peranan kepemimpinan kepala sekolahterhadap peningkatan kinerja guru dan staf tudi smp al

29
PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAHTERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU DAN STAF TUDI SMP AL-KHAIRIYAH 2 CIKEUSALKABUPATEN SERANG USULAN JUDUL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial Disusun oleh :LALAN RAYATULLAH NPM : 0943102010028 LOGO PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARASEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASIMAULANA YUSUF BANTEN2011 DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN ……………………………........………........... 1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1.2 Identifikasi Masalah …………………………………….......

Upload: iwan-kurniawan

Post on 29-Jul-2015

336 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAHTERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU DAN STAF TUDI SMP AL-KHAIRIYAH 2 CIKEUSALKABUPATEN SERANG

USULAN JUDUL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial

Disusun oleh :LALAN RAYATULLAH

NPM : 0943102010028

LOGO

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARASEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASIMAULANA YUSUF BANTEN2011

DAFTAR ISIBAB I : PENDAHULUAN ……………………………........………........... 1 . 1 L a t a r B e l a k a n g M a s a l a h … … … … … … … … … … … … … … .1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………....... 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………...........

1 . 3 . 1 T u j u a n P e n e l i t i a n … … … … … … … … … … … . . . . . . . . . . . .1 . 3 . 2 K e g u n a a n P e n e l i t i a n … … … … … … … … … … … . . . . . . .

1.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis …………………………….. 1.4.1 Anggapan Dasar ……………………………………. 1.4.2 Hipotesis …………………………………………….

Page 2: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

1.5 Metodologi Penelitian ……………………………………… 1.5.1 Metodologi Penelitian ……………………………… 1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ………………………… 1.5.3 Jenis Data dan Variabel Penelitian ………………… 1.5.4 Teknik Pengolahan Data …………………..……….. 1 .5 .5 Popu l a s i dan Sampe l …….………………………….

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. Daf t a r Pus t aka ………………………………………………………………….AngketLampiran

BAB IPENDAHULUAN1.1

Page 3: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

 Latar Belakang MasalahTugas Kependidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolahyang berlangsung seumur hidup. Karena usaha ini merupakan kegiatan yangdisadari berarti ada suatu tujuan yang hendak dicapai. Secara makro kegiatanitu merupakan pencapaian tujuan pendidikan secara nasional, dan secaramikro merupakan suatu usaha pencapaian tujuan pendidikan secarainstruksional atau tujuan sekolah.Sebagaimana disadari bahwa sekolah adalah salah satu jenis organisasiyang sering disebut organisasi pendidikan formal. Salah satu unsur organisasinya yang paling penting adalah manusianya. Personil interenorganisasi sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, siswa atau murid-murid dan pegawai tata usaha sekolah. Kegiatan pokok yang mereka kerjakanialah kegiatan belajar mengajar. Dalam rangka pencapaian tujuan organisasisekolah, tanpa adanya suatu usaha kerja sama dari semua personil organisasisekolah serta ditunjang oleh ada tidaknya tersedia sarana dan prasaranasekolah, maka sangat mustahil tujuan suatu sekolah dapat tercapai.Kepala sekolah sebagai administrator (pemimpin administrasi) disekolah memegang suatu peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi

dan mengarahkan semua personil sekolah yang ada, agar dapat bekerja samadalam usaha pencapaian tujuan organisasi sekolah.Tidak kalah pentingnya adalah produktivitas organisasi sekolahsebagaimana yang tampak dalam bentuk efektivitas dan efisiensi pengelolaannya serta kualitas dan kuantitas dari lulusannya, banyak ditentukan oleh adanya suatu kedisiplinan kerja yang tinggi dalam“penampilan kerja atau kinerja” (work performance) dari para personilsekolah. Kinerja guru-guru dalam suatu wujud pelaksanaan tugas mendidik dan mengajar para peserta didiknya, sangat banyak juga ditentukan ataudipengaruhi oleh adanya motivasi kerja mereka. Perilaku kepemimpinan yangefektif dari kepala sekolah sangat menentukan atau sangat mempengaruhikinerja guru-guru.Masalah utamanya adalah, apakah setiap kepala sekolah dalam peranannya sebagai administrator pendidikan telah melaksanakankepemimpinan yang efektif? Sekolah sebagai suatu organisasi pendidikanformal memerlukan adanya suatu kepemimpinan yang objektif dari kepalasekolah. Tanpa adanya kepemimpinan yang efektif, suatu organisasi hanyalahmerupakan kumpulan orang-orang yang tidak disiplin atau tidak teratur.Kepala Sekolah sebagai pemimpin formal dalam organisasi sekolah sangat berkewajiban untuk mengarahkan dan mempengaruhi personil-personilsekolah agar mereka dengan sadar dan suka rela dapat memanfaatkan segalakemampuannya untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Efektivitas kepemimpinan Kepala Sekolah sebagaimana yang nampak dalam bentuk pola perilaku kepemimpinannya sangat berpengaruh padakinerja yang berupa kematangan kerja para guru. Pola perilakukepemimpinan administratif yang sering muncul dalam kehidupan organisasi pendidikan di sekolah antara lain sebagai berikut :a. Kepala Sekolah terlalu menganggap dirinya sebagai atasan yang penuhkuasa dan menganggap guru-guru sebagai bawahan yang selalu perlumendapatkan bimbingan dan arahan dalam melaksanakan tugasnyasebagai pendidik. b. Kepala Sekolah terlalu berorientasi pada tugas-tugas yang harus dikerjakanoleh guru-guru, sedangkan kebutuhan-kebutuhan dan motivasi kerjamereka sangat kurang diperhatikan.c.

