bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id · elektronik radio siaran, maka pihak yang terlibat...

22
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanya atau maksud dalam pikirannya atau kehendaknya kepada manusia lain. Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan dengan orang lain. Menurut David K. Berlo (1960) ia memperkenalkan sebuah model komunikasi yang dikenal dengan model SMCR atau Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Reciever (penerima). Saat ini model Berlo disempurnakan dengan ditambahkan Feedback atau respon balik dari penerima atau Reciever kepada sumber atau Source. (Mulyana.2010:162) Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbilik yang menghendaki orang- orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar sesama, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah sikap dan tingkah laku. (Komala,2009:73) 19

Upload: hoangdung

Post on 02-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

19

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam

menyampaikan isi pernyataanya atau maksud dalam pikirannya atau kehendaknya

kepada manusia lain. Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan dengan orang

lain.

Menurut David K. Berlo (1960) ia memperkenalkan sebuah model komunikasi

yang dikenal dengan model SMCR atau Source (sumber), Message (pesan), Channel

(saluran), Reciever (penerima). Saat ini model Berlo disempurnakan dengan

ditambahkan Feedback atau respon balik dari penerima atau Reciever kepada sumber

atau Source. (Mulyana.2010:162)

Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbilik yang menghendaki orang-

orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar sesama, melalui

pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku, komunikasi adalah

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan

maksud untuk mengubah sikap dan tingkah laku. (Komala,2009:73)

19

20

Hovland, Janis & Kelly (1953) mengatakan komunikasi adalah suatu proses

dimana seseorang (komunikato) menyampaikan stimulus dalam bentuk kata-kata dengan

tujuan mengubah perilaku orang lain (khalayak). (Olii,2006 :16)

Charles Cooley menganggap komunikasi sebagai mekanisme yang menimbulkan

adanya dan berkembangnya hubungan manusia bersama sarana untuk menyiarkanya

kedalam ruang dan merekamnya dalam waktu, mekanisme tersebut mencakup ekspresi

wajah, gerak-gerik, suara, kata-kata atau tulisan, dan apa saja yang merupakan

penemuan muthakhir untuk menguasai ruang dan waktu. (Effendy,1983:4)

2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1 Pengertian

Komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks, yaitu menyangkunt

berbagai pihak yang terlibat dalam proses komuniksi massa, mulai dari menyusun pesan

sampai diterima oleh komunikan. Misal, bila pesan disampaikan melalui media

elektronik radio siaran, maka pihak yang terlibat yaitu penyiar dan operator

(Ardianto.2007:3)

Komunikasi massa merupakan bagian dari ilmu komunikasi yang lebih luas,

yaitu komunikasi manusia (human communication). Mendifinisikan ilmu komunikasi

sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami produksi, proses dan efek dari

sistem simbol dan tanda dengan mengembangkan teori-teori yang dapat diuji, berisi

generalisasi hukum yang menjelaskan gejala-gejala yang dianggap berhubungan dengan

produksi, proses, dan efek. (Morissan,2010:5)

21

DeFleur & McQuails, mendefinsikan komunikasi massa sebagai suatu proses

melalui mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebar

pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta

diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui

berbagai macam cara. (Mulyana, 2004:164)

Little john, yang mengatakan “komunikasi massa adalah suatu proses dengan

mana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan

kepada publik yang besar, dan proses di mana pesan-pesan itu dicari, digunakan,

dimengerti, dan dipengaruhi oleh audien.” Ini artinya, proses produksi dan transmisi

pesan dalam komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan kepentingan

Audience. (Mulyana, 2004:165)

2.1.3 Teori Komunikasi Massa

Dennis McQuail ( 1987 ) pernah memberikan beberapa jenis dari teori - teori

komunikasi massa sebagai berikut.

1. Teori Ilmu Pengetahuan Sosial ( Social Scientific Theory )

Teori ini berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sifat dasar,

cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber dari observasi sistematis

yang sedapat mungkin diupayakan bersifat objektif. Sumber teori ini merupakan

kenyataan tentang media. Dalam penerapanya jenis teori ini sering bergantung pada ilmu

sosial lainya. Contohnya, teori yang menerangkan hubungan antara televisi dengan

perilaku agrasif.

