perancangan dan implementasi rekonstruksi digital candi … · 2017. 7. 20. · perancangan dan...

25
Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Teknologi Informasi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Desain Peneliti : Nanang Setiawan (692010054) Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs. PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital

Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas

Teknologi Informasi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mencapai gelar Sarjana Desain

Peneliti :

Nanang Setiawan (692010054)

Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

i

Page 3: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

ii

Page 4: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

iii

Page 5: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

iv

Page 6: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

v

Page 7: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

vi

Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital

Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic

1)Nanang Setiawan, 2) Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Email : 1) [email protected], 2)[email protected]

Abstract Tourism has important role toward economic development in Indonesia. One of

example is Gedongsongo Temple which is one of tourism object that has potential to be

visited by tourists, especially foreign tourists. One of causes that makes Gedongsongo

Temple unfamiliar is lack of promotion. Previously, the official already had a video in

documentary form, but it has the weakness where cinematography that presented is too

monotonous and the duration is too long, it makes the video looks so boring. Therefore, it

needs a different promotion video that displays the history of temple by integrating video

and 3D, in this case the digital reconstruction of temple that had already broken. To solve

that problem, it needs to Design and Implementation of 3D Motion Graphic in

Promotional Video of Gedongsongo Temple by using research strategy linear strategy. In

which the results of this design can be used as promotion medium of Gedongsongo

Temple.

Keywords: 3D Motion Graphic, Promotion Video, Gedongsongo Temple

Abstrak Pariwisata mempunyai peranan penting dalam pengembangan perekonomian di

Indonesia. Salah satunya adalah Candi Gedongsongo yang merupakan salah satu obyek

wisata yang memiliki potensi untuk dikunjungi wisatawan khususnya wisatawan

mancanegara. Kurangnya promosi merupakan salah satu penyebab kurang dikenalnya

Candi Gedongsongo. Sebelumnya Dinas telah memiliki sebuah video dalam bentuk

dokumenter, tapi memiliki kelemahan yaitu cinematography yang disajikan terlalu

monoton dan durasi yang terlalu lama sehingga video berkesan membosankan. Oleh

karena itu dibutuhkan video promosi yang berbeda yang dapat memberi visualisasi

sejarah dengan menggabungkan video dan 3D dalam hal ini proses rekonstruksi digital

candi yang telah hancur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan

Perancangan dan Implementasi 3D Motion Graphic pada Video Promosi Candi

Gedongsongo, dengan menggunakan strategy penelitian linear strategy. Dimana hasil

perancangan ini dapat digunakan sebagai media promosi Candi Gedongsongo.

Kata Kunci: 3D Motion Graphic, Video Promosi, Candi Gedongsongo

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

1

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi multimedia pada era modern ini sangatlah pesat.

Banyak teknologi baru (software dan hardware) yang dapat memudahkan dan

mempercepat proses produksi. Sekarang ini dunia perfilman, periklanan,

maupun video promosi saat ini banyak yang mengandalkan efek visual dalam

proses editing. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan aspek

penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif yang disampaikan melalui

media khusus[1].

Dalam dunia pariwisata, kurangnya video promosi akan berdampak

negatif, seperti halnya obyek wisata Candi Gedongsongo yang terletak di

Bandungan yang kurang diminati turis mancanegara maupun domestik sebagai

tujuan wisata. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian awal di dinas pariwisata

dengan melihat rekapitulasi jumlah pengunjung di Candi Gedongsongo. Maka

dibutuhkan video promosi yang mampu membuat Candi Gedongsongo lebih

dikenal yang nantinya akan berdampak positif bagi pemasukan khas daerah.

Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video.

Sedangkan animasi 3D adalah memberi kehidupan atau memberi sifat-sifat

pada benda agar terkesan hidup. Dengan menggabungkan multimedia dan

animasi 3D, sebuah video promosi akan menjadi menarik. Di Candi

Gedongsongo sendiri banyak candi yang telah rusak dan belum ada visualisasi

candi dulu seperti apa. Maka dibutuhkan media baru yang mampu

memvisualisasikan bangunan candi yang telah rusak. Untuk itu akan dilakukan

perancangan 3D Motion Graphic pada video promosi Candi Gedongsongo,

dimana nantinya perancangan ini dapat digunakan sebagai media promosi.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu yang pertama berjudul “Video Advertorial Candi

Gedongsongo sebagai Media Promosi Pariwisata” oleh Krisna Yudhitama.

