peraturan pencegahan tubrukan di laut atau p2tl-a

Upload: aida-nurjanah

Post on 07-Oct-2015

196 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

fisheries

TRANSCRIPT

PERATURAN INTERNATIONAL TENTANG PENCEGAHAN TUBRUKAN DI LAUT

BAB IKETENTUAN-KETENTUAN UMUM

Pasal 1.Dalam peraturan ini yang diartikan dengan:kapal uap: tiap kendaraan air yang digerakkan dengan tenaga uap (tenaga mekanik);kapal layar: tiap kendaraan air yang menggunakan layar dan tidak sekaligus digerakkan dengan tenaga mekanik;kendaraan air: tiap kapal, kendaraan air, dok, tongkang dan alat pengangngkutan air demikian;jalur pelayaran sempit: tiap jalur pelayaran, yang lebarnya dapat dilayari kurang dari 125 m;bunyi lanjut: tiap isyarat bunyi kuat yang lamanya sedikit-dikitnya 5 detik;bunyi pendek: tiap isyarat bunyi kuat yang lamanya setinggi-tingginya 2 detik;perairan pedalaman: danau-danau, terusan-terusan dan pelabuhan-pelabuhan buatan;siang hari: waktu antara matahari terbit dan matahari terbenam;malam hari: waktu antara matahari terbenam dan matahari terbit.

Pasal 2(1) Peraturan ini berlaku bagi semua sungai dan perairan pedalaman di Indonesia, termasuk gerbang-gerbang dari laut di mana diletakkan anak pelampung atau rambu.(2) Gerbang-gerbang dari laut di mana tidak diletakkan anak pelampung atau rambu termasuk daerah laut; berlaku di daerah itu. ketentuan-ketentuan Peraturan Tubrukan di Laut(3) Ketentuan-ketentuan peraturan ini tidak berlaku bagi sungai-sungai atau perairan-perairan pedalaman tertentu, atau bagiannya, yang ditunjuk oleh Menteri.

