perancangan peptida siklis sebagai inhibitor...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN PEPTIDA SIKLIS SEBAGAI INHIBITOR POTENSIAL UNTUK ENZIM NS3-NS2B PROTEASE VIRUS
DENGUE SECARA IN SILICO MELALUI MOLECULAR DOCKING
SAMIRA 0305030573
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN KIMIA
DEPOK
2009
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
PERANCANGAN PEPTIDA SIKLIS SEBAGAI INHIBITOR
POTENSIAL UNTUK ENZIM NS3-NS2B PROTEASE VIRUS DENGUE SECARA IN SILICO MELALUI
MOLECULAR DOCKING
Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
SAMIRA 0305030573
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN KIMIA
DEPOK
2009
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
SKRIPSI : PERANCANGAN PEPTIDA SIKLIS SEBAGAI INHIBITOR
POTENSIAL UNTUK ENZIM NS3-NS2B PROTEASE VIRUS
DENGUE SECARA IN SILICO MELALUI MOLECULAR
DOCKING
NAMA : SAMIRA
NPM : 0305030573
SKRIPSI INI TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI
DEPOK, 7 JULI 2009
PROF. DR. USMAN SUMO FRIEND TAMBUNAN, M.Sc
PEMBIMBING
Tanggal lulus ujian sarjana : ........................................................................................... Penguji I : Prof. Dr. Soleh Kosela,.M.Sc............................................................... Penguji II : Dra. Sri Handayani,.M.Biomed............................................................ Penguji III : Dr. Amarila Malik, Apt,.M.Si.............................................................
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan berkah dan kenikmatan dalam kehidupan penulis.
Alhamdulillah berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi sebagai syarat menempuh ujian akhir Sarjana
di Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia.
Penulis mempersembahkan karya ini untuk keluarga, terutama mama
dan aba atas ketulusan, kesabaran, dan kasih sayang yang luar biasa indah
sehingga mengantarkan penulis sampai pada jenjang ini. Juga kepada adik-
adik tersayang Usama, Fatma, dan Abdu. Sungguh kalian menjadi inspirasi
utama dan pembangkit semangat penulis. Semoga apa yang telah penulis
lakukan dapat memberikan kebanggaan bagi keluarga.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Usman Sumo F.T.,
M.Sc selaku pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh
kesabaran, kebapakan, dan perhatian. Terima kasih atas kepercayaan yang
diberikan. Terima kasih telah menjadi dosen, bapak, dan partner yang
membuka lebih luas cakrawala penulis mengenai hidup.
Pada kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesarnya kepada:
1. Dr. Ridla Bakri selaku Ketua Departemen Kimia FMIPA UI
iPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
2. Ir. Widyastuti Samadi, M.Si selaku Koordinator Pendidikan sekaligus
Pembimbing Akademik penulis yang selalu menebarkan aura bahagia
3. Dra. Tresye Utari, M.Si selaku Koordinator Penelitian
4. Prof. Dr. Sumi Hudoyono, PWS selaku Kepala KBI Biokimia
5. Seluruh dosen departemen kimia yang telah mentransfer ilmunya, Bu
Widajanti Wibowo, Bu Siswati, Pak Riwandi, Bu Endang, Pak Badjri,
Pak Sholeh, Bu Yani, Pak Jar, dan semua yang tidak dapat disebutkan
satu persatu. Semoga senantiasa mendapat rahmat dan keberkahan
dariNya
6. Teman-teman seperjuangan dan seruangan, Ramdhan, Danang, dan
terutama Ronggo yang telah bersama-sama menghempas kerikil
selama penelitian
7. Teman-teman penelitian terutama Lusi, Dita, Melina, Lu’lu, Purnama,
dan Lila, juga Yusni, Farouq, Santi, Alti, Norma, Ana, Lumita, Rilian,
Mutia, Alex, Cicil, Destya, Nuhi, Ria
8. Sahabat-sahabat terbaik, Shabrina, Sepit, Gayatri, Anggi, Meta, Camel,
Syarif, Hani, Elly, Agung
9. Catherine Farmasi 2005 dan Sutarto Fisika 2003 untuk diskusi-
diskusinya serta Emil untuk software HyperChem Pro-nya
10. Teman-teman hebat Kimia 2005, 2006, 2007, 2004, 2003, 2002, Kimia
Terapan 2006, dan 2007
iiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
11. Ka Irwan yang baik hati, mba Fitri, mba Ina, mba Cucu, mba Indri, mba
Ati, mba Ema, mba Tri, mas Hadi, pak Marji, babe Tris, pak Kiri atas
segala kebaikannya
12. Teman-teman HMDK 2007, BEM FMIPA 2008, MICEL+2008,
Tossaka3rd, dan Dancesport UI atas segala kenangan indahnya
13. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan masyarakat. Amin.
Penulis
2009
iiiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
ABSTRAK
Demam berdarah, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue,
telah menjadi masalah kesehatan yang utama di negara tropis dan subtropis.
Hingga saat ini belum tersedia vaksin atau pengobatan yang efektif. Pada
penelitian ini dilakukan studi in silico untuk merancang ligan peptida siklis
yang dapat berperan sebagai inhibitor potensial untuk enzim NS3-NS2B
protease virus dengue sehingga diharapkan dapat menghambat replikasi virus
tersebut dalam tubuh. Struktur tiga dimensi enzim diperoleh dari Protein Data
Bank. Analisis terhadap binding site dan sekuens asam amino substrat pada
sisi pemotongan enzim menghasilkan tujuh buah rancangan ligan
siklopentapeptida yang disiklisasi melalui ikatan disulfida sistein lalu
dimodelkan ke dalam bentuk tiga dimensi. Optimasi geometri dan minimasi
energi dilakukan untuk menghilangkan bad contact. Analisis kekuatan afinitas
ligan terhadap enzim melalui molecular docking menunjukkan bahwa ketujuh
ligan tersebut memiliki afinitas dan potensi inhibisi yang lebih baik dari ligan
standar Bz-Nle-K-R-R-H. Hasil terbaik ditunjukkan oleh ligan KRK dengan
energi ikatan -8,39 kkal/mol dan Ki 0,707 μM. Analisis interaksi kompleks
enzim-ligan menunjukkan bahwa terdapat 16 contact residu dan sembilan
residu asam amino enzim yang membentuk ikatan hidrogen dengan ligan
serta terjadi kesesuaian konformasi ligan terhadap binding site enzim.
ivPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
Kata kunci: inhibitor, molecular docking, NS3-NS2B protease, peptida, virus dengue
Xiii + 108 hlm; gbr 15.; lamp 11.; tab 7
Bibliografi: 38 (1983-2009)
vPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
ABSTRAK.................................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 5
2.1 Demam Berdarah................................................................... 5
2.2 Virus Dengue ......................................................................... 6
2.2.1 Pemetaan Genom Virus ………………………………………. 7
2.2.2 Daur Hidup Virus Dengue..................................................... 9
2.3 Enzim..................................................................................... 10
2.4 Inhibitor Enzim....................................................................... 13
2.5 Protease................................................................................. 14
2.5.1 NS3 Protease......................................................................... 15
2.5.2 Mekanisme Proteolisis........................................................... 16
2.6 Drug Design........................................................................... 18
viPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
2.6.1 Pengertian............................................................................. 18
2.6.2 Peptida Dalam Drug Design.................................................. 19
2.7 Bioinformatika........................................................................ 20
2.7.1 Definisi dan Ruang Lingkup................................................... 20
2.7.2 Database............................................................................... 21
2.7.3 Protein Data Bank................................................................. 22
2.8 Molecular Modelling............................................................... 23
2.9 Molecular Docking................................................................. 25
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................. 29
3.1 Pencarian Data PDB Struktur Tiga Dimensi Enzim NS3
Protease Virus Dengue.......................................................... 29
3.2 Visualisasi Sisi Aktif dan Binding Site Enzim NS3-NS2B
Protease................................................................................ 29
3.2.1 Sisi Aktif dan Kofaktor Enzim................................................ 29
3.2.2 Binding Site Enzim................................................................. 30
3.3 Penentuan Sekuens Asam Amino Peptida sebagai Inhibitor.. 30
3.4 Perancangan Struktur Tiga Dimensi Peptida Siklis Sebagai
Ligan.................................................................................... 30
3.5 Optimasi Geometri dan Minimisasi Energi Struktur Tiga Dimensi
Peptida Siklis dan Enzim NS3-NS2B Protease.......... ......... 31
3.6 Penentuan Nilai Log P dan Berat Molekul Peptida Siklis....... 32
3.7 Docking.................................................................................. 32
3.8 Analisis Docking..................................................................... 33
viiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
3.8.1 Penentuan Konformasi Kompleks Protein-Ligan Hasil
Docking.............................................................................. 33
3.8.2 Energi Ikatan dan Konstanta Inhibisi (Ki)............................. 33
3.8.3 Ikatan Hidrogen.................................................................... 33
3.8.4 Contact Residu.................................................................... 34
3.8.5 Konformasi Ligan Terhadap Binding Site............................ 34
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 35
4.1 Pencarian Data PDB Struktur Tiga Dimensi Enzim NS3
Protease Virus Dengue.......................................................... 35
4.2 Visualisasi Sisi Aktif dan Binding Site Enzim NS3-NS2B
Protease............................................................................. 36
4.2.1 Sisi Aktif dan Kofaktor Enzim.............................................. 36
4.2.2 Binding Site Enzim.............................................................. 37
4.3 Penentuan Sekuens Asam Amino Peptida sebagai Inhibitor.. 39
4.4 Perancangan Struktur Tiga Dimensi Peptida Siklis Sebagai
Ligan................................................................................... 41
4.5 Optimasi Geometri dan Minimisasi Energi Struktur Tiga Dimensi
Peptida Siklis dan Enzim NS3-NS2B Protease.................. 42
4.6 Penentuan Nilai Log P dan Berat Molekul Peptida Siklis....... 43
4.7 Docking................................................................................... 45
4.8 Analisis Docking...................................................................... 46
4.8.1 Penentuan Konformasi Kompleks Protein-Ligan Hasil
Docking................................................................................ 46
viiiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
4.8.2 Energi Ikatan dan Konstanta Inhibisi (Ki)............................ 46
4.8.3 Ikatan Hidrogen................................................................... 49
4.8.4 Contact Residu.................................................................... 52
4.8.5 Konformasi Ligan Terhadap Binding Site........................... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 59
5.1 Kesimpulan............................................................................ 59
5.2 Saran...................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 61
LAMPIRAN................................................................................................... 65
ixPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Daerah dengan risiko infeksi virus dengue........................... 2
Gambar 2. Partikel virus dengue............................................................ 6
Gambar 3. Pemetaan genome dari virus dengue.................................. 8
Gambar 4. Skema replikasi virus dengue............................................... 10
Gambar 5. Skema perbandingan energi bebas reaksi tanpa dan dengan
enzim................................................................................... 12
Gambar 6. Skema persamaan reaksi inhibitor reversible...................... 14
Gambar 7. NS3 protease dengan kofaktor NS2B.................................. 15
Gambar 8 . Mekanisme proteolisis NS3 protease................................... 16
Gambar 9. Molecular docking antara ligan dan protein......................... 26
Gambar 10. Visualisasi permukaan enzim NS3 protease berdasarkan
spektrum potensial elektrostatiknya..................................... 37
Gambar 11. Rancangan peptida siklis..................................................... 40
Gambar 12. Residu asam amino enzim NS3-NS2B protease yang
membentuk ikatan hidrogen dengan ligan KRK.................... 51
Gambar 13. Contact residu asam amino enzim NS3-NS2B protease
terhadap ligan standar dan ligan KRK................................... 53
Gambar 14. Konformasi ligan standar (hijau) dan ligan KRK (jingga) pada
binding site enzim NS3-NS2B protease................................ 55
xPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
Gambar 15. Orientasi dan konformasi ligan KRK terhadap binding site enzim
NS3-NS2B protease............................................................. 56
xiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kelebihan dan kekurangan peptida sebagai drug................ 20
Tabel 2. Sisi pemotongan sekuens asam amino substrat oleh NS3-NS2B
protease................................................................................ 38
Tabel 3. Nilai log P dan berat molekul peptida siklis........................... 43
Tabel 4. Energi hasil docking.............................................................. 47
Tabel 5. Energi hasil docking.............................................................. 47
Tabel 6. Residu asam amino enzim NS3-NS2B protease yang
membentuk ikatan hidrogen dengan ligan standar dan KRK.. 50
Tabel 7. Residu asam amino enzim NS3-NS2B protease yang
berinteraksi dengan ligan standar dan KRK........................ 52
xiiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Fisikokimia Residu Asam Amino Sisi Aktif NS3
Protease............................................................................... 63
Lampiran 2. Posisi Sisi Aktif dan kofaktor NS3 Protease......................... 64
Lampiran 3. Struktur Asam Amino Arginin dan Lisin................................ 65
Lampiran 4. Daftar Official Codes Dua Puluh Asam Amino..................... 66
Lampiran 5. Struktur dua dimensi ligan standar Bz-Nle-K-R-R-H............ 67
Lampiran 6. Struktur tiga dimensi ligan hasil optimasi geometri dan
minimisasi energi.................................................................. 68
Lampiran 7. Struktur enzim NS3-NS2B hasil optimasi geometri dan
minimisasi energi................................................................. 70
Lampiran 8. Clustering histogram hasil docking………………………….. 71
Lampiran 9. Data energi hasil docking……………………………………. 82
Lampiran 10. Bagan kerja penelitian…...................................................... 105
Lampiran 11. Hubungan antara nilai RMSD dengan perbandingan
struktur................................................................................ 106
xiiiPerencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue telah menjadi
masalah kesehatan yang utama di dunia, terutama di Asia, Afrika, dan
Amerika. Infeksi ini telah menjadi endemik di lebih dari 100 negara. World
Health Organization memperkirakan terjadi 100 juta kasus tiap tahun dan
sebanyak 2,5 miliar orang atau 40% dari populasi dunia berisiko terjangkit
infeksi virus ini (Monath, et al., 1994).
Penyebaran virus dengue meningkat secara signifikan dalam
beberapa tahun terakhir karena terjadinya ekspansi vektor nyamuk Aedes
aegypti mulai dari Asia Tenggara hingga ke Pasifik Barat dan Amerika
(Melino, et al., 2007). Epidemi infeksi virus dengue juga disebabkan oleh
banyaknya arus migrasi yang terjadi ke daerah endemik, ledakan populasi
dan kurang sadarnya masyarakat akan kebersihan lingkungan (www.ivi.org, 2
Februari 2009, 17.15 WIB). Selama kurun waktu 1985-2004, jumlah kasus
infeksi virus dengue di Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia
setelah Thailand (www.who.intr/, di akses 31 Januari 2009, 22.10 WIB).
Penyakit infeksi virus dengue memiliki tiga jenis tingkatan mulai dari
demam ringan yang dikenal dengan dengue fever (DF), demam disertai
trombositopenia dan pendarahan yang biasa dikenal dengan demam
1 Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
2
berdarah/dengue haemorrhagic fever (DHF) hingga gejala demam yang
disertai shock atau dengue shock syndrome (DSS) yang sering berujung
pada kematian (Rico-Hesse, et al., 2003).
Gambar 1. Daerah dengan risiko infeksi virus dengue
Sumber : http://gamapserver.who.int/mapLibrary/
Virus dengue termasuk ke dalam genus Flavivirus dan famili
Flaviviridae yang merupakan virus RNA berantai tunggal dengan strand
positif (http://athena.bioc.uvic.ca, diakses 1 Juni 2009, 20.00 WIB). Virus ini
memiliki empat serotype yaitu DEN1, DEN2, DEN3, dan DEN4 sehingga
seseorang bisa terinfeksi lebih dari satu kali (Lindenbach, 2001). Menurut
teori antibody-dependent enhancement (ADE), infeksi sekunder virus dengan
serotype yang berbeda dengan infeksi primer, dapat meningkatkan
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
3
patogenesitas atau tingkat keparahan penyakit terhadap pasien
(Raekiansyah, et al., 2004).
Pengobatan yang efektif terhadap infeksi virus dengue belum tersedia
walaupun beberapa kandidat vaksin baik monovalen maupun tetravalen yang
berasal dari virus yang dilemahkan sedang dikembangkan di beberapa
institusi seperti National Institute of Health dan Universitas Mahidol (WHO,
2006). Pengobatan yang dilakukan saat ini hanya untuk mengurangi gejala
sakit dan mengurangi risiko kematian (Suroso & Umar 1999). Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu pengobatan yang bersifat antiviral.
Dewasa ini perkembangan ilmu virulogi dan biologi molekuler telah
memberikan informasi mengenai mekanisme molekuler dari daur replikasi
virus dengue. Setiap tahapannya, mulai dari infeksi sel inang hingga
perakitan partikel virus baru, dapat menjadi target dalam pengembangan
molekul inhibitor (drug design) yang dapat menghambat aktivitas enzim-
enzim yang berperan vital dalam replikasi virus dengue seperti enzim
protease, RdRP, metiltransferase dan helikase (Kirsten, 2008).
Sebelumnya para peneliti melakukan eksperimen in vitro secara trial-
and-error melalui screening bahan-bahan alami untuk menemukan molekul
yang dapat berperan sebagai inhibitor. Namun cara seperti ini dinilai kurang
efisien karena menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Kini dengan teknik
komputasi, pengembangan molekul inhibitor dapat dilakukan secara in silico
(computer-aided drug design) sehingga pengujian eksperimental secara in
vitro menjadi lebih rasional dan efisien (Kirsten, 2008).
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
4
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah molecular docking
yang dapat memprediksikan orientasi ikatan antara kandidat inhibitor (drug)
dengan enzim target sehingga dapat diketahui afinitas dari rancangan
inhibitor tersebut. Untuk melakukan molecular docking, hal utama yang
dibutuhkan adalah struktur tiga dimensi dari inhibitor dan enzim target yang
dapat diperoleh dari database maupun melalui teknik molecular modelling
(Lucientes, 2004).