Dalam video advertorial ini berisi informasi dan gambaran lengkap Candi

Gedongsongo dari segi letak, bentuk, masyarakat sekitar, dan sejarahnya[2].

Dan terdapat penelitian kedua yaitu “Perancangan Video Promosi Animasi 3D

Menggunakan Teknik Modeling Low Poly (Studi Kasus: SMA Kristen 1

Salatiga)” oleh Johanes Anggit Permandi. Video ini mempromosikan SMA

Kristen 1 Salatiga menggunakan animasi 3D[3]. Dari penelitian tersebut, yang

membedakan dengan penelitian yang dilakukan adalah video yang dibuat

sebelumnya hanya berisi tentang sejarah dan informasi apa yang ada di obyek

wisata Candi Gedongsongo. Dan penelitian yang kedua mempromosikan

sekolah dengan menampilkan informasi dan bangunan sekolah yang masih

utuh lewat animasi 3D, sedangkan dalam perancangan ini akan

mengimplementasikan 3D Motion Graphic dalam video promosi Candi

Gedongsongo yang pada penelitian sebelumnya belum ada dengan membuat

visualisasi rekonstruksi candi yang telah hancur secara digital.

Multimedia merupakan pemanfaatan komputer untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)

dengan menggabungkan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pemakai

dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi[4].

Page 9: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

2

Animasi berasal dari bahasa Yunani “anima” yang berarti memberi

kehidupan, sedangkan digital bisa diartikan computer atau alat elektronik yang

canggih. Jadi animasi digital bisa diartikan “memberikan sifat-sifat pada benda

agar terkesan hidup dengan menggunakan computer. Tugas seorang animator

adalah memberikan “ilusi” bahwa benda-benda yang dianimasikannya adalah

benda yang hidup. Cara “menghidupkan” benda-benda yang semula “mati”

atau tidak bergerak tersebut adalah dengan cara menggerakannya satu per satu

frame[5].

Motion Graphic Animation adalah tipe animasi yang menampilkan tulisan

dan grafik. Misalnya penggunaan running text dalam iklan atau logo corporate

di station ID atau company profile. Jenis animasi ini juga digunakan dalam

opening film atau acara di televisi. Motion graphics animation di Indonesia

lebih dikenal sebagai “Bumper” dan keberadaannya dipopulerkan dengan

munculnya MTV di Indonesia. Perkembangan Motion Graphics Animation di

Indonesia ini tampak dari menjamurnya stasiun televisi di Indonesia, bahkan

sampai ke daerah-daerah dengan banyaknya stasiun televisi lokal[5].

Motion Tracking mampu melacak pergerakan obyek dan kemudian

menerapkan pelacakan gerakan ke objek lain, seperti lapisan lain atau kontrol

efek point untuk membuat komposisi di mana gambar dan efek mengikuti

gerakan lain. Motion tracking juga dapat menstabilkan gerakan, dalam hal ini

data pelacakan yang digunakan untuk menganimasikan lapisan dilacak untuk

mengimbangi pergerakan obyek dalam lapisan itu. Dan juga dapat

menghubungkan sifat data pelacakan menggunakan ekspresi, yang membuka

berbagai macam kegunaan. Software melacak gerakan dengan cara

mencocokkan data gambar dari area yang dipilih dalam bingkai data gambar

dalam setiap frame berikutnya. Motion tracking dapat menerapkan data

pelacakan yang sama untuk layer atau efek yang berbeda. Dan juga dapat

melacak beberapa objek pada lapisan yang sama[6].

