peraturan daerah kabupaten gunungkidul

21
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa pemberian izin usaha di bidang pariwisata dilakukan guna pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian usaha pariwisata; b. bahwa guna menutup sebagian dari biaya penyelenggaraan pemberian izin usaha pariwisata dipandang perlu diatur pungutan retribusinya; c. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul tentang Retribusi Izin Usaha Pariwisata. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang- undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari hal Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 3209); 3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan

Upload: duongxuyen

Post on 12-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDULNOMOR 4 TAHUN 2003

TENTANGRETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI GUNUNGKIDUL,

Menimbang : a. bahwa pemberian izin usaha di bidang pariwisata dilakukan guna pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian usaha pariwisata;

b. bahwa guna menutup sebagian dari biaya penyelenggaraan pemberian izin usaha pariwisata dipandang perlu diatur pungutan retribusinya;

c. bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul tentang Retribusi Izin Usaha Pariwisata.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari hal Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59);

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 3209);

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 3848);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri 175 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 1998 tentang Komponen Penetapan Tarif Retribusi;

15. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : Kep-012 / MKP / IV / 2001 tentang Pedoman Umum Perizinan Usaha Pariwisata;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2000 Nomor 6 Seri D);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Dinas-dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2001 Nomor 2 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2001 (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2001 Nomor 35 Seri D) dan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2002 Nomor 6 Seri D);

Dengan persetujuanDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MEMUTUSKAN :

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Menetapkan :PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Gunungkidul.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.3. Kepala Daerah adalah Bupati Gunungkidul.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah

Badan Legislatif Daerah Kabupaten Gunungkidul.5. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Gunungkidul.6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.7. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan

baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.

8. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

9. Usaha Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lainnya yang terkait di bidang tersebut.

10. Izin Usaha Pariwisata adalah izin untuk membuka usaha serta menjalankan usaha yang diberikan setelah memenuhi syarat-syarat perizinan yang ditetapkan.

11. Retribusi Izin Usaha Pariwisata adalah pembayaran atas pemberian izin kepada orang pribadi atau badan atas pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan di bidang pariwisata.

12. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan per-undang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi.

13. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan izin kegiatan usaha di bidang pariwisata.

14. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SPdORD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data obyek retribusi dan wajib retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut Peraturan Daerah ini.

15. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.

16. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

18. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

19. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi.

20. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang izin usaha yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB IINAMA, OBYEK, DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2Dengan nama Retribusi Izin Usaha Pariwisata, dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin usaha di bidang pariwisata.

Pasal 3Obyek Retribusi Izin Usaha Pariwisata adalah pemberian Izin Usaha di bidang Pariwisata yang meliputi :a. Perizinan Usaha Jasa Pariwisata antara lain :

1. usaha jasa biro perjalanan wisata;2. usaha agen perjalanan wisata;3. usaha jasa pramuwisata dan pengatur wisata meliputi pengantar wisata,

pramuwisata muda, pramuwisata madya, dan pengatur wisata;4. usaha konvensi, perjalanan insentif dan pameran;5. usaha impresariat;6. usaha jasa konsultan parwisata;7. usaha informasi pariwisata.

b. Perizinan Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata antara lain :1. pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam;2. pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya;3. pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus.

c. Perizinan Usaha Sarana Pariwisata antara lain :1. usaha penyediaan akomodasi meliputi Hotel Berbintang, Hotel Melati,

Pondok Wisata, Penginapan Remaja, Cottage, Bumi Perkemahan, Persinggahan Karavan;

2. usaha penyediaan makan dan minum antara lain Restoran, Rumah Makan, Tempat Makan dan Jasa Boga;

3. usaha penyediaan angkutan wisata;4. usaha penyediaan sarana wisata tirta;5. usaha kawasan pariwisata;6. usaha rekreasi dan hiburan umum meliputi Taman Rekreasi, Padang

Golf, Gelanggang Renang, Kolam Memancing, Panggung Terbuka, Panggung Tertutup, Pameran Seni/Pasar/Galeri, Pertunjukan Film,

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tempat Billiard, Gelanggang Permainan dan Ketangkasan, Diskotik, Kafe, Karaoke, Gedung Serba Guna, Sarana dan Fasilitas Olahraga, Pusat Kesehatan dan Kebugaran, Panti Pijat, Pusat Kecantikan/Salon Rias, Persewaan/Jasa Peralatan audiovisual, Sarana dan Fasilitas Musik, Barber Shop, Bazar.

Pasal 4Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin usaha di bidang pariwisata.

