perbandingan aktivitas gelombang alpha...
TRANSCRIPT
i
PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG ALPHA
ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) OTAK SAAT
DIPERDENGARKAN MUROTTAL AL-QUR’AN SURAH AL-
WAQIAH AYAT 1-40 PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Laporan ini penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH:
Rahmawati
NIM 11151030000100
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYADengan ini saya menyatakan bahwa :
1.
2.
1-') .
Laporan ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata
1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jika dikernudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 22 Oktober 2018
Rahmawati
LEM BAII PERS ETUJ UAN PEM BIMBING
PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG ALPIIA ELEKTROENSEFALOGRAFI
(EEG) OTAK SAAT DIPERDBNGARKAN MUROTTAL AL-QUR'AN SURAH AL-
WAQTAH AYAT l-40 PADA !\{A}TASTSWA FAKIJLI'AS KEDOKTERAN UIN SYARIF
HIDAYATULI-AH JAKARTA
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran untuk Mernenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked)
Oieh
RahmalvatiNIM : i 1151030000100
Pembimbing I
dr. Ahmad Azwar Habibi, M.biornedNIP 1 98005222009121005
Alfiah, S
NIP 1972\g., M.Ag2172A03122001
PT{O GRAM STTJDI KED O KTERAN FAKULTAS KED OKTERAN
TJNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKAR'TA 1440 TV2O18 M
ilt
i,BMBAR PENGESAIIAN
Laporan Penclitian berjudul PERBANDINGAN AKTIVITAS GELOMBANG ALPHAELBKI'ROENSEFALOGRAFI (EEG) OTAK SAAT DIPERDENGARKAN MUROTTALAt -QUR'AN SURATI AL-WAQIATI AYAT 1-40 I'ADA MAI{ASISWA FAKULTASKEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA yang diajukan oleh
Rahn'rawati (l I151030000100), telah diajukan dalarn sidang Fakultas Kedokteran pada tanggal
22 oktober 2018. Laporan penelitian ini telah diterirna sebagai saiah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada Program Studi Kedokteran.
Ciputat. 22 Oktober 2018
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
Pembimtring I
dr. Ahmad Azwar Habibi, M.biomedNIP : 19804522200912 I 005
dr- I-uc ina, M.biomed dr. Hi tra Faisal, M.T
1 1001NIP: 0305201 80
Pimpinan Fakultas
Kaprodi Kedokteran FK UIN
, Ph.D., Sp PD-I(EMD dr. Achmad Zaki, M.EpiC, Sp. OTNIP : 1978050720C501 100s
IV
Alfiah, SAg., M.AgNIP : 197212172003122001
Penguji I
11232003121003
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “perbandingan aktivitas gelombang Alpha Elektroensefalografi pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan saat diperdengarkan murottal surah
Al-Waqiah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta” untuk menyelesaikan studi sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Alhamdulillah wa syukurillah saya mendapatkan banyak bimbingan,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat menyelesaikan
penelitian ini. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Hari Hendarto, Sp. PD-KEMD,PhD, FINASIM selaku dekan Fakultas
Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh staf pengajar
yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis selama pendidikan di
Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Ahmad Azwar Habibi, M.biomed selaku pembimbing I dan Ibu Alfiah,
S.Ag., M.Ag selaku pembimbing II yang selalu memberikan masukan dan
arahan kepada penulis di tengah-tengah kesibukannya.
3. Orang tua penulis, Drs. H. Muh. Syatha dan Hj. Hasmiah, Kakak saya
Ahmad Syatha, S.Kom., Rasdiyanah Syatha, A.Md.Keb., dan Abd. Haris,
S.H atas semangat, dukungan, masukan dan juga doanya hingga penulis
mampu mengerjakan skripsi ini dengan baik.
4. Keluarga besar Pondok Pesantren DDI Lil Banat Parepare Direktorat
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama RI yang
telah memberikan beasiswa (PBSB) sehingga saya bisa meneruskan
pendidikan di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Kepada teman seperjuangan riset, atas motivasi dan kerjasamanya dalam
kesuksesan proses penelitian Khusnul Khatimah, Annisah Nur Rahmah
dan Nur Fauziah Syam.
vi
6. Terima kasih kepada Almarhumah Nurbaiti yang telah mengajukan judul
dan mengajak saya untuk melakukan penelitian ini.
7. Keluarga Costavera (CSSMoRA 2015), Amigdala (PSKed 2015), dan
seluruh keluarga besar CSSMoRA UIN Jakarta.
8. Mba Ana selaku teknisi di klinik dan seluruh staf Klinik Zamzam bintaro
atas segala bantuannya.
9. Terima kasih kepada Nurlaelatul Qadria, Atiqah Murtadha, Nurfadhilah,
Monalisa, Kak Suharni, Kak Astuti Akin dan Kak Muhammad Fadli Azis,
ST, MSc. atas segala dukungan yang telah diberikan.
Saya menyadari dalam laporan penelitian ini masih banyak terdapat
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan agar laporan penelitian ini menjadi lebih baik.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Ciputat, 22 Oktober 2018
Penulis
vii
ABSTRAK
Latar belakang Beberapa penelitian telah membuktikan secara terpisah manfaat
mendengarkan Al-Qur’an terhadap seseorang yang mengalami gejala kecemasan.
Penelitian ini bermaksud membandingkan aktivitas gelombang alpha EEG otak
saat diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40. Metode
Sebanyak 20 subjek dipilih secara acak dari mahasiswa kedokteran angkatan
2016-2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum diberikan intervensi,
dilakukan perekaman EEG terhadap 20 subjek. Setelah itu dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kontrol 10 subjek dan perlakuan 10 subjek. Kelompok perlakuan
akan diberikan intervensi berupa materi mendalam tentang surah Al-Waqiah ayat
1-40 melalui kuliah,video dan gambar. Setelah itu dilakukan perekaman EEG
terhadap 20 subjek kembali. Hasil uji Mann-Withney P value 0,003 terdapat
perbedaan yang bermakna pada nilai post test antara kelompok kontrol dengan
perlakuan. Hasil uji independent T test P value 0,000 terdapat perbedaan yang
bermakna pada hasil gelombang alpha EEG antara kelompok kontrol dengan
perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah Aktivitas gelombang Alpha EEG
otak pada kelompok perlakuan lebih banyak daripada kelompok kontrol saat
diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40 pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran.
Kata kunci : Elektroensefalografi, Gelombang alpha, Murottal, Al-Waqiah
viii
ABSTRACT
Background Several studies have proved separately the advantages of listening to
the Al-Qur'an to someone who experiences symptoms of anxiety. This study aims
to compare the brain activity of alpha wave electroencephalography (EEG) when
Murottal Al-Qur’an, Surah Al-Waqiah verse 1 to 40, is listened. Method A total
of 20 subjects are randomly selected from the medical student class of 2016 to
2017 in UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Before an intervention is given, the
EEG recording is conducted on 20 subjects. Subsequently, the subjects are
divided into two groups, ten subjects for control and ten subjects for treatment.
The treatment group will be given an intervention with in-depth material related to
Surah Al-Waqiah verses 1 to 40 through lectures, videos and pictures. After that,
the EEG recording of 20 subjects is conducted again. Results Based on the Mann-
Whitney test, a P value of 0.003 is obtained there are significant differences in the
post-test value between the control and treatment group. On the other hand, a P
value of 0.000 is obtained from Independent T-Test, there are significant
differences in the EEG Alpha wave results between the control and treatment
group. The conclusion of this study shows that the Alpha EEG brain activity in
the treatment group is more than the control group when Murottal Al-Qur'an,
Surah Al-Waqiah verse 1 to 40, is listened to the medical students.
Keyword : Electroencephalography, Alpha wave, Murottal, Al-Waqiah
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 EEG RHYTHM .................................................................................... 22
Tabel 2.2 Definisi Operasional ............................................................................. 29
Tabel 4.3 Hasil Analisis uji Mann-Whitney dengan penambahan informasi rerata
dan simpang baku .................................................................................................. 37
Tabel 4.6 Hasil Uji t test tidak berpasangan dengan melaporkan nilai p .............. 38
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 0.2.1 Hasil Post Test Al-Qur’an Surah Al-Waqiah ayat 1-40....................35
Grafik 0.2.2 Hasil Gelombang Alpha Elektroensefalografi saat Diperdengarkan
Murottal Al-Qur’an Surah Al-Waqiah ayat 1-40...................................................38
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Cerebellum ......................................................................... 17
Gambar 2.2 Anatomi telinga normal......................................................................17
Gambar 2.3 Gelombang Gamma............................................................................22
Gambar 2.4 Gelombang Beta.................................................................................23
Gambar 2.5 Gelombang Alpha..............................................................................23
Gambar 2.6 Gelombang Theta...............................................................................23
Gambar 2.7 Gelombang Delta................................................................................24
Gambar 2.8 Label for points according to 10-20 electrode placement..................24
Gambar 4.1 Hasil EEG Sampel..............................................................................39
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Jalur Transduksi Suara ..................................................................................... 19
Bagan 2.2 Kerangka Teori ................................................................................................ 27
Bagan 2.3 Kerangka Konsep ............................................................................................. 28
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Persetujuan ........................................................................................... 47
Lampiran 2 Permohonan izin penelitian dan peminjaman alat ......................................... 48
Lampiran 3 Form Inform Concent .................................................................................... 49
Lampiran 4 Lembar soal Pre test dan Post Test ................................................................ 50
Lampiran 5 Poin penilaian essai ....................................................................................... 52
Lampiran 6 Soal evaluasi .................................................................................................. 53
Lampiran 7 Instrumen EEG .............................................................................................. 58
Lampiran 8 Pemasangan EEG .......................................................................................... 60
Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesa ......................................................................................... 61
Lampiran 10 Tabel Hasil Post Test dan EEG ................................................................... 63
Lampiran 11 Riwayat Peneliti........................................................................................... 65
xiv
DAFTAR SINGKATAN
EEG : Elektroensefalografi
SSP : Sistem Saraf Pusat
CPF : Cortex Pre Frontal
xv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2
1.3 HIPOTESIS ......................................................................................................... 2
1.4 TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Utama .............................................................................................. 3
1.4.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 3
1.5 MANFAAT PENELITIAN................................................................................. 3
1.5.1 Bagi Peneliti ................................................................................................ 3
1.5.2 Bagi Institusi ............................................................................................... 3
1.5.3 Bagi Masyarakat ......................................................................................... 4
1.6 Batasan Masalah ................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 AL-QUR’AN ...................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Al-Qur’an .................................................................................. 5
2.1.2 Surah Al-Waqiah......................................................................................... 6
2.1.3 Murottal ..................................................................................................... 11
2.1.4 Al-Misyari Rasyid Alafasy ....................................................................... 13
2.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA DAN OTAK .................................. 13
xvi
2.2.1 Sistem Limbik ........................................................................................... 13
2.2.2 Memori ...................................................................................................... 17
2.2.3 Anatomi Fisiologi Telinga ........................................................................ 17
2.3 ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) ............................................................ 20
2.3.1 Sejarah ....................................................................................................... 20
2.3.2 Definisi ...................................................................................................... 20
2.3.3 Kegunaann EEG ........................................................................................ 21
2.3.4 Teknik rekaman EEG ................................................................................ 24
2.3.5 Gelombang Alpha ..................................................................................... 25
2.4 Kerangka Teori ................................................................................................. 27
2.5 Kerangka Konsep .............................................................................................. 28
2.6 Definisi Operasional ......................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 30
3.2 Waktu dan tempat penelitian............................................................................. 30
3.2.1 Waktu Penelitian ....................................................................................... 30
3.2.2 Tempat Penelitian ..................................................................................... 30
3.3 Populasi Penelitian ............................................................................................ 30
3.4 Sampel Penelitian .............................................................................................. 30
3.5 Besar Sampling ................................................................................................. 31
3.6 Kriteria Inklusi dan eksklusi ............................................................................. 31
3.6.1 Kriteria Inklusi .......................................................................................... 31
3.6.2 Kriteria eksklusi ........................................................................................ 32
3.7 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 32
3.8 Alur Penelitian .................................................................................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 34
4.1 Prosedur Penelitian ........................................................................................... 34
4.2 Hasil .................................................................................................................. 35
4.2.1 Post Test .................................................................................................... 35
4.2.2 EEG ........................................................................................................... 37
4.3 Pembahasan ....................................................................................................... 39
4.3.1 Interpretasi dan hasil diskusi ..................................................................... 39
4.3.2 Keterbatasan penelitian ............................................................................. 42
xvii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 1
5.1 Simpulan ............................................................................................................. 1
5.2 Saran ................................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44
LAMPIRAN ......................................................................................................... 47
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Terapi murottal Al-Qur’an adalah termasuk salah satu terapi religi
yang mempunyai efek terapeutik bagi orang-orang yang mendengarkannya.
