pengaruh konversi agama terhadap...

63
PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA (Studi Kasus di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Ushuluddin Oleh: KHADIROTUL KHASANAH NIM: 4102039 FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: doantu

Post on 06-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

(Studi Kasus di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

dalam Ilmu Ushuluddin

Oleh:

KHADIROTUL KHASANAH NIM: 4102039

FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2008

Page 2: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

ii

PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

(Studi Kasus di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

dalam Ilmu Ushuluddin

oleh:

KHADIROTUL KHASANAH NIM: 4102039

Semarang, 5 Desember 2007 Disetujui oleh Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Hj. Sri Suhanjati Rohmah Ulfa, M.Ag NIP. 150 177 038 NIP. 150 289 731

Page 3: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

iii

PENGESAHAN

Skripsi Saudara Khadirotul Khasanah

No. Induk: 4102039 telah

dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji

Skripsi Fakultas Ushuluddin Institut

Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang, pada tanggal 8 Januari 2008

dan telah diterima serta disahkan sebagai

salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Ushuluddin.

Dekan Fakultas/Ketua Sidang

Dr. H. Abdul Muhaya, M.A

NIP. 150 245 380

Pembimbing I Penguji I

Prof. Dr. Hj. Sri Suhandjati, MA Dra. Zaenul Arifin, MA NIP. 150 177 038 NIP. 150 263 041 Pembimbing II Penguji II Rohmah Ulfah, M.Ag Drs. H. Sudarto, M.Hum NIP. 150 289 731 NIP. 130 530 927

Page 4: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

iv

MOTTO

$ tΒuρ (#θè= yèø s? ô⎯ ÏΒ 9 öyz çµ ôϑ n= ÷ètƒ ª!$# 3 (#ρߊ̈ρ t“ s? uρ  χ Î* sù uö yz ÏŠ#̈“9$# 3“ uθø) −G9$# 4 Èβθ à) ¨? $# uρ ’Í< 'ρ é'̄≈tƒ

É=≈ t6ø9F{$# )١٩٧: البقرة(

Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya, Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah

Kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.1 (QS. Al-Baqarah: 197)

1 Muhammad Noor, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra,

1996), hlm. 24.

Page 5: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

v

PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana ini, penulis persembahkan pada:

Ayahanda Edy Muhyanto dan Ibunda Mudriati serta Adikku tersayang Endah Sayekti

Wahyuningsih dan Sahabat-sahabatku yang selalu memberiku semangat dalam menyusun

karya ini.

Page 6: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang

wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Ushuluddin

IAIN Walisongo Semarang.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita, baik di dunia dan di akhirat kelak.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan

bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Dr. Abdul Muhaya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin lAIN Walisongo

Semarang.

3. Rohmah IJlfa, M.Ag., dan Prof. Dr. Hj. Sri Suhanjati, selaku pembimbing;

penulis mengucapkan terima kasih atas semua saran, arahan dan bimbingan

serta keikhlasan dan kebijaksanaannya meluangkan waktu dalam membimbing

penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan berbagai

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta seluruh keluarga yang telah

memberikan dukungan, baik moril maupun materiil yang tulus dan ikhlas

berdo'a demi terselesainya skripsi ini.

6. Berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah mcmbantu

dan memberi dorongan moril dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

vii

7. Semua teman-teman seperjuangan dan sepenanggulangan Fakultas

Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamin.

Semarang,

Penulis

Page 8: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

viii

ABSTRAKSI

Pada masa sekarang ini banyak orang yang kurang yakin terhadap agama, nilai-nilai norma atau bahkan terhadap dirinya sendiri. Karena kepercayaan terhadap agama yang makin luntur, tetapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memiliki perasaan bahwa mereka seperti hewan yang justru mengabaikan nilai-nilai spiritual sebagai pedoman hidupnya. Dengan agama manusia bisa terarah jalan hidupnya dalam hidup yang fana ini.

Bertambahnya pengetahuan dan pengalaman keagamaan seseorang dewasa ini dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bentuk perluasan dan pendalaman maupun perkenalan akan memunculkan perbedaan-perbedaan pemahaman ajaran agama. Perbedaan pemahaman ajaran agama tersebut tidak mustahil berakibat terjadinya konversi tindakan keagamaan dan memiliki makna sosial tertentu yang tersembunyi di balik tindakan konversi tersebut, sehingga bisa tercermin dalam akibat-akibat yang terjadi dalam bentuk tindakan aspek-aspek keagamaan tertentu.

Dalam uraian di atas ada beberapa permasalahan yang dapat dijadikan penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut, adapun permasalahan dalam penelitian ini tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di samping itu bagaimana pelaku konversi agama menjaga keharmonisan keluarga.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, dari hasil penelitian di Kecamatan Gringsing-Kabupaten Batang, dapat diketahui bahwa penyebab konversi agama di Kecamatan Gringsing adalah karena sebagian masyarakat lebih mengedepankan kebutuhan rohaniyahnya. Dan faktor-faktor yang menyebabkan konversi agama di Kecamatan Gringsing lebih mengacu pada faktor ekonomi, sosial, hubungan kekasih, pernikahan dan pengaruh lingkungan.

Perbedaan pola konversi agama pada kasus konversi agama di Kecamatan Gringsing tidak jauh dari faktor penyebabnya. Pola konversi dari agama Islam ke Kristen, pada umumnya, antara lain: karena merasa tertekan dengan ajaran agama, ingin mendapatkan kehidupan yang lebih menjanjikan. Sebagian mengalami goncangan jiwa lebih kecil karena mereka yakin akan lebih diperhatikan kehidupannya oleh agama barunya, merasa bahagia karena tekanan jiwanya dapat teratasi dan tidak mengganggu aktifitasnya. Sedangkan pola konversi agama Kristen ke Islam adalah: karena ragu atas dogma ajaran dari pendeta, pergulatan teologi atas kebenaran yang hakiki goncangan jiwanya lebih besar, beradaptasi dengan ajaran agama barunya.

Dari hasil penelitian di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang dapat diketahui bahwa dampak konversi agama tidak sampai mengakibatkan keretakan hubungan antar umat beragama sehingga dalam kehidupan sehari-hari bisa terjaga keharmonisan. Untuk menjaga akibat dari adanya tindakan konversi agama yang dilaksanakan oleh para tokoh agama masing-masing sangat berperan penting dalam menanggulangi dampak terjadinya konversi agama terhadap hubungan beragama dalam sebuah keluarga.

Page 9: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

ABSTRAKSI ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ............................................................ 8

F. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................ 12

BAB II KONVERSI AGAMA

A. Pengertian Konversi Agama ................................................... 14

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Agama ............ 16

C. Keharmonisan Keluarga ......................................................... 22

1. Pengertian Keharmonisan Keluarga dalam

Pandangan Islam ............................................................... 22

2. Pengertian Keharmonisan Keluarga dalam

Pandangan Kristen ............................................................ 24

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan

Keluarga ................................................................................. 25

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga

Menurut Pandangan Islam ................................................ 25

Page 10: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

x

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga

Menurut Pandangan Kristen ............................................. 27

E. Dampak Konversi ................................................................... 28

BAB III FENOMENA MASYARAKAT KECAMATAN GRINGSING

KABUPATEN BATANG

A. Kondisi Penduduk Kecamatan Gringsing .............................. 33

B. Fenomena Konversi Agama di Kecamatan Gringsing ........... 36

C. Motivasi Terjadinya Konversi Agama di Kecamatan

Gringsing ................................................................................ 43

BAB IV DAMPAK KONVERSI AGAMA TERHADAP

KEHARMONISAN KELUARGA DAN UPAYA

MENCIPTAKAN KEHARMONISAN DALAM KELUARGA

DI KECAMATAN GRINGSING

A. Dampak Konversi Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga di

Kecamatan Gringsing ............................................................. 45

B. Upaya Menciptakan Keharmonisan dalam Keluarga ............. 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 52

B. Saran-saran ............................................................................. 52

C. Penutup ................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia muncul pula

berbagai persoalan yang mengidarinya, bukan pada puncak peradaban modern

dengan sains dan teknologj sebagai kebanggannya, sehingga manusia semakin

berada pada posisi dimana ia melihat diri sebagai sesuatu yang asing. Apabila

manusia bergaul dengan interaksi sosial yang menampilkan perilaku sesuai

dengan nilai-nilai agama maka akan menjadi baik. Sebaliknya, apabila

interaksi sosial menampikan perilaku yang melanggar norma-norma agama,

maka akan terpengaruh untuk mengikuti perilaku tersebut.

Sebagaimana dikutip oleh Mukti Ali, Johan mengemukakan, bahwa

manusia dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, sangat

cepat dan radikal. Perkembangan ini dianggap sebagai hal positif karena

membawa penyelesaian terhadap permasalahan yang mendesak seperti dalam

kebutuhan-kebutuhan pokok manusia, dan sebagian yang lain perkembangan

tersebut dianggap sebagai hal yang negatif karena dianggap sebagai hal yang

tidak direncanakan atau diinginkan, memaksa diri kepada manusia dan

membawa efek seperti pelebaran jurang pemisah antara yang kaya dengan

yang miskin, keraguan relevansi antara nilai-nilai lama untuk keadaan

kontemporer.1

Pada masa sekarang ini banyak orang yang kurang yakin terhadap agama,

nilai-nilai norma atau bahkan terhadap dirinya sendiri karena kepercayaan

terhadap agama yang makin luntur, tetapi dengan perkembangan ilmu

pengetahuan teknologi, manusia memiliki perasaan bahwa mereka seperti

hewan yang justru mengabaikan nilai-nilai spiritual sebagai pedoman

hidupnya. Dengan agarna manusia bisa terarah .jalan hidupnya dalam hidup

1 Mukti Ali, dkk. Agama dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer

Page 12: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

2

yang fana ini. Jiwa manusia mendapatkan bimbingan dari Tuhan.2

Bertambahnya pengetahuan dan pengalaman keagamaan seseorang dewasa ini

dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bentuk perluasan dan pendalaman

maupun perkenalan akan memunculkan perbedaan-perbedaan pemahaman

ajaran agama. Pemahaman ajaran agama tersebut tidak mustahil berakibat

terjadinya konversi tindakan keagamaan dan memiliki makna sosial tertentu

yang tersembunyi dibalik tindakan konversi tersebut, sehingga bisa tercermin

dalam akibat-akibat yang terjadi dalam bentuk tindakan baik tampak (overt)

atau tersembunyi (covert) sebagai pengaruh aspek-aspek keagamaan tertentu.3

Konversi agama secara umum dapat diartikan dengan berubah agama ataupun

masuk agama. Konversi agama banyak menyangkut masalah kejiwaan dan

pengaruh lingkungan tempat berada. Selain itu konversi agama yang dimaksud

juga mempunyai beberapa pengertian dengan ciri-ciri sebagai berikut; 1)

adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama

dan kepercayaan yang dianutnya, 2) perubahan yang terjadi dipengaruhi

kondisi lingkungan sehingga perubahan dapat terjadi secara berproses atau

secara mendadak, 3) perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi

perpindahan kepercayaan dari suatu agama ke agama lain tetapi juga termasuk

perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri, 4) selain faktor

kejiwaan dan kondisi lingkungan, maka perubahan itu pun disebabkan faktor

petunjuk dari Yang Maha Kuasa.4

Sedangkan di antara taktor-laktor yang mempengaruhi terjadinya

konversi agama adalah sebagai berikut: 1) Faktor keluarga; keretakan

keluarga, ketidakserasian, berlainan agama, kesepian, kesulitan seksual,

kurang mendapatkan pengakuan kaum kerabat lainnya. Kondisi yang

demikian menyebabkan seseorang akan mengalami tekanan batin yang

menimpa dirinya. 2) Faktor lingkungan tempat tinggal; orang yang merasa

2 M. Arifin, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Manusia, (Jakarta: Bulan Bintang,

1990), hlm. 31. 3 Hamidi, Rasionalitas Tauhid dan Kebebasan Berekspresi, (Malang: UMM Press, 2003),

hlm. 7. 4 Mukti Ali, Ibid, hlm. 30.

