peraturan sekretaris jenderal departemen …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emvn1304766786.pdf ·...

96
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 8 ayat (7) dan Pasal 19 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri, perlu ditetapkan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu dikeluarkan Peraturan Sekretaris Jenderal; Mengingat : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330) ; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Upload: trantuong

Post on 04-Apr-2019

259 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

PERATURAN

SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI

CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 8 ayat (7) dan Pasal 19

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri, perlu ditetapkan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu dikeluarkan Peraturan Sekretaris Jenderal;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330) ; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Page 2: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2005; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN

PERINDUSTRIAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

Pasal 1 Memberlakukan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri

Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Sekretaris Jenderal ini sebagai pedoman dalam melakukan Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan penyampainnya kepada Departemen Perindustrian dan atau Panitia Penggadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang /Jasa).

Pasal 2 Cara penghitungan Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri harus

sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini.

Pasal 3 Dengan dikeluarkannya Peraturan Sekretaris Jenderal ini, maka

besaran capaian TKDN yang pernah diterbitkan sebelumnya dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Peraturan Sekretaris Jenderal ini.

Pasal 4

Page 3: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Peraturan Sekretaris Jenderal ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Sekretaris Jenderal ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Juni 2006 SEKRETARIS JENDERAL AGUS TJAHAJANA

Page 4: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

LAMPIRAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TANGGAL : 8 JUNI 2006

PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

I. BAB I : PENDAHULUAN

II. BAB II : DEFINISI

III. BAB III : PETUNJUK UMUM

IV. BAB IV : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) 1. Petunjuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 2. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) untuk Barang 3. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) untuk Jasa 4. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) untuk Gabungan Barang dan atau Jasa

V. BAB V : TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

VI. BAB VI : LAIN-LAIN

VII. LAMPIRAN : 1. Lampiran 1 terdiri dari:

a. Lampiran 1.1, Formulir 4.1.1: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 1.2, Formulir 4.1.2: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 1.3, Formulir 4.1.3: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 1.4, Formulir 4.1.4: (a) Formulir Isian

Page 5: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

(b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 1.5, Formulir 4.1.5: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

2. Lampiran 2 terdiri dari: a. Lampiran 2.1, Formulir 4.2.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 2.2, Formulir 4.2.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 2.3, Formulir 4.2.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 2.4, Formulir 4.2.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 2.5, Formulir 4.2.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 2.6, Formulir 4.2.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 2.7, Formulir 4.2.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 2.8, Formulir 4.2.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi i. Lampiran 2.9, Formulir 4.2.9 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi j. Lampiran 2.10 : Diagram Data/Dokumen Pendukung yang

perlu dipersiapkan untuk Penelitian Capaian TKDN Barang

3. Lampiran 3 terdiri dari: a. Lampiran 3.1, Formulir 4.3.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 3.2, Formulir 4.3.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 3.3, Formulir 4.3.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 3.4, Formulir 4.3.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 3.5, Formulir 4.3.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

4. Lampiran 4 terdiri dari: a. Lampiran 4.1, Formulir 4.4.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

Page 6: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

b. Lampiran 4.2, Formulir 4.4.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 4.3, Formulir 4.4.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 4.4, Formulir 4.4.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 4.5, Formulir 4.4.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 4.6, Formulir 4.4.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 4.7, Formulir 4.4.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 4.8, Formulir 4.4.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

5. Lampiran 5 terdiri dari: a. Lampiran 5.1 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi b. Lampiran 5.2 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi

6. Lampiran 6 terdiri dari: a. Lampiran 6.1 b. Lampiran 6.2 c. Lampiran 6.3

SEKRETARIS JENDERAL

AGUS TJAHAJANA

Page 7: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

BAB I PENDAHULUAN

Untuk memudahkan penyedia barang/jasa dalam menyampaikan capaian TKDN

melalui cara penilaian sendiri, perlu disusun sebuah petunjuk tatacara. Petunjuk ini

disusun secara rinci untuk keperluan dimaksud dengan susunan bahasan menurut

bagian-bagian sebagai berikut:

1. Definisi, yaitu bagian yang menguraikan tentang pengertian-pengertian serta

istilah-istilah yang diperlukan berkaitan dengan perhitungan penilaian sendiri

capaian TKDN

2. Petunjuk Umum, yaitu bagian yang menguraikan tentang berbagai aturan yang

harus dipenuhi oleh penyedia barang/jasa dalam rangka penyampaian penilaian

sendiri capaian TKDN

3. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Perhitungan Capaian TKDN; yaitu bagian yang

menguraikan tentang jenis formulir dan tatacara pengisiannya.

4. Tatacara penilaian sendiri, yaitu bagian yang menggambarkan proses

penyampaian hasil penilaian sendiri capaian TKDN kepada Departemen

Perindustrian dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), serta

proses verifikasi serta klarifikasi dari capaian TKDN tersebut.

5. Langkah-langkah Teknis Persiapan bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa

(Pengguna Barang/Jasa), yaitu bagian yang menggambarkan tahapan-tahapan

yang perlu dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna

Barang/Jasa) untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, seperti

yang diamanatkan oleh Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003, melalui

capaian TKDN

Page 8: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

BAB II DEFINISI

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Produksi dalam negeri adalah barang/jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang

diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia,

yang dalam proses produksi atau pengerjaannya dimungkinkan penggunaaan bahan

baku/komponen impor.

2. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) adalah besarnya komponen dalam negeri pada

barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.

3. Penilaian TKDN adalah kegiatan untuk melakukan penilaian dari perkiraan, pendapat

mengenai besarnya tingkat komponen komponen dalam negeri atas suatu produk baik

berupa barang, jasa ataupun gabungan barang dan jasa melalui analisis terhadap fakta-fakta

yang objektif dan relevan serta menggunakan metode dan obyek penilaian yang telah

ditentukan.

4. Komponen dalam negeri untuk barang dinilai dari besarnya penggunaan bahan baku,

rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan

dan penyelesaian akhir yang dilaksanakan di dalam negeri.

5. Komponen dalam negeri untuk jasa dinilai dari besarnya jasa yang dilakukan di dalam

negeri dengan menggunakan tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri.

6. Komponen dalam negeri untuk gabungan barang dan jasa dinilai dari besarnya penggunaan

bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur,

fabrikasi, perakitan, penyelesaian pekerjaan serta jasa yang dilakukan di dalam negeri

dengan menggunakan jasa tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri.

7. Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional yang dinyatakan dengan Nilai Bobot

Manfaat Perusahaan (Nilai BMP) adalah nilai penghargaan kepada perusahaan karena

berinvestasi di Indonesia, memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil melalui

kemitraan, memelihara kesehatan, keselamatan kerja (K3) dan lingkungan (OHSAS

18000/Seri ISO 14000), memberdayakan lingkungan (community development), serta

memberikan fasilitas pelayanan purna jual.

Page 9: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

8. Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri adalah daftar barang/jasa produksi

dalam negeri yang diterbitkan secara berkala oleh Departemen Perindustrian.

9. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan lebih lanjut oleh Panitia Pengadaan

barang/jasa (Pengguna barang/jasa) kepada penyedia barang/jasa tentang TKDN yang

dinyatakan sendiri.

10. Verifikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian atau Panitia

Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) untuk melakukan pencocokan capaian

TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan data-data yang diambil

atau dikumpulkan dari kegiatan usaha Penyedia barang/jasa

11. Panitia Pengadaan barang/jasa adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD,

untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa.

12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya

menyediakan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.

13. Produsen adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya

menghasilkan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.

14. Unsur-unsur informasi perhitungan TKDN adalah rincian biaya untuk memproduksi barang,

jasa serta gabungan barang dan jasa yang digunakan sebagai dasar perhitungan Capaian

TKDN, yang terdiri atas:

a. Untuk perhitungan TKDN Barang, unsur-unsurnya adalah :

1) Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung

2) Tenaga Kerja Langsung

3) Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead)

b. Untuk perhitungan TKDN Jasa, unsur-unsurnya adalah :

1) Manajemen Proyek (Project Management)

2) Perekayasaan (Engineering)

3) Alat Kerja/Fasilitas Kerja

4) Konstruksi

5) Fabrikasi

6) Jasa Umum

c. Untuk perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa, unsur-unsurnya adalah :

Page 10: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

1) Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung

2) Peralatan

3) Manajemen Proyek (Project Management)

4) Perekayasaan (Engineering)

5) Alat Kerja/Fasilitas Kerja

6) Konstruksi

7) Fabrikasi

8) Jasa Umum

Page 11: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

BAB III PETUNJUK UMUM

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyerahan hasil perhitungan sendiri capaian

TKDN barang, jasa atau gabungan barang dan jasa adalah sebagai berikut:

1. Produsen wajib menyampaikan formulir isian capaian TKDN dengan benar,

lengkap dan jelas.

2. Formulir TKDN Barang (manufakturing) dipergunakan apabila barang yang dihitung

TKDN-nya akan disuplai kepada pihak Pengguna Barang yang bersangkutan.

3. Formulir TKDN Jasa dipergunakan apabila pada proses pengadaan jasa yang

dihitung, hanya dimanfaatkan selama proses penyelesaian pekerjaan saja,

perangkat lunak (dapat terdiri dari barang dan jasa) yang dipergunakan

dikembalikan kepada penyedia jasa yang bersangkutan.

4. Formulir TKDN Gabungan Barang dan atau Jasa digunakan apabila pada proses

pengadaan mengandung unsur barang dan jasa, atau pada proses pengadaan

barang yang multi produk saja.

5. Formulir-formulir isian capaian TKDN ditandatangani oleh direksi atau yang

mewakilinya sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus.

6. Data capaian TKDN dianggap tidak disampaikan apabila formulir-formulir yang

bersangkutan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri dengan

keterangan dan atau dokumen penunjangnya yang sah.

7. Data yang diberikan oleh produsen barang, jasa atau gabungan barang dan jasa

merupakan biaya produksi untuk menghasilkan 1 (satu) satuan unit dari barang,

jasa atau gabungan barang dan jasa.

8. Pemeriksaan komponen dalam negeri dilakukan dimulai dari produsen barang, jasa

atau gabungan barang dan jasa (tingkat kesatu) sampai dengan vendor tingkat

kesatu dari produsen (tingkat kedua).

9. Apabila tingkat kedua bukan produsen, pemeriksaan komponen dalam negeri

ditelusuri sampai penghasil barangnya.

10. Apabila produsen pada tingkat kedua ini tidak bersedia untuk memberikan data

produknya, maka produk yang dihasilkannya tidak bisa dinyatakan sebagai

komponen dalam negeri untuk tingkat kesatu.

Page 12: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

11. Produsen wajib memberikan keterangan dengan benar berkenaan dengan proses

verifikasi yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna

barang/jasa) atau surveyor independen yang ditunjuk pemerintah.

12. Selain mengisi formulir yang telah disediakan, perusahaan juga diharuskan

memberikan spesifikasi teknis dari barang yang dihasilkan serta waktu kerja yang

diperlukan untuk menghasilkan satu unit barang dan atau jasa yang dihasilkannya.

13. Dalam pengajuannya perusahaan harus menyertakan diagram alir proses produksi

bagi tiap-tiap produk yang dihasilkan dan struktur organisasi pabrik yang

bersangkutan.