Para ahli terapi suara menyatakan saraf vagus dan sistem limbik yaitu bagian
otak yang mengatur emosi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
mendengarkan murattal Al-Qur’an dengan tema kenikmatan surga terhadap
Elektroensefalografi (EEG). Pada penelitian ini responden akan diberikan
beberapa perlakuan dan kontrol yang berhubungan dengan ayat Al-Qur’an
bertemakan kenikmatan surga dan melihat pengaruhnya menggunakan alat
perekam otak yaitu EEG dengan harapan ditemukannya perubahan yang
signifikan kelistrikan pada otak responden sebelum dan setelah perlakuan.1
Pada penelitian Dr. Al Qadhi (Syakir, 2014), melalui penelitiannya di
Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan
mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, baik mereka yang bisa berbahasa
Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat
besar. Penurunan depresi, kesedihan, ketenangan jiwa, menangkal berbagai
macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang
yang menjadi objek penelitiannya. Penelitian beliau menggunakan peralatan
elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan
otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil penelitian tersebut
membuktikan bahwa Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan jiwa dan
penyembuhan penyakit.2
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah
kepada Rasulnya yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW dan telah menjadi
mukjizat yang terbesar diantara mukjizat-mukjizat yang lain.
Di dalam Al-Qur’an terkandung banyak nilai-nilai luhur yang
mencakup baik dalam seluruh aspek kehidupan manusia dalam berhubungan
2
dengan Allah maupun hubungan manusia dengan sesama manusia lainnya dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.3
EEG adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas
kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tindakan
ini menggunakan sensor khusus yaitu elektroda yang dipasang di kepala
dan dihubungkan melalui kabel menuju komputer. EEG akan merekam
aktivitas elektrik dari otak, yang direpresentasikan dalam bentuk garis
gelombang. Alat ini bisa membantu untuk mengatahui adakah perubahan
yang signifikan terhadap kelistrikan otak setelah diperdengankan murottal
Al-Qur’an.
Atas dasar penjelasan di atas, maka penulis ingin meneliti
perbandingan aktivitas gelombang Alpha EEG otak saat diperdengarkan
murottal al-qur’an surah al-waqiah ayat 1-40.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini :
1. Bagaimana perbandingan aktivitas gelombang Alpha EEG saat
diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah pada kelompok
kontrol dan perlakuan terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran ?.
2. Bagaimana perbandingan hasil Post test pada kelompok kontrol dan
perlakuan tentang Al-Qur’an surah Al-Waqiah terhadap Mahasiswa
Fakultas Kedokteran ?
1.3 HIPOTESIS
1. Aktivitas gelombang Alpha EEG otak pada kelompok perlakuan lebih
banyak daripada kelompok kontrol saat diperdengarkan murottal Al-
Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran.
2. Nilai Post test pada kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok
kontrol tentang Al-Qur’an surah Al-Waqiah.
3
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini :
1.4.1 Tujuan Utama
Mengetahui perbandingan aktivitas gelombang Alpha EEG saat
diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40 pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan Mahasiswa Fakultas
Kedokteran.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran hasil post tes surah Al-Waqiah terhadap
aktivitas gelombang Alpha pada kelompok kontrol.
b. Mengetahui gambaran hasil post tes surah Al-Waqiah terhadap
aktivitas gelombang Alpha pada kelompok perlakuan.
c. Mengetahui perbandingan hasil post tes surah Al-Waqiah antara
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
d. Mengetahui perbandingan aktivitas gelombang Alpha EEG pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini :
1.5.1 Bagi Peneliti
a. Mendapatkan pengalaman melakukan penelitian dengan metode
eksperimen.
b. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai penggunaan
alat EEG.
c. Sebagai salah satu syarat mendapat gelar Sarjana Kedokteran dari
Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.5.2 Bagi Institusi
a. Dapat menambah referensi penelitian dalam bidang kesehatan dan
agama untuk penelitian selanjutnya
b. Dapat mempromosikan Fakultas Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
c. Dapat menjadi pioner untuk riset integrasi
4
d. Menjadi pemicu untuk dilakukan lebih lanjut terkait perbandingan
aktivitas gelombang Alpha EEG otak saat diperdengarkan murottal
Al-Qur’an surah Al-Waqiah di Fakultas Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
penelitian selanjutnya.
1.5.3 Bagi Masyarakat
a. Dapat menjadi informasi untuk masyarakat bahwa Al-Qur’an dapat
dijadikan alat meditasi untuk merelaksasi pikiran.
b. Dapat menambah hasanah penambahan ilmu pengetahuan dalam
bidang kesehatan dan agama.
1.6 Batasan Masalah
a. Murottal Al-Qur’an yang digunakan surah Al-Waqiah ayat 1-40.
b. Parameter yang diamati adalah perbandingan aktifitas gelombang
Alpha EEG otak saat diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah
Al-Waqiah ayat 1-40 pada kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan pada Mahasiswa Kedokteran angkatan 2016-2017 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AL-QUR’AN
2.1.1 Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah
kepada rasulnya yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW dan menjadi telah
menjadi mukjizat yang terbesar diantara mukjizat-mukjizat yang lain.
Diturunkannya Al-Qur’an ini selama 23 tahun, dibagi menjadi dua fase yaitu
pertama makiyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah dan yang kedua
Madaniyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan di Madinah.
Maksud dari Al-Qur’an diturunkan yang paling akhir ialah agar
menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia sampai akhir zaman. Tidak
hanya bagi anggota masyarakat Arab tempat dimana kitab ini diturunkan akan
tetapi untuk seluruh umat manusia. Di dalam Al-Qur’an terkandung banyak
nilai-nilai luhur yang mencakup baik dalam seluruh aspek kehidupan manusia
dalam berhubungan dengan Allah maupun hubungan manusia dengan sesama
manusia lainnya dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.3
Al-Qur’an menurut istilah yang telah disepakati oleh para ulama
adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat yang dturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril AS, yang tertulis pada
mashahif, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya
dinilai sebagai ibadah yang di awali dengan surah Al-Fatihah dan di tutup
dengan surah an-Naas.4
Terapi murottal Al-Qur’an adalah termasuk salah satu terapi religi
yang disebut dengan perangsangan auditori murottal yaitu perangsangan
pendengaran dengan bacaan ayat-ayat aAl-Qur’an yang dikemas dalam bentuk
MP3 yang mempunyai efek terapeutik bagi orang-orang yang
mendengarkannya. Saraf vestibulokoklear (saraf kranial kedelapan) membawa
impuls suara melalui telinga diteruskan ke otak kemudian dilanjutkan ke
saraf vagus (saraf kranial kesepuluh) yang mengatur regulasi kecepatan
6
jantung dan respirasi. Para ahli terapi suara menyatakan saraf vagus dan
sistem limbik yaitu bagian otak yg mengatur emosi dan jg sebagai
penghubung antara telinga, otak, sistem otonom menjelaskan bagaimana
suara bekerja menyembuhkan gangguan fisik dan emosional.1 Membaca atau
mendengarkan Al Quran akan memberikan efek relaksasi sehingga
pembuluh darah nadi dan denyut jantung mengalami penurunan.
Perangsangan auditori murottal Al-Qur’an mempunyai efek distraksi yang
meningkatkan pembentukan hormon endorphin dalam sistem kontrol
desenden.
Peningkatan jumlah hormon endorphin mampu membuat otot
relaksasi dan pengalihan perhatian dari rasa sakit. Selain itu, terapi
murottal Al-Qur’an mampu menstimulasi hypothalamus memproduksi
neuropeptide. Neuropeptide memberikan efek pada tubuh berupa
kenyamanan yang diperoleh dari penurunan jumlah hormon kortisol,
epinefrin-norepinefrin, dopamin dan hormon pertumbuhan di dalam serum.2
Pada penelitian Dr. Al Qadhi (Syakir, 2014), melalui penelitiannya
yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil
membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’- an, baik
mereka yang bisa berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan
psikologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, ktenangan jiwa,
menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang
dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi
tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap
aliran listrik. Dari hasil uji cobaannya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an
berpengaruh besar hingga 97% dapat melahirkan ketenangan jiwa dan
penyembuhan penyakit.2
2.1.2 Surah Al-Waqiah
Surah Al-Waqiah terdiri dari 96 ayat, Nama surah Al-Waqiah, yaitu
Peristiwa dahsyat (Kiamat) telah dikenal pada masaabi SAW. Surah ini
menguraikan tentang keadaan atau peristiwa yang terjadi pada hari kiamat,
uraian tentang tiga golongan manusia yaitu penghuni surga, penghuni neraka,
7
dan golongan Khusus yang sangat dekat dan didekatkan oleh Allah SWT. di
sisi-Nya.
