laporan va

17
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN “PENEBALAN DINDING SEL DAN PEMBELAHAN SEL” Disusun oleh : Nama : Eva Wardah Maolidah Kelompok : VI (Enam) Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2012 Tanggal Masuk Laporan : 117 Oktober 2012 Nama Asisten : Noneng JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

Upload: eva-wardah-m-firdaus

Post on 10-Aug-2015

249 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Va

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN

“PENEBALAN DINDING SEL DAN PEMBELAHAN SEL”

Disusun oleh :

Nama : Eva Wardah Maolidah

Kelompok : VI (Enam)

Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2012

Tanggal Masuk Laporan : 117 Oktober 2012

Nama Asisten : Noneng

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2012

Page 2: Laporan Va

I. PENDAHULUAN

a. Tujuan

1. Melihat dan mengenal adanya penebalan dinding sel

2. Mengetahui tahapan- tahapan pembelahan sel pada tumbuhan

b. Dasar Teori

Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang

bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki

tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan

kelengkapannya berbeda.

Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok

dilihat dari bawah mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan

perbedaan pokok antara sel tumbuhan dengan sel hewan karena pada sel hewan

tidak dijumpai adanya dinding sel, akan tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan sama-

sama memiliki membran plasma atau lapisan terluar sitoplasma yang berbeda

dengan dinding sel. Pada hewan lapisan ini terkadang dinamai dinding sel, tetapi

membran plasma merupakan bagian dari sel yang hidup dan bersifat fleksibel,

sedangkan dinding sel cenderung kaku dan tetap (Tjitrosomo, 1983).

Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor

tekanan dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam

mekanisme pengangkutan air mineral pada tumbuhan.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,

layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-

dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi

struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke

dalam sel.

Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan

organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh

polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun

penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.

Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel

alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).

Cara terbentuknya lapisan penebalan dinding sel ada 2 cara yang dapat

dikemukakan yaitu :

Page 3: Laporan Va

1. Aposisi, yaitu cara terbentuknya lapisan penebalan yang baru yang seolah-olah

melekat pada dinding sel yang lama yang telah dibentuk pada lapisan

penebalan pertama.Dengan cara palekatan tersebut maka dinding sel akan

tampak berlapis-lapis seperti lamella-lamella penebalan.cara ini menjadikan

ruang sel menjadi lebih sempit.

2. Intusussepsi, yaitu cara pembentukan lapisan penebalan yang tidak dilekatkan

pada dinding atau membrane lama, melaikan dengan cara disisipkan di antara

penebalan-penebalan yang telah ada.Cara penebalan ini tidak memperlihatkan

susunan yang berlapis-lapis seperti pada cara aposisi ( Sutrian,1992).

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu

pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis.

Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki

jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat

stadium secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase.

Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.

Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom

membelah memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase,

kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap

anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke

tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk

set kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti

terbentuk kembali (Hartati, 2010).

Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung.

Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului

dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom.

Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului

dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom.

Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara

tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.Siklus sel

adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan

kembali pada tahap semula.

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini

dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan

tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini

Page 4: Laporan Va

meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel

somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang

sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis

menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan

pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.

Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam

dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada

praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan

akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah

untuk pengamatan mitosis (Ali, 2010).

II. METODE

a. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop Tempurung kelapa (Cocos nucifera)

Kaca benda Akar bawang merah (Allium cepa)

Kaca penutup

Pipet tetes

Silet

Kuas Halus

Jarum preparat

b. Prosedur Kerja

1. Pengamatan preparat Cocos nucifera

Page 5: Laporan Va

2. Pengamatan preparat Allium cepa

III. HASIL PENGAMATAN

No. Nama

Tumbuhan

Gambar Keterangan

1 Kelapa

(Cocos nucifera )

gbr sayatan tempurung Cocos

nucifera pada perbesaran 10x

Dinding sel bersifat

keras dan tebal serta

tidak adanya kloroplas,

dan penebalannya

berupa serabut- serabut.