Rekonstruksi Digital Proses pendirian ulang suatu bangunan situs

bersejarah melalui media animasi digital berbentuk infografis ataupun objek

3D. Hal ini dilakukan jika terjadi sesuatu terhadap bangunan bersejarah dan

hendak dilakukan pemugaran, maka data digital ini akan menjadi rujukan

utama sehingga rekonstruksi bisa dilakukan dengan tepat dan cepat[7].

Video Promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan

sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih

detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses

pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari

objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih

terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek

tersebut[8].

Candi Gedongsongo yang terletak di Gunung Ungaran dengan ketinggian

1200 – 1800 meter diatas permukaan laut ini memang sangat unik. Pada

awalnya disebut Gedong Pitoe karena pertama kali ditemukan oleh Rafless

hanya terdiri dari tujuh bangunan candi. Namun kemudian ditemukan dua

candi lagi walaupun dalam keadaan tidak utuh. Candi - candi yang terbuat dari

batu andesit tersebut telah dipugar oleh Dinas Purbakala, yaitu candi I dan II

Page 10: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

3

dipugar tahun 1928 – 1929, sedangkan candi III, IV, V dipugar tahun 1977 –

1983. Dan untuk di ketahui, kenapa tidak bisa menemukan candi - candi lain

sampai ke sembilan, karena candi - candi yang lain sudah tidak utuh hanya

berupa batu - batuan yang terlihat semacam situs[9].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed

Method yaitu metode penelitian gabungan antara metode penelitian kualitatif

dan kuantitatif[10]. Metode ini dipakai untuk mendapatkan data-data berupa

nama, bentuk, dan informasi candi yang telah hancur yang nantinya akan

digunakan dalam perancangan atau pemodelan. Strategy yang digunakan

adalah Linear Strategy atau strategi garis lurus. Strategy ini dipilih karena

dalam metode ini menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan yang

sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya[10].

Terdapat tahapan-tahapan dari metode Linear Strategy agar perancangan

ini menjadi video promosi dengan 3D Motion Graphic. Adapun tahapnya dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Bagan Linear Strategy

Tahap pertama adalah identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan

survey ke Candi Gedongsongo yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang

nantinya digunakan dalam perancangan 3D Motion Graphic dengan wawancara

kepada Bapak Wahyu Kristanto dari pihak BPCB Jateng selaku Kapokja

Publikasi & Pemanfaatan. Hasil wawancara didapat nama, bentuk, dan

informasi candi lainnya.

Tahap kedua adalah perancangan. Pada tahap ini diawali dengan pencarian

ide. Selanjutnya dilakukan pembuatan storyline, sketsa, dan storyboard untuk

mempermudah dalam proses produksi. Lalu dilanjutkan dengan tahap produksi,

tahap dimana didalamnya dilakukan proses pemodelan dan juga proses animasi

sampai menjadi video promosi dengan 3D Motion Graphic.

Tahap ketiga adalah evaluasi hasil. Setelah perancangan selesai, maka

video tersebut akan diujikan kepada BPCB Jateng, pakar, dan mahasiswa DKV

UKSW untuk mengetahui apakah video tersebut layak sebagai media promosi

obyek wisata Candi Gedongsongo.

Page 11: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

4

Tahapan dalam metode perancangan 3D Motion Graphic ini dapat dilihat

pada Gambar 2.

Gambar 2 Bagan Alur Perancangan

Ide dari perancangan ini berawal pada saat melihat video promosi yang

telah dibuat pada penelitian sebelumnya dan setelah itu melakukan riset ke

Candi Gedongsongo dan kantor BPCB yang berada di Klaten, Jateng. Dari situ

ditemukan permasalahan belum adanya video promosi yang secara khusus

mempromosikan Candi Gedongsongo dan video yang telah dibuat sebelumnya

terkesan monoton jika dilihat dari cinematography dan kurangnya efek-efek

visual yang ada dalam video. Selain sebagai media promosi, akan lebih baik

jika video promosi tersebut mampu menyampaikan sekilas tentang sejarah dari

obyek wisata Candi Gedongsongo dengan memvisualisasikan atau

merekonstruksi candi yang telah hancur. Untuk melakukan itu dapat dilakukan

dengan 3D Motion Graphic..

