perbedaan daya hambat ekstrak daun pacar kuku …
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)
Volume 3 No 2 September 2021
ISSN: 2721-2033
452
PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PACAR KUKU
(LAWSONIA INERMIS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Porphyromonas gingivalis
Imam Sarwo Edi1, Citra Esti Melodya2*, Sri Hidayati3, Endang Purwaningsih4
1234 Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Jurusan Keperawatan Gigi
ABSTRAK
Porphyromonas gingivalis merupakan penyebab utama terjadinya
periodontitis. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan
sebagai obat tradisional adalah daun pacar kuku. Tanaman daun
pacar kuku memiliki beberapa senyawa aktif seperti flavonoid,
tanin, saponin, kuinon dan alkaloid yang diketahui bersifat
bakterisidal, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis. Tujuan : mengetahui perbedaan daya
hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis) terhadap
pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Metode :
Eksperimental Laboratorium dengan 3 kelompok perlakuan yaitu
kelompok uji ekstrak daun pacar kuku 25%, 50%, 75%, 100%,
kelompok kontrol positif, dan kelompok kontrol negatif. Hasil :
ekstrak daun pacar kuku memiliki daya hambat terhadap
pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Uji statistik yang
digunakan adalah Uji One way ANOVA didapatkan p value
memiliki nilai sebesar <0,000. Data yang menunjukan bahwa p
value <0,05 berarti terdapat perbedaan bermakna pada daya
hambat ekstrak daun pacar kuku 25%, 50%, 75%, dan 100%
terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis secara in
vitro. Kesimpulan : ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis)
memiliki perbedaan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis.
Kata kunci:
Daun Pacar Kuku
Klorheksidin
Porphyromonas gingivalis
ABSTRACT
Key word:
Henna Leaves
Chlorhexidine
Porphyromonas gingivalis
The Differences of inhibition of henna leaf extract (Lawsonia
inermis) on the growth of Porphyromonas gingivalis bacteria.
Porphyromonas gingivalis is the main cause of periodontitis. One
of the natural ingredients that can be used as traditional medicine
is nail henna leaves. Nail henna leaf plant contains several active
compounds such as flavonoids, tannins, saponins, quinones and
alkaloids which are known to be bactericidal, which can inhibit
the growth of Porphyromonas gingivalis bacteria. Aim: to
determine the difference in the inhibition of henna leaf extract
(Lawsonia inermis) on the growth of Porphyromonas gingivalis
bacteria. Method: Experimental Laboratory with 3 treatment
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
453
groups, namely the 25%, 50%, 75%, 100%, negative control group,
the positive control group, and the negative control group.
Results: henna leaf extract has an inhibitory effect on the growth
of Porphyromonas gingivalis bacteria. The statistical test used is
the One way ANOVA test, it is found that the p value has a value
of < 0.000. Data showing that p value <0.05 means that there are
significant differences in the inhibitory power of henna leaf
extract 25%, 50%, 75%, and 100% on the growth of
Porphyromonas gingivalis bacteria in vitro. Conclusion: henna
leaf extract (Lawsonia inermis) has different inhibition on the
growth of Porphyromonas gingivalis bacteria.
PENDAHULUAN
Penyakit pada rongga mulut yang sering dijumpai di masyarakat salah satunya
adalah periodontitis. Periodontitis dianggap sebagai penyakit rongga mulut nomor dua
di dunia setelah karies gigi (Notohartojo & Suratri, 2016). Periodontitis adalah
peradangan yang mengenai jaringan pendukung gigi, disebabkan oleh mikroorganisme
dan dapat menyebabkan kerusakan yang progresif pada ligamen periodontal, tulang
alveolar dan disertai dengan pembentukan poket (Quamilla, 2016).
Data RISKESDAS 2018 menunjukkan persentase kasus periodontitis di Indonesia
sebesar 74,1% (KEMENKES, 2018). Data penelitian Global Burden of Disease tahun 1990-
2010 menunjukkan bahwa periodontitis berat (severe periodontitis) merupakan penyakit
dengan prevalensi tertinggi keenam (11,2%) dan diderita oleh sekitar 743 juta jiwa di
dunia serta mengalami peningkatan prevalensi sebesar 57.3% dalam kurun waktu 10
tahun (Wijaksana Evan, 2019).