Page 4: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

 Kepala sekolah menganggap dirinya menguasai semua masalah dibidang pendidikan dan pengajaran sehingga segala-galanya harus perlu ada pengarahan.d. Kepala Sekolah selalu menganggap dirinya sebagai pelaksana disiplinkerja yang baik dan menganggap orang lain sebagai pelanggar disiplinkerja.Pola perilaku kepemimpinan administratif tersebut, merupakan gayakepemimpinan kepala sekolah yang berkaitan erat dengan disiplin kerja dankinerja para guru. Kinerja yang berupa kematangan kerja para guru sangat berhubungan dengan semangat kerja dan produktivitas kerja. Interaksi antarakepala sekolah dan para guru dalam kaitan dengan perilaku kepemimpinan administratif sebagaimana yang dikemukakan di atas, hal ini bisamenimbulkan konflik di kalangan para guru, sehingga dengan sendirinyaakan mempengaruhi kegairahan dan disiplin bekerja mereka. Bila semangatkerja dan disiplin kerja menurun, maka prestasi kerja atau kinerja pun berkurang dan tentu saja akan mempengaruhi produktivitas sekolah. Namun, asumsi di atas perlu diuji kebenarannya dengan data-data yangakurat di lapangan. Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitianlebih lanjut mengenai masalah diatas dengan mengambil judul :

”Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Guru dan Staf TU Di SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang”.1.2 Identifikasi MasalahMasalah yang diteliti hanya dibatasi pada variabel-variabel tertentu.Masalahnya adalah bagaimanakah peranan kepemimpinan kepala sekolahterhadap kinerja para guru dan staf TU di SMP Al-khairiyah 2 CikeusalKabupaten Serang.Berdasarkan variabel tersebut di atas, maka berikut ini dapatdirumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut :1.Bagaimana pola kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Sekolah SMPAl-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang?2. Bagaimana kinerja guru dan staf TU di SMP Al-khairiyah 2 CikeusalKabupaten Serang?3. Apakah pola kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Sekolahmemiliki peranan dalam peningkatan Kinerja Guru dan Staf TU di SMPAl-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang?1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah pokok yangtelah dirumuskan pada perumusan masalah di atas, yaitu :

1. Untuk mengetahui pola kepemimpinan yang diterapkan oleh KepalaSekolah SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang.

2. Untuk mengetahui kinerja guru dan staf TU di SMP Al-khairiyah 2Cikeusal Kabupaten Serang.

3. Untuk mengetahui pola kepemimpinan yang diterapkan oleh KepalaSekolah memiliki peranan dalam peningkatan Kinerja Guru dan Staf TU di SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang.1.3.2 Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Ilmiah1.) Mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai peranankepemimpinan Kepala Sekolah terhadap peningkatan Kinerja gurudan staf TU pada SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang.

Page 5: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

2) Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu administrasi, khususnyasebagai sumbangan pemikiran bagi mata kuliah yang penulis dapatselama perkuliahan.

b. Kegunaan praktis1) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan STIA MaulanaYusuf Banten.2) Merupakan sumber referensi bagi jurusan ilmu administrasi, yangakan meneliti lebih lanjut mengenai peranan kepemimpinan KepalaSekolah terhadap peningkatan Kinerja guru dan staf TU pada SMPAl-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang.3) Memberikan masukan bagi pihak pengurus SMP Al-khairiyah 2Cikeusal Kabupaten Serang mengenai urgensi kepemimpinankaitannya dengan peningkatan kinerja guru dan staf TU.1.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis

1.4.1 Anggapan DasarUntuk dijadikan landasan dalam menganalisa permasalahan diatas,maka suatu anggapan dasar yang akan dijadikan tolak ukur dalam penyusunan skripsi ini, yaitu mengacu kepada tinjauan teoritis yang adahubungannya dengan masalah penelitian yang meliputi pengertian dan teorikepemimpinan, kinerja guru dan staf TU sebagai bagian dari sistem pendidikan, dan kinerja dalam peningkatan mutu pendidikan. Penulismengemukakan sebagai berikut :

a. Pengertian dan Teori KepemimpinanSondang P. Siagian mendefinisikan kepemimpinan sebagaiketerampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku oranglain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebihrendah daripadanya, dalam berpikir dan bertindak agar perilaku yangsemula mungkin individualistik dan ego-sentrik berubah menjadi perilaku organisasional. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan yang bersifat keperilakuan atau behavioral.Sedangkan menurut James A.F Stoner dalam bukunya Management  mendefinisikan kepemimpinan manajerial “

