peranansumberdayamanusiadalamrangkaoptimasi...

15
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998 PERANAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM RANGKA OPTIMASI SUMBER DAYA LOKAL DALAM REKAYASA TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER UNTUK EFISIENSI USAHA H. A. SOETADJI BOEDIATMODJO Dinas Petenakan Tingkat II thladitnt Jalan Jend. A. Yani 71, Aladivn 63121 ABSTRAK Pelaksanaan tugas umum Pemerintah dan Pembangunan yang telah dilaksanakan selama PJPT I tcrnyata menghasilkan perubahan dan perkembangan tata kehidupan masyarakat, dan kebutuhan pokok masyarakat dapat dipenuhi serta pertumbuhan ekonomi melaju sampai rata-rata mencapai 6% per tahun . Namun demikian perlu diakui, bahwa keberhasilan PJPT I justru pada awal PJP II tepatnya dimulai awal tahun 1997, (akhir Pefita VI) mengalami tantangan yang berat, yang ditandai semakin banyaknya jumlah penduduk kurang mampu, dan balikan pertumbuhan ekonomi melaju turun sampai mencapai 0% akibat pengaruh globalisasi dan krisis moneter . Untuk Propinsi Jawa Timur semula (PJPT I) pertumbuhan 13,5% ; karena krisis moneter pertumbuhan turun sampai 7,5% dan pertumbuhan industri turun menjadi minus 13,5, jumlah masyarakat kurang mampu dari _+ 10,64 juta jiwa menjadi ± 15,2 juta jiwa (September, 1998) . Akibat pembangunan yang dilaksanakan selama PJPT I dan penganih globalisasi dan krisis moneter ini, serta perkembangan IPTEK, maka pelaksanaan pembangunan sekarang ini (PJP I1), penub dengan kendala, tetapi ada juga peluang, karena pembangunan Indonesia semakin terkait dengan perkembangan internasional . Dalam rangka pelaksanaan Pelita VII PJP 11, titik berat pembangunan adalah pembangunan ekonomi, dengan pembudayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (aparatur, swasta dan masyarakat) dan bertumpu pada TRILOGI PEMBANGUNAN, YANG BERBASIS AGRO . Pembangunan harus diselaraskan deagan arus globalisasi dan kemajuan IPTEK, yang berarti harus, didukung dengan penerapan berbagai DISIPLIN ILMU untuk efisiensi usalia, yang bebas penganill KKN . Di bidang pcternakan sangat diperlukan penerapan dan optimalisasi pernberdayaan sumber daya lokal, teknologi pcternakan dan veteriner, secara efektif dan efisien . Perkembangan IPTEK bidang pcternakan hangs dapat merangsang pertumbuhan usaha di bidang peternakan, tcrutama perkembangan usaha peternakan di pedesaan (terutama teknologi yang praktis dan biaya murah .) . Dengan demikian, maka sumberdaya manusia adalah menjadi sumberdaya yang utama dalam pembangunan dan menjadi sentral penggerak sumber-sumberdaya lainnya, seperti sumberdaya lokal, IPTEK, rekayasa teknologi peternakan dan veteriner . Kesan umum menunjukkan bahwa kualitas SDM di Indonesia masih diwarnai kecenderungan pesimisme, tak peduli, kerancuan tata pikir, sikap-sikap independen, kurang harga diri dan serangkaian sikap-sikap yang kurang menguntungkan (misal pengaruh sikap ewuh pekewuh, kolusi, korupsi dan nepotisme) . Yang menarik perhatian adalah ternyata penampilan yang kurang baik ini, terdapat pada setiap lapiran masyarakat . Tentu tidak semua orang (aparatur, swasta dan masyarakat) bersifat demikian (terserang wabah mentalitas), tetapi manusia yang tangguh (profesional) cukup banyak, namun belum sanggup menanggulangi dan mengantisipasi, kemiskinan dan krisis moneter . Hal ini dinumgkinkan karena belum terciptanya format pemerintalian, pelayanan masyarakat yang kondusif (baik, bersih dan wibawa) walaupun sudah ada format yang baik, (mmsal teknologi inovatif hasil-hasil penelitian di bidang agro sudah cukup banyak dan mcmadai), tetapi mungkin belum dilaksanakan olch birokrasi, 859

Upload: ngoduong

Post on 14-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

SeminarNasionalPeternakan dan Veteriner 1998

PERANAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM RANGKA OPTIMASISUMBER DAYA LOKAL DALAM REKAYASA TEKNOLOGIPETERNAKAN DAN VETERINER UNTUK EFISIENSI USAHA

H. A. SOETADJI BOEDIATMODJO

Dinas Petenakan Tingkat II thladitnt

Jalan Jend. A. Yani 71, Aladivn 63121

ABSTRAK

Pelaksanaan tugas umum Pemerintah dan Pembangunan yang telah dilaksanakan selamaPJPT I tcrnyata menghasilkan perubahan dan perkembangan tata kehidupan masyarakat, dankebutuhan pokok masyarakat dapat dipenuhi serta pertumbuhan ekonomi melaju sampai rata-ratamencapai 6% per tahun . Namun demikian perlu diakui, bahwa keberhasilan PJPT I justru padaawal PJP II tepatnya dimulai awal tahun 1997, (akhir Pefita VI) mengalami tantangan yang berat,yang ditandai semakin banyaknya jumlah penduduk kurang mampu, dan balikan pertumbuhanekonomi melaju turun sampai mencapai 0% akibat pengaruh globalisasi dan krisis moneter . UntukPropinsi Jawa Timur semula (PJPT I) pertumbuhan 13,5% ; karena krisis moneter pertumbuhanturun sampai 7,5% dan pertumbuhan industri turun menjadi minus 13,5, jumlah masyarakatkurang mampu dari _+ 10,64 juta jiwa menjadi ± 15,2 juta jiwa (September, 1998) . Akibatpembangunan yang dilaksanakan selama PJPT I dan penganih globalisasi dan krisis moneter ini,serta perkembangan IPTEK, maka pelaksanaan pembangunan sekarang ini (PJP I1), penub dengankendala, tetapi ada juga peluang, karena pembangunan Indonesia semakin terkait denganperkembangan internasional . Dalam rangka pelaksanaan Pelita VII PJP 11, titik beratpembangunan adalah pembangunan ekonomi, dengan pembudayaan dan peningkatan kualitassumber daya manusia (aparatur, swasta dan masyarakat) dan bertumpu pada TRILOGIPEMBANGUNAN, YANG BERBASIS AGRO. Pembangunan harus diselaraskan deagan arusglobalisasi dan kemajuan IPTEK, yang berarti harus, didukung dengan penerapan berbagaiDISIPLIN ILMU untuk efisiensi usalia, yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangatdiperlukan penerapan dan optimalisasi pernberdayaan sumber daya lokal, teknologi pcternakan danveteriner, secara efektif dan efisien . Perkembangan IPTEK bidang pcternakan hangs dapatmerangsang pertumbuhan usaha di bidang peternakan, tcrutama perkembangan usaha peternakandi pedesaan (terutama teknologi yang praktis dan biaya murah.) . Dengan demikian, makasumberdaya manusia adalah menjadi sumberdaya yang utama dalam pembangunan dan menjadisentral penggerak sumber-sumberdaya lainnya, seperti sumberdaya lokal, IPTEK, rekayasateknologi peternakan dan veteriner . Kesan umum menunjukkan bahwa kualitas SDM di Indonesiamasih diwarnai kecenderungan pesimisme, tak peduli, kerancuan tata pikir, sikap-sikapindependen, kurang harga diri dan serangkaian sikap-sikap yang kurang menguntungkan (misalpengaruh sikap ewuh pekewuh, kolusi, korupsi dan nepotisme) . Yang menarik perhatian adalahternyata penampilan yang kurang baik ini, terdapat pada setiap lapiran masyarakat . Tentu tidaksemua orang (aparatur, swasta dan masyarakat) bersifat demikian (terserang wabah mentalitas),tetapi manusia yang tangguh (profesional) cukup banyak, namun belum sanggup menanggulangidan mengantisipasi, kemiskinan dan krisis moneter . Hal ini dinumgkinkan karena belumterciptanya format pemerintalian, pelayanan masyarakat yang kondusif (baik, bersih dan wibawa)walaupun sudah ada format yang baik, (mmsal teknologi inovatif hasil-hasil penelitian di bidangagro sudah cukup banyak dan mcmadai), tetapi mungkin belum dilaksanakan olch birokrasi,