14. Metode penilaian capaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), TKDN Barang, jasa

atau gabungan barang dan jasa dalam negeri terhadap penyedia barang/jasa

dalam negeri dengan cara :

a. Penyedia barang dan jasa melakukan penilaian sendiri; dan

b. Hasil dari penilaian sendiri dimaksud diverifikasi oleh surveyor independen

yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Page 13: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

BAB IV

PETUNJUK PENGISIAN SENDIRI FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

A. Petunjuk dalam Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)

1. Lingkup Penilaian

Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan.

OHSAS 18000 / Seri ISO 14000.

Pemberdayaan Lingkungan (Community Development).

Fasilitas Pelayanan Purna Jual.

2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan

a. Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan

adalah jumlah pengeluaran yang dibelanjakan perusahaan untuk

memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil pada tahun fiskal pajak

terakhir.

Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan

kriterianya adalah apabila jumlah pengeluaran yang dibelanjakan mencapai

satu milyar rupiah mendapatkan nilai 5%, dan setiap kelipatan satu milyar

rupiah mendapat tambahan 5%, dengan bobot maksimum 30%.

b. OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker) / Seri ISO 14000 adalah jenis-jenis

sertifikat yang dimiliki perusahaan, yang dikeluarkan badan/instansi

pemerintah maupun badan internasional yang terakreditasi.

Untuk jenis OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker)/Seri ISO 14000

kriterianya adalah:

1) apabila kedua sertifikat tersebut diatas dimiliki maka diperoleh nilai bobot

maksimum 20%;

2) apabila hanya memilki sertifikat OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker),

nilai bobot yang diperoleh adalah 30% dari nilai bobot maksimum; dan

3) apabila hanya memilki ISO 14000, nilai bobot yang diperoleh adalah 70%

dari nilai bobot maksimum tersebut.

c. Pemberdayaan Lingkungan (Community Development) adalah jumlah

pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan pada satu tahun fiskal pajak

Page 14: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

terakhir yang digunakan untuk membantu lingkungan perusahaan, misalnya

untuk membantu membangun tempat ibadah, sumbangan bencana alam, dan

sebagainya.

Untuk Pemberdayaan Lingkungan kriterianya adalah apabila investasi

mencapai dua milyar rupiah mendapatkan nilai bobot 3%, dan setiap kelipatan

dua milyar rupiah mendapat tambahan 3% dengan bobot maksimum 30%;

d. Fasilitas Pelayanan Purna Jual adalah biaya investasi yang dikeluarkan oleh

perusahaan dalam bentuk tanah, bangunan, peralatan, alat bantu, kendaraan

pemeliharaan, biaya pendidikan mekanik, dan sebagainya dengan bukti-bukti

yang sah yang dikeluarkan sejak perusahaan berdiri.

Untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual kriterianya adalah apabila investasi

mencapai satu milyar mendapatkan nilai bobot 5%, dan setiap kelipatan satu

Milyar mendapat tambahan 5% dengan bobot maksimum 20%.

e. Nilai untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui

kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan sekitar dihitung berdasarkan

kegiatan pada satu tahun fiskal pajak terakhir sebelum dilakukan verifikasi.

Sedangkan untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual merupakan akumulasi

sampai dengan tahun terakhir dari verifikasi.

3. Jenis-jenis Formulir Isian untuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP),

terdiri atas:

a. Formulir 4.1.1, Formulir Isian Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi

Kecil melalui kemitraan.

b. Formulir 4.1.2, Formulir Isian OHSAS 18000/Seri ISO 14000.

c. Formulir 4.1.3, Formulir Isian Pemberdayaan Lingkungan.

d. Formulir 4.1.4, Formulir Isian Fasilitas Pelayanan Purna Jual.

e. Formulir 4.1.5, Formulir Isian Rekapitulasi Perhitungan Penentuan Nilai Bobot

Manfaat Perusahaan (Nilai BMP).

Formulir-formulir isian dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 1.1, Lampiran 1.2,

Lampiran 1.3, Lampiran 1.4 dan Lampiran 1.5.

4. Petunjuk Cara Pengisian

a. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.1 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil

termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan

Page 15: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No. Data Nama Mitra Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No.(2) Nama Badan Usaha Kecil/ Koperasi

Badan Usaha Kecil/Koperasi yang diberdayakan oleh penyedia barang dan jasa melalui kemitraan

Contoh: Koperasi Maju

Bersama

Kolom No. (3)

Jenis Usaha Jenis Usaha yang dilakukan melalui Kemitraan dengan Penyedia Barang dan Jasa

Contoh: Transportasi

3. Kolom No. (4)

Biaya Biaya/belanja yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa untuk kegiatan kemitraan dengan Usaha Kecil

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

4. Sel No. (A1)

Biaya Penjumlahan biaya/belanja yang dikeluarkan penyedia barang dan jasa

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

5. Kolom No. (5), Sel No. (A2)

Bobot Kriteria: sampai dengan Rp 1

Milyar, nilainya 5% Setiap kelipatan Rp 1

Milyar, naik 5%

Data Berasal dari Kolom No. (5) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) atau Sel A1 mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5%

6. Kolom No. (6) Sel No. (A3)

Sub Total Nilai BMP (%)

Perkalian antara Sel No. (A2) dikalikan dengan 15%

Ditulis dengan Persentase

Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%

b. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.2 tentang OHSAS 18000 / Seri ISO 14000.

No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (2) Jenis Sertifikasi

Sertifikasi yang sah yang dikeluarkan sebagai bukti telah menerapkan OHSAS 18000/ISO 14000

Contoh: ISO 14000

Kolom No. (3)

Dokumen Pilihan tergantung dari dokumen sertifikat yang dimiliki penyedia barang dan jasa

Contoh: Ada (dan dilengkapi

dengan dokumen)

Page 16: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (4) Bobot Kriterianya:

Tidak ada, nilainya 0% Ada, untuk OHSAS

18000 nilainya 30% Ada, untuk ISO 14000

nilainya 70%

Karena sertifikat ISO 14000, maka nilainya 70% dari 20%

Dalam contoh ini 70% X 20% = 14%

4. Kolom

No. (5) % Nilai BMP Perkalian antara Kolom

No. (4) dikalikan dengan 15%

Ditulis dengan persentase

Untuk contoh ini 14% X 15% = 2,1%

5. Sel No. (B1)

Sub Total Nilai BMP

Penjumlahan Nilai BMP dari sertifikat-sertifikat yang dimiliki

Ditulis dengan persentase

Untuk contoh ini 2,1%

c. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.3 tentang Pemberdayaan Lingkungan

No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (2) Jenis Biaya yang dikeluarkan untuk Pemberdayaan Lingkungan

Jenis Kegiatan dari pemberdayaan masyarakat dilingkungan perusahaan yang bersangkutan

Contoh: Memperbaiki jalan

umum lingkungan sekitar tempat usaha/pabrik

Kolom No. (3)

Lokasi Tempat kegiatan pada Kolom No. (2) dilakukan

Contoh: Bogor

Kolom No. (4)

Biaya Besarnya biaya yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

Sel No. (C3)

Biaya Penjumlahan besarnya biaya yang dikeluarkan penyedia barang dan jasa

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

Kolom No. (5) Sel No. (C2)

Bobot Kriterianya: Investasi sampai

dengan Rp 2 Milyar, nilainya 3%

Setiap kelipatan Rp 2 Milyar, naik 3%

Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan pada Kolom No. (4) mencapai 2 milyar maka bobotnya adalah 3%

Page 17: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (6) Sel No. (C1)

% Sub Total Nilai BMP (%)

Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15%

Ditulis dengan Persentase

Untuk contoh ini 3% X 15% = 0,45%

d. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.4 tentang Fasilitas Pelayanan Purna Jual

No. Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1. Kolom

No (2) Jenis Pengeluaran Investasi

Jenis investasi agar layanan bisa berfungsi dengan prima

Contoh : Alat uji kinerja

(performance) 2. Kolom

No (3) Tahun pengeluaran

Disebutkan tahun pembelanjaan

Contoh : 2005

3. Kolom No (4)

Biaya Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

4. Sel No (D1)

Biaya Penjumlahan dari Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

5. Kolom No (5) Sel No (D2)

Bobot Kriterianya : Investasi sampai dengan

Rp 1 Milyar, nilainya 5%

Setiap kelipatan Rp 1 Milyar, naik 5%

Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5%.

6. Kolom No (6) Sel No (D3)

% Nilai BMP Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15%

Ditulis dengan Persentase

Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%

e. Petunjuk Pengisian Formulir 4.1.5 tentang Penilaian Bobot Manfaat

Perusahaan (Nilai BMP)

No. Data Penjelasan Contoh 1. 1 Nama Penyedia Barang dan Jasa PT Indonesia Maju 2. 2 Alamat Penyedia Barang dan Jasa Pulau Seribu

Page 18: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No. Data Penjelasan Contoh 3. Sel

No. (A)

Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan

Data berasal dari : Formulir 4.1.1 Sel No. (A3)

4. Sel No. (B)

Merupakan nilai persentase untuk OHSAS 18000/ISO 14000 Series

Data berasal dari Formulir 4.1.2 Sel No. (B3)

5. Sel No. (C)

Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Lingkungan

Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (C3)

6. Sel No. (D)

Merupakan nilai persentase untuk Fasilitas Layanan Purna Jual

Data berasal dari Formulir 4.1.4 Sel No. (D3)

7. Sel No. (E)

Merupakan Penjumlahan nilai persentase dari Sel No. (A) sampai Sel No. (E)

Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (A) + Sel No. (B) + Sel No. (C) + Sel No. (D)

B. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Barang

1. Lingkup Penilaian

a. Bahan Material Langsung/Tidak Langsung

b. Tenaga Kerja Langsung

c. Biaya Tidak Langsung Pabrik

2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan

Bahan Material Langsung/Tidak Langsung adalah material yang digunakan untuk

menghasilkan 1 (satu) satuan produk, misalnya kayu, amplas, cat, dan

sebagainya pada pembuatan sebuah kursi.

Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang digunakan untuk

mengubah bahan langsung menjadi barang setengah jadi atau barang jadi,

misalnya gaji operator, gaji mandor, dan sebagainya.

Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) adalah biaya-biaya dari tenaga

kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/fasilitas kerja dan semua biaya pabrikasi

lainnya yang biayanya tidak dapat dibebankan langsung ke dalam produk

tertentu.

Biaya tenaga kerja tidak langsung, misalnya gaji supervisor pabrik, gaji

kepala/manajer pabrik, gaji manajer penjamin mutu, dan sebagainya.

Page 19: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Biaya Mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja baik yang disewa atau yang dimiliki sendiri, misalnya penyusutan untuk mesin potong, penyusutan untuk mesin las, biaya

sewa mesin kompresor untuk sebulan, dan sebagainya.

Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang

bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur Komponen Dalam

Negeri (KDN) atau Komponen Luar Negeri (KLN) ditentukan berdasarkan

Kewarganegaraan.

Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari kegiatan

produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan

KLN ditentukan berdasarkan negara asal.

Untuk mesin/alat kerja/fasilitas kerja adalah yang berkaitan dengan investasi

yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk

dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan kepemilikan

dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja tersebut.

Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.

Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.

Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar

negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional

terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.

Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.

Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri.

Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar

negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara proporsional

terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.

Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir diatas dapat berupa

Akte Notaris, Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sebagainya.

Page 20: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Apabila pada saat verifikasi tidak dapat memberikan bukti kepemilikan alat

kerja/fasilitas kerja, maka alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan

sebagai komponen luar negeri.

Obyek penilaian capaian TKDN Barang adalah biaya produksi yang terdiri dari

biaya bahan baku (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

tidak langsung pabrik (Factory Overhead).

Penelusuran penilaian untuk capaian TKDN Barang harus sampai pada produsen

tingkat 2, dan untuk produsen tingkat 3 apabila pabriknya berlokasi di Indonesia

dinyatakan TKDNnya 100%.

Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung

memproduksi produk akhir (barang).

Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, bahan setengah

jadi, komponen dan sebagainya) untuk produk akhir yang diproduksi produsen

tingkat I.

Biaya bahan (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak

langsung pabrik dihitung sampai di lokasi pengerjaan (pabrik/workshop) untuk

produk barang yang bersangkutan.

3. Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Besaran Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN) Barang terdiri atas:

a. Formulir 4.2.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan

Baku (bahan baku langsung/tidak langsung).

b. Formulir 4.2.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan

Baku (untuk Jasa-jasa Terkait).

c. Formulir 4.2.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga

Kerja Langsung.

d. Formulir 4.2.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga

Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait).

e. Formulir 4.2.5, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya

tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak langsung / manajemen).

f. Formulir 4.2.6, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya

tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang dimiliki

sendiri).

Page 21: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

g. Formulir 4.2.7, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya

tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disewa).

h. Formulir 4.2.8, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya

tidak Langsung Pabrik (untuk jsa-jasa terkait).

i. Formulir 4.2.9, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat

Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Barang)

Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 2.1, Lampiran 2.2,

Lampiran 2.3, Lampiran 2.4, Lampiran 2.5, Lampiran 2.6, Lampiran 2.7,

Lampiran 2.8, dan Lampiran 2.9.

4. Cara Pengisian

a. Cara Pengisian Formulir 4. 2. 1 tentang Perincian Penilaian Tingkat

Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak

langsung)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (1) Nama Material Material yang digunakan

untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk yang dinilai

Proses penguliran 1. Pipa 2. Gemuk

Proses pengelasanElektroda Pelat Pipa

Kolom No. (2)

Spesifikasi Data teknis dari setiap material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Contoh: E 7010 A 516 Gr. 70 API 5L,

Diameter : 12”, Tebal 0.5 “.

Kolom No. (3)

Satuan bahan baku

Satuan bahan baku terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Contoh: kg unit liter

4. Kolom No. (4)

Negara Asal Negara asal material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Contoh: Singapura Jepang

5. Kolom No. (5)

Pemasok (Produsen Tingkat 2)

Nama perusahaan yang memproduksi material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Contoh: PT. Sumber

Maju

Page 22: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian PT. Kiat Maju

6. Kolom No. (6)

Harga per 1 (satu) satuan material

Harga per 1 (satu) satuan material yang disebutkan pada Kolom No. (1) Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN berdasarkan negara asal

7. Kolom No. (7)

Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk

Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Untuk material yang tidak diketahui secara langsung jumlahnya dalam 1 (satu) satuan produk akhir maka dapat menggunakan data masa lalu penggunaan rata-ratanya untuk 1 (satu) satuan produk akhir Contoh : Pemakaian gemuk data masa lalu adalah 1 gram/ unit, sehingga menunjukkan bahwa pemakaian gemuk untuk 1 (satu) tahun sebelumnya adalah : 120.000 gram dengan jumlah produk yang dihasilkan adalah 120.000 unit. Jadi jumlah rata-rata pemakaian gemuk pada 1 (satu) unit : 120.000 gram = 1 gram/unit 120.000 unit

8. Kolom No. (8)

Biaya per 1 (satu) satuan produk

Perkalian harga per 1 (satu) satuan material Kolom No. (6) dengan jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Kolom No. (7) untuk semua material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

9. Sel No. Penjumlahan Kolom No. (8)

Page 23: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian(9A) untuk bagian KDN

Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Dalam Negeri (KDN)

10 Sel No. (9B)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Luar Negeri (KLN)

11 Sel No. (9C)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk Total Data ini adalah biaya produksi total per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku (bahan baku langsung dan tidak langsung)

b. Cara pengisian Formulir 4.2.2 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Bahan Baku (untuk jasa-jasa terkait)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (1) Nama Jasa Jasa yang digunakan

langsung di setiap produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDNnya

Biaya Pengiriman bahan baku.

Asuransi Bahan Baku

Kolom No. (2)

Pemasok / produsen tingkat 2

Nama perusahaan / badan hukum yang mengerjakan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)

PT Jujur Maju

Kolom No. (3)

Jumlah Jumlah paket jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka, misal 1

Kolom No. (4)

Biaya pengurusan per bulan

Biaya pengurusan perbulan dari paket jasa-jasa terkait, yang disebutkan pada

Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000

Page 24: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh PengisianKolom No. (1)

Kolom No. (5)

Total biaya per bulan

Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4)

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Biaya pengurusan per bulan dari jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka persen, misal 100 %

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai

Perkalian total biaya perbulan dengan alokasi penggunaan perbulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (5) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (6)

Sel No. (8A)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN

Sel No. (8B)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN

Sel No. (8C)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total

Sel No. (9)

Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDNnya

Ditulis dengan angka Nominal, misal 100

Sel No. (10A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

Sel No. (10B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Sel No. (10C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal

Secara matematis Sel No. (8C)

Page 25: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisiandari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya.

Sel No. (9)

c. Cara pengisian Formulir 4.2.3 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian

Kolom No. (1)

Jabatan Jabatan yang ada di setiap fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

Proses penguliran Operator Foreman

Proses pengelasan

Operator Foreman

Kolom No. (2)

Kualifikasi Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom (1)

Kualifikasi Operator Mesin Las adalah STM Mesin, Pengalaman 5 thn

Kolom No. (3)

Kewarganegaraan Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No.(1)

Indonesia

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. (1) ditempatkan pada Kolom sesuai KDN atau KLN, kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN

Operator Mesin Las adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)

Kolom No. (5)

Gaji per bulan Gaji tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000

Kolom No. (6)

Total biaya per bulan

Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (5)

Page 26: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian

Kolom No. (7)

Alokasi pengawasan

Alokasi terhadap biaya pengawasan dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka persen misal 100 %

Kolom No. (8)

Total biaya perbulan yg di alokasikan

Biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai untuk tenaga kerja langsung yang disebutkan dalam Kolom No. (1)

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No.(7)

Sel No. (9A)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN

Sel No. (9B)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN

Sel No. (9C)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total

Sel No. (10)

Kapasitas Normal untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Sel No. (11A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis

Sel No. (9A) Sel No. (10)

Sel No. (11B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus mena-ngani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Secara matematis

Sel No. (9B) Sel No. (10)

Sel No. (11C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu

Secara matematis

Sel No.(9C) Sel No. (10)

Page 27: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian

kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

d. Cara pengisian Formulir 4.2.4 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (1) Nama Jasa Jasa yang digunakan

langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Misal: sarung tangan

untuk operator pakaian

seragam operator

Kolom No. (2)

Pemasok/ Produsen tingkat 2

Nama perusahaan/badan hukum pemilik jasa atau produsen yang disebutkan pada Kolom No. (1)

PT Jujur Maju

Kolom No. (3)

Jumlah Jumlah jasa atau produk yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka, misal 1

Kolom No. (4)

Biaya pengurusan per bulan

Biaya pengurusan per bulan dari tenaga kerja untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000

Kolom No. (5)

Total biaya per bulan

Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4)

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Alokasi biaya pengurusan per bulan untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka persen, misal 100 %, apabila biaya tersebut hanya satu jenis jasa terkait saja

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang dialokasikan

Perkalian total biaya perbulan dengan alokasi penggunaan perbulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (5) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (6)

Page 28: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Sel No.

(8A) Penjumlahan Kolom No. (7)

untuk bagian KDN

Sel No. (8B)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN

Sel No. (8C)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total

Sel No. (9)

Kapasitas produksi perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Sel No. (10A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

Sel No. (10B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Sel No. (10C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

e. Cara pengisian Formulir 4.2.5 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak

langsung/manajemen)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (1) Jabatan Jabatan yang ada

pada fungsi yang melakukan kegiatan

Manajer produksi Supervisor

produksi

Page 29: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk

Kolom No. (2)

Kualifikasi Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom No. (1)

Kualifikasi Supervisor Produksi adalah D3 Teknik Mesin, Pengalaman 5 thn

Kolom No. (3)

Kewarganegaraan Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1)

Indonesia (didasarkan pada KTP, pasport)

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. 1 (satu) ditempatkan pada Kolom, sesuai kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN

Supervisor produksi adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)

Kolom No. (5)

Gaji per bulan Gaji tenaga kerja yang bersifat tetap yang diterima setiap bulan

Ditulis dengan angka nominal misal Rp. 1.000.000

Kolom No. (6)

Total biaya per bulan

Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali setiap Sel pada Kolom No. (5)

Kolom No. (7)

Alokasi pengawasan untuk produk ybs

Persentase waktu yang digunakan untuk menangani produk yang dinilai TKDN-nya untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka persen, misal 100%, apabila pengawasan yang dilakukan hanya pada satu jenis produk.

Kolom No. (8)

Total biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai

Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (6) dengan alokasi pada Kolom No. (7) untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Page 30: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Sel No.

(9A) Penjumlahan Kolom

No. (8) untuk bagian KDN

Sel No. (9B)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN

Sel No. (9C)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total

Sel No.

(10) Kapasitas normal

perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Sel No. (11A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis Sel (9A) Sel (10)

Sel No. (11B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Secara matematis Sel (9B) Sel (10)

Sel No. (11C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk

Secara matematis Sel (9C) Sel (10)

f. Cara pengisian Formulir 4.2.6 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat kerja

yang dimiliki sendiri)

Page 31: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Nama Mesin mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri.

Proses penguliran Lathe Machine Threading

Gauge Proses pengelasan Welding machine Ultasonic Test

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

3.

Kolom No. (3)

Jumlah (unit) Jumlah alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

4.

Kolom No. (4)

Biaya depresiasi per bulan

Biaya depresiasi per bulan dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Menggunakan metode penyusutan garis lurus, yaitu harga pembelian dibagi umur ekonomis (misalnya dalam satuan tahun) dibagi 12 bulan atau sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan

5.

Kolom No. (5)

Total Biaya perbulan

Biaya depresiasi mesin/alat kerja/fasilitas kerja Kolom No. (4) dikalikan dengan jumlahnya pada Kolom No. (3)

6.

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Persentase penggunaan mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas Normalnya dapat dijadikan sebagai

Page 32: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit, maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% =20% 500

7.

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang di alokasikan

Total biaya perbulan Kolom No. (5) dikalikan dengan alokasinya pada Kolom No. (6) untuk setiap mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan di Kolom No. (1)

8.

Sel No. (8A)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN

9.

Sel No. (8B)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN

10.

Sel No. (8C)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total biaya perbulan untuk produk yang dinilai

11.

Sel No. (9)

Kapasitas normal per bulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

12.

Sel No. (10A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

13.

Sel No. (10B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Page 33: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

14.