22

2. Teori Normatif ( Normative Theory )

Teori ini berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media berperan

ketika serangkaian nilai sosial ingin diterapkan dan dicapai sesuai dengan sifat dasar

nilai-nilai sosial tersebut. Jenis teori ini begitu penting karena berperan dalam

membentuk istitusi media. Bahkan media berpengaruh besar dalam membantu apa yang

diharapkan oleh publik media, organisasi, serta pelaksana organisasi sosial itu sendiri

3. Teori Praktis ( Operational Theory )

Pada awalnya teori ini dikembangkan oleh para praktisi media. Teori ini

menyuguhkan penuntun tentang tujuan media, cara kerja yang seharusnya diharapkan

agar seirama dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya lebih abstrak,

serta cara-cara pencapaian beberapa sasaran tertentu. Sebuah teori masuk dalam rumpun

teori praktis karena bisa membantu menemukan jawaban masalah, misalnya, "Apa yang

dapat menyenangkan publik?,"Faktor apa sajakah yang dapat membuahkan

hasil?,"Berita seperti apa yang berharga atau mempunyai nilai berita (news value )?,"

dan "Bagaimana tanggung jawab wartawan dan media tertentu dalam situasi tertentu

pula?"

4. Teori Akal Sehat ( Commonsense Theory )

Teori ini merupakan pengetahuan ( dan gagasan ) yang dimiliki oleh setiap

orang dengan begitu saja atau melalui pengalaman langsung dengan masyarakat. Setiap

pembaca surat kabar atau penonton televisi mempunyai teori sendiri ( artinya

mempunyai seperangkat gagasan ) tentang media tersebut. Misalnya gagasan tentang

bagaimana keberadaan media, kegunaan media, peran media dalam kehidupan sehari-

23

hari, bagaimana seharusnya membaca koran atau menonton televisi, dan lain-lain.

Masing-masing orang memiliki teori berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya tanpa

ada usaha atau melalui pengalamanya sehari-hari. (Nurudin,2007:163-164)

2.1.4 Media Massa

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan

secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media

massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah bisa mengatasi hambatan ruang

dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada

waktu yang tak terbatas. (Nurudin,2007:9)

Media massa dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia diartikan sebagai berikut :

Media kb. sarana, alat; Sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran,

majalah, tv, radio siaran, telepon, internet, dsb; Media cetak kb. alat komunikasi massa

yang diterbitkan dalam bentuk cetakan seperti koran, majalah dsb. Media elektronik kb.

Sarana atau media yang berupa elektronik seperti radio dan televisi. (Fajri &

Senja,2003:557)

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari

komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat

yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)

dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio,

televisi. (Cangara,2003:134)

24

Karakteristik media masa menurut Cangara adalah :

- Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak

orang yakni mulai dari proses pengumpulan, pengelolaan, sampai pada

penyajian informasi.

- Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan

terjadinya dialog antara pengirim pesan dan penerima pesan, jika terjadi reaksi

umpan balik atau feedback biasanya memerlukan waktu.

- Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan dalam waktu dan jarak

karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan dimana informasi

yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang bersamaan.

- Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan

semacamnya.

- Bersifat terbuka, artinya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa

mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. (Cangara,2003:134)

2.1.4.1 Efek Media Massa

Menurut M. Chaffee, media massa mempunyai efek yang berkaitan dengan

perubahan sikap, perasaan, dan perilaku dari komunikasnya. Dari pernyataan tersebut

dapat dijelaskan bahwa media massa mempunyai efek kognitif, afektif, dan konatif atau

behavioral. (Ardianto dan Erdinaya, 2005:49)

1. Efek kognitif

25

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana

media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang

bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa

seseorang dapat memperoleh informasi tentang banyak hal yang belum pernah

kita ketahui sebelumnya.

2. Efek afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi

massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu tetapi lebih dari itu

khalayak diharapkan dapat turun merasakan perasaan iba, terharu, sedih,

gembira, marah dan sebagainya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

intensitas rangsangan emosional pesan media massa.

