perbaikan sistem produksi divisi injection dan … · qc. alat ukur-150. x va 1 3 gudang. hand...
TRANSCRIPT
PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DIVISI
INJECTION DAN BLOW PLASTIK DI
CV. ASIA DENGAN METODE
LEAN MANUFACTURING
Dosen Pembimbing :
Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc, MRegSc, PhD
Wardy Tjiong
9108.201.402
Latar Belakang MasalahPersaingan bisnis yang semakin tajam menuntut perusahaan
beroperasi secara efektif dan efisien.Dimulai dari bahan baku yang
berkualitas, pesanan produk sesuai dengan keinginan pelanggan dan
setiap operasi proses produksi dilakukan perbaikan yang berkelanjutan.
Bahasan kali ini menyangkut identifikasi waste (pemborosan) yang
terjadi pada proses produksi. Hal penting yang perlu dipelajari pada
sistem produksi tersebut ialah bagaimana aliran proses produksinya, apa
saja yang menjadi sumber pemborosan dan bagaimana cara
menghilangkan atau meminimalkan pemborosan yang terjadi serta
mempelajari hal-hal yang menunjang perbaikan dalam sistem produksi
sehingga bisa memberi usulan perbaikan yang tepat.
Perumusan MasalahPeningkatkan kinerja sistem produksi dalam rangka memenuhi
kapasitas untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam rangka order
marketing. Mengidentifikasi berbagai pemborosan yang terjadi pada
seluruh bagian dari proses produksi dengan pendekatan analisa nilai
proses.
Tujuan Penelitian Mencermati aliran produksi.
Identifikasi segala pemborosan yang terlibat dalam
proses produksi di divisi injection dan blow plastik.
Mengidentifikasi waktu yang digunakan dalam setiap
aktivitas.
Mengidentifikasi aktivitas yang bernilai manfaat maupun
aktivitas yang tidak bernilai manfaat dengan metode
lean.
Manfaat Penelitian Dapat menerapkan metode lean dalam seluruh kegiatan
produksi.
Dapat mengurangi bahkan mengeliminasi aktivitas yang
tidak bernilai manfaat yaitu waktu, tenaga, dll.
Peningkatan efisiensi.
Batasan dan Asumsi Dilakukan pada divisi injection dan blow plastik.
Produk yang akan dijadikan pengamatan adalah botol
minyak goreng meliputi jerigen, cap dan plug.
Lean Manufacturing
Suatu filosofi bisnis yang berlandaskan pada minimasi
penggunaan sumber-sumber daya (termasuk waktu)
dalam berbagai aktivitas perusahaan, melalui upaya
perbaikan dan peningkatan terus-menerus yang berfokus
pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas tidak
bernilai tambah (non value adding activities) dalam design,
produksi pada bidang manufaktur atau operasi untuk
bidang jasa, supply chain management yang berkaitan
langsung dengan pelanggan (APICS Dictionary ,2005)
Sejarah Lean
Penjelasan Lean
Lean Benefit
7 Waste (Muda)
5 prinsip lean
Guidence type employee involve process
Value Stream Mapping (VSM)
Semua kegiatan (value
added atau non value
added) yang dibutuhkan
untuk membuat produk
melalui aliran proses
produksi utama Womack
& Jones (2003)
Value Stream Analysis Tool (Hines & Taylor, 2002)
Keep only what you need
A place for everything and
everything in its place
Cleaning, and looking for ways to
keep clean and organized
Maintaining and monitoring the
first three categories
Sticking to the rules
Seiri (sort)
Seiton (set in order)
Seisou (shine)
Seiketsu (standardize)
Shisuke (sustain)
5S Scan Goal
Produktivitas
input
outputtasproduktivi
Peningkatan produktivitas tercapai, jika:
•Volume output bertambah besar sedangkan volume input tetap.
•Volume output tetap sedangkan volume input berkurang.
•Volume output bertambah lebih besar bila dibandingkan dengan pertambahan
volume input.
•Volume output berkurang lebih sedikit bila dibandingkan dengan pengurangan
volume input.
