peranan kepala madrasah dalam mengembangkan … · 2020. 12. 3. · 1 bab i pendahuluan a. latar...

90
i PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTs. SILA KEC.BOLO KAB. BIMA SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah SatuSyaratMeraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Agama Islam padaFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: ADI SAKBAN NIM:105192313115 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2020M /1442 H

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

i

PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI MTs. SILA KEC.BOLO KAB. BIMA

SKRIPSI

Diajukan UntukMemenuhi Salah SatuSyaratMeraih Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Agama Islam

padaFakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar

Oleh:

ADI SAKBAN

NIM:105192313115

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2020M /1442 H

Page 2: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

ii

ii

Page 3: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

iii

iii

Page 4: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

iv

iv

Page 5: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

v

ABSTRAK

ADI SAKBAN, NIM: 10519231315. Peranan Kepala Madrasah Dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di MTs.

Sila Kab. Bima. Dibimbing oleh Amirah Mawardi. dan Hj. Atika Ahmad.

Penelitian ini di laksanakan di Kec.Bolo Kab.Bima yang berlangsung

selama 2 bulan sejak tanggal 02 januari sampai dengan 29 februari 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru

Pendidikan Agama Islam di MTs. Sila Kab. Bima, peranan kepala madrasah dalam

mengembangkan kompetensi pedagogic Guru Pendidikan Agama Islam, dan factor

pendukung dan penghambat kepala madrasah dalam mengembangkan kompetensi

pedagogic Guru Pendidikan Agama Islam di MTs. Sila Kab. Bima.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan instrument

penelitian adalah peneliti sebagai instrumen kunci, pedoman observasi, pedoman

wawancara, serta catatan dokumentasi, dan dianalisis dengan analisis deskripsi

kualitatif.

Hasil penelitian membuktikan bahwa: kompetensi pedagogik guru

pendidikan Agama Islam di MTs Sila Kec. Bolo Kab.bima, ada beberapa

kemampuan yang diterapkan dalam pembelajaran yaitu : Menguasai Karakteristik

Peserta Didik, Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang

Mendidik, Pengembangan Kurikulum, Kegiatan Pembelajaran yang

Mendidik,Penilaian dan Evaluasi. Peranan Kepala Madrasah dalam

mengembangkan kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam di MTs Sila

Kab Bima yaitu dengan dua bentuk.dalam bentuk formal diantara yaitu:Rapat

Rutinan, Diikutkan pelatihan, diklat dan seminar guru, Studi Kelompok antar Guru

/ KKG, Supervisi dan kunjungan kelas , Mengadakan Penilaian dalam bentuk non

formal yaitu dengan: Kedisiplinan, motivasi guru. Peranan lain yang diakukan

kepala madrasah yaitu: melakukan promosi, menambah sarana dan prasarana

sekolah, mempercepat proses akreditasi.. Faktor Pendukung Kepala Madrasah

dalam Mengembangkan kompetensi pedagogic Guru PAI di MTs. Sila yaitu:

Melakukan pembinaan terhadap guru ,Memberi contoh teladan (keteladanan

pimpinan), Melakukan observasi dan kunjungan kelas, Mengatur jam mengajar

guru yang berdomisili jauh dari sekolah. Faktor Penghambat kepala Madrasah

dalam Mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI di MTs. Sila yaitu:

Tanggung jawab tenaga pendidik rendah, Kurangnya kedisiplinan tenaga pendidik,

Tempat tinggal tenaga pendidik jauh dari sekolah

Page 6: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunanskripsiini. Shalawat dan salam penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya serta para

Nabi, Wali, Syuhada dan orang-orang shalih.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar beserta Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Drs. Mawardi Pewangi, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Agama Islam dan para

Wakil Dekan Fakultas Agama Islam.

3. Dr.Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si dan Nurhidayah Mukhtar, S.Pd.I., M.Pd.I.,

selaku Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan motivasi, serta tidak

lupa peneliti menghaturkan terima kasih kepada para Staf Prodi Pendidikan

Agama Islam.

4. Dr.Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si., dosen pembimbing I (satu) dan Dra. Hj.

Atika Ahmad, M.Pd., selakudosenpembimbing II (dua).

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama kuliah di Fakultas

Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Keluargaku yang tercinta, satu dari sekian harapan kalian telah peneliti penuhi,

semoga harapan-harapan kalian yang lain dapat peneliti wujudkan. Tidak ada

kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan terimakasih yang sedalam-

Page 7: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

vii

dalamnya atas segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan dan bimbingan

kalian serta kesabaran yang tak terhingga.

7. Serta teman-temanku semua yang telah membantu dan mendoakan dalam

penulisan skripsi ini.

Semogasegalabantuanyang telah

diberikankepadapenulistercatatsebagaiamalshalehyangditerimaolehAllahswt.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada, padaskripsi ini.

Olehkarena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif

dari segenap pembaca guna perbaikan penulisan selanjutnya.

Akhirnya, semogaAllah swt memberikan rahmat dan kemanfaatan atas

penulisan skripsi ini dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang pandai

mensyukuri nikmat.

Makassar, 07 September2020 M

18 Muharram1442H

Penulis,

ADI SAKBAN

NIM :105192313115

Page 8: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL .................................................................................................................... i

....................................................................................................................................

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................... ii

BERITA ACARA MUNAQASYAH .................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A.Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B.Rumusan Masalah……...................................................... ................... 6

C.Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

D.ManfaatPenelitian.................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9

A.Kepala Madrasah ................................................................................... 9

1. Pengertian Kepala Madrasah ............................................................ 9

2. Tanggung Jawab Kepala Madrasah .................................................. 10

3. Pengangkatan dan Penempatan Kepala Madrasah ........................... 12

4. Unsur Penilaian dan Pengangkatan Kepala Madrasah ..................... 12

5. Syarat Menjadi Kepala Madrasah .................................................... 13

B.Kompetensi Kepala Madrasah............................................................... 15

Page 9: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

ix

1. Kompetensi Yang Harus Dimiliki Kepala Madrasah ....................... 16

2. Aspek Kompetensi Kepala Madrasah .............................................. 18

C.Kompetensi Pedagogik Guru PAI ......................................................... 24

1. Pengertian Kompetensi .................................................................... 24

2. Macam-Macam Kompetensi ............................................................ 26

3. Kompetensi Pedagogik ..................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35

A.Jenis Penelitian ................................................................................... 35

B.Lokasi dan Objek Penelitian ............................................................... 35

C.Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus Penelitian ............................... 36

D.Sumber Data ....................................................................................... 36

E.Instrumen Penelitian ............................................................................ 37

F.Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 39

G.Teknik Analisis Data .......................................................................... 40

BAB IVHASIL PENELITIAN Dan PEMBAHASAN ................................ 41

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 41

B.Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs. Sila ................ 43

C.Peranan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Kompetensi

Pedagogik Guru PAI di MTs. Sila .................................................. 55

D.Faktor Pendukung dan Penghambat Kepala Madrasah dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs. Sila ... 71

BAB VPENUTUP ........................................................................................... 76

A.Kesimpulan ......................................................................................... 76

Page 10: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

x

B.Saran ................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79

Page 11: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar dan

sangat penting dalam kehidupan manusia, serta keselamatan dunia dari laknat

Allah swt., sebagaimana Rasulullah saw, dari Abu Hurairah ra. Yang

diriwayatkan oleh at-Tirmidzi sebagai berikut:

ب، قال: حدثنا علي بن د بن حاتم المؤد حمن بن ثابت ل: حدثنات، قاثاب حدثنا محم بن ثوبان، عبد الر

ة، قال: سمعت عبد الله بن ضمر سمعت :ريرة، يقول ا ه معت أب ال: س ة، ق قال: سمعت عطاء بن قر

عليه وسلم يقول: ألا إن الدني ا والاه وعالم أو فيها إلا ذكر الله وم ملعون ما عونة ا مل رسول الله صلى الل

)رواه الت رمذي ( .هذا حديث حسن غريب .متعل م

Terjemahnya:

Telah berkata Imam Turmudzi: Telah menceritakan kepada kami

Muhammad bin Hatim Al-Mu’adib, ia telah berkata; telah menceritakan

kepada kami Ali bin Tsabit, ia telah berkata; telah menceritakan kepada

kami Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban, ia telah berkata; saya telah

mendengar Ἁtho’bin Qurrah, ia telah berkata; saya telah mendengar

Abdallah bin Dlamrah, ia telah berkata; saya telah mendengar Abu

Hurairah ia sedang berkata: aku mendengar Rasulullah saw., bersabda:

" Ketahuilah sesungguhnya dunia itu terlaknat dan terlaknat pula segala

isinya, kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang berkaitan dengannya,

dan orang yang alim atau orang yang mencari ilmu (sedang belajar)."

Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. (H.R. Tirmidzi ra(.1

Berdasarkan hadits di atas bahwa Pendidikan merupakan suatu faktor

penting dalam menyelamatkan dunia serta menunjang kelangsungan hidup

manusia. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan

1 Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Dlahak/At-Tirmidzi/Abu Isa,

Maktabah Syamilah, Al-Jami’u al-Kabir, Sunan Tirmidzi, (Cet; Beirut: Darru al-Gharibu al-

Islamiyyi,1998 M.) Juz 4, no. 2322, h. 139

Page 12: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

2

pendidikan yang baik dan terarah. Sehingga menjadikan sebuah upaya bangsa

dalam menigkatkan mutu pendidikan demi mencapai derajat, harkat dan martabat

tertinggi bagi manusia Indonesia seluruhnya.

