perawatan diastem

7
Perawatan Ruang Berlebih (Diastem) Antara Gigi Insisivus Sentral Rahang Atas Pada Anak 1. Dibiarkan Saja Pada anak yang berada di tahap mixed dentition, sebaiknya jangan mengambil keputusan apakah pasien harus dilakukan frenektomi, atau menggunakan alat ortodonti dengan terlalu cepat. Karena, ada tahap yang disebut dengan ugly duck face, dan selama periode mixed dentition masih berlangsung, gigi insisivus bisa terbawa merapat ke garis median seiring dengan makin sempurnanya pertumbuhan akar dan angulasinya, kemudian frenulum yang berlebih akan atrofi. Namun jika gigi insisivus tidak merapat setelah periode ini selesai, atau kembali merenggang setelah sempat merapat, maka ada kemungkinan masalah terdapat pada frenulum labialisnya. 2. Frenektomi Jika etiologi dari terbentuknya diastem antara dua gigi insisivus sentral rahang atas anak merupakan frenulum labialis yang terlalu rendah, maka frenektomi dapat menjadi pertimbangan untuk perawatan.

Upload: nurdianirakhma

Post on 08-Aug-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perawatan Diastem

Perawatan Ruang Berlebih (Diastem) Antara Gigi Insisivus Sentral Rahang Atas Pada

Anak

1. Dibiarkan Saja

Pada anak yang berada di tahap mixed dentition, sebaiknya jangan mengambil

keputusan apakah pasien harus dilakukan frenektomi, atau menggunakan alat ortodonti

dengan terlalu cepat. Karena, ada tahap yang disebut dengan ugly duck face, dan selama

periode mixed dentition masih berlangsung, gigi insisivus bisa terbawa merapat ke garis

median seiring dengan makin sempurnanya pertumbuhan akar dan angulasinya,

kemudian frenulum yang berlebih akan atrofi. Namun jika gigi insisivus tidak merapat

setelah periode ini selesai, atau kembali merenggang setelah sempat merapat, maka ada

kemungkinan masalah terdapat pada frenulum labialisnya.

2. Frenektomi

Jika etiologi dari terbentuknya diastem antara dua gigi insisivus sentral rahang atas

anak merupakan frenulum labialis yang terlalu rendah, maka frenektomi dapat menjadi

pertimbangan untuk perawatan.

Frenektomi adalah suatu tindakan bedah untuk mengubah ikatan frenulum baik

frenulumm labialis, buccalis, atau frenulum lingualis. Frenulum merupakan lipatan

mukosa yang terletak pada vestibulum mukosa bibir, pipi, dan lidah.

Frenulum labialis terdiri dari jaringan fibrosa yang dilapisi oleh mukosa yang berjalan

dari bibir dan pipi ke periosteum tulang alveolar. Ketinggian frenulum labialis bervariasi

pada setiap individu, yang dapat menyebabkan beberapa masalah dalam pembuatan gigi

tiruan.

Page 2: Perawatan Diastem

Frenulum labialis superior dan inferior tidak memberikan peranan fungsional kecuali

untuk membatasi gerak bibir. Frenulum labialis superior adalah yang paling sering

menimbulkan masalah. Hal ini dapat dilakukan eksisi dengan insisi elips disekitarnya.

Indikasi

1) Menghilangkan ketegangan pada margin gingival

2) Perawatan orthodontic

3) Memfasilitasi Home Care

Teknik frenektomi labialis

Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan frenektomi adalah peralatan

dasar bedah dan mosquito hemostat.

Metode pembedahan secara umum cukup efektif dalam mengeksisi perlekatan

frenulum labial. Eksisi yang sederahana dan Z-plasty merupakan metode yang efektif

untuk perlekatan frenulum yang sempit.

Gambar . eksisi frenulum sederhana

Page 3: Perawatan Diastem

Gambar . eksisi frenulum dengan insisi Z-plasty

Anestesi lokal secara infiltrasi dapat dilakukan sebelum dilakukan pembedahan.

Setelah dilakukan anestesi, bibir bagian atas dibuka ke atas, sehingga dalam keadaan

tegang. Kemudian, frenulum dijepit dengan menggunakan dua jepitan hemostat yang

diletakkan pada margin inferior dan superior frenulum labial. Kemudian dibuat 2 insisi

yang paralel dari belakang hemostat inferior dan superior menggunakan pisau scalpel.

Insisi berada di sekeliling permukaan luar kedua hemostat, sampai hemostat terlepas

dengan jaringan frenulum yang berada di tengahnya.

Tepi daerah operasi dilakukan undermine dengan gunting bedah. Kemudian dilakukan

penjahitan pada bagian yang bergerak dari tepi luka. Kompres dengan kasa steril yang

diletakkan antara gigi insisif, selama 2 jam. Periodontal pack biasanya tidak perlu

dilakukan karena tulang akan tertutup jaringan granulasi dengan cepat.

Langkah terpenting lain yang tidak boleh terlupakan adalah menginstruksikan pasien

tetap menjaga kebersihan dengan obat kumur, dan satu minggu kemudian jahitan dapat

dibuka. Edema labial bisa dikontrol dengan baik dengan aplikasi es, pembalut eksternal

dengan penekanan, atau keduanya.

Page 4: Perawatan Diastem

3. Ortodonti

Beberapa metode ortodonti dapat dilakukan untuk merapatkan dua gigi insisivus.

Diastema dengan ukuran yang kecil (<2 mm) bukan merupakan indikasi untuk dilakukan

perawatan ortodonsi. Jarak akan menutup secara spontan ketika gigi kaninus erupsi dan

akar serta mahkota insisif berubah posisi. Tetapi bila distema kecil (<2 mm) sangat

menggangu dari segi estetik dan diperlukan koreksi lebih cepat maka dapat

menggunakan alat ortodonsi lepasan yang dilengkapi dengan claps dan fingerspring

untuk menggerakkan gigi secara tipping (Purnomo, 2007).

Pada distema yang lebar (>2mm), penggunaan alat ortodonsi cekat sangat penting karena

diperlukan pergerakan gigi secara bodily. Bracket dengan slot kecil dipasang pada gigi

insisif sentral maksila yang dilengkapi dengan arch wire 16×22 mm SS dan dibantu karet

elastik. (Purnomo, 2007).

4. Meninggalkan Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk seperti menggigit jari dan mendorong lidah (tongue thrust) pada

anak dapat memicu terjadinya diastem antara dua gigi insisivus sentral rahang atas

disertai dengan open bite.

Untuk kebiasaan buruk mengisap jari, jempol anak dibalut perban atau mengoleskan

sesuatu yang memiliki rasa yang tidak enak. Cara ini merupakan cara yang

direkomendasikan oleh dokter anak untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol.

Penanganan kebiasaan buruk tongue thrust dapat diatasi dengan cara mekanik berupa

alat-alat khusus yang diberikan dokter gigi untuk dipakai anak, meski tetap ada

kemungkinan gagal. Cara kedua adalah dengan myotherapy. Myoterapi ini adalah latihan

otot-otot lidah dan mulut untuk meletakkan lidah pada waktu menelan dan istirahat pada

posisi yang benar. Latihan menelan ini dilakukan setelah penyebab-penyebab terjadinya

Page 5: Perawatan Diastem

tongue thrust dihilangkan. Terdapat penurunan jumlah tongue thrust pada anak di atas

usia 8 tahun yang menunjukkan bahwa kebiasaan tongue thrust dapat hilang dengan

sendirinya.