peranan keturunan masyarakat arab dalam bidang …

90
PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI JAMBI KOTA SEBERANG PADA TAHUN 1945-2021 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Sejarah Peradaban Islam Oleh: UMMI FADHILA NIM: 402170842 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM

BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI JAMBI KOTA

SEBERANG PADA TAHUN 1945-2021

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Sejarah Peradaban Islam

Oleh:

UMMI FADHILA

NIM: 402170842

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini.

Nama : Ummi Fadhila

NIM : 402170842

Tempat/Tgl Lahir : Sungai Jering, 02 April 2000

Pembimbing I : Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I

Pembimbing II : Rahyu Zami, M.Hum

Fakultas : Adab dan Humaniora

Jurusan : Sejarah Peradaban Islam

Judul Skripsi : “ Peranan Keturanan Masyarakat Arab dalam Bidang

Sosial Kegamaan Di Jambi Kota Seberang Pada Tahun 1945-2021 “

Menyatakan dengan ini bahwa karya Ilmiah/Skripsi ini adalah asli bukan

plagiasi serta telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang

berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari, ternyata telah ditemukan pelanggaran plagiasi dalam karya

Ilmiah/Skripsi ini, maka saya siap untuk diproses berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, 09 Juli 2021

Penulis,

Ummi Fadhila

402170842

Page 3: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

ii

NOTA DINAS

Pembimbing I : Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I

Pembimbing II : Rahyu Zami, M. Hum

Alamat : Fakultas dan Adab Humaniora

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat

bahwa Skripsi saudari Ummi Fadhila, Nim: 402170842 yang berjudul

“Peranan Keturunan Masyarakat Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan Di

Jambi Kota Seberang Pada Tahun 1945-2021” telah dapat diajukan untuk

dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut

agar dapat diterima dengan baik.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I Rahyu Zami, M. Hum

NIP. 197811212007101001 NIP. 198904102018011002

Page 4: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

iii

Page 5: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

iv

MOTTO

ة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن نكم ام ى ك هم المفلحون ولتكن م المنكر واول

Artinya: “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang

mungkar” (Q.S Ali 'Imran:104)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: PT

Karya Toha, 2002), hlm 79.

Page 6: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

v

PERSEMBAHAN

بسم الله الر حمن الر حيم

Sembah dan sujudku serta puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan daya dan upaya kepadaku tanpa berhenti sedikitpun dengan

rahmatnya yang baik berupa kesehatan, kesempatan, dan karunianya, dan atas

semua yang telah engkau berikan itu maka akhirnya tugas akhir ini dapat

diselesaikan. Dan tak luput saya panjatkan sholawat serta salam kepada manusia

yang agung, tauladan, pemimpin dan pemberi safaat seluruh umat yaitu baginda

Nabi Muhammad SAW.

Saya memberikan ucapan terima kasih yang tidak pernah habis kepada dua

manusia yang sangat saya cintai dan mereka saya anggap sebagai malaikat yang

Allah berikan kepada saya yang sangat bararti luar biasa untuk saya yaitu ibunda

dan ayahanda yang telah banyak berkorban untuk saya baik tenaga dan pikiran.

Walau sebesar apapun sesuatu yang dapat saya berikan kepadanya tidak akan

pernah membalas pengorbanan dan kebaikannya. Kini study ku telah selesai

berkat doa dan restumu malaikatku, besar harapan anakmu ini ingin menjadi

kebanggaanmu tapi itu semua tidak akan terwujud tanpa doa dan restu darimu,

dan pada kesempatan ini anakmu ingin meminta maaf apabila selama ini telah

menyusahkanmu walau kalian tidak pernah mengeluh dan tidak pernah

mengatakan tidak terhadap apa yang anakmu ini perlukan. Dan kini hanya baru

ucapan terima kasih yang bisa anakmu ucapkan dan ananda berdoa semoga Allah

memasukkan kalian kedalam surganya, aamiin. Seutus doa untuk semua guruku

yang telah ikhlas membagikan ilmunya, tulus dan selalu menuntun muridnya demi

mencapai cita-cita yang diinginkan. Semoga Allah SWT membalas amal baik

guru semua.

Untuk keluargaku terima kasih kalian semua telah membantu saya baik

berupa doa dan tenaga semoga ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat dan

membanggakan kalian semua. Serangkai harapan untuk adek bungsuku tersayang,

semoga ini bisa menjadi kebanggaan untuk keluarga karna si sulung telah berhasil

mendapatkan gelar sarjana dan kalian yang sangat aku sayangi.

Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada sahabat dan keluargaku

Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam angkatan 2017, sahabat wanita

pejuang togaku, sahabatku Hidayati dan Nurhelentia yang selalu setia

nyemangatin setiap langkah perjuanganku semoga kita semua menjadi orang yang

sukses dan dapat membanggakan orang tua serta bertemu kembali suatu saat

nanti. Aku juga berharap agar hubungan kita selalu terjalin walau dipisahkan oleh

jarak dan waktu.

Page 7: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmad, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis. Sholawat

beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada kekasih Allah SWT yaitu

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya

hingga akhir zaman. Sehingga penulis dapat dimudahkan untuk menyelesaikan

tugas akhir kuliah berupa skripsi yang berjudul “Peranan Keturunan Masyarakat

Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan di Jambi Kota Seberang Pada Tahun

1945-2021”.

Penulis menyadari dalam proses penulisan skripsi ini banyak mendapatkan

banyak hambatan dan kendala, baik dalam penulisan, pengumpulan sumber,

hingga proses wawancara berlangsung. Namun berkat bantuan dan upaya dari

para pembimbing, serta kerja sama dari beberapa pihak yang terkait dalam

penulisan skripsi ini. Sehingga kendala tersebut mampu di hadapi dan diatasi

dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing kepada

Bapak Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I dan Bapak Rahyu Zami, M.Hum. Selanjutnya

penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah ikut serta

dalam membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN

Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 2. Yth. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, SE., M. EI., Bapak Dr. As’ad Isma, M. Pd.,

dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA Selaku Wakil Rektor I, II, dan II UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

3. Yth. Ibu Dr. Halimah Djafar., M.Fil.I selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 4. Yth. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag., Bapak Dr. Alfian, S.Pd., M.Ed., dan

Ibu Raudhoh, S.Ag.,SS., M.Pd. I., sekalu Wakil Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 5. Yth. Bapak Agus Fiadi, S. Ip., M. Si., selaku Ketua Program Studi Sejarah

Peradaban Islam UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. 6. Yth. Bapak Aliyas, S.Th.I, M.Fil.I selaku Dosen Pembimbing Akademik 7. Yth. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adan dan Humaniora UIN

Sultha Thaha Saifuddin Jambi. 8. Yth. Bapak dan Ibu Staff Karyawan dan Karyawati Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi. 9. Yth. Kepala Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Kepala

Pepustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan Kepala

Perpustakaan Wilayah Jambi. 10. . Kepada seluruh narasumber yang telah membantu dan memberi dorongan

demi kelancaran penelitian ini. 11. Kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan dan motivasi dalam

proses penulisan.

Page 8: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

vii

Semoga bantuan dan motivasi yang telah diberikan untuk peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi pahala dan ibadah bagi kita semua serta diterima oleh Allah SWT. Penulis berharap hendaknya skripsi ini dapat berguna untuk peneliti khususnya serta pembaca pada umumnya, Amin ya robbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum, wr. Wb Jambi, 08 Juni 2021 Penulis,

Ummi Fadhila NIM: 402170842

Page 9: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

viii

ABSTRAK

Ummi Fadhila. 402170842. Judul: Peranan Keturunan Masyarakat Arab Dalam

Bidang Sosial Keagamaan di Jambi Kota Seberang Pada Tahun 1945-2021

Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab Dan Humaniora, Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I: Aliyas, S. Th. I,

M.FIL.I Pembimbing II : Rahyu Zami, M. Hum

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap kondisi sosial keagamaan

keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan

untuk mengetahui peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial

Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021.

Penelitian ini merupakan Kajian sejarah sosial dengan menggunakan metode

sejarah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan

sebagai berikut: pertama, Kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab

di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dimana masyarakat Arab yang ada

di Kota Jambi yang sangat dikenal adalah keluarga Al Jufri, kondisi sosial yang

dilakukan adalah dengan menjalin kontak sosial antara orang perorangan dengan

melakukan tegur sapa dan juga memberi sedekah, kegiatan kelompok dengan

bergotong-royong di lingkungan sekitar, selain itu juga terjalinnya komunikasi

yang baik dari tingkat RT hingga tingkat Kecamatan Pelayangan. Kegiatan harian

keagamaan dilakukan dengan shalat berjamaah dan juga membaca Al-Quran di

masjid dalam kegiatan mingguan dengan kajian Islam, mengkaji kitab fiqih dan

juga kajian sejarah Islam, kegiatan bulanan dengan berbuka puasa bersama di

masjid dan kegiatan tahunan peringatan isra’ mi’raj dan peringatan nuzulul

qur’an. Kedua, Peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial

Keagamaan Terhadap Masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021

sangatlah besar bagi perkembangan Islam di Kota Jambi, seperti bergotong

royong, memperingati hari besar seperti, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’

Mi’raj, Idul Fitri dan Idul Adha berbaur dengan masyarakat sekitar, dan

bersilaturahim kekerabat dengan meningkatkan persaudaraan dalam tali

pernikahan. Dalam bidang keagamaan dengan kegiatan, Kajian raudatul Dua

dengan belajar membaca alquran, fiqih, tasawur dan juga shalawatan. Kajian

rohah adalah kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-orang Arab

Alawiyyin di Hadramaut, Kesenian Hajir Marawis digunakan oleh orang-orang

Hadrami untuk melakukan dakwah kepada masyarakat Jambi untuk

memperkenalkan Islam melalui kesenian.

Kata Kunci: Peranan, Masyarakat Arab, Sosial Keagamaan

Page 10: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

ix

ABSTRACT

Ummi Fadhila. 402170842. entitled: The Role of Arab Society in the Social-

Religious Sector in Jambi, Seberang City in 1945-2021 Department of the History

of Islamic Civilization, Faculty of Adab and Humanities, State Islamic University

of Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Advisor I: Aliyas, S. Th. I, M.FIL.I. Advisor

II : Rahyu Zami, M. Hum

This thesis aims to reveal the socio-religious condition of the Arab

community in Jambi City Seberang in 1945-2021 and to find out the role of the

Arab community in the Social-Religious Sector towards the community in Jambi

City Seberang in 1945-2021. This research is a study of social history using the

historical method. Based on the research conducted, the results and conclusions

are as follows: first, the socio-religious conditions of the Arab community in

Jambi City of Seberang in 1945-2021 where the Arab community in Jambi City

who is very well known is the Al Jufri family, the conditions were carried out by

establishing social contact between individuals by greeting and also giving alms,

group activities by working together in the surrounding environment, in addition

to establishing good communication from the RT level to the Pelawangan District

level. Daily religious activities are carried out by praying together and also

reading the Koran in the mosque in weekly activities with Islamic studies,

studying fiqh books and also studying Islamic history, monthly activities by

breaking the fast together in mosques and annual activities to commemorate Isra'

Mi'raj and commemorations. nuzulul qur'an.Second, the role of the Arab Society

in the Social-Religious Sector to the Community in Jambi City of Seberang in

1945-2021 such as mutual cooperation, big days such as, Maulid Prophet

Muhammad SAW, Isra 'Mi'raj, Eid al-Fitr and Eid al-Adha mingling with the

surrounding community, and staying in touch with relatives by increasing

brotherhood in marriage. In the field of religion with activities, the study of

raudatul Dua by learning to read the Koran, fiqh, tasawur and also shalawatan.

The study of the spirit is the study of ancient scriptures carried out by the

Alawiyyin Arabs in Hadramaut, the Hajir Marawis art is used by the Hadrami

people to do da'wah to the people of Jambi to introduce Islam through art.

Keywords: Role, Arab Society, Religious Social

Page 11: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................... i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN`

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 5

C. Batasan Masalah.................................................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peranan ................................................................................ 9

B. Sosial ................................................................................... 11

C. Keagamaan .......................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................... 16

1. Heuristik ........................................................................ 19

2. Verifikasi (Kritik Sumber) ............................................ 20

3. Interpretasi ..................................................................... 20

4. Historiografi .................................................................. 20

Page 12: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

xi

BAB IV TEMUAN PEMBAHASAN

A. Sejarah masyarakat Arab..................................................... 23

B. Kondisi sosial keagamaan masyarakat Arab di Jambi Kota

Seberang pada tahun 1945-2021 ......................................... 35

C. Peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial dan

Keaga-maan Terhadap Masyarakat di Jambi Kota Seberang

pada tahun 1945-2021 ......................................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….……... 66

B. Saran..............……………...…………………............……... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses dan alur sejarah yang terjadi dalam perjalanan Islam di Nusantara

serta hubungannya dengan Islam di Timur Tengah, bisa dilihat sejak

kedatangan dan penyebaran Islam di Nusantara hingga kurun waktu yang

sangat panjang. Sejak terjadinya interaksi antara kaum muslim di Timur

Tengah dan Nusantara dari abad ke-7 hingga masa Islamisasi di Nusantara

pada abad ke-13 sampai saat ini. Dalam bentuk interaksi yang terjadi pada

mulanya interaksi tersebut lebih dalam bentuk hubungan ekonomi dan dagang,

kemudian barulah disusul dengan hubungan politik dan keagamaan, lalu

selanjutnya diikuti dengan hubungan intelektual keagamaan. Bentuk interaksi

dan hubungan awal yang terjalin antara Nusantara dan Timur Tenggah.

Terdapat banyak perdebatan panjang oleh para ahli mengenai masalah tempat

kedatangan Islam, para pembawanya hingga waktu kedatangan Islam masuk di

Nusantara.2

Salah satu bukti bahwa Islam akan tetap berjaya adalah muncul dan

berkembangnya Islam di Indonesia yang telah menjadi bukti sejarah bagi

bangsa Indonesia dimana peranannya sangat besar terhadap perjuangan

kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Dengan melihat ke belakang sejarah

masuknya Islam di Indonesia yaitu melalui berbagai macam cara dimana

diantaranya adalah melalui perdagangan, perkawinan yang dibawakan oleh

para saudagar Arab, pendidikan, tasawuf, dakwah, kesenian dan budaya.

Dengan kehadiran mereka maka pada kalangan putri pilihan bangsa Indonesia

untuk mendalami dan mempelajari Islam sampai mereka menjadi ulama besar

dan aktif mendakwahkan ajaran agama Islam kepada rakyat Indonesia sehingga

2Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII

& XVIII, (Jakarta: 2007), hlm. 1-2.

Page 14: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

2

2

dari perjuangan itulah Islam sampai sekarang tumbuh dan berkembang di

Indonesia.3

Sejarah lisan masyarakat Jambi juga menceritakan tentang kedatangan

seorang muslim dari Arab, persisnya dari wilayah Hadramaut, bernama Sayyid

Husayn bin Ahmad Baragbah ( 1156/1743 ). Tidak ada catatan tertulis tentang

kehidupannya, tetapi sejarah lisan masyarakat Jambi menyebut Husayn

Baragbah termasuk orang yang berperan penting dalam penyebaran Islam ke

Jambi. Selain Sayyid Husin al-Baragbah, tokoh Arab yang berperan dalam

sejarah Islam di Jambi adalah Sayyid Idrus al-Jufri. Dalam munaqib Pangeran

Wirokusumo atau riwayat singkat tentang Sayyid Idrus bin Hasan al-Jufri yang

menjelaskan bahwa beliau adalah merupakan salah satu diantara ulama yang

menyebarkan Islam yang juga sultan terakhir di kerajaan Jambi.4 Arab melayu

adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi, asal nama

kelurahan Arab Melayu merupakan asal mula terbentuknya penyebaran Islam,

di kelurahan ini pada zaman dahulu musafir dari negeri Arab tinggal, menetap

dan membuat desa kecil yang bercampur dengan masyarakat Melayu.

Berdasarkan rujukan tersebutlah sejarah kelurahan Arab Melayu terbentuk hal

ini di perkuat dengan adanya ahli waris yang merupakan warga kelurahan Arab

Melayu terhadap makam al-Habib Husein bin Ahmad Baragbah, Ulama dari

negeri Arab yang di makamkan di pemakaman arab melayu.

Pada masa perkembangannya, banyak masyarakat Jambi termasuk

keturunan Arab sendiri tidak mengetahui secara pasti aktivitas-aktivitas orang

Arab Hadramaut yang bertempat tinggal di Jambi. Penelusuran mengenai

sejarah orang-orang Arab Hadramaut dijambi belum banyak dilakukan. Oleh

sebab itu, perlu pembahasan secara signifikan mengenai kronologi kedatangan

hingga proses interaksi orang Arab Hadramaut di Jambi.5 Orang Arab tersebut

3 Beti Yanuri Posha, Perkembangan Islam di Indonesia Paska Kemerdekaan, Jurnal

Historia, Vol 3, No. 2, 2015, hlm.75. 4 Munaqib, Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri (Pengeran Wirokusumo), 2010, Jambi, hlm.4. 5Harto Juwono, ed, Kesultanan Jambi dalam Konteks Sejarah Nusantara (Jakarta,

Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Libang dan Diklat Kementerian Agama RI,

2013), hlm. 36.

Page 15: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

3

3

kemudian menjalin hubungan dengan masyarakat Jambi, dan membentuk pola

interaksi sosial di wilayah tersebut. Bentuk interaksi sosial yang mereka

lakukan dimulai dari membentuk sebuah kelompok sosial lalu menjalin

hubungan antara kelompok tersebut dengan masyarakat, dari sanalah orang

Arab memulai interaksinya dalam bidang sosial keagamaan. Dalam aspek

keagamaan minsalnya yang dipelopori oleh Sayyid Husein Ahmad Al-

Baraqbah, beliau seorang Ulama asal Tarim yang memulai migrasi wilayah

Jambi dan bermukim disana. Sayyid Husein memulai dakwahnya di wilayah

Jambi dengan membuka pembelajaran non formal di rumah. 6

Pada perkembangannya masyarakat Arab Hadramaut melakukan

penyesuain dilingkungan tempat tinggal mereka. Masyarakat Arab melakukan

penyesuaian di lingkungan tempat tinggal mereka. identitas masyarakat Arab

ditutut untuk mengikuti kultur budaya yang ada di wilayah Jambi sendiri.

Perubahan pada aspek kehidupan lainnya juga berdampak terhadap masyarakat

Arab khususnya dalam aspek sosial dan keagamaan mereka. Arab

Melayu adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi,

Provinsi Jambi, Indonesia. Asal nama kelurahan “Arab Melayu” merupakan

asal mula terbentuknya penyebaran Islam, di kelurahan ini pada jaman dahulu

musyafir dari negeri Arab tinggal, menetap, dan membuat desa kecil yang

bercampur dengan masyarakat melayu.7 Berdasarkan rujukan tersebutlah

sejarah kelurahan Arab Melayu terbentuk (Perpaduan Masyarakat Arab dan

Melayu), hal ini diperkuat dengan adanya ahli waris yang merupakan warga

Kelurahan Arab melayu terhadap makam Alhabib Husin Bin Ahmad

Baraghbah, Ulama dari negeri arab yang dimakamkan di pemakaman arab

melayu.8

6Elsbeth Locher-Scholten, Kesultanan Sumatra dan Negara Kolonial, (Jakarta: Banana,

2008), hlm. 164. 7Pecinan merupakan wilayah suatu wilayah yang berada di Seberang Kota Jambi.

Dahulunya kampung pacinan diberi nama oleh datuk sintai, dan disana banyak penduduk muslim

cina. 8 Apdelmi “Islam dan Sejarahnya Pada Masyarakat Jambi Seberang”, Jurnal Tsaqofah

& Tarikh Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018, hlm.23.