as the processof directing and influencing the task-related activities of groupmembers ” (1982, p.468). Dari definisi ini ada tiga implikasi penting,antara lain : (1) Kepemimpinan hendaknya melibatkan orang lainseperti bawahan atau para pengikut; (2) kepemimpinan menyangkutdistribusi kekuasaan yang tidak sama di kalangan para pemimpin dan para anggota kelompok; (3) pemimpin mempunyai juga pengaruh( influence ) dalam rangka mengarahkan para bawahan atau pengikut.Selanjutnya menurut James J. Cribbin dalam bukunya yang berjudul  Effective Managerial Leadership mengemukakan bahwa :“Leadership can be described as a process of influence on a groupin a particular situation, at a given point in time, and in a specific set of circumstances that stimulates people to strive willingly to attainorganizational objectives, giving them the experience of helping attainthe common objectives and satisfaction with the type of leadership provided”Maka pengertian pokok yang terkandung dalam definisi tersebutada lima ide pokoknya, yaitu : (1) proses pengaruh, jika manajer harusmengelola maka pemimpin harus memimpin. Mereka harus berhubungan dan berinteraksi dengan bawahan-bawahannya; (2) dalamsituasi tertentu, pada suatu waktu dan keadaan yang spesifik,kepemimpinan adalah sesuatu yang tidak bersifat umum melainkansesuatu yang bersifat khusus, kepemimpinan selalu berhubungandengan situasi dan keadaan yang spesifik di mana perilaku pemimpinitu dinyatakan dalam gaya yang berbeda-beda; (3) menggerakkan oranglain, agar mau berusaha untuk mencapai tujuan organisasi, manager mengerjakan segala sesuatu dengan cara menggerakkan ataumemberikan motivasi

Page 6: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

kepada para anggotanya, agar mereka secarasukarela mau berusaha untuk bekerja sama demi mencapai tujuanorganisasi; (4) pengalaman membantu untuk mencapai tujuan bersama;(5) Kepuasaan memperlengkapi tipe kepemimpinan, adakalanya produktivitas dapat ditingkatkan melalui tekanan dan hukuman.Kalau menurut Otong Sutisna dalam bukunya Administrasi Pendidikanmendefinisikan bahwa kepemimpinan sebagai istilah umummungkin dapt dirumuskan sebagai "proses mempengaruhi kegiatanseseorang atau kelompok dalam usaha-usaha ke arah pencapaian tujuandalam situasi tertentu.  Dari beberapa definisi pengertian tersebut di atas secarasederhana dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah inti darimanajemen, sedangkan manajemen adalah inti dari administrasi.Pada prinsipnya beberapa definisi sederhana tersebut diatas yangtelah dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat diakui bahwa :a)Kepemimpinan merupakan perubahan perilaku manusia. Perubahan perilaku manusia dinyatakan dalam perubahan-perubahan tujuan-tujuan mereka, persepsi, pengertian, pemahaman, nilai,kepercayaan, motivasi, saling keterhubungan, kebiasaan dan atauketerampilan-keterampilannya. b)Kepemimpinan adalah suatu fungsi interaksi antara individu dankelompok.c)Kualitas interaksi dari pribadi-pribadi dalam suatu kelompok dinyatakan dalam bentuk inisiatif, keaslian, komunikatif, empati, pengertian, semangat, dan penampilan disiplin yang tinggi yangmereka perlihatkan.d)Kepemimpinan tidak selamanya berhubungan dengan status atau posisi.e)Setiap manusia normal pada semua tingkatan hirarkhi struktur organisasi, lembaga, atau masyarakat senantiasa mempunyaikapasitas kepemimpinan yang dapat mereka nyatakan dalam setiapwaktu dan keadaan tertentu.  f)Perilaku kepemimpinan tidak selamanya berhubungan dengan taraf tindakan manusia yang dapat diamati secara jelas.g)Tuntutan-tuntutan manusia sangat bervariasi dengan situasi. Karenaitu, yang berfungsi sebagai pemimpin dalam suatu kelompok atausituasi tidak selamanya berlaku sama.h)Pola perilaku kepemimpinan yang dinyatakan sesorang sebagai pemimpin adalah berbeda-beda menurut situasinya.i)Pemimpin tidak menentukan norma-norma kelompok, melainkankelompok mengakui pemimpin yang dapat menerima norma-normamereka. j)Efektivitas perilaku kepemimpinan dapat diukur dalam produktivitas, pemeliharaan solidaritas kelompok, dan manifestasinyata bahwa anggota-anggota kelompok dapat bertumbuh pesat baik secara individual maupun secara kolektif.Dari pengertian kepemimpinan di atas, maka yang menjadikesimpulan sebagai suatu teori kepemimpinan bahwa dari sekian banyak teori tersebut, di antaranya adalah "kepemimpinan kedudukan( status leadership) dan kepemimpinan timbul (emergent leadership).Kepemimpinan kedudukan adalah kepemimpinan yang berkaitandengan suatu jabatan khusus seperti kepala kantor, sekretaris, kepala bagian, kepala sekolah, pengawas, konsultan. Mereka itu dan pejabat- pejabat lainnya dalam suatu organisasi diharapkan untuk menjalankanfungsi-fungsi kepemimpinan tertentu. Karenanya orang-orang serupa itu sering disebut pemimpin-pemimpin kedudukan, walaupun merekaitu mungkin atau mungkin tidak menjalankan kepemimpinan yangsebenarnya.Selain dari kepemimpinan kedudukan,