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang (tenaga pendidik)

terhadap seseorang (peserta didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang

positif.2 Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mengangkat harkat

dan martabat manusia dalam kancah kehidupan guna mencapai status kehidupan

yang lebih baik. Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya.

Pendidikan juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan

suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan

konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa.3

Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau

pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa

agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan

berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk

mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau

mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan

dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah

kedewasaan”.4 Hal ini sesuai dengan firman Allah swt, QS. Al-Nahl (16) : 78

2 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001), hlm. 28. 3 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan), (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2007), h. 4 4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. IV; Jakarta: Kalam Mulia, 2004), h. 1

Page 13: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

3

Terjemahnya:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan

dan hati, agar kamu bersyukur.5

Dari ayat di atas tampaklah jelas bahwa kita dilahirkan di bumi ini tanpa

ilmu pengetahuan untuk itu madrasah mempunyai peran sebagai lembaga

pendidikan yang mengembangkan potensi-potensi manusia yang manusiawi, agar

mampu menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun

sosial.

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi tanggung jawab bagi para tenaga

pendidik untuk menentukan keberhasilan suatu tujuan pendidikan. Sebagai dasar

untuk mewujudkan tujuan pendidikan tentunya memerlukan sebuah landasan

kerja yang akan membawa pendidikan menjadi terarah. Pendidikan akan berhasil

apabila mampu menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan nilai, dan sikap dalam diri anak. Pendidikan agama merupakan suatu

usaha mengubah tingkah laku yang diharapkan meliputi tiga aspek yaitu: pertama,

aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan dan

perkembangan ketrampilan yang diperlukan untuk mengubah pengetahuan

tersebut; kedua, aspek afektif yang meliputi perubahan-perubahan segi mental,

perasaan, dan kesadaran. Ketiga, aspek psikomotorik yaitu meliputi perubahan

5 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Toha Putra Semarang,

1989), h. 413

Page 14: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

4

dalam segi tindak bentuk psikomotorik. Semua komponen dalam6 pendidikan

formal mempunyai pengaruh untuk peningkatan mutu pendidikan. Salah satu

komponen pendidikan formal yang sangat berperan dalam pendidikan adalah

kepala madrasah. Kepala madrasah mempunyai tanggung jawab yang utama

karena kepala madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan

pendidikan, administrasi madrasah, pembinaan tenaga kependidikan, dan

pendayagunaan serta pemiliharaan sarana dan prasarana.

Kepala madrasah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan

madrasah, yang akan menentukan bagaimana tujuan madrasah dan pendidikan

pada umumnya direalisasikan, termasuk dalam mengembangkan kompetensi

tenaga kependidikan (guru). Kepala madrasah merupakan salah satu komponen

yang berperan dalam Mengembangkan kualitas pendidikan. Sebagaimana

dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 No. 28 Tahun 1990 bahwa: “Kepala

Madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,

administrasi madrasah, pembinaan tenaga kependidikan lainya, dan

pendayagunaaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana”.7 Untuk itu kepala

madrasah harus menyiapkan strategi khusus dalam mengembangkan kompetensi

tenaga kependidikannya (guru).

Pendidikan Agama Islam sebagai dari program pendidikan nasional

mempunyai fungsi strategis dalam proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai

agama Islam, disamping pengembangan intelektualnya. Dalam klasifikasi ranah

tujuan pendidikan, PAI berfungsi untuk mencerdaskan intelektual, emosional dan

7 Mulyana, Menjadi kepala Sekolah Profesianal Dalam Konteks Mensukseskan MBS,

(Bandung: Reamaja Rosdakarya,2004), h. 25

Page 15: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

5

spiritual siswa secara simultan dan terpadu. Dengan demikian pendidikan8 agama

Islam mencakup pembinaan dan pengembangan seluruh aspek kehidupan.

Kemajuan informasi dan teknologi yang berkembang menjadi media bagi seorang

Guru PAI dalam menyampaikan materi Agama Islam kepada peserta didik dalam

upaya internalisasi nilai-nilai agama.

Undang-undang SISDIKNAS pasal 29 Nomor 20 Tahun 2003

menyebutkan bahwa pendidik atau guru merupakan tenaga professional yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.9 MTs sila Kab. Bima,

salah satu lembaga pendidikan yang bernaung di Yayasan Baiturrahim

mempunyai tekad untuk mencetak generasi yang unggul dan berakhlak sesuai

dengan visi dan misi madrasah tersebut. Untuk mewujudkan tujuan itu maka

Kepala Madrasah sebagai supervisisor pendidikan berkomitmen untuk

mengembangkan kompetensi pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam, agar

pendidikan agama tidak hanya sebagai materi pokok dalam pembelajaran, tetapi

ajaran agama dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Materi Agama Islam

Ahlussunah Waljama’ah harus tetap menjadi dasar dalam pendidikan di MTs sila

Kab. Bima, di tengah- tengah banyaknya aliran radikalisme Islam.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 Ayat 3 No. 19

Tahun 2005 butir dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Kompetensi

Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

9 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang rencana dan pelaksanaan proses

pembelajaran. h.105

Page 16: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

6

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, evalusai hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya.10 Metode

pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, akan

menghambat11tercapainya tujuan pendidikan. Walaupun tenaga pendidik di MTs

sila Kab. Bima telah memenuhi kualifikasi strata satu, tetapi karena pengalaman

mengajarnya masih kurang maka hasil yang dicapai belum optimal. Di MTs sila

Kab. Bima belum terlaksana secara maksimal usaha pembinaan tenaga pendidikan

secara berkala dari kepala madrasah, meskipun secara individu guru telah

melakukan beberapa pelatihan atau workshop. Dari latar belakang masalah

tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Peranan Kepala Madrasah dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (studi

kasus pada MTs sila Kab. Bima)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan

beberapa pokok masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di

MTs.Sila Kec.Bolo Kab.Bima

2. Bagaimana Peran Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di MTs. Sila Kec. Bolo Kab. Bima

3. Apa faktor pendukung dan penghambat Kepala Madarasah dalam

mengembangkan kompetensi pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di

MTs. Sila Kec. Bolo Kab. Bima?

10 Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat 3 No. 19 Tahun 2005 Tentang Kompetensi

Pedagogik. h. 64

Page 17: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru PAI di MTs Sila Kec. Bolo

Kab. Bima

2. Untuk mengetahui peranan Kepala Madrasah dalam mengembangkan

kompetensi pedagogik guru PAI di MTs Sila Kec. Bolo Kab. Bima.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Kepala Madrasah

dalam mengembangkan kompetensi pedagogik Guru PAI di MTs Sila Kec.

Bolo Kab. Bima

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mendapat temuan yang lebih mendalam dan

komprehensif sesuai dengan tema penelitian. Diharapkan dari hasil penelitian

tersebut akan diungkap bagaimana idealnya kepemimpinan Kepala Madrasah

dalam mengelola madrasah, sehingga manfaat yang diharapkan adalah :

1. Bagi Kepala Madrasah MTs. Sila Penelitian ini dilakukan untuk mendapat

temuan yang lebih mendalam dan komprehensif sesuai dengan tema

penelitian. Diharapkan dari hasil penelitian tersebut akan diungkap bagaimana

idealnya kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mengelola madrasah ,

sehingga manfaat yang diharapkan adalah:

2. Bagi Kepala MTs Sila khususnya dan Kepala Madrasah pada umumnya dalam

melaksanakan tugas utamanya yang berkaitan dengan pengelolaan madrasah.

Page 18: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

8

3. Bagi guru PAI pada umumnya untuk senantiasa menyadari akan pentingnya

peningkatan profesionalisme dalam melaksanakan tugas kegiatan belajar

mengajar.

4. Bagi peneliti yang akan datang untuk menambah wawasan tentang

kepeminpinan Kepala Madrasah dalam mengelola madrasah.

Page 19: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepala Madrasah

1. Pengertian Kepala Madrasah

Kepala Madrasah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan

sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di madrasah.12 Kepala

madrasah memiliki taggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan

administrasi, pembinaan dan pengembangan kompetensi pedagogik khususnya

Guru Pendidikan Agama islam.

