peranan kewirausahaan terhadap pertumbuhan …

93
PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULUKUMBA OLEH : JAMIL REZA 10571 01823 11 JURUSAN EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI KABUPATEN BULUKUMBA

OLEH :

JAMIL REZA

10571 01823 11

JURUSAN EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …
Page 3: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …
Page 4: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …
Page 5: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

ii

MOTTO

“tidak ada kata menyerah dalam hidup”

(Jamil Reza)

Kita dapat mengukur kemiripan kita dengan Nabi, dengan melihat

kepekaan kita terhadap penderitaan sesama.

(K.H Ahmad Dahlan)

Aku persembahkan karya sederhana ini,

Buat kedua orangtuaku yang telah memberikan segalanya kepadaku dengan ikhlas,

Buat adik-adikku, dan temen-teman yang selalu penuh keceriaan.

Buat para sahabat yangmenemani perjalananku selama kuliah.

Page 6: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

iii

ABSTRAK

JAMIL REZA, 2015 Peranan Kewirausahaan terhadapa Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Bulukumba.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan

yang bertujuan untuk mengetahui peranan Kewirausahaan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kabupaten Bulukumba. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data

primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada wirausahaan yang telah

di data pada observasi awal dan ditentukan dalam penelitiian ini sebanyak 54 orang.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive Sampling dan convenience

Sampling, yaitu prosedur sampling yang memilih sampel berdasarkan tujuan dan

orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau di akses.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kewirausahaan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bulukumba dapat dilihat

dari persamaan Y = 0,879+ 0,786(x) dan berdasarkan hasil perhitungan uji-t dapat

diketahui bahwa nilai thitung memiliki signifikansi 0,000 dimana nilai signifikansi ini

lebih kecil disbanding dengan taraf signifikansi 5% yang ditetapkan sebagai kriteria

pengujian hipotesis. Kemudian nilai thitung sebesar 7,600 lebih besar dari Ttabel

sebesar 1,677 yang artinya variable Kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan R Squre sebesar 0,526 yang berarti bahwa sekitar

52,6% Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bulukumba dipengaruhi oleh

Kewirausahaan. Artinya Kewirausahaan menjadi bahan pertimbangan bagi

Pemerintah Daerah Bulukumba dalam meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Bulukumba.

Keyword : Kewirausahaan (X) dan Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Page 7: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas semua rahmat

karunia-Nya yang telah mengijinkan penulis menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian

dari tugas akhir belajar, guna menyelesaikan program Sarjana Ekonomi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar yang berjudul “Pernanan Kewirausahaan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kbaupaten Bulukumba”.

Penulis sangat merasakan besarnya karunia Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan dan kesabaran di tengah kekurangan dan keterbatasan penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Di samping itu bantuan dan dorongan dari banyak

pihak telah memungkinkan selesainya tugas akhir ini. Karena itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj Naidah. SE. M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan,

yang senantiasa mengarahkan dan membantu dalam penulisan skripsi selama ini.

Page 8: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

v

4. Bapak H. Sultan Sarda, S.E.,M.M selaku dosen pembimbing pertama yang

senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh keiklhasan,

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Ismail Rasulong. SE., MM selaku pembimbing dua yang senantiasa

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Kedua Orang tuaku, Muh. Jawir dan Naharia, tanpa kalian aku takkan bisa

menjadi seperti sekarang. Terima kasih telah memberikan semangat, pengertian,

kepercayaan, doa dan kasih sayang yang tiada henti.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membantu dan membimbing

penulis dalam proses belajar mengajar dari awal perkuliahan.

8. Buat saudara-saudaraku tersayang Kak Jusniar Kak Jasnur, Zulkifli serta Iparku

Kak Tiar dan seluruh kerabat yang teristimewa dalam hidupku terima kasih untuk

perhatian, dukungan dan antusiasme yang telah diberikan selama bertahun-tahun.

Doakan aku sukses ya!

9. Teman-teman IESP angkatan “011” Syarif Hidayahtullah, Zainuddin, Akbar,

Ardianto, Yusdi, Sinta, Kamal, Ikha, Nova, Tufiq, Hendra, Erna.

10. Para Responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuisoner

penelitian ini.

Page 9: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

vi

11. Sebagai tambahan, untuk kebaikan-kebaikan yang terlalu banyak untuk

disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa tiada suatu yang dapat penulis berikan sebagai tanda

terima kasih dan balas jasa sepantasnya selain berdoa semoga Allah SWT

memberikan balasan yang berlimpah atas segala budi baik yang telah diberikan

kepada penulis.

Atas segala kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini, penulis ucapkan

terima kasih.

Makassar, Agustus, 2015

Jamil Reza

Page 10: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

vii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... i

MOTTO .............................................................................................................. ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................ 8

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 8

B. Kerangka Pikir ........................................................................................ 33

C. Hipotesis .................................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 34

A. Waktu dan Lokasi penelitian ................................................................... 34

B. Jenis dan Desai Penelitian ....................................................................... 34

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 34

Page 11: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

viii

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 37

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 38

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 38

G. Definisi Operasional................................................................................ 42

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................. 43

A. Gambaran Kabupaten Bulukumba .......................................................... 43

B. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bulukumba ...................................... 47

BAB V HASAIL DAN PEMBASAAN .............................................................. 50

A. Karakteristik Responden ......................................................................... 50

B. Pemabahasan Hasil Penelitian ................................................................ 61

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 64

A. Kesimpulan ............................................................................................. 64

B. Saran ........................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 67

Page 12: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

ix

DAFTAR TABEL

No.

1.

2.

3.

4.

5.1

5.2

5.3

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Judul

Jumlah Populasi

Penentuan Sampel Setiap Kecamatan

Sakala Licker

Tingkat Keeratan Hubungan

Struktur Ekonomi Kabupaten Bulukumba tahun 2004-2008

Struktur Ekonomi Kota Bulukumba 2009-2013

PDRB Atas harga Konstan dan Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Bulukumba Tahun 2009-2013

Distribusi Responden menurut Usia

Distribusi Responden Menurut jenis Kelamin

Disribusi Responden Menurut Pendidikan

Kewirausahaan dapat memperkokoh perekonomian Daerah

Kewirausahaan dapat meningkatkan efisiensi ekonomi

khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada, dapat

menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan

meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-

wirausaha yang tangguh

Kewirausahaan sebagai sarana pendistribusian pendapatan

Halaman

35

37

40

42

44

45

48

50

52

52

53

53

54

Page 13: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

x

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

daerah, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan,

karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di

pedesaan.

Produk dan ide-ide baru dapat menunjang keberhasilan usaha

Penggunaan tekhnologi yang baru dan canggih dapat

menunjang keberhasilan usaha

Perencaanan usaha yang baik dapat memberikan dampak yang

baik pula pada hasil usaha Tinggi

Strategi usaha yang digunakan harus melihat peluang pasar

Manajemen usaha yang baik berdampak positif terhadap hasil

usaha

Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah

tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja

baru.

Persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong

kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan

(investasi).

Penurunan pada tenaga kerja, modal, atau Faktor Produksi akan

menyebabkan penurunan pada hasil produksi atau setidaknya

pada tingkat pertumbuhan hasil prooduksi penilaian dan seleksi

55

55

56

56

57

57

58

58

Page 14: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

xi

20.

21.

22.

23.

24.

25.

terhadap berbagai alternative.

Pendapatan penduduk atau pendapatan per kapita dapat

meningkat dengan adanya dan banyaknya wirausaha

Semakin luas pasaran barang dan jasa, semakin tinggi tingkat

produksi dan tingkat kegiatan ekonomi.

Pemerintah perlu menyedikan fasilitas-fasilitas untuk kegiatan

pihak swasta, menyediakan infrastruktur, mengembangkan

Coefficient

Coefficient

Model Summary

59

59

60

61

62

63

Page 15: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

No.

1

Judul

Kerangka pikir

Halaman

33

Page 16: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996 tidak hanya

berpengaruh terhadap dunia usaha, tetapi juga berpengaruh terhadap kesejahteraan

masyarakat luas.Dunia kerja semakin sempit sementara masyarakat yang

membutuhkan lapangan kerja semakin meningkat.Pengangguran yang disebabkan

ketiadaan lapangan kerja pada akhirnya menjadi beban masyarakat

juga.Pengangguran ini akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan

terutama di kota-kota besar.

Diera globalisasi ini, sudah menjadi hal yang tidak asing ketika kita

mendengar kata ―pengangguran‖, sering kita mendengar keluhan dari orang yang

tidak mendapat atau mempunyai pekerjaan. Perekonomian Indonesia sejak krisis

ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia

ikut memburuk. Sejakitu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah

mencapai 7-8 persen.Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan

pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan

tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja

yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi

Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja,

sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap

tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan

menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.

Page 17: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

2

Sehingga dibutuhkan suatu kreatifitas dari masyarakat saat ini agar

terhindar dari pengangguran, hal yang pasti bisa dilakukan adalah berwirausaha.

Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah

melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut

telah bergeser karena masyarakat yang tidak berbakat dan semua orang bisa

melakukannya. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang

mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam

menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko

yang mungkin dihadapinya.

Setiap tahun jumlah pengangguran kian menumpuk. Sebenarnya mereka

termasuk kelompok usia yang konsumtif dan belum produktif. Hal itu tentu akan

menghambat pertumbuhan karena pertambahan pendapatan sebagian besar akan

habis dikonsumsi oleh orang yang masih menganggur atau belum bekerja. Jika hal

itu dibiarkan terus- menerus jumlah pengagguran semakin besar dan pada suatu

saat dapat menjadi bumerang dalam pembangunan. Hal semacam itu tentu tidak

kita inginkan.

Di dalam mengurangi jumlah pengangguran terlepas dari kualitasnya yang

rendah, minimal para pengangguran tersebut harus diberi lapangan pekerjaan

sesuai dengan masing-masing bidang. Dengan demikian, status pengangguran

yang tadinya merupakan manusia yang konsumtif, akan bergeser menjadi manusia

yang produktif. Hal itu akan mempunyai dampak yang sangat positif bagi pemba

ngunan yaitu:

1. Akan mengurangi beban ketergantungan (dependency ratio);

Page 18: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

3

2. Meningkatkan pendapatan atau kesejah teraan masyarakat.

Penganggur tersebut pada umumnya bukan tidak mau bekerja, melainkan

sulit mendapatkan pekerjaan.

Mengingat pentingnya masalah tersebut kiranya perlu diadakan cara

penanggulangan terutama dalam mengurangi jumlah pengangguran. Pemecahan

masalah ini cukup mudah yaitu asal diberikan pekerjaan selesailah masalah

pengangguran tersebut. Akan tetapi di dalam pelaksanaannya tidaklah semudah

itu. Untuk membuka lapangan pekerjaan baru memerlukan dana yang cukup

besar, selain dana perlu diberikan pelatihan kewirausahaan pada pengangguran

agar para pengangguran mempunyai modal keterampilan dalam dunia kerja yang

akan digeluti.

Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan

diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai

seorang wirausahawan (entrepreneur). Bahkan untuk menjadi wirausahawan

sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan

segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat banyak,

antara lain tugas mengambil keputusan, kepemimpinan teknis, dan kepemimpinan,

oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana, salah satunya pendidikan.

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa

Belanda.Sedangkan di Indonesia diberi namakewirausahaan.Kata entrepreneur

berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil

Page 19: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

4

risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan

tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.

Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang

ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal

(baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.Indonesia

entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat kemiskinan

yang tinggi.Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan kerja

tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan

atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya adalah

mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker lulsannya dari

berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias menjadi

wirausahawan mandiri.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat

pekerjaan formal di kantor-kantor, sementara penawaran pekerjaan di sektor

formal sangat terbatas.Tuntutan kualitas sumber daya manusia makin lama makin

tinggi dan menuntut kekhususan yang lebih sulit untuk dipenuhi.Lapangan kerja

yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk bertahan hidup agar dapat

hidup layak.Dengan melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan

alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran.Berwirausaha

merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik.Wirausaha adalah seseorang yang

berkemauan keras melakukan tindakan yang bermanfaat.Wirausaha juga

didefinisikan sebagai orang yang memiliki gaagasan dan mengelola serta

menjalankan gagasannya tersebut.Kewirausahaan ialah kemampuan

Page 20: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

5

menggerakkan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi,

mengembangkan dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat

menciptakan makna dan memenuhi kebutuhan manusia.

Salah satu ukuran kemajuan ekonomi yang digunakan adalah pertumbuhan

ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi

berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu

negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan

infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan

pertambahan produksi barang modal. Oleh sebab itu untuk memberikan suatu

gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara,

ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional

riil yang dicapai. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah.

Paradigma pembangunan ekonomi, khususnya yang berkembang saat ini

selalu mengacu pada pertumbuhan ekonomi, sehingga fokus pembangunan

ekonomi nasional pun mengacu pada usaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang

setinggi-tingginya. Walaupun dampak dari pertumbuhan ekonomi ini secara teori

mampu mengurangi angka kemiskian, akan tetapi pertumbuhan bukanlah jaminan

penuntasan masalah kemiskinan. Masalah kemiskinan memang telah lama ada

sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan

karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau

materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati

Page 21: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

6

fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya

yang tersedia pada jaman modern.

Berdasarkan situasi diatas, kehadiran dan peranan wirausaha tentu saja

akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada

keadaan ekonomi di Indonesia sekarang ini. Menjadi wirausaha berarti memiliki

kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang mengumpulkan

sumber – sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh

keuntungan dari peluang – peluang tersebut.Dengan meningkatnya

kewirausahaan, diharapkan perekonomian di Indonesia juga meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

maka masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah Peranan Kewirausahan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bulukumba?

C. Tujuan Penelitian

Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui

peranan Kewirausahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten

Bulukumba

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat dijadikan

bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

Page 22: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

7

2. Bagi Pengusaha

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahwa tingkat

keinginan untuk berwirausaha akan menjadi penentu kelangsungan hidup usaha

tersebut.

3. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu menambah

wawasan pengembangan ilmu mengenai kewirausahaan dan pengaruhnya

terhadap perekonomian di Indonesia, serta meningkatkan kesadaran pembaca

untuk berwirausaha dalam rangka meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Page 23: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kewirausahaan

Beberapa decade ini telah terjadi perubahan sosial dan ekonomi yang

sangat pesat sebagai akibat dari proses globalisasi dalam berbagai sektor. Di sisi

lain keprihatinan pun muncul oleh adanya inflasi, pengangguran, serta dilema

ekologi untuk memperoleh gol ekologis dan daya dukung ekonomi serta

keseimbangan di planet bumi ini. Hal tersebut menuntut adanya kepemimpinan

yang kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang rumit.Generasi

sekarang dan berikutnya dituntut untuk mampu dan terlatih untuk menghadapi hal

ini dan berbagai perubahan sosial serta kebutuhan manusia.

Di negara yang dilanda keterpurukan dalam berbagai aspek seperti

Indonesia sekarang ini, kekurangan pangan dan bencana kelaparan serta tragedi

kemanusiaan sering terjadi. Kondisi seperti ini mengakibatkan hilangnya

kepercayaan atas kemampuan diri dan kemampuan mengelola masa

depan.Melihat fakta-fakta di atas tentang kehidupan ekonomi yang tidak berjalan

dengan baik, sejauh mana relevansi kewirausahaan dapat memberikan solusi

ekonomi, lingkungan, sosial maupun masalah kemanusiaan.Kewirausahaan

memiliki peranan yang sangat penting dalam segala dimensi kehidupan

ini.Masyarakat yang dibangun kembali memiliki vitalitas dan energi yang bermula

dari aktivitas kewirausahaan.

Page 24: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

9

1. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan menggerakkan orang-orang dan

berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan menerapkan solusi

terhadap berbagai masalah agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Suatu

masyarakat yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki jiwa

kewirausahaan akan mampu merespon perubahan kebutuhan dan realitas. Jiwa

kewirausahaan ini ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk mengambil inisiatif

dan bersifat kreatif serta inovatif dalam mengelola orang dan sumber daya agar

tercapai hasil yang memuaskan.Wirausahawan merupakan agen dari perubahan

sosial, politik dan ekonomi.

Menurut Thomas W. Zimmerer (1996;51) mengemukakan ―kewirausahaan

adalah penerapan kreatifitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya

memabfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari‖.

Menurut Drucker (1994) ―Kewirausahaan adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda‖.

Pada umumnya, orang mengasosiasikan jiwa kewiraushaan adalah perintis

perusahaan di sektor ekonomi. Sesungguhnya jiwa kewirausahaan dapat tumbuh

dan berkembang dalam sektor atau organisasi non ekonomi seperti : organisasi

komunitas yang baru, pusat rehabilitasi yang baru, atau institusi baru di bidang

seni. Karakter unik dari kewirausahaan adalah merintis dan membangun sesuatu

yang baru dan lebih efektif dibandingkan dengan meneruskan sesuatu yang sudah

ada.

Page 25: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

10

2. Keterkaitan antara Perkembangan Kewirausahaan dengan

Perekonomian

Selama dua tahun belakangan ini, kondisi Indonesia di berbagai bidang

tidak menunjukkan perubahan berarti. Kebijakan pemerintah masih simpang siur,

hukum semakin tidak jelas, musibah di mana-mana, dan kondisi sosial kian tidak

menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada perubahan kearah yang lebih baik. PHK

tetap berlangsung karena banyak wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau

mengembangkan usahanya, dan para investor asing sudah banyak yang

memutuskan untuk memindahkan usahanya ke negara lain yang lebih

menjanjikan.

Di sisi lain, jumlah populasi dengan usia produktif tidak bisa begitu saja

menganggur. Hidup tetap harus berjalan dan penghasilan tetap mesti dicari untuk

menutupi biaya hidup yang kian mahal. Berbagai ide bisnis bermunculan dan di

diskusikan dalam berbagai forum pertemuan baik formal maupun

informal. Sebagian ide tersebut memang hanya merupakan ―mimpi yang indah‖

tetapi sebagian lagi ditanggapi dengan antusiasme yang tinggi.Dari hal ini terlihat

bahwa masyarakat kita justru merasa terpacu ketika dihadapkan pada suatu krisis

yang berkepanjangan.Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan David

Fagin (dalam buku Crouch, tahun 2002), yang mengatakan bahwa sebagian besar

tantangan dapat dihadapi dengan kreativitas. Tanpa kreativitas, problem

jarang menjelma menjadi kesempatan.

Sumbangan kewirausahaan terhadap pembangunan ekonomi suatu negara

tidaklah disangsikan lagi.Suatu negara agar dapat berkembang dan dapat

Page 26: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

11

membangun secara ideal, harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari jumlah

penduduk (PBB).Wirausahawan yang dimaksud adalah yang sesuai dengan

kriteria memiliki keahlian profesional, memiliki karakter entrepreneur yang kuat,

memiliki motivasi berprestasi tinggi (McClelland) dan kemampuan berinovasi

(Drucker) serta kemampuan dalam berafiliasi atau membangun aliansi.

3. Pengaruh Positif Kewirausahaan

Dampak positif sosio-ekonomis dengan adanya wirausaha yaitu

menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan

pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk

meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan

pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.

Hendra Esmara mengemukakan gagasan pengukuran pembangunan

Indonesia yang terdiri dari tiga komponen.Ketiga komponen tersebut adalah

penduduk dan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan dan

kesejahteraan masyarakat.Berdasarkan gagasan tersebut maka kewirausahaan

dapat meningkatkan pembangunan Indonesia karena kewirausahaan dapat

menyediakan lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Menurut Todaro(2000), sumber kemajuan ekonomi bisa meliputi berbagai

macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa sumber-sumber

utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi-investasi yang mampu

memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik, yang

selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya produktif dan yang bisa

Page 27: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

12

menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui penemuan-penemuan baru,

inovasi, dan kemajuan teknologi. Berdasarkan pendapat tersebut, kewirausahaan

dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dengan adanya dampak positif wirausaha tersebut, maka pencari lapangan

kerja yang semula hanya berminat pada sektor formal diharapkan merubah

pandangannya dan beralih pada sektor informal. Menurut Stephen R. Covey,

perubahan tersebut seringkali merupakan proses yang menyakitkan. Ia merupakan

perubahan yang harus dimotivasi oleh suatu tujuan yang lebih tinggi, oleh

kesediaan untuk menomorduakan apa yang anda pikir anda inginkan sekarang

untuk apa yang anda inginkan di kemudian hari.

4. Perkembangan kewirausahawan dalam Pengembangan Bisnis di

Kabupaten Bulukumba.

Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan

perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan

dihadapkan pada berbagai resiko.

Pada dasarnya ada dua resiko yang dihadapi oleh para wirausahawan

ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya.Kedua resiko

tersebut adalah resiko riil, yaitu resiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa

diantisipasi dan bisa dihindari dan resiko psikologis, yaitu resiko yang tidak

terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan.

1. Risiko Riil, adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan

bisa dihindari. Termasuk dalam risiko ini adalah:

Page 28: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

13

a. Kehilangan modal baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan ke

dalam perusahaan

b. Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, di masa

sekarang ataupun masa depan

c. Kehilangan mata pencaharian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari

d. Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya

(decision-making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi

gaya bisnis profesional

2. Risiko Psikologis, adalah risiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung,

bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan. Termasuk dalam

risiko ini adalah:

a. Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra, dsb) dan risiko

menanggung malu

b. Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan pada orang lain

(Menjadi paranoid atau blind-dependency)

c. Kehilangan perasaan mampu yang akan menyebabkan hilangnya rasa

percaya diri

d. Kehilangan jati diri (terutama bagi mereka yang sudah menganggap

keberadaan perusahaan sebagai keberadaan dirinya sendiri)

e. Kehilangan motivasi untuk berjuang

Dari keempat risiko riil yang dihadapi oleh seorang wirausahawan seperti

yang disebutkan di atas, risiko yang seringkali terlewatkan dan tidak

dipertimbangkan secara mendalam adalah risiko terakhir, yaitu kehilangan kendali

Page 29: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

14

atau kekuasaan karena perubahan gaya bisnis keluarga ke gaya bisnis profesional.

Banyak wirausahawan yang menganggap hal ini bukan sebuah risiko yang harus

dipertimbangkan dan tetap memaksakan untuk mempertahankan gaya bisnis lama

ke dalam perusahaannya. Kenyataannya, gaya ini seringkali tidak bertahan lama

dan mungkin akan membawa kerugian lain (kehilangan kesempatan). Di lain

pihak penerapan gaya bisnis tersebut justru membuat para profesional tidak dapat

memberikan kemampuan terbaik yang mereka miliki.

Dampak utama dari pengabaian resiko tersebut adalah perusahaan yang

lamban berkembang dan sumberdaya yang ada menjadi tidak efisien. Revenue

perusahaan tetap tetapi cost menjadi lebih tinggi karena adanya investasi baru dan

menyebabkan menurunnya keuntungan. Selain itu, para pekerja menjadi bingung

karena banyak keputusan yang ambivalen dan tidak jelas arahnya sesuai dengan

kebingungan dan ketidak-jelasan sikap wirausahawan. Ibaratnya, perusahaan

menjadi sebuah mobil mewah dengan kapasitas 4000 cc dengan harga beli

miliaran tetapi hanya bisa digunakan beberapa kali saja saat liburan karena beban

biaya untuk digunakan di Jakarta ketika jam bubaran kantor di tengah hujan rintik

sangat tinggi. Akibatnya, si pemilik akan mengencangkan ikat pinggang dan

berusaha menekan pengeluaran lain, biasanya pengeluaran variabel, seperti gaji,

fasilitas, dan logistik demi mempertahankan cash-flownya. Keuntungan akan

menjadi kerugian dan pemilik akan merasa kelelahan sendiri karena bekerja lebih

keras hanya untuk menutupi biaya yang bertambah besar itu.

