perangkap hama

2
Perangkap hama pada tanaman mentimun ini lebih difokuskan pada hama lalat buah. Perangkap yang digunakan adalah perangkap steiner yang dimodifikasi dengan yellow trap dan juga menggunakan atraktan alami. Pada perangkap steiner perangkap terbuat dari botol yang dipotong pada ujungnya yang berbentuk corong. Potongan botol tersebut kemudian dibalik dan dimasukkan pada bagian botol sisanya. Pada bagian dalam botol diberi air dan juga kapas dengan atraktan alami. Air dalam botol digunakan agar lalat buah yang masuk kedalam botol berada dalam air dan mati. Kapas yang telah diberi atraktan digantung di dalam botol . Penggantungan kapas yang diberi atraktan diusahakan jangan sampai menyentuh air agar atraktan yang terdapat di kapas tidak hilang. Penggunaan atraktan ini bertujuan agar hama lalat buah tertarik kedalam perangkap yang dipasang. Sedangkan untuk bagian luar botol diberi warna kuning agar hama lalat buah semakin tertarik pada perangkap. Penggunaan botol plasitk bertujuan agar perangkap tahan lama dan tidak mudah rusak, meskipun terkena matahari dan hujan. Selain itu penggunaan botol ini bertujuan mendaur ulang barang bekas. Penggunaan atraktan pada perangkap yang digunakan adalah bertujuan untuk menangkap hama jantan yang ada di area budidaya mentimun. Jika hama jantan banyak yang tertangkap maka terjadinya perkembangbiakan hama lalat buah dapat diminimkan bahkan dapat menghentikan proses perkembangbiakan. Sedangkan penggunaan warna kuning pada botol perangkap bertujuan agar hama lain yang tidak tertarik dengan atraktan dapat tertarik dengan warna kuning dapat terperangkap. Terutama hama- hama betina yang tertarik dengan warna perangkap. Dengan modifikasi ini maka dalam satu perangkap yang dipasang dapat digunakan beberapa metode perangkap sehingga semakin banyak hama mentimun yang dapat dikendalikan. Atraktan yang digunakan adalah atraktan alami yang berasal dari ekstrak daun kemangi. Tujuan dari pemilihan kemangi sebagai bahan atraktan adalah kemangi muadah dijumpai sehingga perangkap ini dapat diterap kan oleh petani dengan mudah. Sedangkan untuk

Upload: nurfathya-dwi-prasanti-agus

Post on 05-Dec-2014

53 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perangkap Hama

Perangkap hama pada tanaman mentimun ini lebih difokuskan pada hama lalat buah. Perangkap yang digunakan adalah perangkap steiner yang dimodifikasi dengan yellow trap dan juga menggunakan atraktan alami. Pada perangkap steiner perangkap terbuat dari botol yang dipotong pada ujungnya yang berbentuk corong. Potongan botol tersebut kemudian dibalik dan dimasukkan pada bagian botol sisanya. Pada bagian dalam botol diberi air dan juga kapas dengan atraktan alami. Air dalam botol digunakan agar lalat buah yang masuk kedalam botol berada dalam air dan mati. Kapas yang telah diberi atraktan digantung di dalam botol . Penggantungan kapas yang diberi atraktan diusahakan jangan sampai menyentuh air agar atraktan yang terdapat di kapas tidak hilang. Penggunaan atraktan ini bertujuan agar hama lalat buah tertarik kedalam perangkap yang dipasang. Sedangkan untuk bagian luar botol diberi warna kuning agar hama lalat buah semakin tertarik pada perangkap. Penggunaan botol plasitk bertujuan agar perangkap tahan lama dan tidak mudah rusak, meskipun terkena matahari dan hujan. Selain itu penggunaan botol ini bertujuan mendaur ulang barang bekas.

Penggunaan atraktan pada perangkap yang digunakan adalah bertujuan untuk menangkap hama jantan yang ada di area budidaya mentimun. Jika hama jantan banyak yang tertangkap maka terjadinya perkembangbiakan hama lalat buah dapat diminimkan bahkan dapat menghentikan proses perkembangbiakan. Sedangkan penggunaan warna kuning pada botol perangkap bertujuan agar hama lain yang tidak tertarik dengan atraktan dapat tertarik dengan warna kuning dapat terperangkap. Terutama hama- hama betina yang tertarik dengan warna perangkap. Dengan modifikasi ini maka dalam satu perangkap yang dipasang dapat digunakan beberapa metode perangkap sehingga semakin banyak hama mentimun yang dapat dikendalikan.

Atraktan yang digunakan adalah atraktan alami yang berasal dari ekstrak daun kemangi. Tujuan dari pemilihan kemangi sebagai bahan atraktan adalah kemangi muadah dijumpai sehingga perangkap ini dapat diterap kan oleh petani dengan mudah. Sedangkan untuk kandungan dari kemangi sendiri adalah metyl eugenol. Metyl eugenol berfungsi sebagai penarik hama jantan agar masuk kedalam perangkap.