Akhir-akhir ini molekul peptida telah dikembangkan dalam drug design
karena walaupun memiliki kestabilan yang rendah, peptida memiliki aktivitas
dan spesifitas yang tinggi, toksisitas yang rendah serta relatif tidak
terakumulasi dalam tubuh (Sehgal, 2006).
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang peptida siklis yang dapat
berperan sebagai inhibitor potensial bagi enzim NS3-NS2B protease virus
dengue melalui studi in silico dengan metode molecular docking.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah atau dengue haemorrhagic fever (DHF)
adalah penyakit infeksi akut yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang penyebarannya
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, A. albopictus, A.
polynesiensis dan beberapa spesies A. scuttellarisa. Di Indonesia,
penularannya adalah melalui nyamuk betina A. aegypti dan A. albopictus
(Purnami, et.al. 2005). Kedua jenis nyamuk ini hidup dalam keadaan yang
panas dan lembab dan terdapat hampir di seluruh daerah di Indonesia,
kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan laut (Wahono et al. 2004; www.cdc.gov, diakses 2 Juni 2009,
15.10 WIB).
Demam berdarah telah berkembang sejak lama di dunia, pertama kali
dikenali pada tahun 1779 di Kairo. Wabah demam berdarah dengue di
Indonesia yang menyebabkan banyak kematian terjadi untuk pertama kalinya
pada tahun 1968 di kota Jakarta dan Surabaya, akan tetapi konfirmasi
virologisnya baru didapatkan pada tahun 1972. Sejak saat itu penyakit ini
menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun 1980 penyebarannya
5 Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
6
mencakup seluruh propinsi di Indonesia kecuali Timor-Timur dan
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) (Suroso 1983).
2.2 Virus Dengue
Virus dengue termasuk ke dalam genus Flavivirus dan famili
Flaviviridae yang merupakan virus RNA berantai tunggal dengan strand
positif. Bentuk morfologinya adalah bola dengan diameter 40-60 nm
(http://athena.bioc.uvic.ca, di akses 1 Juni 2009, 20.00 WIB).
Gambar 2. Partikel virus dengue
Sumber: http://www.rapidmicrobiology.com/news/
Virus dengue memiliki empat serotype yang dilabeli dengan DEN1,
DEN2, DEN3, dan DEN4 yang klasifikasinya didasarkan pada jenis antibodi
yang dihasilkan di dalam tubuh manusia setelah terinfeksi. Keempat
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
7
serotype ini memiliki morfologi dan genom yang sama tetapi menunjukkan
antigen yang berbeda sehingga seseorang bisa terinfeksi virus ini lebih dari
satu kali karena tidak adanya proteksi silang yang lengkap (Lindenbach,
2001).
2.2.1 Pemetaan Genom Virus
Genom RNA virus dengue merupakan satu untaian open reading
frame (ORF) yang mengandung 10.723 nukleotida dan mengkode satu
poliprotein yang tediri dari 3.391 residu asam amino yang terbagi atas tiga
protein sruktural C, prM, dan E serta tujuh protein nonstruktural NS1, NS2A,
NS2B, NS3, NS4A, NS4B, dan NS5 (Irie et al., 1989). Pada ujung-ujung
ORF terdapat kode 5’UTR dan 3’UTR yang berperan penting dalam proses
inisiasi dan regulasi pada proses translasi, transkripsi dan replikasi virus
(Chiu, et al., 2005). Tidak seperti mRNA selular, pada ujung 3’ RNA virus
dengue tidak ditemui adanya poly-adenilate (poly-A) tail.
Virion virus terdiri dari protein E (envelope) yang berperan dalam
penempelan virus ke reseptor inang, dan protein prM (premembran) yang
merupakan glikoprotein struktural. Sedangkan protein C (capsid) membentuk
struktur ikosahedral dan mengikat genom RNA virus (Melino, et al., 2007).
Ketujuh protein nonstruktural memiliki peran vital dalam siklus replikasi
virus. Glikoprotein NS1 terbentuk di permukaan sel inang saat infeksi dan
berperan dalam replikasi RNA virus, sedangkan NS2A, NS4A, dan NS4B
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
8
merupakan protein hidrofobik yang membantu proses replikasi di retikulum
endoplasma (RE). Sintesis RNA virus dibantu oleh enzim RNA-dependent
RNA polymerase yang terdapat pada protein NS5. Pemotongan unit-unit
fungsional dari untaian poliprotein hasil translasi dikatalisis oleh enzim serin
protease yang terdapat pada protein NS3 yang pada prosesnya dibantu oleh
NS2B sebagai kofaktor (www.pdb.org/moleculeofthemonth/Denguevirus/, 29
Januari 2009, 16.30 WIB).
Gambar 3. Pemetaan genome dari virus dengue
Sumber: Melino, et al., 2007
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
9
2.2.2 Daur Hidup Virus Dengue
Siklus normal infeksi virus dengue umumnya adalah manusia-nyamuk-
manusia. Virus dengue bertransmisi melalui kelenjar saliva nyamuk Aedes
aegypti betina ketika nyamuk ini menghisap darah manusia yang telah
terinfeksi virus dengue. Virus dengue kemudian menjalani replikasi dalam
tubuh nyamuk dalam masa inkubasi 8 – 10 hari. Lalu setelah bereplikasi,
dapat menginfeksikan dirinya lagi ke manusia lain melalui antikoagulan yang
terdapat dalam saliva nyamuk ketika menghisap darah manusia tersebut
(Melino, et al., 2007).
Proses infeksi virus dimulai ketika terjadi interaksi antara protein E
virus dengan reseptor permukaan sel inang. Interaksi ini menyebabkan
terjadinya perubahan konformasi struktur virus sehingga memicu masuknya
materi genetik RNA ke dalam sel inang. Karena termasuk strand positif,
maka RNA virus dapat langsung mengalami translasi dan mensintesis
polipeptida pendek. Translasi ini kemudian dilanjutkan di RE sehingga
menghasilkan satu untaian poliprotein yang akan diproses menjadi unit-unit
protein fungsional bagi virus. Pemotongan pada sisi NS1-NS2A langsung
terjadi setelah poliprotein terbentuk oleh protease yang belum teridentifikasi
yang terdapat pada RE. Selanjutnya terjadi pemotongan pada konjugasi C-
prM, prM-E, E-NS1, dan NS4A-NS4B oleh enzim peptidase RE inang, dan
pemotongan pada NS2A-NS2B, NS2B-NS3, NS3-NS4A, dan NS4B-NS5 oleh
enzim protease virus (Melino, et al., 2007).
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
10
RNA virus mengalami replikasi dan mensintesis RNA negatif yang
kemudian menjadi template untuk sintesis RNA positif virus. RNA hasil
replikasi ini lalu berasosiasi dengan protein C hasil translasi membentuk
virion immature di permukaan RE. Virion lalu bergerak menuju badan golgi
untuk maturasi sehingga membentuk virion yang fungsional dalam jumlah
banyak dan menyebabkan sel inang lisis (Melino, et al., 2007).
Gambar 4. Skema replikasi virus dengue
Sumber: Karin dan Franz, 2006
2.3 Enzim
Enzim merupakan makromolekul yang dapat mempercepat reaksi
kimia tanpa ikut bereaksi. Karena di sintesis di dalam sel makhluk hidup,
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
11
enzim disebut juga biokatalisator. Di luar molekul katalitik RNA, semua
enzim adalah protein yang sebagian besar berbentuk globular dengan berat
molekul sekitar 12.000 hingga satu juta g/mol. Dalam aktivitas katalitiknya,
beberapa enzim membutuhkan komponen tambahan yang disebut kofaktor.
Kofaktor ini dapat berupa ion anorganik seperti Mg2+, Fe2+, dan Zn2+ atau
berupa molekul organik (Lehninger, 2004).
Enzim diklasifikasikan dalam enam kelompok, yaitu oksireduktase,
transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase. Tiap enzim memiliki sisi
aktif dan sisi ikatan yang berbeda. Pada permukaan sisi aktif terdapat residu
asam amino yang dapat berikatan dengan substrat sehingga enzim memiliki
sifat selektif dan spesifik. Emil Fischer (1894) merumuskan bahwa sisi aktif
enzim merupakan komplementer dari substratnya seperti gembok dan
kuncinya yang dikenal dengan teori lock and key.
Reaksi enzimatik secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut:
ES E + S EP E + P
dimana E, S, dan P adalah enzim, substrat, dan produk sedangkan ES dan
EP adalah keadaan transisi kompleks enzim dengan substrat dan produk
(Lehninger, 2004).
Terdapat beberapa cara kerja enzim untuk menurunkan energi
bebasnya, antara lain:
• Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan keadaan yang dapat
menstabilkan keadaan transisi enzim-substrat
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
12
• Mengurangi energi keadaan transisi tanpa mengubah konformasi
substrat dengan cara mendistribusikan muatan
• Memberikan mekanisme reaksi alternatif
• Mengurangi perubahan entropi yang terjadi dengan cara
menempatkan substrat pada orientasi yang tepat (Fersht, 1985)
Dengan adanya enzim, energi yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan
transisi menjadi lebih kecil sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Gambar 5. Skema perbandingan energi bebas reaksi tanpa dan dengan
enzim
Sumber : Lehninger, 2004
Kerja enzim dipengaruhi antara lain oleh pH, temperatur, konsentrasi substrat,
konsentrasi enzim serta inhibitor.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
13
Struktur dan fungsi enzim dipengaruhi oleh interaksi nonkovalen yang
terdiri atas ikatan hidrogen, ikatan ionik, interaksi van der Waals, dan
interaksi hidrofobik. Walaupun masing-masing interaksi tersebut bersifat
lemah namun akumulasi dari keempat jenis interaksi lemah ini memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kestabilan struktur tiga dimensi dan
aktivitas katalitik enzim (Lehninger, 2004).
2.4 Inhibitor Enzim
Inhibitor enzim adalah molekul yang dapat menganggu sifat katalitik
enzim atau menurunkan/menghilangkan aktivitas katalitiknya. Berdasarkan
sifatnya, inhibitor enzim terbagi menjadi inhibitor reversible dan irreversible.
1. Inhibitor reversible
Inhibitor reversible berikatan dengan enzim melalui interaksi
nonkovalen seperti ikatan hidrogen, ikatan ionik dan interaksi hidrofobik.
Inhibitor ini membentuk kompleks EI (inhibitor-enzim) tetapi tidak mengalami
katalisis sehingga dapat menurunkan efisiensi aktivitas enzim. Ada tiga jenis
inhibitor reversible, yaitu:
Inhibitor kompetitif (Gambar 6a)
Inhibitor nonkompetitif (Gambar 6b)
Inhibitor campuran (Gambar 6c)
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
14
(a) (c)
(b)
Gambar 6. Skema persamaan reaksi inhibitor reversible
Sumber : Lehninger, 2004
2. Inhibitor irreversible
Inhibitor ini dapat membentuk ikatan kovalen dengan enzim atau
merusak residu gugus fungsional yang vital bagi aktivitas enzim sehingga
enzim menjadi inaktif. Reaksi yang terjadi dapat berupa ikatan antara gugus
nukleofilik enzim, seperti hidroksil dan sulfhidril pada residu serin, sistein,
threonin atau tirosin, dengan gugus elektrofilik inhibitor (Lundblad, R. L.,
2004).
2.5 Protease
Protease merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis ikatan
kovalen peptida sehingga menghasilkan ujung N dan C yang bebas.
Protease disebut juga proteinase atau peptidase. Menurut gugus fungsional
pada sisi aktifnya, protease terbagi menjadi empat kelompok, yaitu serin
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
15
protease, sistein protease, aspartat protease, dan metallo protease
(http://www.oswego.edu/, 2 Juni 2009, 14.40 WIB).
2.5.1 NS3 Protease
NS3 protease pada virus dengue termasuk dalam famili serin protease
yang terdiri dari 184 residu asam amino pada terminal N. Studi terhadap
sekuens virus menunjukkan bahwa sisi aktif NS3 protease terdiri atas tiga
asam amino fungsional yaitu His51, Asp75, dan Ser135. Aktivitas katalitik
NS3 protease dibantu oleh kofaktor NS2B. Konjugasi NS3-NS2B berperan
dalam pemotongan prekursor poliprotein pada NS2A⁄ NS2B, NS2B⁄ NS3,
NS3⁄NS4A, dan NS4B⁄NS5, serta pada sisi pemotongan internal protein C,
NS2A, NS3, dan NS4A (Brinkworth, 1999).
NS2B
Gambar 7. NS3 protease dengan kofaktor NS2B
Sumber : Melino, et al., 2007
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
16
2.5.2 Mekanisme Proteolisis
Mekanisme proteolisis NS3 protease menuruti mekanisme serin
protease yang menggunakan gugus serin untuk menghidrolisis ikatan peptida
substrat. Mekanisme serin protease terdiri atas dua langkah, yakni serangan
nukleofilik gugus hidroksil serin dan serangan nukleofilik molekul air. Kedua
langkah ini diaktivasi oleh basa yang berasal dari gugus imidazol histidin
(Bruce, et al., 2002).
Gambar 8 . Mekanisme proteolisis NS3 protease
Sumber : http://www.oswego.edu/
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
17
Dari Gambar 8, pada tahap (a) pasangan elektron bebas pada atom N
gugus imidazol histidin mengabstraksi atom hidrogen pada gugus
hidroksil serin sehingga serin menjadi nukleofil kuat dan dapat
menyerang atom C karbonil substrat. Gugus imidazol histidin yang telah
terprotonasi lalu distabilkan oleh aspartat (Asp75). Pada (b) terbentuk
keadaan transisi tetrahedral serta gugus N substrat yang terprotonasi oleh
histidin sehingga ikatan dengan C karbonil terlepas dan menghasilkan
keadaan transisi asil (c). Histidin kemudian berperan lagi sebagai basa yang
membuat molekul air menjadi nukleofil dan menyebabkan gugus OH- dari air
bereaksi dengan residu C karbonil sehingga terbentuk suatu keadaan transisi
tetrahedral. Pada tahap (d) histidin kembali berperan sebagai asam yang
memprotonasi gugus hidroksil serin sehingga terjadi transfer elektron dan
menghasilkan produk hasil pemecahan substrat dan enzim kembali ke bentuk
bebasnya (e) (Alberts, et al., 2002).
NS3 protease mengenali substratnya pada residu yang bersifat basa
yang terletak di posisi P1 dan P2 (Jun Li, et al., 2005). Merujuk pada metode
Schecter dan Berger, huruf P digunakan untuk menandai substrat sedangkan
huruf S digunakan untuk menandai subsite pada protease yang berinteraksi
dengan substrat tersebut. Posisi P1, P2,..., Pn menunjukkan residu substrat
pada N terminal setelah sisi pemotongan enzim sedangkan P1’, P2’,...,Pn’
menunjukkan residu pada C terminal setelah sisi pemotongan enzim. Secara
berurutan keduanya bereaksi dengan subsite S1, S2,...,Sn dan S1’, S2’,...,S3’
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
18
pada protease (Sutarto, 2008). Sisi pemotongan ikatan peptida terletak
diantara P1-P1’.
Agar dapat bereaksi dan terjadi interaksi enzim-substrat, harus ada
kesesuaian antara bentuk, ukuran dan interaksi yang terjadi antara binding
pocket sisi aktif enzim dengan rantai samping substrat. Misalnya pada
chymotrypsin yang memiliki binding pocket yang hanya dapat berinteraksi
dengan gugus hidrofobik rantai samping substrat (James, et al., 1980).
Inhibisi terhadap enzim NS3 protease dapat menyebabkan
terhambatnya aktivitas enzimatiknya sehingga poliprotein yang terbentuk dari
translasi RNA menjadi tidak dapat dipotong-potong dan poliprotein tetap
berada dalam bentuk satu untai panjang yang utuh. Akibatnya protein-
protein lain yang vital bagi keberlangsungan replikasi virus dengue tidak
dapat terbentuk.
2.6 Drug Design
2.6.1 Pengertian
Drug design adalah suatu metode perancangan obat (drug) yang
didasarkan pada analisis biologis dan fisik dari targetnya. Targetnya
merupakan molekul-molekul atau bagian dari makromolekul yang berperan
vital dalam proses metabolik dari kondisi patologis seseorang akibat penyakit
yang disebabkan oleh mikroba patogen. Umumnya drug ini dirancang untuk
menginhibisi atau menghentikan aktivitas makromolekul tersebut dengan
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
19
cara membentuk ikatan terhadap sisi aktif dari molekul-molekul tersebut
sehingga molekul drug berperan sebagai inhibitor. Hal yang harus
dipertimbangkan dalam merancang inhibitor sebagai drug, antara lain adalah
spesifisitas dan potensi inhibisinya. Spesifitas dan potensi inhibisi yang tinggi
akan mengurangi efek samping dan tingkat toksisitasnya (Gubernator K,
1998).
Perancangan drug dapat dilakukan secara komputasional atau in
silico. Sebelum teknologi informasi berkembang pesat, metode yang
digunakan untuk menemukan inhibitor yang tepat adalah dengan melakukan
screening berbagai komponen lalu mengujikannya ke enzim target secara
trial-and-error. Tetapi kini, dengan mengetahui sisi aktif dan struktur tiga
dimensi enzim target, secara in silico dapat diprediksikan molekul yang dapat
berperan sebagai inhibitor sehingga proses screening dan pengujian secara
eksperimental menjadi lebih rasional dan efisien. Metode yang dapat
digunakan antara lain mencakup molecular modeling, molecular mechanics,
molecular dynamics, ab initio quantum chemistry, dan density functional
theory (Scapin, 2006).