859

Page 2: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Latar belakang

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998

swasta dan masyarakat . Di AS pada waktu mengalanii krisis, kemitraan antara birokrasi, swasticlan masyarakat adalah menipakan inti dari forniat.pemerintahan, clan dapat mengatasi datmengantisipasi krisis nioneter) . Sebagai ciri SDM yang profesional (manusia modern) dalam abacglobalisasi adalah telah terciptanya berbagai ragam organisasi partai . Segala kehidupan dapadicapai dengan memanfaatkan organisasi tersebut, segala jenis tujuan, keinginan/cita-citaharapan-harapan, tidak seorang pun yang dapat nieniperoleh tingkat kepuasannya tanp ;menggunakan jalur organisasi . Itulah sebabnya manusia profesional (modern) disebut manusisorganisasional, dan manusia organisasional itu yang menjadi fokus adalah analisis administratifPada umumnya para ahli ekonomi semata-mata memandang manusia lianya sebagai alat produksbahkan disejajarkan dengan uang clan IPTEK, ini untuk sekarang adalah menipakan pandangalyang kefru, sebab berapa pun besarnya modal (uang) dan tingginya IPTEK yang dimiliki adalaltetap merupakan benda mati, dan akan berguna apabila dikelola oleh manusia ; maka tinibuekonomi berwajah mamisia ; ini berarti modal clan teknologi akan berinanfaat untuk pcmbangunanapabila perhatian yang besar, diberikan pada manusia (SDM) yang niengelola . Inilah pentingny;peningkatan nuitu SDM (aparatur, swasta dan masyarakat) sebagai pelaku pcinbangtinan, menjadSDM yang profesional, yang bebas dari penganih budaya ewuh pekeNvuh clan KKN. Untulmengatasi dan mengantisipasi segala bentuk krisis dan kemiskinan, perlu dilanjutkan kebijakaideregulasi, diciptakannya Mini usalia, politik dan keanianan yang kondusif (olch Pemerintabswasta clan masyarakat) ; penerapan manajeinen modern (analisis administratif) ; peningkatan mutipelayanan umum; peningkatan produksi (baik junilah dan mutunya) melalui peluncuran teknologinovatif dan permodalan kepada swasta dan masyarakat. Hal ini tuituk menciptakan partisipasi daikemandirian masyarakat, clan terciptanya kemitraan antara pemerintah, swasta clan masyarakayang mantap dan saling menguntungkan . Kegiatan strategis tersebut di alas, bertujuan unttdmenanggulangi sekaligus mengantisipasi kemiskinan dan segala bentuk krisis, dalam ranglytercapainya tujuan Pembangunan Bangsa .

PENDAHULUAN

Pelaksanaan tugas umuni penierintahan dan pcmbangunan yang telah dilaksanakan dalanPJP I telah membawa perubahan clan perkembangan tata kehidupan masyarakat, pedesaan . Namutdemikian dalam pelaksanaan pcmbangunan masyarakat desa dalam PJP I cukup banyak tantangaiclan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, keadaan ini dipenganihi olelt akibat kemajualyang telah dicapai dalam Pembangunan Jangka Panjang Pertama, kemajuan pesat dari ilmu daiteknologi, serta penganih globalisasi yang melanda dunia niengakibatkan pembanpinan Nasionamakin terkait dengan perkembangan Internasional .

Dengan tantangan clan permasalahan yang akan dihadapi dalani pelaksanaan PJP II tersebulmaka upaya dfringi dengan langkah-langkah strategis di bidang pendayagunaan aparatur negaraswasta clan masyarakat seltingga tujuan pembangunan nasional clan masyarakat desa dapaterwtijud dengan efektif clan efisien .

Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat desa tersebut, GBHN clan BaclaiPenelitian clan Pengembangan Pertanian mengamanatkan arah pcmbangunan masyarakat dessebagai bcrikut :

1

Kemamptian masyarakat desa untuk berproduksi perlu didukung clan ditingkatkan melalupenataan kelembagaan dan perluasan serta diversifikasi usalia agar makin nianip

860

Page 3: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Seminar Nosional Peternakan don l eteriner 1998

mengarahkan dan menlanfaatkan dana dan daya bagi peningkatan pendekatan dan tarafhidupnya (GBHN, 1993 : 210)

2

Badan Litbang Pertanian terus mendukung kebutuhan pembangunan, sesuai dengan skalaprioritasnya, hal ini sejalan dengan tuntutan stabilisasi, desentralisasi Pemerintahan,regionalisasi Litbang . Oleh karena itu perhatian Badan Litbang Pertanian/Balai PenelitianTernak harus lebih difokuskan kepada agro-ecological-cone, teknologi terapan yang bersifatmarket-oriented dan demand driven (BADAN LITBANG PERTANIAN, 1994)

Pembangunan desa sendiri merupakan upaya untuk mendukung tenvujudnya peningkatankesejahteraan masyarakat desa, di mana sampai dengan Pelita VII ini masih cukup banyak keadaanmasyarakat desa yang masih belum memperoleh kesejahteraan mereka, lebill-lebill dalam situasi .krisis moneter ini, keadaan masyarakat desa yang kurang mampu semakin bertambah . Sehinggadaya serap teknologi terapan makin lemah . Akibat pengaruh globalisasi, utamanya krisis moneter,jumlah penduduk kurang mampu naik dari 27 juti jiwa menjadi _+ 80 juta jiwa . Di Jawa Timur dari10,64 juta jiwa naik menjadi _+ 15,2 juta jiwa . Sedangkan pertumbullan ekonomi Indonesia turundari rata-rata 6%/tahun menjadi 0% per tahun . Di Jiwa Timur turun dari 13,5% per tahun menjadi9,5% per tahun, biding industri tuntn sanlpai minus 15,2% (RAKORBANG JATIM SEPTEMBER,

1998) .

Jumlah peternak dan produksi unggas turun tajam dari 14,5 juta ekor/minggu menjadi 4 jutiekor per minggu, peternak unggas tunln dari 15.938 peternak menjadi 3.312 petenak(DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN) .

Pembangunan desa mempunyai arti yang sangat penting dan stratcgis dalam rangkapembangunan nasional dan pembangunan daerah, karena di dalamnya terkandung unsurpemerataan pembangunan dan hasilnya serta menyentuh secara langsung kepentingan sebagianbesar masyarakat yang bermukim di pedesaan dalam rangka peningkatan kesejalltcraan mereka .

