perancangan sistem informasi pendataan anggota...
TRANSCRIPT
1
1. Pendahuluan
Teknologi informasi dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
perusahaan, organisasi dan pemerintahan karena data dapat diolah, diproses,
didapatkan, disusun, disimpan, juga dimanipulasi dengan berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu. Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat
dan mengalami kemajuan mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan
perkembangan teknologi, banyak perubahan pada cara berpikir manusia. Lajunya
kemajuan teknologi, membuat kebutuhan akan informasi kian hari kian meningkat
sehingga menuntut kelancaran dan kecepatan proses distribusi informasi. Oleh
karena itu, agar kebutuhan akan informasi ini dapat dipenuhi, dibutuhkan sistem
yang semakin canggih untuk mendistribusikan informasi yang lebih baik dan
cepat. Jaringan komputer merupakan salah satu sarana untuk mendistribusikan
informasi. Sistem jaringan komputer tersebut berkembang dari waktu ke waktu,
dimulai dari sistem Adidas Network, kemudian ditemukan sistem Master Slave,
Peer To Peer, hingga akhirnya dikembangkan sistem Client Server. Sistem
berbasis client server pun digunakan untuk meningkatkan kinerja dan fleksibilitas.
Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR) adalah
organisasi yang menaungi dan bertanggung jawab terhadap keberadaan etnis
Papua dan Papua Barat di Kota Salatiga. Saat ini, HIMPPAR memiliki 623
anggota, yang terdiri dari anggota biasa dan luar biasa, yang berasal dari suku,
agama dan bahasa yang berbeda-beda di Papua. HIMPPAR bertujuan
menghimpun Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari daerah Papua Barat yang
sedang menuntut ilmu di Salatiga serta mengembangkan bakat atau potensi
anggota. Kedua, menjalin dan mempererat hubungan keakraban di antara warga
Papua Barat yang berada di Salatiga. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan
suatu sistem informasi untuk menggantikan proses yang dulunya dilakukan secara
manual. Tidak tersedianya sistem informasi di HIMPPAR membuat proses
pengolahan data berjalan sangat lambat. Salah satunya adalah proses pendataan
anggota. Sekretaris harus mengambil data anggota yang ditulis di buku dari
sekretariatan HIMPPAR lalu menyalin kembali. Pendataan anggota secara manual
membuat sering terjadi kesalahan perhitungan, maupun kurangnya akurasi data.
Pendataan anggota dengan menggunakan kertas, selalu menemui masalah yang
sama setiap tahun yaitu tidak terarsipnya data anggota dengan baik bahkan selalu
mengalami kehilangan data. Akibatnya Badan Pengurus Harian (BPH) HIMPPAR
selalu mengalami kesusahan, baik dalam memantau perkembangan anggotanya,
maupun dalam menjalankan tugas-tugas serta program-programnya.
Berdasarkan kebutuhan tersebut dan perkembangan jaringan komputer
sebagai sarana mendistribusikan informasi, dapat dilakukan penelitian dengan
judul pembahasa perancangan sistem informasi pendataan anggota berbasis client
server. Metodologi yang dapat digunakan adalah pengumpulan data, identifikasi
masalah, perancangan sistem, serta perancangan database dan interface sebagai
hasil akhir dari perancangan.
2
2. Tinjauan Pustaka
Sistem informasi pendataan anggota dapat didefinisikan sebagai sistem
informasi yang digunakan untuk mengolah data anggota suatu organisasi menjadi
informasi yang berguna bagi organisasi dalam pengambilan keputusan dan atau
untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi pendataan secara organisasi
dapat difenisikan sebagai suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial,
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan[1].
Client Server adalah arsitektur jarinngan yang merupakan model
konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai
client atau server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server
yang bertugas memberikan layanan kepada terminal-terminal lain (client) yang
terhubung dalam sistem jaringan itu. Server dapat bertugas untuk memberikan
layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur
komunikasi (server komunikasi)[2].
