peranan sebagai - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/132309078/penelitian/4. peranan...
TRANSCRIPT
PERANAN TERAPI MENGGAMBAR SEBAGAIKATARSIS EMOSI ANAK
Oleh:Muthmainnah
PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarlamtithmai nnah@ uny. ac. id
AbstrakSeiring dengan perkembangan dan pengalaman. anak memiliki masalah emosi yang
berbeda-beda. Anak menyikapi permasalahan sesuai dengan karakteristik kepribadian
masing-masing. Orang tua dan pendidik perlu membantu anakmelakukan katarsis emosi
dengan menghindari perilaku destruktif, salah satunya dengan terapi menggambar.
Menggambar dipilih sebagai salah satu bentuk terapi karena kegiatan ini disukai oleh anak-
anak sekaligus dapat membantu anak mengekspresikan pikiran dan perasaan tanpa kata-kata.
serta menyalurkan isi alam bawah sadar. Tema gambar yang dipilih dapat disesuaikan dengan
hal yang ingin diungkap dari anak contohnya keluargaku, cita-citaku, sahabatku, orang
kusayang, kegiatan yang kusukai dan sebagainya. Melalui gambar, diharapkan orang tua dan
guru dapat lebih memahami pikiran dan perasaan anak, serta membantu anak mewujudkanharapan dan menyelesaikan masalah yang dialaminya.
Kata kunci: terapimenggambar, katarsis emosi, anak
AbstractIn line with their developmenl and experience, children have various emotionol
problems. The way they deal with the problem is in accordance with their own personal
characteristics. Parents and teachers need to help children in performing emotional catharsis
by avoiding destructive behaviors. Using drawing therapy is one of the ways. Drawing ischosen as one of the therapy media because children love it and it also aids them to express
their mind and .feeling without having to speak a word. It also functions to expose their
unconscious stale. The drawing theme can be selected based on the object that is expectedfor
them to express like 'myfamily', 'my dreams', 'my bestfriend', 'persons thct I love', 'hobby',
etc. Through drawing, parents and teachers are expected to understand more on the
children's mind andfeeling, help them accomplish their hopes and solve their problems.
Keywords; drawing therapy, emotional catharsis, children
PENDAHULUANAnak seringkali mengalami
permasalahan emosional seperti cepat
marah. cepat tersinggung, trauma. dan
sebagainya. Salah satu bentuk terapi yang
dapat diberikan adalah terapi seni.Dalamproses terapi, pasien diberi alat-alat untukmelukis. menggambar, membentuk atau
memahat dalam rangka untukmenghasilkan sebuah karya seni yangkreatif, ekspresif, dan independent.
Melalui proses terapi seni, orang juga akan
merasa lebih baik, lebih kreatif, dan lebih
dimampukan dalam memecahkan
kesulitannya (http://ilmu pengobatan
tradis ional/art-therapy-terobosan-d alam'dunia.html). Salah satu bentuk terapi seni
adalah terapi menggambar. Menggambarmerupakan salah satu kegiatan yangdisenangi anak. Melalui kegiatanmenggambar, anak-anak dapat
mengekspresikan pikiran dan perasaan
positif maupun negatif, mengembangkanfantasi sefta kreativitasnya. Menggambarjuga dapat digunakan sebagai salah satu
bentuk terapi untuk memahami keinginan
524
Jurnal Pendidikan Anak, Volume IV, Edisi l. Juni 2015
TAFI F"*
t'..a*:*:. ) . ::..:*: .::::l::::'r:.,:l:
r$f "":!lqr,,lr.::,::,:: ::
q!}
a*.**t+
Cgre{pn Sersrqh: toft Ag"Esitoo t€trt*{ie,{$#p*dt $drls"gs{i* sst' rt$k"r6HI dtuh*rg.($qng; b$|*sfrdtyfi hentu{+ $o4fonE; ten#-
hn*tc HU tielum Ue*drunesn"
Gambar 1
Sumber: google2. Masa pra bagan (4-7 ahun)
Pada rnasa ini anak mular mampurnengendalikan tangan. Garis yangdihasilkan tidak corang-coreng lagi. Anakmengambar bentuk yang berhubungandengan dunia sekitarnya. Anak au"p"tmembuat bentuk yang bisa dikenalmeskipun kadang-kadang masih susahuntu. menetapkan gambar yang dibuatnya.Anak membangun ikaian
- emosional
dengan gambar yang hendak dibuatnya.
dan harapan anak, mewujudkankeinginannya, serta mengatasi masalahanak.