Page 6: Laporan Va

2 Bawang merah

(Allium cepa)

gbr akar Allium cepa pada

perbesaran 10x

Pada akar hanya

terlihat pembelahan sel

pada tahapn profase.

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu tentang “Penebalan Dinding Sel dan Pembelahan

Sel”. Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi

sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,

bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya

berbeda.

Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok dilihat

dari bawah mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan perbedaan pokok

antara sel tumbuhan dengan sel hewan karena pada sel hewan tidak dijumpai adanya

dinding sel, akan tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran

plasma atau lapisan terluar sitoplasma yang berbeda dengan dinding sel. Pada hewan

lapisan ini terkadang dinamai dinding sel, tetapi membran plasma merupakan bagian

dari sel yang hidup dan bersifat fleksibel, sedangkan dinding sel cenderung kaku dan

tetap (Tjitrosomo, 1983).

Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor

tekanan dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam mekanisme

pengangkutan air mineral pada tumbuhan.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,

layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding

sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan

fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

Page 7: Laporan Va

Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan

organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer

karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting).

Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi

memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga

terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).

Cara terbentuknya lapisan penebalan dinding sel ada 2 cara yang dapat

dikemukakan yaitu :

1. Aposisi, yaitu cara terbentuknya lapisan penebalan yang baru yang

seolah-olah melekat pada dinding sel yang lama yang telah dibentuk

pada lapisan penebalan pertama.Dengan cara palekatan tersebut maka

dinding sel akan tampak berlapis-lapis seperti lamella-lamella

penebalan.cara ini menjadikan ruang sel menjadi lebih sempit.

2. Intusussepsi, yaitu cara pembentukan lapisan penebalan yang tidak

dilekatkan pada dinding atau membrane lama, melaikan dengan cara

disisipkan di antara penebalan-penebalan yang telah ada.Cara

penebalan ini tidak memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis seperti

pada cara aposisi.(Yayan sutrian.pengantar anatomi tumbuh-

tumbuhan:56-57) .

Pada pengamatan yang dilakuakn terhadap tempurung kelapa pada perbesaran 10x

dapat dilihat pada dinding sel yang ada pada tempurung kelapa itu bersifat keras dan

tebal serta tidak ditemukan adanya kloroplas, dan penebalanya berupa serabut-

serabut.

Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan, dinding sel

dibedakan dalam 3 lapisan pokok yaitu :

1. Lamela tengah, merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersaa-sama

untuk membentuk jaringan.

2. Dinding primer, adalah dinding sel asli yang pertama kali berkembang pada

sel baru.

3. Dinding sel sekunder, dibentuk dipermukaan dalam dinding sel primer.

Berkembang dalam bagian sel yang sudah berhenti tumbuh.

Ada juga beberapa teori tentang pertumbuhan (penebalan) dinding sel, antara lain

adalah sebagai berikut :

a. Intersusepsi, oposisi, pertumbuhan mozaik dan pertumbuhan multinet. Pada

pembentukan penebalan primer ada tempat tertentu dimana tidak terbentuk

Page 8: Laporan Va

penebalan dan tetap dalam keadaan tipis. Tempat tersebut disebut daerah

noktah pertama. Benang-benang plasma yang banyak menghubungkan lumen

sel dari sel yang satu dengan yang lainnya. Benang plasma tersebut disebut

plasmodesma. Plasmodesma ini menghubungkan protoplas sel-sel tetangga .

maka ada dua golongan tumbuhan :

1. Symplas : protoplasmanya saling berhubungan

2. Apoplas : protoplasmanya tidak berhubungan.

3. Plasmodesma memegang peranan penting dalam transport material dan

pengulangan rangsangan.

Dinding sel pada penampang melintang cocos nucifera sangat

tebal.

Noktah dalam cocos nucifera sangat dalam dan panjang sehingga

merupakan saluran-saluran yang biasanya terdapat pada dinding sel

yang tebal dan kuat.

Terdapat hubungan antar sel yang berupa apoplas yang artinya

protoplasmanya tidak berhubungan. Plasmodesmata biasanya

terdapat berkelompok-kelompok dan kadang menyebar diseluruh

permukaan dinding sel plasmodesma.