2.6.2 Peptida Dalam Drug Design
Peptida merupakan gabungan beberapa asam amino (2 - 50 residu)
yang terbentuk secara kovalen melalui ikatan amida (ikatan peptida). Ikatan
peptida ini terjadi akibat reaksi kondensasi hilangnya molekul air yang
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
20
berasal dari gugus karboksil satu asam amino dan gugus amino asam amino
lain (Lehninger, 2004).
Akhir-akhir ini peptida telah dikembangkan dalam drug design.
Peptida dapat disintesis melalui metode rekombinan atau modifikasi senyawa
dari produk alami. Walaupun molekul peptida memiliki kestabilan yang
rendah tetapi peptida lebih disukai karena peptida memiliki aktivitas dan
spesifitas yang tinggi.
Tabel 1. Kelebihan dan kekurangan peptida sebagai drug
Kelebihan Kekurangan
aktivitas tinggi kurang stabil
spesifisitas tinggi mudah terdegradasi oleh protease cenderung tidak terakumulasi dalam
tubuh proses sintesis membutuhkan biaya
yang tinggi
toksisitas rendah bioavailabilitas oral rendah
efisiensi tinggi harus disintesis dalam jumlah besar
tidak ada drug-drug interaction Sumber : (Sehgal, 2006)
2.7 Bioinformatika
2.7.1 Definisi dan Ruang Lingkup
Bioinformatika dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi
dan analisis untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
21
Ilmu ini merupakan ilmu baru yang merangkup berbagai disiplin ilmu
termasuk ilmu komputer, matematika, fisika , biologi dan ilmu kedokteran
yang kesemuanya saling menunjang dan saling bermanfaat satu sama
lainnya (Utama, 2003).
Bioinformatika menjadi penting karena perkembangan teknologi
informasi dan peningkatan ilmu komputer, khususnya pada bidang biologi
molekuler, menjadikan bioinformatika sebagai ilmu yang membuka sudut
pandang baru dalam menyelesaikan persoalan biologi molekuler (Baxevanis
dan Ouellette, 2005).
Kemajuan bioinformatika sangat berperan dalam kemajuan bidang
ilmu virulogi. Dalam hal pengklasifikasian virus misalnya, sebelumnya
peneliti harus melihat morfologi virus secara akurat dengan menggunakan
mikroskop elektron yang sangat mahal. Selain itu, peneliti juga harus
mengisolasi dan mendapatkan virus itu sendiri. Tetapi kini dengan kemajuan
bioinformatika, teknik isolasi dan sekuensing DNA/RNA, identifikasi berbagai
virus dapat dilakukan dengan cara membandingkan genom virus dengan
database seperti Genbank, EMBL (European Molecular Biology Laboratory)
dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan) (Utama, 2003).
2.7.2 Database
Database adalah kumpulan data yang diatur sedemikian rupa untuk
memudahkan penggunanya. Pada database bioinformatika, data yang diatur
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
22
merupakan data sekuen DNA atau protein yang didapat melalui percobaan
laboratorium yang biasanya disimpan dalam file komputer. Setiap file dari
suatu sekuen berisi informasi mengenai asal organisme, nama sekuen, dan
juga nomor akses yang digunakan untuk mengidentifikasi sekuen tersebut
(Mount, 2004).
Dalam analisis bioinformatika, keberadaan database merupakan
syarat utama. Database DNA yang utama adalah GenBank di Amerika
Serikat, sedangkan database untuk protein dapat ditemukan di SWISS-PROT,
Protein Information Resource (PIR) dan Protein Data Bank (PDB) (Baxevanis
dan Ouellette, 2005).
2.7.3 Protein Data Bank
Database struktural menyimpan data mengenai struktur protein.
Sumber primer untuk data struktur protein adalah Protein Data Bank (PDB)
yang tersedia pada URL http://www.pdb.org/ . Ini adalah arsip data
struktural tunggal tingkat dunia yang dibuat oleh Research Collaboratory for
Structural Bioinformatics (RSCB), di Universitas New Jersey di Rutgers
(Westhead, et al., 2001).
Mesin pencarian yang terspesialisasi disediakan oleh grup database
struktur makromolekul pada institut bioinformatika eropa (EBI) dengan alamat
http://msd.ebi.ac.uk dan juga oleh kolaborasi riset untuk bioinformatika
struktural (RCSB) dengan alamat http://www.rcsb.org/pdb. Kedua alat ini
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
23
dapat digunakan untuk mengambil data struktur pada format PDB (Westhead,
et al., 2001).
PDB merupakan data yang berisi koleksi struktur tiga dimensi protein,
DNA dan molekul kompleks lainnya yang telah dipublikasikan dan ditentukan
secara eksperimen dengan menggunakan X-ray crystallography atau NMR
spectroscopy. Pada X-ray crystallography, sinar-X dipancarkan kepada
kristal yang mengandung jutaan salinan suatu molekul. Sinar-X kemudian
akan didifraksikan oleh kristal dan membentuk suatu pola yang bila dianalisis
secara matematis akan menunjukkan posisi tiap atom dalam molekul. NMR
spectroscopy menggunakan molekul dalam larutan dan akan memperlihatkan
orientasi atom dalam medan magnetik (Baxevanis dan Ouellette, 2005).
Format PDB merupakan format yang dapat dimengerti baik oleh
komputer maupun manusia (machine-human-readable), dimana di dalam
format ini ditampilkan informasi tentang sumber, sekuens, struktur sekunder
dan juga koordinat tiga dimensi protein (Baxevanis dan Ouellette, 2005).
2.8 Molecular Modelling
Molecular modelling merupakan suatu metode untuk merancang dan
menganalisis struktur dan sifat-sifat molekul tertentu dengan mengunakan
teknik kimia komputasional dan teknik visualisasi grafis yang bertujuan untuk
menyediakan struktur geometri tiga dimensi yang sesuai dengan parameter
kondisi yang telah ditentukan. Molecular modelling merupakan gabungan
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
24
dari data empiris dan teknik komputasional untuk menirukan dan
memodelkan perilaku molekul sehingga dapat digunakan untuk mempelajari
sistem molekular tertentu (Leach, 2001).
Salah satu aspek penting dalam molecular modelling adalah mekanika
molekular yang menggunakan prinsip mekanika Newtonian untuk
menjelaskan karakter fisika dari suatu model. Mekanika molekular
mengabaikan gerak elektron sehingga sistem yang sebelumnya merupakan
sistem kuantum menjadi sistem klasik sehingga sistem menjadi lebih
sederhana. Sistem ini memodelkan atom-atom sebagai bola yang terhubung
satu sama lain oleh pegas. Dengan demikian energi total (disebut force field)
molekul dapat ditentukan oleh hukum Hooke yang secara umum dinyatakan
sebagai:
ET = Estr + Ebend + Etor + Eoop + Evdw + Eelec
dimana ET adalah energi total molekul, Estr adalah energi bond streching,
Ebend energi angle bending, Etor energi torsional, Eoop energi out-of-plane, Evdw
energi van der Waals dan Eelec adalah energi elektrostatik (Sutarto, 2008).
Energi total molekul berhubungan dengan energi internal sistem atau
energi potensial. Molekul berada dalam keadaan atau konformasi paling
stabil ketika energi potensialnya mencapai nilai paling minimum. Keadaan ini
mempengaruhi karakter molekul dalam peranannya pada proses kimia dan
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
25
biologi. Dalam molecular modelling, energi potensial molekul dapat di
minimisasi dengan menggunakan teknik minimisasi energi seperti steepest
descent dan conjugate gradient (Leach, 2001).
Parameter-parameter yang berhubungan dengan energi total molekul
disebut juga sebagai force field. Terdapat beberapa macam force field yang
penggunaannya disesuaikan dengan molekulnya, seperti MM+ untuk
molekul organik dan AMBER untuk peptida, protein dan DNA (Hypercube Inc.,
2002).
2.9 Molecular Docking
Molecular docking merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mempelajari interaksi yang terjadi dari suatu kompleks molekul. Molecular
docking dapat memprediksikan orientasi dari suatu molekul ke molekul yang
lain ketika berikatan membentuk kompleks yang stabil. Terdapat dua aspek
penting dalam molecular docking, yaitu fungsi scoring dan penggunaan
algoritma (Funkhouser, 2007).
Fungsi scoring dapat memperkirakan afinitas ikatan antara
makromolekul dengan ligan (molekul kecil yang memiliki afinitas terhadap
makromolekul). Identifikasi ini didasarkan pada beberapa teori seperti teori
energi bebas Gibbs. Nilai energi bebas Gibbs yang kecil menunjukkan
bahwa konformasi yang terbentuk adalah stabil, sedangkan nilai energi
bebas Gibbs yang besar menunjukkan tidak stabilnya kompleks yang
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
26
terbentuk. Sedangkan penggunaan algoritma berperan dalam penentuan
konformasi (docking pose) yang paling stabil (favourable) dari pembentukan
kompleks (Funkhouser, 2007).
Ligan Protein Kompleks
Gambar 9. Molecular docking antara ligan dan protein
Sumber : Taufer, et al., 2004
Berdasarkan interaksi yang terjadi, terdapat beberapa jenis molecular
docking, yaitu:
1. Docking protein-protein
2. Docking ligan-protein
3. Docking ligan-DNA
Saat ini molecular docking banyak diaplikasikan di dalam drug design untuk
memprediksikan orientasi ikatan antara kandidat molekul drug dengan
protein target sehingga dapat diketahui afinitas dari molekul drug tersebut.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
27
Untuk melakukan molecular docking, hal pertama yang dibutuhkan adalah
struktur tiga dimensi dari ligan (drug) dan protein target. Struktur tiga dimensi
ligan dapat dimodelkan dengan menggunakan teknik molecular modelling
sedangkan struktur tiga dimensi protein target dapat ditentukan secara
empiris dengan menggunakan teknik NMR spectroscopy dan X-ray
crytallography yang terdapat pada database Protein Data Bank dan secara in
silico dengan teknik homology modelling (Lucientes, 2004).
Ada beberapa software untuk molecular docking, antara lain:
- AutoDock (http://www.scripps.edu/pub/olson-web/doc/autodock/)
- FlexX (http://www.biosolveit.de/FlexX/)
- Dock (http://www.cmpharm.ucsf.edu/kuntz/dock.html)
- Gold (http://www.ccdc.cam.ac.uk/products/life_sciences/gold/)
Software Autodock adalah yang paling direkomendasikan karena banyak
digunakan oleh peneliti dan dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional
(Meiler, 2009).
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pencarian Data PDB Struktur Tiga Dimensi Enzim NS3-NS2B
Protease Virus Dengue
Data PDB struktur tiga dimensi enzim NS3-NS2B protease virus
dengue dapat di unduh dari database PDB yang ada di Research
Collaboratory for Structural Bioinformatics Protein Data Bank melalui alamat
situs http://www.rcsb.org/pdb/ dengan menggunakan perangkat komputer
yang terhubung dengan internet. Sistem operasi yang digunakan adalah
Microsoft Windows XP dengan browser Mozilla Firefox 2.0.
3.2 Visualisasi Sisi Aktif dan Binding Site Enzim NS3-NS2B Protease
3.2.1 Sisi Aktif dan Kofaktor Enzim
Struktur tiga dimensi enzim divisualisasikan dengan software PyMol
Viewer untuk melihat lokasi sisi aktif dan kofaktornya. Input yang dimasukkan
adalah data PDB enzim NS3-NS2B protease dalam format .pdb.
29 Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
30
3.2.2 Binding Site Enzim
Permukaan enzim divisualisasikan dengan menggunakan software
ViewerLite 4.0 untuk melihat bentuk binding site enzim. Visualisasi
didasarkan pada spektrum potensial elektrostatiknya.
3.3 Penentuan Sekuens Asam Amino Peptida sebagai Inhibitor
Penentuan sekuens asam amino peptida didasarkan pada sekuens
asam amino substrat alami enzim NS3-NS2B protease dan hasil analisis
binding site sisi aktif enzim. Peptida dirancang dalam bentuk siklis melalui
ikatan disulfida dari asam amino sistein. Dalam penelitian ini digunakan
peptida dengan sekuens asam amino Bz-Nle-K-R-R-H sebagai standar.
3.4 Perancangan Struktur Tiga Dimensi Peptida Siklis Sebagai Ligan
Sekuens asam amino peptida siklis yang telah dirancang lalu
dimodelkan ke dalam struktur tiga dimensi. Pemodelan ini dilakukan dengan
menggunakan software HyperChem Pro 8.0. Struktur peptida siklis tersebut
dibuat dalam bentuk zwitter ionnya.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
31
3.5 Optimasi Geometri dan Minimisasi Energi Struktur Tiga Dimensi
Peptida Siklis dan Enzim NS3-NS2B Protease
Optimasi geometri dan minimisasi energi struktur tiga dimensi peptida
siklis dilakukan menggunakan software HyperChem Pro 8.0 yang dijalankan
pada single computer Intel Pentium Dual Core. Algoritma yang digunakan
adalah conjugate gradient Polak-Ribiere dengan batas maksimum
konvergensi gradien RMS 0,01 kcal/Å mol dan parameter molecular
mechanics force field AMBER2.
Proses optimasi geometri dan minimasi energi struktur tiga dimensi
enzim NS3-NS2B protease sama seperti pada peptida siklis. Namun
algoritma dan batas konvergensi yang digunakan berbeda. Proses ini
dilakukan melalui dua tahap, pertama dengan menggunakan algoritma
steepest descent dengan batas maksimum konvergensi gradien RMS 0,1
kcal/Å mol dan jumlah step sebanyak 1000 cycles. Kemudian dilanjutkan
dengan algoritma conjugate gradient Polak-Ribiere dengan batas maksimum
konvergensi gradien RMS 0,1 kcal/Å mol. Dengan algoritma yang kedua ini,
proses dilakukan hingga sistem mencapai konvergensi. Parameter molecular
mechanics force field yang digunakan adalah AMBER2 dan file input dalam
format .pdb.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
32
3.6 Penentuan Nilai Log P dan Berat Molekul Peptida Siklis
Nilai log P dan berat molekul struktur tiga dimensi peptida siklis
ditentukan dengan menggunakan fitur QSAR Properties yang terdapat pada
software HyperChem Pro 8.0..
3.7 Docking
Proses docking diawali dengan preparasi file docking yang dilakukan
dengan menggunakan program AutoDock Tools yang terdapat dalam
software AutoDock 4.0. Baik molekul peptida siklis (untuk kemudian disebut
ligan) maupun enzim, kepada keduanya ditambahkan hidrogen polar dan
muatan Gasteiger sedangkan hidrogen nonpolarnya di merge. File ligan dan
enzim disimpan dalam format .pdbqt untuk kemudian digunakan dalam
preparasi parameter grid. Dimensi grid box yang digunakan adalah 60 x 60 x
60 dengan grid spacing 0,375 Ǻ. Kalkulasi docking dijalankan dengan
parameter algoritma Lamarckian Genetic Algorithm (LGA) dengan ukuran
populasi 150, evaluasi energi sebanyak 10 juta dan pengulangan (search
runs) sebanyak 100 kali dengan batas standar deviasi (RMSD) sebesar 1,5 Ǻ.
Parameter ini disimpan dalam format .gpf dan .dpf sebagai file yang akan
digunakan untuk menjalankan proses docking. Proses docking dijalankan
dengan menggunakan software AutoDock 4.0.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
33
3.8 Analisis Docking
3.8.1 Penentuan Konformasi Kompleks Enzim-Ligan Hasil Docking
Hasil kalkulasi docking dilihat pada output dalam format notepad.
Penentuan konformasi protein-ligan hasil docking dilakukan dengan memilih
konformasi ligan yang memiliki energi ikatan yang paling rendah dari
kelompok (cluster) dengan jumlah populasi terbesar dengan batas standar
deviasi 1,5 Å.
3.8.2 Energi Ikatan dan Konstanta Inhibisi (Ki)
Energi ikatan dan konstanta inhibisi hasil docking dilihat pada output
dalam format notepad. Kompleks enzim-ligan yang dipilih adalah kompleks
yang memiliki nilai energi ikatan dan konstanta inhibisi terkecil untuk
kemudian dilakukan analisis lebih lanjut.
3.8.3 Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen yang terjadi pada kompleks enzim-ligan terbaik hasil
docking diidentifikasi dengan menggunakan software ViewerLite 4.0 dengan
file input dalam format .pdb.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
34
3.8.4 Contact Residu
Contact residu kompleks enzim-ligan hasil docking diidentifikasi
dengan menggunakan software UCSF Chimera dan kemudian dilakukan
visualisasi dengan menggunakan software ViewerLite 4.0.
3.8.5 Konformasi Ligan Terhadap Binding Site
Visualisasi konformasi ligan terhadap binding site enzim dilakukan
dengan menggunakan software ViewerLite 4.0. Visualisasi permukaan enzim
didasarkan pada spektrum potensial elektrostatiknya.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pencarian Data PDB Struktur Tiga Dimensi Enzim NS3-NS2B
Protease Virus Dengue
Pencarian struktur tiga dimensi enzim NS3 protease virus dengue
dilakukan pada database Research Collaboratory for Structural
Bioinformatics Protein Data Bank yang dapat diakses bebas melalui internet
dengan alamat http://www.rcsb.org/pdb/. Database ini berisi data dalam
format PDB yang sesuai sebagai input dalam tahap molecular docking.
Untuk mendapatkan data PDB, dibutuhkan kode PDB dari enzim tersebut.
Pencarian kode PDB enzim dilakukan dengan memasukkan kata kunci yang
terkait dengan enzim NS3-NS2B protease virus dengue pada kolom search
tampilan awal website. Hasilnya didapatkan empat struktur enzim dengan
kode PDB 1BEF, 1DF9, 2QID dan 2FOM. Kode yang dipilih adalah 2FOM
karena struktur tiga dimensi enzim NS3 protease dari kode 2FOM ini
berasosiasi dengan kofaktor NS2B sedangkan tiga kode lainnya tidak. Jika
struktur NS3 protease tidak berasosiasi dengan kofaktornya, dikhawatirkan
akan berpengaruh terhadap konformasi atau folding akhir enzim sehingga
mempengaruhi aktivitas katalitik enzim serta hasil dari molecular docking.
