peraturan bupati gianyar nomor 94 tahun 2016 … · atau saran dari masyarakat atas laporan...
TRANSCRIPT
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 94 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLIT IK
KABUPATEN GIANYAR
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLIT IK
KABUPATEN GIANYAR
BUPATI GIANYAR
PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 94 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 Ayat (1) dan
Ayat (4), Pasal 13, dan Pasal 16 Peraturan Daerah
Kabu paten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 ten tang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupat i tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Gianyar;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I I dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara T imur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan
Konflik Sosial;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kal i , terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
7. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,
Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan
Pendirian Rumah Ibadah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan
di Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007
tentang Tatacara Penyampaian Informasi dan Tanggapan
Atau Saran Dar i Masyarakat Atas Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2007
tentang Pedoman Fasi l i tasi Organisasi Kemasyarakatan
Bidang Kebudayaan, Keraton, Dan Lembaga Adat Dalam
Pelestarian Dan Pengembangan Budaya Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007
tentang Pedoman Bagi Kepala Daerah Dalam Pelestarian dan
Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2008
tentang Penerimaan dan Pemberian Bantuan Organisasi
Kemasyarakatan dari dan Kepada Orang Asing;
14. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42 dan Nomor 40 Tahun
2009 tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan ;
15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 43 dan Nomor 41 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Kepada Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha E s a ;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2009
tentang Pedoman Kerjasama Departemen Menteri Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi
Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba lainnya dalam bidang
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, sebagaimana
telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2013 Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44
Tahun 2009 tentang Pedoman Kerjasama Departemen
Menteri Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan
Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba lainnya
dalam bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 291);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2006
tentang Komunitas Intelijen Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2006 tentang Komunitas
Intelijen Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 211);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010
tentang Pedoman Fasi l i tasi Penyelenggaraan Pendidikan
Politik;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2010
tentang Pedoman Pemantauan Orang Asing dan Organisasi
Masyarakat Asing di Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2010
tentang Pedoman Pemantauan Tenaga Kerja Asing di
Daerah;
2 1 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemerintah Daerah Dalam Rangka
Revitalisasi dan Aktual isasi Nilai-Nilai Pancasila;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pedoman Peningkatan Kesadaran Bela Negara di Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemantauan, Pelaporan dan Evaluas i Perkembangan Politik di Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011
tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 867),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi
Penelitian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 114);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2012
tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan
di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 2036);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015
tentang Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Konflik Sosial;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (
Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor
5);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA K E R J A BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KABUPATEN GIANYAR.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gianyar yang
selanjutnya disingkat Badan Kesbangpol adalah Badan yang berkedudukan
sebagai unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.
7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gianyar.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai keahlian dan kebutuhan.
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Badan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan.
Pasal 3
Badan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan politik untuk membantu Bupat i dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Badan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang bina ideologi, wawasan kebangsaan, karakter
bangsa, politik dalam negeri, ketahanan ekonomi, sosial budaya, organisasi
kemasyarakatan, penanganan konflik dan kewaspadaan nasional;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang bina ideologi, wawasan kebangsaan,
karakter bangsa, politik dalam negeri, ketahanan ekonomi, sosial budaya,
organisasi kemasyarakatan, penanganan konflik dan kewaspadaan nasional;
c. penyusunan Norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang ideologi, wawasan kebangsaan, karakter bangsa, politik dalam negeri, ketahanan ekonomi, sosial budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan konflik dan kewaspadaan nasional;
d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di dibidang bina ideologi,
wawasan kebangsaan, karakter bangsa, politik dalam negeri, ketahanan
ekonomi, sosial budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan konflik dan
kewaspadaan nasional;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bina ideologi, wawasan
kebangsaan, karakter bangsa, politik dalam negeri, ketahanan ekonomi,
sosial budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan konflik dan
kewaspadaan nasional;
f. pelaksanaan administrasi Badan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Badan terdiri atas :
a. Sekretariat Badan;
b. Bidang B i n a Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa;
c. Bidang Politik Dalam Negeri;
d. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan;
e. Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional;
f. UPT ; dan
g. Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Sekretariat Badan :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha; dan
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
b. Bidang B i n a Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa:
1. Sub Bidang B ina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan
2. Sub Bidang Pembinaan Karakter Bangsa.
c. Bidang Politik Dalam Negeri:
1. Sub Bidang Pengembangan Budaya dan E t i ka Politik; dan
2. Sub Bidang Fasi l i tasi Partai Politik dan Pemilu.
d. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi
Kemasyarakatan :
1. Sub Bidang Katahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan
2. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
e. Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional :
1. Sub Bidang Penanganan Konflik; dan
2. Sub Bidang Kewaspadaan Dini, Analisis Eva luas i Informasi dan
Kebijakan Strategis.
f. U P T ; dan
g. Jaba tan Fungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini .
B A B IV
S E K R E T A R I A T BADAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Badan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Sekretariat Badan dipimpin oleh Sekretaris Badan.
Pasal 7
Sekretariat Badan mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administarsi kepada seluruh unit organisasi di Badan.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program dan anggaran Badan;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, kerjasama,
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Badan;
c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kegiatan Badan;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah, milik negara dan layanan
pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Badan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran Badan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasa l9
Sekretariat Badan terdiri atas :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha; dan
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
Bagian Ketiga
Sub Bagian Penyusunan Program
Pasal 10
Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
dan penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama,
pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan Badan.
Pasal 11
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub Bagian Penyusunan Program, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Badan;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan anggaran Badan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Badan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan evaluasi, pengendalian pelaksanaan rencana, program dan anggaran Badan;
e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan rencana, program, anggaran dan akuntabil itas kinerja Badan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Penyusunan Program; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan.
Bagian Keempat
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 12
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan kepegawaian pada Badan.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Sub Bagian
Tata Usaha, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan dan
dokumentasi Badan;
b. penyiapan bahan koordinasi,pelaksanaan urusan kerumatanggan dan perlengkapan Badan;
c. penyiapan bahan koordinasi,pelaksanaan analisis pendapat
umum.pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapanbahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, anal isis jabatan, anabsis
kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata
laksana Badan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan.
Bagian Kelima
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Pasal 14
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan keuangan, barang milik daerah, milik negara dan layanan
pengadaan barang/jasa pada Badan.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan, akuntansi ,
urusan perbendaharaan dan pelaporan keuangan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang
/jasa;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang
milik negara;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan
pelaporan penerimaan pendapatan daerah;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan peyelesaian kerugian daerah;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan ; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris.
B A B V
BIDANG BINA IDEOLOGI , WAWASAN KEBANGSAAN DAN KARAKTER BANGSA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 16
(1) Bidang B ina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Bidang B i n a Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 17
Bidang B ina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang bina
ideologi, wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter bangsa.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Bidang B i n a
Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang bina ideologi, wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter bangsa;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang bina ideologi, wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter bangsa;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina ideologi, wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter bangsa;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang bina ideologi, wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter bangsa;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bina ideologi, wawasan
kebangsaan dan pembinaan karakter bangsa
f. pelaksaan administrasi Bidang B i n a Ideologi, pembinaan Wawasan
Kebangsaan dan Karakter Bangsa; dan
g. pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasa l19
Bidang B ina Ideologi, Wawasan Kebangsaan Dan Karakter Bangsa terdiri atas :
1. Sub Bidang B ina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan
2. Sub Bidang Pembinaan Karakter Bangsa.
Bagian Ketiga
Sub Bidang B ina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Pasal 20
Sub Bidang B i n a Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.
Pasal 21
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Sub
Bidang B ina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
d. penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
e. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang B i n a Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang B ina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.
Bagian Keempat
Sub Bidang Pembinaan Karakter Bangsa
Pasal 22
Sub Bidang Pembinaan Karakter Bangsa mempunyai tugas melaksanakan pembinaan karakter bangsa.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Sub Bidang
Pembinaan Karakter Bangsa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pembinaan karakter bangsa;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kreteria di bidang pembinaan karakter bangsa;
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan karakter bangsa;
d. penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan karakter bangsa;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pembinaan karakter bangsa;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang B i n a Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang B ina Ideologi,
Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.
B A B VI
BIDANG POLITIK DALAM N E G E R I
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 24
(1) Bidang Politik Dalam Negeri berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Bidang Politik Dalam Negeri dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 25
Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan budaya, etika politik, fasilitasi partai politik dan pemilu.
Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Bidang Politik Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran bidang pengembangan budaya, etika politik, fasilitasi partai politik dan pemilu;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan budaya, etika politik, fasilitasi partai politik dan pemilu;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengembangan budaya,
etika politik, fasilitasi partai politik dan pemilu;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan budaya, etika politik, fasilitasi partai politik dan pemilu;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan budaya, etika
politik, fasilitasi partai politik dan pemilu;
f. pelaksaan administrasi Bidang Politik Dalam Negeri; dan
g. pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 27
Bidang Politik Dalam Negeri terdiri atas :
1. Sub Bidang Pengembangan Budaya dan E t i ka Politik; dan
2. Sub Bidang Fasi l i tasi Partai Politik dan Pemilu.
Bagian Ketiga
Sub Bidang Pengembangan Budaya dan E t i ka Politik
Pasal 28
Sub Bidang Pengembangan Budaya dan E t i ka Politik mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan budaya dan etika politik.
Pasa l29
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Sub
Bidang Pengembangan Budaya dan E t i ka Politik menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program, anggaran
pengembangan budaya dan etika politik;
b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, kreteria di bidang pengembangan budaya dan etika politik;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan budaya dan etika politik
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pengembangan budaya dan etika politik;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang
pengembangan budaya dan etika politik;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang Pengembangan Budaya dan E t i ka Politik; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri.
Bagian Keempat
Sub Bidang Fasi l i tasi Partai Politik dan Pemilu
Pasal 30
Sub Bidang Fasi l i tasi Partai Politik dan Pemilu mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi partai politik dan pemilu.
Pasal 3 1
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Sub
Bidang Fasi l i tasi Partai Politik dan Pemilu menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran fasilitasi partai politik dan pemilu;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi partai politik dan pemilu.
c. penyiapan bahan koodinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang fasilitasi partai politik dan pemilu;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bibimngan teknis dan super v is i di bidang fasilitasi partai politik dan pemilu;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang
fasilitasi partai politik dan pemilu;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang Fasi l i tasi Partai Politik dan Pemilu;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri.
B A B V I I
BIDANG KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, DAN ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 32
(1) Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 33
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang ketahanan ekonomi, sosial budaya, dan organisasi kemasyarakatan.
Pasal 34
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 , Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang ketahanan ekonomi,
sosial budaya, dan organisasi kemasyarakatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan ekonomi, sosial budaya, dan organisasi kemasyarakatan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang ketahanan
ekonomi, sosial budaya, dan organisasi kemasyarakatan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketahanan ekonomi,
sosial budaya, dan organisasi kemasyarakatan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan ekonomi, sosial
budaya, dan organisasi kemasyarakatan;
f. pelaksaan administrasi Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan
Organisasi Kemasyarakatan; dan
g. pelaksaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 35
Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan terdiri atas :
1. Sub Bidang Katahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan
2. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
Bagian Ketiga
Sub Bidang Katahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya
Pasal 36
Sub Bidang Katahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas
melaksanakan peningkatan katahanan ekonomi, sosial dan budaya.
Pasal 37
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Sub Bidang Katahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
peningkatan katahanan ekonomi, sosial dan budaya;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan katahanan ekonomi, sosial dan budaya;
c. penyiapan bahan koodinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang peningkatan katahanan ekonomi, sosial dan budaya;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bibimngan teknis dan super v is i di
bidang peningkatan katahanan ekonomi, sosial dan budaya;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan katahanan ekonomi, sosial dan budaya;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang Katahanan Ekonomi, Sosial dan
Budaya; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan.
Bagian Keempat
Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan
Pasal 38
Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan
penataan organisasi kemasyarakatan.
Pasal 39
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran penataan organisasi kemasyarakatan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan organisasi kemasyarakatan;
c. penyiapan bahan koodinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang penataan organisasi kemasyarakatan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bibimngan teknis dan super v is i di
bidang penataan organisasi kemasyarakatan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan organisasi kemasyarakatan;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, dan Organisasi Kemasyarakatan.
