perbandingan novel di bawah lindungan ka’bah
TRANSCRIPT
PERBANDINGAN NOVEL DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH
DENGAN FILM DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mendapatkan Gelar Strata Satu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
DIRMAN UYARA
1711100007
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA
KLATEN
2021
ii
iii
PENGESAHAN
SKRIPSI
PERBANDINGAN NOVEL DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH
DENGAN FILM DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH
Diajukan oleh :
Nama : Dirman Uyara
Nim : 1711100007
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Ketua Sekretaris
Dr. H. Ronggo Warsito, M.Pd Wisnu Nugroho Aji, S.Pd, M.Pd
NIK. 690 890 113 NIK. 690 815 349
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Sukini, M.Pd Dra. Indiyah Prana A, M.Hum
NIK. 690 103 162 NIP. 19620522 199001 2 001
Mengetahui,
Dekan FKIP
Dr. H. Ronggo Warsito,M.Pd
NIK. 690 890 113
2
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini.
Nama : Dirman Uyara
NIM : 1711100007
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma
Klaten
Dengan kesadaran penuh saya Dirman Uyara, menyatakan bahwa naskah
skripsi yang berjudul Perbandingan Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan
Film Di Bawah Lindungan Ka’bah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan perguruan tinggi
lain. Sepanjang pengetahuan saya, dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis dan diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Apabila terbukti di kemudian hari pernyataan saya tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan
gelar kesarjanaan saya.
Klaten, Juli 2021
Yang membuat pernyataan
Dirman Uyara
NIM. 1711100007
3
MOTTO
1. Di saat kamu tidak punya siapa-siapa ingatlah bahwa Allah lebih dari cukup
(penulis).
2. Jika kamu memiliki cita-cita yang tinggi jangan lupa melibatkan Allah
dalam rencanamu itu (penulis).
3. Sesibuk apa pun kamu, jangan pernah meninggalkan ibadahmu kepada
Tuhan (penulis).
4. Sekuat apa pun kamu menolak dan sekuat apa pun kamu mengejar jika
Allah belum berkehendak maka bersabarlah (penulis)
5. Jika kamu mencintai seseorang biarlah dia pergi sejauh mungkin jika dia
kembali untuk kamu, itulah jodohmu yang ditetapkan oleh Allah SWT
untuk kamu (Umur Bin Khatab).
v
4
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini dipersembahkan
kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Usman Uyara, Ibu Saleha Bahalle terima
kasih banyak atas dukungan moral dan material serta doa dengan sepenuh
hati untuk keberhasilan saya.
2. Kakak dan adik-adikku Yahya, Ruhban, Harudin, Aisya Tamher, Hakim
Tamher, Arfa, Sarah, Yusup, Jahara, Umi Kalsum.
3. Para Dosen Pembimbing yang tidak pernah bosan memberikan arahan dan
bimbingan.
4. Teman-teman Organisasi Antok Purwanto, Khoirul, Fadila, Azizah, Faiz,
Novi, Lusi, Arif, Cahyo, Rizal, Majid, Ican, Arta.
5. Teman-teman Mahasiswa jurusan PBSI 2017 yang dirahmati Allah SWT,
Reza, Choyrul, Yosafat, Selfi, Tini, Nurul, Ririn, Eka I, Eka Y, Mutiara,
Rantam, Lujeng, Kuni, Ambar, April, semoga kekeluargaan PBSI 2017
tetap terjaga.
vi
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi wa syukurilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT, Tuhan semesta alam atas nikmat dan karunia-Nya, karena dengan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul
“Perbandingan Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan Film Di Bawah
Lindungan Ka’bah” dengan menggunakan kajian sastra bandingan untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan strata
I.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, setulus hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. H Ronggo Warsito, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan Universitas Widya Dharma.
2. Wisnu Nugroho Aji, S.Pd., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Widya Dharma.
3. Dr. Sukini, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
motivasi, saran, pengarahan, dan masukan yang sangat berarti dalam
penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan skripsi dengan lancar.