Page 13: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

3

terlempar dari lingkungan tempat tinggal atau tersingkir dari kehidupan di

suatu tempat merasa dirinya hidup sebatang kara. Keadaan yang demikian

menyebabkan seseorang mendambakan ketenangan dan mencari tempat untuk

bergantung hingga kegelisahan batinnya hilang. 3) Faktor perubahan status;

perubahan status terutama yang berlangsung secara mendadak akan banyak

mempengaruhi terjadinya konversi agama, misalnya; perceraian, keluar dari

sekolah ataupun perkumpulan, perubahan pekerjaan, kawin dengan orang

yang berlainan agama dan sebagainya. 4) Faktor kemiskinan; kondisi sosial

ekonomi yang sulit juga merupakan faktor yang mendorong dan

mempengaruhi terjadinya konversi agama. Masyarakat awam yang miskin

cenderung untuk memeluk agama yang menjanjikan kehidupan dunia yang

lebih baik. Kebutuhan mendesak akan sandang dan pangan dapat

mempengaruhi. 5) Faktor pendidikan; dalam hal ini literatur ilmu sosial

menampilkan argumentasi bahwa pendidikan memainkan peranan lebih kuat

atas terbentuknya disposisi religius yang lebih kuat bagai kaum wanita dari

pada kaum pria. Lebih lanjut ditemukan fakta dari pendirian sekolah-sekolah

keagamaan yang dipimpin oleh Yayasan-yayasan berbagai agama. Kenyataan

menunjukkan bahwa sebagian kecil saja dari seluruh jumlah anak didik dari

sekolah tersebut masuk agama yang dipeluk pendirinya. Hanya sejauh itu

dapat dibenarkan sistem pendidikan lewat persekolahan termasuk faktor

pendorong masuk agama.5

Selain itu interaksi antara aspek-aspek keagamaan sulit dipisahkan

dengan aktivitas-aktivitas sosial yang lain, sehingga aspek-aspek keagamaan

tersebut dapat melahirkan makna sosial tertentu dalam manivestasinya,

dimana salah satu wujud dari perkembangan agama pada seseorang di

antaranya adalah terjadinya tindakan konversi agama. Menurut Ahli

pendidikan bahwa kondisi pendidikan juga bisa mempengaruhi terjadinya

konversi agama. Hal ini terjadi pada sebagian masyarakat dengan adanya anak

didik yang disekolahkan dinaungan yayasan milik agama tertentu tidak harus

menganut agama yang sama. Walaupun hal ini belum terbukti, tetapi tidak

5 Mukti Ali, op. cit., hlm. 32.

Page 14: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

4

secara langsung tujuan yang hendak dicapai sangat besar dalam

mempengaruhi pola pikirnya karena kondisi pendidikan kembali menjadi

faktor yang cukup efisien dapat mempengaruhi pola pikir seseorang akibat

interaksi berkepanjangan dengan keyakinan yang berlainan. Pengalaman

keagamaan bersikap harapan-harapan, perasaan-perasaan dan persepsi-

persepsi pemeluknya ketika berkomunikasi dengan Tuhan sebagai

supranatural Yang Maha Suci sebagai pengalaman objektif dan tanda

keagamaan individual. Pengalaman keagamaan seseorang, sebab pengalaman

keagamaan sekaligus dapat merupakan pengetahuan keagamaan yang

mengacu pada harapan bahwa orang beragama minimal mempunyai

pengetahuan tentang prinsip, prinsip keyakinan, kitab suci, tata cara dan tradisi

keagamaan.6

Perpindahan agama dari suatu agama keagamaan yang lain demi

dapat untuk keluar dari problematika hidupnya. Gejala ini merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan mungkin terjadinya

tindakan konversi agama memang tidak mudah, karena faktor yang

menyebabkan terjadinya konversi agama di antaranya pertentangan batin

(konflik jiwa) dan ketegangan perasaan, pengaruh hubungan dengan tradisi

agama, hubungan pernikahan, lingkungan agama, ajakan dan suasana, seperti

tekanan emosional dan kemauan sendirinya serta faktor-faktor lain baik yang

bersifat internal maupun eksternal.7

Konversi tidak terjadi tiba-tiba melainkan melalui sesuatu cara yang

unik. Menurut para ahli psikologi agama, mereka sangat tertarik untuk

meneliti fenomena tersebut jika diteliti diyakini akan memberikan manfaat

mempunyai arti baik bagi pengembangan keilmuan baik sosiologis maupun

antropologi agama dan kemasyarakatan (dengan temuan konsep atau tesis),

maupun implikasi praktis bagi peningkatan hubungan keberagaman dan

kemasyarakatan.

6 Ibid, hlm. 8. 7 Zakiah Daradjat, Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), hlm. 159.

Page 15: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

5

Penulisan ini melihat bahwa di negara Indonesia sebagai suatu

masyarakat yang majemuk baik secara budaya, ras, suku dan agama yang

hidup dalam administrasi pemerintahan yang sama tidak mustahil terjadi

pembaruan.

Kaitannya dengan penulisan ini, penulis mengambil salah satu objek

penulisan yakni kehidupan keluarga anggota masyarakat di daerah Kecamatan

Gringsing. Penulis menjadikan Kecamatan Gringsing sebagai objek penulisan,

hal ini penulis lakukan dengan beberapa pertimbangan di antaranya; di daerah

Kecamatan Gringsing banyak dijumpai berbagai persoalan yang sulit

diidentifikasi oleh budaya yang membentuk kepribadiannya, karena ia terlibat

dalam multi seni sosial dari suatu daerah ke daerah yang lain. Sehingga

keberagaman yang dipilih masyarakat menjadi interaksi sosial yang intens

kemungkinan untuk terjadinya konversi keyakinan. Konversi agama bisa

terjadi di berbagai agama, dan aliran-aliran kepercayaan lain, karena konversi

agama sebagaimana dikemukakan oleh Jalaluddin adalah bertaubat, berubah

agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke dalam ajaran

agama.8 Sehingga konversi agama dalam konteks kehidupan keluarga

seseorang mengandung tiga pengertian yakni; adanya konversi agama secara

nyata, pindah agama dan tetap dalam satu rumah namun beda kepercayaan dan

agama.

Dikemukakan oleh Zakiah Daradjat, bahwa konversi agama adalah

terjadinya suatu perubahan keyakinan yang berlainan arah dengan keyakinan

semula.9 Penjelasan konversi yang akan diteliti adalah kasus konversi yang

terjadi antara agama. Pertabahan keyakinan dari suatu agama kepada agama

tertentu dan bukan konversi yang terjadi dalam satu agama, selain itu

bagaimana dampak terjadinya tindakan konversi agama terhadap

keharmonisan dalam keluarga terutama dalam obyek penulisan yang akan

diteliti yaitu sesuai dengan perkembangan waktu, tuntunan hidup, teknologi

dan komunikasi serta semakin berkembangnya dunia pendidikan, dengan

8 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 145. 9 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), hlm. 137.

Page 16: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

6

sendirinya melahirkan terciptanya interaksi dinamis yang memungkinkan baik

secara internal dalam satu agama maupun secara eksternal antar agama,

terjadinya suatu perkembangan atau perubahan tindakan atau perilaku

beragama.

Fenomena kehidupan beragama di Kecamatan Gringsing yang plural

diwarnai terjadinya agama. Dalam kenyataannya masih banyak orang yang

mengalami kegoncangan jiwa baik dalam usia remaja maupun dewasa,

sehingga perubahan-perubahan keyakinan kadang-kadang masih terjadi,

proses konversi agamanya pun sangat beragam dengan banyaknya masyarakat

pendatang yang beragam keyakinan disertai perkembangan agama. Selain itu

tantangan paling besar dalam kehidupan beragam adalah bisa mendefinisikan

dirinya secara tepat di tengah-tengah agama lain.

Sebagai generasi pewaris dan penerus perjuangan para tokoh pemikir

dalam studi perbandingan agama sudah seharusnya bersikap kritis dan

memahami permasalahan yang timbul dikalangan umat beragama terutama di

lingkungan sekitarnya. Maka dalam rangka itulah dan dengan tanpa

mengesampingkan maksud dan tujuan penulis ini sebagai persyaratan dalam

memperoleh gelar kesarjanaan. Penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

mengenai bagaimana sebenarnya konversi agama yang terjadi di daerah

tersebut kaitannya dengan keharmonisan keluarga. Dalam hal ini penulis

menuangkan dalam karya ilmiah (skripsi) dengan judul; Pengaruh Konversi

Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga (Studi Kasus di Kecamatan

Gringsing Kabupaten Batang).

B. Rumusan Masalah

Penulisan ini mengungkapkan adanya fenomena sosial perubahan

keagamaan atau keyakinan (konversi agama) dalam masyarakat di sejumlah

warga masyarakat Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diambil

pokok permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut, adapun pokok

permasalahan dalam penelitian ini dapat penulis formulasikan sebagai berikut:

Page 17: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

7

1. Bagaimana dam pak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga?

2. Bagaimana pelaku konversi agama menjaga keharmonisan keluarga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penulisan

mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui dampak konversi agama terhadap keharmonisan

keluarga.

2. Untuk mengetahui upaya pelaku konversi agama dalam membina

keharmonisan keluarga.

D. Tinjauan Pustaka

Penulis menyadari bahwasannya penelitian mengenai konversi agama

bukanlah hal yang sama sekali baru, banyak tulisan yang membahasnya baik

secara detail maupun secara umum. Tulisan-tulisan tersebut di antaranya

adalah sebagai berikut:

Skripsi Nur Hidayati (1992) dengan judul "Studi Kasus Tentang

Konversi Agama di Daerah Kecamatan Gunung Pati". Skripsi ini hanya

menjelaskan tentang konversi agama di daerah Gunung Pati, sedangkan

skripsi penulis mengkaji tentang Dampak Konversi Agama Terhadap

Keharmonisan Keluarga. Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan skripsi

yang penulis kaji.

Buku dengan judul "Sosiologi Agama” oleh D. Hendra Puspita, O.C.

Buku ini banyak mengkaji tentang kehidupan bersama `yang disebut

masyarakat manusia tidak akan dapat memberikan penjelasan lengkap dan

memuaskan. Jikalau orang hanya menggunakan cara pendekatan dari sosiologi

umum saja. Karena setiap sosial (baca masyarakat) yang multi kompleks

mengandung bagian corak tersendiri, yang disebut fenomena agama.

Fenomena tersebut tidak akan jelas dengan sorotan sosiologi umum.

Sedangkan skripsi penulis mengkaji bahwa kondisi sosial kehidupan

masyarakat sekarang lebih modern dan mengedepankan aspek rasional.

Page 18: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

8

Buku dengan judul "Psikologi Agama", karya Jalaluddin. Buku ini

membahas tentang hubungan manusia dengan kepercayaannya yang

mempengaruhi faktor kejiwaan. Proses dan sistem hubungan ini dapat dikaji

secara empiris dengan menggunakan pendekatan psikologi. Misalnya dalam

kasus konversi agama. Isi yang termuat dalam do'a-do'a ataupun perilaku

keberagaman dapat dilihat dari motivasi yang melatarbelakanginya. Demikian

pula mengenai aspek-aspek keagamaan lainnya yang diperlihatkan manusia

dalam sikap tingkah laku mereka. Dalam skripsi penulis mengkaji bagaimana

upaya pelaku konversi agama dalam keluarga agar tetap terjaga

keharmonisannya. Sehingga hubungan dalam keluarga tetap terjalin dengan

baik.

Buku "Ilmu Jiwa Agama", karya Zakiah Daradjat. Buku ini mengkaji

tentang pengertian ilmu agama, pertumbuhan dan perkembangannya dan

lapangan penulisan serta metode yang dipakai dalam ilmu jiwa agama.

Disamping itu juga mengkaji tentang pertumbuhan jiwa agama pada anak.

Perkembangannya pada remaja dan orang dewasa. Dalam skripsi penulis

mengkaji bahwa perubahan jiwa seseorang atau tingkah laku individu tidak

terlepas dari lingkungan hidupnya.

Dari penelitian dan kajian tentang konversi agama dalam karya-karya

tersebut di atas, penulis belum melihat adanya penelitian dan pengkajian yang

spesifik tentang pengaruh konversi agama terhadap keharmonisan keluarga.

Dengan kajian spesifik ini diharapkan dapat dikemukakan saat pemikiran

tentang konversi agama dalam konteks keharmonisan keluarga secara

komprehensif-interpretatif.

E. Metode Penulisan

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun yang

dimaksud populasi di sini adalah orang-orang yang mengalami konversi

agama yang berada di daerah Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang

yang berjumlah 50% yang dijadikan obyek penelitian. Sampel ditentukan

Page 19: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

9

secara purposive yaitu mengambil subyek yang didasarkan atas adanya

tujuan tertentu.10 Adapun yang dimaksud disini adalah dengan mengacu

kepada tujuan penelitian serta karakteristik dari kasus-kasus konversi.

2. Sumber Data

a. Sumber primer

Sumber data primer adalah sumber yang memberikan data

langsung dalam penelitian ini. Karena penelitian ini merupakan

penelitian lapangan, maka sumber primernya adalah data-data yang

diperoleh dari lapangan, yaitu masyarakat Kecamatan Gringsing, baik

melalui wawancara maupun pengamatan secara langsung ditempat

yang dijadikan objek penelitian tersebut.

b. Sumber sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung dan

penunjang dalam penelitian ini. Adapun sebagai data penunjang

penulis mengambil dari buku-buku yang berhubungan dengan

penelitian ini, mengumpulkan dokumentasi yang terkait dengan

penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan

mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan

tersebut.11 Maksud dari observasi ini adalah penulis langsung datang

ke obyek penulisan untuk melihat situasi dan kondisi, juga yang valid,

serta mencatat secara sistematis. Sedang obyek observasinya meliputi:

responden, kehidupan beragama dan sosial dalam keluarga yang ada di

Kecamatan Gringsing.

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penulisan; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1998), hlm. 20. 11 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung: Mandar Maju,

1990, hlm. 32.

Page 20: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

10

b. Metode In Depth Interview

Wawancara (interview) dilakukan secara mendalam. Maksud dari

interview ini adalah dengan mengumpulkan data melalui wawancara

atau tanya jawab secara langsung dengan responden, para tokoh agama

baik dari Islam, Kristen dan juga para tokoh masyarakat di Kecamatan

Gringsing. Sutrisno Hadi dalam hal ini mengemukakan bahwa

interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada

tujuan penyelidikan.12 Dengan demikian sumber-sumber data yang

diperlukan dalam penulisan laporan penulisan ini terjaga keasliannya

(valid).

Untuk mendapatkan data digunakan pedoman wawancara.