B A B VI I I
BIDANG PENANGANAN KONFLIK DAN KEWASPADAAN NASIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 40
(1) Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(2) Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 41
Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanganan konflik, kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan
kebijakan strategis.
Pasal 42
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 1 , Bidang
Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang penanganan konflik, kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan konflik, kewaspadaan dini,
analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penanganan konflik, kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan konflik,
kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan konflik,
kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
f. pelaksaan administrasi Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional; dan
g. pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 43
Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional terdiri atas :
1. Sub Bidang Penanganan Konflik; dan
2. Sub Bidang Kewaspadaan Dini , Analisis Eva luas i Informasi dan Kebijakan Strategis.
Bagian Ketiga
Sub Bidang Penanganan Konflik
Pasal 44
Sub Bidang Penanganan Konflik mempunyai tugas melaksanakan penanganan konflik.
Pasal 45
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Sub
Bidang Penanganan Konflik menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran penanganan konflik;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan konflik;
c. penyiapan bahan koodinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penanganan konflik;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bibimngan teknis dan super v is i di bidang penanganan konflik;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan konflik;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang Penanganan Konflik; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanganan
Konflik dan Kewaspadaan Nasional.
Bagian Keempat
Sub Bidang Kewaspadaan Dini, Anabsis Eva luas i Informasi dan
Kebijakan Strategis
Pasal 46
Sub Bidang Kewaspadaan Dini , Analisis Eva luas i Informasi dan Kebijakan Strategis mempunyai tugas melaksanakan peningkatan kewaspadaan dini, anal isis evaluasi informasi dan kebijakan strategis.
Pasal 47
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 Sub Bidang Kewaspadaan Dini , Anabsis Eva luas i Informasi dan Kebijakan Strategis menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran peningkatan kewaspadaan dini, anabsis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan
kewaspadaan dini, anabsis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
c. penyiapan bahan koodinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan strategis;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bibimngan teknis dan super v is i di
bidang peningkatan kewaspadaan dini, anabsis evaluasi informasi dan
kebijakan strategis;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi, pelaporan di bidang
peningkatan kewaspadaan dini, analisis evaluasi informasi dan kebijakan
strategis;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bidang Kewaspadaan Dini , Anabsis Eva luas i
Informasi dan Kebijakan Strategis; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanganan
Konflik dan Kewaspadaan Nasional.
B A B IX
UPT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 48
(1) UPT berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) UPT Dinas dipimpin oleh Kepala UPT.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 49
UPT terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.
B A B X
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Tugas dan Fungsi
Pasal 50
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 51
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 52
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 1 , Jabatan
Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Jabatan Fungsional
Pasal 53
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Pranata Komputer;
c. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan; dan
d. Jaba tan Fungsional Auditor ;
Pasal 54
Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas.
B A B X I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A.A. G D E AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 94
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 94 TAHUN 2016
TANGGAL 14 D E S E M B E R 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A BADAN KESBANGPOL KABUPATEN GIANYAR.
S T R U K T U R ORGANISASI
BADAN KESBANGPOL KABUPATEN GIANYAR
Badan
Kelompok J a b a t a n
Fungsion
Bidang B i n a Ideologi,
Wawasan Kebangsaan dan
Karakter Bangsa
Sub Bidang B i n a Ideologi
dan Wawasan Kebangsaan
Sub Bidang Pembinaan
Karakter Bangsa
Bidang Politik Dalam Negeri
Sub Bidang Pengembangan
B u d a y a dan E t i k a Politik
Sub Bidang Fasi l i tas i Partai
Politik dan Pemilu
Sekretariat
Badan
S u b Bag ian
Penyusunan Program
Sub Bagian
Ta t a U s a h a
S u b Bag ian
Keuangan dan
Perlengkapan
Bidang Ketahanan Ekonomi,
Sosial B u d a y a dan
Organisasi Kemasyarakatan
Sub Bidang Katahanan
Ekonomi, Sosial dan B u d a y a
Sub Bidang Organisasi
Kemasyarakatan
Bidang Penanganan Konflik
dan Kewaspadaan Nasional
Sub Bidang Penanganan
Konflik
S u b B idang Kewaspadaan Dini ,
Ana l i s i s E v a l u a s i Informasi dan
Kebi jakan Strategis
U P T
BUPATI GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG BHARATA