Dinding sel sekunder umumnya dicirikan oleh adanya rongga-rongga pada

dinding yang disebut noktah (pit). Sebuah noktah pada dinding sel umumnya terbentuk

secara berlawanan dengan noktah pada sel yang bersebelahan (bertetangga), dan

membentuk pasangan noktah (pit-pair). Lamela tengah dan kedua dinding sel primer

pada pasangan noktah yang terbentuk disebut sebagai membran noktah. Noktah

terbentuk selama perkembangan sel dan dibentuk dari deposisi bahan dinding sel

sekunder, tidak ada bahan dinding sel sekunder yang dideposisikan ke membran

noktah (gabungan dari lamela tengah dan dinding sel primer), sehingga noktah-noktah

tampak saling diskontinyu pada dinding sel sekunder.

Di mana dinding sel sekunder mempunyai noktah, maka dinding sel primer

mempunyai noktah primer, yang merupakan area tipis, tak terinterupsi pada dinding

sel primer. Istilah wilayah noktah primer digunakan untuk mendeskripsikan baik

sebuah noktah primer yang soliter (tunggal), maupun noktah-noktah primer dalam

bentuk kluster (kumpulan). Selama deposisi dinding sel sekunder, noktah-noktah

terbentuk pada wilayah noktah primer. Beberapa noktah bahkan dapat muncul pada

sebuah wilayah noktah primer.

Page 9: Laporan Va

Plasmodesmata seringkali berkaitan dengan wilayah noktah primer. Saat dinding

sel sekunder terbentuk, plasmodesmata tetap berada pada membran noktah sebagai

sebuah koneksi (hubungan) antar protoplasma sel-sel yang bersebelahan (bertetangga).

Plasmodesmata tak hanya terbatas terdapat pada wilayah noktah primer saja. Suatu

plasmodesmata yang menyebar menembus dinding dengan ketebalan yang seragam

sering pula teramati. Lebih banyak lagi terjadi, dinding sel primer menebal secara

khusus bila terdapat plasmodesmata.

Noktah (pit) sangat bervariasi baik dalam ukuran maupun detail struktur, tapi dua

tipe utama dapat dibedakan pada sel yang mengalami penebalan dinding sel sekunder,

yaitu: (1) Noktah sederhana (simple pit), dan; (2) Noktah ladam (bordered pit) atau

noktah terlindung. Noktah sederhana (simple pit) adalah noktah yang bentuknya

sederhana dengan ruang noktah (pit cavity) berdiameter sama dengan membran

noktahnya. Sedangkan noktah ladam (bordered pit) adalah noktah berbentuk ladam

dengan ruang noktah (pit cavity) terbagi atas dua bagian yaitu “pit chamber (kamar

noktah)” dan celah pembukaan (aperture).

Pada pengamatan terhadap akar bawang merah pada perbesaran 10x terlihat

adanya pembelahan pada tahap profase. Dimana profase, merupakan transisi dari fase

G2 ke fase pembelahan inti atau mitosis (M) dari siklus sel.  Tahap profase merupakan

tahap awal dalam mitosis. Proses terjadinya profase ditandai dengan hilangnya

nukleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat

tebal. Jumlah kromosom yang tepat merupakan ciri khas dari setiap species, sekalipun

pada species yang berbeda dapat mempunyai jumlah kromosom yang sama.  Selain itu

pada profase salut inti mulai berdegenerasi dan secara perlahan-lahan inti menjadi

tidak tampak, dan terjadilah pembentukan spindel mikrotubul.

Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat

banyak, tumbuhan  mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut

juga dengan mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi

dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan

pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara

berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan

bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi

profase metafase, anafase, dan telofase.Terjadi pada ujung akar, yang mengalami

pembelahan awal. mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu

sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang),

Page 10: Laporan Va

mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan

merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus (Anonim,2010).

