peraturan dekan fakultas hukum universitas …magisterhukum.fh.unsri.ac.id/userfiles/file/draft...
TRANSCRIPT
1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI U N I V E R S I T A S S R I W I J A Y A
FAKULTAS HUKUM Jalan Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, Ogan Ilir, 30661
Telepon (0711) 580063 Faksimili (0711) 581179 Website : http://www.fh.unsri.ac.id Pos-el : [email protected]
PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NOMOR 1 TAHUN 2017
TENTANG
PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA,
Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi pada Program Studi
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, perlu
menetapkan Peraturan Akademik yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
b. bahwa Peraturan Akademik merupakan pedoman dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi di Program Studi Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Akademik
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas hukum Universitas
Sriwijaya;
Mengingat: 1. Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
2
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 84 Tahun 2013 tentang Pengangkatan Dosen Tetap
Non Pegawai Negeri Sipil pada Perguruan Tinggi Negeri dan Dosen
Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 606);
8. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14);
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Sriwijaya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 606);
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Tahun 2015 Nomor
1952);
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
064/O/2003 tentang Statuta Universitas Sriwijaya;
12. Peraturan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor 06 Tahun 2016
tentang Dosen Non Pegawai Negeri Sipil Universitas Sriwijaya.
13. Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor
177/UN.9/DT/Kep./2017 tentang Buku Pedoman Akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2017/2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
SRIWIJAYA TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM
STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Dekan ini yang dimaksud dengan:
1. Kementerian adalah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia.
2. Universitas adalah Universitas Sriwijaya. 3. Fakultas adalah Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
4. Program Studi adalah Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya.
5. Rektor adalah Rektor Universitas Sriwijaya.
6. Dekan adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
7. Wakil Dekan adalah Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Umum,
Kepegawaian, dan Keuangan, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni pada Fakultas Hukum Universtas Sriwijaya.
8. Ketua Program Studi adalah Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
3
Hukum Universitas Sriwijaya.
9. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada Program Studi.
10. Dosen Tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai
pendidik tetap pada Fakutas yang ditugaskan pada Program Studi.
11. Dosen Tidak Tetap adalah Dosen yang bukan Dosen Tetap yang bukan pendidik
tetap pada Fakultas yang ditugaskan pada Program Studi.
12. Dosen Tamu adalah orang yang diundang dan diangkat untuk menjadi Dosen pada
Program Studi.
13. Dosen Pembimbing Akademik adalah Dosen yang memberikan nasihat dan
membimbing Mahasiswa selama masa studi, diangkat dan diberhentikan
berdasarkan surat keputusan Dekan atas usul Ketua Program Studi.
14. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Program Studi..
15. Sistem Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS adalah sistem
penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban belajar Mahasiswa, beban
tugas Dosen dan beban penyelenggaraan program akademis dalam kredit.
16. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang dibebankan pada Mahasiswa per minggu per semester dalam
proses pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha Mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan kulikuler pada Program Studi.
17. Tahun Akademik adalah satuan waktu akademik yang terdiri dari dua semester.
18. Semester adalah rentang waktu akademik yang setara dengan 16 hingga 18 minggu.
19. Semester Ganjil adalah rentang waktu perkuliahan antara bulan Agustus sampai
dengan bulan Desember.
20. Semester Genap adalah rentang waktu perkuliahan antara bulan Januari sampai
dengan bulan Juli.
21. Kalender Akademik Adalah jadwal kegiatan akademik meliputi perkuliahan,
penyelenggaraan ujian, penyelenggaraan wisuda, hari libur dan lain-lain yang
dianggap perlu.
22. Tesis adalah karya tulis ilmiah Mahasiswa sebagai satu di antara beberapa syarat
untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi.
23. Kartu Studi Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KSM adalah daftar mata kuliah
yang dipilih Mahasiswa untuk kegiatan perkuliahan dalam satu Semester.
24. Kartu Perubahan Studi Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KPSM adalah daftar
perubahan mata kuliah yang dilakukan oleh Mahasiswa dengan persetujuan Dosen
Penasihat Akademik.
25. Kartu Hasil Studi yang selanjutnya disingkat KHS adalah keterangan hasil belajar
Mahasiswa yang ditempuh dalam satu Semester.
26. Indeks Prestasi Semester yang selanjutnya disingkat IPS adalah ukuran
keberhasilan belajar Mahasiswa selama satu Semester.
27. Indeks Prestasi Kumulatif yang selanjutnya disingkat IPK adalah ukuran
keberhasilan belajar Mahasiswa selama beberapa Semester.
28. Ujian adalah sarana evaluasi keberhasilan Mahasiswa yang terdiri Ujian Tengah
Semester, Ujian Akhir Semester, dan Ujian Tesis.
29. Wisuda adalah kegiatan seremonial akademik untuk mengukuhkan gelar bagi
seluruh lulusan Program Studi.
30. Ijazah adalah suatu dokumen akademis sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam
menyelesaikan program pendidikan tinggi pada Program Studi.
4
31. Daftar Nilai Akademik atau Transkrip adalah turunan atau salinan kredit, nilai
angka dan huruf, bobot, angka kredit dan angka IPK mata kuliah secara utuh
Program Studi.
BAB II
KUALIFIKASI DAN PENDAFTARAN CALON MAHASISWA BARU
Pasal 2
(1) Calon Mahasiswa baru Program Studi harus memenuhi persyaratan kualifikasi
akademik:
a. Sarjana Hukum (S.H.) lulusan Perguruan Tinggi Negeri Negeri/Swasta yang
lulus Ujian Negara sesuai dengan ketentuan Kementerian atau yang telah
berstatus disamakan atau telah terakreditasi oleh badan akreditasi perguruan
tinggi yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Sarjana Hukum Islam (S.H.I.), Sarjana Ilmu Kepolisian (S.I.K.), Sarjana Ilmu
Sosial dan Politik (S.Sos), atau sarjana bidang ilmu nonhukum lainnya yang
memenuhi persyaratan dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang ujian
kesarjanaannya telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
Kementerian, atau dari Perguruan Tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telah
diakui oleh Kementerian.
(2) Biaya pendaftaran seleksi calon Mahasiswa baru Program Studi ditetapkan sesuai
dengan kelompok ujian berdasarkan Keputusan Rektor.
(3) Proses pendaftaran calon Mahasiswa baru Program Studi dilakukan pada Semester
Ganjil dan dapat juga dilakukan pada Semester Genap.
(4) Waktu pendaftaran calon Mahasiswa baru Program Studi diumumkan secara
terbuka melalui media massa dan website Universitas, website Program
Pascasarjana, website Fakultas dan/atau website Program Studi.
(5) Prosedur pendaftaran calon Mahasiswa baru Program Studi sebagai berikut:
a. Pendaftaran dilakukan secara online melalui website www.usm.unsri.ac.id, atau
website lain yang ditetapkan oleh Rektor.
b. Pembayaran biaya pendaftaran melalui kantor cabang Bank BNI yang terdekat
atau bank lainnya yang ditetapkan oleh Rektor.
c. Penyerahan kertas hasil cetak (print-out) formulir pendaftaran online kepada
panitia khusus dengan melampirkan:
1) Bukti pembayaran biaya pendaftaran;
2) Fotocopy ijazah dan transkrip nilai akademik (S-1) yang telah dilegalisasi;
3) Surat Rekomendasi dari dua orang dosen atau atasan langsung;
4) Pasfoto terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar;
5) Sinopsis rencana praproposal penelitian Tesis;
6) Daftar karya tulis ilmiah yang pernah dihasilkan;
7) Daftar riwayat hidup;
8) Semua berkas dan lampiran dimasukkan ke dalam map plastik berwarna
merah atau warna lainnya yang ditentukan kemudian.
5
BAB III
UJIAN SARINGAN MASUK
Pasal 3
(1) Calon Mahasiswa baru Program Studi yang telah memenuhi persyaratan dan telah
melakukan pendaftaran secara online akan dipanggil untuk mengikuti Ujian
Saringan Masuk Program Studi yang dilaksanakan pada setiap bulan Juli.
(2) Ujian Saringan Masuk Program Studi diselenggarakan oleh panitia khusus yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor.
(3) Persyaratan peserta, proses pendaftaran dan semua informsai dan kegiatan yang
terkait dengan Ujian Saringan Masuk Program Studi dan program studi lainnya di
Universitas diumumkan secara terbuka melalui website www.usm.ac.id.
(4) Pelaksanaan ujian tertulis dilakukan serentak di kampus Universitas di Bukit Besar
Palembang dan lokasi lain disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah peserta.
Pasal 4
Materi Ujian Saringan Masuk Program Studi terdiri dari:
a. Test Potensi Akademik (TPA) dari OTO Bappenas;
b. Test Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI);
c. Test Bidang Ilmu (TBI) yang terdiri atas Pengantar Ilmu Hukum, Pengantar Hukum
Indonesia, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara/Hukum Administrasi Negara, dan
Hukum Perdata/Dagang;
d. Test Wawancara.
Pasal 5
(1) Prosedur (urutan kegiatan) Ujian Saringan Masuk Program Studi:
a. Pembayaran biaya seleksi/pembelian formulir pendaftaran melalui rekening
bank yang ditetapkan oleh Rektor;
b. Pengambilan formulir pendaftaran pada tempat yang ditentukan dengan
membawa bukti pembayaran (huruf a) dan berkas persyaratan lainnya yang
ditetapkan;
c. Pengembalian formulir yang telah diisi dan dilampirkan dengan berkas
persyaratan yang ditetapkan pada waktu dan tempat yang ditetapkan;
d. Pelaksanaan Ujian Saringan Masuk pada waktu dan tempat yang ditetapkan
dengan membawa Kartu Peserta Ujian Saringan Masuk yang asli;
e. Pengumuman kelulusan melalui website Universitas www.unsri.ac.id;
f. Pendaftaran ulang (registrasi) secara online pada waktu dan tempat yang
ditetapkan bagi calon Mahasiswa baru yang dinyatakan lulus Ujian Saringan
Masuk Program Studi. (2) Penetapan hasil Ujian Saringan Masuk Program Studi berdasarkan Keputusan
Rektor bersifat mutlak dan berlaku untuk satu periode Ujian Saringan Masuk (tidak
berlaku mundur).
Pasal 6
(1) Calon Mahasiswa baru yang dinyatakan lulus Ujian Saringan Masuk Program Studi
wajib melakukan pendaftaran ulang (registrasi) secara daring dan menyerahkan
berkas-berkas yang dipersyaratkan ke Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK)
6
Universitas dengan ketentuan:
a. membayar biaya pendaftaran ulang (registrasi) yang telah ditetapkan;
b. menyerahkan pasfoto berwarna dan/atau hitam putih dalam jumlah dan ukuran
yang telah ditetapkan;
c. melakukan pemeriksaan kesehatan dan NAPZA (narkoba, psikotropika dan zat
adiktif lainnya) pada saat pendaftaran ulang (registrasi);
d. membayar biaya pendidikan yang jumlahnya ditetapkan oleh Rektor melalui
rekening Rektor pada bank yang ditunjuk khusus untuk itu.
(2) Calon Mahasiswa baruy yang tidak melakukan pendaftaran ulang (registrasi)
dinyatakan gugur.
(3) Mahasiswa baru Program Studi yang telah melakukan pendaftaran ulang (registrasi)
berhak mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa, Buku dan/atau CD (Compact Disk)
Pedoman Universitas, Buku dan/atau CD (Compact Disk) Pedoman Program Studi,
Kartu Pengenal Mahasiswa dan jaket almamater.
(4) Mahasiswa baru Program Studi bersama dengan program studi lainnya di
Universitas diterima secara resmi oleh Rektor dalam Rapat Paripurna Senat
Universitas.
(5) Mahasiswa baru Program Studi harus mengunjungi Fakultas dan Program Studi
guna mendapatkan informasi antara lain mengenai kegiatan orientasi, matrikulasi,
dan pengisian KSM Semester pertama.
BAB IV
ORIENTASI DAN MATRIKULASI
Pasal 7
(1) Program Studi dapat menyelenggarakan Orientasi dan Matrikulasi bagi Mahasiswa
baru.
(2) Orientasi dan Matrikulasi diselenggarakan sebagai suatu kegiatan akademik dan
kemahasiswaan dalam bentuk tatap muka yang wajib diikuti oleh seluruh
Mahasiswa baru sebelum masuk perkuliahan yang diselenggarakan berdasarkan
Keputusan Dekan atas usul dari Ketua Program Studi.
Pasal 8
Orientasi dan Matrikulasi diselenggarakan dengan tujuan:
a. sosialisasi tentang arah kebijakan pendidikan tinggi;
b. penanaman nilai-nilai dan kaedah-kaedah ilmiah pendidikan magister;
c. penjelasan profil Universitas, Fakultas dan Program Studi;
d. penyegaran dan peningkatan pemahaman Ilmu Hukum, Hukum Pidana, Hukum
Tata Negara/Hukum Administrasi Negara dan Hukum Perdata/Dagang bagi
Mahasiswa baru guna memperlancar proses pembelajaran pada Program Studi.
Pasal 9
(1) Orientasi dan Matrikulasi dilaksanakan selama 2 (dua) sampai dengan 4 (empat)
hari (4 sampai dengan 8 kali pertemuan);
(2) Orientasi disampaikan oleh Dekan dan/atau Wakil Dekan, sedangkan Matrikulasi
disampaikan oleh Matrikulator yang terdiri dari Dosen-dosen Program Studi yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan atas usul dari Ketua Program Studi.