Data PDB dari 2FOM menyebutkan bahwa struktur tiga dimensi kristal enzim
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
36
ini ditentukan dengan metode X-ray crystallography dan dipublikasikan pada
tahun 2006. Enzim yang dikristalkan berasal dari virus dengue dengan
serotype DEN2.
4.2 Visualisasi Sisi Aktif dan Binding Site Enzim NS3-NS2B Protease
4.2.1 Sisi Aktif dan Kofaktor Enzim
Struktur tiga dimensi enzim dengan kode 2FOM kemudian
divisualisasikan dengan software PyMol Viewer untuk melihat lokasi sisi aktif
dan kofaktornya. Studi terhadap sekuens virus dengue menunjukkan bahwa
sisi aktif enzim NS3-NS2B protease terdiri atas tiga asam amino fungsional
yaitu His51, Asp75, dan Ser135 (Brinkworth, 1999). Ketiga residu asam
amino ini sama-sama bersifat polar dan hidrofilik (Lampiran 1). Dari hasil
visualisasi terlihat bahwa residu sisi aktif terletak di permukaaan enzim dan
berada relatif jauh dari kofaktor (Lampiran 2). Dalam struktur tersier protein
atau enzim, residu asam amino yang bersifat hidrofilik terdapat di bagian
eksterior (permukaan) sedangkan residu hidrofobik umumnya terdapat di
bagian interior protein (Lehninger, 2004).
Lokasi sisi aktif yang relatif jauh dari kofaktor mengindikasikan bahwa
kofaktor NS2B tidak berperan langsung terhadap reaksi katalitik enzim
seperti yang terjadi pada kofaktor logam, yang umumnya berada pada sisi
aktif enzim dan ikut serta membentuk ikatan dengan substrat. Walaupun
mekanisme molekular peran NS2B terhadap aktivitas katalitik enzim belum
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
37
diketahui secara pasti, namun studi terhadap kinetika reaksi enzimatis NS3
protease menunjukkan bahwa kehadiran kofaktor NS2B berperan penting
terhadap aktivitas katalitik enzim (Melino, 2007). Berdasarkan letaknya,
kofaktor NS2B mungkin berperan untuk menginduksi konformasi aktif dari
enzim NS3 protease.
4.2.2 Binding Site Enzim
Visualisasi permukaan enzim dilakukan dengan menggunakan
software ViewerLite 4.0. untuk melihat kecenderungan dan bentuk binding
site sisi aktif enzim. Warna permukaan pada gambar menunjukkan
kecenderungan potensial elektrostatik dari residu asam amino enzim.
Gambar 10. Visualisasi permukaan enzim NS3 protease berdasarkan
spektrum potensial elektrostatiknya
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
38
Residu netral pada Gambar 10 ditunjukkan dengan warna putih,
residu bermuatan positif berwarna biru dan residu bermuatan negatif
berwarna merah. Hasil visualisasi menunjukkan bahwa enzim memiliki
binding site yang spesifik di daerah sisi aktifnya (lingkaran kuning). Binding
site di sekitar Asp75 dan Ser135 bermuatan negatif sehingga lebih menyukai
residu substrat yang memiliki gugus positif. Daerah di dekat residu Asp75
dan Ser135 juga memiliki binding pocket spesifik yang memliki bentuk
seperti celah yang relatif sempit, dalam, dan bermuatan negatif (ditunjukkan
dengan kotak biru) sehingga bentuk ini sesuai untuk rantai samping substrat
yang memiliki rantai cukup panjang dan bermuatan positif seperti arginin dan
lisin (Lampiran 3).
Hal tersebut sesuai dengan sisi pemotongan sekuens asam amino
substrat oleh NS3-NS2B protease serotype DEN2 yang dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Sisi pemotongan sekuens asam amino substrat oleh NS3-NS2B
protease
DEN2 Protein C NS2A/NS2B NS2B/NS3 NS3/NS4A NS4B/NS5
Urutan 97-104 1342-1349 1472-1479 2090-2097 2488-2495
Sekuens RRRR|SAGV SKKR|SWPL KKQR|AGVL AGRK|SLTL NTRR|GTGN
Sumber : Melino, et al., 2007
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
39
Sisi pemotongan ditandai oleh simbol | dan residu P1 substrat ditandai
dengan huruf tebal. Dari tabel di atas terlihat bahwa P1 substrat merupakan
asam amino dengan gugus positif yaitu arginin (R) dan lisin (K).
4.3 Penentuan Sekuens Asam Amino Peptida sebagai Inhibitor
Penentuan sekuens asam amino peptida didasarkan pada hasil
analisis sekuens asam amino substrat alami enzim NS3 protease dan binding
pocket sisi aktifnya, yakni residu yang cocok untuk P1 adalah asam amino
arginin dan lisin. Sedangkan untuk P2, residu yang lebih disukai secara
berurutan adalah Arg > Thr > Gln/Asn/Lys dan untuk P3 adalah Lys > Arg >
Asn (Jun Li, et al., 2005). Oleh karena itu sekuens peptida yang akan
dirancang merupakan kombinasi dari asam amino tersebut.
Kekurangan utama peptida adalah kestabilannya yang rendah, dan
untuk meningkatkan kestabilannya maka dilakukan siklisasi melalui
pembentukan ikatan disulfida. Siklisasi tidak dilakukan dengan membentuk
ikatan peptida pada ujung-ujung C dan N terminal karena siklisasi dengan
ikatan disulfida memberikan kestabilan yang lebih baik. Siklisasi melalui
ikatan disulfida dapat meningkatkan interaksi hidrofobik peptida dan
mengurangi interaksi hidrogen dengan pelarut (air) sehingga meningkatkan
total entropi dan kestabilan peptida.
Peptida juga dapat terdegradasi oleh enzim-enzim protease yang ada
pada tubuh. Oleh sebab itu jumlah sekuens dalam rancangan peptida
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
40
sebagai inhibitor ini dibuat seminimal mungkin namun tidak terlalu sterik
ketika disiklisasi. Binghe et al (2005) menyatakan bahwa peptida siklis
dengan ukuran kecil akan lebih stabil dan tahan terhadap aktivitas enzimatik
dari cairan lumen di perut dan duodenum sedangkan peptida lurus dengan
ukuran besar akan mengalami proteolisis.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka didapat
rancangan sekuens siklopentapeptida yang terdiri dari dua sistein dan tiga
asam amino lain sebagai berikut:
Gambar 11. Rancangan peptida siklis
Huruf-huruf pada sekuens di atas mewakili residu asam amino dengan
ketentuan R untuk arginin, K untuk lisin, G untuk glisin, T untuk threonin, dan
C untuk sistein (Lampiran 4). Ikatan disulfida yang terbentuk dari dua sistein
terminal dinotasikan dengan -S—S-. Urutan sekuens dimulai dari gugus N
terminal ke gugus C terminal, dari kiri ke kanan. Untuk selanjutnya,
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
41
penyebutan peptida siklis hanya pada tiga asam amino selain sistein,
misalnya KRR, GRR dan seterusnya.
Dalam penelitian ini digunakan peptida dengan sekuens asam amino
Bz-Nle-K-R-R-H sebagai standar (Zheng Yin, 2005). Peptida standar ini akan
mendapatkan perlakuan yang sama seperti pada peptida siklis. Struktur dua
dimensi ligan ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.4 Perancangan Struktur Tiga Dimensi Peptida Siklis Sebagai Ligan
Perancangan struktur tiga dimensi peptida siklis dilakukan dengan
menggunakan software HyperChem Pro 8.0. Perancangan ini dilakukan
untuk mempersiapkan struktur tiga dimensi peptida siklis sebagai ligan yang
akan digunakan dalam molecular docking. Peptida dimodelkan dalam bentuk
zwitter ion. Pemodelan zwitter ion tidak hanya dilakukan terhadap N dan C
terminal tetapi juga gugus-gugus pada rantai samping peptida. Hal ini
dikarenakan di dalam darah dan jaringan lain dalam tubuh serta pada pH
fisiologis (7,4), gugus karboksilat asam amino akan terdeprotonasi
membentuk R-COO- sedangkan gugus aminonya terprotonasi membentuk
–NH3+ (Murray, et al., 2003). Selain itu pemodelan zwitter ion juga bertujuan
agar gugus-gugus peptida dapat berinteraksi dengan residu asam amino dari
enzim yang terdeprotonasi atau terprotonasi.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
42
4.5 Optimasi Geometri dan Minimisasi Energi Struktur Tiga Dimensi
Peptida Siklis dan Enzim NS3-NS2B Protease
Proses optimasi geometri dan minimisasi energi dilakukan dengan
menggunakan software HyperChem Pro 8.0. Sebelum proses dijalankan,
ada beberapa parameter yang harus dipilih antara lain force field, algoritma
dan batas konvergensi. Proses dilakukan menggunakan sistem mekanika
molekular dengan force field AMBER yang sesuai untuk peptida, protein dan
DNA.
Penggunaan dua macam algoritma pada optimasi dan minimisasi
energi struktur tiga dimensi enzim bertujuan agar proses berjalan lebih cepat
dan efisien karena enzim NS3-NS2B protease merupakan makromolekul
dengan jumlah atom besar. Walaupun struktur tiga dimensi enzim
didapatkan dari Protein Data Bank, harus tetap dilakukan optimasi dan
minimisasi energi karena proses kristalisasi enzim atau protein lain untuk
penentuan struktur tiga dimensi dalam Protein Data Bank dilakukan dalam
kondisi vakum sehingga hasil pencitraan kristal oleh X-ray crystallography
adalah ketika protein ditempatkan dalam kondisi vakum yang menyebabkan
terjadinya pergeseran-pergeseran panjang dan sudut ikatan pada struktur
tiga dimensinya.
Hasil optimasi geometri dan minimisasi energi dapat dilihat pada
Lampiran 6 dan Lampiran 7. Dengan dilakukannya proses ini diharapkan
dapat menghilangkan bad contact dari struktur, yaitu interaksi yang bersifat
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
43
tidak rasional yang muncul pada sistem molekular dengan mengacu pada
keadaan riil suatu sistem tertentu sehingga akan didapatkan geometri struktur
yang sesuai atau mendekati keadaan yang sebenarnya di alam. Proses ini
menggunakan persamaan matematis untuk menentukan kombinasi terbaik
dari panjang ikatan, sudut ikatan serta sudut dihedral yang menghasilkan
energi terendah. Hal ini memungkinkan struktur geometri peptida siklis
mencapai keadaan sistem dengan energi yang paling minimum sehingga
didapatkan konformasi struktur yang paling stabil.
4.6 Penentuan Nilai Log P dan Berat Molekul Peptida Siklis
Menurut Lipinsky’s Rule of Five rancangan drug yang baik antara lain
memiliki berat molekul sekitar 500 g/mol serta memiliki nilai log P antara -0,4
hingga +5,6. Nilai log P merupakan koefisien partisi yang dirumuskan
sebagai rasio konsentrasi suatu molekul dalam oktanol dan air. Estimasi nilai
log P peptida siklis dilakukan dengan software HyperChem Pro 8.0 pada
menu QSAR Properties.
Tabel 3. Nilai log P dan berat molekul peptida siklis
No Ligan Mr (g/mol) log P 1 ligan KRR 665,85 -0,54
2 ligan GRR 593,72 -0,4
3 ligan RGR 593,72 -0,4
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
44
Tabel 3 (lanjutan)
4 ligan RTR 637,77 -0,24
5 ligan TRR 637,77 -0,24
6 ligan KRK 637,84 -0,73
7 ligan RRK 665,85 -0,54
8 ligan standar 662,86 -2,07
Nilai log P ini berhubungan dengan hidrofobisitas molekul drug.
Semakin besar nilai log P, semakin hidrofobik molekul tersebut. Dari Tabel 3
terlihat bahwa rancangan peptida siklis memiliki nilai log P yang negatif
(antara -0,73 dan -0,24) yang menandakan bahwa peptida tersebut bersifat
cukup hidrofilik sehingga sesuai dengan binding site enzim yang juga bersifat
hidrofilik. Dalam transportasinya di dalam tubuh, peptida siklis sebagai
molekul drug ini tidak boleh terlalu hidrofobik karena dapat tertahan di lapisan
lipid bilayer tersebut. Molekul drug yang terlalu hidrofobik cenderung memiliki
toksisitas yang lebih besar karena akan tertahan lebih lama dan terdistribusi
lebih luas di dalam tubuh sehingga selektifitas ikatan terhadap enzim target
menjadi berkurang. Nilai log P yang terlalu negatif juga tidak disarankan
karena jika peptida terlalu hidrofilik maka tidak dapat melewati lapisan lipid
bilayer.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
45
4.7 Docking
Jenis docking yang dilakukan dalam penelitian ini adalah semi fleksibel
sehingga derajat torsional ligan dibuat fleksibel sedangkan enzimnya dibuat
rigid karena jika keduanya dibuat fleksibel, proses docking dapat memakan
waktu berbulan-bulan untuk satu perhitungan dengan processor komputer
Pentium 4. Proses docking dimulai dengan menjalankan program AutoGrid4
yang telah terintegrasi dalam software AutoDock 4.0 dengan memasukkan
parameter grid yang telah disimpan sebagai input. Parameter grid berfungsi
sebagai perintah terhadap program AutoGrid4 mengenai bagian enzim yang
menjadi reseptor ligan saat docking, lokasi yang akan masuk dalam
perhitungan serta peta elektrosatik masing-masing atom dari ligan. Dimensi
grid box yang digunakan harus cukup besar agar ligan dapat berotasi secara
bebas. Hasil yang didapat dari AutoGrid4 berupa MAP file yang berfungsi
sebagai supporting file untuk menjalankan docking.
Penggunaan algoritma Lamarckian Genetic Algorithm (LGA) dalam
docking lebih direkomendasikan karena merupakan hibridisasi dari algoritma
Local Search dan Genetic Algorithm. Nilai evaluasi energi dan search runs
yang dipakai berpengaruh terhadap lamanya durasi docking dan nilai energi
hasil docking. Jumlah search runs merupakan banyaknya pengulangan atau
replikasi docking yang dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan 100 kali
pengulangan sehingga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan
terhadap hasil docking.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
46
4.8 Analisis Docking
4.8.1 Penentuan Konformasi Kompleks Enzim-Ligan Hasil Docking
Penentuan konformasi enzim-ligan hasil docking dilakukan dengan
memilih konformasi ligan yang memiliki energi ikatan yang paling rendah dari
kelompok (cluster) dengan jumlah populasi terbesar dengan batas standar
deviasi 1,5 Å. Hasil kalkulasi docking dapat dilihat dalam format notepad.
Dari data clustering histogram, didapatkan bahwa semua rancangan ligan
memiliki konformasi yang terkonvergensi, artinya dari 100 kali pengulangan
docking yang dilakukan, terdapat pengulangan konformasi kompleks
terhadap binding site sehingga konformasi ini dianggap yang lebih disukai
(favourable). Akan tetapi hal ini tidak terjadi pada ligan standar. Hal ini
dapat disebabkan oleh besarnya derajat torsional ligan standar (34 buah)
sehingga ligan memiliki kemungkinan konformasi yang lebih banyak dan tidak
terkonvergensi pada satu binding site (Lampiran 8).
4.8.2 Energi Ikatan dan Konstanta Inhibisi (Ki)
Kestabilan dan kekuatan interaksi nonkovalen pada kompleks enzim-
ligan dapat dilihat dari besarnya energi ikatan yang terbentuk. Energi ikatan
berasal dari energi bebas yang dilepaskan saat interaksi pada kompleks
enzim-ligan terbentuk.
Dari hasil docking, didapatkan data-data energi sebagai berikut.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
47
Tabel 4. Energi hasil docking
Ligan Standar KRK RGR RTR
Energi ikatan (kkal/mol) -6,14 -8,39 -7,35 -7,06
Konstanta inhibisi, Ki (μM) 31,54 0,707 4,12 6,66
Energi docking (kkal/mol) -14,33 -13,59 -10,94 -11,15Energi intermolekuler (kkal/mol) -11,63 -11,32 -10,18 -9,98
Energi internal (kkal/mol) -2,7 -2,27 -0,76 -1,17Energi bebas torsional (kkal/mol) 6,86 4,39 2,74 3,29Jumlah derajat torsional ligan 34 18 15 17
Tabel 5. Energi hasil docking
Ligan GRR KRR RRK TRR
Energi ikatan (kkal/mol) -7,04 -7,01 -6,83 -6,15
Konstanta inhibisi, Ki (μM) 6,96 7,32 9,83 30,9
Energi docking (kkal/mol) -10,81 -11,72 -11,81 -10,37Energi intermolekuler (kkal/mol) -8,51 -10,16 -8,73 -8,85
Energi internal (kkal/mol) -2,3 -1,56 -3,08 -1,52Energi bebas torsional (kkal/mol) 2,74 4,12 4,12 3,29Jumlah derajat torsional ligan 15 20 19 16
Data menunjukkan bahwa semua ligan uji memiliki nilai energi ikatan
yang lebih kecil dari ligan standar. Ligan KRK memiliki energi ikatan paling
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
48
rendah yaitu sebesar -8,39 kkal/mol dengan perbedaan nilai yang cukup
signifikan dibandingkan ligan lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa ikatan
yang terjadi antara enzim NS3-NS2B protease dengan ligan KRK adalah
yang paling kuat dan stabil. Energi ikatan ini merupakan salah satu sumber
energi bebas yang digunakan oleh enzim untuk menurunkan energi aktivasi
dalam reaksi katalitik. Semakin negatif nilai energi ikatan maka interaksi
yang terjadi semakin kuat dan lebih disukai.