Kebijaksanaan pemerintah yang diaralikan untuk meningkatkan pembangunan desa tersebut,mempunyai arti penting dalam menanggulangi kemiskinan . Meskipun dengan pembangunan tahappertama yang telah dilaksanakan, telah mampu mewujudkan kemampuan dan perkembangan tatakehidupan masyarakat, namun pada awal PJP II ini, kemiskinan makin tajam, selungga diperlukanupaya khusus untuk membantu mereka menanggulangi kemiskinan .

1 .

Terkiit dengan kebijaksanaan di atas, mengentaskan kemiskinan menlpakan prioritas utamadalam pembangunan yang dilakukan melalui berbagai program pembangunan . Salah satu diantaranya yang telah melaksanakan program penanggiilangan kemiskinan AAA Dinas-dinasunsur Departemen Pertanian kllususnya Dinas Peternakan dan didukung oleh Dinas-dinastekait, dengan penerapan berbagai illnu dan teknologi inovatif

2 .

Berdisarkan tinjauan jenis kegiatan dan pendekatan pada program pengentasan kemiskinan didaerah, unsur Departemen Pertanian dan yang terkait dicoba dinlmuskan kontribusinya, dalamrangka menggalakkan upaya pengentasan kemiskinan melalui peningkatan produksi diberbagai komoditas . Ini perlu diupayakan kemitraan sebagai partnership pemerintah (DinasPeternakan) dengan swasta dan masyarakat, untuk penyelenggaraan motivasi yang dapatmenimbulkan partisipasi masyarakat . Di samping itu hanis diciptakan aparatur dan pimpinanaparatur yang profesional yang terhindar dari budaya, ewuh pekewuli dan KKN.

Kemajuan ekonomi tidak terjadi pada waktu yang sama di berbagai daerah dan apabila disesuatu daerah terjadi pembangunan, terdapat daya tarik yang kuat yang akan menciptakankonsentrasi pembangunan ekonomi di sekitar daerah di mana pembangunan bermula (SADONOSUKIRNO, 1976) .

861

Page 4: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Lingkup kajian

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998

Kemiskinan adalah situasi serta kekurangan yang terjadi bukan karena dikellendaki oleh smiskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Kemiskinatantara lain ditandai dengan kekuatan yang ada padanya, antara lain ditandai dengan sikap dattingkah laku yang menerima keadaan yang seakan-akan tidak dapat diuball, yang tercermin ddalam lambannya kemajuan untuk menolong dirinya, rendallnya kualitas sumber daya manusi,(pengetahuan, ketrampilan clan sikap), lemahnya nilai tukar hasil produksi, rendalmy,produktivitas, terbatasnya modal yang dimiliki, rendalmya pendapatan, terbatasnya kesempatarberpartisipasi dalam pembangunan clan kurangnya lapangan kerja di desa serta adanya nlanajemeryang tetap tradisional, yang mengakibatkan lemahnya inovatif teknologi. Untuk nlengentaskarpenduduk dari lingkaran kemiskinan diperlukan kebijaksanaan, koinitmen, organisasi, programkegiatan, kemitraan dan pendekatan manajenlen modern . Lebill dari itu diperlukan juga suattsikap yang peduli kepada orang miskin yaitu orang yang bukan tidak memiliki apapun, melainkarorang yang memiliki sesuatu, walaupun hanya sedikit, tenitanla tenaga kerja scbagai unsur sumbeidaya manusia.

Dalam keadaan demikian, sesuai dengan amanat kebijaksanaan penlerintall, masyarakalmiskin seperti buruh tani, petani berlallan sangat kecil, bunih bangunan, perambalt hutan,masyarakat terisolir clan mereka yang putus sekolah akan tetap diperhatikan di mana pun merekaberada dalam berbagai program sektoral clan regional, dibarengi dengan peluncuran teknologiterapan yang praktis clan efisien. Dings-dinas Peternakan Daerah telah pula berupaya untuksemakin meningkatkan kegiatan pembangunan yang sekaligus dinlaksudkan untuk menunjangprogram pemerintah di bidang penanggulangan kenliskinan melalui optimalisasi peranansumberdaya lokal clan teknologi peternakan .

Kondisi masyarakat terutanla golongan ekonomi lemalt sebagian masih ditandai dengankondisi mental yang bersifat statis tradisional, penimallan clan hunian yang belunl sesuai dengansyarat kesellatan, pemanfaatan lallan pertanian yang belutn optimal, sarana clan prasarana desaterbatas, kebutuhan pelayanan teknologi terapan clan pendidikan teknis belunl optimal, yangmengakibatkan produksi ternak terbatas, karena peranan teknologi peternakan clan veteriner masihrendah .

Dengan berbagai program pembangunan daerall, baik sektoral, regional inatipun melaluiprogram IDT dengan teknologi clan SDM profesional diharapkan dalain pembangunan Pelita VII,maka masalah kemiskinan di daerah dapat diselesaikan secara tepat dan tuntas .

Merupalcan tantangan clan peluang bagi proses penggeseran fungsi aparatur pemerintah yangkadangkala terkenal birokratisme, kebocoran, kelenlahan penyalaligunaan wewenang, kolusi clanlain-lain (NOORSYAM DjLJMARA, 1993). Perkembangan administrasi negara dewasa inimemperlihatkan adanya kecendentngan bani yakni terdapat evaluasi ke arah partisipasimasyarakat lebill banyak daripada intervensi langsung pemerintah, dalam berbagai aspekkehidupan bernegara (DAVID OSBOME clan TEDGOEBLER, 1993).

Kerangka pikir

Dalam penyajian ini penufs tuenggunakan pendekatan terpadu artinya tingkapankebijaksanaan pemerintah yang dikaitkan secara langsung dengan pernlasalahan yang diliadapi .Sebagai pendukung dari penyajian tulisan ini dikenlukakan pula tentang gambaran keadaan sertaidentifikasi masalah yang dihadapi . Kemudian data clan fakta diproses melalui pendekatan

862

Page 5: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

administrasi dan manajemen clan metode SWOT agar dapat ditemukan faktor-faktor penghambatdtin pendukung, sehingga dapat disusun strategi pemecahan masalahnya . Dari analisis yang telahdilakukan akan ditemukan kekuatan-kekuatan kunci dan alternatif-alternatif pemecahannyadengan mengacu pada pendekatan kesisteman yang strategis . Dari alternatif yang ada kemudianditetapkan rencana kegiatan terkoordinasi yang meliputi langkah-langkah "Optimasi sumberdayalokal dalam rekayasa teknologi peternakan dan veteriner ", dengan tujuan mewujudkan : strategipenelitian (Balitnak) dalam sistem agrobisnis (terpadu) yang dapat mengliasilkan, teknologiterapan (biaya murah) untuk menciptakan sistecn usaha tani, agrobisnis, agroindustri, ekonomipedesaan yang efisien dan berkesinambungan dengan pemanfaatan sumber-sumber daya lokal yangoptimal seiring dengan pemberdayaan sumber daya masyarakat pengguna yang profesional .

Data dan fakta

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998

MATERI DAN METODE

Perekonomian di daerah pada umumnya diwarnai oleh kegiatan-kegiatan produksi di bidangpertanian yang luas, di samping usaha lain produksi balian galian industri kecil, kerajinan clanperdagangan/jasa dan lain-lain . Bidang pertanian tenitama peternakan masih merupakan andalanutama mata pencaharian sebagian rakyat di pedesaan, terutama bagi masyarakat miskin . Denganketerbatasan-keterbatasan yang ada terutama dililiat dari Was lahan yang tersedia dan kondisi yangrelatif kurang menguntungkan seperti curah hujan, lalian kering yang cukup luas, dan usaha lainyang tradisional, serta belum dipandu oleh teknologi terapan yang mantap .