Pedoman wawancara dimaksudkan adalah alat atau instrumen yang

digunakan sebagai sarana penunjang dan membantu dalam wawancara

secara langsung ke lapangan penulisan dengan menggunakan sederetan

pertanyaan lengkap dan terperinci.13 Metode ini digunakan dengan

tujuan untuk mendapatkan data yang valid dan obyektif.

Dalam prakteknya, metode dengan menggunakan pedoman

wawancara tersebut diberikan dengan tanya jawab secara langsung dan

mendalam kepada para pelaku konversi agama, tokoh agama dan

masyarakat atau informasi di Kecamatan Gringsing dalam rangka

untuk memperoleh data sebagai berikut:

1. Motivasi dan kesadaran beragama.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi agama.

3. Upaya menciptakan konversi agama terhadap keharmonisan

keluarga.

4. Dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga.

12 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), Jilid II, hlm. 193.

13 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 146.

Page 21: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

11

4. Metode Analisa Data

Setelah data-data terkumpul dengan baik dan sesuai dengan

permasalahan, maka langkah-langkah selanjutnya adalah pengolahan data

atau menganalisis data tersebut. Pengolahan data yang dipakai adalah

dengan menggunakan analisis non statistic atau deksriptif yaitu sebuah

deskripsi yang representative terhadap fenomena yang ditangkap,14 artinya

suatu analisis yang berpijak pada kasus yang ada dan terjadi di lapangan.

Data-data tersebut supaya dapat berarti dan dapat dengan mudah

dipahami maka data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode

analisis sebagai berikut:

a. Metode deduktif

Metode deduktif yaitu suatu cara berfikir yang berpangkal dari

kaidah yang dianggap benar pada semua peristiwa yang bersifat

universal dari semua jenis, kemudian diambil kesimpulan yang bersifat

khusus.15 Metode tersebut digunakan untuk membahas masalah-

masalah yang ada dalam landasan teori, yaitu permasalahan ditarik

secara umum kemudian diuraikan secara terperinci pada sub-sub bab

yang lebih khusus.

b. Metode induktif

Metode induktif yaitu suatu cara pengambilan keputusan yang

berangkat dari suatu peristiwa yang bersifat khusus kemudian fakta-

fakta tersebut dijadikan untuk diambil kesimpulan yang bersifat

umum.16 Metode tersebut akan digunakan untuk membahas

penyusunan skripsi penulisan tentang masalah pengaruh konversi

agama terhadap keharmonisan keluarga di Kecamatan Gringsing

Kabupaten Batang.

Setelah mendapatkan data yang diperlukan, maka data tersebut

dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode

14 Suharsimi Arikunto, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), Jilid II,

hlm. 193. 15 Sutrisno Hadi, op.cit., hlm. 36. 16 Ibid., hlm. 42.

Page 22: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

12

yang digunakan bagi pengetahuan yang secara teknik penekanannya

lebih pada kajian peristiwa, partisipan observation atau sosiologi.

Metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan inI

bertujuan untuk menggambarkan fenomena masyarakat dan para

konversi agama di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang sebagai

basil penelitian yang ada.

F. Sistematika Penulisan

Untuk sampai pada pembahasan yang menyeluruh dan memudahkan

penjabaran skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai

berikut:

a. Bagian Muka (Preliminaris)

Pada bagian muka memuat halaman judul, halaman nota

pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, kata pengantar

dan daftar isi.

b. Bagian Isi

Adapun yang termuat dalam bagian isi ini adalah Bah I sampai bab

V. adapun lima bab itu sebagaimana berikut:

Bab I, merupakan bab pendahuluan sebagai gambaran secara

keseluruhan yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, clan sistematika

penulisan.

Bab II, merupakan landasan teori. Bab ini terdiri dari dua sub yakni:

konversi agama dan keharmonisan keluarga. Adapun pembahasannya

meliputi pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta

korelasi keduanya.

Bab III, Laporan Hasil Penelitian. Pembahasan dalam bab ini

meliputi; Pertama, profit Kecamatan Gringsing, yang meliputi letak

geografis, keadaan penduduk, sarana dan prasarana. Kedua, fenomena

konversi agama di Kecamatan Gringsing, yang meliputi praktik konversi

agama dalam masyarakat. Ketiga, dampak konversi agama terhadap

Page 23: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

13

keharmonisan keluarga di Kecamatan Gringsing dalam dua hal yakni

dalam hal aqidah dan muamalah. Keempat, pembinaan konversi agama

terhadap keharmonisan keluarga di Kecamatan Gringsing.

Bab IV, Analisis Terhadap Dampak Konversi Agama Terhadap

Keharmonisan Keluarga. Dalam bab ini dipaparkan analisa terhadap data

yang telah dikumpulkan mengenai dampak konversi agama terhadap

keharmonisan keluarga dan upaya pembinaan konversi agama dalam

keharmonisan keluarga.

Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan, saran-saran, dan kata

penutup dari penulis.

c. Bagian Akhir, terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar

riwayat pendidikan penulis.

Page 24: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

14

BAB II

KONVERSI AGAMA

A. Pengertian Konversi Agama

Kata konversi dalam pengertian etimologi berasal dari bahasa latin

conversion, yang berarti taubat, pindah, berubah (agama).1 Kata tersebut

selanjutnya dipakai dalam bahasa Inggris conversion, yang mengandung

pengertian berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama lain

(change from state of from one religion to another). Dari makna-makna kata

tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi agama mengandung pengertian;

bertaubat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau

masuk ke dalam agama.

Makna konversi agama secara terminologi ada beberapa pengertian.

Zakiyah Daradjat menyebutkan konversi agama secara terminologi adalah

(Inggris: conversion) berarti berlawanan arah, yang dengan sendirinya

konversi agama berarti terjadinya suatu perubahan keyakinan yang

berlawanan arah dengan keyakinan semula.2 Maksud yang sama tetapi dengan

penterjemahan kata konversi agama sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin

adalah suatu tindakan di mana seseorang atau kelompok orang yang masuk

atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku yang berlawanan

arah dengan kepercayaan sebelumnya. Oleh karena itu mempunyai dua

pengertian, pindah dari suatu agama ke agama yang lain atau pindah dari suatu

tingkatan pendalaman dalam satu agama ke tingkatan yang lebih tinggi3, yaitu

dari keadaan belum memahami menjadi memahami dan melaksanakan.

Walter Houston Clork dalam The Psychology of Religion

memberikan definisi sebagai berikut:

Konversi agama sebagai pertumbuhan atau perkembangan spiritual

yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti dalam sikap terhadap

ajaran dan tindakan agama. Lebih jelas dan tegas lagi konversi agama

1 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo, 1996), cet. 1, hlm. 245. 2 Zakiyah Daradjat, Ilmu Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005), cet. 1, hlm. 137. 3 Hendro Puspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1983), cet. 1, hlm. 79.

Page 25: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

15

menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba ke arah mendapat

hidayah Allah SWT secara mendadak, telah terjadi yang mungkin saja sangat

mendalam atau dangkal, dan mungkin pula terjadi perubahan tersebut secara

berangsur-angsur.4

Istilah konversi agama ada dua madzhab. Pertama, makna konversi

sesuai asal bahasa yakni perubahan. Semua perubahan disebut konversi, baik

itu perubahan keyakinan dari Islam ke non Islam ataupun dari non Islam ke

Islam yang jelas mengalami perubahan agama.

Konversi agama juga banyak menyangkut masalah psikologi

(kejiwaan) manusia dan pengaruh lingkungan dimana manusia berada.

Konversi agama yang dimaksud selain uraian di atas memiliki beberapa

pengertian, yaitu:

1. Terjadinya perubahan pandangan dan keyakinan seseorang

terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.

2. Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan sehingga

perubahan dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.

3. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan

kepercayaan dari suatu agama ke agama lain,. tetapi ,juga termasuk

perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri.

4. Faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan makna perubahan selain itu

juga disebabkan oleh faktor petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa.5

Dengan pengertian konversi agama di atas secara jelas menekankan

pada peristiwa perpindahan atau perubahan pemahaman, loyalitas keyakinan

yang ditinggalkan dinilai salah dan yang baru merupakan yang benar. Namun,

pada dasarnya tindakan konversi agama sama halnya dengan fakta-fakta psikis

lainnya dan tidak dapat diteliti secara langsung proses terjadinya konversi

agama tersebut, dan keyakinan-secara mendadak itu yang diawali oleh konflik

batin dan perhelatan jiwa yang sangat panjang dalam perjalanan hidupnya.

4 Zakiyah Daradjat, op.cit., hlm. 137. 5 Jalaluddin, op.cit., hlm. 246.

Page 26: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

16

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Agama

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan terjadinya

konversi agama itu ada beberapa pendapat, yaitu:

1. Menurut Zakiyah Daradjat, dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama, ada lima

faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi agama yaitu; ketegangan

perasaan, pengaruh hubungan dengan tradisi agama, ajakan/ seruan dan

sugesti, emosi dan faktor kemauan.6

a. Pertentangan batin dan ketegangan perasaan

Orang-orang yang mengalami konversi agama dimana dalam

dirinya terjadi kegelisahan, gejolak berbagai persoalan yang kadang-

kadang tidak mampu dihadapinya sendiri. Di antara ketegangan dan

kegoncangan dalam dirinya karena tidak mempunyai seseorang dalam

menguasai nilai-nilai moral dan agama dalam hidupnya. Sebenarnya

orang tersebut mengetahui mana yang benar untuk dilakukan, akan

tetapi tidak mampu untuk berbuat sehingga mengakibatkan segala

yang dilakukannya serba salah, namun tetap tidak mau melakukan

yang benar. Dapat dikatakan dalam semua peristiwa konversi agama

mempunyai latar belakang yang terpokok adalah konflik jiwa

(pertentangan batin) dan ketegangan perasaan yang disebabkan oleh

berbagai keadaan.

Kepanikan atau kegoncangan jiwa itu kadang membuat orang

tiba-tiba mudah terangsang melihat aktivitas keagamaan seseorang

atau kebetulan mendengar uraian agama yang mampu menggoyahkan

keyakinan sebelumnya, karena yang baru itu dianggapnya dapat

memberi ketenangan dari kepuasan batin dan mampu menyelesaikan

masalah yang sedang dihadapinya.

b. Pengertian hubungan dengan tradisi agama

Di antara pengaruh yang terpenting sehingga terjadi konversi

agama adalah faktor pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya di

6 Zakiyah Daradjat, op.cit., hlm. 159-164.

Page 27: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

17

waktu kecil, dan keadaan orang tua itu sendiri apakah termasuk orang

yang kuat dan tekun beragama atau tidak.

Faktor lain yang tidak sedikit pengaruhnya dalam konversi agama

adalah lembaga-lembaga keagamaan, masjid-masjid atau gereja-gereja.

Aktivitas lembaga keagamaan itu mempunyai pengaruh besar terutama

lembaga keagamaan sosialnya. Kebiasaan di waktu kecil melalui

bimbingan-bimbingan di lembaga keagamaan itulah termasuk salah

satu faktor yang memudahkan terjadinya konversi agama, jika pada

usia dewasanya mengalami acuh tak acuh pada agama dan mengalami

konflik jiwa dan ketegangan batin yang tidak teratasi.

c. Ajakan/ seruan dan sugesti

Peristiwa konversi agama terjadi karena ajakan dan sugesti, yang

pada mulanya hanya bersifat dangkal saja atau tidak mendalam tidak

sampai pada perubahan kepribadian, namun jika orang yang

mengalami konversi dapat merasakan ketenangan dan kedamaian batin

dalam keyakinan itu dalam kepribadiannya.7

Orang-orang yang sedang gelisah mengalami keguncangan batin

akan mudah menerima ajakan dan sugesti atau bujukan dari orang lain,

apalagi sugesti tersebut menjanjikan harapan akan terlepas dari

kesengsaraan batin yang sedang dihadapinya. Karena orang yang

sedang gelisah atau guncang batinnya itu inginnya hanya segera

terlepas dari penderitaannya. Sementara itu ada pemimpin agama yang

mendatangi orang-orang yang mulai memperlihatkan kegoyahan

keyakinannya yang disebabkan beberapa hal; karena keadaan ekonomi,

rumah tangga, persoalan pribadi dan moral. Dengan datang membawa

nasihat, bujukan dan hadiah-hadiah yang menarik akan menambah

simpatik hati orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan

tersebut yang sedang membutuhkan pedoman baru yang dijadikan

pedoman dalam hidupnya.

7 Hendro Puspito, op.cit., hlm. 79.

Page 28: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

18

d. Faktor emosi

Salah satu faktor yang mendorong terjadinya konversi agama

adalah pengalaman emosional yang dimiliki setiap orang dalam

kaitannya dengan agama mereka.

Berdasarkan penelitian George A. Cob terhadap orang-orang

yang mengalami konversi agama lebih banyak terjadi pada orang-

orang yang dikuasai emosinya, terutama orang yang sedang mengalami

kekecewaan akan mudah kena sugesti, terutama bagi orang emosional.

