perbedaan kecepatan penyembuhan luka paska odontektomi molar ketiga

30
PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA RAHANG BAWAH ANTARA PASIEN DENGAN INKLINASI GIGI MOLAR KETIGA VERTIKAL DAN PASIEN DENGAN INKLINASI GIGI MOLAR KETIGA MESIOANGULAR PROPOSAL SKRIPSI Oleh: Eqi Nikitasari Santoso NIM 071610101092 Dosen Pembimbing: DPU: drg. Budi Yuwono, M.Kes DPA: drg. Mei Syafriadi, MD.Sc. Ph.D

Upload: eqinikita

Post on 27-Jun-2015

696 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA RAHANG BAWAH ANTARA

PASIEN DENGAN INKLINASI GIGI MOLAR KETIGA VERTIKAL DAN PASIEN DENGAN INKLINASI GIGI MOLAR KETIGA

MESIOANGULAR  

PROPOSAL SKRIPSI 

Oleh:Eqi Nikitasari Santoso

NIM 071610101092   

Dosen Pembimbing:DPU: drg. Budi Yuwono, M.Kes

DPA: drg. Mei Syafriadi, MD.Sc. Ph.D

Page 2: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

PENDAHULUAN

Page 3: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

• Latar Belakango Gigi yg sering mengalami impaksi molar ketiga rahang bawah dan

rahang atas, gigi kaninus rahang atas dan premolar rahang bawah.o Salah satu upaya menangani gigi impaksitindakan pencabutan

(ekstraksi) gigi secara bedahodontektomi (Soelistino dan Widiastuti, 2003).

o Menurut Peterson (1998:226) gigi impasksi molar ketiga yang paling banyak dijumpai kasusnya : gigi molar ketiga dengan inklinasi mesioangular dan vertikal

o Setiap jenis inklinasi molar ketiga yang impaksi memiliki teknik pembedahan yg berbedaBlondeau et al.,(2007) menunjukkan bahwa sudut inklinasi gigi berpengaruh terhadap besarnya komplikasi post operatif.

o Gersema L et al., (1992) dan Troulles ES et al., (1990)teknik pembedahan berhubungan dengan proses inflamasi sebagai bentuk respon terhadap trauma jaringanproses inflamasi adalah salah satu fase yg terjadi selama proses penyembuhan berlangsung ( Peterson, 1998).

Page 4: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Atas dasar tersebut, penulis berkenan untuk meneliti perbedaan kecepatan penyembuhan antar inklinasi gigi impaksi molar ketiga di klinik Bedah Mulut RSGM UNEJ.

Page 5: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

•Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan kecepatan penyembuhan luka pasca odontektomi molar ketiga rahang bawah antara pasien dengan inklinasi gigi molar ketiga vertikal dan pasien dengan inklinasi gigi molar ketiga mesioangular?

Page 6: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

•Tujuan Penelitian

o Mengetahui perbedaan kecepatan penyembuhan luka pasca odontektomi molar ketiga rahang bawah antara pasien dengan inklinasi gigi molar ketiga vertikal dan pasien dengan inklinasi gigi molar ketiga mesioangular.

o Mengetahui besarnya rata-rata perbedaan kecepatan penyembuhan luka tersebut.

Page 7: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

•Manfaat Penelitian

1. Sebagai dasar ilmiah bagi bahan pertimbangan dalam melakukan prosedur perawatan odontektomi molar ketiga rahang bawah.

2. Dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam proses penyembuhan pasca odontektomi molar ketiga rahang bawah.

3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 8: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

TINJAUAN PUSTAKA 

(dapat dibaca sendiri)

Page 9: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Hipotesa Penelitian

Terdapat perbedaan kecepatan penyembuhan jaringan lunak pasca odontektomi antara gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan inklinasi vertikal dan gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan inklinasi mesioangular.

Page 10: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

METODOLOGI PENELITIAN

Page 11: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

• Jenis Penelitian

Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

• Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2011 - selesai di bagian Bedah Mulut RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Page 12: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

• Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas

o Inklinasi vertikal gigi molar ketiga rahang bawah yang akan di lakukan odontektomi

o Inklinasi mesioangular gigi molar ketiga rahang bawah yang akan dilakukan odontektomi

Variabel Terikat

Kecepatan penyembuhan jaringan lunak pasca odontektomi molar ketiga rahang bawah.

