perawatan proses new

39
SEJARAH PROSES KEPERAWATAN SEJARAH PROSES KEPERAWATAN Pertama kali di tulis oleh Lynda Pertama kali di tulis oleh Lynda Hall dalam artikel journal tahun Hall dalam artikel journal tahun 1955, namun peristilahan tersebut 1955, namun peristilahan tersebut tidak meluas sampai tahun 1960, tidak meluas sampai tahun 1960, secara original secara original mengidentifikasikan 3 (tiga) aspek mengidentifikasikan 3 (tiga) aspek : care, cure, dan core : care, cure, dan core Edelman & Madle ,2000 menuliskan Edelman & Madle ,2000 menuliskan bahwa proses keperawatan adalah bahwa proses keperawatan adalah serangkaian langkah serangkaian langkah

Upload: rahmadhani-nuzul-putri

Post on 28-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmmm

TRANSCRIPT

  • SEJARAH PROSES KEPERAWATAN Pertama kali di tulis oleh Lynda Hall dalam artikel journal tahun 1955, namun peristilahan tersebut tidak meluas sampai tahun 1960, secara original mengidentifikasikan 3 (tiga) aspek : care, cure, dan core Edelman & Madle ,2000 menuliskan bahwa proses keperawatan adalah serangkaian langkah

  • Johnson (1959) keperawatan melihat pengaruh fungsi lingkungan klien

    Orlando (1961) mengatakan proses keperawatan adalah kumpulan pergerakan oleh lingkungan klien, terdapat 3 aspek : lingkungan klien, reaksi perawat dan aksi perawat.

    Wiedenbach mengatakan pada awalnya keperawatan terdiri dari 3 langkah : pengkajian, perencanaan dan evaluasi

  • Tahun 1967 Yura & Walsh dalam buku proses keperawatan mengidentifikasikan proses keperawatan terdiri dari 4 langkah : pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi Dalam standart praktek keperawatan yang dipublikasikan pertama kali 1973 oleh American Nursing Assosiation (ANA),mengatakan bahwa diagnosa keperawatan merupakan bagian terpisah dari proses keperawatan

  • Tahun 1980, ANA mempublikasikan pernyataan kebijakan perawat masyarakat. Diagnosa actual dan potensial dari masalah kesehatan nyatamerupakan bagian integral dari praktek keperawatan Fly (1953) pertama kali menggunakan diagnosa keperawatan. Setelah pertemuan dengan NANDA dinyatakan diagnosa keperawatan merupakan bagian terpisah dan merupakan langkah proses keperawatan

  • Tahun 1991 ANA memasukkan identifikasi outcome yang merupakan bagian spesifik dari perencanaan. Akhirnya langkah dalam proses keperawatan terdiri dari : pengkajian, identifikasi outcome dan perencanaan, implementasi dan evaluasi

  • PENGERTIANProses keperawatan adalah serangkaian aksi yang digunakan untuk memetapkan ,merencanakan, dan melaksanakan pelayanan keperawatan serta melakukan evaluasi. Proses perawatan mengatur aktifitas perawat dalam meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit , dan digunakan dalam setiap rencana dan praktek keperawatan

  • Proses keperawatan adalah :1.Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.2.Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.3.Merupakan pendekatan ilmiah4.Terdiri dari 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Atau, ada pula yang menterjemahkannya ke dalam 5 tahap : pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

  • GAMBARAN PROSES PERAWATANProses keperawatan adalah serangkaian aksi yang digunakan untuk menetapkan, merencanakan, dan melaksanakan pelayanan keperawatan serta melakukan evaluasi. Tahap-tahap proses keperawatan adalah saling berhubungan, membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinyu, bersifat dinamis dan siklik.

  • Komponen proses keperawatanPengkajian Diagnosa keperawatanPerencanaanImplementasiEvaluasiProses keperawatan

  • ALASAN PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATANMeningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatanProfesinalisme, sesuai dgn konsep keperwatan bahwa perawatan merupakan pelayanan esensial yg diberikan oleh perawat profesional di mana dlm melaksanakan kegiatannya menggunakan pendekatan proses keprawatanUntuk efektifitas & efisiensi pelayanan keprawatanUntuk meningkatkan peran serta & keterlibatan pasien dalam pelayanan keperawatan.

  • HUBUNGAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HAK-HAK KLIEN

    The American Hospital Associations (1972) menulisan tentang pernyataan hak-hak pasien. Menyadari hal tersebut, National Leaque For Nursing (NLN, 1959), sejenis Persatuan Perawat Nasional di Amerika, menyusun suatu rancangan awal pernyataan hak-hak pasien dgn asumsi dasar sebagai berikut :1. Asuhan keperawatan mencakup promosi kesehatan, asuhan &pencegahan penyakit, ketidakmampuan dan rehabilitasi. Asuhan keperawatan dapat diberikan melalui proses pengajaran, penyuluhan, dan dukungan emsional, serta perawatan pada waktu ia sakit.