Pada model arsitektur ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server,
tetapi server dapat berfungsi sebagai client. Prinsip kerja jaringan dengan
arsitektur ini sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari
client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client, sedangkan client akan
mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil
prosesnya. Sistem client server tidak hanya diperuntukan bagi pembangunan
sistem jaringan komputer lokal (LAN) melainkan juga pembangunan jaringan
komputer skala luas (WAN) dengan menggunakan protokol utama Transmission
Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Client server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client, middleware
dan server. Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk
meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Peran client adalah mengirimkan
pesan berupa permintaan layanan ke server. Middleware merupakan komponen
perantara yang memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain. Middleware memiliki peran yang strategis karena
dengan adanya middleware maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan
kepada server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh
server, menerjemahkan hasil proses dari server agar dapat dipahami oleh client
dan mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke client. Server
merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server berperan menerima pesan
permintaan layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan
hasil permintaan kepada client.
Karakteristik yang dimiliki client server ialah layanan, sumber daya yang
digunakan bersama, interaksi dan hubungan, lokasi, kecocokan perangkat,
pertukaran berbasis pesan, enkapsulasi layanan, skalabilitas dan konsistensi data.
Layanan berarti server memberikan sejumlah layanan dibutuhkan dan diminta
oleh client. Sumber daya yang digunakan bersama berarti server mengelolah
sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara
bersama oleh terminal-terminal client. Interaksi client server dimana hubungan
3
yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak
client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client belum tentu
mengetahui letaknya walaupun demikian client tetap dapat mengakses server.
Kecocokan perangkat yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
oleh client tidak harus sama dengan yang digunakan oleh server namun masih
dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain. Pertukaran berbasis pesan
berarti mekanisme dari client server berdasarkan pada pertukaran pesan dalam
artian permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan layanan tersebut.
Enkapsulasi layanan yaitu client tidak perlu mengetahui proses pengolahan
permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol
proses pengolahan permintaan. Skalabilitas ialah kemampuan untuk diperbesar
atau diperkecil, yang berarti ukuran sistem client server dapat diubah secara
horizontal (menambah atau mengurangi jumlah client) maupun vertikal
(berpindah ke server yang lebih cepat atau mendistribusikan ke beberapa server).
Konsistensi data yaitu data hanya dikelola pada server sehingga data lebih
terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah.
Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan
client server dapat dibedakan menjadi banyak tipe, antara lain server berkas,
server basis data, server transaksi, server groupware, server objek, dan server
web. Pada jaringan server berkas, client akan meminta berkas tertentu kepada
server, kemudian server akan mengirimkan keseluruhan berkas yang diminta ke
client. Sistem jaringan server basis data adalah sistem jaringan dimana layanan
yang diberikan oleh server berupa pengolahan dan penyajian data berdasarkan
perintah terstruktur yang diberikan client. Sistem jaringan server transaksi hampir
sama dengan server basis data. Perbedaannya terletak pada server transaksi yang
memproses sekelompok perintah terstruktur dari client. Sekelompok perintah
terstruktur ini disebut prosedur. Sistem jaringan groupware server ialah sistem
jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa fasilitas pemakaian
bersama informasi semi-terstruktur di antara pengguna jaringan. Sistem jaringan
server objek ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server
berbentuk objek. Sedangkan sistem jaringan web server ialah sistem jaringan di
mana layanan yang diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama
dokumen-dokumen yang saling terhubung.
Jaringan komputer client server memiliki dua model arsitektur, yaitu two
tier dan three tier. Arsitektur Two tier merupakan arsitektur yang disebut client
server, dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi
melalui protocol dan media komunikasi tertentu. Model arsitektur two tier dapat
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Thin Client-Thick Server dan Thick
Client-Thin Server. Pada arsitektur Thin Client-Thick Server, client menjalankan
satu fungsi, yaitu sebagai penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari
server, di mana server harus memberikan layanan pengguna bersama aplikasi-
aplikasi (application server) dan data (File Server) kepada semua client yang
terhubung kepadanya. Sedangkan pada arsitektur Thick Client-Thin Server, client
diberi peran di mana client tidak hanya sebagai penyaji interface saja, melainkan
juga berfungsi mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server hanya bertugas
untuk mengelola data saja sehingga beban client menjadi bertambah. Three Tier
4
merupakan arsitektur client server yang memisahkan antara data (Data
Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation Tier). Data
Management Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk
menangani pengelolaan basis data. Middle Tier merupakan komputer server yang
dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi di mana prosedur-prosedur dan
perhitungan-perhitungan yang kompleks dieksekus. Presentation Tier merupakan
komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukan data,
mengajukan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya.