Periode Perkembangan Gambar Anakl. Masa mencoreng (2-4 tahun)
Anak belum mampumengendalikan gerakan tangan sehinggahaslnya tidak menentu. Goresan yangdihasilkan anak beraneka ragam berupagaris-garis panjang, garis-garis pendekyang tidak menentu arahnya dan diulang-ulang hingga berkembang menjadi bentukseperti benang kusut.
i rartar *: h{IENCfiAMBAfi
+ F*ns*{#qhe* Fod<l b*nluL.h*Eluk $sajsng:I yons rslrtng dABE*qtlken gw&*"gerl*dcn lifiky? ff{Ik $Irftrnw gcrt*g# molrutardet b;ffiJh;,. fuflhnad(ll! ftt{{-ilmt< U edenf, bealuk k!fiIolrd.
"f*s.:
,gi.6:
;*$4
$ r*runn +
: $vIENGGAMSAR
:rn*l$qs}..*qfi!*dr lxal!$ls eE uriii Bl&:!g& Srrr!t::ge*-lot at Corar hniertg ffieny*F$ **l".tq
nmngurr#ang ol Eros Ear?as.
tueM ffi d#@ asr Oetry,Esa$€F&. lwel.ii!{4ry4:'!!4qni!*ii!4q,r::ti{Ei:: : :: :::::' :
,r. : lt
t=#.t::::
a$
{:: ,
*: ir
JlFr t.t*r.:=l*:.:
:,*,l*.r :r{hi::
Gambar 2Sumber: google
3. Masa bagan (7-9 tahun)Pengamaatan anak bertambah teliti dan
anak tahu hubungan alam sekitar denganditinya.4. Masa permulaan realisme (9_11 tahun)
Masa ini ditandai dengan adanyakeberadan sosial. Realisme bukandiartikan meniru alam yang tepatsebagai usaha untuk konsep visualanak-anak yang masih memandangsecara subyektif, jadi garnbarnyabelum sesuai dengan objek.
5. Masa naturalistik (l l-13 tahun)Masa ini anak usia berpikir. Anakmulai menjadi kritis terhadap karyasendiri. Anak tidak lagi mengg ambaraya yang diketahui tetapi yangdilihatnya.
Permasalahan Emosi Anak danKatarsis Emosi pada Anak
Anak memiliki kebutuhanemosional seperti dicintai, dihargai,merasa aman, merasa kompeten. pada usiaprasekolah anak-anak belajar menguasaidan mengekspresikan ..o.i. pad,a tihapan
525
.i Jull
r:isan
,h:n)
l -s,an:3Dat
r "sualr "l rno.-';
1_ ldN
karr ai::bari rng
dan
L:-ihan:.tci
: uslaJuasaihapan
iumai Pendiir,r:n \nak. \'c.iume I\. Edisi 1. Junil0l5
r -'-. ;l',.;'JI1 enlosi. seperti mensontrol dan
-' ;: :-tr3hkJn ekspresi emosional serta
-.. -i-":ku .aat nlunctlln\ a emosi-"'
-, r-. - kilat. TerdaPat empat
.-^::---' ;nlJSi Pada anak )'aitu:, ." -i-:11:lt untuk menunjukkan
- , ::. -. i 3ng tepat dalam situasi
.eiidakmanlpuan untuk
---. rulunqan pertemanan dengan
:i', l. ntLldah merasa dePeresi atau
:r:'.; i3refla alasan-alasan kecil,
ir. -r3n$$uan gejala tertentu saat
- - -:-:!, Ill&Solah misalnya sakit perut
" - ) -.:-r. maiu ke depan kelas; takut
. . - -: :3ll'.-l.l orang dengan kumis atau
" Jan lain sebagainya
: ::. ::sianparent.com lteraPi-
' - - "t;L i-anak )(,::r.is atau katharsis, (dari
.:: ''r ..r'I3ni: ru0uporq) pertama kali
-.:!'.:tt oleh para filsuf Yunani, yang"- .' :rJa upaya "pembersihan" atau
- - jrt" diri. Pembaruan rohani dan
- diri dari ketegangan
:'.,, ikipedia.org/wiki/Katarsis)': ;ilil emosi anak tersebut daPat
.':'. atau dikatarsisikan, salah
Terapi menggambar berkembang
untuk membantu anak yang tidak dapat
mengekspresikan pikiran dan perasaan
melalui kata-kata. Gambar daPat
memberikan makna jika dihubungkan
dengan anak-anak Yang terluka,
mengasingkan diri, kecewa. dan tidak
dapat mengungkaPkan Pikiran dan
p.iu.uu, kepada orang lain (Sri Esti
Wuryani,2005: 363-364). TeraPi
menggambar mengajak individu
mengenali kejadian atau hal yang selama
ini disukai atau tidak disukai' Melalui
terapi menggambar, hal-hal yang ditekan
dalam alam bawah sadar dapat diangkat ke
alam sadar.Terapi menggambar adalah teraPi
yang diberikan dengan meminta anak
mengekspresikan pikiran dan perasaan
yung diul.ai dalam bentuk gambar' Anak-
unuk yung berkelahi dengan anak lain
mungkin daPat mengeksPresikan
kemarahan, kebencian, atau penolakan
melalui gambar (Sri Esti Wuryani,2005:
384). Terapi menggambar dirancang untuk
membantu individu mengenali suara dalam
alam bawah sadar, mendorong untuk
menyembuhkan jiwa melalui teraPi
menggambar, mereduksi Pikiran dan
p.tuiuun negatif (Snyder, dalam Sri Esti
Wuryani,2005).Anak daPat diminta menggambar
apa yang sedang dipikirkannya, sehingga
terapis dapat memperoleh gambaran secara
visual apa Yang sedang dialami dan
dibutuhkan anak. Gambar merupakan
media komunikasi untuk mengungkapkan
apa yang diharaPkan anak' Melalui
gimbar, anak daPat membebaskan
perasaan. mengungkapkan permasalahan
atau konflik. mengekspresikan pikiran dan
perasaan yang barangkali belum mampu
diungkapkan secara verbal.