Page 7: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

kepemimpinan seringdijalankan oleh orang-orang yang tidak menduduki suatu jabatankhusus. Kepemimpinan semacam itu pada umumnya muncul dalam proses kelompok, seperti misalnya dalam diskusi, seminar, lokakarya,dan lain-lain dalam hubungan dengan masalah-masalah tertentu, makadia disebut kepemimpinan timbul. Seorang anggota kelompok yangtidak menduduki suatu posisi khusus dalam kelompok bisamenyampaikan suatu ide penting, mengemukakan suatu pertanyaanyang sangat tajam, membantu dengan efektif kelompok dalammenyusun suatu rencana, atau bekerja di belakang layar dan membuatsaran-saran yang berguna bagi seorang pemimpin kedudukan.Tindakan-tindakannya ini bisa merupakan perilaku kepemimpinan yangsangat penting walaupun bukan tindakan-tindakan dari seorang pemimpin kedudukan.Pada suatu organisasi atau lembaga formal, kepemimpinan efektif hendaknya memberi arah kepada usaha dari semua personil dalammencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan maka hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuanorganisasi bisa mengendor. Ini bisa membawa kepada suatu situasidalam mana orang-orang bekerja untuk mencapai tujuan pribadi mereka, sedangkan organisasi sendiri menjadi tidak efektif dalammencapai tujuan-tujuannya. Keith Davis dalam bukunya yang berjudul" Human Behaviour at Work " sebagaimana yang dikutip oleh OtongSutisna, mengemukakan bahwa :“…..tanpa kepemimpinan, suatu organisasi hanyalah sejumlah orangyang kacau. Kepemimpinan ialah kemampuan untuk membujuk orang-orang lain untuk mengejar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan bergairah. Ia adalah faktor manusiawi yang mempersatukan kelompok dan menggerakannya kearah tujuan-tujuan. Kegiatan-kegiatanmanajemen seperti merencanakan, mengorganisasi, dan membuat putusan ialah kepompong tersembunyi sampai saat pemimpinmeledakkan kekuatan motivasi dalam orang dan membimbing merekakearah tujuan-tujuan. Kepemimpinan mengubah potensi menjadikenyataan. Ia adalah tindakan akhir yang membawa kepadakeberhasilan semua potensi yang ada pada organisasi dan orang-orangnya.”Karena itu maka kepemimpinan harus ada agar suatu organisasidapat berjalan secara efektif. Bahkan para karyawan yang baik sekalipun perlu mengetahui bagaimana mereka bisa menyumbangkepada tujuan-tujuan organisasi, sedangkan mereka yang kurang bergairah memerlukan kepemimpinan yang didasarkan atas motivasieksternal untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan mereka tetap sejalandengan tujuan-tujuan organisasi.Dari teori tersebut di atas, maka terdapatlah tiga pendekatanutama dalam mempelajari kepemimpinan itu antara lain sebagai berikutdi bawah ini.

a). Pendekatan Sifat-sifat (traits approach)b). Pendekatan Keperilakuan (Behavioral approach)c.). Pendekatan Kontingensi dan Situasional 

b. KinerjaKinerja adalah terjemahan dari "work performance" atau "  job performance". Dalam beberapa kamus bahasa Inggris dijelaskan bahwa, " performance is the ability to perform; capacity to achieve adesired result ". (Websters Third New International Dictionary, 1966)." The act of performing; execution; completion achievement " (NewPractical Standard Dictionary, 1956). " The execution of accomplishment of work " (The Random House Dictionary of EnglishLanguage, 1968).Hoy dan Miskel mengatakan bahwa "Performance = f (ability xmotivation)". Kinerja adalah fungsi dari abilitas dan motivasi.Kinerja anggota-anggota suatu organisasi ditentukan olehkemampuan dan motivasinya. Terdapat korelasi yang positif antaramotivasi dengan penampilan kerja.Kinerja dari karyawan atau staf sangat tergantung padakemampuan dan motivasinya. Bila setiap karyawan atau staf mempunyai kemampuan dan motivasi kerja, maka hasilnya akannampak pada penampilan kerjanya dalam bentuk

Page 8: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

produktivitas kerja.Kinerja dapat dilihat dalam wujud kematangan kerja anggota-anggota suatu organisasi. Teori kepemimpinan situasional dari Herseydan Blanchard telah menempatkan faktor kematangan kerja ( job maturity) para pengikut atau bawahan itu demikian penting sehinggasangat menetukan dalam memilih gaya kepemimpinan mana yang paling efektif untuk suatu organisasi. Hersey dan Blanchardmengatakan " maturity not as age or emotional stability but as desire for achievement, willingness to accept responsibility, and task-related ability and experience".Kematangan merupakan kapasitas seseorang dalam merumuskantujuan serta kemampuan untuk mencapai tujuan itu, kemauan dankemampuan bertanggung jawab, berpendidikan dan berpengalamansebagai individu atau kelompok.Guru sebagai pendidik dan pengajar diasumsikan dalamkinerjanya telah memiliki tingkat kematangan yang tinggi atau dengankata lain telah dewasa.Menurut Sikun Pribadi, arti dewasa itu sangat mendalam jikaditinjau dari segi substansial, yaitu apa arti dan makna kedewasaan.Secara eksplisit makna kedewasaan sebagai tujuan pendidikan antaralain berisikan :

1.Manusia dapat meningkatkan kesadarannya demi memperluas pandangan hidupnya dalam meningkatkan mencari kebenaran danmengembangkan dirinya dalam rangka menyadari apa tugashidupnya di dunia ini, serta meningkatkan kemampuannya untuk dapat menunaikan tugas itu sebaik-baiknya (dengan mutu sebaik mungkin).