Sel No. (10C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

g. Cara pengisian Formulir 4.2.7 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat

kerja/fasilitas kerja yang di sewa)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (1) Nama Mesin Mesin/alat kerja/fasilitas

kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa

Proses penguliran Lathe Machine Threading Gauge

Proses pengelasan

Welding machine Ultasonic Test

Kolom No. (2)

Spesifikasi Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Kolom No. (3)

Pemasok/ Produsen tingkat 2

Nama perusahaan/badan hukum pemilik peralatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

PT Jujur Maju

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Lathe Machine disewa dari sebuah perusahaan penyewaan Amerika sejumlah 2 (dua) unit maka pada Kolom KLN ditulis : 2

Kolom No. (5)

Biaya sewa per bulan

Biaya sewa per bulan dari Mesin /Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka nominal, misal : Rp. 1.000.000

Page 34: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom

No. (6) Total biaya per bulan

Perkalian jumlah mesin dengan biaya sewa per bulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali setiap Sel pada Kolom No. (5)

Kolom No. (7)

Alokasi penggunaan

Alokasi penggunaan mesin untuk produk yang dinilai

Ditulis dengan angka persen, misal 100 %

Kolom No. (8)

Total biaya per bulan yang dialokasi

Perkalian alokasi mesin dengan total biaya sewa per bulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali setiap Sel pada Kolom No. (7)

Sel No. (9A)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN

Sel No. (9B)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN

Sel No. (9C)

Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total

Sel No. (10)

Kapasitas Normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Sel No. (11A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis Sel No. (9A) Sel No. (8)

Sel No. (11B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Secara matematis Sel No. (9B) Sel No. (8)

Sel No. (11C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal

Secara matematis

Page 35: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa

Sel No. (9C) Sel No. (8)

h. Cara pengisian Formulir 4.2.8 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen

Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk jasa-jasa terkait)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Nama Jasa Jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi.

Jasa Catering untuk karyawan dipabrik

2.

Kolom No. (2)

Pemasok / Produsen tingkat 2

Nama perusahaan / badan hukum pemilik jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)

PT Jujur Maju

3.

Kolom No. (3)

Jumlah Jumlah Jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)

4.

Kolom No. (4)

Biaya Pengurus per bulan

Biaya pengurusan perbulan dari jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka nominal misal : Rp. 1.000.000

5.

Kolom No. (5)

Total biaya per bulan

Perkalian jumlah jasa dengan biaya pengurusan per bulan

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4)

6.

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Persentase penggunaan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas normalnya dapat dijadikan sebagai basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas

Page 36: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% = 20% 500

7.

Kolom No. (7)

Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (5) dengan alokasi pada Kolom No. (6) untuk setiap jasa yang disebutkan pada Kolom No. 1 (satu)

8.

Sel No. (8A)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN

9.

Sel No. (8B)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN

10.

Sel No. (8C)

Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total

11.

Sel No. (9)

Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

12.

Sel No. (10A)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN)

Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

13.

Sel No. (10B)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

14.

Sel No. (10C)

Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi.

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

Page 37: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

i. Cara pengisian Formulir 4.2.9 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang

No Data Penjelasan Contoh Pengisian A Nama Penyedia Barang dan

Jasa Nama Perusahaan PT Indonesia Sejahtera

B Alamat Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa

Jl. Siaga, Pasar Minggu Jakarta

C Hasil Produksi yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa

Pipe ; Valve ; Pressure Vessel

D Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa

ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve

E Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan

diameter 2”, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2

F Standar yang dipersyaratkan untuk produk tersebut.

API 5 CT untuk pipa.

Sel No. (1)

Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KDN

Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9A) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10A)

Sel No. (2)

Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KLN

Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9B) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10B)

Sel No. (3)

Bahan (Material) Langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku.

Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9C) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10C)

D Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa

ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve

E Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan

diameter 2”, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2

Sel No. (4)

% TKDN untuk Bahan (material) langsung merupakan biaya KDN untuk bahan langsung dibagi dengan biaya total untuk bahan langsung dikalikan dengan 100%

Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No. (1) x 100 Sel No. (3)

Sel No. (5)

Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KDN

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.4 Sel No. (10A)

Sel No. (6)

Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10B) +

Page 38: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KLN

Formulir 4.2.4 Sel No. (11B)

Sel No. (7)

Tenaga kerja langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.4 Sel No. (11C)

14.

Sel No. (8)

% TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100%

Data berasal dari Sel No (5) Formulir 4.2.9 x 100 Sel No. (7) Formulir 4.2.9

15.

Sel No. (9)

Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KDN

Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10A) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10A)

16.

Sel No. (10)

Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KLN

Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10B) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10B)

17.

Sel No. (11)

Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik

Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10C)

18.

Sel No. (12)

% TKDN untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya KDN untuk biaya tidak langsung pabrik dibagi dengan biaya total untuk biaya tidak langsung pabrik dikalikan dengan 100%

Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)

19.

Sel No. (13)

Biaya Produksi yang merupakan biaya KDN saja

Data berasal dari Sel No. (1) + Sel No. (5) + Sel No. (9)

20.

Sel No. (14)

Biaya Produksi yang merupakan biaya KLN saja

Data berasal dari Sel No. (2) + Sel No. (6) + Sel No. (10)

21.

Sel No. (15)

Biaya Produksi yang merupakan biaya total.

Data berasal dari Sel No. (3) + Sel No. (7) + Sel No. (11)

22.

Sel No. (16)

% TKDN untuk Biaya Produksi merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100

Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)

Page 39: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

C. Petunjuk Dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa

Lingkup Penilaian

a. Manajemen Proyek dan Perekayasaan;

b. Alat Kerja/Fasilitas Kerja;

c. Konstruksi dan Fabrikasi; dan

d. Jasa Umum.

Definisi, Kriteria dan Persyaratan

a. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang

berasal dari fungsi-fungsi manajemen dan perekayasaan yang mendukung

langsung kegiatan job order, lelang, atau kontrak.

b. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang

disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan

pelaksanaan pekerjaan.

c. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu

kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan.

d. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi

produksi.

e. Jasa Umum adalah jasa-jasa yang dikeluarkan untuk pengurusan atau yang

berhubungan dengan kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak.

f. Objek Penilaian Capaian TKDN Jasa adalah Manajemen Proyek dan

Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, kontruksi/fabrikasi dan Jasa

Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan (On Site)

untuk produk jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan overhead

perusahaan dan keuntungan.

g. Nilai Jasa dapat diambil dari nilai job order, atau nilai lelang, atau nilai

kontrak, dengan catatan harus konsisten.

h. Penelusuran penilaian untuk job order, lelang, atau kontrak dilakukan

sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan dilanjutkan pada produsen

tingkat berikuthya apabila nilai produk dari produsen tingkat yang

bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama.

Page 40: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

i. Apabila nilai produk tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk produsen

tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN nya

dinyatakan 100%.

j. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order,

lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai

unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kewarganegaraan.

k. Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau berkaitan dengan investasi yang

dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang

bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN

ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja tersebut.

l. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan

job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk

dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara

asal.

m. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh

penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.

n. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.

o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan

luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25%

proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam

negeri.

p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.

q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri.

r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan

luar negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara

proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam

negeri.

Page 41: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

s. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas

dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan

sebagainya.

t. Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan

(dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah

ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar

negeri.

u. Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas Kerjanya harus

baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan

dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari

perhitungan TKDN).

v. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung

memproduksi produk akhir (barang/jasa).

w. Produsen tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen,

dan sebagainya) dan jasa untuk diolah lagi menjadi produk akhir oleh

produsen tingkat satu.

x. Produsen tingkat 3 (tiga) dan seterusnya adalah penyedia barang (bahan

baku, komponen dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang

diproduksi untuk produsen tingkat 2 (dua) (tingkat diatasnya) yang diproduksi

oleh penyedia/pembuat barang dan jasa produsen tingkat 3 (tiga) dan

seterusnya.

Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) untuk Jasa, terdiri atas:

a. Formulir 4.3.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk

Manajemen Proyek dan Perekayasaan untuk jasa job order, lelang, atau

kontrak.

b. Formulir 4.3.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Alat

Kerja/Fasilitas Kerja untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.

c. Formulir 4.3.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk

Konstruksi dan Fabrikasi untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.

d. Formulir 4.3.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Jasa

Umum untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.

Page 42: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

e. Formulir 4.3.5, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat

Komponen Dalam Negeri Jasa Produksi Dalam Negeri.

Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 3.1, Lampiran 3.2,

Lampiran 3.3, Lampiran 3.4, dan Lampiran 3.5.

Petunjuk Cara Pengisian

a. Cara pengisian Formulir 4.3.1 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Manajemen Proyek dan

Perekayasaan.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan.

Proyek Manager

Area Manager

2.

Kolom No. (2)

Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan.

Area Manager: S1/Pengalaman

10 tahun 3.

Kolom No. (3)

Warga Negara

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan

Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN

4.

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5.

Kolom No. (5)

Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja

Contoh: durasi 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

Material Tidak diisi

7.

Kolom No. (7)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

Page 43: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 8. Kolom

No. (8) Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Tidak diisi

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN.

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN.

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% KDN Merupakan Persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. 17

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100

Page 44: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (16)

18 Kolom No. 18

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

b. Cara pengisian Formulir 4.3.2 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1. Kolom No.

(1) Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan

Office Container

Kompresor

2. Kolom No. (2)

Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan.

Office Container: 20 feet

3. Kolom No. (3)

Pemasok/ Kepemilikan

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja.

Contoh: PT. Sabda Putra

4. Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah dari pada uraian pekerjaan yang disebutkan pada kolom (1)

5. Kolom No. (5)

Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja

Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. Kolom No. (6)

Material Tidak diisi

7. Kolom No. (7)

Upah Tidak diisi

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa, yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau gabungan LN dan DN

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan

Page 45: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN.

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% KDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total %

Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

c. Cara pengisian Formulir 4.3.3 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Konstruksi/ Fabrikasi.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk

Operator Helper

Page 46: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Konstruksi/Fabrikasi

2.

Kolom No. (2)

Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Operator : SMA/Pengalaman

5 tahun 3.

Kolom No. (3)

Pemasok/ Kepemilikan

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan

Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan, Indonesia sebagai KDN.

4.

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5.

Kolom No. (5)

Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja

Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

Material Tidak diisi

7.

Kolom No. (7)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Tidak diisi.

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

Page 47: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 11 Kolom

No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% KDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total %

Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

d. Cara pengisian Formulir 4.3.4 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa Umum.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1. Kolom No.

(1) Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum

Construction All Risk (CAR)

Transportasi

Page 48: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 2. Kolom No.

(2)

Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Transportasi laut

3. Kolom No. (3)

Pemasok/ Kepemilikan

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk: - barang berdasarkan

negara asal. - alat kerja/fasilitas kerja

berdasarkan kepemilikan.

Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.

4. Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5. Kolom No. (5)

Satuan/ Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja

Contoh : Satuan : pcs, unit,

buah durasi : 1 bulan, 2

bulan 6. Kolom

No. (6) Material Merupakan harga satuan

untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal

7. Kolom No. (7)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut

Page 49: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% KDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom Sub Total Nilai Merupakan penjumlahan

Page 50: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian No. (15) KDN Kolom No. (10) yang

merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total % Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

e. Cara pengisian Formulir 4.3.5 tentang Rekapitulasi Penilaian Sendiri

Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Jasa

No Data Penjelasan Contoh Pengisian

1.