. - -. j :elalui teraPi menggambar'
i:rrpi \lenggambar\lenggambar meruPakan salah satu
- - -,1ltl l ang disenangi anak-anak' Dalam
:: -:r-;n menggambar, baik menggambar
;, : rfe Si. menggambar ilustrasi maupun"*: - -J,lnbar dekorasi dituntut
:,--*:saaan keteramPilan. Hakikat
-, j::ambar adalah penyajian ilusi optik
, ,.- r:nipulasi ruang dalam bidang datar
--i iimensi (Muharam E dan Warti\ -: llrl ati, 1991 : 95). Menggambar*'.r'*pakan kegiatan yang menyenangkan
*r-.:;k mengekspresikan perasaan dan
: kiran ke dalam bentuk simbol'
\lenugambar tidak hanya digunakan untuk
,r-,engasah keterampilan motorik halus
mengembangkan imajinasi dan kreativitas,
.r,.,.,in dapat juga digunakan sebagai
bentuk terapi.
s26
Jurnal Pendidikan Anak, Volume IV, Edisi l, Juni 2015
Anak menggambar tentang keluarganya(Sumber: google)
Warna merupakan sebuah mediaterapi bag ibanyak orang, bahkan warnadapat digunakan sebagai bahasa untukmernbaca emosi seseorang. Seorang anakyang mewarnai matahari dengan wama-warna gelap seperti hitam atau abu-abubias jadi menandakan kemarahan. Apabilaanak mewarnai dengan cara menorehkangaris-garis teratur pada gambarmenunjukan bahwa anak memilikikecenderungan gaya hidup teratur.Terlepas dari itu warna sendiri menjadialat terapi untuk meringankan stress padaanak setelah lelah seharian beraktivitas(http ://blog .lazada.co.idl manfaat-belajar -menggambar-mewamai-bagi-anak/).
berarti menggambar bagi anak merupakansuatu cara untuk berkomunikasi tanpamenggunakan kata-kata (Suparto, 2003,dalam Paat,20l0). Kramer (Sri EstiWuryani,2005: 366) juga menjelaskanbahwa proses mengambar dan hasilnyadapat membantu individu membebaskankonflik, mengalami kembali suatukejadian, menyalurkan kembali melaluisublimasi, dan menyelesaikan masalah.Saat anak menggambar berafti anakmengkomunikasikan pikiran dan perasaan,
menyelesaikan konflik dengan aman tanpamerasa terancam. membantu memberikagambaran bagaimana anak memandangdirinya atau peran atau posisinya dalamkeluarga, membantu mengerti,mengkomunikasikan tentang masalahkeluarga (Handler, dalam Sri EstiWuryani,2005: 384). Selain itumenggambar juga dapat membantu anakmengekspresikan kemarahan, kebencian,penolakan, frustasi dan kemarahan dengancaru yang aman, membebaskan anak dariperasaan terluka karena penyiksaan,mudah meledak-ledak karena marah dantersinggung, membebaskan anak dari rasa
malu, dan menghalangi anak yang sukamengasingkan diri (Djiwandono, 2005:365). Adapun tema yang dipilih untukmenggambar seperti acara favoritku,kejadian yang menakutkan, peristiwa yangbaru saja dialami, perasaan hari ini,harapan, dan sebagainya.
Peran guruDalam membantu anak melakukan
katarsis dengan tepat dan tidak destruktif,beberapa peran guru diantaranya:1. Memberikan keleluasaan waktu pada
anak untuk melakukan terapi.Keleluasaan waktu diberikan dengan
memberikan beberapa kesempatananak untuk melakukan aktivitaskatarsis misalnya dengan
membuatbeberapa gambar untukmendeskripsikan perasaan danpikirannya.
2. Mampu menghubungkan gambar
dengan konflik anak.
r ,UrH: 1\,1 1 ta
.,. : i; iE ll:r :
!lltttitt!::='.;''llGambar 4.