Di mana dalam pengalaman emosional ini akan mengakibatkan

berkembangnya keyakinan keagamaan atau bisa juga suatu corak

pengalaman yang timbul sebagai bagian dari perilaku keagamaan yang

mungkin memperkuat, memperkaya atau justru malah memodifikasi

kepercayaan keagamaan yang sudah diikuti sebelumnya.

e. Faktor kemauan

Beberapa kasus konversi agama terbukti dari hasil suatu

perjuangan batin dan kemauan yang ingin mengalami konversi, dengan

kemauan yang kuat seseorang akan mampu mencapai puncaknya yaitu

dalam dirinya mengalami konversi. Hal ini dapat diikuti dari riwayat

hidup AI-Ghazali yang mengalaminya, bahwa pekerjaan dan buku-

buku yang dikarang bukanlah datang dari keyakinan tapi datang dari

keinginan untuk mencari nama dan pangkat. Maka sejarah Al-Ghazali

dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu:

1) Periode sebelum mengalami kebimbangan

2) Periode kebimbangan

3) Periode konversi agama.8

2. Menurut Mx Heirich, yang diikuti oleh Drs. D. Hendro Puspito dalam

bukunya Sosiologi Agama. Faktor yang mempengaruhi konversi agama

ada empat yaitu: faktor pengaruh ilahi, pembebasan dari tekanan batin,

suasana pendidika dan pengaruh sosial.9

8 Zakiyah Daradjat, op.cit., hlm. 190. 9 HEndro Puspito, op.cit., hlm. 80.

Page 29: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

19

a. Pengaruh Ilahi

Kaitannya dengan masalh konversi agama menurut kalangan ahli

teologi, pengaruh ilahi sangat menentukan terjadinya konversi agama.

Tanpa adanya pengaruh dari ilahi orang tidak sanggup untuk menerima

keyakinan yang baru, sehingga bantuan dari Allah SWT ini sangat

diperlukan untuk menentukan seseorang akan mengalami konversi

agama atau tidak. Manusia tidak mampu menjangkau atau menganalisa

secara ilmiah namun yang dapat dimengerti hanyalah setelah kejadian

konversi itu terjadi serta amalan yang dilakukan dalam hidupnya

sehari-hari. Manakala hidayah Allah SWT telah menembus kalbu tidak

ada yang mampu menghalangi, tidak ada gunung yang tinggi, tidak ada

jurang yang dalam, semuanya akan mudah dan terang. Dengan kata

lain, harapan terakhirlah terjadinya konversi agama dalam kehidupan

pribadinya.

Hal ini diperkuat dan dipertegas dengan firman Allah SWT dalam

surat Fathir ayat 8:

⎯yϑ sùr& t⎦ Éi⎪ã— … çµ s9 â™þθß™ ⎯Ï& Î# uΗxå çν# u™tsù $ YΖ |¡ ym )٨:فاطر( Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.10 (QS. Fathir: 8)

Ayat lain juga disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 272:

}§øŠ ©9 š ø‹ n=tã óΟ ßγ1y‰èδ £⎯Å6≈s9uρ ©!$# “ ωôγ tƒ ∅tΒ â™!$t± o„ 3 )٢٧٢:البفرة(

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendakinya.11

10 Muhammad Noor, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra,

1996), hlm. 347. 11 Ibid, hlm. 36.

Page 30: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

20

b. Pembebasan dari tekanan batin

Orang-orang sedang menghadapi situasi yang mengancam dan

menekan batinnya dan tekanan batin itu tidak dapat diatasi dengan

kekuatan dunia lain. Di situ ia mendapatkan pandangan yang baru yang

dapat mengalahkan motif-motif dan patokan hidup terdahulu yang

selama ini ditaatinya. Faktor-faktor yang menyebabkan tekanan batin

yaitu:

1) Masalah keluarga

2) Keadaan lingkungan yang menckan dan menimbulkan problem

pribadi

3) Masalah kemiskinan

Permasalahan batin itulah yang tidak terselesaikan sehingga

seseorang memberi kekuatan baru yang dianggap dapat menyelesaikan

permasalahannya, dengan kata lain seseorang masuk ke dalam agama

baru atau berpindah dari agama terdahulu ke agama yang baru, karena

dianggap agama yang baru dapat bisa memberi ketenangan dan

kedamaian batin. Maka dari itu orang mengalami tekanan batin akan

mudah kena jebakan dan sugesti dari orang lain sehingga mudah

mengalami konversi agama.

c. Pengaruh sosial

Pengaruh sosial ini sangat cepat menjadikan seseorang

mengalami konversi agama, karena terjadinya konversi tidak berdiri

sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial. Dalam

konversi terdapat pengaruh timbal-balik antara faktor psikologis dan

sosial.

Variabel-variabel yang berpengaruh atas konversi agama yaitu:

1) Pengaruh pergaulan antar pribadi. Bukan saja yang berorientasi

pada bidang agama, tetapi juga dalam keilmuan dan kebudayaan.

2) Orang diajak berulang-ulang mcnghadiri kebaktian keagamaan.

3) Selama waktu “mencari pegangan baru” orang mendapat

anjuran dari saudara atau temannya.

Page 31: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

21

4) Sebelum “bertaubat” (mengalami konversi) orang menjalin

hubungan baik dengan pemimpin agama tertentu.12

d. Suasana pendidikan

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam terbentuknya jiwa

keagamaan, terutama bagi kaum wanita. Banyak yayasan agama

mendirikan sekolah-sekolah, walaupun kenyataannya hanya sebagian

kecil saja dari seluruh anak didik yang mau masuk agama yang dianut

pendirinya. Walaupun demikian suasana pendidikan sangat

berpengaruh sekali terhadap keagamaan seseorang. Dengan suasana

yang baru memungkinkan orang mengalami perpindahan agama

dengan rela meninggalkan agama terdahulu. Walaupun demikian

sebenarnya pendiri sekolah keagamaan bukan semata-mata hanya

bertujuan untuk mencari pemeluk baru, akan tetapi harus juga

bertujuan untuk mencerdaskan suatu bangsa dalam membangun diri

dan masyarakat dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara

rasional.13

3. Menurut Wiliam James dalam bukunya Pengalaman-Pengalaman

Religius.. Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi agama adalah

sebagai berikut:

a. Pengaruh hubungan antar pribadi balk pergaulan yang bersifat

keagamaan maupun non agama (kesenian, ilmu pengetahuan

ataupun bidang kebudayaan yang lain.

b. Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong

seseorang atau kelompok untuk berubah kepercayaan jika

dilakukan secara rutin sehingga pertemuan-pertemuan yang

bersifat keagamaan baik pada lembaga formal ataupun non formal.

c. Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang yang dekat

misalnya; teman karib, keluarga, famili dan sebagainya.

12 Hendro Puspito, op.cit., hlm. 8. 13 Zakiyah Daradjat, op.cit., hlm. 139-170.

Page 32: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

22

d. Pengaruh pemimpin keagamaan. Hubungan yang baik dengan

pemimpin agama merupakan salah satu faktor pendorong konversi

agama.

e. Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi. Perkumpulan yang

dimaksud seseorang berdasarkan hobinya dapat pula menjadi

pendorong terjadinya konversi agama.

f. Pengaruh kekuasaan pemimpin. Adapun yang dimaksud di sini

adalah pengaruh kekuasaan pemimpin berdasarkan kekuatan

hukum. Masyarakat umumnya cenderung menganut agama yang

dianut oleh kepala negara atau raja mereka.14

C. Keharmonisan Keluarga

1. Pengertian Keharmonisan Keluarga dalam Pandangan Islam

Keharmonisan keluarga atau yang disebut dengan keluarga sakinah dalam

agama Islam, terdiri dari dua kata yaitu keluarga dan sakinah. Kalau dari

segi bahasa, keluarga berarti ibu bapak dengan anak-anaknya, orang seisi

rumah yang menjadi tanggungan batin, sedangkan kata ,sakinah berarti

kedamaian, ketenteraman, ketenangan dan kebahagiaan.15

Istilah keluarga sakinah merupakan dua kata yang saling melengkapi.

Kata sakinah sebagai kata sifat yaitu untuk mensifati atau menerangkan

kata keluarga. Keluarga sakinah digunakan dengan pengertian keluarga

yang tenang, tenteram, bahagia dan sejahtera lahir dan batin.

Munculnya keluarga sakinah ini sesuai dengan firman Allah dalam

surat ar-Rum ayat 21 yang mengatakan bahwa tujuan dasar mawaddah dan

rahmah, saling mencintai dan penuh rasa kasih sayang antara suami

isteri.16

14 William James, Pengalaman-pengalaman Religius, (Yogyakarta: Penerbit Jendela,

2003), cet. 1, hlm. 240-250. 15 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 413. 16 Ibid., hlm. 7690

Page 33: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

23

Adapun bunyi surat ar-Rum ayat 21 adalah sebagai berikut:

ô⎯ ÏΒuρ ÿ⎯ϵ ÏG≈ tƒ# u™ ÷β r& t, n=y{ /ä3s9 ô⎯ ÏiΒ öΝ ä3 Å¡ àΡr& %[`≡ uρø— r& (#þθãΖ ä3 ó¡ tF Ïj9 $ yγ øŠs9Î) Ÿ≅yèy_uρ

Ν à6uΖ ÷ t/ Zο ¨Šuθ̈Β ºπ yϑ ômu‘ uρ 4 ¨β Î) ’Îû y7Ï9≡sŒ ;M≈tƒUψ 5Θöθs) Ïj9 tβρ ã©3 x tGtƒ )٢١:الروم(

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari sejenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.17 (QS. Ar-Rum: 21).

Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam dan Urusan Haji, nomor: D/71/1999 tentang petunjuk pelaksanaan

pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah Bab III pasal 3, menyatakan bahwa

keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi hajat spiritual dan material suara layak dan seimbang,

diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya

dengan selaras, serasa serta mampu menyarankan, menghayati dan

memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.

Sedang Ishak Saih dalam bukunya yang berjudul Managemen Rumah

Tangga, menjelaskan bawa keluarga sakinah diidentikkan dengan keluarga

sejahtera., menjelaskan sebagai berikut:

Keluarga sejahtera dan bahagia ialah keluarga yang dapat mencapai kesuksesan dalam hidupnya, baik material maupun matreriil spiritual yang memberikan nilai-nilai kepuasan yang mendalam kepada anggota keluarga dalam situasi penuh kebangkitan dan ketenteraman hidup bersama. Nampak pula di dalamnya keselarasan dan keseimbangan hidup, sehingga dapat menjadi cermin bagi masyarakat sekelilingnya.18

Menurut Muhammad Arifin Ilham dalam bukunya Zikir

Keluarga, Sakinah, bahwa keluarga sakinah adalah:

Keluarga yang para penghuninya senantiasa mengingat Allah SWT, baik dalam keadaan senang maupun susah. Rumah keluarga sakinah didalamnya selalu dihiasi dengan aktivitas ibadah kepada-Nya, baik ibadah salat. Bacaan al-Qur'an, ucapan dzikir dan ibadah-ibadah lainnya dan

17 Muhammad Noor, dkk., op.cit., hlm. 324. 18 Ishak Salih, Manajemen Rumah Tangga, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 14-15.

Page 34: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

24

penghuninya senantiasa menyebarkan salam, kesejukan, ketenangan, keindahan dan kebahagiaan.19

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga

sakinah atau keluarga harmonis adalah keluarga yang dibina berdasarkan

perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup lahir batin, spiritual

dan materiil yang layak, mampu menciptakan suasana saling cinta, kasih

sayang (mawaddah wa rahmah), selaras, serasi dan seimbang serta mampu

menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, amal

saleh dan akhlak mulia dalam lingkungan keluarga dan masyarakat

lingkungannya sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 serta selaras dengan ajaran Islam.20

2. Pengertian Keharmonisan Keluarga dalam Pandangan Kristen.

Pengertian Keharmonisan Keluarga dalam pandangan Kristen

Keharmonisan keluarga atau keluarga bahagia adalah persekutuan hidup

antara seorang pria dan seorang wanita atas dasar ikatan cinta kasih atau

persekutuan dasar iman dan tempat persemaian iman sejati, maka dalam

keharmonisan keluarga menurut Kristiani pertama-tama diharapkan agar

berkembanglah iman yang menghangatkan suasana. Iman di sini bukan

pertama-tama berarti pengetahuan agama (meskipun itu juga penting)

tetapi lebih-lebih atau penghayatan agama yang diwujudkan dalam usaha

untuk menjaga suasana kedamaian, kerjasama dan kerukunan dalam

keluarga dengan dcmikian Tuhan sendiri akan hadir di tengah-tengah

keluarga.

Di dalam agama Kristen kegagalan dalam keharmonisan keluarga

tidak akan terjadi apabila dalam keluarga saling memperkuat ikatan cinta

mereka dan tidak melarikan diri dari persoalan. Kemesraan, saling

pengertian dan penerimaan antara satu dengan yang lain akan makin kuat

19 Muhammad Arifin Ilham, Zikir Keluarga Sakinah, (Jakarta: Pustaka Media, 2006), hlm. 20 Zaitun Subhan, Manajemen Keluarga Sakinah, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004),

hlm. 10.

Page 35: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

25

dan kokoh justru dalam usaha bersama mengatasi masalah-masalah dan

gangguan kecil sehari-hari.21

Seperti yang tertulis dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan KeluargaSejahtera Pasal

1 dalam bukunya T. Gilarso SJ., yang berjudul Moral Keluarga,

Universitas Sanata Dharma, menyatakan bahwa keluarga yang harmonis

adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak,

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi,

selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat

dan lingkungan

Sedangkan pembangunan keluarga harmonis diarahkan pada

pengembangan kualitas keluarga melalui upaya kekeluargaan berencana

dalam rangka membudayakan norma keluarga kecil, bahagia dan

sejahtera.22

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga menurut

pandangan Islam:

a. Berlandaskan ketauhidan

Keluarga sakinah adalah keluarga yang dibangun di atas fondasi

ketauhidan yaitu dibangun semata-mata atas dasar keyakinan kepada

Allah SWT dan bukan berhala.

b. Bersih dari syirik

Syarat utama ketauhidan yaitu bebasnya dari syirik atau

mempersekutukan Allah SW'I'. Demikianlah suatu keluarga yang

sakinah harus bebas dari suasana syirik yang hanya akan menyesatkan

kehidupan keluarga.