A Nama Penyedia Jasa PT Indonesia Jaya

2.

A2 Alamat Penyedia Jasa Wisma Building, Lt. 7, Jl. Jend

Sudirman, Jakarta 12999

3.

D Nama jasa yang dilakukan oleh

peserta lelang Jasa Penyewaan compressor 2500 HP, selama 2 tahun.

4.

E Pemilik jasa yaitu nama KPS yang

mengadakan lelang. PT. Sepinggan Oil

5.

F No. Dokumen jasa atau No. kode

lelang/kontrak dari KPS yang bersangkutan

BCA-0215265526

6.

Sel No. (1 A)

Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (14)

7.

Sel No. (1 B)

Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (15)

8.

Sel No. (1 C)

Merupakan biaya jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (16)

9. Sel No. Merupakan persentase Data berasal dari

Page 51: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian (1 D) Manajemen Proyek dan

Perekayasaan terhadap total sub jasa

Formulir 4.3.1 Sel No.( 17 ) atau dari Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C)

10.

Sel No. (1 E)

Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (1 B)

11.

Sel No. (1 F)

Merupakan persentase KDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya jasa

Data berasal dari Sel No. ( 1 E ) x 100 Sel No. ( 5 C )

12.

Sel No. (2 A)

Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (14)

13.

Sel No. (2 B)

Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (15 )

14.

Sel No. (2 C)

Merupakan biaya jasa total untuk alat kerja/fasilitas kerja

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (16)

15.

Sel No. (2 D)

Merupakan persentase alat kerja/ fasilitas kerja terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C)

16.

Sel No. (2 E)

Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (2B)

17.

Sel No. (2 F)

Merupakan persentase KDN alat kerja/fasilitas kerja terhadap total biaya jasa.

Data berasal dari Sel No. (2 E) x 100 Sel No. (5C)

18.

Sel No. (3 A)

Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (14)

19.

Sel No. (3 B)

Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (15)

20.

Sel No. (3 C)

Merupakan biaya jasa total untuk konstruksi/fabrikasi

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (16)

21.

Sel No. (3 D)

Merupakan persentase konstruksi/fabrikasi terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5

Page 52: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (3 B) x 100 Sel No. (3C)

22.

Sel No. (3 E)

Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (3B)

23.

Sel No. (3 F)

Merupakan presentase KDN Konstruksi/fabrikasi terhadap total biaya jasa

Data berasal dari Sel No. (3E) x 100 Sel No. (5C)

24.

Sel No. (4 A)

Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (14)

25.

Sel No. (4 B)

Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (15)

26.

Sel No. (4 C)

Merupakan biaya jasa total untuk jasa umum

Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (16)

27.

Sel No. (4 D)

Merupakan persentase jasa umum terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5 Sel No. (4B) x 100 Sel No. (4C)

28.

Sel No. (4 E)

Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No.(4B)

29.

Sel No. (4 F)

Merupakan persentase KDN jasa umum terhadap total biaya jasa

Data berasal dari Sel No. (4E) x 100 Sel No. (5C)

30.

Sel No. (5 A)

Merupakan biaya jasa untuk sub bagian jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Sel No. (1A) + Sel No. (2A)+ Sel No. (3A) + Sel No. (4A)

31.

Sel No. (5 B)

Merupakan biaya jasa untuk sub bagian jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B)+ Sel No. (3 B) + Sel No. (4 B)

32.

Sel No. (5 C)

Merupakan biaya jasa total untuk sub bagian jasa

Data berasal dari Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C)+ Sel No. (3 C) + Sel No. (4 C)

33.

Sel No. (5 D)

Merupakan persentase sub bagian jasa terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Sel No. (1 D) + Sel No. (2 D)+ Sel No. (3 D) + Sel No. (4 D)

34.

Sel No. (5 E)

Merupakan biaya jasa untuk sub bagian jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (5 B)

35.

Sel No. (5 F)

Merupakan persentase KDN sub bagian jasa terhadap total biaya jasa

Data berasal dari Sel No. ( 5 E ) x 100

Page 53: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. ( 5 C )

D. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

untuk Gabungan Barang dan atau Jasa.

1. Lingkup Penilaian

a. Barang

1) Material Langsung (Bahan Baku)

2) Peralatan (Barang Jadi)

b. Jasa

1) Manajemen Proyek dan Perekayasaan

2) Alat Kerja/Fasilitas Kerja

3) Konstruksi dan Fabrikasi

4) Jasa Umum

2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan

a. Material Langsung (Bahan Baku) adalah material/bahan baku yang

digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau suatu paket pekerjaan.

b. Peralatan (Barang Jadi) adalah suatu produk akhir yang akan diintegrasikan

pada paket pekerjaan yang bersangkutan.

c. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang

berasal dari fungsi-fungsi manajemen proyek dan perekayasaan yang

mendukung langsung kegitan job order, lelang, atau kontrak.

d. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang

disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan

pelaksanaan pekerjaan.

e. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu

kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan.

f. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi

produksi.

g. Jasa Umum adalah Jasa-jasa yang diperlukan untuk pengurusan atau yang

berhubungan dengan kelancaran kegiatan produksi atau yang sifatnya job

order, lelang, atau kontrak.

Page 54: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

h. Nilai gabungan barang dan jasa dapat diambil dari nilai job order, lelang, atau

kontrak dengan catatan harus konsisten.

i. Objek Penilaian Capaian TKDN untuk Gabungan Barang dan Jasa adalah

Bahan Baku Material Langsung, Peralatan/Barang Jadi, Manajemen Proyek

dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Kontruksi/Fabrikasi dan Jasa

Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan untuk produk

gabungan barang dan jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan

overhead perusahaan dan keuntungan.

j. Penelusuran penilaian untuk gabungan barang dan jasa (job order, lelang,

atau kontrak) dilakukan sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan

dilanjutkan pada produsen tingkat berikutnya apabila nilai produk produsen

tingkat yang bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat

pertama.

k. Apabila nilai produk produsen tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk

produsen tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN

nya dinyatakan 100%.

l. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan gabungan

barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria

untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan

kewarganegaraan.

m. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan

gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang

bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN

ditentukan berdasarkan negara asal.

n. Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau investasi yang dipergunakan dalam

kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau

kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN

atau KLN ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja

tersebut.

o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh

penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.

p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.

Page 55: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar

negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25%

proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam

negeri.

r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri.

s. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri.

t. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia

barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar

negeri, dinilai komponen dalam negerinya secara proporsional terhadap

komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.

u. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas dapat

berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan

sebagainya.

v. Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan

(dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah

ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar negeri.

w. Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas kerjanya harus

baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan

dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari

perhitungan TKDN).

x. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung

memproduksi produk akhir (barang/jasa).

y. Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen,

dsb) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi (produsen tingkat ke 1).

z. Produsen Tingkat 3 (tiga) dst adalah penyedia barang (bahan baku,

komponen, dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi

untuk Produsen Tingkat 2 (dua) (produsen tingkat diatasnya) yang diproduksi

oleh penyedia/pembuat barang dan jasa Produsen Tingkat 3 dan seterusnya.

3. Jenis-jenis formulir isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN) Barang dan atau Jasa terdiri atas:

Page 56: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

a. Formulir 4.4.1, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Material Langsung (Bahan Baku)

b. Formulir 4.4.2, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Peralatan (Barang Jadi)

c. Formulir 4.4.3, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan

d. Formulir 4.4.4, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja

e. Formulir 4.4.5, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Konstruksi dan Fabrikasi

f. Formulir 4.4.6, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Jasa Umum

g. Formulir 4.4.7, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri

untuk Analisa Harga Satuan.

h. Formulir 4.4.8, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat

Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Jasa).

Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 4.1, Lampiran 4.2,

Lampiran 4.3, Lampiran 4.4, Lampiran 4.5, Lampiran 4.6, Lampiran 4.7 dan

Lampiran 4.8.

4. Petunjuk Cara Pengisian Capaian TKDN Gabungan Barang dan Jasa

a. Cara pengisian Formulir 4.4.1 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk

Material Langsung (Bahan Baku)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan nama material /barang yang digunakan

Barang : Plat Kawat Las

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi Merupakan uraian material/barang sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Material/ Barang Plat tebal 2”

3.

Kolom No. (3)

Negara Asal / Pemasok

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan

Contoh: Untuk barang / material : produksi

Page 57: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian tersebut. Untuk barang/ material berdasarkan negara asal

China sebagai KLN

4. Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5. Kolom No. (5)

Satuan Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang)

Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah

6. Kolom No. (6)

Material Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal

7. Kolom No. (7)

Upah Tidak diisi

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Tidak diisi

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8). Merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada). Yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan Total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100

Page 58: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% TKDN MerupakanPersentase terhadap keseluruhan sub total barang (untuk barang Formulir 4.4.1 sampai dengan Formulir 4.4.2) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom 11 yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Komponen Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)

b. Cara pengisian Formulir 4.4.2 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk

Peralatan (Barang Jadi)

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan nama peralatan/barang jadi yang digunakan

Barang : Presssure

Gauge Valve

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi Merupakan uraian peralatan/barang jadi sesuai dengan item pada uraian pekerjaan

Peralatan 1500 Psi Valve 3”

3.

Kolom No. (3)

Negara Asal / Pemasok

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut. Untuk

Contoh: Untuk produksi China sebagai KLN

Page 59: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian material/barang berdasarkan negara asal

4. Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5. Kolom No. (5)

Satuan Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang)

Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah

6. Kolom No. (6)

Material Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal

7. Kolom No. (7)

Upah Tidak diisi

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Tidak diisi

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8). Merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) Jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada). Yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan Total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom % TKDN Merupakan persentase

Page 60: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian No. (13) terhadap keseluruhan sub total

barang (untuk barang Formulir 4.4.1 sampai dengan Formulir 4.4.2) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom 11 yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Komponen Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)

c. Cara pengisian Formulir 4.4.3 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk

Manajemen Proyek dan Perekayasaan.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan

Proyek Manager

Area Manager

2.

Kolom No. (2)

Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Area Manager: S1/Pengalaman 10 tahun

3.

Kolom No. (3)

Warga Negara

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan

Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN

Page 61: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 4.

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5.

Kolom No. (5)

Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja

Contoh : durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

Material Tidak diisi

7.

Kolom No. (7)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom, yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Tidak diisi

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai

Page 62: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

d. Cara pengisian Formulir 4.4.4 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk

Alat Kerja/Fasilitas Kerja.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan

Office Container Kompresor

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Office Container: 20 feet

3.

Kolom No. (3)

Kepemilikan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja

Contoh: PT. Jaya Container

4. Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada

Page 63: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom No. (1)

5.

Kolom No. (5)

Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja

Contoh : durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

Material Tidak diisi

7.

Kolom No. (7)

Upah Tidak diisi

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau di kolom LN dan DN.

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) Jumlah dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

Page 64: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 14 Kolom

No. (14) Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

e. Cara pengisian Formulir 4.4.5 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk

Konstruksi/Fabrikasi.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk Konstruksi/Fabrikasi

Operator Helper

2.

Kolom No. (2)

Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Operator:

SMA/Pengalaman 5 tahun

3.

