perbanyakan benih padi mendukung program sl...

31
PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT DENGAN TARGET PENYEDIAAN BENIH BERKUALITAS PADA LAHAN SAWAH IRIGASI Oleh : Oleh : T. Iskandar T. Iskandar M. Nur HI M. Nur HI Tamrin Tamrin Jamal khalid Jamal khalid M. Ferizal M. Ferizal BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NAD NAD BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PERTANIAN KEMENTRIAN KEMENTRIAN PERTANIAN PERTANIAN 2010

Upload: phamdien

Post on 09-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT DENGAN TARGET PENYEDIAAN BENIH

BERKUALITAS PADA LAHAN SAWAH IRIGASI

Oleh :Oleh :

T. IskandarT. Iskandar M. Nur HIM. Nur HI

TamrinTamrin Jamal khalidJamal khalid

M. FerizalM. Ferizal

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NADNAD

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANPERTANIAN

KEMENTRIANKEMENTRIAN PERTANIANPERTANIAN 2010

Page 2: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

i

KATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadhirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan

Perbanyakan Benih Padi Mendukung Program SL-PTT dengan Target Penyediaan

Benih Berkualitas pada Lahan Sawah Irigasi.

Tujuan kegiatan perbanyakan benih ini adalah untuk meningkatkan

ketersediaan benih unggul di tingkat petani dalam rangka mendukung program SL-

PTT. Selama ini petani sangat susah mendapatkan benih unggul yang terjamin mutu

keunggulannya, walaupun benih yang berlabel ada dipasaran tetapi petani belum

tentu dapat membelinya oleh karena keterbatasan modal usahatani.

Melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NAD selaku institusi

yang mempunyai kewenangan di dalam pengembangan benih sumber kegiatan

perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT di Provinsi NAD dapat

meningkatkan ketersediaan benih sumber serta dapat melakukan pembinaan terhadap

petani penangkar benih padi.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Kepala Balai dan teman-teman yang

terlibat didalam tim kegiatan perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT,

yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan sejak dari awal

sehingga kegiatan perbanayakan benih padi ini terlaksana dengan baik hingga

selesainya laporan akhir kegiatan.

Demikian laporan ini kami susun dan kami sampaikan atas kritikan dan saran

terhadap kekurangan atau kelebihan kami ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, Desember 2010 Penanggung Jawab Kegiatan,

Ir. T. Iskandar, M.Si NIP.195801211983031001

Page 3: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

ii

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................ iii DAFTAR TABEL .................................................................................... iv RINGKASAN .......................................................................................... v I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2. Dasar pertimbangan .................................................................... 2 1.3. Tujuan ......................................................................................... 3 1.4. Keluaran yang diharapkan ........................................................... 4 II. PROSEDUR PELAKSANAAN ....................................................... 5

2.1. Pendekatan .................................................................................. 5 2.2 Ruang Lingkup ........................................................................... 5 2.3. Bahan dan Alat ............................................................................ 6 2.4. Tehnis pelaksanaan ..................................................................... 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 13 3.1. Ketersediaan benih ditingkat petani ............................................ 13 3.2. Perkembangan penangkar benih ................................................. 14 3.3. Wilayah pengembangan benih sumber ....................................... 15 3.4. Teknologi Super Impose ............................................................. 21 3.5. Apresiasi dan Temu Wicara ........................................................ 23 IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. ...... 26 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 27

Page 4: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

iii

ABSTRAKABSTRAK

T. Iskandar dkk. Perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT dengan target penyediaan benih berkualitas pada lahan sawah irigasi, kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi ketersediaan benih padi berkualitas dari 4 varietas yaitu Ciherang, Inpari-10, Inpari-6 dan Mekongga mendukung program SL-PTT lahan sawah irigasi di tiga kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Selatan dengan total produksi benih > 20 ton dan membentuk 6 kelompok tani penangkar yang mandiri di wilayah kegiatan SL-PTT. Target output adalah Tersedianya benih padi berkualitas dari 4 varietas (Ciherang, Inpari-10, IR-64 dan Mekongga) sebanyak > 20 ton untuk mendukung kegiatan SL-PTT di Kabupaten Aceh Selatan, Pidie dan Aceh Timur dan terbentuknya 6 kelompok penangkar benih secara mandiri di wilayah kegiatan SL-PTT. Di Kabupaten Pidie di tempatkan Kecamatan Mutiara Timur Desa Ulee Gampong dan Kecamatan Sakti Desa Cot Cantek. Luas kegiatan adalah 10 ha dan keterlibatan petani kooperator sebanyak 42 orang. Di Kabupaten Pidie Jaya dilaksanakan di Kecamatam Merah dua, Desa Dayah Kruet dan Dayah Husen. luasnya kegiatan adalah 8 ha dengan melibatkan 21 orang petani. sedangkan di Kabupaten Selatan dipusatkan pada Kecamatan Labuhan Haji Barat, Desa Tutong dan Desa Ujung Padang, luas kegiatan adalah 10 ha dan petani yang terlibat sebanyak 22 orang. Komponen teknologi super impose yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah penggunaan varietas unggul, dan sistem tanam legowo 2 : 1 dan 3 : 1 serta umur bibit muda (di bawah 15 hss). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Kabupaten Pidie Jaya menghasilkan benih 68,60 ton yang disertifikasi adalah 15 ton, sedangkan Kabupaten Pidie menghasilkan 70,74 ton benih yang disertifikasi adalah 20,80 ton. Sementara untuk Kabupaten Aceh Selatan tidak menghasilkan benih oleh karena terjadi bencana alam serangan hama wereng hijau dan virus tunggro, luas tanaman yang terserang adalah 9,5 ha dengan varietas Ciherang, sedangkan 0,5 ha adalah Inpari-10 terhindar dari serangan wereng namun tidak disertifikasi karena tidak memenuhi syarat untuk disertifikasi. Kata Kunci : Benih bermutu, Padi sawah, teknologi PTT.

Page 5: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

iv

ABSTRACT

T. Iskandar dkk Rice seed multiplication support the SL-PTT with a target of providing quality seeds on irrigated land, this event aims to facilitate the availability of quality rice seed of 4 varieties of Ciherang, Inpari-10, Inpari Mekongga-6 and SL-PTT support irrigated land in three districts of Pidie, Pidie and Aceh Jaya South with a total seed production> 20 tonnes and form 6 groups of independent breeder farm in the area of SL-PTT. Target output is the availability of quality rice seed of 4 varieties (Ciherang, Inpari-10, IR-64 and Mekongga) of> 20 tons to support the activities of the SL-PTT in South Aceh district, Pidie and East Aceh and the formation of 6 groups independently breeder seed in the region of SL-PTT. In Pidie district in the Pearl District place the East Village and District Village Ulee Cot Cantek Sakti Village. Area of activity is 10 hectares and the involvement of cooperative farmers as much as 42 people. In Pidie Jaya Regency Red Kecamatam conducted in two, Village Dayah Kruet and Dayah Husen. breadth of activity is 8 ha involving 21 farmers. whereas in the Southern District centered in Labuhan Haji Western District, Village and Village Tutong Ujung Padang, widespread activity is 10 hectares and farmers involved as many as 22 people. Super impose technological components are applied in this activity is the use of improved varieties, and cropping system legowo 2: 1 and 3: 1 and age of young seedlings (less than 15 HSS). The results indicate that the District of Pidie Jaya produce 68.60 tons of certified seed is 15 tons, while producing 70.74 tons of Pidie District of certified seed is 20.80 tonnes. As for the South Aceh District does not produce seeds because of natural disasters pests and viruses tunggro green leafhoppers, plant area affected is 9.5 ha with Ciherang varieties, while the 0.5 ha is Inpari-10 hopper avoid the attack but is not certified because they do not qualify for certification. Keyword: Seed quality, Paddy fields, PTT technology.