Menurut Walter Wriston (dalam buku Chouch, tahun 2002), kehidupan

merupakan proses pengaturan resiko, bukan penghapusannya. Keluhan-keluhan

Page 30: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

15

seperti yang disebutkan di atas seharusnya tidak perlu terjadi jika para

wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak

keputusan pengembangan perusahaan dibuat.Dalam kenyataannya, perencanaan

SDM ini jarang dilakukan oleh para wirausahawan bahkan seringkali dilupakan.

Penempatan para profesional di dalam perusahaan menjadi proses tambal sulam,

akibatnya pembajakan terhadap tenaga profesional sering terjadi, padahal belum

tentu profesional hasil bajakan tersebut tepat dengan kebutuhan perusahaan,

akhirnya tidak jarang wirausahawan menjadi kecewa.

Menurut pendapat Douglas Mc Gregor (dalam buku Sadarachmat, tahun

2001), ada dua jenis teori yang menunjukkan sifat-sifat manusia dalam bekerja,

yaitu teori X dan teori Y. Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia itu

pemalas, selalu berusaha sedikit mungkin, tidak mempunyai ambisi, tidak ingin

berinisiatif yang mereka inginkan hanyalah rasa aman, tidak mempunyai tanggung

jawab. Sedangkan teori Y berasumsi bahwa manusia pada dasarnya tidak

menentang kebutuhan berorganisasi dan memandang bahwa bekerja sebagai suatu

kegiatan yang wajar atau kebutuhan, seperti halnya makan, tidur, istirahat, dan

psebagainya.Manusia salalu siap dan ingin memikul tanggung jawab.Berdasarkan

teori tersebut, kita bisa membayangkan jika asumsi-asumsi mengenai teori X

tersebut berada di sekeliling kita, betapa beratnya dan sukarnya mengurus suatu

organisasi.Hal ini lah yang menghambat perkembangan kewirausahaan.

Page 31: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

16

B. Faktor Pendorong dan Penghambat Keberhasilan Kewirausahaan

1. Faktor Pendorong

a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan,

tetapi banyak kemauan dan orang memiliki kemauan, tetapi banyak

kemauan dan orang yang memilik kemauan, tetapi tidak memiliki

kemauan keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.

Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dan dilengkapi dengan

kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak

cukup bila tidak di lengkapi dengan kemampuan .tetapi tidak memiliki

kemauan (malas), maka tidak akan pernah berhasil.

b. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad

yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang

yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuad,

keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses

c. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada

solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan

peluang itu sendiri,bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang

dating kepada kita.

Davit C. McClelland (1961:207) mengemukakan bahwa

kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan

status kewirausahaan atau keberhasilan.Keberhasilan wirausahawan

ditentukan oleh perilaku kewirausahaan.Faktor yang memengaruhi perilaku

kewirausahaan itu sendiri adalah faktor internal eksternal.Faktor- faktor

Page 32: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

17

internal meliputi, hak kepemilikan (propertyright-PR),

kemampuan/kompetensi (competency/ability-C), dan insentif (incentive-I),

sedangkan faktor eksternal meliputi, lingkungan (environment-E).menurut

Ibnoe Soedjono karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi,

perasaan, dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi

lingkungan yang ada, dimensi kemampauan afektif dan kemampuan kognitif

merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi,

Kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari eprilaku kewirausahaan

dalam mengombinasikan Kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian

menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

2. Faktor penghambat

Selain keberhasilan, seorang wirausahawan juga selalu dibayangi

oleh potensi kegagalan yang akan memberikan lebih banyak pelajaran

dibandingkan sekedar kesuksesan. Menurut Zimmerer (1996: 14-15)

keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sanagat bergantung pada

kemampuan pripadi wirausahawan menyebabkan wirausahawan gagal

dalam menjalankan usaha barunya, yaitu sebagai berikut.

1. Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak

memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha

merupakan faktor penybab utama yang membuat perusahaan kurang

berhasil.

Page 33: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

18

2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik,

memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya

manusia maupun mengintergrasikan operasai perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat

berhasil dengan baik, faktor paling utama dalam keungan adalah

memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan secara

cermat. Kekeliruan dalam pemeliharan aliran kas akan menghambat

operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancer.

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari

suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami

kesulitan dalam pelaksanaan.

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan

faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak

strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi kurang

efisien.

6. Kurangnya pengwasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan

efesiensi dan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan

penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan

tidak efektif.

7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang

setengah-setengah usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan

menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan

terjadinya gagal menjadi lebih besar.

Page 34: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

19

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/ transisi kewiraushaan,

Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan

perubahan tidak akan menjadi wirausahawan yang berhasil.

Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bias diperoleh apabila berani

mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

3. Indikator kewirausahaan dalam peningkatatan pertumbuhan ekonomi

Storey (1991) mengungkapkan bahwa dalam mengoperasionalkan

kewirausahaan untuk pengukuran empiris pun sangat sulit untuk dilakukan.

Derajat kesulitan atau kerumitan tersebut secara eksponensial akan meningkat

manakala perbandingan dilakukan secara lintas negara.

Dengan karakteristiknya yang seperti demikian, ternyata banyak analis

maupun pakar ekonomi yang telah mengakui bahwa kewirausahaan merupakan

penggerak penting dalam pertumbuhan ekonomi, inovasi, penyerapan angkatan

kerja, dan produktivitas. Sejak pertengahan 1990-an pengakuan para pakar

ekonomi dan para analis atas konsep kewirausahaan cenderung semakin

meningkat. Hal ini diindikasikan oleh adanya kesepakatan dan komitmen mereka

untuk lebih meningkatkan kewirausahaan, atau paling tidak, menyempurnakan

lingkungan yang berkenaan dengan wirausaha (Lundstrom dan Stevenson, 2005;

Hart, 2003; OECD, 2007) melalui pembentukan berbagai kebijakan yang dapat

memperbaiki lingkungan yang berkenaan dengan kegiatan wirausaha.

Kebijakan tersebut diantaranya adalah menghilangkan hambatan-hambatan

perkembangannya, atau melalui tindakan-tindakan yang diarahkan langsung pada

subyeknya, seperti subsidi.Namun demikian, untuk merumuskan dan membentuk

Page 35: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

20

kebijakan-kebijakan tersebut masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan.

Secara umum, rujukan mengenai kewirausahaan lebih cenderung untuk

perusahaan berskala kecil dan menengah, atau bahkan untuk sejumlah besar

pekerja mandiri atau self-employed (Hoffman, 2007).

Dalam ketiadaan definisi kewirausahaan yang dapat diterima secara

umum, serta juga tidak adanya indikator-indikator yang secara internasional dapat

diperbandingkan, maka para pengambil keputusan tidak memiliki acuan yang

memadai dalam membangun kebijakan-kebijakannya, terutama manakala akan

mempelajarinya dari praktik-praktik terbaik kewirausahaan dalam tataran

internasional.

Adanya perbedaan konteks dan bentuk-bentuk organisasional yang

melibatkan kewirausahaan menyebabkan kurangnya sarana untuk mengukur

indikator-indikator yang dapat menggambarkan aktivitas kewirausahaan. Ukuran

tentang adanya perubahan dalam jumlah pekerja mandiri (self-employed)

umumnya hanya mencerminkan adanya perubahan yang terjadi dalam diri

individual yang memulai suatu bisnis baru. Perubahan seperti ini sangat kurang

tercermin ke dalam kelompok perusahaan dengan skala yang lebih besar sehingga

menggunakan ―pekerja mandiri‖ sebagai tolok ukur aktivitas kewirausahaan

memunculkan suatu kritik, yakni apa yang dimaksud ―baru‖ dan ―beda‖ bagi

seseorang pada tataran industri atau pasar lokal, bisa tidak begitu beda pada

tataran industri atau pasar internasional, regional atau global. Bahkan untuk

negara maju seperti Amerika Serikat, hanya sebagian kecil dari yang memulai

usaha baru yang benar-benar inovatif. Pengukuran pekerja mandiri (self-

Page 36: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

21

employed) masih banyak digunakan untuk menggambarkan derajat aktivitas

kewirausahaan, umumnya dikarenakan banyak dipakai di banyak negara serta

digunakan untuk mempermudah perbandingan antar negara (Blau, 1987).

Audretsch, Carree, J. van Stel dan Thurik (2002) dan Carree, J. van Stel,

Thurik dan Wennekers (2001) menggunakan tingkat kepemilikan bisnis untuk

menggambarkan derajat aktivitas kewirausahaan. Pengukuran ini ditetapkan

sebagai jumlah pemilik bisnis (dalam semua sektor kecuali pertanian) dibagi oleh

total angkatan kerja. Terdapat sejumlah kualifikasi penting yang perlu

memperoleh penekanan lebih sewaktu menggunakan dan menginterpretasikan alat

ukur ini.

Pertama, ukuran ini menyatukan seluruh jenis aktivitas yang sangat

heterogen, lintas suatu spektrum dan konteks yang luas, ke dalam sebuah ukuran

tersendiri. Pengukuran ini memperlakukan bahwa seluruh bisnis adalah sama.

Lagi pula, semua bisnis diukur secara identik, meskipun secara jelas beberapa

memiliki suatu dampak yang lebih besar dibanding yang lainnya.

Kedua, alat ukur ini tidak disusun untuk mengukur besaran atau

dampak.Lagipula, seluruh bisnis diukur secara identik, meskipun secara jelas

beberapa memiliki suatu dampak besar dibanding yang lainnya.

Ketiga, alat ukur ini disusun untuk mengukur bisnis yang ada dan bukan

yang baru memulai. Lagipula, ukuran ini memiliki dua keunggulan, yakni: yang

pertama, alat ukur ini merupakan representasi yang berguna untuk mengukur

kewirausahaan (Storey, 1991). Kedua, alat ukur ini dapat dibandingkan lintas

negara dan dapat dilakukan setiap saat.

Page 37: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

22

Pengukuran lain tentang kewirausahaan lebih memfokuskan pada

perubahan yang sesuai dengan aktivitas inovatif bagi sebuah industri. Pengukuran

seperti itu mencakup indikator aktivitas penelitian dan pengembangan (R&D),

jumlah penemuan yang dipatenkan, serta inovasi produk baru di pasar (Audretsch,

1995).Pengukuran ini memiliki keunggulan yang hanya mencakup perusahaan

yang benar-benar menghasilkan perubahan pada tingkat industri, yaitu pada

tingkatan di atas sebuah perusahaan (beyond the entrepreneur).

Persoalan yang mungkin timbul dalam mengukur kewirausahaan dengan

menggunakan indikator ―produk baru‖ adalah berkenaan dengan persoalan

kebaruannya (newness).Kebaruan suatu produk umumnya dapat ditinjau dari tiga

sudut pandang, yaitu baru menurut produsen, baru menurut konsumen, dan baru

menurut keduanya atau baru bagi dunia (new to the world).

Konsep kebaruan hasil invensi menurut sudut pandang konsumen ini

secara lebih jelas dikemukakan oleh Robertson, dalam Hisrich dan Peters (1978),

yang menyatakan bahwa kebaruan suatu produk hasil inovasi dapat diukur oleh

sejauhmana perubahan perilaku atau pembelajaran baru diperlukan masyarakat

untuk dapat menggunakan produk baru tersebut. Dengan melandaskan pada

gagasan ini maka dapat diklasifikasikan adanya tiga kelompok inovasi, yaitu:

a. inovasi yang terus menerus (kontinyu) atau inovasi yang menghasilkan

perubahan yang paling sedikit dalam pola-pola konsumsi masyarakat

konsumen atas suatu produk baru;

Page 38: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

23

b. inovasi yang terus menerus secara dinamis atau inovasi yang

menciptakan beberapa pengaruh terhadap pola-pola konsumsi yang

ada; dan

c. inovasi yang diskontinyu atau inovasi yang mampu menciptakan pola-

pola konsumsi baru serta penciptaan produk yang sebelumnya tidak

dikenal.