Kesimpulan dan saran
Melakukan Observasi Lapangandi CV. Asia
Mengidentifikasi Masalah
Menetapkan Tujuan Penelitian
Melakukan Studi Pustaka-Membaca jurnal dan penelitian sebelumnya
-Konsep leanmanufacturing,
-Valsat dan big picture mapping
Mengumpulkan Data-Data produksi
-Data mesin
-Aliran informasi dan fisik
-Identifikasi pemborosan
Mengolah Data-Aliran proses produksi
-Aliran informasi dan proses
-Identifikasi pemborosan pada proses produksi
Analisa dan Evaluasi-Proyeksi perbaikan proses produksi
-Perumusan perbaikan proses
-Hasil proses perbaikan
Pengolahan data-Membuat proses activity mapping
-membobotkan proses pemborosan
-Perbaikan proses dan eliminasi pemborosan
M
E
T
O
D
O
L
O
G
I
P
E
N
E
L
I
T
I
A
N
MODEL PROSES CV.ASIA
C
U
S
T
O
M
E
R
PERAWATAN MESIN DAN UTILITY
PROSES
PENGEMBANGAN SDM
PROSES
PERAWATAN
TIN
JAU
AN
MAN
AJEM
EN PENGENDALIAN DOKUMEN
PROSES PENINGKATAN
KUAL
IFIK
ASI D
AN E
VALU
ASI S
UPP
LIER
SUPP
LIER
BAH
AN B
AKU
, SU
BKO
NTR
AKTO
R, S
UPP
LIER
JAS
A
PROSES INTI
PENERIMAAN KARYAWAN
PELATIHAN KARYAWAN
PLASTIC BLOW MOULD
PENGENDALIAN CATATAN MUTU
AUDIT MUTU INTERNAL
TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI
PENERIMAAN ORDER
PERBAIKAN MESIN DAN UTILITY
PERENCANAAN PRODUKSI DAN
KEBUTUHAN MATERIAL
PEMBELIAN
PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN
MATERIAL
PENYIMPANAN BARANG JADI
PENGIRIMAN
STOCK
PLASTIC INJECTION
MOULD
STOCK
PRODUKSI
PENGENDALIAN ALAT UKUR
PENILAIAN KARYAWAN
TRIAL PRODUK
RETUR KOMPLAIN DAN FEED BACK
WM-QM/001/.Rev.00 Halaman : 16 / 29
PEMBUATAN MOULD
9.Quality Manual
CustomerMarketing
Production
Supplier Purchasing
Inspection Raw Material
Mixing Bahan ke mesin Trial Produksi
Jerrycan Finishing Gudang
Shift : 3
Oprtor : 1
Shift : 3 Shift : 3 Shift : 3 Shift : 3 Shift : 3
Production Lead Time
QC
PPIC
15
1020
13
110
10,5 3
305
1
Big Picture Mapping
N
o
Jenis Pemborosan K
1
K
2
K
3
K
4
K
5
Sko
r
Rangking
1 Over Production 4 5 6 5 6 26 2 (17,10
%)
2 Transportation 3 3 3 2 3 14 7 (9,21 %)
3 Unnecessary
Motion
3 5 4 4 5 21 4 (13,82
%)
4 Over Processing 2 4 3 4 6 19 5 (12,50
%)
5 Unnecessary
Inventory
5 8 5 8 7 33 1 (21,71
%)
6 Waiting 5 4 5 5 4 23 3 (15,13
%)
7 Defect 6 2 3 1 4 16 6 (10,53
%)
0
5
10
15
20
25
30
35
Series1
Hasil Identifikasi Waste
Waste/
Struktur
Skor Process
Activity
Mapping
Supply
Chain
Response
Matrix
Product
Variety
Funnel
Quality
Filter
Mapping
Demand
Amplification
Mapping
Decision
Point
Analysis
Physical
Structure
Over Production 26 L
26
M
78
L
26
M
78
M
78
Waiting 23 H
207
H
207
L
23
M
69
M
69
Transport 14 H
126
L
14
Inappropiate
Processing
19 H
171
M
57
L
19
L
19
Unnecessary
Inventory
33 M
99
H
297
M
99
H
297
M
99
L
33
Unnecessary
Motion
21 H
189
L
21
Defect 16 L
16
H
144
Total 834 603 179 189 444 265 47
Perhitungan dengan VALSAT
No Detail Mapping Tools Total Bobot Ranking Prosentase
1 Process Activity Mapping 834 1 32,57 %
2 Suppy Chain Response Matrix 603 2 23,55 %
3 Production Variety Funnel 179 6 6,99 %
4 Quality Filter Mapping 189 5 7,38 %
5 Demand Amplifying Mapping 444 3 17,34 %
6 Decision Point analysis 265 4 10,34 %
7 Physical Structure 47 7 1,83 %
0100200300400500600700800900