Gambar anak dengan pilihan warna cerah(Sumber: google)
Peranan terapi menggambarAnak dapat mengekspresikan
perasaannya dengan cara menggambar, ini
527
t;!
Jj
Gambar 3.
.lurnal Pendidikan Anak. Volume IV, Edisi l, Juni2015
;iau gambar yang telah- "':r.. suru dapat mencoba
:.- : rnakna atau maksud-irlult\a dalam menganalisis
, _-"rbungkan makna gambar" ::_ densan tanya jawab atau" -j lgar dapat memaknai
-_r -:.elarni anak.-' ^ :: dukLrngan dan dorongan- -. :::nah putus asa, dan selalu_ - - crlam berekspresi maupun
-"' .. :remberikan dukungan danr - '_.lr anak mampu berpikir--" i-rap memiliki kepercayaan
. - _.-' mengatasi masalah yang
- ' ,. mengamati warna, pesan- -': Jalam gambar anak-- jr:!arkan
anak-anak- _.,,h-
- . _:]rrergintelprestasikan
' - -' ialam mengamati gambar:-.'!;ntLt terapis atau pendidik
-'.':rrknai gambar yang dibuat
mungkin ini menunjukkan bahrva anakkurang mempunyai persaan memilikidalam keluarga, atau mera tidak dihargaig_l..h anggota keluarga (Sri EstiWuryani,2005: }7).Gurnbu, tangan yangsaling menyentuh dan berpegu,r"gun'ru,,sama lan mengindikasikan adanvakehangatan dan kasih sayang ;;;;keluarga. Gambar anggota klluu"rga yungtidak tersenyum dan- tidak uau'lu^Au,mulut ._ mengindikasikan kuiangnyakomunikasi.posisi gambar yang f,.Uif.,tingg_i mengindikasikin Iebih berkJuru lSriEsti Wuryani,2005: 406).Menurut Di Leo,ketidakmampuan anak untukme.nghasilkan figur manusia -vangterintegrasi dicatat sebagai bentukpenyimpangan dan adanya indikasikep.ribadian yang tidak terorganisir.- fSriEsti Wuryani,2005: 400).
Anak yang menghapus gambarDlasanYa secara signifikanmengatakantentang bagaimana anakmemandang diri dan hubungan dengan
:l1l _ lain (Sri Esti Wuryani,20'05:398).Bentuk badan kecil r.nrn;uttunperasaaan tidak aman. mengasingkin diri,dan merasa tidak teram pil atai rurrf ,Bentuk badan besar menandakan aaanyaketerbukaan dan kontrol diri dan g;;;,tangan . pendek menunlukkanmengasingkan diri, tangan panjangmenjangkau orang lain.
' : irrt !irrlb?f_ ;alam Sri Esti Wuryani," ," .:...rn bahil.a gambar berfungsi
_ - l.;-ri asar anak berpartisipasi:. .;:,lpuetik. Karen Machover
" - " .:,-:: adanya suatu hubungan:r.r1-& figur gambar dan
:. -.tk ),ang mengalami- -:. :i dan sosial sering-_' :;nSan bentuk kepala yang: -.rrrbar wajah hilang dan:,.:r rubuh digambar dengan. --r: . mengindikasikan adanva
- - , r. hLrbun_qan denga, o.urg- - .,:nu digambarkan dengan- - :i mungkin mengindikasikan
ian gambar mulu dengan. :it i berat mengindikasikan
: ] titr mata yang besar dan gelap.::, \iS?fl CUfiga.' *r;,nS9arxbar,
kadangkala anak- . .. jn dirinya sendiri dan
LangkahJangkah dalamTerapi Menggambar
Penerapan
l. Mengembangkan hubungan (rapport)Menjalin hubungan
- ,..rputun
langkah awal urntuk rn.nu-buhkunkepercayaan dan kenyamanan unrf.atau klien pada terapis. Apabila anaksudah merasa nyaman dan dapatmempercayai terpias, makakecenderungan anak itau klien akanIebih terbuka untuk ,.ngungkupkunapayang dialami.
2. Memberikan kesempatan anakmenggambarTerapis dapat memulai dengan \\arnakarena wama memiliki siri'bol kuar.
s28
Jurnal Pendidikan Anak, Volume IV, Edisi 1, Juni 2015
Salurkan perasaan lewat warna; pilihbentuk atau obyek dalam Pikiran;teruslah menggambar hingga takmemiliki lagi aBa pun dalam pikiran.
3. Mencermati dan mengana\isis gambatanakTerapis mencermati dan menganalisisgambar untuk mencari tahu maknagambar.
4. WawancaraWawancara dilakukan untuk menggalilebih dalam tentang apa yang dirasakandan dipikirkan anak.
5. Anak diminta menceritakan gambarSetelah menggambar, anak dapatdiminta untuk menceritakan gambar.Namun jika anak enggan, maka terapisyang lebih aktif untuk bertanya padaanak tentang gambar yang telah dibuatanak.