Penelitian sistem informasi berbasis client server pernah dilakukan
sebelumnya dalam jurnal yang berjudul Implementasi Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Client Server dengan Studi Kasus PT. SAMAFITRO Cabang Bandung.
Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi penjualan untuk
menghasilkan informasi penjualan maupun informasi piutang secara otomatis,
sehingga mengurangi pencatatan dan perhitungan[3]. Berdasarkan penelitian ini,
dengan menggunakan sistem informasi, HIMPPAR pun akan memperoleh
keuntungan seperti mengurangi pencatatan dan perhitungan karena hasil berupa
informasi secara otomatis yang ditampilkan.
Teknologi berbasis client server pada penelitian Pengembangan Sistem
Kearsipan Elektronik Berbasis Client Server pada kantor Yayasan Perguruan
Tinggi Satya Wacana diterapkan agar dapat memenuhi kebutuhan manajemen
akan pengelolaan kerarsipan yang baik, sehinggga dapat menjadi sumber
informasi yang lengkap dan terintegrasi saat dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan-keputusan penting bagi organisasi[4]. Begitu pun dengan organisasi
HIMPPAR yang menjadi objek penelitian dimana kebutuhan HIMPPAR akan
pengelolaan data anggotanya akan menjadi lebih baik dengan penerapan sistem
berbasis client server.
Alasan menggunakan model jaringan client server yaitu kapasitas,
keamanan dan penghematan. Kapasitas dimana bila sebagian besar data dialihkan
ke server untuk digunakan bersama oleh banyak client maka akan meringankan
beban client. Keamanan dalam artian jika seluruh data ditampung di komputer
client maka pengguna akan memiliki akses langsung ke data tersebut, sehingga
dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna hanya yang memiliki
autorisasi yang dapat mengaksesnya. Penghematan dalam sistem client server
berarti sumber daya yang dimiliki server dapat digunakan oleh terminal-terminal
client sehingga biaya investasi dapat dihemat. Ada pun kerugian dalam
menggunakan client server adalah jika banyak client yang mengakses server
secara simultan, maka server akan overload serta ada kemungkinan server fail.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu serta alasan menggunakan
client server, Organisasi HIMPPAR akan memperolah keuntungan jika
menggunakan sistem informasi berbasis client server. Oleh karena itu, untuk
mempermudah Organisasi HIMPPAR dalam proses pengolahan data anggotanya,
maka diusulkan perancangan sistem informasi pendataan anggota berbasis client
server.
5
3. Metode Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian secara garis
besar ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Langkah pertama pada tahapan penelitian adalah pengumpulan data, yaitu
mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses pendataan anggota
HIMPPAR di Salatiga melalui proses wawancara dengan BPH HIMPPAR.
Langkah kedua adalah identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan
analisa terhadap permasalahan yang ada, yaitu hasil wawancara dengan BPH
HIMPPAR. Hasil yang didapat dari proses wawancara dengan BPH HIMPPAR
adalah sistem pendataan anggota HIMPPAR yang masih menggunakan kertas dan
buku untuk penyimpanan data sehingga BPH HIMPPAR sering mengalami
kesulitan dalam melakukan proses pengolahan informasi data anggota. Untuk
menjawab masalah tersebut, diusulkan sistem yang dapat menanggulangi sistem
pendataan anggota tersebut secara lebih efektif dan efisien dalam menunjang
kinerja BPH HIMPPAR.
Langkah ketiga adalah perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan
proses perancangan sistem menggunakan UML untuk mengetahui setiap proses
beserta semua aktifitas yang akan dibangun pada sistem.
Langkah keempat adalah perancangan database dan interface. Pada tahap
ini dilakukan proses perancangan database meliputi perancangan tabel yang akan
digunakan pada sistem. Selain itu pada tahap ini juga dibuat perancangan
interface yang akan digunakan dalam sistem.
Start
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
End
Perancangan Database dan Interface
6
Diagram use case merupakan diagram yang menjelaskan manfaat sistem
jika dilihat dari sudut pandang orang atau sesuatu yang berada diluar sistem yang
sedang dibangun (aktor). Jenis diagram ini dapat digunakan untuk menangkap
requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja
[5].
Berdasarkan identifikasi awal dari sistem maka ditentukanlah user dalam
hal ini BPH HIMPPAR yang akan mengakses sistem informasi pendataan anggota
seperti yang terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem
Terdapat 2 aktor yaitu admin (Pengurus HIMPPAR Bidang Pendataan
Anggota yaitu Bidang I), dan user (Pengurus HIMPPAR selain Bidang Pendataan
Anggota) dalam perancangan aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 2. Aktor
admin bertugas untuk melakukan proses yang berhubungan dengan administrasi
data pengurus, individu, biodata, user, kategori, dan status yang digunakan pada
proses pendataan anggota. User adalah semua pengurus HIMPPAR yang
diberikan hak akses oleh admin. User dapat melakukan proses edit dan lihat data
user dan pengurus sesuai dengan data yang dimiliki. Selain itu user dan admin
juga dapat mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem.
Diagram aktivitas adalah diagram yang memodelkan alur kerja (workflow)
sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas langkah per langkah dalam suatu proses
[5].
Admin mempunyai beberapa hak yang dapat dilakukan pada aplikasi
seperti yang terlihat pada Gambar 3.
7
Gambar 3 Activity Diagram Management Data Admin
Gambar 3 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang admin
(Bidang I). Admin dapat melakukan proses pengolahan data seperti proses
penambahan, penghapusan, pengeditan, serta melihat semua data yang ada pada
sistem. Data yang dapat diakses oleh admin adalah data individu, anggota,
pengurus, user, kategori, status, dan report. Berbeda dengan admin, activity user
pada sistem dibatasi sesuai dengan kegunaannya. Adapun activity diagram user
dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Activity Diagram Management Data User
8
Gambar 4 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang user.
User hanya mempunyai beberapa hak akses pada sistem seperti hak penuh untuk
melakukan proses administrasi seperti edit dan lihat data user dan pengurus serta
mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem.
Diagram kelas merupakan diagram yang membantu dalam visualisasi
struktur kelas-kelas dari suatu sistem. Dalam diagram ini, diperlihatkan hubungan
antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas[5]. Class diagram sistem dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Class Diagram Sistem
Gambar 5 merupakan class diagram yang digunakan pada sistem. Pada
gambar terlihat relasi antar kelas. Kelas Pengurus berelasi dengan Kelas User
dengan derajat relasi 1 to 1, dimana setiap pengurus hanya mempunyai 1 user
login. Kelas Biodata berelasi dengan Kelas Pengurus dan mempunyai derajat
relasi 1 to n, dimana 1 anggota dapat menjadi pengurus HIMPPAR lebih dari 1
periode. Kelas Individu berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat
relasi 1 to n, dimana 1 invidu bisa dicatatkan menjadi anggota HIMPPAR lebih
dari 1 kali. Kelas Kategori berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat
relasi 1 to n, dimana 1 kategori dapat mempunyai lebih dari 1 anggota. Begitu
pula dengan Kelas Status yang berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai
derajat relasi 1 to n.
Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik,
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian
hardware[5]. Deployment diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 6.
