perancangan video promosi animasi 3d menggunakan teknik...

18

Click here to load reader

Upload: vuminh

Post on 24-Mar-2019

274 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

8

1. Pendahuluan

SMA Kristen 1 Salatiga merupakan SMA tertua yang berada di kota Salatiga

yang sampai saat ini masih dapat menunjukkan eksistensinya[1]. Dengan

berlandaskan dedikasi, semangat pelayanan dan kasih, SMA ini terus berupaya

berbenah diri untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berprinsip “customer

satisfaction” atau kepuasan pada pelanggan, sehingga harapan masyarakat akan

pendidikan yang berkualitas dapat terpenuhi pada era persaingan yang semakin

tinggi sekarang ini. Pada penelitian awal yang dilakukan melalui wawancara

kepada pihak sekolah dapat disimpulkan bahwa, adanya upaya yang telah dilakukan

untuk meningkatkan kualitas sekolah diberbagai bidang menuntut diperbaruinya

media promosi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Media promosi yang

digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur, spanduk, dan video

profil sekolah (2009) dalam bentuk CD, dinilai perlu dikembangkan lagi dengan

media promosi yang baru untuk meningkatkan kualitas media promosi sekolah.

Selain untuk memperbarui isi atau kontennya, video promosi diharapkan dapat

menarik minat calon peserta didik untuk mengetahui lebih jauh mengenai SMA

Kristen 1 Salatiga.

Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer membawa perubahan besar

dalam peradaban kehidupan manusia. Adanya perubahan ini berdampak kepada

manusia untuk menjadi yang terbaik, termodern, dan terdepan. Demikian pula sama

halnya dengan perkembangan komputer grafik, khususnya animasi 3D dapat

dikatakan sangat pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, penggunaan animasi 3D

yang pada mulanya dipakai pada industri perfilman saja, sekarang dapat ditemukan

dalam berbagai aspek kehidupan manuasia, salah satunya adalah implementasi

animasi 3D untuk mempromosikan institusi pendidikan[2].

Teknik Modeling low poly merupakan pembuatan atau perancangan karakter

3D dengan jumlah kedetailan poligon terendah untuk mencapai tampilan terbaik.

Dalam modeling low poly, prinsip yang digunakan lebih menekankan akan jumlah

poligon yang rendah dan tidak memenentingkan kedetailan bentuk suatu karakter.

Hal ini bertujuan untuk mendukung keefektifitasan dari segi waktu yang

dibutuhkan dalam melakukan proses rendering[3].

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, diperlukan suatu media

promosi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman untuk meningkatkan

kualitas media promosi SMA Kristen 1 Salatiga. Dengan memanfaatkan

perkembangan komputer grafik, maka yang dihasilkan dari penelitian ini adalah

perancangan video promosi animasi 3D menggunakan teknik modeling low poly

(Studi Kasus: SMA Kristen 1 Salatiga).

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai perancangan video promosi dengan menggunakan Teknik

3D modeling low poly. Video promosi berbasis animasi menggunakan teknik 3D

modeling low poly dan motion graphic dengan konsep wahana bermin merupakan

suatu media promosi yang menarik, komunikatif dan dapat mengenalkan program

studi DKV UKSW Salatiga secara jelas. Sehingga bakat dan minat dari calon

mahasiswa menjadi lebih terarah dan dapat tersalurkan[4].

Page 2: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

9

Perancangan Game Edukasi Animasi 3D Menggunakan Metode Low Poly.

Game edukasi yang berbasis 3D dengan menggunakan metode low poly ini dibuat

dengan menggunakan software Blender. Game ini dapat digunakan sebagai media

alternatif pembelajaran 3D. Pembelajaran menggunakan media game membuat

anak lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar[5].

Pada penelitian media promosi SMA Kristen 1 Salatiga, menghasilkan video

promosi animasi 3D menggunakan teknik modeling low poly. Video promosi yang

ditampilkan dalam bentuk animasi yang disertai dengan visualisasi 3D yang

mengesankan sekolah hijau dan audio yang menarik, dapat meningkatkan kualitas

media promosi sekolah sehingga dapat memacu minat calon peserta didik untuk

mengetahui lebih jauh mengenai SMA Kristen 1 Salatiga.

Komunikasi visual merupakan dasar dari berbagai kegiatan komunikasi sebagai

proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain yang menggunakan

unsur rupa (visual) pada berbagai media, seperti percetakan, televisi, film/ video,

dua dimensi atau tiga dimensi, baik yang statis maupun bergerak. Komunikasi

visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi,

dan warna dalam penyampaiannya[6].

Multimedia merupakan sebuah fungsi dari komputer mempresentasikan dan

menggabungkan teks, grafik, suara, video, dan animasi sehingga user dapat

berinteraksi, menciptakan, berkomunikasi, dan mengendalikan elemen-elemen

tersebut[7].

Kata video berasal dari kata Latin, yang berarti "saya lihat". Video adalah

teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakili gambar bergerak. Aplikasi

umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam

aplikasi teknik, keilmuan, produksi, dan keamanan. Video merupakan salah satu

media massa jenis elektronik yang berfungsi untuk menyampaikan informasi

kepada audiens agar terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan[8].