Series1
Hasil Perhitungan VALSAT
No Ativitas
Mesin/
Alat
Jrk
(m)
Wkt
(mn
t)
Jml
h
TK
Aktivitas
VA/
NV
A/
NN
VA
O T I S D
1 Kedatangan bahan baku kontainer 20 180 4 X NN
VA
2 Pembuatan jadwal
produksi dan pengecekan
stock bahan baku
- - 30 1 X VA
3 Menunggu antrian mesin - - 1440 - X NV
A
4 Cek mold dan
kelengkapan
- - 60 1 X VA
5 Menaikkan mold ke mesin - 5 30 2 X NN
VA
6 Transfer bahan baku ke
mesin
forklift10 10 1
X NN
VA
7 Setting mold - - 60 1 X VA
8 Proses produksi jerrycan - - 15
dtk
1 X VA
9 Finishing - - 10 - X VA
10 Packing - - 15 - X VA
11 Sampling produk - - 10
1
X VA
12 QC Alat Ukur - 150 X VA
13 Gudang Hand Pallet 10 2 X NN
VA
Aktivitas Jumlah Waktu
(menit)
Operation 5 95,15
Transport 3 220
Inspection 3 240
Storage 1 10
Delay 1 1440
VA 8 335,24
NVA 1 1440
NNVA 4 230
Total aktivitas proses
pembuatan jerrycan – Current
Proses Activity Mapping pada pembuatan
jerrycan – Current State
N
oAtivitas
Mesin/
Alat
Jrk
(m)
Wkt
(mn
t)
Jml
h
TK
Aktivitas
VA/
NV
A/
NN
VA
O T I S D
1 Kedatangan bahan baku kontainer 20 180 4 X NN
VA
2 Pembuatan jadwal
produksi dan pengecekan
stock bahan baku
- - 25 1 X VA
3 Menunggu antrian mesin - - 1440 - X NV
A
4 Cek mold dan
kelengkapan
- - 45 1 X VA
5 Menaikkan mold ke
mesin
- 5 30 2 X NN
VA
6 Transfer bahan baku ke
mesin
forklift10 10 1
X NN
VA
7 Setting mold - - 45 1 X VA
8 Proses produksi jerrycan - - 15
dtk
1 X VA
9 Finishing - - 7 - X VA
1
0
Packing - - 12 - X VA
1
1
Sampling produk - - 8
1
X VA
1
2
QC Alat Ukur - 150 X VA
1
3
Gudang Hand Pallet 10 2 X NN
VA
Aktivitas Jumlah Waktu (menit)
Operation 5 72,15
Transport 3 220
Inspection 3 220
Storage 1 10
Delay 1 1440
VA 8 292,15
NVA 1 1440
NNVA 4 230
Total aktivitas proses pembuatan
jerrycan – Future
Proses Activity Mapping pada pembuatan
jerrycan – Future State
Periode Jumlah (kg)
Januari 5.871
Februari 4.920
Maret 5.028
April 5.055
Mei 6.124
Juni 5.367
Juli 5.890
Agustus 4.768
September 3.978
Oktober 4.545
Nopember 5.132
Desember 6.243
Jumlah 62.921
Rata-rata kebutuhan/
mingggu1.210
Kebutuhan Bahan Baku
PVC Tahun 2010
Periode Jumlah (kg)
Januari 4.745
Februari 5.768
Maret 5.532
April 6.635
Mei 6.342
Juni 4.687
Juli 6.456
Agustus 5.964
September 4.355
Oktober 5.680
Nopember 5.879
Desember 6.143
Jumlah 69.186
Rata-rata kebutuhan/
mingggu1.330
Kebutuhan Bahan Baku
PC Tahun 2010
Periode
Biaya
Inventory
(Rp)
Jumlah
Inventory
(kg)
Januari 7.365.200 11.981
Februari 4.465.200 7.232
Maret 1.348.900 1.876
April 8.198.200 14.330
Mei 4.763.300 8.025
Juni 1.543.300 2.432
Juli 7.561.800 13.442
Agustus 4.437.000 8.034
September 1.609.200 3.876
Oktober 5.203.500 17.456
Nopember 3.550.300 12.122
Desember 3.030.400 5.876
Total 53.076.300 106.682
Data Inventory bahan baku
PVC Tahun 2010
Periode
Biaya
Inventory
(Rp)
Jumlah
Inventory
(kg)
Januari 15.364.200 13.098
Februari 8.987.200 7.329
Maret 1.397.500 1.211
April 14.198.900 12.348
Mei 7.184.300 5.732
Juni 1.198.300 1.062
Juli 12.598.800 12.562
Agustus 7.542.300 6.076
September 1.366.200 1.445
Oktober 7.453.300 13.545
Nopember 4.050.400 7.332
Desember 1.330.400 1.124
Total 82.671.800 82.864
Data Inventory bahan baku
PC Tahun 2010