9
Gambar 6 Deployment Diagram Sistem
Gambar 6 merupakan deployment diagram yang ada pada sistem. Sistem
dirancang mempunyai 3 buah komputer dimana sebuah komputer digunakan
sebagai server dan komputer yang lainnya digunakan sebagai client. Ketiga
komputer dihubungkan dalam satu jaringan dengan menggunakan hub. Pada
komputer server diletakan database dan aplikasi sedangkan komputer client
hanya diletakan aplikasinya saja.
Sistem Informasi berbasis client server yang diusulkan menggunakan
model thick client-thin server dimana client tidak hanya berperan sebagai penyaji
interface saja tetapi juga berfungsi mengoperasikan aplikasi karena mengingat
kapasitas server yang dimiliki tidak terlalu besar sedangkan terdapat banyak client
dalam hal ini BPH HIMPPAR sehingga dengan menggunakan thick client-thin
server, kinerja server menjadi ringan, walau disisi lain beban client bertambah.
Desain arsitektur jaringan yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Desain Arsitektur Jaringan Yang Diusulkan
10
Gambar 7 adalah perancangan arsitektur jaringan client server yang
diusulkan untuk sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga dimana
server akan melayani beberapa client. Server bertugas menyimpan dan mengolah
database serta melayani permintaan akses data dan pemrosesan client. Client
memiliki tugas melakukan pemrosesan data melalui interface, dalam hal ini
aplikasi. Pada sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga, tiap client
yang terhubung ke server melalui hub akan memiliki aplikasi sendiri. Aplikasi
yang akan dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2008. Pada
sisi server, pembuatan database yang dirancang menggunakan Microsoft SQL
Server 2008 R2. Dalam perancangan membuat aplikasi berbasis client server
menggunakan Visual Basic 2008, digunakan software jaringan Windows,
komponen yang disediakan oleh Visual Basic yang memudahkan aplikasi agar
dapat mengirimkan data melalui jaringan. Komponen tersebut adalah
Winsock.ocx.
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam proses komunikasi client server, hal pertama yang harus dilakukan
adalah client harus memperkenalkan dirinya kepada server yang telah siap untuk
berkoneksi agar dapat bergabung pada aplikasi yang sama dimana client
melakukan koneksi ke IP server yang dituju. Untuk dapat berkoneksi antara client
dan server, haruslah menggunakan alamat port yang sama. Perancangan aplikasi
client server otomatis menggunakan 2 form yaitu form client dan form server,
dimana keduanya sudah terintegrasi Winsock di dalam form masing-masing.
Gambar 8 Halaman Utama Server
Gambar 8 merupakan halaman utama server. Pada kolom IP Server dan
Port Number akan ditampilkan IP Address dan nomor port server. Saat aplikasi
dijalankan, server harus dalam keadaan aktif atau dalam posisi listening.
Gambar 9 Halaman Awal Client
11
Gambar 9 merupakan halaman awal client, dimana client harus
memasukan IP server dan nomor port agar bisa berkomunikasi dengan server.
Setelah terkoneksi dengan server barulah client dapat mengirimkan pesan.
Perancangan fisik database dalam sistem informasi pendataan anggota
HIMPPAR Salatiga terdiri dari beberapa tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel
tersebut di dalam database server yaitu database MS SQL Server. Rancangan
yang dilakukan meliputi nama tabel, tipe tabel, dan ukuran tabel.
Tabel 1 Tabel Kategori
Nama Kolom Tipe Data Lebar
IDKategori varchar 5
Deskripsi varchar 20
Tabel 1 merupakan tabel kategori yang berfungsi untuk menyimpan semua
informasi mengenai data kategori yang akan digunakan dalam proses pendataan
anggota. Kolom IDKategori digunakan sebagai primary key pada tabel kategori.
Tabel 2 Tabel Status
Nama Kolom Tipe Data Lebar
IDStatus varchar 5
Deskripsi varchar 20
Tabel 2 merupakan tabel status yang berfungsi untuk menyimpan semua
informasi mengenai data tabel yang akan digunakan dalam proses pendataan
anggota. Kolom IDStatus digunakan sebagai primary key pada tabel kategori.