2.Dengan meningkatkan kesadarannya dan kemampuannyadiharapkan dapat meningkatkan kualitasnya atau martabatnyasebagai insan, dengan implikasi bahwa peningkatan martabat itudengan memperhatikan sebelas hukum hidup yang sifatnya mutlak itu.

3.Dengan meningkatkan martabatnya, manusia akan ikut serta dalam proses evolusi, baik evolusi yang menyeluruh dalam alam semestatermasuk masyarakatnya, maupun kehidupan individualnya, karenasetiap manusia yang ormal mempunyai tendensi ingin maju, berkembang dan meningkatkan martabatnya.

4.Dengan kemampuan yang makin meningkat denganmemperhatikan derajat psiko-higiene, ia akan lebih mampumenghadapi segala kemungkinan dalam bentuk segala masalahhidupnya, karena dunia manusia adalah dunia terbuka yangmengandung segala kemungkinan.Dengan demikian jelaslah bahwa tugas guru sebagai pendidik adalahuntuk membimbing anak didik kearah pencapaian dan perwujudan tujuan yangtelah dijelaskan di atas. Guru harus bertanggung jawab penuh terhadap Tuhan,terhadap masa depan bangsa dan umat manusia dan terhadap diri sendiri. Dantanggung jawab itu bukan suatu kesadaran semata-mata tanpa perbuatan,melainkan penugasan untuk peningkatan kesadaran tentang segala jenis persoalan hidup dan peningkatan kemampuannya, dan menjaga jangan sampaidia sendiri menjadi korban kesulitan-kesulitan hidup, jangan sampai iamengalami frustasi dan neurosis, yang akan melumpuhkan segala usahanyadan pelaksanaan kewajibannya.Kepada guru sangat dituntut harus mampu menyadari akan hal itu semua,yaitu ia itu adalah pertama-tama pendidik, dan baru keduanya sebagai guru.Sebagai guru/pendidik ia harus penuh kasih sayang, penuh kebijaksanaan dan penuh kesabaran, agar anak didiknya kelak menjadi manusia dewasa sepertiyang diharapkan.

Page 9: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

Walaupun ia sebagai guru tugasnya mengajar, tidak berartiia bebas dari tuntutan sebagai pendidik, karena segala gerak-geriknya akan berakibat pada anak didiknya, baik perilaku yang sadar maupun tak sadar. Memang perkataan guru sering diartikan "digugu dan ditiru", yaitu guru berarti dipercaya dan ditiru segala sifat dan perilakunya. Dalam kepribadianseorang guru harus memancarkan sifat-sifat sejati sebagai pendidik, karenadisamping mengajar ia mengemban tugas sebagai pendidik pula, karenasebagai pribadi ia memiliki sifat-sifat tertentu mau tak mau berpengaruhkepada lingkungan. Dia tidak bisa mengelakkan hal itu.Tugas guru sebagai guru ialah mengajar, tetapi tidak dalam artimelimpahkan pengetahuan yang ada padanya, karena pengetahuan itu beberapa tahun kemudian akan usang dan tidak relevan lagi dalam kondisi pengetahuan yang lebih maju. Sering sifat guru itu suka menggurui, seakan-akan dialah yang paling tahu. Ia sering bersikap otoriter karenanya. Hal itumenimbulkan ia kurang waspada akan segala kekurangannya, terlampau merasa pasti akan kebenarannya, dankurang bersikap terbuka terhadap siswa-siswanya.Siswa-siswa yang mengajukan pertanyaan yang agak sukar dan kritissering dilihat dari kacamata anak yang membandel atau mengganggu rasakepastian guru, dan tidak bersedia mengaku terus terang seperti: "saya belumdapat menjawab pertanyaanmu. Tunggu saja, saya akan mencari informasilebih lanjut tentang hal itu".Tugas guru harus mengarah kepada memberikan kemudahan ataufasilitas sehingga anak senang belajar, bersedia berfikir sendiri secara kritis, bersedia mencari informasi dan jawaban terhadap pertanyaan di mana saja.Guru harus mampu merangsang dan mendorong murid untuk mencarikebenaran, baik kebenaran ilmiah maupun kebenaran filsafah tentang masalahhidup dan dirinya atau kadang-kadang disebut " the quest for truth ". Kebenaranakan menjadi pegangan hidupnya kelak selama-lamanya. Nilai pengetahuanyang hanya bersifat hafalan tanpa mengerti dan memahami maknanya dalamhubungannya dengan hal-hal lain dan seluruh alam semesta, akan tidak tingginilai pakainya, paling-paling mempunyai nilai untuk berlaga atau untuk memperalat dan untuk membohongi orang lain dan juga dirinya.

Berhasil tidaknya suatu kurikulum bergantung kepada kualitas martabatdan kesadaran gurunya. Tugas dan peranan guru sebagai pendidik dan pengajar sangat menentukan bagi produktivitas belajar siswa-siswa dan produktivitas sekolah pada umumnya.