Dengan demikian, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebaruan

(newness) hasil suatu invensi (penemuan produk baru) dengan jelas dapat

dianggap sebagai salah satu cara untuk melakukan pengukuran mengenai konsep

kewirausahaan ditinjau dari perspektif ke-inovasiannya

Pengukuran lainnya mengenai aktivitas kewirausahaan, yaitu yang semata-

mata memfokuskan pada kriteria pertumbuhan.Perusahaan yang menunjukkan

pertumbuhan yang tinggi selama waktu yang panjang diklasifikasikan sebagai

gazelles. Secara lebih jelas Petersen dan Ahmad (2007) memberikan definisi

tentang istilah Gazelles tersebut, adalah sebagai seluruh perusahaan yang berusia

di bawah 5 tahun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan lebih dari 20%, selama

periode tiga tahun. Pengukuran jumlah gazelles ini dapat mencerminkan

kewirausahaan (Birch (1999). Pengukuran kewirausahaan melalui gazelles

tersebut perlu memenuhi syarat untuk fokusnya yang sempit tidak saja hanya pada

satu unit observasi (perusahaan), tetapi juga pada satu pengukuran perubahan,

yaitu pertumbuhan.Dengan mengikuti acuan hasil penelitian The Global

Entrepreneurship Monitor (GEM), Lundstrom dan Stevenson (2001)

Page 39: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

24

mendefinisikan dan mengukur kewirausahaan sebagai ―sebagian besar masyarakat

yang berada pada tahap pra-bisnis, tahap memulai bisnis (start-up business).

C. Peranan Kewirausahaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi

makro dan fungsi mikro.

1. Fungsi Makro

Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali,

dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat,

dan negara-negara di asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi

negara tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi kekuatan ekonomi

dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi

baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang

merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis. Bahkan para

wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong

pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak

diragukan lagi, karena ;

a. Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui

berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi

produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk

industri besar.

Page 40: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

25

b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya

dalam menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga

kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya

manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.

c. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan

nasional, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan,

karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.

2. Fungsi Mikro

Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan

ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang

baru dan berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara

umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator)

dan sebagai perencana (planner).

a. Innovator

Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan ;

1) Produk baru (the new product)

2) Teknologi baru (the new technologi)

3) Ide-ide baru (the new image)

4) Organisasi usaha baru (the new organization)

b. Planner

Wirausaha berperan dalam merancang;

1) Perencanaan usaha (corporate plan)

Page 41: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

26

2) Strategi perusahaan (corporate strategy)

3) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)

4) Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

D. Pertumbuhan Ekonomi

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang

diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat

meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah

makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi

barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor

Pertumbuhan ekonomi menurut Kunarjo (2003:88) ‖adalah situasi yang

menggambarkan produk domestik bruto per kapita suatu negara yang mengalami

peningkatan‖. Para ekonom lainya seperti Nanga (2001:273) mengungkapkan

‖secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan dalam

kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan

jasa-jasa‖.

Pertumbuhan ekonomi lebih menunjukkan pada perubahan-perubahan

yang bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan data produk domestik bruto.

Produk domestik bruto adalah total nilai pasar dari barang-barang akhir dan jasa-

jasa yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu

(Nanga 2001:274).

Page 42: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

27

produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi

barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi

seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan

demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya.

Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari

pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat

khususnya output agregat per kapita.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas

jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih

besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus

mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikansebagai proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih

baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai

proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam

bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas

jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih

besar daripada tahun sebelumnya.

Page 43: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

28

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan

Ekonomi

a. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)

PDB adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di

dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level

provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-

PDRB)

PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per

kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah

penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.

Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total

produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan

dua penyebab berikut ini :

(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada

tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b)

peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana kedua faktor ini

digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah

tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru.

Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong

kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi).

Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah

tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total

Factor Productivity (TFP).

Page 44: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

29

(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini

menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat.

Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja,

modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau

setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti

bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.

Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam

barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak

mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka

proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang

tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh

Biro Pusat Statistik (BPS).

Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang

disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya

tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas

produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.

Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok,

didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk

menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun

2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga

masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang

sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya

perubahan kuantitas barang/jasa.

Page 45: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

30

Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output

produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan

ekonomi. Jadi yang disebut sebagai ―pertumbuhan ekonomi‖ tidak lain

mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi

dalam sebuah perekonomian.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs = PDB riil tahun sekarang

PDBk = PDB riil tahun kemarin

b. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih

populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas

wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.

PNB atau yang sering dikenal dengan pendapatan nasional

merupakan ukuran kapasitas produksi atau barang dan jasa yang dihasilkan

oleh negara. Tingginya pertumbuhan PNB ternyata belum dapat menjamin

kesejahteraan penduduk.

1. Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita adalah ukuran pendapatan nasional yang

sudah memperhitungkan jumlah penduduk. Dengan pendapatan

per kapita, kita bisa membandingkan perekonomian dari waktu

ke waktu. Suatu perekonomian dikatakan berhasil jika

Page 46: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

31

pertumbuhan pendapatan per kapita naik secara terus-menerus

seiring dengan pertumbuhan penduduk.

2. Indeks kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia

Indeks kualitas hidup adalah indeks nonekonomi untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.

Dengan melihat indikator-indikator tersebut, kita dapat mengetahui

tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhasil dicapai oleh

suatu bangsa. Jika pendapatan nasional, pendapatan per kapita, dan indeks

kualitas hidup serta indeks pembangunan manusia masih rendah, berarti

pembangunan ekonomi masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Faktor utama dari pertumbuhan ekonomi adalah (1) akumulasi modal (2)

pertumbuhan penduduk, dan (3) kemajuan-kemajuan di bidang tekhnologi

(Todaro, 2000:158). Pertumbuhan ekonomi dihasilkan dari interaksi-interaksi

faktor-faktor produksi. Output barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

perekonomian bergantung pada kuantitas input yang tersedia seperti kapital dan

tenaga kerja, dan produktifitas dari input tersebut.

Sukirno (2005:448) mengemukakan mengenai faktor-faktor yang akan

menimbulkan pertumbuhan ekonomi:

1. Peranan sistem pasaran bebas.

Sistem mekanisme pasar akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang

efesien dan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Oleh sebab itu pemerintah

tidak perlu melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan

Page 47: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

32

jasa. Fungsi pemerintah perlulah dibatasi kepada menyedikan fasilitas-

fasilitas yang menggalakkan perkembangan kegiatan pihak swasta,

menyediakan infrastruktur, mengembangkan pendidikan dan menyediakan

pemerintah yang efesien adalah beberapa langkah yang akan membantu

pihak swasta.

2. Perluasan Pasar

Perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan produksi dengan

tujuan untuk menjualnya kepada masyarakat dan mencari untung. Semakin

luas pasaran barang dan jasa, semakin tinggi tingkat produksi dan tingkat

kegiatan ekonomi. Spesialisasi dan kemajuan tekhnologi

Perluasan pasar, dan perluasan kegiatan ekonomi yang

digalakkannya, akan memungkinkan spesialisasi dalam kegiatan ekonomi.

Seterusnya spesialisasi dan perluasan kegiatan ekonomi akan

menggalakkan perkembangan tekhnologi dan produktivitas meningkat.

Kenaikan produktivitas akan menaikkan pendapatan pekerja dan kenaikan

ini akan memperluas pasaran. Keadaan ini akan mengembangkan

spesialisasi. Siklus ini akan mengakibatkan perekonomian terus

berkembang.

Page 48: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

33

F. Skema Kerangka PIkir

Ganbar 1 : Kerangka Fikir

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis, maka penulis mengajukan suatu hipótesis

dari penelitian ini yakni―Kewirausahan memiliki pengaruh positif dan signifkan

terhadap Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bulukumba‖

PDBadalahtotal produksi

barang dan jasa yang

dihasilkan di dalam suatu

wilayah pada periode tertentu,

misalnya satu tahun

PNB atau yang sering dikenal

dengan pendapatan nasional

merupakan ukuran kapasitas

produksi atau barang dan jasa

yang dihasilkan oleh negara.

Pertumbuhan ekonomi menurut

Kunarjo (2003:88) ‖adalah situasi yang

menggambarkan produk domestik

bruto per kapita suatu negara yang

mengalami peningkatan‖

Menurut Usman (1997)

Peranan Kewirausahaan

terhadap pertumbuhan

Ekonomi

Peran sebagai Penemu

1. Produk Baru

2. Teknologi Baru

3. Ide-ide Baru

4. Organisasi Usaha Baru

Peran sebagai Perencana

1. Perencana perusahaan

2. Strategi perusahaan

3. Ide-ide dalam perusahaan

4. Oragnisasi perusahaan

Kabupaten Bulukumba

Page 49: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Arpil 2015

Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan.

Obyek penelitiannya adalah wirausaha di Kabupaten Bulukumba.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif terhadap variabel Peranan

Kewirausahaan.Penelitian ini tidak menguji hipotesa-hipotesa, melainkan

menjelaskan dan menganalisa secara mendalam tentang fenomena yang diteliti.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari

manusia dan lingkungan hidup yang memiliki karakteristik tertentu dalam

suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wirausaha di

Kabupaten Bulukumba yang berjumlah 118 Badan Usaha.

Page 50: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

35

Tabel 1. Jumlah Populasi.

No Nama Kecamatan Jumlah Usaha Bidang Usaha

1. Kecamatan Ujungbulu

8 Makanan

7 Material

3 Penginapan

5 Warkop

2. Kecamatan Gantarang 2 Pabrik beras

5 Rumput laut

4 Tambak

3. Kecamatan Kindang

5 Ayam potong

3

Ternak sapi dan

kambing

4 Makanan

4. Kecamatan Rialau Ale 5 Kayu

2 Mebel

5. Kecamatan Bulukumpa 6 Penjual Buah

2 Makanan

6. Kecamatan Ujungloe 3 Material

2 Mebel

5 Batu merah

7. Kecamatan Bontobahari

3 Matrial

4 Kayu

5 Pembuat kapal

8 Penginapan

8. Kecamatan Bontotiro 5 Batu Merah

3 Ayam Potong

2 Telur Ayam

9. Kecamatan Kajang 5 Penjual Buah

3 Kayu

10. Kecamatan Herlang 3 Matrial

5 Batu merah

1 Anyaman

Jumlah 118

Sumber : Kabupaten Bulukumba

Page 51: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

36

2. Sampel

Sampel adalah pengambilan subyek penelitian dengan cara

menggunakan sebagian dari populasi yang ada. Penelitian yang

menggunakan metode kuisoner, tidak harus meneliti seluruh individu

dalam populasi yang ada, karena akan membutuhkan biaya yang besar dan

juga waktu yang lama. Penelitian dapat dilakukan dengan meneliti

sebagian dari populasi (sampel), diharapkan hasil yang diperoleh dapat

mewakili sifat atau karakteristik populasi yang bersangkutan.

Dalam menetapkan besarnya sampel (sampel size) sebagai berikut :

( )( )

Dimana :

n = ukuran sampel

N = Jumlah populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, sebanyak 10 %.

( )( )

( )( ) =

=

= 54

Penentuan sampel dilakukan pada setiap kecamatan di kabupaten

Bulukumba.