(3) Materi Orientasi meliputi arah kebijakan pendidikan tinggi, kebijakan pendidikan
7
magister, nilai-nilai dan kaedah-kaedah ilmiah pendidikan magister, profil
Universitas, Fakultas dan Program Studi.
(4) Materi Matrikulasi mencakup Ilmu Hukum, Hukum Pidana, Hukum Tata
Negara/Hukum Administrasi Negara, dan Perdata/Dagang.
Pasal 10
(1) Bagi Mahasiswa baru yang jumlah kehadirannya lebih dari 80% (delapan puluh
persen), diberikan Sertifikat Kehadiran (Certificate of Attendance) sebagai bukti
telah mengikuti Orientasi dan Matrikulasi.
(2) Bagi Mahasiswa baru yang jumlah kehadirannya kurang dari 80% (delapan puluh
persen), wajib mengikuti Orioentasi dan Matrikulasi pada tahun berikutnya, kecuali
ketidakhadirannya berdasarkan alasan-alasan yang sah dan dalam keadaan
memaksa.
(3) Sertifikat Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan syarat bagi
Mahasiswa untuk dapat mengajukan Permohonan Penunjukan Dosen Pembimbing
Tesis.
BAB V
STATUS KEMAHASISWAAN
Pasal 11
Pengakuan status sebagai Mahasiswa pada Program Studi secara legal formal ditetapkan
jika memenuhi persyaratan:
a. terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi;
b. membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan dan waktu yang ditetapkan;
c. tidak dalam masa berhenti sementara (stop out) atau skorsing;
d. mengisi KSM secara online dan/atau cara lainnya untuk semester yang ditempuh dan
menyerahkan kertas hasil cetak (print out) ke Fakultas dan Program Studi;
e. mengikuti kegiatan akademik sesuai KSM yang ditetapkan;
f. bebas dari narkoba/nafza, merokok, tindakan kriminal, asusila, indisipliner, keonaran
dan anarkhistik di dalam maupun di luar kampus Program Studi.
BAB VI
SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Sistem Kredit Semester
Pasal 12
(1) Penyelenggaraan pendidikan pada Program Studi berdasarkan SKS dengan
menggunakan sks.
(2) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri
atas:
a. kegiatan tatap muka terjadwal dengan Dosen penyampai, 50 (lima puluh) menit
per minggu per semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur, yaitu kegiatan yang tidak terjadwal, tetapi
direncanakan oleh Dosen, misalnya dalam bentuk pekerjaan rumah, atau
menyelesaikan soal-soal, 60 (enam puluh) menit per semester;
8
c. kegiatan mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh Mahasiswa secara
mandiri, untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas
akademik, 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
(3) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis,
terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan
b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.
(4) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa penelitian dan/atau proses
pembejalaran lain yang sejenis, antara lain penelitian dalam rangka penulisan Tesis,
170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
Pasal 13
(1) Proses pembelajaran di setiap mata kuliah pada Program Studi dilaksanakan sesuai
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan karakteristik yang harus mengacu
pada RPS yang telah ditetapkan oleh Kementerian dan Rektor.
(2) Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata
kuliah pada Program Studi meliputi:
a. diskusi kelompok;
b. simulasi;
c. studi kasus;
d. pembelajaran kolaboratif;
e. pembelajaran kooperatif;
f. pembelajaran berbasis masalah; atau
g. metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan.
(3) Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan diwadahi dalam suatu
bentuk pembelajaran.
(4) Bentuk pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa:
a. kuliah;
b. responsi dan tutorial;
c. seminar;
d. praktik lapangan;
e. penelitian;
f. perancangan; atau
g. pengembangan.
Bagian Kedua
Persyaratan Mengikuti Proses Pembelajaran
Pasal 14
(1) Mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran pada Program Studi jika telah
memenuhi persyaratan:
a. terdaftar sebagai Mahasiswa;
b. tidak dalam masa berhenti sementara (stop out);
c. telah membayar biaya pendidikan yang ditetapkan;
d. telah mengisi pendaftaran mata kuliah secara online dan menyerahkan kertas
9
hasil cetak (print out) KSM yang telah ditandatangani oleh Dosen Penasihat
Akademik untuk semester yang ditempuh ke sub-bagian akademik pada Fakultas
dan Program Studi;
e. tidak dalam masa menjalani skorsing.
Pasal 15
(1) Kegiatan pembelajaran pada satu tahun akademik diselenggarakan dalam 2 (dua)
semester, yaitu Semester Ganjil dan Semester Genap.
(2) Semester Ganjil) dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember,
Semester Genap dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli.
(3) Jumlah kegiatan tiap semester adalah 20 (dua puluh) minggu, yang berisikan
kegiatan-kegiatan pembelajaran efektif paling sedikit 16 minggu, Ujian Tengah
Semester (UTS), minggu tenang, Ujian Akhir Semester (UAS) dan evaluasi.
(4) Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan paling sedikit 85% dari total pembelajaran
efektif yang ditetapkan.
(5) Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan karena mendapatkan surat dari
Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi wajib difasilitasi dan sebagai
pengganti perkuliahan yang tidak diikuti, Mahasiswa diberikan tugas terstruktur
dan terdokumentasi oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah sebagai pengganti materi
mata kuliah.
(6) Program Studi mengumumkan nama-nama Mahasiswa yang tidak diizinkan
mengikuti Ujian Akhir Semester karena tidak memenuhi syarat kehadiran yang
ditetapkan.
BAB VII
MASA DAN BEBAN BELAJAR
Pasal 16
(1) Masa belajar Mahasiswa yang ditetapkan pada Program Studi paling cepat 1 tahun
7 bulan akademik atau 3 (tiga) semester + 1 (satu) bulan di semester berikutnya dan
paling lama 4 (empat) tahun akademik atau 8 (delapan semester).
(2) Beban belajar Mahasiswa yang ditetapkan pada Program Studi adalah 36 (tiga
puluh enam) sks.
(3) Beban belajar Mahasiswa yang ditetapkan pada Program Studi berdasarkan sistem
paket yang mengarahkan semua Mahasiswa dalam satu angkatan dibebankan mata
kuliah yang sama, kecuali mata kuliah yang ditempuh Mahasiswa dalam rangka
perbaikan nilai (mengulang).
Pasal 17
(1) Mahasiswa akan mendapat Surat Peringatan (SP) dari Dekan dan/atau Ketua
Porgram Studi, jika Mahasiswa yang bersangkutan belum menyelesaikan
pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan pada Program Studi.
(2) Jika Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan pada Program Studi, maka Mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan berhenti tetap kegiatan pendidikannya atau putus belajar (drop out) dari
Program Studi berdasarkan Keputusan Rektor atas usulan dari Ketua Program Studi
melalui Dekan.
10
BAB VIII
KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI DOSEN
Pasal 18
(1) Dosen wajib memiliki kompetensi pendidik yang dinyatakan dengan Sertifikat
Pendidik.
(2) Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik lulusan doktor yang relevan dengan
Program Studi dan dibuktikan dengan Ijazah.
Pasal 19
(1) Dosen terdiri dari Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap.
(2) Dosen Tetap adalah Dosen berstatus sebagai pendidik tetap Fakultas yang
ditugaskan untuk menjalankan proses pembelajaran pada Program Studi dan tidak
menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau satuan pendidikan lain.
(3) Dosen Tidak Tetap adalah Dosen yang tidak berstatus sebagai pendidik tetap pada
Fakultas yang ditugaskan menjalankan proses pembelajaran pada Program Studi.
(4) Jumlah Dosen Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit 60% (enam
puluh persen) dari jumlah seluruh Dosen yang ditugaskan menjalankan proses
pembelajaran pada Program Studi.
(5) Jumlah Dosen Tetap yang ditugaskan secara penuh waktu untuk menjalankan
proses pembelajaran pada Program Studi paling sedikit 6 (enam) orang.
(6) Dosen Tetap wajib memiliki keahlian di bidang Ilmu Hukum yang sesuai dengan
disiplin Ilmu Hukum pada Program Studi.
(7) Dosen Tidak Tetap dapat memiliki keahlian bukan di bidang Ilmu Hukum, dengan
ketentuan keahlian dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan dan mendukung
proses pembelajaran di bidang Ilmu Hukum pada Program Studi.
Pasal 20
(1) Ketua Program Studi dapat mengusulkan kepada Dekan untuk mengundang dan
mengangkat orang menjadi Dosen Tamu dalam rangka proses pembelajaran pada
Program Studi.
(2) Dosen Tamu wajib memiliki kualifikasi akademik lulusan doktor yang relevan
dengan Program Studi dan dibuktikan dengan ijazah.
(3) Dosen Tamu wajib memiliki keahlian di bidang ilmu hukum yang sesuai dengan
disiplin ilmu hukum pada Program Studi.
Pasal 21
(1) Dosen memiliki kewajiban melaksanakan tugas yang diberikan oleh Universitas,
Fakultas dan/atau Program Studi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat, dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program
Studi;
11
(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dosen wajib
memenuhi kualifkasi akademik, kompetensi, sertifikati pendidik, sehat jasmani dan
rohani dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan oleh Kementerian,
Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi.
Pasal 22
Dosen memiliki hak-hak:
a. memperoleh penghasilan berupa remunerasi sebagai tambahan lainnya yang terkait
dengan tugas sebagai Dosen di Program Studi yang ditetapkan oleh Rektor dengan
prinsip penghargaan atas dasar prestasi kerja;
b. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual di Program Studi;
c. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar,
informasi, prasarana dan sarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
d. kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dalam
melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian
kepada masyarakat; dan
e. kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan Mahasiswa.
BAB IX
DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK
Bagian Kesatu
Kedudukan Dosen Pembimbing Akademik
Pasal 23
Selama mengikuti pendidikan, Mahasiswa dibantu oleh seorang Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) yang diangkat berdasarkan Keputusan Dekan atas usulan dari Ketua
Program Studi yang mempunyai tugas pokok memberikan nasihat dan bimbingan
akademik dan nonakademik kepada kelompok Mahasiswa yang terdaftar, wajib dan
aktif melaksanakan kegiatan akademiknya pada Program Studi.
Bagian Kedua
Tugas Dosen Pembimbing Akademik
Pasal 24
Dosen Pembimbing Akademik mempunyai tugas:
1. membantu Mahasiswa bimbingannya dalam mengenal dan mengembangkan minat,
bakat dan kemampuan akademiknya;
2. memotivasi Mahasiswa bimbingan agar bersungguh-sungguh secepat mungkin
menyelesaikan studinya serta berkelakuan baik selama mengikuti pendidikan di
Program Studi;
3. menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual agar Mahasiswa bimbingannya
berkarakter baik dan memiliki akhlak mulia;
4. memberikan nasihat kepada Mahasiswa bimbingannya dalam menghadapi kendala
12
akademik, sosial kemasyarakatan dan ekonomi serta membantu menemukan solusi
pemecahan masalah tersebut;
5. membantu Mahasiswa bimbingannya dalam merencanakan studi dalam bentuk
pemilihan dan penetapan mata kuliah yang akan diikutinya setiap Semester;
6. memberikan motivasi kepada Mahasiswa bimbingannya agar mempunyai
kesabaran, ketabahan dan kemampuan dalam menghadapi kendala akademiknya,
sehingga dapat menemukan sendiri pemecahan masalahnya;
Bagian Ketiga
Fungsi Dosen Pembimbing Akademik
Pasal 25
Dosen Pembimbing Akademik mempunyai fungsi:
1. memonitor perkembangan Mahasiswa bimbingannya dengan jalan mengevaluasi
hasil belajar setiap Semester;
2. memberikan bimbingan secara intensif kepada Mahasiswa bimbingannya yang pencapaian hasil belajar Semesternya relatif rendah dan/atau menurun, sehingga
mahasiswa yang bersangkutan menemukan jalan yang baik untuk
pemecahannya;
3. mengindentifikasi kendala akademik, personal, dan sosial Mahasiswa
bimbingannya yang diperkirakan mempengaruhi penurunan dan/atau rendahnya
hasil belajarnya;
4. membantu Mahasiswa bimbingannya merencanakan studi dengan hasil belajar Semester sebelumnya.
Bagian Keempat
Kewajiban Dosen Pembimbing Akademik
Pasal 26
Dosen Pembimbing Akademik mempunyai kewajiban:
1. membimbing paling banyak 10 (sepuluh) orang Mahasiswa dalam satu
angkatan;
2. mencari informasi dari Program Studi tentang;
a. Data/profil Mahasiswa bimbingannya;
b. KSM terbaru Mahasiswa bimbingannya;
c. Keadaan terakhir Program Studi, Fakultas, dan Universitas;
3. memantau perkembangan belajar Mahasiswa bimbingannya pada setiap Semester secara langsung dan/atau melalui Sistem Informasi Manajemen Akademik
(SIMAK) Online yang telah dimiliki oleh masing-masing Dosen Pembimbing
Akademik untuk menghindari terjadinya Putus Studi (Drop Out);
4. menentukan jadwal bimbingan akademik bersama Mahasiswa bimbingannya paling sedikit tiga kali dalam setiap Semester;;
5. mempelajari masalah-masalah akademik, personal, dan sosial Mahasiswa
bimbingannya;
6. membicarakan hasil studi Mahasiswa bimbingannya pada Sermester sebelumnya;
13
7. membicarakan rencana studi Mahasiswa bimbingannya pada Semester berikutnya;
8. menandatangani KSM dan KPSM Mahasiswa bimbingannya;
9. memberikan pertimbangan kepada Ketua Program Studi bagi Mahasiswa bimbingannya yang mengajukan Permohanan Penundaan Kegiatan Akademik
(PKA) atau Penghentian Studi Sementara (Stop Out);
10. menyimpan arsip KS M dan KP S M Mahasiswa bimbingannya yang telah
ditandatangani Ketua Program Studi;
11. memonitor perkembangan studi Mahasiswa bimbingannya dengan cara menjadwalkan pertemuan dengan Mahasiswa bimbingannya sekurang-
kurangnya 3 kali setiap semester;
13. mengadakan pertemuan khusus dengan Mahasiswa bimbingannya menjelang
Ujian Te n g a h Semester, Ujian Akhir Semester, dan U j i a n Te s i s s e b a ga i
U j i a n Akhir Program;
13. mengadakan konsultasi dengan Dosen lain yang mengasuh mata kuliah yang diikuti oleh Mahasiswa bimbingannya;
14. melaporkan perkembangan studi Mahasiswa bimbingannya kepada Ketua Program Studi;
15. memonitor kembali hasil Ujian Te n g a h Semester dan Ujian Akhir Semester yang baru diikuti oleh Mahasiswa bimbingannya.