  Guru adalah suatu jabatan profesional yang memerlukan berbagaikeahlian khusus. Sebagai suatu profesi maka harus memenuhi kriteria profesional, (Hasil lokakarya pembinaan kurikulum pendidikan keguruan IKIPBandung) sebagai berikut :1.Fisik a.Sehat jasmani dan rohani, b.Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkanejekan/cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.2.Mental/Kepribadiana. a.Berkepribadian/berjiwa Pancasila, b.Mampu menghayati GBHN,

Page 10: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

c.Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepadaanak didik,d.Berbudi pekerti yang luhur,e.Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan sarana pendidikan yang adasecara maksimal.f.Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa,g.Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan tugasnya,h.Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi,i.Bersikap terbuka, peka dan inovatif, j.Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya,k.Ketaatan akan disiplin, dani.Memiliki "Sense of Humor".

3.Keilmuan/Pengetahuana. a.Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi pendidikan/mengajar yang demokratis, b.Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampumenerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik/pengajar yangdemokratis,c.Memahami, menguasai serta mencintai ilmu pengetahuan yang akandiajarkan,d.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain,e.Senang membaca buku-buku ilmiah,f.Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan dengan bidang studi, dang.Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.

4.Keterampilana. a.Mampu berperan sebagai organisator proses mengajar belajar,b.Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan struktural,indisipliner, fungsional, behavior dan teknologi,c.Mampu menyusun garis-garis besar program pengajaran (GBPP),d.Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan,e.Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan, danf.Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan pendidikan luar sekolah

1.4.2 HipotesisHipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapansementara yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar  pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitianlebih lanjut.Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :Hipotesis nol (H0) : Diduga kepemimpinan tidak memiliki peranan terhadap peningkatan Kinerja Guru dan Staf TU SMP Al-khairiyah 2 CikeusalKabupaten Serang.”Hipotesis alternatif (H1) : Diduga kepemimpinan memiliki peranan terhadap peningkatan Kinerja Guru dan Staf TU SMP Al-khairiyah 2 CikeusalKabupaten Serang.”

1.5 Metodologi Penelitian1.5.1 Metodologi Penelitian

Page 11: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

Metode dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)nyadibagi menjadi tiga jenis :

1.Metode deskriptif , yaitu metode penelitian yang bersifat untuk mengetahui dan menjelaskan nilai variabel mandiri, baik satu variabelatau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan denganvariabel yang lain;

  2.Metode komparatif , adalah suatu metode yang bersifat membandingkandari suatu variabel untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktuyang berbeda; dan3.Metode penelitian asosiatif/hubungan, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.Metode ini berfungsi untuk menjelaskan,meramalkandanmengontrol suatu gejala atau peristiwa.Dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui peranankepemimpinan Kepala Sekolah terhadap peningkatan Kinerja guru dan staf TU pada SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang, maka metodeyang digunakan adalah mengacu pada metode asosiatif seperti telahdijelaskan pengertiannya di atas.Sedangkan ruang lingkup penelitian akan membahas 2 variabel penelitian, yaitu :1.Insentif 2.Kinerja pegawai1.5.2 Teknik Pengumpulan DataDalam pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan dua carayaitu :a.Penelitian langsung (field research) Yaitu penulis melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan beberapa cara, yaitu :

1)Wawancara (interview) Yaitu mengadakan wawancara langsung atau lisan khususnyadengan kepala sekolah, para guru dan staf TU, terutama pada saat pengambilan data.

2)Penelitian Kepustakaan(Library Research). Penelitian Kepustakaan adalah suatu metode yang digunakanuntuk mengumpulkan data melalui buku-buku, majalah dan literatur-literatur lainnya yang mempunyai kaitan erat dengan permasalahan penelitian.

3) Pembagian Kuesioner Yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada respondenyang menjadi sampel penelitian, yaitu kepada 30 orang guru dan staf TU. Pertanyaan kuesioner mencakup : (a) pertanyaan tentang identitasresponden (kecuali nama), (b) pertanyaan tentang pendapat merekamengenai kepemimpinan Kepala Sekolah dan kaitannya dengan peningkatan kinerja guru dan Staf TU di SMP Al-khairiyah 2 CikeusalKabupaten Serang.1.5.3Jenis Data dan Variabel PenelitianJenis data dalam penelitian ini mencakup :1.Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari respondenmelalui kuesioner di lokasi penelitian yang meliputi :a.Data tentang variabel bebas, “kepemimpinan kepala sekolah” (X) b.Data tentang variabel terikat “kinerja guru dan Staf TU” (Y)

Page 12: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

c. Data tentang responden.2.Data sekunder, yaitu data pendukung atau pelengkap data primer, meliputi:a.Data tentang struktur organisasi dan tata kerja.b.Data tentang keadaan status kepegawaian, pendidikan, pangkat dangolongan pegawai pada SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal KabupatenSerang.

Sedangkan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desainkorelasional, yaitu desain yang akan mengungkap hubungan korelatif satuvariabel atau lebih. Penerapannya dalam penelitian ini adalah akanmengkorelasikan, satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).Adapun desain korelasinya adalah sebagai berikut :

Keterangan:X : Variabel Bebas (Kepemimpinan Kepala Sekolah)Y : Variabel Terikat (Kinerja Guru dan Staf TU)  : Arah pengaruh/peranan

1.5.4 Teknik Pengolahan DataTeknik analisis atau pengolahan data dilakukan secara manual, denganmenggunakan perhitungan:a. Uji KorelasiBerpijak pada hipotesis yang telah dikemukakan di atas, makateknik analisis data penelitian salah satunya menggunakan teknik uji korelasi (r) dan perhitungan Uji t. Penggunaan teknik uji korelasi bertujuan untuk menjelaskan apakah terdapat peranan/pengaruh ataukahtidak antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumussebagai berikut : r = ∑ XY - (∑X) (∑Y)

{√n.∑X²- (∑X)²}.{√n.∑Y²- (∑Y)²}

Harga r berada dalam jarak 0 sampai dengan 1 yang tertera pada tabel di bawah ini

Tbel 1.1Pedoman Interpretasi Koefesien KorelasiInterval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,1990,20 - 0,3990,40 - 0,599

Sangat lemahLemahSedang

X Y

Page 13: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

0,60 - 0.7990,80 - 1,000

KuatSangat Kuat

Sumber : Sudjana, Metode Statistika (Bandung : Tarsito, 2005.

