perbakain makalah konversi agama

Upload: mualimin-edogawa

Post on 02-Mar-2016

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah kuliah

TRANSCRIPT

KONVERSI AGAMADosen Pengampu: Deni Irawan, S. Sos.I. M.S.IMakalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Agama

Disusun Oleh: A.RafikNIM: 11.O301.2011.001Semester : III (Tiga)Jurusan: UshuluddinProgram Studi: Ilmu Al-Quan Dan Tafsir

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SULTAN MUHAMMAD SYAFIYUDDIN SAMBASTAHUN AKADEMIK 2012/2013

KONVERSI AGAMA - 11

KONVERSI AGAMA

A. Rafik(NIM: 11.O301.2011.001)Semester : III (Tiga)Jurusan : UshuluddinProdi : IQT

Abstrak

Konversi agama selalu dijadikan sebuah topik hangat untuk dibicarakan, apalagi menyangkut masalah keyakinan, kepercayaan, kejiwaan dan keagamaan seseorang, sehingga dalam konteks ini dikatakan sangat sensitif, dimana hampir semua masyarakat pernah mengalami konversi agama dalam hidupnya baik disengaja maupun tidak disengaja , sehingga tidak heran proses yang dilalui oleh orang-orang yang mengalami konversi, berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya, sebab-sebab yang dapat mendorong juga bermacam pula tingkatannya. Ada yang kuat dan ada yang lemah, ada yang terjadi dalam sekejap mata dan ada pula yang berangsur-angsur (bertahap). Segala macam persoalan hampir tidak pernah lepas dalam setiap langkah keidupan manusia, begitu pula dengan agama selalu menjadi sandaran dan kebutuhan bagi manusia. Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang melakukan konversi agama diantaranya menurut William James (dalam Ramayulis 2002, hal: 70),: a) Adanya suatu tenaga jiwa yang menguasai pusat kebiasaan seseorang sehingga pada dirinya muncul persepsi baru, dalam bentuk suatu ide yang bersemi secara mantap yang dapat mengakibatkan terjadinya konversi. b) Konversi agama dapat terjadi oleh karena suatu krisis atau permasalahan yang menimpa sipelaku secara mendadak (tanpa suatu proses). Atas dasar itu, tulisan ini akan berusaha untuk menelusuri sejauh mana pengaruh pola pikir dan kejiwaan seseorang terhadap maslah-masalah yang dihadapinya hingga sampai ketahap konversi agama.

A. PENDAHULUANKonversi agama menyangkut perubahan batin seseorang secara mendasar. Segala bentuk kehidupan batin yang semula mempunyai pola sendiri berdasarkan pandangan hidup yang dianutnya. Muncul gejala baru berupa perasaan serba tidak lengkap dan tidak sempurna, perasaan susah yang ditimbulkan oleh kebimbangan.Perasaan yang berlawanan itu menimbulkan pertentangan dalam batin sehingga untuk mengatasi kesulitan tersebut harus dicari jalan penyalurannya. Ketenangan batin akan terjadi dengan sendirinya bila yang bersangkutan telah mampu memilih pandangan hidup yang baru dalam kehidupan selanjutnya. Sebagai hasil dari pemilihannya terhadap pandangan hidup itu maka seseorang tersebut bersedia dan mampu untuk memastikan diri kepada tuntutan-tuntutan dari peraturan-peraturan dalam pandangan hidup yang dipilihnya. Makin kuat keyakinannya terhadap kebenaran pandangan hidup itu akan semakin tinggi pula nilai bakti yag diberikannya.Di makalah ini penulis membahas tentang:pengertian konversi agama,faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama,macam-macam konversi agama, proses konversi agama. Untuk lebih jelasnya lagi, anda bisa membaca hasil dari pembahasan mengenai ini.