Penyebab utama periodontitis adalah adanya mikroorganisme yang berkolonisasi di
dalam plak gigi. Plak gigi adalah substansi yang terstruktur, lunak, berwarna kuning,
yang melekat pada permukaan gigi (Quamilla, 2016). Porphyromonas gingivalis (P.
gingivalis) merupakan bakteri yang tersering dengan patogensis periodontitis . Hampir
40-100 % kasus periodontitis dipicu oleh antigen bakteri opurtunistik ini. Studi pada plak
subgingiva pasien periodontitis kronis ditemukan adanya bakteri ini sebanyak 85,75%.
Ciri utama dari (P. gingivalis) di antaranya adalah bakteri Gram negatif, berbentuk
batang, bukan motil, bersifat anaerob, dan assacharolytic (Dent, n.d.).
Chlorehexidine dipercaya sebagai obat kumur yang mampu mengurangi pembentukan
plak, menghambat pertumbuhan plak dan mencegah terjadinya penyakit periodontal
(Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan & Sari, 2019).
Chlorehexidine memiliki sejumlah kekurangan seperti rasanya yang kurang enak dan
dapat menimbulkan sejumlah efek samping seperti diskolorisasi gigi, iritasi mukosa, dan
mulut kering (Chairani et al., 2018). Mengingat kelemahan bahan sintetik ini, maka
diperlukan bahan alami yang dapat dikembangkan sebagai bahan alternatif pencegahan
periodontitis.
Dewasa ini sedang digalakkan penggunaan bahan-bahan alami sebagai bahan
alternatif kedokteran, terutama bahan kedokteran gigi yang harganya semakin mahal dan
sering menimbulkan efek samping. Pengobatan penyakit pada rongga mulut
menggunakan bahan alami sudah sejak lama dilakukan. Menjaga kesehatan gigi juga
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
454
merupakan amalan yag dilakukan oleh Nabi Muhammad. Salah satu bahan alami yang
sering digunakan oleh Nabi Muhammad adalah Lawsonia inermis atau biasa disebut pacar
kuku. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dari Ali bin Ubaidillah
dari neneknya, Salma yang pernah menjadi pelayan Nabi Muhammad SAW, beliau
berkata, “Tidaklah Rasulullah SAW ketika terkena luka yang bernanah dan luka parah
kecuali beliau selalu memerintahku untuk meletakkan pohon pacar diatas luka tersebut,”
(HR At-Tirmidzi).
Lawsonia inermis biasa disebut sebagai pacar kuku adalah satu-satunya spesies dari
genus Lawsonia, milik keluarga Lythraceae (Lattab et al., 2017). Tanaman ini juga memiliki
khasiat sebagai antibakteri, antimikroba, antifungal, hipolikemia, hepatoprotektif,
imunostimulan, antiinflamasi, antiviral, antiparasit (Komala, 2019). Daun pacar kuku
(Lawsonia inermis L.) melalui uji minimal inhibitory concentration telah terbukti efektif
sebagai antibakteri terhadap Actinobacillus actinomycetemcomitans dan Streptococcus
mutans secara in vitro (Devi & Mulyani, 2017). Dengan demikian perlu dilakukan
penelitian lanjutan tentang konsentrasi ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis) yang
berpotensi menghambat pertumbuhan Porphyromonas gingivalis.
METODE
Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan post test only
control group design. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2021 di Laboratorium
Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya Jatim untuk proses pembuatan ekstrak daun
pacar kuku. Proses pengujian daya hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap
pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya.
Sampel dari penelitian ini adalah koloni bakteri Porphyromonas gingivalis. Biakan
murni bakteri ini sudah tersedia di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Airlangga. Subyek penelitian yang digunakan adalah daun pacar kuku
(Lawsonia inermis L.) yang diperoleh dari Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
Provinsi Jawa Timur, Pulau Madura yang kemudian diekstrakkan di Laboratorium
Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya Jatim.
Alat
Alat yang digunakan terdiri dari Petridish dan Ose, Disposible syringe, Laminar flow,
Autoclave, Tabung Erlenmeyer dan pengaduk, Tabung reaksi (Pyrex), Incubator (Binder),
Neraca (Ohaus), Gelas ukur, Rak tabung reaksi, Gigaskrin, Blender, Saringan, Gelas
plastik/botol, Dry heat oven (Memmert), Desicator, Rotary evaporator, Corong Buchner, Kaca
preparat, vortex, Lampu spiritus, Jangka sorong dengan derajat ketelitian 0,5 mm
(Medesy), dan Gunting.