Selanjutnya, setelah diperoleh nilai r maka dicari nilai KoefesienDeterminasi (r²) dengan mengkuadratkan hasil r kemudian dikalikandengan seratus persen (r² x 100%). Koefesien Determinasi digunakanuntuk mengetahui berapa persen pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat.

  b. Uji Hipotesis (Uji t)Untuk menentukan/menyimpulkan hasil penelitian, maka perludiuji terlebih dahulu apakah r (koefesien korelasi) yang telah ditentukansignifikan/berarti ataukah tidak. Uji t juga berfungsi untuk mengujihipotesis penelitian. Uji t menggunakan rumus :

t hitung = r √n - 2 √1 – r²

 t tabel = t (α). (n - 2)

α= Taraf signifikansi dua arah pada derajat 0,05.

Kriteria pengujian :H0 diterima jika t hitung < t tableH0 ditolak jika t hitung > t tabel

1.5.5 Populasi dan Sampel

1. PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.Dalam penelitian ini populasi yaitu seluruh guru dan staf TU yangada di SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang.

2. SampelAdapun sampel, menurut Sugiyono, adalah sebagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi, yang mewakili karakteristik dari populasi. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang diambil adalah guru dan staf TU yang ada di SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serangsebanyak 30 orang. Pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak.

1.6 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian akan dilakukan di SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal KabupatenSerang selama 3 bulan, terhitung dari bulan Oktober sampai denganDesember 2011. 1.Tahap persiapana.

Page 14: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

 a.Konsultasi dan pengajuan judul : 1 hari b.Studi kepustakaan : 6 haric.Penyusunan usulan penelitian : 2 hari. Seminar usulan penelitian perbaikan hasil seminar : 2 harie.Persiapan alat-alat pengumpulan data : 2 harif.Pengurusan izin penelitian : 1 hari

2.Penyebaran dan penarikan angket : 29 hari

3.Pengolahan data : 20 hari

4.Analisis data : 20 hari

5.Tahap pembuatan laporan : 4 hari

6.Pra sidang : 1 hari

7.Sidang skripsi : 1 hari

8.Perbaikan dan penyempurnaan skripsi : 3 hari

Jumlah : 92 hari

Lampiran 1DAFTAR PERTANYAAN KUISIONER

Nomor Responden : ( . . . . . . . . . )I d e n t i t a s R e s p o n d e n :1 . U m u r :

Page 15: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

2 . J e n i s K e l a m i n :3 . P e n d i d i k a n t e r a k h i r :4 . J a b a t a n :5. Lama bekerja :Lingkarilah salah satu jawaban yang sesuai dengan Anda dari setiap pertanyaandibawah ini :

A. Variabel Bebas (X) : Kepemimpinan

1. Apakah pemimpin (Kepala Sekolah) menjelaskan tugas-tugas yang harusdikerjakan dan menjelaskan bagaimana cara-cara mengerjakannya?a.Tidak pernah b.Jarangc.Seringd.Selalu

2.Apakah pemimpin (Kepala Sekolah) menunjukkan hal-hal yang dapatmenarik minat karyawan?a.Tidak pernahb.Jarangc.Seringd.Selalu

3.Apakah (Kepala Sekolah) mengajak guru dan staf TU bersama-samamerumuskan tujuan?a.Tidak pernahb.Jarangc.Seringd.Selalu

4.Apakah Kepala Sekolah mempunyai sifat bersahabat?a.Tidak pernah b.Jarangc.Seringd.Selalu5.Apakah Kepala Sekolah menjelaskan tujuan yang jelas dalam menetapkan perintah atau komando?a.Tidak pernahb.Jarangc.Seringd.Selalu

6.Apakah Kepala Sekolah memberi kesempatan kepada para guru dan staf TU dalam menyampaikan perasaan dan perhatiannya?a.Tidak pernahb.Jarangc.Seringd.Selalu

Page 16: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

7.Apakah Kepala Sekolah memperhatikan konflik-konflik yang terjadi padaguru dan staf TU?a.Tidak pernahb.Jarangc.Seringd.Selalu8.Apakah Kepala Sekolah memberikan penghargaan/hadiah kepada paraguru dan staf TU supaya mereka selalu bersemangat dalam bekerja?a.Tidak pernah b.Jarangc.Seringd.Selalu9.Apakah Kepala Sekolah menekankan hubungan antar-pribadi kepada paraguru dan staf TU sebagai pegawai di SMP Al-khairiyah 2 CikeusalKabupaten Serang?a.Tidak pernahb.Jarangc.Seringd.Selalu10.Apakah Kepala Sekolah memberikan perhatian dan pengarahan padakaryawan yang tidak sukses dalam bekerja?a.Tidak pernah b.Jarangc.Seringd.Selalu