4. Dra. Indiyah Prana A. M.Hum. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, saran, pengarahan, dan masukan yang
vii
6
sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas penyusunan skripsi dengan lancar.
5. Dra. Indiyah Prana A, M. Hum. selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dan semangat selama penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada berbagai
pihak diatas.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan skripsi ini. Tiada
kata yang pantas penulis ucapkan selain harapan dan doa semoga Allah memberi
pahala yang sebesar-besarnya dan hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.
Klaten, Juli 2021
Penulis
viii
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
G. Penegasan Judul ........................................................................................ 6
H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Sastra ..................................................................................................... 10
B. Novel ..................................................................................................... 11
C. Jenis-jenis Novel ....................................................................................... 12
D. Unsur Pembangun Novel .......................................................................... 18
E. Film ..................................................................................................... 22
F. Unsur Pembangun Film ............................................................................ 24
G. Sastra Bandingan ...................................................................................... 27
H. Metode Sastra Bandingan ......................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34
A. Metode Penelitian ..................................................................................... 34
B. Objek Penelitian ....................................................................................... 35
C. Data dan Sumber Data .............................................................................. 35
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 36
E. Teknik Analisis Data................................................................................. 36
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 39
A. Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah ........................................................ 39
ix
8
B. Film Di Bawah Lindungan Ka’bah........................................................... 59
C. Tokoh ..................................................................................................... 64
D. Alur ..................................................................................................... 73
E. Latar atau Setting ...................................................................................... 80
F. Persamaan dan Perbedaan ......................................................................... 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 93
A. Simpulan ................................................................................................... 93
B. Implementasi ............................................................................................. 99
C. Saran ..................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 102
LAMPIRAN ..................................................................................................... 104
x
9
ABSTRAK
Dirman Uyara. 1711100007. 2021. Perbandingan Novel Di Bawah
Lindungan Ka’bah dengan Film Di Bawah Lindungan Ka’bah. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten. Pembimbing I Dr.
Sukini, M.Pd., Pembimbing II Dra. Indiyah Prana A. M.Hum.
Skripsi ini adalah laporan penelitian terhadap novel Di Bawah Lidungan
Ka’bah dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah yang memiliki persamaan dan
perbedaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, dengan teknik studi pustaka untuk pengumpulan data. Objek penelitian
ini yaitu novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka dengan film Di Bawah
Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra dengan menggunakan pendekatan
sastra bandingan. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat, dan wacana.
Sumber data penelitian ini novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka terbit
pada tahun 1992 serta diterbitkan oleh PT Bulan Bintang dan film Di Bawah
Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra dirilis pada tahun 2011 serta
diterbitkan oleh Rumah Produksi : MD Pictures.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
struktur novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan film Di Bawah Lindungan
Ka’bah meliputi: (1) tema; (2) alur atau plot; (3) latar atau setting; (4) tokoh; (5)
penokohan; (6) amanat; (7) jenis novel. Pendekatan sastra bandingan menunjukkan
persamaan dan perbedaan novel dengan film tersebut. Persamaan terletak pada
aspek: (1) tema, novel dengan film tersebut bertemakan “cinta” kisah cinta tokoh
utama yang mencintai seseorang tetapi berbeda status sosial, (2) latar atau setting,
latar terakhir dalam novel dengan film berada di Arab, (3) penokohan, karakter
tokoh utama novel dengan film tersebut sama-sama menceritakan tokoh utama
yang berbakti kepada orang tua terutama ibunya, (4) amanat, dalam kehidupan di
dunia pasti ada suka dan duka, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, jadi kita harus
tetap ikhlas dan bersyukur menjalani kehidupan, (5) jenis novel, dilihat dari segi
tema yaitu percintaan maka novel dengan film yang dibandingkan masuk dalam
jenis novel dan film percintaan. Perbedaan terletak pada aspek: (1) alur, novel Di
Bawah Lindungan Ka’bah beralur campur, film Di Bawah Lindungan Ka’bah
beralur maju dan mundur, (2) tokoh, novel Di Bawah Lindungan Ka’bah Hamid.