Bahan
Bahan yang digunakan terdiri dari Aquades steril , Daun pacar kuku (Lawsonia
inermis) 500 gr, Media biakan (MHA), Sediaan Porphyromonas gingivalis, Chlorhexidine 0,2%
(Minosep), Etanol 96%, Alkohol 70%, bahan pewarnaan Gram (Kristal violet, Lugol’s
iodine, Safranin), McFarland, Natrium Klorida (NaCl) 0,9%, dan sedotan diameter 5 mm.
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
455
Sterilisasi Alat
Semua alat yang terbuat dari kaca dan logam, dicuci bersih kemudian dry heat oven
selama 15 menit dengan suhu 110ºC sedangkan semua alat yang terbuat dari plastik
dicuci bersih dan dikeringkan kemudian diulas alkohol 70%.
Pembuatan ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis)
Pembuatan ekstrak daun pacar kuku dengan metode maserasi. Maserasi merupakan
metode penarikan simplisia dengan merendam simplisia tersebut dalam pelarut penyari
yang sesuai. Metode ini cocok digunakan untuk ekstraksi dalam jumlah banyak
(Fajeriyati Andika, 2017). Proses pembuatan simplisia pada penelitian ini menggunakan
daun pacar kuku sebanyak 500 gram kemudian dicuci sampai bersih dan ditiriskan untuk
menghilangkan sisa air cucian. Daun pacar kuku dipotong-potong menggunakan gunting
agar kadar airnya lebih cepat menguap saat dikeringkan. Potongan daun pacar kuku
diletakkan di atas papan dan dibiarkan di udara terbuka (tidak langsung terkena sinar
matahari) sampai daun mengering. Apabila sudah kering, daun dihaluskan dengan cara
digiling menggunakan blender menjadi serbuk. Serbuk yang diperoleh kemudian
dilarutkan dengan menggunakan etanol 96% sebanyak 1,5 liter sampai seluruh bagian
terendam. Larutan disaring dengan corong Buchner, sehingga didapatkan ekstrak dalam
bentuk cair. Ekstrak cair tersebut kemudian diuapkan sampai bebas dari pelarut etanol
dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40°C selama 3 jam, sehingga menjadi
ekstrak kental sebanyak 59,2 gr dengan konsentrasi 100%. Setelah diperoleh hasil ekstrak
yang pekat lalu diencerkan menjadi konsentrasi 25%, 50%, 75%. Kelompok perlakuan
terdiri dari ekstrak daun pacar kuku dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% serta
kelompok kontrol positif Chlorhexidine 0,2% dan kelompok kontrol negatif tanpa
pemberian ekstrak (0%).
Pembuatan Media Agar
Sebanyak 12,16 gram Mueller Hinton Agar (MHA) kemudian disuspensikan dengan
aquades hingga 300 ml disterilkan dalam autoclave dengan suhu 121℃ selama 25 menit.
Pembuatan Suspensi Bakteri
Koloni hasil pengkulturan Porphyromonas gingivalis diambil sebanyak 1-2 ose
dengan jarum ose, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi NaCl 0,9%
sebanyak 5 ml lalu dihomogenkan dengan vortex. Kemudian kekeruhan bakteri
disetarakan dengan McFarland 0,5 atau setara dengan 1,5 x 108 CFU/ml (Syahrial, 2018).
Penanaman Bakteri pada Media Agar
Penanaman dilakukan dengan mengambil 0,5 ml bakteri Porphyromonas gingivalis
yang telah disetarakan dengan McFarland 0,5 dengan menggunakan syringe, kemudian
dituangkan kedalam media MHA yang steril dan masih cair, kemudian diratakan dengan
gigaskrin. Suspensi bakteri Porphyromonas gingivalis dibiarkan selama 15 menit agar
dapat beradaptasi dengan media agar.
Uji Daya Hambat
Metode uji daya hambat pada penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran.
Metode sumuran dilakukan dengan membuat lubang yang dibuat tegak lurus pada
agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri uji. Jumlah dan letak lubang
disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemudian lubang diisi dengan sampel yang akan
diuji. Setelah dilakukan inkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada
tidaknya daerah hambatan di sekeliling lubang.