Kondisi petani pada umumnya, dalam keadaan kurang pengenasan, ketrampilan dan adanyasikap serta perilaku yang kurang dinamis ; lemahnya permodalan ; sempitnya lahan garapan ;terbatasnya lapangan kerja, balikan boleh dikatakan belum adanya lapangan kerja di pedesaan ;skala usaha masih sangat kecil . Belum lancarnya anis informasi dan pelayanan serta lemahnyadaya aksesibilitas dalam pengembangan usaha, maupun penyerapan inovasi tekmologi maju,tehnologi peternakan dan veteriner .

Mulai Repelita VI dilancarkan program khusus, yaitu program tambalian, di sampingprogram yang telah ada yang juga antara lain tertuju pada rakyat lapisan bawah . Program ini akanberupa Inpres Desa Tertinggal . Inpres ini dimaksudkan untuk meningktkan penanganankemiskinan secara berkelanjutan di desa-desa miskin . Melalui proses ini akan dipadukan program-program sektoral maupun regional yang mencakup pengentasan kemiskinan tersebut, sehinggasecara efektif akan berdampak bestir terhadap penanggulangan kemiskinan . Berkaitan hal tersebut,di daerah-daerah pada unumya telah pula dilaksanakan berbagai program pengentasankemiskinan, sebagai realisasi program pengembangan kawasan terpadu, program pengembanganwilayah terpadu dan program pengembangan sektoral dan ternak Banpres . Upaya ini adalahmerupakan wujud dari pningkatan pelayan masyarakat dan usalia-usaha pengembangan produksiunggulan di desa-desa .

Sejalan dengan data dan fakta keadaan sekarang, maka upaya yang perlu ditingkatkankinerjanya, antara lain mencakup keadaan yang menghambat dan memanfaatkan hal-hal yangmendorong. Peningkatan kinerja ini meliputi kinerja aparatur, swasta dan masyarakat, sebagaipelaku pembangunan .

Page 6: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Gambaran keadaan yang diinginkan

864

SeminarNasional Peternakan don Veteriner 1993

Gambaran keadaan yang diinginkan adalah merupakan sasaran yang dapat dicapai dengalupaya-upaya tertentu dalam waktu tertentu, meliputi meningkatnya pendapatan perkapita melalusub sektor peternakan clan sektor lain yang terkait, dengan cara

1 . Peningkatan penyelenggaraan karang gizi (pemanfaatan lahan pekarangan) dalam rangkoptimalisasi peranan sumberdaya lokal clan teknologi peternakan .

2 .

Peningkatan permodalan usaha (bantuan permodalan kepada petani miskin) berupa ternak .3 .

Peingkatan bantuan sosial produktif (jumlahnya clan penerimaannya yang berupa ternak) .4 .

Peningkatan penyediaan bibit tanaman pakan ternak di desa-desa .5 .

Peningkatan proteksi clan perlakuan teknis budidaya ternak .6 .

Peningkatan pengamanan clan pemberantasan penyakit hewan .7 . Peningkatan pengembangan usaha budidaya ternak (ternak sapi potong, sapi perah, dombo

kambing clan unggas) .8 .

Peningkatan pembentukan clan pembinaan kelompok masyarakat sebagai kelompok sasaran .9 .

Peningkatan pembinaan kualitas SDM yang terkait, baik sebagai aparatur maupun kelompo :sasaran/masyarakat .

Dengan meningkatnya kegiatan-kegiatan petani miskin yang clibantu oleh Pemerintah sepentersebut di atas diharapkan kinerja petani semakin meningkat dari waktu ke waktu, sehinggdiperoleh keadaan yang diharapkan oleh para petani/penduduk miskin, clan Pemerintah daerasetempat antara lain adalah

1 .

Terseclianya sarana clan prasarana ekonomi meningkat,2 .

Terseclianya modal produktif petani yang berkembang dari waktu ke waktu,3 .

Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan clan sikap masyarakat miskin yang bertambalt baik .4 .

Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan clan perilaku aparatur yang semakin mantap, sebagjsumber daya yang proposional,

5 .

Terwujudnya ilmu pengetahwan clan teknologi yang membuclaya di desa serta meningkatnyinovasi teknologi tepat guna, teknologi peternakan clan veteriner (efisiensi usaha),

6 . Terwujudnya koordinasi dan perencanaan pembangunan peternakan menjadi lebih matanlpelaksanaan yang tepat clan pengamanan yang ketat,

7 .

Terwujudnya tingkat pendapatan petani/nasyarakat miskin, semakin meningkat dari hari khari berikutnya, yang pada akhirnya penduduk miskin dapat menolong dirinya scndiri,

8 .

Tercapainya jumlah petani/masyarakat miskin menjadi berkurang dari taluin ke talum .9 .

Terciptanya perencanaan dan pelaksanaan IDT yang lebih mantap,10 . Terciptanya kepemimpinan aparatur Pemerintah (peternakan) yang handal, yang mamp

menerapkan fungsi-fungsi manajerial secara profesional (manajer yang profesional) dan bebapengaruh budaya ewuh pekewuh dan KKN.

Identifikasi penghambat clan kekuatan pendorong

Identifikasi kekuatan penghambat (threatlweakness)

Dalam upaya pengentasan kemiskinan (di Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Timur) melahkegiatan-kegiatan khusus di bidang pembangunan sosial desa clan pcrtanian dalam arti lw(tanaman pangan, perkebunan, peternakan clan perikanan), dalam lial sektor sektor peternakayang sesuai dengan data clan fakta . Pemerintah daerah menghadapi beberapa faktor penghamba

Page 7: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Analisis

Seminar Nosional Peternakan don Veteriner 1998

Dari sejumlah faktor penghambat yang ada, setelah diidentifikasi ditemukan faktor-faktorpenghambat yang potensial, antara lain adalah :

a)

Kurangnya jumlah petugas secara kualitatifb) Kurangnya pengetahuan dan trampilnya petugas dinas terutama di tingkat kecamatan, level

grass)c)

Terbatasnya fasilitas kerja clan bertambahnya penganggurand)

Rendahnya kemampuan clan modal petani, menajamnya kemiskinane)

Terbatasnya luas lahan usaha tanif)

Kurangnya bibit unggul yang tersedia (ternak maupun tanaman pakan ternak)g)

Pengetahuan, ketrampilan clan sikap petani yang masih rendahh) Tidak adanya jaminan harga pemasaran hasil, serta kurangnya informasi pasar (fluktuasi

harga tidak menentu)i) Belum efektifnya peranan lembaga-lembaga sosial, ekonomi/swadaya di tingkat pedesaan

dalam mcnunjang kegiatan usalia tani, lebih-lebih dalam situasi krisis moneter inij)

Belum meluasnya penerapan teknologi maju di lapangan, termasuk optimasi sumberdaya lokaldalam rekayasa teknologi peternakan

k)

Belum efektifnya koordinasi clan perencanaan yang bersifat lintas sektoral1) Masih terdapatnya pemimpin sebagai tenaga penggerak yang belum profesional (pengaruh

budaya ewuh pekewuh clan KKN ?)m) Masih terdapat sumberdaya manusia yang terkait, belum profesional .

Identiftkasi kekuatan pendorong (strengthlopportunity)

Daftar kekuatan-kekuatan pendorong pada keadaan sekarang .

1 .

Tersedianya institusi pendukung pengembangan teknologi maju, dan semangat petani untukmelakukan usaha

2 .

Adanya dukungan dan arah yang sama dari berbagai program sektoral, scperti program IDT,ternak Banpres, program terpadu, PWT dan PKT

3 .