Sedangkan film Di Bawah Lindungan Ka’bah terdapat penambahan tokoh, (3)
Ending, novel Di Bawah Lindungan Ka’bah menggambarkan meninggalnya tokoh
utama dan kekasihnya, film Di Bawah Lindungan Ka’bah menggambarkan tokoh
utama tidak berani mengungkapkan rasa sukanya kepada kekasihnya dikarenakan
perbedaan status sosial. Novel yang menjadi hipogram yaitu novel Di Bawah
Lindungan Ka’bah karya Hamka (1992) kemudian ditransformasikan menjadi film
Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra (2011) yang berjudul
sama dengan novel tersebut.
Kata kunci: sastra bandingan, unsur intrinsik, novel, film.
xi
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah karya sastra, baik puisi maupun prosa, mempunyai hubungan
sejarah antara karya sezaman, yang mendahuluinya atau setelahnya. Hubungan
sejarah baik serupa persamaan atau pertentangan. Dengan hal demikian,
sebaiknya membicarakan karya sastra itu dalam hubungannya dengan karya
sastra sezaman, sebelum, dan sesudahnya (Perdana dkk, 2017: 8).
Karya sastra adalah hasil imajinasi, tetapi imajinasi tidak lahir dari
kekosongan, melainkan memiliki akar tempatnya berpijak, asal-usul bisa dicari
(Ratna, 2009: 69). Karya sastra adalah hasil kreasi sastrawan atau penulis yang
diungkapkan atau dituangkan dalam sebuah tulisan, ide dan kreasi pengarang
diciptakan melalui pengalaman hidup dari lingkungan sekitarnya.
Sastra merupakan hasil kreasi seorang pengarang, sastra dikreasikan
seorang pengarang berdasarkan daya imajinasi. Sesuatu yang pernah
menyentuh perasaan seorang pengarang dikembalikan menjadi suatu bentuk
sehingga menjadi sangat tampak jelas dalam angan-angan pembaca. Dengan
kejelasan itu, maka kehidupan dalam karya sastra menjadi mudah dinikmati
pembacanya. Bentuk karya sastra di antaranya ada puisi, drama, dan novel.
Penelitian ini akan di fokuskan ke persoalan di bawah ini.
Persoalan yang muncul dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
Hamka dengan Film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra
adalah cinta yang terhalang oleh status sosial. Novel Di Bawah Lindungan
2
Ka’ba karya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), diterbitkan pertama
kali oleh NV Bulan Bintang, Jakarta, 1975.
Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah, menceritakan perjalanan hidup
tokoh utama yang bernama Hamid hidup bersama ibunya, sedangkan ayahnya
meninggal sejak Hamid masih kecil. Kehidupan Hamid dan ibunya sangat
memprihatinkan. Pada suatu hari datang tetangga baru seorang saudagar kaya
yang bernama Ja’far, mak Asia, dan Zainab (anaknya). Kehidupan Hamid dan
mak Hamid sedikit membaik karena kedermawaan Haji Ja’far, terhalang
perbedaan status sosial. Hamid hanya seorang pemuda miskin, sedangkan
Zainab adalah anak saudagar kaya yang dermawan.
Film Di Bawah Lindungan Ka’bah, menceritakan perjalan tokoh utama
(Hamid) dan (Zainab). Film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R.
Saputra, menceritakan cinta yang terhalang status sosial antara Hamid dan
Zainab. Latar belakang Hamid adalah seorang pemuda yang status sosialnya
tidak mampu. Keluarga Zainab pada saat itu membantu perekonomian Hamid,
dan menganggap Hamid bagian dari keluarganya. Sejak kecil Hamid ditinggal
oleh ayahnya (anak yatim). Hamid hidup dengan ibunya, yang memiliki
riwayat penyakit. Dia mencintai seorang anak saudagar kaya yang baru saja
pindah ke desanya. Film tersebut memiliki perbedaan dengan novel Di Bawah
Lindungan Ka’bah.
Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah menceritakan perjalanan tokoh
utama dari awal sampai selesai, sedangkan Film Di Bawah Lindungan Ka’bah
3
berakhir saat Hamid meninggal saat sedang berkeliling Ka’bah sampai
menghembuskan napas terakhir.
Berdasarkan pembacaan dan pengamatan sementara, baik terhadap novel
Di Bawah Lindungan Ka’bah maupun film Di Bawah Lindungan Ka’bah
diperoleh gambaran adanya kesamaan sekaligus perbedaan di antara keduanya.
Pertama. Episode cerita novel Di Bawah Lindunga Ka’bah karya Hamka terdiri
atas 74 episode cerita yang di dalamnya menceritakan kehidupan Hamid mulai
dari masa kecilnya sebagai seorang anak yatim yang sangat melarat dan
pertemuan Hamid dengan keluarga Engku Ja’far serta kepergian Hamid dari
kampung dikarenakan keinginannya sendiri untuk menghilangkan rasa cintanya
terhadap Zainab hingga Hamid sampai di Mekah. Kedua. Episode cerita film Di
Bawah Lindungan Ka’bah karya sutradara Hanny R. Saputra terdiri atas 108
episode cerita yang menampilkan kisah percintaan Hamid dengan Zainab
secara diam-diam dan pengusiran Hamid dari kampung dikarenakan telah
berani memberikan nafas buatan kepada Zainab serta kehidupan Hamid di
Mekah. Hal itulah yang menjadi perhatian peneliti untuk melakukan penelitian
perbandingan antara novel dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara
Hanny R. Saputra.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
4
1. Unsur intrinsik novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA,
yaitu tema, alur, latar, tokoh, penokohan, amanat, Jenis novel.
2. Unsur intrinsik yang terkandung dalam film Di Bawah Lindungan
Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra.
3. Persamaan dan perbedaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
HAMKA dengan Film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny
R. Saputra.
4. Kearifan lokal novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA
dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah berguna untuk menghindari penyimpangan dalam
pembahasan masalah agar diperoleh gambaran yang jelas dan terarah.
Penulis membatasi perbandingan untuk menemukan persamaan dan
perbedaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka dengan film
Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra. Jadi persamaan
dan perbedaan novel dengan film tersebut dititikberatkan pada unsur
intrinsik yang terdapat pada novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
Hamka dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R.
Saputra.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas,
maka dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana unsur intrinsik dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
karya HAMKA ?
2. Bagaimana unsur intrinsik dalam film Di Bawah Lindungan Ka’bah
sutradara Hanny R. Saputra ?
3. Bagaimana persamaan unsur intrinsik novel Di Bawah Lindungan
Ka’bah karya Hamka dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah
tersebut ?
4. Bagaimana perbedaan unsur intrinsik novel Di Bawah Lindungan
Ka’bah karya Hamka dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah
tersebut ?
E. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah tujuan yang hendak dicari dalam penelitian
ini adalah, sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan unsur intrinsik dan novel Di Bawah Lindungan
Ka’bah karya HAMKA.
2. Untuk mendeskripsikan unsur intrinsik film Di Bawah Lindungan
Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra.
6
3. Untuk mendeskripsikan persamaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
karya Hamka dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara
Hanny R. Saputra dari segi unsur intrinsik.
4. Untuk mendeskripsikan perbedaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
karya Hamka dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara
Hanny R. Saputra dari segi unsur intrinsik.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
teoretis maupun praktis. Manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
bagi perkembangan dunia sastra khusus untuk peneliti sastra bandingan
dalam karya sastra. Perbandingan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
karya Hamka dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara
Hanny R Saputra.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
referensi bagi pembaca yang berkaitan dengan sastra, terutama pada
sastra bandingan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka
dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra.