Page 52: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

37

Tabel 2. Penentuan Sampel Setiap Kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel

1. Kecamatan Ujungbulu 23 10

2. Kecamatan Gantarang 6

3. Kecamatan Kindang 12 5

4. Kecamatan Rialau Ale 3

5. Kecamatan Bulukumpa 4

6. Kecamatan Ujungloe 4

7. Kecamatan Bontobahari 20 9

8. Kecamatan Bontotiro 10 5

9. Kecamatan Kajang 8 4

10. Kecamatan Herlang 9 4

Jumlah 118 54

Sumber : Kabupaten Bulukumba

Jadi dalam penelitian ini sampel yang telah ditetapkan berdasarkan rumus

yaitu 54 badan usaha yang berasal dari 10 kecamatan di kabupaten Bulukumba.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif yang

merupakan data yang diperoleh dari wirausahan di Kabupaten Bulukumba dalam

bentuk lisan maupun tulisan yang relevan dengan pembahasan masalah ini.

2. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian bersumber dari :

Page 53: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

38

a. Data primer yaitu data yang berkaitan langsung dengan permasalahan

yang akan dipecahkan melalui penelitian seperti : wawancara dengan

wirausahan di Kabupaten Bulukumba

b. Data skunder yaitu data yang berasal dari buku-buku, dokumen, jurnal,

laporan kerja maupun publikasi data penelitian. Data skunder

merupakan data pelengkap data primer.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian kepustakaan

Memulai pengumpulan dan penelaah literature-literatur yang relevan

dengan permasalahan yang dikaji untuk mendapatkan kejelasan konsep dalam

upaya penyusunan landasan teori yang sangat berguna bagi pembahasan

selanjutnya, liteartur-literatur tersebut berupa buku-buku, skripsi, laporan,

artikel dan lain-lain.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan dengan cara observasi ke lokasi

penelitian. Teknik yang digunakan ialah :

a. Observasi adalah penelitian awal atau pra-penelitian dengan

maksud untuk mengendentifikasi sebagai masalah yang ada

dilapangan yang relevan.

b. Wawancara adalah suatu kegiatan untuk melaksanakan Tanya

jawab secara langsung terhadap responden yang menjadi sampel.

Page 54: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

39

c. Dokumentasi adalah digunakan untuk memperoleh sejumlah data

melalui bahan dokumen tertulis hal-hal yang relevan dengan

kebutuhan penulis.

3. Metode kuesioner

Metode kuesioner adalah merupakan suatu metode untuk

memperoleh data yang dilakukan dengan cara memberikan suatu daftar

pertanyaan yang akan diisi oleh responden.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Sederhana.

Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara variabel X(Kewirausahaan), dan Y (Pertumbuhan

Ekonomi)

Rumus yang digunakan:

Y = a + bX

(Sugiyono, 2004:211)

Keterangan:

Y = variabel terikat / tak bebas (Pertumbuhan Ekonomi)

a = bilangan konstanta

b1 = koefisien arah garis

X = variabel bebas (Kewirausahaan)

Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : b < 0, melawan

H1 : b > 0.

Kriteria pengujian hipotesis adalah:

Page 55: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

40

Tolak H0 dan terima H1 jika nilai t-hitung> t-tabel pada taraf signifikansi

5%

Terima H0 dan tolak H1 jika nilai t-hitung ≤ t-tabel pada taraf signifikansi

5%

2. Skala Licker.

Sementara itu instrument untuk mengetahui derajat kesetujuan dan

ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan yang ada pada angket

kuesioner digunakan skala lickert, menurut Simammora (2004:147)

―Sakala Lickert juga disebut summated ratings scale, merupakan tekhnik

pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran,

sakala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas

perasaan mereka.‖ pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling

rendah sampai paling tinggi, karena pilihan jawaban berjenjang maka

setiap jawaban bisa diberi bobot sesuai dengan intensitasnya dengan

kategori sebagai berikut :

Tabel 3. Skala Licker

Pilihan Jawaban

Bobot Kewirausahaan Pertumbuhan Ekonomi

SS = sangat setuju

S =stuju

KS=kurang setuju

TS =tidak setuju

STS=sangat tidak setuju

PY=pasti ya

Y= ya

R=ragu-ragu

T=tidak

PT=pasti tidak

5

4

3

2

1

Sumber simmamora (2004;147)

Page 56: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

41

3. Uji T (Parsial).

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap

dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi

dengan membandingkan antara nilai t-tabel dengan nilai t-hitung.Apabila nilai t-hitung>

t-tabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

independen, sebaliknya jika nilai t-hitung < t-tabel maka variabel independen secara

individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

t-hitung> t-tabel berarti H0 ditolak dan menerima H1

t-hitung< t-tabel berarti H0 diterima dan menolak H1

Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:

Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

4. Uji Koefisien Determinasi.

Pada model linear sederhana ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat

besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R

2) yang diperoleh mendekati

1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan

hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.Sebaliknya jika (R2) makin

mendekati 0 (nol), maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikat. Berikut ditampilkan tabel untuk mengetahui tingkat

hubungan antar variabel yang akan diteliti :

Page 57: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

42

Tabel 4. Tingkat Keeratan Hubungan

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat rendah

2 0,20 – 0,399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Sedang

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 0,1000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2004:216)

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi, maka diberikan

beberapa definisi operasional penelitian yaitu :

1. Kewirausahaan (X)

Menurut Thomas W. Zimmerer (1996;51) mengemukakan ―kewirausahaan

adalah penerapan kreatifitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan

upaya memabfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari‖.

2. Pertumbuhan Ekonomi (Y).

Pertumbuhan ekonomi menurut Kunarjo (2003:88) ‖adalah situasi yang

menggambarkan produk domestik bruto per kapita suatu negara yang

mengalami peningkatan‖

a. Indikator PDB

Sumber pertumbuhan.

Terjadinya penurunan (downturns)

b. Indikator PNB

Pendapatan per kapita

Indeks kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia

Page 58: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Gambaran Umum Kabupaten Bulukumba

a. Letak Geografis KabupatenBulukumba

Kota Bulukumba sebagai kota yang di kenal dengan kaya akan lautnyadan

juga merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan kapal phinisi di

Kawasan Timur Indonesia. Secara geografis Kota kota bulukumba terletak di

Pesisir Pantai Barat bagian Selatan Sulawesi Selatan, pada titik koordinat

119°24’17’38‖ Bujur Timur dan 5°8’6’19‖ Lintang Selatan. Secara administratif

Kota bulukumba mempunyai batas-batas wilayah yaitu Sebelah Selatan

berbatasan dengan Kabupaten sinjai, Sebelah Utara berbatasan dengan

Kabupaten bantaen, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten selayar dan

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat bulukumba. Topografi pada umumnya

berupa daerah pantai. Letak ketinggian Kota bulukumba berkisar 0,7 – 14 meter

dari permukaan laut.

Kota kota memiliki luas wilayah 196,77 km2 yang terbagi kedalam

10 Kecamatan dan 112 Kelurahan 35 desa. Selain memiliki wilayah daratan,

Kota bulukumba juga memiliki wilayah kepulauan yang dapat dilihat

sepanjang garis pantai Kota bulukumba. Adapun pulau-pulau di wilayahnya

merupakan bagian dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan bulukumpa dan

bonto bahari

Page 59: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

44

b. Struktur Ekonomi Kabupaten Bulukumba

Keadaan struktur perekonomian suatu wilayah dapat memberikan

informasi tentang besarnya peranan masing-masing sektor kegiatan ekonomi

dalam pembentukan PDRB wilayah tersebut.Perekonomian suatu wilayah

dikatakan cukup mapan apabila struktur ekonominya didominasi oleh sektor

tersier yang terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan

dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa

(Badan Pusat Statistik, 2013).Semakin besar peranan sektor tersier dalam

pembentukan PDRB suatu wilayah, menunjukkan bahwa perekonomian wilayah

tersebut semakin mapan. Gambaran mengenai struktur Kabupaten Bulukumba

ekonomi dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5.1.Struktur Ekonomi Kabupaten BulukumbaTahun 2004-2008

(Dalam Persen)

Lapangan usaha 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 1,15 1,13 1,11 0,98 0,90

2. Pertambangan & Penggalian 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

3. Industri Pengolahan 23,85 23,86 23,50 23,13 22,24

4. Listrik, Gas, & Air Bersih 1,94 2,14 2,05 2,00 1,93

5. Bangunan 7,65 7,59 7,54 7,70 8,09

6. Perdag, Hotel & Restoran 28,95 28,78 28,21 28,44 29,05

7. Angkutan & Komunikasi 15,25 16,01 15,80 15,78 14,80

8. Keuangan, Sewa & Jasa Prsh 9,97 9,63 10,09 10,37 10,09

9. Jasa-Jasa 11,23 10,85 11,69 16.59 12,89

Sumber : BPS Kota Bulukumba, diolah dari beberapa sumber

Page 60: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

45

Lanjutan Tabel 5.2.Struktur Ekonomi Kota Bulukumba Tahun 2009-2013

(Dalam Persen)

Lapangan usaha 2009 2010 2011 2012 2013

1. Pertanian 0,82 0,74 0,67 0,59 0,55

2. Pertambangan & Penggalian 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00

3. Industri Pengolahan 20,74 19,69 18,90 17,83 17,11

4. Listrik, Gas, & Air Bersih 1,79 1,81 1,76 1,71 1,66

5. Bangunan 7,49 7,83 7,73 7,59 7,86

6. Perdag, Hotel & Restoran 28,70 29,08 29,43 29,36 29,38

7. Angkutan & Komunikasi 13,93 14,33 14,36 15,24 15,28

8. Keuangan, Sewa & Jasa Prsh 10,17 10,25 10,85 11,23 12,07

9. Jasa-Jasa 15,88 16,26 16,31 16,37 16,09

Sumber : BPS Kabupaten bulukunba, diolah dari beberapa sumber

Dari data table 5 menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten

Bulukumba dapat dikatakan relatif mapan karena keadaan struktur ekonominya

lebih bertumpu kepada sektor tersier.Menurut Badan Pusat Statistik (2013)

Pergeseran struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari perubahan peranan

masing-masing sektor kegiatan ekonomi pada kurun waktu tersebut.Apabila

kondisi struktur ekonomi suatu wilayah sudah mapan, perubahan peranan sektor-

sektor kegiatan ekonominya biasanya tidak terlalu besar.Sementara pada kondisi

struktur ekonomi yang belum mapan, perubahannya lebih berfluktuasi dibanding

wilayah yang sudah mapan.Struktur ekonomi Kabupaten bukukumba dalam kurun

waktu tahun 2004-2013 nampak membaik, hal ini disebabkan menurunnya

Page 61: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

46

peranan sektor pertanian, penggalian, industri, listrik serta meningkatnya sektor

perdagangan, angkutan dan komunikasi, dan keuangan pada pembentukan PDRB

Kabupaten Buluknba.

Pada tahun 2004 sektor kegiatan ekonomi yang paling besar kontribusinya

terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bulukumba adalah sektor

perdangangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 28,95% angka ini mengalami

peningkatan sehingga tahun 2013 dengan kontribusi sebesar 29,38%. Sementara

urutan kedua adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 23,85% pada tahun

2004 angka ini mengalami penurunan selama periode 2004-2013, dengan

kontribusi sebesar 17,11% pada tahun 2013. Berikutnya adalah sektor angkutan

dan komunikasi sebesar 15,25% pada tahun 2004 dimana angka ini mengalami

peningkatan dan penurunan selama periode 2004-2013 dengan kontribusi sebesar

15,28% pada tahun 2013. Sektor jasa-jasa pada tahun 2004 sebesar 11,23%

angka ini mengalami penigkatan dan penurunan selama periode 2004-2013

dengan kontribusi sebesar 16,09% pada tahun 2013. Demikian juga sektor

keuangan, persewaan & jasa perusahaan mengalami penigkatan dan penurunan

selama periode 2004-2013 dengan kontribusi sebesar 9, 97% pada tahun 2004 dan

pada tahun 2013 sebesar 12,07%. Sektor bangunan dengan kontribusi sebesar

7,65% pada athun 2004 angka ini juga mengalami peningkatan dan penurunan

selama periode 2004-2013 dengan kontribusi pada tahun 2013 sebesar 7,86%.