Variabel Pengaruh Terkendalio Alat ukur dan cara pengukuran kecepatan penyembuhan lukao Tenggang waktu pasca odontektomio Obat-obatan yang digunakan pasca odontektomi

Variabel Pengaruh Tak Terkendalio Ketrampilan operatoro Jenis kelamin penderitao Lamanya operasio Alat yang digunakan dalam proses operasi

Page 13: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

• Definisi Operasional

OdontektomiInklinasi Gigi ImpaksiPenyembuhan Luka Paska Ekstraksi

o Penyembuhan Gingivao Rasa Sakito Keadaan Soketo Trismuso Edema/ Pembengkakano Perdarahan

Page 14: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

•Sampel Penelitian

o Populasi

seluruh pasien odontektomi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah di bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Page 15: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

o Sampel• Kriteria SampelPasien dengan gigi molar ketiga rahang bawah

impaksi di klinik Bedah Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Inklinasi gigi molar ketiga rahang bawah yang akan dilakukan odontektomi adalah vertikal atau mesioangular.

Usia 18-30 tahunPasien tidak memiliki riwayat infeksiPasien tidak terdapat kelainan sistemikPasien tidak merokokPasien kooperatif

Page 16: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

o Besar Sampel

Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin:

n = N

1 + N (d)2

Keterangan : n : Perkiraan jumlah sampel N : Jumlah populasi d : Tingkat signifikansi (0,1)

Page 17: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

o Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive sampling

Page 18: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

o Alat• Kaca mulut• Pinset• Sonde• Ekskavator• Deppen glass• Neirbeken• Tempat tampon• Alat tulis• Jangka sorong

o Bahan• Alkohol 70%• Tampon • Masker• Handscoon• Cotton Roll

Page 19: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Alur Penelitian

bab 1-3 ACC!!!.docx

Page 20: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Cara Pengukuran:

Page 21: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Rasa Sakit

(Kearns et al., 2001)

Page 22: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA
Page 23: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Gingiva

o Indeks yang akan digunakan ini dikembangkan oleh Loe & Silness dalam Axelsson (2002: 76) dimana memiliki kriteria skor dari 0 sampai 3.

o dilakukan pada daerah mesial, fasial, lingual, dan distal gingival dengan kriteria skor indeks gingival sebagai berikut:

0 = gingival normal, tidak ada inflamasi, tidak ada kemerahan, dan tidak ada perdarahan.

1 = inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit edema.

2 = inflamasi sedang, kemerahan, edema, mengkilat

3= inflamasi berat, kemerahan, edema, ulserasi, tendensi perdarahan spontan.

Page 24: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Keadaan Soket

melihat ada atau tidaknya jendalan darah yang terbentuk serta melihat terjadi atau tidaknya dry socket.

Tanda dry socket:• rasa sakit yang konstan 2-4 hari pasca operasi yang tidak

hilang meskipun telah menggunakan analgesik• tidak terbentuknya jendalan darah baik total maupun

sebagian.• lunak saat palpasi• rasa sakit baru hilang saat diberi eugenol iodoform dan• bau mulut yang tidak normal/malodour (Eeden et al., 2006).

Page 25: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Trismus

• mengukur lebar maksimal membuka mulut yang dapat dilakukan pasien dan dihitung dengan menggunakan trismus coefficient (Tc) yang merupakan formula dari Carrillo et al., (1990).

Tc = lebar sebelum dilakukan operasi – lebar setelah dilakukan operasi/Jarak setelah dilakukan operasi x 100

• (Radwan et al., 2010)

Page 26: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Pembengkakan

• ekstraoral

mengukur jarak antara ujung tragus dan tepi bibir pada sisi yang sama dan dihitung menggunakan edema coefficient (Ec) menggunakan formula dari Carrillo et al., (1990) Ec = jarak sebelum dilakukan operasi – jarak setelah dilakukan

operasi/jarak setelah dilakukan operasi x 100

(Radwan et al., 2010)

Page 27: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

• Intraoral

Pengukuran pembengkakan intra oral adalah dengan melihat ada atau tidaknya buccal fold yang terangkat. (+/-)

Page 28: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Perdarahan

Pengukuran perdarahan adalah dengan melihat ada atau tidaknya perdarahan. (+/-)

Page 29: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Pengolahan Data

Data yang diperoleh diuji dengan uji Komolgorov Smirnov untuk uji normalitas dan Independent T-test untuk uji beda.

Page 30: PERBEDAAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PASKA ODONTEKTOMI MOLAR KETIGA

Terima Kasih

"Sebab,ke mana pun kita berkelana di atas muka bumi ini,kita tak kan pernah menemui profesi dengan 3 kombinasi kualifikasi sekaligus seperti yang dimiliki dokter gigi, yaitu KECERDASAN OTAK, KECANTIKAN WAJAH & TENAGA KULI" –by: Andrea Hirata [dalam Maryamah Karpov (buku ke-4 Tetralogi “Laskar Pelangi”)]