Page 16: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

4

4

Setelah Sultan Thaha Saifuddin wafat (1855-1904) maka terhapuslah

kesultanan negeri melayu Jambi. Daerah Jambi secara berturut-turut menjadi

onder afdeling, dari afdeling Palembang kemudian menjadi keresidenan Jambi

pada tahun 1906. Setelah meninggalnya Sultan Thaha pun, kemudian

diteruskan oleh tokoh seperti Raden Mattaher. Hal yang menarik adalah

perlawanan saat itu kental dengan suasana Islam. Apa yang ditampilkan

adalah perlawanan menampilkan ciri pergerakan, nasionalisme, dan perjuangan

Islam. Ini adalah tiga karakteristik yang tergambar dari perjuangan

kemerdekaan di Jambi saat itu.9 kekuasaan Belanda atas Jambi berlansung

kurang lebih selama 36 tahun karena pada tanggal 9 maret 1942 terjadi

peralihan kekuasaan kepada pemerintahan Jepang. Dan pada tanggal 14

Agustus 1945 tersiarnya berita proklamasi kemerdekaan RI di sambut gembira

oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Jambi. 10

Pada perkembangannya pula golongan Arab Hadramaut juga melakukan

penyesuaian sarana kehidupan dengan masyarakat Jambi. Representasi

identitas Arab pun mengikuti kultur budaya masyarakat Jambi sehingga terjadi

pergeseran pola-pola budaya dan identitas di kalangan Arab Hadramaut Jambi.

Perubahan pada aspek-aspek kehidupan lainnya juga berdampak terhadap

kalangan Arab baik itu aspek ekonomi, pendidikan, agama dan budaya.11

Gejala-gejala perubahan ini pula memberi ruang bagi peneliti untuk

mengungkapkan dinamika yang terjadi didalam Masyarakat Arab Hadramaut

yang berada di Jambi.

Gejala perubahan tersebut ternyata juga harus dibayar dengan mahal

dengan terjadinya perubahan sendi-sendi kehidupan yang selama ini mengakar

9 Hermanto Harun dan Irma Sagala, “Dinamika Model Pemerintahan dalam Masyarakat

Melayu Islam Jambi: Studi Kasus Kabupaten Bungo”, Jurnal Kontekstualita, Vol. 28, No. 1,

2013, hlm. 93. 10 Syarif Hidayyatullah, “Bentuk - Bentuk Perjuangan Ulama Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan Di Jambi (1945 – 1949)”, Fakultas Adab dan Humaniora UNiversitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018, hlm. 4. 11 La Ode Rabani dan Artono,”Komunitas Arab:Kontinuitas Dan Perubahannya Di Kota

Surabaya 1900–1942”, Jurnal Masyarakat dan Budaya , Volume 7 No. 2 Tahun 2005, hlm. 113-

115.

Page 17: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

5

5

dan telah lama dipertahankan seperti terjadinya perubahan nilai, norma, dan

struktur sosial budaya yang mengancam kelestarian tradisi keagamaan yang

selama ini telah berkembang dengan baik di masyarakat arab Jambi

Seberang.12 Dari kenyataan ini dapat dipahami bahwa pengaruh penjajah

modernisasi dan perubahan sosial juga mempengaruhi peran orang arab di

tengah masyarakat. Bila dahulu peran kepemimpinan informal sangat dominan

dan hampir merambah setiap aspek kehidupan masyarakat, akan tetapi

sekarang peran tersebut semakin berkurang dan tidak seluas dahulu lagi.

Dalam rangka itu pula, penelitian mengenai masyarakat Arab Hadramaut

di Jambi saat kemerdekaan 1945 sampai 2021 ini menjadi pengisi kekosongan

studi yang telah dilakukan. Dengan demikian, penelitan mengenai masyarakat

Arab Hadramaut secara komprehensif perlu dilakukan. Menariknya kajian ini

dibuat untuk melihat gejala perubahan dan mengungkapkan yang terjadi

didalam kehidupan masyarakat Arab Hadramaut khususnya di wilayah Jambi

Kota seberang dari awal kemerdekaan hingga saat ini. Peneliti ingin

mengangkat kajian ini dilihat dari aspek sosial dan keagamaan masyarakat

Arab. Melalui pendekatan sosial penulis berusaha untuk menelaah lebih jauh

keadaan kehidupan masyarakat Arab dalam bentuk interaksi sosial, kelompok

sosial, dan status sosial mereka di wilayah Jambi kota Seberang. Hal ini

membuat peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Peranan

Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan di Jambi

Kota Seberang pada Tahun 1945-2021.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa pernyataan diatas penulis membuat Rumusan Masalah

menjadi dua yaitu:

1. Bagaimana kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di Jambi

Kota Seberang pada tahun 1945-2021?

12 As'sd Ismul, “Pergseran Peran Sosial Tuan Guru Dalam Masyarakat Jambi

Seberang”, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan I Vol.20 No. 1, Juni 2005, hlm. 3.

Page 18: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

6

6

2. Bagaimana peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial

Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-

2021?

C. Batasan Masalah

Masyarakat yang dimaksud dalam peneliti adalah kelompok orang yang

berasal dari keturunan Arab Hadramaut di Jambi. Dengan melihat Latar Belakang

Masalah diatas, maka penulis perlu membatasi pembahasan dalam penelitian ini,

agar pembahasan tidak melebar sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang

maksimal. Oleh sebab itu, mengingat mayoritas para imigran maupun peranan

Arab yang berada di Jambi yaitu berasal dari Negeri Hadramaut dan mereka yang

lebih banyak memiliki peran dinusantara khusunya di Jambi, dengan demikian

pembahasan dalam penelitian ini hanya terpokus pada Peranan Masyarakat Arab

Hadramaut di Jambi di daerah Kecamatan Pelayangan.13 Penulis membatasi dari

tahun 1945 sampai 2021 dikarenakan aktivitas yang dilakukan oleh orang

Hadramaut mendukung perjuangan kemerdekaan di Jambi selain itu pula karena

pada tahun tersebut terjadinya peralihan kekuasaan penjajah dari Belanda ke

Jepang dan banyak orang Arab Hadramaut melakukan kesesuaian dengan

budaya dan kebiasaan masyarakat Jambi dan juga pengaruh moderenisasi

sehingga peranannya pun lebih dipokuskan dalam bidang sosial keagamaan.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Penulis ingin mengetahui bagaimana kondisi sosial keagamaan keturunan

masyarakat Arab Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021.

b. Penulis ingin mengetahui peran keturunan masyarakat Arab dalam

bidang soaial keagamaan terhadap masyarakat Jambi Kota Seberang pada

tahun 1945-2021.

2. Manfaat Penelitian

13 La Ode Rabani dan Artono,”Komunitas Arab:Kontinuitas Dan Perubahannya Di Kota

Surabaya 1900–1942”, hlm. 113-115.

Page 19: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

7

7

Adapun manfaat yang dapat penulis harapkan dan berikan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Diharapkan penulis dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat

yang membutuhkan informasi mengenai peranan keturunan Masyarakat

Arab Hadramaut di Seberang Kota Jambi pada tahun 1945-2021.

b. Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pemahaman sejarah

Islam kajian lokal dIindonesia.

E. Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang kolonisasi orang Arab Hadramaut di Jambi belum

banyak mendapat perhatian. Meskipun, ada beberapa karya yang relavan dengan

pembahasan tentang kolonisasi orang Arab Hadramaut di Jambi dengan dapat

dijadikan tinjauan pustaka.

Pertama, dalam Skripsi Fajar Sutrisno berjudul “Habib Idrus Al-Jufri

(Peranannya di Kesultanan Jambi) ” Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas

Adab dan Humaniora, IAIN STS Jambi Tahun 2015. Fajar Sutrisno membahas

tentang peranan yang dilakukan Habib Idrus sebagai pemangku kekuasaan politik.

Secara garis besar penekanan yang diberikan dalam Skripsi tersebut adalah

pengaruh yang diberikan Habib Idrus Al-Jufri sebagai pemegang tanah

Apanage14disebutkan dimasa Sultan Nazaruddin ia dipercayakan penuh sebagai

pemegang urusan Monopoli garam dan sebagainya. Untuk itu, Skripsi ini juga

berbicara panjang tentang Biografi yang nantinya memberikan sumbangan dengan

yang dilakukan penulis.15Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis

bahwa pokus dari studi penelitian ini yaitu tentang Peranan Keturunan Masyarakat

Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-

2021.

Kedua, dalam Skripsi Abdur Roni yang berjudul “ Peran Al-habib As-

Sayyid Idrus Bin Hasan Al-jufri ( Pangeran Wiro Kusumo ) dalam Penyebaran

14Apanage merupakan penitipan suatu willayah yang diambil dari tanah milik raja dan

diberi oleh raja kepada putra, bungsunya, yang tidak akan menggantikannya sebagai raja karena

tahta akan jatuh ke putera sulung. 15Fajar Sutrisno, Habib Idrus Al-Jufri, (Peranannya di Kesultanan Jambi), (Jambi: IAIN

STS Jambi, 2015), hlm. 27.

Page 20: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

8

8

Agama Islam ( Suatu Kegiatan Studi Tokoh di Kelurahan Olak Kemang Kec.

Danau Teluk Kota Jambi), “ Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab

dan Humaniora, IAIN STS Jambi Tahun 2011. Ia menggunakan perspektif Peran

dalam Penyebaran Agama Islam. ia juga menjelaskan tentang awal kedatangan

Habib Idrus ke Jambi dengan kondisi keagamaan didaerah Olak Kemang, Visi

yang dikembangkan Habib Idrus adalah mendirikan Masjid sebagai tempat Ibadah

sekaligus Aktivitas Dakwah saat itu. 16Namun, Berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis bahwa pokus dari studi penelitian ini yaitu tentang Peranan

Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan Jambi Kota

Seberang pada tahun 1945-2021.

Ketiga, dalam Skripsi Muhammad Haryono yang berjudul “ Peranan

Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan 1900-1942 “.

Penelitian ini membahas Peranan Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang

Sosial keagamaan di Betawi 1900-1942. Penelitian ini menggunakan metode

deskripsi analisis dengan pendekatan sosial-keagamaan. Dalam pembahasan

dipaparkan mengenai betapa besarnya peranan komunitas Arab-Hadrami bagi

masyarakat Betawi, tidak hanya terkenal sejak dahulu keahliannya dalam bidang

politik dan perdagangan, namun juga dalam bidang sosial keagamaan.17Wujud

nyata dari peranan yang dimainkan oleh orang-orang arab tersebut terlihat sekali

ketika memasuki abad XX, yakni dengan didirikannya sebuah organisasi modern

yang bergerak dibidang sosial keagamaan yang bernama jamiat Kheir18Berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa pokus dari studi penelitian

ini yaitu tentang Peranan Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang Sosial

Keagamaan Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021.

16Abd Roni, Peran Al-Habib As-Sayyid Idrus Bin Hasan Al-Jufri (Pangeran

Wirokusumo) dalam Menyebarkan Agama Islam( Suatu Kegiatan Studi Tokoh di kel. Olak

Kemang Kec. Danau Teluk Kota Jambi, (Jambi: IAIN STS Jambi, 2011), hlm. 5. 17Muhammad Haryono, Peranan Komunitas Arab Dalam Bidang Sosial Keagamaan di

Betawi 1900-1942 (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hlm. 7. 18Jamiat Kheir merupakan suatu lembaga swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan

dan berperan penting dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Page 21: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Penulisan ini merupakan penulisan sejarah dengan perspektif sosial yaitu

dalam merekonstruksi peristiwa masa lampau yang terjadi, dalam penulisan ini

penulis menggunakan pendekatan sosiologi. penerapan sejarah dengan pendekatan

sosiologi ditekankan untuk melihat fenomena sosial beserta subkultural

masyarakat, disamping itu juga melihat satu identitas dari kelompok dalam

masyarakat. 19

A. Peranan

Dalam kamus istilah Antropologi artinya bahwa peran adalah perilaku

seorang pemain sandiwara yang mempersonifikasikan suatu watak manusia

yang tertentu. 20Kemudian dijelaskan juga mengenai peran sosial bahwa

perilaku orang yang menempati suatu kedudukan sosial dalam interaksi

sosial.21 Sedangkan peranan menurut Bruce J. Cohen dalam Sosiologi Suatu

Pengantar mengatakan bahwa peranan merupakan suatu perilaku yang

diharapakan oleh orang lain dari seseorang yang menduduki status tertentu.

Kata peran BP3 lebih kepada media pokok sebagai penghubung, tempat

pijakan, tempat bertemu dalam dan berinteraksi suatu komunitas yang memiliki

tugas dan bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu komunitas itu

dalam menyebarkan Agama Islam. Jadi, peran yang dilakukan Masyarakat arab

itu adalah meninggalkan suatu peninggalan-peninggalan yang ada diseberang

Kota Jambi. Peran merupakan perbuatan yang diharapkan dari seseorang

pemilik status dalam masyarakat. Yenti Arsini megnemukakan bahwa peran

merupakan pelaksanaan dari tugas yang telah diamanahnya sehingga dapat

berjalan sesuai dengan harapan dan keinginan orang banyak.22. peran berperan

19Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (yogyakarta:

Penerbit Ombak, 2016), hlm 176. 20Koentjoroningrat, etal. Kamus Istilah Antropologi, (Jakarta, Progres Jakarta, 2003).,

hlm. 179. 21Koentjoroningrat, etal. Kamus Istilah Antropologi,. hlm. 179. 22 Yenti Arsini, “Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah”, Jurnal

Pendidikan dan Konseling, Vol. 7, NO. 1, Edisi Januari-Juni 2017, hlm. 28.

Page 22: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

10

penting dalam mengatur dan memberikan batasan sesorang dalam melakukan

sesuatu.23 Yenti Arsini menambahkan bahwa ada beberapa peranan,

diantaranya:24

a. Sebagai Fasilitator,

Menjadikan diri sebagai fasilitator adalah upaya dalam

mengantarkan seseorang dalam merencanakan karir mereka. Dengan

adanya pendukung dalam memfasilitasi kebutuhan mereka sehingga dapat

diarahkan sesuai dengan capaian.

b. Sebagai Mediator

Menjadi mediator adalah upaya mengarahkan dan membimbing

seseorang menjadi terarah dalam melakukan sesuatu, sehingga apabila

seseorang diarahkan sesuai dengan bidang dan kemampuannya maka

seseorang akan mendapatkan karir mereka dengan cepat, sehingga

mediator menjadi penengah.

c. Sebagai Konektor

Sebagai konektor merupakan sebagai penghubung antara seseorang

dengan dunia pekerjaan.

Menurut Makmur ada beberapa upaya dalam pemberdayaan anggota

masyarakat pada umumnya:25

1) Kemampuan Seorang Pimpinan.

Peranan pimpinan sangat memberikan dampak bagi berjalannya

kegiatan yang diadakan, sehingga pemimpin diharuskan memiliki

kemampuan yang baik, dari segi perencanaan, kegiatan dan juga

melakukan evaluasi. Pemimpin yang memiliki wawasan yang baik dan

pengalaman yang cukup akan menunjang keberhasilan suatu kegiatan.

2) Ketersediaan Anggaran

23 Soejono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Grafindo Persada, 2012), hlm.

237. 24 Yenti Arsini, “Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah”, Jurnal

Pendidikan dan Konseling, Vol. 7, NO. 1, Edisi Januari-Juni 2017, hlm. 28. 25 Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, (Bandung: PT Rineka

Aditama, 2015), hlm. 237.

Page 23: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

11

Ketersediaan anggaran yang memadai menjadi penentu

terselenggaranya suatu program pemberdayaan, sehingga apabila

anggaran mencukupi dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan maka

akan mencapai keberhasialn program yang dijalankan,

3) Tenaga Ahli

Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menetukan

pelaksanaan dapat dijalankan dengan baik atau tidak. Sehingga SDM

yang mengetahui tata cara pelaksanaan dalam kegiatan tersebut

diharapkan mengupayakan yang terbaik agar program tersebut dapat

dilaksanakan dengan baik.

4) Kegiatan Pemberdayaan

Program yang akan dilaksanakan sebaiknya telah disiapkan tolak

ukur selama dala melaksanakannnya, sehingga adanya alternative

pilihan apabila selama dalam kegiatan mengalami permasalahan telah

disediakan alternative program yang akan dijadikan acuan dalam

program pemberdayaan. 26

B. Sosial

Pengertian Sosial adalah Kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu

’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam

kehidupan bersama. Pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan

dari hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-

pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi

sosial tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada

suatu masyarakat pada waktu tertentu. Dengan adanya suatu bentuk-bentuk

interaksi sosial yaitu bisa dijelaskan bahwa berupa kerja sama ( cooperation ),

persaingan ( competition ), dan juga bisa berbentuk pertentangan atau suatu

pertikaian. 27

Menurut Gillin bahwa pernah melakukan suatu pengelompokan yang

lebih luas. Bahwa ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat

26 Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, hlm. 239. 27 Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Binacipta, 1983), hlm.

9.

Page 24: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

12

adanya interaksi sosial, yaitu 1. Proses yang asosiatif dan proses disosiatif.

Karena dengan adanya proses sosial ini terjadilah suatu kerja sama antara

masyarakat dengan masyarakat lainnya yaitu dengan bentuk interaksi sosial

yang pokok dan bentuk dan arahnya oleh suatu sistem sosial masyarakat yang

bersangkutan.

Soerjono Soekanto mengemukakan syarat terjadinya interaksi sosial ada

dua yaitu kontak sosial dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:28

1. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar orang

perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia dan

sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia

lainnya. Kontak sosial bisa bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif

adalah kontak sosial yang mengarah pada kerjasama. Kontak sosial negatif

mengarah pada pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan

kontak sosial. Kontak sosial juga dapat bersifat primer atau sekunder.

Kontak primer terjadi bila yang mengadakan hubungan langsung bertemu

dan berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, dan gagasan)

dari satu pihak kepada pihak lain untuk saling memengaruhi satu sama lain.

Proses komunikasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal

(bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan) dan komunikasi nonverbal

(bentuk komunikasi memakai simbol-simbol).

Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial, George simmel seorang sosiologi

jerman, mengambil bentuk besar-kecilnya suatu jumlah anggota kelompok,

bagaimana suatu individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial

dalam kelompok tersebut. Dalam penjelesan mengenai kelompok-kelompok

sosial, George simmel menyatakan bahwa dengan bentuk terkecil yang terdiri

dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial. Jadi dasar yang akan diambil

sebagai salah satu su29atu pilihan untuk mengadakan klasifikasi tipe-tipe

28Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : 2014), hlm. 63-81. 29 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 35-36.

Page 25: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

13

kelompok sosial yaitu ukuran jumlah atau derajat interaksi sosial atau

kepentingan-kepentingan suatu kelompok atau organisasinya dari ukuran-

ukurannya.

C. Keagamaan

1. Pengertian Keagamaan

Emile Durkheim mengatakan bahwa keagamaan merupakan sebagai

sistem yang menyatu mengenai berbagai kepercayaan dan peridabatan

dengan benda-benda saklar, benda-benda terpisah dan terlarang,

kepercayaan dan yang mempersatukan semua orang yang menganutnya ke

dalam suatu komunitas moral yang disebut gereja. Durkheim tertarik pada

unsur-unsur solidaritas manusia. Durkheim menjelaskan bahwa keagamaan

harus mempunyai fungsi, karena keagamaan bukan suatu ilusi, melainkan

adalah fakta sosial yang dapat diidentifikasi dan mempunyai kepentingan

sosial.

Bahwa semua konsep dasar yang dihubungkan dengan keagamaan

yaitu dewa, jiwa, napas, dan totem berasal dari pengalaman manusia

terhadap keagungan golongan sosial. Maka suatu prinsip ini ditemukan oleh

Durkheim pada waktu mempelajari masyarakat Aborigin Australia, karena

bahwa dasar agama terdapat dalam totemism. Menurut Durkheim,

keagamaan memainkan peranan yang fungsional, karena keagamaan adalah

suatu prinsip solidaritas masyarakat. Dengan demikian Durkheim yaitu

pelopor Fungsionalisme dalam Antropologi.

Max moeller didalam Bukunya The Growth Of Religion, Mengajukan

suatu teori yang berhubungan dengan perasaan manusia primitive yaitu, “

Perpection Theory “, dimana dia mengatakan bahwa asal usul agama dari

adanya “ The Idea Of The Infinite”. Menurutnya, Konsepsi ini sebagai

akibat suatu tanggapan mereka tentang alam jagat ini, seperti langit yang

terbentang luas, matahari yang menimbulkan panas, awan bercampur petir,

dimana mereka tidak berdaya terhadap segala itu.30

30Ridwan Lubis, Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi

Sosial, (Jakarta, 2017, hlm. 91- 92).