Berikutnya adaalah sektor listrik, gas & air bersih sebesar dengan kontribusi

sebesar 1,94% pada tahun 2004 angka ini mengalami peningkatan dan penurunan

selama periode 2004-2013 yakni sebesar 1,66% pada tahun 2013. Selanjutnya

Page 62: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

47

sektor pertanian sebesar 1,15% pada tahun 20004 angka ini mengalami

penurunan selama periode 2004-2013 dengan kontribusi sebesar 0,55% pada

tahun 2013 dan yang terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar

0,01% pada tahun 2004 angka ini juga mengalami penurunan selama periode

2004-2013 yaitu 0,00% pada tahun 2013.

B. Pertumbuhan EkonomiKabupaten Bulukumba

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil diharapkan berperan dalam

meningkatkan kemampuan faktor-faktor produksi sehingga merangsang bagi

berkembangnya ekonomi dalam skala yang lebih besar serta berdampak pada

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.Pertumbuhan ekonomi

suatu wilayah dapat dilihat melalui besarnya perubahan PDRB pada tahun

tertentu. Jika kenaikan produksi barang dan jasa pada tahun tertentu lebih tinggi

dari tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan pertumbuhan dan sebaliknya jika

terjadi penurunan produksi barang dan jasa dari tahun sebelumnya dikatakan

terjadi perlambatan pertumbuhan.

Page 63: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

48

Tabel 5.3.PDRB Atas Harga Konstan Dan Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Bulukumba Tahun 2009-2013

Tahun PDRB Harga Konstan

(Juta Rupiah)

Pertumbuhan Ekonomi

(%)

2004 9 785 333 89 10,17

2005 10 492 540 67 7,22

2006 11 341 848 21 8,09

2007 12 261 538 92 8,11

2008 13 561 827 18 10,60

2009 14 798 187 68 9,12

2010 16 252 451 43 9,83

2011 17 820 697 97 9,65

2012 19 582 060 39 9,88

2013 21 327 227 88 8,91

Sumber : BPS Kabupaten Bulukumba, diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan pada tabel 5.3 menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang

dicapai KabupatenBukumba pada tahun 2004-2013. Pada tahun 2004

pertumbuhan ekonomi KabupatenBulukumba sebesar 10,17% dan menurun pada

tahun 2005 sebesar 7,22%. Pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar

8,09% dan menurun pada tahun 2009 sebesar 9,12%. Pada tahun 2011

pertumbuhan ekonomi sebesar 9,65% sedikit melambat dari tahun sebelumnya

dan mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 9,88%. Pada tahun 2013

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba sebesar 8,91% sedikit melambat

Page 64: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

49

dibandingkan tahun sebelumnya, namun PDRB dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang semakin membaik.

Data tersebut menunjukkan bahwa PDRB atas harga konstan dari tahun ke

tahun terus menerus mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 nilai PDRB Kota

Makassar sebesar Rp. 9.785.333,89 dan meningkat pada tahun 2005 sebesar Rp.

10.492.540,67. Kemudian pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar Rp.

11.341.848,21 dan meningkat lagi pada tahun 2007 sebesar Rp. 12.261.538,92.

Demikian juga pada tahun 2008 meningkat sebesar Rp. 13.561.827,18 sampai

dengan tahun 2013 terus mengalami peningkatan sebesar Rp. 21. 327.227,88.

Page 65: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

50

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1) Usia Responden

Pada umumya pedangang yang berusia mempunyai tenaga fisik yang

relatif lebih lemah dan terbatas, sebaiknya pedangang yang berusia muda

mempunyai kemampuan fisik yang kuat,namun. Pedagang yang berusia muda

pada umumnya tidak atau memiliki banyak pengalaman dalam hal berdagang dan

mempunyai tanggun jawab yang relatif rendah .hal ini dapat di lihat dari

pedangang yang berusia relatif lebih muda mempunyai masa berdagang lebeh

cepat sedangkan yg lebih tua lebih fokus dalam berdagang dan lebih banyak

menkhususkanya waktunya dalam kegiatan berdagang.mengenai keadaan usia

responden tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 6.Distribusi Responden Menurut Usia

USIA JUMLAH PERSENTASE

< 30 ( Usia Produktif )

30-50( Usia sangat produktif )

>50 ( Usia tidak produktif )

2

40

2

3

94

3

Jumlah 54 100

Sumber : data olah kuesioner

Dari tabel 6 untuk profil responden berdasarkan usia dapat di lihat bah

wa mayoritas responden berada pada kelompok usia yang sangat

produktif yaitu usia antara 30-50 tahun dengan persentase 3% rata-rata

Page 66: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

51

wirausahawan dengan usia 30-50 tahun adalah pedangang yang sudah berkeluarga

sehingga mereka cenderung lebih serius dalam berdagang karena mereka

menpunyai tangung jawab untuk menghidupi keluarganya. Dengan usia yang

seperti itu pula, pedangang punya kematangan dalam hal berdangang sehingga

dia dapat mengelolah jualannya dengan baik. Untuk pedangan yang berusia 30

tahun biasanya masih diwakili dengan pedagang-pedagang muda atau pedagang

yg belum berkeluarga sehingga mereka masih belum terlalu serius dalam

berdagang karena mereka juga belum tanggungan tetapi pedangan ini memiliki

banyak tenaga atau kekuatan dalam berjualan, misalnya pedangang seperti ini

kuat dalam hal mengangkat barang sedangkan untuk pedangang yang berusia di

atas 50 tahun, biasanya pedangan tersebut sudah tidak punya tenaga dalam

melakukan kerja-kerja berat dalam menjual,mereka cukup duduk di tempat

penjulanya melayani pembeli.

2) Jenis kelamin

Dari tabel di bawah ini menunjukkan bahwa dari hasil penelitian diperoleh

44pedagang adalah laki-laki dan10 orang perempuan.kondisi ini menunjukkan

bahwa kebanyakan yang berprofesi sebagai wirausaha adalah lak- laki.umumnya

memang laki-laki memiliki daya tarik tersendiri bagi pembeli dibandingkan

dengan perempuaan sehingga untuk menarik para pembeli maka perempuan lah

yang di pasang sebagai penjual. Hal ini dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 67: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

52

Tabel 7.Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki

Perempuan

44

10

76%

24%

Jumlah 54 100

Sumber: Data Primer yang telah di olah

3) Pendidikan Responden

Untuk tingkat pendidikan responden, pedagang yang berpendidikan

sampai tingkat SD merupakan jumlah terbanyak sebesar 32 responden (32,32%)

dan urutan berikutnya SLTP dan SLTA yaitu sebanyak 29 responden (29,29%)

kemudian tidak sekolah/tidak tamat SD sebesar 8 responden (8,08) dan jumlah

pedagang yang berpendidikan sampai perguruan tinggi hanya sebanyak 2

responden (2,02%) hal ini menunjukkan bahwa profesi sebagai pedagang pasar

tradisional tidak begitu membutuhkan spesifikasi pendidikan artinya siapapun bisa

jadi pedagang asalkan punya keinginan dan modal yang mencukupi.

Tabel 8.Distribusi Responden menurut pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD 7 15

SLTP 9 19

SLTA 22 44

Perguruan Tinggi 16 32

Jumlah 54 100

Sumber : Data primer yang di olah

Page 68: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

53

1. Analisis Jawaban Responden Mengenai kewirausahaan

1) Tabel 9. Kewirausahaan dapat memperkokoh perekonomian Daerah.

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

26

23

5

-

-

5

4

3

2

1

130

92

15

48%

42%

10%

Jumlah 54 237 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x6)+(3x5)+(4x23)+(5x26)/5 = 47,4.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Kewirausahaandapat

memperkokoh perekonomian daerah adalah sedang karena nilai indeks 47,4

berada pada rentang 0,40 – 0,599.

2) Tabel 10. Kewirausahaan dapat meningkatkan efisiensi ekonomi

khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap

tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya

manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

28

23

3

-

-

5

4

3

2

1

140

92

9

-

-

52%

42%

6%

-

-

Jumlah 54 241 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x3)+(4x23)+(5x28)/5 =48,2.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Kewirausahaan dapat

meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang

Page 69: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

54

ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan

sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh adalah sedang

karena nilai indeks 48,2 berada pada rentang 0,40 – 0,599.

3) Tabel 11. Kewirausahaan sebagai sarana pendistribusian pendapatan

daerah, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena

jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.tabel 5.6

Penggunaan tekhnologi yang baru dan canggih dapat menunjang

keberhasilan usaha.

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

33

17

4

-

-

5

4

3

2

1

165

68

12

-

-

61%

31%

8%

-

-

Jumlah 54 245 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x4)+(4x17)+(5x33)/5 =49 .

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Kewirausahaan

sebagai sarana pendistribusian pendapatan daerah, alat pemerataan berusaha, dan

pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di

pedesaan adalah tsedang karena nilai indeks 49 berada pada rentang 0,40 – 0,599.

Page 70: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

55

4) Tabel12. Produk dan ide-ide baru dapat menunjang keberhasilan usaha

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

33

19

2

-

-

5

4

3

2

1

165

76

6

-

1

61%

35%

4%

-

-

Jumlah 54 247 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x2)+(4x19)+(5x33)/5 = 49,4

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Produk dan ide-ide

baru dapat menunjang keberhasilan usaha adalah sedang karena nilai indeks 49,4

berada pada rentang 0,40 – 0,599.

5) Tabel 13. Penggunaan tekhnologi yang baru dan canggih dapat

menunjang keberhasilan usaha.

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

30

19

5

-

-

5

4

3

2

1

150

76

15

-

-

55%

35%

10%

-

-

Jumlah 54 241 100%

Suber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x5)+(4x19)+(5x30)/5 = 48,2

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Penggunaan

tekhnologi yang baru dan canggih dapat menunjang keberhasilan usaha adalah

sedang karena nilai indeks 48,2 berada pada rentang 0,40 – 0,599.

Page 71: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

56

6) Tabel 14. Perencaanan usaha yang baik dapat memberikan dampak yang

baik pula pada hasil usaha

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

35

14

5

-

-

5

4

3

2

1

175

56

15

-

-

65%

25%

10%

-

-

Jumlah 54 246 100%

Suber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x5)+(4x14)+(5x35)/5 = 49,2.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Perencaanan usaha

yang baik dapat memberikan dampak yang baik pula pada hasil usaha adalah

sedang karena nilai indeks 49,2 berada pada rentang 0,40 – 0,599.

7) Tabel15 .Strategi usaha yang digunakan harus melihat peluang pasar

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

30

21

2

1

-

5

4

3

2

1

150

84

6

2

-

55%

39%

4%

2%

-

Jumlah 54 242 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x1)+(3x2)+(4x21)+(5x30)/5 = 48,4.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Strategi usaha yang digunakan

harus melihat peluang pasar adalah sedang karena nilai indeks 48,4 berada pada

rentang 0,40 – 0,599.

Page 72: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

57

8) Tabel16 .Manajemen usaha yang baik berdampak positif terhadap hasil

usaha

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

39

12

3

-

-

5

4

3

2

1

195

48

9

-

-

72%

22%

6%

-

-

Jumlah 54 252 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x3)+(4x12)+(5x39)/5 = 50,4.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Manajemen usaha yang baik

berdampak positif terhadap hasil usahaadalah sedang karena nilai indeks 50,4

berada pada rentang 0,40 – 0,599.

2. Analisis Jawaban Responden Mengenai pertumbuhan ekonomi

kabupaten bulukumba.

9) Tabel 17 . Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah

tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

26

25

3

-

-

5

4

3

2

1

130

100

9

-

-

48%

46%

6%

-

-

Jumlah 54 239 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x3)+(4x25)+(5x26)/5 = 47,8

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Jumlah tenaga kerja

dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada

Page 73: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

58

tambahan tenaga kerja baru adalah sedang karena nilai indeks 47,8 berada pada

rentang 0,40 – 0,599.

10) Tabel 18. Persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan

mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan

peralatan (investasi).

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

28

19

6

1

-

5

4

3

2

1

140

76

18

2

-

52%

35%

11%

2%

-

Jumlah 54 236 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x1)+(3x6)+(4x19)+(5x28)/5 = 47,2.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator persediaan modal

dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan

menambah pabrik dan peralatan (investasi) adalah sedang karena nilai indeks 47,2

berada pada rentang 0,40 – 0,599.

11) Tabel 19. Penurunan pada tenaga kerja, modal, atau Faktor Produksi

akan menyebabkan penurunan pada hasil produksi atau setidaknya pada

tingkat pertumbuhan hasil prooduksi

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

26

24

4

-

-

5

4

3

2

1

130

96

12

-

-

48%

44%

8%

-

-

Jumlah 54 238 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x4)+(4x24)+(5x26)/5 = 47,6

Page 74: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

59

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Penurunan pada tenaga

kerja, modal, atau Faktor Produksi akan menyebabkan penurunan pada hasil

produksi atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan hasil prooduksi adalah sedang

karena nilai indeks 47,6 berada pada rentang 0,40 – 0,599.

12) Tabel 20. Pendapatan penduduk atau pendapatan per kapita dapat

meningkat dengan adanya dan banyaknya wirausaha

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

28

22

3

1

-

5

4

3

2

1

140

88

9

2

-

52%

40%

6%

2%

-

Jumlah 54 239 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x1)+(3x3)+(4x22)+(5x28)/5 = 47,8

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Pendapatan penduduk

atau pendapatan per kapita dapat meningkat dengan adanya dan banyaknya

wirausahaadalah sedang karena nilai indeks 47,8 berada pada rentang 0,40 –

0,599.

13) Tabel 21. Semakin luas pasaran barang dan jasa, semakin tinggi tingkat

produksi dan tingkat kegiatan ekonomi

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

26

22

6

-

-

5

4

3

2

1

130

88

18

-

-

48%

41%

11%

-

-

Jumlah 54 236 100%

Sumber : data olah kuesioner

Page 75: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

60

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x6)+(4x22)+(5x26)/5 = 47,2

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Semakin luas pasaran barang dan

jasa, semakin tinggi tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomiadalah sedang

karena nilai indeks 47.2 berada pada rentang 0,40 – 0,599.

14) Tabel 22. Pemerintah perlu menyedikan fasilitas-fasilitas untuk kegiatan

pihak swasta, menyediakan infrastruktur, mengembangkan pendidikan

Pernyataan Jumlah Bobot Hasil %

SS

S

KS

TS

STS

33

18

3

-

-

5

4

3

2

1

165

72

9

-

-

61%

33%

6%

-

-

Jumlah 54 246 100%

Sumber : data olah kuesioner

Nilai indeks = (1x0)+(2x0)+(3x3)+(4x18)+(5x33)/5 = 49,2.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa indikator Pemerintah perlu

menyedikan fasilitas-fasilitas untuk kegiatan pihak swasta, menyediakan

infrastruktur, mengembangkan pendidikan adalah sedang karena nilai indeks 49,2

berada pada rentang Pemerintah perlu menyedikan fasilitas-fasilitas untuk

kegiatan pihak swasta, menyediakan infrastruktur, mengembangkan pendidikan.

Page 76: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

61

B. Pembahasan Hasil Penelitian.

Untuk menganalisis masalah berdasarkan hipotesis yang dikemukakan,

digunakan model analisis sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Sederhana.

Tabel 23.Coefficient

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

.879 .466 1.886 .065

Citra Merek

.786 .103 .725 7.600 .000

Sumber olah data SPSS 16.0

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dimasukkan ke dalam garis regresi

sederhana sebagai berikut :

Y = a + b(x)

Y = 0,879 + 0,786(x)

a = 0,879

Nilai konstanta (a) sebesar 0,879 artinya tanpa mpertimbangkan pengaruh

manapun maka nilai pertubuhan ekonomi sebesar 0,879. Maksudnya bahwa tanpa

atau adanya kewirausahaan atau sama dengan nol maka pertumbuhan ekonomi

akan mengalami peningkatan sebesar 0,879.

b = 0,786

Sedangkan nilai koefisien regresi (b) 0,786 sebesar artinya bahwa setiap

kenaikan kewirausahaan sebesar Rp 1 maka tingkat pertumbuhan ekonomi

mengalami peningkatan sebesar 0,786

Page 77: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

62

2. Uji T (Parsial)

Tabel 24.Coefficient

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

.879 .466 1.886 .065

Citra Merek

.786 .103 .725 7.600 .000

Sumber olah data SPSS 16.0

Untuk memperjelas apakah pengaruhnya signifikan atau tidak signifikan

maka dilakukan uji statistik melalui uji-t. Hipotesis statistik yang digunakan

adalah:

H0 : b < 0, melawan

H1 : b > 0.

Kriteria pengujian hipotesis adalah:

H0 : b < 0, melawan

H1 : b > 0.

Kriteria pengujian hipotesis adalah:

a. Tolak H0 dan terima H1 jika nilai thitung> ttabel pada taraf signifikansi 5%.

b. Terima H0 dan tolak H1 jika nilai thitung< ttabel pada taraf signifikansi 5%

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t (tabel 28) dapat diketahui bahwa nilai

thitung memiliki signifikansi 0,000 di mana nilai signifikansi ini lebih kecil

dibanding dengan taraf signifikansi 5% yang ditetapkan sebagai kriteria pengujian

hipotesis. Kemudian nilai thitung sebesar 7,600 lebih besar dari ttabel sebesar

1,677yang artinya variabel kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

Page 78: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

63

dan H1 diterima. Artinya bahwa hipotesis yang diajukan yakni ‖―Bahwa

kewirausaahan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomikebupaten

Bulumkumba‖ teruji dan diterima.

Bahkan dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan berpengaruh positif

secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomikabupaten Bulukumba.

3. Koefisien Determinasi.

Tabel 25.Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .725

a .526 .517 .45611

Nilai R = 0,725

Koefisien korelasi (R) menunjukkan bahwa hubungan antara kwirausahaan

terhadap pertumbuhan ekonomi berada pada tingkat yang―kuat‖ dengan nilai

0,725 atau sebesar 72,5% (berdasarkan tabek indeks keeratan hubungan.), karena

berada pada rentang 0,60-0,799

Nilai R Square = 0,526

Koefisien determinan (R Square) diperoleh sebesar 0,526 yang berarti

bahwa sekitar 52,6% perubahan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh

kewirausahaan dan sisanya 48,4 ditentukan oleh variable lain di luar model yang

diterangkan penelitian ini

Page 79: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

64

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Bahwa kewirausahaan

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Bulukumbr. Artinya bahwa pengajuan hipotesis pada proposal diterima dan

variable kewirausahaan menjadi bahan pertimbangan bagi dalam menentukan

laju pertumbuhan ekonomi kabupaten bulukumba secara khusus dan daerah-

daerah yang lain.

2. Kontribusi pengaruh variable kewirausahaan terhadap pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bulukumba menunjukkan nilai koefisien determinasi yang berada

pada rentang yang ―kuat‖ sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausaahan

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bulukumba.

B. SARAN

Berdasarka kesimpulan tersebut di atas, maka penulis menyarankan :

1. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan evaluasi agar dapat

mengetahui tanggapan masyarakat umum, khususnya para wirauasaha di

kabupaten Bulukumba.

2. Perlu penelitian lebih lanjut dengan penelitian kuantitatif penyebaran

kuesioner terhadap responden secara mendalam dan teliti tentang peranan

kewirausahaan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bulukumba.

Page 80: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

65

DAFTAR PUSTAKA

Covey, Stephen R. 1997. The 7 Habits of Highly Effective People.Jakarta :

Binarupa Aksara.

Crouch, Van. 2002. Buku Saku Para CEO (Chief Executive Officer).Jakarta :

Harvest Publication House.

Drucker,Peter F. (1994). Dalam Buku Kewirausahaan (Kiat dan Proses menuju

Sukses). Suyana .Salemba Empat.jakarta Selatan

Esmara, Hendra. 1986. Perencanaan dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta :

PT. Gramedia.

Friedmann, John (1979), Urban Poverty in Latin America, Some Theoritical

Considerations, dimuat dalam: Development Dialogue, Vol.1, Upsala,

Dag Hammarskjold Foundation

Hall, Anthony dan James Midgley, (2004), Social Policy for Development,

London : Sage Publications Ltd

Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan.Jakarta : Penerbit Erlangga.

http://www.fe.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/1997-indikator-

dan-ukuran-kewirausahaan

Kunarjo, (2003). Glossarium Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta.

Mankiw, N.Gregory (2000). Teori Makro Ekonomi.Jakarta: Erlangga

MecClelland, David C. (1961). Dalam Buku Kewirausahaan (Kiat dan Proses

menuju Sukses). Suyana .Salemba Empat.jakarta Selatan

Nanga, Muana (2005) Makro Ekonomi (Teori, Masalah dan Kebijakan). Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Sadarachmat, Duduh. 2001. Bunga Rampai Manajemen. Surabaya : Majalah

Mitra.

Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel,Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Page 81: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

66

Sukirno, Sadono (2005), Makro Ekonomi, PT. Raja Grafika Persada,

Jakarta(1999), Makro Ekonomi, PT. Raja Grafika Persada, Jakarta

Suryana. 2013. Kewirausahaan (Kiat dan Proses Menuju Sukses). Salemba

Empat..Jakarta Selatan

Syaifuddin, A Fedyani (2007). Integrasi Sosial Golongan Miskin di Perkotaan:

Pendekatan Kualitatif Mengenai Kemiskinan, Kertas Kerja dalam

Workshop GAPRI

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi

Ketujuh. Jakarta : Erlangga

Usman, Marsuki 1997. Kewirausahaan dalam birokrasi salah satu langkah

antisipatif menghadapi globalisasi. Makalah seminar jatinangor :

IKOPIN. Ex . 2dan ex 4

Zimmerer, T.W., N.M. Scarborough. 1996. Entrepreneurship and The New

Venture Formation. New Jersey:Prentice Hall International , Inc.

Zimmerer T.W, (1996). Dalam Buku Kewirausahaan (Kiat dan Proses menuju

Sukses). Suyana .Salemba Empat.jakarta Selatan

Page 82: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 83: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

Lampiran I

KUESIONER

PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DI KABUPATEN BULUKUMBA

Bersama ini saya memohon kesediaan anda untuk mengisi daftar

kuesioner yang diberikan. Informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang

sangat berarti dalam menyelasaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiannya

saya ucapkan terimakasih.

Pengantar :

1. Baca dan pahami tiap pertanyaan dalam lembar kuesioner berikut serta diisi

dengan teliti, lengkap dan jujur

2. Jawaban harus merupakan jawaban pribadi. Dalam hal ini tidak ada jawaban

yang benar atau salah, yang penting jawaban bapak/ibu/sdr (i) benar-benar

tepat dengan situasi yang dirasakan sebagai wirausahawan.

3. Tiap-tiap jawaban yang bapak/ibu/sdr (i) berikan pada saya merupakan bantuan

yang tidak ternilai bagi penelitian saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi

yang sedang saya lakukan. Untuk itu, saya menyampaikan banyak terima kasih

yang sebesar-besarnya.

Page 84: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Untuk masing-masing pilihan pertanyaan, Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diminta

untuk Memberikan Tanda Ceklis pada jawaban yang dipilih.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju RR= Ragu-Ragu

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Variabel KeWirausahaan (X)

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

SS S RR TS STS

1. Kewirausahaan dapat memperkokoh perekonomian

Daerah

2.