3. Efek konatif atau behavioral

Efek konatif atau behavioral merupakan akibat yang timbul dari diri khalauak

dalam bentuk prilaku, tindakan, atau kegiatan. (Ardianto dan Erdinaya, 2005:49)

2.1.5 Radio

Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan bisa

dibawa atau didengarkan dimana2. Radio berfungsi sebagai media expresi, komunikasi,

26

informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagau media imajinasi,

sebab seabagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara dan berupaya

memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.

(Masduki,2001:9)

Awalnya pendengar radio diwajibkan membayar pajak untuk membiayai stasiun

radio memproduksi program. Radio Amerika Serikat berhenti memajaki pendengarny

pada tahun 1922, setelh ditemukan sistem pembiayaan baru: iklan. Dari sinilah muncul

sistem jual-beli air time bagi pengiklan. Dari sini pula muncul tendensi baru dalam

operasionalisasi radio: masuknya radio Amerik Serikat dalam era komersilisasi. Dan,

lahirlah broadcasting. (Astuti,2008:5-6)

2.1.6 Program Radio

2.1.6.1 Pengertian

Pada awalnya, radio memang menyiarkan apa saja yang terpikirkan orang untuk

disampaikan kepada massa dalam waktu serempak dan sesingkat-singkatnya. Perlahan

seiring dengan semakin banyaknya stasiun radio yang beroperasi, muncul format radio

yang berbeda-beda. Dalam arti sempit, format berarti susunan program dalam satuan

waktu, katakanlah ddalam waktu satu jam. ini disebut sebagai format clock, terdiri dari

unsur-unsur seperti narasi penyiar, siklis musik, termin iklan, promo radio dan promo

program, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reports, dan lain-lain. Format clock juga

membedakan aktifitas pagi, siang, sore, dan malam hari.

27

Dalam arti yang luas, format bisa berarti susunan program radio secara

keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas dalam program

radio. Sejarah radio mencatat, di awal kemunculnya, radio tidak punya sasaran atau

target tertentu, early mass programming (Vivian, 2006:159). Dengan kata lain, radio

tidak punya format khusus. Radio pada masa itu, tepatnya pada dekade 1920-an,

siaranya hanya pada malam hari, diisi dengn musik yang populer, lembut, tidak ofensif

atau mengganggu siapa pun. (Astuti,2008:7-9)

2.1.7 Karakteristik Radio

Karakteristik radio dilihat dari keunggulan dan kelemahanya.

a. Keunggulan radio

- Cepat dan langsung.asaran tercepat, lebih cepat dari koran maupun tv, dalam

menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh

waktu banyak. Hanya melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung

menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di lapangan.

- Akrab. Radio adalah alat yang dekat dengan pemiliknya.

- Dekat. Suara penyiar hadir dirumah atau di dekat pendengar. Pembicaraanya

langsung menyentuh aspek pribadi.

- Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu

mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan beraksi atas kehangatan suara

penyuar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adlah teman dekat bagi mereka.

28

- Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik. Baik bagi pengelola maupun

pendengar.

- Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, SARA, dan kelas sosial.

- Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi,

pesawat radio relatif lebih murah. Pendengar tidak dipungut biaya sepeserpun untuk

mendengar radio.

-

b. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa

mengganggu aktifitas yang lain (romli, 2004:23) kelemahan radio

- Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan pendengar tidak bisa

mengulang apa yang didengarnya.

- Global. Siaran informasi radio bersifat global , tidak detail, karena angka-angka

dibulatkan.

- Batasan waktu. Setiap berita atau informasi yang disiarkan sangat singkat

berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

- Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati berdasarkan urutan yang sudah ada.

- Mengandung gangguan . seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis

“channel noise factor”. (Romli,2004:25)

2.1.7.1 pembagian program

dari aspek karakterisitiknya jenis siaran dibagi menjadi 2:

1. Siaran Karya artistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan

artisitik, yaitu proses produksi mengutamakan segi keindahan.

29

2. Siaran karya jurnalistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan

jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamamkan segi kecepatan,

termasuk dalam proses penyajian kepda khalayak.

(Triartanto,2010:144)

Genre seperti halnya format stasiun, format program dapat dibagi menjai tiga kategori

besar:

1. Format informasi/berita

2. Format musik

3. Format khusus

Format program informsi/berita menyatakan radio yang bersangkutan alam

penyajian siaranya didominasi oleh program-program dengan materi kata/berita, yang

mengandung informasi dan peristiwa aktual untuk diketahui oleh pendengar

Dalam format program informasi segala yang aktual, unik, dan menarik perlu

disajikan kepada pendengar. Seperti berita (news), Bincang-bincang (talkshow), atau

perpaduan antara berita dengan bincang-bincang.