DINAS JAGAPERATURAN INTERNASIONAL UNTUK MENENGAH TUBRUKAN DILAUT 1972

BAGIAN A UMUMATURAN 1PEMBERLAKUANa. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal dilaut lepas dan di semua perairan yang berhubungan dengan laut yg dapat dilayari oleh kapal-kapal laut.b. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-turan ini yang menghalangi berlakunya peraturan-peraturan khusus yang dibuat oleh penguasa yang berwenang, untuk alur pelayaran pelabuhan , sungai,danau atau perairan pedalaman yang berhubungan dengan laut dan dapat dilayari oleh kapal laut. Aturan-aturan khusus demikian harus semirip mungkin dengan aturan-aturan ini.c. Tidak ada suatu apapun dari aturan ini yang akan menghlangi berlakunya aturan-aturan khusus yang manapaun yang dibuat oleh pemerintah negara manapun berkenaan dengan tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat, sosok benda atu isyarat suling untuk kapal-kapal perang dan kapal-kapal yang berlayar dalam beriring-iringan atau lampu-lampu isyarat atau sosok-sosok benda untuk kapal-kapal ikan yang sedang menangkap ikan dalm sutu armada. Tambahan-tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat sosok-sosok benda atau isyarat isyarat suling ini harus dibuat sejauh yang dapat dilaksanakan, supaya tidak dapat disalah artikan dengan lampu menapun sosok benda atau isyarat yang ditentukan dilain tempat dalam peraturan ini.d. Bagan-bagan pemisah lalu lintas dapat disyahkan oleh organisasi untuk maksud aturan-aturan ini.e. Manakala pemerintah yang bersangkutan berpendapat bahwa berkonstruksi atau kegunaan khusus tidak dapat memenuhi ketentuan dari aturan-aturan ini sehubungan dengan jumlah, jarak atau busur tampak lampu-lampu atau sosok-sosok benda, maupun penempatan dari ciri-ciri atau isyarat bunyi, tanpa menghalangi tugas khusus kapal-kapal itu maka kapal yang demikian itu harus memnuhi ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan jumlah tempat jarak atau busur tampak lampu-lampu atau sosok-sosok benda manapun yang berhubungan dengan penempatan dan ciri-ciri alat isyarat bunyi sebagaimana ditentukan oleh pemerintahnya yang semirip mungkin dengan aturan-aturan ini, bagi kapal yang bersangkutan.ATURAN 2TANGGUNG JAWABa) Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini akan membebaskan tiap kapal atau pemiliknya, nahkoda atau awak kapalnya, atas akibat-akibat setiap kelalaian untuk memenuhaturan-aturan ini atau kelalaian terhadap setiap tindakan berjaga-jaga yang dipandang perlu menurut kebiasaan pelaut atau terhadap keadaan-keadaan khusus dimana kapal itu berada.b) Dalam menafsirkan dan memenuhi aturan-aturan ini, harus benar-benar memperhatikan semua bahaya navigasi dan bahaya tubrukan serta setiap keadaan khusus termasuk keterbatasan- keterbatasan dari kapal-kapal yang terlibat, yang dapat memaksa menyimpang dari aturan-aturan ini untuk menghindari bahaya mendadak.Aturan 3Definisi-definisi umumUntuk maksud aturan-aturan ini kecuali didalamnya diisyaratkan lain:a) Kata kapal mencakup setiap jenis kendaraan air, termasuk kapal tanpa benaman (displacement) dan pesawat terbang laut, yang digunakan atau dapat digunakan sebagai sarana angkutan di air.b) Istilah kapal tenaga berarti setiap kapal yang digerakkan dengan mesin.c) Istilah kapal layer berarti setiap kapal yang sedang berlayar dengan menggunakan layer, dengan syarat behwa mesin penggeraknya bila ada sedang tidak digunakan.d) Istilah kapal yang sedang manangkap ikan berarti setiap kapal yang menangkap ikan dengan jarring, tali, pukat atau jaring penangkap ikan lainnya yang membatasi kemampuan olah geraknya, tetapi tidak meliputi kapal yang menangkap ikan dengan tali pancing atau alat penangkap ikan lainnya yang tidak membatasi kemmpuan mengolah geraknya di air.e) Kata pesawat terbang laut mencakup setiap pesawat terbang yang dibuat untuk mengolah gerak diair.f) Istilah kapal yang tidak terkendalikan berarti kapal yang karena sesuatu keadaan yang istimewa tidak mampu untuk mengolah gerak seperti yang diisyaratkan oleh aturan-aturan ini dan karenanya tidak mampu menyimpang kapal lain.g) Istilah kapal yang kemampuan oleh geraknya terbatas berarti kapal yang karena sifat pekerjaanya mengakibatkan kemampuannya untuk mengolah gerak seperti diisyaratkan oleh aturan-aturan ini menjadi terbatas dan karenanya tidak mampu untuk menyimpangi kapal lain.Kapal-kapal berikut harus dianggap sebagai kapal-kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas.i. Kapal yang digunakan memasang merawat atau mengangkat merkah navigasi atau pipa laut.ii. Kapal yang melakukan kegiatan pengerukan, penelitian atau pekerjaan-pekerjaan di bawah air.iii. Kapal yang melakukan pengisian atau memindahkan orang- orang,perbekalanatau muatan pada waktu sedang berlayar.iv. kapal yang sedang meluncurkan atau sedang mendaratkan kembali pesawatterbang.v. Kapal yang sedang melakukan pembersihan ranjau.vi. kapal yang menunda sedemikian rupa sehingga menjadikan tidak mampuuntuk menyimpang dari haluannyah) Istilah Kapal yang terkendala oleh saratnyaberarti kapal tenaga yang karenasyaratnya terhadap kedalaman air dan lebar perairan yang dapat dilayarimengakibatkan kemampuan olah geraknya untuk menyimpang dari garis haluanyang sedang diikuti menjadi terbatas sekalai.i) Istilah sedang berlayarBerarti kapal tidak berlabuh jangkar atau diikat padadaratan atau kandas.j) Kapal-kapal yang harus dianggap melihat satu sama lainnya apabila kapal yangsatu dapat dilihat visual oleh