Bahan baku PVC
Jumlah Order (Q) = (2×62.921×850.000/498)0,5 = 14.656 kg
Reorder Point (R) = 1.210×3 + 1,65×403 = 4.295 kg
Total Cost (TC) = (62.921×10.800)+(62.921×850.000/14.656)+(14.656×498/2)
=Rp.686.845.356
Bahan baku PC
Jumlah Order (Q) = (2×69.186×850.000/998)0,5 = 10.856 kg
Reorder Point (R) = 1.330×3 + 1,65×443 = 4.721 kg
Total Cost (TC) = (69.186×13.050)+(69.186×850.000/10.856)+(10.856×998/2)
= Rp.913.711.550
TC PVC = (62.921×10.800)+(4×850.000)+(106.682×498)
= Rp.736.074.436
TC PC = (69.186×13.050)+(4×850.000)+(82.864×998)
= Rp.988.975.572
Perbandingkan biaya yang dihasilkan oleh sistem yang lama
Hasil dari identifikasi waste didapatkan 4 skor rata-rata tertinggi yaitu unnecesary inventory (21,71 %), over production (17,10 %), waiting (15,13 %) dan unnecessary motion (13,82 %).
VALSAT (Value Stream Analysis Tools) dengan melakukan pemetaan value streamdidapatkan hasil yaitu: Process Activity Mapping (32,57 %), Suppy Chain Response Matrix (23,55 %), Demand Amplifying Mapping (6,99 %), Quality Filter Mapping(7,38 %), Decision Point Analysis (17,34 %), Production Variety Funnel (10,34 %), dan Physical Structure (1,83 %).
Rekomendasi perbaikan untuk mengatasi pemborosan (waste) yang terjadi:
◦ Unnecessary inventory: Membeli bahan baku sesuai dengan perkiraanjumlah order dari pelanggan, memproduksi sesuai pesanan pelanggan dantidak melebihi kapasitas gudang.
◦ Over production: Kooordinasi yang baik antar semua divisi danperencanaan jadwal serta jumlah barang yang mau diproduksi.
◦ Waiting: Menjaga mesin melalui mantenance mesin produksi supaya dapatberoperasi optimum dan setting mold oleh tenaga ahli sehingga proses buatmold baru, setting mold di mesin dan trial production bisa berjalan dengancepat.
◦ Unnecessary Motion: Penataan layout mesin yang mudah untuk dijangkausehingga gerakan yang tidak perlu dapat diminimalkan.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Gaspersz, Vincent (2008). The Executive Guide To Implementing Lean Six Sigma. Gramedia Pustaka
Umum. Jakarta
Hines P., dan Rich N., (1997). The Seven Value Stream Mapping Tools, International Journal of
Operational and Production Management, Vol.17
Hines, Peter and Rich, Nick (2001). The Seven Value Stream Mapping Tools. Manufacturing Operation
and Supply Chain Management: Lean Approach, David Taylor and David Brunt. (editor). Thomas
Learning. London
Hines, Peter and Taylor, Davis (2000). Going Lean, Lean Enterprise Research Center Cardiff Bussiness
School. USA
Liker. (2006). The Toyota Way. 14 Prinsip Manajemen Dari Perusahaan Manufaktur Terhebat Di
Dunia. Erlangga. Jakarta
Ratnaningtyas., (2009). Implementasi Lean Manufacturing Untuk Mengurangi Lead Time Shoulder Studi
Kasus PT. Barata Indonesia. Tesis Magister Management Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya
Womack, J. and Jones, D (1996), Lean Thinking, New York: Simon & Schuster
Yuniarti., (2010). Usulan Perbaikan Sistem Produksi Divisi Finishing Pada Industri Sandal Jepit Dengan
Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing. Tesis Magister Management Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya