peraturan daerah kabupaten bulungan nomor 06 … · dibahas dalam musrenbang kabupaten. rencana...

157
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 serta Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005–2025, telah disusun rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015; b. bahwa Kabupaten Bulungan memerlukan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah sebagai pedoman dalam menentukan arah dan prioritas pembangunan selama lima tahun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD); c. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 4 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005–2025, Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah diatur dengan Peraturan Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015; Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Inedonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

NOMOR 06 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2010-2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 serta Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005–2025, telah disusun rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015;

b. bahwa Kabupaten Bulungan memerlukan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah sebagai pedoman dalam menentukan arah dan prioritas pembangunan selama lima tahun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD);

c. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 4 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005–2025, Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah diatur dengan Peraturan Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015;

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan

Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran

Negara Republik Inedonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) sebagai

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1959 Nomor 72);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

3

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 694);

20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 04 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009 Nomor 4);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Strategis dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah serta Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005 Seri E Nomor 7);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 1);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 2);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2011 Nomor 3);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

dan

BUPATI BULUNGAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2010-2015.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Bulungan.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan.

4. Bupati adalah Bupati Bulungan.

5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 selanjutnya disebut RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan Nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005-2025 selanjutnya disebut RPJPD Kabupaten Bulungan adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, selanjutnya disebut RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan Nasional untuk periode 5 (lima) tahunan.

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Bulungan terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025.

9. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bulungan untuk periode 1 (satu) tahun.

10. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

11. Visi adalah perumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

12. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

13. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

14. Arah Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.

BAB II

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

Pasal 2

(1) Program Pembangunan Daerah Kabupaten Bulungan periode 2010-2015 dilaksanakan sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bulungan.

(2) Rincian dari program pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat pada Buku RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015.

Pasal 3

RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015 mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Kabupaten Bulungan Tahun 2005-2025.

5

Pasal 4

(1) RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN. BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH. BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DAERAH. BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS. BAB IX : PENETAPAN INDIKASI KINERJA DAERAH.

BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAEDAH PELAKSANAAN.

(2) Isi RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 5

(1) Setiap periode tahunan disusun RKPD yang memuat perencanaan pembangunan dalam satu tahun anggaran yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015.

(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Pasal 6

(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan daerah, Bupati yang sedang memerintah atau menjabat pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan untuk menyusun RKPD untuk tahun pertama periode Pemerintahan Bupati berikutnya.

(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun pertama periode Pemerintahan Bupati berikutnya.

Pasal 7

(1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra-SKPD yang memuat Visi, Misi dan Program.

(2) Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2).

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 8

Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD.

6

BAB IV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

Dokumen rencana pembangunan daerah yang telah disusun dan masih tetap berlaku, digunakan sampai tersusunnya rencana pembangunan daerah sesuai dengan Peraturan Daerah ini.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan.

Ditetapkan di Tanjung Selor pada tanggal 15 Mei 2012

BUPATI BULUNGAN,

BUDIMAN ARIFIN

Diundangkan di Tanjung Selor pada tanggal 15 Mei 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN,

SUDJATI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2012 NOMOR 06.

7

NO. N A M A JABATAN PARAF

1. Dr. Drs. Liet Ingai, M.Si Wakil Bupati

2. H. Sudjati, SH Sekda

3. H.Darmansyah Umar, SE Asisten Bidang Pemerintahan

4. Hj. Indriyati, SH, M.Si Kabag. Hukum

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan petunjuk

dan bimbinganNya, maka Dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 Kabupaten Bulungan ini

dapat tersusun. Setelah melalui proses panjang, sejak persiapan, dilanjutkan

dengan pengumpulan dan penggalian data dan informasi, sampai akhirnya

dibahas dalam Musrenbang Kabupaten.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-

2015 Kabupaten Bulungan merupakan penjabaran visi, misi dan program

Bupati/Wakil Bupati Kebupaten Bulungan yang terpilih pada Pemilihan Kepala

Daerah (Pilkada) Tahun 2010, dan sesuai dengan kondisi aktual kebutuhan

pembangunan daerah, Penyusunan RPJMD 2010-2015 Kabupaten Bulungan

adalah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten

Bulungan. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, dan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan

pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penyusunan dokumen RPJMD ini, khususnya kepada seluruh

pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bulungan. Semoga dokumen ini

secara konsisten dapat digunakan sebagai pedoman pembangunan daerah

periode lima tahun mendatang. Sehingga visi pembangunan yang telah

ditetapkan “Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri

Berkualitas, Adil dan Sejahtera” dapat direalisasikan sesuai harapan.

Kepala BAPPEDA

Kabupaten Bulungan,

ttd.

Ir. H. Syaiful Herman, M.Ap Pembina Utama Muda/IV c

Nip.19600622 198703 1 009

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

DAFTAR TABEL .................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .......................................................... 1 1.2. Maksud dan Tujuan .................................................. 2

1.3. Landasan Hukum ..................................................... 3 1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan

lain ...........................................................................

6

1.5. Sistematika ............................................................... 8

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1. Kondisi Geografis ...................................................... 9 2.2. Perekonomian Daerah ............................................... 15 2.3. Sosial Budaya Daerah ............................................... 16

2.4. Prasarana dan Saranan Daerah ................................ 26 2.5. Pemerintahan Umum ................................................ 32

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Pendapatan Pengelolaan Pendapatan Daerah .... 37 3.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah .............................. 51

3.3. Kebijakan Umum Anggaran ....................................... 57

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan .................................... 63 4.2. Kondisi Aktual Pembangunan ................................... 65 4.3. Isu-isu Strategis ........................................................ 67

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 68 5.1. Visi ........................................................................... 68 5.2. Misi .......................................................................... 69

5.3. Tujuan dan Sasaran .................................................. 70

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi ..................................................................... 79 6.2. Arah Keijakan .......................................................... 87

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1. Kebijakan Umum ...................................................... 95

7.2. Program Pembangunan Daerah ................................. 95

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

iii

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS 8.1. Analisis Harapan-Kenyataan ..................................... 118

8.2. Analisis SWOT .......................................................... 119 8.3. Program Prioritas ...................................................... 125

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 9.1. Indikator Umum ........................................................ 133

9.2. Indikator Khusus ......................................................

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAEDAH PELAKSANAAN

10.1. Pedoman Transisi ...................................................... 141 10.2. Kaedah Pelaksanaan ................................................. 141

REFERENSI .......................................................................................... 145

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Prealisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Bulungan Tahun 2005-2009 (Dalam 000 Rp)..........

36

Tabel 3.2. Total dan Komposisi Pendapatan Daerah Kabupaten Bulungan

Tahun 2005-2009 (Dalam 000 Rp) .............................................

37

Tabel 3.3. Total dan Komposisi Belanja Daerah Kabupaten Bulungan

Tahun 2005-2009 (Dalam 000 Rp) .............................................

52

Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015......................................

73

Tabel 6.1. Strategi S-O Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

81

Tabel 6.2. Strategi W-O Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

82

Tabel 6.3. Strategi S-T Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

83

Tabel 6.4. Strategi W-T Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

84

Tabel 6.5. Strategi dan Arah kebijakan Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

88

Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

108

Tabel 8.1. Gab Analisys Program Pembangunan di Kabupaten Bulungan

Lima Tahun Terakhir..................................................................

119

Tabel 8.2. Indikasi Rencana Program Pembangunan Prioritas Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

126

Tabel 9.1. Sasaran dan indikator Kinerja Daerah Kabupaten Bulungan

Tahun 2010-2015.........................................................................

134

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Prealisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Bulungan Tahun 2005-2009 (Dalam 000 Rp)..........

7

Gambar 2.1. Total dan Komposisi Pendapatan Daerah Kabupaten Bulungan

Tahun 2005-2009 (Dalam 000 Rp) .............................................

10

Gambar 2.2. Total dan Komposisi Belanja Daerah Kabupaten Bulungan

Tahun 2005-2009 (Dalam 000 Rp) .............................................

28

Gambar 2.3. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Kabupaten Bulungan Tahun 2010-2015......................................

29

Gambar 3.1. Strategi S-O Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

38

Gambar 3.2. Strategi W-O Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

53

Gambar 5.1. Strategi S-T Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan Tahun 2010-2015........................................................

71

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

vi

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

NOMOR 06 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2010-2015

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

2010 – 2015 Kabupaten Bulungan merupakan penjabaran visi, misi

dan program Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Bulungan, yang terpilih

pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2010. Dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Bulungan, maka

disusun RPJMD 2010 – 2015 Kabupaten Bulungan yang merupakan

dokumen perencanaan pembangunan daerah, sebagai satu kesatuan

yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

RPJM Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015 adalah

tahapan 5 tahunan kedua dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bulungan

2005 – 2025. Sebagai rangkaian untuk mewujudkan Visi RPJP Daerah

2005 – 2025, maka Visi RPJM Daerah 2010 – 2015 ditetapkan sebagai

berikut ”Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agro-

industri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat

yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera”. Dalam penyusunan

RPJM Daerah didasarkan pada pertimbangan objektif sesuai dengan

karakteristik wilayah yang meliputi berbagai potensi yang dimiliki serta

permasalahan yang dihadapai, sehingga dapat dirumuskan isu-isu

strategis sebagai dasar untuk menentukan strategi dan arah kebijakan

pembangunan selama tahun 2010 – 2015. RPJM Daerah merupakan

pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) setiap Satuan

Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang kemudian akan dijabarkan ke

dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) setiap tahun.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

2

Pasal 19 Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 ayat (2) mengatur

bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling

lambat 3 (tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik. Sementara itu

dalam pasal 150 ayat (3) huruf c Undang – Undang No. 32 Tahun 2004

diatur bahwa RPJMD ditetapkan dengan peraturan daerah berpedoman

pada peraturan pemerintah. Terkait dengan hal ini, pemerintah telah

menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang

Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah. Dalam peraturan pemerintah ini

disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan peraturan daerah setelah

berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan jangka waktu

penetapannya paling lambat 6 bulan setelah kepala daerah dilantik.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015 dimaksudkan

sebagai rumusan arah kebijakan dan program pembangunan yang

terarah, efektif, efisien dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya

visi, misi, dan tujuan serta sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan oleh Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Bulungan dengan

memperhatikan arahan RPJPD Kabupaten Bulungan Tahun 2005-2025,

serta memperhatikan berbagai aspirasi seluruh pemangku kepentingan

yang ada di Kabupaten Bulungan.

RPJMD Kabupaten Bulungan juga dimaksudkan untuk menjadi

acuan dan pedoman resmi bagi Pemerintah Kabupaten Bulungan

dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD dan RKPD, serta sekaligus

merupakan acuan penentuan program daerah yang akan dibahas

dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) Daerah Kabupaten Bulungan secara berjenjang.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

3

1.2.2. Tujuan

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010 –

2015 adalah sebagai berikut:

1) menjabarkan visi, misi, agenda pembangunan dan program Bupati/

Wakil Bupati Kabupaten Bulungan ke dalam arah kebijakan dan

program pembangunan yang rinci, terarah, terukur dan dapat

dilaksanakan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.

2) menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam

menentukan prioritas program pembangunan yang akan

dilaksanakan dengan sumber dana APBD Kabupaten Bulungan,

APBD Provinsi Kalimantan Timur, APBN dan sumber dana lainnya;

3) mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergi dan

sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD, antara Pemerintah

Kabupaten Bulungan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur, antara Pemerintah Kabupaten Bulungan dan Pemerintah

Pusat, serta antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan

Pemerintah Pusat;

4) menyediakan tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja setiap SKPD

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bulungan;

5) menciptakan iklim pemerintahan yang amanah dan kondusif dalam

melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan;

6) mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah

Daerah, swasta dan masyarakat.

1.3. Landasan Hukum

Landasan konstitusional RPJMD Kabupaten Bulungan adalah

Pancasila, dan UUD 1945, selanjutnya, landasan operasionalnya adalah

ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut :

1) Ketetapan Majelis Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia

Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi dan Misi Indonesia Masa Depan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

4

2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang–Undangan, (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

6) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,

Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);

7) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

8) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1137);

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2005, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang–

Undang Nomor 3 Tahun 2005 tetang Perubahan Atas Undang–

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

5

menjadi Undang-Undang, (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4548);

9) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pemba-

ngunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

13) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

14) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

15) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

16) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional;

17) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun

2005-2009;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

6

18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

19) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

21) Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten

Bulungan Tahun 2005 – 2025.

1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lain

Uraian berikut ini menjelaskan keterkaitan antara RPJMD

Kabupaten Bulungan dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur dan

RPJM Nasional disamping dengan Dokumen Perencanaan lainnya.

Guna memahami posisi RPJMD dengan kerangka sistem perencanaan

pembangunan nasional, secara diagramatis dapat dilihat pada Gambar

1.1. berikut.

Hubungan antara RPJMD Kabupaten Bulungan, RPJMD Provinsi

Kalimantan Timur, RPJMN dengan dokumen lain dalam sistem

perencanaan pembangunan daerah, mengacu pada UU Nomor 25

Tahun 2004 pasal 5 dengan ketentuan sebagai berikut.

1) RPJMD Kabupaten Bulungan merupakan penjabaran dari Visi, Misi

dan Program Kepala Daerah, penyusunannya berpedoman pada

RPJPD Kabupaten Bulungan dan mengacu pada RPJP dan RPJM

Provinsi Kalimantan Timur dan memperhatikan RPJP Nasional dan

RPJM Nasional serta memuat arah kebijakan umum dan program

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

7

satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja, kebijakan umum

dan program kewilayahan.

2) RPJMD Kabupaten Bulungan merupakan acuan bagi Satuan Kerja

Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategi SKPD

yang kemudian dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) SKPD.

Provinsi Kalimantan Timur

Kabupaten Bulungan

Gambar 1.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Bulungan dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur dan RPJM Nasional.

3) RPJMD Kabupaten Bulungan yang berisi rencana pembangunan lima

tahunan merupakan acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) dengan periode tahunan.

4) RPJMD Kabupaten Bulungan menjadi acuan dalam rencana

pemanfaatan ruang. Dalam hal ini antara RPJMD dan Rencana Tata

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

8

Ruang mempunyai kepentingan yang saling terkait, agar penyusunan

kebijakan sesuai dengan daya dukung lingkungan dan pemanfaatan

ruang sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan dengan

RPJMD.

Dengan demikian dalam penyusunan rencana pembangunan yang

terkait dengan proses penganggaran pada penyusunan RKPD harus

melihat program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam tahapan-

tahapan perencanaan tahunan yang tercantum dalam matrik RPJMD

Kabupaten Bulungan.

1.5. Sistematika

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Tahun 2010 – 2015 disusun dengan sistematika sebagai

berikut.

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Gambaran Umum

BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB IV : Analisis Isu-Isu Strategis

BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan

BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas

BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah

BAB X : Pedoman Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

9

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Kondisi Geografis

2.1.1. Luas Wilayah dan Letak Geografis

Kabupaten Bulungan sebagai salah satu kabupaten di bagian

utara Propinsi Kalimantan Timur mempunyai luas 18.010,50 km2

terletak antara 116°04'41" sampai dengan 117°57'56" Bujur Timur dan

2°09'19" sampai dengan 3°34'49" Lintang Utara.

Berdasarkan Undang‐undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun

2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung di Provinsi

Kalimantan Timur maka Luas Kabupaten Bulungan berkurang menjadi

13.181,92 km2. Adapun batas‐batas Kabupaten Bulungan; Sebelah

Utara dengan Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan,

Sebelah Timur dengan Laut Sulawesi dan Kota Tarakan, Sebelah

Selatan dengan Kabupaten Berau dan Sebelah Barat dengan

Kabupaten Malinau (Gambar 2.1).

Kondisi Kabupaten Bulungan memiliki beberapa pulau, yang

dialiri puluhan sungai besar dan kecil, serta secara topografi memiliki

daratan yang berbukit‐bukit, bergunung‐gunung dengan tebing terjal

dan kemiringan yang tajam. Adapun pulau yang terluas adalah Pulau

Mandul di Kecamatan Bunyu (38.737,413 ha) dan sungai yang

terpanjang adalah Sungai Kayan (576 km: termasuk yang berada di

wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung) sedangkan

gunung yang tertinggi adalah Gunung Kundas yang berada di

Kecamatan Peso dengan ketinggian 1.670 m.

Letak wilayah administrasi berbatasan dengan :

sebelah utara : Kabupaten Tana Tidung dan Nunukan,

sebelah timur : Kota Tarakan dan Laut Sulawesi,

sebelah selatan : Kabupaten Berau, dan

sebelah barat : Kabupaten Malinau.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

10

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kabupaten Bulungan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

11

Kabupaten Bulungan terbagi menjadi sepuluh (10) wilayah kecamatan

sebagai berikut:

(1)Kecamatan Tanjung Selor terdapat 3 Kelurahan dan 6 Desa;

(2)Kecamatan Tanjung Palas terdapat 4 Kelurahan dan 6 Desa;

(3)Kecamatan Tanjung Palas Utara terdapat 6 Desa;

(4)Kecamatan Tanjung Palas Tengah terdapat 3 Desa;

(5)Kecamatan Tanjung Palas Timur terdapat 8 Desa;

(6)Kecamatan Tanjung Palas Barat terdapat 5 Desa;

(7)Kecamatan Peso terdapat 10 Desa;

(8)Kecamatan Peso Hilir terdapat 6 Desa;

(9)Kecamatan Sekatak terdapat 22 Desa;

(10) Kecamatan Bunyu terdapat 3 Desa.

Berdasarkan aspek morfologi, wilayah Kabupaten Bulungan terbagi

atas 3 (tiga) satuan morfologi, yaitu dataran, perbukitan rendah, dan

perbukitan bergelombang. Berdasarkan fisiografis dan pembagian

cekungan atau ketinggiannya, secara umum daerah Kalimantan Timur

terdiri dari cekungan Kutai, Cekungan Tarakan, dan Tinggian

Mangkaliat. Adapun tatanan stratigrafis wilayahnya, meliputi: Endapan

Aluvial, Formasi Sumbat dan Retas, Formasi: Sajau, Sinjin, Domaring,

Tabung, Batuan Terobosan, Jelai, Birang, Sembakung, dan Formasi

Bengara.

Berdasarkan kondisi geografis yang tercipta secara alami, wilayah

Kabupaten Bulungan memiliki 4 (empat) aliran sungai induk, yaitu:

(1) Kayan, (2) Pimping, (3) Sekatak, (4) Jelarai.

Selain terletak di daratan Pulau Kalimantan, wilayah Kabupaten

Bulungan memiliki 201 pulau besar dan kecil. Semua pulau telah

mempunyai koordinat titik lokasi, namun hanya 101 pulau yang telah

mempunyai nama dan 100 pulau lagi belum mempunyai nama. Pulau

terbesar adalah Pulau Mandul dengan luas sekitar 31.575 ha. Wilayah

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

12

Kabupaten Bulungan juga terdapat 15 buah gunung, dengan gunung

tertinggi adalah Gunung Kundas (1.670 m) yang terletak di Kecamatan

Peso.

2.1.2. Topografi, Hidrologi dan Klimatologi

1) Topografi

Bentuk wilayah Kabupaten Bulungan secara umum didominasi

oleh bentuk wilayah datar hingga berbukit dengan kemiringan lahan

dominan antara 2 sampai 30 persen. Bentuk wilayah datar hanya

dijumpai di sebagian besar wilayah sepanjang garis pantai atau

sepanjang daerah aliran sungai atau pada daerah dengan fisiografi

dataran alluvial sungai berupa tanggul sungai dan rawa dengan

kemiringan lahan kurang dari 2 persen.

Pengembangan tanaman pangan sangat berpotensi dilakukan

pada daerah dengan kemiringan lahan dibawah 2 persen, terutama

padi dan palawija. Kendala yang ada pada daerah dengan kemiringan

lahan di bawah 2 persen adalah luasannya yang relatif terbatas,

meskipun kemungkinan erosi yang terjadi sangat terbatas. Sedangkan

pada daerah rawa yang tergenang permanen perlu adanya masukan

teknologi relatif tinggi, seperti pembuatan kanal atau saluran-saluran

drainase, serta pengendalian kemasaman tanah.

Berikutnya, pada daerah dengan kemiringan lahan 3 sampai 15

persen adalah kawasan yang potensial untuk pengembangan pertanian

pangan dan perkebunan dengan masukan teknologi rendah sampai

sedang, seperti pembuatan teras gulud atau teras bangku. Sedangkan

daerah dengan kemiringan lahan 15 – 30 persen pemanfaatannya

terbatas hanya untuk perkebunan dengan masukan teknologi berupa

konservasi kesuburan tanah.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

13

2) Hidrologi

Potensi hidrologi di wilayah Kabupaten Bulungan sangat besar,

terutama oleh adanya aliran Sungai Kayan beserta anak-anak sungainya.

Aliran Sungai Kayan yang lebar dan panjang memberikan pengaruh

yang besar terutama bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Besarnya potensi air sungai yang mengalir sepanjang Sungai

Kayan dan anak-anak Sungai Kayan ini merupakan dampak positif dari

wilayah Kabupaten Bulungan yang merupakan kawasan hutan. Hutan

di wilayah ini berpotensi besar untuk menyerap (infiltrasi) air hujan,

selanjutnya menghasilkan volume/debit air yang sangat besar di

daerah hulu. Air Sungai Kayan hingga saat ini telah dimanfaatkan

sebagai air baku bagi penyediaan air minum penduduk sepanjang

wilayah yang dilaluinya. Selain itu, dimanfaatkan juga sebagai

prasarana lalu lintas transfortasi air yang menghubungkan beberapa

kecamatan secara lokal (transportasi lokal) maupun antar wilayah

(transportasi regional).

3) Klimatologi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Stasiun Meteorologi

Tanjung Selor pada tahun 2010 Kabupaten Bulungan pada umumnya,

dan Tanjung Selor pada khususnya mengalami musim hujan sepanjang

tahun dengan jumlah curah hujan 2.729,4 mm dan jumlah hari hujan

(HH) 257 hari setahun, serta penyinaran matahari rata‐rata 49 persen.

Secara umum Kabupaten Bulungan beriklim sedang, dengan

rata‐rata suhu udara sepanjang tahun 2010 adalah 27,40C yang

berkisar antara 21,40C – 360C. Sedangkan curah hujan selama tahun

2010 di Kabupaten Bulungan pada umumnya dan Tanjung Selor pada

khususnya berkisar antara 67,8 mm sampai 395 mm per bulan.

Kelembaban udara Kabupaten Bulungan tercatat relatif tinggi berkisar

antara 83 persen sampai dengan 87 persen dengan rata‐rata selama

tahun 2010 adalah 86 persen.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

14

2.1.3. Luas dan Sebaran Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Rawan Bencana.

Kawasan Budi Daya merupakan kawasan yang berada di luar

kawasan lindung yang berdasarkan fisik dan potensi sumber daya

alamnya dianggap dapat dan perlu dimanfaatkan bagi kepentingan

produksi maupun bagi pemenuhan kebutuhan pemukiman. Sedangkan

kawasan lindung merupakan kawasan yang ditetapkan yang ditetapkan

dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang

mencakup sumberdaya buatan guna pembangunan berkelanjutan.

Kabupaten Bulungan sebagai salah satu kabupaten di bagian

utara Propinsi Kalimantan Timur mempunyai luas 18.010,50 km2

terletak antara 116°04'41" sampai dengan 117°57'56" Bujur Timur dan

2°09'19" sampai dengan 3°34'49" Lintang Utara.

Berdasarkan Undang‐undang Republik Indonesia Nomor 34

tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung di Provinsi

Kalimantan Timur maka Luas Kabupaten Bulungan berkurang menjadi

13.181,92 km2.

Kondisi Kabupaten Bulungan memiliki beberapa pulau, yang

dialiri puluhan sungai besar dan kecil, serta secara topografi memiliki

daratan yang berbukit‐bukit, bergunung‐gunung dengan tebing terjal

dan kemiringan yang tajam.

Adapun pulau yang terluas adalah Pulau Mandul di Kecamatan

Bunyu (38.737,413 ha) dan sungai yang terpanjang adalah Sungai

Kayan (576 km: termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Malinau

dan Kabupaten Tana Tidung) sedangkan gunung yang tertinggi adalah

Gunung Kundas yang berada di Kecamatan Peso dengan ketinggian

1.670 m di atas permukaan laut.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

15

2.2. Perekonomian Daerah

Untuk keseragaman penghitungan PDRB seluruh provinsi di

Indonesia, mulai tahun 2004 Badan Pusat Statistik melakukan

penghitungan PDRB di seluruh Indonesia dengan menggunakan seri

penghitungan PDRB yang baru dengan tahun dasar 2000. Penentuan

tahun dasar 2000 sebagai tahun dasar baru juga didasarkan pada

pengamatan bahwa perekonomian pada tahun 2000 pada skala

regional cukup normal dan memadai.

Hasil penghitungan PDRB Kabupaten Bulungan, setelah mengalami

pemekaran dengan Kabupaten Tana Tidung, perkembangannya baru

diketahui dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Perekonomian

Kabupaten Bulungan pada tahun 2009 sangat didominasi oleh

sektor‐sektor ekonomi yang berbasis pada sumber daya alam (SDA),

terutama dari sektor pertanian. Jumlah seluruh nilai tambah yang

tercipta akibat kegiatan ekonomi (PDRB) di Kabupaten Bulungan pada

tahun 2009 adalah sebesar 2.371,76 milyar rupiah.

Sekitar 25,59 persen dari total PDRB Kabupaten Bulungan berasal

dari nilai tambah sektor Pertambangan dan Penggalian. Sektor ekonomi

berikutnya yang memberikan kontribusi pada perekonomian Bulungan

adalah sektor Pertanian (23,94 persen); sektor Jasa (21,80 persen);

sektor Industri Pengolahan (12,11 persen); dan sektor Perdagangan,

Hotel dan Restoran (10,70 persen). Sedangkan sektor-sektor lainnya

hanya memberikan kontribusi di bawah 5 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulungan selama tiga tahun

terakhir, paling tinggi pada tahun 2007 yaitu sebesar 10,66 persen,

mengalami kenaikan dari tahun 2006 yang hanya sebesar 2,30 persen.

Pada tahun 2009 ini, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulungan

turun menjadi 5,32 persen.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

16

Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Bulungan selama

kurun waktu 2006‐2009 memperlihatkan kecenderungan yang terus

meningkat, yaitu dari 17,426 juta rupiah per orang per tahun pada

tahun 2006 menjadi 19,161 juta rupiah per orang pada tahun 2007,

dan menjadi 19,921 juta rupiah per orang per tahun pada 2008, dan

meningkat lagi pada tahun 2009 menjadi 20.669 juta rupiah per orang.

Namun perlu diketahui bahwa pendapatan per kapita tersebut belum

mencerminkan tingkat kesejahteraan sesungguhnya. Hal ini

dikarenakan pendapatan per kapita diperoleh berdasarkan PDRB

dikurangi dengan penyusutan, pajak tak langsung, dan pendapatan

neto dari luar daerah. Namun karena keterbatasan data, pendapatan

neto dari luar daerah belum dapat dihitung. Sementara diduga

pendapatan yang keluar dari Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten

Bulungan sangat besar dibandingkan yang masuk.

2.3. Sosial Budaya Daerah

2.3.1. Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Bulungan berdasarkan hasil

registrasi penduduk pada tahun 2010 tercatat 112.660 jiwa. Pola

persebaran penduduk Kabupaten Bulungan per kecamatan berdasarkan

luas wilayah, kepadatannya adalah berkisar antara 1,38 jiwa/km2

(Kecamatan Peso) sampai 56,17 jiwa/km2 (Kecamatan Bunyu).

Kepadatan penduduk Kabupaten Bulungan adalah 8,55 jiwa/km2.

Kecamatan yang kepadatan penduduknya dibawah rata-rata adalah

Kecamatan Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas, Tanjung Palas Barat, dan

Sekatak.

Ditinjau berdasarkan komposisi penduduk menurut jenis

kelamin menunjukkan, bahwa jumlah penduduk laki‐laki masih lebih

banyak dibandingkan dengan perempuan, ini terlihat dari rasio jenis

kelamin. Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Bulungan adalah

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

17

115,06; ini berarti bahwa setiap 100 orang perempuan berbanding

sekitar 115 orang laki‐laki.

Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan.

Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan

seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Bagian dari tenaga

kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja.

Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2010 tersebut, jumlah angkatan

kerja di Kabupaten Bulungan pada tahun 2010 sebanyak 51.784

orang. Dengan rincian, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak

47.063 orang dan jumlah penduduk yang masih mencari pekerjaan

sebanyak 4.721 orang. Sedangkan jumlah penduduk bukan angkatan

kerja sebanyak 24.368 orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan ukuran

yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 tenaga

kerja. TPAK Kabupaten Bulungan pada tahun 2010 sebesar 68,00

persen. Menurut jenis kelamin, TPAK laki‐laki lebih besar dibandingkan

TPAK perempuan. TPAK laki‐laki sebesar 84,74 persen dan TPAK

perempuan sebesar 48,01 persen.

Lapangan pekerjaan yang tersedia dan menyerap tenaga kerja

atau dengan kata lain adalah bidang atau sektor berusaha masyarakat,

terbagi menjadi sembilan sektor lapangan pekerjaan yaitu: Pertanian;

Pertambangan dan Penggalian; Industri; Listrik Gas dan Air;

Konstruksi; Perdagangan; Transportasi dan Komunikasi; Lembaga

Keuangan; dan Jasa. Dari kesembilan sektor tersebut, pada tahun

2010 sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan di

Kabupaten Bulungan, mencapai 51,90 persen. Kemudian disusul

sektor industri sebesar 18,56 persen dan sektor perdagangan sebesar

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

18

12,12 persen. Sedangkan sektor yang persentasenya terkecil adalah

sektor lembaga keuangan yaitu sebesar 0,42 persen.

2.3.2. Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan pada dasarnya bertujuan

untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara

mudah, merata dan murah. Melalui peningkatan pelayanan kesehatan,

pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyediakan fasilitas

kesehatan dan tenaga kesehatan yang jumlahnya cukup memadai.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Dr. H.

Soemarno Sosroatmodjo, pada tahun 2010 jumlah fasilitas kesehatan

yang tersedia di wilayah Kabupaten Bulungan berupa: 12 buah

Puskesmas, 36 buah Puskesmas pembantu, 15 buah Puskesmas

keliling, 159 buah posyandu, 8 buah apotek, dan 4 buah toko obat.

Tenaga kesehatan berjumlah 52 orang tenaga medis yang terdiri dari

dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi. Sedangkan untuk

tenaga kesehatan yang lain terdiri atas 409 orang tenaga perawat dan

bidan, 25 orang tenaga farmasi, teknis medis 24 orang, 13 orang tenaga

gizi, 12 orang sanitasi dan 23 orang tenaga kesehatan masyarakat.

Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Bulungan pada tahun

2010 berjumlah 20.894 PUS atau mengalami peningkatan sebanyak

797 PUS dibandingkan tahun 2009. Banyaknya peserta KB aktif tahun

2010 sebesar 69,58 persen terhadap Pasangan Usia Subur merupakan

salah satu tolok ukur keberhasilan program KB di Kabupaten

Bulungan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akseptor KB

aktif terhadap PUS pada tahun ini mengalami kenaikan. Pada tahun

2010 ini bisa dilihat terjadi peningkatan jumlah peserta akseptor KB

aktif sebesar 14.538 peserta dibandingkan tahun lalu sebesar 13.392

peserta.Demikian juga dengan jumlah akseptor KB baru mengalami

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

19

peningkatan dari 2.381 akseptor pada tahun 2009 menjadi 2.400

akseptor pada tahun 2010. Ditinjau dari jenis alat kontrasepsi KB baru

yang dipakai, ternyata telah mengalami perubahan dari tahun 2007.

Alat kontrasepsi yang terbanyak dipakai pada tahun 2009 dimana pada

tahun ini alat kontrasepsi terbanyak yang dipakai masih menggunkan

alat kontrasepsi suntikan. Namun untuk peserta KB aktif tahun 2010

ini masih cenderung menggunakan pil. Alat kontrasepsi suntikan

dipakai akseptor KB baru sebesar 52,92 persen, diikuti alat kontrasepsi

pil sebesar 30,17 persen, 3,71 persen kondom dan IUD sebesar 2,83

persen. Berbeda dengan penggunaan akseptor KB aktif, alat

kontrasepsi pil masih tetap yang terbanyak digunakan masyarakat,

jumlahnya mencapai 43,06 persen dari 14.538 peserta pada tahun

2010.

2.3.3. Pendidikan

Pendidikan formal merupakan suatu proses pendidikan yang

berjenjang dari tingkat terendah adalah Taman Kanak‐kanak (TK) hingga

yang tertinggi di Perguruan Tinggi. Untuk menunjang keberhasilan

pembangunan di bidang pendidikan, pendidikan formal yang umumnya

diselenggarakan sekolah‐sekolah tidak hanya di bawah pembinaan

Kementerian Pendidikan Nasional (Mendiknas) saja, tetapi ada juga

yang di bawah pembinaan Instansi/Kementerian selain Mendiknas,

seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian

Sosial, Kementerian Pertanian, dan lainnya.

Jumlah sekolah dari tingkat Taman kanak-kanak, Sekolah

Dasar hingga Sekolah Menengah Umum dan Menengah Kejuruan pada

tahun 2010/2011 baik negeri maupun swasta terdiri dari TK 33 buah,

SD 130 buah; SMP 48 buah, SMU 16 buah, dan SMK 5 buah. Jumlah

ini sudah termasuk Madrasah Ibtidaiyah, dan Madrasah Tsanawiyah,

serta Madrasah Aliyah yang berada dibawah Kementerian Agama.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

20

Program pemerintah untuk meningkatkan taraf pendidikan dapat

dilihat dari meningkatnya jumlah sekolah yang tersebar di seluruh

10 kecamatan Kabupaten Bulungan. Jumlah sekolah pada tahun

2010/2011 untuk tingkat SD 126 buah sekolah dasar negeri, 4 buah

sekolah dasar swasta, dan sebuah sekolah luar biasa. Sedangkan pda

tingkat SMP tahun 2010/2011 terdapat 41 buah Sekolah Negeri dan 7

buah Sekolah Swasta. Pada tingkat SMU ada 9 buah sekolah negeri

dan 7 buah sekolah swasta. Untuk Tingkat SMK terdapat 5 buah

sekolah terdapat di Kecamatan Tanjung Selor dan sebuah sekolah di

Kecamatan Tanjung Palas Utara.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan diukur dari tingkat

kelulusan siswa yang mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dengan

menggunakan standar kelulusan sesuai ketentuan yang ditetapkan

Kementerian Pendidikan Nasional. Pada tahun ajaran 2010/2011 ini

tingkat kelulusan untuk tingkat SD meningkat dari tahun lalu,

sebanyak 98,94 persen siswa yang telah memenuhi standar kelulusan.

Dibandingkan dengan tahun ajaran yang lalu, tingkat kelulusan untuk

SMP juga meningkat dari 97,67 persen menjadi 99,51 persen.

Sedangkan tingkat kelulusan untuk SMU pada tahun ini mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 99,84 persen menjadi 75,17

persen pada tahun ajaran 2010/2011.

Perbandingan atau rasio antara guru dengan murid akan

menggambarkan beban yang harus dihadapi oleh seorang guru dalam

mengajar. Jumlah guru untuk jenjang pendidikan SD hingga SMU

pada tahun 2010 yaitu 2.377 orang sedangkan jumlah murid 27.020

orang sehingga perbandingan rata‐ratanya setiap guru mengajar 11

orang murid. Jika dilihat dari masing‐masing tingkat/jenjang

pendidikan, di tingkat SD setiap guru mengajar rata‐rata 12 orang

murid; di tingkat SMP rata‐rata 10 orang, dan tingkat SMU dan SMK

rata‐rata 9 orang murid.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

21

2.3.4. Kesejahteraan Sosial

Sejarah peradaban manusia mencatat bahwa kemiskinan

merupakan salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dan hingga

sekarang tetap menjadi masalah yang belum bisa dipecahkan.

Sebenarnya, di beberapa belahan dunia menunjukkan adanya gejala

kemiskinan dan pemiskinan yang semakin memburuk. Selain alasan

kemanusiaan dan alasan moral, ada banyak alasan untuk memerangi

kemiskinan. Misalnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (melalui

penyerapan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas), mendukung

proses demokratisasi, dan mengurangi tingkat konflik dalam masyarakat.

Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang mulai berlaku

sejak Januari 2001, pemerintah daerah (pemda) kini berwenang penuh

merancang dan melaksanakan kebijakan dan program pembangunan

sesuai dengan kebutuhannya. Dalam kewenangan otonomi daerah,

melekat pula kewenangan dan tanggungjawab untuk secara aktif dan

langsung mengupayakan pengentasan kemiskinan di daerah. Sebab,

salah satu tujuan otonomi daerah adalah untuk menciptakan sistem

pelayanan publik yang lebih baik, efektif dan efisien yang pada

akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan serta kemandirian

masyarakat.

Upaya penanggulangan kemiskinan tidak hanya semata-mata

menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, dalam era otonomi pemda

harus mengambil tanggungjawab yang lebih besar. Oleh karena itu,

pemerintah Kabupaten Bulungan sejalan dengan program pemerintah

pusat telah melaksanakan beberapa kegiatan yang berorientasi untuk

kesejahteraan penduduk miskin.

Beberapa program Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam

upaya mengentaskan kemiskinan, antara lain:

- Program bantuan SPP dan BP3 untuk seluruh siswa dari TK sampai

SMU di Kabupaten Bulungan;

- Program bantuan beasiswa pendidikan dari kalangan tidak mampu;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

22

- Program bantuan Beras Miskin (Raskin) untuk keluarga miskin;

- Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak

(PKPS - BBM) di bidang pendidikan, pangan dan kesehatan;

- Program Asuransi Kesehatan untuk Keluarga Miskin (Askes Gakin);

- Program pembangunan rumah layak huni bagi keluarga miskin;

- Program pembukaan daerah terisolir dengan pembangunan dan/atau

peningkatan jalan;

- Program bantuan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

(PLTS) bagi setiap keluarga di daerah yang belum terjangkau listrik.

2.3.5. Agama, Pemuda dan Olahraga serta Kebudayaan

1) Agama

Sasaran pembangunan Bidang Agama adalah meningkatkan

dan memantapkan kerukunan hidup umat beragama yang harmonis

dan telah berhasil dengan memuaskan, hal ini tercermin dari semakin

meningkatnya keimanan dan meningkatnya peran serta umat dalam

pembangunan, melalui pendidikan keagamaan baik formal maupun

informal, terutama pendidikan melalui lingkungan keluarga kemudian

dalam masyarakat dan secara formal melalui lembaga pendidikan yang

memadai sesuai dengan kebutuhan dan ajaran masing-masing agama.

Diupayakan pula agar prasarana/sarana yang diperlukan bagi

pembangunan kehidupan beragama terus bertambah, termasuk sarana

pendidikan agama pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan,

meliputi prasekolah yang pelaksanaannya sesuai dengan peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku.

2) Pemuda dan Olahraga

Orang tua, masyarakat, dan pemerintah secara bersama-sama

bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan pemuda

sebagai penerus nilai-nilai luhur budaya dan perjuangan bangsa serta

insan pembangunan. Pembinaan dan pengembangan pemuda diarahkan

agar dapat menjadi kader pemimpin yang berjiwa Pancasila, disiplin,

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

23

mandiri, tangguh, beretos kerja, peka dan memiliki idealisme yang

kuat, berwawasan kebangsaan yang luas, mampu mengatasi tantangan

dan rintangan, baik masa kini, maupun masa yang akan datang.

Dilandasi semangat kebangsaan dengan tetap memperhatikan nilai-

nilai sejarah, persatuan dan kesatuan sehingga dapat menumbuhkan

rasa tanggung jawab, kesetiakawanan serta kepeloporan dalam

membangun masa depan, berani dan rela berkorban dengan semangat

cinta tanah air.

Melalui organisasi kepemudaan peran serta pemuda dalam

pembangunan bangsa dapat lebih ditingkatkan, dikembangkan

semangat kepeloporan dan kemampuan serta kepribadiannya sesuai

dengan perkembangan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

sehingga diperoleh generasi yang cerdas, terampil, tangguh dan

bertanggung jawab serta penuh rasa pengabdian.

Dibidang politik Pemuda akan terus dibina dan ditempa agar

kesadaran politiknya terus meningkat yang dijiwai semangat Pancasila,

Demokratik dan Patriotik melalui berbagai program pendidikan dan

pelatihan serta penyuluhan terutama dibidang ideologi yaitu Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pembinaan dan pengembangan olah raga diarahkan pada

peningkatan kesehatan jasmani, mental rohani masyarakat agar

kualitas manusia Kabupaten Bulungan meningkat, serta dapat

membentuk watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi

serta peningkatan prestasi melalui gerakan memasyarakatkan olahraga

dan mengolahragakan masyarakat secara lebih meluas dan merata di

seluruh pelosok daerah untuk menciptakan iklim yang sehat yang

mendorong peran serta aktif masyarakat untuk meningkatkan prestasi

di bidang olahraga. Dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga perlu

dilaksanakan pembinaan dan pembibitan olahragawan sendiri, melalui

penelusuran dan pemantauan bakat pendidikan dan pelatihan

olahraga prestasi yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

24

teknologi secara lebih efektif dan efisien serta peningkatan kualitas

organisasi keolahragaan di seluruh wilayah kecamatan.

Perbaikan gizi olahragawan, penyempurnaan metode pelatihan,

dan penggunaan sarana olahraga dengan memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi secara tepat, akan meningkatkan prestasi.

Penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai termasuk

dilingkungan sekolah, mulai Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi,

demikian juga dilingkungan pekerjaan dan pemukiman akan mendorong

latihan olahraga. Peranan pemerintah maupun swasta serta masyarakat

perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar pembibitan olahragawan

dan pembinannya dapat lebih merata diseluruh pelosok daerah dan

mencakup seluruh umur.

Olahragawan, pelatih dan pembina yang berprestasi perlu mendapat

perhatian khusus dan penghargaan yang wajar untuk meningkatkan

semangat dan motivasi dalam memacu berprestasi yang lebih tinggi.

Khusus bagi olah ragawan yang berprestasi perlu ada penanganan

yang mendasar dan melembaga terutama untuk dapat memberikan

jaminan bagi masa depannya, agar mereka lebih bersemangat untuk

berprestasi.

3) Kebudayaan

Pengembangan dan pelestarian kebudayaan daerah perlu dilakukan

melalui peningkatan kemampuan masyarakat untuk pemahaman dan

pengamalan nilai budaya daerah yang luhur dan beradab, memperkaya

budaya dan perlu dihindari sikap feodal yang eksklusif serta pemahaman

kedaerahan yang sempit, dan pengaruh budaya asing yang bertentangan

dengan nilai budaya bangsa.

Pembaharuan dan perubahan struktur dan nilai budaya

masyarakat yang sesuai dengan jati diri bangsa serta kebutuhan

pembangunan terus digerakkan untuk lebih memantapkan landasan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

25

spiritual, modal dan etika pembangunan yang berdasarkan Pancasila.

Pembauran dalam rangka memantapkan perwujudan wawasan nusantara

merupakan proses pembudayaan bangsa yang harus dipacu kearah

yang positif dan harus dijiwai sikap mawas diri, tenggang rasa,

solidaritas sosial ekonomi serta tanggung jawab sosial yang tinggi

dalam upaya mewujudkan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat

dan mampu mencegah serta menghilangkan melebarnya kesenjangan

sosial ekonomi dan sikap eksklusif.

Dalam rangka pengembangan dan memperkaya khasanah

kebudayaan daerah pembinaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah

perlu terus ditingkatkan secara mantap dan lestari agar lebih mampu

menjadi sarana pengungkap cipta, rasa dan karsa secara tertib. Bahasa

Indonesia juga diupayakan lebih mampu menjadi bahasa ilmu

pengetahuan dan tehnologi, penulisan karya ilmiah dan sastra,

termasuk bacaan anak-anak yang berakar pada budaya bangsa,

sekaligus menciptakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Nilai, tradisi, seni dan peninggalan sejarah yang memberikan

corak khas kebudayaan daerah dan kebanggaan daerah perlu terus

digali, dipelihara serta dibina untuk memupuk semangat perjuangan

dan cinta tanah air. Dalam penyusunan tata ruang daerah harus

memperhatikan pelestarian bangunan dan benda yang mengandung

nilai sejarah.

Keindahan dan keunikan alam disuatu daerah akan semakin

atraktif bila disertai pagelaran seni budaya. Dengan demikian seni

budaya suatu daerah perlu dikembangkan dan dilestarikan dengan

harapan dapat meningkatkan daya tarik sektor Pariwisata, maupun

memperkaya nuansa khasanah seni dan budaya bangsa.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

26

Sehubungan dengan itu, Pengembangan Seni Budaya Birau

yang sudah sejak lama menjadi tradisi Masyarakat Daerah Kabupaten

Bulungan adalah salah satu komponen dari Kebudayaan Nasional.

2.3.6. Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Sosial Budaya

Pembangunan sebagai suatu proses yang berkesinambungan,

dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan liberalisme

perdagangan dan investasi. Globalisasi secara pasti akan memberikan

dampak dan mewarnai perkembangan ekonomi, politik, sosial dan

budaya suatu daerah. Aspek sosial, budaya dan hukum mengalami

transformasi dan reformasi menuju kepada suatu sistem baru yang

diharapkan akan lebih berkeadilan, handal dan berkelanjutan. Meskipun

transformasi dan reformasi telah menghasilkan berbagai perusahaan,

tetapi masih belum mencapai hasil yang memuaskan. Bahkan berbagai

langkah transformasi dan reformasi awal telah menghasilkan berbagai

implikasi rumit yang harus dan terus menuntut pemecahan masalah

yang lebih sistematis dan konsisten.

Ditinjau dari sudut peranan pemerintah daerah dalam kegiatan

pembangunan, maka masalah pelayanan pemerintah daerah bidang

sosial budaya perlu mendapat perhatian khusus. Agar dampak negatif

kegiatan pembangunan tidak muncul dan berkembang dalam kehidupan

masyarakat. Sehingga, tekanan atau protes dari masyarakat akibat

ketidak puasan kepada pemerintah dapat dikendalikan atau ditekan,

dengan menunjukkan keberhasilan pembangunan dan memenuhi

harapan masyarakat.

2.4. Prasarana dan Sarana Daerah

2.4.1. Transportasi dan Perhubungan

1) Transportasi Darat

Transportasi darat terutama didukung oleh tersedianya sarana

kendaraan bermotor. Ditinjau menurut jenis kendaraan yang tercatat

di Polres Bulungan terdapat mobil penumpang sebanyak 187 unit,

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

27

mobil beban barang sebanyak 170 unit, bus sebanyak 6 unit, dan

sepeda motor sebanyak 5.510 unit. Jumlah seluruh kendaraan

tersebut mengalami peningkatan sebesar 59,592% dibandingkan tahun

lalu.

Berdasarkan jenis kendaraannya, pada tahun 2010 mobil

penumpang yang terdaftar di polres Bulungan sebanyak 186 unit

berupa station wagon, sedangkan untuk mobil barang yang terdaftar

dengan jumlah paling banyak adalah kendaraan pick up sebanyak 100

unit.

Tingkat kecelakaan lalu lintas yang tercatat di Polres Bulungan

pada tahun 2010 sebanyak 44 kali dengan jumlah korban meninggal

sebanyak 19 orang. Jika dibandingkan dengan kasus kecelakaan tahun

lalu sebanyak 13 kasus, maka jumlah kecelakaan pada tahun ini

mengalami peningkatan yang cukup besar. Rata-rata kasus kecelakaan

terjadi 33 kali perbulan sepanjang tahun 2010, dengan jumlah korban

29 orang mengalami luka ringan, 7 orang luka berat, dan 19 orang

korban meninggal dunia. Kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan

lalu lintas diperkirakan sebesar 544,35 juta rupiah.

Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk

memperlancar kegiatan perekonomian. Semakin meningkat usaha

pembangunan menuntut pola peningkatan pembangunan jalan untuk

menghubungkan antar wilayah. Panjang jalan di wilayah Kabupaten

Bulungan pada tahun 2010 mencapai 840,18 Km termasuk dalam

kategori jalan kelas III C yang menjadi wewenang pemerintah

kabupaten. Panjang jalan kabupaten dirinci menurut jenis permukaan

adalah untuk permukaan yang diaspal 195,87 Km, permukaan kerikil

218,82 Km, dan permukaan tanah 425,841 Km. Perkembangan atau

pertambahan panjang jalan untuk semua jenis permukaan di daerah

ini tidak nyata selama kurun waktu 2005 – 2008 (Gambar 2.2).

Jika dilihat dari kondisi jalan pada tahun 2010, jalan yang

berada dalam kondisi baik sepanjang 240,29 Km, kondisi sedang

104,35 Km, kondisi rusak 159,31 Km, dan dalam kondisi rusak berat

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

28

sepanjang 96,57 Km. Panjang jalan katagori baik mempunyai

kecenderungan meningkat, tetapi sangat kecil. Sedangkan jalan yang

termasuk kategori sedang semakin menurun, dan sebaliknya justru

jalan yang rusak cenderung meningkat selama periode 2005 – 2008

(Gambar 2.3).

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

2005 2006 2007 2008

Pan

jan

g Ja

lan

(K

m)

Total

Aspal

Krikil

Tanah

Gambar 2.2. Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Bulungan

Berdasarkan Jenis Permukaannya.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

29

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2005 2006 2007 2008

Pan

jan

g Ja

lan

(K

m)

Total

Baik

Sedang

Rusak

R.Berat

Gambar 2.3. Perkembangan Panjang Jalan di kabupaten Bulungan

Berdasarkan Kondisinya.

2) Angkutan Laut dan Sungai

Selain angkutan darat, angkutan laut dan sungai mempunyai

peranan penting dalam hal transportasi di Kabupaten Bulungan. Hal

ini dikarenakan sebagian besar wilayah di Kabupaten Bulungan hanya

dapat ditempuh melalui sungai. Lalu lintas antar pulau tahun 2010

yang melalui pelabuhan Tanjung Selor meliputi kapal tambat sebanyak

8.939 buah dengan jumlah penumpang naik sebanyak 119.152 orang;

mengalami penurunan sebanyak 0,45% dibandingkan dengan tahun

2000 yang berjumlah 118.617 orang. Sedangkan penumpang yang

turun tercatat sebanyak 113.172 orang.

Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Selor juga

mengalami penurunan. Arus bongkar barang pada tahun 2009

sebanyak 68.880.336 ton/m3 naik menjadi 69.884.339 ton/m3 pada

tahun 2010. Sedangkan untuk arus bongkar kendaraan roda dua

mengalami penurunan sebesar 12,43% bilamana dibandingkan dengan

tahun 2009. Untuk arus muat barang pada pelabuhan Tanjung Selor

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

30

pada tahun 2010 sebanyak 681,69 ton/m3, sedangkan untuk arus muat

kendaraan roda dua sebanyak 65 unit.

1) Angkutan Udara

Sektor perhubungan udara mempunyai peran penting dalam

melaksanakan mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat lain

dalam waktu singkat, dan juga merupakan salah satu sektor yang

terkait erat dengan sektor pariwisata dalam mendukung perjalanan

wisatawan ke suatu tempat tujuan wisata.

Angkutan udara di Kabupaten Bulungan dapat digambarkan

melalui arus penerbangan dari bandara Tanjung Harapan yang terletak

di Tanjung Selor. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, arus lalu lintas

angkutan udara di Bandara Tanjung Harapan mengalami penurunan.

Hal ini dikarenakan hanya satu maskapai penerbangan yang

beroperasi di bandara Tanjung Harapan.

Arus lalu lintas angkutan udara meliputi keberangkatan, tahun

2010 sebanyak 200 penerbangan. Arus penumpang selama tahun 2010

berangkat 917 orang dan datang sebanyak 1.562 orang, untuk barang

yang dibongkar sebanyak 6.928 kg dan muat 11.324 kg. Sedangkan

untuk bagasi, bongkar sebanyak 4.868 kg dan muat sebanyak 28.261

kg.

2.4.2. Pos dan Telekomunikasi

Dalam menyongsong era globalisasi sekarang ini, sektor Pos dan

Telekomunikasi sangat diperlukan dalam memperlancar arus berita,

informasi, dan data. Telepon sebagai salah satu sarana telekomunikasi

memiliki arti penting bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan jumlah pelanggan maupun jumlah sarana telekomunikasi

lainnya setiap tahun dengan jumlah pelanggan sebanyak 21.237 pada

tahun 2010.

Pengiriman surat dan pos paket di Kantor Pos Tanjung Selor

pada tahun 2010 mengalami penurun bila dibandingkan tahun

sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengiriman surat dan pos

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

31

paket tahun 2009 sebanyak 14.164 menjadi 13.442 pada tahun 2010

yang terdiri dari 4.493 surat biasa, 7.855 surat kilat, dan 1.009 pos

paket.

2.4.3. Perhotelan

Saat ini sektor pariwisata merupakan salah satu sektor

primadona penghasil devisa negara, selain itu juga diharapkan padat

karya, yakni merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja

dan lebih jauh diharapkan berperan dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Perkembangan jumlah hotel pada tahun 2010, meningkat

dibangdingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 22 unitmenjadi 23

unit. Jumlah kamar sebanyak 385 buah dan tempat tidur 616 buah.

Pada tahun 2010 Kabupaten Bulungan memiliki beberapa obyek wisata

dengan klasifikasi wisata alam 21 buah, budaya 1 buah, buatan 2

buah, peninggalan sejarah dan purbakala 17 buah, museum 1 buah,

Art gallery 4 buah, upacara adat 2 buah, taman hutan raya/taman

hutan industri 1 buah, taman buru 1 buah, taman wisata alam 21

buah dan taman wisata laut 1 buah.

2.4.4. Air Bersih

Ketersediaan air bersih yang sehat sangat dibutuhkan masyarakat.

Jumlah perusahaan air minum dan cabangnya di Kabupaten Bulungan

sebanyak 6 unit dengan status milik pemerintah daerah. Kapasitas air

minum baik potensial maupun efektif pada tahun 2010 ini mengalami

peningkatan, begitu juga dengan jumlah pelanggan, produksi air

minum serta banyaknya air minum yang disalurkan.

Kapasitas produksi air minum yang disalurkan pada tahun

2010 sebesar 185 liter/detik untuk kapasitas produksi potensial dan

102,97 liter/detik untuk kapasitas produksi efektif. Seiring dengan

semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bersih dan sehat,

jumlah air minum yang disalurkan kepada pelanggan pada tahun 2010

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

32

ini sebanyak 2,057 juta meter kubik dengan jumlah pelanggan

sebanyak 6.244 pelanggan.

Pemakaian air minum oleh pelanggan rumah tangga pada tahun

2010 mencapai 1.758.331 m3 yang disalurkan pada 5.423 pelanggan

rumah tangga. Pemakaian air minum oleh Hotel/Objek Wisata, Toko,

Industri, Perusahaan sebesar 254.224 m3 dan Badan Sosial, Rumah

Sakit, Rumah Ibadah sebesar 44.568 m3.

2.4.5. Listrik

Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Bulungan

dipenuhi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sementara sebagian

lagi disuplai secara swasembada oleh masyarakat dan pemerintah

daerah. Pada tahun 2010, total daya terpasang sebanyak 14.742 KW

dengan tenaga listrik yang diproduksi 43.508.723 KWH. Sedangkan

daya listrik yang terjual sebanyak 42.313.188 KWH. Jika dibandingkan

dengan tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 11,71 persen.

Tenaga listrik yang terjual untuk tahun 2010, sebagian besar

digunakan untuk pelanggan rumah tangga sebanyak 25,783 juta KWH.

Sedangkan untuk kategori pelanggan usaha menggunakan listrik

sebanyak 6,663 juta KWH, pelanggan industri sebanyak 2,771 juta

KWH, pelanggan sosial sebanyak 2,021 juta KWH, dan pelanggan

publik sebanyak 5,072 juta KWH.

2.5. Pemerintahan Umum

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 13 Tahun

2002 tentang Pembentukan Kecamatan Tanjung Palas Barat, Tanjung

Palas Utara, Tanjung Palas Timur, Tanjung Selor, Tanjung Palas

Tengah, Sesayap Hilir, Tana Lia dan Kecamatan Peso Hilir dalam

Wilayah Kabupaten Bulungan yang ditetapkan tanggal 15 Agustus

2002 maka Kabupaten Bulungan terdiri atas 13 kecamatan. Tetapi

dengan adanya UU Nomor 34 Tahun 2007 tentang pembentukan

Kabupaten Tana Tidung, maka wilayah administrasi Kabupaten

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

33

Bulungan menyusut menjadi sepuluh kecamatan, yaitu: Kecamatan

Peso, Kecamatan Peso Ilir, Kecamatan Tanjung Palas, Kecamatan

Tanjung Palas Barat, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kecamatan

Tanjung Palas timur, Kecamatan Tanjung Selor, Kecamatan Tanjung

Palas Tengah, Kecamatan Sekatak, dan Kecamatan Bunyu.

DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah, sebagaimana

juga DPR yang ada di pusat, merupakan mitra kerja bagi eksekutif/

pemerintah di daerah dalam rangka terselenggaranya proses

pemerintahan dan pembangunan. Pada tahun 2010 DPRD Kabupaten

Bulungan terbagi menjadi empat fraksi yaitu fraksi Partai Demokrat,

fraksi Partai Golongan Karya, fraksi Benuanta dan fraksi Demokrasi.

Sedangkan untuk keanggotaan di DPRD Kabupaten Bulungan masih

sama seperti tahun sebelumnya, didominasi oleh laki‐laki. Hal ini

terlihat dari keseluruhan anggota yang berjumlah 21 orang, 84,16

persennya terdiri dari laki‐laki, sedangkan perempuan hanya sebesar

16 persen atau berjumlah 4 orang.

Proyek pembangunan desa bertujuan untuk pemerataan

pembangunan di pedesaan. Proyek pembangunan desa yang ada pada

tahun 2010 dilaksanakan melalui bantuan desa. Adapun proyek-

proyek pembangunan desa tersebut digunakan untuk kegiatan PPMD

(Proyek Pembangunan Masyarakat Desa), kegiatan PNPM‐PPK, dan

kegiatan PPK (Proyek Pengembangan Kecamatan). Dari proyek

pembangunan desa tersebut masing‐masing kegiatan terbagi menjadi

beberapa proyek prasarana pembangunan desa antara lain proyek

prasarana perhubungan, prasarana pemasaran, prasarana sosial, dan

prasarana ekonomi.

Sumber biaya dari proyek pembangunan desa ini antara lain

bersumber dari swadaya dan APBD II. Dilihat dari besarnya biaya yang

dikeluarkan, maka proyek pembangunan desa untuk kegiatan PPMD

merupakan proyek yang membutuhkan biaya terbesar dibandingkan

dengan proyek lainnya.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

34

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) 2010-2015 Kabupaten Bulungan membutuhkan arah kebijakan

keuangan daerah yang sesuai dengan prinsip otonomi daerah.

Pengaturan sumberdaya nasional dengan prinsip ini telah memberikan

kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bulungan secara

berkeadilan dan bermanfaat, menuju masyarakat madani dengan

berlandaskan pada prinsip-prinsip transparansi, partisipasi, dan

akuntabilitas.

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 merupakan

subsistem keuangan negara sebagai konsekuensi pembagian tugas

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Pemberian sumber

keuangan negara kepada Pemerintah Daerah, dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi, didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah

Pusat kepada Pemerintah Daerah. Pembagian keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan sistem yang

menyeluruh mengenai pendanaan dalam pelaksanaan desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang dilakukan secara

proprosional, demokratis, adil dan transparan dengan memperhatikan

potensi, kondisi dan kebutuhan daerah.

Pemerintah pada hakekatnya mengemban tiga fungsi utama, yaitu

fungsi distribusi, fungsi stabilisasi, dan fungsi alokasi. Fungsi distribusi

dan fungsi stabilisasi dilaksanakan oleh pemerintah Pusat, sedangkan

fungsi alokasi oleh pemerintah Daerah, yang lebih mengetahui

kebutuhan, kondisi dan situasi masyarakat setempat. Pendanaan

untuk pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut diatas menganut prinsip

Money follows Function, yang mengandung makna bahwa pendanaan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

35

mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan tanggung

jawab masing-masing tingkat pemerintahan. Lebih dalam lagi maknanya

adalah bahwa pengeluaran (belanja daerah) harus berdasarkan kepada

program dan kegiatan yang benar-benar dibutuhkan untuk mewujudkan

visi dan misi yang telah disepakati dalam musrenbang dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bulungan.

Agar pendanaan penyelenggaraan pemerintahan dapat terlaksana

secara efisien dan efektif serta untuk mencegah tumpang tindih ataupun

tidak tersedianya pendanaan pada suatu bidang pemerintahan, maka

diatur pendanaan penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dibiayai dari APBD, sedangkan penyelenggaraan

Pusat dibiayai dari APBN, baik dalam hal kewenangan pusat yang

didekosentrasikan kepada Gubernur ataupun yang ditugaskan kepada

Pemerintah Daerah dalam rangka tugas pembantuan.

Selain itu, agar keuangan Pemerintah Kabupaten Bulungan dapat

dikelola dengan baik, maka perlu dilakukan perencanaan keuangan,

upaya penggalian potensi pendapatan, melakukan efisiensi belanja,

serta mengembangkan sumber pembiayaan.

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bulungan dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)

Nomor 13 Tahun 2006 jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta peraturan perundang-

undangan lain yang terkait.

Beberapa prinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran

daerah perlu dilaksanakan secara konsisten, yang antara lain adalah

sebagai berikut:

1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang

terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

36

pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan

batas tertinggi pengeluaran belanja.

2) Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian

penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak

dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau

tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD.

3) Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun

anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD

dan dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah.

Aspek penting lain yang perlu dilaksanakan dalam penyusunan

anggaran adalah penyelarasan kebijakan (policy), perencanaan

(planning) dengan penganggaran (budget) antara pemerintah pusat

dengan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

Bulungan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan selama

periode tahun 2005–2010, kecuali pada tahun 2009 terjadi penurunan

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.1. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005 – 2010 (Dalam 000 Rp)

Sumber: Kabupaten Bulungan Dalam Angka, 2011 * Dinas Pendapatan Kabupaten Bulungan

Tahun JUMLAH

2005 664.729.399,00

2006 915.776.944,00

2007 947.905.315,44

2008 1.169.154.727,43

2009 977.215.521,41

2010 1.012.848.509,27

TOTAL 5.687.630.416,54

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

37

Sumber penerimaan APBD Kabupaten Bulungan yang

terbesar terutama berasal dari dana perimbangan, kemudian

diikuti dengan sisa lebih perhitungan anggaran tahun

sebelumnya, lain-lain penerimaan yang sah serta yang terkecil

adalah bersumber dari pendapatan asli daerah.

3.1. Arah Pendapatan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Sebelum menentukan arah pengelolaan pendapatan daerah,

analisis terhadap sisi penerimaan selama 5 (lima) terakhir perlu

dilakukan. Penerimaan daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005–2010

dalam pelaksanaan desentralisasi, terdiri atas pendapatan daerah yang

bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan,

lain-lain pendapatan daerah yang sah, sebagaimana dapat dilihat pada

Tabel 3.2. dan Gambar 3.1.

Tabel 3.2. Total dan Komposisi Pendapatan Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005 – 2010 (Dalam 000 Rp)

Sumber: Kabupaten Bulungan Dalam Angka, 2011 * Dinas Pendapatan Kabupaten Bulungan

Berdasarkan sumber pendapatan daerah yang dikemukakan pada

tabel dan gambar diatas, sangat jelas dana perimbangan keuangan

relatif jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sumber-sumber

lainnya. Dengan perkataan lain, sumber dana untuk tugas rutin

Tahun

PENDAPATAN DAERAH

JUMLAH PAD

DANA PERIMBANGAN

LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

2005 22.912.353,00 617.049.989,00 24.767.057,00 664.729.399,00

2006 40.696.889,00 808.703.437,00 66.376.618,00 915.776.944,00

2007 42.087.309,60 752.250.014,55 153.567.991,29 947.905.315,44

2008 64.205.716,28 913.325.878,15 191.623.133,00 1.169.154.727,43

2009 82.542.591,67 704.658.598,83 190.014.330,90 977.215.521,41

2010 94.428..071,66 811.281.619,11 107.138.818,50 1.012.848.509,27

TOTAL 346.872.931,21 4.607.269.536,64 733.487.948,69 5.687.630.416,54

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

38

pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Bulungan

sangat tergantung dengan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat.

5%81%

14%PAD

DANA PERIMBANGAN

LAIN-LAINPENDAPATAN DAERAHYANG SAH

Gambar 3.1. Total dan Komposisi Pendapatan Daerah Kabupaten

Bulungan Tahun 2005 – 2010 (Dalam 000 Rp).

Selama Tahun Anggaran 2005 – 2009, Penerimaan Daerah yang

berasal dari Pendapatan Asli Daerah dan Lain-Lain Pendapatan Daerah

Yang Syah hanya sebesar Rp 346.872.931.210,00 (5%) dan

Rp 733.487.948.690,00 (14%) yang jumlah keduanya sebesar 19% dari

total Pendapatan Daerah Kabupaten Bulungan selama periode

tersebut. Selebihnya sebesar Rp 4.607.269.536.640,00 atau 81%

adalah berasal dari Dana Perimbangan, sehingga upaya untuk

meningkatkan kemandirian daerah dalam pembangunan akan

mendapat kendala apabila kondisi tersebut terus berlangsung.

Langkah antisipasi apabila suatu saat nanti dana perimbangan

semakin kecil bahkan tidak ada lagi, Pemerintah Daerah Kabupaten

Bulungan terus berupaya untuk menciptakan kemandirian daerah

melalui peningkatan kemampuan daerah baik dalam segi keuangan

maupun dalam segi manajemen pemerintahan. Dari sisi keuangan,

upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

39

pembiayaan pembangunan daerah merupakan langkah strategis di

bidang keuangan daerah.

3.1.1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pemerintah Kabupaten Bulungan terus berupaya untuk

meningkatkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah,

terutama peningkatan pendapat asli daerah melalui penggalian

sumber-sumber penerimaan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

obyek pendapatan yang ada dengan memperhatikan ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku.

Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang

bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah, yang merupakan keleluasaan daerah

dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai

perwujudan asas desentralisasi.

Dalam pelaksanaan pembangunan jangka menengah terus

digalakkan peningkatan kemampuan obyek-obyek sumber pendapatan

daerah dengan menambah jenis dan cakupan pungutan retribusi

daerah serta mengintensifkan pungutan pajak daerah. Kedua jenis

penerimaan ini merupakan komponen utama pendapatan daerah. Oleh

karenanya perlu peningkatan sarana-sarana pelayanan yang berfungsi

disamping mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat, juga menjadi

obyek penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebagai pungutan retribusi

daerah.

Beberapa upaya yang berkaitan dengan usaha peningkatan

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bulungan dalam 5 (lima) tahun ke

depan, antara lain:

1) Penerimaan Pajak Daerah

Menurut Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang

perubahan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang pajak

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

40

daerah dan retribusi daerah jo Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun

2001 tentang Pajak Daerah. Kabupaten/Kota mempunyai kewenangan

untuk memungut 7 (tujuh) jenis pajak daerah, yaitu pajak hotel, pajak

restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak

pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C dan pajak

parkir.

Berdasarkan realisasi penerimaan pajak daerah Kabupaten

Bulungan Tahun 2006 – 2008, penerimaan pajak daerah mengalami

peningkatan, walaupun masih kecil jika dibandingkan potensi yang ada

dan yang masih bisa dikembangkan. Penerimaan pajak daerah pada

tahun 2006 tercatat sebesar Rp2.066.765.000,00 dan mengalami

peningkatan pada tahun 2007 sebesar Rp2.903.453.645,51 atau naik

41%. Selanjutnya mengalami peningkatan kembali pada tahun 2008

menjadi Rp3.104.935.880,00 atau naik 7%. Pada tahun 2009 turun

menjadi Rp2.781.359.635,20 dan meningkat kembali menjadi sebesar

Rp2.900.351.800,84 pada tahun 2010.

Memperhatikan realisasi keseluruhan pajak daerah Kabupaten

Bulungan, berpotensi untuk lebih ditingkatkan, mengingat masih

banyak lagi obyek pajak yang belum tergali secara optimal karena

kurangnya dukungan dari dinas instansi teknis yang terkait, serta

kurangnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibaannya.

Upaya peningkatan dapat dimulai dari pengindentifikasian

seluruh obyek masing-masing jenis pajak dengan melakukan penelitian

yang intensif ditempat-tempat dimana obyek pajak berada. Atas dasar

identifikasi obyek tersebut kemudian dapat dihitung potensi masing-

masing pajak secara lebih akurat. Demikian pula penetapan jumlah

wajib pajak dapat dilakukan secara lebih akurat dan dibarengi dengan

penyuluhan yang intensif dan penegakkan sanksi bagi yang melanggar

ketentuan pajak daerah serta peng-administrasian yang baik, maka

penerimaan dari sektor pajak ini dapat lebih ditingkatkan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

41

Optimalisasi pendapatan asli daerah melalui intensifikasi pajak

yang dapat dilakukan antara lain :

(1) Pajak reklame, melalui updating jumlah perusahaan dan

pengukuran di lapangan bagi papan nama/reklame dan

menghitung/menyesuaikan kembali besaran kewajiban

membayar pajak reklame kepada pemerintah daerah;

(2) Pajak penerangan jalan, dengan cara memasukkan penggunaan

listrik non PLN (perorangan maupun listrik perusahaan)

menjadi objek pajak penerangan jalan umum (PPJU);

(3) Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan

C, potensi ini dapat ditingkatkan melalui inventarisasi

potensi bahan galian golongan C seperti pasir, batu koral,

andesit, batu gunung, tanah uruk, lempung dan pasir

kuarsa terutama yang terkait dengan pelaksanaan proyek

daerah. Kemudian dilakukan promosi bagi investor yang

bersedia mengelolanya, terutama untuk menunjang kebutuhan

program pengembangan infrastruktur yang semakin meningkat

di masa depan.

(4) Pajak pendaftaran perusahaan, masih dapat dioptimalkan

dengan cara mengenakan ketentuan pendaftaran ulang

perusahaan bagi perusahaan yang melakukan kegiatan di

Kabupaten Bulungan, baik bagi perusahaan yang berstatus

kantor pusat, kantor induk, kantor cabang maupun kantor

perwakilan.

2) Penerimaan Retribusi Daerah

Selain dari pajak daerah, potensi penerimaan Kabupaten

Bulungan juga berasal Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang

perubahan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah jo Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun

2001 tentang Retribusi Daerah, dimana terdapat berbagai jenis

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

42

retribusi daerah yang dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan memiliki peluang yang cukup

besar untuk meningkatkan pendapatan dari retribusi, sesuai dengan

upaya-upaya peningkatan pelayanan masyarakat yang ditempuh

daerah, mengingat retribusi daerah berakar pada pelayanan yang

diberikan Pemerintah Daerah kepada masyarakat.

Berdasarkan realisasi penerimaan retribusi daerah Kabupaten

Bulungan periode tahun 2006 – 2010, trend penerimaan retribusi

mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2006 tercatat sebesar

Rp4.395.488.000,00 dan meningkat 210% pada tahun 2007 atau

sebesar Rp13.637.412.033,00 dan selanjutnya naik 10% pada tahun

2008 atau sebesar Rp14.998.004.830,00 meningkat lagi pada tahun

2009 menjadi sebesar Rp19.872.424.154,02 dan terus meningkat lagi

pada tahun 2010 menjadi Rp25.446.172.316,00

Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, kreatifitas untuk

memperluas cakupan pungutan pada jenis-jenis retribusi lainnya perlu

dilakukan, disamping intensifikasi pemungutan terhadap retribusi

yang ada. Salah satu retribusi yang sangat potensial dan perlu

mendapat perhatian yang serius dari instansi yang menangani adalah

retribusi ijin usaha perikanan. Selama ini lokasi tambak yang dikelola

berada di wilayah Kabupaten Bulungan, akan tetapi retribusi yang

lebih besar dipungut oleh Kota Tarakan, mengingat pemilik maupun

perusahaan pertambakan tersebut berada di Tarakan. Sehingga apabila

ada upaya serius untuk menggali retribusi dari sektor ini, tentu dapat

memberikan masukan yang cukup besar bagi Pendapatan Asli Daerah.

Optimalisasi pendapatan asli daerah melalui intensifikasi

retribusi, yang dapat digali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Bulungan dimasa mendatang, antara lain :

(1) Retribusi persampahan/kebersihan, masih dapat dioptimalkan

dengan cara memperbaiki sistem penarikannya, yaitu melalui

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

43

pembayaran rekening listrik atau air bersih yang besarannya

disesuaikan;

(2) Retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan sipil

dapat ditingkatkan melalui penyuluhan-penyuluhan kepada

masyarakat sampai ke level desa;

(3) Retribusi parkir di tepi jalan umum, objek ini dapat

dioptimalkan dengan cara menginventarisir seluruh jumlah

kendaraan bermotor (roda 4 dan roda 2) dan mengenakan

retribusi parkir pada saat pengurusan/pembaharuan STNK

yang diimbangi dengan peningkatan fasilitas parkir;

(4) Retribusi pelayanan pelabuhan dan bandar udara,

mengoptimalkannya dengan peningkatan fasilitas pelabuhan

beserta sarana dan prasarananya;

(5) Retribusi pemakaian kekayaan daerah, dapat dioptimalkan

melalui peningkatan harga/tarif yang wajar bagi pemakaian

kekayaan daerah, seperti sewa gedung milik pemerintah,

tanah, rumah dinas, petak kios pasar, kendaraan dan alat

berat;

(6) Retribusi IMB, melalui peninjauan lapangan untuk updating

ulang bangunan dan penggunaannya (tempat tinggal, usaha

pertokoan, kantor perusahaan, dan usaha lainnya),

bekerjasama dengan pihak PLN/PDAM untuk menjadikan

IMB sebagai salah satu syarat dalam pemasangan listrik dan

instalasi air bersih serta melakukan sosialisasi perda tentang

kewajiban memiliki IMB.

Selain itu, optimalisasi pendapatan asli daerah melalui

ekstensifikasi retribusi daerah yang merupakan alternatif penerimaan

di masa depan dapat dilakukan, namun perlu diimbangi dengan

sosialisasi secara intensif, penyediaan payung hukum dan peningkatan

pelayanan kepada masyarakat:

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

44

(1) Retribusi rumah potong hewan (RPH), dapat dipungut

apabila kegiatan pemotongan hewan dapat terpusat di RPH

dan bangunan yang sudah ada dapat berfungsi secara

maksimal;

(2) Retribusi tempat pelelangan ikan (TPI), dapat dipungut

apabila bangunannya sudah ada;

(3) Retribusi hasil hutan bukan kayu/hasil hutan ikutan

(HHBK), potensi untuk pos ini cukup besar di Kabupaten

Bulungan seperti contohnya sarang burung, mengingat

HHBK khususnya tarif dari Dirjen PH sudah dihapus;

(4) Retribusi tempat rekreasi dan sarana olah raga, dengan

tetap meningkatkan fasilitas sarana yang ada.

(5) Retribusi pengujian kendaraan bermotor, dapat dipungut

dengan memanfaatkan bangunan yang sudah tersedia.

(6) Perlu meninjau kembali produk-produk hukum yang telah

ada dan tidak relevan dengan kondisi sekarang.

3) Penerimaan BUMD.

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bulungan yang

berasal dari BUMD dikontribusi oleh pendapatan dari Bank

Pembangunan Daerah (BPD), Perusahaan Daerah Air minum (PDAM)

dan Perusahaan Daerah Berdikari. Sedangkan kontribusi dari

kemitraan usaha antara Pemerintah Kabupaten Bulungan dengan

swasta dalam pendirian perusahaan Cold Storage belum ada,

mengingat sampai saat ini belum beroperasional. Berdasarkan realisasi

penerimaan bagian laba BUMD dalam periode 2006–2010, bagian laba

BUMD mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada

tahun 2006 tercatat penerimaan sebesar Rp6.087.666.000,00 dan

meningkat 68% atau sebesar Rp10.253.317.624,97 pada tahun 2007.

Selanjutnya meningkat lagi 16% atau sebesar Rp11.910.451.380,00

pada tahun 2008. Pada tahun 2009 meningkat menjadi

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

45

Rp19.944.455.806,41 namun menurun pada tahun 2010 menjadi

sebesar Rp17.420.473.776,76

Berdasarkan kenyataan menunjukkan bahwa PDAM dan Perusda

Berdikari belum memberikan kontribusi yang optimal terhadap PAD

Kabupaten Bulungan dan sumber pendapatan dari BUMD yang

terbesar hanya diperoleh dari bagian laba/deviden BPD Kalimantan

Timur, dimana Kabupaten Bulungan mempunyai andil penyertaan

modal didalamnya yang setiap tahun semakin besar.

Upaya peningkatan potensi penerimaan dari PDAM sangatlah

memungkinkan, karena jumlah pelanggan cukup besar dan bertambah

setiap tahun, asalkan beroperasi lebih efisien dengan menerapkan

prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan komersial. Dengan cara itu

terbuka kemungkinan dilakukannya kerjasama dengan pihak swasta

agar PDAM dapat dikelola lebih profesional. Selain itu, keberadaan

swasta dapat digunakan untuk menutup kelemahan yang dihadapi

PDAM selama ini, khususnya dalam penyediaan modal yang

dibutuhkan bagi investasi dan perluasan jaringan.

Perlu diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja

PDAM dimasa mendatang, antara lain :

(1) Melakukan audit secara berkala terhadap kinerja PDAM;

(2) Restrukturisasi dan rasionalisasi organisasi PDAM;

(3) Penyesuaian tarif dasar dengan mempertimbangkan

kemampuan pelanggan;

(4) Penertiban kebocoran/kerusakan pipa;

(5) Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan pengawasan;

(6) Wajib melaporkan perkembangan perusahaan secara berkala.

Dengan upaya itu, diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas

PDAM, sekurang-kurangnya pada tahap pertama menghilangkan subsidi

PDAM yang cukup memberatkan Pemerintah Daerah selama ini.

Demikian juga halnya dengan Perusda Berdikari, perlu

pembenahan seperti halnya PDAM, sehingga kedepannya BUMD dapat

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

46

berperan sebagai ujung tombak dalam memberikan kontribusi

terhadap PAD dan tidak membebani Pemerintah Daerah.

4) Peningkatan Potensi Sumber Pendapatan Lain-Lain.

Berdasarkan realisasi penerimaan Lain-Lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah periode 2006 – 2010 telah mengalami kenaikan

penerimaan yang signifikan, dimana pada tahun 2006 tercatat realisasi

penerimaan sebesar Rp13.690.214.457,00 dan meningkat pada tahun

2007 sebesar 111% atau senilai Rp28.930.538.327,89 Tahun 2008

naik lagi sebesar 18% atau senilai Rp34.192.324.190,00. Terus

meningkat pada Tahun 2009 menjadi sebesar Rp39.989.352.083,00

dan menjadi sebesar Rp48.661.073.770,62 pada tahun 2010.

Sumber pendapatan lain-lain juga memiliki potensi untuk

ditingkatkan, antara lain adalah penerimaan dari penyewaan asset

Pemerintah Daerah dan penerimaan-penerimaan lain yang tidak

termasuk dalam penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah.

Potensi tersebut yang masih bisa ditingkatkan antara lain

penggemukan sapi, hasil kebun percontohan, dan penjualan besi tua.

Potensi Penerimaan dari sumber-sumber tersebut di masa yang

akan datang tergantung dari komitmen dan kemampuan Pemerintah

Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Semakin

mampu Pemerintah Daerah memberikan pelayanan yang baik kepada

masyarakat, maka makin besar pula kemungkinan memperoleh

pendapatan daerah dari sumber ini.

3.1.2. Peningkatan Dana Perimbangan

Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang

bersumber dari APBN yang terdiri atas Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi

Umum, dana Alokasi khusus. Dana perimbangan selain dimaksudkan

untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mendanai kewenangannya,

juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan

pemerintahan antara Pusat dan Daerah serta untuk mengurangi

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

47

kesenjangan pemerintah antar daerah. Ketiga komponen dana

perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari pemerintah serta

merupakan satu kesatuan yang utuh.

Dana Bagi Hasil merupakan dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan

angka persentase tertentu, dan dana reboisasi yang semula termasuk

bagian Dana Alokasi Khusus, dialihkan menjadi Dana Bagi Hasil.

Dana Alokasi umum bertujuan untuk pemerataan kemampuan

keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi

ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah melalui penerapan

formula yang mempertimbangkan kebutuhan fiskal dan kapasitas

fiskal (potensi daerah). Sedangkan dana Alokasi Khusus dimaksudkan

untuk membantu membiayai kegitan-kegiatan khusus di daerah

tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas

nasional, khususnya membiayai kebutuhan sarana dan prasarana

pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standarisasi

tertentu dan untuk mendorong percepatan pembangunan derah.

Berdasarkan realisasi peneriman dana perimbangan Kabupaten

Bulungan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp808.703.437.000,00 dan

mengalami penurunan sebesar 7% pada tahun 2007 atau sebesar

Rp752.250.014.548,00. Selanjutnya naik lagi pada tahun 2008 sebesar

21% atau sebesar Rp913.325.878.150,00. Pada tahun 2009 menurun

dibnadingkan tahun sebelumnya menjadi hanya sebesar

Rp704.658.598.836,00 dan meningkat kembali pada tahun 2010

menjadi Rp811.281.619.107,00. Sedangkan bila melihat urutannya,

sumber penerimaan dana perimbangan yang terbesar terutama berasal

dari bagi hasil bukan pajak, diikuti oleh dana alokasi umum, bagi hasil

pajak, dana alokasi khusus, penerimaan dari propinsi dan penerimaan

lainnya.

Mencermati hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bulungan

perlu memikirkan strategi baru dalam upaya mencari dana lainnya

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

48

sebagai sumber pembiayaan pembangunan, sebagai langkah antisipasi

apabila suatu ketika dana perimbangan semakin kecil atau bahkan

tidak ada lagi. Mengingat dana perimbangan, khususnya dana bagi

hasil itu sendiri terutama bersumber dari hasil kekayaan alam yang

tidak dapat diperbaharui, sehingga semakin lama akan semakin

berkurang.

Berdasarkan kondisi diatas, Pemerintah Kabupaten Bulungan

dituntut untuk memikirkan semenjak sekarang untuk menanggulangi

kekurangan/kehilangan pendapatan yang sangat besar dari dana

perimbangan tersebut di masa mendatang. Sehingga pada saat bagi

hasil sumber daya alam telah hilang, maka kekurangan/kehilangan

tersebut dapat tergantikan oleh sumber-sumber pendapatan yang baru

(ekstensifikasi pendapatan) maupun peningkatan pendapatan yang

sudah ada (intensifikasi pendapatan).

Sebaliknya, dana perimbangan Kabupaten Bulungan masih

memungkinkan untuk ditingkatkan, terutama yang berasal dari dana

bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam). Selama ini Kabupaten

Bulungan yang merupakan daerah penghasil migas menerima dana

yang sama dengan daerah bukan penghasil migas lainnya di

Kalimantan Timur. Diharapkan kedepannya, pembagian dana ini dapat

lebih proporsional serta lebih adil berdasarkan data dan fakta di

lapangan, sehingga membutuhkan perjuangan yang lebih keras dan

terus menerus oleh Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat.

5.1.3. Alternatif Sumber Pembiayaan Pembangunan Daerah

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah di era reformasi ini,

diharapkan dapat menjadi spirit bagi Pemerintah Daerah untuk aktif

dan membenahi diri dengan melaksanakan pembangunan, baik

pembangunan fisik maupun sumber daya manusia.

Dalam melaksanakan pembangunan tersebut tentunya

membutuhkan dana pembangunan yang tidak sedikit, sedangkan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

49

daerah hanya memiliki dana yang terbatas. Oleh karena itu diperlukan

alternatif sumber pembiayaan pembangunan daerah agar program

pembangunan yang telah direncanakan dapat terlaksana, baik melalui

pinjaman daerah maupun obligasi daerah.

1) Pinjaman Daerah.

Walaupun Pemerintah Kabupaten Bulungan hingga kini belum

pernah melakukan pinjaman daerah, namun kedepannya dapat

merupakan alternatif sumber pembiayaan untuk percepatan

pembangunan di Kabupaten Bulungan. Pinjaman daerah tersebut dapat

dilakukan melalui lembaga perbankan, pemerintah pusat maupun

pihak asing yang peduli terhadap pelaksanaan pembangunan di daerah,

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Perihal pinjaman daerah tersebut, selengkapnya diatur dalam

UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (pasal 22), UU

Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (pasal 49, perihal batasan

pinjaman), PP Nomor 107 tahun 2003 tentang Pinjaman Daerah, PP

Nomor 23 tahun 2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit

APBN dan APBD serta Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah, dan KMKRI Nomor 35 tahun 2003 tentang

Perencanaan, Pelaksanaan/Penatausahaan, Penerusan Pinjaman Luar

negeri Pemerintah Kepada Daerah.

Agar pinjaman tersebut tidak membawa dampak negatif

terhadap kestabilan ekonomi makro dalam jangka pendek dan jangka

menengah di Kabupaten Bulungan, maka perlu dikendalikan serta

dalam pelaksanaannya harus hati-hati, misalnya : (1) syarat pinjaman

hendaknya dengan bunga lunak dan ada masa tenggang; (2) tujuan

pinjaman hendaknya benar-benar digunakan untuk kegiatan yang

benar-benar prioritas tinggi dan mendesak; (3) tata cara peminjaman

tidak berbelit-belit, sehingga tidak mengakibatkan biaya tinggi dan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

50

tidak merugikan; (4) tidak mempunyai persyaratan politik; dan (5)

memerlukan pengawasan yang efektif dan efisien.

2) Obligasi Daerah.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 107 tahun 2000 tentang

Pinjaman Daerah, dikatakan bahwa pemerintah propinsi maupun

pemerintah kabupaten/kota dapat melakukan pinjaman yang bersumber

dari dalam dan luar negeri. Pinjaman dalam negeri dapat berasal dari

Pemerintah Pusat, lembaga keuangan Bank, lembaga keuangan bukan

Bank, masyarakat maupun sumber lainnya. Pinjaman dari masyarakat

untuk pendanaan pembangunan yang dikenal dengan obligasi daerah

juga dapat digunakan sebagai alternatif pendanaan pembangunan

daerah.

Walaupun obligasi bukan merupakan hal yang baru bagi

kalangan swasta maupun bagi sektor pemerintah, namun khusus bagi

Pemerintah Kabupaten Bulungan, pemanfaatan obligasi sebagai

alternatif pembiayaan pembangunan tidak pernah dilakukan.

Periode sebelum dikeluarkannya UU Nomor 25 tahun 1999 dan

UU Nomor 33 tahun 2004, hanya Pemerintah Pusat saja yang

diperbolehkan untuk mengeluarkan obligasi. Salah satu alasan

mendasar yang menjadi kekhawatiran dengan penerbitan obligasi

adalah terjadinya perebutan dan persaingan antara sektor pemerintah

dan swasta dalam memperebutkan dana masyarakat.

Namun dengan terjadinya paradigma dari sistem pemerintahan

yang sentralistik ke desentralistik, salah satu kebijakan yang

dihasilkan adalah diperbolehkannya Pemerintah Daerah mengeluarkan

obligasi untuk membiayai pembangunan, dan hal ini merupakan

potensi yang bisa dikembangkan.

Obligasi dapat dimengerti sebagai surat berharga atau sertifikat

yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan yang diberi

pinjaman. Sehingga sertifikat obligasi sebenarnya adalah surat

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

51

pengakuan hutang, dengan demikian obligasi sama dengan hutang

pada umumnya yang diperoleh dari lembaga keuangan, hanya saja

obligasi penjualannya dipublikasikan dan dijual pada investor langsung

di pasar modal dengan menawarkan tingkat bunga (rate) tertentu dan

jangka waktu pengembalian (maturity) tertentu pula.

Selanjutnya obligasi daerah berdasarkan jenis pinjaman atas

pengembalian hutang pokok dan bunganya meliputi :

(1) Obligasi Umum (General Bond), yaitu obligasi yang diterbitkan

oleh pemerintah daerah untuk membiayai investasi dengan

jaminan atas pembayaran kembali utang pokok dan

bunganya adalah seluruh penerimaan pemerintah daerah

tanpa transfer;

(2) Obligasi Pendapatan (Revenue Bond), yaitu obligasi yang

diterbitkan oleh instansi pemerintah daerah atau BUMD

untuk membiayai suatu proyek tertentu dengan jaminan

pembayaran kembali hutang pokok dan bunganya akan

berasal dari penerimaan proyek tersebut; dan

(3) Obligasi Campuran (Double Barreled Bond), yaitu obligasi

yang diterbitkan oleh instansi pemerintah daerah atau

BUMD untuk membiayai suatu proyek tertentu dengan

jaminan pembayaran kembali hutang pokok dan bunganya

akan berasal dari penerimaan daerah dan penerimaan

proyek tersebut.

3.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah

Analisis pengelolaan belanja daerah selama 5 (lima) terakhir

Kabupaten Bulungan Tahun 2005 – 2010 terhadap komponen belanja

daerah yang terdiri: (1) Belanja Tak Langsung (2) Belanja Langsung,

dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.2.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

52

Tabel 3.3. Total dan Komposisi Belanja Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2005 – 2010 (Dalam 000 Rp)

Sumber: Kabupaten Bulungan Dalam Angka, 2011

* Dinas Pendapatan Kabupaten Bulungan

Berdasarkan tabel dan gambar diatas, selama periode 2005-2010,

porsi belanja langsung adalah sebesar 74% atau Rp3.608.408.926.150,00

sedangkan porsi belanja tak langsung adalah sebesar 26% atau

Rp1.399.123.300.010,00. Data ini menunjukan bahwa pos Belanja

Langsung yang terdiri dari: (1) Belanja Pegawai; (2) Belanja Barang dan

Jasa; (3) Belanja Modal, merupakan pos yang terbesar porsinya bila

dibandingkan dengan pos Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari:

(1) Belanja Pegawai; (2) Belanja Hibah; (3) Belanja Bantuan Sosial; (4)

Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

Desa; (5) Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kabupaten/Kota

Pemerintah; dan (6) Belanja Tak Terduga.

Tahun

BELANJA DAERAH JUMLAH

BELANJA TIDAK LANGSUNG

BELANJA LANGSUNG

2005 210,212,974.00 287,415,710.00 497,628,684.00

2006 184,276,356.94 481,911,128.00 698,976,512.00

2007 184,276,356.94 634,419,658.66 818,696,015.60

2008 242,368,594.02 736,394,583.57 978,763,177.59

2009 252.690.900,77 770.938.664,79 1.023.629.565,56

2010 325.298.117,34 697.329.181,13 1.022.627.298,47

TOTAL 1.399.123.300,01 3.608.408.926,15 5.007.532.226,15

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

53

26%

74%

BELANJA TIDAKLANGSUNG

BELANJALANGSUNG

Gambar 3.3. Total dan Komposisi Belanja Daerah Kabupaten

Bulungan Tahun 2005 – 2010 (Dalam 000 Rp).

Berkaitan dengan pertanggungjawaban, pada era sekarang ini,

pengelolaan belanja daerah dan setiap aktivitas pemerintah harus

disajikan secara transparan dan akuntabel. Perspektif perubahan yang

diinginkan Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam pengelolaan

keuangan daerah pada umumnya dan belanja daerah pada khususnya

dalam 5 (lima) tahun ke depannya adalah sebagai berikut:

(1) Pengelolaan keuangan daerah harus bertumpu dan berorientasi

pada keinginan publik. Hal ini tidak saja terlihat pada besarnya

porsi pengalokasian anggaran untuk kepentingan publik, tetapi

juga terlihat pada besarnya partisipasi masyarakat dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan belanja daerah;

(2) Kejelasan tentang misi pengelolaan belanja daerah;

(3) Kerangka hukum dan administrasi bagi pembiayaan, investasi

dan pengelolaan belanja daerah berdasarkan kaidah mekanisme

pasar, transparansi dan akuntabilitas;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

54

(4) Tersedianya ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran,

anggaran kinerja dan anggaran multi tahunan;

(5) Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang daerah yang lebih

profesional;

(6) Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan keuangan dan

akuntan publik dalam pengawasan, pemberian opini dan rating

kinerja anggaran, dan transparansi informasi anggaran kepada

publik;

(7) Pembinaan dan pengawasan yang meliputi batasan pembinaan,

peran asosiasi dan peran anggota masyarakat guna

pengembangan profesionalisme aparat pemerintah daerah;

(8) Pengembangan sistem informasi keuangan daerah untuk

penyediaan informasi anggaran yang akurat dan pengembangan

komitmen Pemerintah Daerah terhadap penyebarluasan

informasi sehingga memudahkan pelaporan dan pengendalian,

serta mempermudah mendapatkan informasi.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) yang merupakan manifestasi dari pengelolaan

belanja daerah adalah merupakan rencana keuangan tahunan daerah

dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah Daerah, terutama kegiatan

yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas desentralisasi. APBD

haruslah memuat keterangan tentang besarnya nilai uang yang akan

digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk membiayai aktivitas

pembangunan daerah, dan uang untuk pembiayaan itu haruslah

diperoleh dari sumber dan dengan cara yang tidak boleh bertentangan

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Dalam pengelolaan belanja daerah haruslah berlandaskan pada

semangat (1) meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,

sehingga kuantitas dan kualitas pelayanan dan kesejahteraan itu terus

semakin baik; (2) mengembangkan kehidupan demokratis, berkeadilan,

dan pemerataan; (3) memelihara hubungan yang serasi dengan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

55

pemerintah pusat dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

3.2.1. Memperkuat dan Memperluas Kemitraan

Kemitraan dengan swasta sudah merupakan tuntutan zaman

sekarang ini, karena peranan pemerintah sudah mulai ”berkurang”,

sementara peranan swasta semakin meningkat terutama dalam sektor

perekonomian. Prinsip kerjasama (kemitraan) yang saling menguntungkan

bagi pemerintah, swasta dan masyarakat dilaksanakan melalui

langkah-langkah:

(1) Perumusan model-model kemitraan yang paling tepat dilakukan;

(2) Perumusan kriteria mitra yang potensial sebagai mitra pemerintah

daerah; dan

(3) Terbentuknya model-model kerjasama antara pemerintah dengan

swasta, pemerintah dengan masyarakat, dan antar swasta dengan

masyarakat dalam kegiatan usaha ekonomi, penyediaan dan

pengelolaan prasarana dan sarana pelayanan.

Banyak pendekatan yang dapat diterapkan dalam rangka

meningkatkan kemitraan pemerintah dan swasta, namun tidak semua

jenis kegiatan dapat dikerjasamakan, ada bagian-bagian tertentu saja

yang memungkinkan dapat dilakukan, sehingga dibutuhkan suatu

analisa tertentu dalam pelaksanaannya untuk dapat saling

menguntungkan. Selain itu, dimasa mendatang, dituntut adanya

kemampuan aparat maupun pemerintah daerah dalam memberikan

iklim yang kondusif bagi swasta untuk berpartisipasi dalam kemitraan

tersebut.

Bagi Pemerintah Kabupaten Bulungan sendiri, model kemitraan

ini sudah diupayakan untuk dikembangkan terutama pada pembangunan

dan pengelolaan perusahaan ”Bulungan Cold Strorage”. Walaupun

hingga kini perusahaan tersebut belum beroperasi karena adanya

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

56

kendala teknis, namun di masa yang akan datang diharapkan dapat

memberikan nilai tambah bagi pembangunan di Kabupaten Bulungan.

3.2.2. Mengembangkan Privatisasi/Swastanisasi

Untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Bulungan di masa mendatang, perlu meletakkan sektor swasta sebagai

tenaga penggerak pertumbuhan serta mengurangi secara bertahap

peran sektor publik dengan memberi peluang yang seluas-luasnya

kepada investasi swasta/masyarakat, terutama terhadap sektor usaha

yang membutuhkan dana perbaikan usaha, dalam rangka mendorong

dan mengembangkan privatisasi/swastanisasi pelayanan umum (pada

bidang-bidang yang secara efisien dapat dikelola sektor swasta).

Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan oleh Pemerintah

Kabupaten Bulungan adalah menyusun kriteria privatisasi secara

transparan, mengidentifikasi jenis-jenis pelayanan yang dikerjakan oleh

pemerintah dan jenis pekerjaan yang dapat dilimpahkan pada swasta

serta meningkatkan dan memperluas keikutsertaan peran swasta untuk

membangun prasarana dan sarana pelayanan. Privatisasi yang dapat

dikembangkan untuk diserahkan sepenuhnya dilakukan oleh pihak

swasta di Kabupaten Bulungan antara lain perparkiran, persampahan,

air bersih, pasar serta tempat wisata.

Untuk mendukung kegiatan dalam menunjang sektor swasta

dalam pembangunan di daerah, diperlukan langkah dan upaya, antara

lain:

(1) Pemerintah daerah membuat sistem peraturan perundangan

(berkaitan dengan pemberian izin-izin usaha, lokasi dan

investasi) yang konsisten, mudah dilaksanakan dan terbuka;

(2) Membenahi kualitas pelayanan di lingkungan organisasi

pemerintah daerah dengan menetapkan standar pelayanan

dengan prinsip kesederhanaan dan ketepatan waktu,

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

57

kejelasan dan kepastian, keterbukaan dan penuh informasi,

ekonomis dan efisien prosedur, keadilan dan keamanan;

(3) Membentuk unit pelayanan umum dan perizinan terpadu

(pelayanan dalam satu atap);

(4) Peningkatan kinerja birokrasi berupa penerapan inovasi

perampingan birokrasi, peningkatan SDM aparatur dan

peningkatan profesionalisme aparatur;

(5) Penyediaan data base yang up to date mengenai kebijakan

dan peta potensi daerah yang berkaitan dengan kawasan,

sarana prasarana serta kegiatan yang akan dilakukan

privatisasi atau kerjasama dan siap diakses melalui internet.

3.3. Kebijakan Umum Anggaran

Berkaitan dengan kebijakan arah pengelolaan pendapatan daerah,

Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan harus mempunyai sumber-

sumber keuangan yang memadai untuk membiayai penyelenggaraan

pembangunan di daerah. Kapasitas keuangan pemerintah daerah akan

menentukan kemampuan dari pemerintah daerah dalam menjalankan

fungsi-fungsinya, seperti fungsi pelayanan masyarakat (public service

function), fungsi pembangunan (development function) dan fungsi

perlindungan masyarakat (protective function).

Dalam upaya mengoptimalkan penerimaaan daerah, diperlukan

koordinasi dan sinergi dari unit-unit pemerintahan di lingkungan

pemerintah daerah dalam memungut penerimaan, baik yang berasal

dari pajak daerah, retribusi daerah dan lain-lain penerimaan yang sah.

Beberapa kebijakan yang akan ditempuh adalah melalui:

(1) Perbaikan sistem perpajakan daerah, hal ini dimaksudkan

bahwa Pemerintah Kabupaten Bulungan harus dapat menjamin

potensi penerimaan telah terkumpul dan dicatat ke dalam

sistem akutansi pemerintah daerah. Perlu diteliti masyarakat

yang tidak membayar pajak dan penetapan mekanisme reward

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

58

and punishment. Oleh karenanya mekanisme penyederhanaan

prosedur administrasi, sifat proaktif pemerintah daerah dalam

melakukan penyuluhan dan pengawasan pajak perlu

ditingkatkan.

(2) Optimalisasi peran BUMD, dimaksudkan dalam rangka

berfungsi sebagai pemacu utama pertumbuhan ekonomi

daerah. Agar masyarakat daerah memiliki rasa ikut memiliki

dan memelihara terhadap keadaan BUMD di daerah. Maka

Pemerintah kabupaten Bulungan dapat melibatkan masyarakat

dalam kepemilikan perusahaan, misalkan dalam bentuk

kepemilikan saham.

(3) Pemerintah Kabupaten Bulungan dapat menggali sumber

pendapatan lainnya dari usaha-usaha lainnya yang sah seperti

menyewakan kendaraan dan alat berat yang dimiliki kepada

kontraktor swasta, yang dibarengi dengan pengawasan

terhadap penerimaan sewanya. Selain itu pemerintah daerah

juga perlu melakukan kemitraan dengan swasta untuk

meningkatkan manfaat dari aset yang dimiliki, terutama yang

berbentuk tanah, gedung dan kendaraan, dengan

menggunakan landasan hukum Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2001.

(4) Peningkatan pendapatan di masa mendatang juga harus

dilakukan terhadap penciptaan sumber-sumber pendapatan

yang baru (ekstensifikasi pendapatan). Sementara masih

banyak peluang untuk menciptakan sumber-sumber

pendapatan yang baru dengan mengidentifikasi secara

menyeluruh seluruh kegiatan ekonomi yang belum dikenakan

pajak atau retribusi.

Untuk pembangunan jangka pendek di Kabupaten Bulungan masih

mengandalkan sumber pembiayaannya dari APBD. Namun apabila ada

lembaga pemberi pinjaman yang menawarkan pinjaman dengan bunga

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

59

lunak, masa tenggang pengembalian panjang, persyaratan pinjaman

tidak berbelit-belit serta ada proyek yang setelah dikerjakan dapat

menghasilkan pendapatan bagi daerah, maka pinjaman daerah

merupakan salah satu peluang untuk mempercepat proses pembangunan

daerah. Demikian pula halnya dengan obligasi, perlu dipertimbangkan

minat masyarakat untuk menanamkan uangnya kepada pemerintah

daerah melalui bunga yang cukup bersaing jika dibandingkan dengan

lembaga perbankan lainnya, sehingga proyek yang dikerjakan harus

benar-benar dapat mengembalikan investasi yang ditanamkan.

Beberapa program yang akan dilaksanakan, untuk menunjang

kebijakan seperti telah disebutkan di atas dalam 5 (lima) tahun

mendatang, antara lain:

1) Program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan

kapasitas keuangan pemerintah daerah dalam rangka peningkatan

pelayanan masyarakat, penyelenggaraan otonomi daerah dan

penciptaan pemerintahan daerah yang baik, bersih dan

berwibawa. Kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) peningkatan

efektivitas dan optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah;

dan (2) pengembangan transparansi dan akuntabilitas serta

profesionalisme pengelolaan keuangan daerah.

2) Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak dan Retribusi

Daerah.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan penerimaan dan

pengamanan keuangan daerah, dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah (1) peningkatan pelayanan kepada wajib

pajak maupun retribusi melalui pengembangan fitur-fitur pajak

dan retribusi pada kantor pajak menengah dan kecil,

pengembangan sistem pembayaran pajak dan retribusi,

melakukan kerjasama dengan pihak perbankan dalam rangka

memberikan kemudahan pembayaran pajak retribusi; dan (2)

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

60

reformasi administrasi sengketa pajak melalui upaya mendorong

partisipasi masyarakat wajib pajak, pembangunan dan

penyempurnaan sistem informasi sengketa pajak (SISPA).

Berkaitan dengan arah kebijakan pengelolaan belanja daerah

dalam 5 (lima) tahun ke depan haruslah mengedepankan kepentingan

publik dan juga dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dengan

demikian, pengelolaan belanja daerah dan setiap aktivitas pemerintah

daerah perlu dilaksanakan secara efisien dan efektif serta disajikan

secara transparan dan akuntabel, sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku. Orientasi pada kepentingan publik tersebut

tidak saja terlihat pada besarnya porsi pengalokasian anggaran untuk

kepentingan publik, tetapi juga terlihat pada besarnya partisipasi

masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan belanja

daerah, dengan demikian diharapkan tujuan makro pembangunan

daerah dapat tercapai.

Untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulungan

di masa mendatang, perlu dibentuk model-model kerjasama antara

pemerintah dengan swasta, pemerintah dengan masyarakat, dan antar

swasta dengan masyarakat dalam kegiatan usaha ekonomi, penyediaan

dan pengelolaan prasarana dan sarana pelayanan. Selain itu juga perlu

ada kebijakan untuk meletakkan sektor swasta sebagai tenaga penggerak

pertumbuhan dan mengurangi secara bertahap peran sektor publik

dengan memberi peluang yang seluas-luasnya kepada investasi

swasta/masyarakat, terutama terhadap sektor usaha yang membutuhkan

dana perbaikan usaha, dalam rangka mendorong dan mengembangkan

privatisasi/swastanisasi pelayanan umum (pada bidang-bidang yang

secara efisien dapat dikelola sektor swasta).

Beberapa program yang akan dilaksanakan, untuk menunjang

kebijakan pengelolaan belanja daerah seperti telah disebutkan di atas,

antara lain:

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

61

1) Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Daerah.

Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengefek-

tifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem akuntabilitas

kinerja dalam mewujudkan aparatur negara yang bersih, akuntabel

dan bebas KKN, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan antara

lain: (1) meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan

pengawasan; (2) menyempurnakan kebijakan sistem, struktur

dan kelembagaan dan prosedur pengawasan yang independen,

efektif, efisien, transparan dan akuntabel; (3) meningkatkan

koordinasi pengawasan yang lebih holistik dan komprehensif;

(4) mengembangkan tenaga pemeriksa yang lebih profesional;

serta (5) mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan

mendorong peningkatan implementasinya pada seluruh instansi.

2) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

Program ini bertujuan untuk menata dan menyempurnakan sistem

organisasi dan manajemen pemerintahan agar lebih proposional,

efisien dan efektif, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan

antara lain: (1) menyempurnakan sistem kelembagaan yang

efektif, ramping, fleksibel berdasarkan prinsip good governance;

(2) menyempurnakan tata laksana dan hubungan kerja antar

lembaga; dan (3) menciptakan sistem administrasi pendukung

dan kearsipan yang efektif dan efisien.

3) Program Peningkatan Pelayanan Publik.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen

pelayanan publik yang bermutu, transparan, akuntabel, mudah,

murah, cepat, patut dan adil kepada seluruh masyarakat guna

menunjang kepentingan masyarakat dan dunia usaha serta

mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, dengan

kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain: (1) meningkatkan

kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha; (2)

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

62

mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam

setiap proses pemberian pelayanan publik khususnya dalam

rangka mendukung penerimaan keuangan daerah seperti

perpajakan, kepabeanan dan penanamanmodal; (3) meningkatkan

upaya untuk menghilangkan hambatan terhadap penyelenggaraan

pelayanan publik melalui deregulasi, debirokratisasi dan

privatisasi; dan (4) mengintensifkan penanganan pengaduan

masyarakat.

4) Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD, Kemitraan dan Privatisasi.

Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja BUMD,

mengembangkan hubungan kemitraan dengan swasta dan

mengembangkan privatisasi pelayanan umum, dengan kegiatan

yang akan dilaksanakan antara lain: (1) menyelesaikan upaya

pemetaan fungsi BUMD, sehingga fungsi BUMD terbagi secara

jelas menjadi BUMD pemberi layanan dan BUMD komersil; (2)

pemantapan upaya revitalisasi BUMD, antara lain melalui

penerapan GCG dan SCI; (3) pengembangan dan pemantapan

pelaksanaan restrukturisasi BUMD, (4) identifikasi dan peningkatan

hubungan kerjasama dengan swasta; dan (5) peningkatan peran

aktif swasta dalam pelayanan umum.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

62

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan, karena dampaknya

yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang.

Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan

yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih

besar; sebaliknya dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan

peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka

panjang (Yuwono, 2010).

Lebih jauh dikemukakan oleh Yuwono (2010) bahwa, kriteria isu-

isu strategis adalah sebagai berikut: (1) Memiliki pengaruh yang besar/

signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; (2)

Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah; (3) Luasnya

dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat; (4)

Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah;

(5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan Prioritas

janji politik yang perlu diwujudkan.

Prospektif pembangunan Kabupaten Bulungan lima (5) tahun

mendatang harus didasarkan pada kondisi aktual saat ini dan hasil-

hasil pembangunan yang telah dicapai selama lima tahun terakhir.

Sehingga, pembangunan dapat berjalan secara berkelanjutan dan

secara bertahap konsisten menuju visi RPJP yang telah ditetapkan.

4.1. Permasalahan Pembangunan.

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation”

antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang

direncanakan dan antara apa yang ingin dicapai di masa mendatang

dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan

pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang

belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi,

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

63

peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi

(Yuwono, 2010).

Berdasarkan capaian hasil-hasil pembangunan lima tahun terakhir

di Kabupaten Bulungan, diketahui bahwa sebagian besar tujuan

pembangunan belum dapat diwujudkan sesuai dengan rencana (RPJMD

2005 – 2010). Beberapa hal menarik yang perlu mendapat perhatian

berkaitan dengan hasil-hasil pembangunan selama periode lima tahun

terakhir adalah sebagai berikut:

1) PAD masih rendah.

Perlu dilakukan penggalian dan peningkatan sumber-sumber PAD

yang saat ini baru mencapai 5% dari APBD. Memperjuangkan sumber

pendanaan yang lebih besar dari APBN dan APBD Provinsi untuk

pembangunan daerah.

2) Dukungan Infrastruktur Belum Optimal.

Kemampuan pendanaan yang terbatas, merupakan kendala utama

dalam upaya percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur

terutama jalan dan jembatan yang menghubungkan antar kecamatan

dan kecamatan dengan ibu kota kabupaten, yang berdampak pada tidak

optimalnya kegiatan ekonomi masyarakat.

3) Menurunnya Kualitas Lingkungan Hidup.

Dampak pembangunan yang selama ini kurang atau belum dapat

dikelola dengan baik telah banyak menimbulkan permasalahan dan

menurunkan kualitas lingkungan hidup, antara lain:

lahan kritis telah mencapai 46.815,51 Ha,

kerusakan hutan mangrove telah mencapai 53,70% atau sekitar

141.354 Ha,

resiko kerusakan lingkungan akibat penambangan batubara dan

pembangunan perkebunan kelapa sawit.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

64

4) Meningkatnya Kebutuhan Energi.

Dinamika pembangunan dan aktivitas masyarakat belum didukung

oleh penyediaan energi listrik yang memadai,

Kapasitas terpasang hanya sekitar 6,00 MW dengan beban

puncak 5,70 MW yang dimiliki PLN,

Sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat

saat ini, dimana masih terdapat sekitar 3.000 daftar tunggu

pemohon.

5) Menurunkan Angka Kemiskinan.

Tugas berat dan permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh

Pemerintah Kabupaten Bulungan adalah tingginya angka kemiskinan,

Pemerintah daerah telah berhasil menurunkan jumlah penduduk

miskin dari 52.899 jiwa (50,54%) pada tahun 2005, menjadi

33.691 jiwa (30,77%) pada awal tahun 2009.

Pembangunan lima tahun ke depan akan menekan angka

kemiskinan secara optimal menjadi di bawah angka 20 ribu jiwa

(15%) pada tahun 2015, melalui peningkatan program dan

kualitas koordinasi penanganan kemiskinan.

4.2. Kondisi Aktual Pembangunan

Kegiatan pembangunan daerah merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional, harus dilaksanakan secara terus menerus dan

berkelanjutan. Seiring dengan perkembangan zaman, maka tuntutan

pembangunan secara dinamik juga berkembang, sehingga kegiatan

pembangunan “tidak akan pernah ada habisnya”. Namun demikian,

keberhasilan pembangunan dapat dievaluasi dan dinilai berdasarkan

perencanaan yang telah disusun. Demikian halnya dengan pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten Bulungan, masih harus dilanjutkan dan

berdasar pada evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai

banyak hal yang masih harus dilakukan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

65

Berdasarkan kondisi aktual Kabupaten Bulungan saat ini, dengan

permasalahan seperti dikemukakan di atas, maka strategi yang harus

ditempuh untuk melaksanakan pembangunan di daerah ini masih

berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan dasar. Sebagai tahap

lanjutan untuk membangun pondasi yang kokoh bagi tahap pembangunan

selanjutnya.

Pemecahan permasalahan pembangunan di daerah ini untuk lima

tahun mendatang secara umum dapat dilakukan dengan tiga tahapan

sebagai berikut. Pertama, peningkatan kualitas sumberdaya manusia

(SDM) merupakan elemen utama penentu keberhasilan pembangunan.

Oleh karena, SDM merupakan obyek dan sekaligus sebagai subyek

pembangunan. Kedua, peningkatan dan pembangunan infrastruktur

untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Ketiga, mendorong

kegiatan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya lokal

secara optimal. Sehingga, sumberdaya alam dapat dikelola secara

efisien dan lestari.

Sumberdaya alam, baik yang renewable maupun un-renewable

merupakan modal dasar pembangunan Daerah Kabupaten Bulungan.

Oleh karena itu, sumberdaya alam di daerah ini harus dikelola dengan

baik dan lestari. Agar pembangunan di daerah ini dapat berjalan secara

berkelanjutan, dan secara bertahap menjadi semakin baik (mendekati

visi yang ditetapkan).

Dukungan infrastruktur yang baik merupakan prasyarat untuk

melakukan kegiatan pembangunan secara efisien dan lestari. Infrastruktur

perhubungan yang baik akan menurunkan biaya produksi dan distribusi.

Selanjutnya, dukungan infrastruktur perhubungan yang baik akan

memperlancar arus distribusi barang dan jasa. Sehingga, pembangunan

di segala bidang dapat lebih lancar dilaksanakan. Akhirnya akan

meningkatkan pendapatan masyarakat, dan berarti mengurangi jumlah

penduduk yang miskin.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

66

4.3. Isu-isu Strategis

Berdasarkan kondisi aktual pembangunan di Kabupaten Bulungan,

maka isu-isu strategis yang perlu mendapat perhatian untuk periode

pembangunan lima (5) tahun mendatang antara lain sebagai berikut:

1) Infrastruktur Belum Optimal,

2) Degradasi Kualitas Lingkungan Hidup,

3) Kebutuhan Energi Listrik,

4) Pengentasan Kemiskinan,

5) PAD Masih Rendah.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

67

BAB V. VISI, MISI,

TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Rumusan visi pembangunan Kabupaten Bulungan dalam RPJMD

2010 – 2015 merupakan realisasi janji kampanye Bupati/Wakil Bupati

terpilih dalam pilkada 2010. Landasan rumusan visi tersebut adalah

potensi dan kondisi daerah serta hasil positif pada pencapaian kinerja

pembangunan RPJMD 2005 – 2010. Periode pembangunan lima tahun

mendatang (2010 – 2015) merupakan periode lima tahun kedua dalam

rangka pelaksanaan RPJPD 2005 – 2025 Kabupaten Bulungan. Selain

itu, rumusan visi pembangunan Kabupaten Bulungan 2010 – 2015

juga dalam rangka memenuhi aspirasi masyarakat yang berkembang

untuk menghadapi tantangan pembangunan lima tahun ke depan.

Sehingga, visi pembangunan Kabupaten Bulungan periode 2010 – 2015

dinyatakan sebagai berikut:

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri

Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Makna yang dimaksud dalam Visi tersebut adalah :

(1) Wilayah Agroindustri Utama, adalah menjadikan Kabupaten

Bulungan sebagai kawasan yang maju dan unggul di bidang

agroindustri pada tingkat regional, nasional, dan internasional

melalui pengembangan sentra pertanian, industri pengolahan, dan

pemasaran sebagai sistem agrobisnis.

(2) Berwawasan Lingkungan, adalah komitmen untuk secara konsisten

memanfaatkan potensi sumberdaya alam dengan mengutamakan

keseimbangan dan pelestarian lingkungan secara optimal.

(3) Masyarakat Semakin Berkualitas, adalah meningkatnya derajat

dan mutu kehidupan masyarakat Kabupaten Bulungan yang sehat,

cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

68

(4) Masyarakat Semakin Adil, adalah masyarakat Kabupaten Bulungan

yang memperoleh haknya sebagai warga Negara yang mendapatkan

penghormatan dan perlindungan dalam segala aspek kehidupan tanpa

membedakan suku, agama, ras, dan latar belakang sosial budaya.

(5) Masyarakat Semakin Sejahtera, adalah masyarakat Kabupaten

Bulungan yang semakin mandiri dan memperoleh kesempatan yang

semakin luas untuk menentukan pilihan dalam kehidupannya.

5.2. Misi

Untuk mencapai Visi tersebut maka ditetapkan Misi pembangunan

Kabupaten Bulungan tahun 2010 – 2015 sebagai berikut:

(1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan

berwibawa, adalah meningkatkan kinerja pemerintahan dengan

pengembangan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintah daerah;

reformasi birokrasi; penegakan hukum dan meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi; meningkatkan

kualitas pelayanan publik; dan menjalin kerjasama antar daerah

dan lembaga.

(2) Mewujudkan ketertiban dan rasa aman bagi masyarakat serta

memelihara sistem demokrasi yang kondusif, adalah membangun

interaksi infrastruktur dan suprastruktur politik yang demokratis di

daerah; peningkatan wawasan kebangsaan; meningkatkan fasilitas

sarana dan prasarana keamanan serta pendukung hankam.

(3) Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah terpencil dan

tertinggal, adalah meningkatkan akselerasi pembangunan infra-

struktur jalan dan jembatan; peningkatan kualitas pemenuhan

kebutuhan infrastruktur dasar; dan mengembangkan sumberdaya

dan potensi sesuai keunggulan kawasan dan wilayah.

(4) Mewujudkan struktur ekonomi pro rakyat dengan konsep

pembangunan berkelanjutan, adalah melanjutkan revitalisasi

pertanian dalam arti luas dengan memanfaatkan sumberdaya alam

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

69

secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan melalui regulasi

terhadap pemanfaatan sumberdaya alam; rehabilitasi dan reboisasi

lahan kritis serta kawasan pesisir dan hutan bakau; meningkatkan

promosi investasi dan menjamin kemudahan berinvestasi; meningkatkan

peluang pasar bagi produk-produk unggulan daerah; meningkatkan

kuantitas dan kualitas komoditas ekspor non migas; melestarikan

dan mengembangkan khasanah kebudayaan daerah sebagai ujung

tombak pembangunan kepariwisataan, serta memantapkan peman-

faatan RTRW.

(5) Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat, adalah terpenuhinya secara merata

kebutuhan akan pelayanan air bersih dan air minum; peningkatan

kapasitas dan ketersediaan energi listrik.

(6) Mewujudkan masyarakat yang berkualitas, adalah meningkatnya

sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, terampil, dan berakhlak

mulia melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan; peningkatan

pemahaman dan pengamalan ajaran agama; peningkatan kualitas

dan kuantitas pelaksanaan pendidikan; peningkatan peranan

perempuan dan pemuda dalam pembangunan; menciptakan kesem-

patan bekerja dan berusaha yang seluas-luasnya.

(7) Mewujudkan peningkatan kualitas pada perlindungan sosial dan

pengentasan kemiskinan, adalah meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM); dan menurunkan angka kemiskinan.

5.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis

yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan

pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan

menjadi dasar penyusunan Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah

secara keseluruhan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

70

Perumusan Tujuan dan Sasaran, di samping menerjemahkan

visi/misi dan menjawab permasalahan pembangunan daerah/isu-isu

strategis, dilakukan untuk menyerasikan ketercapaian Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah.

Secara skematik keterkaitan antara visi/misi dengan perumusan

tujuan dan sasaran, program dan kegiatan yang secara totalitas menjadi

arsitektur kinerja pembangunan daerah dapat dilihat seperti pada

Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah Berdasarkan

Hirarki (Yuwono, 2010).

Kriteria Rumusan Tujuan Pembangunan. Diturunkan secara lebih

operasional dari masing-masing misi pembangunan daerah yang telah

ditetapkan dengan memperhatikan visi. Untuk mewujudkan suatu misi

dapat dicapai melalui beberapa tujuan. Disusun dengan memperhatikan

permasalahan pembangunan daerah dan isu-isu strategis daerah.

Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

71

Kriteria Sasaran. Dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan

tujuan. Untuk mencapai satu tujuan dapat dicapai melalui beberapa

sasaran. Disusun dengan memperhatikan permasalahan pembangunan

daerah dan isu-isu strategis daerah. Memenuhi kriteria SMART-C

(specific, measurable, achievable, relevance, time-bond, & continuously

improve).

Langkah–Langkah Perumusan Tujuan Dan Sasaran. Merumuskan

rancangan pernyataan Tujuan dari setiap misi dan melihat kesesuaian

dengan program Kepala Daerah terpilih; Menguji apakah rancangan

pernyataan tujuan dapat memecahkan Permasalahan Pembangunan

Daerah dan menjawab Isu-isu Strategis dalam jangka menengah. Dalam

hal pernyataan tujuan belum sepenuhnya memecahkan isu-isu strategis

maka pernyataan tujuan perlu disempurnakan; Merumuskan rancangan

pernyataan-pernyataan sasaran dari setiap tujuan; Merumuskan

rancangan indikator dan capaian kinerja yang terukur dari setiap sasaran

dengan memperhatikan indikator keberhasilan penyelenggaraan peme-

rintahan daerah; dan Menyelaraskan rancangan pernyataan-pernyataan

sasaran dan capaian indikator yang terukur terhadap pernyataan arah

kebijakan dan sasaran RPJMN untuk penyusunan rancangan awal

RPJMD provinsi serta rancangan awal RPJMD kabupaten/kota.

Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Bulungan

untuk lima tahun mendatang (2010 – 2015), yang sesuai dengan janji

kampanye dalam pilkada 2010. Berikut disajikan tujuan dan sasaran

pembangunan Kabupaten Bulungan untuk periode 2010 – 2015 (Tabel

5.1). Seluruh tujuan dan sasaran yang disusun mengacu kepada tujuh

(7) misi pembangunan yang telah ditetapkan, serta mengakomodir

saran dan masukkan dari masyarakat dan para stake-holder dalam

kegiatan musrenbang penyusunan RPJMD Kabupaten Bulungan tahun

2010 – 2015.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

72

Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bulungan 2010 – 2015.

Vis i :

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 1 Tujuan Sasaran

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.

1. pengembangan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

a. seluruh pejabat struktural SKPD memahami dan melaksanakan Tupoksinya dengan baik;

b. seluruh SKPD dalam menyusun Renstra dan RKPD selalu mengacu RPJMD 2010-2015.

2. reformasi birokrasi; a. setiap SKPD harus menyusun SOP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;

b. setiap SKPD konsisten melaksanakan SOP yang telah disusun.

3. penegakan hukum dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi;

a. pemerintah menyediakan fasilitas layanan pengaduan tindak pelanggaran hukum dan korupsi dari masyarakat;

b. pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor tindak pelanggaran hukum dan korupsi.

4. meningkatkan kualitas pelayanan publik;

a. Pemerintah Kabupaten Bulungan menerbitkan peraturan standar pelayanan minimal (SPM) kepada masyarakat;

b. SKPD dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya harus mengacu pada SPM.

5. menjalin kerjasama antar daerah dan lembaga.

a. Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam melaksanakan pembangunan akan melakukan kerjasama dengan daerah sekitar untuk mewujudkan sinergitas program-program pembangunan;

b. Pemerintah Kabupaten Bulungan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan institusi yang dapat berperan dan mendukung pelaksanaan pembangungan di daerah ini.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

73

Tabel 5.1. (Lanjutan)

Vis i : “Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 2 Tujuan Sasaran

Mewujudkan ketertiban dan rasa aman masyarakat serta memelihara sistem demokrasi yang kondusif

1. membangun interaksi infrastruktur dan suprastruktur politik yang demokratis di daerah;

a. saling memahami dan menghargai perbedaan idealogi antar partai politik;

b. mencegah terjadinya konplik antar simpatisan partai politik;

c. menghargai nilai-nilai demokratis dalam kehidupan masyarakat.

2. peningkatan wawasan kebangsaan;

a. meningkat harkat dan martabat bangsa berdasarkan sumberdaya yang dimiliki;

b. memperingati hari-hari besar nasional.

3. meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana keamanan serta pendukung hankam.

a. meningkatkan dukungan bagi pelaksanaan tugas-tugas aparat kemanan;

b. meningkatkan peran serta masyarakat bagi terwujudnya hankamrata;

c. terwujudnya keamanan dan ketertiban yang mendukung pelaksanaan pembangunan berjalan lancar.

Tabel 5.1. (Lanjutan)

Vis i :

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 3 Tujuan Sasaran

Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah terpencil dan tertinggal

1. meningkatkan akselerasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan;

a. membuka isolasi wilayah terpencil dan tertinggal;

b. mendukung aktivitas ekonomi masyarakat;

c. mendorong pemerataan pembangunan.

2. peningkatan kualitas pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar;

a. meningkatkan ketersediaan listrik bagi seluruh masyarakat;

b. menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat;

3. mengembangkan sumberdaya dan potensi sesuai keunggulan kawasan dan wilayah.

a. mengembangkan komoditi andalan yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

74

Tabel 5.1. (Lanjutan)

Vis i :

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 4 Tujuan Sasaran

Mewujudkan struktur ekonomi pro rakyat dengan konsep pembangunan berkelanjutan

1. melanjutkan revitalisasi pertanian dalam arti luas dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan;

a. terwujudnya food estate; b. mengembangkan perkebunan

rakyat; c. mendorong berkembangnya

perusahaan perkebunan;

2. rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis serta kawasan pesisir dan hutan mangrove;

a. pemanfaatan lahan kritis untuk pengembangan komoditi perkebunan;

b. mereduksi lahan kritis 10% per tahun untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

3. meningkatkan promosi investasi dan menjamin kemudahan berinvestasi;

a. jumlah investor meningkat 5% per tahun;

b. menyiapkan regulasi untuk menjamin kemudahan berinvestasi

4. meningkatkan peluang pasar bagi produk-produk unggulan daerah;

a. melakukan promosi produk-produk unggulan daerah;

b. menjamin kelancaran distribusi dan tataniaga produk unggulan daerah.

5. meningkatkan kuantitas dan kualitas komoditas ekspor non migas;

a. pengembangan agroindustri komodititas ekspor non migas;

b. meningkatkan kualitas produk melalui perbaikan pengelolaan budidaya komoditas.

6. melestarikan dan mengembangkan khasanah kebudayaan daerah sebagai ujung tombak pembangunan kepariwisataan.

a. memelihara situs budaya yang ada di daearah;

b. memelihara dan mengembangkan seni budaya masyarakat;

7. memantapkan pemanfaatan RTRW.

a. menyusun master plan pembangunan daerah;

b. pengembangan perwilayahan komoditas sesuai dengan daya dukung lingkungan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

75

Tabel 5.1. (Lanjutan)

Vis i :

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 5 Tujuan Sasaran

Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

1. peningkatan pemenuhan kebutuhan akan pelayanan air bersih dan air minum;

a. meningkatkan pelayanan PDAM hingga 80%;

b. meningkatkan kualitas air baku untuk air minum masyarakat.

2. peningkatan kapasitas dan ketersediaan energi listrik baik untuk rumah tangga maupun industri

a. tidak terjadi pemadaman bergilir untuk kebutuhan listrik rumah tangga;

b. kebutuhan listrik industri terpenuhi 90% oleh PLN pada tahun 2015;

c. semua daerah terpencil dipenuhi kebutuhan listriknya melalaui PLTS atau sumber alternatif.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

76

Tabel 5.1. (Lanjutan)

Vis i :

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 6 Tujuan Sasaran

Mewujudkan masyarakat yang berkualitas

1. meningkatnya sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;

a. pelayanan puskesmas 24 jam dan peningkatan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap di seluruh kecamatan;

b. peningkatan kualitas pelayanan RSUD Soemarno Sosroatmodjo sebagai BLUD.

2. peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama;

a. peningkatan sarana dan prasarana peribadahan;

b. peningkatan kualitas pengetahuan agama masyarakat;

c. mencegah terjadinya konplik antar umat beragama.

3. peningkatan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pendidikan;

a. merealisasikan 20% anggaran untuk bidang pendidikan;

b. meningkatkan jumlah dan kualitas guru kualifikasi S1 hingga S2,

c. peningkatan jumlah guru bersertifikat; d. peningkatan kesejahteraan guru dan

pembebasan biaya sekolah bagi siswa SD, SLTP, dan SLTA;

e. meningkatkan kualitas lulusan siswa; f. meningkatkan sarana dan pra-sarana

pendidikan.

4. peningkatan peranan perempuan dan pemuda dalam pembangunan;

a. meningkatkan pengetahuan perempuan dalam mewujudkan keluarga sejahtera;

b. meningkatkan prestasi olahraga dan seni bagi pemuda;

c. menggalakkan kegiatan pemuda dalam wadah karang taruna.

5. menciptakan kesempatan bekerja dan berusaha yang seluas-luasnya;

a. mereduksi tingkat pengangguran hingga 5% pada tahun 2015;

b. melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja;

c. menyediakan fasilitas pengembangan usaha bagi masyarakat.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

77

Tabel 5.1. (Lanjutan)

Vis i :

“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang

Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera“

Misi 7 Tujuan Sasaran

Mewujudkan peningkatan kualitas pada perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan

1. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

a. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari peringkat 5 menjadi peringkat 4 di Provinsi Kalimantan Timur, dan peringkat 80 menjadi peringkat 70 di tingkat nasional pada tahun 2015.

2. menurunkan angka kemiskinan.

a. meningkatkan koordinasi dan penanganan sektor dan lintas sektor guna menurunkan angka kemiskinan hingga 10%,

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

78

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Bulungan 2010–2015 merupakan dokumen perencanaan yang menentukan

keberhasilan pembangunan untuk lima tahun kedepan. Program dan

kegiatan pembangunan yang dilakukan merupakan hasil perpaduan

antara pendekatan top down dan bottom up. Pendekatan top down

berasal dari program Bupati/Wakil Bupati terpilih yang tertuang dalam

visi dan misi, dan pendekatan bottom up berasal dari upaya-upaya untuk

mengakomodasi aspirasi masyarakat secara luas. Selain itu, program

pembangunan yang disusun harus relevan dan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari upaya mewujudkan Visi dan Misi RPJPD

Kabupaten Bulungan 2005 – 2025, dan tentunya RPJMD 2010 – 2015

merupakan kelanjutan dari RPJMD 2005 – 2010.

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Mencapai Tujuan

dan Sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Strategi juga dapat

digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi,

dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja

mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program

yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat

dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memperbaiki

kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan

teknologi informasi (Yuwono, 2010a).

6.1. Strategi

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-

program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus

dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan

daerah (strategy focused-management). Rumusan strategi berupa

pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan

dicapai.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

79

Langkah-langkah merumuskan strategi dapat dilakukan sebagai

berikut: (1) Menyusun alternatif pilihan langkah-langkah yang dinilai

realistis dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. (2)

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau

ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan

untuk setiap langkah yang akan dipilih. (3) Melakukan evaluasi untuk

menentukan pilihan langkah yang paling tepat antara lain dengan

menggunakan metode SWOT.

Penetapan Alternatif Strategi dapat dilakukan melalui: (1) Forum

Focussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para pakar yang

memiliki pengalaman di bidang manajemen strategik. (2) Penerapan

Metode Pembobotan dengan cara seperti yang dilakukan terhadap

penentuan isu-isu strategis. (3) Penggunaan metode Balanced Scorecard.

Atau (4) Kombinasi antara FGD dengan metode lainnya untuk

objektivitas pemilihan strategi.

Berdasarkan data dan informasi yang dapat dikumpulkan, maka

strategi alternatif pembangunan Kabupaten Bulungan disusun dengan

memperhatikan permasalahan yang dihadapi dan isu-isu strategis yang

berkembang. Pendekatan utama untuk penentuan strategi alternatif

pembangunan di Kabupaten Bulungan adalah dengan menggunakan

analisis SWOT. Analisis SWOT rencana pembangunan lima tahun

kedepan disusun berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

oleh Kabupaten Bulungan, serta adanya peluang dan ancaman dari

luar yang dapat mempengaruhi kelancaran pembangunan yang akan

dilaksanakan. Adapun beberapa strategi alternatif pembangunan

Kabupaten Bulungan yang logik dilakukan tertera dalam empat tabel

analisis SWOT berikut:

Strategi S-O ini disusun dalam rangka menggunakan keunggulan

yang dimiliki untuk menangkap/memanfaatkan peluang yang ada.

Tentunya dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi yang telah

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

80

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bulungan 2010-2015. Sehingga

dengan diimplementasikannya strategi S-O yang terdiri atas tiga

strategi berikut: (1) Pengembangan agroindustri kelapa sawit, (2)

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food

estate, dan (3) Pengembangan obyek wisata alam, maka pembangunan

yang dilakukan selama lima tahun ke depan di Kabupaten Bulungan

Tabel 6.1. Strategi S-O Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan 2010-2015.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strengths)

1) Potensi sumberdaya alam

cukup besar. 2) Tersedia sumberdaya lahan

yang luas.

3) Tersedia potensi obyek alam dan kultural yang besar.

4) Potensi sebagai pusat agroindustri kelapa sawit.

5) Sebagai calon ibu kota Provinsi

Kaltara. 6) Kondisi kelembagaan yang

memadai. 7) Semangat kehidupan beragama

yang saling menghargai.

Peluang (Opportunity)

1) Tersedia dana perimbangan. 2) Banyak investor yang masuk ke

Kabupaten Bulungan dalam sektor pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit.

3) Ditetapkan sebagai kawasan pembangunan food estate.

4) Pembentukan Provinsi Kaltara. 5) Kebijakan

otonomi/desentralisasi.

6) Kerjasama antar daerah. 7) Tersedia teknologi yang

dibutuhkan untuk berbagai

industri di Kabupaten Bulungan.

Strategi S-O

1. Pengembangan agroindustri

kelapa sawit.

2. Pengembangan pertanian

dalam mendukung

pembangunan food estate.

3. Pengembangan obyek wisata

alam.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

81

akan mewujudkan Kabupaten Bulungan menjadi wilayah agroindustri

utama dengan komoditas utama padi dan kelapa sawit. Serta ditopang

oleh industri pariwisata yang membuat pendatang (investor) lebih

tertarik berkunjung ke Kabupaten Bulungan, dan pekerja yang harus

menetap di Bulungan menjadi betah.

Tabel 6.2. Strategi W-O Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan 2010-2015.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kelemahan (Weaknesses)

1) Kualitas SDM masih rendah.

2) Degradasi lingkungan cukup

berat.

3) Infrastruktur masih terbatas.

4) Pasokan energi listrik terbatas.

5) Persoalan moral hazard pada

kelembagaan pemerintah dan

swasta.

Peluang (Opportunity)

1) Tersedia dana perimbangan. 2) Banyak investor yang masuk ke

Kabupaten Bulungan dalam

sektor pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit.

3) Ditetapkan sebagai kawasan pembangunan food estate.

4) Pembentukan Provinsi Kaltara.

5) Kebijakan otonomi/desentralisasi.

6) Kerjasama antar daerah. 7) Tersedia teknologi yang

dibutuhkan untuk berbagai

industri di Kabupaten Bulungan.

Strategi W-O

1. Peningkatan kualitas SDM.

2. Reformasi birokrasi dan

penegakan hukum.

Strategi W-O disusun dalam rangka mereduksi kelemahan yang

ada untuk menangkap peluang yang tersedia, dengan tujuan yang

sama dengan strategi S-O yaitu untuk mencapai visi dan misi

pembangunan Kabupaten Bulungan lima tahun ke depan yang

ditetapkan dalam RPJMD 2010 – 2015.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

82

Sehingga dengan mengimplementasikan dua strategi W-O yang

terdiri atas: (1) Peningkatan kualitas SDM, dan (2) Reformasi

birokrasi dan penegakan hukum, maka pembangunan yang

dilakukan selama lima tahun ke depan di Kabupaten Bulungan akan

mewujudkan Kabupaten Bulungan memiliki masyarakat yang

berkualitas. Dengan demikian pembangunan di segala bidang akan

berjalan dengan lancar.

Tabel 6.3. Strategi S-T Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan 2010-2015.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strengths)

1) Potensi sumberdaya alam cukup

besar.

2) Tersedia sumberdaya lahan yang

luas.

3) Potensi sebagai pusat

agroindustri kelapa sawit.

4) Sebagai calon ibu kota Provinsi

Kaltara.

5) Kondisi kelembagaan yang

memadai.

6) Semangat kehidupan beragama

yang saling menghargai.

Ancaman (Threats)

1) Banyaknya pendatang ke

Kabupaten Bulungan,

2) Kompetisi dengan daerah

otonom sekitar.

3) Kualitas produk sejenis dari

luar lebih tinggi.

Strategi S-T

1) Mengembangkan infrastruktur

dasar untuk meningkatkan

daya saing.

Strategi S-T ini disusun dalam rangka menggunakan keunggulan

yang dimiliki untuk menghindari ancaman atau gangguan yang mungkin

timbul. Dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bulungan 2010 – 2015.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

83

Sehingga dengan diimplementasikannya strategi S-T yang hanya

terdiri atas satu strategi, yaitu: Mengembangkan infrastruktur dasar

untuk meningkatkan daya saing, maka pembangunan yang

dilakukan selama lima tahun ke depan di Kabupaten Bulungan, akan

mewujudkan Kabupaten Bulungan menjadi wilayah agroindustri

utama dengan masyarakat yang berkualitas. Jadi strategi ini bersifat

mendukung, untuk pengembangan kualitas SDM maupun terwujudnya

pengembangan agroindustri.

Tabel 6.4. Strategi W-T Analisis SWOT Pembangunan Kabupaten

Bulungan 2010-2015.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kelemahan (Weaknesses)

1) Kualitas SDM masih rendah.

2) Degradsi lingkungan cukup

berat.

3) Infrastruktur masih terbatas.

4) Pasokan energy listrik terbatas.

5) Persoalan moral hazard pada

kelembagaan pemerintah dan

swasta.

Ancaman (Threats)

1) Banyaknya pendatang ke

Kabupaten Bulungan,

2) Kompetisi dengan daerah

otonom sekitar.

3) Kualitas produk sejenis dari

luar lebih tinggi.

Strategi W-T

1) Pengembangan Manajemen

kependudukan yang handal,

tertib, terpadu, dan berbasis

IT.

2) Pengembangan Manajemen

pengelolaan lingkungan hidup.

Strategi W-T ini disusun dalam rangka mereduksi kelemahan yang

dimiliki untuk menghindari ancaman atau gangguan yang mungkin

timbul. Dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bulungan 2010 – 2015.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

84

Sehingga dengan diimplementasikannya strategi W-T yang terdiri

atas dua strategi, yaitu:(1) Pengembangan Manajemen kependudukan

yang handal, tertib, terpadu, dan berbasis IT (information technology)

dan (2) Pengembangan Manajemen pengelolaan lingkungan hidup,

maka pembangunan yang dilakukan selama lima tahun ke depan di

Kabupaten Bulungan, akan mewujudkan Kabupaten Bulungan menjadi

kabupaten yang pembangunannya berwawasan lingkungan. Jadi

dampak negatif seluruh kegiatan pembangunan dapat dikendalikan

dengan baik, dan pembangunan berjalan lancar serta berkelanjutan.

Selain itu, masyarakatnya terlindungi dari pendatang dalam berbagai

aspek kehidupan, sehingga tidak memicu munculnya konpliks sosial

yang akan merugikan semua pihak.

Penentuan strategi pelaksanaan pembangunan, selain menggunakan

pendekatan analisis SWOT, dapat pula menggunakan pendekatan

umum sebagai berikut:

Strategi 1) Pendekatan Sektoral.

Penentuan sektor unggulan merupakan strategi yang tepat

untuk melakukan akselerasi pembangunan, melalui multiplayer

effects yang ditimbulkannya.

Hingga saat ini dan untuk pembangunan beberapa tahun ke

depan, struktur ekonomi Kabupaten Bulungan masih secara

dominan berbasis pada sektor pertanian dalam arti luas

(renewable resources) baik produk hulu maupun di tingkat

industri hilir, disamping tetap melakukan kajian untuk

kemungkinan ditemukannya sumber-sumber potensi tambang

baru khususnya untuk migas dan batubara (non renewable

resources).

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

85

Untuk sektor pertanian yang menjadi visi dan unggulan

pembangunan daerah akan dilakukan revitalisasi dengan

pendekatan pro-growth, pro-poor dan pro-jobs, dan revitalisasi

yang bertumpu pada peningkatan daya saing, berorientasi

kerakyatan, asas desentralisasi, dan berkesinambungan.

Strategi 2) Pendekatan Spasial

Strategi berdimensi spasial dititikberatkan pada pengembangan

perkotaan, pengembangan pedesaan dan pengembangan wilayah,

yang bermuara pada pengembangan kawasan berbasis kluster.

Strategi kluster merupakan strategi yang didorong oleh

kebutuhan dunia usaha, sehingga pemerintah dan organisasi

non pemerintah (dunia usaha) yang menaruh perhatian

terhadap pembangunan ekonomi perlu mengorientasikan

kebijakan ke arah strategi kluster untuk mencapai tujuan

pembangunan ekonomi secara efektif.

Strategi 3) Pendekatan Manusia

Penekanan investasi pada sumberdaya manusia diyakini

merupakan basis dalam meningkatkan produktivitas faktor

produksi dan kinerja pembangunan secara total.

Kualitas manusia yang semakin meningkat merupakan

prasyarat utama dalam proses produksi dan memenuhi

tuntutan masyarakat industrial.

Menempatkan manusia sebagai subyek pembangunan

menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment)

manusia untuk mengaktualisasikan segala potensinya.

Pendekatan manusia mencakup peningkatan mutu sumber

daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan;

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan; peningkatan

kualitas akhlak dan keimanan; peningkatan kualitas ketenaga-

kerjaan aparatur pemerintah dan kependudukan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

86

6.2. Arah Kebijakan

Perumusan arah kebijakan merupakan pedoman yang digunakan

untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah

dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5

(lima) tahun. Dirumuskan secara simultan bersama formulasi strategi.

Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki

fokus dan sesuai dengan urutan waktu pelaksanaannya.

Kriteria rumusan arah kebijakan, memperjelas kapan suatu

sasaran dapat dicapai dari waktu ke waktu. Dirumuskan bersamaan

dengan formulasi strategi, sebelum atau setelah alternatif strategi

dibuat. Membantu menghubungkan tiap-tiap strategi kepada sasaran

secara lebih rasional. Mengarahkan pemilih strategi agar selaras

dengan arahan dan sesuai/tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan.

Langkah-langkah merumuskan arah kebijakan adalah sebagai

berikut: Mengidentifikasi tiap sasaran dan target kinerja tiap tahun.

Mengidentifikasi permasalahan dan isu strategik terkait tiap tahun.

FGD atas bahan-bahan yang telah diidentifikasi. Merumuskan draft

arah kebijakan. Menguji apakah rancangan arah kebijakan tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Memutuskan

arah kebijakan.

Berdasarkan alternatif strategi hasil Analisis SWOT (Tabel 6.1

hingga Tabel 6.4) yang dapat diterapkan dalam pembangunan di

Kabupaten Bulungan, dan dipadukan dengan tujuan dan sasaran yang

telah dirumuskan dalam Bab V. Berikut disajikan strategi dan arah

kebijakan RPJMD Kabupaten Bulungan tahun 2010 – 2015. Seperti

telah diuraikan di atas bahwa, strategi dan arah kebijakan merupakan

rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah

Daerah mencapai Tujuan dan Sasaran RPJMD dengan efektif dan

efisien.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

87

Tabel 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bulungan 2010 – 2015.

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 1: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. pengembangan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

a. seluruh pejabat struktural SKPD memahami dan melaksanakan Tupoksinya dengan baik;

b. seluruh SKPD dalam menyusun Renstra dan RKPD selalu mengacu RPJMD 2010-2015.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Seluruh pejabat SKPD dapat melaksanakan tupoksi dengan baik, dan masing-masing SKPD memiliki Renstra dan RKPD yang merujuk kepada RPJMD 2010-2015.

2. reformasi birokrasi;

a. setiap SKPD harus menyusun SOP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;

b. setiap SKPD konsisten melaksanakan SOP yang telah disusun.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

SKPD memiliki SOP dan dipedomani oleh seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas.

3. penegakan hukum dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi;

a. pemerintah menyediakan fasilitas layanan pengaduan tindak pelanggaran hukum dan korupsi dari masyarakat;

b. pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor tindak pelanggaran hukum dan korupsi.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan meningkat.

4. meningkatkan kualitas pelayanan publik;

a. Pemerintah Kabupaten Bulungan menerbitkan peraturan standar pelayanan minimal (SPM) kepada masyarakat;

b. SKPD dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya harus mengacu pada SPM.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Pemerintah secara bertahap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

5. menjalin kerjasama antar daerah dan lembaga.

a. Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam melaksanakan pembangunan akan melakukan kerjasama dengan daerah sekitar untuk mewujudkan sinergitas program-program pembangunan;

b. Pemerintah Kabupaten Bulungan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan institusi yang dapat berperan dan mendukung pelaksanaan pembangungan di daerah ini.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Pemerintah dapat melakukan tugas-tugas pembangunan secara efektif dan efisien.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

88

Tabel 6.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 2: Mewujudkan ketertiban dan rasa aman masyarakat serta memelihara sistem demokrasi yang kondusif.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. membangun interaksi infrastruktur dan suprastruktur politik yang demokratis di daerah;

a. saling memahami dan menghargai perbedaan idealogi antar partai politik;

b. mencegah terjadinya konplik antar simpatisan partai politik;

c. menghargai nilai-nilai demokratis dalam kehidupan masyarakat.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Terjadi proses pendewasaan dalam kehidupan berpolitik, dan menciptakan suasana yang kondusif untuk melaksanakan pembangunan.

2. peningkatan wawasan kebangsaan;

a. meningkatkan harkat dan martabat bangsa berdasarkan sumberdaya yang dimiliki;

b. memperingati hari-hari besar nasional.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Meningkatkan rasa patriotisme dan harga diri bangsa.

3. meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana keamanan serta pendukung hankam.

a. meningkatkan dukungan bagi pelaksanaan tugas-tugas aparat kemanan;

b. meningkatkan peran serta masyarakat bagi terwujudnya hankamrata;

c. terwujudnya keamanan dan ketertiban yang mendukung pelaksanaan pembangunan berjalan lancar.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Tercipta rasa aman bagi seluruh warga masyarakat.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

89

Tabel 6.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 3: Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah terpencil dan tertinggal.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1.meningkatkan akselerasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan;

a. membuka isolasi wilayah terpencil dan tertinggal;

b. mendukung aktivitas ekonomi masyarakat;

c. mendorong pemerataan pembangunan.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Menghapuskan isolasi wilayah secara bertahap dan pemerataan pembangunan.

2.peningkatan kualitas pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar;

a. meningkatkan ketersediaan listrik bagi seluruh masyarakat;

b. menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat;

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Mewujudkan kehidupan yang layak dan sehat bagi seluruh warga masyarakat.

3.mengembangkan sumberdaya dan potensi sesuai keunggulan kawasan dan wilayah.

a. mengembangkan komoditi andalan yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Setiap wilayah mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

90

Tabel 6.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 4: Mewujudkan struktur ekonomi pro rakyat dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. melanjutkan revitalisasi pertanian dalam arti luas dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan;

a. terwujudnya food estate; b. mengembangkan perkebunan

rakyat; c. mendorong berkembangnya

perusahaan perkebunan;

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food estate.

Terwujud food estate sebagai kekuatan ekonomi rakyat.

2. rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis serta kawasan pesisir dan hutan mangrove;

a. pemanfaatan lahan kritis untuk pengembangan komoditi perkebunan;

b. mereduksi lahan kritis 10% per tahun untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pengembangan manajemen pengelolaan lingkungan hidup.

Pembangunan dilaksa-nakan berwawasan lingkungan dan berkelaanjutan.

3. meningkatkan promosi investasi dan menjamin kemudahan berinvestasi;

a. jumlah investor meningkat 5% per tahun;

b. menyiapkan regulasi untuk menjamin kemudahan berinvestasi

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Investasi berkembang dan meningkat.

4. meningkatkan peluang pasar bagi produk-produk unggulan daerah;

a. melakukan promosi produk-produk unggulan daerah;

b. menjamin kelancaran distribusi dan tataniaga produk unggulan daerah.

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food estate.

Peluang pasar produk unggulan terbuka.

5. meningkatkan kuantitas dan kualitas komoditas ekspor non migas;

a. pengembangan agroindustri komodititas ekspor non migas;

b. meningkatkan kualitas produk melalui perbaikan pengelolaan budidaya komoditas.

Pengembangan agroindustri kelapa sawit.

Ekspor produk non migas berkembang.

6. melestarikan dan mengembangkan khasanah kebudayaan daerah sebagai ujung tombak pembangunan kepariwisataan.

a. memelihara situs budaya yang ada di daerah;

b. memelihara dan mengembangkan seni budaya masyarakat;

Pengembangan obyek wisata alam.

Bulungan menjadi tujuan wisata alam dan seni budaya.

7. memantapkan pemanfaatan RTRW.

a. menyusun master plan pembangunan daerah;

b. pengembangan perwilayahan komoditas sesuai dengan daya dukung lingkungan.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Pembangunan dilaksanakan secara harmonis.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

91

Tabel 6.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 5: Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. peningkatan pemenuhan kebutuhan akan pelayanan air bersih dan air minum;

a. meningkatkan pelayanan PDAM hingga 80%;

b. meningkatkan kualitas air baku untuk air minum masyarakat.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi, dan kebutuhan air minum tersedia.

2. peningkatan kapasitas dan ketersediaan energi listrik baik untuk rumah tangga maupun industri

a. tidak terjadi pemadaman bergilir untuk kebutuhan listrik rumah tangga;

b. kebutuhan listrik industri terpenuhi 90% oleh PLN pada tahun 2015;

c. semua daerah terpencil dipenuhi kebutuhan listriknya melalaui PLTS atau sumber alternatif.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Kebutuhan energi listrik masyarakat terpenuhi, untuk mendukung aktivitas rumah tangga dan industri.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

92

Tabel 6.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 6: Mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. meningkatnya sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;

a. pelayanan puskesmas 24 jam dan peningkatan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap di seluruh kecamatan;

b. peningkatan kualitas pelayanan RSUD Soemarno Sosroatmodjo sebagai BLUD.

Peningkatan kualitas SDM.

Derajad kesehatan masyarakat meningkat.

2. peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama;

a. peningkatan sarana dan prasarana peribadahan;

b. peningkatan kualitas pengetahuan agama masyarakat;

c. mencegah terjadinya konplik antar umat beragama.

Peningkatan kualitas SDM.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum

Terbentuk manusia berahlak mulia, sebagai modal dasar pembangunan.

3. peningkatan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pendidikan;

a. merealisasikan 20% anggaran untuk bidang pendidikan;

b. meningkatkan jumlah dan kualitas guru kualifikasi S1 hingga S2,

c. peningkatan jumlah guru bersertifikat;

d. peningkatan kesejahteraan guru dan pembebasan biaya sekolah bagi siswa SD, SLTP, dan SLTA;

e. meningkatkan kualitas lulusan siswa;

f. meningkatkan sarana dan pra-sarana pendidikan.

Peningkatan kualitas SDM.

Kualitas SDM dari aspek pendidikan meningkat.

4. peningkatan peranan perempuan dan pemuda dalam pembangunan;

a. meningkatkan pengetahuan perempuan dalam mewujudkan keluarga sejahtera;

b. meningkatkan prestasi olahraga dan seni bagi pemuda;

c. menggalakkan kegiatan pemuda dalam wadah karang taruna.

Peningkatan kualitas SDM.

Seluruh lapisan masyarakat mempunyai peluang berpartisipasi dalam pembangunan.

5. menciptakan kesempatan bekerja dan berusaha yang seluas-luasnya;

a. mereduksi tingkat pengangguran hingga 5% pada tahun 2015;

b. melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja;

c. menyediakan fasilitas pengembangan usaha bagi masyarakat.

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food estate.

Terbuka lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

93

Tabel 6.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 7: Mewujudkan peningkatan kualitas pada perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

a. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari peringkat 5 menjadi peringkat 4 di Provinsi Kalimantan Timur, dan peringkat 80 menjadi peringkat 70 di tingkat nasional pada tahun 2015.

Peningkatan kualitas SDM.

Pengembangan manajemen kependudukan yang handal, tertib, terpadu, dan berbasis IT

Secara bertahap IPM Kabupaten Bulungan terus meningkat.

2. menurunkan angka kemiskinan.

a. meningkatkan koordinasi dan penanganan sektor dan lintas sektor guna menurunkan angka kemiskinan hingga 10%,

Pengembangan manajemen kependudukan yang handal, tertib, terpadu, dan berbasis IT

Setiap tahun jumlah penduduk miskin terus berkurang.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

107

Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015.

No

Sasaran

Strategi dan Arah Kebijakan

Indikator Kinerja

(Outcome)

Capaian Kinerja Program Pembangunan

Daerah

Bidang Urusan

SKPD Penanggung

Jawab Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

1 a. Seluruh pejabat struktural SKPD memahami dan melaksanakan Tupoksinya dengan baik;

b. Seluruh SKPD dalam menyusun Renstra dan RKPD selalu mengacu RPJMD 2010-2015.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Seluruh pejabat SKPD dapat melaksanakan tupoksi dengan baik, dan masing-masing SKPD memiliki Renstra dan RKPD yang merujuk kepada RPJMD 2010-2015.

1. Kinerja SKPD meningkat (%);

2. Kepemilikan Renstra oleh SKPD (%);

3. Kesesuaian program RK PD,Renstra dengan RPJMD (%)

NA

50%

NA

75%

100%

80%

Seluruh program pembangunan

Wajib dan pilihan

Seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Bulungan

2 a. Setiap SKPD harus menyusun SOP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;

b. Setiap SKPD konsisten melaksanakan SOP yang telah disusun.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

SKPD memiliki SOP dan dipedomani oleh seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas.

1. Ketersediaan SOP di SKPD (%);

2. SOP dipedo-mani dalam pelaksanaan tugas (%).

NA

NA

75%

75%

Seluruh program pembangunan

Wajib dan pilihan

Seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Bulungan

3 a. Pemerintah menyediakan fasilitas layanan pengaduan tindak pelanggaran hukum dan korupsi dari masyarakat;

b. Pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor tindak pelanggaran hukum dan korupsi.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan meningkat.

1. Ketersediaan fasilitas layanan pengaduan masyarakat (unit);

2. Tersedia Perbup perlindungan sakksi (ya/ tidak).

NA

NA

Tersedia

fasilitas dan nomor telepon

pengaduan;

Tersedia peraturan

Bupati.

Program 1.A.6 s/d 1.A.15

wajib Setda, Kecamatan, dan Inspektorat

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

108

4 a. Pemerintah Kabupaten Bulungan menerbitkan peraturan standar pelayanan minimal (SPM) kepada masyarakat;

b. SKPD dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya harus mengacu pada SPM.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Pemerintah secara bertahap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

1. Ketersediaan Perda/Perbup SPM (ya/tdk);

2. SKPD

menerapkan SPM (%).

NA

NA

Perda/Perbup SPM tersedia

75%

Seluruh program pembangunan;

Wajib dan pilihan

Semua SKPD di lingkungan

Pemkab Bulungan.

5 a. Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam melaksanakan pembangunan akan melakukan kerjasama dengan daerah sekitar untuk mewujudkan sinergitas program-program pembangunan;

b. Pemerintah Kabupaten Bulungan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan institusi yang dapat berperan dan mendukung pelaksanaan pembangungan di daerah ini.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Pemerintah dapat melakukan tugas-tugas pembangunan secara efektif dan efisien.

1. Kegiatan Kerjasama dengan Kota/ Kabupaten (jumlah);

2. MoU kerja

sama dengan berbagai lembaga atau institusi (jumlah).

NA

NA

5 kegiatan per tahun

10 MoU per tahun

Seluruh program pembangunan;

Wajib dan pilihan

Semua SKPD di lingkungan

Pemkab Bulungan.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

109

Tabel 7.1. (Lanjutan).

No

Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Indikator

Kinerja (Outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

6 a. Saling memahami dan menghargai perbedaan idealogi antar partai politik;

b. Mencegah terjadinya konplik antar simpatisan partai politik;

c. Menghargai nilai-nilai demokratis dalam kehidupan masyarakat.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Terjadi proses pendewasaan dalam kehidupan berpolitik, dan menciptakan suasana yang kondusif untuk melaksanakan pembangunan.

1. Konflik antar papol (Kasus)

2. Kerjasama antar parpol (kegiatan)

3. Pelanggaran pelaksanaan demokrasi (kasus)

NA

NA

NA

< 5 kasus per tahun

>10 kegiatan

per tahun

< 5 kasus per tahun

Program 1.D.6 – 1.D.6 (Program pendidikan politik masyarakat)

Wajib Setda dan Sekretariat DPR,

TNI, POLRI, PARPOL

7 a. Meningkat harkat dan martabat bangsa berdasarkan sumberdaya yang dimiliki;

b. Memperingati hari-hari besar nasional.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Meningkatkan rasa patriotisme dan harga diri bangsa..

1. Penyalahgunaan pengelolaan sumberdaya daerah (%) ;

2. Kegiatan memperingati HBN (%);

NA

NA

50%

100%

Program 1.D.3 (Program

pengembangan wawasan kebangsaan)

Wajib Setda dan Dinas Diknas, TNI, dan

POLRI.

8 a. Meningkatkan dukungan bagi pelaksanaan tugas-tugas aparat kemanan;

b. Meningkatkan peran serta masyarakat bagi terwujudnya hankamrata;

c. Terwujudnya keamanan dan ketertiban yang mendukung pelaksanaan pembangunan berjalan lancar.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Tercipta rasa aman bagi seluruh warga masyarakat.

1. Ketersediaan fasilitas pendukung bagi aparat keamanan

2. Pelanggaran ketertiban umum (kasus)

3. Demo menentang pelaksanaan pembangunan (kasus)

NA

NA

NA

80%

<25 kasus

<5 kasus

Program 1.d.1 – 1.D.5 Wajib Setda dan Dinas Diknas, TNI, dan

POLRI.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

110

Tabel 7.1. (Lanjutan).

No

Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Indikator

Kinerja (Outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

9 a. Membuka isolasi wilayah terpencil dan tertinggal;

b. Mendukung aktivitas ekonomi masyarakat;

c. Mendorong pemerataan pembangunan.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Menghapuskan isolasi wilayah secara bertahap dan pemerataan pembangunan.

1. Penambahan panjang jalan (Km);

2. Aktivitas eko-nomi masya-rakat mening-kat (%);

3. Aktivitas pem-bangunan meningkat (%)

NA

NA

NA

300 Km

30%

50%

Program 2.E.1 s/d 2.E.9

Program 4.A.1 s/d 4.A.18

Wajib Dinas P. U., Badan PMD, dan

Kecamatan

10 a. Meningkatkan ketersediaan listrik bagi seluruh masyarakat;

b. Menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat;

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Mewujudkan kehidupan yang layak dan sehat bagi seluruh warga masyarakat.

1. Ketersediaan listrik (%);

2. Ketersediaan air bersih bagi masyarakat (%)

NA

NA

95%

80%

Program 4.C.3 s/d 4.C.4

Program 4.A.11 s/d 4.A.15

Wajib Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas PU, Dinas Kesehatan,

Kecamatan.

11 a. Mengembangkan komoditi andalan yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Setiap wilayah mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif.

1. Ketersediaan komoditi unggulan di tiap kecamatan (%)

NA

100%

Program 1.B4 s/d 1.B.7

Program 2.E.1 s/d 2.E.3

Pilihan Bappeda, Badan PMD, Dinas

Pertanian, Dinas Perindagkop

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

111

Tabel 7.1. (Lanjutan).

No

Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Indikator

Kinerja (Outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

12 a. Terwujudnya food estate; b. Mengembangkan perkebunan

rakyat; c. Mendorong berkembangnya

perusahaan perkebunan;

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food estate.

Terwujud food estate sebagai kekuatan ekonomi rakyat.

1. Terbangun kawasan2 pertanian dgn skala industry (kawasan);

2. Produk komoditi unggulan agroindustri .

NA

NA

2 kawasan

4 jenis komoditi

Program 3.A. sampai/ dengan Program 3.K

Pilihan Dinas Pertanian, Dinas PU,

Bappeda, Dinas Perindagkop,

13 a. Pemanfaatan lahan kritis untuk pengembangan komoditi perkebunan;

b. Mereduksi lahan kritis 10% per tahun untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pengembangan manajemen pengelolaan lingkungan hidup.

Pembangunan dilaksanakan berwawasan lingkungan dan berkelaanjutan.

1. Pemanfaatan lahan kritis untuk perke-bunan (%);

2. Reduksi luas lahan kritis (%)

NA

NA

10%

per tahun

50%

Program 3.B.1 – 3.B.9 Pilihan Bapedalda, Dinas Kehutanan, Dinas

Pertanian.

14 a. Jumlah investor meningkat 5% per tahun;

b. Menyiapkan regulasi untuk menjamin kemudahan berinvestasi

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Investasi berkembang dan meningkat.

1. Peningkatan jumlah investor (%);

2. Tersedia Perda/Perbup Investasi.

NA

NA

25%

Tersedia

Program 1.A.4 Program 1.G.1 – 1.G.2 Program 3.K.1 – 3.K.3

Wajib BPID, Kantor Pelayanan

Terpadu, Setda, DPR,

15 a. Melakukan promosi produk-produk unggulan daerah;

b. Menjamin kelancaran distribusi dan tataniaga produk unggulan daerah.

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food estate.

Peluang pasar produk unggulan terbuka.

1. Kegiatan pro-mosi produk unggulan;

2. Kelancaran pemasaran produk unggulan (%)

NA

NA

2 kali

setahun

>80%

Program 3.I.1 – 3.I.5 Program 3.J.1 – 3.J.5 Program 3.K.1 – 3.K.3

Pilihan Dinas Perindagkop, BPID, Dinas Pertanian.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

112

16 a. Pengembangan agroindustri komodititas ekspor non migas;

b. Meningkatkan kualitas produk melalui perbaikan pengelolaan budidaya komoditas.

Pengembangan agroindustri kelapa sawit.

Ekspor produk non migas berkembang.

1. Terbangun Pabrik CPO;

2. Ekspor CPO 3. Pengelolaan

budidaya tanaman sesuai SOP;

NA

NA

NA

2 unit

50.000 ton/tahun

80%

Program 3.E.1 – 3.E.5 Program 3.G.1 –

3.G.10 Program 3.H.1 – 3.H.5

Pilihan Dinas Pertanian, Dinas Perindagkop, Dinas Perindustrian

17 a. Memelihara situs budaya yang ada di daerah;

b. Memelihara dan mengembangkan seni budaya masyarakat;

Pengembangan obyek wisata alam.

Bulungan menjadi tujuan wisata alam dan seni budaya.

1. Situs budaya dan SDA ter-pelihara (%);

2. Sanggar seni budaya meningkat (%)

NA

NA

60%

5% per tahun

Program 3.L.1 – 3.L.4 Program 3.M.1 – 3.M.3

Wajib Kantor Pariwisata Seni dan Budaya, Dinas PU, Dinas

Pendidikan; Kantor Perpustakaan dan

kearsipan.

18 a. Menyusun master plan pembangunan daerah;

b. Pengembangan perwilayahan komoditas sesuai dengan daya dukung lingkungan.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Pembangunan dilaksanakan secara harmonis.

1. Tersusun master plan pembangunan Kabupaten;

2. Perda perwi-layahan komoditas.

NA

NA

Ada Master

Plan

Ada Perda

Program 1.B.1 – 3.B.11

Program 3.C sampai/ dengan 3.G

Pilihan Bappeda, Setda, DPR, Dinas Pertanian.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

113

Tabel 7.1. (Lanjutan).

No

Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Indikator

Kinerja (Outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

19 a. Meningkatkan pelayanan PDAM hingga 80%;

b. Meningkatkan kualitas air baku untuk air minum masyarakat.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi, dan kebutuhan air minum tersedia.

1. Ketersediaan air PDAM (%);

2. Kualitas air

baku untuk air minum masyarakat meningkat (%)

NA

NA

80%

80%

Program 4.A.11 s/d 4.A.15

Wajib Dinas PU, BAPPEDA, PLN,

Kecamatan

20 a. Tidak terjadi pemadaman bergilir untuk kebutuhan listrik rumah tangga;

b. Kebutuhan listrik industri terpenuhi 90% oleh PLN pada tahun 2015;

c. Semua daerah terpencil dipenuhi kebutuhan listriknya melalaui PLTS atau sumber alternatif.

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing.

Kebutuhan industri listrik masyarakat terpenuhi, untuk mendukung aktivitas rumah tangga dan industri.

1. Pemadaman listrik secara bergilir (%);

2. Pemenuhan listrik industri oleh PLN (%);

3. Pemenuhan listrik pada kawasan pemukiman terpencil (%);

NA

NA

NA

0%

70%

80%

Program 4.C.3 Wajib dan Pilihan

Dinas PU, PLN, BAPPEDA

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

114

Tabel 7.1. (Lanjutan).

No

Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Indikator

Kinerja (Outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

21 a. Pelayanan puskesmas 24 jam dan peningkatan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap di seluruh kecamatan;

b. Peningkatan kualitas pelayanan RSUD Soemarno Sosroatmodjo sebagai BLUD.

Peningkatan kualitas SDM.

Derajad kesehatan masyarakat meningkat.

1. Puskesmas 24 jam (%);

2. Puskesmas rawat inap (%);

3. Pelayanan RSUD sesuai SOP (%)

NA

NA

NA

75%

75%

80%

Program 2.B.1–2.B.22

Wajib Dinas Kesehatan dan RSUD

22 a. Peningkatan sarana dan prasarana peribadahan;

b. Peningkatan kualitas pengetahuan agama masyarakat;

c. Mencegah terjadinya konflik antar umat beragama.

Peningkatan kualitas SDM.

Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.

Terbentuk manusia berahlak mulia, sebagai modal dasar pembangunan.

1. Sarana dan prasarana peribadahan meningkat (%);

2. Kegiatan keagaaman meningkat (%);

3. Konflik antar umat beragama (kasus)

NA

NA

NA

90%

80%

< 5 kasus

Program 1.D.1–1.D.5 Program 2.A.3–2.A.4

Wajib Kantor Agama, Dinas Pendidikan POLRI, SATPOL

PP

23 a. Merealisasikan 20% anggaran untuk bidang pendidikan;

b. Meningkatkan jumlah dan kualitas guru kualifikasi S1 hingga S2,

c. Peningkatan jumlah guru bersertifikat; d. Peningkatan kesejahteraan guru dan

pembebasan biaya sekolah bagi siswa SD, SLTP, dan SLTA;

Peningkatan kualitas SDM.

Kualitas SDM dari aspek pendidikan meningkat.

1. Realisasi 20% anggaran pendidikan (%)

2. Pendidikan guru S1 dan S2 (%);

3. Guru dengan sertifikasi (%)

NA

NA

NA

100%

75%

50%

Program 1.B.8 Program 1.E.1 – 1.E.3 Program 2.A.1 – 2.A.6

Wajib Dinas Diknas, BAPPEDA, BKD,

Dinas PU

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

115

e. Meningkatkan kualitas lulusan siswa; f. Meningkatkan sarana dan prasarana

pendidikan.

4. Sarana dan prasarana pendidikan (%)

NA

80%

24 a. Meningkatkan pengetahuan perempuan dalam mewujudkan keluarga sejahtera;

b. Meningkatkan prestasi olahraga dan seni bagi pemuda;

c. Menggalakkan kegiatan pemuda dalam wadah karang taruna.

Peningkatan kualitas SDM

Seluruh lapisan masyarakat mempunyai peluang berpartisipasi dalam pembangunan.

1. Diklat bagi perempuan;

2. Prestasi olah raga dan seni;

3. Keberadaan karang taruna di desa (%)

NA

NA

NA

>2 per tahun

>5 per tahun

100%

Program 2.C.1 – 2.C.7 Program 2.G.1 – 2.G.4

Program 2.H.1 – 2.H.13

Wajib Setda, BKKBKS, Dinas Diknas, Kecamatan

25 a. Mereduksi tingkat pengangguran hingga 5% pada tahun 2015;

b. Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja;

c. Menyediakan fasilitas pengembangan usaha bagi masyarakat.

Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan food estate.

Terbuka lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat.

1. Pengangur-an (%);

2. Balai latihan kerja (unit);

3. Peluang berusaha.

NA

NA

NA

5%

5 unit

80%

Seluruh program pembangunan

Wajib dan pilihan

Seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Bulungan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

116

Tabel 7.1. (Lanjutan).

No

Sasaran Strategi dan

Arah Kebijakan

Indikator

Kinerja (Outcome)

Capaian Kinerja Program

Pembangunan Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

26 a. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari peringkat 5 menjadi peringkat 4 di Provinsi Kalimantan Timur, dan peringkat 80 menjadi peringkat 70 di tingkat nasional pada tahun 2015.

Peningkatan kualitas SDM.

Pengembangan manajemen kependudukan yang handal, tertib, terpadu, dan berbasis IT.

Secara bertahap IPM Kabupaten Bulungan terus meningkat.

1. Angka melek huruf (%);

2. Angka harapan hidup (tahun);

3. Rata-rata lama sekolah (tahun).

NA

73

NA

95%

75 tahun

12 tahun

Program 1.B.1 Program 2.A.1 – 2.A.6 Program 2.B.1–2.B.22

Wajib Dinas Diknas, Dinas Kesehatan,

BAPPEDA

27 a. Meningkatkan koordinasi dan penanganan sektor dan lintas sektor guna menurunkan angka kemiskinan hingga 10%,

Pengembangan manajemen kependudukan yang handal, tertib, terpadu, dan berbasis IT.

Setiap tahun jumlah penduduk miskin terus berkurang.

1. Jumlah penduduk miskin setiap tahun menurun (%);

35

10%

Seluruh program pembangunan

Wajib dan pilihan

Seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Bulungan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

94

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1. Kebijakan Umum

Kebijakan Umum dirumuskan dengan kriteria sebagai berikut: (1)

Menjelaskan strategi lebih spesifik, konkrit, operasional dan fokus; (2)

Mengarahkan pemilihan program yang lebih tepat dan rasional

berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-

faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan (3)

Mengarahkan pemilihan program agar tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum.

Suatu program pembangunan daerah, secara teknokratis dapat

diterjemahkan dalam program prioritas yang pada dasarnya dijabarkan

dari strategi yang telah dirumuskan. (4) Berdasarkan kebijakan umum

pada masing-masing perspektif dan indikator kinerja (outcome) yang

dipersyaratkan maka dirumuskan berbagai jenis program terkait. (5)

Bagi suatu perspektif yang tidak ada kebijakannya maka program

prioritas pada perspektif tersebut tidak perlu dibuat.

Pembangunan Kabupaten Bulungan mempunyai kebijakan umum

memperkuat pencapaian misi untuk mewujudkan visi pembangunan

2010-2015 yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kebijakan umum

pembangunan menjadi tanggung jawab SKPD, sesuai dengan

tupoksinya masing-masing.

7.2. Program Pembangunan Daerah.

Perumusan Kebijakan Umum dimaksudkan agar pilihan program

prioritas di masing-masing strategi tepat dan inheren. Program

Pembangunan Daerah adalah kumpulan program prioritas yang

berhubungan langsung dengan pencapaian sasaran yang di dalamnya

termasuk program calon kepala daerah terpilih. Untuk menghasilkan

program prioritas yang inheren di tiap strategi maka kebijakan umum

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

95

di buat pada empat perspektif, yaitu: masyarakat/layanan, proses

internal, kelembagaan, dan keuangan.

Program pembangunan daerah adalah program yang mendukung

4 (empat) agenda utama pelaksanaan pembangunan yang diharapkan

dapat mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Bulungan

selama 5 tahun ke depan, yang disesuaikan dengan urusan wajib dan

urusan pilihan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah, dan masukkan dari para pemangku kepentingan (program

yang dicetak tebal) dalam musrenbang yang dilaksanakan pada tanggal

13 – 14 Desember 2010.

Agenda 1. Agenda Menciptakan Kabupaten Bulungan yang Aman, Demokratis dan Damai yang Didukung Oleh

Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa.

A. Pemerintahan Umum

(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

(2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

(3) Program peningkatan disiplin aparatur;

(4) Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat

daerah;

(5) Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil

kepala daerah;

(6) Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan

daerah;

(7) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan

kabupaten;

(8) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa;

(9) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

96

(10) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan

aparatur pengawasan;

(11) Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan

prosedur pengawasan;

(12) Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat;

(13) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;

(14) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;

(15) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;

(16) Program Penataan Daerah Otonomi Baru.

B. Perencanaan Pembangunan

(1) Program Pengembangan Data/Informasi.

(2) Program Kerjasama Pembangunan.

(3) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan

(4) Program Perencanaan Pembangunan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh.

(5) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah.

(6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah.

(7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

(8) Program Perencanaan Sosial dan Budaya.

(9) Program Perencanaan Wilayah dan Sumber Daya Alam

(10) Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana.

(11) Program Monitoring dan Evaluasi.

C. Komunikasi dan Informatika

(1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa;

(2) Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan

informasi;

(3) Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan

informasi;

(4) Program kerjasama informasi dan media massa.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

97

D. Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

(1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;

(2) Program pemeliharaan kantramtibmas dan pencegahan tindak

kriminal;

(3) Program pengembangan wawasan kebangsaan;

(4) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

dan keamanan;

(5) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

(PEKAT);

(6) Program pendidikan politik masyarakat.

E. Kepegawaian

1) Program pendidikan kedinasan;

2) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

3) Program pembinaan dan pengembangan aparatur.

F. Kearsipan

(1) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan;

(2) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah;

(3) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana

kearsipan;

(4) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi.

G. Pelayanan Terpadu

(1) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan

(2) Program Pengawasan dan Penertiban Perijinan dan Non

Perijinan;

Agenda 2. Mewujudkan SDM yang Semakin Berkualitas

A. Pendidikan

(1) Program Pendidikan Anak Usia Dini;

(2) Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun;

(3) Program Pendidikan Non Formal;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

98

(4) Program Pendidikan Luar Sekolah;

(5) Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan;

(6) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

B. Kesehatan

(1) Program pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;

(2) Program upaya kesehatan masyarakat;

(3) Program pengawasan obat dan makanan;

(4) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia;

(5) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

(6) Program perbaikan gizi masyarakat;

(7) Program pengembangan lingkungan sehat;

(8) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;

(9) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak

menular;

(10) Program standarisasi pelayanan kesehatan;

(11) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin;

(12) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya;

(13) Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana

rumah sakit;

(14) Program Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit;

(15) Program Kemintraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

(16) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita;

(17) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia;

(18) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

Makanan;

(19) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan

anak;

(20) Program Pengembangan Manajemen Kesehatan;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

99

(21) Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana

Prasarana Rumah sakit;

(22) Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

C. Pemuda dan Olah Raga

(1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda;

(2) Program peningkatan peran serta kepemudaan;

(3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan

dan kecakapan hidup pemuda;

(4) Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba;

(5) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga;

(6) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga;

(7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.

D. Perpustakaan

(1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan.

E. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

(1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;

(2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan;

(3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam

membangun desa;

(4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa;

(5) Program peningkatan peran perempuan di perdesaan;

(6) Program Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PPMD).

(7) Program peningkatan pemberdayaan kelembagaan desa;

(8) Program pengembangan desa dan kelurahan;

(9) Program penataan batas desa dan kelurahan.

F. Kesejahteraan Sosial

(1) Program peningkatan pemberdayaan fakir miskin, komunitas

adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) lainnya;

(2) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

100

(3) Program pembinaan anak terlantar;

(4) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma;

(5) Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo

(6) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks

narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya);

(7) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.

G. Pemberdayaan Perempuan

(1) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan

Perempuan;

(2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

dan Anak;

(3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan;

(4) Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender

dalam pembangunan;

H. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

(1) Program Keluarga Berencana;

(2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja;

(3) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan

KB/KR yang mandiri;

(4) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan

Konseling KRR;

(5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui

kelompok kegiatan di masyarakat;

(6) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS

termasuk HIV/ AIDS;

(7) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan

dan pembinaan tumbuh kembang anak;

(8) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina

keluarga;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

101

(9) Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-

PADU;

(10) Program pelayanan kontrasepsi;

(11) Program kependudukan dan keluarga berencana;

(12) Program pelatihan dan penelitian;

(13) Program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya.

I. Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja;

(2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja;

(3) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi;

(4) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan;

(5) Program Transmigrasi Lokal;

(6) Program Transmigrasi Regional;

J. Kependudukan dan Catatan Sipil

(1) Program Penataan Administrasi Kependudukan

Agenda 3. Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Kuat dan Pro Rakyat

A. Tata Ruang

(1) Program Perencanaan Tata Ruang;

(2) Program Pemanfaatan Ruang;

(3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

B. Lingkungan Hidup

(1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;

(2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup;

(3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;

(4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya

Alam;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

102

(5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

(6) Program Peningkatan Pengendalian Polusi;

(7) Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di

kawasan-kawasan konservasi laut dan hutan;

(8) Program Pengendalian kebakaran hutan;

(9) Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan

laut;

(10) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).

C. Pertanian Tanaman Pangan

(1) Program peningkatan kesejahteraan petani;

(2) Program peningkatan ketahanan pangan pertanian;

(3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian;

(4) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian;

(5) Program peningkatan produksi pertanian;

(6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan.

D. Peternakan

(1) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak;

(2) Program peningkatan hasil produksi peternakan;

(3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan;

(4) Program peningkatan penerapan teknologi peternakan;

E. Perkebunan

1) Program peningkatan ketahanan perkebunan;

2) Program peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan;

3) Program peningkatan penerapan teknologi perkebunan;

4) Program peningkatan produksi perkebunan;

5) Program pemberdayaan penyuluh perkebunan lapangan.

F. Kehutanan

(1) Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan;

(2) Program rehabilitasi hutan dan lahan;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

103

(3) Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan;

(4) Program pemanfaatan kawasan hutan industri.

(5) Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan;

(6) Program perencanaan dan pengembangan hutan;

G. Perikanan dan Kelautan

(1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir;

(2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian sumberdaya kelautan;

(3) Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum

dalam pendayagunaan sumberdaya laut;

(4) Program peningkatan mitigasi bencana alam laut dan

prakiraan iklim laut;

(5) Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan

maritim kepada masyarakat;

(6) Program pengembangan budidaya perikanan;

(7) Program pengembangan perikanan tangkap;

(8) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan;

(9) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi

perikanan;

(10) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau

dan air tawar.

H. Industri

(1) Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi;

(2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

(3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;

(4) Program Penataan Struktur Industri;

(5) Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial.

I. Perdagangan

(1) Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan;

(2) Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional;

(3) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

104

(4) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;

(5) Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.

J. Koperasi dan UKM

(1) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang

kondusif;

(2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah;

(3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah;

(4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

K. Penanaman Modal

(1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;

(2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;

(3) Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan

prasarana daerah.

L. Kebudayaan

(1) Program Pengembangan Nilai Budaya;

(2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;

(3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya;

(4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan

budaya.

M. Pariwisata

(1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;

(2) Program Pengembangan destinasi Pariwisata;

(3) Program Pengembangan Kemitraan.

Agenda 4. Mewujudkan Percepatan Pemerataan Infrastruktur

A. Pekerjaan Umum

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

(2) Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong;

(3) Program Pembangunan turap/talud/bronjong;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

105

(4) Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

(5) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong;

(6) Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan;

(7) Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan;

(8) Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan

jembatan;

(9) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.

(10) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,

rawa dan jaringan pengairan lainnya;

(11) Program Pengendalian dan Pengelolaan Air Baku;

(12) Program peningkatan cakupan pelayanan air bersih;

(13) Program optimalisasi pelayanan air bersih;

(14) Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,

danau dan sumber daya air lainnya;

(15) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan

Air Limbah;

(16) Program pengendalian banjir;

(17) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh;

(18) Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan;

B. Perumahan

(1) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

(2) Program Pengembangan Perumahan;

(3) Program Lingkungan Sehat Perumahan;

(4) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan;

(5) Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial;

(6) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya

kebakaran;

(7) Program pengelolaan areal pemakaman.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

106

C. Energi dan Sumberdaya Mineral

(1) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan;

(2) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan.

(3) Program pembinaan dan pengembangan bidang

ketenagalistrikan;

(4) Program Perencanaan, Penelitian/Studi, dan Inventarisasi

Sumber Daya Mineral.

D. Perhubungan

(1) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan;

(2) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan

fasilitas LLAJ;

(3) Program peningkatan pelayanan angkutan;

(4) Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas.

Seluruh program yang disusun di atas dan dibagi dalam empat (4)

agenda, selanjutnya dikelompokan dalam 27 arak kebijakan pembangunan

daerah (Tabel 7.1). Indikator kinerja untuk masing-masing arah kebijakan

dirumuskan, demikian pula target capaian pembangunan dalam satu

periode masa jabatan Bupati ditetapkan. Sehingga, pembangunan dapat

dilakukan lebih terencana dan terukur, dengan demikian pembangunan

dapat berjalan lancar dan efektif.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

125

Tabel 8.2. Indikasi Rencana Program Pembangunan Prioritas Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015.

No

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome)

Capaian Kinerja Program SKPD Penanggung

Jawab Tahun

1

Tahun

2

Tahun

3

Tahun

4

Tahun

5

Urusan Wajib:

1. Program Pembangunan Jalan dan

Jembatan;

2. Program Pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong; 3. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan

dan Jembatan;

4. Program tanggap darurat Jalan dan

Jembatan;

5. Program Pembangunan sistem

informasi/data base jalan dan jembatan;

1. Isolasi wilayah

terbuka; 2. Disparitas harga

sembako antar wilayah (Tanjung

Selor dengan Desa terpencil);

3. Kelancaran mobilitas barang

dan jasa.

60%

20%

60%

65%

17,5%

65%

70%

15%

70%

75%

12,5%

75%

80%

10%

80%

Dinas PU, BAPPEDA,

Setda, DPR, Dinas Kehutanan, Dinas

Pertambangan dan Energi,

Urusan Wajib: 1. Program Pengendalian dan Pengelolaan

Air Baku;

2. Program peningkatan cakupan

pelayanan air bersih;

3. Program optimalisasi pelayanan air bersih;

4. Program pengembangan, pengelolaan

dan konversi sungai, danau dan sumber

daya air lainnya;

5. Program pembinaan dan pengembangan

bidang ketenagalistrikan;

1. Ketersediaan air bersih bagi masyarakat;

2. Ketersediaan

listrik bagi masyarakat.

60%

75%

65%

80%

70%

85%

75%

88%

80%

90%

Dinas PU (PDAM, PLN),

BAPPEDA, Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, Dinas

Pertambangan dan Energi.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

126

Tabel 8.2. (Lanjutan)

No

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome)

Capaian Kinerja Program SKPD Penanggung

Jawab Tahun

1

Tahun

2

Tahun

3

Tahun

4

Tahun

5

Urusan Wajib dan Pilihan:

1. Program peningkatan pemasaran hasil

produksi pertanian;

2. Program peningkatan penerapan

teknologi pertanian;

3. Program peningkatan produksi pertanian

(pangan);

4. Program peningkatan hasil produksi

peternakan;

5. Program peningkatan produksi

perkebunan;

6. Program pemberdayaan penyuluh

pertanian lapangan.

7. Program perlindungan dan konservasi

sumber daya hutan;

8. Program pembinaan dan penertiban

industri hasil hutan;

9. Program pengembangan budidaya

perikanan;

10. Program pengembangan perikanan

tangkap;

11. Program Pengembangan sentra-sentra

industri potensial

12. Program Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor;

1. Komoditi

unggulan (jenis);

2. Jumlah tenaga kerja terserap;

3. Jumlah

pengangguran;

4. Pendapatan masyarakat (Rp./tahun)

5. Angka

kemiskinan;

6. Rehabilitasi sumberdaya alam;

5. Unit agroindustri.

1

2,5%

6,5%

35%

40%

1 unit

2

3,0%

6,0%

30%

45%

2 unit

3

3,5%

5,5%

25%

50%

2 unit

4

4,0%

5,0%

20%

55%

3 unit

5

4,5%

4,5%

10%

60%

3 unit

BAPPEDA,

Setda,

Dinas Pertanian,

Dinas Perkebunan,

Dinas Peternakan, Dinas Perindagkop,

Kantor

Kebudayaan dan

Pariwisata,

Dinas Kehutanan,

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

127

13. Program Peningkatan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri;

14. Program Pembinaan pedagang kaki

lima dan asongan.

15. Program penciptaan iklim Usaha Kecil

Menengah yang kondusif;

16. Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah;

17. Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah;

18. Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi;

19. Program Peningkatan Iklim Investasi

dan Realisasi Investasi;

20. Program Pengelolaan Kekayaan

Budaya;

21. Program Pengelolaan Keragaman

Budaya;

22. Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata;

23. Program Pengembangan destinasi

Pariwisata;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

128

Tabel 8.2. (Lanjutan)

No

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome)

Capaian Kinerja Program SKPD Penanggung

Jawab Tahun

1

Tahun

2

Tahun

3

Tahun

4

Tahun

5

Urusan Wajib:

1. Program Pengembangan Budaya Baca

dan Pembinaan Perpustakaan.

2. Program Pendidikan Anak Usia Dini;

3. Program Wajib Belajar Dua Belas

Tahun;

4. Program Pendidikan Non Formal;

5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan;

6. Program pencegahan dan

penanggulangan penyakit menular;

7. Program pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular;

8. Program standarisasi pelayanan

kesehatan;

9. Program pelayanan kesehatan penduduk

miskin;

10. Program pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/pustu dan jaringannya;

11. Program pengadaan peningkatan

sarana dan prasarana rumah sakit;

12. Program peningkatan pelayanan

kesehatan anak balita;

IPM meningkat: 1. Angka melek

huruf, 2. Usia harapan

hidup, 3. Rata-rata lama

sekolah. . . . . . . . .

95,6%

72,5 tahun

7,7 tahun

96,0%

73 tahun

8,5 tahun

96,5%

73,5 tahun

9,5 tahun

97,0%

74 tahun

10,5 tahun

97,5%

75 tahun

12 tahun

Setda, DPR, BAPPEDA, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PU dll.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

129

13. Program Pengadaan Peningkatan dan

Perbaikan Sarana Prasarana Rumah

sakit;

14. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;

15. Program upaya pencegahan

penyalahgunaan narkoba;

16. Program Pengembangan Kebijakan dan

Manajemen Olahraga;

17. Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olahraga;

18. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Olahraga.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

130

Tabel 8.2. (Lanjutan)

No

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

(Outcome)

Capaian Kinerja Program SKPD Penanggung

Jawab Tahun

1

Tahun

2

Tahun

3

Tahun

4

Tahun

5

Urusan Wajib:

1. Program peningkatan kapasitas lembaga

perwakilan rakyat daerah;

2. Program peningkatan dan

Pengembangan pengelolaan keuangan

daerah;

3. Program pembinaan dan fasilitasi

pengelolaan keuangan kabupaten;

4. Program pembinaan dan fasilitasi

pengelolaan keuangan desa;

5. Program peningkatan sistem

pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH;

6. Program Peningkatan Profesionalisme

tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan;

7. Program Mengintensifkan penanganan

pengaduan masyarakat;

8. Program Peningkatan Kerjasama Antar

Pemerintah Daerah;

9. Program Penataan Peraturan Perundang-

undangan.

10. Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi;

1. Kinerja

Pemerintah Daerah.

2. Penyerapan APBD

3. Ketersediaan

informasi pembangunan;

4. Penerapan SPM.

60%

70%

60%

25%

65%

75%

65%

30%

70%

75%

70%

35%

75%

80%

75%

40%

80%

80%

80%

50%

Setda, DPR, BAPPEDA,

Seluruh Dinas dan Instansi.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

131

11. Program Pengembangan Data/

Informasi;

12. Program Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa;

13. Program peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur;

14. Program pembinaan dan

pengembangan aparatur;

15. Program penyelamatan dan pelestarian

dokumen/arsip daerah;

16. Program peningkatan kualitas

pelayanan informasi;

17. Program Peningkatan Manajemen

Pelayanan;

18. Program Pengawasan dan Penertiban

Perijinan dan Non Perijinan;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

117

BAB VIII. INDIKASI RENCANA

PROGRAM PRIORITAS

Menyadari keterbatasan sumberdaya yang tersedia dan berbagai

hambatan dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan, maka program-program pembangunan harus disusun

berdasarkan skala prioritas. Agar pembangunan dapat tetap berjalan

walaupun pada kondisi keterbatasan sumberdaya.

Penyusunan skala prioritas program pembangunan dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Berkenaan dengan penyusunan RPJMD

2010 – 2015 Kabupaten Bulungan digunakan dua pendekatan, yaitu

pendekatan bottom up dengan menggunakan gap analysis (analisis

Harapan-Kenyataan), dan pendekatan top down menggunakan acuan

visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih yang didukung dengan

analisis SWOT.

8.1. Analisis Harapan-Kenyataan.

Hasil-hasil gap analysis berupa nilai skor modifikasi yang diperoleh

dari skor-skor pertanyaan kepada responden. Nilainya berkisar antara 0

(terendah) hingga 5 (tertinggi), rangking prioritas program ditentukan

berdasarkan urutan tertinggi ke urutan terendah. Nilai-nilai skor yang

diperoleh selanjutnya diolah dan dibedakan menjadi tiga, yaitu H, K, dan

N. Analisis Harapan-Kenyataan atau gap analyisis nilai skornya diberi

notasi N (yang merupakan selisih antara H – K). Sedangkan huruf H

adalah nilai skor harapan masyarakat terhadap program pembangunan,

dan K adalah nilai skor kenyataan program pembangunan yang dinilai

(dilihat atau dirasakan) oleh masyarakat.

Berdasarkan nilai N skala prioritas program pembangunan dapat

ditentukan, semakin tinggi nilai N, maka semakin tinggi skala prioritas

program pembangunan tersebut. Sehingga, secara obyektif penentuan

skala prioritas pembangunan di Kabupaten Bulungan dapat ditetapkan

berdasarkan nilai skor (N). Namun, skala prioritas tersebut dapat digeser

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

118

secara subyektif untuk program-program pembangunan yang bersifat

strategis, atau program yang menjadi kebijakan secara nasional atau

kebijakan Kepala Daerah. Adapun nilai skor gap analysis untuk

beberapa program pembangunan utama di Kabupaten Bulungan lima

tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 8.1. berikut.

Tabel 8.1. Gap analysis program pembangunan di Kabupaten Bulungan lima tahun terakhir.

No Program/Kegiatan Keterangan

H K N

Agenda 1. Menciptakan Kabupaten Bulungan yang Aman, Demokratis dan Damai yang Didukung oleh Pemerintahan yang Bersih

dan Berwibawa.

1. Pelayanan prima aparat kepada masyarakat 4,29 2,65 1,64

2. Peningkatan disiplin aparatur (pegawai) 4,19 2,24 1,95

3. Peningkatan sarana/prasara & kapasitas aparatur 4,28 2,46 1,82

4. Peningkatan kapasitas lembaga DPR 3,71 2,12 1,59

5. Peningkatan kualitas Anggota DPR 3,79 1,99 1,80

6. Peningkatan kinerja Anggota DPR 4,00 1,92 2,08

7. Peningkatan efisiensi keuangan Daerah 4,01 2,08 1,93

8. Peningkatan & pengembangan pengelolaan keuangan Daerah 4,19 2,45 1,74

9. Pembinaan pengelolaan keuangan Kabupaten 4,04 2,11 1,93

10. Pembinaan pengelolaan keuangan Desa 4,23 2,08 2,15

11. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Bupati

4,05 2,48 1,57

12. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat 4,01 2,09 1,92

13. Pembangunan wilayah startegis dan cepat tumbuh 4,12 2,09 2,03

14. Pembangunan daerah rawan bencana 3,89 2,17 1,72

15. Pemeliharaan kantramtibmas dan pencegahan tindak kriminal 4,27 2,31 1,96

16. Pengembangan wawasan kebangsaan 4,12 2,29 1,83

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

119

17. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 4,28 2,48 1,80

18. Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT) 4,24 2,43 1,81

19. Pendidikan politik masyarakat 3,62 1,92 1,70

Agenda 2. Mewujudkan SDM yang Semakin Berkualitas.