  • 2. Asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan kesehatan secara menyeluruh dan direncanakan, serta diberikan dalam kombinasi dengan pelayanan medis, pendidikan, dan kesejahteraan.3.Tenaga keperawatan menghadapi individualitas, martabat, dan hak-hak setiap orang tanpa memandang ras, warna kulit, derajat

  • tUJUAN PROSES KEPERAWATAN

    TUJUAN UMUM :Memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan kebutuhan klien, keluarga & masy., shg kebutuhan perawatan kes. klien, keluarga & masy. dpt terpenuhi.TUJUAN KHUSUS :1.Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan (problem solving)2.Menggunakan standart dalam praktek keperawatan3.Memperoleh metode yg baku, rasional & sistematis4.Memperoleh metode yg dpt digunakan dlm berbagai macam situasi5.Memperoleh asuhan keperawatan yg berkualitas tinggi

  • SIFAT PROSES KEPERAWATAN

    1. Dinamis. Setiap tahap proses keperawatan dapat diperbaharui/dimodifikasi, apabila situasi & kondisi pasien berubah.2.Siklik. Proses keperwatan berjalan scr siklik atau berulang dari pengkajian s.d. evaluasi, demikian seterusnya apabila diperlukan pengkajian ulang (re-assessment), sampai masalah klien teratasi atau klien dapat mandiri memenuhi kebutuhan kesehatan atau keperawatannya

  • 3. Interdependent / saling ketergantungan. Setiap tahap dari proses keperawatan mempunyai relevansi yg sangat erat, shg kekurangan di salah satu tahap akan mempengaruhi tahap berikutnya.4.Fleksibel atau luwes. Proses keperawatan bersifat luwes, tidak kaku, shg pendekatan yang digunakan dapat berubah atau dimodifikasi sesuai dengan situasi, keadaan dan kebutuhan klien akan perawatan kesehatan. Fleksibel dapat juga berarti :

  • a. Bisa digunakan untuk pemecahan segala jenis masalah keperawatanb. Dpt digunakan pd berbagai kondisi & situasi klienc.Dapat diterapkan untuk semua siklus kehidupan manusia, dari dalam kandungan sampai dengan meninggal duniad. Dapat diterapkan pada berbagai unit keperawatan, di rumah sakit, maupun untuk keluarga dan masyarakat.

  • KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN

    1.Tujuan: proses keperawatan mempunyai tujuan yg jelas melalui suatu tahapan dlm meningatkan kualitas asuhan keperawat2.Sistematik : menggunakan suatu pendekatan yg terorganisir u/mencapa tujuan, meningkatkan kualitas asuhan keperawatan & menghindari masalah yg bertentangan dgn tujuan pel.kes./ keperawatan3.Dinamik : proses keperawatan ditujukan dlm mengatasi masalah-masalah kesehatan klien yg dilaksanakan scr berkesinambungan. Proses keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yg diidentifikasi melalui hub. antara perawat & klien

  • 4.Interaktif : dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya5.Fleksibel : dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun dan bisa digunakan secara berurutan6.Teoritis : setiap langah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang berlandaskan pada filosofi keperawatan dan ditekankan pada aspek : humanisti, holistik dan care.

  • Kozier et al. (1995) menyebutkan bahwa proses keperawatan mempunyai sembilan karakteristik, antara lain:Merupakan sistem yang terbuka &fleksibel u/ memenuhi kebutuhan yg unik dari klien, keluarga, kelompok & komunitas.Bersifat siklik & dinamis, krn semua tahap-tahap saling berhubungan dan berkesinambungan.Berpusat pada klien, merupakan pendekatan individual & spesifik u/ memenuhi kebutuhan klien.Bersifat interpersonal & kolaborasi.

  • Menggunakan perencanaan.Mempunyai tujuanMemperbolehkan adanya kreativitas antara perawat dgn klien dlm memikirkan jalan keluar menyelesaikan masalah keperawatan.8) Menekankan pada umpan balik, dengan melakukan pengkajian ulang dari masalah atau merevisi rencana keperawatan9) Dapat diterapkan secara luas. Proses keperawatan menggunakan kerangka kerja untuk semua jenis pelayanan kesehatan, klien dan kelompok.

  • Craven dan Hirnle (2000), proses keperawatan sebagai pedoman untuk praktek keperawatan profesional, mempunyai karakteristik :Merupakan kerangka kerja dlm memberikan pely.keperawatan kpd individu, kelg & masy.Teratur dan sistematis.Saling tergantungMemberikan pelayanan yg spesifik kepada individu, keluarga, & masyarakat.Berpusat pada klien, menggunakan klien sbg suatu kekuatan.Tepat u/diterapkan sepanjang jangka waktu kehidupan.Dapat dipergunakan dalam semua keadaan.