Kewirausahaan dapat meningkatkan efisiensi

ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya

yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber

daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia

menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh

3.

Kewirausahaan sebagai sarana pendistribusian

pendapatan daerah, alat pemerataan berusaha, dan

pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar

baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Page 85: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

4. Produk dan ide-ide baru dapat menunjang

keberhasilan usaha

5. Penggunaan tekhnologi yang baru dan canggih dapat

menunjang keberhasilan usaha

6. Perencaanan usaha yang baik dapat memberikan

dampak yang baik pula pada hasil usaha

7. Strategi usaha yang digunakan harus melihat peluang

pasar

8. Manajemen usaha yang baik berdampak positif

terhadap hasil usaha

Variabel Pertumbuhan Ekonomi (Y)

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

SS S RR TS STS

1.

Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja

yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada

tambahan tenaga kerja baru

2.

persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan

mendorong kapasitas produktifnya dengan

menambah pabrik dan peralatan (investasi).

3.

Penurunan pada tenaga kerja, modal, atau Faktor

Produksi akan menyebabkan penurunan pada hasil

produksi atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan

hasil prooduksi

4.

Pendapatan penduduk atau pendapatan per kapita

dapat meningkat dengan adanya dan banyaknya

wirausaha

5. Semakin luas pasaran barang dan jasa, semakin tinggi

Page 86: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomi

6.

Pemerintah perlu menyedikan fasilitas-fasilitas untuk

kegiatan pihak swasta, menyediakan infrastruktur,

mengembangkan pendidikan

Page 87: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

LAMPIRAN 2

Tabulasi Profil Responden

No Nama Responden Umur Tingkat Pendidikan

1 Lia 36 Tamat SD

2 Dg. Pati 27 Tamat SD

3 Sarifah 40 Tamat SLTP

4 Tasmin 34 Tamat SLTP

5 Saniasah 30 Tamat SLTA

6 Nurhayati 50 Tamat SD

7 Hasnah 26 Tamat SLTP

8 Hj. Nurliah 42 Tamat SLTP

9 Ria 23 Tamat SLTA

10 Andi 27 Tamat SLTA

11 Muchtar 30 Tamat SLTP

12 Ansar 27 Tamat SLTP

13 Anca 20 Tamat SLTP

14 Diana 21 Tamat SLTA

15 Jumg 28 Tamat SLTP

16 Andi 31 Tamat SLTA

17 Nurliah 52 Tamat SD

18 Rusli 29 Tamat SLTA

19 Nia 32 Tamat SLTA

20 Iccang 40 Tamat SLTP

21 Ardiansyah 28 Tamat SD

22 Abd. Muis dg serang 53 Tamat SD

23 Dg alli 60 Tidak sekolah

24 Ranggong 54 Tamat SD

25 Ruslan 29 Tamat SLTP

26 Ian 24 Tamat SLTA

27 Dg ngai 51 Tidak sekolah

28 Dg mangka 35 Tidak sekolah

29 Tola 55 Tamat SD

30 Cia 50 Tamat SD

31 Dg. Sila 41 Tamat SLTP

32 Maika 57 Tidak sekolah

33 Yusri 38 Tamat SD

34 H. Mursalim 45 Tamat SLTP

35 Yuni 32 Tamat SLTA

36 Mia 36 Tamat SLTP

37 Lada’ 62 Tidak sekolah

Page 88: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

38 Megawati 38 Tamat SD

39 Hj. Tia 51 Tidak sekolah

40 Dg. Ngemba 42 Tamat SLTA

41 Mursalim 40 Tamat SLTA

42 Waspa 31 Tamat SLTA

43 Erni 37 Tamat SLTA

44 A Sukmawati 39 Tamat SLTP

45 Hj. Saenang 46 Tamat SD

46 Alam 31 Tamat SD

47 Sunariah 28 Tamat SLTA

48 Dg. Ngai 38 Tamat SLTA

49 Sumarni 38 Tamat SLTA

50 Nurhayati 28 Tamat SLTP

51 Hj. Ratna 53 Tamat SD

52 Kusnadi 41 Tamat SLTP

53 Rahmah 23 Tamat SLTP

54 Ita 38 Tamat SLTP

Page 89: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

LAMPIRAN 3

Tabulasi Jawaban Responden

NO KEWIRAUSAHAAN JUMLAH PERTUMBUHAN EKONOMI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 3 4 5 4 4 4 5 4 31 4 3 3 2 4 4 20

2 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 5 5 4 4 5 28

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 5 5 5 30

4 3 3 4 5 5 4 4 5 32 3 4 4 4 4 4 23

5 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 5 29

6 4 4 5 5 5 4 4 3 32 3 4 4 4 5 5 25

7 5 4 5 5 4 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30

8 3 4 4 5 5 5 5 5 36 5 5 4 4 4 5 27

9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 4 4 4 26

10 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5 4 5 4 5 4 27

11 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 4 4 4 4 26

12 4 4 4 4 3 5 3 4 31 4 4 4 5 5 4 26

13 5 5 5 4 4 4 4 5 36 5 4 4 4 4 4 25

14 4 4 4 5 5 5 5 5 37 4 4 4 4 4 4 24

15 5 5 3 4 5 3 4 3 32 4 3 3 4 4 5 23

16 3 4 4 5 5 5 5 5 36 4 5 5 5 3 4 26

17 5 5 5 5 4 5 5 5 40 4 4 4 4 4 4 24

18 4 4 4 4 5 5 5 5 36 5 5 5 5 5 5 30

19 4 4 3 5 4 3 4 4 31 4 4 5 5 5 5 28

20 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 5 5 3 3 5 25

21 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 5 25

22 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 4 24

23 4 4 5 5 3 4 5 3 33 4 5 5 3 4 5 26

24 5 5 5 4 4 4 4 5 36 5 5 5 4 4 5 28

25 5 5 5 5 5 4 4 4 37 5 5 4 4 3 4 25

26 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 4 4 4 4 4 25

27 5 5 5 4 2 3 2 4 30 3 2 4 3 5 5 22

28 4 4 3 5 5 4 5 5 31 4 3 4 5 4 3 22

29 4 4 5 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 30

30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 4 4 5 27

31 4 4 4 4 4 5 5 5 35 4 5 4 5 4 5 27

32 4 5 5 5 5 4 4 4 36 5 5 5 5 5 5 30

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 5 4 5 29

34 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30

35 4 4 3 4 5 3 4 5 32 4 3 3 4 3 5 22

Page 90: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

36 5 5 5 4 3 5 5 5 37 4 5 3 5 5 5 27

37 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 5 5 5 27

38 4 4 5 5 5 4 4 5 36 5 5 5 5 3 4 27

39 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 5 3 4 24

40 4 3 4 3 3 5 5 5 31 4 3 4 5 5 5 24

41 5 5 5 3 4 5 3 5 32 4 5 4 5 4 5 27

42 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5 5 5 3 4 3 25

43 5 5 4 4 5 5 4 5 37 4 4 5 5 5 4 27

44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 5 5 5 5 28

45 4 5 5 5 4 5 4 5 36 5 4 5 4 5 4 27

46 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 4 5 5 5 28

47 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30

48 4 3 5 5 4 3 4 4 32 5 5 5 5 5 5 30

49 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 4 5 5 30

50 5 4 5 4 5 5 4 5 37 5 4 4 4 5 4 26

51 4 4 3 5 3 5 5 5 34 4 3 5 5 4 3 24

52 3 4 4 4 4 4 5 5 33 5 4 4 3 5 5 26

53 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30

54 5 5 5 4 4 5 4 5 37 5 4 4 5 5 5 28

Page 91: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

Lampiran 4 SPSS

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT x

/METHOD=ENTER y

/CASEWISE PLOT(ZRESID) ALL.

Regression

[DataSet2]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 pertumbuhan

ekonomia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: kewirausahaan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .725a .526 .517 .45611

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan ekonomi

b. Dependent Variable: kewirausahaan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 12.015 1 12.015 57.756 .000a

Residual 10.818 52 .208

Total 22.833 53

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan ekonomi

b. Dependent Variable: kewirausahaan

Coefficientsa

Page 92: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .879 .466 1.886 .065

pertumbuhan ekonomi .786 .103 .725 7.600 .000

a. Dependent Variable: kewirausahaan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.2383 4.8112 4.3889 .47614 54

Residual -1.02479 .97521 .00000 .45179 54

Std. Predicted Value -2.416 .887 .000 1.000 54

Std. Residual -2.247 2.138 .000 .991 54

a. Dependent Variable: kewirausahaan

Page 93: PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN …

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 3 4 3 4 4 4 5 4 31 4 3 3 2 4 4 20

2 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 5 5 4 4 5 28

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 5 5 5 30

4 3 3 4 5 5 4 4 5 32 3 4 4 4 4 4 23

5 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 5 29

6 4 2 5 5 5 4 4 3 32 3 4 4 4 5 5 25

7 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30

8 3 4 4 5 5 5 5 5 36 5 5 4 4 4 5 27

9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 4 4 4 26

10 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5 4 5 4 5 4 27

11 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 4 4 4 4 26

12 4 4 4 4 3 5 3 4 31 4 4 4 5 5 4 26

13 5 5 5 4 4 4 4 5 36 5 4 4 4 4 4 25

14 4 4 4 5 5 5 5 5 37 4 4 4 4 4 4 24

15 5 5 3 4 5 3 4 3 32 4 3 3 4 4 5 23

16 3 4 4 5 5 5 5 5 36 4 5 5 5 3 4 26

17 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 4 24

18 4 4 4 4 5 5 5 5 36 5 5 5 5 5 5 30

19 4 4 3 5 4 3 4 4 31 4 4 5 5 5 5 28

20 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 5 5 3 3 5 25

21 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 5 25

22 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 4 24

23 4 4 5 5 3 4 5 3 33 4 5 5 3 4 5 26

24 5 5 5 4 4 4 4 5 36 5 5 5 4 4 5 28

25 5 5 5 5 5 4 4 4 37 5 5 4 4 3 4 25

26 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 4 4 4 4 4 25

27 5 5 5 4 2 3 2 4 30 3 2 4 3 5 5 22

28 4 4 3 5 5 4 5 5 31 4 3 4 5 4 3 22

29 4 4 5 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 30

30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 4 4 5 27

31 4 4 4 4 4 5 5 5 35 4 5 4 5 4 5 27

32 4 5 5 5 5 4 4 4 36 5 5 5 5 5 5 30

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 5 4 5 29

34 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30

35 4 4 3 4 5 3 4 5 32 4 3 3 4 3 5 22

36 5 5 5 4 3 5 5 5 37 4 5 3 5 5 5 27

37 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 5 5 5 27

38 4 4 5 5 5 4 4 5 36 5 5 5 5 3 4 27

39 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 5 3 4 24

40 4 3 4 3 2 5 5 5 31 4 3 2 5 5 5 24

41 5 5 5 3 4 5 3 5 32 4 5 4 5 4 5 27

42 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5 5 5 3 4 3 25

43 5 5 4 4 5 5 4 5 37 4 4 5 5 5 4 27

44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 5 5 5 5 28

45 4 5 5 5 4 5 4 5 36 5 4 5 4 5 4 27

46 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 4 5 5 5 28

47 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30

48 4 3 5 5 4 3 4 4 32 5 5 5 5 5 5 30

49 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 4 5 5 30

50 5 4 5 4 5 5 4 5 37 5 4 4 4 5 4 26

51 4 4 3 5 3 5 5 5 34 4 3 5 5 4 3 24

52 3 4 4 4 4 4 5 5 33 5 4 4 3 5 5 26

53 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30

54 5 5 5 4 4 5 4 5 37 5 4 4 5 5 5 28

NOKEWIRAUSAHAAN PERTUMBUHAN EKONOMI

JUMLAH JUMLAH