7
G. Penegasan Judul
Judul penelitian ini adalah “Perbandingan Novel Di Bawah Lindunga
Ka’bah karya Hamka dengan Film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara
Hanny R. Saputra.” memiliki definisi operasional, di antaranya adalah :
1. Perbandingan
Perbandingan adalah metode yang umum dipakai dalam semua
kritik sastra dan cabang ilmu pengetahuan. Penelitian tentang
perbandingan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka dengan
film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra.
Termasuk ke dalam sastra bandingan mencakup studi hubungan antara
dua kesusastraan atau lebih (Wellek, 2014: 46).
Menurut Remak (1990: 1), sastra bandingan merupakan kajian
sastra di luar batas sebuah negara dan kajian tentang hubungan di antara
sastra dan bidang ilmu serta kepercayaan yang lain seperti seni
(misalnya, seni, lukis, seni ukir, seni bina, seni musik), falsafah, sejarah,
sains sosial (misalnya politik, ekonomi, sosiologi), sains, agama, dan
lain-lain.
2. Novel
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk
prosa. Novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang
permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Nurgiyantoro,
(2013:5), mengatakan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi yang
menawarkan sebuah dunia, yang berisi model berbagai unsur intrinsik
8
seperti plot, peristiwa, tokoh, latar, sudut pandang dan lain-lain yang
semuanya bersifat imajinatif.
3. Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA (Haji Abdul
Malik Karim Amrullah), diterbitkan pertama kali oleh NV Bulan
Bintang, Jakarta, tahun 1992, terdiri atas 13 bab. 56 halaman.
4. Film Di Bawah Lindungan Ka’bah
Film Di Bawah Lindungan Ka’bah adalah film drama romantis
Indonesia yang dirilis pada tahun 2011 dan disutradarai oleh Hanny R.
Saputra, yang dibintangi oleh Herjunot Ali dan Laudya Cynthia Bella.
Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka yang
berjudul sama, yang terbit I pada tahun 1938. Rumah Produksi : MD
Pictures, disajikan dalam film menjadi 180 episode.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut.
BAB I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan judul, dan sistematika penulisan.
BAB II berisi landasan teori, terdiri dari sastra, novel, jenis-jenis
novel, unsur pembangun novel, sastra bandingan.
9
BAB III berisi metodologi penelitian, terdiri dari metode penelitian,
objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
BAB IV merupakan inti dari penelitian yaitu analisis unsur intrinsik
dan persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam novel dan film Di
Bawah Lindungan Ka’bah.
BAB V merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran
atas masalah yang telah diterapkan dalam penelitian ini.
93
BAB V
SIMPULAN IMPLEMENTASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka dengan film Di
Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra memiliki struktur
dan hubungan intertekstualitas yang terkandung dalam novel dengan film
tersebut.
1. Struktur novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
a. Tema, yaitu percintaan yang mengisahkan tokoh utama mencintai
seseorang namun berbeda status sosial.
b. Alur atau Plot berdasarkan urutan waktu alur yang digunakan adalah
alur campuran.
c. Latar atau Setting meliputi latar tempat, waktu, suasana.
1) Latar tempat di Padang meliputi rumah Hamid, rumah Zainab,
Pantai, Arab, dan Surau.
2) Latar waktu terjadi di malam hari, pagi hari, hari kedelapan
bulan Zulhijjah.
3) Latar suasana meliputi sedih, senang.
d. Tokoh dan penokohan diantaranya tokoh utama Hamid, Zainab,
Haji Ja’far, Mak Hamid. Sedangkan Mak Asiah, Saleh, Rosna
adalah tokoh pelengkap. Berikut penokohan dari tokoh utama.
94
1. Hamid merupakan tokoh sentral atau tokoh utama yang
dalam cerita mencintai Zainab namun berbeda status
sosialnya.
2. Zainab adalah seseorang yang dicintai oleh Hamid dan
anaknya Haji Ja’far seorang saudagar kaya.
3. Haji Ja’far adalah ayah Zainab yang dermawan dan yang
sering membantu perekenomian Hamid.