Page 6: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Revitalisasi pembangunan pertanian adalah terwujutnya pertanian tangguh,

pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produksi

pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani di pedesaan yang perupakan tolok

ukur pembangunan pertanian, apabila pendapatan dan kesejahteraan petani di

pedesaan dapat ditingkatkan, maka usaha pembanguan di sektor pertanian dapat

dikatagorikan sukses.

Masa yang akan datang padi tampaknya masih menjadi andalan sebagai

dukungan ekonomi bagi sebahagian besar petani dipedesaan. Ketahanan pangan

nasionalpun masih banyak ditentukan oleh kecukupan beras bagi hampir semua

lapisan masyarakat Indonesia umumnya dan Nanggroe Aceh Darussalam khususnya.

Oleh sebab itu upaya peningkatan produksi padi tidak terlepas dari upaya peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan petani yang menjadi prioritas utama dalam

pembangunan sektor pertanian.

Benih merupakan salah satu faktor produksi yang paling utama dalam usaha

meningkatkan produksi padi, apabila benih yang baik dan bermutu tidak tersedia

maka mustahil tanaman padi dapat berproduksi dengan baik. Penurunan produksi padi

sangat dipengaruhi oleh ketersediaan benih, benih yang tidak berkualitas akan

memberi produksi yang rendah. Tanpa adanya benih yang berkualitas walaupun faktor

lain sudah memadai baik pupuk dan pengolahan tanah demikian pula pengairan

produksi tetap tidak dapat meningkat.

Sejak lebih dari satu dekade yang lalu sebahagian lahan sawah mengalami

penurunan produktifitas, sebagaimana tercermin pada laju pelandaian produksi padi.

Puslitbang tanaman pangan telah berupaya menghasilkan inovasi peningkatan

produksi padi melalui penelitian secara intensif terhadap perbanyakan benih bermutu.

Pada tahun anggaran 2010 ini BPTP NAD kembali melanjutan kegiatan

perbanyakan dan pembinaan petani penangkar benih padi melalui kegiatan

perbanyakan benih mendukung program SL-PTT di Provinsi Aceh, di samping itu

Page 7: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

2

juga dalam rangka mendukung program pemerintah tentang peningkatan persediaan

beras nasional (P2BN), kemudian juga merupakan pendekatan pada tingkat usaha tani

dalam rangka menigkatkan produksi padi.

BPTP merupakan salah satu lembaga pelayanan teknis dibawah BBP2TP yang

turut berperan dalam menghasilkan inovasi teknologi sekaligus berfungsi sebagai

penyebar informasi teknologi hasil pengkajian kepada pengguna melalui kegiatan

desiminasi. Penelitian/pengkajian yang diimplementasikan dalam bentuk

pengembangan benih sumber bersifat lokal spesifik, dinamis dan partisipatif dimana

petani terlibat langsung sejak perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

pengembangannya. Petani dapat mengadopsi secara persial atau paket spesifik

tergantung kemampuan petani. Dengan pendekatan seperti ini teknologi hasil

penelitian akan cepat sampai dan diadopsi petani karena paket tersebut sudah teruji

langsung dilapangan.

Pada prinsipnya pengembangan benih sumber merupakan usaha untuk

mempersiapkan ketersedsiaan benih dimasa mendatang sehingga petani mudah

mendapatkan benih yang jelas mutunya.

1.2. Dasar Pertimbangan

Sebagai sumber pangan utama masa yang akan datang tampaknya padi masih

menjadi andalan ekonomi dan sumber pangan utama sebahagian besar petani

dipendesaan khususnya Aceh. Ketahanan pangan nasionalpun masih banyak

ditentukan oleh kecukupan beras bagi hampir semua lapisan masyarakat. Oleh sebab

itu upaya peningkatan produksi padi adalah merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan dan memperbaiki pendapatan serta kesejahteraan petani di pedesaan.

Upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani di pedesaan adalah

merupakan prioritas utama dalam konsep pembangunan pertanian karena sebagian

besar penduduk kita adalah petani dan berada di pedesaan.

Sumberdaya manusia (petani) yang ada di pedesaan adalah merupakan salah

aset pembangunan dibidang pertanian, apabila sumberdaya manusianya bagus maka

proses adopsi inovasi teknologi dapat yang diperkenalkan dapat berjalan lancar,

Page 8: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

3

sehingga perubahan pola pikir masyarakat tani ke arah yang lebih baik dapat terjadi.

Kondisi sumberdaya seperti ini sangat diperlukan di dalam mendukung program

pembangunan pertanian di pedesaan, sehingga setiap permasalahan yang dihadapi

dalam berusahatani dapat segera di atasi.

Beberapa input teknologi seperti pupuk, benih adalah merupakan salah satu

faktor penting yang sangat penting di dalam menentukan dalam upaya mencapai

produktivitas yang optimal, karena apabila kita menggunakan benih unggul dan

bermutu produktivitas padi akan dapat dapat ditingkatkan sampai 20 % apabila faktor

lain dalam keadaan baik.

Saat ini ketersediaan benih unggul yang bermutu ditingkat petani sangat

terbatas sehingga petani cenderung menggunakan benih hasil pertanaman sebelumnya

yang sudah lama digunakan sehingga produksi padi semakin menurun. Ketersediaan

benih yang bermutu di tingkat petani sangat ditentukan oleh aktivitas penangkaran

yang dilakukan oleh penangkar, apabila penangkar benih tidak berkembang maka

kebutuhan benih ini sangat tergantung kepada yang ada di pasar, sementara harga jual

oleh pedagang tidak sanggup dibeli oleh petani, oleh karena itu dengan adanya

kegiatan perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT ini dapat menjadi

solusi terhadap ketersediaan benih bermutu di tingkat petani.

1.3. Tujuan

1. Memfasilitasi ketersediaan benih padi berkualitas dari 4 varietas Ciherang,

Inpari-10, Inpari-6 dan Mekongga) mendukung program SL-PTT lahan

sawah irigasi di tiga kabupaten (Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Selatan) dengan

total produksi benih > 20 ton.

2. Membentuk 6 kelompok tani penangkar yang mandiri di wilayah kegiatan

SL-PTT (Kabupaten Aceh Selatan, Pidie dan Pidie Jaya).

Page 9: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

4

1.4. Keluaran Yang Diharapkan

1. Tersedianya benih padi berkualitas dari 4 varietas (Ciherang, Inpari-10,

Inpari-6 dan Mekongga) sebanyak > 20 ton untuk mendukung kegiatan SL-

PTT di Kabupaten Aceh Selatan, Pidie dan Aceh Timur.

2. Terbentuknya 6 kelompok penangkar benih secara mandiri di wilayah

kegiatan SL-PTT (Kabupaten Pidie, Aceh Timur dan Aceh Selatan).