Adanya hubungan kerja kemitraan antara Pemerintah dengan swasta/koperasi clan kelompoksasaran terutama yang mengarah pada jaminan pemasaran, penyediaan modal, sarana clanbimbingan teknis/teknologi terapan .

4 .

Semangat membangun masyarakat yang cukup besar yang didukung oleh adanya kemantapankamtibmas clan kondisi kesehatan masyarakat yang cukup memadai .

5 . Potensi lahan masih memungkinkan dilakukan adanya peningkatan produksi peternakandengan teknologi maju (dengan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan) merupakanpeluang bagi pengembangan teknologi peternakan clan veteriner

6 . Peraturan perundangan tentang kemitraan di bidang Agro a .l . : SK Mentan No . 572/ 96,tentang Juklak Pembinaan Peternakan Ayam Ras, PP No. : 44/97 tentang kemitraan, SKMentan No . 940/97 tentang pedoman kemitraan Usalia pertanian clan SK Mentan No. 944/97,tentang Pedoman Penetapan Tingkat Hubungan Kemitraan Usalia Pertanian .

PEMBAHASAN

Mulai Repelita VI telah dilancarkan program khusus yaitu program tambalian di sampingprogram pembangunan yang telah ada dan dmamakan Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) .

865

Page 8: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Inpres ini dimaksudkan untuk meningkatkan penanganan kemiskinan secara berkelanjutan di destertinggal . Melalui Inpres ini akan dipadukan program sektoral ataupun regional yang mencakuldesa-desa tersebut, sehingga secara efektif akan berdampak besar terhadap penanggulangakemiskinan dengan tujuan adalah :

1 . Memadekan gerak langkah semua intansi clan lembaga pemerintah, masyarakat dan duniusaha untuk mendukung pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan,

2 .

Membeka peluang bagi penduduk miskin didesa tertinggal untuk dapat meningkatkan tarahidupnya dengan cara menciptakan clan memperluas lapangan kerja produktif melalupeningkatan berbagai kegiatan pembangunan di desa-desa tertinggal,

3 . Mengembangkan, meningkatkan clan memantapkan kehidupan ekonomi penduduk miskiimelalui penyediaan dana bantuan khusus,

4 .

Meningkatkan kesabaran, kemauan, tanggimgjawab, rasa kebersamaan, harga diri clan percay;diri masyarakat, serta meningkatkan penetapan teknologi terapan di sektor pertanian, sulsektor peternakan .

Dengan tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Inpres tersebut di atas, untuk mempertegasasaran yang akan dicapai, dalam pelaksanaannya Departemen Dalam Negeri bekerjasama dengaiBAPPENAS, telah menetapkan sasaran pelaksanaan Inpres tersebut, antara lain : untulmeningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi penduduk miskin melalui upaya peningkatan kualitasumberdaya manusia, peningkatan kemampuan permodalan, pengembangan usaha dalpemantapan kelembagaan usaha bersama mereka . Program IDT ini dimaksudkan pula untulmenanggulangi situasi clan kondisi yang menyebabkan timbulnya kemiskinan (DDN-BAPPENAS1993) .

Dampak yang diharapkan oleh pemerintah dalarn penetapan penanggulangan kemiskinan inadalah penguatan ekonomi penduduk miskin, melalui (1) Peningkatan kualitas sumber dayimanusia, (2) Pengembangan permodalan, (3) Pengembangan peluang kerja clan berusaha, (4Penguatan kelembagaan kelompok penduduk miskin (kelompok sasaran untuk memudahkajtransformasi teknologi terapan . Sebagai suatu gerak pelaksanaan program IDT di daerah-daerahdalam pelaksanaannya hares ada semangat kebersamaan baik dalam penanggulangan kemiskinalitu sendiri maupun kebersamaan dalam memberi kesempatan berpartisipasi kepada masyarakadalam pembangunan, tenitama bagi penduduk miskin sendiri .

a) Untuk berhasilnya upaya berpartisipasi, maka perlu dilakukan pendekatan kepada merekidalam wujud kesunggulian, ketekunan, keuletan clan kesabaran serta sikap jajaran aparatupemerintah daerah yang berkepribadian pengabdian, kejujuran, bertanggung jawab, disiplinadil clan benvibawa, yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat . Untuk itukhusus Pegawai Dlnas Peternakant Tingkat I sampai dengan Tingkat Kecamatan (sebagaujung tombak/level grass) diliarapkan

b)

Berkepribadian Pancasila clan diliarapkan yang berkemampuan kerja yang dapat mewujudkatpegawai negeri yang profesional, yaitu pegawai yang berorientasi pada pengabdian pad,pemerintah clan masyarakat, benvawasan luas clan berinisiatif, memiliki sikap clan pribadyang mantap clan dapat bekerja dengan cepat, tepat clan akurat, serta berhasil baik dalmemuaskan .

c)

Menambali wawasan clan cakrawala dalam melaksanakan tugas clan tanggung jawabnya dalanmewujudkan tercapainya tujuan pembangunan peternakan .

d) Mewujudkan pola berpikir yang sama dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinanMeningkatkan motivasi clan semangat kerja, serta pelayanan kepada masyarakat . Dengar,

866

SeminarNasional Peternakan dan Vetenner 1998

Page 9: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1993

demikian pendidikan dan pelatihan pegawai adalah sangat penting artinya, karena bertujuan

untuk : Melaksanakan usaha peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pegawai negeri yang

meliputi pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan ketrampilan (LAN, 1992) .

Apabila tuntutan terhadap kebutuhan pegawai yang trampil clan profesional dalam

mendukung tercapainya pembangunan di bidang peternakan di Propinsi Dati I tersebui, dikaitkan

dengan kebutuhan tuntutan pelayanan yang semakin meningkat, maka sudah barang tentu

mengkaitkan penerapan manajemen modern, yaitu dukungan perencanaan yang matang

pelaksanaan yang tepat clan pengawasan yang ketat. Dengan demikian jelas memerlukan

kelengkapan pendukung aparatur yang profesional (dengan ciri) sebagai berikut : (1) Mempunyai

wawasan yang bersifat global, karena manajmen modern tidak mengenal batas-batas wilayah suatu

negara; (2) Berpikir menganalisis dan mengambil keputusan sesuatu cepat clan tepat. Dengan

adanya sistem informasi yang canggih, data yang akurat maka hanis cepat berpikir, cepat

menganalisis, mengambil keputusan dan tindakan yang cepat; (3) Mengacu kepada pendekatan

sistem, berkoordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan clan pengawasan antar sektoral dari tingkat

tertinggi sampai kepada pelaksana yang menghadapi masyarakat ; (4) Berorieniasi prospektif,

melihat keadaan sekarang serta memanfaatkan apa yang telah terjadi pada waktu yang lalu (LAN,

1993) .

Semakin jelas diungkapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan program penanggulangan

kemiskinan melalui pembangunan peternakan di daerah-daerah Dati I, keberliasilannya akan

ditentukan oleh kemampuan ketrampilan clan profesionalisnie aparat peternak di daerah tersebut,

bersama-sama swasta dan masyarakat . Ini berarti, bahwa pegawai Dinas Peternakan Daerah

dituntut, untuk bekerjasama dengan swasta, dan instansi terkait secara efektif dan efisien.