Tabel 3 Tabel Individu
Tabel 3 merupakan tabel individu yang berfungsi untuk menyimpan semua
informasi individu dari setiap anggota HIMPAR yang ada di Salatiga. Kolom NIK
digunakan sebagai primary key pada tabel individu.
Nama Kolom Tipe Data Lebar
NIK varchar 30
Nama Varchar 50
AlamatAsal varchar 50
NoTelp varchar 20
Kecamatan varchar 20
Kabupaten varchar 20
Foto varbinary max
GolonganDarah varchar 2
Agama varchar 15
12
Tabel 4 Tabel Biodata
Tabel 4 merupakan tabel biodata yang berfungsi untuk menyimpan semua
informasi biodata anggota HIMPPAR yang melakukan aktivitas di Salatiga.
Kolom IDAnggota digunakan sebagai primary key pada tabel biodata. NIK,
IDStatus, dan IDKategori pada tabel biodata merupakan foreign key yang merujuk
ke individu, tabel status, dan tabel kategori.
Tabel 5 Tabel Pengurus
Nama Kolom Tipe Data Lebar
**IDAnggota varchar 10
Jabatan varchar 30
Periode varchar 20
Tabel 5 merupakan tabel pengurus yang berfungsi untuk menyimpan
semua informasi data pengurus HIMPPAR per periode kerja. Kolom IDAnggota
pada tabel pengurus merupakan foreign key yang merujuk ke tabel biodata.
Tabel 6 Tabel User
Nama Kolom Tipe Data Lebar
Username varchar 20
Password varchar 30
Status varchar 5
Tabel 6 merupakan tabel user yang berfungsi untuk menyimpan semua
informasi data login user. Kolom username merupakan primary key yang
digunakan pada tabel.
Nama Kolom Tipe Data Lebar
IDAnggota varchar 10
**NIK varchar 30
**IDStatus varchar 5
**IDKategori varchar 5
TahunMasuk int
TahunLulus int
Fakultas varchar 50
Progdi varchar 50
Universitas varchar 50
NamaSekolah varchar 50
Jurusan varchar 50
AlamatSalatiga varchar 50
13
Perancangan interface merupakan langkah akhir yang dilakukan dalam
tahap perancangan. Perancangan interface memberi gambaran bagaimana
tampilan interface akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi
pendataan anggota HIMPPAR Salatiga.
Gambar 10 Halaman Login Aplikasi
Gambar 10 merupakan halaman login aplikasi. Halaman ini akan
digunakan untuk verifikasi user. Kotak text box digunakan untuk menerima
inputan username dan password. Kotak Login merupakan tombol Login yang
akan dipilih oleh user apabila telah memasukan username dan password. Apabila
user memasukan username dan password yang valid maka user tersebut akan
diijinkan untuk mengakses halaman utama. Menu utama akan ditampilan sesuai
dengan hak akses yang diberikan untuk setiap user.
Gambar 11 Halaman Utama
Gambar 11 merupakan halaman utama yang ada pada sistem informasi
pendataan anggota. Admin dan user harus melakukan verifikasi user. Tampilan
utama untuk admin maupun user sama, perbedaannya terletak pada menu yang
disajikan sesuai dengan hak aksesnya. user hanya dapat mengakses Laporan.
Rancangan halaman-halaman yang digunakan untuk mengelola informasi yang
dimiliki oleh admin adalah sebagai berikut :
14
Gambar 12 Halaman Master Kategori
Gambar 12 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk
menampilkan seluruh data kategori, menambah data kategori, menghapus dan
mengubah data kategori.
Gambar 13 Halaman Master Status
Gambar 13 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk
menampilkan seluruh data status, menambah data status, menghapus dan
mengubah data status.
Gambar 14 Halaman Master Individu
Gambar 14 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk
menampilkan seluruh data individu, menambah data individu, menghapus dan
mengubah data individu.