Promosi merupakan suatu kegiatan dalam bidang pemasaran yang dilaksanakan

oleh istitusi, baik itu institusi perusahaan maupun pendidikan, kepada pembeli atau

konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

sesuatu mengenai barang maupun jasa yang dihasilkan untuk konsumen. “Promosi

adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan

keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar

membelinya” [9]. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi

merupakan kegiatan pemasaran kepada konsumen dengan menampilkan

keistimewaan pada suatu produk yang akan ditawarkan, sehingga nilai lebih yang

ada pada suatu produk dapat menarik minat para konsumen untuk membelinya.

Animasi 3D, secara konsep 3D menunjukkan sebuah objek atau ruang yang

yang terdiri dari kedalaman, lebar dan tinggi yang direpresentasikan melalui titik

koordinat x, y, dan z. Contoh tiga dimensi suatu obyek atau benda adalah bola,

piramida atau benda spasial seperti kotak sepatu[10]. Dengan animasi 3D, karakter

yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, yang mendekati wujud aslinya.

Adapun langkah-langkah dalam membuat suatu proses animasi 3D terbagi dalam

tiga tahapan, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra-produksi

meliputi Ide dan konsep, yang merupakan tahap awal yang dilakukan dalam

pencarian ide dan konsep. Dikembangkan menjadi storyline, membuat alur cerita

Page 3: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

10

animasi untuk memperjelas cerita. Storyboard, merupakan panduan utama dari

proses produksi animasi berupa panel-panel yang berisi gambar karakter dan

lingkungan pendukungnya. Kemudian dilakukan produksi meliputi modeling, yaitu

proses pembuatan model atau obyek dalam bentuk 3D pada komputer. Texturing,

proses pemberian warna pada objek yang telah dilakukan yang telah jadi.

Animation, proses pembuatan animasi pada model yang perlu dianimasikan, baik

itu karakter, pergerakan kamera, dan sebagainya. Lighting, merupakan proses

pembuatan dan pemberian cahaya pada obyek 3D sehingga diperoleh kesan visual

yang realistis. Rendering, merupakan proses pengkalkulasian pada model 3D yang

telah diberi texture, animation, dan lighting. Setelah ini dilakukan proses

compositing yaitu proses menggabungkan elemen gambar menjadi satu bagian

utuh, yang kemudian dilakukan proses finalisasi, pengaturan kesinambungan dan

penambahan sound.

Modeling low poly merupakan sebuah teknik pembuatan model 3D

menggunakan bentuk dasar yang sudah tersedia seperti cube, cone, nurbs dan

cylinder. Bentuk dasar obyek 3D yang sudah ada diubah menjadi bentuk yang

diinginkan dengan cara memodifikasi bagian-bagian yang ingin dibentuk

sedemikian rupa ataupun membuat pola tersendiri pada vertices yang ada pada

bentuk dasar model 3D[11].

SMA Kristen 1 Salatiga merupakan SMA tertua yang berada di Kota Salatiga,

didirakan pada tanggal 1 Juni 1951 oleh Perkumpulan Perguruan Kristen Jawa

Tengah Utara (PPKJTU). Pada tanggal 30 September PPKJTU sekolah ini berubah

nama menjadi Yayasan Perguruan Kristen (YPK) Salatiga sampai sekarang.

Sebagai sekolah yang telah mewujudkan visi dan misinya selama 63 tahun, sekolah

ini telah banyak meluluskan peserta didik, secara administrasi tercatat hampir 9000

alumni telah berhasil diluluskan. Dengan berprinsip “customer satisfaction” atau

kepuasan pada pelanggan, SMA Kristen 1 Salatiga terus berbenah diri dalam

meningkatkan kualitas pendidikan diberbagai bidang yang sesuai dengan tuntutan

jaman.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah

Adaptive Strategy. Dalam adaptive strategy ini pada awalnya menetapkan sasaran

desain tahap pertama. Sasaran desain tahap berikutnya ditetapkan berdasarkan

keputusan tahap sebelumnya, demikian selanjutnya hingga keputusan akhir desain

(final design) dicapai. Adaptive strategy dianggap sebagai strategi terbaik dalam

hal menampung dan mengaplikasikan pemikiran desain serta mengantisipasi

kondisi terkait yang dihadapi[12]. Adaptive strategy digunakan dalam perancangan

video promosi animasi 3D ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi

perubahan akan informasi yang berkembang dalam proses perancangan. Berikut

adalah tahapan penelitian perancangan video promosi animasi 3D menggunakan

teknik modeling low poly (Studi kasus: SMA Kristen 1 Salatiga).