4. Mak Hamid adalah orang yang pertama mengetahui
perasaan Hamid bahwa Hamid mencintai Zainab dan Mak
Hamid pula orang yang peling menentang rasa cinta itu
karena tidak setara dengan mereka.
e. Amanat, yaitu hidup di dunia pasti ada susah dan senangnya, kaya
dan miskin, atas dan bawah. Apapun posisi kita jangan menilai
orang dari status soaialnya.
f. Jenis novel, novel Di Bawah Lindungan Ka’bah termasuk jenis
novel percintaan.
2. Struktur film Di Bawah Lindungan Ka’bah
Struktur film Di Bawah Lindungan Ka’bah, meliputi:
a. Tema, yaitu percintaan mengenai cinta yang tak sampai karena
perbedaan status sosialnya.
b. Tokoh, diantaranya tokoh utama Hamid, Zainab, Saleh, Rosna,
Mak Asiah, Haji Ja’far, Ibunda Hamid, dan Rustam.
95
1) Hamid merupakan tokoh utama ia merupakan anak yang
santun, menghormati dan tahu berbalas budi terhadap orang
yang lebih tua.
2) Zainab, merupakan anak dari Engku Haji Ja’far dan ibu
Asiah, yang sangat santun dan pemalu yang memiliki rasa
cinta kepada Hamid.
3) Saleh, merupakan teman dekat Hamid, Saleh sangat
mendukung hubungan Hamid dengan Zainab.
4) Rosna, merupakan sahabat baik Zainab, teman yang peduli
dengan sahabatnya.
5) Mak Asiah, merupakan ibu dari Zainab, beliau merupakan
wanita yang penuh kasih saying dan baik hatinya kepada
siapa saja.
6) Haji Ja’far, digambarkan seseorang yang sangat dermawan,
tidak sombong, dan sayang kepada Zainab dan Hamid.
7) Ibunda Hamid, digambarkan sebagai pekerja pembuat
tepung di rumah Haji Ja’far.
8) Rustam, merupakan tokoh baru, Rustam merupakan adik
dari Mak Asiah. Yang ingin menjodohkan Zainab dan
Arifin.
c. Alur, berdasarkan urutan waktu yang digunakan ialah alur
campur yaitu maju dan mundur.
96
d. Latar atau Setting, terbagi menjadi dua, yaitu latar tempat dan
latar waktu:
a. Latar Tempat
1) Stasiun kereta api
2) Kereta api
3) Rumah Zainab
4) Surau
5) Sungai
6) Rumah Hamid
7) Pantai
8) Pasar pecinan
9) Sekolah Thawalib
b. Latar Waktu
1) Pagi hari
2) Subuh
3) Sore
3. Persamaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan film Di
Bawah Lindungan Ka’bah
Persamaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA
dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R.
Saputra terletak pada tema yaitu “percintaan”. Tokoh utama adalah
Hamid dan Zainab. Masalah kehidupan percintaan lebih dulu ditulis
pada tahun 1992 oleh HAMKA dalam novel yang berjudul Di
97
Bawah Lindungan Ka’bah serta masalah kehidupan dari segi
ceritanya juga lebih dulu diangkat oleh HAMKA dalam novel yang
berjudul Di Bawah Lindungan Ka’bah. Oleh karena itu, yang
menjadi hipogram adalah novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
HAMKA dan ditransformasi dari novel menjadi film Di Bawah
Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra.
Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA dengan
film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra
memiliki perbedaan alur cerita. Persoalan atau konflik yang ada
dalam novel ketika sudah menjadi film terdapat penambahan atau
pengembangan kejadian yang ada dalam film tersebut. Kalau di
novel alur ceritanya lebih lengkap sedangkan kalau di film hanya
menceritakan pokok inti dari alur cerita film.
4. Perbedaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah dengan film Di Bawah
Lindungan Ka’bah
Adapun perbedaan dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
HAMKA dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R.