6. ObservasiObservasi atau pengamatan dilakukandengan mencermati perilaku anak.
7. KonselingKonseling dilakukan sebagai tpayatindak lanjut untuk membantu anakmenuntaskan masalahnya. Sasaran
konseling tidak hanya pada anak,namun memungkinkan jugamelibatkan orangtua atau pihak lainyang terkait dengan masalah anak.
PENUTUPSebagian anak mengalami
permasalahan namun belum memilikikemampuan untuk mengungkapkan apayang dialaminya secaraf lisan.Menggambar dapat dijadikan sebagai salahsatu bentuk terapi untuk membantu anakmengungkapkan pikiran dan perasaan serta
menyalurkan energi emosi dengan carayang lebih aman. Menggambar dipilihsebagai salah satu bentuk terapi karenakegiatan ini disukai oleh anak-anaksekaligus dapat membantu anakmengekspresikan pikiran dan perasaan
tanpa kata-kata, serta menyalurkan isialam bawah sadar. Tema gambar yang
dipilih dapat disesuaikan dengan hal yang
ingin diungkap dari anak contohnya
529
keluargaku, cita-citaku, sahabatku, orangkusayang, kegiatan yang kusukai dan
sebagainya. Melalui gambar, anak dapat
mendeskripsikan dan menyalurkan emositerpendamnya sebaga\ bentuk katats\s.Dari gambar yang telah dibuat, diharapkanuneg-uneg anak dapat tersalurkan secaratidak langsung, mengurangi tindakandestruktif saat muncul emosi negatif, danakan ditindaklanjuti dengan konselinguntuk menuntaskan masalahnya.
DAF'TAR PUSTAKA
http ://blog. 1 azada.co.idlmanfaat-belajar -menggambar-mewarnai-bagi-anak.Diakses tanggal 10 Maret20t6.
http://ilmu pengobatan tradisional/art-therapy-terobo san-dalam-dunia.html. Diakses tanggal 10
Maret2016.
https ://id.theasianparent. com/terapi-emosi-untuk-anak. Diakses tanggal 10
Maret 2016.
https ://id.wikipedia. org/wiki/Katarsis.Diakses tanggal 10 Maret 2016.
Muharam E dan Warti Sundaryanti.(1991). Pendidikan KesenianSeni Rupa. Jakarta: DepdikbudDirjen Dikti.
Sumanto. (2005). PengembanganKreativitas Seni Rupa Anak TK.
Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
Sri Esti Wuryani Djiwandono.(2005).Konseling dan Terapidengan Anak dan Orangtua.Jakarta: Gramedia.
PENGEMBANGAN PANDUAN PERMAINAN UNTUKENGOPTIMALKAN PERKEMBANGANSOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI
Oleh:Muthmainnah, Budi Astuti, Arumi Savitri Fatiamaningrum
FIP Universitas Negeri Yogyakarta
I.!t
r!x
t!
m
fl
u
til
,d
h
T
&
$hltrfl
m
offi!
il[d
,ml
ilu&u
pE
mn
lfir
ropE
mu
fi0/
firrfi
{im
pEhuh0rd
m@&ts
UlhlmNn(
[email protected]; [email protected]; [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan panduan permainan guna
mengoptimalkan perkembangan sosial emosional anak usia dini. Penelitian ini mengacu padamodel pengembangan Borg & Gall namun hanya sampai jpadatahap 3 yaitu pengembanganproduk awal sesuai penilaian dan saran validator. Teknik pengumpulan data menggunakanskala dengan instrumen lembar skala.Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Datakuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan rumus persentase untukmengetahui kualitas produk. Target penelitian ini adalah terciptanya ragam permainan danpanduan penggunaannya yang dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran diPAUD yang dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional anak. Berdasarkanpenilaian dari kedua validator, maka panduan yang telah dibuat peneliti dinyatakan layakdiuji coba lapangan dengan revisi. Secara keseluruhan, apabila data kuantitatifdikonversikanke data kualitatif diperoleh hasil untuk uji materi 84,37 oA (baik) dan hasil untuk uji media87.5 % (sangat baik).Kata kunci: pengembangan, panduan permainan, sosial emosional, anak
AbstractThis research is aim-edglTdeveloping the game user guide to optimize the development
of social emotional of thedrty children. This research refers to the basic cleveloping modelsoJ'Borg and Gall but only up to the stage number 3 is the development of a prototype or firstdraft with the assessment of the validator. The technique of collecting data using a scale withscale sheet instruments and data analysis using quantitative data analysisThe quantitativedata is then converted in to the qualitaitive data with percentage formula to find the productquality. The target of this research is the development of variety in games and user guide thatcan be used as one alternative method of learning activiQ in PAUD which in turn cannurture children'a socia emotional skills. Based on the assesment validator, the modifiedSnoke and Ladder and the user guide book made by the researchers is stated as eligible forthe .field testing with some revisions. This can be seen from the instrument testing by thevalidator experts, which over all the result of material testing is81,37 % (good) and the resultof media testing is 87,5 %o (excellent).