Tingginya energi ikatan pada ligan standar (sebesar -6,14 kkal/mol)
dapat disebabkan oleh banyaknya jumlah derajat torsional (rotatable bonds)
yang dimiliki sehingga meningkatkan energi bebas torsional dan menurunkan
afinitas ikatannya. Hal ini juga terlihat dari konstanta inhibisi (Ki) ligan
standar yang memiliki nilai paling besar dibandingkan ligan yang lain (31,54
μM).
Ki atau disebut juga konstanta disosiasi dapat memberikan gambaran
mengenai afinitas antara ligan dengan enzim. Ki dirumuskan sebagai berikut:
E + L EL
Ki = [E] [L]
[EL]
dengan E adalah enzim, L adalah ligan dan EL adalah kompleks enzim-ligan.
Semakin kecil nilai Ki, maka kesetimbangan reaksi cenderung ke arah
pembentukan kompleks. Kompleks enzim-ligan dikatakan memiliki afinitas
ikatan yang baik jika memiliki nilai Ki pada skala mikromolar. Data hasil
docking menunjukkan bahwa semua ligan memiliki estimasi nilai Ki pada
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
49
skala ini. Nilai Ki terkecil dimiliki oleh ligan KRK yakni mencapai 0,707 μM
yang berarti ligan KRK memiliki afinitas ikatan paling besar terhadap enzim
dan membentuk kompleks enzim-ligan yang paling stabil (Lampiran 9). Dari
data pada Tabel 4 dan Tabel 5 diketahui bahwa hubungan antara nilai energi
ikatan (∆Go) dengan Ki adalah berbanding lurus dan nilainya mengikuti
persamaan termodinamik yang dirumuskan sebagai:
∆Go = - RT ln Ki
Semua ligan memiliki nilai energi internal yang negatif dan relatif kecil
yang menandakan bahwa konformasi ligan yang terbentuk pada kompleks
enzim-ligan berada pada konformasi yang paling stabil (favourable).
Untuk selanjutnya, ligan KRK akan dianalisis lebih lanjut dengan
pembanding ligan standar untuk mengetahui apa yang menyebabkan ligan
KRK memiliki energi ikatan dan afinitas yang lebih baik dari ligan standar.
4.8.3 Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen yang terjadi pada kompleks enzim-ligan standar dan
enzim-ligan KRK diidentifikasi dengan menggunakan software ViewerLite 4.0.
Kriteria terjadinya ikatan hidrogen ini adalah jika jarak antara hidrogen
dengan atom elektronegatif berada dalam rentang 2,5 – 3,5 Å (Bazan and
Fletterick, 1989). Residu asam amino enzim yang membentuk ikatan
hidrogen dengan ligan standar dan KRK dapat dilihat pada Tabel 6 dengan
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
50
ketentuan residu yang membentuk ikatan hidrogen ditandai dengan simbol
check list (√).
Tabel 6. Residu asam amino enzim NS3-NS2B protease yang membentuk
ikatan hidrogen dengan ligan standar dan KRK
Residu Ligan Standar Ligan KRK Ile36 √ √
His51 √ √
Val52 √
Lys73 √ √
Asp75 √
Leu128 √
Phe130 √ √
Ser131 √ √
Pro132 √ √
Asn152 √ √
(residu yang diberi huruf tebal merupakan residu sisi aktif enzim NS3-NS2B)
Ligan KRK membentuk sembilan ikatan hidrogen dengan residu asam
amino enzim sedangkan ligan standar hanya membentuk delapan ikatan.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ligan KRK memiliki
energi ikatan lebih kecil (-8.39 kkal/mol) dibandingkan dengan ligan standar
(-6.14 kkal/mol). Ikatan hidrogen ini memberikan kontribusi terhadap afinitas
ligan terhadap enzim karena terjadinya interaksi elektrostatik antara atom
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
51
oksigen atau nitrogen ligan dengan atom hidrogen residu asam amino enzim
atau sebaliknya.
Gambar 12. Residu asam amino enzim NS3-NS2B protease yang
membentuk ikatan hidrogen dengan ligan KRK
Pada Gambar 12, ligan KRK ditunjukkan dengan stick berwarna
jingga, residu enzim yang membentuk ikatan hidrogen dengan ligan
ditunjukkan dengan stick abu-abu, residu sisi aktif aktif ditunjukkan dengan
ball-and-stick dan ikatan hidrogen yang terbentuk ditunjukkan dengan garis
putus-putus berwarna hijau. Ligan KRK membentuk ikatan hidrogen dengan
residu sisi aktif enzim His51 dan Asp75 serta konformasinya menutupi
binding site enzim sehingga ligan KRK diajukan dapat berperan sebagai
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
52
inhibitor kompetitif potensial yang dapat berikatan dengan binding site enzim
dan menganggu aktivitas sisi aktif enzim NS3-NS2B protease.
4.8.4 Contact Residu
Adanya interaksi nonkovalen antara enzim dan ligan dapat
meningkatkan afinitas ligan terhadap enzim. Oleh karena itu perlu diketahui
residu-residu enzim yang berinteraksi dengan ligan (contact residu). Contact
residu kompleks enzim-ligan hasil docking diidentifikasi dengan
menggunakan software UCSF Chimera. Fitur pada software ini dapat
memberikan informasi mengenai atom ligan dan residu enzim yang
membentuk interaksi nonkovalen dan kemudian dilakukan visualisasi dengan
menggunakan software ViewerLite 4.0.
Tabel 7. Residu asam amino enzim NS3-NS2B protease yang
berinteraksi dengan ligan standar dan KRK
Residu Ligan Standar Ligan KRK Ile36 √ √ Trp50 √ His51 √ √ Val52 √ √ Arg54 √ Lys73 √ √ Lys74 √ Asp75 √ √
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
53
Tabel 7 (lanjutan) Leu128 √ √ Phe130 √ √ Ser131 √ √ Pro132 √ √ Ser135 √ √ Tyr150 √ Gly151 √ Asn152 √ √ Gly153 √ √ Val154 √ √
(residu yang diberi huruf tebal merupakan residu sisi aktif enzim NS3-NS2B)
(b)
Asp75
His51
Ser135
Asp75
His51
Ser135
(a)
Tyr150
Gambar 13. Contact residu asam amino enzim NS3-NS2B protease terhadap
ligan standar (a) dan ligan KRK (b). Contact residu ditunjukkan
dengan stick abu-abu dan residu sisi aktif ditunjukkan dengan ball-
and-stick.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
54
Ketiga residu sisi aktif enzim NS3-NS2B protease (His51, Asp75, dan
Ser135) memiliki contact residu terhadap kedua ligan yang menandakan
bahwa terjadi interaksi nonkovalen antara kedua ligan dengan sisi aktif
enzim. Dari Tabel 6 diketahui bahwa residu sisi aktif Ser135 tidak
membentuk ikatan hidrogen dengan kedua ligan tetapi interaksi yang terjadi
(Tabel 7) dapat mempengaruhi aktivitas gugus hidroksil Ser135 yang
bertindak sebagai gugus aktif reaksi katalitik NS3-NS2B protease. Selain itu,
interaksi (ikatan hidrogen dan interaksi nonkovalen lain) antara kedua ligan
terhadap residu His51 dan Asp75 dapat mempengaruhi proses transfer
elektron pada gugus karboksil Asp75 dan atom N pada gugus imidazol His51
sehingga mengurangi kemampuan His51 untuk mengaktivasi serangan
nukleofilik gugus hidroksil Ser135 terhadap gugus karbonil substrat dan
berakibat pada terganggunya aktivitas katalitik sisi aktif enzim.
Ligan KRK berinteraksi dengan residu Tyr150 enzim dan hal ini tidak
terjadi pada ligan standar (Gambar 13). Elektron π pada gugus aromatik
Tyr150 dapat berinteraksi dengan dengan rantai samping residu arginin ligan
KRK yang memiliki ikatan π terkonjugasi sehingga terbentuk interaksi π-π.
Dari Tabel 7 terlihat bahwa jumlah contact residu terhadap ligan KRK
lebih besar (16 residu) dibandingkan dengan ligan standar (15 residu). Hal
ini memberikan kontribusi terhadap lebih kecilnya energi ikatan yang
terbentuk oleh ligan KRK dibandingkan dengan ligan standar. Banyaknya
jumlah contact residu juga dapat meningkatkan afinitas ikatan ligan yang
ditunjukkan dengan nilai Ki ligan KRK yang sangat kecil (0,707 μM).
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
55
4.8.5 Konformasi Ligan Terhadap Binding Site
Visualisasi konformasi ligan terhadap binding site enzim dilakukan
dengan menggunakan software ViewerLite 4.0 berdasarkan spektrum
potensial elektrostatiknya.
a
b
c
Gambar 14. Konformasi ligan standar (hijau) dan ligan KRK (jingga) pada
binding site enzim NS3-NS2B protease
Hasil docking menunjukkan bahwa baik ligan standar maupun ligan
KRK, keduanya memiliki bentuk dan konformasi struktur yang sesuai dengan
binding site enzim seperti yang terlihat pada Gambar 14. Residu rantai
samping kedua ligan (residu arginin dan lisin) tepat bersesuaian dengan
binding pocket (a) dan (b), seperti yang telah diperkirakan sebelumnya.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
56
Asp75
His51
Ser135
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 15. Orientasi dan konformasi ligan KRK terhadap binding site enzim
NS3-NS2B protease
Kompleks enzim-ligan KRK hasil docking menunjukkan bahwa ketiga
rantai samping ligan KRK bersesuaian dengan binding pocket enzim NS3-
NS2B protease. Rantai samping residu arginin ligan KRK yang berantai
panjang dan bermuatan positif berada di binding pocket (a) yang memiliki
bentuk yang sempit, curam, dan bermuatan negatif (ditunjukkan dengan
warna merah pada permukaan binding pocket). Begitupun dengan residu
lisin ligan KRK yang konformasinya berada di binding pocket (b) yang terletak
di sekitar residu Asp75. Adanya perbedaan muatan binding site dengan
rantai samping residu ligan KRK ini memungkinkan terjadinya interaksi
elektrostatik antara residu binding site dengan gugus –NH3+ residu arginin
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
57
dan lisin ligan KRK sehingga meningkatkan afinitas interaksi dan stabilitas
kompleks enzim-ligan.
Tidak hanya rantai samping ligan pada binding pocket, backbone
ligan KRK yang melintang di permukaan sekitar residu His51 dan Asp75 juga
bersesuaian dengan binding site enzim yang berbentuk seperti pelana kuda.
Hal ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa konformasi ligan KRK
bersesuaian dengan binding site enzim NS3-NS2B protease dan sesuai
dengan teori lock-and-key sehingga ligan KRK dapat bertindak sebagai
inhibitor potensial yang dapat menginhibisi aktivitas katalitik enzim NS3-
NS2B protease virus dengue dengan energi ikatan sebesar -8,39 kkal/mol
dan konstanta inhibisi sebesar 0,707 μM.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian in silico ini didapatkan rancangan tujuh buah ligan
peptida siklis yang terdiri dari sekuens asam amino KRR, GRR, RGR, RTR,
TRR, KRK dan RRK. Penentuan sekuens asam amino didasarkan pada
sekuens asam amino substrat alami pada sisi pemotongan enzim NS3-NS2B
protease dan kesesuaian dengan binding site sisi aktif enzim. Siklisasi
melalui pembentukan ikatan disulfida pada N dan C terminal peptida
dilakukan untuk meningkatkan kestabilan peptida.
Optimasi geometri dan minimasi energi bertujuan untuk
menghilangkan bad contact pada struktur tiga dimensi enzim dan rancangan
ligan peptida siklis. Estimasi nilai log P dengan software HyperChem Pro 8.0
dilakukan untuk mengetahui hidrofobisitas ligan peptida siklis. Estimasi nilai
log P semua ligan menunjukkan nilai negatif yang berarti bahwa ligan peptida
siklis bersifat cukup hidrofilik.
Molecular docking bertujuan untuk memprediksikan kekuatan
afinitas ligan terhadap enzim. Hasil molecular docking menunjukkan bahwa
ketujuh ligan peptida siklis tersebut memiliki afinitas dan potensi inhibisi yang
lebih baik daripada ligan standar Bz-Nle-K-R-R-H dengan hasil terbaik adalah
59 Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
60
ligan KRK dengan energi ikatan -8,39 kkal/mol dan Ki 0,707 μM. Analisis
terhadap interaksi kompleks enzim-ligan KRK menujukkan bahwa terdapat 16
contact residu asam amino enzim terhadap ligan KRK, sembilan residu yang
membentuk ikatan hidrogen dan terdapat kesesuaian konformasi ligan KRK
dengan binding site enzim NS3-NS2B protease sehingga ligan peptida siklis
KRK dapat bertindak sebagai inhibitor potensial bagi enzim NS3-NS2B
protease dengan afinitas yang paling baik.
5.2 Saran
Perlu dilakukan simulasi molecular dynamic untuk mempelajari
pengaruh pelarut terhadap afinitas ligan peptida siklis pada binding site enzim
dengan memodelkan bentuk terhidrasi kompleks enzim-ligan peptida.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
61
DAFTAR PUSTAKA
Baxevanis, A.D., Oulette, B. F. F. 2001. Bioinformatics A Practical Guide to
the Analysis of Genes and Protein 2nd Edition. Wiley Interscience: USA
Brinkworth, R. I.; Fairlie, D. P.; Leung, D.; Young, P. R. 1999. Homology
Model of the Dengue 2 Virus NS3 Protease: Putative Interactions with
Both Substrate and NS2B Cofactor. J. Gen. Virol., 80, 1167–1177.
Chambers, T.J., Hahn CS, Galler R & Rice CM. 1990. Flavivirus Genome
Organization, Expression, and Replication. Annu. Rev. Microbiol., 44,
649–688.
Chambers, T.J. & Monath, T.P. 2003. The Flaviviruses : Structure,
Replication and Evolution. Elsevier Academic Press : California , USA
Chiu WW, Kinney RM & Dreher TW .2005. Control of Translation by the 5-
and 3-Terminal Regions of the Dengue Virus Genome. J. Virol. 79,
8303–8315.
Claverie, J. Michael, Notredame. 2003. Bioinformatics for Dummies. Wiley
Publishing Inc:New York
Fersht, Alan. 1985.. Enzyme Structure and Mechanism. San Francisco: W.H.
Freeman. pp. 50–2
Funkhouser, Thomas. 2007. Lecture : Protein-Ligand Docking Methods.
Princeton University
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
62
Gubernator K, Böhm HJ (1998). Structure-Based Ligand Design, Methods
and Principles in Medicinal Chemistry. Weinheim: Wiley-VCH.
Hsu JT, Wang HC, Chen GW, Shih SR. 2006. Antiviral Drug Discovery
Targeting To Viral Proteases. 12(11):1301–14.
Hypercube, Inc. 2002. HyperChem Release 7 for Windows. Publication
HC70-00-01-00
James et al . 1980. Specificity Pocket of Chymotrypsin. J. Mol. Biol. 144:43-
88
Katzenmeier, Gerd. Inhibition of the NS2B-NS3 Protease – Towards A
Causative Therapy for Dengue Virus Diseases. Dengue Bulletin – Vol
28, 2004
Kirsten, Guido. 2008. Concept of Pharmacophores and Their Application in
Computer Aided Drug Design. ICS UNIDO Workshop.Trieste, Italy
Larson, Richard S. 2006. Methods In Molecular Biology:Bioinformatics and
Drug Discovery. Humana Press Inc. Totowa, New Jersey.
Leach, A. R. 2001. Molecular Modelling: Principles and Applications.
Lehninger. 2004. Biochemistry 4 Edition.
Li J, Lim SP, Beer D, Patel V, Wen D, et al. 2005. Functional Profiling of
Recombinant NS3 Proteases From All Four Serotypes of Dengue Virus
Using Tetrapeptide and Octapeptide Substrate Libraries. J. Biol. Chem.,
280, 28766–28774.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
63
Lindenbach BD & Rice CM . 2007. Flaviviridae: The Viruses and Their
Replication: In Fundamental Virology (Knipe DM & Howley PM, eds), pp.
991 1041. Lippincott
Lucientes, Maria Teresa Gil. 2004. Protein Docking and Interactions Modeling
Melino, Sonia & Paci, Maurizio. 2007. Progress for Dengue Virus Diseases
Towards The NS2B–NS3pro Inhibition for A Therapeutic-Based
Approach. FEBS Jour.,: 2986-3002
Monath, T. P., 1994. Dengue: The Risk to Developed and Developing
Countries. USA 91: 2395–2400.
Murray, Robert K., Daryl K. Granner, MD., Joe C. Peter A. 2003. Harper’s
Illustrated Biochemistry. McGraw-Hill Companies, Inc. United States of
America
Othman, Rozana, et al. Docking of Noncompetitive Inhibitors into Dengue
Virus Type 2 Protease: Understanding the Interactions with Allosteric
Binding Sites. J. Chem. Inf. Model., 2008, 48 (8), 1582-1591
Raekiansyah, Muhareva., Sudiro, T Mirawati. 2004. Genetic Variation Among
Dengue Virus that Possibly Correlate with Pathogenesis. Med. J. Ind.,
13:190-4
Scapin, G. 2006. Structural Biology and Drug Discovery. Curr. Pharm. 12
(17): 2087–97.
Sehgal, Anil. 2006. New Applications in Discovery, Manufacturing, and
Therapeutics. Tracy Beaudoin
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
64
Sutarto. 2008. Analisis Mutasi Protease HIV-1 (kode DY1)dan Pengaruhnya
pada Resistensi Virus Terhadap Saquinavir Menggunakan Metode
Perhitungan Mekanika Kuantum dan Molecular Dynamics Simulations.
Universitas Indonesia
Utama, Andi. 2003. Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi.