30

Format program musik, seluruh program terbesarnya adalah musik atau lagi

sebagai ciri khasnya, sebagai representasi dari format stasiunnya(format musik). Format

musik stasiun memiliki kategorisasinya , antara lain:

1. Adult Contemporary

2. Beautiful Music

3. Country

4. CHR (Contemporary Hits Radio)

5. Top 40

6. R&B

7. Cross Over

8. Middle of The Road

9. Album oriented rock

10. Hispanic /Latin

11. Oldies

12. Pop Indonesia

13. Dangdut

14. Campur sari

31

Karya artistik

1. Program musik : suatu program yang materi siaranya mengutamakan aspek atau yang

berkaitan dengan musik dan lagu dalam penyajian siaranya.

2. Program Drama Radio : Suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan

/dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentu yang

dibawakan dengan gaya naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik,

lagu serta efek suara seperlunya.

3. Program Kuis Radio : Suatu program yang materi siaranya didasrkan pada

pertanyaan-pertanyaan, teka-teki, permainan/games bersifat auditif yang ditujukan kepda

pendengr agar menaggapinya sebagai suatu bentuk pertisipasinya atau interraktif, yang

di kompensasikan dengan suatu hadiah.

4. Program Variety Show : Suatu program yang sajianya terdiri dari sejumlah

kompbinasi dari bergam format acara yang di kemas secara dinamis dan menarik dengan

diselingi sisipan musik dan efek suara. Isi program Variety Show terdiri ari beberapa

segeman bisa berup gossip, dialog interaktif, kuis, permintaan lagu, info aktual dan lain-

lain.

32

5. Program Komedi/humor : Suatu program yang menyajikan unsur-unsur yang

menggelitik dan mengundak tawa secara auditifsehingga merangsang pendengar untuk

tersenyum atau tertawa. Program komedi secra genrenya meliputi : jokes, lawak,

anekdot, serta parodi.

6. Program sponsor : suatu program yang isi siaranya dimuati oleh informasi dan data

produk tertentu yang disajikan dengan gaya perbincangan atau wawancara.

7. Program Cerita dongeng atau lengenda : bentuk penyajian program yang disajikan

secara dramatisasi atau naratif berdasarkan kisah-kisah dongeng atau cerita legena yang

sudah ikenal luas.

Karya Jurnalistik

1. Program Buletin berita : suatu sajian beragam berita aktual yang dikemas dalam

tingkatan gradasi sangat penting, penting dan kurang penting yang perlu diketahui

masyarakat.

2. Program dokumenter : program yang didasarkan pada peristiwa penting yang telah

berlalu dan memiliki relevansi aktualitas dengan kekinian

33

3. Program Majalah udara : program adopsi dari mjalah cetak yang disajikan dalam

bentuk versi auditif yang berisi mengenai aneka ragam topik , tema, serta peristiwa yang

perlu diketahui masyarakat.

4. Program feature : program informasi yang membahas suatu topik persoalan melalui

berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, dan mengkritik yang disajikan

dalam berbagai format.

5. Program Talkshow : Program yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan

yang didasari penentuan tema, topik, serta bahasan yang di kemas secara dinamis dan

aktual, faktual, menarik, juga menghibur. (Triartanto,2010:146-149)

Program elshinta news and talk masuk kedalam karya jurnalistik, semua

kategori. Karena Pada program ini news menjadi materi utama dalam siaran,

penyajianya item-item dalam program news an talk yang diputar adalah berita yang

ringan dan juga berita yang berat atau aktual yang telah di proses oleh tim redaksi radio

elshinta.

34

2.1.7.2 Strategi Program

Definisi strategi itu sendiri yaitu, menurut Stephanie K Marus, seperti yang

dikutip umar (2005:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana

para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Strategi merupakan sejumlah keputusan yang ditujukan untuk mencapai tujuan

sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan

industri.