Page 26: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

14

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keagamaan

merupakan segala perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang

berhubungan dengan agama. Agama juga merupakan suatu sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) kita kepada tuhan yang maha kuasa

suatu kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta

lingkungannya.

2. Macam-macam Kegiatan Keagamaan

Ahmad Thib Raya mengemukakan bentuk-bentuk kegiatan keagamaan

Islam berdasarkan beberapa sudut pandangannya, diantaranya :

a. Kegiatan Keagamaan atau Ibadah dilihat dari garis besarnya, yaitu:

1) Ibadah khassah (khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan

pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nash, dan merupakan sari

ibadah kepada Allah Swt, seperti shalat, puasa, zakat, haji.

2) Ibadah ammah (umum), yakni semua perbuatan yang

mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat yang ikhlas

karena Allah, seperti minum, makan, dan bekerja mencari nafkah.

Dengan kata lain semua bentuk amal kebaikan dapat dikatakan

ammah bila dilandasi dengan niat semata-mata karena Allah Swt

maka. 31

b. Kegiatan Keagamaan atau Ibadah dilihat dari segi pelaksanaannya,

yaitu :

1) Jasmaniayah dan ruhaniyah, seperti shalat dan puasa

2) Ruhaniyah dan maliyah, seperti zakat 3.

3) Jasmaniyah, ruhaniyah, dan maliyah, seperti haji

c. Kegiatan Keagamaan atau Ibadah dilihat dari segi bentuk dan sifatnya,

yaitu :

1) Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti berdzikir, berdoa,

membaca tahmid, membaca Al-Quran

31 Ahmad Thib Raya, Manajemen Perjalanan Hidup dan Mati, (Jakarta: Pustaka Indah,

2015), hlm. 43.

Page 27: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

15

2) Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,

seperti membantu orang lain, jihad, mengurus jenazah

3) Adab dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud dan

perbuatannya, seperti shalat, puasa, zakat dan haji

4) Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri,

seperti puasa, itikaf, dan ihram.

5) Ibadah yang berbentuk mengugurkan hak, seperti memaafkan

orang yang telah melakukan kesalahan, membebaskan hutang.

Adapun kegiaratan yang dilakukan masyarakat arab dimana

kegiatan keagamaan untuk pembinaan keimanan dan ketaqwaan

terhadap tuhan yang maha esa dapat dibagi ke dalam empat bagian

yaitu kegiatan harian, mingguan, dan tahunan.32

a) Kegiatan harian

(1) Shalat zuhur berjamaah

(2) Berdo’a di awal dan di akhir pelajaran

(3) Membaca ayat al-qur’an secara bertadarus sebelum masuk jam

pelajaran

(4) Shalat dhuha pada waktu istirahat

b) Kegiatan mingguan

(1) Infak shadaqah setiap hari jum’at

(2) Mentoring, yaitu bimbingan senior kepada junior dengan

(3) meteri yang bernuansa Islami

(4) Setiap hari jum’at memakai busana muslimah

c) Kegiatan bulanan

(1) Kegiatan bulana disekolah, khusus bulan ramadhan kegiatan yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

(2) Buka puasa bersama

(3) Shalat tarawih di masjid sekolah

(4) Tadarus

(5) Ceramah ramadhan

32 Suryono Sukanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: Rajawali Press, 1984, hlm. 355.

Page 28: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

16

d) Kegiatan tahunan

(1) Peringatan isra’ mi’raj

(2) Peringatan nuzulul qur’an

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dikoordinasi oleh yang

dibimbing oleh guru agama dengan bimbingan wakil dan kepala

sekolah. Dalam pengertian yang menyeluruh, ibadah dalam Islam

merupakan jalan hidup yang sempurna, nilai hakiki ibadah terletak

pada keterpaduan antara tingkah laku, perbuatan dan pikiran, antara

tujuan dan alat serta teori dan aplikasi.33 Metode yang digunakan Islam

dalam mendidik jiwa adalah menjalin hubungan terus-menerus antara

jiwa itu dan Allah disetiap saat dalam segala aktivitas, dan pada setiap

kesempatan berfikir semua itu berpengaruh terhadap tingkah laku,

sikap dan gaya hidup individu. Itulah sistem ibadah, sistem berfikir,

sistem aktivitas semuanya berjalan seiring bersama dasar-dasar

pendidikan yang integral dan seimbang.

33 Arifin, Dasar-Dasar Pendidikan, Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,

(Jakarta :1989, hlm. 81.

Page 29: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan dengan mengambil data

berupa wawancara dan didukung dengan menggunakan sumber tertulis atau

dokumen sebagai data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

sejarah yang digunakan untuk mencari gambaran menyeluruh tentang kejadian

dan peristiwa masa lampau secara kronologis. Menurut kuntowijoyo, metode

penelitian sejarah terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan

historiografi. 34

1. Heuristik

Heuristik berasal dari bahasa yunani heuristiken, yang artinya

memperoleh. Menurut G.J Ranier yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman

dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Sejarah Islam dengan

menjelaskan bahwa heuristik adalah suatu seni atau teknik bukanlah suatu

ilmu. Oleh karena itu heuristik tidak memiliki syarat atau peraturan-peraturan

umum. Heuristik digambarkan sebagai suatu seni keterampilan dalam peneliti

menemukan, menangani, dan suatu sumber atau bibliografi, atau

mengklarifikasi sejarah dan meramu catatan-catatan. 35

Catatan-catatan tersebut peneliti didapatkan dalam melakukan observasi

awal terhadap permasalahan yang ingin dikaji, dan ini merupakkan teknik awal

yang peneliti gunakan untuk menempatkan data yang akurat berdasarkan

permasalahan yang akan diteliti.36 Observasi yaitu alat pengumpulan data yang

paling awal dalam setiap penelitian. Metode observasi menggunakan

pengindraan atau pengamatan secara langsung terhadap suatu objek seperti

34 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), hlm. 64. 35Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, (Yogyakarta: Ombak

2011) hlm. 104. 36 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kualitatif dan kualitatif),

(Jakarta : Gaung Persada Press, 2009), hlm 223.

Page 30: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

18

benda, kondisi, situasi, proses dan prilaku.37 Dengan observasi kita akan

memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sukar

diperoleh dengan metode lain. Observasi merupakan data primer dalam

penelitian untuk mendapatkan data sejarah yang berkaitan penelitian di mana

peneneliti melakukan mengunjungi dan juga melihat langsung bukti fisik yang

ada di lokasi penelitian yang memiliki hubungan erat dengan kondisi sosial

keagamaan keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota Seberang pada tahun

1945-2021 dan peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial

Keagamaan terhadap keturunan masyarakat di Jambi Kota Seberang pada

tahun 1945-2021.

Selain observasi peneliti juga mengumpulkan data dengan mencari

informasi melalui metode wawancara dengan berbagai informan yang telah

ditentukan berdasarkan indikator-indikator yang sesuai dengan objek

penelitian. Menurut Sugiono, wawancara merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide dengan proses tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik. 38 Metode ini merupakan suatu cara

dalam mengumpulkan data yang harus dilakukan untuk mendukung observasi.

Dengan wawancara diharapkan peneliti dapat memasuki pikiran dan perasaan

responden.

Untuk penentuan informan yang akan diwawancarai peneliti mengambil

dari beberapa masyarakat yang masih hidup pada saat proses transmigrasi

dilakukan Jambi Kota Seberang baik dari masyarakat pendatang maupun

masyarakat lokal. Metode wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah

metode wawancara tidak terstruktur, yang artinya wawancara dilakukan

dengan bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan berupa garis-garis besar permasalahan

37Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007), hlm.20. 38Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Memahami Penilaian Kualitatif, (Jakarta:

Gramedia, 2016 ), hlm. 72.

Page 31: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

19

dan juga secara spesifik terkait kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat

Arab di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan peran keturunan

masyarakat Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan terhadap masyarakat di

Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021.

Selain menggunakan teknik wawancara peneliti ini juga akan

menggunakan teknik dokumentasi, yang artinya dokumentasi adalah teknik

pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi

responden. Didalam sebuah pendukumentasi, sering dikenal dengan istilah

dokumen, foto, video/Film. Dokumen adalah catatan peistiwa yang sudah

beralalu, berupa bentuk tulisan, gambar, dan karya-karya dan monumental dari

seseorang.39

a. Sumber Primer

Menurut Lofland data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi

kedalam kata-kata dan tindakan. Data primer yang telah dikumpulkan

kemudian diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama dan utama.

Dalam sumber lisan, primernya adalah wawancara langsung dengan

pelaku atau saksi mata yang di dalam hal ini merupakan informan. Informan

adalah Narasumber yang dijadikan tempat bertanya, yang jauh lebih

mengetahui atau menguasai tentang permasalahan yang akan diteliti. Dalam

hal ini yang bisa dijadikan informan seperti masyarakat pendatang dan

lokal.

b. Sumber sekunder

Sumber sekunder adalah data pendukung yang dikumpulkan, diolah

dan disajikan dari beberapa buku bacaan yang memberikan komentar,

analisis kritik dan saran serta sejenisnya yang berkaitan dengan data primer.

Data sekunder yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari buku, skripsi

39Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Memahami Penilaian Kualitati, hlm. 82.

Page 32: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

20

yang telah ada dan memiliki kedekatan atau kesamaan dengan penelitian ini,

sehingga memperbanyak data agar terjadi kevalitan pada data tersebut.

2. Verifikasi (Kritik Sumber)

Kritik merupakan suatu proses ilmiah yang dapat dipertanggung

jawabkan agar terhindar dari manipulasi data. Sumber-sumber yang telah

didapatkan baik berupa benda, sumber tertulis maupun sumber lisan kemudian

diverifikasikan atau diuji kebenarannya dan ketetapannya. 40 setelah sumber

sejarah dalam berbagai kategorinya itu terkumpul, tahap berikutnya adalah

verifikasi untuk memperoleh ke absahan sumber dengan melakukan kritik

terhadap sumber yang diperoleh. Keabsahan tentang kebenaran sumber

(kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik ekstren dan kritik intern. Pada tahap

ini penulis membandingkan sumber yang satu dengan yang lain mencari data

yang tidak benar, apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil

yang berkaitan dengan kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di

Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan peran keturunan masyarakat

Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota

Seberang pada tahun 1945-2021. Kritik sumber sejarah dapat dibedakan

menjadi dua yaitu kritik internal dan eksternal.

a. Kritik Internal

Kritik Internal dilakukan untuk menilai kalayakan atau kredibilitas

sumber. Kredibilitas sumber biasanya mengacu pada kamampuan sumber

untuk mengungkap kebenaran peristiwa sejarah.41 Hal tersebut mengacu

pada kebenaran sumber yang telah didapatkan, apakah isi dokumen itu

dipercaya, tidak manipulasi dan lainnya. Kritik Internal ditujukan untuk

memberikan pemahaman isi teks. Pemahaman isi teks diperlukan latar

belakang pikiran dan budaya penulisnya.

40M. Dien Madjid, Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Kota Bandung,

2014), hlm. 223. 41M. Dien Madjid, Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Kota Bandung,

2014),hlm. 224.

Page 33: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

21

b. Kritik Eksternal

Kritik Eksternal yaitu usaha mendapatkan otentitas sumber dengan

melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber. Kritik Eksternal

mengarah pada pengujian terhadap aspek luar dari sumber. Otentitas

mengacu pada materi sumber yang menggambarkan kondisi saat itu.42

3. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran sejarah juga disebut dengan analisis data.

Untuk menghasilkan cerita sejarah, fakta yang sudah dikumpulkan harus

interpretasikan. Interpretasi dilakukan dengan analisis. Analisis adalah salah

satu model membuat interpretasi.Menganalisis sama dengan menguraikan. 43

dari data yang bervariasi dapat dianalisis setelah ditarik secara induktif

sehingga dapat disimpulkan. Dari data-data yang telah di pilih dan di anggap

telah lulus dalam verifikasi data oleh penulis, kemudian penulis melakukan

analisis data dengan mencocokkan data yang ada di buku dengan laporan

penelitian atau jurnal yang berbicara tentang subjek penelitian maka penulis

dapat menyimpulkan dan menafsirkan hasil penelitian.

4. Historiografi

Metode terakhir merupakan historiografi. Historiografi adalah cara

penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah

dilakukan. 44penulisan hasil penelitian sejarah ini dapat memberikan gambaran

yang jelas mengenai proses penelitian sejak awal (perencanaan) sampai dengan

akhirnya (kesimpulan). Penulisan sejarah ini merupakan upaya peneliti dalam

melakukan rekonstruksi sumber-sumber yang telah ditemukan, diseleksi dan

dikritisi. Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan beberapa kaidah

penulisan, seperti :

42Suharto, W. Pranato, Teori dan Metodologi Sejarah, (Yogyakarta, 2010), hlm. 36-37. 43Suharto, W. Pranato, Teori dan Metodologi Sejarah, hlm. 56. 44Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm. 117.

Page 34: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

22

a. Bahasa dan format penulisan yang digunakan harus baik dan benar

menurut tata bahasa.

b. Memperhatikan konsistensi, minsalnya penggunaan tanda baca,

pengunaan istilah, dan rujukan sumber.

c. Istilah dan kata-kata tertentu harus digunakan sesuai konteks

permasalahannya.

Setelah menentukan judul atau tema penelitian, kemudian

mengumpulkan sumber data (heuristik) serta melakukan kritik dan seleksi

(verifikasi), hingga penafsiran (interpretasi), maka peneliti mulai menuliskan

kisah sejarah. Secara umum, dalam metode sejarah, penulisan sejarah

(historiografi) merupakan fase atau langkah akhir dari beberapa fase yang

biasanya harus dilakukan oleh peneliti sejarah.45 Setelah melakukan penafsiran

terhadap data-data yang telah diperoleh, maka peneliti menyusunnya dalam

sebuah penulisan sejarah yang akan dijadikan sebagai karya ilmiah dengan

pembahasan terkait kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di

Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 dan peran keturunan masyarakat

Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan terhadap masyarakat di Jambi Kota

Seberang pada tahun 1945-2021.

45M. Dien Madjid, Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar, (Kota Bandung,

2014), hlm. 231.

Page 35: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

23

BAB IV

TEMUAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Masyarakat Arab

1. Keberadaan Masyarakat Arab di Indonesia

Suku Arab-Indonesia adalah penduduk Indonesia yang memiliki

keturunan etnis Arab dan etnis pribumi Indonesia. Pada umumnya mereka

tinggal di perkampungan Arab yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Pada zaman penjajahan Belanda, mereka dianggap sebagai bangsa Timur

Asing bersama dengan suku Tionghoa-Indonesia dan suku India-Indonesia.

Tetapi seperti kaum etnis Tionghoa dan India, tidaklah sedikit kaum Arab-

Indonesia yang berjuang membantu kemerdekaan Indonesia.46

Keberadaan Masyarakat Arab di Indonesia sudah berlangsung beratus-

ratus tahun. Ada yang memperkirakan sejak penyebaran agama Islam di

wilayah Nusantara dan Tanah Melayu. Keberadaan Masyarakat Arab tersebar

hampir semua kepulauan nusantara sejalan dengan proses penyebaran agama

Islam. Sebagian ahli berpendapat penyebaran Islam di Indonesia dilakukan

oleh para saudagar dari Gujarat sebuah wilayah di India- bukan oleh bangsa

Arab secara langsung. 47

Perbedaan pandangan tidak mengganggu proses penyebaran Islam dan

pembentukan "kolonie" (enclave) Masyarakat Arab di berbagai wilayah. Dalam

proses kehidupan Masyarakat Arab pendatang di wilayah Indonesia tidak

pernah dibedakan apakah pembawa agama Islam itu berasal dari Gujarat atau

Arab. Penyebaran "kolonie" Masyarakat Arab di seluruh wilayah Nusantara

menunjukkan bahwa proses integrasi dan asimilasi dengan penduduk setempat

berlangsung dalam proses alamiah. Di semua wilayah Nusantara keberadaan

sub-etnik Arab selalu menempel (embedded) dengan etnik setempat. Walaupun

disana-sini terlihat seakan-akan terjadi segregasi (adanya koloni "Kampung

46 Http://id.wikipedia.org/arab-indonesia diakses pada 03 September 2021. 47 Http://www.google.co.id, diakses pada 03 September 2021.

Page 36: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

24

Arab") akan tetapi secara sosio-kultural sub-etnik Arab tetap mewujudkan diri

dalam tampilan budaya setempat.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama yang mempengaruhi latar

belakang kedatangan Masyarakat Arab di suatu wilayah tertentu. Pertama,

Motivasi migrasi adalah perdagangan dan penyebaran Agama Islam.

Menggabungkan perdagangan dengan penyebaran Agama menghasilkan proses

assimilasi yang unik. Kedua, dengan semangat keagamaan proses asimilasi

terjadi melalui perkawinan dengan cepat mereka datang penduduk setempat

yang berlangsung kemudian dalam jangka waktu yang panjang. Ketiga, hasil

kawin campur itu menyebabkan Masyarakat Arab Indonesia tidak bersifat

monolitik dalam kehidupan sosio- kulturalnya. Hal ini bisa dilihat dari berbagai

macam bahasa lokal yang digunakan oleh sub-etnik Arab di seluruh Indonesia.

Keempat, karena pengaruh penyebaran agama Islam sedemikian kuatnya dalam

praktek budaya suku-suku bangsa di Nusantara maka terjadilah percampuran

beberapa unsur budaya Arab-Islam dengan budaya lokal dalam setting sosio-

kultural etnik Indonesia. Konsekuensinya, budaya yang ditampilkan oleh etnik

Arab cenderung berwarna lokal.48

Masyarakat Arab yang ada di Kota Jambi berasal dari Hadramaut, India,

dan Persia. Mereka merupakan keturunan Arab yang bercampur dengan

pribumi. Hal ini terjadi karena sebagian besar Masyarakat Arab di kota Jambi

menikah dengan Raja Jambi sama hal seperti yang terjadi di Siak.49 Etnis Arab

yang ada di Kota Jambi yang sangat dikenal adalah keluarga Al Jufri, mereka

ini adalah golongan Said yang merupakan salah satu dari sembilan keluarga

terpandang di Hadramaut, karena mereka masih keturunan putri dan menantu

Nabi Muhammad SAW. Golongan Said ini dikenal berkarakter, bermoral

tinggi, tidak merokok, dan tidak menyandang senjata, sehingga di hormati

dimana-mana. Pada tahun 1812, Masyarakat Arab di Kota Jambi telah

memainkan peran terhadap otoritas Sultan, namun tidak diketahui apakah

keluarga Al Jufri sudah menetap di Jambi pada masa itu.

48 Http://www.google.co.id, diakses pada 03 September 2021. 49 Van den Berg, Orang Arab di Nusantara, (Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010), hlm. 61.

Page 37: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

25

Salah seorang Masyarakat Arab di Jambi yang sangat dikenal adalah Said

Idrus bin Hasan Al Jufri. Keluarga emigran Al-Jufri di Sumatera, datang dari

Hadramaut. Keluarga Al Jufri sangat terpandang, dimana pada tahun 1860-an

Said Idrus menjadi juru bicara kesultanan Jambi. Said Idrus walaupun

berpakaian Arab, penampilannya sama sekali tidak mencirikan orang Arab.50

Pada saat ini Said Idrus bin Hasan Al Jufri mendapat gelar Pangeran Wiro

Kesumo karena beliau menikah dengan putri Sultan Jambi yaitu Sultan

Nazarudin yang bernama Ratu Mas Maryam. PangeranWiro Kesumo tinggal di

Pecinan, kampung imigran di tepi sungai seberang benteng beliau tinggal di

rumah kayunya, dengan lantai atas yang lazim ditemukan di rumah-rumah

orang Arab, masih bisa dijumpai hari ini walaupun rusak parah. Aula yang luas

dan tangga kayu masih mengingatkan pada kemegahan pintu masuknya.