Keywords: developing, game user guide, social emotional, children
PENDAHULUANPerkembangan sosial emosional
dapat dioptimalkan dengan berbagai cara,salah satunya melalui permainan.Permainan merupakan salah satu metode
mengoptimalkan perkembangan sosialemosional seperti kerjasama, interaksi,tanggung jawab, kejujuran, sportivitas,kejujuran, sportivitas, dan sebagainya.Masa usia dini merupakan masa bermainyang mana sebagian waktunya digunakanyang
684
dapat dilakukan untuk
Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi l, Juni 2016
ap
ga
ianrda
rak
rtu:
ntuam
ata,am
lariang
kan;ifattris.dan
diri
ntukanak
rodel
e83)iatanrn inilima,oduk
ahlihasilguru
Instrumen Pengumpulan DataDalam penelitian ini instrumen
pengumpul data kuantitatif yang
digunakan berupa: skala uji media dan ujimateri yang disertai saran dan masukan
tertulis.
Teknik Analisis DataTeknik analisis data Yang
digunakan dalam penilaian akseptabilitaspanduan yaitu analisis data kuantitatif.Data uji ahli berdasarkan skala penilaian,lianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan penskoran. Data kuantitatifiiperoleh melalui penskoran instrumenpanduan permainan oleh ahli. Datakr.rantitatif tersebut kemudiandikonversikan ke data kualitatif dengan
rumus persentase untuk mengetahuii.ualitas produk. Konversi yang dilakukan:erhadap data mengacu pada pendapat
Suharsimi Arikunto (2006) sebagai
:erikut:K:iteria Penilaian Panduan Permainan
No. Kriteria Persentase
1. Saneat Baik 86%-100%1) Baik 71%-85%
J. Cukup 56%-70%4. Tidak Baik < 40010
H\SIL PENELITIAN DANPE\TBAHASANHasil Penelitian
Penelitian ini terdiri dari berbagai*:ngkaian kegiatan diantaranya yaitu:r-lakukan studi literatur dan,identifikasir.etrutuhan untuk pengembanghn panduan
:ermainan dalam mengoptimalkan:erkembangan sosial emosional anak.
K;siatan ini dilakukan dengan cara
i:eratur eksploratorik dan wawancara:enqan empat guru di TK Masyithohlu[iuh Imogiri Bantul. Literatur;k:ploratorik dilakukan dengan cara
:engkaji berbagai teori permainan dan
Tiirrde pembelajaran anak TK.iUauancara dilakukan dengan guru dan(:tala sekolah TK Masyithoh DukuhIn,-,siri Bantul untuk mengetahui
pembelajaran yang selama ini sudah
digunakan di TK. Berdasarkan hasilwawancara diperolehinformasi bahwapermainan sudah digunakan, namun
terbatas pada pengembangan fisik motorikkasar.
Penelitian merancang panduan
permainan sebagai salah satu acuan guru
dalam mengembangkan metode
pembelajaran untuk meningkatkankemampuan sosial emosional anak.
Panduan permainan ini berisi 60
permainan anak yang dilengkapi dengan
nama permainan, tujuan permainan. alat
dan bahan yang digunakan, langkah-langkah, refleksi permainan, serta variasipermainan. Panduan ini jugu disertaidengan ilustrasi gambar agar memberikankemudahan pengguna panduan dalam
memahami penerapan atau praktekpermainan. Permainan-permainan ini dapat
dilakukan di dalam kelas (indoor) maupundi luar kelas (outdoor), dengan alat dan
bahan sederhana yang dapat divariasidengan media yang ada di TK agar tidakmerepotkan, dan disertai dengan refleksiagar anak-anak memahami nilai-nilai yang
diperoleh melalui permainan.Panduan permainan yang berisi 60
permainan selanjutnya diuji oleh dua
validator, yaitu ahli media dan ahli materiyang keduanya merupakan dosen
Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan
penilaian dari kedua validator, maka bukupanduan yang telah dibuat penelitidinyatakan layak diuji coba lapangan
dengan revisi. Hal ini dapat dilihat daripengujian instrumen oleh validator dari
ahli materi yang menunjukkan bahwa dari8 indikator panduan menunjukkan 5
indikator (62,5 %) dinyatakan baik, dan 3
indikator (37,5 %) dinyatakan sangat baik.Pengujian instrumen oleh validator dari
ahli media menunjukkan bahn'a dari 6
indikator panduan menunjukkan 3
indikator (50 %) dinyatakan baik, dan 3
indikator (50 %) dinyatakan sangat baik.