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
456
Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengujian dibuat dalam bentuk tabulasi untuk mengetahui
daya hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas
gingivalis, dan hasilnya kemudian dikategorikan sebagai berikut :
Zona hambat lemah : < 5 mm
Zona hambat sedang : 5-10 mm
Zona hambat kuat : 10-20 mm
Zona hambat sangat kuat : > 20 mm
Data yang diperoleh kemudian dilanjutkan dengan uji One way ANOVA.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji daya hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis) terhadap bakteri
Porphyromonas gingivalis dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan dengan tujuan data yang
diperoleh lebih akurat. Pengamatan dilakukan setelah inkubasi selama 1x24 jam pada
suhu 37˚C untuk melihat zona bening dalam cawan petri. Hasil rata-rata uji daya hambat
terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis menggunakan ekstrak daun pacar kuku
menunjukkan bahwa pada konsentrasi 25% (7,64 mm), konsentrasi 50% (9,24 mm),
konsentrasi 75% (12,30 mm), dan konsentrasi 100% (16,37 mm). Kontrol negatif tanpa
pemberian ekstrak (0%) menunjukkan tidak adanya respon zona hambat, sedangkan
pada kontrol positif menggunakan Chlorhexidine 0,2% (18,76 mm) menunjukkan adanya
zona hambat yang kuat terhadap Porphyromonas gingivalis. Rata-rata zona hambat yang
dihasilkan pada tiap pengulangan kemudian dikategorikan sesuai dengan kategori
kekuatan daya hambat bakteri.
Tabel 1. Hasil rata-rata diameter zona hambat kelompok kontrol dan ekstrak daun
pacar kuku terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis
Diameter Zona Hambat Konsentrasi terhadap Bakteri Porphyromonas gingivalis (mm)
No. Kontrol positif
(Chlorhexidine
2%)
Kontrol
negatif
(0%)
Ekstrak
pacar kuku
100%
Ekstrak
pacar kuku
75%
Ekstrak
pacar kuku
50%
Ekstrak
pacar kuku
25%
1 18,60 - 16,40 12,05 9,40 7,80
2 18,95 - 16,35 12,60 9,55 7,75
3 18,55 - 16,20 12,35 9,20 7,60
4 18,95 - 16,55 12,20 8,80 7,40
Mean 18,76 (kuat) - 16,37 (kuat) 12,30 (kuat) 9,24 (sedang) 7,64 (sedang)
SD 0,22 - 0,14 0,23 0,33 0,18
Tabel 2. Hasil Uji One Way ANOVA Zona Hambat Kelompok Ekstrak Daun Pacar
Kuku Terhadap Bakteri Porphyromonas gingivalis
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 903.101 5 180.620 4.152E3 .000
Within Groups .783 18 .044
Total 903.884 23
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
457
Pada penelitian ini dilakukan analisis data menggunakan uji one way ANOVA. Pada
uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data diameter zona
hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap Porphyromonas gingivalis berdistribusi normal
dengan nilai p>0,05. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas Levene test untuk melihat
kesamaan data. Hasil uji homogenitas data menunjukkan nilai p=0,051 yang berarti p>0,05
sehingga dapat dilanjutkan penggunaan uji One way ANOVA. Uji One way ANOVA yang
dilakukan menunjukkan nilai p<0,00 yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada
daya hambat ekstrak daun pacar kuku 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap pertumbuhan
bakteri Porphyromonas gingivalis secara in vitro. Hasil penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 1, 2, 3, dan 4.
Gambar 1. Hasil zona hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap Porphyromonas
gingivalis (Pengulangan I)
Gambar 2. Hasil zona hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap Porphyromonas
gingivalis (Pengulangan II)
Gambar 3. Hasil zona hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap Porphyromonas
gingivalis (Pengulangan III)
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
458
Gambar 4. Hasil zona hambat ekstrak daun pacar kuku terhadap Porphyromonas
gingivalis (Pengulangan IV)
Ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis) dalam penelitian ini, memiliki daya
hambat terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis karena daun pacar kuku mengandung
senyawa kimia yang bersifat antibakteri. Hal tersebut didukung oleh penelitian (Devi &
Mulyani, 2017) bahwa dalam ekstrak daun pacar kuku terdapat beberapa senyawa aktif
seperti flavanoid, tanin, alkaloid, dan quinon yang mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Porphyromonas gingivalis.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa konsentrasi ekstrak daun pacar kuku
(Lawsonia inermis) yang tinggi (100%), mempunyai daya hambat lebih besar dibandingkan
dengan konsentrasi yang lebih kecil. Menurut Devi & Mulyani (2017), konsentrasi suatu
bahan antibakteri berpengaruh terhadap besar diameter zona hambat. Semakin tinggi
konsentrasi ekstrak daun pacar kuku yang diberikan maka semakin besar zona hambat
yang terbentuk.