Page 4: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

11

Gambar 1. Bagan Adaptive Strategy

a. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, proses awal yang akan ditetapkan adalah pengumpulan data

yang kemudian diproses menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif, jenis data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Untuk

data primer diperoleh berdasarkan observasi secara langsung, wawancara terhadap

Dra. Kriswinarti selaku kepala sekolah dan Endro Febrianto Probo C, S. Kom.

selaku tim promosi sekolah SMA Kristen 1 Salatiga, untuk mengetahui cara

berpromosi sekolah yang dilakukan selama ini, dan informasi yang dibutuhkan

dalam perancangan media promosi yang baru. Sedangkan data sekunder digunakan

sebagai sarana pendukung perancangan media promosi yang baru dengan

mempelajari buku, jurnal yang berkaitan dengan topik pembahasan yang sama, dan

menonton video profil sekolah SMA Kristen 1 Salatiga yang kemudian dianalisa

dan dijadikan sebagai referensi dalam merancang video promosi yang baru. Hasil

dari pengumpulan data tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

Promosi yang dilakukan oleh sekolah misalnya, melalui gereja-gereja untuk

mendukung dalam doa dan mengumumkan kepada jemaat. Ambil bagian dalam

pelayanan gerejawi (paduan suara) maupun aksi sosial di masyarakat seperti

pengobatan gratis, kerja bakti, donor darah, alat tulis, sembako, dan sebagainya.

Presentasi ke SMP di Salatiga dan sekitarnya oleh tim promosi, dan menjalin

kerja sama dengan SMP tertentu sebagai sekolah pemasok (school provider).

Media promosi yang digunakan dalam berpromosi meliputi spanduk yang

dipasang di tempat-tempat strategis, penempelan brosur PPDB (penerimaan

peserta didik baru) pada papan pengumuman gereja, profil sekolah dalam

bentuk video compact disk berdurasi 10 menit dengan konten meliputi

pengenalan kota Salatiga, ruang-ruang yang ada di sekolah (administrasi dan

tata usaha, kepala sekolah, dan guru), fasilitas (moving class, laboratorium

fisika, biologi, kimia, teknologi informasi, perpustakaan, dan internet),

beberapa program khusus (donor darah dan outdoor study), dan beberapa

pengembangan diri (basket dan kapoera). Dan profil sekolah dalam bentuk

katalog untuk dibagikan kepada calon maupun peserta didik, melalui siswa dari

luar kota.

SMA Kristen 1 Salatiga pernah mendapatkan Juara 1 lomba Sekolah ber-

wawasan wiyata mandala tingkat eks karesidenan Semarang tahun 2007. Juara

II lomba sekolah ber-wawasan wiyata mandala tingkat provinsi Jawa Tengah

tahun 2008. Juara II lomba sekolah sehat SMA/MA/SMK tingkat provinsi Jawa

Tengah tahun 2008. Penghargaan green school nasional 2009, penilaian Swasti

Shaba Salatiga.

Page 5: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

12

Berikut ini merupakan hasil data visual dari pengumpulan data mengenai

modeling low poly yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Referensi modeling low poly

b. Analisis Data

Setelah data-data yang diperoleh terkumpul, kemudian menetapkan langkah

berikutnya yaitu analisa data. Analisa data kemudian diproses untuk mengambil

hal-hal penting yang nantinya digunakan dalam perancangan video promosi yang

baru. Hasil dari data verbal dapat disimpulkan bahwa:

Media promosi yang sudah ada seperti brosur, spanduk, profil sekolah dalam

bentuk video compact disk maupun katalog dinilai perlu dikembangkan lagi

untuk menarik minat calon peserta didik. Sehingga dibutuhkan media promosi

baru untuk menunjang media promosi sekolah yang dapat menjelaskan

keunggulan SMA Kristen 1 Salatiga.

Belum pernah ada video promosi SMA Kristen 1 Salatiga yang berbasis animasi

3D sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas media promosi sekolah,

dan diharapkan dapat menarik minat calon peserta didik untuk mengetahui lebih

SMA Kristen 1 Salatiga.

Prioritas informasi yang disampaikan terbatas pada hal-hal spesifik promosi,

yang terfokus pada lokasi sekolah, latar belakang singkat, visi misi, strategi

pembelajaran, kurikulum, program khusus, dan alamat jelas mengenai SMA

Kristen 1 Salatiga.

Penghargaan yang pernah diraih oleh sekolah sebagai sekolah hijau, menjadi

acuan konsep dalam perancangan video promosi animasi 3D.

Data visual yang diperoleh berdasarkan observasi secara langsung di SMA

Kristen 1 Salatiga, digunakan sebagai acuan dalam merancang video promosi

animasi 3D menggunakan teknik modeling low poly. Pada Gambar 3. dapat dilihat

data visual yang diperoleh berdasarkan hasil analisa data dalam menentukan konsep

perancangan video promosi animasi 3D.

Page 6: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

13

Gambar 3. Data visual sekolah hijau SMA Kristen 1

c. Perancangan

Tahap berikutnya yang ditetapkan adalah perancangan. Pada Gambar 4. dapat

dilihat bagan secara keseluruhan dari proses perancangan animasi 3D.

Gambar 4. Bagan metode perancangan

Pada tahap ini hasil dari analisa data yang telah didapat, digunakan sebagai

acuan untuk merancang video promosi animasi 3D menggunakan teknik modeling

low poly (Studi Kasus: SMA Kristen1 1 Salatiga). Ide dan konsep, merupakan tahap

awal yang dilakukan dalam perancangan video promosi. Untuk itu ide harus

memiliki keistimewaan, keunggulan dan keunikan yang khas, sehingga menarik

untuk diangkat sebagai konsep dalam membuat animasi. Konsep dari video

promosi dalam bentuk animasi ini ingin mencitrakan sebagai sekolah hijau, di mana

dalam sekolah hijau terdapat tanaman, pepohonan, bebatuan yang mengelilingi

bangunan sekolah untuk mengesankan sikap peduli terhadap lingkungan, sehingga

sekolah menjadi tempat yang nyaman dengan suasana sekolah yang alami. Selain

konsep yang telah ditentukan, poin penting yang akan disampaikan pada

perancangan video promosi ini dispesifikasikan ke dalam hal-hal berikut, seperti

menampilkan sejarah singkat SMA Kristen 1 Salatiga karena memiliki kesan

kewibawaan sebagai SMA tertua yang masih dapat menunjukkan eksistensinya,

visi dan misi sekolah yang diperbarui, strategi pembelajaran dan kurikulum

pembelajaran yang menjadi keunggulan dari SMA Kristen 1 Salatiga, berikutnya

Page 7: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

14

menampilkan program khusus sekolah, dan diakhiri dengan menampilkan logo dan

alamat lengkap sekolah.

Storyline merupakan pembuatan alur cerita animasi untuk memperjelas cerita.

Karakter, environment atau lingkungan pendukung merupakan aspek penting yang

harus ada dalam pembuatan storyline. Adapun storyline untuk merancang video

promosi animasi adalah terdapat langit yang berawan kemudian muncul animasi

tulisan SMA Kristen 1 Salatiga. Berikutnya memberikan informsi letak SMA

Kristen 1 Salatiga seperti pada tampilan google maps, pada saat kamera close up ke

lokasi sekolah, akan menampilkan ilustrasi foto sekolah. Selanjutnya tedapat

animasi bermunculan satu persatu tanaman, pepohonan, batu-batuan yang diikuti

dengan bangunan sekolah, setelah itu terdapat visualisasi sejarah singkat sekolah

yang terdapat di atas bangunan sekolah. Berikutnya terdapat ilustrasi yang berisi

tulisan visi sekolah dengan background bangunan sekolah, yang diikuti dengan

animasi visualisasi seperti papan dengan penjelasan misi sekolah dengan

background bangunan sekolah SMA Kristen 1 Salatiga. Kemudian terdapat animasi

rumput-rumput yang muncul, pada bagian tengah yang dikelilingi rerumputan

terdapat tulisan strategi pembelajaran. Setelah itu terdapat visualisasi dengan

tulisan “moving class” dan berisi foto kelas dari moving class dan sepintas

penjelasannya, yang diikuti dengan munculnya tulisan lima hari belajar yang

disertai dengan penjelasan singkat tentang lima hari belajar. Scene berikutnya

muncul animasi papan kayu disertai tulisan mata pelajaran muatan lokal, yang

berisi bahasa daerah dan agrobisnis, muncul animasi kembali papan kayu yang

disertai dengan tulisan multimedia dan bahasa mandarin. Setelah itu terdapat

animasi papan kayu untuk mata pelajaran pengembangan diri, kemudian muncul

papan yang berisi tulisan contoh beberapa pengembangan diri yang mulai

dikembangkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga. Contoh pengembangan diri yang

ditampilkan dengan tulisan misalnya karya ilmiah, dan untuk pengembangan diri

yang ditampilkan dengan tulisan dan disertai foto misal adalah marching band,

robotic dan broadcast. Setelah itu muncul penjelasan program khusus mengenai

SMA Kristen 1 Salatiga, diantaranya poin pertama berisi penjaringan kesehatan,

penyuluhan bahaya rokok, miras, narkoba. Poin ke dua live in, ke tiga peduli kasih,

ke empat jumat bersih, ke lima bakti sosial, dan terakhir mewujudkan sekolah

adiwiyata. Pada bagian terakhir muncul bangunan sekolah dengan halaman sekolah

sesuai dengan kondisi asli SMA Kristen 1 Salatiga. Setelah itu muncul logo SMA

Kristen 1 Salatiga yang diikuti dengan penyampain informasi alamat sekolah secara

jelas sebagai penutup dalam video promosi.

Storyboard, merupakan panduan utama dari proses produksi animasi berupa

panel-panel yang berisi gambar karakter dan lingkungan pendukungnya. Oleh

karena itu, segala macam informasi yang dibutuhkan harus dibuat dan tercantum

dalam storyboard, seperti tata letak, angle kamera, durasi, dan informasi lainnya.