Kepala Madrasah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan

besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di madrasah”.13 Kepala Madrasah

adalah personel madrasah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-

kegiatan madrasah”.14 Dengan demikian secara sederhana Kepala Madrasah dapat

didefinisikan sebagai: “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

memimpin suatu madrasah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar,

tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid

yang menerima pelajaran.”15

Sebagai pemimpin formal, Kepala Madrasah bertanggungjawab atas tercapainya

tujuan pendidikan melalui upaya atau strategi menggerakkan para karyawan ke

arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

12 Lazaruth, Soewardi, Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius,

1984.) h. 60 13 Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 80 14 Wahj osumijo, Kepemimpinan Kepala Madrasah (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1999), h. 83 15Ibid., h. 89

Page 20: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

10

Dalam hal ini Kepala Madrasah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi

kepemimpinan, baik fungsi yang berhubungan dengan pencapaian tujuan

pendidikan maupun penciptaan iklim madrasah yang kondusif bagi terlaksananya

proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.16

2. Tanggung Jawab Kepala Madrasah

Dalam bab dan pasal – pasal Peraturan Pemerintah yang mengatur pelaksanaan

Undang – Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

ditegaskan bahwa Kepala Madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kegiatan pendidikan, sehingga dengan demikian Kepala Madrasah mempunyai

kewajiban untuk selalu mengadakan pembinaan dalam arti berusaha agar

pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan dan pengembangan pendidikan

dapat dilaksanakan dengan baik.17 Sesuai dengan firman Allah swt. Dalam Surah

Dalam surat Al Mudatstsir ayat 38 yang berbunyi:

كل نفس بما كسبت رهينة

Terjemahnya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”

setiap manusia memiliki tanggung jawab dan etika moral dalam kehidupan

sosial beragama serta pendidikan memiliki pengetahuan akan pentingnya evaluasi

diri untuk menjadi yang lebih baik lagi.

1. Pengelolaan

Suatu proses yang ada pada dasarnya meliputi pengadaan, pendayagunaan

dan pengembangan tenaga kependidikan, tanah, gedung serta pemilikannya.

2. Penilaian

16 Moch. Idhochi Anwar, Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Biaya Pendidikan

(Bandung: Alfabeta, 2003), h. 75 17 Wahj osumijo, Kepemimpinan Kepala Madrasah (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1999), h. 85

Page 21: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

11

a) Penilaian pendidikan dasar diselenggarakan untuk memperoleh

keterangan tentang proses belajar mengajar dan upaya pencapaian

tujuan pendidikan dasar dalam rangka pembinaan dan

pengembangan, serta untuk penentuan akreditasi pendidikan dasar

yang bersangkutan

b) Penilaian madrasah menengah dilaksanakan secara bertahap,

berkesinambungan dan bersifat terbuka.

Tujuan penilaian pada dasarnya untuk:

a) Memperoleh keterangan tentang kegiatan dan kemajuan belajar

siswa, pelaksanaan kurikulum, guru dan tenaga kependidikan lainnya

b) Dalam rangka pembinaan, pengembangan dan penentuan akreditasi

madrasah menengah yang bersangkutan.

3. Bimbingan

Yaitu bantuan yang diberikan oleh para guru pembimbing dalam rangka

upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa

depan.

4. Pengawasan

Pengawasan dilaksanakan dalam rangka pembinaan pengembangan,

pelayanan dan peningkatan mutu, serta perlindungan madrasah yang

bersangkutan. Pengawasan meliputi segi teknis pendidikan dan administrasi

madrasah yang bersangkutan.

5. Pengembangan

Page 22: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

12

Pengembangan meliputi upaya perbaikan, perluasan, pendalaman dan

penyesuaian pendidikan melalui peningkatan mutu baik penyelenggaraan

kegiatan pendidikan maupun peralatannya. Kegiatan pengembangan

dilaksanakan dengan tidak mengurangi kelangsungan penyelenggaraan

pendidikan pada madrasah yang bersangkutan.18

3. Pengangkatan dan penempatan kepala Madrasah

Kepala madrasah adalah tenaga fungsional yang diberi tugas untuk

memimpin penyelenggarakan suatu madrasah. Oleh sebab itu, paling tidak dengan

mempertimbangkan terhadap faktor-faktor seperti:

1. Kepala madrasah adalah pemimpin yang mempunyai peranan yang

sangat penting dalam Mengembangkan mutu pendidikan madrasah.

2. Kepala madrasah memiliki dan senantiasa Mengembangkan

kemampuanpengabdian, dan kreativitas agar dapat melaksanakan

tugas-tugas secara professional.

3. Penetapan kepala madrasah harus didasarkan atas persyaratan, dan tata

cara yang diatur dalam keputusan, mulai dari tahap identifikasi,

rekruitmen, seleksi, dan diklat. “Surat Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 085/U/1994, tentang;

Pengangkatan dan pemberhentikan kepala madrasah dilingkungan

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 14 April 1994”.19

4. Unsur penilaian pengangkatan kepala madrasah.

1. Sehat jasmani dan rohani

18 Aan Qomariyah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

h. 82 19 Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 14 April 1994, h. 121

Page 23: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

13

2. Mampu melaksanakan wawasan wiyata mandala.

3. Sekurang-kurangnya mendahului pangkat setingkat lebih rendah

4. Menguasai kurikulum yang berlaku sesuai bidang tugasnya.

5. Kreatif dan inovatif

6. Mampu menyusun program pendidikan dimadrasah

7. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi

8. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

9. Menyatakan bersedia ditempatkan dimana saja secara tertulis

10.Bagi guru yang diusulkan untuk menjadi kepala madrasah yang

dipekerjakan madrasahswasta harus ada persetujuan dari yayasan yang

akan menerima.20

5. Syarat menjadi Kepala Madrasah

Terkait dengan persyaratan untuk menjadi kepala madrasah, diatur secara jelas

dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

PMA Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Kepala Madrasah pasal 1. Peraturan ini

merevisi persyaratan sebelumnya yang telah diuraikan dalam PMA Nomor 58

Tahun 2017.21

Untuk menjadi Kepala Madrasah, seorang calon Kepala Madrasah harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Beragama Islam;

2. Memiliki kemampuan baca tulis Al-Qur’an;

20 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Cet : I, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

2010), h. 29 21 PMA Nomor 58 Tahun 2017, h. 249

Page 24: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

14

3. Berpendidikan paling rendah sarjana atau diploma empat kependidikan atau

bukan kependidikan dari perguruan tinggi yang terakreditasi;

4. memiliki pengalaman manajerial di Madrasah;

5. memiliki sertifikat pendidik;

6. berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat;

7. memiliki pengalaman mengajar paling singkat 9 (sembilan) tahun pada

Madrasah yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan 6 (enam) tahun pada

Madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat

8. memiliki golongan ruang paling rendah III/c bagi guru pegawai negeri sipil

dan memiliki golongan ruang atau pangkat yang disetarakan dengan

kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan/lembaga yang berwenang

dibuktikan dengan keputusan inpassing bagi guru bukan pegawai negeri

sipil;

9. sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan sehat dari rumah sakit

pemerintah;

10. tidak sedang dikenakan sanksi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

11. memiliki nilai prestasi kerja dan nilai kinerja guru paling rendah bernilai

baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

12. diutamakan memiliki sertifikat Kepala Madrasah sesuai dengan jenjangnya

untuk Madrasah yang diselenggarakan oleh Pemerintah.22

22 PMA Nomor 58 Tahun 2017, h.271

Page 25: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

15

Dari keduabelas syarat tersebut, dibedakan untuk beberapa jenis kepala

madrasah sebagai berikut:

1. PNS di madrasah negeri, harus memenuhi keduabelas syarat tersebut

2. PNS di madrasah swasta, harus memenuhi keduabelas syarat tersebut

3. Non PNS di madrasah swasta, memenuhi kecuali syarat kelima dan

kedelapan

4. Non PNS di madrasah swasta baru, memenuhi kecuali syarat keempat,

kelima, ketujuh, dan kedelapan.

B. Kompetensi Kepala Madrasah

Diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 28 tahun 2010

tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala Madrasah melengkapi peraturan

sebelumnya yaitu UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yang di antaranya mengatur

bahwa penugasan menjadi kepala madrasah harus sesuai standar, karena kepala

madrasah memegang peran penting, selain itu mutu pendidikan di madrasah

bergantung pada kepala madrasahnya.23 Untuk itu, kepala madrasah dituntut

memiliki kemampuan kepemimpinan standar sebagaimana diamanatkan dalam

Permendiknas No. 13 tahun 2007.24

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di madrasah baik itu prestasi

akademis dan non akademis, dibutuhkan kompetensi kepala madrasah yang sangat

mumpuni. Dengan kompetensi tersebut apa yang dinginkan oleh masyarakat dan

orangtua murid yakni tercapainya keberhasilan pendidikan di madrasah dapat

23 UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, h.56 24 Permendiknas No. 13 tahun 2007, h.93

Page 26: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

16

terwujud, sehingga madrasah dengan apa yang dimiliki dapat berjalan dari

berbagai bidang.25

Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan

seseorang ketika melakukan sesuatu. Memahami visi dan misi serta memiliki

integritas yang baik saja belum cukup. Agar berhasil, kepala madrasah harus

memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk dapat mengemban tanggung

jawabnya dengan baik dan benar.

Sedangkan kepala madrasah adalah seorang pemimpim yang mempunyai

bawahan yang dipilih dengan cara tertentu yang mempunyai tanggung jawab

dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditentukan yang dibantu oleh staf.

Staf merupakan sekelompok sumber daya manusia yang bertugas membantu

kepala madrasah dalam mencapai tujuan madrasah yang terdiri dari guru, laboran,

pustakawan, dan kelompok sumber daya manusia yang bertugas sebagai tenaga

adminstrasi2.