Langkah kedua yang dilakukan adalah Survey. Ini dilakukan untuk

mendapatkan data visual dan data verbal yang dibutuhkan dalam proses

penelitian. Data visual didapatkan melalui survey lokasi sepanjang daerah

obyek wisata Candi Gedongsongo dan beberapa video yang didalamnya

menggunakan teknik 3D Motion Graphic. Tahap ini penting dilakukan untuk

mempermudah dalam pembuatan storyboard. Untuk data verbal dapat

diperoleh dari hasil wawancara terhadap pihak Candi Gedongsongo dan BPCB

Jateng. Hasil wawancara yang didapatkan berupa informasi-informasi

mengenai candi seperti antefix, meru, relung, garbagrha, bhurloka, bhuvarloka,

dan svarloka. Selain itu didapat informasi mengenai candi yang dijadikan

sebagai referensi modelling yang dapat dilihat pada Gambar 3, dimulai dari

gambar pertama yang merupakan candi induk dan gambar selanjutnya

merupakan candi perwara.

Page 12: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

5

Gambar 3 Candi Induk dan 3 Candi Perwara

Setelah data-data terkumpul, dilanjutkan dengan langkah selanjutnya yaitu

pembuatan storyline. Storyline adalah gambaran dari sebuah cerita. Berikut

adalah storyline dari perancangan 3D Motion Graphic pada video promosi

Candi Gedongsongo.

Storyline: Diawal video dibuka dengan animasi opening bumper. Lalu

menceritakan mengenai pemandangan yang ada di sekitar Candi Gedongsongo.

Kemudian menampilkan candi-candi yang ada disana. Lalu menampilkan hasil

kerajinan masyarakat sekitar. Dan beberapa scene pada video ini akan

memvisualisasikan rekonstruksi ulang candi-candi yang telah hancur dengan

menggunakan animasi 3D. Data bentuk candi diperoleh dari dinas terkait dan

pengelola. Candi 3D akan divisualisasikan ke dalam video, seperti apa

seharusnya candi yang hancur jika di rekonstruksi. Lalu di akhir video

menampilkan closing bumper.

Selanjutnya masuk dalam tahap perancangan Sketsa. Dalam beberapa

scene yang terdapat pada video promosi terdapat beberapa proses rekonstruksi

ulang dari beberapa candi yang telah hancur. Proses ini dimulai dengan

perancangan sketsa. Sketsa ini merupakan gambaran bentuk candi yang

nantinya akan di animasikan ke dalam bentuk 3D. Sketsa yang digunakan

adalah sketsa tangan atau sketsa manual. Sketsa ini dilakukan dengan

menggambar dengan tangan diatas kertas. Berikut merupakan hasil sketsa dari

beberapa candi yang telah hancur.

Gambar 4 Sketsa Candi Induk

Page 13: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

6

Gambar 5 Sketsa Candi Perwara 1

Gambar 6 Sketsa Candi Perwara 2

Gambar 7 Sketsa Candi Perwara 3

Selanjutnya adalah pembuatan Storyboard. Storyboard adalah sketsa

gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah atau cerita. Dibawah ini

merupakan storyboard dalam perancangan 3D Motion Graphic.

Page 14: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

7

Tabel 1 Storyboard No Gambar Jenis Shoot Durasi Penjelasan

1.

Still 00:07 Merupakan scene

opening bumper

dimana muncul

logo stilasi candi

3D dan 3D text.

Backsound:

Morning

Explosion soft

Bassy swoosh

2

Crab right 00:04 Pada Candi

Gedong 2 akan

menampilkan

visualisasi

rekonstruksi candi

perwara 3 (1

candi).

Backsound:

U137 Watching

The Storm

3

Still/

Timelapse

00:06 Pada Candi

Kelompok 3 akan

menampilkan

visualisasi

rekonstruksi candi

perwara 1 (2

candi).

Backsound:

U137 Watching

The Storm

4

Crab right

Level Up

00:04 Pada Candi

Kelompok 4 akan

menampilkan

visualisasi

rekonstruksi candi

perwara 1 (8

candi).