BAB IIIGOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5Retribusi Izin Usaha Pariwisata digolongkan sebagai retribusi lain-lain berdasarkan kewenangan daerah.

BAB IVCARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 6Tingkat penggunaan jasa atas retribusi izin usaha pariwisata diukur berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan.

BAB VPRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 7(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi

didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian izin.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya survei / analisa, pembinaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian.

BAB VIBESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8Besarnya tarif Retribusi Izin Usaha Pariwisata adalah :No Jenis Usaha Tarif1 2 31. Perizinan Usaha Jasa Pariwisata :

a. Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata Rp. 100.000,-b. Usaha Agen Perjalanan Wisata Rp. 75.000,-c. Usaha Jasa Pramuwisata :

1) Pengantar Wisata Rp. 50.000,-2) Pramuwisata Muda Rp. 60.000,-3) Pramuwisata Madya Rp. 70.000,-4) Pengatur Wisata Rp. 80.000,-

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

d. Usaha Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran Rp. 250.000,-

e. Usaha Impresariat Rp. 250.000,-f. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata Rp. 250.000,-g. Usaha Informasi Pariwisata Rp. 250.000,-h. Usaha Promosi Pariwisata Rp. 250.000,-

2. Perizinan Pengusahaan Obyek dan Daya TarikWisata :a. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata

Alam Rp. 500.000,-b. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata

Budaya Rp. 500.000,-c. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata

Minat Khusus Rp. 500.000,-3. Perizinan Usaha Sarana Pariwisata :

a. Usaha Penyediaan Akomodasi :1) Hotel Berbintang 3 Rp. 800.000,-2) Hotel Berbintang 2 Rp. 650.000,-3) Hotel Berbintang 1 Rp. 500.000,-4) Hotel Melati 3 Rp. 400.000,-5) Hotel Melati 2 Rp. 300.000,-6) Hotel Melati 1 Rp. 250.000,-7) Pondok Wisata Rp. 200.000,-8) Penginapan Remaja Rp. 150.000,-9) Cottage Rp. 100.000,-10) Bumi Perkemahan Rp. 100.000,-11) Persinggahan Karavan Rp. 100.000,-

b. Usaha Penyediaan Makan dan Minum :1) Restoran dan atau Bar :

a) Restoran Talam Kencana Rp. 350.000,-b) Restoran Talam Selaka Rp. 275.000,-c) Restoran Talam Gangsa Rp. 225.000,-

2) Rumah Makana) Rumah Makan Kelas A Rp. 175.000,-b) Rumah Makan Kelas B Rp. 125.000,-c) Rumah Makan Kelas C Rp. 75.000,-

3) Tempat Makan Rp. 50.000,-4) Jasa Boga Rp. 100.000,-

c. Usaha Penyediaan Angkutan Wisata Rp. 125.000,-d. Usaha Penyediaan Sarana Wisata Tirta Rp. 500.000,-e. Usaha Kawasan Pariwisata Rp. 500.000,-f. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum :

1) Taman Rekreasi Rp. 100.000,-2) Padang Golf Rp. 250.000,-3) Gelanggang Renang Rp. 75.000,-4) Kolam Memancing Rp. 100.000,-5) Panggung Terbuka Rp. 75.000,-6) Panggung Tertutup Rp. 75.000,-7) Pameran Seni/Pasar/Galeri Rp. 75.000,-

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

8) Pertunjukan Film Rp. 75.000,-9) Tempat Billiard Rp. 80.000,-10) Gelanggang Permainan dan

Ketangkasan Rp. 150.000,-11) Diskotik Rp. 250.000,-12) Kafe Rp. 100.000,-13) Karaoke :

a) Tanpa VIP Room Rp. 100.000,-b) Dengan VIP Room Rp. 150.000,-

14) Gedung Serba Guna :a) Kurang dari 400 m2 Rp. 150.000,-b) 400 m2 atau lebih Rp. 250.000,-

15) Sarana dan Fasilitas Olahraga Rp. 100.000,-16) Pusat Kesehatan dan Kebugaran :

a) Fitness Rp. 50.000,-b) Sanggar Senam Rp. 25.000,-c) Spa Rp. 100.000,-d) Terapi Kesehatan Rp. 75.000,-

17) Panti Pijat Rp. 50.000,-18) Pusat Kecantikan/Salon Rias Rp. 50.000,-19) Persewaan/Jasa Pelayanan Audiovisual :

a) VCD, LD, DVD dan sejenisnya Rp. 75.000,-

b) Video Game (play station) Rp. 50.000,-c) Warnet :

- Sampai dengan 6 kamar Rp. 100.000,-

- 7 sampai 12 kamar Rp. 150.000,-- di atas 12 kamar Rp. 200.000,-

d) TV kabel Rp. 250.000,-20) Sarana dan Fasilitas Musik Rp. 75.000,-21) Barber Shop Rp. 30.000,-22) Bazar Rp. 75.000,-

BAB VIIWILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 9Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah.