Page 10: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

5

II. PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1. Pendekatan

Kegiatan ini dilaksanakan secara partisipatif yang melibatkan petani sebagai

kooperator (pelaksana) dan juga melibatkan berbagai elemen masyarakat yang ada di

pedesaan baik yang formal maupun non formal sebagai sumber informasi. Untuk

pengumpulan data dan informasi yang diperlukan pada kegiatan ini juga dilakukan

pendekatan pemahaman pedesaan yang sering disebut dengan metode Partisipatory

Rural Apparisal (PRA), kegiatan ini dilakukan disesuaikan dengan data yang

diperlukan.

Kegiatan perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT ini dikaitkan

secara kolaborasi teknis dengan BBU Keumala Kabupaten Pidie dan UPTD

Perbenihan NAD. Kegiatan ini juga melakukan pendekatan dengan pihak Pemerintah

Daerah Kabupaten, BUMN Deptan, PT. Sang Hyang Sri dan PT. Pertani untuk dapat

meng- off coop benih yang dihasilkan petani pada kegitan ini agar dapat disebarkan

kepada petani lainnya ataupun untuk keperluan kegiatan pemerintah daerah.

2.2. Ruang lingkup kegiatan

• Persiapan

Sebelum kegiatan dilaksanakan tentunya dilakukan persiapan – persiapan yang

menyangkut dengan pelaksanaan seperti pembuatan ROPP, seminar ROPP,

persiapan Administrasi, persiapan benih unggul dan penentuan calon lokasi

dan calon petani yang terpilih.

• Pelaksanaan

Tempat dan waktu pelaksanaan

Kegiatan perbanyakan benih padi ini dilaksanakan mulai bulan Januari s/d

Desember 2010. Adapun lokasi kegiatan pengembangan benih sumber ini akan

Page 11: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

6

ditempatkan di Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh

Selatan.

2.3. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalamkegiatan ini adalah berupa ATK, Saprodi

(benih bermutu, Urea, SP-36, KCl), cangkul, pisau, meteran, tali ajir,

handspayer, soil teskid dan bagan warna daun.

2.4. Teknis Pelaksanaan

a). Komponen teknologi super impose

1. Varietas unggul baru (4 varietas komposit, Ciherang, Inpari-10, Inpari-6

dan Mekongga) sesuai dengan karakteristik lahan, lingkungan dan

keinginan petani setempat.

2. Benih bermutu (kelas benih BS dan FS)

3. Bibit muda (10 - 15 hari setelah semai)

4. Jumlah bibt 1-3 btg per lubang dan jajar legowo 2:1, 3:1 dan 4:1 dengan

populasi minimum padi 250.000 rumpun/ha

5. Pemupukan mengacu kepada rekomendasi spesifik lokasi hasil analisis

laboratorium, soil testkit, bagan warna daun serta SK Mentan nomor

01/Kpts/SR.130/I/2006 Tgl. 3 Jan 2006.

6. Pengendalian gulma dilakukan 2 kali yaitu umur 15 hst dan 30 hst.

7. Pengendalian hama/penyakit secara terpadu didasarkan Pada konsep PHT.

8. Panen dan pasca panen

b). Teknis pelaksanaan penangkaran benih :

Pada dasarnya untuk menghasilkan benih bersertifikat harus melalui 27 tahap

kegiatan seperti di bawah ini :

Tahap 1. Menentukan varietas, memilih areal dan konsultasi

Pekerjaan ini dimulai sejak awal atau 9 minggu s/d 11 minggu sebelum

tanam.

Page 12: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

7

a. Varietasnya disesuai dengan kehendak penangkar benih dan kebutuhan

petani pemakai benih, kelas benih yang ditanam lebih tinggi dari pada

kelas benih yang akan dihasilkan, benih yang akan ditanam harus

mempunyai label/segel,

b. Areal pertanaman sebaiknya dipilih: pengairannya terjamin, bekas

pertanaman yang tidak sejenis, bekas pertanaman yang tidak sejenis dari

varietas yang sama.

Tahap 2. Mengajukan Permohonan Sertifikasi Benih

Penangkar benih harus mengajukan permohonan sertifikasi benih kepada

UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

melalui petugas pada masing-masing Kabupaten setempat dan paling lambat

10 hari sebelum tabur.

Tahap 3. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah baik untuk pertanaman maupun untuk persemaian dimulai

sejak 6 s/d 8 minggu sebelum tanam.

Tahap 4. Pemeriksaan lapangan pendahuluan

Pemeriksaan lapangan pendahuluan dilakukan pada waktu sebelum

pengolahan tanah sampai dengan sebelum tanam. Pemeriksaan lapangan

dilakukan oleh petugas lapangan/pengawasan benih yang ditunjuk/

ditugaskan oleh UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam.

Tahap 5. Menabur dan memelihara persemaian

Penangkar benih dapat menaburkan benihnya pada persemaian kurang lebih

3 minggu sebelum tanam dan selanjutnya persemaian dipelihara sampai

cukup waktunya untuk dicabut/dipindahkan ke lapangan. Disini juga

dilakukan pemupukan, pengairan, pemberantasan hama/penyakit, seleksi/

roguing.

Tahap 6. Menanam Bibit/Benih

Page 13: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

8

Batas waktu tanam dalam satu blok pertanaman maksimal 7 hari, apabila

penanaman lebih dari 7 hari hendaknya blok ini dijadikan sebagai blok yang

lain.

Tahap 7. Seleksi atau Roguing Fase Vegetatif

Seleksi dimulai pada umur 48 hari setelah tanam atau disesuaikan dengan

masing-masing komoditi tanaman. Seleksi ini didasarkan pada sifat-sifat

tanaman misalnya : bentuk tanaman, warna pangkal batang, warna

permukaan daun, warna telinga dan lidah daun, warna hypokotil dan

sebagainya.

Tahap 8. Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan Fase Vegetatif

Penangkar benih harus menyampaikan pemberitahuan untuk pemeriksaan

lapangan untuk fase vegetatif kepada UPTD Balai Perbenihan Pertanian

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam melalui petugas lapangan/pengawas

benih di Kabupaten setempat pada minggu keempat setelah tanam atau

menurut jadwal masing-masing jenis komoditi.

Tahap 9. Pemeriksaan lapangan fase vegetatif (pertama)

Pemeriksaan lapangan fase vegetatif (pertama) dilakukan pada minggu

kelima s/d keenam setelah tanam. Apabila pada pemeriksaan ini areal

pertanaman tidak memenuhi standar, maka dilakukan pemeriksaan lapangan

pertama (ulangan) pada minggu kedelapan setelah tanam.

Tahap 10. Seleksi/Roguing Fase Berbunga

Seleksi dimulai pada umur 9 s/d 10 minggu atau sesuai dengan komoditi

masing-masing, yaitu apabila tanaman sudah berbunga. Seleksi fase

berbunga dimaksudkan untuk menghilangkan tanaman yang sifat-sifatnya

menyimpang dari diskripsi yang telah ditetapkan oleh pemulia

tanaman/instansinya, misalnya: tinggi tanaman, berbunga terlalu cepat,

bentuk gabah, ukuran gabah, warna ujung gabah dan sebagainya.

Tahap 11. Pemberitahuan Pemeriksaan Fase Berbunga Termasuk Ulangan

Page 14: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

9

Penangkar benih harus memberitahukan pemeriksaan lapangan fase

berbunga pada minggu kesembilan, pemeriksaan lapangan harus tepat pada

waktunya, sehingga apabila pada pemeriksaan lapangan tidak memenuhi

standar lapangan masih mempunyai kesempatan untuk mengulang.