Kolom No. (3)

Warga Negara

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan

4.

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5.

Kolom No. (5)

Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga

Contoh: durasi : 1 bulan, 2

Page 65: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian kerja bulan

6.

Kolom No. (6)

Material Tidak diisi

7.

Kolom No. (7)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Tidak diisi

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6)

Page 66: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. (17)

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. (18)

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

f. Cara pengisian Formulir 4.4.6 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk

Jasa Umum.

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan

Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum

Construction All Risk (CAR).

Transportasi

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Transportasi laut

3.

Kolom No. (3)

Pemasok/ Kepemilikan

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk : - barang berdasarkan

kewarganegaraan. - alat kerja/fasilitas kerja

berdasarkan kepemilikan

Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.

4.

Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Page 67: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 5.

Kolom No. (5)

Satuan/ Durasi

Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja

Contoh : Satuan : pcs, unit, buah durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

Material Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan negara asal

7.

Kolom No. (7)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

8. Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

9. Kolom No. (9)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

10 Kolom No. (10)

Nilai Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga

Page 68: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

11 Kolom No. (11)

Total Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN

12 Kolom No. (12)

% Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total

13 Kolom No. (13)

% TKDN Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C)

14 Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

15 Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

16 Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total)

17 Kolom No. 17

Sub Total % Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16)

18 Kolom No. 18

Sub Total % TKDN

Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

g. Cara pengisian Formulir 4.4.7 tentang Analisa Harga Satuan Penilaian sendiri

Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan

Jasa.

Page 69: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian 1.

Kolom No. (1)

Uraian Pekerjaan Merupakan Uraian Pekerjaan yang disesuaikan dengan : Jabatan, Klasifikasi Pekerjaan untuk tenaga kerja/jasa. Nama Alat Kerja/Fasilitas Kerja / peralatan atau Nama Material /barang yang digunakan

Jasa : Proyek

Manager Operator Construction

All Risk (CAR) Barang :

Crane Pipa, Valve Bahan Bakar

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi/Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan/tenaga kerja atau spesifikasi untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja / peralatan atau barang sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan

Tenaga kerja: S1 /

Pengalaman 5 tahun

Sertifikasi NDT, welding,

Material / Barang : Crawler Tada

No. 120 ton, ERW Pipe,

D.25”, ASTM 3.

Kolom No. (3)

Kewarga-negaraan/ Negara Asal /

Pemasok / Kepemilikan

Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal uraian pekerjaan tersebut, yaitu: - Untuk tenaga kerja berdasarkan

kewarganegaraan - Untuk barang/material

berdasarkan negara asal. - Untuk pemasok alat kerja/

fasilitas kerja/investasi berdasarkan kepemilikan

Contoh: untuk tenaga kerja : kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN

untuk Barang/ Material : Pemasok/Produsen Tingkat 2 / Kepemilikan, PMDN sebagai KDN PMA sebagai KLN

4. Kolom No. (4)

Jumlah Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

5. Kolom No. (5)

Satuan / Durasi Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang) dan unit waktu (durasi) untuk tenaga kerja / jasa

Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah

Untuk durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. Kolom Harga Harga satuan uraian pekerjaan

Page 70: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Nama Penjelasan Contoh Pengisian No. (6)

yang disebutkan pada Kolom No. (1)

7. Kolom No. (7)

Material Merupakan harga satuan untuk Material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (7) ini. Dan pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila material dari uraian pekerjaan tersebut berasal dari luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila berasal dari dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

8. Kolom No. (8)

Upah Merupakan harga satuan untuk upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur upah maka dimasukkan ke dalam Kolom No. (8) ini. Dan pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

9. Kolom No. (9)

Alat Kerja/Fasilitas Kerja /Non Upah

Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah. Apabila dari uraian pekerjaan tsb terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (9) ini. Dan pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN

Contoh Non upah: -Transportasi -Bea masuk -Pajak -Asuransi -Dll.

10 Kolom No. (10)

Total Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (7), Kolom No. (8) dan Kolom No. (9) yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

Page 71: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

h. Cara pengisian Formulir 4.4.8 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Besaran

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa :

No Data Penjelasan Contoh Pengisian 1. A Nama Penyedia Barang/Jasa PT Indonesia Makmur

2. B Alamat Penyedia Barang/Jasa Gedung Serba Guna Jl. M.T. Haryono. Jakarta 12989

3. C Nama gabungan barang dan jasa yang dilakukan oleh peserta lelang

Proyek Fabrikasi dan Instalasi Gas Production Unit.

4. D Pemilik gabungan barang dan jasa yaitu nama KPS yang mengadakan lelang.

PT. Sepinggan Oil

5. E No. Dokumen gabungan barang dan jasa atau No. kode lelang/Kontrak dari KPS yang bersangkutan.

ZX-5265557-EXT

6. Sel No. (1 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN).

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. (14)

7. Sel No. (1 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 15 )

8. Sel No. (1 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Material Langsung (bahan baku)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 16 )

9. Sel No. (1 D)

Merupakan persentase TKDN dalam Material Langsung (bahan baku)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 17 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C)

10. Sel No. (1 E)

Merupakan persentase Material Langsung (bahan baku) terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.4.1Sel No. ( 18 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 3 C)

11. Sel No. (1 F)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Data berasal dari Sel No. (1 B)

12. Sel No. (1 G)

Merupakan persentase TKDN Material Langsung (bahan baku)

Data berasal dari Sel No. ( 1 F ) x 100

Page 72: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Sel No. (9 C )

13. Sel No. (2 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. ( 14 )

14. Sel No. (2 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (15)

15. Sel No. (2 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Peralatan (barang jadi)

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (16)

16. Sel No. (2 D)

Merupakan persentase TKDN dalam Peralatan (barang jadi)

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C)

17. Sel No. (2 E)

Merupakan persentase Peralatan (barang jadi) terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (18) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 3 C)

18. Sel No. (2 F)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (2 B)

19. Sel No. (2 G)

Merupakan persentase TKDN Peralatan (barang jadi) terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 2 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

20. Sel No. (3 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Sel No. (1 A) + Sel No. (2 A)

21. Sel No. (3 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B)

22. Sel No. (3 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk sub bagian barang

Data berasal dari Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C)

23. Sel No. (3 D)

Merupakan persentase TKDN dalam sub bagian barang

Data berasal dari Sel No. (3B) x 100 Sel No. (3C)

24. Sel No. (3 E)

Merupakan persentase sub bagian barang terhadap total sub bagian barang

Data berasal dari Sel No. (3B) x 100 Sel No. (3C)

Page 73: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian 25. Sel No.

(3 F) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Data berasal dari Sel No. (3 B)

26. Sel No. (3 G)

Merupakan persentase KDN sub bagian barang terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 3 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

27. Sel No. (4 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (14)

28. Sel No. (4 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (15)

29. Sel No. (4 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (16)

30. Sel No. (4 D)

Merupakan persentase TKDN dalam Manajemen Proyek dan Perekayasaan

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No (17) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 4 B ) x 100 Sel No. ( 4 C)

31. Sel No. (4 E)

Merupakan persentase Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. ( 18 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 4 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)

32. Sel No. (4 F)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (4 B)

33. Sel No. (4 G)

Merupakan presentase TKDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya Gabungan Barang dan Jasa

Data berasal dari Sel No. (4F) x 100 Sel No. (9C)

34. Sel No. (5 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 14 )

Page 74: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian 35. Sel No.

(5 B) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 15 )

36. Sel No. (5 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 16 )

37. Sel No. (5 D)

Merupakan persentase TKDN dalam Alat Kerja/Fasilitas Kerja

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel ( 17 ) atau Sel No. ( 5 B ) x 100 Sel No. ( 5 C)

38. Sel No. (5 E)

Merupakan persentase Alat Kerja/Fasilitas Kerja terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 14 E ) atau Sel No. ( 5 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)

39. Sel No. (5 F)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (5 B)

40. Sel No. (5 G)

Merupakan persentase KDN Alat Kerja/Fasilitas Kerja terhadap total biaya Gabungan Barang dan Jasa

Data berasal dari Sel No. ( 5 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

41. Sel No. (6 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 14 )

42. Sel No. (6 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 15 )

43. Sel No. (6 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Kontruksi dan Fabrikasi

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 16 )

36. Sel No. (6 D)

Merupakan persentase TKDN dalam Kontruksi dan Fabrikasi

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 17 ) atau Sel No. ( 6 B ) x 100 Sel No. ( 6 C)

37. Sel No. (6 E)

Merupakan persentase Kontruksi dan Fabrikasi terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 14 E ) atau Sel No. ( 6 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)

Page 75: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian 38. Sel No.

(6 F) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Data berasal dari Sel No. (6 B)

39. Sel No. (6 G)

Merupakan persentase TKDN Kontruksi dan Fabrikasi terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 6 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

40. Sel No. (7 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 14 )

41. Sel No. (7 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 15 )

42. Sel No. (7 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Jasa Umum

Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 16 )

43. Sel No. (7 D)

Merupakan persentase TKDN dalam Jasa Umum

Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 17 ) atau Sel No. ( 7 B ) x 100 Sel No. ( 7 C)

44. Sel No. (7 E)

Merupakan persentase Jasa Umum terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Form 06 Sel No. ( 18 )

45. Sel No. (7 F)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (7 B)

46. Sel No. (7 G)

Merupakan persentase TKDN Jasa Umum terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 7 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

47. Sel No. (8 A)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Sel No. (4 A) + Sel No. (5A) + Sel No. (6A) + Sel No. (7A)

48. Sel No. (8 B)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (4 B) + Sel No. (5B) + Sel No. (6B) + Sel No. (7B)

49. Sel No. (8 C)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk sub bagian Jasa

Data berasal dari Sel No. (4 C) + Sel No. (5C) + Sel No. (6C) + Sel No. (7C)

50. Sel No. (8 D)

Merupakan persentase TKDN dalam sub bagian Jasa

Data berasal dari Sel No. (8B) x 100

Page 76: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

No Data Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (8C)

51. Sel No. (8 E)

Merupakan persentase sub bagian barang terhadap total sub bagian Jasa

Data berasal dari Sel No. ( 8 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)

52. Sel No. (8 F)

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Data berasal dari Sel No. (8 B)

53. Sel No. (8 G)

Merupakan persentase TKDN sub bagian Jasa terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 8 F ) x 100 Sel ( 9 C )

54. Sel No. (9 A)

Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

Data berasal dari Sel No. (3 A) + Sel No. (8 A)

55. Sel No. (9 B)

Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa untuk yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN)

Data berasal dari Sel No. (3 B) + Sel No. (8 B)

56. Sel No. (9 C)

Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa

Data berasal dari Sel No. (3 C) + Sel No. (8C)

57. Sel No. (9 D)

Merupakan persentase terhadap total gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 9 B ) x 100 Sel No. ( 9 C)

58. Sel No. (9 E)

Merupakan persentase TKDN dalam total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No. ( 9 B ) x 100 Sel No. ( 9 C)

59. Sel No. (9 F)

Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa yang merupakan TKDN

Data berasal dari Sel No. (9 B)

60. Sel No. (9 G)

Merupakan persentase TKDN total biaya gabungan barang dan jasa terhadap total biaya gabungan barang dan jasa

Data berasal dari Sel No.( 9 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

BAB V

TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TKDN

Pelaksanaan verifikasi terhadap Penilaian Sendiri Capaian TKDN dapat dikelompokkan

menurut kegiatannya, yaitu:

Page 77: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

1. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian

TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian,

sebagaimana dimaksud pada Diagram 5.1.

2. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian

TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian

melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa, sebagaimana dimaksud pada

Diagram 5.2.

3. Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada

Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Produsen, sebagaimana dimaksud

pada Diagram 5.3.

4. Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada

Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Non Produsen, sebagaimana

dimaksud pada Diagram 5.4.

Penyampaian Penilaian Capaian TKDN dapat dilakukan pada saat :

a. produsen barang mengajukan langsung kepada Departemen Perindustrian.

b. pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa oleh Panitia Pengadaan

Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa).

c. pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa (pemenang

lelang) dipergunakan untuk memonitoring pelaksanaan realisasi Capaian TKDN.

d. akhir pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa

(pemenang lelang) untuk mengetahui realisasi Capaian TKDN yang dijanjikan di

dalam Kontrak

Apabila Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) akan melakukan

klarifikasi terhadap Hasil Penilaian Sendiri TKDN yang disampaikan oleh penyedia

barang/jasa, klarifikasi tersebut mengikuti prosedur pada Diagram 5.3 dan Diagram 5.4.

Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan dalam rangka verifikasi maupun klarifikasi

adalah sebagai berikut :

a. Penilaian Sendiri Capaian TKDN yang akan diverifikasi atau diklarifikasi.

b. Faktur-faktur/invoice untuk data-data yang dicantumkan pada formulir penilaian

sendiri serta data-data pendukungnya.

c. Keabsahan dokumen tersebut di atas menjadi tanggung jawab Penyedia

Barang/Jasa.

Page 78: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

d. Dokumen tersebut di atas disampaikan kepada surveyor independen dan dijamin

kerahasiaannya.

Khusus untuk penilaian capaian TKDN barang, data/dokumen pendukung yang perlu

dipersiapkan adalah sebagaimana tersaji pada Diagram Data/ Dokumen Pendukung

yang perlu dipersiapkan pada Lampiran 2.10.

Data pendukung untuk penilaian capaian TKDN barang dalam proses produksi, barang

dan atau jasa dalam proses monitoring pekerjaan atau akhir pekerjaan dalam kontrak

yang telah disepakati adalah bukti transaksi pembelian atau pembayaran yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Data pendukung untuk capaian TKDN dalam proses lelang adalah bukti penawaran

atau pembelian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kewajaran harga yang ditawarkan

oleh penyedia barang/jasa harus dievaluasi terlebih dahulu oleh panitia lelang.

Penyedia barang/jasa, khususnya manufakturing, apabila pada saat verifikasi hanya

dapat menyerahkan dokumen pendukung dari komponen-komponen yang termasuk

komponen biaya variabel saja, yang dijelaskan pada lampiran 2.10, sudah dapat

dilakukan penandasahan oleh Departemen Perindustrian.

Penyampaian penilaian sendiri komponen tertentu yang tidak dilengkapi oleh dokumen

pendukung, maka TKDN komponen tersebut dinyatakan sebagai komponen luar negeri

Masa Berlaku penilaian adalah sebagai berikut:

a. Capaian Besaran TKDN barang akan dievaluasi kembali Selambat-lambatnya 2

tahun.

b. Capaian Besaran TKDN job order, lelang, atau kontrak hanya berlaku pada saat

penilaian pekerjaan yang bersangkutan.

A. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian

Apabila penyedia barang/jasa (produsen) ingin mencantumkan barang yang

dihasilkannya pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya

yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian, maka prosedurnya adalah sesuai

Diagram Alir Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian

Page 79: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen

Perindustrian sebagaimana tersaji pada Diagram 5.1.

Adapun proses pendaftaran hasil kemampuan produksi serta penilaian sendiri

capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa kepada Departemen

Perindustrian adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Penyedia barang/jasa membuat daftar kemampuan produksi yang

dihasilkan dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang dilengkapi

dengan dokumen pendukung serta membuat surat permohonan untuk

diverifikasi kepada Departemen Perindustrian.

Format surat permohonan dimaksud sebagaimana Lampiran 5.1.

b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat permohonan untuk diverifikasi

kepada Departemen Perindustrian dengan hanya melampirkan daftar

kemampuan produksi dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi capaian penilaian

TKDN barang (dokumen pendukung penilaian sendiri capaian TKDN

barang diarsipkan oleh penyedia barang/jasa untuk digunakan pada saat

verifikasi oleh surveyor independen).

c. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) menerima surat permohonan untuk

diverifikasi yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan

formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang tanpa

disertai dokumen pendukung.

d. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) mengeluarkan dan mengirimkan

surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan verifikasi kepada surveyor

independent yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan

formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang.

2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan

a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) yang disertai daftar kemampuan

produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri

capaian TKDN barang, surveyor independen melakukan survey lapangan

dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

b. Surveyor independent menerbitkan laporan hasil verifikasi kemampuan

produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang. Hasil verifikasi

Page 80: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

tersebut dikirm ke Departemen Perindustrian untuk ditandasahkan dan

dimasukkan kedalam Daftar Inventarisasi barang/jasa.

c. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) menerima, mempelajari dan

menandasahkan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri

capaian TKDN barang yang disampaikan oleh surveyor independen.

d. Hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang

yang sudah ditandasahkan oleh Departemen Perindustrian (Tim P3DN)

disampaikan kepada penyedia barang/jasa yang bersangkutan dan

hasilnya dimasukkan ke dalam Daftar Inventarisasi barang/jasa.

e. Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang sudah dibukukan oleh Departemen

Perindustrian disebarluaskan keseluruh instansi terkait/pengguna

barang/jasa.

f. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa dapat melakukan klarifikasi

terhadap hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN

barang yang tercantum pada daftar inventarisasi barang/jasa.

Apabila diperlukan klarifikasi dari instansi terkait/ penguna barang/jasa

dapat menghubungi Departemen Perindustrian untuk dikaji ulang. Apabila

tidak diperlukan klarifikasi dari instansi terkait/ penguna barang/jasa maka

dapat langsung digunakan untuk proses lelang.

Page 81: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB
Page 82: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

B. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa

Instansi terkait yang telah mempunyai Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta

Capaian TKDN-nya di lingkungan/sektornya yang telah diverifikasi oleh surveyor

independen dan telah ditetapkan oleh Menteri Perindustrian, maka hasil

verifikasinya (Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya di sektor

instansi terkait) dapat disampaikan oleh pimpinan instansi yang bersangkutan

kepada Departemen Perindustrian untuk dicantumkan dalam Daftar Inventarisasi

Barang/Jasa yang dikeluarkan dan disebarluaskan oleh Departemen Perindustrian.

Apabila penyedia barang/jasa (produsen) ingin mencantumkan barang yang

dihasilkannya pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya

yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian melalui instansi terkait/pengguna

barang/jasa, maka prosedurnya adalah sesuai Diagram Alir Proses Pendaftaran

Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar

Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi

Terkait/Pengguna Barang/Jasa sebagaimana tersaji pada Diagram 5.2.

Adapun proses pendaftaran hasil kemampuan produksi serta penilaian sendiri

capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa kepada Departemen

Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Penyedia barang/jasa membuat daftar kemampuan produksi yang

dihasilkan dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang dilengkapi

dengan dokumen pendukung serta membuat surat permohonan untuk

diverifikasi kepada Instansi Terkait/ pengguna barang/jasa.

Format surat permohonan dimaksud sebagaimana Lampiran 5.2.

b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat permohonan untuk diverifikasi

kepada Instansi Terkait/pengguna barang/jasa dengan hanya melampirkan

daftar kemampuan produksi dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi capaian

penilaian TKDN barang (dokumen pendukung penilaian sendiri capaian

Page 83: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

TKDN barang diarsipkan oleh penyedia barang/jasa untuk digunakan pada

saat verifikasi oleh surveyor independent).

c. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa menerima surat permohonan untuk

diverifikasi yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan

formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang tanpa

disertai dokumen pendukung.

d. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa mengeluarkan dan mengirimkan

surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan verifikasi kepada surveyor

independent yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan

formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang.

2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan

a. Berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang disertai daftar kemampuan

produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 Rekapitulasi Penilaian Sendiri

Capaian TKDN Barang, surveyor independen melakukan survey lapangan

dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

b. Surveyor independen menerbitkan laporan hasil verifikasi kemampuan

produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang. Hasil verifikasi

tersebut dikirm ke instansi terkait/pengguna barang/jasa untuk

ditandasahkan dan dimasukkan kedalam Daftar Inventarisasi barang/jasa.

c. Instansi terkait/pengguna barang/jasa menerima, mempelajari dan

menandasahkan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri

capaian TKDN barang yang disampaikan oleh surveyor independen.

d. Hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang

yang sudah ditandasahkan oleh instansi terkait/pengguna barang/jasa

disampaikan kepada penyedia barang/jasa yang bersangkutan dan

hasilnya disampaikan kepada Departemen Perindustrian untuk dimasukkan

ke dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa.

e. Departemen Perindustrian dapat melakukan klarifikasi terhadap hasil

kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang

disampaikan dari instansi terkait/pengguna barang/jasa.

Apabila diperlukan klarifikasi dari Departemen Perindustrian dapat

menghubungi instansi terkait/pengguna barang/jasa untuk dikaji ulang.

Page 84: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Apabila tidak diperlukan klarifikasi dari Departemen Perindustrian maka

dapat langsung dibukukan oleh Departemen Perindustrian untuk

disebarluaskan keseluruh instansi terkait/ pengguna barang/jasa.

f. Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang sudah dibukukan oleh Departemen

Perindustrian disebarluaskan keseluruh instansi terkait/pengguna

barang/jasa untuk digunakan pada proses lelang.

Page 85: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB
Page 86: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

C. Proses Lelang bagi Penyedia Barang/Jasa sebagai Produsen Dalam Rangka Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri

Apabila Penyedia Barang/Jasa (Produsen) akan mengikuti suatu pelelangan,

prosedur yang diikuti adalah sebagaimana yang tersaji dalam Diagram 5.3.

Adapun proses lelang bagi penyedia barang/jasa sebagai produsen dalam rangka

memaksimalkan pengguna barang dan jasa produksi dalam negeri adalah sebagai

berikut:

1. Tahap persiapan

a. Penyedia barang/jasa membuat penilaian sendiri capaian TKDN yang

dilengkapi dengan dokumen pendukung serta surat penawaran kepada

pengguna barang/jasa (panitia lelang).

b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat penawaran yang dilengkapi

formulir 4.3.5 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN jasa atau formulir

4.4.8 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN gabungan barang dan

jasa.

c. Berdasarkan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN yang diterima

dari penyedia barang/jasa, pengguna barang/jasa (panitia lelang)

memeriksa apakah ada perbedaan dengan daftar inventarisasi barang/jasa

yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.

Pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat melakukan klarifikasi terhadap

hasil penilaian sendiri capaian TKDN yang tercantum pada daftar

inventarisasi barang/jasa.

Apabila diperlukan klarifikasi, maka pengguna barang/jasa (panitia lelang)

dapat mengeluarkan surat perintah kerja untuk dilakukan verifikasi oleh

surveyor independent atau menghubungi Departemen Perindustrian.