Saputra meliputi alur, tokoh dan ending.
a. Alur
Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA dengan
film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra
memiliki perbedaan alur cerita. Persoalan atau konflik yang ada
dalam novel ketika sudah menjadi film terdapat penambahan atau
98
pengembangan kejadian yang ada dalam film tersebut. Kalau di
novel alur ceritanya lebih lengkap sedangkan kalau di film hanya
menceritakan pokok inti dari alur cerita film.
b. Tokoh
Perbedaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA
dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R.
Saputra terletak pada tokoh utama. Dalam novel tokoh utama Hamid
diceritakan ketika Hamid masih kecil tepatnya setelah
sepeninggalan ayahnya. Kalau novel perbedaannya kita baca
membutuhkan waktu yang agak lama, sedangkan film kita
mengetahui persoalannya hanya dengan durasi 2:00:55. Kedunya
sama-sama mencintai seseorang namun berbeda status sosial.
c. Tahap Penyelesaian
Perbedaan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya HAMKA
dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra
pada tahap penyelesaian ceritanya. Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah
tahap penyelesaian ceritanya, tokoh utama Hamid meninggal setelah
mendapatkan kabar dari kampung bahwa orang yang dicintainya Zainab
meninggal. Sedangkan film Di Bawah Lindunag Ka’bah sutradara
Hanny R. Saputra tokoh utama Hamid meninggal saat bertawaf Ka’bah
tujuh kali dan mengakhiri nafasnya di Mekah.
99
B. Implementasi
Berdasarkan kesimpulan peneliti, maka dapat dilihat bahwa novel Di
Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka dengan film Di Bawah Lindugan
Ka’bah Sutradara Hanny R. Saputra memiliki persamaan dan perbedaan
yang terkandung di dalamnya. Hal ini dapat diartikan bahwa novel dengan
film tersebut memiliki kejelasan informasi yang baik, sebab terdapat
gambaran hubungan yang jelas antara dialog dengan naluri kehidupan dan
naluri kematian yang ditunjukan oleh tokoh utama yaitu Hamid dan Zainab.
Oleh karena itu, novel dengan film ini sekiranya layak untuk dijadikan
sebagai salah satu bahan ajar dalam mengajarkan aspek kesusastraan di
sekolah.
Pengkajian terhadap novel dengan film tersebut dapat melatih siswa
secara aktif di kelas, siswa akan mampu mengerti tentang persamaan dan
perbedaan dalam sebuah dialog maupun pengetahuannya mengenai naluri
ke dalam tulisannya sendiri, sehingga hasil kerja siswa dalam materi ini
akan lebih baik dan jelas.
Dalam kurikulum 2013 kelas XII SMA terdiri atas beberapa KI dan
KD, salah satunya ialah KD Membandingkan teks cerita sejarah, berita,
iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan
maupun tulisan. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi implementasi
hanya kepada membandingkan cerita fiksi dalam novel. Dalam
pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu membandingkan cerita
100
fiksi dalam novel denga film dengan baik dan benar sehingga dapat terlihat
perbedaan dari kedua objek tersebut.
Dalam membandingkan sebuah cerita fiksi dalam novel dengan
film, tentunya siswa diharapkan mampu mengetahui perbedaan dan
kesamaan yang ada pada kedua objek. Objek yang digunakan yaitu berupa
novel atau film. Dalam proses membandingkan siswa akan melihat
persamaan dan perbedaan yang terjadi walupun judul dalam kedua objek
tersebut sama. Siswa akan memperhatikan adanya naluri kehidupan dan
naluri kematian dari kedua objek, lalu membandingkan apakah ada
persamaan dan perbedaannya. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak
mengerjakan individu tetapi dalam bentuk kelompok. Objek tiap kelompok
tidak sama judulnya sehingga tidak adanya kesamaan pada saat presentasi.