Kekuasaan Said Idrus berdasarkan pada kekerabatan, kekayaan, dan

pengetahuan. Dia berkerabat dengan suku Kraton dari banyak jalur karena

kakeknya, terlahir sebagai Arab totok di jazirah Arab, kemudian pindah ke

Hindia Timur bersama banyak rekan setanah airnya pada akhir abad kedelapan

belas. Said Idrus berdarah setengah Jambi, karena ayahnya mempersunting

seorang putri istana Jambi. Said Idrus sendiri bersaudara dengan Sultan Thaha,

lewat saudara ibu Thaha, Abdullah Bin Murrah. Thaha sendiri punya hubungan

erat dengan golongan Arab, karena ibu maupun istri pertamanya adalah

perempuan keturunan Arab.

Selain Sayid Idrus bin Hasan Al Jufri, Masyarakat Arab yang berperan

dalam pengembangan Islam di Jambi pada awal abad XX oleh Prof. Syekh

HMO Bafadhal. Beliau merupakan cucu dari Muhammad Syufi. Tempat

tinggal orang Arab khususnya yang berada di Kota Jambi berada di Jambi kota

Seberang, kawasan tersebut terletak di pinggiran Sungai Batanghari.

Letak Jambi yang strategis di jalur perdagangan menjadikan wilayah ini

di huni oleh beragam etnis yang berasal dari luar seperti Arab, India, dan Cina.

Mereka menetap dan hidup di tengah-tengah masyarakat pribumi, sehingga

terjadi pembauran diantara mereka. Namun, diantara etnis pendatang tersebut

50 Risiden Palembang kepada Gubernur Jenderal : 18 Juli 1879

Page 38: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

26

yang menetap sudah berabad-abad lamanya itu yang memiliki peran besar

adalah Masyarakat Arab.

2. Asal Usul Masyarakat Arab di Jambi

Masyarakat Arab yang saat ini bemukim di Indonesia pada umumnya

berasal dari Hadramaut, hanya beberapa diantaranya yang berasal dari Maskat,

di Tepian Teluk Persia, dari Yaman, Hijaz, Mesir atau dari pantai Timur

Afrika. Sebagian kecil orang Arab yang bukan berasal dari Hadramaut

tersebut jarang ada yang menetap tetapi mereka segera berbaur dengan orang

Arab dari Hadramaut. Dimana sebagian besar dari mereka adalah pengembara.

Pada abad pertengahan telah terjalin hubungan dagang yang cukup erat antara

Arab Selatan, khususnya Maskat, Teluk Persia, dan Indonesia. Mereka telah

memperkenalkan Islam ke Kerajaan yang ada di Indonesia seperti Aceh dan

Palembang, sementara di Pulau Jawa penyebaran dimulai pada abad 18 M, dan

sedikit ditemukan jejak-jejak peninggalannya seperti pendirian koloni- koloni

(perkampungan) arab.51Berdasarkan statistik yang diperoleh di Pulau Jawa

terdapat enam koloni (kampung) besar Arab yaitu, di Batavia, Cirebon, Tegal,

Pekalongan, Semarang dan Surabaya dan di Madura di Sumenep, di Ambon,

Banda, Makasar, Ternate, juga terdapat koloni (kampung) Arab yang masih

bersatu dengan kelompok orang asing yang beragama Islam.

Sementara di Sumatera terdapat koloni Arab yang besar yaitu di Aceh

dan Palembang. Sedangkan Masyarakat Arab di Jambi baik yang berada di

kota Jambi maupun daerah luar kota Jambi atau huluan Jambi, mereka juga

sebagian besar berasal dari Hadramaut. Berdasarkan penelitian yang pernah

dilakukan oleh Panitia Pengumpulan dan Penelitian bahan-bahan sejarah

daerah Jambi beserta Tim Penelitian IAIN STS, menyatakan bahwa orang

yang mengenalkan Islam di Jambi adalah Ahmad Salim yang bergelar Datuk

Paduka Berhala pada abad XIV, beliau berasal dari Turki tetapi, ada pula yang

berpendapat beliau berasal dari Hadramaut.

Masyarakat Arab yang ada di Kota Jambi di kenal dengan sebutan Arab

Melayu (Habib), karena merupakan keturunan Arab yang bercampur dengan

51 Van den Berg, Orang Arab di Nusantara, ( Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010 ), hlm. 61.

Page 39: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

27

pribumi melayu melalui pernikahan. Namun, sampai saat ini belum bisa

dipastikan kapan Masyarakat Arab datang ke Jambi, ada yang mengatakan

bersamaan dengan masuknya Islam di Jambi yaitu sekitar abad ke-14 M, di

sumber lain menyatakan bahwa Masyarakat Arab datang ke Jambi pada 1035

H dan 1088 H atau sekitar abad ke 16 M yang datang secara berkelompok di

bawah pimpinan Habib Husin Baragbah dan Muhammad Syufi Bafadhal.

Terlepas dari itu semua kedatangan Masyarakat Arab di Kota Jambi

mendapatkan sambutan dari rakyat dan Sultan Jambi pada masanya, mereka

dijadikan menteri agama dan ada pula yang dijadikan juru tulis-tulisan arab.

Masyarakat Arab Kota Jambi berasal dari suku Baraqbah, Al Jufri,

Bafadhal, Al Idrus, Al Habsyi, Al Kap, Al Haddad Joban, Basyiir dan Atik.

Mereka adalah suku-suku yang berasal dari Hadramaut. Pada umumnya masih

kuat mempertahankan nilai-nilai etnisnya seperti menikah hanya dalam

lingkungan suku mereka saja. Mereka terdiri dari beberapa suku, yang terbagi

dalam dua kelompok yaitu kelompok Sayyid dan kelompok non Sayyid,

khusus bagi wanita dari kelompok Sayyid disebut Syariffah. Kelompok Sayyid

merasa lebih tinggi kedudukannya didalam masyarakat Arab dibanding non

Sayyid begitu pula dengan pribumi. Sampai saat ini, di Kota Jambi kelompok

Sayyid yang masih ada yaitu keturunan Habib Husin Baragbah. Sedangkan

dari suku non Sayyid adalah suku Bafadhal yaitu Muhammad Sufi Bafadhal.

Syufi Bafadhal yaitu orang yang diperkirakan datang tidak lama setelah

kedatangan Habib Husin Baragbah.52

Masyarakat Arab banyak tersebar di Kota Jambi terutama di daerah

Seberang Kota Jambi (Sekoja), karena merupakan tempat dimana Islam

pertama kali masuk ke Jambi dan tempat aktivitas perdagangan pada masa itu.

Tempat tinggal Masyarakat Arab di Kota Jambi lebih dikenal dengan nama

Kampung Arab Melayu di kampung ini tidak hanya tinggal etnis keturunan

Arab tetapi bercampur dengan etnis Melayu. Masyarakat Arab merupakan

penduduk asli kampung tersebut sedangkan Etnis Melayu merupakan orang

pendatang. Masyarakat Arab di kampung Arab Melayu ini hidup

52 Van den Berg, Orang Arab di Nusantara, ( Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010 ), hlm. 61.

Page 40: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

28

berdampingan dan berbaur sehingga sulit untuk membedakan etnis keturunan

Arab dengan masyarakat Melayu.

3. Masyarakat Arab Melayu Dalam Pengembangan Islam di Kota Jambi

Pembahasan mengenai peran Masyarakat Arab di Kota Jambi ini tidak

melihat dari keluarga atau suku-suku Arab mana yang paling berperan, karena

terdapat suku-suku Arab yang tinggal di Kota Jambi yang semuanya dikenal

dengan sebutan Masyarakat Arab. Jadi, untuk menghindari kesalahan yang

mungkin akan terjadi, maka segala sesuatu bentuk peran suku-suku

Arab tersebut akan digunakan sebutan Masyarakat Arab. Prof Syekh HMO

Bafadhal bin Umar Bafadhal, pada tahun 1937 beliau diminta untuk menjadi

guru di Madrasah Al- Khairiyah, dan selain menjadi guru beliau juga diangkat

menjadi mudir (wakil) madrasah. Ketika berusia 21 tahun beliau menikah

dengan Siti Su’ad, dari pernikahannya dikaruniai anak sebanyak 14 orang.

Beliau memulai karir dalam bidang pendidikan yaitu menjadi guru di

Madrasah Nurul Iman selama kurang lebih satu tahun. Kemudian di awal

tahun 1937 beliau diminta mengajar di Madrasah Al-Jauharain dan sekaligus

menjadi wakil Mudir. Pada tahun 1946 merupakan masa akhir beliau mengajar

di Madrasah Al Jauharain karena diangkat menjadi Kepala Kantor Agama

Daerah Jambi. Pada tahun 1955, beliau kemudian diangkat menjadi Kepala

Kantor Urusan Agama Propinsi Sumatera Tengah.

Awal dari perjuangan beliau dalam pendidikan Islam adalah ketika

musyawarah Majelis Syura Wal Fatwa di Bukit Tinggi, yang dihadiri oleh

kepala- kepala Kantor Urusan Agama, kepenghuluan dan Alim Ulama seluruh

Sumatera Tengah. Hasil Musyawarah Majelis Syura Wal-Fatwa di Bukit

Tinggi itu ialah bahwa pada setiap daerah kabupaten di Sumatera harus

didirikan Perguruan Tinggi Islam. Sebagai realisasi dari keputusan tersebut,

maka di Jambi diadakan Kongres Alim Ulama se-propinsi Jambi pada tanggal

5-8 Desember 1957, hasil dari kongres itu ialah memutuskan pembentukan

Majelis Ulama, dan pencetusan untuk mendirikan Yayasan Pendidikan Islam

Propinsi Jambi.

Page 41: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

29

Setelah berdirinya empat madrasah tersebut datanglah ulama dari

Mekkah turut hadir serta mengajar pada empat madrasah tersebut, diantaranya

adalah Syekh Hasan Yamani, ayah dari Zaki Yamani yang merupakan mantan

menteri perminyakan Saudi Arabia. Pengurus madrasah- madrasah tersebut

yaitu:

1. H.Abdus Somad bin H.Ibrahim Hof (Penghulu Jambi)

2. Ibrahim bin Abdul Madjid (Kampung Tengah Jambi)

3. Ahmad bin Abd. Syukur (Kampung Tahtul Yaman Jambi)

4. Kemas.H Muhammad Soleh bin Kemas H. Yasin (Tanjung Pasir)

5. Usman H. Ali (Kampung Tanjung Johor Jambi)

6. Sayyid Alwi bin Muhammad Soleh bin Syahab (Tanjung Pinang)

Tokoh agama atau ulama yang didatangkan dari luar Jambi selain

menjadi ulama mereka juga menjadi ustadz atau guru di 4 Madrasah

tersebut (Nurul Iman, Nurul Islam, Sa’adatu daren, Al-Jauharain) mereka

adalah:

1. Syekh Usman (Serawak 1919)

2. Syekh Said Yamani, mufti Ak-Syafi’ah (Mekkah 1924)

3. Syech Modh. Ali Maliki, Mufti Al- Makkiah (Mekkah 1925-1926)

4. Syech Saleh Yamani (Mekkah 1930)

5. Syech Hasan Yamani (Mekkah 1930)

6. Syech Moh Al Ahdali (Mekkah 1930)

7. Syech Arif Ak-Syami (Syam)

8. Mahmud Al-Buchari (Mekkah 1925- 1927).

Peran lainnya dari para Masyarakat Arab di Kota Jambi ini selain

dalam dunia pendidikan yaitu dalam menyebarkan agama Islam ke

masyarakat dengan cara dakwah. Menurut istilah da’wah adalah

mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada pikiran yang benar

sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan

mereka didunia dan akhirat. Usaha Da’wah yang dilakukan oleh orang-

orang Arab di Jambi dilakukan sejak masa Ahkmad Salim yaitu da’wah

yang dilakukan oleh Masyarakat Arab yang terpusat di Mesjid dan

Page 42: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

30

langgar- langgar, bagaimana cara mereka berda’wah tidak diketahui

secara pasti.

Setelah kedatangan Datuk Tambak disekitar tahun 1034 H dan

Muhammad Syufi Bafadhal 1038 H, kedua orang ulama ini giat

melakukan usaha Da’wah yang dipusatkan di Masjid (Olak kemang

sekarang) Seberang kota Jambi sedangkan untuk di kota Da’wah

dipusatkan di Masjid Magatsari (Masjid Raya sekarang) dan langgar Pulo

Sungai Asam sekarang, dilakukan secara teratur pada malam-malam

tertentu dan dilakukan 2 kali dalam satu minggu. Usaha Da’wah yang

dilakukan selain berbentuk pengajian dilakukan pula dengan media seni

yaitu melalui seniman dan juga ulama keturunan Arab Syekh Umar

Bafadhal pada sekitar tahun 1900 an, diantaranya dengan

qasidah,berjanzi,di’ba. Melalui seni suara ini beliau menjalankan Da’wah

Islam dan menanamkan kefanatikan beragama di masyarakat.

Selain itu ada pula Syekh Alwi bin Syihab, seorang pedagang

Islam yang menjalankan misi da’wahnya dengan perdagangan semua

relasi dagangnya dipengaruhinya dan ditanamkan aqidah Islam, dengan

pribadi muslim yang simpatik sehingga dapat menarik semua relasi

dagangnya untuk memeluk agama Islam dengan Ta’at. Untuk modal

berdagangnya beliau dibantu oleh seorang dermawan Arab yang bernama

Syekh Abdur Rahman Bafadhal yang merupakan seorang pedagang yang

banyak memberikan bantuan material untuk menunjang usaha Da’wah di

Jambi. Seperti membeli sebuah rumah di Kampung Pulo Sungai Asam

sekarang untuk dijadikan Langgar sebagai pusat Da’wah atau pengajian

Islam.

Pada awal tahun 1900 terdapat nama- nama Pangeran Wiro

Kesumo, Sayyid Husin bin Abu Bakar dari Kampung Arab Melayu,

Syekh Hasan Bafadhal sebagai Imam besar Masjid Megatsari, Guru

Sayyid Jangcik Al Jufri dari kampung Arab Melayu, Muhammad Khatib

Bafadhal, Syekh SA. Rahman dari kampung Arab Melayu, dan S.A

kampung Tanjung Pinang, Habib Abdullah, H.M.Salim Bafadhal dari

Page 43: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

31

kampung Manggis, Habib Husein Alkap, Sagap Alkap, dan Abdullah Al

haddad, beliau adalah tokoh ulama yang banyak bergerak di bidang

Da’wah Islam di kota dan Seberang kota Jambi, bahkan beliau sampai ke

huluan Jambi melakukan Da’wahnya untuk menyampaikan ajaran Islam

tanpa pamrih.

Secara geografis Provinsi Jambi terletak pada 0o45’-2o45’ Lintang

Selatan dan 101o10’-104o55’ Bujur Timur di bagian tengah Pulau

Sumatera, sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, Sebelah Timur

dengan Laut Cina Selatan Provinsi Kepulauan Riau, sebelah Selatan

berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat

berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Posisi Provinsi Jambi cukup

strategis karena langsung berhadapan dengan kawasan pertumbuhan

ekonomi yaitu IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapura Growth

Triangle). Luas wilayah Provinsi Jambi sesuai dengan Undang-undang

Nomor 19 tahun 1957, tentang Pembentukan Daerah- Daerah Swatantra

Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, yang kemudian ditetapkan

menjadi Undang-Undang Nomor 61 tahun 1958 (Lembaran Negara Tahun

1958 Nomor 112) adalah seluas 53.435,72 km2 dengan luas daratan

50.160,05 km2 dan luas perairan 3.274,95 Km2 Provinsi Jambi memiliki

luas wilayah 50.058,16 km2 dengan jumlah penduduk 3.406.178 jiwa,

memiliki banyak suku yang mendiaminya, di antaranya adalah suku

Kerinci, suku Kubu, suku Batin, suku Melayu, dan beberapa suku

minoritas lainnya. Suku-suku tersebut menyebar di 9 kabupaten, 2 kota,

138 kecamatan, 163 kelurahan, dan 1.398 desa, yang umumnya mendiami

di wilayah pinggiran sungai Batang Hari sebagai pusat perekonomian dari

masa lalu hingga masa sekarang.53Wilayah Jambi berada pada cekungan

sungai yang memiliki banyak anak sungai, Batang Hari merupakan sungai

terpanjang di Sumatra, yang memiliki mata air di Bukit Barisan dan

berkelok-kelok sepanjang 800 kilometer. Sungai Batanghari menjadi

53 Perdemdagri No 39 Tahun 2015

Page 44: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

32

tulang punggung bagi masyarakat yang tinggal pada kawasan pinggiran

sungai. Anak sungai Batanghari antara lain Sungai Tembesi, Sungai

Merangin, Sungai Asai, Sungai Tabir, Sungai Bungo, Sungai Tebo dan

Sungai Jujuhan.Tidak kalah penting fungsinya dari anak sungai yang telah

disebutkan, terdapat cekungan tangkapan air sendiri di Tungkal yang

berbatasan dengan Indragiri. Sungai tersebut merupakan urat nadi yang

menghubungkan antar wilayah dan dusun- dusun. Letak ibu kota

Kesultanan yang bernama Jambi tidak jauh dari tepi sungai dan kawasan

ini berada 90 kilometer dari muara sungai Batang Hari. Posisi Jambi yang

terletak tidak jauh dari garis Khatulistiwa, menciptakan pemisah yang

cukup jelas antara musim Timur dan musim Barat.

Daerah Sungai Batanghari memiliki sejarah yang cukup panjang.

Sebelum abad ke 19 M, sungai menjadi sarana transportasi yang penting

dan ke daerah pendalaman. Pengangkutan barang dan manusia dilakukan

melalui jalur sungai, hal ini terbukti dari beberapa situs arkeologi yang

menunjukkan adanya pemusatan pemukiman kuno di beberapa tempat di

pinggir sungai Batanghari.

Keberadaan sungai Batanghari yang memiliki fungsi yang sangat

penting bagi penyaluran komoditas lokal dan juga sebagai jalur

transportasi yang menghubungkan setiap wilayah yang ada di

Jambi.Sehingga hubungan antara wilayah pendalaman dan pesisir dapat

terlihat melalui perdagangan yang terjadi di sepanjang kawasan sungai

Batanghari. 54

Sungai Batanghari merupakan jalur pelayaran dan perdagangan

yang strategis pada masa lampau apalagi pada masa jayanya kerajaan

Sriwijaya. Sungai Bataghari merupakan transportasi yang sangat

dihandalkan untuk melakukan pelayaran serta perdagangan baik secara

Nasional maupun secara Internasional pada kala itu. Tidak hanya bidang

54 Budihardjo. Perkembangan Ekonomi Masyarakat Daerah Jambi; studi pada masa

kolonial. Yogyakarta: Philosophy Press. 2001.hlm.1.

Page 45: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

33

ekonomi, sosial, budaya, bahkan agama. Sungai Batanghari memiliki

manfaat besar bagi masyarakat di sekitar sungai Batanghari, ini merupakan

beberapa yang menenjadi bukti peradaban masyarakat Jambi. Sungai

Batanghari merupakan sumber penghidupan yang sangat berperan sekali

bagi masyarakatnya yang tinggal disepanjang daerah aliran sungai

tersebut. Sungai Batanghari bermuara di Tanjung Jabung Timur dan

langsung bertemu dengan Selat Malaka, Selat Berhala dan Laut Natuna.

Ini merupakan jalur pelayaran yang sangat berperan penting pada masa

awal masuknya agama Islam di Jambi, karena menghubungkan semua

pelayaran dan perdagangan yang ada di Asia. Pada masa itu juga

merupakan pusat pelayaran dan perdagangan Internasional yang sangat

besar dan berperan penting dalam menghubungkan Asia Timur-Asia

Tenggara-Asia Barat yang berpusat di Selat Malaka.