Secara keseluruhan, aPabila data
kuantitatif dikonversikan ke data kualitatifdiperoleh hasil untuk uji materi 84,37 o/o
TK]anrul
1n1
xlngan;ampai
l aituototipeprodukrlidatorexpert(\'. :,anggunaan permainan dalam
597
Jurnal Pendidikan Anak. Volume V, Edisi l, Juni 2016
(Baik) dan hasil untuk uji media 87,5 yo
(Sangat Baik).Secara keseluruhan 60 permainan
terdiri dari Tepuk Perkenalan, BolaPerkenalan, Tepuk Hobi, Tepuk Cita-cita,Lempar Kantong Blji, Jalan Kepiting,Lompat Katak, Lompati Simpai, BolaBeranting, Lari Zig-zag Bergantian, C-O-C-O-N-U-T, Gobag Bundar Simpang Tiga,Marina Menari di Atas Menara, "BalonkuAda Lima", guru berkata....., Melipat Baju,Pakai Baju Sendiri, Tunjukkan Waktunya,Ayo...Tampilkan, Buah Kesukaanku, SapuTangan Bergilir, Berbaris sesuai UrutanAngka, Urutkan dengan Garis,Ayo.....Mengurutkan,Ayo.....Mengelompokkan, KeluargaBurung, Burung Terbang, Gajah, Jerapah,dan Pohon Kelapa; Menjala Ikan, GambarBerantai, Pesan Berantai, Cerita Berantai,Caca bucaca, Wajah Siapa?, PindahkanAku, Si Buta Menggambar , Gayaku danGayamu, Oke; Aku Berguna Untuk......,Dengar dan Lakukan, Tebak Benda, TebakGerak, Menggiring Balon, MencariTeman, Mencari Potongan yang Sesuai,Awal Sebuah Kata, Bantu AkuMenemukan, Memilih, Mewarnai,Menggunting dan Menempel; EstafetBendera, Merangkak, Melompat, Berlari),Ambilkan Sepatuku. Melompat Bersama,Menyeberangi Jembatan, PuzzleKelompok, Menyusun KepinganGeometri,Membangun
melakukan permainan kompetitif secarapositif; menaati atutan yang berlaku dalamsuatu permainan; menjaga diri sendiri darilingkungannya; dan menghargai oranglain. Hal ini sesuai dengan arahpengembangan sosial emosional anak yangada dalam kurikulum pembelajaran TKdalam Permendiknas. Pengembangansosial diharapkan dapat mengarahkan anakdari sifat egosentris ke arah sosiosentris,memperluas pertemanan anak, danmembantu anak belajar menyesuaikan diriagar dapat diterima secara sosial.
PembahasanMetode pembelajaran diperlukan
agar materi pembelajaran dapatdisampaikan dengan menarik, sehinggameningkatkan minat belajar peserta didik.Selama ini guru telah menerapkanpermainan sebagai salah satu metodepembelajaran di TK, namun masih jarangdilakukan dan belum banyakpengembangan permainannya. Padaumumnya permainan dilakukan untukmengembangkan kemampuan fisikmotorik kasar anak, sedangkan permainanuntuk mengembangkan aspek lain masihjarang dilakukan. Hal ini disebabkandengan terbatasnya buku panduanpermainan untuk anak dan masihsedikitnya pelatihan yang dapatmendorong guru untuk mengembangkanpermainan dalam pembelajaran di TK.Panduan permainan dalam penelitian iniberisi 60 permainan anak yang dilengkapidengan nama permainan, tujuanpermainan, alat dan bahan yangdigunakan, langkah-langkah, refleksipermainan, serta variasi permainan.Panduan permainan ini dinyatakan layakuntuk diujicobakan di lapangan. Hal inidapat dilihat dari hasil penilaian validatoryang. secara keseluruhan, apabila datakuantitatif dikonversikan ke data kualitatifdiperoleh hasil untuk uji materi 84,37 Yo
(Baik) dan hasil untuk uji media 87,5 oh
(Sangat Baik).Panduan ini juga disertai dengan
ilustrasi gambar agar memberikan
MembangunMenara,
Istana,Perahu
Penyelamatan, Kapal Karam; MainkanPerkusimu, Pijat, Palu, Babat ; ban Hadap,Balik, Bubar.
Permainan yang dirancang dalampanduan yaitu sebanyak 60 permainandiarahkan untuk mengembangkankemampuan sosial emosional sepertimenunjukkan sikap mandiri"mengendalikan perasaan, menunjukkanrasa percaya diri, mengekspresikan emosisesuai dengan keadaan, memiliki sikapgigih (tidak mudah menyerah), banggaterhadap hasil karya sendiri. mau berbagi,menolong, dan membantu teman;menunjukkan
692
antusiasme dalam
Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1, Juni 2016
lratmarimg
rahrng
IKgan
nak
ris.dan
diri
kemudahan pengguna panduan dalam
memahami penerapan atau praktekpermainan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Angkowo dan Kosasih (Musfiqon, 2012:32). yang mengungkapkan bahwa salah
satu fungsi media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu pembelajaran yang ikutmempengaruhi situasi, kondisi dan
lingkungan belajar dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah diciptakandan didesain oleh guru. Desain media yangdisertai gambar dapat memberikankemudahan dalam memahami praktekpermainan.