Sehingga dengan adanya storyboard, proses pembuatan animasi akan menjadi lebih

mudah, jelas, fokus, dan terarah. Berikut adalah storyboard perancangan video

promosi SMA Kristen 1 Salatiga, dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 8: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

15

Gambar 5. Storyboard perancangan video promosi animasi 3D

Modeling, yaitu proses digitalisasi dari storyboard yang telah dibuat kemudian

dilanjutkan dengan pembuatan obyek dalam bentuk 3D. Pemodelan yang dilakukan

meliputi bangunan baru SMA Kristen 1 Salatiga, pepohonan, rumput-rumput, plang

kayu, awan, letak map sekolah. Perancangan untuk proses modeling dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6. Proses modeling sekolah

Texturing, proses pemberian warna pada obyek yang telah dilakukan

pemodelan sebelumnya. Warna yang digunakan dalam texturing atau coloring ini

adalah warna solid untuk menampilkan low poly style yang memiliki kesan

sederhana. Secara keseluruhan warna yang dipilih dalam video promosi ini adalah

warna-warna cerah seperti hijau, merah, kuning, orange, biru yang tidak terlepas

dari warna obyek aslinya. Pemilihan warna-warna cerah yang digunakan pada

pemodelan obyek pepohonan, tanaman, plang kayu ditujukan supaya menjadi point

of interest dalam kaitannya sebagai sekolah hijau dimana sekolah memiliki

kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Warna-warna cerah akan membuat video

promosi ini lebih menarik dan dapat mengesankan kesegaran. Proses texturing

dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 9: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

16

Gambar 7. Proses texturing

Lighting, proses pemberian cahaya pada obyek 3D sehingga diperoleh kesan

visual yang realistis, karena terdapat kedalaman, ruang dan bayangan obyek.

Pencahayaan yang digunakan adalah sun atau cahaya matahari supaya obyek

terlihat alami. Pada Gambar 8. dapat dilihat dari proses pencahayaan dengan

menggunakan cahaya matahari. Kompleksitas pencahayaan diatur sesuai dengan

keinginan.

Gambar 8. Proses lighting

Animating, proses penganimasian dilakukan baik terhadap karakter (bangunan

rumah, dan papan keterangan), pergerakan kamera, dan sebagainya. Pembuatan

animasi disesuakan dengan apa yang telah dibuat pada storyboard, menggunakan

animasi frame by frame animation, dan menggunakan animasi seperti scaling,

rotation, dan location. Pada Gambar 9. dapat dilihat contoh dari proses animasi.

Gambar 9. Proses penganimasian

Setelah tahap sebelumnya selesai dilakukan maka kemudian akan dilakukan

rendering. Pada tahap ini dilakukan proses pengkalkulasian pada model 3D yang

telah diberi texture, animation, dan lighting yang kemudian dilanjutkan dengan

Page 10: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

17

penataan angle kamera. Dengan demikian, hasil animasi yang didapatkan akan

terlihat menarik. Render setting yang dipakai menggunakan render animation,

output gambar dibuat dalam format PNG. World background dibuat transparan,

dengan tujuan supaya background dalam video nantinya dapat diatur lagi pada

tahap compositing. Adapun dimensi resolusi render yang digunakan memiliki

ukuran 720 x 576 pixels, yang merupakan standar PAL system.

Compositing, proses menggabungkan elemen gambar menjadi satu bagian utuh,

kemudian dilakukan koreksi warna, pemberian warna background langit,

penambahan teks dan foto-foto yang dipadukan dalam video. Tahap terakhir adalah

adding sound, yang merupakan proses pemberian suara sebagai pendukung visual

animasi yang dapat menghidupkan cerita dan suasana pada video promosi.

Font atau teks merupakan bagian penting dalan dunia desain komunikasi visual

sebagai penjelas, unsur pendukung atau sebagai sajian utama yang digunakan

dalam mengkomunikasikan secara visual. Pada perancangan ini terdapat tiga jenis

teks yang dipakai, yaitu font impact, yang memiliki ciri yang tebal, tegas, dan itu

semua berkaitan dengan legibility atau kejelasan keterbacaan. Font impact dapat

dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Font impact

Font Bebas Neue dapat dilihat memiliki ciri yang hampir sama terhadap font

impact, di mana font ini sama-sama tidak memiliki kait. Pada font bebas neue

memiliki tingkat ketebalan yang lebih tipis sehingga dapat lebih mudah dan jelas

dibaca. Jenis huruf seperti mengesankan lebih tegas, bersifat funsional, dan modern.

Font ini dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Font Bebas Neue

Dan pada Font Arial Rounded MT Bold merupakan jenis huruf yang tidak berkait,

jaraknya yang tidak terlalu berdekatan membuat jenis huruf ini mudah untuk

dibaca. Penggunaan huruf tanpa sudut yang tajam mengesankan ketidakkakuan

pada huruf ini sehingga menjadi nyaman dilihat mengesankan tidak formal.

Gambar 12. Arial Rounded MT Bold

d. Evaluasi

Setelah tahap perancangan selesai dilakukan, kemudian menetapkan tahap

berikutnya yaitu evaluasi. Proses evaluasi dilakukan dengan tujuan pihak sekolah

memberikan perbaikan apabila dianggap masih ada yang kurang dalam

penyampaian informasi yang ada pada video promosi ini. Berdasarkan evaluasi

yang telah dilakukan terhadap Dra. Kriswinarti selaku kepala sekolah dan Endro

Page 11: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

18

Febrianto Probo C, S. Kom selaku guru dan bidang promosi SMA Kristen 1

Salatiga, memberikan tanggapan bahwa animasi yang dibuat sudah menarik, akan

tetapi informasi yang disampaikan terutama pada aspek mata pelajaran

pengembangan diri perlulah ditambah, dan adanya pembaruan visi misi sekolah,

sehingga hal tersebut menjadi bagian yang penting dalam mempromosikan sekolah

sekaligus mengenalkan visi misi yang baru. Setelah data dari evaluasi diperoleh

berikutnya memproses dengan menambahkan atau memperbaiki informasi-

informasi yang harus disampaikan dalam video promosi.