Tahap 12. Pemeriksaan lapangan fase berbunga (kedua)

Pemeriksaan lapangan fase berbunga (kedua) dilakukan pada minggu

kesepuluh setelah tanam atau sesuai dengan jadwal masing-masing

komoditi. Apabila pada pemeriksaan lapangan ini areal pertanaman tidak

memenuhi standar lapangan, maka pemeriksaan lapangan ulangan dilakukan

selambat-lambatnya minggu kesebelas setelah tanam atau sesuai dengan

jadwal masing-masing komoditi.

Tahap 13. Seleksi fase masak

Seleksi ini dilakukan pada minggu ke-12 sampai 15 setelah tanam, seleksi

fase masak bertujuan untuk menghilangkan tanaman yang sifatnya

menyimpang dari diskripsi seperti : tinggi tanaman, berbunga terlalu lambat,

bentuk gabah, warna gabah dan warna ujung gabah.

Tahap 14. Pemberitahuan pemeriksaan lapangan fase masak

Penangkar benih harus memberitahukan pemeriksaan lapangan fase masak

kepada UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam atau kepada petugas lapangan/pengawas benih kabupaten

setempat pada minggu ketiga belas setelah. tanam atau 2 sampai 3 minggu

sebelum saat panen.

Tahap 15. Pemeriksaan lapangan fase masak

Pemeriksaan lapangan fase masak dilakukan hanya satu kali. Apabila hasil

lapangan memenuhi standar untuk kelas benih yang dimaksud maka

pertanaman tersebut dinyatakan lulus/memenuhi standar lapangan.

Sedangkan apabila hasil pemeriksaan lapangan ternyata tidak memenuhi

standar, maka penurunan kelas benih diizinkan sepanjang data hasil

pemeriksaan lapangan memenuhi standar untuk kelas benih yang

bersangkutan.

Page 15: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

10

Tahap 16. Pelaksanaan panen

Pelaksanaan panen dilakukan setelah tanaman atau apabila butir-butir/polong

benih telah menunjukkan kemasakan di atas 80%.

Tahap 17. Pengawasan panen

Pengawasan panen dilakukan oleh petugas lapangan/pengawas benih UPTD

Balai Perbenihan Pertanian di Kabupaten setempat pada saat pelaksanaan

panen. Pengawasan panen bertujuan untuk memeriksa : benih yang sedang

dipanen pada satu blok pertanaman terhindar dari percampuran dengan benih

dari blok lainnya, kemudian alat atau wadah untuk panen, bersih dan

terhindar dari percampuran dengan varietas lain.

Tahap 18. Pemberitahuan pemeriksaan alat-alat prosessing/gudang

Penangkar benih harus mengajukan memberitahukan pemeriksaan alat-alat

prosessing/gudang paling lambat satu bulan sebelum panen.

Tahap 19. Pemeriksaan alat-alat prosessing/gudang, dilakukan sebelum alat-alat

prosessing/gudang tersebut digunakan.

Tahap 20. Pengolahan benih.

Pengolahan benih adalah kegiatan perontokan, pengeringan, pembersihan,

pemberian obat-obatan pencegah hama/penyakit, pengepakan benih dan

pekerjaan lain sebelum benih dipasarkan.

Hal- yang perlu diperhatikan adalah benih tersebut tidak tercampur dengan

varietas lain, identifikasi kelompok penangkar, seperti nomor kelompok,

jenis tanaman/varietas, asal lapangan jumlah benih dan taggal panen, kadar

air yang tepat, benih diusahakan agar seminimal mungkin tidak terdapat

gabah yang hampa.

Tahap 21. Pengawasan pengolahan benih

Pengawasan pengolahan benih dilakukan oleh petugas lapangan/ pengawas

benih di Kabupaten setempat pada saat pengolahan benih dilaksanakan.

Tahap 22. Pemberitahuan pengambilan contoh benih

Pemberitahuan pengambilan contoh benih diajukan apabila :

Page 16: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

11

a. Benih yang akan diambil contohnya telah dimasukkan kedalam wadah

yang bersih.

b. Benih telah diatur dan disimpan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu

kelompok benih yang homogen disertai dengan tanda/keterangan

mengenai : nomor kelompok benih, jenis tanaman/varietas, areal

lapangan, jumlah benih dan tanggal panen.

Tahap 23. Pengambilan contoh benih

Pengambilan contoh benih dilakukan oleh petugas lapangan/ pengawas benih

yang ditunjuk/ditugaskan oleh UPTD Balai Perbenihan Pertanian di

Kabupaten setempat atas dasar pemberitahuan dari penangkar benih.

Tahap 24. Pengujian benih di laboratorium

Pengujian benih dilakukan di laboratorium benih UPTD Balai Perbenihan

Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di Banda Aceh.

Tahap 25. Permintaan label

Penangkar benih dapat memesan atau membeli label serta pemasangannya

kepada UPTD Balai Perbenihan Pertanian atau melalui petugas

lapangan/pengawas benih UPTD Balai Perbenihan Pertanian Kabupaten

setempat. Jumlah label sesuai dengan Tonase (volume benih) dari kelompok

benih yang telah lulus pengujian laboratoris untuk masing-masing kelas

benihnya. Setiap label harus dilegalisir dan mempunyai nomor-nomor seri

label yang dikeluarkan oleh UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam.

Tahap 26. Pemasaran benih.

Batas waktu maksimum benih tersebut dipasarkan adalah sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan untuk masing-masing komoditi tanaman.

Lebih dari waktu yang telah ditetapkan tersebut, maka benih harus diuji

kembali di laboratorium. Apabila benih yang diuji kembali itu memenuhi

standar mutu yang ditetapkan, untuk masing-masing kelas benih maka benih

tersebut dapat dipasarkan kembali. Tetapi apabila tidak memenuhi standar

Page 17: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

12

mutu yang ditetapkan, maka penurunan kelas benih diujikan sepanjang benih

tersebut memenuhi standar mut untuk kelas benih yang bersangkutan.

Tahap 27. Pengawasan pemasaran benih

Pengawasan pemasaran benih dilakukan oleh pengawas benih yang ditunjuk

ditugaskan oleh UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. Pada benih yang dipasarkan sewaktu-waktu akan datang

pengawas benih untuk memeriksa serta mengambil contoh benih dalam rangka

pengecekan mutu benih untuk menghindari manipulasi data yang tercantum

pada label.

d. Pelaporan

Untuk mempertanggungjawabkan kegiatan perbanyakan benih padi

mendukung program SL-PTT ini baik secara teknis maupun keuangan, maka

perlu dibuat laporan antara lain laporan tengah tahunan dan akhir kegiatan.

Laporan akhir kegiatan ini dibuat dilengkapi dengan gambar – gambar hasil

kegiatan lapangan.

Page 18: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

13

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Ketersediaan benih di tingkat petani

Benih merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung peningkatan

produksi komoditas pertanian, dengan menggunakan benih yang bermutu pada

tanaman padi peningkatan produksi dapat dicapai sampai 20 % apabila faktor lain

dalam kondisi normal.