Beberapa ciri strategi (kuncoro, 2005:12)

• Goal Directed Actions, aktifitas yang menunjukan apa yang diinginkan

organisasi dan bagaimana mengaplikasikannya.

• Mempertimbangkan semua kekuatan internal dan memperhatikan peluang serta

tantangan.

Hakikat strategi menurut Onong Ochajana Effendy (1981:84) adalah

perencanaan dan menejemen untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan

tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya menunjukan jalan saja, tetapi

bagaimana taktik tersebut diimplementasikan.

35

Dalam media penyiaran Radio, segala aspek yang terkait dengan positioning juga

merupkan hal penting. Ditengah situasi yang semakin kompetitif, usaha media radio

memerlukan suatu strategi positioning dalam program serta stasiun radio itu sendiri.

Pada dunia radio, faktor Segmentasi adalah penting. Tanpa segmentasi yang

jelas, program acara yang telah dirancang tidak memiliki tujuan an arah. Karena bagi

radio siaran segmentasi erat terkati dengan profil pendengar atau khalayak yang

ditujunya. Bagaimaka kriteria tentang usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat

status ekonomi sosial, domisili, gaya hidup serta kesukaanya, semua hal tersebut

ditetapkan sebagai suatu segmentasi yang jelas, sehingga pendengar yang dituju menjadi

homogen , memiliki krakteristik yang sama.

Dalam menciptakan radio positioning, menurut Temmy Lesanpura menjelaskan

langkah-langkah dalam beberpa hal . untuk itu , stasiun radio tersebut harus:

1. Menjadi "yang pertama" alam sebuah atau sesuatu hal

2. Menampilkn Station identity atau ciri khas

3. Menentapkan Target Audiens atau segmentasi yang menerima posisi

stasiun radio

4. Nama dan slogan yang menarik dan untuk menetap kan positioning

5. Sajian format yang sesuai dan konsisten yang dikehendaki audiens

6. Musik yang sesuai dengan kebutuhan pendengarnya

7. Menyjikan keunggulan pada acara tertentu yang sesuai dengan format siaran

36

8. Bahasa siaran yang sesuai dan menunjukan positioning stara

9. Kegiatan off air yang sesuai dengan kebutuhan target audiens

10. Air personality (penyiar) yang dapat membawa acara yang sesuai dengan

positioning

11. Tidak meniru stara lain atau menjadi "me too station"

12. Ditampilakn dalam falsafah perusahaan, struktur organisasi dan segala

sistemnya. (Triartanto,2010:59-60)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Definisi Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunity (kesempatan), Threat (ancaman) yang dihadapi dunia bisnis. Analisis

SWOT dapat menunjukan bahwa kenirja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukan

oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal peluang dan ancaman, dengan faktor internal kekuatan, dan kelemahan.

Kedua faktor terbeut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Hasil analisis

SWOT dapat digunakan untuk menawarkan sebuah alternatif yang dapat dilakukan

dalam sebuah implementasi kebijakan maupun dalam sebuah manajemen perusahaan.

SWOT dapat dilaksanakan untuk menganalisi kondisi kebijakan dan kemungkinana

kondisi perusahaan pada saat sebuah kebijakan atau manajemen dilaksanakan untuk

37

menghasilkan sebuah gambaran apakah kebijakan atau manajemen itu layak dilakukan

atau tidak. (Bungin,2007:242)

SWOT merupakan suatu program yang dibutuhkan untuk melihat seberapa besar

peluang sebuah program untuk bisa bersaing dan berhasil menarik minat pemirsa atau

audiens untuk menonton atau mendengar program tersebut. SWOT terdiri dari

Strength(kekuatan), Weakness(kelemahan), Opportunity(kesempatan), Threat(ancaman).

Untuk strength dan weakness biasanya datang dari dalam program itu sendiri, sementara

untuk opprortunity dan threat, umumnya berasal dari luar program.

SWOT biasanya dilakukan internal mereka yang membuat program atau mereka

yang bertugas di bagian riset sebuah acara televisi atau radio. SWOT bisa dilakuakn

sebelum program tersebut di tayangkan atau pada saat program tersebut ditayangkan.