e. Pengujian

Setelah tahap evaluasi selesai dilakukan, kemudian menetapkan tahap

berikutnya yang merupakan tahap terakhir dalam perancangan media promosi,

yaitu pengujian. Tahap pengujian kemudian diproses untuk mengetahui tingkat

keberhasilan hasil perancangan video promosi yang baru dengan memperoleh data

kualitatif dan kuantitatif. Pengujian untuk memperoleh data kualitatif, dilakukan

melalui wawancara kepada pihak sekolah yang meliputi kepala sekolah, tim

promosi, dan ketua OSIS SMA Kristen 1 Salatiga. Sedangkan pengujian untuk

memperoleh data kuantitatif dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada

siswa/ siswi kelas IX sebagai calon peserta didik yang baru.

4. Hasil Perancangan

Pembahasan hasil perancangan video promosi yang telah dibuat, diuraikan

sebagai berikut. Pada bagian awal video ini terdapat awan-awan, kemudian muncul

tulisan SMA Kristen 1 Salatiga, melambangkan bahwa SMA Kristen 1 Salatiga

merupakan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekristenan. Permulaan

video ini dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Bagian awal video

Bagian ke dua dalam perancangan video ini terdapat scene yang menunjukkan

letak sekolah SMA Kristen 1 Salatiga yang diperoleh berdasarkan referensi dari

aplikasi google maps. Pergerakan icon yang melebar dan mengecil bertujuan

sebagai tanda memberitahukan letak sekolah, yang disertai dengan foto sekolah

SMA Kristen 1 Salatiga. Scene ini dapat di lihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Lokasi SMA Kristen 1 Salatiga

Page 12: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

19

Pada scene ke tiga dapat dilihat terdapat suatu tempat yang hijau kemudian

muncul secara bersamaan rerumputan, dan diikuti munculnya batu-batuan,

pepohonan, bangunan sekolah secara satu persatu. Sekolah yang dikelilingi

rerumputan, pohonan memiliki arti bahwa SMA Kristen 1 Salatiga adalah sekolah

yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya sebagai sekolah hijau. Setelah itu

muncul tulisan yang berisikan sejarah singkat SMA Kristen 1 Salatiga. Pada bagian

ini dapat ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 15. Scene ke dua bangunan sekolah

Bagian ke empat adalah menampilkan visi misi, yang lebih menekankan akan

kepedulian terhadap lingkungan. Contoh dari visualisasi ini dapat dilihat dilihat

pada Gambar 16.

Gambar 16. Visi dan misi sekolah

Pada bagian ke lima, menampilkan rumput dan bebatuan yang diakhiri dengan

munculnya tulisan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menjadi poin

penting untuk diinformasikan karena keistimewaanya. Informasi yang yang

terdapat dalam strategi pembelajaran yaitu SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan

strategi belajar moving class yang memiliki keunggulan dalam meminimalisir

kebosanan siswa dalam proses belajar, mempermudah guru dalam menyiapkan

keperluan yang dibutuhkan untuk mengajar, dan sebagainya. Berikutnya

menampilkan tulisan jam belajar yang dipakai siswa setiap harinya, yang dapat

dilihat pada Gambar 17.

Page 13: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

20

Gambar 17. Strategi pembelajaran SMA Kristen 1 Salatiga

Berikutnya menampilkan kurikulum yang ada pada SMA Kristen 1 Salatiga.

Pada scene ini adalah kelanjutan dari scene sebelumnya, di mana terdapat

rerumputan, bebatuan, pepohonan yang kemudian muncul tulisan kurikulum. Scene

yang ditampilkan dalam video promosi ini dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Kurikulum SMA Kristen 1 Salatiga

Pada scene ke tujuh, menampilkan program khusus sekolah dalam rangka

merealisasikan visi dan misi yang ada pada SMA Kristen 1 Salatiga yang dapat

dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Program khusus sekolah

Pada bagian terakhir menampilkan bangunan sekolah yang di atas bangunan

terdapat tulisan SMA Kristen 1 Salatiga. Setelah itu muncul logo sekolah yang

Page 14: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

21

disertai dengan menampilkan alamat lengkap SMA Kristen 1 Salatiga. Tampilan

pada scene ini dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Informasi mengenai sekolah

Pengujian pada video promosi animasi 3D menggunakan teknik modeling low

poly (Studi kasus: SMA Kristen 1 Salatiga) dilakukan melalui dua cara pengujian,

yaitu pengujian untuk memperoleh data kualitatif dan data kuantitaif. Data

kualitatif diperoleh melalui wawancara kepada pihak sekolah yang meliputi kepala

sekolah, tim promosi, dan ketua OSIS SMA Kristen 1 Salatiga. Sedangkan

pengujian untuk memperoleh data kuantitatif dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner kepada siswa/ siswi kelas IX sebagai calon peserta didik baru. Tujuan

pengujian tersebut yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari media promosi

yang baru.