IlmuKomputer.com
Wang, Binghe., Siahaan, Teruna, Soltero, Richard. 2005. Drug Delivery:
Principles and Applications. John Wiley & Sons, Inc. Hoboken, New
Jersey
Williams & Wilkins, Philadelphia, PA.Lundblad R. L. 2004. Chemical
Reagents for Protein Modification. CRC Press Inc
Yu Zhong, Chen. Lecture 5: Drug Design Methods Ligand-Protein Docking
(Part I). National University of Singapore
www.pdb.org/moleculeofthemonth/Denguevirus/, 29 Januari 2009, 16.30 WIB
www.who.intr/, di akses 31 Januari 2009, 22.10 WIB
www.ivi.org, 2 Februari 2009, 17.15 WIB
http://athena.bioc.uvic.ca, diakses 1 Juni 2009, 20.00 WIB
www.cdc.gov, diakses 2 Juni 2009, 15.10 WIB
http://www.oswego.edu/, 2 Juni 2009, 14.40 WIB
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
65
Lampiran 1. Data Fisikokimia Residu Asam Amino Sisi Aktif NS3 Protease His51 Asp75 Ser135
kepolaran polar polar polar
muatan pada pH=7 (+) (-) netral
pI 7,59 2,77 5,68
hydropathy index -3,2 -3,5 -0,8
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
66
Lampiran 2. Posisi Sisi Aktif dan Kofaktor NS3 Protease
Keterangan : residu sisi aktif enzim ditunjukkan dengan stick berwarna ungu
sedangkan kofaktor NS2B ditunjukkan dengan pita berwarna
merah
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
67
Lampiran 3. Struktur Asam Amino Lisin dan Arginin
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
68
Lampiran 4. Daftar Official Codes Dua Puluh Asam Amino
No Nama asam amino Kode tiga huruf Kode satu huruf
1 Alanin Ala A
2 Arginin Arg R
3 Asparagin Asn N
4 Asam Aspartat Asp D
5 Sistein Cys C
6 Asam Glutamat Glu E
7 Glutamin Gln Q
8 Glisin Gly G
9 Histidin His H
10 Isoleusin Ile I
11 Leusin Leu L
12 Lisin Lys K
13 Metionin Met M
14 Fenilalanin Phe F
15 Prolin Pro P
16 Serin Ser S
17 Treonin Thr T
18 Triptofan Trp W
19 Tirosin Tyr Y
20 Valin Val V
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
69
Lampiran 5. Struktur Dua Dimensi Ligan Standar Bz-Nle-K-R-R-H
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
70
Lampiran 6. Struktur Tiga Dimensi Ligan Hasil Optimasi Geometri dan
Minimisasi Energi
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
71
Lampiran 6 (lanjutan)
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
72
Lampiran 7. Struktur Enzim NS3-NS2B Hasil Optimasi Geometri dan
Minimisasi Energi
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
73
Lampiran 8. Clustering Histogram Hasil Docking
8.1 Ligan Standar ____________________________________________________________________ Number of distinct conformational clusters found = 100, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM _______________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____ 1 | -6.14 | 70 | -6.14 | 1 |# 2 | -5.71 | 62 | -5.71 | 1 |# 3 | -5.53 | 94 | -5.53 | 1 |# 4 | -5.50 | 95 | -5.50 | 1 |# 5 | -5.48 | 35 | -5.48 | 1 |# 6 | -5.12 | 56 | -5.12 | 1 |# 7 | -5.09 | 52 | -5.09 | 1 |# 8 | -4.94 | 60 | -4.94 | 1 |# 9 | -4.79 | 40 | -4.79 | 1 |# 10 | -4.54 | 7 | -4.54 | 1 |# 11 | -4.54 | 12 | -4.54 | 1 |# 12 | -4.53 | 99 | -4.53 | 1 |# 13 | -4.41 | 42 | -4.41 | 1 |# 14 | -4.03 | 13 | -4.03 | 1 |# 15 | -3.87 | 67 | -3.87 | 1 |# 16 | -3.79 | 74 | -3.79 | 1 |# 17 | -3.74 | 39 | -3.74 | 1 |# 18 | -3.72 | 63 | -3.72 | 1 |# 19 | -3.61 | 48 | -3.61 | 1 |# 20 | -3.59 | 75 | -3.59 | 1 |# 21 | -3.55 | 21 | -3.55 | 1 |# 22 | -3.53 | 3 | -3.53 | 1 |# 23 | -3.51 | 31 | -3.51 | 1 |# 24 | -3.47 | 92 | -3.47 | 1 |# 25 | -3.46 | 69 | -3.46 | 1 |# 26 | -3.43 | 53 | -3.43 | 1 |# 27 | -3.42 | 51 | -3.42 | 1 |# 28 | -3.42 | 17 | -3.42 | 1 |# 29 | -3.40 | 77 | -3.40 | 1 |# 30 | -3.38 | 36 | -3.38 | 1 |# 31 | -3.26 | 37 | -3.26 | 1 |# 32 | -3.11 | 88 | -3.11 | 1 |# 33 | -3.10 | 10 | -3.10 | 1 |# 34 | -3.05 | 1 | -3.05 | 1 |# 35 | -3.04 | 76 | -3.04 | 1 |# 36 | -2.97 | 24 | -2.97 | 1 |# 37 | -2.94 | 2 | -2.94 | 1 |# 38 | -2.93 | 16 | -2.93 | 1 |# 39 | -2.92 | 18 | -2.92 | 1 |# 40 | -2.90 | 83 | -2.90 | 1 |# 41 | -2.86 | 89 | -2.86 | 1 |# 42 | -2.84 | 57 | -2.84 | 1 |# 43 | -2.83 | 5 | -2.83 | 1 |# 44 | -2.80 | 11 | -2.80 | 1 |# 45 | -2.80 | 55 | -2.80 | 1 |# 46 | -2.77 | 47 | -2.77 | 1 |# 47 | -2.76 | 25 | -2.76 | 1 |# 48 | -2.73 | 54 | -2.73 | 1 |# 49 | -2.70 | 87 | -2.70 | 1 |# 50 | -2.68 | 23 | -2.68 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
74
51 | -2.65 | 28 | -2.65 | 1 |# 52 | -2.63 | 84 | -2.63 | 1 |# 53 | -2.54 | 98 | -2.54 | 1 |# 54 | -2.44 | 61 | -2.44 | 1 |# 55 | -2.32 | 65 | -2.32 | 1 |# 56 | -2.31 | 20 | -2.31 | 1 |# 57 | -2.28 | 59 | -2.28 | 1 |# 58 | -2.27 | 97 | -2.27 | 1 |# 59 | -2.11 | 45 | -2.11 | 1 |# 60 | -2.01 | 72 | -2.01 | 1 |# 61 | -1.94 | 44 | -1.94 | 1 |# 62 | -1.86 | 100 | -1.86 | 1 |# 63 | -1.78 | 34 | -1.78 | 1 |# 64 | -1.77 | 19 | -1.77 | 1 |# 65 | -1.76 | 41 | -1.76 | 1 |# 66 | -1.72 | 4 | -1.72 | 1 |# 67 | -1.69 | 85 | -1.69 | 1 |# 68 | -1.62 | 26 | -1.62 | 1 |# 69 | -1.61 | 86 | -1.61 | 1 |# 70 | -1.60 | 30 | -1.60 | 1 |# 71 | -1.57 | 79 | -1.57 | 1 |# 72 | -1.50 | 73 | -1.50 | 1 |# 73 | -1.48 | 49 | -1.48 | 1 |# 74 | -1.45 | 58 | -1.45 | 1 |# 75 | -1.44 | 27 | -1.44 | 1 |# 76 | -1.43 | 50 | -1.43 | 1 |# 77 | -1.43 | 64 | -1.43 | 1 |# 78 | -1.40 | 80 | -1.40 | 1 |# 79 | -1.29 | 91 | -1.29 | 1 |# 80 | -1.20 | 22 | -1.20 | 1 |# 81 | -1.17 | 78 | -1.17 | 1 |# 82 | -1.14 | 68 | -1.14 | 1 |# 83 | -1.10 | 29 | -1.10 | 1 |# 84 | -1.09 | 66 | -1.09 | 1 |# 85 | -1.06 | 90 | -1.06 | 1 |# 86 | -1.04 | 32 | -1.04 | 1 |# 87 | -0.98 | 14 | -0.98 | 1 |# 88 | -0.95 | 15 | -0.95 | 1 |# 89 | -0.88 | 82 | -0.88 | 1 |# 90 | -0.81 | 93 | -0.81 | 1 |# 91 | -0.71 | 81 | -0.71 | 1 |# 92 | -0.70 | 43 | -0.70 | 1 |# 93 | -0.66 | 33 | -0.66 | 1 |# 94 | -0.50 | 6 | -0.50 | 1 |# 95 | -0.40 | 9 | -0.40 | 1 |# 96 | -0.38 | 71 | -0.38 | 1 |# 97 | -0.38 | 96 | -0.38 | 1 |# 98 | -0.32 | 38 | -0.32 | 1 |# 99 | -0.06 | 46 | -0.06 | 1 |# 100 | +0.08 | 8 | +0.08 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|__________________________ 8.2 Ligan KRR ________________________________________________________________________________ Number of distinct conformational clusters found = 80, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM ________________________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -7.01 | 82 | -6.22 | 8 |########
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
75
2 | -6.86 | 81 | -6.32 | 2 |## 3 | -6.72 | 47 | -6.27 | 4 |#### 4 | -6.13 | 74 | -5.98 | 3 |### 5 | -5.98 | 72 | -5.65 | 2 |## 6 | -5.95 | 13 | -5.95 | 1 |# 7 | -5.94 | 68 | -5.89 | 2 |## 8 | -5.68 | 33 | -5.68 | 1 |# 9 | -5.57 | 90 | -5.57 | 1 |# 10 | -5.54 | 12 | -5.54 | 1 |# 11 | -5.48 | 57 | -5.48 | 1 |# 12 | -5.39 | 59 | -5.39 | 1 |# 13 | -5.33 | 86 | -4.73 | 2 |## 14 | -5.26 | 84 | -5.21 | 2 |## 15 | -5.21 | 54 | -5.21 | 1 |# 16 | -5.19 | 3 | -5.03 | 2 |## 17 | -5.18 | 28 | -5.18 | 1 |# 18 | -5.16 | 62 | -5.16 | 1 |# 19 | -5.10 | 85 | -5.10 | 1 |# 20 | -5.06 | 31 | -5.06 | 1 |# 21 | -4.99 | 37 | -4.99 | 1 |# 22 | -4.99 | 48 | -4.99 | 1 |# 23 | -4.98 | 18 | -4.98 | 1 |# 24 | -4.96 | 94 | -4.96 | 1 |# 25 | -4.93 | 58 | -4.93 | 1 |# 26 | -4.92 | 67 | -4.92 | 1 |# 27 | -4.86 | 55 | -4.86 | 1 |# 28 | -4.84 | 29 | -4.84 | 1 |# 29 | -4.79 | 11 | -4.79 | 1 |# 30 | -4.77 | 53 | -4.77 | 1 |# 31 | -4.70 | 78 | -4.70 | 1 |# 32 | -4.66 | 4 | -4.66 | 1 |# 33 | -4.61 | 16 | -4.61 | 1 |# 34 | -4.59 | 56 | -4.59 | 1 |# 35 | -4.58 | 51 | -4.58 | 1 |# 36 | -4.54 | 97 | -4.22 | 2 |## 37 | -4.52 | 77 | -4.52 | 1 |# 38 | -4.51 | 91 | -4.51 | 1 |# 39 | -4.45 | 44 | -4.45 | 1 |# 40 | -4.44 | 50 | -4.44 | 1 |# 41 | -4.43 | 49 | -4.43 | 1 |# 42 | -4.40 | 65 | -4.40 | 1 |# 43 | -4.37 | 2 | -4.32 | 2 |## 44 | -4.36 | 36 | -4.36 | 1 |# 45 | -4.36 | 71 | -4.36 | 1 |# 46 | -4.33 | 26 | -4.33 | 1 |# 47 | -4.25 | 95 | -4.25 | 1 |# 48 | -4.25 | 43 | -4.25 | 1 |# 49 | -4.24 | 80 | -4.24 | 1 |# 50 | -4.23 | 22 | -4.23 | 1 |# 51 | -4.23 | 25 | -4.23 | 1 |# 52 | -4.23 | 21 | -4.23 | 1 |# 53 | -4.21 | 35 | -4.21 | 1 |# 54 | -4.21 | 98 | -4.21 | 1 |# 55 | -4.20 | 40 | -4.20 | 1 |# 56 | -4.09 | 92 | -4.09 | 1 |# 57 | -4.06 | 17 | -4.06 | 1 |# 58 | -3.97 | 87 | -3.97 | 1 |# 59 | -3.97 | 32 | -3.97 | 1 |# 60 | -3.92 | 7 | -3.92 | 1 |# 61 | -3.85 | 63 | -3.85 | 1 |# 62 | -3.80 | 27 | -3.80 | 1 |# 63 | -3.74 | 10 | -3.74 | 1 |# 64 | -3.66 | 46 | -3.66 | 1 |# 65 | -3.57 | 99 | -3.57 | 1 |# 66 | -3.51 | 38 | -3.51 | 1 |# 67 | -3.51 | 5 | -3.51 | 1 |# 68 | -3.49 | 96 | -3.49 | 1 |# 69 | -3.48 | 76 | -3.48 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
76
70 | -3.44 | 1 | -3.44 | 1 |# 71 | -3.42 | 83 | -3.42 | 1 |# 72 | -3.38 | 45 | -3.38 | 1 |# 73 | -3.36 | 42 | -3.36 | 1 |# 74 | -3.35 | 88 | -3.35 | 1 |# 75 | -3.17 | 69 | -3.17 | 1 |# 76 | -3.15 | 89 | -3.15 | 1 |# 77 | -3.13 | 79 | -3.13 | 1 |# 78 | -3.09 | 8 | -3.09 | 1 |# 79 | -3.05 | 100 | -3.05 | 1 |# 80 | -3.03 | 6 | -3.03 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________ 8.3 Ligan GRR Number of distinct conformational clusters found = 61, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM ___________________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -8.12 | 81 | -7.70 | 4 |#### 2 | -7.94 | 1 | -7.42 | 4 |#### 3 | -7.58 | 20 | -6.95 | 5 |##### 4 | -7.56 | 56 | -6.73 | 3 |### 5 | -7.53 | 99 | -7.53 | 1 |# 6 | -7.50 | 79 | -7.50 | 1 |# 7 | -7.31 | 42 | -7.01 | 4 |#### 8 | -7.15 | 67 | -7.15 | 1 |# 9 | -7.07 | 92 | -6.91 | 2 |## 10 | -7.04 | 66 | -6.42 | 6 |###### 11 | -6.98 | 41 | -6.98 | 1 |# 12 | -6.89 | 25 | -6.21 | 3 |### 13 | -6.88 | 49 | -6.59 | 2 |## 14 | -6.87 | 60 | -6.55 | 2 |## 15 | -6.84 | 13 | -6.42 | 3 |### 16 | -6.82 | 36 | -6.67 | 3 |### 17 | -6.56 | 2 | -6.56 | 1 |# 18 | -6.48 | 68 | -6.48 | 1 |# 19 | -6.45 | 96 | -6.36 | 2 |## 20 | -6.42 | 23 | -6.42 | 1 |# 21 | -6.41 | 8 | -6.41 | 1 |# 22 | -6.38 | 53 | -6.07 | 2 |## 23 | -6.32 | 98 | -5.53 | 2 |## 24 | -6.23 | 85 | -6.23 | 1 |# 25 | -6.22 | 78 | -6.20 | 2 |## 26 | -6.19 | 46 | -6.19 | 1 |# 27 | -6.07 | 83 | -6.07 | 1 |# 28 | -6.06 | 97 | -6.06 | 1 |# 29 | -6.02 | 33 | -6.02 | 1 |# 30 | -6.00 | 95 | -6.00 | 1 |# 31 | -5.98 | 21 | -5.65 | 3 |### 32 | -5.96 | 12 | -5.96 | 1 |# 33 | -5.82 | 35 | -5.82 | 1 |# 34 | -5.81 | 47 | -5.81 | 1 |# 35 | -5.80 | 18 | -5.80 | 1 |# 36 | -5.78 | 9 | -5.78 | 1 |# 37 | -5.78 | 4 | -5.78 | 1 |# 38 | -5.58 | 71 | -5.36 | 2 |## 39 | -5.58 | 58 | -5.52 | 2 |## 40 | -5.53 | 52 | -5.53 | 1 |# 41 | -5.46 | 74 | -5.46 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
77
42 | -5.46 | 5 | -5.46 | 1 |# 43 | -5.44 | 7 | -5.44 | 1 |# 44 | -5.34 | 91 | -5.34 | 1 |# 45 | -5.32 | 34 | -5.32 | 1 |# 46 | -5.26 | 3 | -5.23 | 2 |## 47 | -5.20 | 72 | -5.20 | 1 |# 48 | -5.19 | 54 | -5.19 | 1 |# 49 | -5.18 | 51 | -5.18 | 1 |# 50 | -5.18 | 31 | -5.18 | 1 |# 51 | -5.18 | 15 | -5.18 | 1 |# 52 | -5.14 | 62 | -5.14 | 1 |# 53 | -5.09 | 11 | -5.09 | 1 |# 54 | -5.01 | 24 | -5.01 | 1 |# 55 | -4.93 | 89 | -4.93 | 1 |# 56 | -4.91 | 86 | -4.91 | 1 |# 57 | -4.90 | 82 | -4.90 | 1 |# 58 | -4.90 | 19 | -4.90 | 1 |# 59 | -4.88 | 59 | -4.88 | 1 |# 60 | -4.79 | 32 | -4.75 | 2 |## 61 | -4.45 | 88 | -4.45 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________ 8.4 Ligan RGR ________________________________________________________________________________ Number of distinct conformational clusters found = 53, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM ________________________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -7.50 | 90 | -6.59 | 2 |## 2 | -7.35 | 89 | -6.82 | 9 |######### 3 | -7.16 | 19 | -6.59 | 5 |##### 4 | -7.08 | 82 | -6.67 | 4 |#### 5 | -6.86 | 99 | -6.35 | 4 |#### 6 | -6.86 | 50 | -6.86 | 1 |# 7 | -6.85 | 79 | -6.85 | 1 |# 8 | -6.61 | 1 | -6.15 | 3 |### 9 | -6.58 | 91 | -6.08 | 3 |### 10 | -6.58 | 17 | -6.58 | 1 |# 11 | -6.42 | 42 | -6.21 | 3 |### 12 | -6.39 | 68 | -6.01 | 6 |###### 13 | -6.37 | 98 | -6.37 | 1 |# 14 | -6.35 | 40 | -6.35 | 1 |# 15 | -6.31 | 5 | -5.87 | 4 |#### 16 | -6.30 | 41 | -6.13 | 5 |##### 17 | -6.27 | 2 | -5.87 | 3 |### 18 | -6.19 | 80 | -6.19 | 1 |# 19 | -6.16 | 61 | -6.16 | 1 |# 20 | -6.14 | 30 | -5.85 | 3 |### 21 | -6.08 | 81 | -6.08 | 1 |# 22 | -6.03 | 32 | -6.03 | 1 |# 23 | -6.01 | 57 | -5.25 | 2 |## 24 | -6.00 | 22 | -5.23 | 4 |#### 25 | -5.94 | 44 | -5.94 | 1 |# 26 | -5.93 | 45 | -5.93 | 1 |# 27 | -5.86 | 8 | -5.86 | 1 |# 28 | -5.82 | 60 | -5.82 | 1 |# 29 | -5.77 | 16 | -5.77 | 1 |# 30 | -5.60 | 69 | -5.54 | 3 |### 31 | -5.50 | 72 | -5.50 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
78
32 | -5.47 | 46 | -5.47 | 1 |# 33 | -5.46 | 92 | -5.46 | 1 |# 34 | -5.40 | 14 | -5.40 | 1 |# 35 | -5.37 | 59 | -5.37 | 1 |# 36 | -5.37 | 3 | -5.37 | 1 |# 37 | -5.34 | 6 | -5.34 | 1 |# 38 | -5.33 | 52 | -5.33 | 1 |# 39 | -5.27 | 53 | -5.27 | 1 |# 40 | -5.23 | 38 | -5.23 | 1 |# 41 | -5.22 | 74 | -5.22 | 1 |# 42 | -5.07 | 18 | -5.07 | 1 |# 43 | -5.04 | 12 | -5.04 | 1 |# 44 | -4.92 | 25 | -4.92 | 1 |# 45 | -4.89 | 54 | -4.89 | 1 |# 46 | -4.88 | 67 | -4.88 | 1 |# 47 | -4.86 | 31 | -4.86 | 1 |# 48 | -4.78 | 62 | -4.78 | 1 |# 49 | -4.78 | 95 | -4.78 | 1 |# 50 | -4.63 | 35 | -4.63 | 1 |# 51 | -4.57 | 56 | -4.57 | 1 |# 52 | -4.53 | 9 | -4.53 | 1 |# 53 | -4.29 | 51 | -4.29 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________ 8.5 Ligan RTR ________________________________________________________________________________ Number of distinct conformational clusters found = 77, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM ________________________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -7.69 | 26 | -7.24 | 2 |## 2 | -7.06 | 59 | -6.56 | 3 |### 3 | -6.86 | 35 | -6.41 | 2 |## 4 | -6.82 | 45 | -6.30 | 3 |### 5 | -6.39 | 20 | -6.39 | 1 |# 6 | -6.34 | 76 | -6.34 | 1 |# 7 | -6.30 | 4 | -6.30 | 1 |# 8 | -6.27 | 31 | -5.33 | 3 |### 9 | -6.26 | 52 | -6.15 | 2 |## 10 | -6.23 | 62 | -5.85 | 3 |### 11 | -6.22 | 61 | -6.22 | 1 |# 12 | -6.21 | 1 | -6.21 | 1 |# 13 | -6.14 | 54 | -6.14 | 1 |# 14 | -6.02 | 55 | -6.02 | 1 |# 15 | -5.95 | 84 | -5.95 | 1 |# 16 | -5.94 | 11 | -5.69 | 2 |## 17 | -5.90 | 9 | -5.90 | 1 |# 18 | -5.90 | 19 | -5.90 | 1 |# 19 | -5.89 | 95 | -5.54 | 2 |## 20 | -5.78 | 70 | -5.27 | 3 |### 21 | -5.78 | 86 | -5.78 | 1 |# 22 | -5.73 | 56 | -5.73 | 1 |# 23 | -5.67 | 53 | -5.67 | 1 |# 24 | -5.64 | 25 | -5.26 | 3 |### 25 | -5.62 | 73 | -5.62 | 1 |# 26 | -5.62 | 15 | -5.62 | 1 |# 27 | -5.61 | 72 | -4.85 | 2 |## 28 | -5.60 | 75 | -5.60 | 1 |# 29 | -5.58 | 94 | -5.58 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
79
30 | -5.45 | 51 | -5.45 | 1 |# 31 | -5.39 | 27 | -5.39 | 1 |# 32 | -5.38 | 18 | -5.38 | 1 |# 33 | -5.38 | 68 | -5.38 | 1 |# 34 | -5.34 | 10 | -5.17 | 2 |## 35 | -5.18 | 49 | -5.18 | 1 |# 36 | -5.17 | 60 | -5.16 | 2 |## 37 | -5.17 | 34 | -5.17 | 1 |# 38 | -5.09 | 32 | -5.00 | 2 |## 39 | -5.08 | 85 | -5.08 | 1 |# 40 | -5.04 | 13 | -5.04 | 1 |# 41 | -5.01 | 87 | -5.01 | 1 |# 42 | -5.01 | 17 | -5.01 | 1 |# 43 | -4.95 | 80 | -4.70 | 2 |## 44 | -4.94 | 23 | -4.80 | 2 |## 45 | -4.92 | 24 | -4.92 | 1 |# 46 | -4.85 | 78 | -4.85 | 1 |# 47 | -4.82 | 74 | -4.82 | 1 |# 48 | -4.81 | 28 | -4.81 | 1 |# 49 | -4.75 | 50 | -4.75 | 1 |# 50 | -4.75 | 64 | -4.75 | 1 |# 51 | -4.72 | 100 | -4.72 | 1 |# 52 | -4.66 | 39 | -4.66 | 1 |# 53 | -4.65 | 81 | -4.65 | 1 |# 54 | -4.62 | 41 | -4.62 | 1 |# 55 | -4.62 | 22 | -4.62 | 1 |# 56 | -4.61 | 33 | -4.61 | 1 |# 57 | -4.52 | 46 | -4.52 | 1 |# 58 | -4.50 | 14 | -4.50 | 1 |# 59 | -4.49 | 91 | -4.49 | 1 |# 60 | -4.46 | 96 | -4.46 | 1 |# 61 | -4.40 | 29 | -4.40 | 1 |# 62 | -4.33 | 36 | -4.33 | 1 |# 63 | -4.23 | 67 | -4.23 | 1 |# 64 | -4.21 | 65 | -4.21 | 1 |# 65 | -4.20 | 63 | -4.20 | 1 |# 66 | -4.17 | 43 | -4.17 | 1 |# 67 | -4.16 | 83 | -4.16 | 1 |# 68 | -4.15 | 88 | -4.15 | 1 |# 69 | -4.13 | 90 | -4.13 | 1 |# 70 | -4.06 | 66 | -4.06 | 1 |# 71 | -3.88 | 40 | -3.88 | 1 |# 72 | -3.84 | 5 | -3.84 | 1 |# 73 | -3.83 | 7 | -3.83 | 1 |# 74 | -3.77 | 97 | -3.77 | 1 |# 75 | -3.74 | 82 | -3.74 | 1 |# 76 | -3.58 | 16 | -3.58 | 1 |# 77 | -3.58 | 79 | -3.58 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________
8.6 Ligan TRR Number of distinct conformational clusters found = 68, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM ________________________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -7.08 | 11 | -6.24 | 4 |#### 2 | -6.88 | 25 | -6.85 | 2 |## 3 | -6.61 | 32 | -6.44 | 2 |## 4 | -6.34 | 61 | -5.81 | 4 |####
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
80
5 | -6.33 | 92 | -5.95 | 3 |### 6 | -6.29 | 98 | -6.21 | 2 |## 7 | -6.25 | 22 | -5.94 | 3 |### 8 | -6.19 | 75 | -5.87 | 2 |## 9 | -6.15 | 76 | -5.72 | 5 |##### 10 | -6.00 | 29 | -6.00 | 1 |# 11 | -5.95 | 66 | -5.86 | 2 |## 12 | -5.94 | 10 | -5.94 | 1 |# 13 | -5.92 | 58 | -5.50 | 2 |## 14 | -5.91 | 27 | -5.81 | 2 |## 15 | -5.86 | 37 | -5.64 | 2 |## 16 | -5.85 | 46 | -5.51 | 3 |### 17 | -5.77 | 63 | -5.77 | 1 |# 18 | -5.77 | 34 | -5.77 | 1 |# 19 | -5.72 | 47 | -5.61 | 2 |## 20 | -5.66 | 69 | -5.66 | 1 |# 21 | -5.66 | 71 | -5.27 | 2 |## 22 | -5.64 | 57 | -5.64 | 1 |# 23 | -5.63 | 94 | -5.54 | 2 |## 24 | -5.39 | 17 | -5.39 | 1 |# 25 | -5.35 | 30 | -5.26 | 3 |### 26 | -5.33 | 38 | -5.33 | 1 |# 27 | -5.33 | 40 | -5.22 | 2 |## 28 | -5.26 | 33 | -5.26 | 1 |# 29 | -5.24 | 89 | -5.24 | 1 |# 30 | -5.23 | 24 | -5.23 | 1 |# 31 | -5.19 | 77 | -5.19 | 1 |# 32 | -5.13 | 81 | -5.13 | 1 |# 33 | -5.12 | 90 | -5.12 | 1 |# 34 | -5.10 | 82 | -5.10 | 1 |# 35 | -5.09 | 39 | -4.72 | 2 |## 36 | -5.02 | 45 | -5.02 | 1 |# 37 | -4.94 | 65 | -4.94 | 1 |# 38 | -4.91 | 70 | -4.91 | 1 |# 39 | -4.91 | 73 | -4.91 | 1 |# 40 | -4.90 | 20 | -4.90 | 1 |# 41 | -4.82 | 88 | -4.82 | 1 |# 42 | -4.79 | 3 | -4.79 | 1 |# 43 | -4.77 | 55 | -4.77 | 1 |# 44 | -4.77 | 12 | -4.77 | 1 |# 45 | -4.77 | 7 | -4.77 | 1 |# 46 | -4.75 | 43 | -4.75 | 1 |# 47 | -4.75 | 78 | -4.75 | 1 |# 48 | -4.71 | 60 | -4.71 | 1 |# 49 | -4.69 | 6 | -4.69 | 1 |# 50 | -4.66 | 13 | -4.66 | 1 |# 51 | -4.66 | 85 | -4.47 | 2 |## 52 | -4.66 | 49 | -4.66 | 1 |# 53 | -4.62 | 83 | -4.62 | 1 |# 54 | -4.50 | 14 | -4.50 | 1 |# 55 | -4.50 | 87 | -4.50 | 1 |# 56 | -4.45 | 51 | -4.45 | 1 |# 57 | -4.42 | 41 | -4.42 | 1 |# 58 | -4.30 | 36 | -4.30 | 1 |# 59 | -4.25 | 48 | -4.25 | 1 |# 60 | -4.24 | 84 | -4.24 | 1 |# 61 | -4.19 | 31 | -4.19 | 1 |# 62 | -4.18 | 64 | -4.18 | 1 |# 63 | -4.02 | 99 | -4.02 | 1 |# 64 | -3.99 | 97 | -3.99 | 1 |# 65 | -3.97 | 79 | -3.97 | 1 |# 66 | -3.96 | 8 | -3.96 | 1 |# 67 | -3.67 | 86 | -3.67 | 1 |# 68 | -3.66 | 26 | -3.66 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
81
8.7 Ligan KRK Number of distinct conformational clusters found = 85, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM _________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -8.39 | 47 | -7.07 | 6 |###### 2 | -7.58 | 20 | -7.58 | 1 |# 3 | -6.96 | 74 | -6.05 | 2 |## 4 | -6.83 | 81 | -6.83 | 1 |# 5 | -6.62 | 6 | -6.62 | 1 |# 6 | -6.42 | 28 | -6.42 | 1 |# 7 | -6.40 | 32 | -6.40 | 1 |# 8 | -6.32 | 84 | -6.32 | 1 |# 9 | -6.28 | 83 | -6.28 | 1 |# 10 | -6.25 | 61 | -6.25 | 1 |# 11 | -6.19 | 90 | -5.66 | 2 |## 12 | -6.15 | 92 | -6.13 | 2 |## 13 | -6.14 | 37 | -6.00 | 2 |## 14 | -6.09 | 3 | -6.09 | 1 |# 15 | -5.91 | 69 | -5.91 | 1 |# 16 | -5.88 | 88 | -5.88 | 1 |# 17 | -5.85 | 1 | -5.85 | 1 |# 18 | -5.84 | 18 | -5.40 | 3 |### 19 | -5.81 | 86 | -5.81 | 1 |# 20 | -5.79 | 51 | -5.79 | 1 |# 21 | -5.70 | 22 | -5.70 | 1 |# 22 | -5.68 | 91 | -5.68 | 1 |# 23 | -5.62 | 60 | -5.62 | 1 |# 24 | -5.57 | 43 | -5.57 | 1 |# 25 | -5.41 | 55 | -5.41 | 1 |# 26 | -5.38 | 67 | -5.38 | 1 |# 27 | -5.35 | 54 | -5.35 | 1 |# 28 | -5.30 | 52 | -5.30 | 1 |# 29 | -5.27 | 13 | -5.00 | 2 |## 30 | -5.26 | 41 | -5.26 | 1 |# 31 | -5.18 | 97 | -5.08 | 2 |## 32 | -5.15 | 16 | -5.15 | 1 |# 33 | -5.14 | 7 | -5.14 | 1 |# 34 | -5.13 | 17 | -5.13 | 1 |# 35 | -5.13 | 38 | -5.08 | 2 |## 36 | -5.12 | 12 | -5.12 | 1 |# 37 | -5.12 | 99 | -5.12 | 1 |# 38 | -5.05 | 34 | -5.05 | 1 |# 39 | -4.96 | 9 | -4.96 | 1 |# 40 | -4.95 | 93 | -4.95 | 1 |# 41 | -4.81 | 5 | -4.81 | 1 |# 42 | -4.80 | 35 | -4.80 | 1 |# 43 | -4.78 | 23 | -4.78 | 1 |# 44 | -4.72 | 15 | -4.72 | 1 |# 45 | -4.71 | 58 | -4.71 | 1 |# 46 | -4.69 | 66 | -4.69 | 1 |# 47 | -4.64 | 100 | -4.64 | 1 |# 48 | -4.50 | 77 | -4.50 | 1 |# 49 | -4.49 | 85 | -4.49 | 1 |# 50 | -4.49 | 65 | -4.49 | 1 |# 51 | -4.47 | 56 | -4.47 | 1 |# 52 | -4.45 | 21 | -4.45 | 1 |# 53 | -4.43 | 45 | -4.24 | 2 |## 54 | -4.40 | 53 | -4.40 | 1 |# 55 | -4.39 | 94 | -4.39 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
82
56 | -4.38 | 8 | -4.38 | 1 |# 57 | -4.32 | 79 | -4.32 | 1 |# 58 | -4.32 | 98 | -4.32 | 1 |# 59 | -4.32 | 27 | -4.32 | 1 |# 60 | -4.31 | 70 | -4.31 | 1 |# 61 | -4.30 | 48 | -4.30 | 1 |# 62 | -4.28 | 57 | -4.28 | 1 |# 63 | -4.24 | 25 | -4.24 | 1 |# 64 | -4.16 | 4 | -4.16 | 1 |# 65 | -4.16 | 62 | -4.16 | 1 |# 66 | -4.15 | 50 | -4.15 | 1 |# 67 | -4.12 | 29 | -4.12 | 1 |# 68 | -4.11 | 95 | -4.11 | 1 |# 69 | -4.07 | 11 | -4.07 | 1 |# 70 | -4.07 | 49 | -4.07 | 1 |# 71 | -4.02 | 71 | -4.02 | 1 |# 72 | -3.97 | 89 | -3.97 | 1 |# 73 | -3.96 | 76 | -3.96 | 1 |# 74 | -3.95 | 63 | -3.95 | 1 |# 75 | -3.84 | 31 | -3.84 | 1 |# 76 | -3.77 | 59 | -3.77 | 1 |# 77 | -3.76 | 40 | -3.76 | 1 |# 78 | -3.76 | 75 | -3.76 | 1 |# 79 | -3.75 | 87 | -3.75 | 1 |# 80 | -3.75 | 26 | -3.75 | 1 |# 81 | -3.67 | 46 | -3.67 | 1 |# 82 | -3.21 | 96 | -3.21 | 1 |# 83 | -3.07 | 73 | -3.07 | 1 |# 84 | -2.88 | 44 | -2.88 | 1 |# 85 | -2.85 | 78 | -2.85 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________
8.8 Ligan RRK Number of distinct conformational clusters found = 80, out of 100 runs, Using an rmsd-tolerance of 1.5 A CLUSTERING HISTOGRAM ________________________________________________________________________________ | | | | | Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram -ter | Binding | | Binding | in | Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15 20 25 30 35 _____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:____|____:____|____:___ 1 | -7.48 | 12 | -7.48 | 1 |# 2 | -7.38 | 15 | -7.24 | 2 |## 3 | -6.90 | 11 | -6.90 | 1 |# 4 | -6.85 | 18 | -6.85 | 1 |# 5 | -6.83 | 83 | -6.31 | 6 |###### 6 | -6.48 | 68 | -6.48 | 1 |# 7 | -6.46 | 37 | -5.99 | 3 |### 8 | -6.45 | 40 | -6.45 | 1 |# 9 | -6.42 | 86 | -6.12 | 2 |## 10 | -6.34 | 52 | -6.09 | 2 |## 11 | -6.24 | 56 | -6.24 | 1 |# 12 | -6.22 | 28 | -6.02 | 2 |## 13 | -6.19 | 1 | -6.14 | 2 |## 14 | -6.16 | 98 | -6.16 | 1 |# 15 | -6.14 | 41 | -5.61 | 2 |## 16 | -6.05 | 75 | -5.96 | 2 |## 17 | -6.02 | 22 | -6.02 | 1 |# 18 | -5.95 | 34 | -5.95 | 1 |# 19 | -5.93 | 71 | -5.93 | 1 |# 20 | -5.83 | 85 | -5.83 | 1 |# 21 | -5.70 | 8 | -5.70 | 1 |# 22 | -5.68 | 69 | -5.68 | 1 |#