Jika dilakukan sebelum program ditayangkan, bertujuan untuk melihat peluang sebuah

program untuk bisa bersaing dengan program lainya yang sudah ada. Sementara untuk

yang dilakukan pada saat ditayangkan bertujuan untuk mengevaluasi performance

program tersebut. Data-data SWOT bisa didapat secara internal dengan mengevaluasi

program atau dummy program atau bisa juga dari eksternal, dari data yang di keluarkan

AGB Nielsen atau lewat pertisipasi masyarakat melalui survey atau grup diskusi.

2.2.2 SWOT Dibagi menjadi 2 bagian:

2.2.2.1 Faktor Internal

38

Strength atau kekuatan sebuah program, merupakan jualan utama program untuk

mendapatkan penonton. Strength haruslah merupakan hal yang benar-benar unik, yang

berbeda, yang tidak mudah ditemukan di program lainya sehingga menjadi identitas

program itu sendiri. Strength terletak sepanjang program itu berjalan dan bukan menjadi

elemen kecil dari program itu.

Pada program radio Elshinta News and Talk, strength dari program ini terletak

pada media pemberitaanya serta isi dari berita tersebut dan masyarakat atau pendengar

yang menyumbang berita bagi radio elshinta setiap kali program ini mengudara.

Interaktif, bersifat komunikatif dengan narasumber, dan ketika melakukan wawancara

dengan tokoh-tokoh penting sangat menarik, juga ketika pendengar atau masyarakat

yang seang mengalami masalah dan melaporkanya kepada bagian Listener service

dengan segera elshinta menindak lanjutinya dengan menghubungi orang-orang yang

terkait.

Weakness, atau kelemahan sebuah program adalah berbagai macam kekurangan,

ketidak sempurnaan atau berbagai hal yang masih harus diperbaiki dari program itu

sendiri. Weakness program sebaiknya memasukn pendapat dari pihak luar (yang tidak

terlibat langsung dalam pembuatan program) sehingga bisa lebih obyektif dalam

memberikan gambaran tentang kelemahan program. Bahkan, jika perlu dibagi dalam

beberpa kategori seperti kelemahan di kontent atau isi program dan kelemahan dalam

pengemasan program. Dengan memuat banyak kelemahan, selalu ada usaha untuk

memperbaiki kinerja.

39

Kelemahan dari program news and talk ini adalah efek dari tanpa musik, berita

atau penyiar serta narasumber yang terus berbicara menyebabkan terjadinya tingkat

kejenuhanyang cukup tinggi manakala pembahasan yang di lakukan sedang tidak

menarik, Memang itulah resiko dengan format berita tanpa musik satupun.

2.2.2.2 Faktor Eksternal

Opportunity atau peluang sebuah program biasanya datang dari luar program itu

sendiri yang dianggap bisa menjadi faktor yang ikut membuat sukses program tersebut

ketika mengudara. Opportunity haruslah kongkrit, sehingga harus bisa dimanfaatkan

untuk membuat program menjadi lebih baik, juga mampu melibatkan orang lain diluar

mereka yang membuat program, sebagai bahan referensi pembuat program mencari

peluang membuat programnya lebih berhasil.

Dalam program radio elshinta news and talk, peluang program ini untuk

berkembang sangatlah potensial, terutama karena berita yang tidak ada habisnya selalu

muncul setiap detik, menit, hari, dan tidak hanya dari dalam negri saja melainkan manca

negara, dan banyaknya sifat serta jenis berita yang ada.

Threat, atau ancaman untuk sebuah program, sama seperti weakness haruslah

dibuat selengkap mungkin. Tujuannya agar si pembuat program menyadarai banyak

faktor-faktor diluar dari programnya sendiri yang bisa menjadi ancaman bagi

keberadaan programnya. Threat yang paling awal adalah mendeteksi ancaman langsung

dari kompetitor di stasiun radio lainya, terutama yang jam on air-nya sama dengan

program tersebut. Ancaman lainnya adalah juga dari kondisi internal dibalik pembuatan

40

atau produksi program itu maupun ancaman lainya yang datang dari institusi lainya,

masyarakat atau kehidupan bangsa dan negara.

Threat atau ancaman datang dari radio lain yang mirip seperti program elshinta

news and talk namun memiliki konten yang lebih menarik serta tidak menjenuhkan, dan

bisa juga elemen alam program lain lebih bervariasi.