Secara garis besarnya, surah Al-Waqiah ini menjeaskan tentang
kenikmatan yang di dapatkan di dalam surga dan keadaan atau peristiwa
dahsyat yang akan terjadi ketika hari kiamat akan datang. Pada ayat 1-40 itu
menjelaskan tentang kenikmatan-kenikmatan dan pembagian golongan-
golongan sesuai dengan amal ibadah masing-masing individu sedangkan pada
ayat 41-96 menjelaskan tentang pembalasan yang diterima oleh seseorang
ketika pada masa hidupnya melakukan perbuatan yang tidak baik dan
melanggar perintah Allah SWT.
Pada penelitian ini mengambil surah Al-Waqiah ayat 1-40, adapun
dibawah ini menjelaskan tentang intisari dari kandungan ayat-ayat tersebut
yang di jelaskan di dalam buku Al-Lubab, yaitu :
حيم حمه انره انره بطم للاه
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang“
AYAT 1-14
افعت ﴿﴾ إرا وقعج انىاقعت ﴿﴾ نيص نىقعخهب كبربت ﴿﴾ خبفضت ره
ىبثب ﴿﴾ ب ﴿﴾ فكبوج هببء م ب ﴿﴾ وبطهج انجببل بط ج الرض رج إرا رجه
وكىخم أزواجب ثلثت ﴿٧﴾ فأصحبة انميمىت مب أصحبة انميمىت ﴿٨﴾ وأصحبة
بىن ئك انمقره ـ ببقىن ﴿﴾ أون ببقىن انطه انمشأمت مب أصحبة انمشأمت ﴿٩﴾ وانطه
ه الخ ريه ﴿﴾ نيه ﴿﴾ وقهيم م ه الوه ﴿﴾ في جىهبث انىهعيم ﴿﴾ ثههت م
Artinya :
(1) Apabila terjadi hari kiamat, (2)Tidak seorangpun dapat berdusta tentang
kejadiannya, (3) (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan
meninggikan (golongan yang lain),(4)Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-
dahsyatnya, (5) Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, (6)
8
Maka jadilah ia debu yang beterbangan, (7) Dan kamu menjadi tiga golongan,
(8) Yaitu golongan kanan, Alangkah mulianya golongan kanan itu, (9) Dan
golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. (10) Dan orang-orang
yang beriman paling dahulu, (11) Mereka itulah yang didekatkan kepada
Allah, (12) Berada dalam jannah kenikmatan, (13) Segolongan besar dari
orang-orang yang terdahulu, (14) Dan segolongan kecil dari orang-orang
yang kemudian.
Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat 1-14 :
1. Kiamat adalah sesuatu yang pasti dan jelas, sampai-sampai ia hanya
dinamai Al-Waqiah/peristiwa dahsyat, tanpa menjelaskan peristiwa
dahsyatnya apa ia. Itu karena kejadiannya sedemikian jelas dan pasti,
sehingga walaupun tidak dijelaskan, ia telah diketahui.
2. Hari kiamat menjungkirbalikkan sistem yang berlaku dalam kehidupan
dunia ; orang-orang yang dimuliakan di dunia dapat menjadi hina diakhirat,
begitupun sebaliknya. Di akhirat tidak ada lagi kaitan sebab akibat
melainkan yang nampak adalah peranan Pencipta segala sebab, yaitu Allah
SWT.
3. Pada hari kiamat, secara umum manusia terbagi tiga golongan besar.
penghuni neraka, penghuni surga, dan golongan elite yang mendahului
selainnya masuk surga karena di kehidupan dunia mereka mendahulukan
Allah SWT. dari selain-Nya, sehingga di dekatkan Allah SWT. ke sisi-Nya.
AYAT 15-26
خهكئيه عهيهب مخقببهيه ﴿﴾ يطىف عهيهم ونذان ىضىوت ﴿﴾ م عهى ضرر مه
عيه ﴿٨﴾ له يصذهعىن عىهب ول ه مه خههذون ﴿٧﴾ بأكىاة وأببريق وك أش م م
ب يشخهىن ﴿﴾ مه ب يخخيهرون ﴿﴾ ونحم طير م مه يىسفىن ﴿٩﴾ وفبكهت م
وحىر عيه ﴿﴾ كأمثبل انهؤنؤ انمكىىن ﴿﴾ جساء بمب كبوىا يعمهىن ﴿﴾
ل يطمعىن فيهب نغىا ول حأثيمب ﴿﴾ إله قيل ضلمب ضلمب ﴿﴾
9
Artinya :
(15) Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, (16)
Seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan, (17) Mereka dikelilingi oleh
anak-anak muda yang tetap muda, (18) Dengan membawa gelas, cerek dan
minuman yang diambil dari air yang mengalir, (19) Mereka tidak pening
karenanya dan tidak pula mabuk, (20) Dan buah-buahan dari apa yang
mereka pilih, (21)Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. (22)
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, (23) Laksana mutiara yang tersimpan
baik, (24) Balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan, (25) Mereka tidak
mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang
menimbulkan dosa, (26) Akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat 15-26 :
1. Di dalam surga tersedia aneka kenikmatan. Mulai dari bidadari-bidadari,
remaja-remaja lelaki dan perempuan yang bertugas melayani penghuni
surga. Tetapi dari segala kenikmatan-kenikmatan itu, nikmat yang paling
besar adalah “kedekatan kepada Allah SWT.”
2. Kebahagianan tidak hanya tercermin dalam hunian indah dan kelezatan
makanan dan minuman, tetapi juga pendamping yang serasi dan rasa aman
sejahtera yang bersinambung, tidak ada pelecehan, kebohongan,
pengkhianatan, dan keculasan.
3. Dosa dan sikap yang tidak senonoh adalah dua hal yang membuahkan
kegelisahan dan bertentangan dengan dengan rasa damai.
AYAT 27-40
خضىد ﴿٨﴾ وطهح وأصحبة انيميه مب أصحبة انيميه ﴿٧﴾ في ضذر مه
طكىة ﴿﴾ وف بكهت كثيرة ﴿﴾ له مذود ﴿﴾ ومبء مه ىضىد ﴿٩﴾ وظم مه مه
رفىعت ﴿﴾ إوهب أوشأوبههه إوشبء ﴿﴾ مقطىعت ول ممىىعت ﴿﴾ وفرظ مه
10
ه صحبة انيميه ﴿٨﴾ ثههت م فجعهىبههه أبكبرا ﴿﴾ عربب أحرابب ﴿٧﴾ ل
ه الخريه ﴿﴾ نيه ﴿٩﴾ وثههت م الوه
Artinya :
(27) Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, (28)
Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, (29) dan pohon pisang yang
bersusun-susun (buahnya), (30) dan naungan yang terbentang luas, (31) dan
air yang tercurah, (32) dan buah-buahan yang banyak, (33) yang tidak
berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya, (34) Dan kasur-kasur
yang tebal lagi empuk, (35) Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung, (36) dan Kami jadikan mereka gadis-
gadis perawan, (37) Penuh cinta lagi sebaya umurnya, (38) (Kami ciptakan
mereka) untuk golongan kanan, (39) (yaitu) segolongan besar dari orang-
orang yang terdahulu, (40) Dan segolongan besar pula dari orang-orang yang
kemudian.
Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat 27-40 :
1. “kanan” disimbolkan dengan hal-hal yang baik atau keinginan
memperoleh yang baik, karena itu dianjurkan segala sesuatu dimulai
dengan langkah atau arah kanan dan dengan menggunakan tangan kanan.
Begitupun sebaliknya adalah arah/tangan kiri.
2. Di surga tidak ada sesuatu yang tidak berguna, tidak ada pula yang
mengeruhkan atau mencemaskan penghuninya, karena itu pohon
bidaranya pun dilukiskan sebagai “tidak berduri” demi kenyamanan
penghuni surga.
3. Segala yang dihidangkan di dalam surga, kendati namanya sama dengan
yang telah dikenal di dunia, namun hakikatnya berbeda. Karena itu,
jangan anggap pisang yang berada di surga sama denga pisang yang ada
di dunia.
4. Allah SWT. melukiskan keadaan surgawi dan neraka sesuai dengan apa
yang tergambar dalam benak manusia. Tetapi hakikatnya yang sebenarnya
tidak dapat terlukiskan.
11
5. Di hari kemudian, perempuan tua yang masuk surga akan memasukinya
dalam keadaan muda belia dan cantik memesona.5
2.1.3 Murottal
Murottal adalah merupakan rekaman suara Al-Qur’an yang
dilagukan oleh seorang Qori’ (Pembaca Al-Qur’an) (Purna,2016). Lantunan
Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia
merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling
mudah dijangkau. Suara atau lantunan ayat-ayat Al-Qu’an dapat menurunkan
hormon-hormon stres, megaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan
perasaan rileks, dan mengalihkanperhatian dari rasa takut, cemas dan tegang.
(heru 2008).6
Terapi murottal dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah
dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad Al Khadi
direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research,
Amerika Serikat, dengan hasil penelitian menyebutkan bahwa mendengarkan
ayat suci AlQur’an memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan
ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara
kuantitatif dan kualitatif oleh alat berbasis komputer.7
Murottal adalah membaca Al-Qur’an yang memfokuskan pada
dua hal yaitu kebenaran bacaan dan lagu Al-Qur’an. Karena konsentrasi
bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu Al-
Qur’an tidak dibawakn sepenuhnya. Hanya pada nada asli atau jawab dengan
tingkat suara sedang.
Manfaat terapi murottal Al-Qur’an, seperti yang telah dijelaskan
didalam Al-Qur’an surah Al-Isra : 82 :
حيم حمه انره انره بطم للاه
ل مه انقرآن مب هى شفبء ورحمت نهمؤمىيه ول يسيذ انظهبنميه إله خطبرا ووىس
Artinya :
12
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.
Al-Quran juga dikatakan As-Syifa yaitu Al-Qur’an sebagai obat
dari beberapa penyakit baik penyakit fisik maupun nonfisik. Di dalam Al-
Qur’an terdapat hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran dan
pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit fisik. Di dalam Al-Qur’an
juga dapat menyembuhkan penyakit nonfisik yaitu penyakit hati ataupun
jiwa, seperti kecemasan, kegundahan, hati, dan kesedihan (kinoysan, 2007).8
Sebagaimana yang disebutkan Heru (2008) dalam siswantinah
(2012) bahwa murottal mempunyai beberapa manfaat antara lain :
a. Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil akan mendapatkan
ketenangan jiwa.
b. Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara
manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat
yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon endorfin
alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa
sakit, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung,
denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih lambat
tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran
yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.9
Seperti yang dikatakan pada penelitian sebelumnya bahwa ketika
mendengarkan Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan bagi
pendengarnya. Hal ini sesuai dengan penelitian (O’riordan, 2002) yang
mengatakan terapi music dan murottal Al-Qur’an bekerja pada otak,
diamana ketika didorong oleh rangsangan dari luar (terapi musik dan Al-
Qur’an), maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide.