Setelah proses pengerjaan selesai, siswa akan diminta untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok ini mengenai adanya perbedaan
dan kesamaan dari kedua objek.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan contoh pembelajaran bagaimana
mengajarkan aspek kesusastraan di sekolah untuk membantu rencana
pembelajaran tersebut, dalam penelitian ini akan dilampirkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan implementasi dan saran dari penelitian ini,
dapat dikemukakan beberapa saran yaitu:
1. Bagi Siswa
101
Hendaknya siswa mulai memperlajari dan memperhatikan unsur-
unsur cerita fiksi dalam novel, lebih teliti dalam melihat perbedaan yang
tampak pada novel dengan film.
2. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
Hendaknya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya
terpaku pada contoh yang ada dalam buku teks, salah satunya contoh
perbandingan dua objek yaitu novel dengan novel yang ada di buku
teks. Tetapi mencoba membandingkan antara novel dengan film dan
novel dengan film. Sehingga siswa menjadi bertambah pengetahuannya
akan materi membandingkan ini. Media belajar untuk mempelajari
materi ini juga dibuat variasi dan lebih menyenangkan sehingga siswa
merasa tidak bosan dan termotivasi dalam belajar.
3. Bagi peneliti lain
Hendaknya peneliti-peneliti serupa dapat lahir sebagai
pengembangan dan penelitian sehingga semakin memperkaya ilmu
pengetahuan.
4. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
motivasi dan salah satu sumber inspirasi sehingga penelitian ini dapat
dikembangkan ke dalam aspek yang lebih luas.
102
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Oktaviana, Susena, Agus Nuryanti. 2017. Tranformasi Makna Simbolik
Mihrab Pada Novel ke Film dalam Mihrab Cinta Karya
Habiburrahman El Shirazy: Kajian Ekstranisasi. Jurnal Sastra Indonesia
Vol 6.
Aziez, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi Sebuah Pengarang.
Bogor : Nuansa.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Eds
Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Eagleton, Terry. 2006. Teori Sastra. Yogyakarta : Jalasutra.
. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Eds Ketiga. Jakarta :
Balai Pustaka.
Endraswara, Suwardi. 2014. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : Med
Press.
Hamka. 1992. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta : Bulan Bintang.
Hanny R. Saputra. 2011. Di Bawah Lindungan Ka’bah: MD Pictures.
McQuail, D. 1997. Teori komunikasi massa. Jakarta Humanika.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gaja Mada
University Press.
NH Azhari. 2018. Pengeritan Film. Pasundan University Press.
Perdana, Dean, Mukh Doyin, Mulyono. 2017. Intertekstualitas dalam Novel
Tembang Cinta Bumi Sunda Karya Aan Merdeka Permata dengan Novel
Gajah Mada Perang Bubat Karya Langit Kresna Hariadi. Jurnal Sastra
Indonesia : Vol 6.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Kritik Sastra. Yogyakarta : Gama Media.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika Kajian Puitoka, Bahasa, Sastra, dan
Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
103
Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra; Perkenalan Awal
Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Riffaterre, 1978. Metodologi Penelitian Sastra. FBS Universitas Negeri
Yogyakarta. Medpress.
Nurcahyo, D. P. D. (2018). Pertentangan Norma-Norma Sosial Antartokoh dalam
Naskah Ontran-Ontran Pinggir Bengawan Karya Trisno Santoso (Suatu
Tinjauan Sosiologi Sastra).
Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta :
Muhammadiyah University Press.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Susanto, C. W., Hadi, I. P., & Aritonang, A. I. (2019). Penerimaan Penonton
Terhadap Pluralisme dalam film “Cek Toko Sebelah”. Jurnal e-
Komunikasi, 7(1).
Suharianto. 1982. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta : Widya Duta.
Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMTA. Jakarta: Erlangga.
Sudjiman, Panuti. 1998. Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw. A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta : Pustaka Jaya.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.
Tuloli, Nani. 2002. Kajian Sastra. Gorontalo : BMT Nurul Janah.
Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santoso. 2011. Teori dan Implementasi.
Surakarta : Yuma Pustaka.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh
Melani Budianta. Jakarta : PT Gramedia.