KESIMPULAN
Ekstrak daun pacar kuku memiliki daya hambat terhadap bakteri Porphyromonas
gingivalis yaitu dengan terbentuknya zona bening disekeliling bakteri pada lubang
sumuran. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun pacar kuku, maka semakin besar pula
diameter zona hambat pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H., Adam, A. M., Azizah, A., Sukmana, B. I., Huldani, Nurul Khera, S., &
Ramadhany, Y. F. (2020). A Review of Bandotan Leaf Extract (Ageratum conyzoides
L.) in Inhibition Test to the Growth of Bacteria (Porphyromonas gingivalis) Case of
Periodontitis Disease. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(4), 390–395.
https://doi.org/10.31838/srp.2020.4.58
AL-SNAFI, A. E. (2019). a Review on Lawsonia Inermis: a Potential Medicinal Plant.
International Journal of Current Pharmaceutical Research, September, 1–13.
https://doi.org/10.22159/ijcpr.2019v11i5.35695
Astriyani, W., Surjowardojo, P., & Susilorini, T. (2017). Daya hambat ekstrak buah
mahkota dewa (phaleria macrocarpa l.) Dengan pelarut ethanol dan aquades
terhadap bakteri staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. TERNAK
TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 18(2), 8–13.
https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2017.018.02.2
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
459
Chairani, S., Rais, S. W., Purba, R., & AH, A. (2018). Perbandingan Efektifitas Jus Lidah
Buaya Dan Klorhexidin 0.06% Terhadap Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Saliva
Anak Dengan Karies. ODONTO : Dental Journal, 5(1), 54.
https://doi.org/10.30659/odj.5.1.54-59
Daun, P., Penyakit, P., & Mulut, R. (n.d.). Digital Repository Universitas Jember Digital
Repository Universitas Jember. 58–65.
Dent, C. (n.d.). Cakradonya Dent J; 11(1): 48-57. 11(1), 48–57.
Devi, S., & Mulyani, T. (2017). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL
DAUN PACAR KUKU ( Lawsonia inermis Linn ) PADA BAKTERI Pseudomonas
Aeruginosa ( Antibacterial Activity of Ethanol Extract Pacar Kuku Leaf ( Lawsonia
inermis Linn ) in Pseudomonas aeruginosa. Journal of Current Pharmaceutical Sciences,
1(1), 30–35.
Dinda Ayu Putri, E. M. (2017). Ekstraksi Maserasi Senyawa Polifenol pada Kulit Jeruk Baby
Java ( Citrus Sinesis L . Osbeck ) : Kajian Pustaka. 2011, 1–9.
Fajeriyati Andika, N. A. (2017). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL
RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) PADA BAKTERI Bacillus subtilis
DAN Escherichia coli. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 1(Vol 1 No 1
(2017)), 36–41. http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps/article/view/82
Goetz, K. G. P. (2017). Le henné Lawsonia inermis L . ( Lythraceae ). 93017.
https://doi.org/10.1007/s10298-017-1119-y
How, K. Y., Song, K. P., & Chan, K. G. (2016). Porphyromonas gingivalis: An overview of
periodontopathic pathogen below the gum line. Frontiers in Microbiology, 7(FEB), 1–14.
https://doi.org/10.3389/fmicb.2016.00053
Husni, H. (2018). Karakterisasi Simplesia dan Ektrak Pacar Kuku (Lawsonia inermis
Linn.) Serta Penentuan Kadar Fenolat Total dan Uji Antioksidan. Jurnal Sains Farmasi
Dan Klinis, 5(1), 12–16.
Jia, L., Han, N., Du, J., Guo, L., Luo, Z., & Liu, Y. (2019). Pathogenesis of important
virulence factors of Porphyromonas gingivalis via toll-like receptors. Frontiers in
Cellular and Infection Microbiology, 9(JUL), 1–14.
https://doi.org/10.3389/fcimb.2019.00262
Kanojia, V., Naseer, B., Qadri, T., Rouf, A., & Naik, H. R. (2017). An overview of microbial
cell culture. ~ 1923 ~ Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 6(6), 1923–1928.