BAB VIIIMASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 10Masa Retribusi Izin Usaha Pariwisata adalah jangka waktu yang lamanya 5 (lima) tahun.

Pasal 11

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IXSURAT PENDAFTARAN

Pasal 12(1) Setiap Wajib Retribusi Wajib mengisi SPdORD.(2) SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diisi dengan benar dan

lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Retribusi atau yang diberi kuasa.(3) Bentuk, isi serta tata cara pengisian dan penyampaian SPdORD ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB XPENETAPAN RETRIBUSI

Pasal 13(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1),

retribusi terutang ditetapkan dengan menerbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru dan atau data semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah retribusi yang terutang, maka dikeluarkan SKRDKBT.

(3) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan SKRDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB XITATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 14(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang

dipersamakan.

BAB XIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 15(1) Pembayaran retribusi harus dilunasi sekaligus dimuka.(2) Pembayaran retribusi daerah dilakukan di Kas Daerah sesuai waktu yang

ditentukan dengan menggunakan SKRD, SKRD Jabatan, dan SKRD Tambahan.

Pasal 16(1) Retribusi yang terutang dilunasi paling lambat 15 (lima belas) hari sejak

diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDKBT.(2) Pembayaran retribusi diberikan dengan tanda bukti pembayaran.

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

(3) Tata cara pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB XIIITATA CARA PENAGIHAN

Pasal 17(1) Penagihan retribusi terutang dilakukan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh

tempo pembayaran retribusi dengan mengeluarkan surat teguran/peringatan.(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah surat teguran/peringatan Wajib

Retribusi harus melunasi retribusi yang terutang.(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Pejabat

yang ditunjuk.

BAB XIVTATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN

Pasal 18(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan keberatan atas SKRD dan

STRD.(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

disampaikan secara tertulis kepada Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk paling lama 15 (lima belas) hari sejak tanggal SKRD dan STRD.

(3) Pengajuan keberatan tidak menunda pembayaran.(4) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) harus

diputuskan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal permohonan keberatan diterima.

BAB XVPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 19(1) Wajib Retribusi harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala

Daerah untuk perhitungan pengembalian retribusi.(2) Atas dasar permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kelebihan

pembayaran retribusi dapat langsung diperhitungkan terlebih dahulu dengan utang retribusi atau sanksi administrasi yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(3) Atas Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang berhak atas kelebihan pembayaran tersebut dapat diperhitungkan dengan pembayaran retribusi selanjutnya.

Pasal 20(1) Dalam hal kelebihan pembayaran retribusi yang masih tersisa setelah

dilakukan perhitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, diterbitkan SKRDLB paling lambat 2 (dua) bulan sejak diterima permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi.

(2) Kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembalikan kepada Wajib Retribusi paling lambat 2 (dua) bulan sejak diterbitkan SKRDLB.

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

(3) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB, Kepala Daerah memberi imbalan bunga 2 % (dua perseratus) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran retribusi.

Pasal 21(1) Pengembalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dilakukan dengan

menerbitkan perintah membayar kelebihan retribusi.(2) Perhitungan pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan

bukti pemindahan buku yang berlaku sebagai bukti pembayaran.

BAB XVIPENGURANGAN, KERINGANAN, DAN

PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 22(1) Kepala Daerah dapat memberikan pengurangan, keringanan, dan pembebasan

retribusi.(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Kepala Daerah.

BAB XVIITATA CARA PEMBETULAN, PENGURANGAN

KETETAPAN, PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGANSANKSI ADMINISTRASI, DAN PEMBATALAN

Pasal 23(1) Wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pembetulan SKRD dan STRD

apabila dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan retribusi daerah.

(2) Wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga dan kenaikan retribusi yang terutang dalam sanksi tersebut yang disebabkan bukan dari kesalahan wajib retribusi.

(3) Wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan retribusi yang tidak benar.

(4) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pengurangan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan harus disampaikan secara tertulis oleh wajib retribusi kepada Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk paling lama 15 (lima belas) hari sejak tanggal diterima SKRD dan STRD dengan memberikan alasan yang jelas dan meyakinkan untuk mendukung permohonannya.