Sebagai pejabat formal, kepala madrasah diangkat melalui proses,

prosedur, dan peraturan yang berlaku. Sebagai manajer, kepala madrasah

merupakan seorang perencana, organisator, dan pengendali. Dalam hal ini kepala

madrasah harus memerhatikan tiga hal, yaitu proses pendayagunaan seluruh

sumber organisasi, dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.26

25 M. Ngalim Purwanto, Admninistrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Rosda

Karya, 1998), h. 106 26 Wahyusumiyo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002), h. 81

Page 27: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

17

1. Kompetensi yang harus dimiliki kepala madrasah

a. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi

pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh

komunitas madrasah.

b. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan madrasah dan

program pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan

pertumbuhan profesional para guru dan staf.

c. Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya

madrasah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman,

sehat, efisien, dan efektif.

d. Bekerja sama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat,

menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan

memobilisasi sumber daya masyarakat

e. Memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas.

f. Memahami, menanggapi, dan mempengaruhi lingkungan politik,

sosial,ekonomi, dan budaya yang lebih luas.27

Kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala madrasah untuk bisa

melaksanakan tugas dengan baik.

a. memiliki rasa tanggung jawab yang besar atas terlaksananya seluruh

kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan madrasah / pendidikan.

b. memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.

c. memiliki rasa percaya diri, keteladanan yang tinggi dan kewibawaan.

d. dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat

melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan

madrasah.

e. mampu membimbing, mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga

masing-masing guru memperoleh tugas yang sesuai dengan keahliannya.

27 Ibid, h. 187

Page 28: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

18

f. berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan memiliki pola pikir

berorientasi jauh ke depan

g. berani dan mampu mengatasi kesulitan.

h. selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang perlu

dimiliki oleh seorang kepala madrasah.28

Delapan kompetensi di atas merupakan syarat ideal kepala madrasah

dalam membangun pendidikan ditengah-tengah tuntutan jaman dan tuntutan

masyarakat. Jika 8 kompetensi ideal tadi belum bisa terpenuhi, maka ideal

minimal seorang kepala madrasah adalah memiliki idealisme untuk memajukan

madrasah, memajukan profesionalisme guru, memajukan kreatifitas siswa dan

membangun soft skill komunitas madrasah yang dipimpinnya.29

Siapapun kepala madrasah yang memimpin suatu madrasah apabila

mampu melakukan fungsi komunikasi yang baik dengan semua pihak, maka

penilaian yang umum diberikan oleh guru, siswa, staf dan masyarakat sudah

cukup untuk menyatakan bahwa kepala madrasah tersebut adalah kepala madrasah

yang ideal.30

2. Aspek Kompetensi Kepala Madrasah

Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13

Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Madrasah, setiap kepala madrasah harus

memenuhi lima aspek kompetensi, yaitu kepribadian, sosial, manajerial, supervisi,

dan kewirausahaan.

28 Ibid, h. 121-122 29 Mulyasa, E., Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara,

2012), h. 24 30 Daryanto, op cit, h. 81

Page 29: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

19

a) Kepribadian

1) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan

menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di madrasah/madrasah

2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.

3) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala

madrasah/madrasah.

4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai

kepala madrasah/ madrasah.

6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

b) Manajerial

1) Menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan

perencanaan.

2) Mengembangkan organisasi madrasah sesuai dengan kebutuhan.

3) Memimpin madrasah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber

daya madrasah/ madrasah secara optimal.

4) Mengelola perubahan dan pengembangan madrasah/madrasah menuju

organisasi pembelajar yang efektif.

5) Menciptakan budaya dan iklim madrasah/ madrasah yang kondusif dan

inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal.

7) Mengelola sarana dan prasarana madrasah/ madrasah dalam rangka

pendayagunaan secara optimal.

8) Mengelola hubungan madrasah/madrasah dan masyarakat dalam

rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan

madrasah/ madrasah.

9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,

dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.

10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

11) Mengelola keuangan madrasah/madrasah sesuai dengan prinsip

pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

12) Mengelola ketatausahaan madrasah/madrasah dalam mendukung

pencapaian tujuan madrasah/ madrasah.

Page 30: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

20

13) Mengelola unit layanan khusus madrasah/ madrasah dalam mendukung

kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di

madrasah/madrasah.

14) Mengelola sistem informasi madrasah/madrasah dalam mendukung

penyusunan program dan pengambilan keputusan.

15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan manajemen madrasah/madrasah.

16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan madrasah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta

merencanakan tindak lanjutnya.31

c) Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan atau sering disebut wiraswasta, merupakan

terjemahan dari istilah entrepreneurship. Istilah tersebut pertama kali

dikemukakan oleh Ricard Cantillon, orang Irlandia yang berdiam di Perancis,

dalam bukunya yang berjudul Essai Bar la Nature du Commercen, tahun 1755

(Depdiknas 2004). Dilihat dari segi etimologis, wiraswasta, merupakan suatu

istilah yang berasal dari kata-kata “wira” dan “swasta”. Wira berarti berani,

utama, atau perkasa. Swasta merupakan paduan dari kata “swa” dan “sta”. Swa

artinya sendiri, sedangkan sta berarti berdiri. Dengan demikian maknanya menjadi

berdiri menurut kekuatan sendiri. Jadi yang dimaksud dengan wiraswasta adalah

mewujudkan aspirasi kehidupan mandiri dengan landasan keyakinan dan watak

yang luhur.

Dari beberapa definisi diatas maka kompetensi kewirausahaan dalam

adalah kemampuan kepala madrasah dalam mewujudkan aspirasi kehidupan

mandiri yang dicirikan dengan kepribadian kuat, bermental wirausaha. Sedangkan

jika ingin sukses dalam mengembangkan program kewirausahaan di madrasah,

maka kepala madrasah, tenaga kependidikan baik guru maupun non guru dan

31 Mulyasa, E., op.,cit.,h. 38

Page 31: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

21

peserta didik harus bisa secara bersama memahami dan mengembangkan sikap

kewirausahaan sesuai dengan tugas masing-masing. Secara Terperinci Dimensi

Kompetensi Kewirausahaan adalah sebagai berikut

1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan

madrasah/madrasah.

2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah/madrasah sebagai

organisasi pembelajar yang efektif.

3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagai pemimpin madrasah/madrasah.

4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi

kendala yang dihadapi madrasah/madrasah.

5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa

madrasah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.32

d) Supervisi

Madrasah melaksanakan tanggung jawab paling produktif jika terdapat

konsensus tentang tujuan madrasah dan semua pihak bersama-sama berusaha

mencapainya. Posisi kepala madrasah dalam hal ini adalah bertanggung jawab

untuk menyelenggarakan madrasah secara produktif. Persoalannya adalah bahwa

dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut kepala madrasah tidak mungkin

melaksanakan seluruh kegiatan sendiri, oleh karena itu ada pendelegasian kepada

guru maupun staff, untuk memastikan bahwa pendelegasian tugas itu

32Ibid, h.,42

Page 32: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

22

dilaksanakan secara tepat waktu dengan cara yang tepat atau tidak maka

diperlukanlah supervisi yaitu menyelia pekerjaan orang lain.33

Bentuk supervisi yang paling efektif terjadi jika staff,peserta didik, dan

orang tua memandang kepala madrasah sebagai orang yang tahu persis tentang

hal-hal yang terjadi dimadrasahnya. Dalam kontek ini, dengan melakukan

supervisi maka akan dilakukan tindakan kunjungan kelas, berbicara dngan guru,

peserta didik, dan orang tua, mengikuti perkembangan masyarakat madrasah,

orang-orang dan peristiwa yang terjadi dalam rangka memenuhi tanggungjawab

ini (Peter F.Olivia,1992).34 Kompetensi supervisi ini setidaknya mencakup :

1) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru.

2) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

3) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru.

e) Sosial

Pada hakekatnya manusia adalah makluk individu sekaligus sosial, dari

sejak lahir hingga meninggal manusia perlu dibantu atau kerjasama dengan

manusia lain, segala kebahagiaan yang dirasakan manusia pada dasarnya adalah

berkat bantuan dan kerjasama dengan manusia lain, manusia sadar bahwa dirinya

33 Mudzakkir Baharuddin, Administrasi pendidikan ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya),

h. 79

34 Peter F.Olivia, Kompetensi Supervisi (Jakarta: Kalam Mulia,1992).,h.107

Page 33: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

23

harus merasa terpanggil hatinya untuk berbuat baik bagi orang lain dan

masyarakat.35

Kompetensi sosial menurut Sumardi36 adalah kemampuan seseorang

dalam berkomunikasi, bergaul, bekerjasama, dan memberi kepada orang lain.

Sejalan dengan pemikiran ini Komara mendefinisikan kompetensi sosial sebagai :

1) Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan madrasah/madrasa

2) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

3) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. 37

Banyaknya kepala madrasah yang kurang memenuhi standar kompetensi ini

tak terlepas dari proses rekrutmen dan pengangkatan kepala madrasah yang

berlaku saat ini. Di sejumlah negara, untuk menjadi kepala madrasah, seseorang

harus menjalani training dengan minimal waktu yang ditentukan. Sebagai contoh

di Malaysia, menetapkan 300 jam pelatihan untuk menjadi kepala madrasah,

Singapura dengan standar 16 bulan pelatihan, dan Amerika, yang menetapkan

lembaga pelatihan untuk mengeluarkan surat izin atau surat keterangan

kompetensi.

