roni Hanitjo Soemitro, Metosde Penelitian Hukum dan Jurimetri (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1998), h. 97

Page 23: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

13

BAB I : Bab ini berisi pengantar untuk memahami garis besar dari

seluruh pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang latar

belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penelitian.

BAB II : Bab ini berisikan tinjauan umum mengenai definisi merek,

sejarah merek di Indonesia, pendaftaran merek, sejarah

peraturan perundang-undangan di Indonesia, kerangka

konsep, teori-teori berkaitan, tinjauan kajian terdahulu, dan

konvensi internasional yang diratifikasi Indonesia berkaitan

tentang merek.

BAB III : Bab ini menguraikan mengenai peraturan perundang-

undangan Indonesia serta konvensi yang mengatur tentang

merek seperti TRIPs, Paris Union Convention, dan

Trademark Law Treaty, serta implikasinya terhadap merek

dagang Hugo Boss di Indonesia.

BAB IV : Bab ini akan menguraikan mengenai merek Hugo Boss dan

Hugo Sport menurut Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual dan juga bab ini akan menganalisis data penelitian

secara hukum terhadap permasalahan merek di Indonesia,

yakni kasus Teddy Tan melawan Hugo Boss serta profilnya

dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 92 K/Pdt.Sus-

HKI/2017. Di dalam bab ini akan dibagi menjadi pemaparan

posisi kasus yang akan dianalisis dan uraian analisis.

BAB V : Bab ini berisikan kesimpulan dan rekomendasi dari seluruh

pembahasan, kemudian akan diungkapkan rekomendasi yang

Page 24: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

14

menurut peneliti perlu disampaikan terhadap pejabat penegak

hukum dan pejabat pembentuk Undang-Undang yang

didasarkan dari penelitian skripsi ini.

Page 25: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

15

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK

A. Kerangka Konseptual

1. Merek

a. Pengertian Merek

Pengertian merek diberbagai Negara sekarang ini pada

dasarnya banyak mengandung persamaan sebab mengacu kepada

ketentuan Konvensi Paris1. Dalam bahasa Indonesia, merek berarti

tanda yang dipakai pada barang yang diperdagangkan oleh suatu

perusahaan2. Sedangkan pengertian secara yuridis, merek menurut

ketentuan umum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis, dalam Pasal 1 butir 1 disebutkan:

“Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara

grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka,

susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3

(tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua)

atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang

dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum

dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa”

Pengertian merek sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Ayat

(1) TRIPs Agreement adalah sebagai berikut:

“Any sign or any combination of signs, capable of

distinguishing, the goods of services of one undertaking

from those of other undertakings, shall be capable of

constituting a trademark. Suchs signs, in particular words

1 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia, (Bandung: PT. Alumni, 2003), h. 320

2 Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah, Peraturan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia,

(Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 166

Page 26: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

16

including personal names, letters, numerals, figurative

elements and combinations of colours as well as any

combination of such signs, shall be eligible for registration

as trademark. Where signs are not inherently capable of

distinguishing the relevant goods or services, members may

make registrability depend on distinctiveness acquired

through use. Members may require, as a condition of

registration, that signs be visually perceptible”

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa bahwa merek merupakan suatu tanda yang dapat

menunjukkan identitas barang atau jasa, yang yang menjadi

pembeda suatu barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya

dihasilkan oleh seseorang, beberapa orang atau badan hukum

dengan barang atau jasa yang sejenis milik orang lain, memiliki

kekuatan perbedaan yang cukup, yang dipakai dalam produksi dan

perdagangan. Merek adalah suatu tanda, tetapi agar tanda tersebut

dapat diterima oleh merek, harus memiliki daya pembeda3. Untuk

mempunyai daya pembeda, merek yang bersangkutan harus dapat

memberikan penentuan atau “individuali sering” dari barang yang

bersangkutan4.

b. Sejarah Merek di Indonesia

Sejarah Perundang-undangan merek di Indonesia dimulai

pada masa kolonial Belanda, yaitu dengan berlakunya Reglement

Industrialle Eigendom (RIE) atau Reglement Hak Milik

Perindustrian tahun 1912 yang dimuat dalam Stb. 1912 No. 545 Jo.

Stb. 1913 No. 214. RIE ini merupakan duplikat dari Undang-

3 Suyud Margono dan Lingginus Hadi, Pembaharuan Perlindungan Hukum Merek,

(Jakarta: Novirindo Pustaka Mandiri, 2002), h. 27

4 Sudargo Gautama dan Rizawanto Winata, Hukum Merek Indonesia, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 1993), h. 40

Page 27: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

17

Undang Merek Belanda yang terdiri dari 27 Pasal. Sistem yang

dianut dalam RIE adalah sistem deklaratif yang artinya, pihak yang

mendapat perlindungan utama adalah pemakai merek pertama

bukan pendaftar pertama5.

Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,

RIE dinyatakan terus berlaku hingga ketentuan tersebut diganti

pada tanggal 11 Oktober 1961 pemerintah Republik Indonesia

mengundangkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 Tentang

Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk menggantikan

Undang-Undang Merek kolonial Belanda. Undang-Undang Nomor

21 Tahun 1961 Tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan

yang merupakan Undang-Undang Indonesia pertama di bidang

kekayaan intelektual yang mulai berlaku tanggal 11 November

1961. Penetapan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 Tentang

Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan dimaksudkan untuk

melindungi masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan. Saat ini,

setiap tanggal 11 November ditetapkan sebagai Hari Hak

Kekayaan Intelektual Nasional.

Pada tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor

32 ditetapkan pembentukan Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten

dan Merek untuk mengambil alih fungsi dan tugas Direktorat Paten

dan Hak Cipta di lingkungan Direktorat Jenderal Hukum dan

Perundang-undangan Departemen Kehakiman. Pada tanggal 28

Agustus 1992 Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 Tentang Merek yang

mulai berlaku tanggal 1 April 1993. Undang-Undang Nomor 19

Tahun 1992 Tentang Merek menggantikan Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 1961 Tentang Merek Perusahaan dan Merek

Perniagaan. Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah Republik

5 H.D. Effendy Hasibuan, Perlindungan Merek, Studi Mengenai Putusan Pengadilan

Indonesia dan Amerika Serikat, (Depok: Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas

Indonesia), h. 29

Page 28: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

18

Indonesia menandatangani Final Act Embodying the Result of the

Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang

mencakup Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual

Property Rights. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1997

Pemerintah Republik Indonesia merevisi perangkat peraturan

Perundang-undangan di bidang kekayaan intelektual yaitu Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta, Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 1989 Tentang Paten 1989, dan Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 1992 Tentang Merek.

Di penghujung tahun 2000, disahkan 3 (tiga) Undang-

Undang baru di bidang kekayaan intelektual yaitu Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang, Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri dan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit

Terpadu. Dalam upaya untuk menyelaraskan semua peraturan

Perundang-undangan di bidang kekayaan intelektual dengan

Persetujuan TRIPS, pada tahun 2001 pemerintah Indonesia

mengesahkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang

Paten, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek. Pada tahun 2014, diterbitkan Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2015 Tentang Hak Cipta yang menggantikan Undang-

Undang yang lama. Pada tahun 2016, diterbitkan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

Tentang Merek.

c. Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran Merek

1) Pemeriksaan Substantif

Ketentuan Pasal 23, 24, 25, dan 26 Undang-Undang

Merek dan Indikasi Geografis mengatur tentang pemeriksaan

substantif merek sebagai bagian dari proses permintaan

Page 29: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

19

pendaftaran merek. Pemeriksaan substantif bertujuan untuk

menangkal itikad tidak baik dari pemohon merek berdasarkan

Pasal 21 Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis. Suatu

merek tidak dapat didaftarkan berdsarkan ketentuan-ketentuan

Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Merek dan Indikasi

Geografis. Pemeriksaan substantif dilakukan oleh pemeriksa

pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

Dalam pemeriksaan substantif dikenal terdapatnya dua

dasar penolakan suatu merek yang diajukan permohonannya,

yaitu:6

a) Dasar penolakan absolut (absolut ground of refusal)

menggunakan Pasal 20 Undang-Undang Merek dan

Indikasi Geografis, yang menjadi dasar penolakan absolut

adalah:

(1) Bertentangan dengan ideologi Negara, peraturan

Perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan,

atau ketertiban umum;

(2) Sama dengan berkaitan dengan, atau hanya menyebut

barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;

(3) Memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat

tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan

penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan

pendaftarannya atau merupakan varietas tanaman yang

dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;

(4) Memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas,

manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang

diproduksi;

(5) Tidak memiliki daya pembeda; dan/atau

6 Julius Rizaldi, Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan

Curang, (Bandung: PT Alumni 2009), h. 134

Page 30: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

20

(6) Merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.

b) Dasar penolakan relatif (relative ground of refusal)

menggunakan Pasal 21 Undang-Undang Merek dan

Indikasi Geografis. Suatu permohonan pendaftaran merek

akan ditolak jika:

(1) Merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya

atau keseluruhannya dengan:

(2) Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih

dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa

sejenis;

(3) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau

jasa sejenis;

(4) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau

jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu;

atau

(5) Indikasi geografis terdaftar;

(6) Merupakan atau menyerupai atau singkatan nama orang

terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki

orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang

berhak;

(7) Merupakan tiruan atau menyerupai nama, bendera,

lambing atau simbol atau emblem suatu Negara, atau

lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas

peprsetujuan tertulis dari pihak yang berwenang; atau

(8) Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau

stempel resmi yang digunakan oleh Negara atau

lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis

dari pihak yang berwenang;

(9) Diajukan oleh pemohon yang beritikad tidak baik.

Page 31: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

21

Pasal 23 Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis

yang di dalamnya mengatur pemeriksaan substantif yang

dilaksanakan oleh pemeriksa pada Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual. Dalam Pasal 23 Undang-Undang Merek

dan Indikasi Geografis mengatur tentang pemeriksa

melaporkan hasil pemeriksan substantif, disetujui untuk

didaftar atau ditolak, jika ditolak pemohon atau kuasanya

paling lama 30 hari sejak penerimaannya dapat menyampaikan

keberatannya, jika tidak mengajukan keberatan Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual menetapkan keputusan tentang

penolakan tersebut. Jika permohonan keberatan diterima,

diumumkan dalam berita resmi merek. Hal yang paling akhir

adalah pemeriksaan kembali seperti yang tertuang dalam Pasal

23 Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis yang

dilakukan dalam jangka waktu paling lama 150 hari.

Ketentuan dalam pemeriksaan substantif tidak

mengakomodasi ketentuan Pasal 10 bis Konvensi Paris,

sehingga tidak dapat menjangkau permohonan pendaftaran

merek untuk barang tidak sejenis yang merupakan bentuk

terhadap persaingan curang7.

2) Pengajuan Keberatan ke Komisi Banding Merek

Penolakan permintaan pendaftaran oleh Direktorat

Merek dapat diajukan ke Komisi Banding merek sebagaimana

diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Merek dan Indikasi

Geografis:

a) Permohonan banding dapat diajukan terhadap penolakan

Permohonan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 20 dan/atau Pasal 21.

7 Julius Rizaldi, Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan

Curang, (Bandung: PT Alumni, 2009), h. 264

Page 32: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

22

b) Permohonan banding diajukan secara tertulis oleh Pemohon

atau Kuasanya kepada Komisi Banding Merek dengan

tembusan yang disampaikan kepada Menteri dengan

dikenai biaya.

c) Permohonan banding diajukan dengan menguraikan secara

lengkap keberatan serta alasan terhadap penolakan

Permohonan.

d) Alasan sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) bukan

merupakan perbaikan atau penyempurnaan atas

Permohonan yang ditolak.

3) Keberatan Penolakan Perpanjangan Merek Terdaftar

Permintaan perpanjangan merek dapat ditolak oleh

Direktorat Merek berdasarkan Pasal 37 Undang-Undang Merek

dan Indikasi Geografis dengan alasan tidak memenuhi

ketentuan sebagaimana Pasal 36 yaitu merek yang

bersangkutan masih digunakan pada barang atau jasa

sebagaimana dicantumkan dalam sertifikat merek tersebut dan

barang atau jasa sebagaimana dimaksud sebelumnya masih

diproduksi dan/atau diperdagangkan.

4) Penghapusan Merek

Pada hakikatnya, suatu merek terdaftar berdasarkan

ketentuan Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis dapat

dihapuskan atas prakarsa Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual, atas permohonan merek terdaftar atau perintah

pengadilan, dan gugatan penghapusan dari pihak ketiga melalui

pengadilan niaga. Penghapusan pendaftaran merek atas

prakarsa Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan

gugaatan penghapusan di pengadilan niaga dapat dilakukan

Page 33: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

23

apabila memenuhi persyaratan yang terdapat dalam Pasal 61

dan 62, yaitu:

a) Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud pada

Ayat (1) indikasi geografis dilindungi selama terjaganya

reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar

diberikannya perlindungan indikasi geografis pada suatu

barang; dan/atau

b) Melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

56 Ayat (1) huruf a, yaitu bertentangan dengan ideologi

Negara, peraturan Perundang-undangan, moralitas, agama,

kesusilaan, dan ketertiban umum.

5) Pengajuan Permohonan Pembatalan Pendaftaran Merek kepada

Pengadilan Niaga

Pembatalan merek terdaftar didasarkan pada itikad tidak

baik, persamaan pada pokoknya dan merek terkenal. Ketentuan

tentang itikad baik diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang

Merek dan Indikasi Geografis yang menyatakan bahwa merek

tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh

pemohon yang beritikad tidak baik. Lebih lanjut diuraikan

dalam penjelsannya bahwa pemohon yang beritikad baik

adalah pemohon yang mendaftarkan merek secara layak dan

jujur tanpa ada niat apa pun untuk membonceng, meniru, atau

menjiplak ketenaran merek pihak lain demi kepentingan usaha

yang dapat berakibat kerugian pihak lain, menimbulkan kondisi

persaingan curang, mengecoh, sert menyesatkan konsumen.

Penilaian persamaan merek yang diperbandingkan

didasarkan pada ketentuan Pasal 21 Ayat (1) Undang-Undang

Merek dan Indikasi Geografis yang memberikan indikator

tentang persaman pada keseluruhannya, yaitu:

Page 34: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

24

a) Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih

dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

b) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa

sejenis;

c) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa

tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu; atau

d) Indikasi geografis terdaftar.

6) Pengajuan Gugatan Atas Pelanggaran Merek

Gugatan pelanggaran merek adalah gugatan yang

didasarkan pada penggunaan merek terdaftar oleh pihak lain

secara tanpa hak atau tanpa izin. Ketentuan ini diatur dalam

Pasal 83 dan 84 Undang-Undang Merek dan Indikasi

Geografis. Gugatan terhadap pelanggaran dapat dilakukan oleh

setiap produsen yang berhak menggunakan indikasi geografis

dan lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis

tertentu dan yang diberi kewenangan.

Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan

melalui Pengadilan Niaga terhadap pihak lain yang secara

tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan

pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa

yang sejenis. Gugatan dapat berupa: (a) gugatan berupa ganti

rugi, dan/atau (b) penghentian semua perbuatan yang berkaitan

dengan penggunaan merek tersebut. Gugatan dapat diajukan

oleh penerima lisensi merek terdaftar baik secara sendiri

maupun bersama sama dengan pemilik merek yang

bersangkutan8.

8 Iswi Hariyani, Prosedur Mengurus HKI yang Benar, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia,

2010), h. 114

Page 35: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

25

Selama masih dalam pemeriksaan dan untuk mencegah

kerugian yang lebih besar menurut Pasal 84 Undang-Undang

Nomor 20 Tentang Merek dan Indikasi Geografis, atas

permohonan pemilik merek dan/atau penerima lisensi selaku

penggugat dapat mengajukan permohonan kepada hakim untuk

menghentikan kegiatan produksi, peredaran, dan/atau

perdagangan barang dan/atau jasa yang menggunakan merek

tersebut secara tanpa hak. Jika tergugat dituntut menyerahkan

barang yang menggunakan merek secara tanpa hak, hakim

dapat memerintahkan bahwa penyerahan barang atau nilai

barang tersebut dilaksanakan setelah putusan pengadilan

mempunyai kekuatan hukum tetap.

7) Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan

Terbuka kemungkinan selain penyelesaian gugatan,

para pihak yang bersengketa dapat menyelesaikan sengketa

melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa menurut

Pasal 93. Alternatif penyelesaian sengketa dapat dicapai

melalui pihak-pihak yang berperkara atau melalui aparat

kepolisian yang bertindak sebagai mediator.

B. Kerangka Teori

1. Teori tentang Itikad Baik

Ketentuan Pasal 20 Undang-Undang Merek dan Indikasi

Geografis Nomor 20 Tahun 2016 tersebut dapat dinyatakan bahwa

dalam Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis, meskipun

menganut sistem konstitutif, tetapi tetap asasnya melindungi pemilik

merek yang beritikad baik. Hanya permintaan yang diajukan oleh

pemilik merek yang beritikad baik saja yang dapat diterima untuk

didaftarkan. Dengan demikian aspek perlindungan hukum tetap

diberikan kepada mereka yang beritikad baik dan terhadap pihak lain

Page 36: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

26

yang beritikad tidak baik yang sengaja meniru atau tidak jujur

mendaftarkan mereknya, dapat dibatalkan oleh Direktorat Merek

Kekayaan Intelektual. Pengertian itikad tidak baik dalam pendaftaran

merek juga dapat diartikan suatu tindakan yang disengaja untuk

meniru dengan sengaja sebagian atau seluruhnya merek yang telah

terdaftar sebelumnya dengan tujuan agar merek yang didaftarkan

tersebut dapat menyamai kepopuleran merek yang ditiru tersebut untuk

keuntungan pendaftar merek yang beritikad tidak baik tersebut.9

Itikad tidak baik dalam suatu pendaftaran merek harus ditolak

karena merupakan tindakan curang dari orang, beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum yang merugikan pemilik merek yang

telah terdaftar sebelumnya. Tindakan curang yang dilakukan oleh

pendaftar merek dengan itikad tidak baik tersebut tidak dibenarkan

dalam prinsip dasar pendaftaran merek di Indonesia. Dengan demikian

dapat dikatakan itikad tidak baik dalam suatu pendaftaran merek dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:10

1) Tindakan atau perbuatan meniru merek yang telah terdaftar

sebelumnya, dan pada umumnya adalah merek yang sudah terkenal

dan memiliki nilai jual dipasaran;

2) Merupakan suatu perbuatan yang dengan sengaja dilakukan untuk

menyaingi merek yang sudah terdaftar dan memiliki nilai dengan

itikad tidak baik tersebut memperoleh keuntungan pribadi dengan

tidak mempedulikan kerugian yang diderita oleh pemilik merek

yang telah terdaftar tersebut yang ditirunya;

3) Tindakan pendaftaran merek dengan itikad tidak baik tersebut

dengan sengaja telah melakukan perbuatan melawan hukum

khususnya prinsip dasar pendaftaran merek dalam hal itikad baik

dalam melakukan pendaftaran merek, sehingga konsekuensinya

9 Damian, Edy, Hak Kekayaan Intelektual, (Bandung: PT Alumni, 2006), h. 49

10 D Maulana, Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia dari Masa ke Masa, (Bandung:

Citra Aditya Bakti, 2005), h. 72

Page 37: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

27

adalah merugikan merek yang telah terdaftar sebelumnya dan telah

memiliki keteranaran serta nilai jual yang baik dipasaran.

Asas itikad baik sebenarnya merupakan gagasan yang dipakai

untuk menghindari tindakan beritikad buruk dan ketidakjujuran yang

mungkindilakukan oleh salah satu pihak, baik dalam pembuatan

maupun pelaksanaan perjanjian. Pada akhirnya, asas ini sebenarnya

hendak mengajarkan bahwa dalam pergaulan hidup di tengah-tengah

masyarakat, pihak yang jujur atau beritikad baik patut dilindungi; dan

sebaliknya, pihak yang tidak jujur, patut merasakan pahit getir akibat

ketidakjujuran tersebut.

Asas itikad baik yang hanya merupakan suatu asas yang

berlaku dibidang hukum perjanjian telah berkembang dan diterima

sebagai asas di bidang-bidang atau cabang-cabang hukum yang lain,

baik yang sesama keluarga hukum privaat maupun yang merupakan

bidang hukum publik. Dengan lain perkataan, asas itikad baik itu telah

berkembang dari asas hukum khusus menjadi asas hukum umum.

Perkembangan yang demikian ini menurut hemat penulis

sesungguhnya merupakan sesuatu keniscayaan, mengingat bahwa asas

itikad baik ini adalah perwujudan dari suatu asas yang bersifat

universal yaitu asas penilaian baik dan buruk sebagai dikemukakan

oleh Scholten, di dalam tataran dogmatik hukum. Sebagai suatu asas

yang universal, ia berlaku kapan dan dimana saja, tidak tergantung

oleh waktu dan tempat.

2. Itikad Tidak Baik (Bad Faith)

Menurut pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

tentang Merek dan Indikasi Geografis tidak dapat di daftarkan atas

dasar permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad tidak

Page 38: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

28

baik. Pemohon merek yang beritikad baik adalah pemohon yang

mendaftarkan mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun

untuk membonceng, meniru, menjiplak ketenaran merek pihak lain itu

atau menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh, atau

menyesatkan konsumen. Asas-asas di atas membawa konsekuensi

dalam pendaftaran merek yang didaftarkan dengan itikad tidak baik

(bad faith).

Itikad tidak baik banyak terjadi pada pendaftaran merek.

Padahal ketika seseorang mendaftarkan merek, pemohon pendaftaran

merek membuat surat pernyataan yang isinya bahwa tidak meniru

merek orang lain baik seluruhnya atau pun pada pokoknya. Secara

umum jangkauan pengeritian itikad tidak baik menurut Amalia

Rooseno meliputi perbuatan “penipuan” (fraud), rangkaian

“menyesatkan” (misleading) orang lain, serta tingkah laku yang

mengabaikan kewajiban hukum untuk mendapat keuntungan. Bisa juga

diartikan sebagai perbuatan yang tidak dibenarkan secara sadar untuk

mencapai suatu tujuan yang tidak jujur (dishonesty purpose)11

.

Secara singkat, bad faith adalah perilaku atau tindakan yang

mengandung motif yang berkebalikan dari tindakan yang mendasarkan

pada prinsip utmost good faith. Bad faith adalah tindakan yang

dilakukan dengan didasari niat buruk. Tindakan seperti itu lazimnya

disertai dengan niat melakukan kecurangan, baik secara nyata maupun

yang masih dalam tahap rencana. Tujuannya, untuk mengelabui atau

menyesatkan pihak lain, atau dalam batas tertentu bermaksud

mengabaikan atau mengelak dari kewajiban yang harus dipenuhinya.

Selaras dengan kaidah ini, ketentuan klasik yang diatur dalam Pasal

1338 Ayat (3) KUH Perdata menekankan pula pentingnya prinsip

itikad baik dalam membuat dan melaksanakan perjanjian. Intinya

kontrak harus dibuat dan dilaksanakan atas dasar itikad baik.