  • Sedangkan Taylor (1993) menyatakan bahwa proses keperawatan bersifat sistematis, dinamis,interpersonal, berorientasi kepada tujuan & dapat dipakai pada situasi apapun.Jadi dpt disimpulkan : proses keperawatan adalah suatu cara menyelesaikan masalah yg sistematis & dinamis serta bersifat individual u/ memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien sebagai manusia yg bersifat unik, & menekankan pada kemampuan pengambilan keputusan o/ perawat sesuai dgn kebutuhan klien.

  • FUNGSI PROSES KEPERAWATAN

    Sbg kerangka berpikir u/ fungsi & tanggungjawab keperawatan dlm ruang lingkup yg sangat luasSbg alat u/mengenal masalah klien, merencanakan scr sistematis,melaksanakan rencana & menilai hasil.

    SASARANSasaran dlm proses keperawatan adalah individu, keluarga & masyarakat yg mempunyai masalah keperawatan, krn ketidakmampuannya dlm memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik scr fisik, mental, sosial &spiritual. Dapat juga yang diakibatkan o/kurangnya pengetahuan & faktor ketidaktahuan klien ttg perawatan diri /krn kelemahan fisik,mental & sosial.

  • Komponen yang terkait adalah :1.Klien (individu, keluarga, masyarakat)2.Provider atau pemberi pelayanan keperawatan3.Anggota tim kesehatan lainnya.

  • KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PROSES KEPERAWATANA.Bagi Pelayanan Kesehatan :1.Pedoman yg sistematis bg terselenggaranya pelayanan kesehatan2.Sbg alat u/ meningkatkan mutu pely. Kes. B.Bagi Pelaksana Keperawatan1.Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan2. Pengembangan ketrampilan intelektual & teknis bagi tenaga pelaksana keperawatan.3.Peningkatan citra keperawatan & tenaga keperawatan.

  • 4.Meningkatkan peran & fungsi perawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.5.Pengakuan otonomi keperawatan o/ masy. & profesi lain.6.Peningkatan rasa solidaritas.7.Peningkatan kepuasan tenaga keprawatn.8.Memupuk rasa percaya diri dlm memberikan asuhan keperawatan9.Untuk pengembangan ilmu keperawatan.

  • C. Bagi Pasien :1.Aspek keperawatan yg diterima bermutu & dpt dipertanggungjawabkan secara ilmiah 2.Merangsang partisipasi pasien dalam perawatan dirinya (self care)3.Kelanjutan asuhan4.Terhindar dari mal-praktik

  • 4 Tahapan proses keperawatan1. Pengkajian Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif & subjektif dr klien. Adapun data yg terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)

  • Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:Memahami scr keseluruhan situasi yg sedang dihadapi o/ klien dgn cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosial kultural, & spiritual yg bisa mempengaruhi status kesehatannya. Mengumpulkan semua informasi yg bersangkutan dgn masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yg berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu data base yg lengkap. Data yg terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi &sumber yg lain. (Gordon, 1987; 1994) Memahami bahwa klien : sumber informasi primer. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yg berperan penting & catatan kes. klien.

  • Metode pengumpulan data meliputi :Melakukan interview/wawancara. Riwayat kesehatan/keperawatan Pemeriksaan fisik Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).

  • Data subyektif merupakan ungkapan atau persepssi yang disampaikan pasien, data obyektif adalah data yang di dapat dari hasil observasi,pengukuran dan pemeriksaan fisikAda beberapa cara pengelompokan data : 1. berdasarkan sistem tuuh 2. berdasarkan kebutuhan dasar (Maslow) 3. berdasarkan teori keperawatan 4. berdasarkan pola kesehatan fungsional Pengelompokan data berdasarkan teori keperawatan sangat memantu dalam pross identifikasi diagnosa keperawatan

  • 2. Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperwatn melibatkan proses berpikir kompleks ttg data yg dikumpulkan dr klien, keluarga, rekam medik,&pemberi pelayanan kesehtan yg lain.The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yg mencakup klien, keluarga,& respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.

  • Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan. Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan. Meliputi PES untuk diagnosa aktual atau PE untuk resiko tinggi atau potensial

  • 3. IntervensiIntervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.

  • Dalam tahap perencanaan ada 4 hal yang harus diperhatikan :

    1. Menentukan preoritas masalah2. Menentukan tujuan 3. Menentukan Kriteria hasil4. Merumuskan intervensi dan aktifitas perawatan

  • 4. Implementasi Implementasi merupakantindakan yang sudah direncanakan. Tindakan perawatan mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi Perncanaan dapat diimplementasikan tergantung pada aktivitas : a. kesinambungan pengumpulan data b. penentuan preoritas c. bebntuk intervensi keperawatan d. dokumentasi asuhan keperawatan e. pemberian catatan perawatan scr verbal f. Mempertahankan rencana pengobatan

  • 5. EvaluasiEvaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, & perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.

  • Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.

  • Terima kasih

    *