Pengujian untuk memperoleh data kualitatif melalui wawancara kepada Dra.

Kriswinarti selaku kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga berpendapat bahwa,

secara keseluruhan video promosi yang disampaikan dengan animasi sudah

menarik untuk ditonton, selain untuk meningkatkan kualitas media promosi

sekolah, video promosi yang baru diyakini akan menarik minat calon peserta didik

untuk mengetahui lebih jauh mengenai SMA Kristen 1 Salatiga. Citra sebagai

sekolah hijau yang mengesankan kesegaran sudah tersampaikan melalui obyek-

obyek animasi yang terdapat dalam video promosi.

Wawancara yang dilakukan terhadap Endro Febrianto Probo C, S. Kom. selaku

tim promosi sekolah berpendapat bahwa, kelengkapan isi pada video promosi yang

berdurasi kurang dari 3 menit sudah tersampaikan dengan jelas melalui animasi

tersebut. Begitu juga kombinasi antara animasi dengan foto-foto yang ditampilkan

sudah menarik, sehingga memungkinkan calon peserta didik mengetahui secara

nyata kondisi ataupun kegiatan pada SMA Ktisten 1 Salatiga.

Wawancara kepada Maria Amelia, selaku ketua OSIS SMA Kristen 1 Salatiga

sebagai perwakilan dari peserta didik berpendapat bahwa, video promosi dalam

bentuk animasi diyakini dapat menarik minat calon peserta didik yang pada

umumnya tertarik menonton film animasi, sehingga dapat terpacu untuk

mengetahui lebih jauh informasi mengenai SMA Kristen 1 Salatiga. Berkaitan

dengan informasi-informasi yang dimuat dalam video promosi ini juga sudah dapat

tersampaikan secara jelas.

Sedangkan untuk pengujian kuantitatif dilakukan menggunakan kuesioner

dengan melibatkan 30 peserta didik SMP kelas IX, untuk menilai tingkat

keberhasilan dari media promosi yang baru. Pertanyaan yang ada pada kuesioner

dikategorikan menjadi dua bagian. Pada bagian pertama memuat informasi

mengenai sekolah yang terdapat pada nomor satu sampai tiga. Sedangkan pada

Page 15: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

22

bagian ke dua memuat mengenai visualisasi dari video promosi yang terdapat pada

nomor empat sampai enam. Adapun kriteria jawaban yang terdapat pada setiap

pertanyaan diuraikan ke dalam lima opsi, yaitu sangat tidak setuju (A), tidak setuju

(B), netral (C), setuju (D), dan sangat setuju (E). Daftar pertanyaan dan hasil

perhitungan yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel hasil pengisian kuesioner

No Pertanyaan Jawaban

Total A B C D E

1

Apakah anda mendapatkan informasi dari

video promosi yang baru mengenai SMA

Kristen 1 Salatiga?

1 0 0 16 13 30

2 Apakah anda ingin mengetahui lebih jauh

mengenai SMA Kristen 1 Salatiga? 1 0 10 13 6 30

3 Apakah anda tertarik untuk mendaftar di

SMA Kristen 1 Salatiga? 0 3 17 8 2 30

4 Apakah animasi dan audio yang digunakan

pada video ini menarik? 0 0 1 13 16 30

5 Apakah font/ tulisan yang ditampilkan sudah

cukup jelas? 1 0 1 9 19 30

6

Secara keseluruhan, apakah video promosi

yang baru dalam bentuk animasi ini menarik

untuk ditonton?

0 0 0 16 14 30

Total 7 11 31 84 77 180

Dari hasil yang diperoleh kemudian dilakukan penghitungan menggunakan

skala likert yang diperoleh menggunakan presentase dari masing-masing jawaban

yang ada, adapaun rumus perhitungan adalah sebagai berikut[13]:

Tk =𝑇𝑗

(𝑇𝑟 𝑥 𝑇𝑠) 𝑥 100%

Keterangan:

Tk : Total keseluruhan jawaban (dalam %)

Tj : Total dari setiap jawaban

Tr : Total responden

Ts : Total soal

Jawaban A diperoleh perhitungan dari: 7

(30 𝑥 6) 𝑥 100% = 3,88%

Jawaban B diperoleh perhitungan dari:

11

(30 𝑥 6) 𝑥 100% = 6,11%

Page 16: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

23

Jawaban C diperoleh perhitungan dari: 31

(30 𝑥 6) 𝑥 100% = 17,22%

Jawaban D diperoleh perhitungan dari: 84

(30 𝑥 6) 𝑥 100% = 46,66%

Jawaban E diperoleh perhitungan dari: 77

(30 𝑥 6) 𝑥 100% = 42,77%

Diagram 1. Diagram Hasil Kuesioner Kuantitaif

Dari hasil penghitungan pada pengujian kuantitaif, maka dapat disimpulkan

bahwa responden dengan presentase 3% pada jawaban A(sangat tidak setuju)

diketegorikan ke dalam presentase yang relatif sedikit. Responden menilai bahwa

secara kesuluruhan video promosi dalam bentuk animasi sudah menarik untuk

ditonton, akan tetapi kurang jelasnya font yang ditampilkan membuat responden

tidak mendapatkan informasi dari video promosi yang baru, sehingga respondenpun

tidak ingin mengetahui lebih jauh mengenai SMA Kristen 1 Salatiga.