Dayaguna atau efisiensi mutlak perlu dijadikan pegangan dalam pelaksanaan tugas aparatur

pemerintah . Baltkan di samping sebagai pegangan, dayagtma sekaligus menlpakan salah satu

sasaran dalam pembangunan administrasi . Dayaguna dikatakan mutlak perlu dijadikan sebagai

pegangan clan sasaran karena menlpakan kenyataan administratifbahwa dalani kegiatan-kegiatan

penyelenggaraan atau operasional, tidak ada satu organisasi pun juga yang tidak dihadapkan

kepada suasana kelangkaan dalam berbagai ltal (SIAGIAN, 1989) . Aparatur yang berhasil guna

adalah aparatur yang mampu menghasilkan karya nyata. Berarti aparatur penierintah diharapkan

tidak hanya mampu berpikir secara rasional clan inengliasilkan konsepsi-konsepsi yang matang,

akan tetapi juga pada tingkat operasional nianipu berkarya sedemikian rupa sehingga

menghasilkan karya konkrit dan nyata serta yang dapat dinikmati oleli masyarakat luas .

Faktor pegawai sebagai sumber daya manusia, sebagaitnana penulis kelnukakan tersebut di

atas, mempunyai arti penting dan ntenentukan dalam mewujudkan tujuan pembangunan.

Kenyataan ini tidak bisa dimungkiri dan tidak bisa direkayasa, karena bagaimanapun juga berhasil

atau tdak berhasilnya pelaksanaan tugas tugas pokok clan fungsi Dinas Peternakan, sebenarmya

tergantung kepada manusia pelaksana (baik sebagai peminipin, staf niaupun peternaknya) . Jika

diterima pendapat yang mengatakan bahwa manusia, logis pula untuk Inenerinia pendapat bahwa

investas terpenting yang dapat dan mungkin dilakukan oleli suatu organisasi adalah investasi

insani (SONDANG P . SIAGIAN, 1989) . Nanum demikian perlu diperhatikan bahwa betapa

pentingnya manusia dalam manajemen, Apabila pimpinan me-manage-nya kurang tepat bisa

menimbulkan dampak negatif (FX. SOGDJADI, 1993) . Lebili lanjut dikatakan bahwa kepemimpinan

(Leadership) menpakan inti dari pada iuanajenien. Kepeminipinan nienipakan motor penggerak

bagi sumber-sumber dan alat-alat manusia dan alat-alat lainnya dalain suatu organisasi . Demikian

pentingnya peranan kepemimpinan dalant usaha mencapai suatu tujuan organisasi sehingga dapat

867

Page 10: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Faktor sumber daya manusia

Sistem informasi

868

6e»tinar Nosional Peternakan dan Veteriner 1998

dikatakan bahwa sukses atau kegagalan yang dialami sebagian besar ditentukan oleh kualitaskepemimpinan yang dimiliki, oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam organisasiitU (SONDANG P. SIAGIAN, 1989) .

Untuk mencapai tingkatan Sumber Daya Manusia dan kepemimpinan yang proposional, perluadanya dukungan manajemen modern .

Sedangkan manajemen modern itu dipengaruhi oleh faktor - faktor sebagai berikut :

a)

Dalam rangka mcncapai tujuan organisasi sumber daya manusia merupakan unsur yang palingpenting bila dibandingkan dengan sumber-sumber organisasi lainnya . Sumber-sumber lainseperti uang, material, mesin dan lain-lain tidak banyak artinya hilamana unsur Sumber DayaManusia yang mongelolanya kurang memiliki profesionalisme yang tinggi .

b)

SDM dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu SDM aparatur dan SDM non aparatur ataumasyarakat

1) SDM aparatur mempunyai kedudukan yang sangat penting karena mereka sckaligusmelaksanakan fungsi sebagai pentmus, perencana, pelaksana dan pengawas kegiataqpembangiman . Untuk itu SDM aparatur pemerintah hanis mempunyai kriteria bersih danberwibawa . Tanpa aparatur pemenntah yang bersih dan benvibawa maka bagaimanapunbaiknya konsep manajemen modern tidak akan membawa hasil yang optimal .

2)

SDM masyarakat, akat memegang peranan penting karena pada dasarnya pembangunaiitidak akan bcrhasil apabila tidak ada partisipasi masyarakat .

SDM aparatur dan masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu, yang memperolebantuan dana IDT, apabila tidak diperliatikan mutunya, maka bantuan IDT untuk barang moda~(pola produktif) akan benibali mcnjadi barangng konsumtif (pola konsumtif) .

Kalau SDM (aparatur swasta dan masyarakat ) tetap tidak mcndapat perhatian, maka keadaallkemiskinan akan lebih tajam dan memberatkan negara, karena terpaksa hanis mengeluarkan danauntuk penyaluran bantuan sembako .

Dalam kaitannya dengan aparatur pemerintah ada dua hal yang perin mendapat perhatianutama dari seorang pimpinan yaitu masalah pembinaan sumber daya manusia clan pengambilkeputusan

a) Informasi merupakan kebutuhan mutlak bagi manajemen baik untuk keperluanperencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan . Untuk itu suatu organisasi akan dapalbcrf ingsi dengan baik apabila didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai .

b)

Informasi hendaknya jangan hanya dimiliki oleh pemimpin tingkat puncak saja tetapiperlu didistribusikan kepada seluruli jajaran yang ada dalam organisasi . Tanpa memilikiinformasi, pegawai tidak mungkin dapat melaksanakan tugasnya dengan baik .

c)

Sistem informagi manajemen yang efisien clan efektif hanya dapat diwujudkan apabila adakerjasama yang baik antara unit penyedia informasi dengan pimpinan/pengguna informasi,penggunalah yang paling mengetaiuu informasi yang dipcrlukan . (DR . J.B . KristiadiPenerapan Manajemen Modern : 13)

Page 11: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Pemecahan masalah

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998

Dalam mengatasi permasalalian yang ada scat ini perlu disusun konsepsi kebijaksanaan yangstrategis, sebagai langkah pemecalian masalah yang secepatnya antara lain :

1 . Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia baik sebagai aparatur maupun non aparaturdiantaranya adalah :

A .

Penempatan aparatur yang berkualitas, the right man on the right place, sehingga diperolehSDM yang handal, dapat dipercaya dan mandiri, berkinerja bermental baik dan penuh denganpercaya diri .

B . Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan untuk mcningkatkan partisipasimasyarakat sehingga diperoleh kemitraan pemerintah (Dinas Peternakan) dengan swasta danmasyarakat petani dengan upaya-upaya sebagai berikuta) Melgkukan berbagai penyederlianaan deregulasi lanjutan di bidang peternakan dalam

skala usaha dan perijinan, agar pelayanan dapat dilakukan lebili cepat, mudah dan legal(One Way service) sehingga tercipta iklim usalia yang kondusip dalam menghadapitantangan pelaksanaan penanggulangan kemiskman dan pemerataan pembangunan padaPelita VII .

b) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat kurang mampu danpembentukan serta pembinaan kelompok, melalui kursus-kursus teknis peternakan, agarnantinya kelompok dapat melayani anggotanya .

c) Pembinaan masyarakat peternak menuju peternak yang mandiri, berkembang dan dapatmenyerap tenaga kerja serta dapat sebagai mitra usalia

d) Memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah tentang efisiensi investor pada kapital intensiptidak kepada impor intensip .

e) Usaha butir a, b, c, d, diharapkan akan mampu merubah pelayanan yang selama inidilakukan oleh pemerintah (Dinas Peternakan), lambat laun dapat beralih kepadamasyarakat itu sendiri, melalui kemitraan dengan swasta, KUD, kelompok masyarakat danBUMN / BUMD.

f) Memperkuat peranan kelompok petani (miskin) yaing mendapat bantuan melaluipembinaan teknis beternak dan asas kebersamaan, agar ternak yang dimiliki dapat bcrsifatsebagai modal usaha dan dapat dikembangkan, melalui " Optimasi Sumberdaya Lokal danTeknologi Peternakan

2 .