B. PEMBAHASAN a.Pengertian Konversi AgamaKonversi agama menurut etimologi konversi berasal dari kata lain Conversio yang berarti: tobat, pindah, dan berubah (agama). Selanjutnya, kata tersebut dipakai dalam kata InggrisConversionyang mengandung pengertian: berubah dari suatu keadaan atau dari suatu agama ke agama lain (change from one state, or from one religion, to another). Berdasarkan kata-kata tersebut dapat diartikan bahwa konversi agama mengandung pengertian: bertobat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke dalam agama.[footnoteRef:1] [1: Jalaluddin,Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm 273]

Konversi agama menurut terminologi, menurut pengertian ini dikemukakan oleh:1.Max Heirich mengatakan bahwa konversi agama adalah suatu tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.[footnoteRef:2] [2: Ibid, hlm 273-274]

2.W.H.Clark mendefinisikan konversi agama merupakan sebagai suatu macam pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti, dalam sikap terhadap ajaran dan tindakan agama.[footnoteRef:3] [3: Sururin,Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm 104.]

3.William James mengatakan, konversi agama merupakan berubah, digenerasikan, untuk menerima kesukaan, untuk menjalani pengalaman beragama, untuk mendapatkan kepastian adalah banyaknya ungkapan pada proses baik itu berangsur-angsur atau tiba-tiba, yang dilakukan secara sadar dan terpisah-pisah, kurang bahagia dalam konsekuensi penganutnya yang berlandaskan kenyataan beragama.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa konversi agama merupakan:Pertama, adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya. Kedua, perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan, sehingga perubahan tersebut dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak. Ketiga, perubahan tersebut tidak hanya berlaku bagi pemindahan kepercayaan dari satu agama ke agama lain, akan tetapi juga termasuk perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri. Keempat, selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan, maka perubahan itu pun disebabkan oleh faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa.[footnoteRef:4] [4: Ibid, hlm 104]

b.Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konversi AgamaWilliam James dan Max Heirich mengemukakan pendapat bahwa konversi agama disebabkan faktor yang cenderung didominasi oleh lapangan ilmu yang mereka tekuni.1)Para ahli agama menyatakan, bahwa yang menjadi faktor pendorong terjadinya konversi agama adalah petunjuk Illahi. Pengaruh supernatural berperan secara dominan dalam proses terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok.[footnoteRef:5] Namun demikian, terasa sulit untuk membuktikan secara empiris tentang faktor ini, walau kita mempercayai bahwa petunjuk Illahi memegang peran penting dalam perubahan perilaku keagamaan seseorang. Oleh karena itu, perlu ditelusuri faktor-faktor lain, baik itu dilihat dari latar belakang sosiologis, faktor kejiwaan maupun pendidikan yang didapatkan. [5: Ibid, hlm 275]

2)Para ahli sosiologi berpendapat, bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi agama adalah pengaruh sosial.[footnoteRef:6] [6: Pengaruh sosial yang mendorong terjadinya konversi itu terdiri dari adanya berbagai faktor lain: -Pengaruh hubungan antar pribadi baik pergaulan yang bersifat keagamaan maupun nonagama (kesenian, ilmu pengetahuan ataupun bidang kebudayaan). -Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk berubah kepercayaan jika dilakukan seacara rutin hingga terbiasa, misalnya: menghadiri upacara keagamaan, ataupun pertemuan yang bersifat keagamaan baik pada lembaga formal, atau pun nonformal. - Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang yang dekat, misalnya: karib, keluarga, dan famili. - Pengaruh pemimpin keagamaan. -Pengaruh perkumpulan berdasarkan hobi. -Pengaruh kekuasaan pemimpin. ]

3)Para ahli psikologi menyebutkan faktor psikologis yang menyebabkan terjadinya konversi. Sebagai contoh adalah tekanan batin, maka akan mendorong seseorang untuk mencari jalan keluar, yaitu ketenangan batin, atau jiwa yang kosong dan tidak berdaya kemudian mencari perlindungan kekuatan lain yang mampu memberikan kehidupan jiwa yang tenang dan tentram.