BAB X
PERKULIAHAN
Bagian Kesatu
Kartu Studi Mahasiswa (KSM)
Pasal 27
(1) Untuk dapat mengikuti perkuliahan atau kegiatan akademik lainnya, termasuk
Seminar Proposal Penelitian Tesis, Seminar Hasil Penelitian Tesis, dan Ujian Tesis,
Mahasiswa harus mengisi formulir KSM.
(2) Pengisian KSM oleh Mahasiswa mendapat pengarahan dari Ketua Program Studi
dan Dosen Penasehat Akademik.
(3) Dalam rangka pengesahan, KSM diisi dan ditandatangani oleh Mahasiswa,
diketahui dan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing Akademik, disetujui dan
ditandatangani oleh Ketua Program Studi.
(4) KSM yang telah memperoleh pengesahan dikembalikan/diserahkan secara langsung
oleh Mahasiswa kepada bagian akademik pada Program Studi sesuai dengan
petunjuk di KSM.
(5) KSM akan dijadikan landasan bagi Program Studi untuk menerbitkan nama
Mahasiswa ke dalam Daftar Hadir Perkuliahan, Penerbitan Daftar Peserta dan Nilai
Akhir serta KHS Mahasiswa.
(6) Mahasiswa yang tidak mengembalikan/menyerahkan KSM dikenakan sanksi
berupa tidak dicantumkannya nama dalam Daftar Hadir Perkuliahan, Penerbitan
Daftar Peserta dan Nilai Akhir serta KHS, dan tidak berhak mengikuti kegiatan
akademik lainnya, Seminar Proposal Penelitian Tesis, Seminar Hasil Penelitian
Tesis, dan Ujian Tesis.
14
Bagian Kedua
Kartu Perubahan Studi Mahasiswa (KPSM)
Pasal 28
(1) Karena sesuatu dan lain hal, Mahasiswa diperbolehkan mengubah mata kuliah yang
tercantum dalam KSM dengan mata kuliah lain dengan cara mengisi formulir
KPSM.
(2) Perubahan mata kuliah dengan cara pengisian formulir KPSM hanya dibolehkan
paling lambat 2 (dua) minggu setelah perkuliahan berlangsung.
(3) Jadual pengisian KPSM sesuai dengan Kalender Akademik yang ditetapkan dan
berlaku untuk Program Studi.
(4) Tata cara pengisian formulir KPSM dilakukan seperti pengisian KSM.
(5) Setelah melewati masa 2 (dua) minggu, perubahan rencana studi harus berdasarkan
persetujuan dari Dosen Koordinator Tim Pengampu Mata Kuliah, Dosen
Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi.
Bagian Ketiga
Tempat dan Sistem Pelaksanaan Perkuliahan
Pasal 29
(1) Kegiatan perkuliahan dilaksanakan pada tempat yang ditetapkan oleh Dekan
dan/atau Ketua Program Studi.
(2) Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan di luar tempat yang telah ditetapkan
dianggap batal dan tidak diakui sebagai kegiatan akademik di Program Studi.
(3) Kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan secara e-learning, kuliah online, atau
video conference dengan cara menggunakan fasilitas teknologi informasi dan
komunikasi, paling banyak 25% (4x) perkuliahan.
Bagian Keempat
Waktu Pelaksanaan Perkuliahan
Pasal 30
(1) Waktu pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan program (kelas):
a. Program (Kelas A) Reguler Pagi, Kelompok Uang Kuliah Tunggal (UKT) I,
Senin s.d. Jum’at, Pukul 08:00 s.d. 12:00;
b. Program (Kelas B) Reguler Sore, Kelompok Uang Kuliah Tunggal (UKT) II,
Senin s.d. Jum’at, Pukul 16:30 s.d. 20:30.
c. Program (Kelas C) Reguler Sabtu), Kelompok Uang Kuliah Tunggal (UKT) II,
Sabtu, Pukul 08:00 s.d. 18:00. (2) Waktu pelaksanaan perkuliahan dapat dilakukan perubahan oleh Dosen Pengampu
Mata Kuliah berdasarkan kesepakatan dengan Mahasiswa dan persetujuan dari
Ketua Program Studi.
(3) Perubahan waktu pelaksanaan perkuliahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
didasarkan atas alasan-alasan yang logis, benar dan dapat dipertanggungjawabkan,
antara lain: sakit, keadaan memaksa, dan melaksanakan tugas institusi Universitas,
Fakultas atau Program Studi, yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya
perkuliahan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
15
Pasal 31
(1) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan pindah program (kelas) berikut
perubahan waktu pelaksanaan perkuliahan kepada Ketua Program Studi dengan
alasan:
a. perubahan/penyesuaian waktu kerja di institusi tempat bekerja Mahasiswa
yang bersangkutan; atau
b. alasan lain yang dapat disetujui oleh Ketua Program Studi.
(2) Perpindahan program (kelas) berikut perubahan waktu pelaksanaan perkuliahan
mengakibatkan perubahan Kelompok Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang wajib
dibayar oleh Mahasiswa yang bersangkutan.
Bagian Kelima
Kehadiran
Pasal 32
(1) Mahasiswa harus menghadiri perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya yang
ditetapkan dengan cara menandatangani daftar kehadiran yang disediakan oleh
Program Studi.
(2) Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya paling
sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari total pembelajaran efektif yang
ditetapkan.
(3) Jika kehadiran kurang dari 85% (delapan puluh lima persen) tetapi lebih dari 70%
(tujuh puluh persen), Mahasiswa harus diberikan paling sedikit 1 (satu) tugas
tambahan oleh Dosen Koordinator Tim Pengampu Mata Kuliah sebagai kompensasi
akademis yang setara dan rasional.
(4) Jika tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dilaksanakan
sampai batas waktu yang ditetapkan, Mahasiswa tidak dapat mengikuti Ujian Akhir
Semester dan diberi nilai E atau dinyatakan tidak lulus dan Mahasiswa yang
bersangkutan harus mengulang mata kuliah tersebut pada Semester mendatang.
(5) Bagi Mahasiswa dengan total kehadiran perkuliahannya 60% (enam puluh persen)
atau lebih tetapi tidak mencapai 70% (tujuh puluh persen), kepada Mahasiswa yang
bersangkutan dapat diberikan kompensasi paling sedikit 2 (dua) tugas individual
tambahan dengan persetujuan dari Dosen Koordinator Tim Pengampu Mata Kuliah
(6) Bagi Mahasiswa yang total kehadiran perkuliahannya kurang dari 60%, Mahasiswa
yang bersangkutan tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester dan diberi nilai E
atau dinyatakan tidak lulus dan Mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang
mata kuliah tersebut pada Semester mendatang.
BAB XI
PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN EVALUASI
Bagian Kesatu
Tujuan dan Prinsip Penilaian dan Evaluasi
Pasal 33
(1) Penilaian hasil belajar dilakukan dengan tujuan untuk mengukur pencapaian
terhadap tujuan yang telah dirumuskan dalam Kurikulum Program Studi.
16
(2) Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menyelenggarakan Ujian secara tertulis
atau lisan, serta pemberian Tugas.
(3) Ujian dilakukan secara objektif dan untuk memperoleh penilaian yang benar, perlu
diselenggarakan Ujian lebih dari 1 (satu) kali, berupa Kuis secara tertulis atau lisan,
Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.
(4) Setelah mendapat penilaian berkas-berkas Ujian secara tertulis agar dikembalikan
kepada Mahasiswa dan nilai hasil Ujian diumumkan secara terbuka kepada
Mahasiswa.
Bagian Kedua
Sistem dan Metode Penilaian dan Evaluasi
Pasal 34
(1) Evaluasi terhadap kegiatan dan kemajuan belajar Mahasiswa dilakukan melalui
penilaian secara berkala baik dalam bentuk Ujian ataupun pelaksanaan Tugas (T)
dan Kuis (K).
(2) Ujian dapat diselenggarakan melalui Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir
Semester (UAS) dan Ujian Tesis (UT).
(3) Metode penilaian pada dasarnya dilakukan sedemikian rupa, sehingga meliputi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
(4) Penilaian hasil ujian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penilaian
Acuan Normal (PAN), Penilaian Acuan Patokan, atau gabungan PAN dan PAP.
Bagian Ketdua
Pelaksanaan Ujian
Pasal 35
(1) Semua kegiatan Tugas (T) dan Kuis (K) diselenggarakan oleh Dosen Pengampu
Mata Kuliah yang jadwalnya disesuaikan dengan jadwal perkuliahan biasa.
(2) UTS dilaksanakan oleh Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah jika telah tercapai
paling sedikit 8 (delapan) kali pertemuan.
(3) UAS dilaksanakan secara tertulis dengan jadwal yang disusun oleh Program Studi
pada akhir Semester sesuai dengan Kalender Akademik yang ditetapkan dan
berlaku untuk Program Studi.
(4) Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah harus menyerahkan soal UTS dan UAS kepada
Ketua Program Studi paling lambat 1 (satu) minggu sebelum UTS dan UAS
dilaksanakan.
(5) Jika melampaui batas waktu yang telah ditetapkan, Tim Dosen Pengampu Mata
Kuliah belum menyerahkan soal UTS dan/atau UAS, maka Ketua Program Studi
memberikan peringatan kepada Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah dan Ketua Program Studi dapat menetapkan soal UTS dan/atau UAS untuk Mata Muliah yang
bersangkutan.
(6) Soal UTS dan/atau UAS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh
Ketua Program Studi menggunakan soal UTS dan/atau UAS pada Semester-
semester sebelumnya.
17
Pasal 36
(1) UTS dan UAS dilaksanakan oleh Dosen Penguji, Panitia dan Pengawas yang
jadwalnya ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan atas usul dari Ketua Program
Studi.
(2) Mahasiswa yang tidak hadir pada waktu UTS dan/atau UAS karena alasan-alasan
yang logis, benar dan dapat dipertanggungjawabkan, antara lain: sakit, keadaan
memaksa, dan tugas institusi Mahasiswa yang bersangkutan, dapat mengajukan
permohonan UTS dan/atau UAS susulan secara tertulis kepada Ketua Program
Studi.
(3) Persetujuan UTS dan/atau UAS susulan yang diberikan oleh Ketua Program Studi
kepada Mahasiswa ditembuskan kepada Koordinator dan Anggota Tim Dosen
Pengampu Mata Kuliah serta Dosen Pembimbing Akademik Mahasiswa yang
bersangkutan.
(4) UTS dan/atau UAS susulan dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sejak UTS
dan/atau UAS untuk keseluruhan Mata Kuliah berakhir atau selesai dilaksanakan.
(5) Hasil UTS dan/atau UAS harus diserahkan oleh Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah
kepada Ketua Program Studi paling lambat 1 (satu) minggu setelah UTS dan/atau
UAS dilaksanakan.
Bagian Ketiga
Penetapan Nilai Akhir (NA)
Pasal 37
(1) Penilaian hasil belajar Mahasiswa untuk tiap mata kuliah diperoleh dari komponen:
a. Nilai Perkuliahan, Tugas dan Kuis dengan bobot 25% (dua puluh lima persen);
b. Nilai UTS dengan bobot 30% (tiga puluh persen);
c. Nilai UAS dengan bobot 45% (empat puluh lima persen).
(2) Penilaian hasil UTS dan UAS 1 tiap mata kuliah dilakukan oleh masing-masing
Dosen Pengampu Mata Kuliah yang bersangkutan dengan menyerahkan nilai angka
0-100 (nol sampai dengan seratus).
(3) Nilai UTS dan UAS suatu mata kuliah yang diampu oleh lebih dari 1 (satu) Dosen
Pengampu merupakan nilai gabungan dari semua Dosen Pengampu yang
digabungkan oleh Dosen Pengampu yang menjadi Koordinator Tim Dosen
Pengampu Mata Kuliah yang bersangkutan.
(4) Penilaian hasil belajar Mahasiswa mengacu pada rumus: Nilai Akhir (NA) = (25%
x TK) + (30% x UTS) + (45% x UAS).
(5) Nilai Akhir (NA) setiap mata kuliah dalam tiap Semester disusun dari nilai terendah
sampai dengan nilai tertinggi dalam kelasnya dan ditentukan batas lulus angka 56.
(6) Nilai Akhir (NA) dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E, yang masing-masing
berbobot 4, 3, 2, 1, dan 0, yang dikelompokkan ke dalam kategori makna relatif
Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang.
(7) Nilai Akhir (NA) juga dapat dinyatakan dengan huruf F bagi nilai mata kuliah
tertentu (yang bukan merupakan mata kuliah biasa yang telah terjadwal dalam satu
Semester) seperti Tesis.