Ditingkat petani, pemakaian benih sangat bervariasi mulai dari varietas lokal

sampai dengan varietas unggul, hal ini sangat tergantung kepada pengetahuan dan

modal yang dimilliki petani. Namun benih yang banyak digunakan oleh masyarakat

sekarang ini adalah Ciherang dan IR-66, sedangkan untuk varietas yang baru di

perkenalkan seperti Inpari-10, Inpari-6, Mekongga, Cigeulis, Diah Suci dan juga ada

Cimelati, Merauke dan lainnya penggunaan ditingkat petani baru sebagian kecil.

Dalam hal pemilihan varietas yang akan ditanam oleh petani, maka rasa nasi

dari varietas tersebut adalah sangat menentukan untuk petani menjatuhkan

pemilihannya. Hal ini kemungkinan sebagian besar petani di Aceh adalah petani

subsisten, lahan yang dimilikinya kecil dan hasil padi yang diperoleh hanya untuk

dikonsumsi di dalam keluarga.

Dari segi ketersediaan benih di tingkat petani secara umum sudah memadai,

namun varietas padi yang murni (berlabel) harganya cukup mahal, sehingga dapat

menjadi hambatan bagi petani yang tidak memiliki modal yang cukup. Pada kondisi

seperti ini petani cenderung menjatuhkan pilihan dengan menggunakan benih dari

hasil penanaman sebelumnya, walaupun benih tersebut berasal dari generasi yang

sudah cukup lama.

Bagi petani yang mempunyai cukup modal mereka akan selalu berusaha

mencari informasi tentang ketersediaan benih yang berasal dari varietas unggul baru.

Biasanya petani seperti ini memiliki lahan garapan di atas 1 ha per petani dan juga

mereka cenderung menjadikan usahatani ini sebagai usaha agribisnis yang dapat

mendatangkan keuntungan, oleh karena itu mereka akan mempelajari permintaan

pasar yang berkembang.

Page 19: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

14

3.2. Perkembangan penangkar benih

Keberadaan penangkar benih di tingkat petani adalah cukup penting, karena

melalui penangkar ini petani mendapatkan informasi tentang keberadaan benih-benih

baru yang berproduksi tinggi terutama varietas unggul dan juga varietas hibrida serta

petani dapat memperoleh langsung benih yang bekualitas tanpa harus mencarinya

kepasar. Kemudian juga keuntungan lain yang dirasakan adalah harga benih di tingkat

penangkar biasanya lebih rendah bila dibandingkan dengan harga benih yang dijual di

pasaran, oleh karena itu petani petani lebih cenderung menggunakan benih yang

berasal dari penangkar.

Namun, kendala yang dihadapi penangkar selama ini adalah kurangnya

perhatian dan pembinaan dari pemerintah terhadap keberadaan penangkar benih ini,

akibatnya benih yang dihasilkan oleh penangkar sering tidak lolos pada saat uji

laboratorium yang dilakukan oleh petugas perbenihan sebagai salah satu syarat untuk

benih tersebut dapat disertifikasi, kemudian juga dari segi pemasaran benih masih

sangat terbatas hanya dikalangan petani disekitarnya saja dengan harga yang jauh

lebih rendah bila dibandingkan dengan harga benih menurut standar pemerintah.

Kebiasaan pemerintah daerah selama ini mendatangkan benih dari luar daerah

terutama dari perusahaan perbenihan yang telah berkembang seperti PT. Shang Hyang

Sri dan PT. Pertani dan lainnya dapat mengakibatkan benih yang dihasilkan oleh

penangkar yang ada di daerah tidak dapat dijual dengan harga yang sesuai standar

harga benih, akibatnya petani merasa rugi apabila mengelola gabah yang dipersiapkan

untuk dijadikan benih akhirnya berdampak kepada menurunnya motivasi di dalam

mempersiapkan diri sebagai penangkar benih.

Dipihak lain ketersediaan BBI dan BBU yang dapat menyalurkan benih

sumber di masing-masing kabupaten juga belum maksimal, belum semua BBU dapat

berfungsi untuk menyediakan benih sumber karena ada

Untuk mangatasi pemermasalahan seperti ini diharapkan adanya kebijakan

pemerintah daerah tentang keberlanjutan keberadaan penangkar benih ditingkat petani

ini, sehingga penangkar benih dapat berkembang dan dapat menjadi sumber benih

yang bermutu bagi petani dan pemerintah. Kebijakan yang diharapkan adalah mulai

Page 20: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

15

dari pembinaan teknis penangkaran sampai kepada pemasaran benih yang dihasilkan

oleh petani.

3.3. Wilayah Pengembangan Benih sumber

3.3.1. Kabupaten Aceh Selatan

Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten baru yang luas baku lahan

sawahnya mencapai 17.142 ha. Luas sawah irigasi tehnis 4.316, semi tehnis 2.387,

irigasi sederhana hanya 506 ha, tadah hujan 2.091ha dan irigasi desa 6.969 ha. Tahun

2007-2008 peningkatan produksi dikabupaten ini sangat siknifikan akibat adanya

perhatian pemda terhadap upaya peningkatan produksi.

Kegiatan perbanyakan benih pada tahun 2010 ini merupakan kegiatan yang

baru untuk Kabupaten Aceh Selatan, karena dua tahun yang lalu (tahun 2008 dan

2009) pembinaan ini dilakukan di Kabupaten Aceh Barat Daya, namun pada tahun

2010 kegiatan ini dipindahkan ke Kabupaten Aceh Selatan

Varietas yang dikembangkan di Kabupaten ini khususnya untuk kegiatan

perbanyakan benih tahun 2010 ini ada dua varietas yaitu Varietas Ciherang dan

Inpari-10. Kedua Varietas ini bersumber dari Balai Penelitian Padi Sukamandi, Jawa

Barat. Selama pertumbuhannya, kondisi padi di lapangan terlihat bahwa varietas yang

dikembangkan ini memperlihatkan pertumbuhan yang cukup baik bahkan tidak kalah

dengan tanaman lain yang telah lama beradaptasi pada daerah ini.

Kegiatan sosialisasi teknologi dilakukan pada awal kegiatan, yaitu sebelum

dilakukan introduksi kegiatan perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT.

Kegiatan dilakukan oleh peneliti dan penyuluh dari BPTP NAD bekerjasama dengan

Pemerintah Kabupaten masing-masing melalui dinas Pertanian dan Peternakan serta

Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BPPKP) serta petani penangkar

yang terlibat dalam kegiatan ini dan juga petani yang berada disekitar daerah kegiatan

perbanyakan benih.

Adapun jenis varietas yang dikembangkan, kelas benih, luas tanam serta

jumlah petani yang terlibat dalam kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Page 21: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

16

Tabel 1. Daftar jenis varietas, kelas benih, luas tanam dan jumlah petani yang terlibat

pada kegiatan perbanyakan benih di Kabupaten Aceh Selatan.

No Jenis Varietas Kelas Benih Luas Tanam (ha)

Jumlah Petani (org)

1. Ciherang FS 9,5 21

2. Inpari-10 FS 0,5 1

Jumlah..... 10 22

Dari tabel di atas terllihat bahwa kegiatan perbanyakan benih ini bertujuan

untuk menyediakan benih sebar (SS) dengan label ungu yang berasal dari turunan

kelas benih FS yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan benih sumber di

tingkat penangkar, dengan adanya benih sumber ini penangkar dapat memperbanyak

lagi menjadi benih kelas ES untuk digunakan sebagai kebutuhan benih pada musim

tanam yang akan datang. Sedang introduksi benih dengan kelas BS (breeder seed)

bertujuan untuk persediaan benih di tingkat penangkar, sehingga penangkar telah

tersedia benih untuk ditangkarkan pada musim tanam yang akan datang.