Meningkatkan upaya kemitraan Pemerintah dengan swasta sehingga mencakup kemitraankeseluruhan komoditi usalia peternakan serta niengembangkan bentuk-bentuk kemitraan yangtelah ada, dan didukung dengan inplementasi tehnologi terapan .

3 .

Mensinkronisasikan antara program sektoral dengan program-program daerah, dalam kaitan-nya memanfaatkan program-program yang searah dengan pembangunan peternakan dalampenanggulangan kemiskinan .

4 .

Meningkatkan hubungan kerjasama dengan Dinas/Instansi dan lembaga-Icmbaga penclitianyang terkait .

5 .

Meningkatkan bimbingan kepada petani miskin dalam bentuk paket bantuan ternak, sebagaimodal awal, dengan tujuan tentiviudnya kemandirian petani/masyarakat .

6 . Meningkatkan perbaikan administrasi dan manajemen, yang mengatasi kepada penerapanmanajemen modern, pada jajaran Dinas Peternakan, yang didukung oleh sistem informasi dansumberdaya manusia serta kepemimpinan yang profesional .

869

Page 12: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

7 .

Menciptakan sumber daya manusia dan kepemimpinan yang proposional yaitu yang bercirikanpenerapan manajemen modern dan bebas pengaruh KKN korupsi, kolusi, nepotisme Antaralaina)b)

flyang optimal .

8 . Melaksanakan secara murni dan konsekuen konsepsi kebijaksanaan Pemerintah terhadap SDMsebagai aparatur, yang tertuang dalam Peraturan Peinerintah Republik Indonesia NO. 14 tahun1994 tenting PENDIDIKAN dan PELATIHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL ; yaitug) Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan atau pendidikan dan latihan Pra Jabatan

Kepribadian (LPJK) .h) Pendidikan dan Latihan dalam Jabatan yaitu Diklat Struktural, Fungsional dan Diklat

Tehnis .9 .

Meningkatkan kemampuan masyarakat, tenitama masyarakat pedesaan dan daerah-daerahtertinggal untuk berproduksi, melalui penataan lembaga sosial dan ekonomi serta perluasandiversifikasi dan intensifikasi usaha di bidang peternakan dan usaha tani . Ditingkatkannyadiklat tehnis (subtantii) agar sumber daya yang ada, dapat semakin diperhatikan dandidayagunakan bermanfaat dalam peningkatan pemerataan pendapatan dan pembangunan,utamanya dalam penanggulangan kemiskinan .

10 . Memberdayakan Sumber Daya Manusia (petani/peternak), Lembaga-lembaga/organisasi yangada dani Sumber Daya Lokal di :pedesaan dengan demo unit tehnologi terapan sebagai paketpendidikan Hal ini untuk mempercepat usalla produktip, melalui peran lembaga/organisasimasyarakat sampai dengan kelompok sasaran . Selanjutnya kelompok petani/peternak, sebagaikelompok sasaran pembangunan, di tingkatkan dayagunanya menjadi bentuk kooperasi yangberguna :"

Untuk memperkuat fungsi "Lumbung Deso" menjadi multi fungsi ." Untuk merangsang perkembangan demo unit tehnologi terapan di segala komoditi,

dengan memberdaayakan Sumber Daya Lokal . Dari demo-demo ini yang berkembangbaik (dinfai baik) diberi hadiah bantuan "modal produktip" . Sedangkan segala jenisperlombaan, ditiadakan, dan semua jenis perlombaan diaralikan kepadapenilaianperkembangan : paket pendidikan (demo-unit) tersebut . Olch karena itu agarsemua dani pembangunan di pedesaan, tenitama sektor agro dan industri, hendaknyadiaralikan menjadi "modal produktif bagi masyarakat desa . Disamping itu, diharapkansetiap Balai Penelitian di bidang agro dan perindustrian, mempunyai desa binaan dibidang tehnologi terapan .

c)

d)

e)

SeminarNo.sionalPeternakan don Veteriner 1998

Berasaskan keterpaduan dan partisipasi (share), kepedulian (care) dan keadilan (fair) .Melaksanakan komunikasi dua arah secara vertikal, horisontal, diagonal dan sektoral,karena hubungan kerja semakin Was (flow of relationship) dan memperbanyak kelompoksasaran (target group) .Menjadikan pelayanan kepada masyarakat yang baik sebagai tujuan, schingga perlusenantiasa pelayanan itu diperbaiki .Menggunakan piranti-piranti manajemen yang tepat guna, relevan dengan situasi dinkondisi lingkungan, sehingga mampu meningkatkan kinerja .Melakukan tugasnya dengan perencanaan yang mating, pelaksanaan yang tepat danpengawasan yang ketat .Bertindak yang rasional, akurat, cepat, transparan dan mengutamakan hasil (out put)

Page 13: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

Kesimpulan

1 .

Akibst kemajuan dari Pelita V PJP I,.dan pengaruh globalisasi serta perkembangan IPTEKmaka pelaksanaan Pelita VI PJP II penuh dengan peluang dan kendala, karenapembangunan Indonesia semakin terkait dengan perkembangan Internasional, lebih-lebihdalam keadaan krisis ini .

2 .

Dslam rangka pelaksanaan Pelita VI PJP II, titik berat pembangunan adalah perabangunanekonomi seiring dengan peningkatan kualitas sumber deya manusia clan pemberdaya yangtetap bertumpu pada TRILOGI PEMBANGUNAN . Dcngan demikian, maka manusiamenjadi sumber daya yang utama dalam menggerakkan clan mendayagunakan sumber-sumber daya yang lain, "Sumberdaya Lokal dan Tehnologi Peternakan", yang kondosiplebih-lebih dalam krisis moneter ini, dituntut peran SDM yang profesional .

3 . Kessn umum clan menunjukkan bahwa kualitis SDM di Indonesia masih diwarnaikecenderungan pesimisme, pasif, kerancuan tata pikir, sikap-sikap independen, kurangharga diri dan serangkaian sikap-sikap yang menguntungkan untuk modernisasi . Yangmenarik perhatian adalah ternyata penampilan yang kurang baik ini terdapat pada tiap!apisan masyarakat . Tentu tidak semua bersifat demikian (terserang wabah kerawananmentalitas), tetapi manusia tangguh (profesional) yang tidak terjangkit wabah, jumlahnyabelum memadai . Sebagai ciri manusia modern (yang profesional) pada abad ini yangmenonjol adalah telah terciptanya beraneka ragam organisasi . Segala segi kehidupan dicapaidengan memanfaatkan organisasi . Artinya karena frequesi clan jenis tujuan, keiginan, cita-cita, harapan, maka . tidak seorangpun yang dapat memperoleh tingkat kepuasannya tanpamenggunakan jalur organisasi . Itulah sebabnya manusia modern sering disebut manusiaorganisasional, dan mamisia organisasional itu yang menjadi fokus analisis pendekatanadministratif

4 .

Psda umunya para ahli ekonomi yang semata-mata memandang manusia sebagai alatproduksi bahkan disejajarkan dengan uang, itu adalah pandangan yang keliru . Betapapunbesarnya modal yang dimiliki dan berhasil dikeiiibangkan, itu adalah tetap benda mati dsnhanya mempunyai makna apabila digunakan dan dikelola oleh manusia . Olch karena itumuncul istilah ekonomi yang benvajah kemanusiaan . Berarti, dewasa ini semakin disadaribahwa modal clan tehnologi akan ada artinya apabila perhatian yang lebili besar di kepadaSDM yang mengelota modal dan pengguna teknologi tersebut .