Molekul ini akan menyangkutkan kedalam reseptor-reseptor mereka yang
ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa
kenikmatan.10
13
2.1.4 Al-Misyari Rasyid Alafasy
Shaikh Mishary Rashid Alafasy lahir di Kuwait pada tanggal 5
September 1976, beliau mengambil studi Islam di Universitas Islam Madinah
dan belajar Alquran di College of the Holly Quran. Shaikh Mishary Rashid
saat ini telah menikah dan dikaruniai 2 orang putri dan 2 orang putra. Dalam
belajar qiro’ah beliau belajar kepada Shaikh Ahmed Abdulaziz Al-Zaiat,
Ibrahim Ali Shahata Al-Samanodei and Abdurarea Radwan.
Selain sebagai seorang qari, Sheikh Mishary Rashid Al-Afasy juga
merupakan seorang imam di Masjid Al-Kabir (Grand Mosque) di Kuwait
City sebagai Imam Masjid ketika Ramadhan dan Taraweeh.
Pada tahun 2007, beliau terbang ke Amerika dan mengunjungi dua
masjid di Amerika Serikat: Islamic Center of Irvine (ICOI) di California dan
Islamic Center di Detroit (ICD) di Michigan.11
Mohammed Rashid Al-Afasy (juga dijuluki Abu Nora), adalah
seorang Imam terkemuka dan produktif dan seorang qur'an Al-Quran yang
sangat baik yang berasal dari Kuwait. Al-Qur'an Suci adalah subjek dari
minat dan pembelajaran Imam yang besar ini dan karenanya, tidak
mengherankan ketika dia menghafal Kitab Allah dalam beberapa tahun itu
sendiri. Selain suaranya yang merdu dan emosional, dia telah berhasil
merebut perhatian dari bigwigs di bidang pengetahuan Islam seperti Syekh
Ibrahim Ali Shehata Al-Samanodi, Sheikh Abdur Area Radwan, dan juga
syekh besar Ahmed Abdulaziz Al-Zaiat. Langkah selanjutnya adalah
keputusannya untuk mengejar pendidikan tinggi di Islam dan Alquran
universitas Madinah, Arab Saudi. Saat ini, Mishary Rashid Alafasy
memimpin doa sebagai Imam di Masjid Al-Kabir di Kuwait.12
2.2 ANATOMI DANFISIOLOGI TELINGA DAN OTAK
2.2.1 Serebellum
Serebellum (otak kecil) merupakan versi miniatur dari cerebrum
(permukaannya juga bergelombang), serebellum dilindungi oleh cerebellar
cortex dan memiliki satu kumpulan deep cerebellar nuclei yang
14
memproyeksi informasi ke korteks dan menerima proyeksi dari korteks.
Serebellum terletak di permukaan lateral dan dorsal dari pons.
Gambar 2.1 Anatomi Cerebellum (Ira. Puspitawati. 1999)
Serebellum menerima informasi visual, auditor, vestibular, dan
somatosensori. Selain itu ia juga menerima informasi tentang gerakan otot
individu yang dikontrol oleh otak. Serebellum mengintegrasikan
informasi-informasi yang didapat dan memodifikasi dalam bentuk
gerakan-gerakan motorik yang terkoordinasi dan halus. Kerusakan pada
serebellum yang parah dapat menyebabkan seseorang tidak mampu untuk
berdiri.13
Serebellum adalah baigian otak yang seukuran bola kasti yang
sangat berlipat serta terletak di bawah lobus oksipital koreks dan melekat
ke punggung bagian atas batang otak.
Di serebellum ditemukan neuron individual dalam jumlah empat
kali lebih banyak daripada di bagian otak lainnya dan hal ini menunjukkan
pentingnya struktur ini. Serebellum terdiri dari tiga bagian yang secara
fungsionanya berbeda.
Secara spesifik, bagian-bagian serebellum melakukan fungsi-fungsi
1. Vestibuloserebelum
15
Vestibuloserebelum penting untuk mempertahankan
keseimbangan dan kontrol gerakan mata.
2. Spinoserebelum
Spinoserebelum meningkatkan tonus otot dan mengoordinasikan
gerakan volunter terampil. Bagian otak ini sangat penting
memastikan waktu yang tepat bagi kontraksi berbagai otot untuk
mengoordinasikan gerakan yang melibatkan banyak sendi.
3. Serebroserebelum
Serebroserebelum berperan dalam perencanaan dan inisiasi
aktivitas volunter dengan memberikan masukan ke daerah motorik
korteks. Bagian ini juga yang menyimpan ingatan prosedural.
Serebelum bahkan memiliki tanggung jawab ang luas, misalnya
mengoordinasikan akuisisi masukan sensorik oleh otak.14
2.2.2 Sistem Limbik
Sistem limbik organ ini terletak di bagian tengah organ otak yang
nantinya akan bekerja dalam kaitan ekspresi perilaku instinktif, emosi dan
hasrat-hasrat dan merupakan bagian otak yang paling sensitif terhadap
serangan. Organ ini akan banyak dibahas pada penelitian ini karena
berkaitan tentang ekspresi perilaku instinktif, emosi dan hasrat-hasrat.14.15
Sistem limbik secara filogenetik kuno terdiri atas beberapa struktur
kortikal dan subkortikal, dengan koneksi yang kompleks dan luas. Hal ini
menjadi dasar fundamental neuralis terhadap aspek naluri dan emosi dari
perilaku serta fungsi ingatan. Sistem ini kaya akan interkoneksi degan
hipotalamus, di mana kondisi emosi dipegaruhi dan diperantarai oleh,
perubahan-perubahan kondisi fisiologi dan biokimia. Nama sistem limbik
berasal dari lokasi dari beberapa komponen utamanya yang terletak pada
pinggiran medial dari hemisfer serebral. Sistem limbik terdiri atas
beberapa struktur dengan interkoneksi kompleks dan berapa serabut-
serabut utama dari jaras-jaras yag diproyeksikan ke hipotalamus. Masukan
kuat ke sistim limbik dari berbagai area asosiasi neokorteks berkaitan
16
dengan kompleks perilaku yang terarah oleh suatu tujuan ke perilaku
primitif, naluriah, dan homeostatis internal dalam suatu kaskade koneksi
neuralis.
Secara sederhana, masukan atau stiulus bisa didapat dari dunia luar
dari berbagai bentuk (peglihatan, pendengaran, perabaan) dan
memperhalusnya di korteks asosiasi parieto-oksipital. Informasi ini
kemudian dibawa menuju korteks asosiasi frontalis yang berperan dalam
perilaku perencanaan (regulasi) dan juga menuju area asosiasi temporalis
inferior, dimana informasi dapat mencapai status supramodal dan memiliki
arti. Pintu masuk ke dalam sistem limbik dapat melalui amigdala maupun
secara tidak langsng melewati formasi hipokampal, melalui area
entorkinal. Amigdala sangat penting dalam arti tambahan motivasi dan
pengalaman emosi. Informasi yang masuk ke dalam formasi hipokompal
memungkinkan adanya kaitan dengan pengalaman-pengalaman terdahulu,
karena formasi hipokompal penting dalam proses ingatan dan pebelajaran.
Pada manusia, emosi sosial merupakan suatu pengalaman dan
diekspresikan bisa berbeda di antara idividu, misalnya cinta dan benci,
cemburu dan iri hati, kebanggaan diri dan rasa bersalah, empati dan
simpati. Suasana hati mencerminkan status afeksi yang diperpanjang,
yang dapat merefleksikan respon-respon yang sesuai terhadap lingkungan
atau dapat juga bersifat patologis, misalnya depresi, cemas dan ekstasi.16
Norepinefrin, dopamin, dan serotonin adalah neurotransmiter di
jalur-jalur untuk emosi dan perilaku. Mekanisme neurofisiologis
mendasar yang berperan dalam observasi sebagian besar masih belum
diketahui, meskipun neurotransmiter norepinefrin, dopamin, dan
serotonin diperkirakan juga berperan. Serotonin dan norepinefrin adalah
caraka sinaps di daerah limbik otak yang terlibat dalam kesenangan dan
motivasi, yang mengisyaratkan bahwa kesedihan yang berlebihan dan
hilang minat (tidak ada motivasi) pada pasien dpresi berkaitan paling
sedikit dengan gangguan daerah ini oleh defisiensi atau penurunan
efektifitas neurotransmiter-neurotransmiter ini.14
17
2.2.3 Memori
Memori adalah penyimpangan pengetahuan yang dapat diingat
kembali kemudian. Belajar dan mengingat merupakan dasar bagi individu
untuk mengadaptasikan perilaku mereka dengan lingkungan eksternal
tertetu. Perubahan-perubahan saraf yang berperan dalam retensi atau
penyimpanan pengetahuan dikenal dengan jejak memori. Penyimpanan
informasi atau memori yang diperoleh dilakukan paling sedikit dalam 2
cara : ingatan jangka panjang dan ingatan jangka-pendek. Ingatan jangka
pendek berlangsung beberapa detik hingga jam, sedangkan ingatan jangka
panjang dipertahankan dalam hitungan hari hingga tahunan. Proses
pemindahan dan fiksasi jejak ingatan jangka pendek menjadi simpanan
ingatan jangka panjang dikenal sebagai konsolidasi.14
2.2.4 Anatomi Fisiologi Telinga
Alat indera manusia terdiri dari indera penglihatan, indera
pendengaran dan keseimbangan, indera penciuman, indera pengecap, serta
indera peraba dan perasa. Pada penelitian ini, akan membahas indera
pendengaran yaitu telinga.
Gambar 2.2 Anatomi Telinga Normal (Richard L Drake; Wayne Vogl; Adam W
M Mitchell. Gray’s Anatomy. 2014.)17
Pada umumnya telinga terbagi menjadi telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam. Telinga luar sendiri terbagi atas daun telinga, liang
telinga dan bagian lateral dari membran timpani. Daun telinga terbentuk
oleh tulang rawan dan otot serta ditutupi oleh kulit. Ke arah liang telinga
18
lapisan tulang rawan berbentuk corong yang menutupi hampir sepertiga
bagian lateral serta dua pertiga lainnya dari liang telinga ini dibentuk oleh
tulang yang juga ditutupi kulit yang melekat erat dan berhubungan dengan
membran timpani. Bentuk daun telinga dengan berbagai tonjolan dan
cekungan serta bentuk liang telinga yang lurus dengan panjang sekitar 2,5
cm, akan menyebabkan terjadinya resonansi bunyi sebesar 3500 Hz.
Pendengaran adalah persepsi energi suara oleh saraf. Pendengaran
melibatkan dua aspek : identifikasi suara dan lokalisasinya.