Pada jawaban B(tidak setuju) memperoleh presentase 5%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa responden memberikan tanggapan yang positif terhadap video

promosi yang baru, akan tetapi untuk mendaftar di SMA Kristen 1 Salatiga

responden memberikan tanggapan tidak setuju karena telah menentukan SMA lain

sebagai alternatif dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kemudian responden dengan presentase 15% memilih jawaban netral,

dikarenakan responden memiliki hal-hal lain yang menjadi pertimbangan dalam

3% 5%

15%

40%

37%

Kuesioner Kuantitaif

Jawaban A Jawaban B Jawaban C Jawaban D Jawaban E

Page 17: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

24

mengambil suatu keputusan, khususnya dalam menentukan SMA yang akan dituju.

Hal tersebut berdampak, responden menjadi ragu-ragu untuk mengetahui lebih jauh

mengenai SMA Kristen 1 Salatiga. Dan untuk animasi dan audio, responden

memilih jawaban netral karena dinilai adanya kurang kesesuaian antara animasi dan

audio yang digunakan dalam video promosi.

Responden yang memilih jawaban D(setuju) dengan presentase 40%

merupakan presentase tertinggi diantara pilihan jawaban lainnya. Hal ini dinilai

bahwa adanya informasi yang diperoleh dalam video promosi yang baru, memacu

responden untuk mengetahui lebih jauh dan menarik minat mereka untuk mendaftar

di SMA Kristen 1 Salatiga. Sedangkan dari segi visualisai dinilai bahwa, animasi

dan audio yang digunakan pada video promosi ini menarik, dan font yang

ditampilkan sudah cukup jelas sehingga responden memberikan penilaian bahwa

secara keseluruhan, video promosi dalam bentuk animasi ini menarik untuk

ditonton sehingga dapat dijadikan media promosi penunjang SMA Kristen 1

Salatiga.

Pada jawaban E(sangat setuju) dengan perolehan presentase sebesar 37% dapat

disimpulkan bahwa, responden sangat mendapatkan informasi dari media promosi

yang baru sehingga terpacu untuk mengetahui lebih jauh dan berminat untuk

mendaftar di SMA Kristen 1 Salatiga. Dan secara keseluruhan, video promosi

dalam bentuk animasi ini sangat menarik untuk ditonton dikarenakan responden

tertarik perpaduan antara animasi dan audio yang digunakan dapat karena

menghidupkan suasana dari animasi yang ditampilkan, begitu juga dengan

kejelasan font yang ditampilkan dalam video promosi ini.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian, perancangan video promosi

animasi 3D sudah memenuhi kebutuhan sebagai media promosi yang baru SMA

Kristen 1 Salatiga yang inovatif, yang didukung dengan visualisasi animasi 3D,

foto, teks, sound effect dan backsound yang menarik sehingga dapat meningkatkan

kualitas media promosi sekolah. Video promosi digunakan sebagai solusi alternatif

dalam menyampaikan informasi akan hal-hal spesifik promosi, sehingga penjelasan

yang disampaikan dengan waktu yang relatif singkat mampu menarik minat calon

peserta didik untuk mengetahui lebih jauh mengenai SMA Kristen 1 Salatiga.

6. Daftar Pustaka

1. SMA Kristen 1 Salatiga, http://smakristen1sltg.sch.id/ipdedufree/profil-

sekolah. Diakses tanggal 19 Juni 2014

2. Bonafix, Dominicus Nunnun. 2005. Animasi 3D Profesional dengan Maya.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

3. Derakhshani, Randi L., & Derakhshani, Dariush. 2012. Autodesk 3ds Max

2013 Essentials. Indiana: John Wiley & Sons, Inc.

4. Kurniawan, Widi. 2013. Perancangan video promosi dengan menggunakan

teknik 3D modeling low poly (Studi Kasus: DKV/ FTI UKSW Salatiga).

Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 18: Perancangan Video Promosi Animasi 3D Menggunakan Teknik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12228/2/T1_692010050_Full...digunakan sekolah selama ini masih menggunakan brosur,

25

5. Andy, Kristian. 2009. Pembuatan Game Edukasi Animasi 3D Menggunakan

Metode Low Poly. Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

6. Adya Brata, Atep. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

7. Soeherman, Bonnie dan Halim, Cipta. 2008. Membuat Sendiri Klip Animasi

Multimedia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

8. Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan

Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi.

9. Fuad, M. dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustakan

Utama.

10. Zaharuddin, G. dkk. 2006. The making of 3D Animation Movie using

3DstudioMax. Bandung: Informatika Bandung.

11. Dariush Derakhshani, Randi Lorene Munn. 2008. Introducing 3ds Max

2008. Indiana: Wiley Publishing, Inc.

12. Jonathan, Sarwono, & Hary, Lubis. 2007. Metode Riset Untuk Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

13. Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Teknik

Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisis

Kasus PLN-JP. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.