C. Kompetensi Pedagogik Guru PAI

1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi guru menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen, disebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

35 Retno Sriningsih, Kompetensi kepala sekolah(Jakarta: PT Raja Grafindo persada,1999),

h. 120 36 Sumardi, Standar kompetensi ( surabaya : Usaha Mandiri, 2006), h. 82 37 Komara Jayanti, Jenis- Jenis Kompetensi ( Jakarta: Bumi Permai, 2007) , h. 111

Page 34: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

24

ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan

diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.38

W. Robert Housten mendefinisikan kompetensi dengan “competence

ordinarilyis defined as adequacly for a as possesi on of require knowledge, skill

and abilities” (suatu tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan,

ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Definisi

tersebut mengandung arti bahwa calon pendidik perlu memersiapkan diri untuk

mengusai sejumlah pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan khusus yang

terkait dengan profesi keguruannya agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan

baik serta dapat memenuhi keinginan dan harapan peserta didiknya.39

McLeod mendefinisikan kompetensi sebagai perilaku yang rasional untuk

mencapai tujuan yang dipernyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.

Usman mengemukakan kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan

kulifikasi atau kemampuan seseorang baik dalam kualitatif maupun kuantitatif.40

Mengacu pada pengertian kompetensi diatas, Pada dasarnya, kompetensi

diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan. Kompetensi guru dapat dimaknai

sebagai gambaran tentang apa yang harus dilakukan seorang guru dalam

melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, perilaku maupun hasil yang

dapat ditunjukan dalam proses belajar mengajar.

38 Undang-undang No 14 Tahun 2005.,h.109

39 W. Robert Housten, Kompetensi Calon Pendidik (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 162 40 McLeod, Manajemen Pengajaran Secara Manusia ( Jakarta : Rineka Cipta, 1990), h.

22

Page 35: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

25

2. Macam-Macam Kompetensi

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Pasal 10 dijelaskan Kompetensi Guru meliputi Kompetensi Pedagogis,

Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional yang diperoleh melalui

Pendidikan Profesi. 41

1) Kompetensi Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan

fisik. Dengan demikian dalam kepribadian tercermin dalam seluruh sikap,

perbuatan maupun tingkah laku yang terdapat dalam diri seseorang. Dijelaskan

secara rinci dalam Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 bab 2 pasal 3

bahwa kompetensi kepribadian guru sekurang-kurangnya mencakup kepribadian

yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana demokratif,

mantap, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat secra

objektif mengevaluasi kinerja sendiridan mengembangkan diri secara mandiri dan

berkelanjutan.42

Menurut Usman Kompetensi Pribadi Guru meliputi :

a. Pengembangan kepribadiannya yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berperan aktif dalam masyarakat dan mengembangkan

sifat-sifat terpuji.

b. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat guna

Mengembangkan kemampuan dan wawasannya dan dengan masyarakat

guna menjalankan misi pendidikan.

41 Undang undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.,h.211 42 Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 bab 2 pasal 3 bahwa Kompetensi

Kepribadian Guru.,h.132

Page 36: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

26

c. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami

kesulitan belajar, kelainan dan berbakat khusus.

d. Melaksanakan administrasi madrasah.

e. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pembelajaran.

2) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dijelaskan secara rinci dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2008

tentang guru, pasal 3 ayat (4) “kompetensi pedagogik merupakan kemampuan

para guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-

kurangnya meliputi: (1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (2)

pemahaman terhadap peserta didik, (3) pengembangan kurikulum atau silabus, (4)

perancangan pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis, (6) evaluasi hasil belajar, (7) pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.43

Mudzakkir menyatakan, terdapat beberapa syarat pedagogik yang harus

dimiliki oleh seorang guru, yaitu :44

a. Penguasaan materi pelajaran

b. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologi

c. Kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar

d. Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru

Menyimak pendapat di atas, kita dapat mengatakan bahwa keempat hal

tersebut merupakan syarat utama seorang guru. Dalam kaitannya dengan

43 Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2008 tentang guru, pasal 3 ayat (4).,h.312 44 Mudzakkir Baharuddin, Administrasi pendidikan ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya),

h. 33

Page 37: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

27

pendekatan efektif, Ryians mengatakan bahwa “guru yang baik adalah guru yang

memahami dunia kehidupan siswa, berwawasan penuh, menghormati cara dan alat

untuk merangsang hasrat intelektual dan sungguh-sungguh berperasaan terhadap

siswa dan orang lain.”

3) Kompetensi Sosial

Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak bias guru

abaikan, karena guru harus terlibat dalam kehidupan di masyarakat dengan

interaksi social. Guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak

didiknya. Dengan begitu anak didik diajarkan agar mempunyai sifat

kesetiakawanan sosial. Guru harus menempatkan diri sebagai orang tua kedua,

dengan mengemban tugas yang dipercayakan orang tua kandung / wali anak didik

dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu pemahaman terhadap jiwa dan watakj

anak didik diperlukan agar dapat dengan mudah memahami jiwa dan watak anak

didik. Begitulah tugas guru sebagai orang tua kedua, setelah orang tua anak didik

di dalam keluarga di rumah.

Yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berintraksi secara efektif

dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali peserta didik

dan masyarakat luas.45 Hal tersebut diuraikan lebih lanjut kemampuan guru

sebagai bag ian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki

kompetensi untuk : (1) berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat, (2)

menggunakan teknologi, komunikasi dan infomasi secara fungsional, (3) bergaul

45Muhaimin, Paradigma Pendidikan (Bandung: PT Rineka Cipta, 2003), h. 192

Page 38: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

28

secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua atau wali peserta didik, (4) bergaul secara santun dengan masyarakat.

4) Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional yaitu kemampuan guru dalam penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta

didik memenuhi standar kompetensi yang diterapkan dalam standar nasional

pendidikan. Dijelaskan secara rinci data PP nomor 74 tahun 2008 bahwa

kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam mengusai

pengetahuan, teknologi dan seni budaya yang diampunya meliputi, (1) menguasai

materi secara luas sesuai dengan satuan pendidikan mata pelajaran yang akan

diampu, (2) menguasai konsep dan metode disiplin pengetahuan teknologi sesuai

dengan satuan pendidikan mata pelajaran yang diampu.46

Keempat bidang kompetensi diatas tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan

saling berhubungan dan saling memengaruhi satu sama lain dan memunyai

hierarkis, artinya saling mendasari satu sama lainnya kompetensi yang satu

mendasari kompetensi yang lainnya

Menurut Santoso, “seorang guru perlu memiliki kompetensi mengajar yang

dikenal dengan istilah kompetensi professional.”

Dendasurono mengatakan, ada 10 (sepuluh) kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru yang profesional, yaitu : 1) Menguasai landasan kependidikan, 2)

Menguasai bahan pelajaran, 3) Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar,

4) Kemampuan mengelola program pengajaran, 5) Kemampuan mengelola kelas,

46 PP nomor 74 tahun 2008,Op.,Cit.,h.165

Page 39: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

29

6) Kemampuan menggunakan media / sumber belajar, 7) Kemampuan menilai

hasil (prestasi) siswa, 8) Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk

keperluan pengajaran, 9) Mengenal fungsi program bimbingan dan penyuluhan,

serta, 10) Kemampuan menyelenggarakan administrasi pendidikan. 47

Menurut E. Mulyasa kemampuan umum (kemampuan mengajar) atau

kompetensi professional guru meliputi

a. Menguasai ilmu pendidikan dan keguruan yang mencakup :

- Psikologi pendidikan

- Teknologi pendidikan

- Metodologi pendidikan

- Media pendidikan

- Evaluasi pendidikan

- Penelitian pendidikan

b. Menguasai kurikulum yang mencakup :

- Mampu menganalisis kurikulum, merencanakan pembelajaran,

mengembangkan silabus, dan mendayagunakan sumber belajar.

- Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode,

kegiatan, dan alat bantu pembelajaran yang sesuai.

- Mampu menyusun program perbaikan-perbaikan (remedial) bagi peserta

didik yang kurang mampu.

- Mampu menyusu program pengayaan (enrichman) bagi peserta didik yang

pandai.

c. Menguasai didaktik metodik umum :

- Mampu menggunakan metode yang bervariasi secara tepat.

- Mampu mendorong peserta didik bertanya.

- Mampu membuat alat peraga sederhana.

d. Menguasai pengelolaan kelas :

- Menguasai pengelolaan fisik kelas

- Menguasai pengelolaan pembelajaran

- Menguasai pengelolaan dan pemanfaatan pajangan kelas

e. Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik :

- Mampu menyusun instrument penilaian kompetensi peserta didik dakam

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

- Mampu menilai hasil karya peserta didik, baik melalui tes maupun non tes

(observasi, jurnal, portofolio).

- Mampu menggunakan berbagai cara penilaian, baik tertulis, lisan, maupun

perbuatan.

47Dendasurono, Perencanaan Pembelajaran Pengembangan Standar Kompetensi Guru (

Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 122

Page 40: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

30

f. Mampu mengembangkan dan aktualisasi diri :

- Mampu bekerja dan bertindak secara mandiri untk memecahkan masalah,

dan mengambil keputusan.

- Mampu berprakarsa, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan gagasan

baru, dan mempelajari serta melaksanakan hal-hal baru.