kapal lainnya.k) Istilah penglihatan terbatas berarti setiap keadaan dalam mana daya tampaknyadibatasi oleh kabut,halimun,hujan badai,badai pasir,atau sebab lain yang serupadengan itu.BAGIAN BATURAN-ATURAN MENGEMUDIKAN KAPAL DAN MELAYARKAN KAPALSEKSI 1SIKAP KAPAL- KAPAL DALAM SETIAP KEADAAN PENGLIHATANATURAN 4PEMBERLAKUANAturan- aturan dalam seksi ini berlaku dalam setiap keadaan penglihatan.ATURAN 5PENGAMATANTiap kapal harus senantiasa melakukan pengamatan yang layak,baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan semua sarana tersedia yang sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada sehingga dapat membuat penilaian sepenuhnya terhadap situasi dan bahaya tubrukan.ATURAN 6KECEPATAN AMANSetiap kapal harus senantiasa bergerak dengan kecepatan aman sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat dan berhasil untuk menghindari tubrukan dan dapat dihentikan dalam jarak yang sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada dalam menentukan kecepatan aman,faktor-faktor berikut termasuk faktor-faktor yang harus diperhitungkan:a. Oleh semua Kapal:i. Tingkat penglihatanii. Kepadatan lalu-lintas termasuk pemusatan kapal-kapal ikan atau kapallain.iii. Kemampuan olah gerak kapal khususnya yang berhubungan jarak hentidan kemampuan berputariv. Pada malam hari,terdapatnya cahaya latar belakang misalnya lampu-lampu dari daratan atau pantulan lampu-lampu sendiriv. Keadaan angin,laut dan arus dan bahaya-bahaya navigasi yang adadisekitarnya.vi. Sarat sehubungan dengan keadaan air yang adab. Tambahan bagi kapal-kapal yang radarnya dapat bekerja dengan baiki. Ciri-ciri effesiensi dan keterbatasan pesawat radarii. Setiap kendala yang timbul oleh skala jarak radar yang dipakaiiii. Pengaruh keadaan laut ,cuaca dan sumber-sumber gangguan lain padapenggunaan radar.iv. Kemungkinan bahwa kapal-kapal kecil ,gunung es dan benda-bendaterapung lainnya tidak dapat ditangkap oleh radar pada jarak yang cukup.v. Jumlah,posisi dan gerakan kapal-kapal yang ditangkap oleh radar.vi. Berbagai macam penilaian penglihatan yang lebih tepat yang mungkindapat bila radar digunakan untuk menentukan jarak kapal-kapal ataubenda lain disekitarnya.ATURAN 7BAHAYA TUBRUKANa). Semua kapal harus menggunakan semua sarana yang tersedia sesuai dengankeadaan dan suasana yang ada untuk menentukan ada tidak adanya bahayatubrukan ,jika timbul keragu-raguan maka bahaya demikia itu harus dianggapada.b) Penggunaan pesawat radar harus dilakukan dengan tepat jika dipasang dikapaldan bekerja dengan baik termasuk penyimakan jarak jauh untuk memperolehperingatan dini akan adanya bahaya tubrukan dan pelacakan posisi radar ataupengamatan sistematis yang sepadan atas benda-benda yang terindra.c) Praduga-praduga tidak boleh dibuat berdasarkan oleh keterangan yang sangatkurang khususnya keterangan radar.d) Dalam menentukan ada tidak adanya bahaya tubrukan pertimbangan pertimbangan berikut ini termasuk pertimbangan-pertimbangan yang harusdiperhitungkan.i. Bahaya demikian harus dianggap ada jika baringan pedoman kapal yangsedang mendekat tidak menunjukkan perubahan yang berarti.ii. Bahaya demikian kadang-kadang mungkin ada,walaupun perubahan sebuahbaringan yang berarti itu nyata sekali ,terutama bilamana sedangmenghampiri kapal dengan jarak yang dekat sekali.ATURAN 8TINDAKAN UNTUK MENGHINDARI TUBRUKANa) Setiap tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan jika keadaanmengijinkan harus tegas, dilakukan dalam waktu yang cukup lapang dan benar-benar memperhatikan syarat-syarat kepelautan yang baik.b) Setiap perubahan haluan dan atau kecepatan untuk menghindari tubrukan jikakeadaan mengijinkan harus cukup besar sehingga segera menjadi jelas bagikapal lain yang sedang mengamati dengan penglihatan atau dengan radar,serangkaian perubahan kecil dari haluan dan atau kecepatan hendaknyadihindari.c) Jika ada ruang gerak yang cukup perubahan haluan saja mungkin merupakantindakan yang paling berhasil guna untuk menghindari situasi saling mendekatterlalu rapat,dengan ketentuan bahwa perubahan itu dilakukan dalam waktucukup dini ,bersungguh-sungguh dan tidak mengakibatkan terjadinya situasisaling mendekat terlalu rapat.d) Tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan dengan kapal lainharus sedemikian rupa sehingga menghasilkan pelewatan dengan jarak aman.Hasil guna tindakan itu harus dikaji secara seksama sampai kapal yang lain itupada akhirnya terlewati dan bebas sama sekali.e) Jika diperlukan untuk menghindari tubrukan atau untuk memberikan waktuyang lebih banyak untuk menilai keadaan ,kapal harus mengurangikecepatannya atau menghilangkan kecepatannya sama sekali denganmemberhentikan atau menjalankan mundur sarana penggeraknyaf) i. Kapal yang oleh aturan ini diwajibkan tidak boleh merintangi jalan ataujalan aman kapal lainnya,bilamana diwajibkan oleh suatu keadaan harusmengambil tindakan sedini mungkin untuk memberikan ruang gerak yangcukup bagi jalan kapal orang lainnya.ii. kapal yang diwajibkan untuk tidak merintangi jalannya atau jalan amankapal lain tidak dibebaskan dari kewajiban ini jika mendekati kapal lainmengakibatkan bahaya tubrukan ,dan bilamana akan mengambil tindakanharus memperhatikan tindakan yang diwajibkan oleh aturan-aturan dalambagian ini.iii. Kapal yang jalannya tidak boleh dirintangi tetap wajib sepenuhnya untukmelaksanakan aturan-aturan dibagian ini bilamana kedua kapal itusedang berdekatan satu dengan lainnya yang mengakibatkan bahayatubrukan.