Dengan demikian, terjadinya konversi tidak hanya didorong oleh faktor luar saja, tapi juga disebabkan faktor intern (dalam). Yang dapat dikategorikan sebagai faktor intern antara lain:a)KepribadianSecara psikologis tipe kepribadian tertentu akan mempengaruhi kehidupan jiwa seseorang. Dalam penelitian William James ditemukan bahwa tipe melankolis yang memiliki kerentanan perasaan lebih mendalam dapat menyebabkan terjadinya konversi dalam dirinya.b)PembawaanMenurut penelitian Guy E. Swanson ditemukan semacam kecenderungan urutan kelahiran yang mempengaruhi konversi agama. Anak sulung dan anak bungsu biasanya tidak mengalami tekanan batin. Sementara anak yang dilahirkan pada urutan tengah atau antara sulung dan bungsu sering mengalami stres jiwa.

Sedangkan yang termasuk dalam faktor ekstern antara lain:1. Faktor KeluargaDi antara yang termasuk dalam faktor ini adalah kerekatan keluarga, ketidakserasian, berlainan agama, kesepian, kesulitan seksual, kurang mendapatkan pengakuan kaum kerabat. Kondisi demikian menyebabkan batin seseorang akan mengalami tekanan batin sehingga sering terjadi konversi agama dalam usahanya untuk meredakan tekanan batin yang menimpa dirinya.2.Faktor lingkungan tempat tinggalYang termasuk dalam faktor ini adalah ketersaingan dari tempat tinggal atau tersingkir dari kehidupan di suatu tempat yang menyebabkan seseorang hidupnya sebatang kara.3.Perubahan statusPerubahan status yang dimaksud dapat disebabkan oleh berbagai macam persoalan, seperti: perceraian, keluar dari sekolah atau perkumpulan dan lain sebagainya.4.Kemiskinan.Seringkali terjadi masyarakat awam yang miskin terpengaruh untuk memeluk agama yang menjanjikan dunia yang lebih baik, seperti kebutuhan sandang dan pangan yang mendesak. Dari beberapa faktor di atas baik faktor dari dalam maupun luar, dapat disimpulkan bahwa, menurut Abdalla, konversi internal terjadi dalam satu agama, dalam artian pola pikir dan pandang seseorang berubah, ada yang dihilangkan dan tidak menutup kemungkinan banyak yang ditambahkan (ibadah, tetapi konsep ketuhanan tetap sama). Sedangkan dalam konversi eksternal pindah keyakinan kekonsep yang benar-benar berbeda dengan konsep keyakinan sebelumnya.

c.Macam-macam Konversi Agamaa)Perubahan secara bertahap (Type Valitional)Yaitu konversi yang terjadi secara berproses, sedikit demi sedikit, hingga kemudian menjadi seperangkat aspek dan kebiasaan rohaniah yang baru. Konversi yang demikian ini sebagian besar terjadi sebagai suatu proses perjuangan batin yang ingin menjauhkan diri dari dosa karena ingin mendatangkan suatu kebenaran. Tipe pertama ini dengan motivasi aktif dari pelaku dan intelektual rasional yang lebih berperan.

b)Perubahan secara drastis (Type Self Surrender)Yaitu konversi yang terjadi secara mendadak. Seseorang tanpa mengalami proses tertentu tiba-tiba berubah pendiriannya terhadap suatu agama yang dianutnya. Perubahan tersebut dapat terjadi dari kondisi tidak taat menjadi taat, dari tidak kuat keimanannya menjadi kuat keimanannya, dari tidak percaya kepada suatu agama menjadi percaya. Pada konversi jenis kedua ini, menurut William James terdapat pengaruh petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap seseorang. Sebab, gejala konversi ini terjadi dengan sendirinya pada diri seseorang sehingga ia menerima kondisi yang baru dengan penyerahan jiwa sepenuhnya. Dengan kata lain, konversi tipe kedua ini merupakan hidayah atau petunjuk dari Tuhan. Masalah-masalah yang menyangkut terjadinya konversi agama tersebut menurut tinjauan para psikolog adalah berupa pembebasan diri dan tekanan batin. [footnoteRef:7] [7: Faktor faktor tersebut apabila mempengaruhi seseorang atau kelompok hingga menimbulkan semacam gejala tekanan batin, maka akan terdorong untuk mencari jalan keluar yaitu ketenangan batin. Dalam kondisi jiwa yang demikian, secara psikologi kehidupan batin seseorang itu menjadi kosong dan tak berdaya sehingga mencari perlindungan kekuatan lain yang mampu memberinya kehidupan jiwa yang tenang dan tentram. (Jalaluddin, 2008: 314-317).]