Kimia, P. S., Sains, F., & Palopo, U. C. (2017). No Title. 08(1), 66–84.
Komala, O. (2019). ACTIVITY OF ANTIFUNGAL ETHANOL EXTRACT 50% AND
ETHANOL 96% LEAF HENNA NAIL Lawsonia inermis L AGAINST Trichophyton
mentagrophytes. 19(April).
Kumar, S. B. (2017). Chlorhexidine Mouthwash- A Review. 9(9), 2017.
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
460
Kusumawardani, B., Pujiastuti, P., & Sari, S. (2010). Uji biokimiawi sistem API 20 A
mendeteksi Porphyromonas gingivalis isolat klinik dari plak subgingiva pasien
periodontitis kronis. Jurnal PDGI, 59(3), 110–114.
Lattab, A., Aicha, L., Rachid, D., & Abed, A. (2017). Antibacterial Activity and Anti-
Biofilm Formation of Henna (Lawsonia inermis) Extracts against Pseudomonas
aeruginosa. J. Appl. Environ. Biol. Sci, 7(5), 92–104.
https://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi
Mardiana, U., Solehah, V. F., Tinggi, S., Kesehatan, I., Tunas, B., & Tasikmalaya, H. (2020).
PEMBUATAN SABUN BERBAHAN DASAR MINYAK JELANTAH DENGAN
PENAMBAHAN GEL LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTISEPTIK. 20, 252–260.
Nababan, H., Simanjuntak, H. A., & Gurning, K. (2020). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
EKSTRAK ETANOL HERBA TUMBUHAN BALSEM ( Polygala paniculata L .)
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Antibacterial Activity
of Ethanol Extract of Herbal Balm ( Polygala paniculata L .) against Staphylococcu. 2(1), 60–
65.
Notohartojo, I. T., & Suratri, M. A. L. (2016). Periodontitis dan penyakit stroke di
Indonesia. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 5(1), 1–8.
Nugraheni, I. A., Setianah, H., Wibowo, D. S., Bioteknologi, P. S., Sains, F., Yogyakarta, U.
A., Ika, K., & Nugraheni, A. (n.d.). AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI
ENDOFIT ASAL AKAR CIPLUKAN ( Physalis angulata L .) TERHADAP Staphylococcus
aureus DAN Escherichia coli ( Physalis angulata L .) FOR Staphylococcus aureus AND
Escherichia coli. 13(1), 48–55. https://doi.org/10.23917/biomedika.v13i1.11009
Pembahasan, H. (2018). Analisis kadar flavonoid pada batang jarak pagar (. 7(February), 28–31.
Pomacea, M., Lamarck, C., Pada, A., & Oryza, P. (2020). PENGARUH EKSTRAK AKAR
TUBA Derris elliptica Benth . TERHADAP. 27(April), 89–98.
Quamilla, N. (2016). Stres Dan Kejadian Periodontitis (Kajian Literatur). Journal Of Syiah
Kuala Dentistry Society, 1(2), 161–168.
Rahmadina, H. F. (2017). Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup. 9.
S.A., S., & S.S., V. (2017). The most effective concentration of chlorhexidine as a
mouthwash- systematic review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 9(2),
233–236.
http://www.embase.com/search/results?subaction=viewrecord&from=export&id=L61
4612804
Soltanian, S., & Fereidouni, M. S. (2016). Effect of Henna (Lawsonia inermis) extract on the
immunity and survival of common carp, Cyprinus carpio infected with Aeromonas
hydrophila. International Aquatic Research, 8(3), 247–261.
https://doi.org/10.1007/s40071-016-0141-2
Syahrial. (2018). Journal Of Syiah Kuala Dentistry. Journal Syiah Kuala Dentistry of Society,
3(1), 28–34.
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
461
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan, S., & Sari, N. (2019).
Jurnal kesehatan. Jurnal Kesehatan, 0(1), 77–86.
http://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/view/7668/pdf
Wijaksana Evan, I. K. (2019). Periodontal Chart dan Periodontal Risk Assessment Sebagai
Bahan Evaluasi dan Edukasi Pasien dengan Penyakit Periodontal. Jurnal Kesehatan
Gigi, 6, 56–62.