Gelombang suara adalah getaran udara yang merambat. Gelombang
suara terdiri dari daerah-daerah bertekanan tinggi akibat kompresi molekul
udara dan bergantian dengan daerah-daerah bertekanan rendak akibat
peregangan molekul. Setiap alat yang mampu menghasilkan gangguan
pola molekul udara seperti itu adalah sumber suara.
Suara ditandai oleh nadanya (pitch), intensitasnya (kekuatan), dan
warna suaranya (timbre)
Nada suatu suara ditentukan oleh frekuensi getaran. Semakin besar
frekuensi getaran, semakin tingg nada. Telinga manusia daat mendeteksi
gelombang suara engan frekuensi dari 20 hingga 20.000 siklus perdetik
atau Hertz, tetapi paling peka untuk frekuensi antara 1000 dan 4000 Hz.
Intensitas atau kekuatan suara bergantung pada amplitudo gelombang
suara atau perbedaan tekanan antara daerah pemadatan bertekanan tinggi
dan daerah peregangan bertekanan rendah. Dalam rentang pendengaran,
semakin besar amplitudo, semakin keras suara. Kekutan suara diukur
dalam desibel (dB), yaitu ukuran logaritmik intensitas dibandingkan
dengan suara paling lemah yang masih terdengar-ambang pendengaran.
Warna suara atau kualitas, suatu suara bergantung pada overtone yaitu
frekuensi tambahan yang mengenai nada dasar. Overtone berperan
menyebabkan perbedaan karakteristik suara orang.14
19
Bagan 2.1 Jalur Transduksi Suara
Gelombang suara
Getaran membran timpani
Getaran jendela oval
Getaran tulang telinga tengah
Menekuknya rambut di sel rambutreseptor
dalam organ corti sewaktu getaran
membran basilaris menggeser rambut-
rambut ini relatif terhadap membran
tektorium di atasnya, yang berkontak
dengan rambut tersebut
Gerakan cairan di dalam koklea
Getara membran basilaris
Perubahan potensial
berjenjang (potensial
reseptor) di sel reseptor
Perubahan frekuensi potensial
aksi yang dihasilkan di saraf
auditorius
Perambatan potensial aksi ke
korteks auditorius di lobus
temporalis otak untuk persepsi
suara
20
2.3 ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG)
2.3.1 Sejarah
Pada tahun 1875, seorang dokter Inggris Richard Caton
menemukan adanya arus listrik di otak. Catton mengamati EEG dari otak
kelinci dan monyet yang dibuka (Exposed). Tahun 1924 Hans Berger,
seorang ahli sarf Jerman, menggunakan alat radio untuk memperkuat
aktivitas listrik otak yang diukur pada kulit kepala manusia. Ia mengatakan
bahwa arus listrik lemah yang dihasilkan dalam otak dapat direkam tanpa
membuka tengkorak, dan hasilnya tergambarkan secara grafis pada secarik
kertas. Kegiatan yang ia amati berubah sesuaidengan status fungsional.
Pada tahun 1934 Adrian dan Matthews diterbitkan tulisan yang berjudul
“gelombang otak manusia” dan mengidentifikasi reguler osilasi sekitar 10
sampai 12 Hz yang disebut “alpha rhythm”.18.19
2.3.2 Definisi
Pemeriksaan EEG atau biasa dikatakan Elektroensefalografi
biasanya digunakan untuk medis dan penelitian. Elektroensefalografi
adalah teknik pencitraan medis dengan membaca aktivitas listrik yang
dihasilkan yang dihasilkan oleh kulit kepala pada struktur otak. Sedangkan
EEG diartikan sebagai aktivitas listrik arus bolak-balik dari permukaan
kulit kepala setelah diambil oleh elektroda logam dan media konduktif.
EEG yang diukur langsung dari permukaan kortikal disebut
Elektroensefalografi.
EEG ini akan merekam arus yang mengalir selama perangsangan
sinaptik dari banyak dedrit neuron piramidal di korteks serebral. Antara
elektroda dan lapisan saraf, menembus melalui kulit, tengkorak dan
beberapa lapisan kulit lainnya dan hasilnya tergambarkan secara grafis
pada secarik kertas atau disimpan ke memori komputer. EEG ini aadalah
alat yang kuat yang digunakan dalam bidang neurologi dan neurologi
klinis. Pengaruh tinggi EEG berasal dari aktivitas listrik dari korteks
serebral karena posisinya dipermukaan.
EEG merupakan salah satu alat diagnostik dan monitoring penting
di bidang Neurologi, yang berfungsi menilai neurofisiologi neuron otak.
21
Interpretasi klinik temuan EEG harus dikaitkan dengan kondisi pasien
seperti gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang
lain.20
2.3.3 Kegunaann EEG
EEG dilakukan untuk (Jan Nissl, 2006)
1. Mendiagnosa dan mengklasifikasikan Epilepsi
2. Mendiagnosa dan lokalisasi tumor otak, Infeksi otak, perdarahan otak,
parkinson
3. Mendiagnosa Lesi desak ruang lain
4. Mendiagnosa Cedera kepala
5. Periode keadaan pingsan atau dementia.
6. Narcolepsy.
7. Memonitor aktivitas otak saat seseorang sedang menerima anesthesia
umum selama perawatan.
8. Mengetahui kelainan metabolik dan elektrolit
Aktifitas EEG ditunjukkan dengan ukuran Hertz untuk satuan
frekuensi, milisecond untuk durasi, serta microvolt untuk amplitudo
gelombang.11
Gelombang EEG terdiri dari gelombang Gamma (16 Hz –
100 Hz), Beta (12 – 19 Hz/ >13 Hz), Alpha (8 -13 Hz), Theta (4 – 7 Hz),
Delta (0.5 – 4 Hz).21
22
Tabel 2.1 EEG RHYTHM
Rhythm Frequency Normal Example Abnormal Example
Alpha 8-13 waking posterior
Rhythm in older
children and
adults. Mu rhythm.
Alpha coma. seizure activity in
the alpha range
Beta >13 Drowsiness in
children
Drug-Induced. Breach rhythm
ovver skull defect. seizure onset
in the beta range.
Theta 4-7 Drowsiness, young
children ; temporal
theta in the elderly
Structural lesion.
Encephalopathy
Delta < 4 Hz sleep, posterior
slow waves of
youth.
Focal structural lesion,
Encephalopathy
Bassel Abou-Khalil and Karl E Misulis. Atlas of EEG & Seizure
Semiology Butterworth-Heinemann/Elsevier. 2006
Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-beda serta
menandakan kondisi mental seseorang sehingga terbagi menjadi beberapa
jenis gelombang seperti dibawah ini:
1. Gamma (16 Hz – 100 Hz) Terjadi saat mengalami aktivitas mental
yang sangat tinggi. Misalnya: Saat berada di arena pertandingan,
sangat panik ketakutan.
Gambar 2.3 Gelombang Gamma (Gamboa Hugo. 2005)22
2. Beta (12 – 19 Hz) Saat melakukan aktivitas mental yang terjaga penuh
diperlukan ketika otak berfikir, rasional, pemecahan masalah,
gelombang otak beta terbagi menjadi 3:
- High Beta (transisi dengan gelombang gamma)
23
- Getaran Beta (15 – 18 Hz)
- Low beta (12 – 15 )
Gambar 2.4 Gelombang Beta (Gamboa Hugo. 2005)
3. Alpha (8 -12 Hz) Saat keadaan relaks, mata tertutup, mulai
mengantuk.
Gambar 2.5 Gelombang Alpha (Gamboa Hugo. 2005)
4. Theta (4 – 7 Hz) Tidur ringan, sangat mengantuk, tidur disertai
mimpi.
Gambar 2.6 Gelombang Theta (Gamboa Hugo. 2005)
24
5. Delta (0.5 – 4 Hz) Amplitudo tegangan mencapai 10 mV biasanya
dalam keadaan tidur lelap tanpa mimpi, koma, dan keadaan
anestesi.21
Gambar 2.7 Gelombang Theta (Gamboa Hugo. 2005)
2.3.4 Teknik rekaman EEG
Untuk penempatan elektroda-elektroda menggunakan sistem 10-20,
yang ditemukan pada tahun 1958, International Federation in
Electroensephaalography and Clinical Neurophysiology. Kepala dibagi
menjadi jarak proporsional dari bagian depan tengkorak sampai ke seluruh
wilayah otak. Penempatannya sesuai dengan label elektrodanya :
- F untuk Frontal
- C untuk Central/pusat
- T untuk Temporal
- P untuk Posterior, dan
- O untuk Oksipital
Kemudian disertai dengan angka-angka yang terdapat pada sisi
kanan dan kiri. Angka ganjil untuk sisi kiri kepala dan angka genap disisi
kanan. Kiri dan kanan ditentukan dari sudut pandang subjek.
Gambar 2.8 Label for points according to 10-20 electrode placement (Teplan M.
2002)
25
Susunan peletakan elektroda seperti gambar diatas, setiap elektroda
kulit kepala terletak dekat pusat otak tertentu, misalnya F7 terletak dekat
pusat kegiatan rasional, Fz dekat pusat atensi dan motivasi, F8 dekat
sumber implus emosional. C3, C4, dan Cz berhubungan dengan fungsi
motorik dan sensorik. P3, P4, dan Pz aktivitas presepsi dan diferensiasi.
Prosesor emosional berada dekat T3 dan T 4. Sedangkan T5 dan T6
adalah fungsi memori. Pada daerah viseral terdapat O1 dan O2.18
Cara dasar untuk menempelkan elektroda ke kulit kepala. Aplikasi
elektroda yang menggunakan gel adalah sebagai berikut :
1. Cari posisi untuk elektroda yang menggunakan sistem penempatan
elektroda 10-20.
2. Helai rambut terpisah diatas posisi elektroda dengan menggunakan
ujung kayu dari aplikator.
3. Bersihkan kulit mati dan kotoran dari daerah dengan bahan pembersih
abrasif seperti Omni-Prep or NuPrep
4. Sendok beberapa pasta elektroda ke elektroda
5. Tempatkan elektroda pada posisi diatas kulit
6. Masukkan bantalan kasa di atas elektroda dan dorong kepala dengan
kuat, menyediakan segel yang mencegah elektroda jatuh dari kepala.20
2.3.5 Gelombang Alpha
Gelombang Alpha (Gamboa Hugo. 2005)
Gelombang Alpha manusia didefinisikan sebagai osilasi dalam
potensi listrik dalam rentang 8-12 Hz, biasanya dicatat sebagai gelombang
sinusoidal dengan amplitudo yang lebih besar pada daerah posterior,
khususnya selama mata tertutup.24
Ketika mata terbuka gelombang alpha
dilemahkan. Karena rhythm occipital berada dalam rentang alpha, istilah
rhythm alpha digunakan untuk irama dominan posterior.20
Gelombang Alpha dapat direkam dengan baik pada area visual di
daerah oksipital. Gelombang Alpha yang sinkron dan teratur akan hilang,
26
kalau subyek membuka matanya yang tertutup. Jadi yang dapat
mengakibatkan gelombang-gelombang EEG adalah sel-sel saraf di korteks,
walaupun diketahui juga bahwa struktur-struktur subkortikal, seperti
talamus dan formatio retikularis mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
gelombang-gelombang kortikal itu.