Backsound:

U137 Watching

The Storm

Page 15: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

8

5

Panning

left &

right

00:06 Pada Candi

Kelompok 4 akan

menampilkan

visualisasi

rekonstruksi candi

perwara 2 (1

candi).

Backsound:

U137 Watching

The Storm

6

Crab right

& Crab

left

00:07 Pada Candi

Kelompok 5 akan

menampilkan

visualisasi

rekonstruksi candi

perwara 1 (1

candi).

Backsound:

U137 Watching

The Storm

7

Still

Timelapse

Panning

Tilt

00:03

00:03

00:04

00:04

Scene ini

menampilkan 3D

text dimana isi dari

text merupakan

keunggulan Candi

Gedongsongo.

8

Still 00:05 Scene closing

bumper, muncul

logo Visit Jateng

dan tagline

Backsound:

U137 Watching

The Storm

Proses berikutnya adalah tahap Produksi. Tahap ini dibagi menjadi 4

tahap yaitu modelling, texturing, compositing, dan animation.

Tahap pertama adalah Modelling. Modelling merupakan tahap atau proses

pembuatan objek atau model 3D yang pada nantinya akan dibuat menjadi

animasi. Bentuk dari model 3D sendiri menyesuaikan berdasarkan data-data

yang diperoleh. Dalam modelling ini ada 4 macam candi yang dibuat yaitu 1

candi induk dan 3 candi perwara yang masing-masing candi mempunyai bentuk

Page 16: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

9

yang berbeda. Pada Gambar 8 merupakan contoh modelling untuk candi

perwara dari kelompok Candi Gedong 4 atau biasa disebut candi cantik.

Gambar 8 Tahap Modelling

Tahap selanjutnya adalah Texturing seperti pada Gambar 9. Texturing

merupakan tahap pengaplikasian material (tekstur) pada objek 3D yang telah

dibuat. Pemberian tekstur bertujuan untuk membuat objek 3D lebih hidup,

lebih nyata, dan lebih berdimensi. Dalam tahap texturing ini material yang

dipakai adalah tekstur batu bertumpuk seperti halnya candi yang asli.

Gambar 9 Tahap Texturing

Lalu mengatur posisi letak objek candi 3D seperti pada Gambar 10.

Setelah itu dilakukan proses pengaturan lokasi yaitu mengatur posisi letak

objek candi 3D yang dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Tahap Compositing

Page 17: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

10

Tahap berikutnya adalah tahap Animasi. Tahap animasi merupakan tahap

proses penganimasian objek candi 3D dengan gerakan frame per frame. Selain

itu pada tahap ini juga dilakukan proses pencahayaan objek 3D. Ini dilakukan

agar objek candi lebih memiliki dimensi dengan menambahkan shadow,

menyesuaikan objek (nyata) lain yang ada dalam video. Pada proses ini akan

dilakukan visualisasi rekonstruksi candi yang telah hancur menggunakan

konsep holographic yang bertujuan untuk membedakan mana candi asli dengan

candi yang palsu serta memperjelas bahwa itu adalah sebuah rekonstruksi

digital. Tahap ini disesuaikan dengan storyboard yang telah dirancang

sebelumnya yang dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Tahap Animasi

Tahap akhir adalah Pasca Produksi. Pada tahap ini awalnya dilakukan

pembuatan stilasi candi untuk selanjutnya digunakan sebagai animasi 3D

opening bumper atau intro video. Bentuk dari stilasi candi dibuat berdasarkan

dari bentuk khas Candi Gedongsongo. Gambar 12 merupakan proses stilasi

candi yang selanjutnya akan dianimasikan ke dalam 3D.

Gambar 12 Stilasi Candi

Selanjutnya adalah penganimasian stilasi candi ke dalam animasi 3D.

Selain itu juga akan muncul 3D Text yang bertuliskan “GEDONGSONGO

TEMPLE CENTRAL JAVA INDONESIA”. Tahap ini merupakan proses akhir

dari pembuatan opening bumper yang dapat dilihat seperti pada Gambar 13.