B. Variabel Terikat (Y) : Kinerja

1.Dalam melaksanakan pekerjaan rutin yang ditugaskan pada Bapak/Ibu/Sdr sebagai guru atau staf TU, bagaimana mutu yang dicapai?a.Sangat tidak baik  b.Tidak baik c.Baik d.Sangat baik 2.Dalam menyelesaikan pekerjaan, misalnya mengajar (jika Anda guru) atau bekerja pada bidang administrasi (jika anda Staf TU) apakah Anda berusaha untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih bermutu?a.Tidak sama sekali b.Tidak c.Yad.Selalu3.Apakah gaya mengajar (guru) dan semangat bekerja (staf TU) Anda selalusama setiap hari?a.Tidak sama sekali b.Tidak c.Yad.Selalu lebih baik 

Page 17: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

4.Sepengetahuan Anda, apakah hasil pekerjaan Anda sesuai denganketentuan yang ditetapkan kepala sekolah?a.Tidak  b.Kadang-kadangc.Sesuaid.Sangat sesuai

5. Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu?a.Kurangb.Cukupc.Baikd.Sangat baik

6.Pernahkah Anda menyelesaikan pekerjaan yang lebih banyak dari yangseharusnya Anda kerjakan?a.Sangat tidak pernahb.Tidak pernahc.Pernahd.Selalu

7.Dalam pelaksanaan pekerjaan, Anda mengetahui dan memahami cara yanglebih tepat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut?a.Tidak sama sekalib.Tidak c.Yad.Sangat mengetahui dan memahami

  8.Dalam melaksanakan setiap tugas pekerjaan yang diberikan kepada Anda,apakah Anda berusaha untuk bersemangat/bergairah untuk mengerjakannya?a.Tidak pernah bersemangatb.Kadang-kadangc.Bersemangatd.Sangat bersemangat

9.Dalam melaksanakan pekerjaan yang sulit, apakah Anda berusaha untuk menyelesaikan dengan baik?

a.Tidak pernahb.Kadang-kadangc.Yad.Selalu

Page 18: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

10.Seandainya mendapatkan kesulitan dalam bekerja, lalu sudah tidak dapatdikerjakan lagi, apakah yang akan Anda lakukan?a.Tidak mengerjakannya lagib.Kadang-kadang mengerjakannya lagic.Mengerjakannya lagid.S e l a l u m e n g e r j a k a n n y a l a g i

Kepada yth,Bapak/Ibu/Saudara/iDi tempat.

Page 19: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

Assalamu’alaikum wr wb.

Selanjutnya, sehubungan dengan penyusunan skripsi yang berjudul “Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Gurudan Staf TU Di SMP Al-khairiyah 2 Cikeusal Kabupaten Serang”. dengan inisaya (peneliti) mohon bantuan kepada Bapak/Ibu/Saudara/I untuk memberikandata yang saya perlukan.

Adapun caranya adalah dengan turut memberikan tanggapan atas semua pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang ada pada angket terlampir.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanyasaya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Serang, ………………. 2011Hormat saya

Lalan Rayatullah NPM : 094310201002

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2007.

Page 20: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Bagian I Ilmu Pendidikan Teoritis .Intima, Bandung.

Imron, Ali dkk. 2003.Manajemen Pendidikan: Analisis Substansif dan Aplikasinya dalamInstitusi

Pendidikan , Universitas Negeri Malang.

Mangkunegara, AA. Prabu, 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosda Karya,Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2002.Teori dan Praktek Kepemimpinan. Cet.Ke-2. Rineka Cipta, Jakarta.

S o e b a g i o , 2 0 0 0 .Manajemen Pend id ikan Indones ia , E r l a n g g a , J a k a r t a .

S o f i y a n A r i f , M i r r i a n . 2 0 0 7 .Organ i s a s i dan Mana j emen , U n i v e r s i t a s T e r b u k a , J a k a r t a .

Sudjana, 2005.Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sugiono, 2008.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta,Bandung.Sugiyono. 2000.

Sugiyono. 2000.

Metodologi Penelitian Administrasi, Alfabeta, Cet.Ke-3, Bandung.

Suryadi, 2009,Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Bumi Aksara, Jakarta.

sutisna,Otong. 1999. Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta, Bandung. ________, 2005.Statitiska untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. ________, 1999.Peranan Staf dalam Organisasi, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Bennis, Warren dan Burt, Nanus. 2000. Kepemimpinan: Strategi dalamMengemban Tanggung Jawab.Diterjemahkan oleh Victor Purba. Cet.Ke-2.Jakarta: Erlangga

D a r y a n t o , M . 1 9 9 9 . A d m i n i s t r a s i P e n d i d i k a n , B a n d u n g : R i n e k a C i p t a .Hamalik, Omar. 2000. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: BumiAksara.

Mar’at, Prof. Dr. 2001. Pemimpin dan Kepemimpinan.Cet. Ke-2. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Page 21: Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Staf Tudi Smp Al

 Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: GhaliaIndonesia.Redin, William J. 1999. Managerial Effectiveness, New Jersey, Prentice Hall.Stoner, James F. dan Edward, Freeman R. 2000. Management. 4th ed. NewJersey: Prentice Hall.

Tilaar, H.A.R. 1999. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam EraGlobalisasi. Jakarta: Ghalia Indonesia