Irama Alpha terlihat pada rekaman individu dalam keadaan sadar
dan istirahatserta mata tertutup. Pada keadaan mata terbuka irama Alpha
akan menghilang, irama yang terlihat adalah irama lamda yang paling jelas
terlihat bila individu secara aktif memusatkan pandangannya pada suatu
yang menarik perhatiannya. Ditinjau dari irama Alphanya dapat dibedakan
tiga golongan manusia, sekelompok kecil yang memperlihatkan sedikit
sekali atau tidak mempunyai irama Alpha, sekelompok kecil lagi yang
tetap memperlihatkan irama Alpha walaupun kedua mata dibuka, dan
diantara kedua ekstrem ini terletak sebagian besar manusia yang
menunjukkan penghilangan irama Alpha ketika membuka mata. Berturut-
berturut ketiga kelompok ini disebut sebagai kelompok Alpha M (minimal
atau minus), Alpha P (persisten), Alpha R (responsive).23
27
2.4 Kerangka Teori
Bagan 2.2 Kerangka Teori
28
2.5 Kerangka Konsep
Bagan 2.3 Kerangka Konsep
29
2.6 Definisi Operasional
Tabel 2.2 Definisi Operasional
No Variabel Defenisi
Operasional
Alat Cara Pengukuran Skala
1 Gelombang
Alpha
Gelombang
Alpha
memiliki
frekuensi 8-12
Hz. Orang
yang rileks.
EEG
Denga
menggunakan alat
EEG alat yang
hasilnya akan
tergambar di layar
komputer
Numerik
2 Nilai Hasil yang
didapatkan
dari lembar
Post test
tentang surah
Al-Waqiah
Lembar Post test
Menyesuaikan
dengan kunci
jawaban yang telah
ditetapkan sesuai
dengan lembar soal
Surah Al-Waqiah
ayat 1-40
Numerik
30
3 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitiaan ini merupakan penelitian menggunakan metode
eksperimental.
3.2 Waktu dan tempat penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan Mei hingga september 2018.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di Fakultas Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Klinik Zamzam Bintaro.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa
Kedokteran Angkatan 2016-2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.4 Sampel Penelitian
Teknik sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah
Probability sampling berupa simple random sampling. Probability
KEGIATAN WAKTU
Perekaman EEG I dan
Pembagian soal Pre Test
(Kel. Kontrol dan
Perlakuan)
7-12 Mei 2018
Intervensi I (Pemberian
materi mengenai surah Al-
Insyiqaq )
27 Mei 2018
Intervensi dengan
pemberian booklet 26 Mei-6 September 2018
Intervensi II (Pemberian
materi mengenai surah Al-
Insyiqaq )
7 September 2018
Perekaman EEG II dan
Pembagian soal Post Test
(Kel. Kontrol dan
Perlakuan)
5-10 September 2018
31
sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling,
sedangkan simple random sampling merupakan teknik sampling sederhana
karena pengambilan sampel aanggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata dalama populasi itu.24
3.5 Besar Sampling
Rumus besar sampling penelitian analitik numerik tidak
berpasangan :
N1 = N2 = 2 (( )
– )
Keterangan :
Zα = deviat baku alpha
Zβ = deviat baku beta
S = simpang baku gabungan
X1-X2 = selisih rerata minimal yang dianggap bermakna
Karena penelitian ini tidak ada kepustakaan sebelumnya, maka
penelitian ini termasuk dalam studi pendahuluan yang menggunakan 10-20
orang subjek.
Pada penelitian ini menggunakan 20 orang subjek penelitian, yang
terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dengan 10 subjek
dan kelompok perlakuan dengan 10 subjek.24
3.6 Kriteria Inklusi dan eksklusi
3.6.1 Kriteria Inklusi
- Mahasiswa Kedokteran angkatan 2016-2017 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang bersedia mengikuti proses penelitian
hingga akhir.
- Sehat
- Tidak mengonsumsi obat-obatan sedatif.
- Bisa membaca tulisan arab
32
3.6.2 Kriteria eksklusi
- Mahasiswa Kedokteran Angkatan 2016-2017 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak mengikuti salah satu proses
intervensi.
- Menderita epilepsi atau memiliki riwayat epilepsi.
- Ada gangguan pendengaran
3.7 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan :
- Lembar soal multiple choice dan esai
Lembar soal multiple choice dan esai tentang Al-Qur’an surah Al
Waqiah ayat 1-40. Lembar soal ini digunakan untuk memilih responden
yang akan dijadikan sampel penelitian.
- Audio atau alat pemutar musik
Pada penelitian ini menggunakan laptop dan speaker (pengeras suara)
,Audio atau alat pemutar musik yang berisi murottal Al-Qur’an surah
Al-Waqiah ayat 1-40 yang digunakan sebagai alat yang digunakan
responden untuk mendengarkan murottal Al-Qur’an.
- Elektroensefalografi
Elektroensefalografi merupakan alat yang digunakan untuk merekam
aktivitas listik otak dengan cara memasangkan elektroda pada kulit
kepala.
- Instrumen pendukung dalam pemeriksaan EEG (Elektroensefalografi)
Instrumen pendukung yang digunakan dalam pemeriksaan EEG
(Ensefalografi) terdiri dari alat pengukur kepala, pensil warna, alcohol
swab, plester, gel elektroda, handuk kecil.
- Lembar Informconsent
Lembar informconsent untuk meminta persetujuan kesedian menjadi
subjek penelitian, serta untuk mencatat karakteristik yang terdiri dari
nama, usia, jenis kelamin, alamat dan nomor telepon.
33
3.8 Alur Penelitian
Bagan 3.1 Alur Penelitian
4 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Prosedur Penelitian
Penelitian ini membahas tentang perbandingan hasil EEG pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan saat diperdengarkan murottal Al-
Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40 dengan cara melihat ada atau tidaknya
gelombang Alpha yang muncul pada EEG saat diperdengarkan murottal Al-
Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40.
Subjek diperdengarkan audio murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah
ayat 1-40 kemudian dilihat gambaran gelombang Elektroensefalografinya.
Pada penelitian ini menggunakan 20 sampel Mahasiswa Fakultas Kedokteran
2017-2016 yang dipilih secara random. Sampel ini dibagi menjadi dua
kelompok, 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok perlakuan.
Awalnya diberikan soal pretes berupa soal-soal yang membahas tentang surah
Al-Waqiah ayat 1-40, setelah itu dilakukan perekaman pertama untuk 20
sampel. Selanjutnya dipilih 10 orang dari 20 sampel untuk menjadi kelompok
perlakuan dimana kelompok perlakuan ini akan diberikan pelajaran atau
materi-materi tentang surah Al-Waqiah ayat 1-40 melalui kuliah, video,
booklet. Selanjutnya dilakukan perekaman kedua pada 20 sampel tersebut
untuk membandingkan hasil EEG pada kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan saat diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-
40.
35
35
4.2 Hasil
4.2.1 Post Test
Dari hasil post test kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan didapatkan rata-rata 25.0 dan 67.7. Kemudian dari hasil
post test kedua kelompok tersebut akan dilakukan uji normalitas. Uji
normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini juga dapat
digunakan untuk mengetahui jenis uji hipotesa yang akan digunakan pada
penelitian ini. Pada penelitian ini digunakan uji normalitas Shapiro-Wilk Test
karena pada penelitian ini sampel yang digunakan ada 20 subjek artinya <50
subjek. Pada penelitian ini didapatkan hasil uji normalitas pada post test
kelompok kontrol dan perlakuan P value 0.143 dan 0.008 (P value <0.05)
yang berarti data kedua kelompok distribusi tidak normal maka tidak
dilakukan uji t test tidak berpasangan. Selanjutnya karena dari uji normalitas
tadi didapatkan data berdistribusi tidak normal maka dilakukan transformasi
data agar data berdistribusi normal dan setelah dilakukan transformasi data
maka didapatkan nilai P value pada kelompok kontrol P value 0.020 dan
kelompok perlakuan P value 0.000 yang artinya P value masih > 0.05.
Grafik 4.2.1 Hasil Post Test Al-Qur’an Surah Al-Waqiah ayat 1-40
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontrol
Perlakuan
36
36
Dari hasil grafik di atas menggambarkan pada sampel 3 terlihat hasil
post test pada kelompok perlakuan lebih rendah hal ini bisa diperkirakan
dipengaruhi oleh faktor kelelahan pada sampel, dimana perekaman dan
pemberian intervensi ini dilakukan pada sore hari sehabis pulang kuliah
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi
hasil dari post test diatas pada sampel 3 yaitu kondisi sampel. Pada sampel 9,
ditemukan hasil post tes sampel setelah diberi perlakuan atau intervensi tidak
seperti hasil sampel 3 karena ketika diberikan intervensi sampel memahami
materi-materi yang telah diberikan baik melalui kuliah, video, gambar
maupun booklat sehingga hasil post test sampel 9 lebih tinggi setelah
diberikan intervensi.
Untuk mengetahui jenis uji hipotesa yang akan digunakan pada
penelitian ini maka peneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu dimana
didapatkan hasil P value lebih dari 0.05 yaitu pada kelompok kontrok P value
0.143 dan kelompok perlakuan P value 0.008 yang berarti distribusi data
kedua kelompok tidak normal maka tidak dilakukan uji t test tidak
berpasangan, selanjutnya karena dari uji normalitas tadi didapatkan data
berdistribusi tidak normal maka dilakukan transformasi data agar data
berdistribusi normal dan setelah dilakukan transformasi data maka maka
dilakukan uji normalitas kembali dan didapatkan nilai P value pada kelompok
kontrol P value 0.020 dan kelompok perlakuan P value 0.000 (P value <
0.05) yang berarti distribusi data kedua kelompok tidak normal. Maka dari itu
uji hipotesa yang digunakan peniliti adalah uji Mann-Whitney.