- Mampu Mengembangkan kemampuan melalui kegiatan membaca,

menulis, seminar, lokakarya, melanjutkan pendidikan, studi banding, dan

berperan serta dalam organisasi profesi. 48

3. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengolahan

pembelajaran untuk kepentingan peserta didik, meliputi pemahaman wawasan

atau landasan kepemimpinan dan pemahaman terhadap peserta didik. Selain itu,

juga meliputi kemampuan dalam pengembangan kurikulum dan silabus.

Termasuk perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi akhir belajar dan

pengembangan peserta didik di dalamnya. Guru pendidikan agam islam

merupakan barisan dari para guru yang bertugas mendidik dan mengajar anak-

anak disekolah dalam rangka menanamkan nilai-nilai islam, hendaknya mampu

menanamkan motivasi, etik dan moral pada suatu perangkat nilai yaitu iman, amal

dan taqwa.49

Karakteristik pedagogik guru adalah kemampuan seorang pendidik dalam

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi:

a. pemahaman tentang peserta didik,

b. membuat perancangan pembelajaran

c. kemampuan melaksanakan pembelajaran

d. evaluasi proses dan hasil belajar

48Mulyasa E, Kurikulum Berbasis Kompetensi Kompetensi Konsep, karakteristik, dan

Implementasi(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h. 44 49Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), h. 37

Page 41: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

31

e. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang dimiliki

Berdasarkan acuan pedagogiknya guru hendaknya mampu menanamkan

motivasi, etik dan moral pada suatu perangkat nilai yaitu iman, amal dan taqwa.

Secara bahasa, kompetensi pedagogik berasal dari dua kata, yaitu

kompetensi dan pedagogik. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kompetensi

adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.

Kompetensi menurut UU no. 13/2003 tentang ketenagakerjaan : pasal 1 (10),

kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mncakup aspek

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang di

tetapkan.50 Pedagogik berasal dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya

membimbing. Jadi istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni

mengajar anak.51 Istilah lainnya yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan

anak, Pedagogi yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian

muncullah istilah ”Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak”.52

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik

adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, dalam penjelasan atas

peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar

nasional pendidikan pasal 28 ayat 3 butir a menjelaskan yang dimaksud dengan

kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

50Sisdiknas, Op.,Cit.,h.324 51Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis (Bandung : Yayasan

Bangun Indonesia, 1994), h.142 52Muhibbin, Psikologi Pendidikan dangan Pendekatan Baru ( Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), h. 43

Page 42: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

32

pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 53

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 pasal

28 ayat 3 tentang kompetensi pedagogik meliputi:

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

2. Pemahaman terhadap peserta didik

3. Pengembangan kurikulum/silabus

4. Perancangan pembelajaran

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

6. Evaluasi hasil belajar

7. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang

dimilikinya.54

Dapat di simpulkan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan

seorang guru dalam memahami dan mengelola pembelajaran untuk kepentingan

peserta didik yang menjadi tolak ukur dalam merealisasikan dalam kehidupan

masyarakat serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

53Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar

nasional pendidikan pasal 28 ayat 3.,h.106 54Ibid.,h.233

Page 43: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneitian

Jenis penelitian yang dipergunakan adalah Field research (penelitian

lapangan), yakni penelitian di mana peneliti turun langsung ke lokasi penelitian

untuk memperoleh data yang konkrit yang ada hubungannya dengan judul

penelitian. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis

deskriptif kualitatif.

Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau

melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

sebagaimana adanya. Dengan kata lain metode penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan secara utuh serta mendalam tentang realitas social

dan berbagai fenomena yang terjadi dan menjadi subjek penelitian

sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena

tersebut.55

Penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang ingin di

gambarkan dalam penelitian ini yaitu peranan kepala mardasah dalam

Mengembangkan kopetensi pedagogik guru agar tercapainya kualitas mutu

pendidikan khususnya di MTs. Sila Kab. Bima

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kec. Bolo, Kab. Bima lebih tepatnya

di MTs Sila dan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala

madrasah dan guru PAI yang ada di MTs Sila.

55 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Bandung: Kencana Prenada Media Group,

2013), h. 47.

Page 44: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

34

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus Penelitian

1. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi Fokus Penelitian adalah:

a. Peranan kepala madrasah

b. Pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI

2. Deskripsi Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi Deskripsi Fokus Penelitian,adalah:

a. Kepala madrasah menjadi patokan pertama dari kinerja seorang guru

dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk selalu memantau

kinerja aktif guru dalam menerapkan berbagai metode megajar, sehinga

peran kepala madrasah sangat penting dalam Mengembangkan

Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs. Sila Kab. Bima

b. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan Guru dalam

pengelolahan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik, meliputi

pahaman wawasan atau landasan kemampuan dan pemahaman peserta

didik. selain itu juga, meliputi kemampuan dalam pengembangan

kurikulum dan silabus termaksut pelaksanaan dan perancangan

pembelajaran.

D. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data Primer

Data primer menurut sugiono adalah sumber data yang langsung

memberikan data yang langsung kepada pengumpul data. Berdasarkan

Page 45: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

35

pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa data primer merupakan

data utama yang didapatkan langsung dari apa yang diteliti. Adapun data

primer dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara dengan tujuan

untuk memperoleh data dari responden dimana yaitu kepala madrasah.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiono adalah sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data,misalnya data di

dapatkan lewat orang lain atau lewat dokumen yang diperoleh dengan

menggunakan literature yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh

berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian.56

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data yang harus betul-betul

direncanakan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris

sebagaimana adanya sebab penelitian akan berhasil apabila banyak mengunakan

instrument agar data tersebut dapat menjawab pertanyaan. Penelitian dan menguji

hipotesis, maka penulis menggunakan beberapa teknik seperti, metode observasi,

wawancara, dan Dokumentasi.

1. Pedoman Observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan

sengaja, sistematis mengenai gejala-gejala yang terjadi untuk kemudian

56 Ibid, h.308

Page 46: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

36

dilakukan pencatatan.57Observasi diartikan sebagai usaha mengamati

fenomena-fenomena yang akan di selidiki baik itu secara langsung maupun

secara tidak langsung dengan mengfungsikan secara alat indera dari

pengamatan untuk mendapatkan informasi dan data akan diperlukan tanpa

bantuan dan alat lain. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan

yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki,

misalnya peristiwa tersebut diamati melalui filem, rangkaian slide, atau

rangakian photo.Dalam menggunakan teknik observasi baik langsung maupun

tidak langsung diharapkan mengfungsikan setiap alat indera untuk

mendapatkan data yang lengkap.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.58Wawancara merupakan proses interaksi antara respon untuk

menemukan informasi atau keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan

bercakap-cakap secara lisan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang

menghubungkan dengan informasi yang diperlukan atau pewawancara dengan

sipengaruh atau responden yang menggunakan alat panduan wawancara.

3. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi yaitu, peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau

kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lamadan teknik

57 P. Joko Subagyo, metodologi dalam teori dan praktek (Jakarta: Rine kacipta, 2004), h.

63. 58 Sugiyono, metode penelitian pendidikan (cet.25;Bandung : Alfabeta, 2017 ), h. 317

Page 47: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

37

pengumpulan data dengan hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. Dalam

hal ini peneliti menggunakan catatan dokumentasi untuk memperkuat hipotesa

agar hasil penelitian yang lebih akurat dan dapat di pertanggung jawabkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

Riset lapangan, penulis langsung turun kelapangan guna mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu data yang

dikumpulkan ini bersifat emperis. Kemudian dalam penelitian lapangan ini

penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data, sebagai berikut;

1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki.59

2. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.60

3. Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi

yang membahas tentang objek penelitian.61

59 Nana Syaohdih Sukmadinata.Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 220 60 Andi Prastowo. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian.

(Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2011), h. 330 61 Burhan Bungin.Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu

social lainnya.(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 121

Page 48: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

38

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data.Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan baik melalui penelitian

kepustakaan maupun penelitian lapangan, terlebih dahulu diolah kemudian

dianalisis. Dalam pengolahan analisis data ini, dipergunakan beberapa metode,

yaitu:

1. Metode induktif yaitu, suatu metode penulisan yang berdasarkan pada hal-hal

yang bersifat khusus dan hasil analisa tersebut dapat dipakai sebagai

kesimpulan yang bersifat umum.

2. Metode deduktif yaitu, metode penulisan atau penjelasan dengan bertolak dari

pengetahuan bersifat umum. Atau mengolah data dan meganalisa dari hal-hal

yang sifatnya umum guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus.

3. Metode komparatif, yaitu analisis data yang membandingkan pendapat yang

berbeda kemudian pendapat tersebut di rumuskan menjadi kesimpulan yang

bersifat objektif.62

62 Winarno Surachman, Pengantar penelitia nilmiah: Dasar, Metode, dan

teknik.(Bandung: Tarsita, 1990), h. 135

Page 49: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Sekolah

MTs. Sila terletak di jalan raya Tegalsari, tepatnya di wilayah desa Rato, kec.

Bolo kab. Bima. Keberadaan sekolah ini sangat berarti bagi masyarakat karna

anak anak yang lulus dari sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikannya tanpa

harus keluar dari daerah ini.