Apabila tidak diperlukan klarifikasi penguna barang/jasa (panitia lelang)

maka dapat langsung digunakan untuk evaluasi lelang.

2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan

a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri

capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan

verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

Page 87: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

b. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri

capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan

verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

c. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menerima, mempelajari dan

menandasahkan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN yang

disampaikan oleh surveyor independen

3. Tahap Penggunaan

a. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menggunakan Laporan penlaian

capaian TKDN yang sudah diverifikasi sebagai dasar untuk evaluasi lelang.

b. Berdasarkan evaluasi lelang yang sudah dilakukan maka pengguna

barang/jasa menetapkan pemenang lelang dan menandatangani kontrak

kerja.

c. Evaluasi terhadap realisasi capaian TKDN dilakukan pada saat proses atau

pasca pengadaan, evaluasi tersebut berhubungan dengan pemberlakuan

sanksi apabila ada ketidaksesuaian penilaian capaian TKDN pada saat

lelang dengan realisasi penilaian capaian TKDN pada saat proses atau

pasca pengadaan.

Page 88: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB
Page 89: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

D. Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Non Produsen

Apabila Penyedia Barang/Jasa (Non Produsen) akan mengikuti suatu pelelangan,

prosedur yang diikuti adalah sebagaimana yang tersaji dalam Diagram 5.4.

Adapun proses lelang bagi penyedia barang/jasa non produsen dalam rangka

memaksimalkan pengguna barang dan jasa produksi dalam negeri adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Penyedia barang/jasa mengecek ke dalam daftar inventarisasi barang/jasa.

Apabila ada dalam daftar inventarisasi barang/jasa maka dapat langsung

disampaikan kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang) bersama

dengan surat penawaran. Apabila tidak ada dalam daftar inventarisasi

barang/jasa maka penyedia barang/jasa membuat penilaian sendiri capaian

TKDN yang dilengkapi dengan dokumen pendukung serta membuat surat

penawaran kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang).

b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat penawaran yang dilengkapi

formulir 4.3.5 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN jasa atau formulir

4.4.8 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN gabungan barang dan

jasa tanpa melampirkan dokumen pendukung.

c. Berdasarkan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN yang diterima

dari penyedia barang/jasa, pengguna barang/jasa (panitia lelang)

memeriksa apakah ada perbedaan dengan daftar inventarisasi barang/jasa

yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.

Pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat melakukan klarifikasi terhadap

hasil penilaian sendiri capaian TKDN yang tercantum pada daftar

inventarisasi barang/jasa yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.

Apabila diperlukan klarifikasi, maka pengguna barang/jasa (panitia lelang)

akan mengeluarkan surat perintah kerja untuk dilakukan verifikasi oleh

surveyor independent. Apabila tidak diperlukan klarifikasi penguna

barang/jasa (panitia lelang) maka dapat langsung digunakan untuk

evaluasi lelang.

2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan

Page 90: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri

capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan

verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

b. Surveyor independen menerbitkan laporan hasil verifikasi penilaian sendiri

capaian TKDN. Hasil verifikasi tersebut dikirm ke pengguna barang/jasa

(panitia lelang) untuk ditandasahkan.

c. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menerima, mempelajari dan

menandasahkan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN yang

disampaikan oleh surveyor independen.

3. Tahap Penggunaan

a. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menggunakan laporan penilaian

capaian TKDN yang sudah diverifikasi sebagai dasar untuk evaluasi lelang.

b. Berdasarkan evaluasi lelang yang sudah dilakukan maka pengguna

barang/jasa menetapkan pemenang lelang dan menandatangani kontrak

kerja.

c. Evaluasi terhadap realisasi capaian TKDN dilakukan pada saat proses atau

pasca pengadaan, evaluasi tersebut berhubungan dengan pemberlakuan

sanksi apabila ada ketidak sesuaian penilaian capaian TKDN pada saat

lelang dengan realisasi penilaian capaian TKDN pada saat proses atau

pasca pengadaan.

Page 91: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB
Page 92: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

BAB VI LAIN-LAIN

A. Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa

Dalam rangka memaksimalkan penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri

pada pengadaan barang/jasa mengacu pada Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan

Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006, terdapat 3 (tiga) tahapan yang

harus dilaksanakan, yaitu:

1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Pelaksanaan Pelelangan

3. Tahap Pelaksanaan Kontrak

A. 1. Tahap Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) pada saat

membuat Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang akan dibeli

dalam rangka memaksimalkan produksi dalam negeri perlu mengacu

pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh

Departemen Perindustrian.

Dalam menghitung harga perkiraan sendiri (Owner Estimate) yang

didasarkan pada Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa dalam

rangka memaksimalkan produksi barang/jasa buatan dalam negeri perlu

menyusunnya dalam formulir minimal seperti pada contoh tabel yang

terlihat pada Tabel 6.1

Apabila Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) tidak

mampu membuat sendiri Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa

yang diperlukan karena keterbatasan informasi, maka Panitia Pengadaan

Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) dapat mencari informasi dari para

ahli termasuk penyedia barang/jasa.

Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) perlu

merencanakan kebutuhan biaya klarifikasi atau dan verifikasi oleh

Page 93: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

surveyor independen yang dibebankan pada biaya pengadaan

barang/jasa.

A. 2. Tahap Pelaksanaan Pelelangan. a. Dalam dokumen lelang harus dinyatakan bahwa proses lelang mengacu

kepada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 yang telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 11/M-

IND/PER/3/2006, serta Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan tentang Tata

Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian.

b. Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) dalam

dokumen pelelangan menyajikan item pekerjaan dan jumlahnya dari

Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang telah dibuat oleh

Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), tanpa mengisi

pernyataan harga (dikosongkan).

A. 3. Tahap Pelaksanaan Kontrak

Setiap ada perubahan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang diminta oleh

Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Pengguna Barang/Jasa (additional

work), harus selalu dibuatkan amandemen kontraknya, mengingat dapat

berpotensi mengubah Capaian TKDN.

Pada saat penyampaian hasil penilaian sendiri capaian realisasi TKDN,

penyedia barang/jasa menyertakan bukti-bukti yang sah dan autentik.

B. Kriteria Kompetensi Surveyor

Departemen Perindustrian/Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna

Barang/Jasa) dalam menggunakan Surveyor Independen wajib memilih Surveyor

Independen yang ditetapkan Menteri Perindustrian dengan kompetensi sebagai

berikut :

Memiliki tenaga ahli berpengalaman dalam bidang verifikasi atas kebenaran

capaian TKDN minimal 3 tahun, dibuktikan dengan daftar riwayat hidup dan

dilengkapi dengan salah satu rekapitulasi hasil laporan yang pernah di buat oleh

masing-masing tenaga ahli.

Page 94: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Memiliki pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan verifikasi atas kebenaran

capaian TKDN minimal 3 tahun dan menyampaikan jenis-jenis produk yang pernah

dilaksanakan verifikasi atas kebenaran capaian TKDN yang pernah dilakukan.

Memiliki dokumen standar prosedur operasi (SOP) pekerjaan dalam penilaian

TKDN yang masih berlaku dan ditandasahkan oleh instansi pemerintah terkait.

Menunjukan bentuk laporan hasil pelaksanaan pekerjaan penilaian TKDN.

Memiliki pengalaman dalam bidang verifikasi, inventarisasi perusahaan industri

barang dan jasa yang ditunjukan oleh kontrak-kontrak yang sah dari pemberi kerja.

C. Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (Tim P3DN)

Disamping hal tersebut diatas, dalam rangka peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, di setiap Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen maupun Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/kota wajib membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (Tim P3DN). Tim P3DN dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing dan memiliki

tugas:

a. melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing;

b. melakukan monitoring dan penyaksian pada proses produksi maupun pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing; dan

c. memberikan tafsiran final terhadap permasalahan perbedaan tafsir mengenai kebenaran besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) antara Penyedia Barang/Jasa dengan Tim Pengadaan Barang/Jasa (Tim Lelang) di lingkungan instansi masing-masing.

Tim P3DN berada di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama/Sekretaris Daerah. Tim P3DN melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing, dengan tembusan kepada Menteri perindustrian. Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing melaporkan realisasi penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Presiden, dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian. Contoh Formulir laporan dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 6.1. Komposisi keanggotaan Tim P3DN sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Ketua Harian, Tim Kerja dan Tim Fasilitasi Perbedaan Penafsiran TKDN yang melibatkan wakil dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan asosiasi terkait tertentu. Contoh komposisi dan susunan keanggotaan Tim P3DN Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen dapat dilihat dalam formulir pada Lampiran 6.2, sedangkan contoh komposisi dan susunan keanggotaan Tim P3DN Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota dapat dilihat dalam formulir pada Lampiran 6.3.

Page 95: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

Tabel 6.1 : Contoh Tabel Daftar Kebutuhan (Bill Of Quantity)

No. Uraian Jumlah/ Volume

Asal Barang*)

Harga Satuan Harga

I. Material Langsung (Bahan Baku)

dst II. Peralatan (Barang Jadi)

dst III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan (Engineering)

dst IV. Alat Kerja/Fasilitas Kerja

dst. V. Kontruksi/Fabrikasi

Dst VI. Jasa Umum

dst

TOTAL HARGA

Catatan : *) Asal Barang disebutkan dari dalam negeri atau luar negeri dengan mengacu

pada Daftar Invetarisasi Barang/Jasa

Page 96: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN …e-dokumen.kemenag.go.id/files/bis5emVN1304766786.pdf · Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia ... IV. BAB

LAMPIRAN_1_1LAMPIRAN_1_2LAMPIRAN_1_3LAMPIRAN_1_4LAMPIRAN_1_5LAMPIRAN_2_1LAMPIRAN_2_2LAMPIRAN_2_3LAMPIRAN_2_4LAMPIRAN_2_5LAMPIRAN_2_6LAMPIRAN_2_7LAMPIRAN_2_8LAMPIRAN_2_9LAMPIRAN_2_10LAMPIRAN_3_1LAMPIRAN_3_2LAMPIRAN_3_3LAMPIRAN_3_4LAMPIRAN_3_5LAMPIRAN_4_1LAMPIRAN_4_2LAMPIRAN_4_3LAMPIRAN_4_4LAMPIRAN_4_5LAMPIRAN_4_6LAMPIRAN_4_7LAMPIRAN_4_8LAMPIRAN_CONTOH_2_1LAMPIRAN_CONTOH_2_2LAMPIRAN_CONTOH_2_3LAMPIRAN_CONTOH_2_4LAMPIRAN_CONTOH_2_5LAMPIRAN_CONTOH_2_6LAMPIRAN_CONTOH_2_7LAMPIRAN_CONTOH_2_8LAMPIRAN_CONTOH_2_9LAMPIRAN_CONTOH_3_1LAMPIRAN_CONTOH_3_2LAMPIRAN_CONTOH_3_3LAMPIRAN_CONTOH_3_4LAMPIRAN_CONTOH_3_5LAMPIRAN_CONTOH_4_1LAMPIRAN_CONTOH_4_2LAMPIRAN_CONTOH_4_3LAMPIRAN_CONTOH_4_4LAMPIRAN_CONTOH_4_5LAMPIRAN_CONTOH_4_6LAMPIRAN_CONTOH_4_7LAMPIRAN_CONTOH_4_8