15
Gambar 15 Halaman Pendataan Anggota
Gambar 15 merupakan halaman yang akan digunakan untuk proses
pendataan anggota HIMPPAR. Halaman pendataan anggota akan digunakan oleh
admin untuk menampilkan seluruh data biodata, menambah data biodata,
menghapus dan mengubah data biodata anggota HIMPPAR.
Gambar 16 Halaman Pendataan Pengurus
Gambar 16 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk
menampilkan seluruh data pengurus, menambah data pengurus, menghapus dan
mengubah data pengurus.
Gambar 17 Halaman Pendataan User
Gambar 17 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk
menampilkan seluruh data user, menambah data user, menghapus dan mengubah
data user.
16
Gambar 18 Halaman Laporan
Gambar 18 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk
melihat semua laporan mengenai pendataan anggota yang ada pada sistem.
Laporan ini dibuat dalam bentuk tabel maupun grafik yang dapat diakses langsung
melalui aplikasi. Halaman ini juga dapat diakses oleh user.
Pengujian Sistem menggunakan pengujian black box yaitu pengujian yang
akan menjelaskan status dari masing-masing proses dalam sistem, apakah sudah
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil pengujian sistem yang telah
dibuat, ditunjukkan pada Tabel 7
Tabel 7 Hasil Black Box Testing untuk Proses Output
No Poin
Pengujian
Validasi
Input Data Input Hasil Uji
Status
Uji
1
Pengujian
Halaman
Login
Verifikasi
username dan
password.
Username dan
password
Sistem akan memberikan
peringatan kepada user
apabila tidak mengisi
username atau password.
Selain itu jika password dan
username sama dengan yang
terdaftar pada database, maka
user dapat mengakses
halaman utama.
Valid
2
Pengujian
Halaman
Master
(Individu,
Pengurus,
Status,
Kategori)
Data yang
dibutuhkan
untuk
informasi
individu,
kategori dan
status.
Data-data yang
harus diisi
karena
merupakan
primary key
pada setiap
tabel yang ada
dalam database
Sistem akan memberikan
peringatan bahwa data yang
diisi tidak lengkap dan data
tersebut tidak akan disimpan
dalam database jika ada data
yang tidak valid. Sebaliknya
sistem akan menyimpan data
yang valid ke dalam database.
Valid
3
Pengujian
Halaman
Proses
Pendataan
Anggota
Data yang
dibutuhkan
untuk
pendataan
anggota.
Data-data yang
harus diisi
karena
merupakan
primary key
pada setiap
tabel yang ada
dalam database
Sistem akan memberikan
peringatan bahwa data yang
diisi tidak lengkap dan data
tersebut tidak akan disimpan
dalam database jika ada data
yang tidak valid. Sebaliknya
sistem akan menyimpan data
yang valid ke dalam database.
Valid
17
4 Pengujian
Laporan
Parameter
yang
dibutuhkan
oleh laporan
Periode tahun,
ID Anggota,
dan periode
kepengurusan.
Sistem menampilkan laporan
sesuai dengan parameter yang
dimasukan oleh user.
Valid
Berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing proses pada Tabel 7,
maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik.
Setelah masing-masing proses uji coba dijalankan secara berulang kali sesuai
dengan keinginan user. maka sistem akan dievaluasi apakah telah sesuai dengan
prosedur atau tidak. Sistem dapat menampilkan informasi dari setiap anggota
HIMPPAR. Selain itu sistem juga sangat membantu pengurus HIMPPAR dalam
melakukan proses pendataan dan penyimpanan anggota HIMPPAR apabila
dibutuhkan.
Selain melakukan proses uji sistem, dilakukan juga proses pengujian
aplikasi pada sisi user. Pengujian yang dilakukan meliputi informasi, tampilan,
kemudahan dan kegunaan aplikasi yang diisi dengan menggunakan skala 1 – 5.