(5) Keputusan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikeluarkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk paling lama 14 (empat belas) hari sejak permohonan diterima.

(6) Apabila setelah lewat 14 (empat belas) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

maka permohonan pembetulan, pengurangan ketetapan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dan pembatalan dikabulkan.

BAB XVIIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 24(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi kedaluwarsa setelah melampui

jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana bidang retribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguhkan apabila :a. diterbitkan surat teguran, ataub. ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung

maupun tidak langsung.

BAB XIXSANKSI ADMINISTRASI

Pasal 25Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua perseratus) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XXKETENTUAN PIDANA

Pasal 26(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat

(1) dan (2) diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

(2) Pengenaan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi kewajiban Wajib Retribusi untuk membayar retribusinya.

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XXIKETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 27(1) Selain oleh Pejabat Penyidik POLRI, penyidikan atas tindak pidana sebagai-

mana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), dilakukan oleh Penyidik di ling-kungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah;

g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa indentitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana tersebut huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan setelah mendapatkan petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik POLRI memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, Tersangka atau Keluarganya;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XXIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 28Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pasal 29Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Ditetapkan di Wonosaripada tanggal 24 Juni 2003BUPATI GUNUNGKIDUL,

ttd. YOETIKNO

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Diundangkan di Wonosaripada tanggal 2 Juli 2003SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN GUNUNGKIDUL, ttd. SUGITO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI C.

PENJELASANPERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

NOMOR 4 TAHUN 2003TENTANG

RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA

I. PENJELASAN UMUMBerdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001, maka berdasarkan kewenangan di bidang kepariwisataan yang ada di Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kabupaten mempunyai kewenangan memungut retribusi perizinan di bidang usaha pariwisata yang digolongkan sebagai retribusi lain-lain.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab, maka pembiayaan pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerah yang bersumber dari pendapatan asli daerah khususnya yang berasal dari retribusi perlu diatur, ditingkatkan dan pengaturannya disesuaikan.

Peraturan Daerah ini disusun dengan harapan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian perizinan sebagian atau seluruhnya dapat dicukupi dari pendapatan retrbusi ini, sehingga kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap perizinan usaha di bidang pariwisata secara terus menerus dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan masyarakat terhadap jasa usaha di bidang pariwisata yang terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan diharapkan kegiatan tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku serta norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul tentang Retribusi Izin Usaha Pariwisata.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASALPasal 1 : Cukup jelas.Pasal 2 : Cukup jelas.Pasal 3 : Cukup jelas.Pasal 4 : Cukup jelas.Pasal 5 : Cukup jelas.Pasal 6 : Cukup jelas.Pasal 7 : Cukup jelas.Pasal 8 : Cukup jelas.Pasal 9 : Cukup jelas.Pasal 10 : Cukup jelas.

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Pasal 11 : Yang dimaksud dengan dokumen lain yang dipersamakan adalah dokumen yang dapat dipergunakan sebagai tanda bukti pembayaran retribusi yang keabsahannya/legalitasnya sama dengan SKRD.

Pasal 12 : Cukup jelas.Pasal 13 : Cukup jelas.Pasal 14 ayat (1) :Yang dimaksud tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh

proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun dalam pengertian ini tidak menutup kemungkinan Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan Badan-badan tertentu yang karena profesionalismenya layak dapat dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas pemungutan secara lebih efisien. Kegiatan pemungutan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya retribusi yang terutang, pengawasan, penyetoran, dan penagihan retribusi.

ayat (2) : Cukup jelas.Pasal 15 : Cukup jelas.Pasal 16 : Cukup jelas.Pasal 17 : Cukup jelas.Pasal 18 : Cukup jelas.Pasal 19 : Cukup jelas.Pasal 20 : Cukup jelas.Pasal 21 : Cukup jelas.Pasal 22 : Kepala Daerah dalam memberikan pengurangan, keringanan dan

pembebasan retribusi didasarkan pada alasan dari wajib retribusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 23 ayat (1) : Cukup jelas.ayat (2) huruf a : Surat teguran adalah semua jenis surat

yang mempunyai maksud menegur atau memperingatkan wajib retribusi.

huruf b : Cukup jelas.ayat (3) : Cukup jelas.

Pasal 24 : Cukup jelas.Pasal 25 : Cukup jelas.Pasal 26 : Cukup jelas.Pasal 27 : Cukup jelas.Pasal 28 : Cukup jelas.Pasal 29 : Cukup jelas.------- // -------