Zarandi, A., Kashefi-Mehr, A., Fakhri, B., & Rahbar, M. (2018). Effect of sequential use of
0.2% chlorhexidine mouthwash and listerine on microbial plaque control. Pesquisa
Brasileira Em Odontopediatria e Clinica Integrada, 18(1), 1–9.
https://doi.org/10.4034/PBOCI.2018.181.100
Achmad, H., Adam, A. M., Azizah, A., Sukmana, B. I., Huldani, Nurul Khera, S., &
Ramadhany, Y. F. (2020). A Review of Bandotan Leaf Extract (Ageratum conyzoides
L.) in Inhibition Test to the Growth of Bacteria (Porphyromonas gingivalis) Case of
Periodontitis Disease. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(4), 390–395.
https://doi.org/10.31838/srp.2020.4.58
AL-SNAFI, A. E. (2019). a Review on Lawsonia Inermis: a Potential Medicinal Plant.
International Journal of Current Pharmaceutical Research, September, 1–13.
https://doi.org/10.22159/ijcpr.2019v11i5.35695
Astriyani, W., Surjowardojo, P., & Susilorini, T. (2017). Daya hambat ekstrak buah
mahkota dewa (phaleria macrocarpa l.) Dengan pelarut ethanol dan aquades
terhadap bakteri staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. TERNAK
TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 18(2), 8–13.
https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2017.018.02.2
Chairani, S., Rais, S. W., Purba, R., & AH, A. (2018). Perbandingan Efektifitas Jus Lidah
Buaya Dan Klorhexidin 0.06% Terhadap Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Saliva
Anak Dengan Karies. ODONTO : Dental Journal, 5(1), 54.
https://doi.org/10.30659/odj.5.1.54-59
Daun, P., Penyakit, P., & Mulut, R. (n.d.). Digital Repository Universitas Jember Digital
Repository Universitas Jember. 58–65.
Dent, C. (n.d.). Cakradonya Dent J; 11(1): 48-57. 11(1), 48–57.
Devi, S., & Mulyani, T. (2017). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL
DAUN PACAR KUKU ( Lawsonia inermis Linn ) PADA BAKTERI Pseudomonas
Aeruginosa ( Antibacterial Activity of Ethanol Extract Pacar Kuku Leaf ( Lawsonia
inermis Linn ) in Pseudomonas aeruginosa. Journal of Current Pharmaceutical Sciences,
1(1), 30–35.
Dinda Ayu Putri, E. M. (2017). Ekstraksi Maserasi Senyawa Polifenol pada Kulit Jeruk Baby
Java ( Citrus Sinesis L . Osbeck ) : Kajian Pustaka. 2011, 1–9.
Fajeriyati Andika, N. A. (2017). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL
RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) PADA BAKTERI Bacillus subtilis
DAN Escherichia coli. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 1(Vol 1 No 1
(2017)), 36–41. http://journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps/article/view/82
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
462
Goetz, K. G. P. (2017). Le henné Lawsonia inermis L . ( Lythraceae ). 93017.
https://doi.org/10.1007/s10298-017-1119-y
How, K. Y., Song, K. P., & Chan, K. G. (2016). Porphyromonas gingivalis: An overview of
periodontopathic pathogen below the gum line. Frontiers in Microbiology, 7(FEB), 1–14.
https://doi.org/10.3389/fmicb.2016.00053
Husni, H. (2018). Karakterisasi Simplesia dan Ektrak Pacar Kuku (Lawsonia inermis
Linn.) Serta Penentuan Kadar Fenolat Total dan Uji Antioksidan. Jurnal Sains Farmasi
Dan Klinis, 5(1), 12–16.
Jia, L., Han, N., Du, J., Guo, L., Luo, Z., & Liu, Y. (2019). Pathogenesis of important
virulence factors of Porphyromonas gingivalis via toll-like receptors. Frontiers in
Cellular and Infection Microbiology, 9(JUL), 1–14.
https://doi.org/10.3389/fcimb.2019.00262
Kanojia, V., Naseer, B., Qadri, T., Rouf, A., & Naik, H. R. (2017). An overview of microbial
cell culture. ~ 1923 ~ Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 6(6), 1923–1928.
Kimia, P. S., Sains, F., & Palopo, U. C. (2017). No Title. 08(1), 66–84.