Permainan-permainan daPatjilakukan di dalam kelas (indoor) maupunli luar kelas (outdoor), dengan alat dan
bahan sederhana yang dapat divariasiJengan media yang ada di TK agar tidaknerepotkan. Hal ini sesuai denganrendapat BEF Montolalu (2009) yangmenjelaskan bahwa apabila ditinjau dari
r,elaksanaannya, kegiatan bermain terdiridari bermain bebas dan bermain terpimpin.
Melalui permainan, pengembanganispek sosial emosional seperti: mampu:renunjukkan sikap mandiri,:nengendalikan perasaan, menunjukkanrasa percaya diri, menunjukkan sikap::,leran. mengekspresikan emosi sesuai
iengan keadaan, menunjukkan rasa empatinampu menghargai perbedaan orang lain,:remiliki sikap gigih (tidak mudah:renverah), bangga terhadap hasil karyaoendiri serta mau berbagi, menolong, maunembantu teman; menunjukkan:nrusiasme dalam melakukan:permainanr:mpetitif secara positif; menaati aturan
:"ing berlaku dalam suatu permainan;:renjaga diri sendiri dari lingkungannya;:rn menghargai orang lain diharapkan;apat berkembang sesuai harapan, bahkan:ekembang sangat baik.
KESIMPULANKegiatan pengembangan Yangj:lakukan meliputi pengembangan
:r,.rtotipe panduan permainan untuk::eneoptimalkan perkembangan sosial::rosional anak. Prototipe panduan
permainan terdiri dari 60 permainan yang
masing-masing disertai dengan namapermainan, tujuan permainan, media yang
digunakan, langkah-langkah permainan,refleksi, dan variasi permainan serta
disertai dengan ilustrasi gambar
permainan. Prototipe panduan kemudiandivalidasi oleh ahli media dan ahli materiyang hasilnya menyatakan bahwaprototipe panduan layak untukdiuj icobakan. Secara keseluruhan, apabiladata kuantitatif dikonversikan ke data
kualitatif diperoleh hasil untuk uji materi84,37 yo (Baik) dan hasil untuk uji media87,5 o (sangat baik).
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Dariyo. (2007). PsikologiPerkembangan Anak Tiga Tahun
Pertama. Bandung: PT RefikaAditama.
Anggani Sudono. (2000). Sumber Belajardan Permainan PAUD. Jakarta: Grasindo.BEF Montolulu. (2009). Bermain don
Permainan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Borg, W.R & Gall, M.D. (1983).
Educational Research an
Introduction. Fourth Edition.New York: Longman Inc.
Diana Mutiah. (2010). Psikologi BermainAnak Usia Dini. Jakarta:
KencanaPrenada Media Group.Hurlock, Elizabeth B. (1978).
Perkembangan Anak. Jakarta:
Erlangga.
Mayke S Tedjasputra. (1995). Bermain.Mainan dan Permainan. Jakarta:
Depdikbud. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.Mursalin. (2011). Tahap Bermain Pada
Anak. fOnline]. Tersedia:
rkan
apat
lggaidik.rkantoderangn1'ak
Pada
mtukfisikrinannasihrbkan
rduan
nasihdapatrgkan
ln lnlrgkapirujuan
)'ang:tleksirainan.
la1'ak
lal iniIidatorr data
ralitatif1.37 %17.5 %
denganberikan
593
Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi l. Juni 2016
http://mursalin-nersboyz. blogspot.com /20 I 1 I \Z/tahap-perkemban gan -bermain_pada_anak.html. [2] Oktober 2013).
Pendidikan Anak Usia Dini.http ://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan_anak_usia_dini diaksestanggal 10 Maret 2015.
Santrock, John W. (2OOg). perkembanganAnak. J akarta: Erlangga.
Suharsimi Arikunto. (2006). prosedurPenelitian. Jakarta: pT Rineka Cipta.
Soe, Dockett dan Fleed, Marilyn. (2000).Play and Pedagogy in EarlyC h il dhoo d. Australia: Harcout.
Syamsu Yusuf LN. (2004). psikologiPerkembangan Anak dan Remaja:Bandung pT Remaja.
Yudrik Jahja. (20il). psikotogiPerkembangan. Jakarla:KencanaPrenada Media Group.
Yuliani Nurani Sujiono. (2010). BermainKreatif Berbasis KecerdasanJamak. Jakarta: pT Indeks.
694