Gambar 1. Jalur Perdagangan Asia Tenggara Abad ke XIII (Sumber :

Wikimedia.org)

Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno, namun

tidak banyak yang mengetahui mengenai peran sungai Batanghari dalam

penyebaran agama Islam. Nama negeri ini sering disebut-sebut dalam

prasasti- prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Selain itu Jambi

merupakan bagian penting dalam penyebaran agama Islam. Adanya Islam di

Jambi karena kedatangan kapal dari kesultanan Turki untuk penyebaran

agama Islam di jambi, rombongan tersebut di pimpin oleh Ahmad Ilyas atau

Ahmad Barus. Mereka datang ke Jambi karena kapal rombongannya

terdampar di Pulo Berhalo. Ahmad Ilyas menghancurkan patung-patung

Page 46: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

34

berhala sembahan di pulau berhala sehingga Ahmad Ilyas dijuluki sebagai

Datuk Paduko Berhalo. Keberhasilan Datuk Paduko Berhalo anak-anaknya

dalam mengislamisasikan masyarakat Jambi bukan berarti menyebabkan

masyarakat Jambi menjalankan kehidupan Islam sepenuhnya. Namun dalam

proses penerapannya masih belum sesuai dengan ajaran Islam dikarenakan

mereka belum dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram,

sebab pada masa itu mereka masih dalam proses transisi dari ajaran Hindu

Budha. Setelah Datuk Paduko Berhalo, munculnya tokoh Datuk Sintai

sebagai penyebar agama Islam di Jambi meneruskan proses islamisasi. Datuk

sintai memiliki seorang putri bernama Nyai Resik, beliau merupakan

keturunan China. Selang waktu berlalu karena Jambi merupakan jalur

perdagangan, singgahlah seorang kebangsaan Arab bernama Al-Habbib

Husin Al Baraqbah Bin Ahmad Baraqbah, beliau datang bukan hanya

sebagai seorang pedagang melainkan juga menyebarkan ajaran Islam.

Al-Habib Husin Al Baraqbah menikahi Nyai Resik untuk

mempermudah proses islamisasi di Jambi yang pada saat itu memang

masyarakat Jambi telah memeluk agama Islam tapi kehidupannya belum

terlepas dalam ajaran Hindu Budha, disinilah misi Al- Habib Husin Al

Baraqbah untuk menyempurnakan ajaran Islam yang ada di Jambi, setelah 20

tahun menetap di Jambi Al-Habib Husin Al Baraqbah memiliki banyak

anak, kemudian anak ke-3 beliau yang bernama Khosyim Bin Husein dialah

yang meneruskan perjuangan ayahnya dalam menyempurnakan ajaran Islam

yang berada di Jambi.

Berbagai kisah dan Teori mengenai masuknya Islam di Jambi

mendorong penulis untuk mengkaji melalui studi pustaka, mengenai Islam

dan Sejarahnya pada masyarakat Jambi, terutama masyarakat Jambi

Seberang yang tinggal di daerah aliran sungai Batanghari, sekaligus tempat

ditemukannya peninggalan-peninggalan bersejarah dari para pedagang Islam

Nusantara yang pernah berlayar dan berdagang yang melalui sungai

Batanghari.

Page 47: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

35

B. Kondisi Sosial Keagamaan keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota

Seberang pada tahun 1945-2021

1. Kondisi Tahun 1945

Sejak Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan

keseluruh dunia pada 17 agustus 1945 secara Defacto dan Dejure Indonesia

telah bebas dari penjajahan bangsa asing.55 Namun, ternyata perjuangan

bangsa Indonesia belum selesai, masih banyak tantangan yang harus

dihadapi oleh rakyat Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia itu

dikumandangkan ke seluruh Nusantara dan dunia Internasional melalui

pemancar radio bergelombang pendek kepunyaan Domei, kantor berita

Jepang, oleh staf berkebangsaan Indonesia termasuk Adam Malik.

Kepastian kabar Proklamasi baru diterima saat tiga tokoh Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) utusan Sumatera kembali dari Jakarta via

pesawat pada 24 Agustus 1945 yakni Teuku Mohammad Hasan dan M.

Amir dari Medan, Kemudian yang dikirim menuju Sumatera Selatan dan

Lampung yaitu Mr. A. Abbas membawa berita resmi tentang proklamasi

kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1943, oleh Panglima tertinggi Tentara ke 25 dibentuk

pemerintahan sipil di Pulau Sumatera, yang membagi pulau Sumatera ke

dalam Karesidenan yaitu, Sumatera Timur, Sumatera Barat, Riau, Jambi,

Bengkulu, Lampung, Palembang, dan Bangka Belitong. Jambi menerima

berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945,

setelah Dr. A.K. Gani menyampaikan berita Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia tersebut melalui telepon kepada R.Sudarsono, pimpinan buruh di

pertambangan minyak Jambi.56

55 M. Nur,dkk, kajian sejarah dan nilai tradisional Padang proyek pengkajian dan

pemanfaatan sejarah dan tradisi Padang, 2003), hlm. 1. 56 Asmiyatun.”Perjuangan Rakyat Magelang dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Tahun 1947- 1949”.Skripsi.(Semarang : Jurusan Sejarah FIS UNNES, 2005), hlm. 2.

Page 48: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

36

Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera tersebar di

daerah Jambi, setelah Abdullah Kartawirana seorang tokoh pergerakan

Jambi yang bekerja sebagai pejabat penting pada jawatan penerangan

Jepang pada tanggal 20 agustus 1945 menghubungkan tokoh-tokoh politik

dan pemuda di Jambi dan menyampaikan berita mengenai Proklamasi

kemerdekaan Indonesia tersebut.

Suatu wilayah tentunya selalu mengalami dinamika dan

perkembangan dengan adanya berbagai peristiwa penting termasuk revolusi.

Salah satu momen penting yang menyebabkan revolusi yaitu kolonialisme

Belanda yang mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat yang

berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan. Revolusi tersebut telah

membuahkan hasil yaitu kemerdekaan wilayah bekas jajahan Hindu

Belanda menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peran dari tokoh

Islam di Sebrang Kota Jambi menjadi gardu terdepan dalam perjuangan

kemerdekaan Indonesia.

Pada masa aksi militer Belanda pertama di daerah Jambi boleh

dikatakan tidak terjadi kontak bersenjata secara frontal dengan pihak

Belanda. Insiden bersenjata pada masa aksi Militer Belanda pertama ini

sering terjadi di daerah Bayulincir yaitu perbatasan daerah Jambi dan

Palembang, sedangkan pada masa aksi Militer Belanda II daerah Jambi

mengalami secara frontal serangan Militer Belanda.57 Sehingga terjadilah

kontak bersenjata secara frontal dengan pihak Belanda, hampir di seluruh

daerah Jambi.

2. Kondisi Tahun 1946

Dalam masa perjuangan untuk merebut dan mempertahankan

kemerdekaan Republik Indonesia khususnya yang terjadi di Jambi pada

periode 1946-1949 yang dilandasi oleh jiwa rela berkorban, heroisme dan

patriotisme. Laskar rakyat atau badan pertahanan mengalami banyak

perkembangan, seperti Tentara Keamanan Rakyat, kemudian Tentara

57 Amrin Imran, dkk. “ Perjuangan Lokal Sumatera Barat Perjuangan Rakyat dan TNI di

Cupak Kabupaten Solok 1945-1949”.Jakarta : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang,

2003, hlm . 2.

Page 49: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

37

Republik Indonesia yang dibentuk berubah nama menjadi Tentara Nasional

Indonesia pada tanggal 3 juli 1946.

3. Kondisi Tahun 1947

Pada saat Belanda melancarkan agresi militer yang pertama yaitu 27

juli 1947, Belanda tidak melakukan serangan langsung terhadap daerah

Jambi, tetapi Belanda lebih mengutamakan blockade ekonomi yang mana

kapal-kapal perang Belanda sering mengadakan pencegahan terhadap lalu

lintas perdagangan Jambi-Singapura. Hal ini terjadi karena daerah Jambi

pada saat itu bukan merupakan daerah yang penting, yang menjadi target

serangan tentara Belanda dalam agresi militer yang pertama untuk daerah

Sumatera.

4. Kondisi Tahun 1948

Pada agresi militer Belanda kedua, Jambi benar-benar telah menjadi

daerah pertempuran, karena Belanda sudah mulai masuk ke daerah Jambi

dan Belanda sudah mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap

daerah Jambi, hal ini terjadi karena pada agresi militer yang kedua ini

Belanda berusaha menguasai seluruh Wilayah. Serangan Belanda terhadap

daerah Jambi terjadi pada tanggal 29 Desember 1948, setelah sehari

sebelum tepatnya pada tanggal 28 Desember 1948 pesawat- pesawat tempur

Belanda terbang di atas Kota Jambi dan menjatuhkan pamflet-pamflet yang

berisi provokasi dan hasutan untuk memecah belah persatuan, agar dapat

menguasai daerah Jambi dengan mudah.

5. Kondisi Tahun 1949

Kondisi keturunan masyarakat arab di seberang Kota Jambi saat itu

tidak mempercayai adanya pamflet yang menghasut masyarakat Jambi.

Sebagaimana dapat dilihat bersama Habib Haris Al kaff salah satu

keturunan masyarakat arab, sebagai berikut:

Kata orangtua kami, kita melakukan pertemuan demi manyatukan

suara demi kebersamaan masyarakat arab, kita melakukan mediasi

dengan berbagai tokoh agama dan juga tokoh pemerintah, kami juga

menfasilitasi tempat untuk melakukan perundingan secara sumbunyi-

Page 50: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

38

sembunyi. Kondisi saat awal kemerdekaan kami tidak mempercayaai

adanya hasutan dan juga isu-isu yang seolah memecah persatuan

kami, kami tetap berusaha mencapai kemerdekaan. Saat itu usia datuk

masih 17 tahun, jadi kami warga Arab Melayu tetap menjalankan

rutinitas seperti biasa di rumah masing-masing, dan terkadang

mengadakan perkumpulan untuk membantu mendukung kemerdekaan

di Indonesia. 58

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa hasutan yang diiringi

dengan pengeboman yang dilancarkan oleh Belanda menyebabkan sebagian

masyarakat Arab Melayu berpindah tempat guna menghindari serangan

Belanda, perpindahan tersebut masih di dalam Kota Jambi dan juga ke

daerah Kumpe.

6. Kondisi Tahun 1950

Dalam penyerangan itu, Belanda mengarahkan kurang lebih 40

pesawat udara yang terdiri dari pesawat pemburu, pesawat pembom B-25,

dan pesawat pengangkut nahkoda, secara serentak mereka menyerang Kota

Jambi, untuk menguasai Kota Jambi, Belanda melakukan penyerangan dari

tiga tempat yaitu : Pal Merah, Simpang Jelutung Langsung ke Kota Jambi,

dan dari kenali Asam sampai di Simpang Kawat di pecah dua, satu ke Lebak

Bandung dan ke Simpang Pulai dan yang lain ke Simpang Tiga Sipin,

menghadapi serangan Belanda itu daerah Jambi aktif melakukan

perlawanan.

7. Kondisi Tahun 1951-1956

Sebagai akibat-akibat dari taktik perang gerilya yang diterapkan oleh

TNI di Jambi, maka menjadikan masa peperangan menjadi panjang dan

mengakibatkan Belanda menambah perbekalan perang. Maka ada beberapa

hal yang melatarbelakangi dan patut digaris bawahi dan dibanggakan selama

berlangsungnya perjuangan TNI dan juga masyarakat Jambi dalam

58 Wawancara bersama Habib Haris Al kaff keturunan masyarakat Arab, pada 26 Juli

2021.

Page 51: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

39

mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Jambi yang juga

tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan Perjuangan TNI yang

terjadi di daerah-daerah lain.

8. Kondisi Tahun 1957

Pada tanggal 9 Agustus 1957 ditanda tangani Undang-Undang Darurat

No. 19 Tahun 1957 oleh Presiden RI di Denpasar Bali, tentang

pembentukan Daerah Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, sekarang

Undang-undang tersebut menjadi Undang-undang No. 61/ 1958. Dengan

adanya Undang-undang No. 61/ 1958 maka Provinsi Jambi telah menjadi

Provinsi Defenitip, dan berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Daerah TK. I

Jambi No. 1 Tahun 1970 tanggal 17 Januari 1970 ditetapkan bahwa tanggal

6 Januari 1957 sebagai hari jadi Provinsi Jambi.

Sistem pemerintahan di Provinsi Jambi sebelum masuknya pengaruh

Kolonial Belanda merupakan daerah Kesultanan Jambi yang dipimpin oleh

seorang Sultan yang dibantu oleh pangeran. Perkembangan dan

pertumbuhan perekonomian Jambi mempunyai sejarah yang panjang dan

dimulai sejak dikenalnya Jambi sebagai penghasil lada pada tahun 1545

dengan banyaknya pedagang dari portugis untuk melakukan transaksi

perdagangan lada. Di antara tahun 1500 sampai dengan tahun 1630, Jambi

menjadi pelabuhan pengekspor lada nomor dua setelah Aceh di Sumatra,

dimana pada tahun 1616 terdapat tiga junk Cina yang mengangkut 11.000

karung lada meskipun bukan musim panen.59 Pada masa ini transaksi

perdagangan di pelabuhan Jambi tidak hanya dilakukan oleh pedagang Cina

saja tetapi juga dilakukan oleh pedagang-pedagang dari eropa seperti Inggris

dan Belanda, selain itu juga transaksi perdagangan di Jambi juga terjalin

dengan daerah Indonesia lainnya seperti pedagang Jawa, Siam dan

Makassar. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Habib

Husman selaku keturunan masyarakat Arab, sebagai berikut:

59 Budihardjo. Perkembangan Ekonomi Masyarakat Daerah Jambi; studi pada masa

kolonial. Yogyakarta: Philosophy Press. 2001.hlm.1.

Page 52: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

40

Saat pembentukan provinsi jambi, kita terus melakukan pertumbuhan

ekonomi dengan melakukan perdagangan rempah dan juga hasil

tanam. Sistem perdagangan yang kita lakukan sampai saat ini

memberikan dampak baik perekonomomian, namun yang terjadi saat

ini ada sebagian yang tidak lagi melestarikan pertumbuhan eknomi

dengan berdagang, melainkan menjadi buruh tani dan juga menjadi

pengrajin prabotan atau mebel.60

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa keturunan masyarakat

Arab Melayu Jambi kerapkali melakukan perdagangan yang terus ditekuni

dan telah dilakukan turun-temurun. Masyarakat Arab Melayu dalam

memperbaiki ekonomi, mereka melakukan jual beli rempah-rempah yang

kemudian di ekspor kemancanegara.

9. Kondisi Tahun 1958

Kehidupan sosial keturunan masyarakat Arab Kota Jambi jika dilihat

dari segi sosial budayanya berpedoman kepada pepatah adat bersandi

syarak, syarak bersandi kitabullah. Keturunan masyarakat Arab adalah

masyarakat yang berbeda, banyak suku bangsa yang berbeda namun mereka

tetap berpedoman kepada pepatah adat dimana bumi dipijak disitu langit

dijunjung yang membuat mereka menjadi satu kesatuan. Dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat Jambi terkenal dengan kerja bakti atau yang disebut

dalam pepatah, berat samo dipikul ringan samo di jinjing.

10. Kondisi Tahun 1959

Segala pekerjaan yang dikerjakan bersama atau hal-hal yang

menyangkut kepentingan bersama selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu

dan dimufakatkan sebagaimana diutarakan dalam pepatah bulat air

dipembuluh bulat kato dimufakat, kalau bulatlah boleh digolekkan kalau

pipihlah boleh dilayangkan. Bapak Darwis selaku staf di Kecamatan

Pelayangan juga menambahkan sebagai berikut:

60 Wawancara bersama Habib Husman, selaku keturunan masyarakat Arab, pada 24

Maret 2021.

Page 53: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

41

Perkembangan sosial yang dilakukan masyarakat Arab tentu

semuanya berdasarkan nilai-nilai budaya dan juga adat setempat. Kita

harus menggabungkan nilai-nilai budaya dengan keislaman, karena

budaya adalah kebiasaan yang tidak boleh keluar dari ajaran Islam,

sehingga adat harus berpatokan pada agama Islam. 61

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa dalam kehidupan

masyarakat yang berbagai macam suku dan budaya, kehidupan masyarakat

diwarnai oleh sikap, perilaku, dan pandangan dalam keagamaan.

11. Kondisi Tahun 1960

Agama sangat berpengaruh terhadap masyarakat tentang bagaimana

kita hidup dan bertetangga dengan rukun dan baik, secara umum kehidupan

masyarakat di Kota Jambi berjalan dengan baik dikarenakan sudut pandang

segi- budaya yang ada di Jambi yaitu adat bersandi syarak syarak bersandi

kitabullah. Walaupun etnis dan agama yang berbeda keharmonisan tetap

harus tetap terjaga dengan baik.

12. Kondisi Tahun 1961-1985

Dampak dari kemarau tidak hanya dirasakan oleh petani di Kabupaten

Batanghari. Di Kabupaten Kerinci, sedikitnya 70 Ha sawah juga terlantar

akibat musim kemarau berkepanjangan. Selain karena kemarau, terlantarnya

sawah petani padi di Kerinci ini juga dikarenakan tidak berfungsinya irigasi

yang mengairi sawah milik rakyat. Akibat dari keadaan tersebut, petani yang

menggantungkan hidupnya dari garapan sawah tersebut terpaksa beralih

profesi. Diantaranya ada yang menjadi buruh, ikut program transmigrasi

lokal, dan bekerja sebagai buruh bangunan Sebelumnya, lahan yang dilanda

kekeringan itu pernah menghasilkan 18 Ton per hektar pada tahun 1985.

13. Kondisi Tahun 1997

Sebelum reformasi 1998, Indonesia lebih dulu mengalami krisis

moneter pada tahun 1997 yang berdampak pada seluruh kehidupan

61 Wawancara dengan Bapak Darwis selaku staf di Kecamatan Pelayangan, 13 April

2021.

Page 54: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

42

masyarakat di Indonesia, seperti naiknya harga kebutuhan pokok, naiknya

tarif dasar listrik, BBM, pemutusan hubungan kerja, juga tutupnya beberapa

perusahaan yang kesulitan mendapatkan bahan produksi karena harga

meningkat.

14. Kondisi Tahun 1998

Di Jambi, krisis moneter tidak terlalu berdampak besar pada

perekonomian masyarakatnya, yang menyebabkan kerugian-kerugian pada

perekonomian di Jambi justru keadaan alamnya. Sebagaimana yang

dituturkan oleh Ibu Syarifah Fauziah baragbah salah satu keturunan

masyarakat Arab yang mengatakan:

Dampak dari reformasi 1998 saat itu tentu dirasakan setiap orang,

karena naiknya semua harga yang ada di Indonesia, tentu ini menjadi

pekerjaan berat bagi pemerintah. Untuk kondisi masyarakat Arab

Melayu pun ikut merasakan dampaknya, sebagian yang berjualan pun

ada yang mengalami kerugian dan juga ada keramba-keramba yang

mengalami gagal panen, bukan hanya karena harganya namun juga

karena kondisi lingkungan dan cuaca. 62

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa seperti yang terjadi

pada petani ikan di Seberang Jambi, sedikitnya ada 20 ton ikan jenis nila

dan mas milik petani keramba di Danau Teluk mati akibat busuknya kondisi

perairan karena hujan yang menyebabkan pencemaran air. Dari 20 ton ikan

keramba yang mati tersebut, dimiliki oleh seluruh petani ikan yang ada di

Danau Teluk. Musibah tersebut tidak hanya mematikan ikan keramba milik

dinas perikanan dan UPPPU (Unit Pembinaan Perikanan Perairan Umum)

Danau Teluk, tapi juga mematikan sejumlah ikan liar lainnya, bahkan

kerugiannya pun diperkirakan mencapai Rp 76 juta.

Kondisi alam tidak hanya mempengaruhi petani ikan saja, namun juga

pada sektor tanaman pangan khususnya komoditas tanaman padi, jagung,

62 Wawancara dengan Ibu Syarifah Fauziah baragbah salah satu keturunan masyarakat

Arab, 26 Juli 2021.

Page 55: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

43

kedelai, kacang tanah dan cabe. Sedikitnya lahan seluas 102,5 Ha untuk

tanaman padi terancam kekeringan karena musim kemarau, kedelai 505,5

Ha, jagung 5,5 Ha, kacang tanah 1,5 Ha, dan cabe seluas 2 Ha dengan

tingkat kerusakan kecil. Musim kemarau menyebabkan naiknya harga

kebutuhan pangan di Jambi. Namun ada juga masyarakat yang merasakan

akibat dari krisis moneter pada tahun 1997, seperti petani karet Kabupaten

Batanghari. Mereka mengeluhkan jatuhnya harga karet di pasaran dunia.