Komala, O. (2019). ACTIVITY OF ANTIFUNGAL ETHANOL EXTRACT 50% AND
ETHANOL 96% LEAF HENNA NAIL Lawsonia inermis L AGAINST Trichophyton
mentagrophytes. 19(April).
Kumar, S. B. (2017). Chlorhexidine Mouthwash- A Review. 9(9), 2017.
Kusumawardani, B., Pujiastuti, P., & Sari, S. (2010). Uji biokimiawi sistem API 20 A
mendeteksi Porphyromonas gingivalis isolat klinik dari plak subgingiva pasien
periodontitis kronis. Jurnal PDGI, 59(3), 110–114.
Lattab, A., Aicha, L., Rachid, D., & Abed, A. (2017). Antibacterial Activity and Anti-
Biofilm Formation of Henna (Lawsonia inermis) Extracts against Pseudomonas
aeruginosa. J. Appl. Environ. Biol. Sci, 7(5), 92–104.
https://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi
Mardiana, U., Solehah, V. F., Tinggi, S., Kesehatan, I., Tunas, B., & Tasikmalaya, H. (2020).
PEMBUATAN SABUN BERBAHAN DASAR MINYAK JELANTAH DENGAN
PENAMBAHAN GEL LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTISEPTIK. 20, 252–260.
Nababan, H., Simanjuntak, H. A., & Gurning, K. (2020). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
EKSTRAK ETANOL HERBA TUMBUHAN BALSEM ( Polygala paniculata L .)
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Antibacterial Activity
of Ethanol Extract of Herbal Balm ( Polygala paniculata L .) against Staphylococcu. 2(1), 60–
65.
Notohartojo, I. T., & Suratri, M. A. L. (2016). Periodontitis dan penyakit stroke di
Indonesia. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 5(1), 1–8.
Nugraheni, I. A., Setianah, H., Wibowo, D. S., Bioteknologi, P. S., Sains, F., Yogyakarta, U.
A., Ika, K., & Nugraheni, A. (n.d.). AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI
ENDOFIT ASAL AKAR CIPLUKAN ( Physalis angulata L .) TERHADAP Staphylococcus
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
463
aureus DAN Escherichia coli ( Physalis angulata L .) FOR Staphylococcus aureus AND
Escherichia coli. 13(1), 48–55. https://doi.org/10.23917/biomedika.v13i1.11009
Pembahasan, H. (2018). Analisis kadar flavonoid pada batang jarak pagar (. 7(February), 28–31.
Pomacea, M., Lamarck, C., Pada, A., & Oryza, P. (2020). PENGARUH EKSTRAK AKAR
TUBA Derris elliptica Benth . TERHADAP. 27(April), 89–98.
Quamilla, N. (2016). Stres Dan Kejadian Periodontitis (Kajian Literatur). Journal Of Syiah
Kuala Dentistry Society, 1(2), 161–168.
Rahmadina, H. F. (2017). Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup. 9.
S.A., S., & S.S., V. (2017). The most effective concentration of chlorhexidine as a
mouthwash- systematic review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 9(2),
233–236.
http://www.embase.com/search/results?subaction=viewrecord&from=export&id=L61
4612804
Soltanian, S., & Fereidouni, M. S. (2016). Effect of Henna (Lawsonia inermis) extract on the
immunity and survival of common carp, Cyprinus carpio infected with Aeromonas
hydrophila. International Aquatic Research, 8(3), 247–261.
https://doi.org/10.1007/s40071-016-0141-2
Syahrial. (2018). Journal Of Syiah Kuala Dentistry. Journal Syiah Kuala Dentistry of Society,
3(1), 28–34.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan, S., & Sari, N. (2019).
Jurnal kesehatan. Jurnal Kesehatan, 0(1), 77–86.
http://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/view/7668/pdf
Wijaksana Evan, I. K. (2019). Periodontal Chart dan Periodontal Risk Assessment Sebagai
Bahan Evaluasi dan Edukasi Pasien dengan Penyakit Periodontal. Jurnal Kesehatan
Gigi, 6, 56–62.
Zarandi, A., Kashefi-Mehr, A., Fakhri, B., & Rahbar, M. (2018). Effect of sequential use of
0.2% chlorhexidine mouthwash and listerine on microbial plaque control. Pesquisa
Brasileira Em Odontopediatria e Clinica Integrada, 18(1), 1–9.
https://doi.org/10.4034/PBOCI.2018.181.100