Dari segi komponen produksi, hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan

mengintroduksi varietas padi yang murni (berlabel) telah dapat memberikan

peningkatan produktivitas padi mencapai 20 % bila dibandingkan dengan hasil-hasil

sebelumnya. Peningkatan produktivitas ini telah diakui oleh petani yang ikut terlibat

dalam, terutama pada saat dilakukan temu lapang di lahan petani dan petani ikut

menyampaikan kesan dan pesan serta dampak dari pelaksanaan kegiatan penangkaran

benih ini.

3.3.2. Kabupaten Pidie

Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten yang cukup potensial untuk

pengembangan pertanian khususnya padi. Luas lahan sawah Potensial di Kabupaten

ini mencapai 29.309 ha. Luas sawah irigasi tehnis mencapai 15.569 ha, semi tehnis

9.956 ha dan selebihnya lahan sawah irigasi sederhana 1.524 ha. Potensi Produksi

padi saat ini rata-rata 6,8 ton/ha sedangkan produksi real rata-rata mencapai 5,2

ton/ha. Hal ini disebabkan akibat adopsi teknologi sudah hampir mencapai 50 % dari

Page 22: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

17

luas sawah yang ada. Khususnya di Kecamatan Sakti umumnya petani sudah hampir

semuanya menggunakan bibit yang dianjurkan sepeti ciherang, cigeulis, cibogo dan

beberapa varietas lain yang mempu berproduksi tinggi. Penggunaan varietas unggul

sudah merupakan suatu hal yang cukup dimengerti oleh petani setempat. Di samping

penggunaan varietas unggul petani juga sudah melakukan sistim tanam legowo 2:1,

3:1, dan 4:1. Pemupukan berimbang sudah dilaksanakan oleh petani setempat,

walaupun belum maksimal dilakukan oleh semua petani karena pada saat – saat

tertentu ada petani yang masih kurang biaya untuk membeli pupuk dan tekadang

pupuk terlalu mahal dipasaran atau memang langka disaat mereka butuh sehingga

penggunaan pupuk terpaksa berkurang tidak sesuai denga anjuran.

Kegiatan perbanyakan benih ini dilaksanakan di Kecamatan Mutiara Timur

dan Kecamatan Sakti pada 2 desa, yaitu Desa Ulee Gampong dan Desa Cot Cantek,

luas lokasi pengembangan keseluruhan mencapai 10 Ha dengan jumlah petani yang

terlibat 42 oarang. Petani koperator yang terlibat dalam, kegiatan ini adalah semua

petani yang berada pada satu hamparan dan merupakan peserta aktif di dalam

kelompok tani.

Jenis varietas yang dikembang pada kegiatan perbanyakan benih yang

berlokasi di Kabupaten Pidie ada 3 varietas yaitu Ciherang, Mekongga dan Inpari-6

dengan kelas benih BS dan FS. Pengembangan benih padi dengan kelas benih BS

jumlah luasannya adalah 0,5 ha yaitu varietas Inpari-6, sedangkan kelas benih FS

dikembangkan seluas 9,5 Ha yang terdiri dari varietas Ciherang dan Mekongga.

Kegiatan sosialisasi teknologi dilakukan pada awal kegiatan, yaitu sebelum

dilakukan introduksi kegiatan perbanyakan benih padi mendukung program SL-PTT.

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan penyuluh dari BPTP NAD bekerjasama

dengan Pemerintah Kabupaten masing-masing melalui dinas Pertanian dan Peternakan

serta Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BPPKP) serta petani

penangkar yang terlibat dalam kegiatan ini dan juga petani yang berada disekitar

daerah kegiatan perbanyakan benih.

Waktu penanaman sangat bervariasi, hal ini di atur menurut jadawal tanam

pada lokasi masing-masing. Untuk Desa Ulee Gampong penanaman dilakukan pada

Page 23: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

18

tanggal 25 Mei 2010, sedangkan untuk Desa Cot Cantek penanaman dilakukan pada

tanggal 25 Juni 2010, sedangkan rentang waktu penanaman dalam satu lokasi tersebut

adalah 4-6 hari, hal ini dilakukan agar tidak terjadi perbedaan yang terlalau jauh dari

segi pertumbuhan tanaman, apabila rentang waktu penanaman melebihi 4-6 hari maka

wilayah ini dijadikan sebagai blok yang lain.

Tabel 2. Daftar jenis varietas, kelas benih, luas tanam dan jumlah petani yang terlibat dalam kegiatan perbanyakan benih di Kabupaten Pidie.

No Jenis Varietas Kelas Benih Luas Tanam Jumlah Petani

1. Inpari-6 BS 0,5 Ha 1

2. Ciherang FS 8,5 Ha 37

3. Mekongga FS 1 Ha 4

Tabel 3. Daftar jenis varietas, kelas benih, jumlah produksi dan yang disertifikasi untuk Kabupaten Pidie

No Jenis Varietas Kelas Benih Total Produksi (ton)

Yang disertifikasi (ton)

1. Inpari-6 FS 1,24 0,8

2. Ciherang SS 62,5 20

3. Mekongga SS 7 -

3.3.3. Kabupaten Pidie Jaya

Selain kedelai, Kabupaten Pidie Jaya juga merupakan daerah sentra produksi

padi dengan luas wilayah mencapai 1.102,84 hektar yang terdiri dari 8 Kecamatan, 34

Kemukiman dan 122 gampong. Dari 8 Kecamatan, ada 3 Kecamatan yang melakukan

kegiatan penangkaran benih padi dengan melibatkan 8 kelompok tani dengan luas

lahan 169 hektar. Sumber benih umumnya berasal dari Balitpa Sukamandi, BBI,

dengan kelas benih mulai dari BS, SS, FS dan ES. Varietas yang dikembangkan

adalah Ciherang, Cibogo, Cigeulis, Tukat Unda.

Ketersediaan benih yang bermutu untuk menunjang peningkatan produksi

pangan (padi) di kabupaten ini agak mudah diperoleh, karena ketersediaan benih yang

murni dan bermutu didukung oleh ketersediaan penangkar nenih. Disamping itu

Page 24: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

19

Kabupaten Pidie Jaya juga merupakan salah satu kabupaten yang disebut sebagai

lumbung pangan Provinsi NAD yang dapat menjadi sumber pangan bagi Kabupaten

lain. Oleh karena itu kegiatan perbanyakan benih sumber padi yang mendukung untuk

berkembangnya penangkar benih sangat diperlukan.

Saat ini pola tanam padi yang berlaku di Kabupaten ini setahun hanya 2 kali

tanam padi atau padi palawija, kedepan direncanakan akan ditingkatkan menjadi 3

kali tanam dalam satu tahun atau yang sering disebut dengan Indek Pertanaman (IP)

300 seperti yang dinginkan oleh Pemda setempat. Salah satu kendala dalam upaya

peningkatan produksiyaitu sulitnya didapat benih bermutu yang betul-betul menjamin

mutu kemurniannya.