Setelah dilakukan uji normalitas, maka selanjutnya dilakukan uji
homogenitas atau uji kesetaraan. Uji kesetaraan dilakukan untuk mengetahui
kevalidan sebuah penelitian eksperimen. Hasil penelitian dikatakan valid
apabila tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan yang tergambarkan dengan P value >0.05 yang berarti
varian sama. Pada penelitian ini, dari data hasil post test kedua kelompok
didapatkan bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak
terdapat perbedaan yang bermakna (varian sama). Hasil dari uji homogenitas
ini didapatkan P value 0.590 (P value >0.05). Setelah dilakukan uji
37
37
homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney yaitu uji non
parametrik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan secara
signifikan pada nilai post test kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Tabel 4.1 Hasil Analisis uji Mann-Whitney dengan penambahan informasi
rerata dan simpang baku
n Median
(minimum-maksimum)
Rerata P
Kontrol
Perlakuan
10
10
25 (0-45)
67.7 (12-90)
25.0
67.7
0.003
Uji Mann-Whitney
Dari tabel diatas dapat diketahui pada penelitian ini didapatkan nilai
rarata hasilpost tes kelompok kontrol dan kelompok perlakuan adalah 25.0
dan 67.7. Sedangkan hasil uji Mann-Whitney P value 0,003 (P value) yang
berarti ada perbedaan bermakna pada nilai post test antara kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan.
4.2.2 EEG
Dari hasil EEG2 kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan didapatkan rata-rata 42.7 dan 49.0. Kemudian dari hasil EEG2 kedua
kelompok tersebut akan dilakukan uji normalitas. Pada penelitian ini digunakan
uji normalitas Shapiro-Wilk Test karena pada penelitian ini sampel yang
digunakan ada 20 subjek artinya <50 subjek. Pada penelitian ini didapatkan hasil
uji normalitas pada hasil EEG2 kelompok kontrol dan kelompok perlakuan P
value 0.171 dan P value 0.540 (P value >0.05) yang berarti data kedua kelompok
distribusi normal maka pada penelitian ini peniliti menggunakan uji Independent
T Test tidak berpasangan. Setelah dilakukan uji normalitas, maka selanjutnya
dilakukan uji homogenitas atau uji kesetaraan, hasil dari uji homogenitas ini
didapatkan P value 0.953 (P value >0.05) yang berarti pada kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan tidak terdapat perbedaan yang bermakna (varian sama) dari
hasil EEG2.
38
38
Grafik 4.2.2 Hasil Gelombang Alpha Elektroensefalografi saat
Diperdengarkan Murottal Al-Qur’an Surah Al-Waqiah ayat
1-40
Dari hasil grafik di atas menggambarkan pada sampel 1 terlihat hasil
EEG pada kelompok kontrol jumlah gelombang alphanya lebih banyak
daripada setelah diberikan perlakuan hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor kelelahan, tidak rileks saat dilakukan perekaman dan pada
saat dilakukannya perekaman sampel tertidur, dimana perekaman dan
pemberian intervensi ini dilakukan pada sore hari sehabis pulang kuliah
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi
hasil dari EEG diatas pada sampel 1 yaitu kelelahan dan mengantuk. Pada
sampel 12, ditemukan hasil EEG sampel setelah diberi perlakuan atau
intervensi tidak seperti hasil sampel 1, jumlah gelombang alpha pada sampel
12 lebih banyak setelah diberikan intervensi karena saat dilakukan perekam
sampel 12 dalam keadaan relaksasi dimana gelombang alpha akan muncul
ketika seseorang dalam keadaan relaksasi atau berupa peralihan antara
keadaan sadar dan tidak sadar.
Tabel 4.2 Hasil Uji t test tidak berpasangan dengan melaporkan nilai p
n Rerata P
Kontrol
Perlakuan
10
10
42.7
49
0.000
Uji t test tidak berpasangan
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontrol
Perlakuan
39
39
Dari tabel diatas dapat diketahui pada penelitian ini didapatkan hasil
dari uji Independent T Test hasil signifikan P value 0.000 (P value <0.05)
yang bererti ada perbedaan bermakna pada nilai EEG antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan.
Gambar 4.1 hasil EEG sampel
4.3 Pembahasan
Pada bab ini akan membahas tenatng interpretasi dan diskusi hasil
penelitian yang telah di urai di atas, keterbatasan penelitian, karakteristik
responden.
4.3.1 Interpretasi dan hasil diskusi
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa tujuan dari
dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui adakah perbandingan
aktivitas gelombang alpha EEG otak saat diperdengarkan murottal Al-Qur’an
surah Al-Waqiah ayat 1-40 pada mahasiswa kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dari hasil data post test kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan didapatkan rata-rata 25.0 dan 67.7, Sedangkan hasil uji
Mann-Whitney P value 0,003 yang berarti ada perbedaan bermakna pada nilai
post test antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil tersebut
menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sampel tentang Al-Qur’an
surah Al-Waqiah ayat 1-40 setelah diberikan intervensi atau perlakuan berupa
40
40
memberikan materi kuliah, video, booklat tentang surah Al-Waqiah ayat 1-
40.
Ketika suara masuk, suara akan menggerakkan membran timpani dan
tulang telinga tengah setelah suara menggarakkan oval window, terjadilah
pergerakan cairan di dalam koklea, dan terjadi pergerakan membran basilaris
dan menggerakkan rambut sel reseptor pada organ korti sehingga terjadilah
perubahan potensial pada sel reseptor, perubahan tingkat potensial aksi yang
dihasilkan saraf auditori masuk ke thalamus, potensial aksi disebarkan ke
seluruh korteks serebral yang dimana akan menghasilkan gelombang-
gelombang seperti alpha, beta, teta, delta, gamma, gelombang-gelombang ini
akan muncul sesua keadaan perasaan subjek. Perambatan potensial aksi ke
korteks auditori di lobus temporal otak untuk persepsi suara dan dikirim ke
sistem limbik khususnya amigdala dan serebelum sebagai pusat emosi dan
memori.14
Ketika diperdengarkan surah Al-Waqiah ayat 1-40 yang dimana ayat
tersebut memiliki makna atau tema tentang kenikmatan-kenikmatan surga
yang akan diterima oleh manusia saat berada di dalam surga. Dengan
mendengarkan Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan terhadap
pendengarnya. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah
ada perbedaan antara kelompok yang telah diberikan perlakuan atau
pemahaman lebih dalam tentang surah yang diperdengarkan yaitu Al-
Qur’an surah Al-Waqiah ayat 1-40 dengan menggunakan alat EEG untuk
melihat aktivitas gelombang alpha (gelombang yang muncul ketika
tenang/relaks)
Dari hasil EEG2 kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan didapatkan rata-rata 42.7 dan 49.0. Sedangkan dari
hasil uji Independent T Test diatas dapat diketahui pada penelitian ini
didapatkan hasil dari uji Independent T Test hasil signifikan P value 0.000
(P value <0.05) yang bererti ada perbedaan bermakna pada nilai EEG antara
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Hal diatas menandakan bahwa ketika mendengarkan Al-Qur’an dapat
memberikan ketenangan bagi pendengarnya. Hal ini sesuai dengan
41
41
penelitian (O’riordan, 2002) yang mengatakan terapi music dan murottal Al-
Qur’an bekerja pada otak, diamana ketika didorong oleh rangsangan dari
luar (terapi musik dan Al-Qur’an), maka otak akan memproduksi zat kimia
yang disebut neuropeptide. Molekul ini akan menyangkutkan kedalam
reseptor-reseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan
umpan balik berupa kenikmatan.10
Hal ini juga diperkuat dengan penelitian oleh remolda (2009) yang
mengatakan bahwa terapi religi dapat mempercepat penyembuhan, hal ini
telah dibuktikan oleh Dr. Ahmad Al Qadhi, directure utama islamic
medicine Institute for education and Research di Florida, Amerika Serikat.
Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa mendengarkan ayat suci
Al-Qur’an memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan
ketegangan urat syaraf reflektif dan hasilnya tercatat dan terukur secara
kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer.7
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Azhari,
Adhi Susanto dan Indah Soesanti (2015) yang mengatakan bahwa, bentuk
gelombang Alpha memiliki frekuensi gelombang alpha yang bernilai 8-12
Hz dengan amplitudo tegangan mencapai uV. Gelombang ini dihasilkan
ketika seseorang sedang melakukan relaksasi atau berupa peralihan antara
keadaan sadar dan tidak sadar.25.26.27
Hal ini juga diperkuat dengan penelitian Azian azamimi Abdulla,
dalam penelitiannya mengatakan bahwa besarnya gelombang alpha selama
mendengarkan bacaan Al-Qur’an lebih tinggi dibadingkan dengan kondisi
istirahat dan mendengarkan musik rock.28
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan mendegarkan Al-
Qur’an dapat memberikan ketenangan bagi yang mendengarkan hal ini bisa
diketahui dengan melakukan pengukuran EEG untuk melihat aktivitas
gelombang Alpha yang dimana gelombang alpha ini akan muncul ketika
seseorang berada dalam keadaan tenang.
42
42
Di dalam Al-Qur’an telah disebutkan didalam surah Ar-Ra’ad yang
berbunyi :
بسم هللا الرحمن الرحيم
تطمئن البلى الذين آمنىا وتطمئن قلىبهم بذكر هللا بذكر هللا لأ
Artinya :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. (Ar-Ra’ad : 28).
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang selalu kembali
kepada Allah adalah orang-orang yang beriman, Insya Allah. Mereka adalah
orang-orang yang ketika berzikir mengingat Allah dengan membaca Al-
Qur’an dan sebagainya, hati mereka akan menjadi tenang.
4.3.2 Keterbatasan penelitian
1. Faktor perancu dalam penelitian misalnya : responden kelelahan,
lantunan murottal mendayu-dayu.
2. Pemeriksaan EEG tidak secara kompleks mendeteksi apa yang
dipikirkan pasien.
43
5 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kesimpulan penelitian ini yaitu :
1. Hasil Post test surah Al-Waqiah pada kelompok perlakuan lebih
meningkat dari pada kelompok kontrol.
2. Hasil EEG saat diperdengarkan murottal Al-Qur’an surah Al-Waqiah ayat
1-40 lebih banyak pada kelompok perlakuan dari pada kelompok kontrol.
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan :
- Menambah jumlah responden.
- Mengambil angkatan yang berbeda atau membandingkan angkatan
paling muda dengan angkatan yang tua.
- Pada saat perekaman, dilakukan pada ruangan kedap suara, sehigga
tidak mempengaruhi hasil perekaman.
- Sebaiknya dilakukan pemeriksaan fisik telinga pada responden
seperti garpu tala atau audiometri.
44
DAFTAR PUSTAKA
1. Oken, B. S. Complementary Therapies in Neurology: An Evidence-Based
Approach. USA: The Parthenon Publishing Group. 2004.
2. Juliaanto, Dzulqaidah & Salsabila. Pengaruh Mendengarkan Murattal Al
quran Terhadap Penigkatan Kemampuan Konsentrasi. 2016
3. Amanah, H.St. Pengantar Ilmu Alquran dan Tafsir, Semarang: Asy-Syifa,
1994
4. Ash-Shabuni, Muhammad Ali, At-Tibyan fi Ulumil Quran, terj.
Muhammad Qadirun Nur, Jakarta: Pustaka Amani, 2001.