(8) Keseluruhan Nilai Akhir (NA) mata kuliah akan dimasukkan setelah semua
persyaratan terpenuhi.
18
(9) Nilai F termasuk bobot sks-nya tidak diakumulasi dalam penentuan Indeks Prestasi
(IP) Semester.
(8) Kesetaraan huruf nilai angka dengan skala 0-100 menggunakan ketelitian dua digit
di belakang koma dengan nilai huruf dengan makna relatif sebagai berikut:
No. Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Makna Relatif
1. 86,00 - 100,00 A 4 Sangat Baik
2. 71,00 - 85,99 B 3 Baik
3. 56,00 - 70,99 C 2 Cukup
4. 40,00 - 55,99 D 1 Kurang
5. <40,00 E 0 Sangat Kurang
(9) Pemasukan nilai secara online dan penyerahan print-out nilai oleh Dosen
Pengampu Mata Kuliah selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan
UAS masing-masing mata kuliah terkait.
(10) Penilaian dilakukan melalui proses.
(11) Jika diperlukan boleh dimasukkan nilai evaluasi akhir.
(12) Jika dalam proses Mahasiswa sudah mendapatkan hasil yang paling maksimum,
maka Dosen Pengampu Mata Kuliah diperkenankan untuk melaksanakan Ujian
Akhir Semester (UAS) kepada Mahasiswa yang telah memperoleh nilai maksimum
tersebut.
Bagian Keempat
Daftar Peserta dan Nilai Akhir
Pasal 38
(1) Program Studi menerbitkan formulir Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA)
berdasarkan data pada KSM atau KPSM.
(2) Setiap komponen yang tercantum dalam formulir DPNA harus diisi dan
ditandatangani oleh Koordinator Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah sebagai
rekapitulasi dari nilai yang diberikan oleh Anggota Tim Dosen Pengampu lainnya.
(3) Setiap Anggota Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah harus mengisi DPNA sesuai
dengan komponen penilaian yang disepakati Tim Dosen Pengampu.
(4) Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah tidak boleh menambah nama Mahasiswa ke
dalam DPNA yang dikeluarkan secara resmi oleh Program Studi.
(5) Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah melengkapi DPNA dengan catatan/surat
keterangan tentang kompensasi akademis bagi Mahasiswa yang kehadirannya
kurang.
(6) DPNA final diberikan kembali kepada Ketua Program Studi setelah diisi lengkap
dan ditandatangani Koordinator Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah yang
bersangkutan dan dilengkapi dengan surat pemberitahuan tentang kompensasi akademis (tugas tambahan) jika ada.
Bagian Kelima
Kartu Hasil Studi (KHS)
Pasal 39
(1) KHS adalah formulir yang berisi kumpulan mata kuliah dan nilai yang diperoleh
oleh Mahasiswa.
19
(2) KHS dibuat untuk setiap Semester ditandatangani/disahkan oleh Ketua Program
Studi dan Wakil Dekan I atas nama Dekan.
(3) KHS diberikan kepada Mahasiswa segera setelah Semester berakhir berdasarkan
data pada DPNA mata kuliah sesuai dengan Kalender Akademik yang ditetapkan
dan berlaku untuk Program Studi.
Bagian Keenam
Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Pasal 40
(1) Prestasi akademik Mahasiswa ditentukan dengan Indeks Prestasi Semester (IP)
untuk program Semester dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk program
pendidikan tinggi di Program Studi.
(2) IPS dan IPK dicantumkan pada KHS setiap Semester.
(3) IPK merupakan IP Kumulatif dari seluruh Semester yang telah diikuti Mahasiswa
yang dicantumkan pada KHS tiap Semester.
(4) IPS adalah rata-rata nilai yang dicapai untuk mata kuliah yang diambil dalam satu
Semester.
(5) IPK adalah rata-rata nilai yang dicapai untuk semua mata kuliah yang dihitung
sebagai penjumlahan dari hasil kali antara nilai dengan bobot kredit masing-masing
mata kuliah dibagi dengan jumlah total kredit. (6) Cara menghitung IPS dan IPK adalah:
IPS = IPK =
I = mata kuliah ke-i,i = 1,2, ....,n.
j = semester ke-j,j = 1,2, ..., m.
Ki = beban studi (sks) pada matakuliah ke-i, N
i = bobot nilai mata kuliah ke-i (0 s.d 4) yang dicapai mahasiswa,
Ki,j = beban studi (sks) mata kuliah ke –i pada semester ke-j,
Ni,j = bobot nilai mata kuliah ke-i (0 s.d 4) pada semester ke-j yang dicapai
mahasiswa.
(7) IPK paling rendah yang harus dicapai oleh Mahasiswa untuk lulus/telah
menyelesaikan program belajar di Program Studi dan meraih gelar akademik
Magister Hukum (M.H.) adalah 3,00 (tiga koma nol nol).
Bagian Ketujuh
Pengulangan Mata Kuliah
Pasal 41
(1) Bagi Mahasiswa yang bermaksud memperbaiki nilai, karena nilai mata kuliahnya
kurang atau sangat kurang atau nilai yang diperoleh sedemikian rupa belum
mencapai nilai tertentu yang diharapkan, dapat melakukan pengulangan mata
kuliah.
20
(2) Pengulangan mata kuliah dapat dilakukan dengan cara mencantumkan kembali
mata kuliah yang diulang tersebut dalam KSM/KPSM Semester yang bersangkutan,
yang tata cara pencantumannya mengacu pada tata cara pengisian KSM/KPSM.
(3) Mahasiswa yang melakukan pengulangan mata kuliah harus mengikuti kembali
semua kegiatan akademik mata kuliah yang bersangkutan.
(4) Nilai mata kuliah yang dipakai untuk penghitungan IP adalah nilai tertinggi dari
pengulangan.
Bagian Kedelapan
Transfer Nilai Mahasiswa Pindahan
Pasal 42
(1) Mahasiswa Program Studi yang berasal dari mahasiswa pindahan dapat
mengajukan transfer nilai mata kuliah yang diambilnya dari program
studi/perguruan tinggi asal.
(2) Usulan transfer nilai diajukan kepada Rektor melalui Dekan dan Ketua Program
Studi serta dengan mengikuti ketentuan akademik pada Fakultas dan Program
Studi.
BAB XI
PENULISAN TESIS
Bagian Kesatu
Pedoman dan Tahapan Penulisan Tesis
Pasal 43
(1) Mahasiswa wajib menulis karya tulis ilmiah berupa Tesis untuk dapat
menyelesaikan pendidikan tingginya di Program Studi.
(2) Tesis pada dasarnya adalah laporan hasil penelitian yang diwajibkan kepada
Mahasiswa dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing Tesis yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dekan atas usulan dari Ketua Program Studi.
(3) Penulisan Tesis harus sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya tulis ilmiah
yang berlaku dan sedemikian rupa mengikuti Pedoman Penulisan Tesis pada
Program Studi yang ditetapkan oleh Dekan atas usulan dari Ketua Program Studi.
(4) Penulisan Tesis yang dilakukan oleh Mahasiswa harus mengikuti tahapan yang
telah ditetapkan sebagai berikut:
a. Seminar Proposal Penelitian Tesis (SPPT);
b. Seminar Hasil Penelitian Tesis (SHPT); dan
c. Ujian Tesis (UT).
Bagian Kedua
Seminar Proposal Penelitiaan Tesis (SPPT)
Pasal 44
(1) Dalam rangka pelaksanaan penelitian untuk penulisan Tesis, Mahasiswa harus
membuat/menulis Proposal Penelitian Tesis (PPT).
(2) PPT dapat dibuat/ditulis oleh Mahasiswa pada Semester I, setelah ditetapkan Dosen
21
Pembimbing Tesisnya.
(3) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan SPPT pada Semester II, dengan
ketentuan kreditnya tercantum dalam KSM Semester tersebut.
(4) Mahasiswa dapat melaksanakan SPPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2), jika
seluruh Dosen Pembimbing Tesisnya telah menyatakan secara tertulis bahwa PPT
Mahasiswa bimbingannya telah memenuhi standar mutu dan layak serta disetujui
untuk diseminarkan pada SPPT.
Pasal 45
(1) Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai SPPT terdiri dari seorang Ketua yang diduduki
oleh Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing Tesis I dan Sekretaris
yang diduduki oleh Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis
II dari Mahasiswa yang bersangkutan, serta 3 (tiga) orang Dosen sebagai Anggota.
(2) Jika Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing Tesis I berhalangan
hadir, maka kedudukan Ketua Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai beralih kepada
Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis II.
(3) SPPT dianggap memenuhi syarat quorum untuk dilaksanakan jika dihadiri oleh
paling sedikit oleh 1 (satu) orang Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen
Pembimbing Tesis I atau Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing
Tesis II sebagai Ketua atau Sekretaris Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai dan 2
(dua) orang Dosen Penguji/Penilai lainnya sebagai Anggota Komisi/Tim Dosen
Penguji/Penilai.
(4) SPPT dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun belum memenuhi syarat
quorum sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan ketentuan SPPT dimaksud
dilanjutkan dengan SPPT lanjutan/susulan sampai memenuhi syarat quorum.
(5) SPPT lanjutan/susulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan dan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi.
Pasal 46
(1) Pelaksanaan SPPT mengikuti prosedur yang ditetapkan, yang terdiri dari paling
lama 10 (sepuluh) menit presentasi oleh Mahasiswa dan paling lama 10 (sepuluh)
menit bagi masing-masing Dosen Penguji/Penilai untuk melakukan tanya-jawab
kepada Mahasiswa dalam rangka memberikan saran-saran dan penilaian.
(2) Masing-masing Dosen Penguji/Penilai memberikan penilaian dalam bentuk angka
0-100 (nol sampai dengan seratus).
(3) Nilai kelayakan SPPT adalah paling rendah 71 (tujuh puluh satu) atau setara B.
(4) Jika SPPT dinilai oleh Tim Dosen Penguji/Penilai tidak memenuhi nilai paling
rendah kelayakan, maka Mahasiswa mengulang SPPT dimaksud, paling lambat 30
(tiga puluh) hari setelah SPPT pertama dilaksanakan. (5) Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pengulangan SPPT sebagaimana
dimaksud ayat (4) merupakan tanggung jawab Mahasiswa.
(6) Hasil SPPT dituangkan dalam Berita Acara SPPT.
Pasal 47
(1) Dosen Penguji/Penilai, Mahasiswa (Peserta), dan Jadwal SPPT ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dekan atas usulan dari Ketua Program Studi.
(2) Hasil akhir SPPT berupa Proposal Penelitian Tesis yang telah diperbaiki sesuai
22
dengan saran-saran yang diberikan oleh seluruh Dosen Penguji/Penilai saat SPPT,
yang disetujui dan ditandatangani oleh seluruh Dosen Pembimbing Tesis
Mahasiswa yang bersangkutan dan Ketua Program Studi.
Pasal 48
(1) Mahasiswa harus melaksanakan penelitian dalam rangka penulisan Tesis segera
setelah PPT disetujui dan ditandatangani oleh seluruh Dosen Pembimbing Tesis
dan Ketua Program Studi.
(2) Penelitian dalam rangka penulisan Tesis dapat memanfaatkan bantuan dan fasilitas
penelitian yang dimiliki oleh Universitas, Fakultas, Program Studi, masyarakat,
lembaga/institusi pemerintah dan swasta terkait ataupun proyek penelitian dengan
mengikuti prosedur yang ditetapkan.
(3) Program Studi dapat menyediakan Surat Pengantar Penelitian dalam Rangka
Penulisan Tesis atau Surat Permohonan Izin dan Bantuan serta Fasilitas Penelitian
dalam Rangka Penulisan Tesis.
Pasal 49
(1) Penelitian dalam rangka penulisan Tesis yang dilaksanakan oleh Mahasiswa
merupakan kegiatan akademik yang menghasilkan karya ilmiah yang harus orisinal
hasil karya ilmiah Mahasiswa yang bersangkutan.
(2) Dosen Pembimbing Tesis harus memantau secara langsung, teliti dan seksama
terhadap penelitian dalam rangka penulisan Tesis yang dilaksanakan Mahasiswa
bimbingannya.
(3) Seluruh biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian
dalam rangka penulisan Tesis merupakan tanggung jawab Mahasiswa yang
bersangkutan.
(4) Jika di kemudian hari diketahui dan terbukti bahwa karya ilmiah hasil penelitian
dalam rangka penulisan Tesis yang dilaksanakan oleh Mahasiswa tidak orisinal atau
plagiat, maka kepada Mahasiswa yang bersangkutan dikenakan sanksi oleh Rektor
atas usulan dari Dekan dan/atau Ketua Program Studi berupa pemberhentian secara
tetap dari Program Studi dan pembatalan gelar akademik yang terlanjur diberikan
kepadanya.
Bagian Ketiga
Seminar Hasil Penelitian Tesis (SHPT)
Pasal 50
(1) Hasil Penelitian Tesis (HPT) Mahasiswa harus disampaikan dalam forum Seminar
Hasil Penelitian Tesis (SHPT) yang diselenggarakan di Program Studi. (2) Permohonan SHPT dapat diajukan oleh Mahasiswa pada Semester III dengan
ketentuan kreditnya tercantum dalam KSM/KPSM Semester tersebut.
(3) Mahasiswa dapat melaksanakan SHPT, jika seluruh Dosen Pembimbing Tesisnya
telah menyatakan secara tertulis bahwa HPT Mahasiswa bimbingannya telah
memenuhi standar mutu dan layak serta disetujui untuk diseminarkan pada SHPT.
23
Pasal 51
(1) Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai SHPT terdiri dari seorang Ketua yang diduduki
oleh Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbuing Tesis I dan Sekretaris
yang diduduki oleh Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis
II dari Mahasiswa yang bersangkutan, serta 3 (tiga) orang Dosen sebagai Anggota.
(2) Jika Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing Tesis I berhalangan
hadir, maka kedudukan Ketua Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai beralih kepada
Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis II.
(3) SHPT dianggap memenuhi syarat quorum untuk dilaksanakan jika dihadiri oleh
paling sedikit 1 (satu) orang Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing
Tesis I atau Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis II
sebagai Ketua atau Sekretaris Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai dan 2 (dua) orang
Dosen Penguji/Penilai lainnya sebagai Anggota Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai.
(4) SHPT dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun belum memenuhi syarat
quorum sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan ketentuan SHPT dimaksud
dilanjutkan dengan SHPT lanjutan/susulan sampai memenuhi syarat quorum.
(5) SHPT lanjutan/susulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan dan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi.
Pasal 52
(1) Pelaksanaan SHPT mengikuti prosedur yang ditetapkan, yang terdiri dari paling
lama 10 (sepuluh) menit presentasi oleh Mahasiswa dan paling lama 10 (sepuluh)
menit bagi masing-masing Dosen Penguji/Penilai untuk melakukan tanya-jawab
kepada Mahasiswa dalam rangka memberikan saran-saran dan penilaian.
(2) Masing-masing Dosen Penguji/Penilai memberikan penilaian dalam bentuk angka
0-100 (nol sampai dengan seratus).
(3) Nilai kelayakan SHPT adalah paling rendah 71 (tujuh puluh satu) atau setara B.
(4) Jika SHPT dinilai oleh Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai tidak memenuhi nilai
paling rendah kelayakan, maka Mahasiswa mengulang SHPT dimaksud, paling
lambat 30 (tiga puluh) hari setelah SHPT pertama dilaksanakan.
(5) Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pengulangan SHPT sebagaimana
dimaksud ayat (4) merupakan tanggung jawab Mahasiswa.
(6) Hasil SHPT dituangkan dalam Berita Acara SHPT.
Pasal 53
(1) Dosen Penguji/Penilai, Mahasiswa (Peserta), dan Jadwal SHPT ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dekan atas usulan dari Ketua Program Studi.
(2) Hasil akhir SHPT berupa HPT yang telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran
yang diberikan oleh seluruh Dosen Penguji/Penilai saat SHPT, yang disetujui dan
ditandatangani oleh seluruh Dosen Pembimbing Tesis Mahasiswa yang
bersangkutan dan Ketua Program Studi.
24
Bagian Ketiga
Ujian Tesis (UT)
Pasal 54
(1) Mahasiswa harus melaksanakan Ujian Tesis (UT) setelah naskah Tesisnya
diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh Dosen Penguji/Penilai
pada saat SHPT yang disetujui dan ditandatangani oleh seluruh Dosen Pembimbing
Tesis dan Ketua Program Studi.
(2) Permohonan UT dapat diajukan oleh Mahasiswa pada Semester IV dengan
ketentuan kreditnya tercantum dalam KSM/KPSM Semester tersebut.
(3) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan UT sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), jika seluruh Dosen Pembimbing Tesisnya telah menyatakan secara tertulis
bahwa Tesis Mahasiswa bimbingannya telah memenuhi standar mutu dan layak
serta disetujui untuk diuji pada UT.
(4) Untuk menjamin mutu dan orisinalitas Tesis, Mahasiswa harus melakukan
pengecekan plagiat/autoplagiat terhadap naskah Tesisnya menggunakan software
antiplagiat/autoplagiat “iThenticate” dan/atau software khusus lainnya yang
disediakan di Program Studi.
(5) Skor/prosentase kesamaan (similarity match) atau terindikasi plagiat/autoplagiat
hasil pengecekan menggunakan software plagiat/autoplagiat sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) paling banyak 25% (dua puluh lima persen).
Pasal 55
(1) Tim Dosen Penguji/Penilai UT terdiri dari seorang Ketua yang diduduki oleh Dosen
Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing Tesis I dan Sekretaris yang diduduki
oleh Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis II dari
Mahasiswa yang bersangkutan, serta 3 (tiga) orang Dosen sebagai Anggota.
(2) Jika Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing Tesis I berhalangan
hadir, maka kedudukan Ketua Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai beralih kepada
Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis II.
(3) UT dianggap memenuhi syarat quorum untuk dilaksanakan jika dihadiri oleh
paling sedikit 1 (satu) orang Dosen Pembimbing Tesis Utama/Dosen Pembimbing
Tesis I atau Dosen Pembimbing Tesis Pembantu/Dosen Pembimbing Tesis II
sebagai Ketua atau Sekretaris Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai dan 2 (dua) orang
Dosen Penguji/Penilai lainnya sebagai Anggota Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai.
(4) UT dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun belum memenuhi syarat quorum
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan ketentuan UT dimaksud dilanjutkan
dengan UT lanjutan/susulan sampai memenuhi syarat quorum.
(5) UT lanjutan/susulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan dan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi.
Pasal 56
(1) Pelaksanaan UT mengikuti prosedur yang ditetapkan, yang terdiri dari paling lama
10 (sepuluh) menit presentasi oleh Mahasiswa dan paling lama 10 (sepuluh) menit
bagi masing-masing Dosen Penguji/Penilai untuk melakukan tanya-jawab kepada
Mahasiswa dalam rangka memberikan saran-saran dan penilaian.
25
(2) Anggota Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai adalah yang berfungsi sebagai penguji
terhadap materi yang dipaparkan oleh Mahasiswa yang diuji dan harus mempunyai
keahlian bidang yang sesuai dengan rumpun ilmu hukum bidang kajian yang
diujikan.
(3) Fungsi dan tugas dari masing-masing unsur dalam Komisi/Tim Dosen
Penguji/Penilai adalah:
a. Ketua Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai berfungsi mengatur proses UT dan
pembagian tugas Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai;
b. Dosen Pembimbing Tesis bukanlah Dosen Penguji/Penilai dan tidak boleh
menguji, melainkan berfungsi mengawasi arah penjelasan dan jawaban
Mahasiswa bimbingannya yang diuji, memantau kesesuaian materi yang
diujikan dengan materi yang disajikan oleh Mahasiswa bimbingannya.
c. Anggota Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai yang bukan Dosen Pembimbing
Tesis bertugas sebagai penguji dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan materi Tesis yang disajikan oleh Mahasiswa dalam UT.
(4) Materi UT harus mencakup bidang ilmu hukum yang berkaitan dengan Tesis dan
bersifat komprehensif.
(5) Masing-masing Dosen Penguji/Penilai memberikan penilaian dalam bentuk angka
0-100 (nol sampai dengan seratus).
(6) Nilai UT ditetapkan berdasarkan rerata dari jumlah seluruh nilai 5 (lima) komponen
penilaian, yaitu:
a. Naskah Tesis;
b. Penguasaan Mahasiswa atas bidang Ilmu Hukum yang relevan dengan Tesisnya;
c. Penguasaan Mahasiswa atas metode penelitian dan teknik penulisan Tesisnya;
d. Kemampuan Mahaiswa melakukan abstraksi dan sistematika ilmiah dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Dosen Penguji/Penilai;
e. Kemampuan Mahasiswa menyampaikan argumentasi ilmiah dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh Dosen Penguji/Penilai.
(7) Nilai kelayakan UT adalah paling rendah 71 (tujuh puluh satu) atau setara B.
(8) Jika UT dinilai oleh Tim Dosen Penguji/Penilai tidak memenuhi nilai paling rendah
kelayakan, maka Mahasiswa mengulang UT dimaksud, paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah UT pertama dilaksanakan.
(9) Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pengulangan UT sebagaimana
dimaksud ayat (4) merupakan tanggung jawab Mahasiswa.
(10) Hasil SHPT dituangkan dalam Berita Acara SHPT.
Pasal 57
(1) Dosen Penguji/Penilai, Mahasiswa (Peserta), dan Jadwal UT ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dekan atas usulan dari Ketua Program Studi.
(2) Hasil akhir UT berupa Tesis yang telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang
diberikan oleh seluruh Dosen Penguji/Penilai pada saat UT, yang disetujui dan
ditandatangani oleh seluruh Dosen Pembimbing Tesis Mahasiswa yang
bersangkutan, Ketua Program Studi dan Dekan.
26
Bagian Ketiga
Nilai Tesis
Pasal 58
Nilai Tesis merupakan rerata dari komponen penilaian sesuai dengan bobot sks masing-
masing tahapan sebagai berikut:
a. Nilai SPPT dengan bobot 1 sks, merupakan rerata dari jumlah nilai yang diberikan
oleh Dosen Penguji/Penilai;
b. Nilai SHPT dengan bobot 2 sks, merupakan rerata dari jumlah nilai yang diberikan
oleh Dosen Penguji/Penilai;
c. Nilai UT dengan bobot 3 sks, merupakan rerata dari jumlah nilai yang diberikan oleh
Dosen Penguji/Penilai.
Pasal 59
Penentuan Nilai Akhir (NA) Tesis dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
NA = (A x 1) + (B x 2) + (C x 3)
6
Keterangan:
A: Nilai SPPT
B: Nilai SHPT
C: Nilai UT
Bagian Keempat
Ketentuan Nilai Test Bahasa Inggris
Pasal 60
(1) Mahasiswa wajib memenuhi ketentuan nilai Sriwijaya University Language
Institute English Test (SULIET) yang diselenggarakan oleh Universitas sebagai
nilai Test Bahasa Inggris yang diakui oleh Universitas, atau OFFICIAL TOEFL
Score Princeton yang diverifikasi oleh Universitas.
(2) Sriwijaya University Language Institute English Test (SULIET) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah Test Bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh Tim
Pengelola SULIET Universitas yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Rektor.
(3) Sriwijaya University Language Institute English Test (SULIET) wajib diambil oleh
Mahasiswa sejak terdaftar di Program Studi hingga mencapai score nilai yang telah
ditetapkan untuk Program Studi sebelum tamat dari Program Studi.
(4) Mahasiswa tidak dapat mengikuti Wisuda di tingkat Universitas dan Wisuda di
tingkat Fakultas jika persyaratan nilai minimal score Test Bahasa Inggris yang telah
ditetapkan belum terpenuhi.
(5) Nilai Minimal Test Bahasa Inggris yang dipersyaratkan oleh Fakultas yang berlaku
bagi Mahasiswa pada Program Studi adalah 400.
(6) Bagi Mahasiswa yang memperoleh nilai Test Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI)
pada saat Ujian Saringan Masuk Program Studi sebagaimana dimaksud Pasal 4
minimal 400, tidak wajib memenuhi ketentuan nilai Sriwijaya University Language
Institute English Test (SULIET) atau OFFICIAL TOEFL Score Princeton
sebagaimana dimaksud ayat (1).
27
Bagian Kelima
Revisi, Perbanyakan, dan Pengunggahan Tesis
Pasal 61
(1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus UT dan terdapat saran-saran revisi atau perbaikan
yang diberikan oleh Komisi/Tim Dosen Penguji/Penilai harus melakukan revisi atau
perbaikan naskah Tesisnya tersebut.
(2) Naskah Tesis yang telah direvisi atau diperbaiki dan telah mendapat persetujuan
dari seluruh Dosen Pembimbing Tesisnya harus dijilid dan diperbanyak oleh
Mahasiswa untuk kemudian dilakukan pengesahan yang ditandai dengan tanda
tangan disertai stempel Fakultas oleh Dekan, Ketua Program Studi, dan Dosen
Pembimbing Tesis Mahasiswa yang bersangkutan.
(3) Naskah Tesis yang telah dilakukan pengesahan diserahkan oleh Mahasiswa kepada
Program Studi sebanyak 1 (satu) eksemplar dan Fakultas sebanyak 2 (dua)
eksemplar masing-masing dalam bentuk buku dengan sampul hard cover warna
biru tua disertai dengan file tesis dalam bentuk CD (Compact Disk).
(4) Program Studi dan Fakultas mendistribusikan dan menempatkan naskah Tesis
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang telah diterima dari Mahasiswa pada
ruang baca Program Studi dan Perpustakaan Fakultas.
(5) Naskah Tesis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diserahkan oleh Mahasiswa
dalam bentuk file format Pdf kepada Program Studi dan/atau Fakultas untuk
diunggah dalam laman Fakultas dan/atau Program Studi.
Bagian Keenam
Penerbitan/Pubikasi Ilmiah Tesis
Pasal 62
(1) Mahasiswa harus menulis artikel ilmiah yang dihasilkan dari naskah Tesisnya untuk
diterbitkan/dipublikasikan pada jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal internasional.
(2) Penulisan dan penerbitan/publikasi naskah artikel ilmiah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Mahasiswa dengan bimbingan dan persetujuan dari
Dosen Pembimbing Tesis.
(3) Dosen Pembimbing Tesis sebagaimana dimaksud ayat (2) berkedudukan sebagai
corresponding author pada artikel jurnal ilmiah yang ditulis oleh Mahasiswa dan
diterbitkan/dipublikasikan pada jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal internasional.
Pasal 63
(1) Mahasiswa dapat memperbanyak Tesisnya dalam jumlah tertentu untuk diberikan kepada Dosen Pembimbing Tesis dengan atau tanpa ada permintaan dari Dosen
Pembimbing Tesis yang bersangkutan.
(2) Mahasiswa dapat memperbanyak Tesisnya dalam jumlah tertentu untuk diberikan
kepada Dosen Penguji/Penilai atau institusi terkait lainnya dengan atau tanpa ada
permintaan dari Dosen Penguji/Penilai atau institusi terkait lainnya.
28
Bagian Ketujuh
Persyaratan, Yudisium dan Predikat Kelulusan
Pasal 64
Mahasiswa dinyatakan lulus dari pendidikan tinggi Program Studi jika memenuhi
persyaratan kelulusan sebagai berikut:
a. Lulus Ujian Tesis yang dinyatakan pada pengumuman hasil (yudisium kelulusan)
dan telah menyelesaikan dengan baik perbaikan Tesis, sesuai dengan yang
ditetapkan dan berlaku di Program Studi;
b. Lulus seluruh mata kuliah dengan sks berjumlah 36 (tiga puluh enam) sks dan IPK
lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol);
c. Tidak memiliki nilai D.
Pasal 65
(1) Mahasiswa yang telah lulus atau telah menyelesaikan pendidikan tinggi Program
Studi harus mengikuti yudisium kelulusan dalam bentuk kegiatan pengumuman
hasil atas prestasi akademik Mahasiswa yang bersangkutan.
(2) Yudisium kelulusan diselenggarakan oleh Program Studi dalam suatu kegiatan atau
forum resmi yang diadakan khusus untuk itu.
(3) Dalam kegiatan yudisium kelulusan, Dekan dan/atau Ketua Program Studi
mengumumkan kelulusan Mahasiswa, yang mencukup nilai akhir UT dan predikat
kelulusan yang diberikan berdasarkan pencapaian IPK dan masa studi, dengan
memperhatikan saran dan masukan dari Dosen Pembimbing Tesis Mahasiswa yang
bersangkutan.
Pasal 66
(1) Predikat kelulusan Mahasiswa terdiri atas 3 tingkat, yaitu Memuaskan, Sangat
Memuaskan dan Pujian (Cumlaude) yang ditetapkan berdasarkan pada IPK yang
dicapai oleh Mahasiswa dan masa studi.
(2) Kelulusan Mahasiswa dapat diberikan predikat Memuaskan, Sangat Memuaskan
atau Pujian (Cumlaude) dengan kriteria:
a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat Memuaskan, apabila mencapai PIK
3,00-3,50 (tiga koma nol nol sampai dengan tiga koma lima nol);
b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan, apabila
mencapai IPK 3,51-3,75 (tiga koma lima satu sampai dengan tiga koma tujuh
lima); atau
c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat Pujian (Cumlaude), apabila
mencapai IPK 3,76-4,00 (tiga koma tujuh enam sampai dengan empat koma nol
nol), masa studi paling lama 4 (empat) semester, tidak mempunyai nilai C, nilai Tesis A.
29
BAB XII
PEMBIMBINGAN PENULISAN TESIS
Bagian Kesatu
Kualifikasi Dosen Pembimbing Tesis
Pasal 67
(1) Dalam menyelesaikan pendidikan, khususnya dalam penulisan Tesis, Mahasiswa
dibimbing oleh Dosen Pembimbing Tesis.
(2) Dosen Pembimbing Tesis sebagamana dimaksud ayat (1) harus memenuhi
kualifikasi:
a. Dosen Pembimbing Tesis Utama adalah Dosen Tetap yang menyandang jabatan
Guru Besar atau bergelar akademik Doktor dengan jabatan fungsional paling
rendah Lektor;
b. Dosen Pembimbing Tesis Pembantu adalah Dosen yang bergelar akademik
Doktor dengan jabatan fungsional paling rendah Lektor.
(3) Dosen Pembimbing Tesis Pembantu dapat berasal dari Dosen, praktisi atau pakar
dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang berlaku.
Bagian Kedua
Prosedur Penetapan Dosen Pembimbing Tesis
Pasal 68
Dosen Pembimbing Tesis ditetapkan dengan prosedur:
a. Mahasiswa mengajukan Permohonan Persetujuan Penulisan Tesis dan Penunjukan
Dosen Pembimbing Tesis pada Semester I dengan cara mengisi dan
menandatangani formulir yang telah disediakan khusus untuk itu yang diketahui
oleh Dosen Pembimbing Akademiknya;
b. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengusulkan Dosen Pembimbing Tesis yang
dipandang memiliki kompetensi akademik sesuai dengan rencana judul Tesis yang
diajukan;
c. Usulan Dosen Pembimbing Tesis dari Mahasiswa, kemudian dipertimbangkan oleh
Ketua Program Studi.
d. Dosen Pembimbing Tesis ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan atas usulan
dari Ketua Program Studi.
Bagian Ketiga
Kewajiban, Tugas Pokok dan Fungsi Dosen Pembimbing Tesis
Pasal 69
(1) Dosen Pembimbing Tesis wajib membimbing Mahasiswa dalam penulisan Tesisnya
agar memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi
keilmuan dan budaya akademik serta capaian pembelajaran lulusan.
(2) Proses pembimbingan antara Dosen Pembimbing Tesis dan Mahasiswa dalam
penulisan Tesis dilakukan dengan baik, intensif, efektif dan terjadwal.
30
Pasal 70
Dosen Pembimbing Tesis mempunyai tugas pokok dan fungsi:
a. mengarahkan dan membimbing Mahasiswa bimbingannya untuk kelancaran
penyelesaian studi, meningkatkan kapasitas dan kemahiran akademiknya, dalam
bentuk kegiatan-kegiatan antara lain konsultasi pemilihan topik Tesis, penulisan
proposal Tesis, SPPT, pelaksanaan penelitian Tesis, SHPT, dan UT;
b. mengarahkan pengulangan mata kuliah untuk perbaikan nilai mata kuliah tersebut,
guna mendukung peningkatan pemahaman Mahasiswa dalam rangka penulisan dan
penelitian Tesisnya;
c. bertanggung jawab terhadap tahapan-tahapan kegiatan akademik yang harus
ditempuh dan diselesaikan Mahasiswa bimbingannya, sesuai dengan ketentuan
waktu penyelesaian studi yang telah ditetapkan oleh Program Studi.
Bagian Keempat
Penggantian Dosen Pembimbing Tesis
Pasal 71
(1) Penggantian Dosen Pembimbing Tesis hanya dapat dilakukan jika penulisan Tesis
dalam rangka penyelesaian studi Mahasiswa terhambat karena terjadinya situasi,
kondisi, perbuatan dan/atau peristiwa:
a. pelecehan seksual;
b. penghinaan terhadap diri pribadi, keluarga, suku, agama, ras dan antargolongan
(SARA);
c. permintaan dana dan fasilitas untuk kepentingan pribadi dan keluarga;
e. perubahan topik Tesis yang sangat mendasar dan mensyaratkan kompetensi yang
sesuai dengan kebutuhan;
e. penurunan kesehatan dan kemampuan ruhaniah dan badaniah akibat gangguan
penyakit;
f. pindah tugas atau melanjutkan pendidikan; atau
g. alasan lain yang dapat dipertimbangkan dan disetujui oleh Ketua Program Studi.
(2) Permohonan Penggantian Dosen Pembimbing Tesis diajukan oleh Mahasiswa
setelah memperoleh persetujuan secara tertulis dari Dosen Pembimbing Tesis yang
akan diganti dan Ketua Program Studi serta diketahui oleh Dosen Pembimbing
Tesis Pengganti.
(3) Permohonan penggantian Dosen Pembimbing Tesis diajukan oleh Dosen
Pembimbing Tesis yang bersangkutan setelah memperoleh persetujuan secara
tertulis dari Ketua Program Studi serta diketahui oleh Dosen Pembimbing Tesis
Pengganti.
(4) Dosen Pembimbing Tesis Pengganti ditetapkan berdasarkan keputusan Dekan atas
usulan dari Ketua Program Studi.
31
BAB XIII
EVALUASI HASIL BELAJAR
Bagian Kesatu
Persyaratan dan Tahapan Evaluasi Hasil Belajar
Pasal 72
(1) Persyaratan dan evaluasi terhadap hasil belajar dalam bentuk IPK yang dicapai oleh
Mahasiswa sebagai berikut:
a. Mahasiswa pada akhir Semester II belum mencapai IPK=3,00 (tiga koma nol
nol) untuk 20 (dua puluh) sks, maka yang bersangkutan wajib mengulang dalam
rangka perbaikan nilai mata kuliah;
b. Mahasiswa pada akhir Semester III belum mencapai IPK=3,00 (tiga koma nol
nol) untuk 30 (tiga puluh) sks, maka yang bersangkutan diberikan Surat
Peringatan I dan wajib mengulang dalam rangka perbaikan nilai mata kuliah;
d. Mahasiswa pada akhir Semester IV belum mencapai IPK=3,00 (tiga koma nol
nol) untuk 30 (tiga puluh) sks, maka yang bersangkutan diberikan Surat
Peringatan II wajib mengulang dalam rangka perbaikan nilai mata kuliah;
e. Mahasiswa pada akhir Semester V belum mencapai IPK=3,00 (tiga koma nol
nol) untuk 30 (tiga puluh) sks, maka yang bersangkutan diberikan Surat
Peringatan III dan wajib mengulang dalam rangka perbaikan nilai mata kuliah;
f. Mahasiswa pada akhir Semester VI belum mencapai IPK=3,00 (tiga koma nol
nol) untuk 30 (dua puluh) sks, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal (drop
out) dan tidak dapat melanjutkan studi di Program Studi.
(2) Mahasiswa yang dinyatakan gagal (drop out) dan tidak dapat melanjutkan studi
ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor atas usulan dari Ketua Program Studi
melalui Dekan.
Bagian Kedua
Mahasiswa Putus Studi (Drop Out)
Pasal 73
(1) Mahasiswa dinyatakan putus studi (drop out) apabila:
a. pada akhir Semester VI belum mencapai IP=3,00 (tiga koma nol nol) untuk 30
(tiga puluh) sks;
b. pada akhir Semester III belum melaksanakan SPPT;
c. setelah berakhirnya masa belajar 8 (delapan) semester tidak dapat menyelesaikan
studinya.
d. setelah menempuh 6 (enam) Semester tidak dapat menunjukkan kemampuan
untuk menyelesaikan Tesis, kecuali ada rekomendasi kuat dan jadwal
penyelesaian studi oleh Dosen Pembimbing Tesis hingga Semester 8 (delapan)
e. tidak membayar biaya UKT Semester pada jadwal yang telah ditentukan dan
tidak mengajukan Penundaan Kegiatan Akademik (Stop Out).
(2) Mahasiswa yang dinyatakan putus studi (drop out) ditetapkan berdasarkan
Keputusan Rektor atas usulan dari Ketua Program Studi melalui Dekan.
32
Pasal 74
Mahasiswa yang dinyatakan putus studi karena putus studi (drop out), dikeluarkan dari
Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi by sistem dengan teknologi informasi
secara otomatis akan terblok.
Pasal 75
Mahasiswa yang dinyatakan putus studi karena putus studi (drop out), tidak dapat
diterima kembali untuk menjadi mahasiswa di Universitas, Fakultas dan/atau Program
Studi.
Bagian Ketiga
Penundaan Kegiatan Akademik (PKA) atau Stop Out (SO)
Pasal 76
(1) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan Penundaan Kegiatan Akademik (PKA),
cuti kuliah, atau Stop Out (SO) adalah status Mahasiswa yang berhenti sementara
dalam mengikuti program pendidikan tinggi di Universitas, Fakultas dan Program
Studi.
(2) PKA atau SO dapat dilakukan dengan alasan kesehatan/sakit dengan keterangan
resmi dari dokter atau alasan lain sesuai dengan ketentuan dan persetujuan dari
Fakultas dan Program Studi.
(3) PKA atau SO tidak dapat dilakukan oleh Mahasiswa baru Semester pertama.
(4) Pada masa PKA atau SO, Mahasiswa tidak membayar Uang Kuliah Tungga (UKT)
dan tidak boleh melakukan kegiatan akademik, tidak boleh menggunakan fasilitas
pendidikan, tidak boleh mendapat bimbingan penulisan Tesis dari Dosen
Pembimbing Tesis, dan tidak boleh mendapat bimbingan dan nasihat akademik dari
Dosen Pembimbing Akademik.
(5) PKA atau SO paling lama 2 (dua) Semester.
(6) Lama PKA atau SO diperhitungkan sebagai masa studi.
(7) Prosedur permohonan, pengajuan, dan penetapan PKA atau SO dilakukan setiap
Semester sesuai batas waktu yang ditetapkan.
(8) Penetapan PKA atau SO berdasarkan Keputusan Rektor sesuai dengan pengajuan
dari Fakultas dan/atau Program Studi.
(9) Jika Keputusan Rektor tentang Mahasiswa yang diyatakan PKA atau SO telah
terbit, maka permohonan untuk PKA tidak dapat dikabulkan, kecuali bagi
Mahasiswa dengan alasan sakit yang mendapat keterangan dari dokter.