20. Pendidikan Anak Usia Dini 4,49 2,11 1,88

21. Wajib Belajar Dua Belas Tahun 4,51 2,86 1,65

22. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4,56 2,55 2,01

23. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 4,39 2,63 1,76

24. Pengawasan obat dan makanan 4,29 2,05 2,24

25. Pengembangan Obat Asli Indonesia 4,19 2,03 2,16

26. Perbaikan gizi masyarakat 4,50 2,19 2,31

27. Pengembangan lingkungan sehat 4,48 2,75 1,73

28. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 4,43 2,56 1,86

29. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 4,49 3,10 1,43

30. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu

4,52 2,86 1,66

31. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 4,48 2,81 1,67

32. Peningkatan pelayanan kesehatan lansia 4,33 2,63 1,70

33. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 4,32 2,25 2,07

34. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 4,60 2,72 1,88

35. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

4,60 1,85 2,41

36. Pencegahan penyalahgunaan narkoba 4,40 1,91 2,49

37. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 4,18 2,04 2,14

38. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga 4,31 2,06 2,25

39. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 4,13 1,84 2,29

40. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 4,48 2,57 1,91

41. pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 4,37 1,99 2,38

42. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 4,45 3,21 1,23

43. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 4,38 2,52 1,86

44. Peningkatan peran perempuan di pedesaan 4,22 2,35 1,86

45. Peningkatan pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya

4,18 2,17 2,01

46. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 4,06 2,08 1,98

47. Pembinaan anak terlantar, panti asuhan/panti jompo 4,11 1,74 2,37

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

120

48. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma 4,01 1,49 2,52

49. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya

4,02 1,51 2,52

50. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 4,16 2,16 2,00

51. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan 4,04 2,46 1,58

52. Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan 4,12 2,19 1,93

53. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

4,14 2,73 1,41

54. Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 4,19 2.65 1.54

55. Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat

4,20 2,50 1,70

56. Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS 4,13 2,50 1,63

57. Pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

4,04 2,36 1,68

58. Pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU 4,15 2,36 1,79

59. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 4,36 2,48 1,88

60. Peningkatan Kesempatan Kerja 4,20 2,25 1,95

61. Pengembangan Wilayah Transmigrasi 4,02 2,20 1,82

62. Pengembangan Kecamatan Mandiri 2,48 2,39 0,09

63. Penataan Administrasi Kependudukan 3,98 2,17 1,81

Agenda 3. Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Kuat dan

Pro Rakyat.

64. Perencanaan Tata Ruang & Pemanfaatan Ruang 4,06 1,89 2,17

65. Pengendalian Pemanfaatan Ruang 4,04 2,02 2,02

66. Peningkatan ketahanan pangan pertanian 4,34 2,06 2,28

67. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian 4,35 1,77 2,58

68. Peningkatan penerapan teknologi pertanian 4,31 1,75 2,55

69. Peningkatan produksi pertanian 4,35 2,05 2,30

70. Pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan 4,27 1,93 2,34

71. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 4,06 1,87 2,19

72. Peningkatan hasil produksi peternakan 4,26 1,96 2,30

73. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 4,40 1,27 3,13

74. Peningkatan penerapan teknologi peternakan 4,21 1,95 2,26

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

121

75. Peningkatan produksi perkebunan 4,37 1,96 2,41

76. Peningkatan penerapan teknologi perkebunan 4,29 1,88 2,40

77. Peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan 4,35 1,88 2,47

78. Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan 4,18 1,92 2,26

79. Rehabilitasi hutan dan lahan 4,35 2,06 2,29

80. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 4,34 1,68 2,65

81. Pemanfaatan kawasan hutan industri 4,02 1,90 2,12

82. Pembinaan dan penertiban industri hasil hutan 4,06 1,88 2,18

83. Perencanaan dan pengembangan hutan 4,13 1,75 2,38

84. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 4,08 2,03 2,04

85. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

4,26 1,46 2,80

86. Peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat

4,16 1,72 2,44

87. Pengembangan budidaya perikanan 4,30 1,94 2,37

88. Pengembangan perikanan tangkap 4,01 1,69 2,32

89. Pengembangan sistem Penyuluhan perikanan 4,32 1,92 2,32

90. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 4,18 1,87 2,32

91. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 4,13 1,63 2,50

92. Pengembangan sentra-sentra industri potensial 4,20 1,62 2,58

93. Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan 4,07 1,53 2,54

94. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 4,10 1,59 2,52

95. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 4,10 1,45 2,65

96. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 4,03 1,66 2,38

97. Penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 4,20 1,74 2,46

98. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

4,06 2,07 1,99

99. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

4,08 1,84 2,24

100. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 4,13 1,76 2,37

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

122

101. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 3,96 1,72 2,24

102. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 3,95 1,81 2,14

103. Pengembangan Nilai Budaya 4,19 2,15 2,04

104. Pengelolaan Kekayaan & Keragaman Budaya 4,28 2,10 2,17

105. Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya 4,11 1,98 2,13

106. Pengembangan Pemasaran Pariwisata 4,18 1,65 2,53

107. Pengembangan destinasi Pariwisata 4,10 1,32 2,78

108. Pengembangan Kemitraan dalam pengembangan pariwisata 4,12 1,92 2,20

Agenda 4. Mewujudkan Percepatan Pemerataan Infrastruktur.

109. Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,10 1,32 2,78

110. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 4,44 2,78 2,15

111. Pembangunan turap/talud/bronjong 4,28 1,91 2,37

112. Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan 4,34 2,11 2,23

113. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 4,20 1,75 2,46

114. Pengembangan & pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

4,24 1,73 2,51

115. Pengendalian dan Pengelolaan Air Baku 4,24 1,77 2,47

116. Pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya

4,15 1,79 2,35

117. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 4,19 1,68 2,51

118. Pengendalian banjir 4,08 1,75 2,33

119. Pengembangan Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh 4,17 1,90 2,28

120. Pembangunan Infrastruktur Pedesaan 4,46 2,14 2,32

121. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 4,16 2,10 2,06

122. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 4,17 1,53 2,65

123. Peningkatan pelayanan angkutan 4,19 1,93 2,26

124. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 4,29 2,09 2,21

125. Peningkatan dan pengamanan lalu lintas 4,25 2,29 1,97

126. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 4,01 1,70 2,31

127. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 4,27 1,82 2,46

128. Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 3,87 1,18 2,69

129. Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan

4,12 1,92 2,20

130. Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan 4,30 2,06 2,24

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

123

131. Perencanaan, Penelitian/Studi, dan Inventarisasi Sumber Daya Mineral 3,99 1,72 2,27

132. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 4,26 1,90 2,36

133. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 4,18 2,05 2,13

134. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam 4,14 1,83 2,31

135. Peningkatan Pengendalian Polusi 4,24 1,98 2,26

136. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan-kawasan konservasi laut dan hutan

4,12 1,74 2,38

137. Pengendalian kebakaran hutan 4,11 1,67 2,44

138. Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir & laut 4,10 1,94 2,15

139. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 4,19 2,24 1,96

Sumber: Data Primer Diolah.

8.2. Analisis SWOT

Penentuan program prioritas melalui gap analysis memerlukan

bantuan responden untuk menilai hasil-hasil pembangunan yang telah

dilaksanakan. Sedangkan analisis SWOT, penilaian tentang status

kondisi aktual hasil-hasil pembangunan dilakukan oleh beberapa orang

ahli dengan disiplin keilmuan yang berbeda. Penentuan skala prioritas

dan pemilihan program yang masuk dalam strategi pembangunan

dilakukan oleh SKPD penanggung jawab melalui FGD (focus group

discussion).

Berdasarkan analisis SWOT, penentuan program-program prioritas

pembangunan di Kabupaten Bulungan untuk lima tahun mendatang

(2010–2015) ditentukan berdasarkan alternatif strategi sebagai berikut:

Prioritas pertama adalah program-program pembangunan yang

termasuk dalam strategi S-O, yaitu: (1) Pengembangan agroindustri

kelapa sawit, dan (2) Pengembangan pertanian dalam mendukung

pembangunan food estate, serta (3) Pengembangan obyek wisata alam.

Kemudian diikuti oleh program-program pembangunan prioritas kedua

yang berkaitan dengan strategi W-O, yaitu: (4) Peningkatan kualitas

SDM, dan (5) Reformasi birokrasi dan penegakan hukum. Selanjutnya,

prioritas ketiga yang ditempati oleh program-program pembangunan

yang berkaitan dengan strategi S-T, yaitu: (6) mengembangkan infra-

struktur dasar untuk meningkatkan daya saing. Terakhir, adalah

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

124

program-program pembangunan yang berkaitan dengan strategi W-T,

yaitu: (7) Pengembangan Manajemen kependudukan yang handal, tertib,

terpadu, dan berbasis teknologi informasi (IT), dan (8) Pengembangan

Manajemen pengelolaan lingkungan hidup, untuk mendukung Agenda 3

(Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Kuat dan Pro Rakyat).

8.3. Program Prioritas

Program prioritas ditetapkan berdasarkan Visi dan Misi Bupati/

Wakil Bupati 2010 – 2015, analisis SWOT, dan gap analysis. Berdasarkan

gap analysis program prioritas pembangunan yang diinginkan oleh

masyarakat, secara garis besar mempunyai urutan sebagai berikut: (1)

percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur, kemudian

disusul oleh (2) pembangunan daya saing ekonomi yang pro rakyat, (3)

peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan yang terakhir (4)

mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Kemudian

berdasarkan analisis SWOT (Tabel 6.1 hingga 6.4) diformulasikan

delapan strategi sebagai berikut: (1) Pengembangan agroindustri kelapa

sawit; (2) Pengembangan pertanian dalam mendukung pembangunan

food estate; (3) Pengembangan obyek wisata alam; (4) Peningkatan

kualitas SDM; (5) Reformasi birokrasi dan penegakan hukum; (6)

Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan daya saing;

(7) Pengembangan Manajemen kependudukan yang handal, tertib,

terpadu, dan berbasis IT; dan (8) Pengembangan Manajemen pengelolaan

lingkungan hidup.

Program prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bulungan untuk

periode 2010 – 2015, berdasarkan analisis SWOT dan gap analysis,

serta mempertimbangkan Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih

dan isu-isu strategis pembangunan daerah, ditetapkan seperti tertera

pada Tabel 8.2. Sehingga, program prioritas disusun dengan urutan (1)

program infrastruktur (perhubungan dan diikuti dengan infrastruktur

dasar), (2) program pembangunan ekonomi yang pro rakyat, (3) program

pembangunan kualitas SDM, dan (4) program pembangunan untuk

mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

132

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR

KINERJA DAERAH

1.1. Indikator Umum

Tingkat keberhasilan dan kemajuan pembangunan dapat diukur

dengan menggunakan indikator yang bersifat umum (makro) yang

secara universal sudah diakui pakar-pakar pembangunan sebagai

salah satu pendekatan ukuran (indikator) keberhasilan pembangunan.

Indikator umum (makro) merupakan indikator gabungan (komposit)

dari berbagai kegiatan sektor pembangunan ekonomi maupun sosial.

Indikator makro pembangunan tersebut terdiri dari pertumbuhan

ekonomi, pendapatan per kapita, penurunan jumlah pengangguran dan

pengentasan kemiskinan. Indikator umum lainnya yang juga akan

digunakan adalah Indeks Pembangunan Manusia (human development

index) yang digunakan oleh United Nation Development Program

(UNDP) sebagai indikator komposit bidang ekonomi dan sosial.

Pertumbuhan ekonomi adalah indikator utama yang sangat

penting untuk menjamin kesinambungan pembangunan dan untuk

menggerakkan roda pembangunan. Tanpa pertumbuhan ekonomi,

maka kegiatan program pembangunan akan mengalami stagnasi yang

berujung pada peningkatan jumlah pengangguran dan peningkatan

jumlah kemiskinan.

1.2. Indikator Khusus

Indikator khusus adalah Indikator prioritas pembangunan yang

ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan

daerah. Adapun indikator yang digunakan untuk pembangunan di

Kabupaten Bulungan untuk periode 2010 – 2015 adalah seperti tertera

pada Tabel 9.1 sebagai berikut.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

133

Tabel 9.1. Sasaran dan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Bulungan 2010 – 2015.

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 1: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1. pengembangan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

a. seluruh pejabat struktural SKPD memahami dan melaksanakan Tupoksinya dengan baik;

b. seluruh SKPD dalam menyusun Renstra dan RKPD selalu mengacu RPJMD 2010-2015.

1. Kinerja SKPD meningkat (%); 2. Kepemilikan Renstra oleh SKPD (%);

3. Kesesuaian program RK PD,Renstra dengan RPJMD (%)

2. reformasi birokrasi;

a. setiap SKPD harus menyusun SOP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;

b. setiap SKPD konsisten melaksanakan SOP yang telah disusun.

1. Ketersediaan SOP di SKPD (%);

2. SOP dipedo-mani dalam pelaksanaan tugas (%).

3. penegakan hukum dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi;

a. pemerintah menyediakan fasilitas layanan pengaduan tindak pelanggaran hukum dan korupsi dari masyarakat;

b. pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor tindak pelanggaran hukum dan korupsi.

1. Ketersediaan fasilitas layanan pengaduan masyarakat (unit);

2. Tersedia Perbup perlindungan sakksi (ya/ tidak).

4. meningkatkan kualitas pelayanan publik;

a. Pemerintah Kabupaten Bulungan menerbitkan peraturan standar pelayanan minimal (SPM) kepada masyarakat;

b. SKPD dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya harus mengacu pada SPM.

1. Ketersediaan Perda/Perbup SPM (ya/tdk);

2. SKPD menerapkan SPM (%).

5. menjalin kerjasama antar daerah dan lembaga.

a. Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam melaksanakan pembangunan akan melakukan kerjasama dengan daerah sekitar untuk mewujudkan sinergitas program-program pembangunan;

b. Pemerintah Kabupaten Bulungan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan institusi yang dapat berperan dan mendukung pelaksanaan pembangungan di daerah ini.

1. Kegiatan Kerjasama dengan Kota/ Kabupaten (jumlah);

2. MoU kerja sama dengan berbagai lembaga atau institusi (jumlah).

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

134

Tabel 9.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 2: Mewujudkan ketertiban dan rasa aman masyarakat serta memelihara sistem demokrasi yang kondusif.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1. membangun interaksi infrastruktur dan suprastruktur politik yang demokratis di daerah;

a. saling memahami dan menghargai perbedaan idealogi antar partai politik;

b. mencegah terjadinya konflik antar simpatisan partai politik;

c. menghargai nilai-nilai demokratis dalam kehidupan masyarakat.

1. Konflik antar papol (Kasus) 2. Kerjasama antar parpol (kegiatan)

3. Pelanggaran pelaksanaan demokrasi (kasus)

2. peningkatan wawasan kebangsaan;

a. meningkat harkat dan martabat bangsa berdasarkan sumberdaya yang dimiliki;

b. memperingati hari-hari besar nasional.

1. Penyalahgunaan pengelolaan sumberdaya daerah (%) ;

2. Kegiatan memperingati HBN (%);

3. meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana keamanan serta pendukung hankam.

a. meningkatkan dukungan bagi pelaksanaan tugas-tugas aparat keamanan;

b. meningkatkan peran serta masyarakat bagi terwujudnya hankamrata;

c. terwujudnya keamanan dan ketertiban yang mendukung pelaksanaan pembangunan berjalan lancar.

1. Ketersediaan fasilitas pendukung bagi aparat keamanan

2. Pelanggaran ketertiban umum (kasus) 3. Demo menentang pelaksanaan

pembangunan (kasus)

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

135

Tabel 9.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 3: Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah terpencil dan tertinggal.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1.meningkatkan akselerasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan;

a. membuka isolasi wilayah terpencil dan tertinggal;

b. mendukung aktivitas ekonomi masyarakat;

c. mendorong pemerataan pembangunan.

1. Penambahan panjang jalan (Km); 2. Aktivitas eko-nomi masya-rakat mening-kat

(%);

3. Aktivitas pem-bangunan meningkat (%)

2.peningkatan kualitas pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar;

a. meningkatkan ketersediaan listrik bagi seluruh masyarakat;

b. menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat;

1. Ketersediaan listrik (%);

2. Ketersediaan air bersih bagi masyarakat (%)

3.mengembangkan sumberdaya dan potensi sesuai keunggulan kawasan dan wilayah.

a. mengembangkan komoditi andalan yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat.

1. Ketersediaan komoditi unggulan di tiap kecamatan (%)

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

136

Tabel 9.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 4: Mewujudkan struktur ekonomi pro rakyat dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1. melanjutkan revitalisasi pertanian dalam arti luas dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan;

a. terwujudnya food estate; b. mengembangkan perkebunan

rakyat; c. mendorong berkembangnya

perusahaan perkebunan;

1. Terbangun kawasan2 pertanian dgn skala industry (kawasan);

2. Produk komoditi unggulan agroindustri .

2. rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis serta kawasan pesisir dan hutan mangrove;

a. pemanfaatan lahan kritis untuk pengembangan komoditi perkebunan;

b. mereduksi lahan kritis 10% per tahun untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

1. Pemanfaatan lahan kritis untuk perkebunan (%);

2. Reduksi luas lahan kritis (%)

3. meningkatkan promosi investasi dan menjamin kemudahan berinvestasi;

a. jumlah investor meningkat 5% per tahun;

b. menyiapkan regulasi untuk menjamin kemudahan berinvestasi

1. Peningkatan jumlah investor (%);

2. Tersedia Perda/Perbup Investasi.

4. meningkatkan peluang pasar bagi produk-produk unggulan daerah;

a. melakukan promosi produk-produk unggulan daerah;

b. menjamin kelancaran distribusi dan tataniaga produk unggulan daerah.

1. Kegiatan promosi produk unggulan;

2. Kelancaran pemasaran produk unggulan (%)

5. meningkatkan kuantitas dan kualitas komoditas ekspor non migas;

a. pengembangan agroindustri komodititas ekspor non migas;

b. meningkatkan kualitas produk melalui perbaikan pengelolaan budidaya komoditas.

1. Terbangun Pabrik CPO; 2. Ekspor CPO

3. Pengelolaan budidaya tanaman sesuai SOP.

6. melestarikan dan mengembangkan khasanah kebudayaan daerah sebagai ujung tombak pembangunan kepariwisataan.

a. memelihara situs budaya yang ada di daerah;

b. memelihara dan mengembangkan seni budaya masyarakat;

1. Situs budaya dan SDA terpelihara (%);

2. Sanggar seni budaya meningkat (%)

7. memantapkan pemanfaatan RTRW.

a. menyusun master plan pembangunan daerah;

b. pengembangan perwilayahan komoditas sesuai dengan daya dukung lingkungan.

1. Tersusun master plan pembangunan Kabupaten;

2. Perda perwilayahan komoditas.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

137

Tabel 9.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 5: Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1. peningkatan pemenuhan kebutuhan akan pelayanan air bersih dan air minum;

a. meningkatkan pelayanan PDAM hingga 80%;

b. meningkatkan kualitas air baku untuk air minum masyarakat.

1. Ketersediaan air PDAM (%);

2. Kualitas air baku untuk air minum masyarakat meningkat (%)

2. peningkatan kapasitas dan ketersediaan energi listrik baik untuk rumah tangga maupun industri

a. tidak terjadi pemadaman bergilir untuk kebutuhan listrik rumah tangga;

b. kebutuhan listrik industri terpenuhi 90% oleh PLN pada tahun 2015;

c. semua daerah terpencil dipenuhi kebutuhan listriknya melalaui PLTS atau sumber alternatif.

1. Pemadaman listrik secara bergilir (%); 2. Pemenuhan listrik industri oleh PLN (%);

3. Pemenuhan listrik pada kawasan pemukiman terpencil (%);

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

138

Tabel 9.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 6: Mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1. meningkatnya sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;

a. pelayanan puskesmas 24 jam dan peningkatan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap di seluruh kecamatan;

b. peningkatan kualitas pelayanan RSUD Soemarno Sosroatmodjo sebagai BLUD.

1. Puskesmas 24 jam (%); 2. Puskesmas rawat inap (%);

3. Pelayanan RSUD sesuai SOP (%)

2. peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama;

a. peningkatan sarana dan prasarana peribadahan;

b. peningkatan kualitas pengetahuan agama masyarakat;

c. mencegah terjadinya konplik antar umat beragama.

1. Sarana dan prasarana peribadahan meningkat (%);

2. Kegiatan keagaaman meningkat (%);

3. Konflik antar umat beragama (kasus)

3. peningkatan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pendidikan;

a. merealisasikan 20% anggaran untuk bidang pendidikan;

b. meningkatkan jumlah dan kualitas guru kualifikasi S1 hingga S2,

c. peningkatan jumlah guru bersertifikat;

d. peningkatan kesejahteraan guru dan pembebasan biaya sekolah bagi siswa SD, SLTP, dan SLTA;

e. meningkatkan kualitas lulusan siswa;

f. meningkatkan sarana dan pra-sarana pendidikan.

1. Realisasi 20% anggaran pendidikan (%)

2. Pendidikan guru S1 dan S2 (%); 3. Guru dengan sertifikasi (%)

4. Sarana dan prasarana pendidikan (%)

4. peningkatan peranan perempuan dan pemuda dalam pembangunan;

a. meningkatkan pengetahuan perempuan dalam mewujudkan keluarga sejahtera;

b. meningkatkan prestasi olahraga dan seni bagi pemuda;

c. menggalakkan kegiatan pemuda dalam wadah karang taruna.

1. Diklat bagi perempuan; 2. Prestasi olah raga dan seni;

3. Keberadaan karang taruna di desa (%).

5. menciptakan kesempatan bekerja dan berusaha yang seluas-luasnya;

a. mereduksi tingkat pengangguran hingga 5% pada tahun 2015;

b. melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja;

c. menyediakan fasilitas pengembangan usaha bagi masyarakat.

1. Penganguran (%); 2. Balai latihan kerja (unit);

3. Peluang berusaha.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

139

Tabel 9.1. (Lanjutan).

Visi: Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin Berkualitas, Adil dan Sejahtera

Misi 7: Mewujudkan peningkatan kualitas pada perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

1. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

a. meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari peringkat 5 menjadi peringkat 4 di Provinsi Kalimantan Timur, dan peringkat 80 menjadi peringkat 70 di tingkat nasional pada tahun 2015.

1. Angka melek huruf (%); 2. Angka harapan hidup (tahun);

3. Rata-rata lama sekolah (tahun).

2. menurunkan angka kemiskinan.

a. meningkatkan koordinasi dan penanganan sektor dan lintas sektor guna menurunkan angka kemiskinan hingga 10%,

1. Jumlah penduduk miskin setiap tahun menurun (%).

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

140

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN

KAEDAH PELAKSANAAN

10.1. Pedoman Transisi

Memuat aturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pemerintahan di Kabupaten Bulungan, bilamana terjadi pergantian

kepala daerah baik secara regular ataupun pada keadaan luar biasa.

Sehingga roda pemerintahan dapat berjalan lancar dan pembangunan

tetap berjalan secara normal, tanpa hambatan.

Sesuai amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah pasal 40 huruf J bahwa pada masa

transisi untuk menghindari kekosongan peralihan periode antara

kepemimpinan Bupati Bulungan periode 2010 - 2015 dengan Bupati

terpilih periode 2015 – 2020, maka Pemerintah Kabupaten Bulungan

periode 2010 – 2015 akan menyusun RKPD Tahun 2016.

Selanjutnya, Bupati terpilih Tahun 2015 tetap mempunyai ruang

gerak yang luas untuk menyempurnakan Rancangan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2016 yang sudah disusun untuk pelaksanaan

Pembangunan Daerah yang lebih baik.

10.2. Kaedah Pelaksanaan

Memuat aturan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten

Bulungan dengan RPJMD 2010-2015 sebagai pedoman dan rujukan

untuk penyusunan RKPD, Renstra SKPD, dan Renja SKPD. Selain itu,

juga memuat ketentuan pelaksanaan pembangunan yang menjadi

mandat Kabupaten Bulungan dari Pemerintah Provinsi atau

Pemerintah Pusat, tetapi program dan alokasi pendanaannya belum

ditetapkan dalam APBD Kabupaten Bulungan. Sehingga dukungan

dana pembangunan Kabupaten Bulungan menjadi lebih besar.

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

141

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Bulungan Tahun 2010 – 2015 merupakan penyabaran dari Visi, Misi,

dan Program Bupati hasil Pemilihan Umum Daerah yang dilaksanakan

secara langsung pada tahun 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015 yang telah ditetapkan oleh

peraturan bupati hendaknya menjadi pedoman bagi Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Bulungan untuk menyusun Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD dan

selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD).

Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta

melaksanakan program dan kegiatan yang tercantum dalam RPJMD

Kabupaten Bulungan Tahun 2010–2015, maka kaedah pelaksanaannya

adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015

diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Bupati Bulungan

dengan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Bulungan;

2) Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah,

Bupati Bulungan dibantu oleh Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Kepala Bappeda) Kabupaten Bulungan;

3) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di

lingkungan Kabupaten Bulungan agar melaksanakan program-

program dalam RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010–2015

dengan sebaik-baiknya;

4) Setiap SKPD, baik yang berbentuk Badan, Dinas, Kantor, dan

Biro, berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis SKPD

(Renstra-SKPD) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi,

Kebijakan, Program, dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

142

tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada

RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015;

5) Penjabaran lebih lanjut RPJM Kabupaten Bulungan Tahun

2010 – 2015 untuk setiap tahunnya harus dilakukan melalui

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Bulungan;

6) Penyusunan RKPD Kabupaten Bulungan harus dilakukan melalui

proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu mulai dari Musrenbang

Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, dan

Musrenbang Kabupaten;

7) RKPD Kabupaten Bulungan harus menjadi acuan bagi setiap

SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) yang

disusun dengan pendekatan berbasis kinerja;

8) Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan

RKPD Kabupaten Bulungan merupakan dasar penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)

tahun anggaran berikutnya terutama sebagai rujukan dalam

penyusunan Kebijakan Umum APBD, serta penyusunan Prioritas

dan Plafon Anggaran Sementara;

9) Renja-SKPD yang disusun dengan pendekatan berbasis kinerja

harus menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran SKPD (RKA-SKPD);

10) Dalam pelakasanaan RPJMD Kabupaten Bulungan Tahun

2010 – 2015, setiap SKPD perlu memperkuat peran pemangku

kepentingan dalam mendukung pelaksanaan RPJMD Kabupaten

Bulungan Tahun 2010 – 2015 ini, dan melakukan sosialisasi

baik kepada aparat Pemerintah Kabupaten Bulungan Tahun,

perguruan tinggi, dan masyarakat sipil;

pEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan Tahun 2010 - 2015

143

11) Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD

Kabupaten Bulungan Tahun 2010 – 2015, pengendalian dan

evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bulungan

Tahun 2010 – 2015 sebagai berikut.

a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan

oleh masing-masing Pimpinan SKPD;

b. Kepala Bappeda Kabupaten Bulungan menghimpun dan

menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana

pembangunan dari masing-masing Pimpinan SKPD sesuai

dengan tugas dan kewenangannya;

c. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana

pembangunan SKPD periode sebelumnya;

d. Kepala Bappeda Kabupaten Bulungan menyusun evaluasi

rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Satuan

Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf

(c);

e. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi

bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk

periode berikutnya.

12) Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang diluar kendali

Pemerintah Kabupaten Bulungan dan diperkirakan dapat

menghambat pelaksanaan RPJM Daerah Kabupaten Bulungan,

maka berbagai strategi, arah kebijakan dan program yang telah

dikembangkan dapat ditinjau kembali dan hasilnya harus

dikonsultasikan kepada DPRD Kabupaten Bulungan untuk

mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses

pelaksanaannya.