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
83
23 | -5.60 | 9 | -5.60 | 1 |# 24 | -5.58 | 4 | -5.58 | 1 |# 25 | -5.58 | 88 | -5.58 | 1 |# 26 | -5.56 | 99 | -5.56 | 1 |# 27 | -5.53 | 31 | -5.53 | 1 |# 28 | -5.50 | 45 | -5.50 | 1 |# 29 | -5.50 | 77 | -5.37 | 3 |### 30 | -5.48 | 26 | -5.48 | 1 |# 31 | -5.47 | 39 | -5.47 | 1 |# 32 | -5.42 | 70 | -5.05 | 2 |## 33 | -5.41 | 55 | -5.41 | 1 |# 34 | -5.41 | 14 | -5.41 | 1 |# 35 | -5.40 | 78 | -5.40 | 1 |# 36 | -5.37 | 59 | -5.37 | 1 |# 37 | -5.35 | 19 | -5.35 | 1 |# 38 | -5.31 | 87 | -5.31 | 1 |# 39 | -5.31 | 76 | -5.31 | 1 |# 40 | -5.29 | 100 | -5.26 | 2 |## 41 | -5.27 | 29 | -5.27 | 1 |# 42 | -5.24 | 2 | -5.24 | 1 |# 43 | -5.14 | 74 | -4.68 | 2 |## 44 | -5.11 | 13 | -5.11 | 1 |# 45 | -5.07 | 91 | -5.07 | 1 |# 46 | -5.05 | 54 | -5.05 | 1 |# 47 | -5.00 | 3 | -5.00 | 1 |# 48 | -4.97 | 93 | -4.97 | 1 |# 49 | -4.94 | 63 | -4.94 | 1 |# 50 | -4.89 | 67 | -4.89 | 1 |# 51 | -4.84 | 17 | -4.84 | 1 |# 52 | -4.82 | 82 | -4.68 | 2 |## 53 | -4.81 | 49 | -4.81 | 1 |# 54 | -4.79 | 81 | -4.79 | 1 |# 55 | -4.68 | 92 | -4.68 | 1 |# 56 | -4.57 | 43 | -4.57 | 1 |# 57 | -4.53 | 90 | -4.53 | 1 |# 58 | -4.38 | 16 | -4.38 | 1 |# 59 | -4.33 | 10 | -4.33 | 1 |# 60 | -4.33 | 33 | -4.33 | 1 |# 61 | -4.30 | 96 | -4.30 | 1 |# 62 | -4.28 | 84 | -4.28 | 1 |# 63 | -4.26 | 42 | -4.26 | 1 |# 64 | -4.24 | 36 | -4.24 | 1 |# 65 | -4.18 | 6 | -4.18 | 1 |# 66 | -4.18 | 58 | -4.18 | 1 |# 67 | -4.17 | 60 | -4.17 | 1 |# 68 | -4.16 | 89 | -4.16 | 1 |# 69 | -4.11 | 53 | -4.11 | 1 |# 70 | -4.11 | 25 | -4.11 | 1 |# 71 | -4.10 | 30 | -4.10 | 1 |# 72 | -4.10 | 57 | -4.10 | 1 |# 73 | -4.02 | 21 | -4.02 | 1 |# 74 | -3.97 | 35 | -3.97 | 1 |# 75 | -3.95 | 48 | -3.95 | 1 |# 76 | -3.91 | 32 | -3.91 | 1 |# 77 | -3.86 | 20 | -3.86 | 1 |# 78 | -3.71 | 95 | -3.71 | 1 |# 79 | -3.61 | 72 | -3.61 | 1 |# 80 | -3.60 | 79 | -3.60 | 1 |# _____|___________|_____|___________|_____|______________________________________
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
84
Lampiran 9. Data Energi Hasil Docking 9.1 Ligan Standar Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 70 USER Run = 70 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 19.094 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.14 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 31.54 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -11.63 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.95 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.68 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.70 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 62 USER Run = 62 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.454 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.71 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 64.78 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -11.65 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.76 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.89 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.26 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 94 USER Run = 94 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.345 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.53 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 88.96 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.50 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.22 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.29 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -4.21 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER USER MODEL 95 USER Run = 95 USER Cluster Rank = 4
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
85
USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 23.464 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.50 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 92.46 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.42 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.33 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.09 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.27 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 35 USER Run = 35 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 22.130 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.48 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 95.42 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.32 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.41 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.91 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.36 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 56 USER Run = 56 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.104 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.12 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 177.50 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.20 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.04 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.16 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.11 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 52 USER Run = 52 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 20.284 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.09 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 186.65 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.85 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.85 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.00 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.43 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
86
USER MODEL 60 USER Run = 60 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 19.222 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -4.94 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 238.64 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.66 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.61 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.04 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.48 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 40 USER Run = 40 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 20.524 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -4.79 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 309.67 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.02 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.83 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.19 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.96 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER MODEL 7 USER Run = 7 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 20.156 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -4.54 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 470.79 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.75 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.79 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.96 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.98 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +6.86 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.33 kcal/mol USER
9.2 Ligan KRR LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 82 USER Run = 82 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 8 USER USER RMSD from reference structure = 21.447 A
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
87
USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.01 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 7.32 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.16 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.08 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.08 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.56 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 81 USER Run = 81 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 18.939 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.86 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.40 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.05 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.21 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.84 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.53 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 47 USER Run = 47 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 21.544 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.72 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 11.77 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.15 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.37 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.78 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.29 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 74 USER Run = 74 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 21.841 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.13 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 32.38 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.76 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.07 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.69 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.08 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 72 USER Run = 72
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
88
USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 20.606 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.98 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 41.13 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.30 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.79 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.51 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.40 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 13 USER Run = 13 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.801 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.95 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 43.45 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.94 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.55 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.39 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.72 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 68 USER Run = 68 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 20.780 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.94 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 43.88 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.62 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.35 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.27 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.04 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 33 USER Run = 33 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 22.680 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.68 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 68.30 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.68 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.03 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.66 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.72 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
89
USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 90 USER Run = 90 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.452 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.57 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 82.82 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.45 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.02 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.44 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.83 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol USER MODEL 12 USER Run = 12 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 20.272 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -5.54 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 87.47 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.88 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.39 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.49 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.37 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.60 kcal/mol 9.3 Ligan GRR LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 81 USER Run = 81 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 22.144 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -8.12 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 1.11 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.17 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.10 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.07 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.73 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
90
MODEL 1 USER Run = 1 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 22.308 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.94 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 1.52 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.34 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.19 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.15 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.38 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 20 USER Run = 20 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 5 USER USER RMSD from reference structure = 20.966 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.58 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 2.77 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.28 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.41 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.86 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.08 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 56 USER Run = 56 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 21.800 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.56 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 2.89 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.20 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.06 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.14 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.13 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 99 USER Run = 99 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 23.171 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.53 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 3.01 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.16 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.75 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.41 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
91
USER (2) Final Total Internal Energy = -3.15 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 79 USER Run = 79 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 19.850 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.50 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 3.16 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.91 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.00 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.91 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.37 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 42 USER Run = 42 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 21.997 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.31 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 4.36 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.93 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.45 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.48 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.16 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 67 USER Run = 67 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 22.002 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.15 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 5.75 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.27 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.07 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.20 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.65 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 92 USER Run = 92 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 19.252 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.07 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 6.57 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K]
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
92
USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.66 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.25 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.41 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.18 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol USER MODEL 66 USER Run = 66 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 6 USER USER RMSD from reference structure = 18.394 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.04 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 6.96 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.51 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.56 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.95 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.30 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -1.03 kcal/mol
9.4 Ligan RGR LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 90 USER Run = 90 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 21.400 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.50 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 3.20 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.61 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.47 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.14 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.48 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 89 USER Run = 89 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 9 USER USER RMSD from reference structure = 20.933 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.35 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 4.12 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.18 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.85 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.33 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.76 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
93
USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 19 USER Run = 19 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 5 USER USER RMSD from reference structure = 20.333 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.16 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 5.67 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.06 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.04 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.02 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.69 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 82 USER Run = 82 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 19.309 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.08 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 6.46 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.66 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.29 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.37 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.01 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 99 USER Run = 99 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 19.248 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.86 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.42 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.56 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.91 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.65 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.88 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 50 USER Run = 50 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 20.285 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.86 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.42 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
94
USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.75 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.92 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.83 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.70 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 79 USER Run = 79 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.439 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.85 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.60 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.12 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.21 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.91 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.32 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 1 USER Run = 1 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 22.714 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.61 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 14.40 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.25 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.22 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.03 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.95 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 91 USER Run = 91 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 21.049 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.58 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 15.07 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.24 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.23 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.01 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.93 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol USER MODEL 17 USER Run = 17 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 20.532 A USER
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
95
USER Estimated Free Energy of Binding = -6.58 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 15.12 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.08 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -5.31 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.78 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.08 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +2.74 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.84 kcal/mol