Dari harga Rp 2006 untuk karet yg 100% kering turun menjadi Rp 1774,

sedangkan untuk karet yg 50% kering dari harga Rp 1003 turun menjadi Rp

872 perkilogramnya. Jatuhnya harga karet membuat petani karet malas

untuk menderes. Turunnya harga karet di pasaran dunia sempat meresahkan

petani karet di Jambi. Penurunan harga karet cukup berdampak bagi petani

Jambi. Sebab seperti yang diketahui, Jambi merupakan salah satu daerah

penghasil karet terbesar di Indonesia dan masyarakat petani karet

menggantungkan hidupnya pada tanaman karet. Luas tanaman karet yang

diusahkan melalui perkebunan rakyat, menurut data statistik Dinas

Perkebunan Jambi Tahun 1996 tercatat 535.255 Ha. Sedangkan yang

diusahakan oleh perkebunan negara mencapai 8.297 Ha, dan perkebunan

swasta seluas 6.444 Ha.

Kota Jambi merupakan Ibukota Propinsi Jambi, merupakan salah satu

bagian dari 11 wilayah diantaranya 2 Kota madya dan 9 Kabupaten yang

ada di provinsi Jambi. Secara histories, Pemerintah Kota Jambi dibentuk

dengan Ketetapan Gubernur Sumatera No. 103/1946 sebagai Daerah

Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian diperkuat dengan Undang-

Undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah Otonom Kota Besar

dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah. Dengan dibentuknya Propinsi

Jambi pada 6 Januari 1957, maka sejak itu pula Kota Jambi resmi menjadi

Propinsi yang otonom, yang sebelumnya merupakan bagian dari propinsi

Sumatera dan propinsi Sumatera Tengah. Memperhatikan jarak waktu

antara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan dibentuknya

Pemerintah Kota Jambi, tanggal 17 Mei 1946, terjadi dalam waktu yang

Page 56: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

44

relatif singkat. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu

Syarifah Fauziah baragbah salah satu keturunan masyarakat Arab yang

mengatakan:

Keturunan habib, dan sekarang juga sudah merambah lebih banyak

lagi bercampur menjadi satu dari berbagai macam suku yaitu melayu.

Dulu kalau kita lihat sejarah mereka datang ke sini untuk berdagang,

dan ketika melihat ada prospek kedepan mereka berbaur dengan

masyarakat sekitar dan menjalin kekeluargaan dengan menikah untuk

menyebarkan agama dan juga cara berdagang dengan baik. 63

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa Kota Jambi di huni

oleh beragam etnis seperti etnis melayu yang merupakan mayoritas

penduduk Jambi, namun terdapat juga penduduk pendatang yaitu orang-

orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia seperti orang Madura,

Jawa, Sunda, Minang, Bugis, Batak, Flores, dan lain sebagainya. Selain itu

ada masyarakat yang pola kehidupannya masih tradisional yaitu Orang

Kubu atau Suku Anak Dalam yang termasuk kedalam Ras Proto Melayu

saat ini Suku Anak Dalam sudah banyak yang lari ke Kota Jambi karena

hutan tempat tinggal mereka sudah tidak ada lagi Selain etnis pendatang

yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, terdapat juga etnis

pendatang yang berasal dari luar Indonesia yang telah lama menetap dan

tinggal khususnya di Kota Jambi yaitu Masyarakat Arab, India, dan Cina.

15. Kondisi Tahun 1999-2021

Diantara etnis Asing ini ada yang sudah berasimilasi secara sungguh-

sungguh dengan penduduk pribumi, ada pula yang belum. Etnis yang telah

berasimilasi umumnya masyarakat Arab dan etnis India, sedangkan etnis

Cina kendatipun tergolong banyak tetapi belum begitu nampak berasimilasi

seperti pada kedua etnis lainya. Etnis Asing ini banyak menetap di Kota

Jambi, dimana mereka berusaha dalam bidang perdagangan dan sebagai

63 Wawancara dengan Ibu Syarifah Fauziah baragbah salah satu keturunan masyarakat

Arab, 26 Juli 2021.

Page 57: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

45

pengusaha. Bapak Darwis selaku staf di Kecamatan Pelayangan juga

menambahkan informasi bahwa:

Orang arab melayu yang ada di kecamatan pelayanan ini mereka

datang untuk berdagang dan menyebarkan Islam. Dan kemudian

mereka berbaur sehingga disebut ada yang menamakannya sebagai

Arab Melayu. Musyafir dari negeri Arab tinggal, menetap, dan

membuat desa kecil yang bercampur dengan masyarakat melayu.

Salah satu yang terkemuka adalah Alhabib Husin Bin Ahmad

Baraghbah yang menjadi bukti sejarah adanya penyebaran islam

dengan bisa disaksikan pada masjid Jami' Baalawy. 64

Dari wawancara tersebut, penulis menyimpulkan bahwa Arab Melayu

adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, Provinsi

Jambi, Indonesia. Asal nama kelurahan "Arab Melayu" merupakan asal

mula terbentuknya penyebaran Islam, di kelurahan ini pada zaman dahulu

musyafir dari negeri Arab tinggal, menetap, dan membuat desa kecil yang

bercampur dengan masyarakat melayu. Berdasarkan rujukan tersebutlah

sejarah kelurahan Arab Melayu terbentuk (Perpaduan Masyarakat Arab dan

Melayu), hal ini diperkuat dengan adanya ahli waris yang merupakan warga

Kelurahan Arab melayu terhadap makam Alhabib Husin Bin Ahmad

Baraghbah, Ulama dari negeri Arab yang dimakamkan di pemakaman Arab

Melayu. Pada kelurahan ini terdapat sebuah masjid yang bernama masjid

Jami' Baalawy.

64 Wawancara dengan Bapak Darwis selaku staf di Kecamatan Pelayangan, 13 April

2021.

Page 58: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

46

Gambar 1

Makam Alhabib Husin Bin Ahmad Baraghbah65

Gambar 1

Bersama Rafiq Abdel Natsir penjaga makam Alhabib Husin Bin Ahmad

Baraghbah 66

Di kelurahan ini juga terdapat jembatan gantung yang membelah

sungai Batang Hari dan juga Menara Gentala Arasy (Icon Kota Jambi),

100M dari menara ini terdapat sebuah rumah keturunan Arab yang sudah

berumur lebih dari 300 tahun yang merupakan rumah keluarga besar Husin

Bin Syeh Aljufri, rumah ini merupakan cagar budaya dan sudah dilakukan

65 Dokumentasi peneliti tentang makam Alhabib Husin Bin Ahmad Baraghbah, pada 14

April 2021. 66 Dokumentasi peneliti tentang makam Alhabib Husin Bin Ahmad Baraghbah, pada 14

April 2021.

Page 59: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

47

renovasi dari gubernur Kota Jambi Zulkifli Nurdin. 100% penduduk

kelurahan ini adalah Muslim. Kebudayaannya berbeda dari kelurahan

ataupun kecamatan yang ada di Kota Jambi karena di kelurahan ini

menganut kebudayaan campuran masyarakat Arab dan dan massyarakat

Melayu, hal ini terlihat saat lebaran idul fitri maupun idul adha, sebagian

besar masyarakat Arab Melayu melakukan “Wakafa”, yaitu bersilaturrahmi

ke rumah warga yang ada di kelurahan Arab Melayu dan membaca tahlil

singkat hal ini dilakukan secara berkelompok 20-50 orang laki-laki yang

terdiri dari anak kecil remaja, hingga lansia yang masih mampu berjalan.

Kuliner kelurahan Arab Melayu juga lebih banyak mengarah ke timur

tengah. Misalnya nasi kebuli, nasi minyak, aneka masakan pedas seperti

kari. Mayoritas penduduk asli kelurahan Arab Melayu memiliki pekerjaan

sebagai pedagang dan pengusaha sedangkan masyarakat pendatang menjadi

buruh “ketek”. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Suhaimi Ishak

Ketua Adat Kampung Arab yang mengatakan:

Sebagaian besar Masyarakat Arab yang memiliki keturunan pada

Habib maka disebut Habib, yang saat itu menikah dengan kesultanan

Jambi. Sehingga setelah berbaur maka lahirlah beberapa kerutunan

arab melayu yang kini turun temurun hingga saat ini. Untuk datanya

itu ada 8 orang pria, 12 orang wanita dan 11 anak.. 67

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Masyarakat

Arab atau dikenal dengan sebutan Habib, merupakan keturunan Arab yang

bercampur dengan pribumi hal ini dikarenakan banyak dari mereka menikah

dengan kerabat Sultan Jambi. Berdasarkan sensus tahun 1884 tidak ada di

temukan orang Arab yang lahir di Arab menetap di Jambi, melainkan orang

Arab lahir di Jambi. Datanya yaitu 8 orang pria, 12 orang wanita dan 11

anak. Masyarakat Arab yang menetap di Jambi tinggal di daerah Seberang

67 Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab, pada 24 Maret

2021.

Page 60: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

48

Kota Jambi (Kampung Arab Melayu) dan sebagian menetap di daerah

Kampung Manggis.

Masyarakat Arab yang ada di Kota Jambi berasal dari Hadramaut,

India, dan Persia. Mereka merupakan keturunan Arab yang bercampur

dengan pribumi. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat Arab di

Kota Jambi menikah dengan Raja Jambi sama hal seperti yang terjadi di

Siak.68 Masyarakat Arab yang ada di Kota Jambi seberang yang sangat

dikenal adalah keluarga Al Jufri, mereka ini adalah golongan Said yang

merupakan salah satu dari sembilan keluarga terpandang di Hadramaut,

karena mereka masih keturunan putri dan menantu Nabi Muhammad SAW.

Golongan Said ini dikenal berkarakter, bermoral tinggi, tidak merokok, dan

tidak menyandang senjata, sehingga dihormati dimana-mana. Pada tahun

1812, masyarakat Arab di Kota Jambi telah memainkan peran terhadap

otoritas Sultan, namun tidak diketahui apakah keluarga Al Jufri sudah

menetap di Jambi pada masa itu.

Salah seorang keturunan masyarakat Arab di Jambi yang sangat

dikenal adalah Said Idrus bin Hasan Al Jufri. Keluarga emigran Al-Jufri di

Sumatera, datang dari Hadramaut. Keluarga Al Jufri sangat terpandang,

dimana pada tahun 1860-an Said Idrus menjadi juru bicara kesultanan

Jambi. Said Idrus walaupun berpakaian Arab, penampilannya sama sekali

tidak mencirikan orang Arab. Pada saat ini Said Idrus bin Hasan Al Jufri

mendapat gelar Pangeran Wiro Kesumo karena beliau menikah dengan putri

Sultan Jambi yaitu Sultan Nazarudin yang bernama Ratu Mas Maryam.

Pangeran Wiro Kesumo tinggal di Pecinan, kampung imigran di tepi sungai

seberang benteng, beliau tinggal di rumah kayunya, dengan lantai atas yang

lazim ditemukan di rumah-rumah orang Arab, masih bisa dijumpai hari ini

walaupun rusak parah. Aula yang luas dan tangga kayu masih mengingatkan

pada kemegahan pintu masuknya.69

68 Van den Betg, LWC. 2010. Orang Arab di Nusantara. Depok: Penerbit Komunitas

Bambu), hlm. 110. 69 M. Husnul, Saifuddin Atau Safiuddin: Atau Jambi Di Pinggir Sejarah. Kontekstualita:

Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 2010, hlm. 41.

Page 61: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

49

Kekuasaan Said Idrus berdasarkan pada kekerabatan, kekayaan, dan

pengetahuan. Dia berkerabat dengan suku Kraton dari banyak jalur karena

kakeknya, terlahir sebagai Arab totok di jazirah Arab, kemudian pindah ke

Hindia Timur bersama banyak rekan setanah airnya pada akhir abad

kedelapan belas. Said Idrus berdarah setengah Jambi, karena ayahnya

mempersunting seorang putri istana Jambi. Said Idrus sendiri bersaudara

dengan Sultan Taha, lewat saudara ibu Thaha, Abdullah Bin Murrah. Thaha

sendiri punya hubungan erat dengan golongan Arab, karena ibu maupun istri

pertamanya adalah perempuan keturunan Arab.

Selain Sayid Idrus bin Hasan Al Jufri, masyarakat Arab yang berperan

dalam pengembangan Islam di Jambi pada awal abad XX oleh Prof. Syekh

HMO Bafadhal. Beliau merupakan cucu dari Muhammad Syufi. Tempat

tinggal orang Arab khususnya yang berada di Kota Jambi berada di

Seberang Kota Jambi, kawasan tersebut terletak di pinggiran Sungai

Batanghari. Masyarakat Arab Kota Jambi berasal dari suku Baraqbah, Al

Jufri, Bafadhal, Al Idrus, Al Habsyi, Al Kap, Al Haddad Joban, Basyiir dan

Atik. Mereka adalah suku-suku yang berasal dari Hadramaut. Pada

umumnya masih kuat mempertahankan nilai-nilai etnisnya seperti menikah

hanya dalam lingkungan suku mereka saja. Mereka terdiri dari beberapa

suku, yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok Sayyid dan

kelompok non Sayyid, khusus bagi wanita dari kelompok Sayyid disebut

Syariffah. Kelompok Sayyid merasa lebih tinggi kedudukannya didalam

masyarakat Arab dibanding non Sayyid begitu pula dengan pribumi. Sampai

saat ini, di Kota Jambi kelompok Sayyid yang masih ada adalah keturunan

Habib Husin Baragbah. Sedangkan dari suku non Sayyid adalah suku

Bafadhal yaitu Muhammad Sufi Bafadhal. Syufi Bafadhal yaitu orang yang

diperkirakan datang tidak lama setelah kedatangan Habib Husin Baragbah.

70

70 Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab, pada 24 Maret

2021.

Page 62: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

50

Keturunan masyarakat Arab banyak tersebar di Kota Jambi terutama

di daerah Seberang Kota Jambi (Sekoja), karena merupakan tempat dimana

Islam pertama kali masuk ke Jambi dan tempat aktivitas perdagangan pada

masa itu. Tempat tinggal masyarakat Arab di Kota Jambi lebih dikenal

dengan nama Kampung Arab Melayu di kampung ini tidak hanya tinggal

etnis keturunan Arab tetapi bercampur dengan etnis Melayu. Masyarakat

Arab merupakan penduduk asli kampung tersebut sedangkan Etnis Melayu

merupakan orang pendatang.71 Masyarakat Arab di kampung Arab Melayu

ini hidup berdampingan dan berbaur sehingga sulit untuk membedakan etnis

keturunan Arab dengan masyarakat Melayu.

C. Peran Keturunan Masyarakat Arab dalam Bidang Sosial Keagamaan

Terhadap Masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021

1. Tahun 1945-1956

Disaat Belanda memperluas pengaruhnya ke daerah Jambi sejak tahun

1855 M dengan menyatakan tuntutan Belanda atas daerah kesultanan Jambi

yang akhirnya menimbulkan pertempuran antara pasukan Belanda dengan

pasukan kesultanan pada tahun 1858 M. Pada hakikatnya, pengaruh Barat

(Belanda) baru dirasakan setelah kekalahan serta gugurnya Sultan Thaha

Syaifuddin tahun 1904 M, dan dijadikannya Jambi oleh Belanda sebagai

daerah keresidenan pada tahun 1906.72

Pembahasan mengenai peran masyarakat Arab di Kota Jambi ini tidak

melihat dari keluarga atau suku-suku Arab mana yang paling berperan,

karena terdapat suku-suku arab yang tingga di Kota Jambi yang semuanya

dikenal dengan sebutan Masyarakat Arab. Jadi, untuk menghindari

kesalahan yang mungkin akan terjadi, maka segala sesuatu bentuk peran

suku-suku Arab tersebut akan digunakan sebutan Masyarakat Arab.

H.M.O Bafadhal lahir tahun 1914 di Kampung Pasar, di depan Masjid

Raya Magatsari di Pasar Jambi. Keluarganya adalah imigran dari Hadramaut

yang datang ke Palembang sekitar abad ke-18. Ayahnya bernama Umar BIN

71 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021. 72 Dokumen Museum Gentala Arasy, pada 26 Maret 2021.

Page 63: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

51

Abu bakar Bafadhal dan ibunya Halimah binti Utsman. Waktu kecil ia biasa

dipanggil Muhammad. Ia mengambil anak angkat oleh Abdul Rahman

Bafadhal alias Walid Laut. Walid Laut tidak hanya kaya tetapi juga sangat

peduli dengan pendidikan. 73

Prof Syekh HMO Bafadhal bin Umar Bafadhal, pada tahun 1937

beliau diminta untuk menjadi guru di Madrasah Al-Khairiyah, dan selain

menjadi guru beliau juga diangkat menjadi mudir (wakil) madrasah. Ketika

berusia 21 tahun beliau menikah dengan Siti Su’ad, dari pernikahannya

dikaruniai anak sebanyak 14 orang. Beliau memulai karir dalam bidang

pendidikan yaitu menjadi guru di Madrasah Nurul Iman selama kurang lebih

satu tahun. Kemudian di awal tahun 1937 beliau diminta mengajar di

Madrasah Al-Jauharain dan sekaligus menjadi wakil Mudir. Pada tahun

1946 merupakan masa akhir beliau mengajar di Madrasah Al Jauharain

karena diangkat menjadi Kepala Kantor Agama Daerah Jambi. Pada Tahun

1955, beliau kemudian diangkat menjadi Kepala Kantor Urusan Agama

Propinsi Sumatera Tengah.74

2. Tahun 1957

Awal dari perjuangan beliau dalam pendidikan Islam adalah ketika

musyawarah Majelis Syura Wal Fatwa di Bukit Tinggi, yang dihadiri oleh

kepala-kepala Kantor Urusan Agama, kepenghuluan dan Alim Ulama

seluruh Sumatera Tengah. Hasil Musyawarah Majelis Syura Wal-Fatwa di

Bukit Tinggi itu ialah bahwa pada setiap daerah kabupaten di Sumatera

harus didirikan Perguruan Tinggi Islam. Sebagai realisasi dari keputusan

tersebut, maka di Jambi diadakan Kongres Alim Ulama se-propinsi Jambi

pada tanggal 5-8 Desember 1957, hasil dari kongres itu ialah memutuskan

pembentukan Majelis Ulama, dan pencetusan untuk mendirikan Yayasan

73 Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab, pada 24 Maret

2021. 74 Muthiah Bafadal, “Sejarah Komunitas Keturunan Bafadhal Di Bidang Pendidikan

Islam Tahun 1937-1967 Di Kota Jambi”, Jurnal Ilmiah Istoria E-ISSN 2597-8845 Vol. 3 No. 1

(2019), hlm. 4.

Page 64: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

52

Pendidikan Islam Propinsi Jambi. Sehingga keagamaan yang ada di Jambi

semakin hari semkin meningkat.

3. Tahun 1958

Yayasan pendidikan Islam baru dapat didirikan secara resmi pada

tanggal 4 februari 1958, Akte Notaris No.29 Tahun 1958. Setelah berdirinya

Yayasan Pendidikan Islam Jambi, yaitu mulailah berdiri pertama kali

sebuah SMA Islam, Sekolah Persiapan, yang pimpinan pertamanya HMO

Bafadhal dibantu oleh Kemas Hasan Wan (sekretarisnya). Pendirian

yayasan ini berpengaruh besar terhadap perkembangan keagamaan yang ada

di Jambi khususnya masyarakat Arab turut ikut serta dalam penyebaran

keagamaan yang ada di Jambi.

4. Tahun 1960

Perjuangan mendirikan lembaga pendidikan tersebut, dilanjutkan

dengan pendirian Perguruan Tinggi Islam pada 29 September 1960 yang

pimpinan pertamanya HMO Bafadhal. Perguruan Tinggi ini diberi nama

Fakultas Syariah Al-Hikmah, beliau mimimpin Perguruan Tinggi ini selama

3 Tahun.

5. Tahun 1966

HMO Bafadhal menjabat sebagai wakil Dekan I / II (1964-1965) dan

pada 1966-1967 menjabat sebagai pembantu Dekan I. Selanjutnya

diusahakan agar dapat berdiri sendiri, untuk tujuan ini peranan HMO

Bafadhal tetap terlihat yaitu dengan ikutnya beliau ke Jakarta sebagai

anggota delegasi untuk meminta persetujuan Pengangkatan Panitia

Persiapan Pembukaan IAIN Jambi, pada 7 November 1965.

6. Tahun 1967

Setelah disetujui oleh Menteri Agama RI, HMO Bafadhal juga

termasuk salah seorang panitianya. Berdasarkan surat Keputusan Menteri

Agama RI No 84 tahun 1967, tanggal 27 Juli 1967 telah ditetapkan

pimpinan difinitif, yang dalam keputusan ini HMO Bafadhal menduduki

jabatan Pembantu Rektor Bidang Akademis, merangkap Dekan Fakultas

Page 65: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

53

Syariah. Peranan beliau bukan hanya itu di IAIN beliau juga pernah menjadi

Rektor IAIN STS Jambi.

Setelah berakhir menjadi Rektor beliau tetap ikut mengembangkan

karir sebagai pendidik, yaitu sebagai Dosen Luar Biasa, Guru Besar Tetap,

dan anggota Dewan Kurator IAIN STS Jambi. Disamping itu, beliau aktif

membina beberapa madrasah di Propinsi Jambi, pada daerah tingkat II,

tugas ini beliau lakukan sampai akhir hayat. Prof Syekh HMO Bafadhal di

samping sebagai seorang pendidik dan pembaharu pendidikan di Propinsi

Jambi, bahkan sebagai pencetus berdirinya Perguruan Tinngi di Sumatera

Tengah. Beliau juga merupakan penda’i ulung, yang memberikan ceramah

di pelosok Jambi bahkan di luar Propinsi Jambi hingga ke Luar Negeri.

Beliau juga mendirikan organisasi Da’wah serta mendidik kader-kader

Penda’i. Organisasi-organisasi da’wah yang pernah beliau dirikan adalah

Persatuan guru-guru agama Kota Jambi yang diberi nama “Annahdatul

Ishlaniyah” pada tahun 1941 sampai dengan 1943, sekaligus sebagai ketua

persatuan tersebut. Program dari organisasi ini adalah mendidik atau melatih

bagaimana metode berceramah yang baik, membaca kitab-kitab yang

berbahasa Arab (kitab kuning) dan soal jawab tentang hukum-hukum Islam.

Kemudian pada tahun 1967 beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Dakwah

Islamiah Indonesia (DDI) Perwakiln Jambi, beliau menjabat selama enam

tahun.75

Peran lainnya dari para keturunan masyarakat Arab di Kota Jambi

seberang ini selain dalam dunia keagamaan dengan pendidikan yaitu dalam

menyebarkan agama Islam ke masyarakat dengan cara dakwah. Menurut

istilah da’wah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada

pikiran yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan mereka didunia dan akhirat. Usaha Da’wah yang dilakukan

oleh keturunan Arab di Jambi dilakukan sejak masa Ahkmad Salim yaitu

da’wah yang dilakukan oleh Masyarakat Arab yang terpusat di Mesjid dan

75 Noname, Sejarah Pendidikan Daerah Jambi. (Jambi: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jambi, 2018), hlm. 3.

Page 66: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

54

langgar-langgar, bagaimana cara mereka berda’wah tidak diketahui secara

pasti.

Setelah kedatangan Datuk Tambak disekitar tahun 1834 H dan

Muhammada Syufi Bafadhal 1838 H, kedua orang ulama ini giat melakukan

usaha Da’wah yang dipusatkan di Masjid (Olak kemang sekarang) Seberang

Kota Jambi sedangkan untuk di kota Da’wah dipusatkan di Masjid

Magatsari (Masjid Raya sekarang) dan langgar Pulo Sungai Asam sekarang,

dilakukan secara teratur pada malam-malam tertentu dan dilakukan 2 kali

dalam satu minggu. Usaha Da’wah yang dilakukan selain berbentuk

pengajian dilakukan pula dengan media seni yaitu melalui seniman dan juga

ulama keturunan Arab Syekh Umar Bafadhal pada sekitar tahun 1900 an,

diantaranya dengan qasidah dan berjanzi. Melalui seni suara ini beliau

menjalankan Da’wah Islam dan menanamkan kefanatikan beragama di

masyarakat.

Selain itu ada pula Syekh Alwi bin Syihab, seorang pedagang Islam

yang menjalankan misi da’wahnya dengan perdagangan semua relasi

dagangnya dipengaruhinya dan ditanamkan Aqidah Islam, dengan pribadi

muslim yang simpatik sehingga dapat menarik semua relasi dagangnya

untuk memeluk agama Islam dengan Ta’at. Untuk modal berdagangnya

beliau dibantu oleh seorang dermawan Arab yang bernama Syekh Abdur

Rahman Bafadhal yang merupakan seorang pedagang yang banyak

memberikan bantuan material untuk menunjang usaha Da’wah di Jambi.

Seperti membeli sebuah rumah di Kampung Pulo Sungai Asam sekarang

untuk dijadiakan Langgar sebagai pusat Da’wah atau pengajian Islam.

Masyarakat keturunan Arab sangat mengutamakan hubungan

kekerabatan. Sebagai etnis minoritas, melaui perkawinan antar kerabat

mengakibatkan semakin eratnya hubungan kekeluargaan. Dalam tradisi

keluarga di dalam masyarakat keturunan arab, hubungan silaturahmi terjalin

dengan erat. Hal tersebut terlihat pada tradisi di sebagian keluarga ketika

perayaan Idul Fitri. Seusai shalat berjamaah di masjid pada Idul Fitri tradisi

Page 67: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

55

yang dilakukan berupa acara berkumpul dengan keluarga dan makan

bersama. Hari selanjutnya, masyarakat yang tinggal di Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi bersilaturahmi ke masyarakat yang tinggal di Jambi

Seberang, keesokan harinya terjadi hal yang sebaliknya sebagai silaturahmi

balasan.. Masyarakat keturunan Arab-lah yang terus menerapkan tradisi

tersebut hingga saat ini, mengingat kerabat dan sanak saudara mereka saat

ini tidak hanya tinggal di Kampung Arab Kecamatan Pelayangan Kota

Jambi saja.

Tradisi Iwadh merupakan tradisi orang-orang Arab yang biasanya

dilaksanakan pada setiap hari raya Idul Fitri. Tradisi ini berkembang di

daerah-daerah yang memiliki kampung Arab. Tradisi Iwadh ini

dilaksanakan sehari setelah hari raya Idul Fitri. Penyelenggaraan tradisi ini

dilaksanakan sampai Kampung. Tradisi ini dilaksanakan dengan melakukan

kunjungan-kunjungan dari rumah satu ke rumah yang lainnya untuk

bersilaturrahmi. Acara ini dilakukan bersama-sama yang hanya diikuti oleh

laki-laki saja. Semua laki-laki keturunan Arab wajib datang, apabila tidak

datang, rumahnya tidak akan didatangi oleh laki-laki keturunan Arab

yang melakukan tradisi Iwadh ini.

Dalam lingkungan keluarga, bagi anak-anak yang sudah berumah

tangga tinggal bersama keluarga baru mereka dan memiliki kewajiban

bersilaturahmi kepada orang tuanya yang masih hidup. Biasanya pada

malam Jumat atau hari Jumat, apabila tinggal di satu kota, anak-anak

tersebut mengunjungi orang tuanya untuk saling mengabarkan kondisi

masing-masing dan berlanjut pada pembahasan bisnis. Selain hari Jumat

seringkali silaturahmi dilakukan pada hari libur. Pada masalalu kebanyakan

warga etnis keturunan Arab memiliki rumah yang besar dengan halaman

luas. Hal tersebut bertujuan agar ketika berkeluarga, anak-anak mereka

dapat tinggal di lokasi yang sama. Bagi keluarga kaya, biasanya orang tua

Page 68: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

56

membangunkan rumah untuk anaknya di halaman tersebut76

7. Tahun 1970

Hubungan masyarakat keturunan Arab dengan masyarakat Indonesia

terjalin dengan baik, hal ini dikarenakan mayoritas agama yang dianut

masyarakat Indonesia adalah Islam. Sehingga walaupun berbeda dalam suku

bangsa tetapi memiliki rasa solidaritas yang kuat dari segi keagamaan.

Tetapi tidak dalam hal perkawinan, masyarakat keturunan Arab tidak

‘berbaur’ dengan masyarakat pribumi Indonesia karena adanya adat istiadat

yang harus dipatuhi serta dijalankan yaitu melakukan perkawinan dengan

satu klan atau keturunannya. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil

wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, sebagai

berikut:

8. Tahun 1975

Tidak seburuk yang berkembang dipikiran masyarakat, siapapun yang

ingin menikah dengan etnis lain kalau saya tidak jadi masalah, selagi

memang Islam. Jadi sebagian besar mereka memang ingin keturunan

mereka tetap terjaga, sehingga mereka memilih untuk menikah dengan

keturunan yang sama77

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa perkawinan pada

masyarakat keturunan Arab menjelaskan bahwa perkawinan yang

dilakukan oleh mempelai harus berasal dari lingkungan kerabat terdekat

dan larangan untuk melakukan perkawinan dengan pihak dari luar klan

(keturunan/suku) yang bukan keturunan Arab. Sebagaimana dapat dilihat

dari hasil wawancara bersama bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung

Arab yang mengatakan:

Kalau masyarakat keturunan Arab di Kecamatan Pelayangan Kota

76 Lilis Sucialinda, Peranan Etnis Arab Melayu Dalam Pengembangan Islam Di Kota

Jambi Awal Abad XX”, Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah, Vol 3 No 2 September 2019,

hlm. 89. 77 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.

Page 69: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

57

Jambi untuk menikah selain kerabat maupun etnis lain itu dianggap

tabu atau jarang terjadi, karena dengan begitu akan melemahkan

keturunan mereka. Sehingga mereka selalu mengedepankan

pernikahan antar keturunan mereka saja, sebetulnya itu tidak dilarang,

tapi mereka seolah ingin memisahkan diri dari kita selaku orang

melayu.78

Dari penjelasan diatas dapat dicermati bahwa bagi masyarakat

keturunan Arab di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi merupakan sesuatu

yang tabu untuk menikah selain dengan seseorang selain kerabat maupun

etnis lain.

9. Tahun 1980

Apabila terjadi pernikahan selain dengan kerabat, seringkali muncul

anggapan bahwa yang bersangkutan tidak diakui sebagai seorang menantu

di lingkungannya sendiri meskipun telah resmi menjadi suami istri. Tradisi

perkawinan antar kerabat dalam masyarakat keturunan Arab di Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi tidak berlaku bagi golongan Sayyid. Golongan ini

memiliki keterbatasan dalam menentukan pasangan hidup. Secara tidak

tertulis dan turun temurun, golongan Sayyid hanya diperbolehkan menikah

dengan sesamanya meskipun mereka merupakan satu komunitas keturunan

Arab.79

10. Tahun 1997

Masyarakat Arab juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam

bidang keagamaan salah satu usaha mereka dalam pengembangan Islam di

Jambi yaitu dalam pembangunan tempat peribadatan (Masjid) yang berada

di pacinan kampung Olak kemang mesjid ini dulunya bernama Sultan,

karena Mesjid ini dibangun oleh Sultan kemudian berganti menjadi Al-

78 Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab, pada 24 Maret

2021. 79 Umar bin Muhdhor Syahab, Tuntutan Tanggung Jawab terhadapo Ahlu Bair dan

Kafa’ahnya, (Jakarta Timur: Yayasan Nusantara, 1999, hlm. 53.

Page 70: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

58

Ikhsaniyah, sekitar tahun 1980 dan hingga kini bangunan suci itu

menyandang nama Masjid Batu Al-Ikhsaniyah.

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di seberang Kota Jambi

(Sekoja), dibangun sebagai rumah peribadatan sultan sekitar tahun 1887.

Namun renovasi yang dilakukan telah menghilangkan bentuk asli dari

masjid yang terletak di Jalan KH Qodir Ibrahim Kelurahan Olak Kemang

Kec Danau Teluk80. Peninggalan bersejarah dari Sultan pada awal

berdirinya masjid yang masih bisa digunakan hingga saat ini adalah mimbar

dan bedug yang terbuat dari kayu cabe-cabe. Mimbar itu lebarnya 1x1 M,

untuk tangga dengan tinggi 3 meter, dibagian atasnya berbentuk kubah

terdapat delapan sulur yang menghadap keatas, pada sisi kiri dan kanannya

berukir bunga-bunga yang mekar dengan warna emas, tapi sayang, terdapat

beberapa ornamen yang sudah patah dan hilang. Sedangkan bedugnya

berdiameter 70 cm dengan panjang 1 meter, yang kini telah dicat warna

biru, tapi kulit bedug sudah sering diganti.81

11. Tahun 1998

Selain tempat peribadatan usaha yang dilakukan masyarakat Arab di

Jambi dalam pengembangan Islam yaitu mendirikan tempat pendidikan

yaitu Madrasah. Orang yang mempunyai peran penting didalam

pembangunan madrasah adalah Said Ali Al-Musawwa yang merupakan

suami dari Syarifah Hazra anak dari Sayyid Idrus Al Jufri. Beliau

merupakan seorang ulama yang luas pergaulannya dengan ulama Jambi,

beliau juga ikut serta dalam berjuang bersama ulama Jambi membangun

madrasah di Jambi. Usaha beliau dalam membantu para ulama mendirikan

Madrasah sangat sulit didapat karena pada saat itu Jambi di kuasai oleh

Belanda. Namun pada akhirnya izin pembangunan madrasah diperoleh

dimulai pada tahun 1915 sampai tahun selanjutnya berdiri Madrasah

80 Wawancara dengan pengurus makam bersama Sayyid Husen Ahmad Baraghbah, pada

24 Maret 2021. 81 Noname, Sejarah Kota Jambi, Pada Masa Lampau, Sekarang Dan Yang Akan Datang.

Jambi: Pemerintah Daerah TK.I.

Page 71: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

59

dibeberapa tempat. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama

Habib Husman, masyarakat Kampung Arab yang mengatakan:

Madrasah yang telah didirikan pada tahun 1915. Telah mencapai

kesepakatan untuk mendirikan pendidikan yaitu madrasah. Yang

awalnya merupakan tempat para santri atau masyarakat mengaji

dengan para Sayyid.82

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa pertama Madrasah

Nurul Iman yang sebelumnya bernama Madrasah Buluh di Kampung Ulu

Gedong, tahun 1915. Pada awalnya sebelum dijadikan madrasah, madrasah

ini hanya dijadikan tempat mengaji, dengan meningkatnya minat orang tua

untuk memasukan anaknya mendalami ilmu agama, maka pada Tahun 1915

didirikanlah Madrasah Nurul Iman. Kedua, Madrasah Sa’adatuddaren

didirikan oleh KH.Ahmad Syukur pada tahun 1920 beliau adalah murid dari

KH.Abdul Majid (pendiri madrasah Nurul Iman). Sa’adatuddaren yang

berarti “Kebahagiaan Dua Negeri” hal ini karena lembaga pendidikan tidak

selalu berorientasi pada kehidupan akhirat saja, tetapi kehidupan dunia juga.

KH. Ahmad Syukur atau yang dikenal dengan sebutan Guru Gemuk, beliau

memimpin madrasah ini hanya kurang lebih enam tahun karena setelah itu

ia wafat diusia 47 tahun. Setelah beliau wafat madrasah ini dipimpin oleh

murid beliau yaitu KH.Abdurrahman. Madrasah ini berlokasi di pinggir

sungai Batanghari, tepatnya di kelurahan Tahtul Yaman Kecamatan

Pelayangan Kota Jambi.83 Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara

bersama bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab yang

mengatakan:

Madrasah yang ada di sebrang ini adalah bukti sejarah bahwa para

ulama mulai terus memperbanyak pendidikan Islam di tahun 1922,

telah merencanakan pendidikan keagamaan yang terus dijalankan

82 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021. 83 DLa Ode Artono Rabani, “Komunitas Arab: Kontinuitas dan Perubahan di Kota

Surabaya 1900-1942”, Jurnal Masyarakat

Page 72: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

60

hingga saat ini. Pendirikan ini dilahirkan oleh oleh para ulama para

ulama yang menimba ilmu ke Mekah dan juga berasal dari Mekkah 84

Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa pengurus dari

madrasah ini adalah sama halnya dengan Nurul Iman. Madrasah ini juga

terdapat di Seberang Kota Jambi yaitu di daerah Tanjung Pasir. Keempat,

Madrasah Al Jauharain didirikan pada tahun tahun 1922, terletak di

Kampung Pulo Sungai Asam. Namun, dengan pertimbangan banyaknya

penduduk yang fanatik Islam di daerah Seberang Kota Jambi, maka

diharapkan sebagai masukan dari sekolah itu serta dikarenakan oleh

pertimbangan lain misalnya tempat berkumpulnya para ulama-ulama Jambi

adalah di Seberang Kota. Maka, setelah berjalan 12 tahun, Madrasah

Jauharain dipindahkan ke Tanjung Johor Seberang Kota Jambi.

12. Tahun 2000

Selanjutnya Madrasah As’ad. Menurut cerita pembangunan madrasah

As’ad merupakan di tanah kepunyaan Pangeran Wiro Kesumo yang teletak

di Olak Kemang yang sudah diserahkan kepada Syarifa Rogaya Mekkah,

semula tanah ini ingin dijadikan bioskop namun Sayyid Abu Bakar Muhdor

mempertahankannya sehingga ia diancam dan pindah dari Kampung Olak

Kemang dan meminta kepada Syariffa Mekkah agar tanah itu dijadikan

madrasah ia pun setuju tahun 1949 madrasah itu didirikan dan di tahun 1950

sudah dapat menerima pelajar. Pembangunan madrasah diurus oleh

Muhammad bin Usman, Sayyid Abu Bakar Almuhdor dan Muhammad Ali

Abdullah, Idrus bin Madjid dan lain sebagainya. Setelah Madrasah itu siap

dan setelah menerima murid diserahkan kepada Kiai Abdul Qodir Ibrahim,

Kiai Nurdin, Kiai Majid Sak, Kiai Hasan Gemuk dan lain sebagainya.85

Kajian raudatul Du’a merupakan kajian yang kerap kali di lakukan

oleh komunitas arab di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi, di mana

84 Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab, pada 24 Maret

2021. 85 Van den Berg, LWC. 2010. Orang Arab di Nusantara. Depok: Penerbit Komunitas

Bambu), hlm. 61.

Page 73: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

61

kegiatan ini terbuka untuk umum, namun mayoritas adalah masyarakat arab.

Kegitan ini dilaksanakan tiga hari dalam satu minggu, pada hari selasa,

kamis dan sabtu. Pada hari kamis kegiatan tersebut adalah shalawatan yang

dilaksanakan pukul 16.00, pada hari kamis dilaksanakan kegiatan kajian

fiqih, tasawuf dan juga kajian akidah yang dilaksanakan pukul 16.00 dan

pada hari sabtu dilaksanakan kegiatan kajian bacaan Qur’an dan Hadis pada

pukul 16.00. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama

Syariah Fairus, masyarakat Kampung Arab yang mengatakan:

Kita ada juga Rohah adalah pengajian rutin yang biasa dilakukan oleh

komunitas arab dengan cara membaca kitab yang dilaksanakan oleh

seorang guru dimana dianggap mampu dan memiliki disiplin ilmu

agama yang sangat mendalam. Dinamakan Rohah karena

merupakan kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-orang

Arab di Hadramaut86

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa dinamakan Rohah

karena merupakan kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-

orang Arab di Hadramaut, yang kemudian cara ini berkembang di

Indonesia, khususnya di Jambi dengan nama semula, dan kalau di Negara

kita cara ini lebih dikenal dengan nama Majlis Ta’lim. Rohah ini merupakan

tradisi yang jarang atau dapat dikatakan tidak pernah ada pada kelompok

lain. Rohah merupakan tradisi yang datang orang Arab Alawiyyin

Hadramaut dengan cara mengadakan pengajian ilmiah terhadap suatu kitab

dan bukan membaca al-Qur’an yang dihadiri oleh orang-orang setempat dan

seorang yang alim serta membacanya menurut disiplin ilmunya.

13. Tahun 2002

Secara keseluruhan kesenian ini, musik ini menggunakan Hajir

(gendang besar), marawis (gendang kecil), rumbuk (sejenis gendang yang

86 Wawancara bersama Syariah Fairus, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.

Page 74: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

62

berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua

sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter serta

suling dengan lubang peniupnya disamping pangkal tiup. Kesenian Hajir

Marawis digunakan oleh orang-orang Hadrami untuk melakukan dakwah

kepada masyarakat Jambi untuk memperkenalkan Islam melalui kesenian.

Hajir marawis mirip dengan kesenian yang ada di Jambi yaitu kesenian

Hadrah. Bedanya dengan Hajir Marawis adalah bacaan syairnya.

Sehingga kesenian ini mengalami perubahan sehingga terjadilah

akulturasi budaya yaitu kesenian Hajir Marawis dengan kesenian musik

hadrah. Hal ini dikarenakan, bacaan syair yang dibaca dalam kesenian Hajir

Marawis tidak dapat dipahami oleh masyarakat Jambi sehingga orang-orang

Jambi mengganti bacaan yang disyairkan dengan kesenian Diba’ atau

Barzanji. Seni baca Dziba’ atau Barzanji adalah seni sastra puisi yang

berlafaskan Islam. Seni baca ini berisi bacaan Shalawat Nabi dan

beberapa ayat al-Qur’an. Kemudian kesenian ini dikenal dengan nama

Hadrah. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Habib

Husman, masyarakat Kampung Arab yang mengatakan:

Kita memiliki kesenian yang tetap kita lestarikan dalam acara

keagamaan, dimana dengan begitu kita bershalawat kepada Nabi

Muhamad. Acara biasanya kita laksanakan pada acara seperi Maulid

Nabi Muhamad dan juga acara yang ada di sini, dalam pernikahan,

khitanan dan juga maulid nabi atau Isra’ Mi’raj87

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa kesenian Hadrah atau

Hajir Marawis ini biasanya dilaksanakan pada waktu atau hari-hari, bulan-

bulan tertentu. Seperti Maulid Nabi, perayaan Milad Siti Fatimah yang

diadakan setiap tahun, hari pernikahan, dan lainnya. Begitu pula untuk

masyarakat Jambi, biasanya kesenian tersebut ada pada hari-hari, waktu,

dan bulan-bulan tertentu. Seperti, acara khitan, acara pernikahan, Maulid

Nabi, dan lainnya.

87 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.

Page 75: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

63

14. Tahun 2005

Islam merupakan agama yang dianut oleh seluruh masyarakat

Hadhramaut, mereka tidak mengenal agama lain seperti Kristen maupun

Yahudi. Sebagai muslim Al Quran dan Hadist merupakan tuntunan dan

pegangan utama dalam perilaku kesehariannya. Sebagai suatu kelompok

masyarakat, mereka sangat taat dan setia kepada agamanya.88 Perhatian

kelompok masyarakat terhadap agamanya jauh lebih dominan daripada

perhatiannya terhadap lingkungan sekitar. Sebagaimana dapat dilihat dari

hasil wawancara bersama Habib Helmi, masyarakat Kampung Arab yang

mengatakan:

Kegiaatan harian kita adalah shalat berjamaah di masjid, untuk kajian

migguan fiqih dan untuk bulanan kita berbuka puasa bersama dan

untuk tahunan kita biasanya kegiatan acara Maulid Nabi dan juga

Iasra’ Mi’raj. Semua kegiatan islam kita lakukan untuk meningkatkan

tali persaudaraan dengan sesama89

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa sebagai seorang

muslim, shalat lima waktu merupakan ritual keagamaan wajib yang

dilaksanakan setiap hari. Dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu

diperlukan adanya ketenangan dan tempat ibadah yang bersih dan terbebas

dari najis. Untuk itu dalam melaksanakan ibadah tersebut diperlukan adanya

tempat khusus seperti kamar khusus untuk shalat maupun mushola. Apabila

rumah tinggal cukup luas, biasanya setiap rumah menyediakan ruangan

khusus untuk digunakan untuk shalat. Akan tetapi apabila jumlah ruang

dalam rumah terbatas, maka ibadah shalat dilakukan di kamar

masingmasing anggota keluarga. Selain itu juga dapat dilakukan pada ruang

yang cukup lapang dan berfungsi ganda. Sebagaimana dapat dilihat dari

hasil wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab yang

mengatakan:

88 Van den Berg, Orang Arab di Nusantara, (Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010), hlm. 61. 89 Wawancara bersama Habib Helmi, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.

Page 76: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

64

Perhatian terus kita tanamkan kepada kaum perempuan apalagi

mereka yang keturunan Arab, sehingga mereka harus menjaga

kepribadiannya, dengan menjaga diri dari mulai berpakaian dan juga

perbuatan sehingga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif

bagi orang lain dan juga melindungi diri mereka sendiri dari orang

yang berniat jahat90

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa dalam melaksanakan

ibadah shalat kaum wanita umumnya mengenakan pakaian khusus yang

dinamakan mukena atau rukuh. Pakaian tersebut merupakan pakaian yang

longgar yang menutup seluruh tubuh kecuali bagian wajah dan telapak

tangan. Umumnya berwarna putih yang berupa terusan maupun atasan dan

bawahan. Sedangkan bagi kaum laku-laki, bagian atas sebaiknya

menggunakan pakaian berlengan dan bagian bawah dapat berupa celana

panjang atau sarung, peci dapat dipakai sebagai pelengkap. Ibadah shalat

lima waktu selain dapat dilaksanakan dirumah masing – masing, juga dapat

dilakukan di masjid atau mushola terdekat. Dengan melaksanakan ibadah

shalat secara berjamaah di mushola atau masjid menjadi salah satu sarana

silaturahmi antar masyarakat. Ibadah shalat secara berjamaah di masjid

maupun di mushola umumnya di lakukan oleh kaum laki-laki.

15. Tahun 2010

Dominasi Islam pada kampung Arab menjadikan budaya Islam

mengakar kuat di masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat pada ritual

kegiatan keagamaan masyarakat. Untuk ritual keagamaan yang

dilangsungkan mingguan seperti Shalat Jum’at untuk pria dan pengajian

maupun forum kajian keagamaan. Untuk ibadah Shalat Jum’at dilaksanakan

di Masjid. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat keturunan Arab dapat

berbaur dengan masyarakat pribumi. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil

wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab yang

90 Wawancara bersama Habib Husman, masyarakat Kampung Arab, pada 24 Maret 2021.

Page 77: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

65

mengatakan:

Untuk kegitan keagamaan di kampung arab itu ada mingguan, bulanan

dan juga tahunan, semuanya tergantung dari kegiatan mereka. Yang

mana kegiatan itu bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti Idul

Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi dan lain sebagainya kebiasaan islami

yang terus dijalankan adalah fiqih, kitab maulid, ada beberapa kitab

maulid yang populer di masyarakat seperti Diba’, Syaraful Anam,..91

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa terdapat berbagai jenis

ritual keagamaan di Kampung Arab yang diadakan secara mingguan,

bulanan, maupun tahunan. Untuk ritual keagamaan mingguan dan bulanan

biasanya berupa pengajian rutin maupun forum-forum diskusi keagamaan.

Untuk ritual keagamaan tahunan biasanya diselenggarakan ketika

bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha,

Maulid Nabi dan lain sebagainya. Salah satu budaya Islam yang kuat

mengakar adalah budaya pembacaan kitab maulid, ada beberapa kitab

maulid yang populer di masyarakat seperti Diba’, Syaraful Anam, Barzanji

dan Simthud Durar dan seringkali diadakan acara makan bersama dengan

menu nasi kebuli dan daging kambing. Selain ritual keagamaan yang

dilakukan secara kontinyu, terdapat beberapa ritual yang diselenggarakan

pada acara tertentu seperti perkawinan, khitanan dan sebagainya.

16. Tahun 2015-2021

Pada dasarnya budaya hijab merupakan budaya Arab yang dikuatkan

oleh aturan-aturan Islam karena mengandung kebaikan. Budaya hijab secara

garis besar bertujuan untuk menjaga kehormatan wanita, kehormatan

keluarga dan penghormatan kepada tamu. Melalui pemahaman tersebut

menjadikan budaya hijab berlaku hingga saat ini Kecamatan Pelayangan

Kota Jambi. Ketat atau tidaknya aturan hijab dalam suatu rumah, ditentukan

oleh tingkat pendidikan dan wawasan keluarga tersebut. Semakin tinggi

91 Wawancara bersama Habib Husman keturunan masyarakat Kampung Arab, pada 24

Maret 2021.

Page 78: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

66

pendidikan/wawasan suatu keluarga, pelaksanaan aturan hijab lebih

dipertimbangkan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Sebagaimana dapat

dilihat dari hasil wawancara bersama Ibu Khasanah selaku Keluarga dari

Habib Husman Keturunan Msyarakat Arab yang mengatakan:

Sekarang banyak turunan syarifah yang menyimpang, mulai dari tidak

memakai hijab banyak ditemukan di media sosial, ada juga yang

prilakuanya tidak lagi sesuai dengan ajaran islam. Untuk itu keharusan

dan kewajiban dalam mengunakan hijab harus terus diagungkan dalam

kegiatan minggunan92

Dari penjelasan di atas dapat dicermati bahwa aturan hijab yang

diterapkan dalam lingkungan rumah salah satunya adalah pemberian

batasan ruang terhadap tamu, terutama tamu laki-laki. Tamu laki-laki

memiliki wilayah yang sangat terbatas ketika berkunjung dan tidak

diperkenankan untuk masuk kedalam ruang-ruang keluarga. Di ruang-

ruang keluarga tersebut anggota keluarga melakukan aktivitas pribadi.

Apabila tamu masuk hingga ruang keluarga, akan mengakibatkan

ketidaknyamanan anggota keluarga karena keberadaan orang asing.

Sedangkan bagi tamu, juga memungkinkan rasa tidak nyaman karena

melihat aktivitas pribadi anggota keluarga.

92 Wawancara bersama , Ibu Khasanah selaku Keluarga dari Habib Husman Keturunan

Msyarakat Arab, pada 24 Maret 2021.

Page 79: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

66

BAB V

PENUTUP

A. Keseimpulan

Berdasarkan hasil temuan peneliti, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kondisi sosial keagamaan keturunan masyarakat Arab di Jambi Kota Seberang

pada tahun 1945-2021 dimana keturunan masyarakat Arab sangat dikenal

adalah keluarga Al Jufri, golongan Said ini dikenal berkarakter, bermoral

tinggi, tidak merokok, dan tidak menyandang senjata, sehingga dihormati

dimana-mana. Keturunan masyarakat Arab telah membantu penyebaran agama

Islam di Kota Jambi dengan terus berdakwah melalui bidang pendidikan,

pengajian dan juga perdagangan guna menanamkan rasa keimanan pada

masyarakat Kota Jambi. Ditemukan kondisi sosial yang dilakukan adalah

dengan menjalin kontak sosial antara orang perorangan dengan melakukan

tegur sapa dan juga memberi sedekah, kegiatan kelompok dengan bergotong-

royong di lingkungan sekitar, selain itu juga terjalinnya komunikasi yang baik

dari tingkat RT hingga tingkat Kecamatan Pelayangan. Kegiatan harian

keagamaan dilakukan dengan shalat berjamaah dan juga membaca Al-Quran di

masjid dalam kegiatan mingguan dengan kajian Islam, mengkaji kitab fiqih dan

juga kajian sejarah Islam dalam Majlis Ta’lim, kegiatan bulanan dengan

berbuka puasa bersama di masjid dan kegiatan tahunan peringatan isra’ mi’raj

dan peringatan Nuzulul Qur’an.

2. Peran keturunan masyarakat Arab dalam Bidang Sosial keagamaan terhadap

masyarakat di Jambi Kota Seberang pada tahun 1945-2021 sangatlah besar

bagi perkembangan Islam di Kota Jambi, adapun peran dalam bidang sosial

yaitu dengan berbaur dalam kegiatan sosial seperti bergotong royong,

memperingati hari besar seperti, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj,

Idul Fitri dan Idul Adha berbaur dengan masyarakat sekitar, dan bersilaturahmi

kekerabat dengan meningkatkan persaudaraan dalam tali pernikahan. Dalam

bidang keagamaan dengan kegiatan, Kajian raudatul Du’a dengan belajar

membaca alquran, fiqih, tasawuf dan juga shalawatan. Kajian rohah adalah

Page 80: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

67

kajian kitab kuno yang dilaksanakan oleh orang-orang Arab Alawiyyin di

Hadramaut, Kesenian Hajir Marawis digunakan oleh orang-orang Hadrami

untuk melakukan dakwah kepada masyarakat Jambi untuk memperkenalkan

Islam melalui kesenian.

B. SARAN

Adapun beberapa saran yang penulis berikan sebagai berikut:

1. Hendaknya peninggalan perjuangan para ulama terus dijaga dan terus

dilestarikan di tengah masyarakat.

2. Hendaknya nilai-nilai keagamaan terus ditanamkan ke generasi muda saat

ini agar tidak terpengaruh dengan moderenisasi dan hendaknya dapat

bermanfaat buat generasi yang akan datang, sehingga dikemudian hari dapat

dikembangkan lebih lanjut pengamatan dan penelitian tentang sejarah

keturunan masyarakat Arab ini, dengan demikian akan diperoleh hasil yang

lebih sempurna.

Page 81: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

68

DAFTAR PUSTAKA

Arsini, Yenti, “Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah”,

Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 7, NO. 1, Edisi Januari-Juni

2017.

Ahmad Thib Raya, Manajemen Perjalanan Hidup dan Mati, Jakarta: Pustaka

Indah, 2015.

Apdelmi “Islam dan Sejarahnya Pada Masyarakat Jambi Seberang”, Jurnal

Tsaqofah & Tarikh Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018.

Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara

Abad XVII & XVIII, Jakarta: 2007.

Asmiyatun.”Perjuangan Rakyat Magelang dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Tahun 1947- 1949”.Skripsi. Semarang : Jurusan Sejarah FIS UNNES,

2005.

Artono, La Ode Rabani,”Komunitas Arab:Kontinuitas Dan Perubahannya Di Kota

Surabaya 1900–1942”, Jurnal Masyarakat dan Budaya , Volume 7 No. 2

Tahun 2005.

Abdurrahman. Dudung, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, Yogyakarta:

Ombak 2011.

Berg, Van den, Orang Arab di Nusantara, Jakarta: Latalaog Terbitan, 2010.

Budihardjo. Perkembangan Ekonomi Masyarakat Daerah Jambi; studi pada masa

kolonial. Yogyakarta: Philosophy Press. 2001.

Bafadal, Muthiah, “Sejarah Komunitas Keturunan Bafadhal Di Bidang Pendidikan

Islamtahun 1937-1967 Di Kota Jambi”, Jurnal Ilmiah Istoria E-ISSN

2597-8845 Vol. 3 No 1 2019.

Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitati dan Kuantitatif, Jakarta:

Pustaka Pelajar, 2005.

Faisal, Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007.

Page 82: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

69

Harun, Hermanto dan Irma Sagala, “Dinamika Model Pemerintahan dalam

Masyarakat Melayu Islam Jambi: Studi Kasus Kabupaten Bungo”, Jurnal

Kontekstualita, Vol. 28, No. 1, 2013.

Hidayyatullah, Syarif, “Bentuk-Bentuk Perjuangan Ulama Dalam

Mempertahankan Kemerdekaan di Jambi 1945 – 1949”, Fakultas Adab

dan Humaniora UNiversitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, 2018.

Haryono, Muhammad, Peranan Keturunan Masyarakat Arab Dalam Bidang

Sosial Keagamaan di Betawi 1900-1942 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015.

Ismul, As'sd, “Pergbseran Peran Sosial Tuan Guru Dalam Masyarakat Jambi

Seberang”, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan I Vol.20 No. 1, Juni

2005.

Imran, Amrin dkk. “Perjuangan Lokal Sumatera Barat Perjuangan Rakyat dan

TNI di Cupak Kabupaten Solok 1945-1949”.Jakarta : Balai Kajian

Sejarah dan Nilai Tradisional Padang, 2003.

Juwono, Harto, ed, Kesultanan Jambi dalam Konteks Sejarah Nusantara Jakarta,

Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Libang dan Diklat

Kementerian Agama RI, 2013.

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,

Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.

Koentjoroningrat, etal. Kamus Istilah Antropologi, Jakarta, Progres Jakarta, 2003.

Lubis, Ridwan, Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam

Interaksi Sosial, Jakarta, 2017.

Moeleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2017.

Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, Bandung: PT Rineka

Aditama, 2015.

Page 83: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

70

M. Husnul, Saifuddin Atau Safiuddin?: Atau Jambi Di Pinggir Sejarah.

Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 2010.

Munaqib, Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri, Pengeran Wirokusumo, 2010.

Noname, Sejarah Pendidikan Daerah Jambi. Jambi: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jambi, 2018.

Nur, M.,dkk, Sejarah Lokal Sumatra Barat Perjuangan Rakyat dan TNI di Cupak

Kabupaten Solok 1945-1950, (Balai kajian sejarah dan nilai tradisional

Padang proyek pengkajian dan pemanfaatan sejarah dan tradisi Padang,

2003.

Rabani, DLa Ode Artono, “Komunitas Arab: Kontinuitas dan Perubahan di Kota

Surabaya 1900-1942”, Jurnal Masyarakat.

Roni, Abd, Peran Al-Habib As-Sayyid Idrus Bin Hasan Al-Jufri Pangeran

Wirokusumo dalam Menyebarkan Agama Islam. Suatu Kegiatan Studi

Tokoh di kel. Olak Kemang Kec. Danau Teluk Kota Jambi, Jambi: IAIN

STS Jambi, 2011.

Scholten, Elsbeth Locher, Kesultanan Sumatra dan Negara Kolonial, Jakarta:

Banana, 2008.

Sutrisno, Fajar, Habib Idrus Al-Jufri, (Peranannya di Kesultanan Jambi), Jambi:

IAIN STS Jambi, 2015.

Sucialinda, Lilis, Peranan Masyarakat Arab Melayu Dalam Pengembangan Islam

Di Kota Jambi Awal Abad XX”, Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah,

Vol 3 No 2 September 2019.

Soekamto, Soejono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Grafindo Persada, 2012.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011.

Yamin, Martinis, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung, 2009.

Page 84: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

71

Yanuri, Beti Posha, Perkembangan Islam di Indonesia Paska Kemerdekaan,

Jurnal Historia, Vol 3, No. 2, 2015.

Page 85: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

72

LAMPIRAN

Wawancara bersama Bapak Suhaimi Ishak Ketua Adat Kampung Arab.

Wawancara bersama Habib Husman Masyarakat Kampung Arab.

Page 86: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

73

Masjid Masyarakat Arab Melayu Sebrang Kota Jambi.

Wawancara bersama Ibu Khasanah selaku Keluarga dari Habib Husman

Keturunan Masyarakat Arab.

Page 87: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

74

Bersama Rafiq Abdel Natsir penjaga makam Alhabib Husin Bin Ahmad

Baraghbah.

Bersama Habib Haris Al kaff salah satu Keturunan Masyarakat Arab.

Page 88: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

75

Ibu Syarifah Fauziah Baragbah salah satu Keturunan Masyarakat Arab.

Kondisi makam Alhabib Husin Bin Ahmad Baraghbah.

Page 89: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

76

Kondisi makam Alhabib Husin Bin Ahmad Baraghbah.

Bapak H. Khusni selaku Kepala Desa Kelurahan Arab Melayu di Kecamatan

Pelayangan.

Page 90: PERANAN KETURUNAN MASYARAKAT ARAB DALAM BIDANG …

77

CURRICULUM VITAE

A. Data Pribadi

1. Nama : Ummi Fadhila

2. Tempat Tanggal Lahir : Sungai Jering, 02-April-2000

3. NIM : 402170842

4. Fakultas : Adab dan Humaniora

5. Jurusan : Sejarah Peradaban Islam

6. Jenis Kelamin : Perempuan

7. Nama Ayah : Siswanto

8. Nama Ibu : Kasmila

9. Alamat : Sungai Jering, Kec. Pangkalan

Jambu Kab. Merangin

10. No Handphone : 082239669867

11. Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. 2017-2021 : UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

2. 2014-2017 : Man 3 Kota Jambi

3. 2011-2014 : MtsN Pangkalan Jambu Merangin

4. 2005-2011 : SDN 132 Sungai Jering Merangin