5. Shihab MQ, Al-Lubab Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari surah-surah Al-
Qur’an. 1 st ed. Penerbit Lentera Hati : 2012
6. Handayani Rohmi, Fajarsari dyah, Naeni Rohmah Dewi, dkk. Pengaruh
Terapi Murottal Al-Qur’an Untuk Penurunan Nyeri Persalinan dan
Kecemasan Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Akbid YLPP. 2014
7. Remolda, P. Pengaruh Al-Qur’an pada Manusia dalam Perspektif Fisiologi
dan Psikologi. http://www.theedc.com
8. Basil, Ahmad Abu (2014) Pengaruh Terapi Murottal Al Qur’an Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Di Ruang Intensive Coronary Care
Unit Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Bachelor Thesis,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO. 2017
9. Siswantinah. Pengaruh terapi murottal terhadap kecemasan pasien gagal
ginjal kronik yang dilakukan tindakan hemodialisa di RSUD kraton
kabupaten pekalongan. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2011
10. O’riordian, R. N. L. Seni penyembuhan alami : Rahasia penyembuhan
melalui energi ilahi, diterjemahkan oleh sulaiman Al- Kumaiyi dari judul
Asli The Art of sufi Healing. Bekasi : gugus pres. 2002
11. Nazar. Ahlun. Mengenal Sosok Shaikh Mishary Rashid Alafasy
https://www.makintau.com/2015/06/mengenal-sosok-shaikh-mishary-
rashid.html
45
12. Quran Central. Sheikh Mishary Rashed Alafasy.
https://www.qurancentral.com/audio/mishary-rashid-alafasy/#biography
13. Puspitawai, ira. Psikologi Faal. Jakarta : Gunadarma. 1999. Hal 71-72
14. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 8. Jakarta
: EGC. 2014
15. Untari, Ida. Kesehatan otak modal dasar hasikan SDM handal. Surakarta.
2012
16. Crosman A R. Neary D. Neuroanatomi Buku ajar ilustrasi berwarna edisi
ke 5. Manchester : Churcill livingstone elsevier. 2015. Hal 164-165
17. Richard L Drake; Wayne Vogl; Adam W M Mitchell. Gray’s Anatomy:
Anatomy of the Human Body. Elsevier; 2014.
18. Teplan M. Fundamentals Of EEG Measurement. Institute of Measurement
Science, Slovak Academy of Science. 2002
19. Dickter Chery L and Kieffaber Paul D. EEG Methods For The
Psychological Sciences. 2014.
20. Bassel Abou-Khalil and Karl E Misulis. Atlas of EEG & Seizure
Semiology Butterworth-Heinemann/Elsevier. 2006
21. Akbar, Yudiansyah. Pola Gelombang Otak Abnormal pada
Elektroencephalograph. Bandung Institute of Technology. 2014
22. Gamboa, Hugo. Gambar Signal Electroencephalograph (EEG). 2005
23. Nissl, J. Electroencephalogram (EEG).2006.
http://www.webmd.com/hw/epilepsy/aa22249.asp
24. Dahlan, Sopiyudin. Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan
kesehatan. Jakarta : arkans ; 2005. Hal.61.
25. Z. H. Murat,M. N. Taib, R. S. S. A. Kadir, A. H. Jahidin, S. Lias, R. M.
Isa, “Comparasion between the left and the right brainwaves for Delta and
theta Frequency Band after Horizobtal Rotation Intervention,” 2011. 368-
372
26. F. C. Kao, Y. K. Lin, C. C. Chen, and C. H. Huang, “Brainwaves Analysis
of Relaxation Emotion,” 2014. 308-310
46
27. Azhari Ahmad, Susanti adhi, Indah soesanti. Studi perbandingan :
Cognitive Task Berdasarkan Hasil Ekstraksi Ciri Gelombang Otak. UGM.
2015
28. Azian Azamimi Abdulah. The effect Temporal EEG Signalis While
Listening to Qur’an Recitation. Tahun 2011
47
LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Persetujuan
48
Lampiran 2 Permohonan izin penelitian dan peminjaman alat
49
Lampiran 3 Form Inform Concent
50
Lampiran 4 Lembar soal Pre test dan Post Test
51
52
Lampiran 5 Poin penilaian essai
Jelaskan makna yang anda ketahui dalam Surah Al-Waqiah!
1. Jelaskan kenikmatan-kenikmatan yang telah di janjikan Allah SWT
yang disebutkan dalam Surah Al-Waqiah !
Jawaban :
Dalam Surah Al-Waqiah :
- 1 POIN : Menjelaskan tentang keadaan di hari kiamat
- 2 POIN : Menjelaskan tentang keadaan di hari kiamat,
kenikmatan- kenikmatan surga
- 2 POIN : Menjelaskan tentang pembagian golongan-golongan di
hari kiamat, kenikmatan-kenikmatan surga
1. Kenikmatan-kenikmatan yang telah di janjikan Allah SWT yang
disebutkan dalam Surah Al-Waqiah yaitu :
POIN :
- 2 POIN : Fasilitas dan pelayanan
- 1 POIN : Makanan yang disajikan (buah dan daging)
- 2 POIN : Air yang mengalir terus-menerus dan pohon yang
berbuah banyak
53
Lampiran 6 Soal evaluasi
54
55
56
57
58
Lampiran 7 Instrumen EEG
59
60
Lampiran 8 Pemasangan EEG
61
Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesa
POST TEST
1. Uji normalitas
Tests of Normality
Kelompo
k
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Post_2 Kontrol ,222 10 ,180 ,883 10 ,143
Perlakuan ,339 10 ,002 ,779 10 ,008
a. Lilliefors Significance Correction
2. Transform
Tests of Normality
Kelompo
k
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Post_2Trans kontrol ,280 8 ,065 ,785 8 ,020
perlakuan ,395 10 ,000 ,626 10 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
3. Uji homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Post_2Trans
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,302 1 16 ,590
4. Uji man withney
Test Statisticsa
Post_2Trans
Mann-Whitney U 8,500
Wilcoxon W 44,500
Z -2,808
Asymp. Sig. (2-tailed) ,005
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] ,003
b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
62
EEG 2
1. Uji normalitas
Tests of Normality
Kelompo
k
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
T2_AlWaqia
h
kontrol ,285 10 ,021 ,890 10 ,171
perlakuan ,152 10 ,200* ,939 10 ,540
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji homogen
Test of Homogeneity of Variances
T2_AlWaqiah
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,004 1 18 ,953
3. Uji t test
63
Lampiran 10 Tabel Hasil Post Test dan EEG
Tabel Hasil Post Test
No Nama Jenis Kelamin Angkatan Kelompok Al-Waqiah
1 Amadea Azzahra S.P Perempuan 2017 Kontrol 35
2 A. Musthafa Bardah Laki-laki 2016 Kontrol 30
3 Aristya Cahyaningsih Perempuan 2017 Kontrol 40
4 Fadila Luthfi Rahmania Perempuan 2017 Kontrol 0
5 Fredianto Akil Nugroho Laki-laki 2016 Kontrol 0
6 Hafiya Widri Rikit Perempuan 2017 Kontrol 25
7 Hibban Ahmad Daffa Laki-laki 2016 Kontrol 35
8 Nashih Abdillah Laki-laki 2016 Kontrol 30
9 Nila Rahadatul Aisy Perempuan 2016 Kontrol 10
10 Raden M. Hidayat Laki-laki 2016 Kontrol 45
No Nama Jenis Kelamin Angkatan Kelompok Al-Waqiah
1 Akbar Maulana Azhari Kotta' Laki-laki 2016 Perlakuan 70
2 Annas Bachtiar Laki-laki 2017 Perlakuan 75
3 Dita Permata Perempuan 2017 Perlakuan 12
4 Ghina Aliyya Fathinnahda Perempuan 2017 Perlakuan 80
5 Ikram Syahrin Akbar Laki-laki 2016 Perlakuan 75
6 Maghfiratulliza Perempuan 2016 Perlakuan 90
7 Muhammad Rosyad Laki-laki 2017 Perlakuan 80
8 Nurul Hanifah Perempuan 2017 Perlakuan 85
9 Zahrul Fuadi Laki-laki 2017 Perlakuan 40
10 Zely Martiani Perempuan 2016 Perlakuan 70
Tabel Hasil EEG
No Nama Jenis Kelamin Angkatan Kelompok Al-Waqiah
1 Amadea Azzahra S.P Perempuan 2017 Kontrol 104
2 A. Musthafa Bardah Laki-laki 2016 Kontrol 7
3 Aristya Cahyaningsih Perempuan 2017 Kontrol 36
4 Fadila Luthfi Rahmania Perempuan 2017 Kontrol 24
5 Fredianto Akil Nugroho Laki-laki 2016 Kontrol 79
6 Hafiya Widri Rikit Perempuan 2017 Kontrol 70
7 Hibban Ahmad Daffa Laki-laki 2016 Kontrol 13
8 Nashih Abdillah Laki-laki 2016 Kontrol 33
9 Nila Rahadatul Aisy Perempuan 2016 Kontrol 35
10 Raden M. Hidayat Laki-laki 2016 Kontrol 26
64
No Nama Jenis Kelamin Angkatan Kelompok Al-Waqiah
1 Akbar Maulana Azhari Kotta' Laki-laki 2016 Perlakuan 53
2 Annas Bachtiar Laki-laki 2017 Perlakuan 91
3 Dita Permata Perempuan 2017 Perlakuan 63
4 Ghina Aliyya Fathinnahda Perempuan 2017 Perlakuan 29
5 Ikram Syahrin Akbar Laki-laki 2016 Perlakuan 86
6 Maghfiratulliza Perempuan 2016 Perlakuan 73
7 Muhammad Rosyad Laki-laki 2017 Perlakuan 23
8 Nurul Hanifah Perempuan 2017 Perlakuan 55
9 Zahrul Fuadi Laki-laki 2017 Perlakuan 11
10 Zely Martiani Perempuan 2016 Perlakuan 6
65
Lampiran 11 Riwayat Peneliti
RIWAYAT PENELITI
Identitas
Nama : Rahmawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempa, Tanggal Lahir : Pekkabata, 8 Maret 1997
Agama : Islam
Alamat : Jln. Lasinrang No.5, kelurahan pekkabata, kec. Duampanua, kab.
Pinrang sulawesi Selatan
e-Mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2002-2003 : TK Pertiwi
2003-2009 : SDN 175 Duampanua Pinrang
2009-2012 : MTS DDI Lil Banat Parepare
2012-2015 :MA DDI Lil Banat Parepare
2015-sekarang : Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta