Peraturan Daerah Provinsi(Perda Provinsi)

By: Larasati Aprilliana

Mengenai Perda Provinsi dalam UU Nomor 12 Tahun 2011

ada beberapa aturan antara lain:a.Materi tentang Perda Provinsi berisi rangka

penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

b.Perda Provinsi bisa berisi ancaman kurungan(penjara) atau denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang – undangan .

c.Perencanaan penyusunan peraturan daerah provinsi dilakukan oleh Prolegda Provinsi.

d.Penyusunan Prolegda Provinsi dilaksanakan oleh DPRD Povinsi dan pemerintah Daerah Provinsi.

e.Dalam penyusunan Proledga Provinsi , Penyusun daftar Raperda Provinsi didasarkan atas:

1)Perintah perundang-undangan yang lebih tinggi.2)Rencana Pembangunan Derah.3)Penyelengaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan.4)Aspirasi masyarakat daerah.

f.Penyusun Prolegda Provinsi antar DPRD Provinsi dan PerdaProvinsi dikoordinasikan oleh DPRD Provinsi melalui alatkelengkapan DPRD yang khusus menangani bidang legislatif.

g. Penyusun Prolegda Provinsi di lingkungan DPRD Provinsidikoordinasikan oleh DPRD Provinsi melalui alat KelengkapanDPRD yang khusus menangani bidang legislatif.

h.Penyusun Prolegda Provinsi pada pemerintah daerah provinsi dikoordinasikan oleh biro hukum dan dapat mengikut sertakan istansi vertikal yang terkait.

i.Prolegda Provinsi ditetapkan dengan keputusan DPRD Provinsi.

j.Raperda Provinsi dapat berasal dari DPRD Provinsi atau Gubernur.

k.Raperda Provinsi disertai penjelasan atau keterangan dan naskah akademi.

l.Raperda Provinsi berisi:a)APBD Provinsib)Pencabutan Perda Daerah.c)Perubahan Perda Provinsi terbatas mengubah

beberapa materi disertai dengan keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur.

m.Pengharmonisan , pembulatan, dan pemantapan Raperda Provinsi yang berasal dari DPRD provinsi dikoordinasikan oleh perangkat DPRD Provinsi yang menangani bidang legeslatif.

n. Pengharmonisan , pembulatan, dan pemantapan konsepsi Raperda Provinsi berasal dari gubernur , dikoordinasikan oleh Biro hukum dan dapat mengikutsertakan instansi vertikal dari kementrian yang menyelenggrakan urusan pemerintah di bidang hukum .

o.Raperda Provinsi dapat diajukan oleh anggota , komisi, gabungan komisi atau alat kelengkapan DPRD Provinsi yang khusus menangani bidang legislatif.

p.Raperda Provinsi yang telah disiapkan oleh DPRD Provinsi , disampaikan dengan surat pimpinan DPRD Provinsi kepada Gubernur.

q. Raperda Provinsi yang telah disiapkan oleh Gubernur

disampaikan dengan surat pengantar Gubernur kepada pimpinan

DPRD Provinsi .

r.Apabila dalam suatu sidang DPRD Provinsi dan Gubernur menyampaikan Raperda Provinsi mengenai materi yang sama , yang dibahas adalah Raperda yang disampaikan oleh DPRD Provinsi , sedangkan Raperda yang disampaikan Gubernur dijadikan bahan untuk dipersandingkan.

s.Pembahasan Raperda Provinsi dilakukan oleh DPRD Provinsi dan Gubernur.

t.Pembahasan bersama dilakukan melali tingkat-tingkat pembicaraan dalam rapat komisi /panitia/badan/perangkat DPRD yang menangani bidang legislatf dan rapat paripurna.

u.Raperda Provinsi dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh DPRD dan Gubernur.

v.Raperda Provinsi yang sedang dibahas , hanya dapat ditarik kembali berdasarkan persetujuan bersama DPRD Provinsi dan Gubernur.

Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota (Perda Kabupaten atau Kota)

Mengenai Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dalm UU No 12 tahun 2011 sebagai berikut:

a.Materi muatan Perda Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas serta menampung kondisi khusus daerah dan atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

b.Perda Provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan atau pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

c.Ketentuan-ketentuan lainya sama dengan ketentuan dalam penyusun Perda Provinsi , hanya tingkatannya saja yang berbeda yaitu tingkat kabupaten/kota.

Proses:1.Rancangan peraturan daerah disampaikan pimpinan DPRD

kepada seluruh anggota DPRD.2.Pembahasan dilakukan melalui 4 tahapan pembicaraan ,

kecuali apabila Panitia Musyawarah menentukan lain. Keempat tahapan pembicaraan tersebut adalah sebagai berikut:

a.Tahap 1 Rapat ParipurnaTahap ini meliputi penjelasan rancangan Peraturan Daerah

yang berasal dari kepala daerah.b.Tahap 2 Rapat ParipurnaTahap ini meliputi pandangan umum fraksi-fraksi dan

jawaban kepala daerah terhadap pandangan umum terhadap fraksi tersebut.

c.Tahap 3 Rapat ParipurnaRapat ini merupakan rapat komisi atau rapat gabungan

komisi atau rapat panitia khusus bersama dengan penjabat daerah yang ditunjukan oleh kepala daerah.

d.Tahap 4 Rapat ParipurnaRapat ini meliputi pengambilan keputusan dalam rapat

paripurna yang didahului hal berikut;-Laporan hasil pembicaraan tahap 3-Pendapat akhir fraksi-fraksi -Pemberian kesempatan kepada kepala daerah untuk

menyampaikan pendapat atau sambutan terhadap pengambilan keputusan tersebut.

3.Rancangan peraturan daerah yang sudah disetujui DPRD kemudian ditanda tangani oleh kepala daerah.