Page 18: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

11

Gambar 13 Opening Bumper

Tahap berikutnya adalah penganimasian closing bumper. Proses ini adalah

proses penganimasian untuk perancangan closing bumper. Closing bumper

berfungsi sebagai closing dalam sebuah video. Pada animasi closing bumper ini

akan dimunculkan sebuah tagline “Visit Gedongsongo” dan “amazing culture

and lovely nature” yang merupakan tagline yang dibuat khusus untuk obyek

wisata Candi Gedongsongo yang dapat dilihat seperti pada Gambar 14.

Gambar 14 Closing Bumper

Dilanjutkan dengan tahap Compositing. Tahap compositing merupakan

tahap dimana menggabungkan atau mengimplementasikan objek 3D yang telah

dibuat ke dalam video. Dalam proses compositing dilakukan menggunakan

software pengolah 3D dengan software animasi 3D secara bersamaan. Pada

proses ini dilakukan proses tracking yaitu tracking pada video yang dapat

dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15 Proses Tracking

Page 19: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

12

Tahap selanjutnya adalah pembuatan 3D text tracking. 3D text tracking

adalah menggabungkan antara text dengan video asli yang mengikuti

pergerakan kamera dari videonya. Text ini bertuliskan tentang keunggulan

Candi Gedongsongo. Gambar 16 merupakan proses pembuatan 3D text

tracking.

Gambar 16 3D Text Tracking

Dan tahap akhir adalah Rendering. Rendering merupakan proses akhir dari

keseluruhan proses pemodelan atau animasi menjadi sebuah output (video atau

gambar). Pada tiap animasi yang telah dibuat akan di render menjadi format

video H264 untuk di implementasikan ke dalam “Video Promosi Candi

Gedongsongo”.

4. Hasil Pembahasan Dari hasil perancangan yang telah dilakukan, dimulai dari proses ide,

storyline, sketsa, storyboard, dan proses produksi maka dihasilkan

perancangan seperti pada gambar berikut:

Gambar 17 3D Modelling

Gambar 17 merupakan hasil awal dari perancangan ini yang berupa 4

model candi 3D yang digunakan sebagai objek perancangan rekonstruksi candi.

Dalam scene ini menampilkan 4 objek candi 3D dari berbagai sisi yang disertai

dengan keterangan nama bagian-bagian candi. Scene ini berfungsi untuk

mempermudah membedakan bentuk dan mengenali cirri-ciri dari ke-4 candi.

Page 20: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

13

Gambar 18 Opening Bumper

Gambar 18 merupakan potongan scene opening bumper yang

menampilkan stilasi candi 3D yang bergerak dari belakang kamera ke depan

kamera dengan diikuti 3D Text yang bertuliskan “Gedongsongo Temple

Central Java Indonesia”. Konsep desain logo yang digunakan yaitu

menggabungkan gaya desain Hindhu dengan desain futuristik. Gaya desain

Hindhu yang didapat dari referensi bentuk candi pada umumnya di

Gedongsongo dan desain futuristik yang lebih mengedepankan kesan elegan

dan minimalis dengan warna kontras, kuat, cahaya kemilau dan menggunakan

material logam.

Gambar 19 Rekonstruksi Candi

Gambar 19 merupakan potongan scene rekonstruksi Candi Gedong 2.

Dalam scene ini menampilkan animasi rekonstruksi candi yang telah hancur

dari kaki candi sampai atap candi dalam bentuk animasi holographic, karena

sesuai dengan fungsinya holographic memungkinkan untuk merekonstruksi

atau membuat tiruan visual suatu benda atau objek 3D. Candi yang telah

hancur yang ada pada Candi Gedong 2 dilakukan proses rekonstruksi dan candi

yang telah hancur tersebut merupakan Candi Perwara 3.