21 T. Gilarso SJ., Moral Keluarga, (Yogyakarta: Universitas SanataDharma, 2002), hlm.

20. 22 T. Gilarso SJ., Keluarga Berencana, (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2002),

hlm. 17.

Page 36: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

26

c. Keluarga yang penuh dengan kegiatan ibadah

Ibadah merupakan kewajiban manusia sebagai hasil ciptaan

Tuhan. Oleh karena itu kegiatan ibadah baik dalam bentuk hablum

minallah maupun hablum minannas merupakan ciri utama keluarga

sakinah segala aspek perilaku kehidupannya merupakan ibadah.23

Terciptanya kehidupan keluarga yang islami seperti

melaksanakan salat dan membiasakan salat berjamaah dalam keluarga

atau mengajak keluarga untuk salat berjamaah di masjid, membiasakan

zikir dan berdo’a setelah salat dalam keadaan suka maupun duka,

selalu membaca mengucapkan kalimat tayyibah.24

d. T'erjadinya hubungan yang harmonis intern dan ekstern keluarga

Keharmonisan hubungan antar anggota keluarga merupakan

landasan bagi terwujudnya keluarga bahagia dan sakinah. Demikian

pula hubungan dengan pihak-pihak di luar keluarga seperti dengan

sanak famili dan tetangga. Dalam suasana yang harmonis penuh kasih

sayang dan saling pengertian. Setiap pribadi akan berkembang menjadi

sosok insan yang berakhlak mulia di hadapan Allah SWT.

e. Segenap anggota keluarga pandai bersyukur kepada Allah SWT

Banyak sekali kenikmatan baik lahir maupun batin yang

diperoleh dalam keluarga yang pada hakikatnya semua itu merupakan

karunia Allah SWT. Keluarga sakinah akan selalu mensyukuri akan

segala karunia tersebut kepada pemberinya yaitu Allah SWT.

f. Tewujud kesejahteraan ekonomi

Tidak dapat diingkari bahwa kebutuhan dasar ekonomi (sandang,

papan, pangan) merupakan sumber kebahagiaan dan kebutuhan

keluarga. Oleh sebab itu keluarga sakinah adalah keluarga yang

mampu mencari sumber-sumber ekonomi di jalan Allah SWT serta

23 Muhammad Surya, Bina Keluarga, (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), hlm. 401. 24 Hasbi Indra, Iskandar Ahza Husaini, Potret Wanita Shalekhah, (Jakarta: Penamadani,

2004), hlm. 71.

Page 37: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

27

mengelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencukupi

kehidupan keluarga.25

g. Adanya sikap saling memahami hak dan kewajiban suami isteri

Apabila hak dan kewajiban ini dipenuhi dan masing-masing dapat

menunaikan kewajibannya maka kebahagiaan dan kesejahteraan akan

tercapai.26

h. Rumah tangga sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan dunia

dan akhirat

Setiap anggota keluarga harus senantiasa menyadari bahwa

kehidupan di dunia pada dasarnya merupakan persiapan untuk

mengumpulkan bekal bagi kehidupan di akhirat. Sebagaimana

diungkapkan oleh Muhammad Surya, bahwa setiap aspek kehidupan

dalam keluarga pada dasarnya adalah untuk mencari kebahagiaan baik

di dunia maupun di akhirat, memperoleh perlindungan dari siksa

neraka.27

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga menurut

pandangan Kristen

Faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga menurut

pandangan agama Kristen, tidak jauh beda dengan faktor yang

mempengaruhi keharmonisan keluarga menurut pandangan agama Islam.

Dalam agama Kristen bahwa sebuah keharmonisan keluarga harus benar-

benar dijaga supaya tidak menimbulkan konflik yang mengakibatkan

perekonomian, karena dalam agama Kristen seseorang yang sudah

melaksanakan ikatan pernikahan tidak diperbolehkan bercerai. Apabila

dalam pernikahan melakukan perceraian maka disebut zina, kecuali

25 Muhammad Surya, op.cit., hlm. 402-403. 26 Ahmad Rafiq Baihaqy, Membangun Surga Rumah Tangga, (Surabaya: Gita Media

Press, 2006), hlm. 62. 27 Muhammad Surya, op.cit., hlm. 403-404.

Page 38: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

28

apabila salah satunya meninggal dunia maka diperbolehkan menikah

lagi.28

Untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan harmonis maka ada

beberapa langkah yang harus dijalani, yaitu:

a. Seiman. Cinta saja tentu belum cukup untuk menciptakan keluarga

yang bahagia prinsip memilih pasangan yang seiman juga merupakan

salah satu kunci dalam mencapai kebahagiaan sebuah keluarga.

b. Saling memaafkan. Orang yang mempunyai kepribadian yang tinggi,

memiliki cinta yang murni, dan punya pendalaman agama yang bagus,

tentu akan berusaha untuk memaafkan segala kesalahan pasangannya.

Memberi maaf adalah sebuah kepribadian yang terpuji dan bisa

menjadi modal untuk membina hubungan yang harmonis.

c. Saling percaya. Rasa saling percaya akan mengantarkan pada perasaan

aman dan nyaman, membangun rasa saling percaya juga merupakan

perwujudan cinta yang dewasa.29

d. Komunikasi. Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya

hubungan sebuah keluarga. Ciptakan komunikasi sehingga masing-

masing pribadi merasa dibutuhkan.

e. Bentuklah arti hidup bersama. Hal ini penting untuk menjaga

keharmonisan sebuah keluarga. Dengan membentuk arti hidup

bersama-sama akan memberikan perasaan sejalan dalam sebuah

keluarga. Adanya interaksi yang bagus dalam sebuah keluarga secara

konsekuensi akan menimbulkan adanya pembentukan makna hidup

bersama.30

E. Dampak Konversi Agama

Agama merupakan fenomena sosial yang memiliki dimensi

individual di samping yang bersifat sosial. Dalam rangka aktivitas mencapai

28 O.S. Eoh, Perkawinan Antar Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), cet. 1,

hlm. 122. 29 Aziz Bachtiar, Menikahlah Maka Engkau Akan Bahagia, (Yogyakarta: AR. Ruzz

Media, 2004), hlm. 217-223. 30 Ibid., hlm. 224.

Page 39: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

29

tujuan hidup beragama, adalah tujuan mencapai keselamatan hidup seperti

yang diajarkan oleh sistem keyakinan, norma lingkungan atau komunitas

keagamaan dan pemahaman keagamaan mereka.

Agama mempunyai makna atau fungsi dalam kehidupan manusia,

maka agama merupakan suatu kebutuhan hidup yang dalam pemenuhan

kebutuhannya melalui suatu interaksi dalam suatu sistem yang terbuka dalam

diri individu maupun dalam suatu struktur sosial yang plural, yang bisa

melahirkan terjadinya suatu tindakan konversi agama, sebagai konsekuensi

suatu pilihan rasional. Tetapi beberapa pengetahuan yang menurut rasionalitas

tertentu memiliki dasar yang rapuh, karena akan mengakibatkan masalah

keberagaman dalam masyarakat di antaranya selain perilaku menyimpang

yaitu konversi agama.

Sebagai masyarakat mayoritas umat Islam yang hidupnya

berdampingan dengan umat non Islam termasuk yang telah melakukan

konversi agama juga tidak pernah terjadi permasalahan bahkan ada yang satu

keluarga yang berbeda agama, tetapi masyarakat justru malah menjadikannya

sebagai motivasi untuk meningkatkan ajaran agama masing-masing.

Begitu juga dengan terjadinya konversi agama, walaupun ada yang

belum bisa menerima hanya beberapa saja namun tidak sampai menyinggung

perasaan orang yang melakukan konversi agama atau umat beragama dan

tidak juga sampai mengucilkannya, hanya saja terlihat ada sedikit perbedaan

dalam berinteraksi seperti apabila orang yang konversi itu dari agama Kristen

ke Islam, maka akan lebih akrab dan leluasa dalam bergaul. Sebaliknya

apabila orang yang konversi itu dari agama Islam ke Kristen, maka hubungan

itu secara tidak langsung juga akan langgeng.

1. Dampak konversi agama dalam aqidah dan ibadah

Sebagai manusia yang beragama harus memiliki dasar nilai-nilai

agama baik dari dimensi hubungan manusia dengan Tuhannya atau

hubungan antar sesama manusia. Dengan memiliki dasar nilai-nilai agama

tersebut dimaksudkan bahwa perilaku seseorang ada hubungannya dengan

masalah ibadah, zikir dan memberi dorongan kepada antar sesama umat

Page 40: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

30

beragama untuk mencari karunia Allah SWT dengan berzikir kepada Allah

SWT.31

Fenomena beragama merupakan perwujudan sikap dan perilaku

manusia yang menyangkut hal-hal yang dipandang suci, kramat dan sakral.

Ilmu pengetahuan sosial dengan metode peralatannya dapat mengamati

dengan cermat perilaku manusia itu, sehingga menemukan segala unsur

yang menjadi terjadinya perilaku itu.32

Dilihat dari sudut sosiologis, agama mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan di masyarakat. Dengan harapan seseorang

memperoleh kemudahan dalam bersosialisasi di dalam lingkungan

masyarakat maupun keluarga. Setiap ajaran agama, seseorang dianjurkan

berakhlak yang baik. Sebab akhlak merupakan pondasi utama yang

menjadi tumpuan membangun manusia. Orang yang sudah memeluk suatu

agama tertentu kemudian pindah ke agama lain (konversi) menjadi lebih

tekun untuk mempelajari agama dan syari’at-syari’atnya. Dan bahwa

dengan yakin agama yang dipeluknya dapat menciptakan rasa kebahagiaan

serta mempunyai rasa optimisme untuk mampu dalam menjalankan hidup.

Dampak konversi dapat memberi ketenangan dalam menyelesaikan

masalah, berperilaku dan budi pekerti dalam pergaulan, cara bertutur kata

dan berpakaian.33

2. Dampak konversi agama dalam muamalah

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem

nilai yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma

tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar

sejalan dengan keyakinan agama yang dianutnya. Sebagai sistem nilai

31 Abdul Wahab Kallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, (Bandung: Risalah, 1985), hlm.

139. 32 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang:

CV. Toha Putra, 1989), hlm. 645. 33 Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2001), hlm. 243.

Page 41: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

31

agama memiliki arti yang khusus dalam kehidupan individu serta

dipertahankan sebagai bentuk ciri khas.34

Pengaruh agama dalam kehidupan seseorang adalah memberi

kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung dan rasa puas. Pengaruh

positif ini lebih lanjut akan menjadi pendorong untuk berbuat. Agama

dalam kehidupan seseorang selain menjadi motivasi juga merupakan

harapan. Agama berpengaruh dalam mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktifitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar

belakang keyakinan agama dinilai mempunyai ketaatan. Keterkaitan ini

akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Agama

mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat kebajikan maupun

berkorban.35

Ajaran agama yang sudah menjadi keyakinan mendalam akan

mendorong seseorang untuk mengejar tingkatan kehidupan yang lebih

baik. Pengalaman ajaran agama tercermin dari pribadi yang berpartisipasi

dalam peningkatan mutu kehidupan tanpa mengharapkan imbalan yang

berlebihan. Keyakinan akan balasan Tuhan terhadap perbuatan baik telah

mampu memberikan ganjaran batin yang akan mempengaruhi seseorang

untuk berbuat tanpa imbalan material. Balasan Tuhan beberapa pahala bagi

kehidupan hari akhirat lebih didambakan oleh penganut agama yang taat.

Agama yang menjadi anutan seseorang jika diyakini dan dihayati

secara mendalam mampu memberikan suatu tatanan nilai moral dalam

sikap, nilai moral tersebut akan memberikan garis-garis pedoman tingkah

laku seseorang dalam bertindak, sesuai dengan ajaran agama yang

diakuinya. Segala bentuk perbuatan yangdilarang agama dijauhinya dan

selalu giat dalam menerapkan perintah agama, baik dalam kehidupan

pribadi maupun demi kepentingan orang banyak. Dari tingkah laku dan

sikap yang demikian tercermin suatu pola tingkah laku yang etis.

34 Dr. Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 226. 35 Ibid, hlm. 236.

Page 42: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

32

Penerapan agama lebih menjurus ke perbuatan bernilai akhlak yang mulia

dan bukan untuk kepentingan yang lain.36

3. Dampak konversi agama dalam keluarga

Konversi agama dalam keluarga dapat membawa pengaruh yang

besar karena seseorang yang mengalami konversi agama, segala bentuk

kehidupan batinnya yang semula mempunyai pola tersendiri berdasarkan

pandangan hidup yang dianutnya (agama) maka setelah mengalami

konversi agama akan timbul gejala-gejala baru yang bisa menjadikan

seseorang tersebut mempunyai perasaan yang serba tidak sempurna, yaitu

rasa penyesalan diri, rasa berdosa, cemas terhadap masa depan dan bisa

menimbulkan tekanan batin karena disebabkan oleh tidak diakuinya

sebagai keluarga merasa tersingkir dari lingkungan.