BAB XIV
PERPINDAHAN MAHASISWA
Bagian Kesatu
Perpindahan Mahasiswa dalam Universitas Sriwijaya
Pasal 77
Mahasiswa dapat pindah dari Program Studi ke program studi lain dalam lingkungan
Universitas atau pindah dari program studi lain dalam lingkungan Universitas ke
Program Studi, jika memenuhi persyaratan:
33
a. perpindahan program studi hanya dapat dilakukan pada program studi yang sejenis
atau serumpun yang ada dalam lingkungan Universitas;
b. telah mengikuti kegiatan akademik sekurang-kurangnya 2 (dua) Semester dan telah
mengumpulkan paling sedikit 26 (dua puluh enam) sks;
c. mencapai IPK paling rendah 3,00 (tiga koma nol nol);
d. disetujui oleh Dekan dan Ketua Program Studi yang memenerima perpindahan
Mahasiswa;
e. bersedia memenuhi semua ketentuan administrasi akademik dan keuangan yang
berlaku pada Program Studi yang menerima perpindahan Mahasiswa;
f. penetapan persetujuan perpindahan Mahasiswa dilakukan berdasarkan Keputusan
Rektor dengan memertimbangkan akreditasi Program Studi dan daya tampung yang
tersedia, dan lain-lain.
g. perpindahan program studi bukan disebabkan alasan akademik.
Bagian Kedua
Perpindahan Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya ke Perguruan Tinggi Lain
Pasal 78
Perpindahan Mahasiswa dari Program Studi ke program studi lain di perguruan tinggi
lain atau di luar lingkungan Universitas dapat dilakukan dengan ketentuan:
a. Mahasiswa yang terdaftar pada Semester yang sedang berjalan dan telah mengikuti
kegiatan akademik paling sedikit 2 (dua) Semester);
b. pengusulan perpindahan Mahasiswa dilakukan dengan cara Mahasiswa mengajukan
permohonan kepada Ketua Program Studi yang diteruskan kepada Dekan yang
selanjutnya diteruskan kepada Rektor;
c. Mahasiswa yang telah disetujui permohonan perpindahannya atau permohonan
pengunduran dirinya dari Program Studi dalam lingkungan Universitas ke
perguruan tinggi lain atau di luar lingkungan Universitas, tidak dapat pindah
kembali atau mendaftar kembali untuk menjadi Mahasiswa di Universitas, Fakultas
dan/atau Program Studi;
d. Mahasiswa yang telah memasuki batas akhir masa belajar di Program Studi dalam
lingkungan Universitas, pengajuan permohonan perpindahan/pengunduran diri
hanya dapat dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa
belajar di Program Studi dalam lingkungan Universitas.
Bagian Ketiga
Perpindahan Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Lain ke Universitas Sriwijaya
Pasal 79
(1) Program Studi dalam lingkungan Universitas hanya dapat menerima Mahasiswa
pindahan dari program studi dari perguruan tinggi lain dengan ketentuan:
a. alasan perpindahan adalah mutasi dinas orang tua/wali atau mahasiswa yang
bersangkutan sendiri, disertai dengan bukti yang kuat tentang perlunya
kebersamaan (ketergantungan) mahasiswa yang bersangkutan dengan orang
tua/wali dan/atau keluarganya;
b. program studi dari perguruan tinggi asal harus sama dengan Program Studi yang
menerima perpindahan;
c. program studi dari perguruan tinggi asal memiliki akreditasi minimal sama
34
dengan Program Studi yang menerima perpindahan;
d. masih tersedia sisa masa belajar yang memenuhi persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikannya di Program Studi yang menerima perpindahan.
e. memenuhi persyaratan akademik dan keuangan yang ditetapkan oleh
Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi yang menerima perpindahan;
f. IPK paling rendah 3,25 (tiga koma dua lima);
g. telah mengikuti kegiatan akademik di program studi pada perguruan tinggi asal
paling lama 2 (dua) Semester dengan jumlah kredit paling kurang 20 sks.
(2) Program Studi dalam lingkungan Universitas tidak dapat menerima Mahasiswa
pindahan dari program studi pada perguruan tinggi asal karena dikeluarkan dari
program studi pada perguruan tinggi asal tersebut oleh sebab-bebab tertentu yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari Rektor perguruan tinggi asal yang
bersangkutan.
(3) Permohonan perpindahan Mahasiswa dari program studi pada perguruan tinggi lain
ke Program Studi dalam lingkungan Universitas diajukan langsung oleh Mahasiswa
yang bersangkutan kepada Rektor dengan melampirkan persyaratan yang
ditetapkan.
(4) Persetujuan perpindahan Mahasiswa dari program studi pada perguruan tinggi lain
ke Program Studi dalam lingkungan Universitas diberikan oleh Rektor dengan
memertimbangkan status dan kualitas perguruan tinggi asal, akreditasi, jalur
seleksi, dan alasan kepindahan.
Bagian Keempat
Ketentuan yang Berlaku bagi Mahasiswa Pindahan
Pasal 80
(1) Mahasiswa pindahan dikenakan peraturan akademik, kurikulum, jangka masa
belajar, dan ketentuan administrasi keuangan yang berlaku di Program Studi,
Fakultas dan/atau Universitas.
(2) Masa belajar bagi mahasiswa pindahan mengikuti perhitungan batas waktu yang
berlaku di Program Studi, Fakultas dan/atau Universitas, dengan dihitung sejak
terdaftar pada perguruan tinggi asal.
(3) Program Studi, Fakultas dan/atau Universitas hanya dapat menerima mahasiswa
pindahan pada setiap awal Semester Ganjil.
BAB XV
HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN DAN SANKSI BAGI MAHASISWA
Bagian Kesatu
Hak Mahasiswa
Pasal 81
Setiap Mahasiswa mempunyai hak yang sama dalam hal:
a. memperoleh layanan akademik;
b. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut ilmu
dan mengkajinya sesuai dengan norma, etika, dan susila yang berlaku dalam
lingkungan akademik;
c. memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai
35
dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan;
d. memanfaatkan fasilitas akademik Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi
dalam rangka kelancaran proses pembelajaran, sesuai dengan ketentuan
penggunaan yang berlaku;
e. mendapatkan bimbingan penulisan Tesis dari Dosen Pembimbing Tesis yang
ditugaskan;
f. mendapat nasihat akademik dari Dosen Penasihat Akademik yang ditugaskan;
g. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan Program Studi yang
diikutinya dan hasil belajarnya;
h. menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku;
i. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
j. memanfaatkan sumber daya Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi melalui
perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur
kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat;
k. pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana memenuhi
persyaratan yang ditetapkan;
l. ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan Universitas, Fakultas, dan/atau
Program Studi.
Bagian Kedua
Kewajiban Mahasiswa
Pasal 82
Setiap Mahasiswa mempunyai kewajiban yang sama dalam hal:
a. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan tinggi, kecuali bagi
Mahasiswa yang diberikan beasiswa oleh Universitas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
b. mematuhi ketentuan akademik untuk tidak melanggar etika penulisan atau tindakan
pidana plagiarisme/duplikasi dalam kegiatan akademik maupun riset/penelitian
pada saat penulisan Tesis atau publikasi ilmiahnya di Universitas, Fakultas dan/atau
Program Studi;
c. mematuhi semua peraturan/ketentuan status kemahasiswaan yang berlaku, termasuk
etika akademik pada Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi;
d. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian;
e. ikut bertanggung jawab memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,
ketertiban, keamanan, keindahan, dan pepohonan di kampus Universitas, Fakultas
dan/atau Program Studi;
f. menjaga ketentraman, ketenangan, kenyamanan, serta keindahan Kampus
Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi;
g. mencegah perusakan, penebangan pohon-pohon yang tanpa alasan dan perintah
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam kampus Universitas, Fakultas,
dan/atau Program Studi;
h. menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi;
i. menjunjung tinggi kebudayaan nasional dan daerah.
36
Bagian Ketiga
Larangan bagi Mahasiswa
Pasal 83
Setiap Mahasiswa dilarang:
a. melakukan suatu perbuatan/aktivitas/provokasi yang dapat menimbulkan hambatan
terhadap kegiatan akademik maupun kekacauan dalam kampus Universitas,
Fakultas, dan/atau Program Studi;
b. melakukan pelanggaran peraturan akademik berupa pelanggaran etika penulisan
atau tindakan pidana plagiarisme/duplikasi dalam kegiatan akademik maupun
riset/penelitian untuk Tesis atau publikasi ilmiah di Universitas, Fakultas dan/atau
Program Studi;
c. mengganggu atau menghalangi kegiatan akademik maupun kegiatan lainnya, baik
yang dilakukan secara struktural (organisasi) maun nonstruktural;
g. melakukan perbuatan yang melanggar etika, moral, dan anarkis, baik yang
dilakukan secara perorangan, struktural (organisasi) maupun nonstruktural;
h. melakukan tindakan kriminal/mencuri, berkelahi dan/atau membuat kerusuhan;
i. melakukan tindakan propaganda, provokasi, dan menyalahgunakan lambang/atribut
Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi;
j. membuat kegiatan yang melanggar ketentuan dan/atau tata tertib yang berlaku di
Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi;
k. melakukan perjokian atau meminta seseorang melakukan perjokian untuk kegiatan
ujian/pelatihan yang dilakukan oleh Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi;
l. terlibat dalam pengguna, bandar, penyedia, pemberi, kurir, fasilitasi, ataupun
pengatur penggunaan narkoba/nafza, baik di dalam maupun di luar kampus
Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi.
m. menjadi anggota:
1. organisasi makar atau organisasi yang mengancam keselamatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
2. organisasi yang melanggar hukum agama, seperti perbuatan yang berunsur
seksual atau Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Bagian Keempat
Peringatan dan Sanksi bagi Mahasiswa
Pasal 84
(1) Jika Mahasiswa melanggar ketentuan, peraturan, dan larangan yang telah
ditetapkan oleh Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi, dapat dikenakan
sanksi berupa peringatan-peringatan dari Dekan dan/atau Rektor, skorsing, atau
pemecatan/pemberhentian sebagai Mahasiswa oleh Rektor.
(2) Jika Mahasiswa melanggar peraturan akademik berupa pelanggaran etika
penulisan atau tindakan pidana plagiarisme/duplikasi dalam kegiatan akademik
maupun riset/penelitian untuk Tesis atau publikasi ilmiah di Universitas, Fakultas,
dan/atau Program Studi dapat dikenakan sanksi berupa pemecatan/pemberhentian
sebagai Mahasiswa ataupun pembatalan gelar akademik yang telah diperoleh dari
hasil plagiat tersebut.
37
(3) Jika terdapat bukti atau fakta yang menunjukkan bahwa seorang Mahasiswa
melakukan aktivitas/kegiatan yang dilarang, maka kepada Mahasiswa tersebut
diberikan sanksi skorsing maupun pemecatan/pemberhentian sebagai Mahasiswa
oleh Rektor.
(4) Jika Mahasiswa melakukan tindakan propaganda, penyebaran fitnah, dan
penyalahgunaan atribut Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi, diberikan
sanksi berupa skorsing tidak mengikuti kuliah 1 (satu) Semester maupun
diberhentikan sebagai Mahasiswa oleh Rektor.
(5) Jika Mahasiswa melakukan pemalsuan data akademik lain dikenakan sanksi
sesuai dengan tata cara dan mekanisme yang diatur dalam Etika Akademik yang
ditetapkan berdasarkan keputusan Rektor.
(6) Jika Mahasiswa melakukan perkelahian dan/atau tawuran antarMahasiswa di
dalam maupun di luar Kampus Universitas, Fakultas, dan/atau Program Studi,
yang dapat mencemarkan nama baik Universitas, Fakultas, dan/atau Program
Studi, dikenakan sanksi berupa diberhentikan sebagai Mahasiswa oleh Rektor.
(7) Jika Mahasiswa melakukan tindakan melanggar hukum dan dinyatakan dalam
surat keputusan/pernyataan/keterangan dari institusi penegak hukum diberikan
sanksi berupa pemberhentian sebagai Mahasiswa oleh Rektor.
(8) Jika Mahasiswa melakukan tindakan kriminal, mencuri, berkelahi, provokasi,
menghasut, anarkisme, perpeloncoan, membuat kekacauan dan kerusuhan yang
menimbulkan kerusakan barang milik negara diberikan sanksi berupa
pemberhentian sebagai Mahasiswa oleh Rektor.
(9) Jika Mahasiswa terbukti melakukan perjokian atau meminta seseorang melakukan
perjokian untuk kegiatan ujian/pelatihan yang dilakukan oleh Universitas,
Fakultas, dan/atau Program Studi, diberikan sanksi berupa pemberhentian sebagai
Mahasiswa oleh Rektor.
(10) Jika seorang calon Mahasiswa dalam pemeriksaan klinis laboratorium ternyata
hasilnya terdapat indikasi pemakai/pengguna narkoba/nafza, maka yang
bersangkutan dinyatakan batal/gugur/berhenti sebagai Mahasiswa oleh Rektor.
(11) Pelanggaran terhadap ketentuan di atas ditangani oleh Komisi Disiplin Mahasiswa
yang dibentuk pada tingkat Program Studi, Fakultas, dan Universitas.
(12) Komisi Disiplin Mahasiswa merupakan tim yang ditunjuk dan diangkat oleh
Dekan atau Rektor dengan tugas dan wewenang memeriksa dan memberi saran
atau rekomendasi penyelesaian atas pelanggaran terhadap peraturan akademik di
Universitas, Fakultas dan/atau Program Studi.
Pasal 85
(1) Seluruh civitas akademika (Dosen dan Mahasiswa) dan Pegawai wajib terbebaskan
dari pengedar/pemakai/pengguna narkoba/nafza dan akan diadakan check on the
spot sewaktu-waktu terhadap penggunaan narkoba/nafza.