5 .

Melaksanakan lanjutan deregulasi ; penerapan manajemen modern, meningkatkan pelayananumum, bimbingan/pembinaan/tranfer teknologi inovatif dan permodalan kepada masyarakat,dalam usaha menciptakan partisipasi masyarakat dan kemitran pemerintah dengan swasta,untuk melaksanakan pemerataan pembangunan dan pendekatan masyarakat sekaligusmengatasi dan menanggulangi krisis moneter ini, senuta diperlukan SDM yang profesional .

Saran

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1993

KESIMPULAN

1 . Kebijsksanaan Pemerintah yang dilaksanakan melalui GBIN clan tahapan Pelita yangdianggari melalui APBN hendaknya memperhatikan secara serius terhadap pembinaankualitas SDM, dengan ditandainya : pengalokasian dana APBN, APBD I / II untuk pembiayaanPendidikan clan latihan administrasi, tehnologi tinggi dan agroindustri, Hal ini mengingatjumlah penduduk Indonesia yang besar, mungkin sekarang merduduki rangking ke- 4 dunia

87 1

Page 14: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

2. Pola pikir kemitraan harus diaralikan ke patnership dalam cakupan permodalan, transfertehnologi clan ketrampilan, serta pemasaran produksi . Bentuk-bentuk kemitraan yang adaperlu disempurnakan clan dikembangkan ; antara lain : bapak angkat, Pola PIR, join-venture,pangan, kredit lunak/tanpa bunga, marobati, revolving, bantuan modal/tranfer tehnologi,perlindungan (yang besar melindungi yang kecil ) clan lain-lain yang saling menguntungkan(kemitraan yang mantap dan profesional ).

3 . Sumber Daya Manusia sebagai aparatur, yang mengemudikan jalannya pemerintah danpembangunan, haruslah profesional clan diharapkan :a) Mampu menyusun atau mengformulasikan kebijaksaan clan strategi tingkat nasional,

lintas sektoral, lintas daerah yang bobotnya dapat dipertanggung jawabkan dari sudutprinsip-prinsip manajemen pengembangan Hum dan tehnologi.

b) Mampu menjabarkan kebijaksanaan Pemerintah ke dalam rencana programpembangunan jangka paujang dan sedang dengan dilandasi pola pemikiran yang luas,komprehonsif

c)

Mampu memimpin pelaksanaan program pembangunan secara profesional yang selarasdengan asas-asas kepetuimpinan clan manajemen yang mampu merangsang kegairahankerja bawahan.

d) Selaku staf harus mampu menyusun gagasan pembaharuan dibidang administrasi clandalam rangka pemecahan masalah secara konseptual, obyektif, tepat, terintegrasi clanbijaksana.

e) Berkepribadian manajemen atau peinimpin yang berkualifikasi pembina strategi clankebijaksanaan, serta staf dan pimpinan Negara/pemerintahan tingkat atas yang,berorientasi kepada pelayanan, pengayotnan clan pengembangan partisipasi masyarakat,berpola pikir yang dinamis clan bernalar, menghindarkan sikap clan pandangan berkotak -kotak baik untuk sektor inaupun antar profesi, inaupun antar satuan dalam lingkunganpemerintah, sebagai-satu organisasi dalam melaksanakan tugas unntm Pemerintah danpembagunan .

4 .

Mungingat junilah penduduk Indonesia yang cukup besar clan kualitasnya subagai SumberDaya Manusia belum memadai, maka andalan atau basis pertumbuhan ekonomi, termasukperanan ternak ; perlu dipikirkan, apakah dengan basisnya hanya mengandalkan industrisebagai basis, seiring dengan industri manufacture.

5 .

Kecenderungan investor dalatn negeri yang menanamkan modalnya di kawasan baratIndonesia clan bahkan ke luar negeri, perlu dikembalikan kepada tanggung jawabnya terhadapBangsa dan Negara, agar kecenderungan itu dirubah menjadi : menanarnkan modalnya dikawasan titnur Indonesia clan daerah-daerah tertinggal lain, yang berbasis agro, agar terciptaterutama di daerah transmigrasi .

6 .

Untuk meringankan beban, karena krisis global, maka pemerintah perlu segera melaksanakantransmigrasi secara besar-besaran, dibarengi dengan ternak clan tehnologi inovatif di segalasektor, guna menanggulangi clan mencegah krisis global .

872

SeminarNosional Peternakan dan Veteriner 1998

DAFTAR PUSTAKA

ANONIMOUS . 1993 . GBI-1N . Ketetapan-Ketetapan MPR . Penerbit Bumi Aksara.

ANONIMOUS . 1994 . Peraturan Petnerintali tentang Pendidikan dan Jabatan PNS.

ANONIMOUS . 1994 . Repelita VI . Penim Percetakan Negara RI, Jakarta .

ANONIMOUS . Instniksi Presiden No . 5/1993 . Tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan .

Page 15: PERANANSUMBERDAYAMANUSIADALAMRANGKAOPTIMASI ...peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pronas98-109.pdf · ... yang bebas penganill KKN. Di bidang pcternakan sangat

SeminarNasionalPeternakan dan Veteriner 1998

ANONIMGUS . Pidato Presiden 16 Agustus 1983 Di depan DPR .

KRISTIADI, J.B . 1994 . Penerapan Manajemen Modem, Diklat, Silabus Sespanan Promosi IVA, Jakarta.

KusumAATMADJA, S . 1992 . Kemitraan dalam Dunia Usaha dan Profesi .

LEMBAGA ADMINISTRASi NEGARA . 1993 . Manajemen Modem Menyongsong PJPT II, Jakarta .

NAISBITH, J . dan PATRICIA ABuRDANE . 1990 . Megatrend 2000 . Penerbit Bina Rupa Aksara .

NOORSYAMSA, DJ. 1994 . Fonnat Bant Pelanyanan Umlun . LAN-RI, Jakartat.

OSBORNE, D . and TED GAEBLER . 1992 . Reinventing Governient, Adison Wesley Publishing Company Inc .

SOEJADI FX . 1992 . Analisa Manajemen Modern, Gunung, Jakarta.

SONDANG P. SIAGIAN . 1992 . Manajenien Sumberdaya Manusia, Gunung Agung, Jakarta .

SuGANDHA, D., WA. 1991 . Koordinasi Alat Peniersatu Gerak Administrasi, hitenuedia, Jakarta .

SuKIRNO, S . 1986 . Beberapa Aspek dalam Persoalan Penibangunan Daerah, Jakarta .

TANYA JAWAB

Beriajaya : Pengendalian impor . Apakah hanya daging yang dikurangi impor atau ada yang lainseperti pakan ?

H.A.S . Boediatmodjo : Impor seperti daging, perlu diimbangi impor bakalan dan bibit . Imporpakan tetap, kecuali produk daging dan kedelai dalam negeri Inencukupi .

Sutijono P. : Presentasi tadi nampaknya dalam rangka mewujudkan nlasyarakat madani pascakrisis dewasa ini kalau ya, bagaimana sebenamya memikirkan peternakan kita yang masih diawang-awang ini (jalan keluarnya?)

H.A.S . Boediatmodjo : Peternakan rakyat yang kita selamatkan selaras dengan pemberianpembinaan peternak skala besar . Tujuan peningkatan dan pemerataan pendapatan petanipeternak/masyarakat .