Kondisi yang demikian itu secara psikologis kehidupan batin

seseorang menjadi kosong dan tidak berdaya sehingga mencari

perlindungan lain yang mampu memberinya kehidupan jiwa yang tenang

dan tenteram.37

Proses konversi agama yang dialami seseorang itu berjalan menurut

proses kcjiwaan seseorang dalam usaha mencari ketenangan batin. Dimana

orang-orang mengalami konversi agama baik orang dewasa maupun

remaja adalah gejala jiwa sebagai hasil interaksi sosial.

Drs. Abdul Aziz Ahyadi mengemukakan bahwa tingkah laku

individu tidak terlepas dari lingkungan hidupnya. Tingkah laku dapat

dipandang sebagai interaksi antar manusia dengan lingkungannya.38

36 Ibid, hlm. 237. 37 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996), cet. 1, hlm. 252. 38 Drs. H. Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, (Bandung: Sinar Baru, 1998), hlm. 36.

Page 43: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

33

BAB III

FENOMENA MASYARKAT KECAMATAN GRINGSING

KABUPATEN BATANG

A. Kondisi Penduduk Kecamatan Gringsing

1. Kondisi ekonomi

Kecamatan Gringsing merupakan daerah yang memiliki fisik yang

bersih dan tertata rapi, tata letak bangunan rumah terawatt dengan baik, hal

ini didukung oleh pola pikir dan pola hidup masyarakat tersebut yang

berkeinginan untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini terbukti

dengan semakin lunturnya tradisi-tradisi yang dulu pernah ada, sehingga

yang nampak dalam harapan dalam kehidupan masyarakat adalah

perubahan yang lebih baik.

Keadaan ekonomi penduduk Kecamatan Gringsing terbagi menjadi

tiga tingkatan, yaitu golongan ekonomi bawah (30%), menengah (30%),

dan golongan atas (20%). Dengan kondisi yang demikian tingkatan

kehidupan perekonomian masyarakat Kecamatan Gringsing dapat

dikategorikan sebagai masyarakat yang mampu dan standar. Sedangkan

mengenai pekerjaan/ mata pencaharian masyarakat adalah sebagai petani,

karyawan, buruh dan pegawai. Sehingga kehidupan masyarakat tergolong

cukup. Hal yang demikian menjadikan keamanan masyarakat lebih baik

sekaligus dapat menunjang kerukunan hidup umat beragama.1

2. Kondisi Pendidikan

Masyarakat Kecamatan Grinsing mengartikan pendidikan sebagai

kegiatan pewarisan kebudayaan dari generasi ke generasi yang lain.

Mengenai pendidikan, Bapak Priyono menuturkan “masyarakat

Kecamatan Gringsing sebagian besar telah mengenyam jenjang pendidikan

sehingga dapat dikatakan masyarakat mempunyai pola pikir yang cukup

maju. Harapan orang tua untuk menjadikan anaknya bersekolah dan

1 Sumber Monografi Kecamatan Gringsing per Desember 2005.

Page 44: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

34

berpendidikan tinggi daripada orang tuanya. Dengan keadaan apapun

mereka akan berusaha agar anuknya belajar di sekolah”.

Bapak Priyono juga menuturkan bahwa mendidik harus mencakup banyak

hal, mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran,

perasaan, keamanan sosial sampai pada perkembangan iman. Pendidikan

dimaksudkan untuk membuat manusia lebih meningkatkan kehidupan

alamiahnya menjadi berbudaya.2

Sebagian masyarakat Kecamatan Gringsing bersekolah di lembaga

formal yang umum, dan sebagian yang lain lebih mempercayakan

bersekolah di lembaga formal agama dengan maksud agar dapat

memperoleh pengetahuan umum dan agamanya.

Lembaga pendidikan yang ada di Kecamatan Gringsing baik lembaga

formal maupun non formal sejak dahulu sudah ada mulai dari TK/RA

sampai SLTP. Bahkan sekarang sudah ada beberapa telah dibangun SLTA,

Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah dengan gedung yang baru

dan daya tampung yang besar, Pendidikan Pesantren.

Lembaga pendidikan berperan penting dalam meningkatkan ilmu dan

pengetahuan masyarakat di Kecamatan Gringsing. Dengan lokasi sekolah

yang cukup terjangkau, juga kualitas sekolah yang tidak diragukan.

Persaingan antar lembaga sekolah diharapkan mampu meningkatkan

motivasi siswa dalam menuntut ilmu, sehingga lembaga sekolah Islam

yang berdiri setelah lembaga sekolah umum berusaha untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas serta fasilitasnya.3

3. Agama

Ada 4 agama yang dianut oleh masyarakat di Kecamatan Gringsing,

yaitu Islam (57.567 orang), Kristen Katholik (l82 orang), Kristen Protestan

(99 orang) dan Budha (5 orang). Dan ada sarana tempat ibadah di

Kecamatan Gringsing yaitu; masjid (20), musholla (75), gereja (1) dan

2 Wawancara dengan Bapak Priyono. 3 Wawancara dengan Kyai H. Muhammad Sholichin.

Page 45: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

35

rumah ibadah bukan gereja 6 buah (berupa rumah biasa yang digunakan

untuk kegiatan keagamaan).

4. Kondisi sosial

Kondisi sosial ini sangat cepat menjadikan seseorang mengalami

konversi agama, karena terjadinya konversi tidak berdiri sendiri akan

tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial. Dalam konversi terdapat

pengaruh timbale balik antara faktor psikologis dan sosial.

Variabel-variabel yang berpengaruh atas konversi agama yaitu:

a. Pengaruh pergaulan antar pemuda. Bukan saja yang berorientasi pada

bidang agama, tetapi juga dalam bidang keilmuan dan kebudayaan.

b. Orang diajak berulang-ulang menghadiri kebaktian keagamaan.

c. Selama waktu "mencari pegangan baru" orang mendapat anjuran dari

saudara atau temannya.

d. Sebelum mengalami konversi, orang menjalin hubungan baik dengan

pemimpin agama tertentu.4

Kehidupan masyarakat di Kecamatan Gringsing mempunyai

karakteristik yang sudah mengakar, di samping sifat dan karakteristik

gotong-royong dan sifat kekeluargaan yang tinggi dengan bersedia

berkorban untuk kepentingan umum dan lebih mengutamakan

musyawarah untuk mencapai mufakat, solidaritas tinggi, kepatuhan dan

rasa kepercayaan diri yang kuat terhadap agamanya sebagai ciri

masyarakat agamis, patuh terhadap ulama dan tokoh masyarakat yang

dituakan mempunyai penempatan harga diri yang tertinggi serta memiliki

etika yang kuat, sebagaimana sifat umum masyarakat Kecamatan

Gringsing.

Kondisi sosial keagamaan yang nampak dalam sistem kehidupan

masyarakat Kecamatan Gringsing sekarang lebih modern dan

mengedepankan aspek rasionalitas. Selain dari aspek-aspek tersebut,

memang ada ajaran agama yang secara riil mengatur kehidupan sosial

dalam masyarakat seperti saling menghormati, tenggang rasa terhadap

4 Hendro Puspito, Sosiologi Agam, (Yogyakarta: Kanisius, 1983), cet. 1, hlm. 82.

Page 46: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

36

sesama umat beragama. Kehidupan masyarakat Kecamatan Gringsing

yang tenang sangat mendukung masyarakat dalam mengekspresikan

perilaku sosial keagamaan.5

B. Fenomena Konversi Agama di Kecamatan Gringsing

1. Mereka yang mengalihkan keyakinannya dari agama Islam ke agama

Kristen

a. Kasus PJ usia 25 tahun, dari Desa Kutosari

PJ mengungkapkan bahwa selama ini kehidupannya telah

mengalami berbagai liku-liku, sehingga membuatnya beralih-alih

dalam memeluk agama, yaitu dari agama Islam berpindah ke agama

Kristen.

Awal, sewaktu kecil ia hidup dalam keluarga yang rajin

menjalankan ajaran agama Islam. Setelah mengenal seorang pemuda

kebetulan Non-Islam, ia rela meninggalkan agama Islam sampai

pernikahannya juga dilaksanakan di gereja. Setelah itu, ia diajak

suaminya menempati sebuah perumahan pertanian tempat suaminya

bekerja. Beberapa tahun kemudian tiba-tiba dalam pernikahannya

mengalami konflik-konflik karena dari pihak orang tua perempuannya

pada mulanya tidak menyetujui pernikahan tersebut. Tapi tidak

selamanya orang tua tersebut membenci anaknya karena anaknya

menikah dengan agama yang berbeda. Sejak PJ mempunyai keturunan,

maka orang tua PJ kembali bersikap baik dan PJ diakui sebagai

keluarganya. Selanjutnya pernikahan PJ kembali mengalami masalah

ekonomi, tapi pernikahan itu tidak sampai mengalami perceraian

karena PJ dan suaminya dapat menyelesaikan masalah-masalah itu

dengan baik sehingga tetap terjaga keharmonisan dalam rumah

tangganya. Dan mulai saat itu rumah tangganya dibina dengan saling

percaya dan terbuka sehingga menjadi harmonis. 38

5 Wawancara dengan Kyai H. Muhammad Sholichin, Rabu 16 Mei 2007.

Page 47: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

37

b. Kasus ER usia 23 tahun, dari Desa Gringsing

Berasal dari kota Solo, berada di Gringsing karena mengikuti

orang tuanya yang ditugaskan mengajar di salah satu SD yang berada

di Gringsing. Dari kecil sampai saat ini, ER mengikuti kedua orang

tuanya. Tapi semenjak SLTA sampai saat ini ER mengalami

permasalahan dalam agamanya. Awalnya pada saat ER duduk

dibangku SD sampai SLTA, ER giat dan tekun dalam menjalankan

ibadah.

Pada suatu ketika, ER melanjutkan sekolah ke SLTA dan

semenjak itu sampai sekarang ia telah mengalami perpindahan agama.

Karena pada waktu di SLTA, ER bersekolah di sebuah yayasan Kristen

yaitu SLTA Theresiana. Kedua orang tuanya melarangnya, tapi ER

masih tetap saja pada keinginannya karena mengikuti teman-temannya.

Pada mulanya tidak ada permasalahan. tapi dengan berjalannya waktu,

ER berubah agama yang tadinya Islam pindah ke Kristen karena

terpengaruh oleh lingkungan, pergaulan, dan sekolah.

Orang tuanya sudah berusaha dengan keras menasihatinya, tapi

ER tetap saja tidak mau mengikuti ajaran kedua orang tuanya yang

beragama Islam.

Dengan keputusan yang dipilihnya, ER harus bisa

bertanggungjawab atas agama yang dipilihnya. Apalagi sekarang ER

sudah dewasa jadi sudah tahu mana yang terbaik untuk ER.

c. Kasus AN usia 27 tahun di Desa Gringsing

AN berasal asli dari Desa Gringsing. Kisah AN hampir sama

dengan PJ. AN yang menganut agama Islam menikah dengan non--

Islam.

Awalnya AN kuliah disebuah Perguruan Tinggi yang ada di

Yogyakarta. AN yang termasuk keluarga yang taat beragama mengenal

seseorang laki-laki non-Islam. Akhirnya keduanya mempunyai ikatan

sampai ke pernikahan. Memang berat akibatnya AN menikah dengan

seseorang yang beragama non-Islam. Selain AN dijauhi dari orang

Page 48: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

38

tuanya, AN juga telah mencoreng nama baik keluarga. Karena AN

percaya bahwa laki-laki yang menjadi calon suaminya itu

bertanggungjawab dengan baik, maka ia mengikuti keyakinan hatinya

dan sampai sekarang AN tidak diakui oleh keluarganya. la dan

suaminya bertempat tinggal di Gringsing, AN telah membina keluarga

yang harmonis, pertentangan batin tetap ada setelah AN keluar dari

Islam, tetapi ia berusaha bagaimana menjaga agar keluarga tetap

terjaga dengan baik.

d. Kasus ID usia 28 tahun Desa Plelen

ID merasa tidak puas terhadap agama Islam yang pernah dia

peluknya, sehingga la berpindah ke agama Kristen karena disebabkan

berbagai hal. la beranggapan bahwa dalam agama Islam menyulitkan

dirinya dan merasa kurang diperhatikannya oleh para tokoh agama

Islam, terutama dalam hal bantuan berupa materi yang sangat

dibutuhkannya. Tidak seperti yang dilakukan oleh tokoh agama

Kristen yang secara langsung terjun ke masyarakat dan

memberikannya bantuan berupa nasihat-nasihat dan materi, terutama

bagi mereka yang kurang mampu.

Setelah mengikuti agama Kristen, ia selalu mendapatkan

perhatian yang serius dari pihak gereja yang ada di desanya yang

terdekat. Dengan agama yang baru, ia merasa ada kemajuan dalam

hidup di bidang usahanya. Disebabkan karena mendapatkan tambahan

bantuan materi yang dibutuhkannya atau moral dari kawan-kawannya.

mengenai kegiatan keagamaan yang dilaksanakannya sesuai dengan

perintah agama yang baru dipeluk. Bahkan setelah memeluk agama

Kristen, ia merasa bahwa dengan agamanya yang baru ini lebih ringan

dalam menjalankan ajaran agama dibandingkan dengan Islam. Karena

hanya satu kali dalam seminggu sembahyangnya tidak seperti dalam

Islam setiap hari. Kini ID hidup disebuah rumah kontrakan yang

berada di Desa Plelen bersama suami karena dia sudah menikah karena

Page 49: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

39

menurut ia itu lebih baik dan tidak menjadi permasalahan bagi

keluarganya.

e. Kasus NT usia 61 tahun dari Desa I'lelen

Pada awalnya dia memeluk agama Islam, namun setelah dia

merasa bahwa usahanya tidak berhasil, dia mencoba berpindah ke

agama Kristen. Kemudian Allah memberikan ujian dengan usahanya di

bidang perdagangan itu membaik dan kehidupannya berbeda dengan

dulu. Maka ia tekadkan untuk berpindah ke agama Kristen. la hidup

bersama suaminya dan sampai sekarang ia mempunyai seorang anak.