Skala 5 menunjukan keterangan sangat baik, skala 4 menunjukan keterangan baik,
skala 3 menunjukan keterangan cukup, skala 2 menunjukan keterangan kurang,
dan skala 1 menunjukan keterangan buruk. Kolom informasi mendefinisikan
seberapa baik aplikasi yang dibuat memberikan informasi bagi user. Kolom
tampilan mendefinisikan bagaimana tampilan aplikasi menurut user. Kolom
kemudahan mendefinisikan apakah aplikasi dapat dengan mudah dimengerti dan
dioperasikan. Kolom kegunaan mendefinisikan apakah aplikasi dapat memberi
kontribusi yang berguna bagi user sesuai dengan kebutuhan. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil Pengujian Aplikasi Pada User
User Aplikasi
Informasi Tampilan Kemudahan Kegunaan
1 4 4 5 4
2 4 3 4 4
3 4 3 4 5
4 3 4 4 5
5 4 5 3 4
6 5 4 4 5
7 4 4 3 5
8 4 3 3 4
9 5 3 4 5
10 3 5 3 4
Rata-rata 4 3.8 3.7 4.5
Tabel 8 merupakan hasil pengujian aplikasi pada user. Tabel 8
memperlihatkan hasil pengujian pada beberapa user yaitu BPH HIMPPAR.
18
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dilakukan perhitungan rata-rata dari setiap
kolom yang telah diisi user, maka hasil dari penerapan sistem menunjukkan
informasi aplikasi baik, tampilan aplikasi menunjukkan hasil cukup, kemudahan
aplikasi menunjukkan hasil cukup dan kegunaan untuk aplikasi ini menunjukkan
hasil yang baik. Karena nilai dari seluruh rata-rata menunjukan skala 4, sehingga
dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini temasuk dalam ketegori baik sesuai dengan
pengujian yang dilakukan pada user.
5. Simpulan
Berdasarkan pembahasan, analisis, dan perancangan sistem, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa aplikasi yang diusulkan bermanfaat untuk membantu
BPH HIMPPAR dalam mengolah informasi pendataan anggota HIMPPAR yang
kini berjumlah lebih dari 500 orang. Sistem informasi yang dirancang ini pun juga
dapat memudahkan BPH HIMPPAR dalam melihat perkembangan anggota yang
dilihat dalam bentuk grafik dan dapat dicetak ke dalam bentuk hard copy untuk
mendukung kinerja BPH HIMPPAR dalam menjalankan tugas-tugas serta
program-program HIMPPAR. Sistem pendataan anggota dibuat dengan client
server sehingga dapat diakses dan digunakan oleh beberapa user dan dapat
digunakan oleh banyak client.
6. Daftar Pustaka
[1] Jack Febrian, 2007, Kamus Komputer, Bandung : Informatika Bandung.
[2] Oetomo, Budi, Esther Wibowo, Eddy Hartono, dkk., 2006, Client Server
dan Sistem Terdistribusi, Yogyakarta : ANDI.
[3] Rio, Agus, Wahyu F., 2012, Implementasi Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Client Server (Studi Kasus: PT. SAMAFITRO Cabang
Bandung), Jurnal Riset Komputerisasi Akutansi 1: 21-40,
http://aisthebest.ka.unikom.ac.id/. Diakses tanggal 30 Oktober 2013.
[4] Agus, Yunita, 2013, Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis
Client Server (Studi pada kantor Yayasan Perguruan Tinggi Satya
Wacana), Jurnal Teknologi Informasi-Aiti 10: 46-61.
[5] Nugroho, Adi, 2010, Mengembangkan Aplikasi Basis Data Menggunakan
C# + SQL Server, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
[6] Sasongko, 2009, http://agoenxz21.blogspot.com/2009/10/unified-
modeling-language-uml.html. Diakses tanggal 18 Februari 2014.
[7] Hariyanto, 2004, http://hasmapsa.staff.gunadarma. ac.id/
Downloads/files/19614/Mg+8+UML.pdf. Diakses tanggal 12 Februari
2014.
[8] Kasyful Amron, 2012, Manual Prosedur Pendataan dan Sistem Informasi,
http://ptiik.ub.ac.id/apps/assets/uploads/2013/08/2_mp-pendataan-dan-
sistem-informasi.pdf. Diakses 28 Oktober 2013.