Page 21: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

14

Gambar 20 3D Text Tracking

Gambar 20 merupakan potongan scene dari Candi Gedong 4. Dalam scene

ini menampilkan rekonstruksi Candi Perwara 2. Selain itu juga menampilkan

3D Text Tracking “Outstanding Ancient Architecture”. Text 3D berfungsi

sebagai pengganti text 2D yang bertujuan menyampaikan kelebihan atau

informasi mengenai Candi Gedongsongo. 3D Text dibuat dengan font

berkarakter tegas yang bertujuan agar pesan yang disampaikan dalam text

tersebut dapat tersampaikan dan text mudah dibaca mengingat durasi scene

yang singkat.

Gambar 21 Closing Bumper

Gambar 21 merupakan potongan scene dari closing bumper. Closing

bumper berfungsi sebagai penutup sebuah video. Pada scene ini menampilkan

animasi closing “Visit Gedongsongo” beserta tagline nya. Untuk logo diambil

dari sebuah gambar, yang kemudian dianimasikan seperti pada Gambar 21.

Gambar 22 Rencana Implementasi

Page 22: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

15

Rencana implementasi dari hasil perancangan rekonstruksi digital Candi

Gedongsongo sebagai video promosi akan dipakai sebagai media promosi oleh

pihak BPCB lewat media web, youtube, dan hotel. Rencana implementasi pada

web pariwisata Jateng yang dapat dilihat seperti pada Gambar 22.

5. Pengujian Tahap pengujian kualitatif diawali dengan mengujikan kepada pakar, yang

nantinya akan mendapatkan masukan dan revisi. Dan setelah revisi masih

terdapat kekurangan maka video direvisi dan diujikan kembali kepada pakar.

Dan apabila video telah layak maka lanjut ke dalam tahap selanjutnya.

Narasumber pertama dari pengujian kualitatif ini adalah Bapak Wahyu

Kristanto dari pihak BPCB Jateng selaku Kapokja Publikasi & Pemanfaatan

untuk mendapatkan apakah proses rekonstruksi sudah sesuai dengan data yang

ada. Dari hasil wawancara keseluruhan dapat disimpulkan animasi rekonstruksi

candi sangat menarik dan data-data candi telah sesuai dan dapat

diimplementasikan dalam video promosi. Narasumber selanjutnya adalah

Bapak Benedictus Ridho Junaldi, sebagai dosen pengampu kuliah movie

special effect dan 3D untuk mendapatkan masukan apakah animasi

rekonstruksi candi sudah menarik. Berikut adalah rangkuman dari hasil

pengujian kualitatif, secara keseluruhan penganimasian sudah baik, namun

masih mempunyai kelemahan dari pembuatan shadow dari 3D text dan belum

adanya penambahan sound effect. Untuk visualisasi candi perlu ditambahkan

variasi angle dan juga durasi. Setelah dilakukan revisi, maka setelah itu video

siap untuk di implementasikan ke dalam video promosi Candi Gedongsongo.

Selanjutnya pengujian menggunakan metode kuantitatif dengan

menyebar angket yang diisi oleh 30 mahasiswa Desain Komunikasi Visual

UKSW setelah melihat 3D Motion Graphic Pada Video Promosi Candi

Gedongsongo.

Tabel 2 Kuesioner

No Pernyataan Jawaban

Total A B C D E

1 Modelling, texturing,

compositing & animation dari

rekonstruksi candi sudah baik.

3 16 11 - - 30

2 Perlu adanya visualisasi candi

yang hancur. 5 20 5 - - 30

3 Candi yang telah hancur telah

dapat di ilustrasikan secara

sekilas dalam animasi ini.

4 21 5 - - 30

4 Animasi rekonstruksi secara

digital candi menarik. 11 17 3 - - 30

5 Penambahan 3D Text perlu

dan itu menarik.

4 16 7 1 - 30

6 3D Text sudah dapat dibaca

dengan jelas.

6 16 9 - - 30

Page 23: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

16

7 Opening & closing bumper

sudah baik. 6 16 8 - - 30

8 Implementasi 3D Motion

Graphic pada video promosi

semakin menarik untuk ditonton.