Pada awal membangun rumah tangga, ia merasa bahwa dirinya

miskin terus. Setelah itu melihat temannya yang beragama Kristen

bekerja di bidang perdagangan itu semakin maju, ia terus berpikir

kenapa ia yang berdo'a dan berusaha terus tiap hari kehidupannya

belum juga berubah, sedangkan temannya yang beragama Kristen

usahanya semakin membaik. Dalam hatinya ia berubah keyakinan

bahwa ia ingin hidup menjadi lebih baik, maka ia berpindah agama

dari Islam ke Kristen. la mengatakan bahwa semua agama itu baik,

akan tetapi mungkin yang paling cocok untuk dipeluknya adalah

agama Kristen, karena mampu memberi kesejahteraan tersendiri.

2. Mereka yang mengalihkan keyakinannya dari agama Kristen ke agama

Islam

a. Kasus SR usia 23 tahun dari Desa Kutosari

Pada mulanya SR beragama Kristen Protestan yang aktif dalam

menjalankan ajaran agama. la termasuk salah satu anggota keluarga

yang rajin beribadat dalam melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya. Namun berkat hidayah yang diberikan oleh Allah SWT dan

lingkungan pergaulannya sehari-hari menjadikan ia beralih ke agama

Islam dengan ikhlas. Dalam keluarganya hanya ia dan ibunya saja yang

beragama Kristen. Namun dalam usianya yang semakin dewasa, ia

Page 50: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

40

mengalami konversi agama yaitu berpindah ke agama Islam, tepatnya

pada tahun 2002.

Kisah diawali pada hari raya. Sebagaimana diperingati oleh

semua kaum muslimin sebagai hari dan bulan kemenangan setelah

menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Pada hari raya Idul

Fitri, ia berada di rumah menghormati keluarga dan saudaranya yang

sedang merayakan Idul Fitri. la merasa sangat terharu dan merasa

senang melihat semua orang muslim merayakan hari raya Idul Fitri dan

ia mendengar ucapan ayahnya bahwa setelah berpuasa satu bulan

penuh semua merasakan kebahagiaan. la mengetahui bahwa

sesungguhnya puasa menjadikan diri manusia lebih baik, termasuk

untuk kesehatan dan ia membenarkan ajaran Islam karena agama Islam

menurut ia adalah agama yang bisa diterima oleh akal. Secara diam-

diam ia membandingkan antara agama Kristen dengan Islam yang

sudah dipeluk ayahnya dan kakaknya.

Pada malam hari Natal ia bermimpi supaya membersihkan

dirinya dan melihat dua sinar, yang satu terang dan yang satu redup.

Dari kedua sinar tersebut yang mampu menyinari dengan terang,

banyak diikuti oleh orang banyak termasuk ayah dan saudara-

saudaranya berada di situ. Kemudian pagi harinya mimpi tersebut

diceritakan kepada ibunya sebelum berangkat ke gereja. Pertama kali

ibunya marah tapi setelah dijelaskan dengan rinci akhirnya ibunya tahu

apa yang dimaksudnya.

Hasil dari mimpi yang disampaikan kepada keluarganya terutama

pada ibunya tersebut, la boleh tidak mengikuti acara Natalan di gereja.

Bahkan ibunya juga turut pindah agama setelah mendengar ceritanya.

Dan kini terbentuklah keluarga yang seagama, dalam hal ini

mengembirakan ayah dan saudara-saudaranya.

Mulai saat ini ia aktif dalam kegiatan keagamaan Islam yang

berada dilingkungannya dan selalu berusaha mempelajari ajaran Islam

secara sungguh-sungguh.

Page 51: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

41

b. Kasns NR usia 14 tahun dari Desa Gringsing

NR pada awalnya beragama Kristen Katholik ia mengikuti

ayahnya, karena ibunya dan ayahnya telah bercerai karena konflik

perbedaan agama yang menjadikan kedua orang tuanya bercerai. Kini

dia bersama ibunya dan saudara-saudaranya di Desa Gringsing.

Ayahnya Kristen dan ibunya beragama Islam. Kedua orang

tuanya memberi kebebasan pada NR untuk mengikuti yang ia sukai.

Pada awalnya, dia mengikuti ayahnya selama kurang lebih satu tahun.

Dia merasakan bahwa kehidupannya tidak mempunyai arti. Setelah

berlalu satu tahun lebih, ia memilih beragama Islam seperti ibu dan

saudara-saudaranya.

Setelah mengalami kehidupan bersama ibunya dan saudara-

saudaranya yang mayoritas beragama Islam, dia merasakan kehidupan

lebih baik. Berhagai kegiatan remaja ia ikuti dan merasa damai

dibandingkan kehidupan sebagai pemeluk Kristen Katholik.

Hubungannya dengan lingkungan sekitarnya berjalan dengan baik. la

selalu berusaha menyesuaikan diri. la punya teman yang aktif dalam

kegiatan kerohanian Islam dan teman karibnya yang dulu Kristen

bersedia mengikuti agama Islam.

Semenjak Itu dia merasa lebih damai. Dan ia mendapat dukungan

dari lingkungan dan saudara-saudaranya, sehingga menambah lebih

mantap keimanannya.

c. Kasus AS usia 34 tahun dari Desa Kutosari

AS rnengemban tugas sebagai guru SD, sejak kecil ia memeluk

Kristen. Selama hidupnya ia merasa kurang kasih sayang dari kedua

orang tuanya yang sibuk sendiri-sendiri dengan pekerjaannya,

keterbukaan dalam keluarganya kurang baik. Mengenai agama, orang

tuanya hanya menyuruh ke gereja setiap minggunya, tetapi kurang

memperhatikan urusan lainnya.

Page 52: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

42

AS mulai tugas di Kutosari sebagai guru SD sekitar tahun

2004/2005 dan kost di daerah lingkungannya yang mayoritas beragama

Islam. Di tempat ia kerja hanya ia yang beragama non-Islam. Dari

sinilah secara langsung ia menyaksikan kehidupan pemeluk Islam yang

sebelumnya hanya didengar saja. Ternyata kehidupan mereka selalu

rukun dalam segala hal dan menjunjung tinggi rasa hormat terhadap

sesama yang seagama maupun lain agama. Dari sinilah mulai ada

ketertarikan terhadap agama Islam dan berbagai kegiatan keagamaan

yang sering dilihatnya. la sering membaca buku-buku sekitar Islam

dari temannya. Dan sedikit demi sedikit ia membenarkan dan hatinya

mengakui kebenaran tentang ajaran Islam yang bisa diterima oleh akal.

Akhirnya ia memutuskan untuk masuk agama Islam. Dan

meminta temannya supaya mengantarkan ke rumah tokoh agama Islam

untuk menyatakan masuk Islam. Mulai saat itulah ia mengikuti

kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan sekitarnya dan berusaha

mempelajari dengan membaca buku-buku.

d. Kasus TL usia 56 tahun dari Desa Kutosari

TL. aslinya dari kota Batang, berada di Kutosari karena

mengikuti anaknya. Sejak kecilnya ia memeluk agama Islam,

kemudian memeluk agama Kristen karena mengikuti suaminya dan

anak-anaknya semuanya juga beragama Kristen. Semenjak suaminya

meninggal, beliau hidup sendiri karena anak-anaknya sudah

berkeluarga. Semenjak hidup sendirian dan ia sering pindah dari anak

satu ke anak lainnya. Dan di masa tuanya itu ia merasa kurang bahagia.

Di Kutosari ia merasa cocok dan damai dibandingkan keluarga anak-

anak yang lain yang hanya mengejar duniawi saja. TL memperhatikan

kebutuhan batinnya seperti yang diinginkan ibunya.

Secara langsung la menyaksikan kehidupan keagamaan

masyarakat di lingkungannya yang mayoritas beragama Islam. Hal itu

mengingatkan pada masa lalu yang selama ini telah ditinggalkannya.

Page 53: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

43

Berbagai pengalaman di tempat itu membuatnya selalu ingat akan

masa lalunya ketika masih bersama orang tuanya bersama-sama

mengerjakan amalan yang diajarkan Islam. Ada pertentangan batin

antara tetap beragama Kristen atau pindah Islam. Karena melihat

kesabaran anaknya yang beragama Islam yang merawatnya ketika

sakit, akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke agama Islam.

e. Kasus DS usia 20 tahun dari Desa Plelen

Sejak kecilnya ia beragama Kristen dan ia hanya tamat SLTP,

karena keluarganya tidak mampu menyekolahkannya lagi.

Yang menyebabkan ia pindah agama dari Kristen ke agama Islam

adalah berawal dari melihat teman-temannya di pabrik tempat kerjanya

pada menjalankan shalat. Awalnya ia sering bertanya pada teman-

temannya tentang shalat dan kebetulan temannya itu mempunyai

wawasan tentang ajaran agama Islam yang luas, sehingga bisa

menjelaskannya dan masuk akal.

Setelah itu la mulai tertarik dengan agama Islam, kemudian ia

memberitahukan kedua orang tuanya tapi orang tuanya tidak

menyetujui apabila dia masuk Islam, dia akan dikeluarkan dari

keluarga tersebut bila masuk Islam karena ayahnya adalah pendeta.

Setelah berpikir panjang, ia memutuskan untuk masuk Islam walaupun

ia dikeluarkan dari keluarganya. Dengan di antar temannya ia ke

rumah tokoh agama untuk menyatakan masuk Islam.

Berdasarkan data tersebut bisa diketahui bahwa konversi dalam

keluarga di Kecamatan Gringsing itu kelihatannya bisa

mempertahankan keharmonisan dalam sebuah keluarga, meskipun ada

gejolak batin.

C. Motivasi Terjadinya Konversi Agama di Kecamatan Gringsing

Dilihat dari data yang diperoleh ada beberapa motivasi yang

mempengaruhi terjadinya seseorang mengalihkan agama atau konversi agama

di daerah tersebut.

Page 54: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

44

Dengan jumlah penduduk masyarakat Kecamatan Gringsing,

Kabupaten Batang 57.853 yang mengalihkan agama Kristen ke Islam

sebanyak 35 orang, mereka yang mengalihkan agama tersebut karena

pengaruh pergaulan antar pribadi dan pergulatan teologi atas kebenaran yang

hakiki. Mereka yang mengalihkan agama Islam ke Kristen sebanyak 15 orang.

Pada umumnya mereka yang mengalihkan agama tersebut karena kondisi

ekonomi yang sulit dapat mendorong dan mempengaruhi seseorang sehingga

terjadi konversi agama karena masyarakat awam yang miskin cenderung untuk

memeluk agama yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Disamping itu

juga pengaruh dari keluarga karena ketidakserasian dalam keluarga dan

kurang mendapatkan pengakuan kaun kerabat lainnya dapat menyebabkan

seseorang akan mengalami tekanan batin sehingga sering konversi agama

dalam usahanya untuk meredakan tekanan batin yang menimpa dirinya.

Dalam wawancaranya dengan Bapak Nur Cholis salah satu pegawai

bagian keagamaan yang ada di Kecamatan Gringsing bahwa bertambahnya

pengetahuan dan pengalaman keagamaan, seseorang dewasa ini dalam

kehidupannya baik dalam bentuk perluasan dan pendalaman maupun

perkenalan akan memunculkan perbedaan-perbedaan ajaran agama. Perbedaan

pemahaman ajaran agama tersebut tidak mustahil berakibat terjadinya

konversi tindakan keagamaan dan memiliki makna sosial tertentu yang

tersembunyi dibalik tindakan konversi tersebut, sehingga bisa tercermin dalam

akibat-akibat yang terjadi dalam bentuk tindakan aspek-aspek keagamaan

tertentu.

Page 55: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

45

BAB IV

DAMPAK KONVERSI AGAMA TERHADAP KEHARMONISAN

KELUARGA DAN UPAYA MENCIPTAKAN KEHARMONISAN

KELUARGA DI KECAMATAN GRINGSING

A. Dampak Konversi Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga di

Kecamatan Gringsing

Agama merupakan fenomena sosial yang memiliki dimensi

individual di samping yang bersifat sosial untuk tujuan hidup beragama

adalah mencapai keselamatan hidup seperti yang diajarkan oleh sistem

keyakinan, norma, lingkungan atau komunitas keagamaan dan pemahaman

keagamaan mereka.

Konversi agama dalam sebuah keluarga tidak selalu menjadikan

keluarga pecah. Tapi ada pula suatu keluarga yang menjadi pecah karena

terjadinya konversi. Pada dasarnya semua umat beragama wajib

mendakwahkan agamanya kepada semua umat manusia tanpa paksaan.

Terjadinya konversi agama dalam sebuah keluarga di Kecamatan Gringsing

menjadikan masyarakat lebih mawas diri dalam menjalani kehidupan

beragama dan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Masyarakat di Kecamatan Gringsing telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat termasuk interaksi hubungan antar anggota

keluarga dalam kehidupan beragama. Dialog antar anggota keluarga sangat

penting karena untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi secara

bersama-sama.