Seluruh sel somatic pada organism multiseluler adalah keturunan dari satu sel

awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses pembelahan yang disebut

mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah membarn salinan yang persis sama dari

setiap kromosom, lalu membagikan set identik kromosom kepada masing-masing dari

kedua sel keturunan, atau sel nakan melalui pembelahan sel awal (sel induk). Interfase

adalah periode diantara dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1,

S dan G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing

kromosom mengalami replikasi hingga menghasilkan sepasang molekul DNA identik

yang disebut kromatid (terkadang disebut kromatid saudari). Masing-masing

kromosom yang telah direplikasi itu lalu memasuki mitosis dengan dua molekul DNA

yang identik (Elrod, 2007).

Mitosis terdiri dari empat fase berurutan, profase, metaphase, anaphase, dan

telofase. Selama profase, tiap kromosom akan memendek dan menebal melalui

supercoiling secara berulang-ulang. Membrane nucleus menghilang dan terbentuk

gelendong mikrotubulus dari satu kutub sel ke kutub lainnya. Selama metaphase,

kromosom akan berjajar di bagian tengah gelendong miktotubulus. Saat anaphase, dau

kromatid dari masing-masing kromosom yang telah direplikasi akan ditarik ke kutub-

kutub sel yang berbeda akibat adanya depolimerisasi mikrotubulus pada apparatus

gelendong yang menempel di sentromer. Kromatid-kromatid saudara ini, akan menjadi

kromosom-kromosom baru (William, 2006).

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama

dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic

(sel penyusun tubuh). Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda –

beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan

pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami

pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel –

sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk

menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati (Anonim,2010).

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini

dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan

tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini

meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik

yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang

Page 11: Laporan Va

tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis

menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan

pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis

pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan

merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus (Ali,2010).

Menurut Hartati (2010), proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara

berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase.

1. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek

dan tebal. Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti

menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan

kromosom ini disebut kromatid.

2. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang

equatorial (tengah) sel.

3. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan

ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan.

4. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom

yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti

terbentuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi menjadi dua bagian.

Terbentuk dinding pemiah di tengah-tengah sel.

V. SIMPULAN

Dari percobaan kali ini kita dap mengambil simpulan bahwa :

1. Pada dinding sel yang ada pada tempurung kelapa itu bersifat tebal dan keras

serta tidak ditemukan adanya kloroplas, dan penbalannya berupa serabut-

serabut.

2. Pada sel akar bawang merah terlihat adanya pembelahan sel pada tahap

profase. Dimana profase merupakan transisi dari fase G2 ke fase pembelahan

inti atau mitosis (M) dari siklus sel.  Tahap profase merupakan tahap awal

dalam mitosis. Proses terjadinya profase ditandai dengan hilangnya nukleus

dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat

tebal (gambar 4.a). Jumlah kromosom yang tepat merupakan ciri khas dari

setiap species, sekalipun pada species yang berbeda dapat mempunyai jumlah

kromosom yang sama.  Selain itu pada profase salut inti mulai berdegenerasi

dan secara perlahan-lahan inti menjadi tidak tampak, dan terjadilah

pembentukan spindel mikrotubul.

Page 12: Laporan Va

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Iqbal. 2010. Fase Mitosis Akar Bawang(Allium cepa). http : // www . fase

mitosis- akar bawang-( allium cepa ) « I q b a l A l i _ c o m.htm . Di akses pada

tanggal 10 Oktober 2012.

Anonim, 2010. Mitosis Pada Akar Bawang merah (Allium cepa). http:// www.

Mitosis pada akar bawang_merah. ATPJ. Com. Htm.Di akses pada tanggal 10

Oktober 2012.

Elrod, susan. 2007. Teori Dan Soal-Sol Gentika Edisi Keempat. Jakarta :

Erlangga.

Hartati. 2010. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar : Jurusan Biologi Fakultas

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Henuhili, Victoria, Suatsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : Jurusan Biologi

Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Yogyakarta.

Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuihan. Malang: JICA.

Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta :

UGM Press

Tjitrosomo, Siti Sutarmi. Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Bandung :

Angkasa

William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.