11

Agus Martianto, Penghapusan Pendaftaran Merek Berdasarkan Gugatan Pihak Ketiga.

Jurnal Dinamika Hukum Vol.10 No. 1 Januari 2010,

Page 39: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

29

C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Review terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam

melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Sri Mamudji, dkk,

mengemukakan bahwa dalam bagian tinjauan pustaka, penting untuk

diuraikan hasil penelitian terdahulu dan bahan-bahan yang merupakan

acuan pokok penelitian.12

Dari penelitian terdahulu, peneliti tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian

peneliti. Namun peneliti mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi

dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian peneliti. Berikut

merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa bahan terkait dengan

penelitian yang dilakukan peneliti:

1. Skripsi Fakultas Hukum dan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2016, disusun oleh Dwi Anto, NIM 109048000032, dengan

judul “Tinjauan Yuridis Terhadap Peniruan Merek Helm “INK”

Oleh Merek Helm “INX” (Analisis Putusan Nomor:

68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)”. Perbedaannya adalah peneliti di

atas menjelaskan mengenai perlindungan hukum peniruan merek helm

“Ink” oleh merek helm “Inx” berdasarkan Undang-Undang merek

yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

merek sehingga peneliti menganggap bahwa skripsi ini sudah tidak

begitu relevan untuk menghadapi studi kasus yang peneliti teliti

mengenai Hugo Boss dan Hugo Sport dikarenakan dalam Undang-

Undang terbaru dijelaskan secara lebih spesifik bagaimana merek

terkenal yang ada dalam indikasi geografis juga berpengaruh. Skripsi

yang peneliti coba teliti menjelaskan mengenai bagaimana tinjauan

yuridis terhadap merek dagang berdasarkan Undang-Undang baru

yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan

12

Sri Mamudji, dkk., Metode Penelitian dan Penelitian Hukum (Depok: Badan Penerbitan

FHUI, 2005), h. 15

Page 40: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

30

Indikasi Geografis dan konvensi internasional yang diratifikasi

Indonesia dan dengan studi kasus Hugo Boss. Persamaannya adalah

skripsi yang ditulis oleh peneliti dan yang ditulis oleh Dwi Anto adalah

dua skripsi tersebut menggunakan studi kasus dengan tema yang sama

yaitu pelanggaran identik terhadap sebuah merek namun terdapat

perbedaan analisis dikarenakan perbedaan dasar hukum.

2. Skripsi Fakultas Hukum dan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2015, disusun oleh Citra Chandrika Gita Putri, NIM

1111048000064, dengan judul “Perlindungan Hukum Merek

Terkenal EBay yang Digunakan Sebagai Nama Domain Menurut

Hukum Indonesia (Analisis Putusan PN Jakarta Pusat Perkara

Nomor 299/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst)”. Perbedaannya adalah peneliti

di atas hanya menjelaskan mengenai perlindungan hukum merek

terkenal Ebay yang digunakan sebagai nama domain menurut hukum

Indonesia Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dan pada saat ini

Undang-Undang tersebut sudah di revisi menjadi Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2016 sehi0, ngga dasar hukum yang digunakan dalam

skripsi ini dan milik peneliti adalah dasar hukum yang berbeda yang

nantinya akan mempengaruhi analisis dari putusan tersebut.

Persamaannya adalah skripsi yang ditulis oleh peneliti dan yang ditulis

oleh Citra Chandrika Gita Putri adalah dua skripsi tersebut

menggunakan dasar hukum yang sama dalam metode analisis yaitu

pelanggaran identik terhadap sebuah merek namun terdapat perbedaan

analisis dikarenakan perbedaan dasar hukum.

3. Buku karya Julius dengan judul “Perlindungan Kemasan Produk

Merek Terkenal Terhadap Persaingan Curang” diterbitkan oleh

Alumni Tahun 2009. Buku ini menelaah secara intensif dan

komprehensif bagaimana perlindungan kemasan produk merek

terkenal terhadap persaingan curang dengan contoh-contoh kasus yang

pernah terjadi di Indonesia. Sedangkan skripsi ini menelaah tinjauan

yuridis terhadap merek dagang berdasarkan Undang-Undang baru

Page 41: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

31

yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan

Indikasi Geografis dan konvensi internasional yang diratifikasi

Indonesia dan dengan studi kasus Hugo Boss.

4. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Internasional Batam Tahun 2016,

disusun oleh Rina Shahriyani Shahrullah dan Eva Mariana, dengan

judul “Perlindungan Hak Merek Produk Olahan Cina Terhadap

Pengusaha Indonesia di Kota Batam”. Peneliti diatas menguraikan

perlindungan hukum bagi pengusaha Indonesia yang mengimpor

bahan baku produknya dari luar negeri serta penerapan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang merek. Skripsi ini

menjelaskan mengenai tinjauan yuridis terhadap merek dagang

berdasarkan Undang-Undang baru yaitu Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis dan konvensi

internasional yang diratifikasi Indonesia dan dengan studi kasus Hugo

Boss.

Page 42: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

32

BAB III

MEREK DAGANG TERKENAL BERDASARKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN DAN KONVENSI INTERNASIONAL

A. Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia

Ketika membicarakan merek, maka tidak akan terlepas dari pembicaraan

mengenai merek terkenal. Dalam literatur ditemukan ada beberapa istilah

asing untuk menyebut merek terkenal yaitu, “famous mark”, “well-known

mark”, dan “renown mark”. Istilah-istilah tersebut memberikan tingkatan atas

keterkenalan sebuah merek. Tingkat keterkenalan suatu merek (terkenal, lebih

terkenal, sangat terkenal), sulit untuk ditemukan karena akan dengan

bergantung pada produk yang dihasilkan dan digunakan pada umumnya oleh

konsumen, atau produk dengan merek tertentu yang dekat pada kehidupan

sehari-hari konsumen1.

Kriteria untuk menyatakan suatu merek sebagai sebuah merek terkenal

merupakan suatu hal yang ditentukan oleh masing-masing negara2. W.

Moestert menyatakan:

“it should be noted that the recognition and the protection off

well-known marks differ from country to country: the definitions and

criteria in this area of trademark law remain exclusive.”

Menjadi suatu hal yang nyata bahwa untuk memastikan suatu merek

merupakan merek terkenal atau bukan, hanya dapat diketahui dari Negara

tempat merek tersebut terdaftar dan mendapat perlindungan3. Berikut ini

1 Istilah well-known mark dan famous mark mengacu pada merek terkenal, sedangkan istilah

renown mark mengacu pada merek termahsyur, yang dianggap mempunyai tingkatan keterkenalan

lebih tinggi disbanding merek terkenal. Lihat Insan Budi Maulana, Perlindungan Merek Terkenal

di Indonesia dari Masa ke Masa (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), h. 23

2 Jeremi Philips, Trade Mark Law, A Practical Anatomy (New York: Oxford University Press,

2003), h. 405 3 Frederick W. Mostert, The Trademark Reporter, Well-Known and Famous Marks: Is

Harmony Possible in Global Village, Vol. 86 TMR h. 106 sebagaimana dikutip dalam Insan Budi

Page 43: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

33

adalah pengaturan mengenai kriteria-kriteria untuk sebuah merek dapat

dianggap sebagai merek terkenal dalam beberapa pengaturan:

1. Kriteria merek terkenal berdasarkan perundang-undangan merek di

Indonesia

Definisi merek terkenal belum tercantum dalam peraturan

Perundang-undangan merek di Indonesia. Sampai sejauh ini, yang diatur

dalam Perundang-undangan merek di Indonesia terkait dengan merek

terkenal adalah kriteria untuk sebuah merek dapat dinyatakan sebagai

merek terkenal. Peraturan mengenai kriteri merek terkenal dalam

Perundang-undangan di Indonesia ini pertama kali terdapat dalam

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992. Kriteria yang ditentukan dalam

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 yaitu, diperlukan adanya

pengetahuan umum masyarakat mengenai merek atau nama tersebut di

bidang usaha yang bersangkutan.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997 yang adalah

Undang-Undang perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992,

kriteria untuk menentukan suatu merek sebagai merek terkenal diatur

secara lebih luas. Kriteria-kriteria tersebut terdiri atas:

a. Pengetahuan umum masyarakat di bidang usaha yang bersangkutan;

b. Reputasi merek yang bersangkutan yang diperoleh karena promosi

yang dilakukan oleh pemiliknya yang disertai dengan bukti pendaftran

merek tersebut di beberapa Negara (jika ada); dan

c. Apabila hal-hal di atas belum dianggap cukup, maka hakim dapat

memerintahkan lembaga yang bersifat mandiri (independen) untuk

melakukan survey guna memperoleh kesimpulan mengenai terkenal

atau tidaknya merek yang bersangkutan.

Maulana, Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia dari Masa ke Masa (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 1999), h. 6

Page 44: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

34

Sementara itu suatu merek dapat dinyatakan sebagai merek terkenal

dalam Undang-Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 adalah dengan

memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a. Pengetahuan umum masyarakat mengenai merek tersebut di bidang

usaha yang bersangkutan;

b. Reputasi merek terkenal yang diperoleh karena promosi yang gencar

dan besar-besaran;

c. Investasi di beberapa Negara di dunia yang dilakukan oleh pemiliknya;

d. Bukti pendaftaran merek tersebut di beberapa Negara; dan

e. Apabila hal-hal di atas belum dianggap cukup, Pengadilan Niaga dapat

memerintahkan lembaga yang bersifat mandiri untuk melakukan

survey guna memperoleh kesimpulan mengenai terkenal atau tidaknya

merek.

2. Kriteria merek terkenal berdasarkan putusan-putusan Mahkamah

Agung

Nomor

Putusan

Putusan

Mahkamah

Agung

Republik

Indonesia

Reg Nomor

426

PK/PDT/19

94

Putusan Mahkamah

Agung Republik

Indonesia Nomor 013

K/N/HaKI/2003

Putusan

Mahkamah Agung

Republik Indonesia

Nomor 013

K/N/HaKI/2005

Tingkat

Perkara

Peninjauan

Kembali Kasasi Kasasi

Para Pihak Giordano Davidoff & Cie S.A. Handy Butun

Page 45: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

35

Limited

(Pemohon

PK)

melawan

Woe Budi

Hermanto

(Termohon

PK

(Pemohon

Kasasi/Penggugat)

melawan NV

Sumatra Tobacco

Trading Company

dan Pemerintah

Republik Indonesi

c.q. Departemen

Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia c.q.

Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual

c.q. Direktorat Merek

(Para Termohon

Kasasi/Tergugat dan

Turut Tergugat)

(Pemohon

Kasasi/Tergugat)

melawan

Hawthorne

Enterprises

Limited

(Termohon

Kasasi/Penggugat)

Pertimbang

an Hakim

Merek

Giordano

sudah lama

menembus

batas-batas

nasional dna

regional

sehingga

merek

tersebut

sudah

dikenal

secara luas

di beberapa

1) Penggugat/Pemoh

on Kasasi telah

mengajukan bukti-

bukti berupa

pendaftaran merek

miliknya di Negara

Swiss, Amerika

Serikat, Britania

Raya, Irlandia

Utara, Kanada, dan

Thailand;

2) Penggugat/Pemoh

on Kasasi telah

melakukan promosi

Merek Bluestar

Exchange milik

Penggugat/Termoh

on Kasasi sudh

terdaftar di 14

Negara di dunia.

Penggugat/Termoh

on Kasasi

menyampaikan

sertifikat bukti

pendftran merek

miliknya di

berbagai Negara di

dalam persidangan.

Page 46: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

36

Negara; dan

Pengenalan

dan

pengetahuan

masyarakat

konsumen

terhadap

merek

pemohon

PK tidak

terbatas

hanya di

kalangan

masyarakat

kecil, tetapi

meliputi

masyarakat

konsumen

menengah

dan elit

sehingga

merek

tersebut

mampu

membina

ikatan

dengan

semua

lapisan

masyarakat.

Setiap orang

yang gencar

terhadap merek

Davidoff miliknya

dengan

memperlihatkan

bukti publiksai

merek Davidoff

pada berbagai

media massa di

berbagai Negara;

3) Bahwa produk

merek Davidoff

adalah berupa

tembakau, cerutu,

dan rokok. Dengan

demikian, harus

diperhatikan

pengetahuan dari

masyarakat perokok

kelas tertentu saja.

Bahwa di Indonesia,

rokok dan produk

lainnya dari merek

Davidoff sangat

terkenal di kalangan

eksekutif muda

sebagai barang

impor (bukan

produk Tergugat),

sedangkan cerutu di

Page 47: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

37

yang

memakai

merek itu

memiliki

rasa sendiri

dibanding

dengan

merek lain.

kalangan diplomat.

Isi Putusan

Majelis

Hakim

menyatakan

merek

Giordano

bukan hanya

tergolong

sebagai

merek yang

mahsyur

(well-known

mark), tetapi

juga sebagai

merek yang

memiliki

reputasi

tinggi (high

reputation).

Majelis Hakim

menyatakan merek

Davidoff milik

Penggugat.Pemohon

Kasasi adalah merek

terkenal.

Majelis Hakim

memutuskan untuk

menolak

permohonan

Kasasi dari

Pemohon dan

menguatkan

Putusan Pengadilan

Niaga yaitu

menyatakan bahwa

merek Bluestar

Exchange milik

Penggugat/Termoh

on Kasasi adalah

merek terkenal.

Page 48: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

38

B. Kriteria Merek Terkenal dalam Konvensi Internasional

1. Paris Convention

Indonesia menjadi anggota dari Paris Convention melalui Keppres

Nomor 24 Tahun 1979 dengan disertai pengecualian terhadap Pasal 1

sampai dengan Pasal 12 dan Pasal 28 Ayat (1). Terhadap pengecualian

Pasal 1 sampai Pasal 12 ini kemudian dicabut dengan Keppres Nomor 15

Tahun 1997 Tentang perubahan Keppres Nomor 24 Tahun 1979, sehingga

Pasal 1 sampai Pasal 12 itu kemudian berlaku juga di Indonesia.

Pada Pasal 2 dan 3 Paris Convention, berlaku prinsip non

diskriminatif, akibatnya hukum yang berlaku di Negara sendiri berlaku

juga untuk orang asing yang merupakan warga Negara dari peserta Paris

Convention. Pada Pasal 4 Paris Convention pendaftaran merek dapat

diberikan hak prioritas. Jadi seseorang yang sudah mendaftarkan hak milik

intelektualnya di suatu Negara akan diberi prioritas dengan bentuk

kelonggaran waktu untuk mendaftarkan haknya di Negara lain selama 6

bulan.

Persayaratan pengajuan dan pendaftaran merek dagang ditentukan

berdasarkan Pasal 6 Paris Convention, ditentukan berdasarkan Pasal 6

Paris Convention. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing Negara

anggota dapat menggunakan patokan-patokan sendiri yang ditetapkan

dalam Undang-Undangnya, untuk menentukan masa berlakunya suatu

merek dagang.

Bentuk perlindungan merek terkenal terletak pada Pasal 6 bis, yang

menyebutkan bahwa masing-masing anggota di suatu Negara harus

menolak permohonan pendaftaran yang sama atau mirip dengan merek

yang dianggap terkenal di negara itu. Konvensi ini juga tidak

menyebutkan tentang definisi itikad tidak baik, namun pada Pasal 6 bis

Ayat (3) disebutkan bahwa pembatalan merek terdaftar yang dipalsukan

tanpa itikad baik dapat diajukan kapan saja tanpa ada batas waktunya.

Menurut Pasal ini, suatu itikad baik muncul ketika seseorang

Page 49: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

39

mendaftarkan suatu merek tanpa hak, yang merupakan merek terkenal dan

mengambil keuntungan dari kebingungan yang ditimbulkan oleh merek

tersebut.

2. Trade Related Aspects of intellectual Property Rights (TRIPs)

Indonesia menjadi Negara anggota dalam TRIPs melalui Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1994. Ketentuan Tentang merek dapat dilihat

pada bagian 2 Pasal 16 Ayat (2) menyebutkan “Article 6bis of the Paris

Convention (1967) shall apply, mutatis mutandis, to services. In

determining whether a trademark is well-known, members shall take

account of the knowledge in the member concerned which has been

obtained as a result of the promotion of the trademark”. Pasal 16 Ayat (2)

TRIPs ini mengatur unsur penting yang harus dipertimbangkan untuk

menentukan apakah suatu merek itu adalah merek terkenal atau tidak.

Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan merek itu terkenal atau tidak

adalah pengetahuan masyarakat tentang merek tersebut dalam sector

public yang relevan. Pasal ini juga menyatakan Pasal 6 Paris Convention

dipakai secara mutlak untuk jasa.

Pada bagian 2 Pasal 16 Ayat (3) menyebutkan “Article 6bis of the

Paris Convention (1967) shall apply, mutatis mutandis, to goods or

services which are not similar to those in respect of which a trademark is

registered provided that use of that trademark in relation to those goods

or services would indicate a connection between those goods or services

and the owner of the registered trademark and provided that the interest of

the owner of the registered trademark are likely to be damaged by such

use”. Maksud dari Pasal 16 Ayat (3) TRIPs ini adalah bahwa yang penting

berkenaan dengan perlindungan merek terkenal untuk barang atau jasa

yang tidak sejenis, yaitu bahwa jika terdapat kesan keterkaitan yang erat

antara barang yang menggunakan merek tersebut dengan produsennya dan

jika pemakaian atau pendaftaran oleh orang lain untuk barang yang tidak

sejenis sekalipun akan dapat merugikan kepentingan pemilik merek

Page 50: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

40

terdaftar. Dalam hal ini faktor “confusion of business connection”

merupakan salah satu pertimbangan untuk menentukan apakah merek yang

sama dengan merek terkenal, akan tetapi didaftarkan untuk barang yang

tidak sejenis itu bisa ditolak atau dibatalkan4.

3. Madrid Agreement

Jumlah anggota dari Madrid Agreement saat ini adalah 100 Negara.

Keabsahan bergabungnya Indonesia ke dalam perjanjian internasional

tersebut ditandai dengan diserahkannya instrumen aksesi Indonesia yang

telah ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri RI

atas Madrid Protocol oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI,

Bapak Yasonna H. Laoly kepada Direktur Jenderal World Intellectual

Property Organization (WIPO), Francis Gurry, di Jenewa, Swiss, di sela–

sela penyelenggaraan Majelis Umum WIPO.

Dengan bergabungnya Indonesia sebagai negara pihak Madrid

Agreement, para pemilik merek lokal dapat mendaftarkan mereknya di

Indonesia dan memperoleh perlindungan atas mereknya tidak hanya di

Indonesia, namun juga di 116 (seratus enam belas) wilayah negara

pihak Madrid Agreement lainnya. Selain itu, aksesi Indonesia

ke Madrid Agreement juga sejalan dengan upaya diplomasi ekonomi guna

memperoleh manfaat berupa pembukaan akses pasar produk merek

Indonesia ke pasar yang baru dan kepastian perlindungan atas mereknya di

negara-negara pasar yang dituju.

Aksesi Indonesia ke Madrid Agreement juga telah menjadi

komitmen Indonesia dalam konteks ASEAN yang diharapkan akan

berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan ASEAN dalam

mempromosikan transfer teknologi di dalam kawasan dan menstimulasi

inovasi melalui kerja sama kekayaan intelektual. Dengan menjadi

pengaksesi ke–100 ini, Indonesia tidak hanya menegaskan komitmennya

4 Suyud Margono, Hak Milik Industri: Pengaturan dan Praktik di Indonesia, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), h.106

Page 51: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

41

dalam upaya perlindungan kekayaan intelektual, namun juga mendapatkan

manfaat berupa bantuan khusus WIPO dalam rangka mempromosikan

sistem ini di Indonesia.

4. Trademark Law Treaty

Trademark Law Treaty mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus

1996. Indonesia menjadi bagian dari Konvensi ini melalui Keppres Nomor

17 Tahun 1997 Tentang Pengesahan Trademark Law Treaty. Pada

dasarnya Trademark Law Treaty mengatur masalah prosedural dalam hal

pendaftaran merek berupa persyaratan maksimum untuk mengajukan

permohonan pendaftaran, pencatatan perubahan nama dan alamat,

pencatatan perubahan pemilik serta pembaharuan merek. Pada Trademark

Law Treaty terdapat beberapa Pasal mengenai perlindungan merek

terkenal, sebagaimana yang terdapat pada Pasal 15 dan 16 Trademark Law

Treaty.

Pada Pasal 15 Trademark Law Treaty mengharuskan Negara

anggota untuk mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Paris Convention

Tentang merek. Trademark Law Treaty tidak mengharuskan untuk

menjadi anggota Paris Convention, tetapi cukup hanya sebagai anggota

WIPO. Jadi untuk Negara-Negara yang bukan anggota dari Paris

Convention, dalam Trademark Law Treaty berlaku juga ketentuan-

ketentuan Tentang merek termasuk Pasal 6 bis Paris Convention.

Sedangkan pada Pasal 16 menjelaskan bahwa anggota Trademark Law

Treaty wajib mengikuti ketentuan Pasal 6 bis Paris Convention terhadap

merek dagang dan merek jasa.

Page 52: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

42

BAB IV

ANALISA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 92 K/PDT.SUS-

HKI/2017

A. Merek Hugo Boss dan Hugo Sport Menurut Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual

Berdasarkan penelusuran merek terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual, merek Hugo Boss terdaftar dalam buku daftar

umum merek dengan nomor permohonan 245294 pada tanggal 24 Januari

1989, kemudian kembali diperpanjang dengan nomor perpanjangan

pendaftaran 427225, 427216, 427217 dan 427218. Ketiga sertifikat tersebut

kemudian diperpanjang dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000202212, IDM 000202213, IDM 000202214, dan IDM000202215

tertanggal perpanjangan 28 April 2009. Nama pemohon Hugo Boss adalah

Hugo Boss Trade Mark Management Gmbh Co. Kg, yang diwakili oleh

Authorized Representative, Volker Herre, berkedudukan di Dieselstrasse 12,

72555 Metzingen, Jerman, memberi kuasa kepada Justisiari Perdana Kusumah

S.H. M.H. dan kawan-kawan, para advokat pada “L&K Advocates Intellectual

Property”, berkantor di Gedung Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 5,

Ruang 502, Jalan HR Rasuna Said Kavling C.11-14 Jakarta, berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tanggal 12 Mei 2015, yang selanjutnya memberi kuasa

substitusi pada Danny Kobrata, S.H., LL.M., dan kawan Advokat dan

Advokat Magang pada “K&K Advocates-Intellectual Property, beralamat di

Gedung Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai 5, Ruang 502, Jalan HR

Rasuna Said Kavling C.11-14 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Substitusi

tanggal 15 Januari 2016. Merek Hugo Boss terdaftar dalam kelas 25, 34, 35,

18, 9, 3, dan 14.