Dampak konversi agama yang dikemukakan pada kasus di

Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tidak sampai mengakibatkan

perpecahan antar hubungan keluarga, sehingga dalam kehidupan sehari-hari

terjaga keharmonisan. Dampak konversi agama terhadap keharmonisan

keluarga di Kecamatan Gringsing dapat dilihat dari beberapa hal sebagai

berikut.

Page 56: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

46

1. Dialog Keseharian

Pada tingkat kehidupan sehari-hari ada dialog yang dinamakan

“Dialog Kehidupan”. Dalam dialog ini dimaksudkan agar hubungan antar

anggota keluarga bekerjasama untuk saling menjaga kepercayaan dan

keyakinan. Dialog antar keluarga dalam kehidupan yang ada di

Kecamatan Gringsing berlangsung dengan baik, timbulnya konflik dalam

anggota keluarga tidak menimbulkan perpecahan dalam sebuah keluarga.

Tujuan dialog adalah untuk saling belajar dan menghargai sebuah

keberagamaan. Bukan membanding-bandingkan dan mencari agama

mana yang paling benar. Dengan adanya dialog dapat untuk menelaah

secara mendalam dan kritis agama sendiri-sendiri. Hanya dengan

kesadaran kehidupan beragama antar anggota keluarga yang ada di

Kecamatan Gringsing bisa lebih bermakna.

2. Dialog Teologis

Toleransi agama dalam keluarga timbul sebagai konsekuensi dari

kebebasan beragama. Bapak M. Achsin mengemukakan, selama belum

mendapatkan ketenteraman dan harapan dalam hidupnya, bisa saja

seseorang berpindah-pindah agama dan toleransi dapat terjadi karena

adanya perbedaan prinsip yang memang harus diakui dan dihormati.

Dampak terjadinya konversi agama terhadap keluarga di Kecamatan

Gringsing tidak sampai mengakibatkan keretakan hubungan antar anggota

keluarga dan tidak sampai menimbulkan konflik beragama, meskipun ada

gejolak batin tapi tetap bisa mempertahankan hubungan keharmonisan

dalam sebuah keluarga. Karena dalam sebuah keluarga sadar akan

toleransi beragama, saling menghormati aktivitas dalam beragama satu

sama lain dengan tidak menimbulkan permasalahan dan menyinggung

aqidah syari’ah suatu agama.

Para pelaku konversi agama dalam keluarga yang ada di Kecamatan

Gringsing pada umumnya mereka merasa lebih baik karena tekanan

Page 57: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

47

jiwanya dapat teratasi dan tidak mengganggu aktivitasnya dan mereka

yakin akan lebih tenang dengan agama barunya.

Hubungan keharmonisan dalam keluarga dapat meningkatkan rasa

persatuan, kesatuan dan kekeluargaan, terutama dalam menghadapi

masalah-masalah yang dapat mengancam dari segi keamanan maupun

dari segi sosial kekeluargaan. Hubungan keharmonisan dalam sebuah

keluarga juga dapat meningkatkan nilai kegotong-royongan yang sudah

ada.

B. Upaya Menciptakan Keharmonisan dalam Keluarga

1. Upaya dari luar (tokoh masyarakat

Pembinaan kerukunan akibat konversi agama pada sebuah keluarga

adalah merupakan langkah yang penting, di mana masalah konversi

agama berarti perpindahan agama selain yang bersangkutan.

Ajaran agama itu harus disebarluaskan atau didakwahkan kepada

seluruh umat manusia. Namun tentu ada aturan agar dakwah tersebut

tidak ditujukan kepada orang yang sudah mempunyai agama atau bisa

mengganggu agama lainnya. Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam

pemerintahan Indonesia yaitu: dalam melakukan dakwah atau khotbah

juga pembinaan bimbingan harus sesuai dengan bidang, tugas dan

wewenang masing-masing. Jadi langkah yang paling tepat dalam rangka

menjaga akibat adanya konversi agama bagi pemeluk agama Islam.

a. Upaya pembinaan

Upaya yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan terhadap

umat Islam yang mengalami konversi agama yaitu yang baru masuk

Islam adalah lebih ditekankan pada segi pemeliharaan, pemupukan dan

dorongan kepada mereka yang dianggapnya menguntungkan

perkembangan Islam.

Sebagai contoh adalah upaya pemeliharaan dengan memberikan

dorongan kepada mereka yang mempunyai keinginan untuk mengikuti

ajaran agama Islam dengan tidak langsung memberikan beban yang

Page 58: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

48

memberatkan, seperti harus melaksanakan ajaran Islam sepenuhnya

akan tetapi dari sedikit demi sedikit, tahap demi tahap, kemudian

sampai pada target secara utuh.

Adapun prinsip-prinsip pembinaan yang perlu diperhatikan para

mu'allaf yang masuk Islam yaitu:

1) Pembinaan dilakukan dengan cara yang baik untuk meningkatkan

iman mereka, sebab pada dasarnya keimanan mereka masih lemah.

2) Pengetahuan yang masih sedikit tentang ajaran Islam bagi mu'allaf,

maka pembinaan diusahakan untuk meningkatkan pengetahuannya

terhadap ajaran Islam terutama rukun Islam.

3) Bagi mu'allaf menerima ajaran Islam dan perintah-perintah ibadah

serta larangan-Nya harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan

perkembangan dan kemampuan mereka. Memberikan kabar

gembira dan memerintahkan sesuatu amal ibadah yang

memudahkan adalah agar mereka tidak merasa keberatan dan

gelisah dalam menjalankan ajaran Islam sebagaimana Hadits Nabi

SAW:

“Dari Barid bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Musa berkata: “Pernah Rasulullah SAW, jika mengutus salah seorang sahabat, untuk sesuatu keperluannya, beliau bersabda: “berilah kabar gembira dan jangan menggelisahkan dan berbuatlah sesuatu yang memudahkan dan jangan membuat sesuatu yang menyulitkan” (HR. Muslim)

b. Upaya pencegahan

Upaya pencegahan timbulnya konversi agama yang dilakukan

berkenaan dengan masalah tersebut dengan cara memberikan tugas

yang ringan, bimbingan yang terus-menerus serta nasihat-nasihat serta

Page 59: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

49

pengarahan sesuai dengan kemampuan. Juga tidak kalah pentingnya

harus diperhatikan kondisi kehidupannya, terutama terhadap mu'allaf

atau orang-orang yang bertanda-tanda mau keluar dari agama Islam

yang disebabkan karena tekanan ekonomi. Dalam hall ini bisa dengan

jalan memberikan zakat kepada mereka yang membutuhkan. Dengan

begitu mereka merasa diperhatikan nasibnya. Hal itu sesuai dengan

firman Allah SWT surat at-Taubah ayat 60:

$ yϑ ¯ΡÎ) àM≈s% y‰¢Á9$# Ï™!# ts) à ù=Ï9 È⎦⎫ Å3≈|¡ yϑ ø9$#uρ t⎦, Î# Ïϑ≈yèø9$#uρ $ pκö n=tæ Ïπ x©9 xσ ßϑø9$#uρ öΝ åκæ5θè= è%

† Îûuρ É>$s% Ìh9$# t⎦⎫ ÏΒÌ≈tóø9$# uρ †Îûuρ È≅‹ Î6y™ «! $# È⎦ø⌠ $#uρ È≅‹ Î6¡¡9$# ( Zπ ŸÒƒÌ sù š∅ÏiΒ

«!$# 3 ª! $#uρ íΟŠ Î= tæ ÒΟ‹ Å6ym )٦٠:التوبة( “Sesungguhnya zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, pengurus zakat, para mu’allah yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk di jalan Allah, dan orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu kenyataan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah: 60)

2. Upaya dari dalam (keluarga)

Pendidikan agama hendaknya dapat menjadikan kepribadian

seseorang, sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari

pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam hidupnya di kemudian

hari. Untuk tujuan pembinaan pribadi itu, maka pendidikan agama

hendaknya diberikan oleh seseorang yang benar-benar tercermin agama

itu dalam sikap, tingkah laku, gerak-gerik, cara berpakaian, cara

berbicara, cara menghadapi persoalan dan dalam keseluruhan pribadinya.

Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan agama akan

sukses, apabila ajaran agama itu hidup dan tercermin dalam pribadi

seseorang.

Pendidikan agama menyangkut manusia seutuhnya, ia tidak hanya

membekali seseorang dengan pengetahuan agama atau mengembangkan

intelek seseorang saja dan tidak pula mengisi dan menyuburkan perasaan

Page 60: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

50

agama saja, akan tetapi ia menyangkut keseluruhan diri pribadi seseorang

mulai dari latihan-latihan amaliyah sehari-hari, yang sesuai dengan ajaran

agama, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan,

manusia dengan manusia lain, manusia dan alam serta manusia dengan

dirinya sendiri1

Tumbuh dan berkembangnya kesadaran agama dan pengalaman

agama dapat disebabkan oleh pengaruh pendidikan keluarga. Apabila di

lingkungan keluarga tidak diberikan pendidikan agama, maka sulit untuk

memperoleh kesadaran dan pengalaman agama yang memadai.

Bahwa kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang sebagian besar

terbentuk oleh pendidikan keluarga. Keluarga merupakan lapangan

pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang tua. Orang

tua (bapak dan ibu) adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-

anaknya karena secara kodrati ibu dan bapak diberikan anugerah oleh

Tuhan Pencipta berupa naluri orang tua. Karena naluri timbul rasa kasih

sayang para orang tua kepada anak-anak mereka, hingga secara moral

keduanya merasa bertanggungjawab untuk memelihara, mengawasi dan

melindungi serta membimbing keturunan mereka.2

Pengaruh agama dalam kehidupan keluarga dapat memberi

kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa sukses dan rasa

puas. Perasaan positif ini lebih lanjut akan menjadi motivasi untuk

berbuat yang lebih baik. Agama dalam kehidupan keluarga selain menjadi

motivasi juga merupakan harapan. Seseorang yang melaksanakan

perintah agama umumnya karena adanya suatu harapan terhadap

pengampunan atau kasih sayang dari suatu yang tidak nampak. Pengaruh

agama terhadap keluarga juga dapat membawa segi negatif karena

problema dalam keluarga dapat mempengaruhi jiwa keagamaan

seseorang, sehingga problema yang dihadapi dapat mengubah jiwa

1 Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005), cet. 1, hlm.

124. 2 Hendro Puspito O.C., Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1984). Cet. 2, hlm. 84.

Page 61: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

51

seseorang menjadi pernah dan menjadikan berbagai tingkah laku

keagamaan yang menyimpang.3

3 Ibid., hlm. 90.

Page 62: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis skripsi penelitian yang berjudul

“Pengaruh Konversi Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga di Kecamatan

Gringsing Kabupaten Batang” dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan konversi agama pada seseorang lebih

mengacu pada faktor ekonomi, sosial dan budaya, yaitu hubungan kekasih,

pernikahan, pengaruh lingkungan keagamaan dan faktor ingin

mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

2. Dampak terjadinya konversi agama dalam sebuah keluarga di Kecamatan

Gringsing tidak sampai mengakibatkan keretakan antar hubungan anggota

keluarga dan tidak sampai menimbulkan permasalahan yang berbuntut

konflik beragama karena dalam keluarga sadar akan toleransi beragama,

dan saling menghormati. Mereka pelaku konversi agama merasa lebih baik

karena mereka yakin akan lebih tenang dengan agama barunya.

3. Upaya pembinaan akibat dari adanya tindakan konversi agama yang

dilaksanakan oleh para tokoh agama masing-masing, sangat berperan

penting dalam menanggulangi dampak terjadinya konversi agama terhadap

hubungan keluarga. Ajaran, himbauan dan penjelasan yang disampaikan

melalui upaya pembinaan tersebut dapat dipahami dan dijunjung tinggi

oleh setiap individu, sehingga dalam sebuah keluarga dapat mengerti dan

memahami arti pentingnya kerukunan hidup dalam keluarga.

B. Saran-saran

1. Hendaknya orang yang mengalami konversi agama, dengan agama

barunya lebih dimantapkan keyakinannya baik orang Islam maupun

Kristen, sehingga tidak akan terjadi konversi agama yang kedua kali.

Page 63: PENGARUH KONVERSI AGAMA TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap keharmonisan keluarga, di

53

2. Hendaknya masyarakat Islam sadar akan pentingnya iman dalam

menjalankan agama, karena dengan keyakinan yang kuat akan tercapailah

kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Kepada semua masyarakat harus selalu menjaga kerukunan hidup dalam

lingkungan maupun keluarga, supaya terciptanya kehidupan beragama

selaras dan seimbang.

4. Kepada tokoh agama Islam di daerah Kecamatan Gringsing dalam rangka

membina dan mengajarkan agama lebih ditingkatkan dan disesuaikan

dengan keadaan situasi lingkungan masyarakat.

C. Penutup

Seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas

pemberian karunia-Nya hingga penulis skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Konversi Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga (Studi Kasus di

Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang)”.

Penulisan skripsi ini sudah penulis usahakan semaksimal mungkin,

namun demikian masih banyak kekurangan dan kelemahan. Itu semua

merupakan keterbatasan kemampuan penulis. Penulis mengharapkan mudah-

mudahan skripsi ini bermanfaat bagi umat Islam, terutama bagi penulis.

Aamin yaa rabbal aalamiin!