d.Proses Konversi AgamaProses yang dilalui oleh orang-orang yang mengalami konversi[footnoteRef:8], berbeda antara satu dengan lainnya, selain sebab yang mendorongnya dan bermacam pula tingkatnya, ada yang dangkal, sekedar untuk dirinya saja dan ada pula yang mendalam, disertai dengan kegiatan agama yang sangat menonjol sampai kepada perjuangan mati-matian. Ada yang terjadi dalam sekejap mata dan ada pula yang berangsur-angsur. Namun dapat dikatakan, bahwa tiap-tiap konversi agama itu melalui proses-proses jiwa sebagai berikut: [8: H.Carrier, membagi proses konversi agama dalam pentahapan sebagai berikut: 1) Terjadi disentegrasi sintesis kognitif dan motivasi sebagai akibat dari krisis yang dialami. 2) Reintegrasi kepribadian berdasarkan konversi agama yang baru. 3) Tumbuh sikap menerima konsepsi agama baru serta peranan yang dituntut oleh ajarannya. 4) Timbul kesadaran bahwa keadaan yang baru itu merupakan panggilan suci petunjuk Tuhan. ]

1.Masa tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi, di mana segala sikap, tingkah laku dan sifat-sifatnya acuh tak acuh menentang agama.2.Masa ketidaktenangan, konflik dan pertentangan batin berkecamuk dalam hatinya, gelisah, putus asa, tegang, panik. Baik disebabkan oleh moralnya, kekecewaan atau oleh apapun juga.3.Peristiwa konversi itu sendiri setelah masa goncang itu mencapai puncaknya, maka terjadilah peristiwa konversi itu sendiri. Orang merasa tiba-tiba mendapat petunjuk Tuhan, mendapatkan kekuatan dan semangat.4.Keadaan tentram dan tenang. Setelah krisis konversi lewat dan masa menyerah dilalui, maka timbullah perasaan atau kondisi jiwa yang baru, rasa aman di hati, tiada lagi dosa yang tidak diampuni Tuhan, tiada kesalahan yang patut disesali, semuanya telah lewat, segala persoalan menjadi enteng dan terselesaikan.5.Ekspresi konversi dalam hidup. Tingkat terakhir dari konversi itu adalah pengungkapan konversi agama dalam tindak tanduk, kelakuan, sikap dan perkataan, dan seluruh jalan hidupnya berubah mengikuti aturan-aturan yang diajarkan oleh agama.

e. Contoh Konversi Agama Contoh 1Imam Ibnu Qayyim ra. Pernah menceritakan dalam sebuah bukunya, kisah seorang muadzdzin yang gemar melakukan ibadah, sampai-sampai nampak pada rona mukanya cahaya keshalihan dan ketaatan. Suatu saat ia terkesima melihat wajah yang cantik dari seoang gadis tetangga masjid, segera ia mendatangi gadis tersebut dan menyatakan cintanya yang tulus, gadis itu menjawab bahwa dirinya tidak akan melakukan pebuatan yang tak senonoh, lalu dijawab oleh pemuda tadi bawa dirinya berniat untuk menikahinya. Si gadis berkata: Saya seorang Nasrani, dan bapakku tidak akan menikahkanku dengan seorang muslim ! Si pemuda itu tanpa ragu-ragu lagi menjawab, bahwa dirinya bersedia masuk Nasrani supaya dapat menikahinya. Akhirnya, berlangsunglah proses konversi agama itu sendiri, bersamaan dengan acara pesta pernikahan antara pemuda murad dengan gadis Nasrani. Pada saat pesta, naiklah si pemuda ke loteng rumah (balkon) dan ketika sedang berada di atas, ia terpeleset dan jatuh dari atas loteng yang menyebabkan kematiannya yang teragis. Maka kerugianlah yang di dapat oleh pemuda murtad itu baik di dunia maupun akhirat.Jika kita analisa riwayat konversi agama yang terjadi pada pemuda di atas, akan tampaklah adanya proses dorongn jiwa untuk mencapai suatu tujuan tertentu diantaranya adalah dorongan syahwat terhadap seorang gadis cantik yang tinggal disamping masjid. Sehingga dengan kecantikannya itu dapat meluluhkan hati dari seorang pemuda yang taat dan ahli dalam beribadah.

