peranan pengendalian hama terpadu dalam peningkatan keamanan pangan segar
DESCRIPTION
PERANAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR. Oleh : Ir. Dwi Rita Kesuma Wardani , M. Si Kabid Pemasaran Produk dan Hasil Pertanian. Disampaikan pada Apresiasi Pengawasan Keamanan Pangan Segar, 28 April 2011. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PERANAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAROleh : Oleh : Ir. Dwi Rita Kesuma Wardani, M. SiIr. Dwi Rita Kesuma Wardani, M. SiKabid Pemasaran Produk dan Hasil PertanianKabid Pemasaran Produk dan Hasil Pertanian
Disampaikan pada Apresiasi Pengawasan Keamanan Pangan Segar, 28 April 2011
Ramah Lingkungan dan memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kesejahteraan petani
Penerapan PHT/registrasi PHT merupakan persyaratan registrasi kebun
Nomor registrsi kebun merupakan persyaratan prima 3 Prima 3 merupakan persyaratan untuk ekspor
ARTI PENTING PENERAPAN PHT DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR
PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)INTEGRATED PEST MANAGEMENT
Konsep ini muncul karena adanya:Pengaruh sampingan dari penggunaan pestisida (resistensi,resurgensi, kematian serangga bukan sasaran, timbulnyahama sekunder)
Faktor Penyebab Ledakan Populasi Hama1. Perluasan areal pertanaman2. Perbaikan sistem irigasi3. Pengembangan varietas baru4. Peningkatan penggunaan pupuk 5.Penggunaan pestisida
1. Meningkatkan ketersediaan inang bagi hama2. Peningkatan jangkauan persebaran hama yang terisolasi3. Meningkatkan keragaman jenis hama karena musnahnya habitat alami
Perluasan areal pertanaman
Perbaikan Sistem Irigasi
Memungkinkan periode tanam yang lebih panjang yang berakibat meningkatnya ketersediaan inang,
Meningkatnya hama-hama akuatik karena kestabilan pasokan air, contoh kasus : keong mas Pamacea caniculata, hama putih Nymphulla depunctalis
Pengembangan Varietas Baru
Varietas unggul tipe baru (VUTB)Varietas unggul hibrida (VUH)Varietas unggul hibrida baru (VUHB)Varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi
Peningkatan Penggunaan Pupuk Kimia
Ketidakseimbangan penggunaan pupuk menyebabkan peningkatan hama-hama
tertentu
Dampak Penggunaan Pestisida
Resistensi : sebagai akibat penggunaan secara terus menerus
Resurgensi : sebagai akibat terbunuhnya musuh alami
Munculnya hama sekunder : efek kompetisi
Definisi PHT (Brader, 1979)Sistem pengendalian hama yang dapat dibenarkan secara ekonomidan berkelanjutan yang meliputi berbagai pengendalian yangkompatibel dengan tujuan memaksimalkan produktivitas tetapidengan dampak negatif terhadap lingkungan sekecil-kecilnya.
Empat unsur PHT1.Pengendalian Alamiah untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi populasi hama2. AE (Ambang Ekonomi) dan TKE (Tingkat Kerusakan Ekonomi) untuk mengetahui kapan pengendalian dilakukan3. Monitoring mengamati secara berkala populasi hama dan musuh alaminya4. Biologi dan ekologi untuk tanaman, musuh alami, dan hama
Dasar PHT:1.Peran masyarakat 2.Kerjasama intra kelompok tani, antar kelompok tani3. Perencanaan dini, terjadwal4.Organisasi (koordinator kelompok tani (Ketua Kelompok tani), Koordinator umum (Kades)5.Pengendalian yang tepat tujuh tepat
Pengendalian dikelompokkan ke dalam:1.Tindakan Preventif tindakan pencegahan2. Tindakan Responsif tindakan pengendalian
Pengendalian Preventif Responsif
Karantina X
Hayati X X
Kimiawi X X
Genetik X (utk serangga)
Varietas resisten x
Fisik-Mekanik x
Pengendalian secara bercocok tanam
Pemilihan lokasi tanam : dataran rendah, dataran tinggi, lahan sawah, daerah pasang surut, jenis irigasi (sederhana, teknis,
tadah hujan), jenis tanah, topografi wilayah
Penentuan waktu tanam : musim hujan (MH-1, MH-2), musim kemarau (MK-1, MK-2), gadu (peralihan MK-MH pada lahan
irigasi teknis)
Penentuan pola tanamPengaturan jarak tanam
Sistem tanam : tumpangsari, monokultur, tumpang gilir, surjanPemilihan jenis tanaman : tanaman pokok, tanaman perangkap,
tanaman penolak hamaPemupukan berimbang : TSP, KCl dan Urea
Pengendalian Menggunakan tanaman resisten
Ketahanan genetik : pemanfaatan varietas unggul tahan
hama (misalnya VUTW)Ketahanan ekologik :
penanaman disesuaikan dengan waktu ketidakmunculan hama, ketidaksesuaian
habitat
Pengendalian Secara fisik dan mekanik
Pengumpulan dan pemusnahan : kelompok telur, larva dan pupa hama, kasus penggerek batang padi kuning
Scirpophaga incertulasPenggunaan lampu perangkap : ngengat penggerek batang padi, hama uret Lepidiota stigma, Phillophaga
helleri Penggunaan trap barier system : untuk tikus
Gropyokan : untuk pengendalian tikus, hama uret Lepidiota stigma, Phillophaga helleri
Pengaturan air irigasi : penggerek batang padi putih, hama putih Nymphula depunctalis, nematoda puru
akar Meloidogyne graminicola
Pengendalian secara hayati
Pemanfaatan parasitoid, pemangsa dan patogen hama :Parasitoid Trichogramma sp.untuk penggerek batang padi
Pemanfaatan jamur Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana
Pemanfaatan ular dan burung hantu Tyto alba pemangsa tikus
Pengendalian secara kimiawi
Penggunaan bahan kimia pestisida dalam pengendalian hama
Cara kerja pestisidaRacun kontak, lambung, pernafasan
Macam pestisidaPestisida kimia sintetik Pestisida botanik
TERIMA KASIH