Berdasarkan penelusuran merek terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual, Hugo milik Teddy itu telah didaftarkan di

Page 53: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

43

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk kelas 25 yakni merek Hugo

Hugo Sport telah terdaftar dengan Nomor IDM000345958, Hugo Nomor

IDM000156404, dan Hugo Sport + lukisan Nomor IDM000248526 yang

bertempat tinggal di Jalan Pluit Kencana Raya Nomor 95, Pluit, Jakarta Utara,

dalam hal ini memberi kuasa kepada Fadlin Avisenna Nasution, S.H., dan

kawan-kawan, para Advokat pada Kantor Hukum “HNH & partners”

berkantor di Ruko Kesington Blok C-07, Jalan Boulevard, Kelapa Gading,

Jakarta berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Juni 2016.

B. Putusan Pengadilan Sengketa Merek Hugo Boss dengan Hugo Sport (92

K/Pdt.Sus-HKI/2017)

1. Kasus Posisi

Hugo Boss, berkedudukan di Dieselstrasse 12, 72555 Metzingen,

Jerman. Hugo Boss melalui kuasa hukumnya mengajukan gugatan

pembatalan merek terdaftar atas pendaftaran merek Hugo Sport yang

didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk kelas 25

yakni merek Hugo Hugo Sport telah terdaftar dengan Nomor

IDM000345958, Hugo Nomor IDM000156404, dan Hugo Sport + lukisan

Nomor IDM000248526 yang dimiliki Teddy Tan yang bertempat tinggal

di Jalan Pluit Kencana Raya Nomor 95, Pluit, Jakarta Utara.

Gugatan didasarkan pada merek milik tergugat memiliki kesamaan,

kemiripan, dan unsur-unsur yang menonjol dengan milik penggugat

dimana merek Hugo Sport memiliki kata "Hugo", yang notabene kata

tersebut berasal dari nama pendiri penggugat, Hugo Ferdinand Boss. Oleh

karena itu, kata "Hugo" itu identik dengan penggugat. Dengan begitu,

kuasa hukum Hugo Boss menganggap pendaftaran merek Hugo Sport

milik Teddy itu dilandasi dengan iktikad tidak baik dan mencoba

memboceng ketenaran dari merek milik penggugat yang diklaimnya

sebagai merek terkenal.

2. Putusan Pengadilan Niaga

Page 54: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

44

Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Nomor

30/Pdt.Sus.Merek/2016/PN.Jkt.Pst. Pertimbangan hukum pengadilan atas

putusan ini adalah merek milik tergugat memiliki kesamaan, kemiripan,

dan unsur-unsur yang menonjol dengan milik penggugat. kesamaan itu

pun ditujukannya baik dari bentuk, cara penempatan cara penempatan,

cara penulisan, unsur elemen, bunyi, ucapan, dan penampilan.

3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Meskipun sempat kalah dalam perkara merek di pengadilan, Hugo

Boss Trade Mark Management Gmbh & Co. Kg tercatat dua kali menang

kasasi di Mahkamah Agung melawan pengusaha lokal. Selain

mengalahkan pemilik merek ZegoBoss, perusahaan asal Jerman itu juga

menang dalam upayanya membatalkan merek Hugo Hugo Sport milik

Teddy Tan. Perkara kasasi melawan Teddy Tan terdaftar di MA dengan

register 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017. Kasasi ini diajukan Hugo Boss Trade

Mark setelah kalah di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam perkara

Nomor 30/Pdt.Sus.Merek/2016/PN.Jkt.Pst. Perkara kasasi Nomor 92 ini

diputus oleh majelis hakim agung yang terdiri atas Hamdi, I Gusti Agung

Sumanatha, dan Mahdi Soroinda Nasution. Perkara diputus pada 4 April

2017 dengan panitera pengganti Ninil Eva Yustina.

Dalam perkara ini Hugo Boss minta agar pengadilan membatalkan

atau menyatakan batal demi hukum pendaftaran dan/atau perpanjangan

merek-merek dengan unsur kata Hugo milik Teddy Tan sebagai berikut:

a. Merek Hugo Hugo Sport di kelas 25 dengan nomor perpanjangan

pendaftaran IDM000191519 tertanggal perpanjangan pendaftaran 28

Januari 2009 yang merupakan perpanjangan dari nomor pendaftaran

467312 terdaftar tanggal 23 Februari 2001.

b. Merek Hugo di kelas 25 dengan nomor pendaftaran IDM000156404

terdaftar tanggal 3 Maret 2008.

Page 55: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

45

c. Merek Hugo Hugo Sport di kelas 25 dengan nomor pendaftaran

IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012.

d. Merek Hugo Sport + Lukisan di kelas 25 dengan nomor pendaftaran

IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010.

e. Merek Hugo Select Line di kelas 35 dengan nomor pendaftaran

IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010.

f. Merek Hugo di kelas 35 dengan nomor pendaftaran IDM000250934

terdaftar tanggal 7 Juni 2010.

4. Analisis Putusan Hukum Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 92K/Pdt.Sus-HKI/2017

a. Putusan Hukum Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Pertimbangan hukum terhadap putusan Pengadilan Niaga

Jakarta Nomor 30/Pdt.Sus.Merek/2016/PN.Jkt.Pst adalah antara merek

penggugat dan tergugat masih adanya daya pembeda dimana untuk

merek penggugat menekankan elemen “BOSS” dan merek tergugat

menekankan elemen “HUGO”. Akan tetapi hakim menjatuhkan

putusan bahwa hakim tidak mengabulkan gugatan dari penggugat

dengan pertimbangan bahwa pada saaat penggugat mengajukan

gugatan, gugatan sudah daluwarsa dan ketentuan 5 tahun maksimal

pembatalan merek menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

sehingga penggugat mengajukan upaya hukum dalam tingkat kasasi ke

Mahkamah Agung.

b. Putusan Hukum Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hakim dalam tingkat kasasi memberikan putusan diantaranya:

1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2) Menyatakan merek-merek Hugo Boss (beserta variannya) milik

penggugat adalah merek terkenal;

3) Menyatakan penggugat sebagai satu-satunya pemilik sah dan

pemegang hak atas merek-merek terdaftar dan/atau terkenal merek

Hugo Boss (beserta variannya)

Page 56: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

46

4) Menyatakan pendaftaran dan/atau perpanjangan merek-merek

“Hugo” yang disengketakan telah dilakukan Tergugat atas dasar

itikad tidak baik.

Dalam putusannya hakim memberikan pertimbangan bahwa

merek Hugo merupakan merek terkenal yang sudah didaftarkan

terlebih dahulu sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang

berlaku. Sehingga sudah menjadi keharusan Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual untuk melindungi merek terkenal milik

penggugat dan membatalkan merek lain yang secara sengaja menjual

barang dengan merek terkenal dengan tujuan mendompleng

keterkenalan merek tersebut.

Jika merek-merek “Hugo” yang disengketakan telah

didaftarkan oleh Tergugat atas dasar itikad tidak baik, Tergugat pun

dalam hal ini jelas dikatakan sebagai pemilik/pendaftar yang beriktikad

tidak baik, hal mana sesuai dengan yurisprudensi tetap Mahkamah

Agung Republik lndonesia Nomor 2854 K/Sip/1981 tanggal 19 April

1982 yang pada pokoknya memberikan kaidah hukum “penggunaan

nama merek asing yang terkenal oleh pengusaha dalam negeri

dikualifisir sebagai pemakai yang tidak beriktikad baik”.

Tindakan tergugat yang telah mendaftarkan dan/atau

memperpanjang merek-merek milik Tergugat dengan itikad tidak baik

dan tidak jujur, bahkan mendompleng dengan cara menggunakan atau

menonjolkan atau mempunyai persamaan pada pokoknya maupun

keseluruhannya dengan kata esensial “Hugo” dari merek Hugo Boss

(beserta variasinya) milik penggugat, jelas merupakan suatu tindakan

persaingan curang (dishonest practises in industrial commercial

matters) atau konkurensi curang. Hal mana mutlak bertentangan

dengan ketentuan Pasal 21 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis sebagaimana

telah dikutip di atas, dan juga bertentangan secara diametral dengan

asas hukum atau prinsip hukum yang menjadi jiwa (spirit) dari

Page 57: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

47

Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis yaitu untuk menjaga

persaingan usaha yang sehat, sebagaimana tercantum dalam

konsiderans menimbana.

Putusan dari Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi ini

menurut peneliti sudah tepat. Majelis hakim menilai bahwa memang

terdapat kesamaan, kemiripan, dan unsur-unsur yang menonjol antara

merek Hugo Boss dengan merek Hugo Sport. Oleh karena kedua

merek tersebut sama-sama memiliki kata Hugo yang notabene kata

tersebut berasal dari nama pendiri penggugat, Hugo Ferdinand Boss.

Dengan begitu, kuasa hukum Hugo Boss menganggap pendaftaran

merek Hugo Sport milik Teddy itu dilandasi dengan iktikad tidak baik

dan mencoba memboceng ketenaran dari merek milik penggugat yang

diklaminya sebagai merek terkenal. Hal tersebut jelas akan

menguntungkan Tergugat secara tidak sewajarnya, akan tetapi jelas

akan merugikan pihak penggugat. Keadaan ini dapat dianggap sebagai

upaya Tergugat untuk membonceng pada ketenaran merek Hugo Sport

yang menyebabkan kerugian pada pihak Hugo Boss.

1) Pembuktian tentang Keterkenalan Merek Hugo Boss milik

penggugat

Sengketa merek Hugo Boss ini diputus oleh Mahkamah

Agung Republik Indonesia pada tanggal 4 April 2017. Indonesia

menggunakan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang

Merek ketika memutuskan putusan mahkamah agung tersebut dan

Indonesia terikat dengan keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 1979 Tentang pengesahan Paris Convention of

Industrial Property and Concention Establishing the World

Intellectual Property Organization. Perlindungan terhadap merek

terkenal diatur dalam Pasal 6 bis Konvensi Paris yang mewajibkan

seluruh anggotanya untuk melindungi merek terkenal warga

Negara lainnya untuk barang yang menyerupai (similar) atau sama

Page 58: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

48

(identical). Disamping itu Konvensi ini juga memberikan

kebebasan kepada masing-masing anggota untuk menentukan

sendiri mengenai keterkenalan suatu merek dengan teteap

berpedoman kepada Pasal 6 bis Konvensi Paris ini. Pada tanggal

20 september sampai tanggal 29 september 1999, di Jenewa

ditandatangani sebuah Joint Recomendatin Concerning Provisions

on The Protection of Well Known Marks yang diadopsi oleh

Majelis Konvensi Paris untuk Perlindungan Hak Milik Industri

(Assembly of The Paris Union for The Protection of Industrial

Property) dan Majelis Umum Organisasi Hak Milik Intelektual

Dunia (Assembly of The World Intellectual Property

Organization/WIPO). Rekomendasi ini berlaku kepada masing-

masing anggota Konvensi Paris. Rekomendasi ini tidak memuat

ketentuan tentang definisi merek terkenal. Pasal 2 Ayat (1)

menyebutkan bahwa pihak yang berwenang (competent authority)

sebaiknya mempertimbangkan keadaan lingkungan dimana merek

tersebut dianggap sebagai merek terkenal. Untuk menentukan

keterkenalan suatu merek dapat menggunakan faktor-faktor yang

termasuk dan tidak terbatas pada informasi sebagai berikut:

a) Tingkat pengetahuan dan pengakuan terhadap suatu merek

dalam sektor yang relevan dalam masyarakat;

b) Jangka waktu, luas, dan wilayah geografis dari penggunaan

merek;

c) Jangka waktu, luas, dan area geografis dari setiap promosi

merek, termasuk periklanan atau publisitas dan presentasi pada

pekan raya atau pameran-pameran dari barang dan/atau jasa

dimana merek tersebut dipergunakan;

d) Jangka waktu dan wilayah geografis dari setiap pendaftaran

merek sejauh mana merek tersebut mencerminkan pemakaian

atau pengakuan merek tersebut;

Page 59: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

49

e) Dokumen mengenai penegakan hukum yang bai katas merek

terutama sejauh mana merek tersebut diakui sebagai merek

terkenal oleh instansi yang berwenang;

f) Nilai yang dihubungkan oleh merek

Adanya kebebasan hakim untuk menilai keterkenalan suatu

merek sesuai dengan ketentuan Konvensi Paris dan rekomendasi

WIPO tersebut dapat berarti bahwa penentuan keterkenalan suatu

merek tergantung dari penilaian mejelis hakim yang memeriksa

sengketa tersebut serta didasarkan pada penafsiran merek terhadap

merek sengketa tersebut serta didasarkan pada penafsiran merek

terhadap merek sengketa dihubungkan dengan teori ataupun

Undang-Undang yang ada. Penentuan merek terkenal di Indonesia

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dalam Pasal 21 Ayat

(1) huruf b penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

Tentang Merek dan Indikasi Geografis yang menyatakan bahwa

penolakan permohonan yang mempunyai persamaan pada

pokoknya atau keseluruhan dengan merek terkenal milik pihak lain

untuk barang dan/atau jasa yang sejenis dilakukan dengan

memperhatikan pengetahuan umum masyarakat mengenai merek

tersebut di bidang usaha yang bersangkutan. Selain apa yang sudah

ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis, majelis hakim juga dapat mengkaji

pendapat para ahli hukum dalam menentukan keterkenalan suatu

merek. Misalnya pendapat Yahya Harahap yang menyatakan

bahwa keterkenalan suatu merek harus didukung oleh faktor-faktor

seperti adanya presentasi nilai pemasaran di seluruh dunia dan

kedudukannya stabil dalam waktu yang lama.

Setelah mengetahui tentang prinsip-prinsip dalam

menentukan keterkenalan merek di atas, berikut terdapat beberapa

bukti-bukti keterkenalan merek Hugo Boss:

Page 60: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

50

a) Merek Hugo Boss pada Tahun 1924 yang produknya dijual di

129 Negara di seluruh dunia. Boss memiliki 1.200 toko dan

6.800 pewaralaba

b) Dalam masa pimpinan Adolf Hitler, permintaan terhadap

seragam militer melunjak, bahkan Hugo Boss mempekerjakan

pegawai dari Prancis dan Polandia selama Perang Dunia II.

Kesuksesan ini mengangkat nama Hugo Boss hingga sebuah

universitas mencatat sejarah dari Hugo Boss.

c) Setelah era di Tahun 1980an, pelanggan mulai menuntut

pakaian formal dan jenis pakaian lainnya. Gaya mulai

mencerminkan perubahan sosial terhadap aktivitas dan nilai

keluarga yang berorientasi, membuat Hugo Boss berubah

seiring dengan itu. Tapi tidak sampai akhir 1990-an, Hugo

Boss mulai menjual jam tangan, dasi, kacamata hitam dan

aksesoris berlisensi lainnya, saat mereka mengubah perusahaan

mereka menjadi "berorientasi gaya hidup."

Dengan merujuk pada bukti-bukti yang telah peneliti

jabarkan di atas, peneliti sependapat dengan majelis hakim yang

menyatakan bahwa merek Hugo Boss merupakan suatu merek

terkenal. Jika ditinjau mengenai kriteria merek terkenal

sebagaimana pada Pasal 21 Ayat (1) huruf b penjelasan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi

Geografis yang menyatakan bahwa penolakan permohonan yang

mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan

merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang

sejenis dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan umum

masyarakat mengenai merek tersebut di bidang usaha yang

bersangkutan. Di samping itu, diperhatikan pula reputasi merek

terkenal yang diperoleh karena promosi yang gencar dan besar-

besaran, investasi di beberapa Negara di dunia yang dilakukan oleh

Page 61: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

51

pemilik dan disertai bukti pendaftaran merek di beberapa Negara,

maka berdasarkan bukti-bukti yang diuraikan di atas peneliti

menganggap bahwa merek Hugo Boss milik penggugat termasuk

dalam kriteria merek tereknal. Merek Hugo Boss telah didaftarkan

di beberapa Negara di dunia yang juga diikuti dengan publikasi

yang luas pada media massa di dunia.

2) Pembuktian mengenai adanya persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya antara merek Hugo Boss milik penggugat dengan

Hugo Sport milik tergugat

Dengan terbuktinya keterkenalan merek Hugo Boss milik

Penggugat menurut peneliti, selanjutnya peneliti akan meninjau

mengenai Pasal 21 Ayat (1) huruf b penjelasan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

yang menyatakan bahwa penolakan permohonan yang mempunyai

persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek terkenal

milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang sejenis dilakukan

dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat mengenai

merek tersebut di bidang usaha yang bersangkutan. Mengenai

pengertian persamaan pada pokoknya dapat kita lihat dalam

penjelasan Pasal 21 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis, yakni

kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang

menonjol antara merek yang satu dan merek yang lain, cara

penempatan, cara penulisan, atau kombinasi antara unsur-unsur

ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-

merek tersebut.

Selanjutnya, majelis hakim perlu membuktikan mengenai

ada atau tidaknya persamaan pada pokoknya ataupun persamaan

pada keseluruhannya di antara sengketa merek Hugo Boss dengan

Page 62: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

52

Page 63: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

53

adanya resiko kebingungan dan/atau menyesatkan

konsumen/masyarakat. Merek Hugo Sport tertulis Hugo

sebagai tergugat ditulis secara lebih tebal penulisannya

dibandingkan Hugo Sport tertulis Hugo sebagai penggugat.

Font yang digunakan Hugo Sport mengikuti font dari merek

Hugo Boss.

b) Persamaan kata dan tanda gambar (word and picture marks);

Penggunaan kata Hugo dalam merek-merek Hugo yang

disengketakan jelas-jelas bukan berasal dari orisinalitas ide

atau intelektual Tergugat sendiri karena kata Hugo tersebut

tidak dikenal dan/atau tidak ada padanan katanya, dan/atau

tidak memiliki arti gramatikal di dalam tata bahasa Indonesia,

bahkan sebagaimana telah diketahui secara umum bahwa kata-

kata Hugo dan/atau Boss merupakan sebuah kata yang

berkaitan erat dengan nama pendiri, nama perusahaan

Penggugat serta sejarah berdiri dan berkembangnya

bisnis/usaha Penggugat selama ini;

c) Cara penulisan/kombinasi (similarity of combination);

Merek Hugo Boss milik penggugat bertulis Hugo Boss

dengan huruf Hugo Boss, sedangkan tergugat bertulis Hugo

Sport dengan huruf Hugo. Tampilan penulisan merek tergugat

menggunakan cara penulisan yang sama dengan penulisan

merek milik penggugat. Dari segi penempatan kedua merek

tersebut terdapat kesamaan, karena merek Hugo Sport tertulis

Hugo sebagai tergugat diletakkan sama halnya seperti Hugo

Boss tertulis Hugo sebagai penggugat.

d) Persamaan bunyi (similarity of sound);

Dari persamaan bunyi dapat dikatakan terdapat

persamaan pada kata Hugo karena baik dalam Bahasa

Indonesia maupun Bahasa Inggris memiliki penyebutan kata

Hugo yang sama.

Page 64: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

54

e) Menggunakan kata “Hugo” dan “Boss” sebagai bagian dari

esensial merek, dengan memiliki urutan huruf yang sama

persis.

Berdasaarkan pengklasifikasian yang dilakukan oleh

pemeriksa merek, merek Hugo Sport merupakan kata

kombinasi karena terdiri dari kata Hugo dan Sport. Menurut

peneliti, kata kombinasi Hugo dan Sport mempunyai arti secara

sendiri-sendiri. Kata pokoknya adalah Hugo atau Boss

dianggap mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

Hugo Boss. Jika menggunakan prinsip ini, maka dapat

disimpulkan bahwa merek Hugo Boss milik penggugat

mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Hugo

Sport milik tergugat.

Apabila mengacu pada doktrin identik (identical) atau

sangat mirip (nearly resembles) peneliti menilai bahwa antara

kedua merek terdapat kemiripan. Kemiripan dapat menimbulkan

penyesatan bagi masyarakat karena mengira bahwa barang yang

bersangkutan diproduksi oleh penggugat. Dari keseluruhan

penilaian-penilaian di atas, sengketa merek antara merek Hugo

Boss milik penggugat dengan merek Hugo Sport milik tergugat

terdapat persamaan pada pokoknya. Peneliti berpendapat bahwa

majelis hakim tepat dalam memberikan pertimbangan hukumnya

yang menyatakan bahwa bentuk, cara penempatan, kombinasi,

unsur elemen, bunyi, ucapan, dan penampilan sama antara merek

milik tergugat dan merek milik penggugat.

c. Analisis tentang Itikad Baik

Menurut peneliti, Undang-Undang Nomor 20 Tentang Merek

dan Indikasi Geografis memberikan definisinya di dalam Pasal 21.

Pemohon dengan itikad baik adalah Pemohon yang patut diduga dalam

mendaftarkan mereknya memiliki untuk niat untuk meniru, menjiplak,

Page 65: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

55

atau mengikuti merek pihak lain demi kepentingan usahanya

menimbulkan kondisi persaingan usaha tidak sehat, mengecoh, atau

menyesatkan konsumen.

Perlindungan atas suatu merek yang didaftar dengan itikad

tidak baik disebutkan dalam Pasal 6 Ayat (3) Konvensi Paris yang

berbunyi sebagai berikut:

“no limit shall be fixed for requesting the cancellation or

the prohibition of the use of marks registered or uses in bad

faith”

Ketentuan ini mengandung maksud bahwa tidak ada jangka

waktu yang ditetapkan bagi pemilik hak atas merek untuk meminta

pembatalan dari merek yang didaftarkan dengan itikad baik baik

dimana merek yang didaftarkan tersebut mempunyai persamaan yang

menunjukkan itikad tidak baik.

Berbicara masalah merek erat kaitannya dengan persaingan

yang tidak jujur (unfair competition). Dalam Pasal 10 Ayat (3)

konvensi Paris memuat ketentuan bahwa Negara anggota konvensi

terikat untuk memberikan perlindungan terhadap merek terkenal agar

persaingan yang tidak jujur tidak terjadi, sedangkan dalam Ayat (2)

disebutkan bahwa setiap perbuatan yang bertentangan dengan praktik

pelaku usaha dalam bidang industri dan perdagangan dianggap sebagai

perbuatan yang tidak jujur. Pasal ini menentukan tindakan-tindakan

apa saja yang dilarang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan curang

yang dapat menimbulkan kekeliruan dengan cara papun berkenaan

denga nasal-usul barang atau usaha-usaha industri dan komersial dari

seorang pengusaha yang bersaingan.

Persaingan yang tidak jujur ini dapat berupa upaya untuk

mendompleng atau membonceng ketenaran suatu merek terkenal.

Upaya pemboncengan termasuk dalam tindakan membajak, meniru,

dan menjiplak merek terkenal pihak lain dan kemudian

mendaftarkannya di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual baik

Page 66: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

56

untuk barang yang sejenis maupun untuk barang yang tidak sejenis.

Tindakan ini berakibat pada kerugian yang dialami oleh pihak lain,

mengecoh dan menyesatkan konsumen/mengacaukan publik

berkenaan dengan sifat dan asal-usul barang. Berdasarkan uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa persaingan tidak jujur tersebut

dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan

itikad baik dan kejujuran di dalam perdagangan. dengan kata lain,

perbuatan tersebut termasuk dalam perbuatan yang didasarkan atas

itikad tidak baik.

Alasan terjadinya suatu pembatalan merek oleh Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual didasarkan pada persamaan pada

pokoknya atau keseluruhannya dengan merek terkenal pihak lain.

Adanya persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek

terkenal pihak lain. Adanya persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya didasarkan pada itikad tidak baik untuk mendompleng

atau membonceng ketenaran merek asing terkenal sehingga bisa

mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu yang cepat tanpa

perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan promosi. Peneliti menilai,

penilaian ada atau tidaknya unsur itikad baik sangat perlu

memperhatikan unsur persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

yang terdapat dalam merek tersebut. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa itikad tidak baik timbul dari adanya persamaan

pada pokoknya atau keseluruhannya.

Dengan merujuk mengenai definisi itikad baik yang telah

peneliti jabarkan di atas, berikut ini akan dianlisis apakah tergugat

dalam mendaftarkan merek Hugo Sport ke Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual memiliki itikad baik atau hanya ingin

membonceng ketenaran merek milik penggugat yang telah lama

beredar di dunia.

1) Pada awal berdirinya di Tahun 1923-1945, yaitu pada masa Perang

Dunia I, Jerman mengalami masa kegelapan di mana banyak

Page 67: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

57

pengangguran dan inflasi besar-besaran dalam dunia

perekonomiannya. Boss, saat itu memulai usahanya untuk

membuat pakaian yang dapat melindungi pekerja pabrik dan

pakaian-pakaian kerja lainnya untuk laki-laki. Boss juga membuat

seragam dan jas hujan. Dari sini, Hugo Boss mengembangkan toko

kecilnya menjadi sebuah pabrik.

2) Pada Tahun 1967-1992, sembilan belas Tahun setelah kematian

Hugo, kedua cucu Hugo, yaitu Uwe dan Jochen Holy mengambil

alih perusahaan. Fokus perusahaan ini beralih ke arah yang lebih

menjanjikan yaitu pakaian lelaki dan pengembangan strategi

pemasaran yang lebih baik. Tahun-Tahun berikutnya diikuti

dengan meledaknya jumlah permintaan pakaian. Hugo Boss juga

memperbaiki mutu kain, persediaan warna dan model pakaian

sejak saat itu. Pada Tahun 1985, Hugo mulai memperluas area

penjualannya yang kemudian selalu diikuti dengan jumlah penjual

produk mereka.

3) Pada Tahun 2009, tergugat dengan merek Hugo Sport

mendaftarkan merek tersebut ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual yang mirip dengan merek Hugo Boss milik penggugat.

Dengan melihat pada fakta-fakta di atas peneliti berpendapat

melihat bahwa tergugat baru membuat dan mendaftarkan Hugo Sport

dengan bentuk mirip dengan milik penggugat setelah jeda waktu 85

Tahun. Sejarah awal dari merek Hugo Boss milik penggugat juga telah

dibukukan dalam buku berjudul “Hugo Boss, 1924-1945: die

Geschichte einer Kleiderfabrik zwischen” karya Roman Koster.

Dengan adanya promosi secara besar-besaran di berbagai Negara di

dunia dapat disimpulkan seperti pada Analisa peneliti sebelumnya

bahwa Hugo Boss milik penggugat adalah termasuk dalam merek

terkenal. Dengan keterkenalan yang dimiliki oleh merek Hugo Boss

Page 68: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

58

milik penggugat tersebut sangat dimungkinkan ada pesaing usahanya

yang ingin membonceng keteanrannya.

Apabila dilihat dari merek yang digunakan oleh tergugat,

yakni Hugo Sport, dimana tulisan Hugo disini adalah sama dengan

Hugo Boss yang menjadi merek milik penggugat juga. Tulisan Hugo

tersebut adalah unsur yang dominan dalam kedua merek tersebut

sehingga jika hal ini terus dibiarkan maka akan menyesatkan

masyarakat konsumen karena mereka akan berpikir bahwa kedua

merek tersebut adalah berasal dari produsen yang sama, karena dari

visualisasinya dan merek yang tertera di kemasannya adalah memiliki

persamaan pada pokoknya. Jika telah terjadi demikian, maka menurut

peneliti pihak tergugat telah terbukti melakukan pemboncengan merek

yang berakibat persaingan curang.

Sistem yang dianut di Indonesia adalah sistem first to file yang

berarti pendaftar pertama yang akan dilindungi, akan tetapi

berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis, pemohon pendaftaran merek itu harus

dengan itikad baik. Jadi, pendaftar pertama yang dilindungi haknya

adalah pendaftar yang beritikad baik. Dalam kasus ini, bukan berarti

karena Hugo Sport adalah pendaftar pertama merek Hugo Sport di

Indonesia hanya dia yang dilindungi haknya. Dalam hal ini, perlu

dilindungi juga merek Hugo Boss yang merupakan merek yang sudah

terkenal. Merek Hugo Boss milik penggugat harus dilindungi dari

pemboncengan merek yang dilakukan oleh pihak-pihak pesaingnya

yang hanya ingin mendompleng ketenaran merek Hugo Boss tersebut.

Hal ini sesuai dengan Pasal 10 bis Konvensi Paris.

Page 69: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pokok permasalahan dan pembahasan atas perlindungan

terhadap peniruan ketenaran merek asing terkenal yang mengakibatkan itikad

tidak baik seperti yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, maka

peneliti akan menguraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan terbuktinya keterkenalan merek Hugo Boss milik Penggugat

menurut peneliti, selanjutnya berdasarkan peninjauan mengenai Pasal 21

Ayat (1) huruf b penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

Tentang Merek dan Indikasi Geografis yang menyatakan bahwa penolakan

permohonan yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan

dengan merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang

sejenis dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat

mengenai merek tersebut di bidang usaha yang bersangkutan. Mengenai

pengertian persamaan pada pokoknya dapat kita lihat dalam penjelasan

Pasal 21 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang

Merek dan Indikasi Geografis, yakni kemiripan yang disebabkan oleh

adanya unsur-unsur yang menonjol antara merek yang satu dan merek

yang lain, cara penempatan, cara penulisan, atau kombinasi antara unsur-

unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek

tersebut.

2. Majelis hakim menilai bahwa memang terdapat kesamaan, kemiripan, dan

unsur-unsur yang menonjol antara merek Hugo Boss dengan merek Hugo

Sport. Oleh karena kedua merek tersebut sama-sama memiliki kata Hugo

yang notabene kata tersebut berasal dari nama pendiri penggugat, Hugo

Ferdinand Boss. Dengan begitu, kuasa hukum Hugo Boss menganggap

pendaftaran merek Hugo Sport milik Teddy itu dilandasi dengan iktikad

tidak baik dan mencoba memboceng ketenaran dari merek milik

Page 70: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

60

penggugat yang diklaminya sebagai merek terkenal. Hal tersebut jelas

akan menguntungkan Tergugat secara tidak sewajarnya, akan tetapi jelas

akan merugikan pihak penggugat. Keadaan ini dapat dianggap sebagai

upaya Tergugat untuk membonceng pada ketenaran merek Hugo Sport

yang menyebabkan kerugian pada pihak Hugo Boss.

Apabila mengacu pada doktrin identik (identical) atau sangat mirip (nearly

resembles) peneliti menilai bahwa antara kedua merek terdapat kemiripan.

Kemiripan dapat menimbulkan penyesatan bagi masyarakat karena

mengira bahwa barang yang bersangkutan diproduksi oleh penggugat.

Dari keseluruhan penilaian-penilaian di atas, sengketa merek antara merek

Hugo Boss milik penggugat dengan merek Hugo Sport milik tergugat

terdapat persamaan pada pokoknya. Peneliti berpendapat bahwa majelis

hakim tepat dalam memberikan pertimbangan hukumnya yang

menyatakan bahwa bentuk, cara penempatan, kombinasi, unsur elemen,

bunyi, ucapan, dan penampilan sama antara merek milik tergugat dan

merek milik penggugat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan tersebut dan pembahasan dalam tulisan ini,

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Dalam rangka meminimalisasi terjadinya sengketa merek, peneliti

menyarankan agar Direktorat Merek lebih berhati-hati dalam menerima

pendaftaran suatu merek dalam daftar umum merek. Selain itu, hakim

yang memeriksa sengketa merek juga perlu hati-hati dalam memberikan

pertimbangan hukumnya. Hakim harus mampu mengadopsi peraturan-

peraturan yang terkait hingga peraturan internasonal dimana Indonesia

terikat didalamnya. Hal ini juga untuk menghindari precedent buruk atas

perlindungan kekayaan intelektual di Indonesia.

2. Pentingnya pengawasan terhadap merek oleh Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Page 71: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

61

Republik Indonesia agar tidak terciptanya pelanggaran merek dan menteri

memiliki hak untuk menghapus merek terdaftar dengan alasan merek

tersebut merupakan indikasi geografis, atau bertentangan dengan

kesusilaan atau agama serta dengan perlindungan hukum terhadap produk

tradisional akan mendorong tumbuhnya perekonomian terutama di sektor

usaha mikro, kecil dan menengah.

Page 72: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

62

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Al-Qur’anul Karim

Adisumitro, Harsono. Hak Milik Perindustrian. Jakarta: Akademika Pressindo.

1999

Agustine Kurniasihal, Dwi. Perlindungan Hukum Merek Terdaftar dari

Perbuatan Passing Off (Pemboncengan Reputasi) Bagian I. Jakarta:

Media HAKI. 2008

Bainbridge, David I. Intellectual Property 5th

. England: Pearson Eduaction

Limited. 2002

Budi, Henry Soelistyo dan Suyud Margono. Bunga Rampai Hak Atas Kekayaan

Intelektual (HAKI). Jakarta: Perhimpunan Masyarakat HAKI Indonesia.

2001

Christine, Andrew & Stephen Gare. Blackstone’s Statues on Intellectual Property

5th

Edition. London: Blackstone’s Press. 2001

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Buku Panduan Hak Kekayaan

Intelektual (Pertanyaan dan Jawabannya). Jakarta: Direktorat Jenderal

HKI Departemen Kehakiman dan HAM. 2000

________________________________________. Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Jakarta:

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2017.

Djumhana, Muhammad dan R. Djubaedillah. Hak Milik Intelektual Sejarah,

Teori, dan Praktiknya di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. 1999

Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Strategi Menaklukan Pasar

Melalui Riset Ekuitas Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Utama. 2001

Page 73: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

63

Palupi, Dyah Hasto dan Hermawan Kertajaya. 36 Kasus Pemasaran Asli

Indonesia Seri 2. Jakarta: Elex Media Komputindo. 1999

Fitsgerald, Anne & Brian Fitsgerald. Intellectual Property in Pricinple.

Queensland: Thomson Law Book. 2004

Gautama, Sudargo. Hukum Merek Indonesia. Bandung: PT. Alumni. 1984

_______________. Hukum Merek Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. 1993

_______________. Segi-Segi Hukum Hak Milik Intelektual. (Bandung: Eresco,

1995

_______________ dan R. Winata. Komentar atas Undang-Undang Merek Baru

dan Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya. Bandung: PT. Alumni. 1996

_______________. Pembaharuan Hukum Merek Indonesia. Bandung: Citra

Aditya Bakti. 1997

_______________ dan Rizawanto Winata. Undang-Undang Merek Baru Tahun

2001. Bandung: Citra Aditya Bakti. 2002

Harahap, Yahya. Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 1992. Bandung: Citra Aditya

Bakti. 1996

Hariyani, Iswi. Prosedur Mengurus HKI yang Benar. Yogyakarta: Pustaka

Yustisia. 2010

Hart, Tina, dkk. Intellectual Property Law. London: Palgrav Macmillan. 2006

Hasibuan, H.D. Effendy. Perlindungan Merek Studi Mengenai Putusan

Pengadilan Indonesia dan Amerika Serikat. Depok: Badan Penerbit

Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 2003

Lindsey, Tim, dkk. Hak Kekayaan Intelektual: Suatu Pengantar Cetakan VII.

Bandung: Alumni. 2013

Margono, Suyud & Lingginus Hadi. Pembaharuan Perlindungan Merek. Jakarta:

PT. Novirindo Pustaka Mandiri. 2002

Page 74: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

64

Maulana, Insan Budi. Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal Asing di

Indonesia Dari Masa Ke Masa. Bandung: Citra Aditya Bakti. 1999

_________________. Undang-Undang HAKI Indonesia. Bandung: Citra Aditya

Bakti. 2005

McCarthy, J. Thoms. McCharty on Trademarks and Unfair Competition. New

York: Clark Boardman Calachan. 1993

McGinness, Paul. Intellectual Property Commercialisation – a Business

Manager’s Companion. Chatswood: Lexis Nexis Butterworths. 2003

Pearson, Hillary E dan Clifford G Miller. Commercial Exploitation of Intellectual

Property. London: Blackstone’s Press Limited. 1990

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group. 2011

Philips, Jeremy. Trademark Law a Practical Anatomy. New York: Oxford. 2003

Prakoso, Joko. Perselisihan Hak Atas Merek di Indonesia. Yogyakarta: Liberty.

1987

Putra, Syopiansyah Jaya. Etika Bisnis dan Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009

Purba, Achmad Zen Umar. Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs. Bandung: PT.

Alumni. 2005

Reynolds, Rocue dan Natalie Stoianoff. Intellectual Property Text and Cases

Second Edition. Leichhardt: The Federation Press. 2005

Riswandi, Budi Agus & M. Syamsuddin. Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya

Hukum. Jakarta: PT. Grafindo Persada. 2004

Rizaldi, Julius. Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap

Persaingan Curang. Bandung: PT. Alumni. 2009

Saleh, Ismail. Hukum dan Ekonomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1990

Page 75: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

65

Saidin, OK. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2013

Sianturi, S.R. Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya. Jakarta: Alumni

AHM-PTHpM. 1983

Sjahputra, Iman. Hukum Merek Baru Indonesia Seluk Beluk Tanya Jawab Merek

Teori Dan Praktik. Jakarta: Harvarindo. 1997

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum Cetakan 3. Jakarta: UI Press.

1986

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1985

Soekardono, R. Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. 1983

Soemitro, Roni Hanitjo. Metode penelitian hukum dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia

Indonesia. 1998

Soerodibroto, Soenarto. KUHP dan KUHAP Dilengkapi Yurisprudensi

Mahkamah Agung. Jakarta: Rajawali Press. 2002

Soesilo, R. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-

Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politiea. 1981

Mamudji, Sri. Metode Penelitian dan Penelitian Hukum. Depok: Badan

Penerbitan FHUI. 2005

Moleong, D.L. Metodologi Penelitian Kualitataif. Bandung: PT. Remajaa

Rosdkrya. 2008

Subekti. Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Intermusa. 1994

Syahraini, Riduan. Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata. Bandung:

Alumni. 2004

Usman, Rachmadi. Hukum Ha katas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan

Dimensi Hukumnya di Indonesia. Bandung: PT. Alumni. 2003

Page 76: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

66

Young, David. Passing Of The Law and Practice Relating to The Immitation of

Goods Bussiness and Profession 3rd

. London: Longman. 1994

Jurnal Ilmiah

Agung Sujatmiko. “Aspek Yuridis Lisensi Merek dan Persaingan Usaha”. Jurnal

Hukum Pro Justitia. Vol. 2008, 3

Shahrullah, Rina Shahriyani dan Eva Mariana. “Perlindungan Hak Merek Produk

Olahan Cina Terhadap Pengusaha Indonesia di Kota Batam”. Journal of

Law and Policy Transformation. Vol. 2016, 2, (2016): 31-48.

Kamus

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2005

Peraturan Perundang-undangan dan Perjanjian Internasional

Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 1979 tentang Pengesahan Paris Convention

Fot The Protection of Industrial Property

Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan

Presiden Nomor 24 Tahun 1979 Pengesahan Paris Convention For The

Protection of Industrial Property dan Convention Establishing The World

Intellectual Property Organiztion

Paris Convention for the Protection of Industrial Property of 1883, revised at

Brussels in 1990, at Washington in 1911, at Hague in 1925, at London in

1934, at Lisbon in 1958, and at Stockholm in 1967

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

_______________. Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis, UU No. 20

Tahun 2016 LN No. 252 Tahun 2016, TLN No. 5953

Page 77: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

67

_______________. Undang-Undang Merek, UU No. 15 Tahun 2001 LN No. 110

Tahun 2001, TLN No. 4131

Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights Agreement

Putusan Pengadilan

Mahkamah Agung Putusan Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Page 78: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 1 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

P U T U S A NNomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual merek pada tingkat

kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara antara:

HUGO BOSS TRADE MARK MANAGEMENT GMBH & CO. KG,

yang diwakili oleh Authorized Representative, Volker Herre,

berkedudukan di Dieselstrasse 12,72555 Metzingen, Jerman,

dalam hal ini memberi kuasa kepada Justisiari Perdana Kusumah

S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat pada “K&K

Advocates-lntellectual Property, berkantor di Gedung Plaza

Kuningan, Menara Utara, Lantai 5,Ruang 502, Jalan HR Rasuna

Said Kavling C.11-14 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tanggal 12 Mei 2015, yang selanjutnya memberi kuasa substitusi

pada Danny Kobrata, S.H., LL.M., dan kawan, Advokat dan

Advokat Magang pada “K&K Advocates-lntellectual Property,

beralamat di Gedung Plaza Kuningan, Menara Utara, Lantai

5,Ruang 502, Jalan HR Rasuna Said Kavling C.11-14 Jakarta,

berdasarkan Surat Kuasa Substitusi tanggal 15 Januari 2016;

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat;

L a w a n

TEDDY TAN, bertempat tinggal, Jalan Pluit Kencana Raya Nomor

95, Pluit, Jakarta Utara, dalam hal ini memberi kuasa kepada Fadlin

Avisenna Nasution, S.H., dan kawan kawan, Para Advokat pada

Kantor Hukum “ HNH & partners” berkantor di Ruko Kesington Blok

C-07, Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tanggal 6 Juni 2016;

Termohon Kasasi dahulu Tergugat;

D a n

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq KEMENTRIAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA cq

DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL cq

DIREKTORAT MEREK, berkedudukan di Jalan Daan Mogot KM.24

Tangerang dan/atau di Gedung Ex Direktorat Jenderal Imigrasi,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 79: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Jalan HR Rasuna Said Kavling 8-9 Kuningan, Setiabudi Jakarta

Selatan;

Turut Termohon Kasasi dahulu Turut Tergugat;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap

Termohon Kasasi dahulu Tergugat dan Turut Termohon Kasasi dahulu Turut

Tergugat di depan persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat, pada pokoknya sebagai berikut:

I. Obyek Gugatan Yang Terdaftar Atas Nama Tergugat (Merek-Merek “Hugo”

Yang Disengketakan) Mempunyai Persamaan Pada Pokoknya Maupun

Keseluruhannya Dengan Merek Terdaftar Dan/Atau Merek Terkenal Milik

Penggugat, Oleh Karenanya Harus Dibatalkan:

1. Bahwa Penggugat adalah pemilik/pemegang hak atas merek dagang “Hugo

Boss” serta merek-merek yang mengandung unsur kata “Hugo” dan/atau

“Boss” (beserta variasinya) yang merupakan merek terdaftar di Indonesia

serta telah menjadi merek terkenal di berbagai negara dan sudah sangat

dikenal luas di pasaran serta digunakan di berbagai Negara dalam produksi,

pemasaran dan/atau penjualan atas produk-produk berupa pakaian-pakaian

termasuk sepatu-sepatu bot, sepatu-sepatu dan sandal-sandal, segala

macam pakaian untuk wanita, pria dan anak-anak, kaos kaki dan kaos

panjang, penutup kepala, pakaian dalam, pakaian malam, baju renang,

mantel mandi, ikat pinggang, scarves dan syal, assesoris, scarves penutup

kepala, scarves untuk di leher, scarves berbentuk segitiga untuk di bahu,

dasi, sarung tangan, produk tas, koper, dompet, kulit dan kulit imitasi, kulit-

kulit halus, payung-payung hujan, payung-payung matahari, ban dari kulit,

tongkat-tongkat, cambuk-cambuk, pakaian kuda dan pelana, dompet untuk

kartu nama, dompet untuk passport, dompet untuk tempat kunci, tas-tas

kecantikan, tas-tas tangan, tas-tas berbentuk map, tas-tas untuk olah raga,

tas-tas untuk alat-alat main, barang-barang tenunan, tekstil, handuk, selimut,

kain seprei, sapu tangan dan se/endang, minyak wangi, minyak rambut,

bedak wangi, krem muka, krim kulit, shampoo, tapal gigi, sabun cuci, sabun

wangi dan obat keriting rambut, perlengkapan untuk mata dan bagian-

bagiannya, asbak, mainan-mainan, alat-alat senam dan olahraga khususnya

ski, peralatan golf dan raket tenis, bola-bola, perlengkapan senam dan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 80: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 3 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

olahraga (dikecualikan pada pakaiannya), perhiasan-perhiasan dan dekorasi

untuk pohon natal di berbagai Negara;

2. Bahwa selaku pemilik yang sesungguhnya Penggugat pertama kali

menggunakan merek yang mengandung unsur kata “Hugo” yaitu merek

Hugo Boss di dunia perdagangan pada Tahun 1924 dan untuk pertama kali

mendaftarkan merek Hugo Boss di Negara Hongkong pada tanggal 23 Mei

1985 dengan Nomor Pendaftaran 1991B0042 untuk melindungi kelas 25.

Dengan demikian Penggugat adalah merupakan pemilik yang sesungguhnya

sekaligus pengguna pertama merek Hugo Boss di dunia;

3. Bahwa Penggugat sebagai pemilik/pemegang hak atas merek-merek

dagang tersebut di atas, juga telah mendaftarkan merek-merek dagangnya

tersebut di berbagai Negara di dunia, baik melalui kantor kekayaan

intelektual Negara yang bersangkutan maupun organisasi internasional yang

menangani kekayaan intelektual, antara lain sebagai berikut:

Negara Jerman:

3.1 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 9, 14, 18, 25, 28, dan

34 yang telah diajukan pendaftarannya pada tanggal 12 November

1986 dengan Nomor Pendaftaran 1103572;

3.2 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 9, 14, 18, 25, 28, dan

34 yang telah diajukan pendaftarannya pada tanggal 29 Mei 1987

dengan Nomor Pendaftaran 1108880;

Negara Taiwan:

3.3 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat dikelas 64 yang telah diajukan

pendaftarannya pada tanggal 1 September 1988 dengan Nomor

Pendaftaran 00412320;

3.4 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat dikelas 41 yang telah diajukan

pendaftarannya pada tanggal 16 September 1988 dengan Nomor

Pendaftaran 00414343;

Negara Hongkong:

3.5 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 26 April 1988 dengan nomor

pendaftaran 1991B0043;

3.6 Merek Hugo Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 8 Maret 1993 dengan Nomor

Pendaftaran 200002421;

Negara Singapura:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 81: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 4 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

3.7 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 24 Januari 1987 dengan Nomor

Pendaftaran T8700338I;

3.8 Merek Hugo Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 31 Mei 1993 dengan Nomor

Pendaftaran T9304076B;

3.9 Merek Hugo Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 35 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 14 November 1990 dengan

Nomor Pendaftaran T0019827A;

Negara Australia:

3.10 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 30 November 1994 dengan

Nomor Pendaftaran 647113;

3.11 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 42 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 18 Maret 1987 dengan Nomor

Pendaftaran A461878;

Republik Rakyat China:

3.12 Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 23 Maret 2010 dengan Nomor

Pendaftaran G550975;

3.13 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 3, 19, 14, 16, 18, 20,

24, 25, 27, 28, 34, 35, 42 yang telah diajukan pendaftarannya pada

tanggal 20 Juli 1993 dengan nomor pendaftaran 604811;

Negara Selandia Baru:

3.14 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 25 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 13 Oktober 1986 dengan Nomor

Pendaftaran 168323; dan

Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa:

3.15 Merek Hugo Boss atas nama Penggugat di kelas 3, 9, 10, 12, 14, 16,

18, 20, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, dan 42 yang telah

diajukan pendaftarannya pada tanggal 26 Maret 2008 dengan Nomor

Pendaftaran 000049254 melalui Harmonisierungsamt Fur Den

Binnenmarkt (Marken, Muster und Modelle) (“HABM”) atau Office For

Harmonization in the Internal Market (Trade Marks and Designs)

(“OHIM”), yang mana keduanya merupakan kantor merek dan desain

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 82: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 5 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

resmi untuk Negara-Negara Uni Eropa yang meliputi perlindungan di 27

(dua puluh tujuh) Negara, antara lain Jerman dan Portugal;

4. Bahwa terdaftarnya merek-merek atas nama Penggugat yang mengandung

unsur kata “Hugo” dan/atau “Boss” (beserta variasinya) di beberapa negara

di dunia menjadikan merek tersebut sebagai suatu merek terkenal yang

notabene telah terdaftar pula di negara-negara tersebut di dunia. Hal mana

tentunya telah diketahui secara luas oleh masyarakat di dunia karena

memiliki reputasi yang baikdan ditunjang dengan investasi Penggugat yang

besar-besaran yang telah menembus batas nasional dan regional. Oleh

karena itu merek-merek Penggugat tersebut di atas sudah mendapatkan

perlindungan hukum sebagai merek terkenal, hal mana sesuai dengan

Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf b Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001

tentang Merek (“Undang Undang Merek”) yang diperkuat dengan

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Rl Nomor 022 K/HaKI/2002 tanggal

20 Desember 2002 yang pada pokoknya memberikan kategori merek

terkenal sebagai berikut:

a. Pengetahuan masyarakat umum mengenai merek yang bersangkutan

dalam bidang usaha yang bersangkutan;

b. Reputasi merek yang diperoleh dari promosi yang gencar dan besar-

besaran, investasi di berbagai negara di seluruh dunia yang dilakukan

oleh pemilik merek tersebut; dan

c. Bukti pendaftaran merek tersebut di berbagai negara;

5. Bahwa lebih lanjut dalam doktrin hukum merek di Indonesia disebutkan

bahwa suatu merek dapat dianggap terkenal adalah apabila merek tersebut

beredar di luar daerah sampai perbatasan antar bangsa, memiliki reputasi

tinggi (high reputation) dan tidak mengenal batas dunia (borderless world),

sebagaimana ditegaskan dalam Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Rl,

antara lain Nomor 1486/K/1991 tanggal 25 November 1995 dan Nomor 426

K/Pdt/1994 tanggal 3 November 1995;

Dengan demikian segala tindakan yang dianggap bersifat penipuan

(deception) dan membingungkan (confusion) terhadap merek harus

dianggap dan dinyatakan sebagai pelanggaran yang disadari penuh (willful

infringement), dan juga harus dinyatakan sebagai perbuatan memperkaya

diri sendiri secara tidak jujur (in just enrichment);

6. Bahwa diakuinva merek Hugo Boss sebagai sebuah merek yang terkenal

juga sudah ditegaskan dalam Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Rl

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 83: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 6 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Nomor 1222 K/Pdt/1995 tertanggal 18 Mei 1997 yang menguatkan Putusan

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

335/PDT/G/1994/PN JKT.PST., yang mana pada pokoknya memberikan

pertimbangan hukum “menimbang, bahwa merek ‘Hugo Boss’ dengan

oenoniolan pada oerkataan ‘Boss' adalah merek yang sudah terkenal....” dan

“merek dan Hugo Boss yang telah terkenal dengan bagian essensialnya,

Boss ..., telah terkenal di dunia termasuk Indonesia dan telah di daftar di

Indonesia pada tanggal 24 Januari 1989 maka pemakaian merek BOSS oleh

pihak lain meskipun barangnya tidak sejenis dapat menimbulkan kesan

kepada para konsumen seolah-olah barang yang diproduksi oleh pihak lain

dengan memakai merek Boss tadi adalah juga hasil produksi Penggugat”;

7. Bahwa di Indonesia, Penggugat juga telah mendaftarkan merek “Hugo Boss”

kepada Turut Tergugat untuk pertama kali di kelas 3, 18, 24 dan 25 pada

tanggal 24 Januari 1989 dengan Nomor Pendaftaran 245294 yang kemudian

masing-masing diperpanjang dengan nomor perpanjangan pendaftaran

427225, 427216, 427217 dan 427218. Ketiga sertifikat tersebut pun

kemudian kembali diperpanjang dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000202212,IDM000202213, IDM000202214 dan IDM000202215

tertanggal perpanjangan pendaftaran 28 April 2009;

8. Bahwa untuk memperluas dan mengembangkan perlindungan hukum

terhadap merek-merek miliknya, Penggugat pun kemudian mendaftarkan

kepada Turut Tergugat merek-merek “Hugo Boss” serta yang mengandung

unsur kata “Hugo” dan/atau “Boss” (beserta variasinya) miliknya pada

beragam kelas lainnya sebagai berikut:

Di kelas 25:

8.1. Merek Hugo Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 13 Februari 2009 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000193185 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 445568 tertanggal penerimaan 4 September 1998 dan

tertanggal pendaftaran 16 Mei 2000;

8.2. Merek Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 13 Februari 2009 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000193186 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 445409 tertanggal penerimaan 4 September 1998 dan

tertanggal pendaftaran 11 Mei 2000;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 84: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 7 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

8.3. Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 13 Februari 2009 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000193183 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 487580 tertanggal penerimaan 4 September 1998 dan

tertanggal pendaftaran 29 Agustus 2001;

8.4. Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 16 April 2009 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000200745 yang merupakan perpanjangan dari Nomor Pendaftaran

493454 tertanggal penerimaan 4 September 1998 dan tertanggal

pendaftaran 16 November 2001;

8.5. Merek Hugo Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 14 September 2011 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000321781 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 563385 tertanggal penerimaan 11 Juni 2001 dan

tertanggal pendaftaran 18 Februari 2004;

Di kelas 34:

8.6. Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000244049 yang merupakan perpanjangan dari Nomor Pendaftaran

483455 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 16 Juli 2001;

8.7. Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000244050 yang merupakan perpanjangan dari Nomor Pendaftaran

483454 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 16 Juli 2001;

Di kelas 35:

8.8. Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 16 Desember 2013 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000403729 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 539405 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 311477 tertanggal penerimaan 6 Juli 1993 dan tertanggal

pendaftaran 14 September 1994;

Di kelas 18:

8.9. Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 85: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 8 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

IDM000244048 yang merupakan perpanjangan dari Nomor Pendaftaran

442165 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 8 Maret 2000;

8.10.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000244054 yang merupakan perpanjangan dari nomor pendaftaran

442166 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 8 Maret 2000;

Di kelas 9:

8.11.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000244051 yang merupakan perpanjangan dari Nomor Pendaftaran

444716 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 20 April 2010;

8.12.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 13 Februari 2009 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000193184 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 455029 tertanggal penerimaan 19 Oktober 1998 dan

tertanggal pendaftaran 18 Oktober 2000;

8.13.Merek Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal penerimaan 17 Juni

2008 dan tertanggal pendaftaran 21 Januari 2010 dengan nomor

pendaftaran IDM000233768;

Di kelas 3:

8.14.Merek Hugo XX atas nama Penggugat tertanggal penerimaan 5

Desember 2007 dan tertanggal pendaftaran 21 Juli 2009 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000211144;

8.15.Merek Hugo XY atas nama Penggugat tertanggal penerimaan 14

November 2007 dan tertanggal pendaftaran 23 Juni 2009 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000207907;

8.16.Merek Hugocreate atas nama Penggugat tertanggal penerimaan 3 Juni

2009 dan tertanggal pendaftaran 31 Desember 2010 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000286335;

8.17.Merek Hugo Hugo Boss energise atas nama Penggugat tertanggal

penerimaan 23 Februari 2007 dan tertanggal pendaftaran 10

September 2008 dengan Nomor Pendaftaran IDM000176657;

Di kelas 28:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 86: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 9 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

8.18.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan nomor perpanjangan pendaftaran

IDM000244052 yang merupakan perpanjangan dari nomor pendaftaran

442168 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 8 Maret 2000;

8.19.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 20 April 2010 dengan Nomor Pendaftaran Perpanjangan

IDM000244053 yang merupakan perpanjangan dari nomor pendaftaran

442167 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 8 Maret 2000;

Di kelas 16:

8.20.Merek Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal penerimaan 16

September 2010 dan tertanggal pendaftaran 18 November 2011

dengan Nomor Pendaftaran IDM000339006;

Di kelas 14:

8.21.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 16 April 2009 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000200743 yang merupakan perpanjangan dari nomor pendaftaran

497059 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 23 Januari 2002;

8.22.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 16 April 2009 dengan Nomor Perpanjangan Pendaftaran

IDM000200744 yang merupakan perpanjangan dari Nomor Pendaftaran

497060 tertanggal penerimaan 27 Agustus 1998 dan tertanggal

pendaftaran 23 Januari 2002;

8.23.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat yang saat ini sedang

diajukan perpanjangannya di bawah agenda nomor R16154/2013

tertanggal 23 Oktober 2013 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran IDM00041772 yang merupakan perpanjangan dari nomor

pendaftaran 330827 tertanggal penerimaan 7 Desember 1993 dan

tertanggal pendaftaran 5 April 1995; dan

Di kelas 42:

8.24.Merek Boss Hugo Boss atas nama Penggugat tertanggal perpanjangan

pendaftaran 16 Desember 2013 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000403715 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 539404 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 87: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 10 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Pendaftaran 309785 tertanggal penerimaan 6 Juli 1993 dan tertanggal

pendaftaran 15 Agustus 1994;

9. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, sangat jelas terlihat dan nyata

adanya bahwa merek-merek dagang “Hugo Boss”, “Boss Hugo Boss”, “Hugo

Hugo Boss”, “Hugo Hugo Boss Energise”, “Hugo XX”, “Hugo XY”,

“Hugocreate” dan beserta variasi dari merek-merek milik Penggugat tersebut

(untuk selanjutnya disebut sebagai “merek Hugo Boss (beserta variasinya)

adalah merupakan merek terkenal yang pertama kali dimiliki oleh Penggugat

dan telah mendapatkan perlindungan hukum sejak tahun 1985 di berbagai

negara di dunia dan telah terdaftar di Turut Tergugatpertama kali sejak

Tahun 1993, yang mana pendaftaran merek oleh Penggugat tersebut jelas-

jelas dilakukan jauh sebelum Tergugat mendaftarkan merek-mereknya di

Indonesia dan oleh karena itu berdasarkan Undang Undang merek milik

Penggugat sudah selayaknya mendapatkan perlindungan hukum;

10. Bahwa untuk lebih memperjelas dan memperkuat melekatnya kata dan/atau

merek “Hugo Boss” dengan kata esensial “Hugo” dan/atau “Boss” dengan

Penggugat perlu disampaikan di sini jika digunakannya kata “Hugo” dan/atau

“Boss” oleh Penggugat tidak dapat dilepaskan dari sejarah dalam Penggugat

karena kata tersebut merupakan kata vana berasal dari nama pendiri

Penggugat. vaitu Mr. Hugo Ferdinand Boss yang lahir di Metzingen, Jerman

Tahun 1885. Di samping itu, kata “Hugo Boss” sendiri merupakan bagian

dari nama grup Penggugat, yaitu Hugo Boss AG dan Hugo Boss Trade Mark

Management GmbH & Co. KG. Oleh karena itu, kata “Hugo” dan/atau “Boss”

dan/atau gabungan keduanya tidak dapat dilepaskan dari nama Penaauaat

sehingga kata-kata tersebut adalah identik dengan Penggugat, menjadi

unsur yang esensial dan menonjol dari merek- merek dagang milik

Penggugat yang dapat dipakai dengan lebih menonjol satu dari yang lainnya

atau dipakai secara berulang pada salah satu unsur katanya, seperti dalam

merek “Hugo Hugo Boss” ataupun “Hugo Boss Hugo”;

11. Bahwa esensi dari kata “Hugo” dan/atau “Boss” dalam merek-merek dagang

milik Penggugat juga dapat dilihat dari pemakaian unsur kata “Hugo”

dan/atau “Boss” dalam produk-produk yang diproduksi dan dipasarkan oleh

Penggugat di berbagai negara di dunia, sebagaimana dapat dilihat dalam

etiket-etiket merek yang disematkan pada produk-produk Penggugat sebagai

berikut:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 88: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 11 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

12. Bahwa merek-merek termasuk etiket-etiket merek tersebut di atas telah

disematkan pada produk-produk premium milik Penggugat yang dijual

secara khusus di berbagai counter, outlet, pusat perbelanjaan (department

store/mall) terkemuka, baik di luar negeri maupun di Indonesia;

13. Bahwa kemudian pada tahun 1994 Penggugat bersama dengan Kwang Sia

Pte. Ltd. (licensee-nya) secara khusus mendirikan butik bernama “Hugo

Boutique”, berlokasi di Singapura dan menjual produk-produk merek milik

Penggugat. Hal mana terbukti dari perjanjian tenan yang dibuat dan

ditandatangani oleh Wisma Development Pte. Ltd. dengan Kwang Sia Pte.

Ltd. tertanggal 19 Mei 1994;

14. Bahwa hal ini membuktikan bahwa kepemilikan yang sebenarnya dengan

konsistensi Penggugat untuk memasarkan produknya dengan merek yang

mengandung unsur kata “Hugo” dan/atau “Boss” dalam kurun waktu yang

sangat lama dengan kualitas yang baik di berbagai negara tersebut telah

membuat merek milik Penggugat menjadi sangat dikenal oleh masyarakat

konsumen produk Penggugat, termasuk konsumen Penggugat di Indonesia

dan di negara-negara lain. Dalam hal ini, produk-produk dengan merek milik

Penggugat merupakan merek yang telah dikenal sebagai merek yang

memiliki kualitas dan kualifikasi premium bagi kalangan masyarakat kelas

menengah. Khusus di Indonesia, masyarakat konsumen khususnya dari

kalangan konsumen produk-produk fashion golongan ekonomi menengah ke

atas, merek-merek milik Penggugat tersebut sudah sangat terkenal dan

menjadi jaminan sebagai suatu merek yang produk-produknya berdesain

bagus dan berkualitas tinggi;

II. Obyek Gugatan Yang Terdaftar Atas Nama Tergugat (Merek-Merek “Hugo”

Yang Disengketakan) Adalah Sertifikat Merek Yang Berasal Dari

Permohonan Pendaftaran Dan/Atau Perpanjangan Yang Diajukan Tergugat

Atas Dasar Itikad Tidak Baik, Oleh Karenanya Harus Dibatalkan.

15. Bahwa Tergugat telah mendaftarkan merek-merek “Hugo” yang

disengketakan kepada Turut Tergugat dan bahkan dengan sengaja telah

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 89: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 12 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

memperdagangkan, mendistribusikan, dan/atau memasarkan produk-

produknya dengan menggunakan merek-merek yang mengandung kata

“Hugo” yang memiliki persamaan pada pokoknva maupun pada

keseluruhannva dengan merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Penggugat sebagaimana dapat dilihat dalam gambar etiket merek sebagai

berikut:

16. Bahwa penggunaan kata “Hugo” oleh Tergugat dalam etiket merek tersebut

di atas jelas dimaksudkan untuk mendompleng ketenaran merek Hugo Boss

(beserta variasinya) khususnya memiliki persamaan pada kata “Hugo”

dengan kata “Hugo” pada merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Penggugat yang sudah lebih dulu dipakai, terdaftar dan terkenal sebagai

merek yang premium dan berkualitas tinggi. Lebih lanjut, penggunaan kata

Hugo dalam merek-merek Hugo yang disengketakan jelas-jelas bukan

berasal dari orisinalitas ide atau intelektual Tergugat sendiri karena kata

Hugo tersebut tidak dikenal dan/atau tidak ada padanan katanya, dan/atau

tidak memiliki arti gramatikal di dalam tata bahasa Indonesia, bahkan

sebagaimana telah diketahui secara umum bahwa kata-kata Hugo dan/atau

Boss merupakan sebuah kata yang berkaitan erat dengan nama pendiri,

nama perusahaan Penggugat serta sejarah berdiri dan berkembangnya

bisnis/usaha Penggugat selama ini;

17. Bahwa lebih lanjut penghargaan dan penghormatan terhadap suatu merek

terkenal juga secara tegas dianut dalam konsepsi hukum merek di

Indonesia. Sudah sepantasnya Tergugat, sebagai Warga Negara Indonesia,

yang merupakan negara peserta Konvensi Paris (Paris Convention) yang

mana sudah sepantasnyalah sebagai warga Negara Indonesia tersebut

Tergugat menghormati keberadaan merek-merek terkenal bukannva meniru

atau mendompleng merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik Penggugat

seperti yang dilakukannya saat ini;

Sehubungan dengan hal ini pendaftaran atas suatu merek harus didasarkan

kepada ide orisinalitasnya sendiri ataupun yang dapat menunjukkan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 90: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 13 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

keberadaan dari merek itu sendiri, bukannya menjiplak suatu merek asing

yang sudah terdaftar dan/atau terkenal lebih dahulu. Hal mana juga sesuai

dengan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Rl Nomor 220 PK/Pdt/1986

tanggal 16 Desember 1986 yang pada pokoknya memberikan kaidah hukum

“Indonesia adalah negara merdeka dan turut dalam pergaulan antar bangsa

serta wajib memelihara hubungan internasional antara lain dengan cara

menghormati/ melindungi merek-merek terkenal milik Warga Negara Asing.

Hal ini juga berarti Warga Negara Indonesia wajib menggunakan nama-

nama merek yang jelas merupakan identitas nasional Indonesia dan sejauh

mungkin menghindari penggunaan merek yang mirip apalagi menjiplak

merek asing";

18. Bahwa sudah selayaknya dan patut diduga Tergugat, selaku pengusaha

bisnis pakaian secara sadar telah mengetahui adanya Merek Hugo Boss

(beserta variasinya) milik Penggugat yang sudah dikenal luas. Ironisnya

Tergugat tidak hanya memproduksi dan memperjualbelikan atau

memasarkannya, akan tetapi Tergugat juga telah mengajukan pendaftaran

atas merek-merek “Hugo” yang disengketakan yang jelas-jelas memiliki

persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya dengan esensi kata

“Hugo” yang terdapat dalam Merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Penggugat tersebut kepada Turut Tergugat;

19. Bahwa Merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik Penggugat telah jelas

terbukti dan tidak terbantahkan lagi sebagai merek terdaftar yang notabene

merek terkenal yang sudah jelas mendapatkan perlindungan hukum

berdasarkan Undang Undang Merek. Oleh karena itu seharusnya merek-

merek yang seperti itu tidak dapat didaftarkan karena telah diajukan oleh

pemohon yang tidak beritikad baik, dan apabila ada pihak lain yang terlanjut

mengajukan pendaftaran atas merek yang mempunyai persamaan pada

pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek Hugo Boss (Beserta

Variasinya) tersebut maka permohoan atas merek-merek tersebut harus

ditolak, hal mana sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Undang Undang Merek

juncto Pasal 6 ayat (1) huruf a dan b Undang Undang Merek berikut

penjelasannya, sebagai berikut:

“Pasal 4 Undang Undang Merek:

Merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh

pemohon yang beriktikad tidak baik;

Penjelasan Pasal 4 Undang Undang Merek:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 91: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 14 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Pemohon yang beriktikad baik adalah pemohon yang mendaftarkan

mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk

membonceng, meniru, atau menjiplak ketenaran merek pihak lain demi

kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain itu atau

menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh, atau menyesatkan

konsumen ...” “Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Merek:

Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila Merek tersebut:

a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang

dan/atau jasa yang sejenis;

b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa

sejenis;

c. ...”;

20. Bahwa itikad tidak baik Tergugat dalam hal ini dapat diketahui dari fakta

hukum bahwa Tergugat telah mendaftarkan dan juga memperparjang merek-

merek “Hugo” yang disengketakan yang memiliki persamaan pada pokoknya

atau keseluruhan dengan merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Penggugat. Itikad tidak baik Tergugat juga sudah barang tentu

mendompleng bisnis usaha Penggugat yang sudah berlangsung sangat

lama, yaitu sejak Tahun 1924;

21. Bahwa yang dimaksud dengan suatu merek mempunyai persamaan pada

pokoknya atau keseluruhan dengan merek terdaftar/terkenal lainnya adalah

merek yang akan didaftarkan tersebut memiliki kesamaan (menimbulkan

kesan adanya persamaan)/kemiripan dari unsur-unsur yang menonjol

dengan merek terdaftar/terkenal lainnya, yang mana berdasarkan Putusan

Mahkamah Agung Nomor 2279 PK/Pdt/1992 tertanggal 6 Januari 1998 yang

diperkuat dengan ketentuan Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang

Undang Merek, persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya tersebut

dapat dilihat pada persamaan-persamaan dalam hal persamaan mengenai:

a. Bentuk (similarity of form);

b. Cara penempatan/komposisi (similarity of composition);

c. Cara penulisan/kombinasi (similarity of combination);

d. Unsur elemen (similarity of elements);

e. Bunyi (sound similarity);

f. Ucapan (phonetic similarity) atau;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 92: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 15 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

22. Bahwa berdasarkan dalil pada poin II angka 21 di atas, sudah sangat jelas

bahwa merek-merek “Hugo” yang disengketakan jelas-jelas memiliki

persamaan pada pokoknya dengan Merek Hugo Boss (Beserta Variasinya).

Hal ini dapat dilihat didalam ilustrasi dibawah ini yang menggambarkan

persamaan antara beberapa Merek-Merek “Hugo” Yang Disengketakan

denganMerek Hugo Boss (beserta variasinya), sebagai berikut:

Merek Hugo Boss (beserta variasinya) merek-merek “Hugo” yang

disengketakan dengan merek Hugo Boss (beserta variasinya), sebagai

berikut:

Merek HUGO BOSS (BesertaVariasinya)

Merek-Merek “HUGO” YangDisengketakan

HUGO BOSS

BOSS HUGO BOSS

HUGOH U G O B O S S

HUGO

HUGOH U G O S P O R T

HUGO

Bahwa dari beberapa contoh di atas saja terlihat adanya persamaan dari

merek-merek tersebut, yaitu khususnya:

1. Jenis huruf (font);

2. Persamaan bentuk (similarity of appearance);

3. Persamaan kata dan tanda gambar (word and picture marks);

4. Cara penulisan/kombinasi (similarity of combination);

5. Persamaan bunyi (similarity of sound); dan

6. Sama-sama menggunakan kata “Hugo” dan Boss” sebagai bagian

esensial dari merek, dengan dan memiliki urutan huruf yang sama persis.

Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut di atas, jelas-jelas secara gamblang

terlihat jika merek-merek “Hugo” Yang Disengketakan telah didaftarkan oleh

Tergugat atas dasar itikad tidak baik. Tergugat pun dalam hal ini jelas

dikatakan sebagai pemilik/pendaftar yang beriktikad tidak baik, hal mana

sesuai dengan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Rl Nomor 2854

K/Sip/1981 tanggal 19 April 1982 yang pada pokoknya memberikan kaidah

hukum “penggunaan nama merek asing yang terkenal oleh pengusaha

dalam negeri dikualifisir sebagai pemakai yang tidak beriktikad baik”;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 93: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 16 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

23. Bahwa telah tegas pula diatur jika pada dasarnya pendaftaran atas merek-

merek yang mempunyai persamaan dengan merek-merek pihak lain yang

telah terdaftar, terkenal dan/atau lebih dulu digunakan, adalah tidak dapat

dibenarkan. hal mana sesuai dengan beberapa Yurisprudensi Tetap

Mahkamah Agung Rl, antara lain Nomor 01 K/N/HaKI/2003 tertanggal 24

Februari 2003, Nomor 018 K/N/HaKI/2003 tertanggal 9 Juni 2003, Nomor

019 K/N/HaKI/2003 tertanggal 29 September 2003, Nomor 039

K/N/HaKI/2003 tertanggal 15 Januari 2004, Nomor 044 K/N/HaKI/2003

tertanggal 24 Maret 2004, dan Nomor 036 K/N/HaKI/2004 tertanggal 17

Januari 2004;

24. Bahwa tindakan Tergugat yang telah mendaftarkan dan/atau

memperpanjang merek-merek milik Tergugat dengan itikad tidak baik dan

tidak jujur, bahkan mendompleng dengan cara menggunakan/menonjolkan

/mempunyai persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya dengan

kata esensial “Hugo” dari Merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Penggugat, jelas merupakan suatu tindakan persaingan curang (dishonest

practises in industrial commercial matters) atau konkurensi curang. Hal mana

mutlak bertentangan dengan ketentuan Pasal 4 Undang Undang Merek

sebagaimana telah dikutip di atas, dan juga bertentangan secara diametral

dengan asas hukum atau prinsip hukum yang menjadi jiwa (spirit) dari

Undang Undang Merek yaitu untuk menjaga persaingan usaha yang sehat,

sebagaimana tercantum dalam konsiderans menimbana. huruf a dan b

Undang Undang Merek yang berbunyi sebagai berikut:

a. Bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-

konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia, peranan merek

menjadi sangat penting, terutama dalam menjaga persaingan usaha yang

sehat;

b. Bahwa untuk hal tersebut di atas diperlukan pengaturan yang memadai

tentang merek guna memberikan peningkatan layanan bagi masyarakat”;

Juga penjelasan umum Undang Undang Merek, paragraf kedua, yang

berbunyi:

“Era perdagangan global hanya dapat dipertahankan jika terdapat iklim

persaingan usaha yang sehat. Di sini merek memegang peranan yang

sangat penting yang memerlukan sistem pengaturan yang lebih

memadai”;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 94: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 17 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

25. Bahwa selain daripada itu, pendaftaran yang dilakukan dengan adanya

iktikad tidak baik (ic pendaftaran yang dilakukan dengan dengan meniru

merek terdaftar dan terkenal milik pihak lain) sudah sepantasnya tidak

diperkenankan karena dapat mengakibatkan kekeliruan atau penyesatan

dalam masyarakat atas merek tersebut dan tentunya menimbulkan kerugian

bagi merek yang didompleng atau dijiplak, hal mana sesuai dengan

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Rl, antara lain sebagai berikut:

a. Nomor 05/K/N/HaKI/2003 tanggal 13 Februari 2003 (yang dikuatkan

dengan putusan pada tingkat PK dengan Nomor 010 PK/N/K/HaKI/2003

tanggal 2 Maret 2004) yang pada pokoknya memberikan kaidah hukum

“karena dasar gugatan pembatalan merek Pemohon Kasasi I semula

Penggugat, justru pada itikad tidak baik, sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 Undang Undang Merek, bukan didasarkan pada Pasal 6 ayat (1)

huruf a Undang Undang Merek, yang in casu akibat didaftarkan dan

dipergunakan merek Holan Bakeri dan Holland oleh Pemohon Kasasi II,

dapat mengakibatkan terjadinya kekeliruan terhadap masyarakat yang

bermaksud mengkonsumsi produk Holland Bakery milik Pemohon Kasasi I

semula Penggugat;

b. Nomor 032/K/N/HaKI/2003 tanggal 24 Februari 2004yang pada pokoknya

memberikan kaidah hukum “adanya pendaftaran merek Pioneer oleh

Tergugat yang jelas-jelas mempunyai persamaan kata maupun

persamaan suara dengan merek Pioneer milik Penggugat, maka

Mahkamah Agung berpendapat bahwa hal itu cukup membuktikan bahwa

Tergugat mendaftarkan mereknya secara tidak layak dan tidak jujur,

dengan niat untuk membonceng/meniru atau menjiplak ketenaran merek

Pioneer milik Penggugat demi kepentingan usahanya, yang berakibat

kerugian bagi pihak Penggugat atau menimbulkan kondisi persaingan

curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen (vide penjelasan resmi

Pasal 4 Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001)” dan;

c. Nomor 039/K/N/HaKI/2003 tanggal 15 Januari 2004yang pada pokoknya

memberikan kaidah hukum “pendaftaran merek Canon mate dan gambar

meriam milik Tergugat I tersebut harus dinyatakan sebagai tindakan

meniru untuk membonceng ketenaran merek milik Penggugat. Tindakan

mana tentu akan dapat menyesatkan masyarakat yang akan sukar

membedakan produk dari masing-masing Penggugat dan Tergugat.

Bahwa dasar hat tersebut, maka cukup beralasan untuk menyatakan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 95: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 18 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

bahwa pendaftaran merek milik Tergugat I tersebut adalah didasarkan

pada itikad tidak baik, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Undang

Undang Nomor 15 Tahun 2001”;

26. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas jelas didaftarkan dan

digunakannya merek-merek “Hugo” yang disengketakan yang mengandung

kata Hugo oleh Tergugat yang merupakan kata essensial dan menonjol dari

merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik Penggugat telah dilakukan

Tergugat secara tanpa izin dari Penggugat atau tanpa melalui cara-cara

yang dibenarkan menurut hukum. Bahkan tindakan Tergugat tersebut juga

telah merusak reputasi Indonesia dimata masyarakat Internasional

khususnya bagi para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Perbuatan tersebut pun telah mencemarkan reputasi Indonesia sebagai

salah satu peserta Paris Convention For The Protection of Industrial Property

and Convention Establishing the World Intellectual Property Organization

(“Konvensi Paris”) dan sebagai negara yang menjunjung tinggi supremasi

hukum termasuk hukum atas kekayaan intelektual;

27. Bahwa oleh karena itu pendaftaran yang diajukan oleh Tergugat yang telah

mendompleng atau meniru keterkenalan merek Hugo Boss (Beserta

Variasinya) milik Penggugat dengan mengidentikannya dengan unsur

esensial kata “Hugo” sebagaimana dimaksud dalam gugatan aquo haruslah

dinyatakan telah diajukan dengan dilandasi iktikad tidak baik karena

mempunyai persamaan pada pokoknya atau secara keseluruhannya dengan

merek-merek terkenal dan/atau merek terdaftar milik Penggugat. Oleh

karenanya sudah sepatutnya menurut hukum merek-merek “Hugo” Yang

Disengketakan dibatalkan atau dinyatakan batal demi hukum.

III. Turut Tergugat Berkewajiban Untuk Mencabut Dan Mencoret Merek-Merek

“Hugo” Yang Disengketakan Yang Terdaftar Atas Nama Tergugat Dari Daftar

Umum Merek Karena Merek-Merek Milik Tergugat Dimaksud Telah

Didaftarkan Dan/Atau Diperpanjang Tergugat Atas Dasar Itikad Tidak Baik.

28. Bahwa selain daripada itu, Turut Tergugat dalam hal ini sudah selayaknya

dapat memberikan perlindungan hukum kepada Penggugat selaku pemohon

pendaftaran merek dari upaya-upaya persaingan curang yang dilandasai

oleh itikad tidak baik dari upaya-upaya pihak-pihak tertentu untuk melakukan

persaingan curang dengan cara mendaftarkan suatu merek yang

mengindikasikan bahwa pihak yang memiliki pendaftaran suatu merek

tersebut seolah-olah merupakan bagian dari merek “Hugo Boss”,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 96: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 19 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Merek dan Pasal 10 bis

ayat 1 dan ayat 3 butir 1 sampai dengan 3 Konvensi Paris 1883, yang telah

diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden

Nomor 15 Tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 24

Tahun 1979 tentang Pengesahan Konvensi Paris;

29. Bahwa rangkaian tindakan yang dilakukan Tergugat di dalam mendaftarkan

maupun memperpanjang merek-merek “Hugo” yang disengketakan telah

menyebabkan Turut Tergugat menerbitkan sertifikat-sertifikat merek yang

tidak seharusnya diterbitkan. Dan oleh karena itu sudah sepantasnya

menurut hukum apabila Turut Tergugat diperintahkan untuk segera

mencabut dan mencoret dari daftar umum merek pendaftaran atas merek-

merek “Hugo” yang disengketakan yang terdaftar pada Turut Tergugat atas

nama Tergugat;

Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon

kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur agar

memberikan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan merek-merek Hugo Boss (beserta variasinya)milik Penggugat

adalah merek terkenal;

3. Menyatakan Penggugat sebagai satu-satunya pemilik sah dan pemegang

hak atas merek-merek terdaftar dan/atau terkenal merek Hugo Boss (beserta

variasinya);

4. Menyatakan pendaftaran dan/atau perpanjangan merek-merek “Hugo” yang

disengketakan telah dilakukan Tergugat atas dasar itikad tidak baik, sebagai

tersebut di bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal perpanjangan

pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23 Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 97: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 20 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

5. Menyatakan pendaftaran dan/atau perpanjangan merek-merek “Hugo” yang

disengketakan mempunyai persamaan pada pokoknya maupun

keseluruhannya dengan merek terdaftar dan/atau terkenal merek Hugo Boss

(beserta variasinya); milik Penggugat, sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal perpanjangan

pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23 Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

6. Membatalkan atau menyatakan batal demi hukum pendaftaran dan/atau

perpanjangan merek-merek “Hugo” yang disengketakan sebagaimana

tersebut di bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal perpanjangan

pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23 Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan nomor

pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 98: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 21 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

7. Memerintahkan Turut Tergugat untuk segera mencabut dan mencoret

merek-merek “Hugo” yang disengketakan dari daftar umum merek

sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal perpanjangan

pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan perpanjangan dari Nomor

Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23 Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

8. Memerintahkan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;

dan

9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul;

Atau,

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

berpendapat lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et

bono);

Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi

yang pada pokoknya sebagai berikut:

Eksepsi Gugatan Penggugat Kadaluwarsa (Lewat Waktu)

1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Undang Undang Rl Nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek (selanjutnya disebut “Undang Undang Merek”)

menyebutkan:

Pasal 69:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 99: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 22 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

(1) Gugatan pembatalan pendaftaran merek hanya dapat diajukan dalam

jangka waktu lima tahun sejak tanggal pendaftaran merek;

2. Bahwa merek-merek terdaftar atas nama Tergugat yang disengketakan oleh

Penggugat adalah:

Hugo Hugo Sport, untuk pertama kali di kelas 25 terdaftar pada tanggal 23

Februari 2001 dengan Nomor Pendaftaran 467312, dan telah

diperpanjang dengan Nomor Pendaftaran IDM000191519, Kelas 25,

tanggal pendaftaran 28 Januari 2009;

Hugo, Nomor Pendaftaran IDM000156404, Kelas 25, tanggal pendaftaran

3 Maret 2008;

Hugo Hugo Sport, Nomor Pendaftaran: IDM000349958, Kelas 25, tanggal

pendaftaran 19 Januari 2012;

Hugo Sprt + Lukisan, Nomor Pendaftaran IDM000248526, Kelas 25,

tanggal pendaftaran 24 Mei 2010;

Hugo Select Line, Nomor Pendaftaran IDM000250836, Kelas 35 tanggal

pendaftaran 4 Juni 2010;

Hugo, Nomor Pendaftaran IDM000250934, Kelas 35, tanggal pendaftaran

7 Juni 2010;

3. Bahwa merek-merek atas nama Tergugat tersebut diatas telah terdaftar lebih

dari lima (5) tahun terhitung dari tanggal pendaftaran merek , dari dan oleh

karenanya sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Undang Undang

Merek, maka seharusnya gugatan Penggugat telah kadaluarsa (lewat waktu),

karena diajukan telah melampaui batas waktu yang telah dipersyaratkan oleh

Undang Undang Merek;

4. Bahwa mohon kepada Majelis Hakim memutuskan untuk menolak gugatan a

quo atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat telah memberi putusan Nomor 30/Pdt.Sus.Merek/2016/PN

Niaga.Jkt.Pst., tanggal 3 Oktober 2016 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi

• Menyatakan eksepsi Tergugat tidak dapat diterima;

Dalam Pokok Perkara

• Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

• Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang diperhitungkan

berjumlah Rp1.516.000,00 (satu juta lima ratus enam belas ribu rupiah);

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 100: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 23 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat tersebut diucapkan dengan dihadirinya Kuasa Hukum Penggugat

dan Kuasa Hukum Tergugat dan tanpa dihadiri oleh Kuasa Turut Tergugat pada

tanggal 3 Oktober 2016, terhadap putusan tersebut Penggugat melalui kuasanya

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Mei 2015 mengajukan permohonan

kasasi pada tanggal 21 Oktober 2016 sebagaimana ternyata dari Akta

Permohonan Kasasi Nomor 28 K/Pdt.Sus-HKI/2016/PN Niaga.Jkt.Pst., juncto

Nomor 30/Pdt.Sus.Merek/2016/PN Niaga.Jkt.Pst., yang dibuat oleh Panitera

Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, permohonan tersebut disertai/diikuti

dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga

Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 28 Oktober 2016;

Bahwa memori kasasi tersebut telah disampaikan kepada Tergugat pada

tanggal 4 November 2016, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori

kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat

pada tanggal 10 November 2016;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-

keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan

dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang,

sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh

Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

I. Formalitas Pengajuan Upaya Hukum Kasasi

1. Bahwa ketentuan mengenai upaya hukum kasasi dalam perkara merek

diatur secara tegas dalam Pasal 83 Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001

tentang Merek (selanjutnya disebut sebagai “Undang Undang Merek”) juncto

Pasal 1 Angka 15 Undang Undang Merek. Pasal 83 ayat (1) Undang Undang

Merek menyatakan bahwa “permohonan kasasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 82 diajukan paling lama 14 (empat belas) hari setelah tanggal

putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan atau diberitahukan kepada para

pihak dengan mendaftarkan kepada panitera yang telah memutus gugatan

tersebut”. Kemudian, setelah mengajukan permohonan kasasi, Pasal 83 ayat

(3) Undang Undang Merek menyatakan bahwa “Pemohon Kasasi harus

sudah menyampaikan memori kasasi kepada panitera dalam waktu 7 (tujuh)

hari sejak tanggal permohonan kasasi didaftarkan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1)”. Adapun mengenai ketentuan “hari” apa yang dimaksud,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 101: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 24 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Pasal 1 angka 15 Undang Undang Merek sudah mengatur secara tegas

bahwa “hari adalah hari kerja”;

2. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 30/2016

tersebut dan merujuk kepada ketentuan-ketentuan tersebut di atas,

Pemohon Kasasi telah mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah

Agung Republik Indonesia melalui kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat pada tanggal 21 Oktober 2016 sebagaimana tercantum dalam Akta

Permohonan Kasasi Terhadap Putusan Gugatan Pembatalan Merek Nomor

28 K/Pdt.Sus-HKI/2016/PN Niaga.Jkt.Pst., juncto Nomor 30/Pdt.Sus-

Merek/2016/PN Niaga.Jkt.Pst., (untuk selanjutnya disebut sebagai

“permohonan kasasi”). Kemudian Pemohon Kasasi juga mengajukan memori

kasasi ini kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 28 Oktober 2016;

3. Berdasarkan hal tersebut di atas maka permohonan kasasi dan memori

kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi masih diajukan dalam tenggang

waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 83 ayat (1) dan (3) Undang Undang

Merek dan oleh karena itu permohonan kasasi dan memori kasasi yang

diajukan oleh Pemohon Kasasi secara hukum sudah seharusnya dinyatakan

diterima;

II. Alasan/Keberatan Diajukannya Upaya Hukum Kasasi

4. Bahwa terkait dengan alasan/keberatan diajukannya kasasi sudah diatur

dalam Undang Undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,

sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004

tentang Perubahan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

Mahkamah Agung dan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

Mahkamah Agung (untuk selanjutnya disebut sebagai “Undang Undang

Mahkamah Agung”). Pasal 30 Undang Undang Mahkamah Agung mengatur

bahwa upaya hukum kasasi dapat diajukan atas dasar alasan-

alasan/keberatan-keberatan sebagai berikut:

a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;

b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

c. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-

undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang

bersangkutan;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 102: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 25 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

5. Berdasarkan ketentuan Pasal 30 Undang Undang Mahkamah Agung

tersebut di atas, pada dasarnya Pemohon Kasasi mengajukan kasasi

berdasarkan alasan/keberatan bahwa Judex Facti (dalam hal ini Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat) telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang

berlaku dan telah lalai dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh

peraturan perundang-undangan (vide Pasal 30 huruf b dan c Undang

Undang Mahkamah Agung), sehingga mengakibatkan Majelis Hakim Judex

Facti menjatuhkan amar putusan dengan didasari oleh pertimbangan hukum

yang tidak seksama (onvoldoende gemotiveerd) yang sangat merugikan

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat);

Bahwa lebih lanjut Pemohon Kasasi akan menguraikan lebih rinci mengenai

alasan/keberatan sebagaimana dimaksud di atas, sebagai berikut:

Keberatan pertama Majelis Hakim Judex Facti telah salah menerapkan

hukum pembuktian karena tidak mempertimbangkan dan menilai bukti-bukti

yang diajukan Pemohon Kasasi, terutama bukti P-62;

6. Bahwa sebelum Pemohon Kasasi menguraikan kesalahan dan kelalaian apa

saja yang dilakukan oleh Majelis Hakim Judex Facti terkait dengan

mempertimbangkan seluruh uraian jawab jinawab, fakta, bukti hingga

memberikan pertimbangan hukum, Pemohon Kasasi tegaskan dalam

Memori Kasasi ini mengenai hal pokok apa yang disampaikan oleh Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat) di dalam berkas gugatannya guna memperjelas titik

permasalahan dalam perkara a quo;

7. Bahwa Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) adalah pemilik merek terkenal dan

terdaftar “Hugo Boss” yang digunakan pertama kali oleh Pemohon Kasasi

(d/h. Penggugat) pada Tahun 1924 dan dalam konteks internasional telah

terdaftar pertama kali di Negara Hongkong pada tanggal 23 Mei 1985

dengan Nomor Pendaftaran 1991B0042 untuk melindungi kelas 25, serta

merupakan merek terdaftar pertama di Indonesia yang terdaftar pada Turut

Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat) sejak tanggal 24 Januari 1989,

masing-masing terdaftar di bawah pendaftaran Nomor IDM000202212,

IDM000202213, IDM000202214 dan IDM000202215 (d/h. 427225, 427216,

427217 dan 427218) untuk melindungi kelas 25;

Bahwa di samping merupakan pemilik merek terdaftar “Hugo Boss”

sebagaimana tersebut di atas, Pemohon Kasasi juga merupakan pemilik dari

berbagai merek yang menggunakan variasi dari kata ‘Hugo’ dan/atau ‘Boss’

di dunia perdagangan yang terdaftar untuk melindungi beragam jenis barang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 103: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 26 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

dan/atau jasa yang tersebar di berbagai kelas, di antaranya kelas 25 dan 35,

yaitu merek Hugo Boss, Hugo Hugo Boss, Boss Hugo Boss, Hugo XX, Hugo

XY, Hugocreate, Hugo Hugo Boss energise yang terdaftar baik di Indonesia

maupun di berbagai negara di dunia (untuk selanjutnya merek-merek

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) di atas secara bersama-sama disebut

sebagai “Merek Hugo Boss (beserta variasinya)”;

8. Bahwa Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) adalah pemilik dari merek-merek

tersebut di bawah ini, sebagai berikut:

a. Merek Hugo Hugo Sport di kelas 25 dengan Nomor Perpanjangan

Pendaftaran IDM000191519 tertanggal pendaftaran 28 Januari 2009;

b. Merek Hugo di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran IDM000156404

terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan di kelas 25 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line di kelas 35 dengan Nomor Pendaftaran

IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo di kelas 35 dengan Nomor Pendaftaran IDM000250934

terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

(Untuk selanjutnya merek-merek Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) di atas

secara bersama-sama disebut sebagai “merek-merek “Hugo” yang

disengketakan”);

9. Bahwa terkait dengan permasalahan tersebut di atas Pemohon Kasasi

melihat Majelis Hakim Judex Facti telah ceroboh dan tidak seksama dalam

melihat fakta-fakta dan bukti-bukti yang telah disampaikan selama

persidangan. Sehingga sangat disayangkan Majelis Hakim Judex Facti telah

memberikan pertimbangan hukum yang keliru/tidak tepat dan sangat

merugikan Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat);

Pemohon Kasasi juga menilai bahwa Majelis Hakim Judex Facti telah salah

menerapkan hukum pembuktian pada saat mempertimbangkan dan menilai

seluruh bukti, dimana Judex Facti wajib mempertimbangkan dan menilai

seluruh bukti. Terkait dengan hal ini, Majelis Hakim Judex Facti di dalam

putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat halaman 75 paragraf 1

menyatakan akan mempertimbangkan sepanjang relevan dengan pokok

permasalahan. Akan tetapi pada kenyataannya Majelis Hakim Judex Facti

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 104: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 27 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

telah tidak seksama di dalam mempertimbangkan dan menilai bukti-bukti

yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) di persidangan;

Lebih lanjut sikap Majelis Hakim Judex Facti yang hanya menilai dan

mempertimbangkan sebagian alat bukti Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat)

jelas merupakan kesalahan Majelis Hakim Judex Facti di dalam penerapan

hukum pembuktian, sebagaimana diatur pada yurisprudensi tetap

Mahkamah Agung RI Nomor 2187 K/Sip/1983 yang mengatakan sebagai

berikut: putusan PT telah salah menerapkan hukum pembuktian, karena

hanya mempertimbangkan sebagian saja bukti-bukti yang dikemukakan

dalam persidangan. Memang benar, Penggugat tidak dapat membuktikan

tanah terperkara berasal dari pemberian AL kepada ayah mereka. Akan

tetapi berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat dan Tergugat, telah

dapat dibuktikan tanah terpekara harta peninggalan ayah Para Penggugat;

10. Bahwa berulang kali di dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim Judex

Facti sebenarnya telah memahami dan mengakui bahwa merek Hugo Boss

atas nama Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) telah terdaftar lebih dulu

daripada merek-merek “Hugo” Yang Disengketakan atas nama Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) terdaftar pada Turut Termohon Kasasi (d/h. Turut

Tergugat). Berdasarkan hal tersebut, jelas secara logis dan terang

benderang dapat terlihat jika tidak ada merek Hugo Boss atas nama

Pemohon Kasasi, maka tidak akan ada merek-merek “Hugo” yang

disengketakan karena, langsung maupun tidak langsung, faktor terdaftar dan

terkenalnya merek Hugo Boss milik Pemohon Kasasi telah memberikan

inspirasi/ide kepada Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) untuk mengajukan

pendaftaran merek-merek “Hugo” yang disengketakan kepada Turut

Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat) demi mendapatkan hasil akhir

produk yang dijual laku di pasaran;

11. Bahwa akan tetapi meskipun berangkat dari logika dan pengakuan bahwa

merek Hugo Boss milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) adalah secara

sah merupakan merek terdaftar (pertama) di Indonesia, Pemohon Kasasi

(d/h. Penggugat) sangat menyayangkan sikap Majelis Hakim Judex Facti

ternyata hanya menilai dan mempertimbangkan sebagian dari alat bukti yang

disampaikan oleh Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) di persidangan, dimana

Majelis Hakim Judex Facti telah secara nyata tidak menilai dan

mempertimbangkan bukti Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) Nomor P-62

berupa surat Nomor HKI.4.HI.06.01.PO.D002012051676 Hal Pemberitahuan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 105: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 28 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Penilaian Keberatan tertanggal 2 Mei 2016. Bukti tersebut adalah surat resmi

yang dikeluarkan oleh Turut Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat) terkait

dengan pendaftaran merek yang menggunakan elemen kata ‘Hugo’ pula

seperti dalam perkara a quo yang pada akhirnya ditolak oleh Turut

Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat) karena mempunyai persamaan pada

pokoknya dengan salah satu merek terdaftar Hugo Boss milik Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat), sebagaimana dapat dikutip sebagai berikut:

“… Terhadap permohonan pendaftaran merek Hugoplus … dengan ini kami

beritahukan bahwa keberatan tersebut diterima karena mempunyai

persamaan pada pokoknya dengan merek Hugo/Hugo Boss yang sudah

terdaftar dengan Nomor IDM000321781 untuk barang sejenis berdasarkan

pasal 6 ayat (1) huruf a Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang

Merek”;

12. Bahwa sebenarnya hal yang disampaikan di dalam bukti P-62 tersebut

sudah sangatlah jelas dan sangat menegaskan bahwa jika ada merek-merek

lain yang menggunakan/mengandung elemen kata, dalam hal ini kata

‘Hugo’, yang melekat pada merek milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat)

maka merek tersebut harus ditolak karena mempunyai persamaan pada

pokoknya;

Bahwa sudah seharusnya Majelis Hakim Judex Facti bisa melihat dan

mempertimbangkan bukti tersebut dengan lebih seksama guna dapat

menjatuhkan putusan yang tepat. Dalam hal ini Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat) melihat bahwa telah terjadi kesalahan Majelis Hakim Judex Facti

dalam berfikir karena sudah jelas dan tegas merek Hugo Boss milik

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) diakui sebagai merek yang terdaftar

pertama kali di Indonesia dan dengan diakuinya hal tersebut maka merek-

merek lain yang memiliki persamaan pada pokoknya/keseluruhannya

dengan merek milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) seperti halnya merek-

merek “Hugo” yang disengketakan seharusnya akan ditolak oleh Turut

Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat). Oleh karena merek-merek “Hugo”

yang disengketakan sudah terlanjut terdaftar maka disinilah sebenarnya

fungsi Majelis Hakim Judex Facti untuk melakukan koreksi terhadap

kesalahan tersebut, hal mana upaya koreksi tersebut muncul sebagai dasar

dari dibuatnya Pasal 69 ayat (2) Undang Undang Merek;

13. Bahwa kemudian apabila Majelis Hakim Judex Facti benar-benar

mempertimbangkan dengan seksama bukti P-62 tersebut maka sudah

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 106: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 29 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

barang tentu Majelis Hakim Judex Facti akan dapat melihat titik

permasalahan dalam perkara a quo dengan lebih objektif dan lebih

memahami syarat-syarat yang diatur dalam Undang Undang Merek,

terutama dalam hal mempertimbangkan unsur ‘persamaan pada pokoknya’.

Merek-merek yang didaftarkan belakangan dengan menggunakan kata yang

melekat pada merek terdaftar akan tetap termasuk ke dalam kategori

didaftarkan dengan itikad tidak baik karena memiliki persamamaan pada

pokoknya maupun keseluruhannya serta termasuk ke dalam tindakan

meniru/menjiplak/mendompleng merek terdaftar tersebut (dalam hal ini

meniru merek Hugo Boss (beserta variasinya));

14. Bahwa kemudian, Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) menilai bahwa Majelis

Hakim Judex Facti telah sangat keliru dan salah besar di dalam menilai bukti

dan membuat kerangka berfikir di dalam memberikan pertimbangan hukum

pada halaman 77 paragraf 1 dan 2 yang pada pokoknya telah menyatakan

merek milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) dan merek milik Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) masing-masing terdapat elemen kata Hugo namun

masih nampak adanya daya pembeda karena merek Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat) menekankan elemen Boss dan merek Termohon Kasasi (d/h.

Tergugat) menekankan elemen Hugo;

Keberatan kedua, Majelis Hakim Judex Facti lalai memenuhi syarat-syarat

yang ditentukan oleh undang-undang. Dalam hal ini Majelis Hakim Judex

Facti telah lalai di dalam memahami syarat “itikad baik pemohon merek”

yang diatur secara tegas dalam Pasal 4 juncto Pasal 6 Undang Undang

Merek;

15. Bahwa kemudian oleh karena melihat Majelis Hakim Judex Facti tidak

seksama dalam melihat fakta-fakta dan bukti-bukti yang telah disampaikan

selama persidangan, maka Majelis Hakim Judex Facti telah memberikan

pertimbangan hukum yang sangat keliru/salah dalam mempertimbangkan

dan menilai perihal itikad dari Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) yang

menyatakan bahwa merek-merek milik Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) (ic.

merek-merek “Hugo” yang disengketakan) telah didaftarkan dengan itikad

baik, sebagaimana dapat dikutip dari pertimbangan hukum putusan

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 30/2016 halaman 77 paragraf 3

sebagai berikut:

“Menimbang berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas maka

majelis berpendapat bahwa merek-merek milik Tergugat telah didaftarkan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 107: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 30 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

dengan iktikad baik dan tidak bertentangan dengan moralitas agama,

kesusilaan, atau ketertiban umum sehingga gugatan Penggugat terhadap

merek-merek milik Tergugat dianggap tidaklah beralasan dan haruslah

ditolak”;

16. Bahwa pertimbangan hukum tersebut di atas jelas sangat merugikan

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) karena sudah sepatutnya merek Hugo

Boss milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) sebagai suatu merek terdaftar

dan/atau Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) sebagai pemilik merek terdaftar

yang sah dan sudah jelas terdaftar pertama kali akan dijamin oleh negara

akan memperoleh perlindungan hukum sebagai konsekuensi dari hak

eksklusif yang melekat pada merek tersebut, begitupun terhadap

keberadaan merek-merek Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) lainnya (ic.

merek Hugo Boss (beserta variasinya);

17. Bahwa Pasal 4 Undang Undang Merek mengatur bahwa “merek tidak dapat

didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh pemohon yang

beriktikad tidak baik”. Kemudian Penjelasan Pasal 4 Undang Undang Merek

mengatur bahwa “pemohon yang beriktikad baik adalah pemohon yang

mendaftarkan mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk

membonceng, meniru, atau menjiplak ketenaran merek pihak lain demi

kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain itu atau

menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh, atau menyesatkan

konsumen”. Lebih lanjut Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang Undang Merek

mengatur bahwa “permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila

merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya

dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk

barang dan/atau jasa yang sejenis";

Bahwa korelasi dari Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang Undang Merek dengan

Pasal 4 Undang Undang Merek adalah ditolaknya permohonan yang didasari

oleh alasan mempunyai persamaan dengan merek pihak lain yang sudah

lebih dulu terdaftar adalah karena merek yang didaftarkan belakangan

tersebut didaftarkan karena, antara lain, ingin meniru/menjiplak merek

terdaftar pertama, bahkan diduga hendak mendompleng ketenaran apabila

merek terdaftar pertama tersebut sudah lebih dulu dikenal di masyarakat;

18. Bahwa terkait dengan hal tersebut di atas, seharusnya Majelis Hakim Judex

Facti bisa memahami hal-hal yang diatur dalam Undang Undang Merek,

terutama terkait dengan perkara a quo adalah Pasal 4 Undang Undang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 108: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 31 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Merek dan Pasal 6 Undang Undang Merek karena Majelis Hakim Judex Facti

menyimpulkan yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara aquo

adalah “apakah benar merek milik Tergugat telah didaftarkan bertentangan

dengan moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum?”;

19. Bahwa apabila Majelis Hakim Judex Facti menjadikan hal tersebut sebagai

pokok perkara, tentunya Majelis Hakim Judex Facti harus benar-benar

menilai dan mempertimbangkan merek mana yang terdaftar lebih dulu

dikaitkan dengan ketentuan Pasal 4 dan 6 Undang Undang Merek, dan

terkait dengan hal ini Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) melihat jika Majelis

Hakim Judex Facti tidak cermat dalam menilai dan mempertimbangkannya,

padahal Majelis Hakim Judex Facti sendiri telah mengakui bahwa merek

Hugo Boss milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) merupakan merek

terdaftar pertama di Indonesia dan berbagai dunia (terdaftar lebih dulu

daripada merek-merek “Hugo” yang disengketakan), sebagaimana dapat

dikutip dari Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 30/2016

halaman 75 sebagai berikut:

“… Menimbang bahwa dari bukti P-1 sampai dengan P-14 membuktikan

bahwa merek Hugo Boss telah didaftarkan di banyak Negara …;

Menimbang bahwa dari bukti P-15 sampai dengan bukti P-18 terbukti bahwa

merek Hugo Boss milik Penggugat telah didaftarkan di Indonesia sejak 24

Januari Tahun 1989 untuk melindungi kelas barang 25;

Menimbang dari bukti-bukti yang diajukan Penggugat dan Tergugat tersebut

membuktikan bahwa benar merek milik Penggugat telah terdaftar terlebih

dahulu pada Direktorat HKI yaitu tanggal 24 Januari 1989 dan merek milik

Tergugat yaitu merek Hugo baru pada tanggal 3 Maret 2008 didaftarkan

mereknya dan diikuti merek Hugo Hugo Sport, Hugo Sport + Lukisan, Hugo

Select Line …”;

20. Bahwa perlu Pemohon Kasasi sampaikan di sini, dengan demikian merek

Hugo Boss milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) telah diakui sebagai

merek terdaftar yang telah terdaftar secara sah pertama kali atas nama

Pemohon Kasasi sejak Tahun 1989. Berdasarkan hal ini jelas Pemohon

Kasasi memiliki hak eksklusif atas merek tersebut dan apabila ada merek-

merek lain yang ingin mendaftarkan merek dengan menggunakan

susunan/varian kata Hugo dan/atau Boss atau bahkan sudah terdaftar

Pemohon Kasasi memiliki hak untuk mempertahankan hak eksklusif yang

dimilikinya;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 109: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 32 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

21. Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas, sudah jelas dan

terang benderang bahwa merek Hugo Boss milik Pemohon Kasasi(d/h.

Penggugat) terdaftar lebih dahulu daripada merek-merek “Hugo” yang

disengketakan atas nama Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) terdaftar pada

Turut Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat). Secara logika, dan jika hati

nurani digunakan, jelas ide untuk membuat dan mendaftarkan merek-merek

“Hugo” yang disengketakan kepada Turut Termohon Kasasi (d/h. Turut

Tergugat) tidak akan ada kalau merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) tidak ada/didaftar/dikenal lebih dahulu di

pasaran. Akan tetapi sikap Majelis Hakim Judex Facti yang telah mengakui

hal tersebut, namun lalai di dalam menilai iktikad tidak baik dari Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat), hal mana terlihat dari pertimbangan-pertimbangan

hukum Majelis Hakim Judex Facti pada Putusan Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat Nomor 30/2016 halaman 76-77;

22. Bahwa apabila Majelis Hakim Judex Facti lebih melihat permasalahan ini

dengan lebih seksama, hal tersebut justru semakin menunjukkan itikad tidak

baik dari Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) karena tidak mungkin Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) dapat memiliki ide/inspirasi untuk mendaftarkan

merek-merek “Hugo” yang disengketakan kalau Termohon Kasasi (d/h.

Tergugat) tidak terinspirasi oleh keterkenalan dan kesuksesan merek Hugo

Boss yang dimiliki Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) di pasaran, yang mana

keberadaan merek Hugo Boss Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) sudah

diketahui oleh Termohon Kasasi (d/h. Tergugat);

23. Bahwa terkait dengan pertimbangan mengenai itikad dari Termohon Kasasi

(d/h. Tergugat), kelalaian Majelis Hakim Judex Facti lainnya terkait dengan

kelalaian memahami syarat-syarat yang telah ditentukan perundang-

undangan adalah lalai dalam memahami dan mempertimbangkan unsur

“itikad baik pemohon merek” sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang

Undang Merek dan kelalaian dalam mempertimbangkan unsur-unsur

“memiliki persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya” yang diatur

dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang Undang Merek;

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Majelis Hakim pada halaman 77

paragraf 2 dan 3 putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memberikan

pertimbangan hukum sebagai berikut:

“Menimbang demikian pula merek Hugo Boss milik Penggugat dibandingkan

dengan merek Tergugat yang sudah terdaftar yaitu Hugo Hugo Sport, Hugo,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 110: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 33 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Hugo Sport + Lukisan, Hugo Select Line masing-masing terdapat elemen

kata Hugo;

Menimbang walaupun sama-sama terdapat kata Hugo namun elemen

berikutnya terdapat perbedaan yaitu untuk merek Penggugat diikuti Boss

sedangkan yang lain Hugo Sport, Hugo Select Line … menurut majelis

masih Nampak adanya daya pembeda antara merek milik Penggugat

dengan Tergugat dimana untuk merek Penggugat menekankan elemen Boss

dan merek Tergugat menekankan elemen Hugo sehingga tidak

menimbulkan kebingungan yang nyata atau menyesatkan masyarakat”;

24. Bahwa berangkat dari pertimbangan hukum tersebut di atas, pada pokoknya

Majelis Hakim Judex Facti telah keliru menyatakan bahwa di antara merek-

merek Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) masih memiliki daya pembeda

dengan merek-merek Pemohon Kasasi;

Majelis Hakim Judex Facti juga lalai dalam mencermati detail persamaan

yang sengaja dibuat oleh Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) pada merek-

merek “Hugo” yang disengketakan yang sangat mirip atau menyerupai

merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat);

25. Bahwa terkait dengan pertimbangan hukum di atas, Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat) melihat bahwa Majelis Hakim Judex Facti tidak konsisten di

dalam memahami suatu masalah dalam perkara a quo dan telah lalai

memahami dan menerapkan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang Undang

Merek, padahal secara tegas telah diakui bahwa merek-merek Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat) dan merek-merek Termohon Kasasi (d/h. Tergugat)

masing-masing terdapat elemen kata Hugo. Dengan demikian secara tidak

langsung Majelis Hakim Judex Facti mengakui bahwa di antara merek-merek

tersebut telah terdapat persamaan dalam persamaan elemen kata Hugo;

Apabila kita merujuk kepada ketentuan Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a

Undang Undang Merek dan berbagai yurisprudensi, diantaranya putusan

Mahkamah Agung Nomor 2279 PK/Pdt/1992 tertanggal 6 Januari 1998,

dapat diketahui yang termasuk ke dalam persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya tersebut dapat dilihat pada persamaan-persamaan dalam

hal persamaan mengenai:

a. Bentuk (similarity of form);

b. Cara penempatan/komposisi (similarity of composition);

c. Cara penulisan/kombinasi (similarity of combination);

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 111: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 34 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

d. Unsur elemen(similarity of elements);

e. Bunyi (sound similarity);

f. Ucapan (phonetic similarity); atau

g. Penampilan (similarity in appearance).

26. Bahwa dengan demikian bahwa suatu merek yang mengandung persamaan

dalam elemen kata sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim

Judex Facti tidaklah dibenarkan menurut hukum karena termasuk ke dalam

salah satu unsur memiliki persamaan pada pokoknya maupun

keseluruhannya. Akan tetapi sebaliknya, sangat disayangkan dalam perkara

a quo Majelis Hakim Judex Facti telah lalai memahami syarat persamaan

pada pokoknya maupun keseluruhan yang terdapat dalam Pasal 6 ayat (1)

huruf a Undang Undang Merek karena menganggap persamaan elemen

kata tersebut menjadi berbeda karena pada merek-merek Termohon Kasasi

(d/h. Tergugat) menekankan elemen Hugo. Pertimbangan hukum tersebut

sangat ironis dan sangat menunjukkan kelalaian dan kesesatan berfikir

Majelis Hakim Judex Facti, yang mana hal tersebut seharusnya justru

semakin menegaskan bahwa merek-merek “Hugo” yang disengketakan milik

Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) memiliki persamaan pada pokoknya

maupun keseluruhannya dengan Merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) bukannya menjadi dianggap jadi memiliki

daya pembeda;

27. Bahwa sebagaimana telah disampaikan pada poin-poin di atas, Pasal 4

Undang Undang Merek memiliki korelasi yang kuat dengan ketentuan Pasal

6 Undang Undang Merek, terutama berkaitan erat dengan unsur ‘meniru’

atau ‘menjiplak’ yang menjadi salah satu bukti adanya itikad tidak baik

sebagaimana ketentuan Pasal 4 Undang Undang Merek. Berdasarkan hal

tersebut, semakin jelasnya korelasi tersebut apabila kita melihat ke dalam

definisi yang diatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (untuk

selanjutnya disebut sebagai “KBBI”). Menurut KBBI, kata ‘meniru’ memiliki

arti melakukan sesuatu seperti yang diperbuat orang lain, sedangkan kata

‘menjiplak’ memiliki arti mencontoh atau meniru, mencontek, mencuri

karangan orang lain dan mengakui sebagai karangan sendiri;

28. Bahwa selain unsur persamaan pada pokoknya dan/atau keseluruhannya,

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) juga melihat bahwa Majelis Hakim Judex

Facti tidak jeli didalam mempertimbangkan mengenai kriteria merek terkenal

sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf b Undang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 112: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 35 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Undang Merek, telah dijelaskan bahwa penentuan keterkenalan suatu

Merek, harus dilakukan dengan:

a. Mempertimbangkan pengetahuan umum masyarakat mengenai merek

tersebut di bidang usaha bersangkutan;

b. Memperhatikan pula reputasinya sebagai merek terkenal yang diperoleh

karena promosi besar-besaran, investasi di beberapa negara di dunia

yang dilakukan pemiliknya;

c. Disertai bukti pendaftaran merek tersebut di beberapa negara di dunia;

Selain ditentukan dalam penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf b Undang Undang

Merek, kriteria Merek terkenal juga mengacu pada Yurisprudensi Mahkamah

Agung RI Nomor 1486 K/pdt/1991 yang menyatakan bahwa “pengertian

merek terkenal yaitu, apabila suatu merek telah beredar keluar dari batas-

batas regional sampai batas-batas internasional, dimana telah beredar

keluar negeri asalnya dan dibuktikan dengan adanya pendaftaran merek

yang bersangkutan di berbagai Negara”;

Fakta-fakta yang terungkap di persidangan sangat jelas menunjukkan bahwa

merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat) merupakan merek terkenal sebagaimana dimaksud dalam

Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf b Merek maupun Yurisprudensi

Mahkamah Agung RI Nomor 1486 K/pdt/1991. Bahkan Majelis Hakim Judex

Facti pun sebenarnya sudah melihat adanya bukti P-1 sampai P-14 namun

sama sekali tidak mempertimbangkan bahwa Merek Hugo Boss (beserta

variasinya) adalah merek terkenal yang sudah seharusnya memperoleh

perlindungan hukum;

29. Bahwa berkaitan dengan definisi tersebut di atas, Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat) melihat Majelis Hakim Judex Facti telah lalai dalam memahami

definisi tersebut dikaitkan dengan pokok permasalahan dalam perkara a quo,

padahal fakta-fakta yang terungkap di persidangan sangat menunjukkan

jelas bahwa merek-merek “Hugo” yang disengketakan milik Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) telah meniru/menjiplak merek Hugo Boss (beserta

variasinya) milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat);

30. Bahwa untuk membuat keadaan semakin terang dan jelas, Pemohon Kasasi

(d/h. Penggugat) akan menunjukkan bagaimana merek-merek “Hugo” yang

disengketakan milik Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) tersebut jelas telah

meniru/menjiplak/memiliki persamaan pada pokoknya dengan Merek Hugo

Boss (beserta variasinya) milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) yang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 113: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 36 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

dapat dilihat dalam etiket merek yang melekat pada masing-masing merek

tersebut, sebagai berikut:

Merek HUGO BOSS (BesertaVariasinya)

Milik Pemohon Kasasi (d/h.Penggugat)

Merek-Merek “HUGO” YangDisengketakan

Milik Termohon Kasasi (d/h.Tergugat)

31. Bahwa sangat jelas terlihat bahwa Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) memiliki

niat dan telah meniru, menjiplak, mendompleng merek Hugo Boss (beserta

variasinya) milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat). Bahkan dengan

miripnya penggunaan warna dan jenis huruf dalam merek-merek Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) semakin menunjukkan adanya resiko kebingungan

dan/atau menyesatkan konsumen/masyarakat;

32. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas telah terbukti dengan

nyata bahwa Majelis Hakim Judex Facti telah lalai memenuhi syarat-syarat

yang ditentukan oleh undang-undang, yaitu dalam hal ini syarat-syarat

pendaftaran merek yang ditentukan dan diatur dalam Pasal 4 dan 6 Undang

Undang Merek;

Dan sebagai bahan pertimbangan Majelis Hakim Agung, perlu kiranya kami

sampaikan dan tegaskan kembali bahwa jika merek Hugo Boss milik

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) tidak ada (dan terdaftar) lebih dahulu

maka jelas tidak akan muncul atau timbul ide untuk mendaftarkan merek-

merek “Hugo” yang disengketakan;

Sebaliknya, oleh karena merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) sudah ada/didaftar/dikenal lebih dahulu di

pasaran maka munculah ide Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) yang

terinspirasi untuk mendaftarkan dan/atau menggunakan merek-merek

“Hugo” yang disengketakan di pasaran yang menggunakan bagian dari

elemen utama merek Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat). Adalah suatu

kebohongan nyata jika Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) mengklaim

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 114: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 37 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

mempunyai ide orisinil untuk menciptakan merek-merek “Hugo” yang

disengketakan;

Keberatan Ketiga, Majelis Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum

pembuktian karena telah tidak menilai keterangan yang disampaikan oleh

ahli yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) dan secara tidak

berimbang hanya menilai keterangan yang disampaikan oleh ahli yang

diajukan Termohon Kasasi (d/h. Tergugat);

33. Bahwa berkaitan dengan kelalaian Majelis Hakim Judex Facti yang tidak

mempertimbangkan dan/atau menilai bukti P-62 yang diajukan Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat), Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) menilai Majelis

Hakim Judex Factie juga telah lalai karena tidak mempertimbangkan

keterangan ahli-ahli Dr. V. Henry Soelistyo Budi, S.H., LL.M dan Era

Minaryanti yang diajukan oleh Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) di

persidangan sehingga mengakibatkan pertimbangan putusan menjadi tidak

seksama (onvoldoende gemotiveerd). Kelalaian Majelis Hakim Judex Facti di

dalam mempertimbangkan keterangan ahli Dr. V. Henry Soelistyo Budi, S.H.,

LL.M adalah terkait keterangan yang mengatakan “Negara memberikan

sarana koreksi terhadap merek-merek yang sudah terlanjur terdaftar melalui

Pasal 69 ayat (2) Undang Undang Merek”. Keterangan ahli tersebut

seharusnya dijadikan pemahaman dan pertimbangan bagi Judex Facti

karena ternyata keterangan tersebut sejalan dengan bukti P-62 tersebut di

atas;

Berdasarkan keterangan/pendapat tersebut seharusnya Majelis Hakim

Judex Facti dapat menilai atau setidaknya mempertimbangkan seluruh alat

bukti karena tidak selamanya merek terdaftar dapat langsung dikatakan telah

terdaftar dengan dasar itikad baik, mungkin saja pada saat Merek-merek

“Hugo” yang disengketakan dalam perkara a quo diterima pendaftarannya

oleh Turut Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat) mengalami kekhilafan;

34. Bahwa kemudian kelalaian Majelis Hakim Judex Facti dalam hal menilai

keterangan ahli Dr. V. Henry Soelistyo Budi, S.H., LL.M. terkait iktikad tidak

baik dari pemohon merek (ic. Termohon Kasasi (d/h. Tergugat)) juga dapat

dilihat dari pertimbangan hukum halaman 76 paragraf 2 yang menyatakan

bahwa “… pada saat Tergugat mendaftarkan merek mereknya dimulai

Tahun 2008, tentu petugas Direktorat Merek/pemeriksa telah meneliti secara

substantif terhadap merek Tergugat yang didaftarkan tersebut dan karena

merek-merek milik Tergugat telah telah dikeluarkan ijinnya dari Ditjen HKI,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 115: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 38 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

maka terhadap merek milik Tergugat tersebut telah dipenuhi persyaratannya

…”;

Bahwa pertimbangan hukum terkait pemeriksaan substantif di atas

memperlihatkan bahwa Majelis Hakim Judex Facti telah tidak berimbang di

dalam menilai alat bukti yang diajukan oleh para pihak. Dalam perkara aquo

Majelis Hakim Judex Factie terlihat dengan jelas hanya mempertimbangkan

proses pendaftaran merek secara sempit dengan mendasarkan kepada

keterangan ahli Soemardi Partoredjo yang diajukan oleh Termohon Kasasi

(d/h. Tergugat) namun tidak mempertimbangkan keterangan dari ahli Dr. V.

Henry Soelistyo Budi, S.H., LL.M;

Bahwa memang benar apabila suatu merek telah melalui pemeriksaan

substantif merek tersebut dapat diterima dan menjadi terdaftar. Namun hal

tersebut tidak menutup kemungkinan adanya kekhilafan dari pejabat yang

berwenang (Turut Termohon Kasasi (d/h. Turut Tergugat) di dalam

melakukan pemeriksaan merek. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka ahli

Dr. V. Henry Soelistyo Budi, S.H., LL.M., telah memberikan keterangan

bahwa negara diberikan kewajiban untuk melakukan koreksi apabila

dikemudian hari merek terdaftar tersebut didaftarkan atas dasar itikad tidak

baik;

35. Bahwa selanjutnya Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) menilai bahwa Majelis

Hakim Judex Facti telah lalai di dalam mempertimbangkan keterangan yang

disampaikan oleh ahli Era Minaryanti yang pada pokoknya mengatakan

“kalau inspirasi itu dari desain ya, bukan dari merek”. Apabila Majelis Hakim

Judex Facti lebih jeli di dalam menilai keterangan ahli tersebut apa yang

menjadi sebab inspirasi itu tidak boleh dalam merek karena merek itu sudah

ada hak eksklusifnya yang melekat pada setiap pemilik merek. Suatu

tindakan yang alih-alih terinspirasi oleh suatu merek pada dasarnya adalah

tindakan meniru, hal mana itu tidak dibenarkan oleh Undang Undang Merek

karena sebagaimana definisi dalam KBBI kata ‘meniru’ memiliki arti

melakukan sesuatu seperti yang diperbuat orang lain, sedangkan kata

‘menjiplak’ memiliki arti mencontoh atau meniru, mencontek, mencuri

karangan orang lain dan mengakui sebagai karangan sendiri. Hal ini

seharusnya menambah pemahaman dan pertimbangan bagi Majelis Hakim

Judex Facti;

36. Bahwa Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) juga menilai jika Majelis Hakim

Judex Facti telah keliru di dalam menyimpulkan dan memberikan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Page 116: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 39 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

pertimbangan hukum terkait dengan merek Termohon Kasasi (d/h. Tergugat)

yang dianggap tidak menimbulkan kebingungan yang nyata atau

menyesatkan masyarakat (vide Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

Nomor 30/2016 halaman 77 paragraf 2);

37. Bahwa berkaitan dengan pertimbangan hukum tersebut di atas, Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat) melihat bahwa Majelis Hakim Judex Facti telah

gegabah menyatakan tidak menimbulkan kebingungan. Pemohon Kasasi

(d/h. Penggugat) dalam hal ini mempertanyakan hal apa yang dijadikan

dasar bagi Majelis Hakim Judex Facti mengatakan hal tersebut padahal di

persidangan jelas-jelas sudah terungkap dengan jelas unsur itikad tidak baik

dan unsur meniru/menjiplak yang dilakukan oleh Termohon Kasasi (d/h.

Tergugat) pada saat melakukan pendaftaran dan/atau perpanjangan Merek-

Merek “Hugo” yang disengketakan;

38. Bahwa di samping itu, kekeliruan/kelalaian Majelis Hakim Judex Facti juga

sangat terlihat dari inkonsistensi Majelis Hakim Judex Facti di dalam

mempertimbangkan pokok permasalahan. Pada satu sisi Majelis Hakim

Judex Facti telah secara tegas menyatakan kalau Merek Hugo Boss (beserta

variasinya) milik Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) dan Merek-merek “Hugo”

yang disengketakan milik Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) sama-sama

mengandung elemen kata ‘Hugo’. Bahkan dengan penekanan lebih pada

paragraf berikutnya Majelis Hakim Judex Facti mengatakan merek Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) menekankan elemen kata ‘Hugo’;

Merujuk kepada merek Hugo Boss telah diakui terdaftar lebih dulu, maka

merek Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) yang dianggap lebih menekankan

elemen kata ‘Hugo’ semakin menunjukkan/memperlihatkan suatu kesan

bahwa seolah-olah produk-produk yang dihasilkan oleh Termohon Kasasi

(d/h. Tergugat) dengan menggunakan merek yang menekankan pada kata

Hugo akan dianggap sebagai bagian/asosiasi dari Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat), padahal tidak. Kemudian, secara langsung atau tidak, baik

cepat atau lambat keadaan tersebut pun jelas akan sangat berpotensi

membingungkan/menyesatkan masyarakat/ konsumen. Hal ini lah yang lalai

dipertimbangkan atau dinilai oleh Majelis Hakim Judex Facti sehingga sangat

merugikan Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat);

39. Bahwa di dalam membuktikan hal-hal apa yang menjadi pokok

permasalahan dalam perkara a quo sangat disayangkan Majelis Hakim

Judex Facti justru mengesampingkan dan tidak mempertimbangkan bukti-

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Page 117: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 40 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

bukti yang sangat relevan. Fakta-fakta yang ditemukan di dalam persidangan

tidak dipertimbangkan secara menyeluruh dan komprehensif, dimana Majelis

Hakim Judex Facti hanya mempertimbangkan sebagian dari alat bukti tanpa

menilai dan mempertimbangkan alat bukti yang relevan lainnya. Padahal

seharusnya jika keseluruhan alat bukti Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat)

yang ditemukan dalam persidangan dinilai dan dipertimbangkan

sebagaimana mestinya oleh Majelis Hakim Judex Facti, maka tentunya

pertimbangan hukum dalam Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

Nomor 30/2016 halaman 77 yang berbunyi “… menurut majelis masih

Nampak adanya daya pembeda antara merek milik Penggugat dengan

Tergugat, sehingga tidak menimbulkan kebingungan yang nyata atau

menyesatkan masyarakat” tidaklah akan ada, sehingga dengan demikian

sudah seharusnya merek-merek “Hugo” yang disengketakan milik Termohon

Kasasi (d/h. Tergugat) pun menjadi dibatalkan;

Keberatan Keempat, Majelis Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum

pembuktian. Dalam hal ini Majelis Hakim Judex Facti telah salah dalam

mempertimbangkan nilai suatu kesaksian yang diatur dalam Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata (untuk selanjutnya disebut sebagai “KUHPerdata”);

40. Bahwa terkait dengan pembuktian di persidangan, terutama mengenai

pemeriksaan keterangan saksi di persidangan, Pemohon Kasasi

berpendapat bahwa Majelis Hakim Judex Facti telah salah dalam

menerapkan hukum pembuktian dan/atau telah melanggar hukum yang

berlaku. Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu

KUHPerdata yang mengatur secara tegas mengenai hal bagaimana Hakim

mempertimbangkan nilai pemeriksaan saksi di persidangan tersebut;

Sebagaimana yang Pemohon Kasasi dapat kutip di sini, Pasal 1908

KUHPerdata mengatur bahwa “dalam mempertimbangkan nilai sesuatu

kesaksian, Hakim harus memberikan perhatian khusus pada persamaan

kesaksian-kesaksian satu sama lain; pada persamaan antara kesaksian-

kesaksian dengan apa yang diketahui dari lain sumber tentang hal yang

menjadi perkara; pada alasan-alasan yang kiranya telah mendorong para

saksi untuk mengutarakan perkaranya secara begini atau secara begitu;

padacara hidup, kesusilaan dan kedudukan para saksi, dan pada umumnya,

pada segala apa saja yang mungkin ada pengaruhnya terhadap lebih atau

kurang dapat dipercayanya para saksi itu”;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Page 118: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 41 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

41. Merujuk kepada ketentuan Pasal 1908 KUHPerdata tersebut di atas, maka

sudah sepatutnya Judex Facti di dalam mempertimbangkan/menilai

keterangan dari saksi harus memperhatikan, antara lain, kedudukan para

saksi yang dihadirkan di persidangan oleh para pihak yang bersengketa. Hal

mana pun tentunya berlaku terhadap pemeriksaan keterangan ahli. Majelis

Hakim Judex Facti dalam memeriksa ahli yang dihadirkan di persidangan

sudah barang tentu harus memperhatikan kedudukannya, dalam hal ini

kapasitas ahli tersebut dihadirkan di persidangan, dan yang perlu diingat

secara logika oleh karena yang dihadirkan adalah ahli yang memberikan

keterangan bedasarkan keahlian yang dimilikinya maka sudah barang tentu

keterangan dari ahli tersebut adalah keterangan yang seharusnya netral,

berimbang, dan tidak memihak salah satu pihak;

42. Bahwa terkait dengan hal tersebut di atas, Pemohon Kasasi menilai bahwa

Majelis Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum pembuktian yang

dalam hal ini kesalahan tersebut terjadi pada saat Majelis Hakim Judex Facti

melakukan pemeriksaan/penilaian terhadap ahli Soemardi Partoredjo yang

dihadirkan di persidangan oleh Termohon Kasasi (d/h. Tergugat), yang mana

Majelis Hakim Judex Facti telah tidak seksama di dalam memperhatikan

kedudukan dan status ahli tersebut. Berkaitan dengan hal ini, Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat) sudah menyatakan keberatannya atas ahli

Soemardi Partoredjo karena mengingat saudara ahli Soemardi Partoredjo

merupakan mantan pejabat pada Direktorat Merek dan Indikasi Geografis

yang juga merupakan pihak dalam perkara a quo sebagai Turut Termohon

Kasasi (d/h. Turut Tergugat). Bahkan ahli Soemardi Partoredjo pernah

tergabung/menjabat sebagai staff pemeriksa merek, yang mana jabatan

tersebut sangatlah bersinggungan erat dengan merek-merek yang akan

dimintakan pembatalannya oleh Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat),

sehingga potensi terdapat benturan kepentingan sangatlah besar;

43. Bahwa Majelis Hakim Judex Facti jelas-jelas tidak jeli dan cermat di dalam

menilai keterangan yang disampaikan oleh ahli Soemardi Partoredjo karena

bagaimana mungkin ahli sebagai seorang staff pemeriksa merek yang

menurut ahli Soemardi Partoredjo pekerjaannya mengurusi berkas namun

pada keterangan-keterangan lainnya ahli juga mengatakan bahwa beliau

pernah menolak pendaftaran merek “aqua” pada saat permohonan merek

tersebut hanya mengandung kata yang diajukan dalam bentuk tulisan, serta

kemudian menerima permohonan tersebut saat sudah diberikan ciri khas.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Page 119: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 42 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Bukankah sebagaimana diketahui kewenangan untuk menerima atau

menolak suatu permohonan/pendaftaran merek adalah kewenangan dari

pemeriksa merek dan bukan kewenangan staff yang mengurusi berkas

permohonan/pendaftaran merek. Keterangan yang disampaikan tersebut

jelaslah menunjukkan jika ahli Soemardi Partoredjo memiliki benturan

kepentingan di dalam memberikan keterangan sebagai seorang ahli dalam

perkara a quo karena sangat mungkin terlibat pada saat proses pendaftaran

dan/atau pemeriksaan merek-merek “Hugo” yang disengketakan;

44. Bahwa lebih lanjut sangat disayangkan ironisnya Majelis Hakim Judex Facti

justru menjadikan keterangan dari ahli Soemardi Partoredjo sebagai dasar

Majelis Hakim Judex Facti memberikan pertimbangan hukum dan

menjatuhkan amar putusan yang sangat merugikan Pemohon Kasasi (d/h.

Penggugat), padahal ahli Soemardi Partoredjo memberikan keterangan yang

bertolak belakang dengan ilmu dasar hukum merek yang dianut di negara

Indonesia. Majelis Hakim Judex Facti dalam hal ini hanya terpaku dan

terjebak dalam pola fikir yang berangkat dari keterangan ahli Soemardi

Partoredjo yang pada intinya mengatakan bahwa sepanjang merek sudah

terdaftar maka sudah didasari oleh itikad baik (catatan, ini merupakan logika

berfikir yang sangat absurd dan berbahaya bagi terciptanya suatu negara

dengan tatanan hukum yang baik). Majelis Hakim Judex Facti tidak

mempertimbangkan keterangan dari ahli Dr. V. Henry Soelistyo Budi, S.H.,

LL.M yang mengatakan bahwa politik hukum dari dibentuknya Pasal 69 ayat

(2) Undang Undang Merek adalah sebagai sarana negara untuk melakukan

koreksi atas kesalahan pada waktu pendaftaran merek apabila kesalahan

tersebut diketahui pada saat setelah pendaftaran terjadi. Dengan demikian,

tidaklah mutlak semua merek apabila sudah terdaftar pasti sudah didasari

oleh itikad baik;

45. Bahwa terkait dengan hal ini Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) sangat

menyayangkan Majelis Hakim Judex Facti telah salah dalam

mempertimbangkan nilai suatu kesaksian karena telah tidak menilai

kedudukan ahli tersebut dengan benar, meskipun telah disampaikan oleh

Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) di persidangan, dan ironisnya justru

dijadikan pertimbangan satu-satunya oleh Majelis Hakim Judex Facti. Hal

mana tersebut sangat menunjukkan kesalahan Majelis Hakim Judex Facti

sehingga sudah sepatutnya Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat) melalui

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Page 120: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 43 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

Majelis Hakim Agung pemeriksa perkara memohon agar perkara a quo

dapat diluruskan;

46. Bahwa di samping uraian kesalahan dan/atau kelalaian Majelis Hakim Judex

Facti tersebut di atas, lebih lanjut dalam perkara a quo Pemohon Kasasi

(d/h. Penggugat) juga telah dapat/mampu mengajukan alat bukti yang cukup

pada tahap pemeriksaan awal, bahkan telah melampaui atau melebihi batas

minimal pembuktian. Dengan demikian Pemohon Kasasi (d/h. Penggugat)

terbukti telah dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya bahwa merek-merek

yang didaftarkan oleh Termohon Kasasi (d/h. Tergugat) telah didasari itikad

tidak baik dari Termohon Kasasi (d/h. Tergugat). Oleh karena itu sudah

sepatutnya bila Majelis Hakim Agung menilai gugatan-gugatan Pemohon

Kasasi (d/h. Penggugat) dalam perkara di tahap awal sejatinya dapat

dikabulkan;

Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah

Agung berpendapat:

bahwa keberatan-keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena

setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 28 Oktober 2016 dan

kontra memori kasasi tanggal 10 November 2016 dihubungkan dengan

pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat telah salah menerapkan hukum dengan pertimbangan

sebagai berikut:

- Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang menolak gugatan

Penggugat tidak dapat dibenarkan, oleh karena berdasarkan fakta-fakta

Judex Facti telah salah menerapkan hukum, dimana ternyata objek sengketa

yang terdaftar atas nama Tergugat mempunyai persamaan pada pokoknya

baik dari bunyi maupun tulisan dengan merek terdaftar dan/atau merek milik

Penggugat yang merupakan merek terkenal yaitu merek Hugo Boss

(berserta variasinya);

- Penggugat/Pemohon Kasasi dapat membuktikan bahwa merek “Hugo Boss”

dan juga merek variasi antara Hugo dan atau Boss dengan berbagai

variasinya adalah merek terkenal yang sudah terdaftar di berbagai Negara

dan telah pula terdaftar terlebih dahulu di Indonesia pada tanggal 24 Januari

1989, sedangkan merek-merek Hugo milik Tergugat/Termohon Kasasi baru

terdaftar pada tanggal 3 Maret 2008;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Page 121: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 44 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

- Pendaftaran merek “Hugo” milik Tergugat telah beriktikat tidak baik/bad faith

dan dapat menyesatkan masyarakat/misleading and confusing karena

mempunyai persamaan pada pokoknya dengan berbagai variasinya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

Mahkamah Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Hugo Boss Trade Mark Management

Gmbh & Co. KG tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 30/Pdt.Sus.Merek/2016/PN

Niaga.Jkt.Pst., tanggal 3 Oktober 2016 selanjutnya Mahkamah Agung akan

mengadili sendiri dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi

dikabulkan, maka Termohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya

perkara pada semua tingkat peradilan;

Memperhatikan, Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,

Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang

Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang

telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan

kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan

perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

- Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: HUGO BOSS

TRADE MARK MANAGEMENT GMBH & CO. KG Tersebut;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat Nomor 30/Pdt.Sus.Merek /2016/PN Niaga.Jkt.Pst., tanggal. 3 Oktober

2016;

MENGADILI SENDIRI:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan merek-merek Hugo Boss (beserta variasinya) milik

Penggugat adalah merek terkenal;

3. Menyatakan Penggugat sebagai satu-satunya pemilik sah dan

pemegang hak atas merek-merek terdaftar dan/atau terkenal merek

Hugo Boss (beserta variasinya);

4. Menyatakan pendaftaran dan/atau perpanjangan merek-merek “Hugo”

yang disengketakan telah dilakukan Tergugat atas dasar itikad tidak baik,

sebagai tersebut di bawah ini:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Page 122: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 45 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal

perpanjangan pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan

perpanjangan dari Nomor Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23

Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

5. Menyatakan pendaftaran dan/atau perpanjangan merek-merek “Hugo”

yang disengketakan mempunyai persamaan pada pokoknya maupun

keseluruhannya dengan merek terdaftar dan/atau terkenal merek Hugo

Boss (beserta variasinya); milik Penggugat, sebagaimana tersebut di

bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal

perpanjangan pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan

perpanjangan dari Nomor Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23

Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Page 123: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 46 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

6. Membatalkan atau menyatakan batal demi hukum pendaftaran dan/atau

perpanjangan merek-merek “Hugo” yang disengketakan sebagaimana

tersebut di bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal

perpanjangan pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan

perpanjangan dari Nomor Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23

Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

nomor pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

7. Memerintahkan Turut Tergugat untuk segera mencabut dan mencoret

merek-merek “Hugo” yang disengketakan dari daftar umum merek

sebagaimana tersebut di bawah ini:

a. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Perpanjangan Pendaftaran IDM000191519 tertanggal

perpanjangan pendaftaran 28 Januari 2009 yang merupakan

perpanjangan dari Nomor Pendaftaran 467312 terdaftar tanggal 23

Februari 2001;

b. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 25 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000156404 terdaftar tanggal 3 Maret 2008;

c. Merek Hugo Hugo Sport atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000345958 terdaftar tanggal 19 Januari 2012;

d. Merek Hugo Sport + Lukisan atas nama Tergugat di kelas 25 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000248526 terdaftar tanggal 24 Mei 2010;

e. Merek Hugo Select Line atas nama Tergugat di kelas 35 dengan

Nomor Pendaftaran IDM000250836 terdaftar tanggal 4 Juni 2010; dan

f. Merek Hugo atas nama Tergugat di kelas 35 dengan Nomor

Pendaftaran IDM000250934 terdaftar tanggal 7 Juni 2010;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Page 124: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP MEREK DAGANG HUGO BOSS …

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 47 dari 47 hal. Put. Nomor 92 K/Pdt.Sus-HKI/2017

8. Memerintahkan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;

- Menghukum Termohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara

dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi sebesar

Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

pada hari Selasa tanggal 4 April 2017 oleh H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H.,

M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai

Ketua Majelis, H. Hamdi, S.H., M.Hum., dan I Gusti Agung Sumanatha, S.H.,

M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua

dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan Ninil Eva Yustina,

S.H.,M.Hum., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak.

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,

ttd ttd

H. Hamdi, S.H., M.Hum. H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum.

ttd

I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,

ttd

Ninil Eva Yustina, S.H.,M.Hum.

Biaya-biaya:1. Meterai : Rp 6.000,002. Redaksi : Rp 5.000,003. Administrasi Kasasi : Rp 4.989.000,00 +

Jumlah : Rp 5.000.000,00

Untuk SalinanMAHKAMAH AGUNG RI

a.n. PANITERAPANITERA MUDA PERDATA KHUSUS

Rahmi Mulyati, S.H., M.H.NIP. 19591207 1985 12 2002

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47