Contoh 2Fudail bin Aiyat adalah seoran penjhat yang suka mencuri dan merampok ia hidup dizaman Harun Al-Rasyid. Setiap malam ia pergi beroperasi untuk melakukan tindak kejahatan. Pada suatu mlam, ia ingin melakukan operasinya pada sebuah rumah yang bertingkat tinggi. Ia terus memanjat dan naik ke atas loteng rumah yang akan dijadikannya sasaran pada malam itu. Setelah sampai di atas loteng, ia mengintip ke bawah terlihat olehnya seorang wanita sedang membaca al-Quran . Dengan suara yang sayup-sayup, sipencuri pun mendengarkan suara tersebut dengan baik, kebetulan ayat yang dibaca oleh wanita si pemilik rumah adalah QS. Al- Hadid : 16 Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ketika ia mengintip dan mendengarkan bacaan ayat al-Quran dari atas loteng itu, dengan tiada seorang pun yang mengetahui ia berada di atas loteng rumah. Maka selesai satu ayat itu didengarnya, ia meluncur turun dan pulang ke rumahnya, rencana jahatnya pada malam itu diurungkannya. Sesudah peristiwa pada malam itu, ia tertarik untuk masuk Islam dan mempelajari ajaran Islam dengan tekun. Sampai akhirnya ia menjadi seorang ahli tasawuf yang terkenal di zaman pemerintahan Harun Al-Rasyid itu, masalah dunia tidak pernah dipikirkannya lagi, hari-harinya dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Alllah SWT.Jika kita analisa riwayat konversi agama yang terjadi pada diri Fudail bin Aiyat di atas, sepintas lalu tampaknya disebabkan karena mendengar bacaan ayat al-Quran oleh sipemilik rumah yang seolah-olah khusus ditujukan kepadanya, sehingga terasa sangat berkesan terhadap dirinya hingga ia sadar, disitulah mulai terjadinya proses konversi agama secara mendadak.

C. KESIMPULAN Konversi Agama secara etimologi konversi berasal dari kata latin conversio yang berarti tobat, pindah, berubah (agama).Sedangkan konversi agama (religious conversion) secara umum dapat di artikan dengan berubah agama ataupun masuk agama. Menurut Thouless (1992), konversi agama adalah istilah yang pada umumnya diberikan untuk proses yang menjurus kepada penerimaan suatu sikap keagamaan, proses itu bisa terjadi secara berangsur-angsur atau secara tiba-tiba. Dengan kata lain konversi agama adalah berpindahnya kepercayaan seseorang dari yang lama ke kepercayaan yang baru. Ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:a. Faktor Intern ( dari dalam), yaitu: kepribadian, pembawaan,b. Faktor Ekstern (dari luar), yaitu: keluarga, lingkungan, perubahan status, kemiskinan.Dalam proses terjadinya konversi agama terjadi dalam lima tahap, antara lain yaitu:1. Masa tenang pertama2. Masa ketidaktenangan3. Peristiwa konversi itu sendiri4. Keadaan tentram dan tenang

D. PENUTUPDemikian makalah ini saya buat. Penulis menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya. Dan akhirnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam sistematika penulisan, pembahasan maupun dalam hal penyampaian materi, sekiranya dapatlah dimaafkan . Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman, dan terutama bagi diri saya pribadi. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Darajat Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakata: Bulan Bintang. 1990.Darajat Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakata: Bulan Bintang. 2003.Gasim Anuz, Fariq. Tabir Hidayah 10 Penghalang Untuk Mengikuti Kebenaran. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafii. 2003Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2005.Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.cet 2007.Suryabrata,Sumadi. Pengukuran Dalam Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali. 1982.