9.5 Ligan RTR LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 26 USER Run = 26 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 23.466 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.69 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 2.31 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.06 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.35 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.71 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.72 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 59 USER Run = 59 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 22.148 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.06 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 6.66 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.98 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.32 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.66 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.17 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 35 USER Run = 35 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 17.414 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.86 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.38 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.04 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.70 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.33 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.91 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
96
USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 45 USER Run = 45 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 20.368 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.82 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.96 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.44 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.27 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.17 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.47 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 20 USER Run = 20 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.583 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.39 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 20.54 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.15 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.48 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.67 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.33 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 76 USER Run = 76 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 19.552 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.34 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 22.40 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.66 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.74 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.92 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.77 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 4 USER Run = 4 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.274 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.30 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 23.93 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
97
USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.49 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.55 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.94 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.90 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 31 USER Run = 31 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 21.139 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.27 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 25.18 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.85 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.46 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.39 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.51 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 52 USER Run = 52 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 18.053 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.26 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 25.82 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.02 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.22 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.80 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.33 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol USER MODEL 62 USER Run = 62 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 22.118 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.23 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 27.32 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -6.96 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.70 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.27 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.35 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.79 kcal/mol
9.6 Ligan TRR LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting.
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
98
MODEL 11 USER Run = 11 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 20.116 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.08 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 6.45 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.11 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.86 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.26 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.19 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 25 USER Run = 25 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 22.117 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.88 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 8.99 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.09 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.22 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.87 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.01 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 32 USER Run = 32 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 18.845 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.61 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 14.35 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.92 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.90 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.02 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.91 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 61 USER Run = 61 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 4 USER USER RMSD from reference structure = 21.306 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.34 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 22.43 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.06 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.14 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
99
USER Electrostatic Energy = -0.92 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.50 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 92 USER Run = 92 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 19.643 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.33 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 22.93 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.08 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.16 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.92 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.46 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 98 USER Run = 98 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 21.850 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.29 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 24.37 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.13 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.34 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.79 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.38 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 22 USER Run = 22 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 19.138 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.25 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 26.03 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.87 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.26 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.62 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.60 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 75 USER Run = 75 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 20.372 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.19 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)]
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
100
USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 28.81 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.22 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.15 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.07 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.19 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 76 USER Run = 76 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 5 USER USER RMSD from reference structure = 18.898 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.15 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 30.90 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.85 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.93 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.92 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.52 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol USER MODEL 29 USER Run = 29 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 18.667 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.00 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 39.92 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.09 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.44 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -0.66 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.13 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +3.29 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.93 kcal/mol
9.7 Ligan KRK LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 47 USER Run = 47 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 6 USER USER RMSD from reference structure = 21.220 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -8.39 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 707.25 nM (nanomolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -11.32 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.31 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.00 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.27 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
101
USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol MODEL 20 USER Run = 20 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 23.176 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.58 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 2.78 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -11.23 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.98 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.25 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -1.54 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 74 USER Run = 74 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 20.292 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.96 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 7.86 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -11.19 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -9.16 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.03 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.97 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 81 USER Run = 81 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.222 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.83 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.83 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.27 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.26 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.01 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.75 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 6 USER Run = 6 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 23.022 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.62 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 13.99 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.64 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
102
USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.16 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.48 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.18 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 28 USER Run = 28 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 19.990 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.42 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 19.70 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.96 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.62 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.34 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.65 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 32 USER Run = 32 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.592 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.40 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 20.26 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.04 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.45 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.59 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.55 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 84 USER Run = 84 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 21.459 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.32 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 23.40 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.40 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.89 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.51 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.11 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 83 USER Run = 83 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 19.665 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.28 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)]
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
103
USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 24.79 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.48 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.45 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.03 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.00 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER MODEL 61 USER Run = 61 USER Cluster Rank = 10 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 22.954 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.25 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 26.24 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -10.58 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -8.90 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.68 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -0.86 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.39 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.80 kcal/mol USER
9.8 Ligan RRK LOWEST ENERGY DOCKED CONFORMATION from EACH CLUSTER Keeping original residue number (specified in the input PDBQ file) for outputting. MODEL 12 USER Run = 12 USER Cluster Rank = 1 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 16.046 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.48 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 3.28 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.43 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.11 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.32 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.03 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 15 USER Run = 15 USER Cluster Rank = 2 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 15.812 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -7.38 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 3.86 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -9.48 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
104
USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.54 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.94 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.88 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 11 USER Run = 11 USER Cluster Rank = 3 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 17.991 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.90 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 8.71 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.70 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.51 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.19 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.17 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 18 USER Run = 18 USER Cluster Rank = 4 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 14.453 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.85 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.58 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.41 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.79 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.61 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.41 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 83 USER Run = 83 USER Cluster Rank = 5 USER Number of conformations in this cluster = 6 USER USER RMSD from reference structure = 17.766 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.83 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 9.83 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.73 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.36 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.37 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.08 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 68 USER Run = 68 USER Cluster Rank = 6 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 18.623 A USER
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
105
USER Estimated Free Energy of Binding = -6.48 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 17.78 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.75 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.96 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.79 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.71 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 37 USER Run = 37 USER Cluster Rank = 7 USER Number of conformations in this cluster = 3 USER USER RMSD from reference structure = 17.264 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.46 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 18.52 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.60 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.53 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.07 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.83 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 40 USER Run = 40 USER Cluster Rank = 8 USER Number of conformations in this cluster = 1 USER USER RMSD from reference structure = 17.143 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.45 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 18.80 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.08 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -5.81 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -2.27 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.34 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 86 USER Run = 86 USER Cluster Rank = 9 USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 17.879 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.42 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 19.70 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -8.79 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -7.31 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.48 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -2.60 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol USER MODEL 52 USER Run = 52 USER Cluster Rank = 10
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
106
USER Number of conformations in this cluster = 2 USER USER RMSD from reference structure = 19.085 A USER USER Estimated Free Energy of Binding = -6.34 kcal/mol [=(1)+(2)+(3)-(4)] USER Estimated Inhibition Constant, Ki = 22.52 uM (micromolar) [Temperature = 298.15 K] USER USER (1) Final Intermolecular Energy = -7.57 kcal/mol USER vdW + Hbond + desolv Energy = -6.16 kcal/mol USER Electrostatic Energy = -1.41 kcal/mol USER (2) Final Total Internal Energy = -3.74 kcal/mol USER (3) Torsional Free Energy = +4.12 kcal/mol USER (4) Unbound System's Energy = -0.86 kcal/mol
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
107
Lampiran 10. Bagan Kerja Penelitian
Pencarian Data PDB Struktur Tiga Dimensi Enzim
NS3-NS2B Protease Virus Dengue
Visualisasi Letak Sisi Aktif dan Kofaktor
Enzim NS3-NS2B Protease
Analisis Binding Site dan Residu
Substrat Enzim NS3-NS2B Protease
Penentuan Sekuens Asam Amino Peptida sebagai
Inhibitor
Penentuan Nilai Log P Peptida Siklis
Perancangan Struktur Tiga Dimensi Peptida Siklis
Sebagai Ligan
Optimasi Geometri dan Minimisasi Energi
Struktur Tiga Dimensi Peptida Siklis
Optimasi Geometri dan Minimisasi Energi
Struktur Tiga Dimensi Enzim NS3-NS2B
Konformasi Ligan
Terhadap Binding Site
Energi Ikatan dan
Konstanta
Ikatan
Hidrogen
Preparasi File Docking
Contact
Residu
Docking
Analisis Docking
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009
108
Lampiran 11. Hubungan antara Nilai RMSD dengan Perbandingan Struktur
RMSD (Ǻ) Structure Comparison Comment
> 12 Completely unrelated
7.0 Dubius relationship
5.0 May be structurally related
4.0 Good structural relationship
2.0 Closely related
1.5 Very close related
0.8 Differences are not obvious
0.4 Essentially indistinguishable
(Sumber : Baxevanis dan Ouellette, 2005)
Perencanaan peptida..., Samira, FMIPA UI, 2009