(2) Jika terbukti sebagai pengedar atau dari hasil pemeriksaan klinis laboratorium klinis
ternyata positif terdapat indikasi pemakai/pengguna narkoba/nafza, maka yang
bersangkutan dinyatakan diberhentikan sebagai Dosen, Mahasiswa atau Pegawai,
dan diproses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
38
BAB XVI
WISUDA, IJAZAH, DAFTAR NILAI AKADEMIK (TRANSKRIP),
DAN GELAR AKADEMIK LULUSAN
Bagian Kesatu
Wisuda
Pasal 86
(1) Lulusan Program Studi harus mengikuti Wisuda tingkat Universitas sebagai
kegiatan seremonial akademik untuk mengukuhkan gelar bagi seluruh lulusan
Universitas yang diselanggarakan oleh Universitas.
(2) Lulusan Program Studi harus mengikuti Wisuda lokal tingkat Fakultas sebagai kegiatan seremonial akademik dalam rangka pelantikan/pelepasan alumni baru
seluruh program studi di lingkungan Fakultas yang diselenggarakan oleh Fakultas.
Pasal 87
Untuk ketertiban pelaksanaan, upacara Wisuda tingkat Universitas yang diselenggarakan oleh Universitas dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Peserta upacara Wisuda:
1) Mahasiswa Universitas yang telah dinyatakan lulus dan telah memenuhi
seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Fakultas, Program Studi dan
Universitas;
2) Anggota Senat Universitas;
3) Panitia pelaksana Wisuda yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor;
4) Undangan.
b. Pakaian yang dikenakan peserta upacara Wisuda:
1) Mahasiswa peserta upacara Wisuda dan Anggota Senat Universitas mengenakan pakaian Wisuda berupa toga, topi Wisuda, dan kelengkapan
lainnya yang ditetapkan;
2) Panitia pelaksana Wisuda mengenakan Pakaian Sipil Lengkap atau Jas warna gelap;
3) Undangan mengenakan Pakaian Sipil Lengkap atau pakaian nasional
(menyesuaikan).
c. Waktu, tempat, dan tata tempat pelaksanaan Wisuda:
1) Wisuda dilaksanakan pada waktu yang telah ditetapkan dalam Kalender
Akademik Universitas;
2) Tempat pelaksanaan Wisuda adalah fasilitas milik Universitas yang ditetapkan; 3) Peserta Wisuda menempati tempat-tempat tertentu yang tata tempatnya
ditetapkan oleh panitia Wisuda.
d. Pendaftaran dan biaya untuk dapat mengikuti Wisuda:
1) Seluruh Mahasiswa yang akan mengikuti upacara Wisuda diwajibkan untuk
mendaftarkan diri kepada panitia yang ditunjuk pada waktu yang ditentukan
serta dengan membawa berkas-berkas yang ditetapkan;
2) Seluruh Mahasiswa yang pembayaran pendidikan tingginya dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mendaftarkan diri untuk mengikuti upacara Wisuda
sebagaimana dimakasud pada ayat (1) tidak diwajibkan membayar biaya Wisuda.
39
Pasal 88
Untuk ketertiban pelaksanaan, upacara Wisuda lokal di tingkat Fakultas yang
diselenggarakan oleh Fakultas dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Peserta upacara Wisuda:
1) Mahasiswa Program Studi yang telah dinyatakan lulus dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Program Studi, Fakultas, dan
Universitas;
2) Anggota Senat Fakultas;
3) Panitia pelaksana Wisuda yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan;
4) Undangan.
b. Pakaian yang dikenakan peserta upacara Wisuda:
1) Mahasiswa peserta upacara Wisuda dan anggota Senat Fakultas mengenakan pakaian Wisuda berupa toga, topi Wisuda, dan kelengkapan
lainnya yang ditetapkan;
2) Panitia pelaksana Wisuda mengenakan Pakaian Sipil Lengkap atau Jas warna gelap;
3) Undangan mengenakan Pakaian Sipil Lengkap atau pakaian nasional
(menyesuaikan).
b. Waktu, tempat, dan tata tempat pelaksanaan Wisuda:
1) Wisuda dilaksanakan pada waktu yang telah ditetapkan dalam Kalender
Akademik Fakultas dan Program Studi;
2) Tempat pelaksanaan wisuda adalah fasilitas milik Fakultas atau milik Universitas yang ditetapkan;
3) Peserta Wisuda menempati tempat-tempat tertentu yang tata tempatnya ditetapkan oleh panitia Wisuda.
c. Pendaftaran dan biaya untuk dapat mengikuti Wisuda:
1) Seluruh Mahasiswa yang akan mengikuti upacara Wisuda diwajibkan untuk
mendaftarkan diri kepada panitia yang ditunjuk pada waktu yang
ditentukan dan dengan membawa berkas-berkas yang ditetapkan;
2) Seluruh Mahasiswa yang pembayaran pendidikan tingginya dengan Uang Kuliah
Tunggal (UKT) yang mendaftarkan diri untuk mengikuti upacara Wisuda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diwajibkan membayar biaya Wisuda.
d. Penyerahan sumbangan alumni baru Program Studi:
1) Mahasiswa yang mengikuti upacara Wisuda dan dinyatakan sebagai alumni
baru Program Studi memberikan sumbangan untuk maksud, tujuan dan
kepentingan pengembangan Fakultas dan/atau Program Studi.
2) Sumbangan alumni baru Program Studi sebagaimana dimaksud pada angka1), dapat berupa uang dan/atau barang yang jumlah dan
jenis/macamnya ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Program Studi
setelah berkoordinasi dengan Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III.
3) Penyerahan sumbangan alumni baru Program Studi sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan pada saat upacara Wisuda yang dibuktikan dengan
Berita Acara Penyerahan yang ditandatangani oleh wakil alumni baru yang
ditunjuk dan Wakil Dekan II.
40
Bagian Kedua
Ijazah
Pasal 89
(1) Universitas mengeluarkan Ijazah bagi para lulusan Program Studi.
(2) Ijazah sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah suatu dokumen akademis sebagai
bukti kelulusan Mahasiswa dalam menyelesaikan suatu program pendidikan
sesuai dengan “Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.
08/Dikti/Kep/2002 tanggal 6 Februari 2002 tentang Petunjuk Teknis
Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di
Perguruan Tinggi” dan Surat Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 1445/D/T/1993
tentang Penyusunan Redaksi Ijazah yang dikeluarkan Perguruan Tinggi.
Pasal 90
Ijazah yang dikeluarkan oleh Universitas bagi para lulusan lulusan Program Studi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Format kertas Ijazah terbuat dari kertas dengan spesifikasi berat dasar 230
gram/m, ukuran 270 mm x 215 mm, berwarna dasar broken white dengan
serat pengaman yang kasat mata berwarna biru dan merah yang tidak kasat
mata berwarna biru jika dilihat di bawah sinar ultra violet, serta cetakan
diapositif berupa garis-garis bergelombang berwarna kuning dan miniteks
“UNIVERSITAS SRIWIJAYA” secara berulang tanpa spasi pada seluruh
permukaan kertas. Pada bagian tengah kertas ijazah terdapat logo Universitas
Sriwijaya dengan gambar kelopak bunga melati yang di dalamnya mengandung
hidden image “ASLI PERURI” serta mikroteks “UNIVERSITAS SRIWIJAYA”
yang digunakan sebagai pembatas sepanjang tepi bunga melati yang hanya
dapat dilihat dengan alat plastic viewer.
b. Materi/Redaksi Ijazah terdiri dari:
1) Nomor Ijazah, pada sudut kanan atas;
2) Nama Perguruan Tinggi “UNIVERSITAS SRIWIJAYA” yang dicetak
dengan menggunakan tinta OVI berwarna biru yang akan berubah warna
menjadi ungu apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda;
3) Nama, tempat, dan tanggal lahir lulusan penerima gelar/sebutan profesional yang ditulis lengkap sesuai dengan akta kelahiran atau sama dengan yang
tertera pada Ijazah sekolah menengah atas/sederajat;
4) Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang ditetapkan oleh Universitas;
5) Nama Fakultas;
6) Nama Program Studi;
7) Nama gelar/sebutan profesional dan singkatannya; 8) Tanggal pada I jazah, yaitu tanggal pelaksanaan pengumuman kelulusan
(yudisium);
9) Pasfoto berukuran 3 cm x 4 cm dapat hitam putih (pria pakai jas, wanita pakai kebaya);
10) Tanda tangan dan nama terang Rektor dan Dekan;
11) Tanda tangan alumnus Program Studi yang bersangkutan;
12) Cap/stempel Rektor yang mengenain pas foto alumnus dan tanda tangan
41
Rektor;
13) Nomor Seri Ijazah terdiri dari huruf dan angka yang menunjukkan kode
pembuatan.
c. Komponen pengaman Ijazah terdiri dari:
1) Embos logo Universitas pada bagian sisi kiri dan kanan atas;
2) Hidden image logo Univerisitas pada bagian sisi kiri dan kanan bawah yang hanya dapat dilihat di bawah sinar ultra violet;
3) Anticopy berupa teks “UNSRI” yang ditulis searah diagonal dari sudut kiri
bawah ke sudut kiri atas yang dibentuk oleh titik-titik raster dan hanya
muncul pada kertas hasil foto copy Ijazah dimaksud;
4) Garis-garis bergelombang membentuk hiasan serta garis-garis guilloche yang membentuk ornamen bingkai terletak di bagian atas dan bawah
kertas Ijazah halaman belakang.
Bagian Ketiga
Daftar Nilai Akademik (Transkrip)
Pasal 91
(1) Daftar Nilai Akademik atau Transkrip adalah dokumen akademis yang dibuat
melengkapi Ijazah.
(2) Daftar Nilai Akademik atau Transkrip dibuat untuk menunjukkan kemampuan akademik Mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti pendidikan tinggi
di Program Studi.
( 3 ) Daftar Nilai Akademik atau Transkrip diterbitkan oleh Fakul tas Program
Studi setelah diperiksa kebenarannya oleh Ketua Program Studi dan pegawai
pada Program Studi yang yang ditugaskan.
Pasal 92
Daftar Nilai Akademik atau Transkrip diterbitkan oleh Fakultas harus memenuhi
ketentuan:
a. Format kertas Daftar Nilai Akademik atau Transkrip terbuat dari kertas dengan
spesifikasi berat dasar 215 gram/m2, ukuran 215 mm x 330 mm, berwarna
dasar orange, dengan cetakan diapositif berupa garis-garis bergolombang berwarna
putih dan miniteks “UNIVERSITAS SRIWIJAYA” secara berulang tanpa spasi
pada seluruh permukaan kertas. Pada bagian tengah kertas ijazah terdapat
logo Universitas Sriwijaya dengan gambar kelopak bunga melati yang di
dalamnya mengandung hidden image “ASLI PERURI” serta microteks
“UNIVERSITAS SRIWIJAYA” yang digunakan sebagai pembatas sepanjang tepi
bunga melati yang hanya dapat dilihat dengan alat plastic viewer.
b. Materi/redaksi Daftar Nilai Akademik atau Transkrip terdiri dari:
1) Nomor Seri pada sudut kanan atas yang dicetak dengan teknik letter press berwarna hitam, terdiri dari dua huruf dan lima digit angka;
2) Kop Program Studi, Logo Universitas dan Nomor Daftar Nilai Akademik atau Transkrip;
3) Nama, tempat dan tanggal lahir, Nomor Induk Mahasiswa (NIM), Nama
Fakultas, Strata Pendidikan, Program Studi, Tanggal Lulus, dan Masa Studi
42
dalam tahun dan bulan;
4) Daftar Nilai Akademik, berupa tabel yang terdiri dari 7 kolom, masing-
masing berupa Nomor Kode Mata Kuliah, Nama Mata Kuliah, SKS (K),
Nilai, Bobot (B), dan K x B;
5) Perhitungan Indek Prestasi Kumulatif (IPK), sesuai rumus yang ditetapkan, serta IPK yang ditulis dalam dua digit angka;
6) Prestasi kelulusan sesuai dengan ketentuan;
7) Judul Tesis dan Nama dan Gelar Dosen Pembimbing Tesisnya;
8) Tanda tangan pengesahan oleh Ketua Program Studi di sebelah kiri dan Dekan di sebelah kanan;
9) Pasfoto berukuran 3 cm x 4 cm dapat berwarna atau hitam putih (berpakaian sopan, bukan seragam dinas/sekolah);
10) Cap/stempel Fakultas yang mengenai pasfoto dan tanda tangan Dekan.
Bagian Keempat
Komponen Pengaman
Pasal 93
Komponen pengaman Daftar Nilai Akademik atau Transkrip yang diterbitkan oleh
Fakultas, terdiri dari:
a. Kertas memiliki tanda air Logo Peruri dan teks “Indonesia”;
b. Teks “No. Seri” dicetak dengan tinta hitam yang memendar menjadi hijau di bawah sinar UV;
c. Pada bagian sudut kiri dan kanan atas kertas terdapat cetakan invisible, berupa
logo Universitas Sriwijaya yang memendar kuning di bawah sinar UV;
d. Anticopy berupa teks “UNSRI” yang ditulis searah diagonal dari sudut kiri bawah ke sudut kiri atas yang dibentuk oleh titik-titik raster dan hanya
muncul pada kertas hasil foto copy Ijazah dimaksud.
Bagian Kelima
Gelar Akademik
Pasal 94
Gelar akademik yang diberikan kepada lulusan Program Studi adalah Magister
Hukum yang disingkat dengan M.H.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 95
(1) Peraturan Dekan ini berlaku bagi Mahasiswa Angkatan Tahun 2017 dan
angkatan seterusnya, yang mulai berlaku pada Tahun Akademik 2017/2018.
(2) Untuk Mahasiswa angkatan tahun sebelumnya berlaku Peraturan Akademik yang lama sampai berakhirnya masa studi.