Kegiatan perbanyakan bibit/ benih di Kabupaten Pidie Jaya di lakukan pada

Kecamatan Meurah Dua, Desa Dayah Kruet dan Desa Dayah Husen dengan luas

masing-masing desa adalah 4 ha, sehingga untuk wilayah Pidie Jaya luasan kegiatan

ini adalah 8 ha. Jenis varietas yang dikembangkan adalah Ciherang dan Mekongga

dengan jumlah petani yang terlibat adalah 21 orang.

Proses administrasi untuk sertifikasi benih sudah diusulkan dan sudah sampai

kepada kantor Balai Sertifikasi Benih Kabupaten untuk disampaikan ke Kantor Balai

Sertifikasi Benih Provinsi agar dapat diproses lebih lanjut. Kegiatan pendaftaran

sertifikasi benih ini adalah sangat penting dalam kegiatan perbanyakan benih ini,

karena salah satu tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan benih yang

murni dan diakui secara hukum, hal ini dapat dibuktikan melalui sertikasi banih atau

pelabelan benih. Adapun daftar jenis varietas, kelas benih, luas tanam dan jumlah

petani peserta kegiatan perbanyakan benih di lokasi Kabupaten Pidie Jaya dapat

dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Page 25: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

20

Tabel 4. Daftar jenis varietas, kelas benih, luas tanam dan jumlah petani yang terlibat dalam kegiatan perbanyakan benih di Kabupaten Pidie Jaya

No Jenis Varietas Kelas Benih Luas Tanam Jumlah Petani

1. Ciherang BS 1 1

2. Ciherang FS 4,5 12

3. Mekongga FS 2,5 8

Tabel 5. Daftar jenis varietas, kelas benih, jumlah produksi dan yang disertifikasi Kabupaten Pidie Jaya

No Jenis Varietas Kelas Benih Total Produksi (ton)

Yang disertifikasi (ton)

1. Ciherang FS 8,7 1

2. Ciherang SS 38,7 14

3. Mekongga SS 21,2 -

3. 4. Teknologi Super Impose

Dalam rangka mendukung program pemerintah tentang peningkatan ketahanan

pangan melalui upaya peningkatan produktivitas padi secara nasional serta upaya

peningkatan kesejahteraan dan pendapatan petani penangkar benih, pada lokasi

kegiatan perbanyakan benih ini juga dilakukan introduksi teknologi supper impose.

Kegiatan supper impose yang dilakukaan adalah merupakan sosialisasi teknologi

model pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi sawah dengan beberapa

pilihan komponen teknologi PTT.

Adapun tawaran paket teknologi yang menjadi andalan pada program SL-PTT

ada beberapa model diantaranya adalah seperti penggunaan bibit umur muda, tanam 1

batang, pengaturan pemberian air, penanaman pola legowo (2:1, 3:1 dan 4:1)

penggunaan pupuk kandang, pemupukan sesuai dengan hasil analisa tanah dan bagan

warna daun dan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Walaupun tawaran

komponen teknologi ini cukup banyak, namun dalam pelaksanaannya petani hanya

mengadopsi model penanaman pola legowo 2:1, 3:1 dan 4:1, sistem legowo ini hanya

diterapkan pada lokasi dimana tidak terdapatnya hama keong mas, kemudian juga

Page 26: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

21

karena ketersediaan air tidak terjamin, maka pengairan secara berselang tidak dapat

disarankan untuk diterapkan, dengan demikian penerapan komponen teknologi SL-

PTT ini disesuaikan dengan kondisi pengairan dan tingkat gangguan hama di

lapangan.

Hasil pengamatan di lapangan, dari tiga model penanaman legowo ternyata

penanaman sistem legowo 2 : 1 paling banyak di adopsi oleh petani khususnya pada

hamparan kegiatan perbanyakan benih mendukung program SL-PTT ini, karena

penanaman pola legowo 2 : 1 mempunyai kelebihan yaitu jumlah populasi lebih

banyak, kemudian sebagian besar tanamannya merupakan tanaman pinggir yang dapat

memanfaatkan sinar matahari lebih banyak sehingga dapat meningkatkan jumlah

fotosintat yang akhirnya akan dapat meningkatkan jumlah produksi tanaman padi (

gabah kering panen) per satuan luas. Rata-rata produksi padi yang mengadopsi inovasi

model legowo 2 : 1 adalah 8,6 – 8,7 t/ha, legowo 3 : 1 adalah 8,2 – 8,3 t/ha, legowo 4 :

1 adalah 8,0 – 8,1 t/ha. Produksi ini adalah merupakan hasil rata-rata dari semua jenis

varietas yang ditanaman pada hamparan perbanyakan benih.

Dampak dari teknologi supper impose ini yang dirasakan oleh petani adalah

adanya peningkatan produksi padi pada penggunaan sistem tanam pola legowo 2 : 1, 3

: 1 dan 4 : 1 apabila dibandingkan dengan pola tanam sebelumnya digunakan petani

yaitu dengan cara tandur jajar 20 cm x 20 cm, kemudian juga dengan menggunakan

bibit umur muda maka peningkatan produktivitas padi per satuan luas terlihat menjadi

lebih signifikan, perbaikan produktivitas ini adalah diakibatkan oleh adanya

peningkatan dari jumlah anakan produktif tanaman padi per rumpun, karena kita

menanam padi dengan umur muda yaitu umur di bawah 14 hari.

Perubahan hasil seperti ini telah diakui oleh petani dan ini merupakan

pelajaran yang sangat berarti, pernyataan ini disampaikan oleh petani pada saat

dilaksanakannya kegiatan temu wicara antara petugas lapangan, penyuluh dan peneliti

dengan petani koperator dan juga petani non koperator, dengan adanya pengakuan

dari petani pelaksana seperti ini akan dapat memberi motivasi kepada petani

sekitarnya untuk menerapkan teknologi yang dianjurkan ini.

Page 27: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

22

Dari segi penggunaan varietas, sebagian petani masih tertarik dengan varietas

ciherang, terutama pada daerah yang tidak terkena serangan hama wereng yaitu di

Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, namun untuk Kabupaten Aceh Selatan berdasarkan

pengalaman seranga hama wereng hijau pada pertanaman dengan menggunakan

ciherang, maka petani akan beralih ke varietas Inpari-10 dan IR-64, karena pada saat

terjadinya serangan hama wereng hijau kemudian berakhir dengan adanya serangan

virus tunggro varietas yang tidak terserang dan masih bisa bertahan sampai panen

adalah varietas Inpari-10 dan IR-64.

Tabel 6. Keragaan Produksi Tanaman Padi Akibat Inovasi Model Legowo kegiatan perbanyakan benih pada Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya

No Kabupaten Produksi rata-rata (t/ha)

Legowo 2 : 1 Legowo 3 : 1 Legowo 4 : 1

1. Pidie 8,6 8,3 8,0

2. Pidie Jaya 8,7 8,2 8,1

3. Aceh Selatan - - -

3.5. Apresiasi dan Temu Wicara

Temu wicara adalah merupakan kegiatan pertemuan antara petani, penyuluh,

peneliti dan pengambil kebijakan dalam rangka menghimpun masukan ataupun umpan

balik dari petani pengguna akibat dari introduksi inovasi teknologi yang telah

diterapkan. Kegiatan temu wicara ini dilakukan dalam dua bentuk yaitu ; apresiasi

teknologi dan temu lapang hasil kegiatan pengkajian.