10 17 3 - - 30

49 139 51 1 0 240

Tabel tersebut di presentasikan dalam sebuah diagram menggunakan

rumus persentase sebagai berikut

Gambar 23 Diagram Hasil Persentase Kuesioner

Rumus :

Keterangan :

Tj : Total setiap jawaban

Tr : Total reponden

Ts :Total soal

Perhitungan persentase didapatkan sebagai berikut :

• Jawaban A didapatkan dari perhitungan :

• Jawaban B didapatkan dari perhitungan :

• Jawaban C didapatkan dari perhitungan :

• Jawaban D didapatkan dari perhitungan :

• Jawaban E didapatkan dari perhitungan :

Pada jawaban A (sangat setuju) dengan perolehan presentase sebesar

20,41% dapat disimpulkan bahwa responden mahasiswa DKV menilai dilihat

dari proses modelling, texturing, dan animation sudah sangat baik yang berarti

animasi rekonstruksi candi dan Motion Graphic pendukung lainnya sangat

menarik untuk ditonton.

Page 24: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

17

Responden yang memilih jawaban B (setuju) dengan presentase 57.91%

yang merupakan presentase tertinggi diantara pilihan jawaban lainnya.

Responden menilai bahwa rekonstruksi candi yang kini telah hancur itu perlu

sebagai visualisasi audience yang dapat berguna sebagai pengetahuan sejarah

dan disamping itu dapat membuat video promosi semakin menarik untuk

ditonton.

Responden dengan presentase 21.25% memilih jawaban C (netral),

responden menganggap animasi rekonstruksi cukup baik karena dinilai

kurangnya durasi dan beranggapan kurang sesuainya modelling dan texturing.

Pada jawaban D (tidak setuju) memperoleh presentase 1.8%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa responden bertanggapan 3D Text kurang menarik dan

kurang sesuai dengan letak yang seharusnya.

Adapun jawaban E (sangat tidak setuju) memperoleh presentase 0%, yang

dapat disimpulkan responden menilai bahwa animasi sudah menarik dan dapat

diimplementasikan ke dalam video promosi.

6. Kesimpulan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo

dengan 3D Motion Graphic dapat membuat video promosi semakin menarik

dengan adanya animasi visualisasi rekonstruksi candi yang telah hancur.

Saran untuk pengembangan yang lebih lanjut terhadap perancangan yang

serupa dengan penelitian ini adalah agar membuat perancangan yang secara

khusus membahas candi yang telah hancur dengan menambahkan arti dan

maksud dari setiap arca ataupun ornamen yang ada pada batu candi. Dan agar

melakukan rekonstruksi digital pada obyek wisata atau tempat lainnya.

7. Daftar Pustaka [1] Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka

Book Publisher.

[2] Yudhitama, Krisna. 2014. Video Advertorial Candi Gedongsongo sebagai

Media Promosi Pariwisata. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana

(UKSW).

[3] Anggit Permandi, Johanes. 2014. Perancangan Video Promosi Animasi 3D

Menggunakan Teknik Modeling Low Poly (Studi Kasus: SMA Kristen 1

Salatiga). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

[4] Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan

Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.

[5] Sadewa, Aktor & Donald Kartika Setiawan. (2006). Aplikasi Animasi

Digital. Madiun: C.V Andi Offset.

[6] Forde, Steve. (2011). www.helpx.adobe.com/after-effects/using/tracking-

stabilizing-motion-cs5.html, Diakses tanggal 2 Januari 2014

[7] Andi, Made. (2014). www.madeandi.com/2014/07/18/geodesi-dan-

geomatika-merekam-keistimewan-peradaban/, Diakses tanggal 14 Januari

2015

Page 25: Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi … · 2017. 7. 20. · Perancangan dan Implementasi Rekonstruksi Digital Candi Gedongsongo dengan 3D Motion Graphic. Artikel

18

[8] Sidik Permana, Yasa. 2012. Perancangan Dan Pembuatan Video Promosi

Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar

Asri Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: AMIKOM.

[9] Prihanto, Sunu. 2011. www.belantaraindonesia.org/2011/01/candi-gedong-

songo.html, Diakses tanggal 14 Januari 2015

[10] Sarwono, Jonathan. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Andi.