Kegiatan apresiasi dilakukan pada saat awal kegiatan sebelum dimulainya

kegiatan lapangan perbanyakan benih sumber, hal ini bertujuan dalam rangka

memperkenalkan program dan paket teknologi yang akan diterapkan, kemudian juga

sebagai wadah pembelajaran dan pelatihan bagi petani koperator. Dalam pelaksanaan

kegiatan apresiasi ini materi yang disampaikan adalah berkisar tentang tahapan dan

prosedur kegiatan perbanyakan benih sampai kepada proses sertifikasi benih. Di

samping materi di atas juga di sampaikan materi tentang inovasi sistem tanam legowo,

penanaman bibit umur muda dan jumlah bibit yang di tanam adalah 1 -3 batang per

Page 28: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

23

rumpun untuk mendorong upaya peningkatan produksi padi, karena dengan

menerapkan sistem legowo 2 : 1 dan 4 : 1 peningkatan produksi padi dapat mencapai

20 %, hal ini karena pada sistem ini populasi tanaman per satuan luas lebih tinggi

serta pemanfaatan cahaya matahari menjadi lebih maksimal. Hasil yang diharapkan

setelah pelaksanaan apresiasi ini adalah adanya perubahan sikap dan peningkatan

pengetahuan petani terhadap kegiatan perbanyakan dan sertifikasi benih serta cara

mendapatkan benih sumber.

Peserta yang hadir dalam acara apresiasi ini adalah berasal dari petugas

lapangan (PPL), kepala dinas pertanian dan peternakan, tokoh masyarakat, petani

penangkar serta penjabat pengambil kebijakan dari pemerintah daerah, sedangkan

sebagai narasumber adalah peneliti dan penyuluh dari BPTP NAD serta pejabat

pengambil kebijakan dari unsur pemerintah daerah.

Pertemuan ini adalah sangat penting dalam rangka mengevaluasi dampak dari

teknologi yang telah diintroduksi kepada masyarakat, kemudian juga bagaimana

dampak sosial dari teknologi tersebut. Pada umumnya penerapan teknologi baru

tersebut selalu mendapat tantangan dari masyarakat, karena masyarakat belum

mengetahui dan belum melihat hasil dari teknologi tersebut. Oleh karena itu untuk

langkah awal ini introduksi teknologi dilakukan kepada petani yang mempunyai

pengetahuan lebih tinggi yang sering disebut dengan petani maju.

Hasil diskusi yang berkembang memperlihatkan bahwa di samping metode

penangkaran juga teknologi legowo dan penanaman bibit umur muda masih

merupakan hal yang baru dan masih perlu dilakukan pembinaan lebih lanjut karena

sebagian besar petani cukup tertarik dengan teknologi ini namun dalam

pelaksanaannya masih menghadapi kendala di lapangan.

Hasil pertemuan ini memperllihatkan bahwa sebagian petani yang telah

menerapkan teknologi ini mengakui akan kebenaran teknologi yang mereka

laksanakan dan juga pihak dinas terkait beserta petugas lapangan sangat mendukung

penerapan teknologi pola PTT ini. Diharapkan setelah pertemuan ini akan

memberikan dampak yang positif bagi petani lainnya, sehingga petani disekitarnya

akan mau mengikuti teknologi introduksi ini.

Page 29: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

24

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Perbanyakan benih terhadap 4 varietas yaitu Ciherang, Inpari-10, Inpari-6

dan Mekongga telah menghasilkan benih sebanyak 104,34 ton benih,

namun yang disertifikasi adalah sebanyak 36 ton. Benih sebanyak ini adalah

milik petani penangkar yang di kabupaten.

2. Teknologi super impose penanaman sistem legowo 2 : 1, 3 : 1 dan 4 : 1

yang diintroduksi dapat memberikan peningkatan produktivitas padi

terutama dengan menggunakan bibit umur muda dan penanaman sistem

legowo.

3. Adopsi teknologi terhadap kegiatan teknologi super impose cukup baik, hal

ini terlihat dari pernyataan beberapa petani koperator pada saat dilakukan

temu wicara.

4.2. Saran

Agar penangkar benih padi dapat berkembang di tingkat petani, maka perlu

adanya pembinaan dari instansi teknis serta dukungan kebijakan dari pemerintah

daerah.

Page 30: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

25

DAFTAR PUSTAKA

Anonymaus, 2008. Aceh Dalam Angka. Kerjasama Pusat Statistik dengan Bappeda

Provinsi NAD

------------------,2008. Menumbuhkan penakar benih Padi untuk Percepatan Adopsi Varietas Unggul Baru, Sinar Tani. 2008.

------------------, 2007. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. NAD

------------------, 1990. Buletin Imformasi Pertanian . No ISSN 0216-986 X. Penerbit Balai Informasi Pertanian Ciawi Hal 4-5.

------------------,2007. Pengadaan SDM Dukung Revitalisasi Perbenihan dalam

Agrotek Tahun II November 2007. ------------------, 2003. Prosiding Lokakarya. Pelaksanaan Program Peningkatan

Produktifitas Padi Terpadu (P3T) Tahun 2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2003.

Apriantono,A, 2005. Mereka Bicara Soal revitalisasi dalam Sinar tani. Edisi 29 Juni -5

Juli 2005. No. 3105 Tahun XXXV.

J. Bawolye / Msyam, 2008. Imformasi ringkas Teknologi Padi. Sumber: IRRI Rice Knowledge Bank . http://balitpa.litbang.deptan.go.id;

Kasryno F. dan Syafa’at N. 2000. Strategi Pembangunan Pertanian yang Berorientasi

Pemerataan di Tingkat Petani, Sektor dan Wilayah. Prosiding PSE Bogor.

Prianti Soeharto, 2005. Penyuluhan & revitalisasi Pertanian Dalam Sinar tani Edisi 24

– 30 Agustus 2005. No. 3113 Tahun XXXV.

Abdillah H. 1981. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Penerbit Usaha Nasional Surabaya.

Amri Jahi. 1993. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara Dunia Ketiga. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Diah WS dan M. Syam, 2007. Varietas Unggul Padi Sawah 1943-2007. Imformasi Ringkas Teknologi Padi. http/balitpa.litbang.deptan.go.id

Kasryno F. dan Syafa’at N. 2000. Strategi Pembangunan Pertanian yang Berorientasi Pemerataan di Tingkat Petani, Sektor dan Wilayah. Prosiding PSE Bogor.

Page 31: PERBANYAKAN BENIH PADI MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/... · laporan akhir kegiatan perbanyakan benih padi ta.2010 Balai

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH PADI TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam

Jl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077 Email : [email protected] ; [email protected]

Website:http://nad.litbang.deptan.go.id

26

Prianti Soeharto, 2005. Penyuluhan & revitalisasi Pertanian Dalam Sinar tani Edisi 24

– 30 Agustus 2005. No. 3113 Tahun XXXV

Rakhmat J. 1996. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Saptana, Pangarsa N dan Arianto H. 2000. Eksistensi Kelompoktani dan Respon petani terhadap Inovasi Teknologi.

Schramm, Wilbur. 1973. Men, Messages and Media : A Look at Human Communication. New York : Harper and Row.

Tim Asistensi Badan Litbang Pertanian. 2000. Laporan Akhir Studi Adopsi Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif. Pusat Penyiapan Program Penelitian Badan Litbang Pertanian Jakarta.