MTs. Sila ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Bapak

Ibrahim, MT, S.pd dan mempunyai tenaga pengajar sebanyak 21 orang yang

terdiri dari guru honorer dan PNS. Pada saat ini MTs. memiliki sisiwa sebanyak

300 orang. Dengan Kode Pos 84161, Dan No.Telepon 0852 63322 3303, E- Mail :

[email protected], serta tahun operasional MTs. yakni dari tahun 2001.

MTs. Sila menggunakan tegangan listrik/ daya listrik sebanyak 900 WAAT,

dengan No NPWP, 00-783-444-3-221-000 serta dengan Luas lahan : 10.000 m263

2. Tenaga Pendidikan dan Kependidikan

1. Guru tetap (PNS) : 6 Orang (3 Orang SI ) ( 3 Orang < SI )

2. Guru tidak tetap (Honor) : 14 Orang (9 Orang SI ) ( 5 Orang < SI )

3. Tenaga pengajar bidang Kesenian : 1 Orang

4. Staf Tata Usaha : 1 Orang

Page 50: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

40

5. Penjaga keamanan : 1 Orang 64

Jumlah keseluruhan : 23 Orang

Tabel 1

Daftar nama guru dan pegawai tahun ajaran 2019/202

No Nama Jabatan/golongan Gurun MAPEL 1 Ibrahim MT, S.Pd. PNS / IVA -

2 Afni, S. Pd.I PNS/ IVA PAI

3 Ainun Jariah, S.Ag. PNS / IIID IPS

4 Eni Dwi Astuti, S.Pd. PNS / IIIB PKN

5 Ihfrat Kurniaty, S.Pd. Honorer BHS INGGRIS

6 Ilham, S.Pd.I Honorer PAI

7 Heru Saepul Ahyar, S.Pd. Honorer QUR’AN HADIST

8 Harmoko, S.Pd.I. Honorer FIQIH,SKI

9 Nursin Muhammad Honorer FIQIH

10 Wati Samni Takimpo, S.Pd. Honorer SENI BUDAYA

11 Siti Rosmini, S.Pd. Honorer SENI BUDAYA

12 Sari Wardatul Jannah, S.Pd. Honorer BAHASA ARAB

13 Sania, S.Pd. Honorer BAHASA INDONESIA

14 Erna, S.Pd. Honorer MTK

15 Fadillah Wulansari, S.Pd. Honorer BAHASA INGGRIS

16 Asriani, S.Pd. Honorer MTK

17 Titin Muliana, S.Pd. Honerer BAHASA INGGRIS

18 Ema Susanti, S.Pd. Honorer MTK

19 Irma Tuharea, S.Pd. Honorer MTK

20 Muhammad Fahmi Amrudin Honorer PENJASKES

21 Abd. Rahman, S.Ag. Honorer AQIDAH AKHLAK

22 Anis Rofiatur Rohmah, S.Pd. Honorer AQIDAH AKHLAK

23 Nur Asisah, S.Pd. Honorer FIQIH65

Sumber data : MTs Sila 04 Maret 202066

3. Keadaan Siswa

Jumlah siswa secara keseluruhan 300 siswa yang terbagi dalam 10 kelas.

Kelas VII berjumlah 90 siswa, kelas VIII berjumlah 90 siswa, kelas IX

berjumlah 120 siswa.. Berikut daftar jumlah siswa di MTs. Sila Desa Rato

Tahun Ajaran 2019/2020

Page 51: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

41

Tabel 2

Daftar siswa 3 tahun terakhir

Kelas Jumlah Siswa Ket

2017l2018 2018/2019 2019/2020 VII 105 84 90

VIII 90 112 90

IX 90 90 120

Sumber data : MTs. Sila tanggal 04 Maret 202067

4. Sarana dan Prasarana

Jumlah ruang yang ada di MTs. Sila Desa Rato adalah: Tabel 3 Daftar

sarana dan prasarana tahun 2020

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi 1 Kantor/ Majelis Guru 1 Baik

2 Pustaka 1 Baik

3 Kelas 10 Baik

4 WC Guru 2 Baik

5 WC Siswa 2 Baik

6 Koperasi 1 Baik

B. Gambaran kompetensi pedagogik guru PAI di MTs. Sila

Sebagaimana yang telah tercantum didalam Undang-Undang RI No. 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 10 bahwa kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang guru ada empat yaitu kompetensi pedagogis,

kepribadian, sosial, dan profesional.68 Kompetensi pedagogik adalah

kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola

pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini

mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.141 Dari

67 Undang-undang RI No. 14 thn 2005, undang undang Guru dan Dosen.,h.,44

Page 52: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

42

empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang salah satunya

adalah kompetensi pedagogik merupakan profil kemampuan dasar yang harus

dimiliki oleh setiap guru.

1. Menguasai Karakteristik Peserta Didik

Kompetensi guru PAI dalam menguasai karakteristik peserta didik

dinyatakan oleh Bapak Abd. Rahman, S. Ag yang mengajar mata pelajaran

Aqidah Akhlak, beliau mengatakan:

Menguasai karakterisik peserta didik yang saya lakukanadalah dengan

memperhatikan setiap kepribadian peserta didik sehari-hari saat pembelajaran

didalam kelas, berusaha mengenali berbagai potensi peserta didik, model

belajar peserta didik, kelemahan dan kelebihan peserta didik, dan sebagainya

dengan cara berkomunikasi secara terus menerus dengan peserta didik dan

orang tua.69

Berdasarkan hasil observasi saya terhadap Bapak Abd, Rahim, S.Ag dalam

menguasai karakteristik peserta didik yaitu dia selalu memperhatikan peserta

didiknya dan sebelum memulai materi pembelajaran yang baru, beliau selalu

mengulang kembali ingatan peserta didiknya akan pelajaran yang telah lalu

dan memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk bertanya.

Hubungan komunikasi yang baik selalu terjadi disekolah maupun diluar

sekolah dan beliau juga mambantu peserta didiknya untuk menggali potensi

yang dimiliki peserta didiknya. Pendapat tersebut juga didukung oleh

pernyataan Bapak Harmoko S.Pd.I yang merangkap bidang studi Fiqih dan

SKI di MTs. Sila Kab. Bima, beliaumengatakan:

69 Wawancara dengan guru Aqidah akhlak Bapak Abd. Rahman, S. Ag 09 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 53: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

43

Menguasai karakteristik peserta didik yang saya lakukan adalah dengan

memahami setiappeserta didik, berusaha mengetahui potensi intelektual

peserta didik dan membangkitkansemangatbelajar peserta didik dengan

menggali kembali ingatan peserta didik akan pelajaran yangtelah

dipelajaridan mengatasi kekurangan peserta didik. Selain itu, saya juga

melakukan pendekatan kepada peserta didik dengan mengajaknya

berkomunikasi dan melihat model belajar setiap peserta didik.70

Didukung dari hasil observasi saya terhadap Bapak Harmoko, S.Pd.I

bahwaBapak Harmoko dalam menguasai karakteristik peserta didiknya

dengan melakukan pendekatan kepada peserta didiknya dengan cara

memahami setiap peserta didiknya dan mengenali potensi peserta didiknya

dan dia selalu menggali ingatan peserta didik akan pelajaran yang telah

dipelajari untuk mengetahui kemampuan setiap peserta didiknya.Pendapat

lain juga dinyatakan oleh bapak kepala sekolah yaitu bapak Ibrahim MT,

S.Pd.bahwa:

Menguasai karakteristik peserta didik dilakukan dengan melihat perilaku,

kemampuan ataupun potensi dalam diri peserta didik dan mampu mengetahui

kelemahan dan kelebihan fisik peserta didik serta berusaha untuk

mengembangkan kelebihan peserta didik juga mampu mengatasi kelemahan

peserta didik.71

Dalam hal ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada Yuli, salah satu

peserta didik di MTs. Sila Kab. Bima, dia mengatakan:

Dalam menguasai karakteristik peserta didik, kepala sekolah dan guru PAI

sering melakukan pendekatan terhadap siswanya dengan mengajaknya

berkomunikasi. Apabila ada yang terlihat aneh dengan salah satu muridnya,

guru akan memanggilnya ke ruang guru dan menanyakannya dan ketika

siswa berbuat salah, guru pun akan menegurnya dan menasihatinya. Selain

itu, kepala sekolah dan guru selalu membantu siswanya untuk

70 Wawancara dengan Bapak Harmoko, S. Pd. I Guru Fiqih pada tanggal 09 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima 71 Wawancara dengan Kepala MTs. Sila Kabupaten Bima 09 Maret 2020 jam 13.00

di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 54: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

44

mengembangkan kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik dengan

mengikuti ekskul yang ada disekolah.72

Dari hasilwawancara dan observasi diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa gambaran guru PAI dalam menguasai karakteristik peserta didik

dilakukan dengan mengenali setiap peserta didiknya, baik dari potensi yang

dimiliki, tipe peserta didik, model belajar peserta didik, kelebihan dan

kelemahan peserta didik, dan sebagainya dengan melakukan pendekatan

terhadap peserta didik melalui komunikasi dengan peserta didiknya dan orang

tua peserta didik.

2. Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang Mendidik

Menurut Bapak Abd.Rahman, S. Ag. sebagai guru yang merangkap mata

pelajaran Aqidah Akhlak dan Qur’an Hadits dalam menguasai teori belajar

dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, beliau mengatakan:

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik saya

lakukan dengan belajar dan banyak membaca dari berbagai sumber ilmu,

seperti buku-buku perpustakaan, internet dan lain sebagainya untuk

mengetahui berbagai ilmu pengetahuan, dan mengikuti pelatihan-pelatihan,

seperti seminar, workshop, dan lainnya untuk menambah wawasan.73

Dari hasil observasi terhadap Bapak Abd.Rahman, S. Ag. tentang menguasai

teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yaitu Bapak

Abd.Rahman, S. Ag. mampu menguasai setiap materi pelajaran yang

disampaikannya dan menggunakan metode yang berbeda dari setiap materi yang

disampaikannya sehingga dia mampu menciptakan suasana kelas yang

72 Wawancara dengan Yuli salah satu peserta didik MTs. Sila Kab. Bima 09 Maret

2020 jam 13.00 di Ruang Kelas VIIIB

73 Wawancara dengan guru Aqidah akhlak Bapak Abd. Rahman, S. Ag 11 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 55: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

45

menyenangkan. Selain itu, dia selalu menanamkan nilai kejujuran pada peserta

didiknya agar tidak mencontek saat mengerjakan tugas dan ketika ujian.

Pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan bapak Harmoko, selaku

guru mata pelajaran Fiqih dan SKI, beliau mengatakan:

Menurut saya dalam menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik dilakukan dengan mempelajari setiap materi

pelajaran dan mencari tahu materi yang belum dipahami dari berbagai

sumber, seperti buku, perpustakaan, internet dan lainnya agar mudah dalam

menyampaikan materi pembelajaran dikelas dan menyesuaikan aktivitas

pembelajaran berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik dan menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan dan mampu membuat peserta didik

memahami apa yang disampaikan dan mengikutsertakan peserta didik agar

aktif dalam pembelajaran.Berdasarkan hasil Observasiterhadap Bapak

Harmoko, S.Pd.I tentang menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yaitu dia sangat disiplin dalam mengajar dan juga tegas.

Sebelum materi pembelajaran baru dimulai, dia sudah menyiapkan silabus

untuk materi yang akan dipelajari esok guna untuk mempermudah dia dalam

pembelajaran dan memudahkan peserta didiknya untuk memahami apa yang

dia sampaikan.74

Pendapat lain juga dinyatakan oleh bapak Kepala Sekolah MTs. Sila Kab.

Bima, yaitu Bapak Ibrahim MT, S. Pd., beliau mengatakan:

Dalam menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang

mendidik hendaklah guru mampu menciptakan lingkungan belajar

yangkondusif dan menyenangkan yang menstimulasi peserta didik untuk

belajar secara aktif dan antusias.75

Dalam hal ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada Yuli, salah satu

peserta didik MTs. Sila Kab. Bima, dia mengatakan:

74 Wawancara dengan Bapak Harmoko, S. Pd. I Guru Fiqih pada tanggal 11 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima 75 Wawancara dengan Kepala MTs. Sila Kabupaten Bima 11 Maret 2020 jam 13.00

di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 56: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

46

Dalam menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,

guru PAI sudah cukup baik dalam menyampaikan pembelajaran dan apa yang

disampaikannya sesuai dengan materi yang dipelajari dan guru PAI telah

menguasai setiap materi pembelajaran dengan baik dan membuat siswa ikut aktif

dalam pembelajaran sehingga terjadi tanya jawab dalam pembelajaran di kelas

dan suasana kelas sangat menyenangkan.76

Dari hasil wawancara dan Observasi diatas, dapat disimpulkan

bahwauntuk menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik hendaklah dilakukan dengan menyusun rancangan pembelajaran

terlebih dahulu sehingga guru mampu membuat metode dan strategi yang berbeda

dan bervariasi disaat mengajar sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan

mampu belajar secara aktif dan antusias serta memudahkan guru untuk mencapai

keberhasilan dalam pembelajaran.

3. Pengembangan Kurikulum

Menurut Bapak Abd.Rahman, S. Ag. sebagai guru yang merangkap mata

pelajaran Aqidah Akhlak dan Qur’an Hadits dalam pengembangan

kurikulum, beliau mengatakan:

Kurikulum merupakan salah satu komponen peranan penting dalam sistem

pendidikan karena dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan

yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga

memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus

dimilikisetiap siswa. Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini

guru dituntut mampu menyusun RPP sesuai dengan silabus dalam kurikulum

sekolah. Dengan demikian, sebelum mengajar saya sudah menyiapkan RPP

yang telah disusun sebelumnya agar mampu menciptakan suasana kelas yang

efektif dan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan rencana.77

76 Wawancara dengan Yuli salah satu peserta didik MTs. Sila Kab. Bima 09 Maret 2020

jam 13.00 di Ruang Kelas VIIIB

77 Wawancara dengan guru Aqidah akhlak Bapak Abd. Rahman, S. Ag 12 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 57: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

47

Berdasarkan hasil observasi terhadap Bapak Abd.Rahman, S. Ag. tentang

pengembangan kurikulum bahwa dia mengajar sesuai dengan kurikulum

disekolah. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum K13. Ketika mengajar

dia sudah cukup baik dan sebagai seorang guru, dia banyak memberikan ilmu

yang bermanfaat kepada peserta didiknya dan menjalankan kurikulum yang

berlaku dengan baik yaitu dengan menyesuaikan materi yang diajarkan dengan

lingkungan dan kehidupan sehari-hari peserta didik dan menghubungkannya..

selain itu, dia juga membantu mengembangkan kemampuan atau keterampilan

generik peserta didik (kreativitas, berpikir kritis, berpikir inovatif, pemecah

masalah dan sebagainya).10Penjelasan tersebut juga didukung oleh penjelasan

Bapak Harmoko,S.Pd.I sebagai guru mata pelajaran Fiqih dan SKI, beliau

mengatakan:

Dalam pengembangan kurikulum ini, saya hendaklah terlebih dahulu

menyampaikan tujuan pembelajaran dan membuat pola gambaran umum yang

akan dipelajari untuk mempermudah pembelajaran serta menggunakan media

pembelajaran yang sudah disediakan oleh sekolah sebagai pelengkap sarana dan

prasarana agar suasana belajar dikelas menjadi efektif.78

Dari hasil observasi terhadap Bapak Harmoko, S.Pd.I tentang

pengembangan kurikulum adalah dia mengikuti prosedur kurikulum 13 yang

berlaku disekolah dan selalu membuat pola pembelajaran terlebih dahulu sebelum

mengajar untuk memudahkannya dalam menyampaikan materi pembelajaran yang

akan dipelajari.Penjelasan lain juga dipaparkan oleh bapak kepala sekolah yaitu

Bapak Ibrahim MT, S. Pd., beliau mengatakan:

78 Wawancara dengan Bapak Harmoko, S. Pd. I Guru Fiqih pada tanggal 12 Maret 2020

jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 58: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

48

Kurikulum disini masih menggunakan kurikulum KTSP. Oleh karena itu,

guru masih berperan sepenuhnya dalam menyampaikan materipembelajaran

secara lancar, jelas, dan lengkap agar peserta didik mampu memahami materi

pembelajaran tersebut sehingga pembelajaran akan berjalan secara optimal

didalam kelas.79

Dalam hal ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada Yuli, salah satu

peserta didik di MTs. Sila Kab. Bima, dia mengatakan:

Dalam pengembangan kurikulum, guru PAI dalam menyampaikan materi

pembelajaran sudah lancar, jelas dan lengkap. Guru PAI selalu menjelaskan

terlebih dahulu tujuan dari materi pembelajaran yang akan dipelajari dan di akhir

pembelajaran guru selalu memberi kesimpulan dari materi yang disampaikannya.

Selain itu, guru memberikan kesempatan kepada kami untuk aktif bertanya agar

dia tahu mana yang paham terhadap apa yang ia sampaikan.80

Dari hasil wawancaradan Observasi diatas, dapat disimpulkan

bahwasannya pengembangan kurikulum sekolah telah dilaksanakan dengan baik

yakni sebelum guru mengajar didalam kelas terlebih dahulu menyusun RPP sesuai

dengan silabus dalam kurikulum sekolah agar pembelajaran dapat berjalan secara

lancar dan optimal.

4. Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik

Menurut Bapak Abd.Rahman, S. Ag. sebagai guru mata pelajaran Aqidah

Akhlak dan Al-Qur’an Hadits tentang kegiatan pembelajaran yang mendidik,

beliau mengatakan:

Pembelajaran yang mendidik merupakan pembelajaran yang berpusat pada

potensi perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya. Oleh karena itu, dalam mengajar saya hendaklah memberikan

79 Wawancara dengan Kepala MTs. Sila Kabupaten Bima 11 Maret 2020 jam 13.00 di

Kantor MTs. Sila Kab. Bima

80 Wawancara dengan Yuli salah satu peserta didik MTs. Sila Kab. Bima 11 Maret

2020 jam 13.00 di Ruang Kelas VIIIB

Page 59: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

49

kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran dan aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Seperti yang saya lakukan adalah

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengikuti

ekstrakurikuler nasyid, al-qur’an sore dan tahfiz pada bidang keagamaan.81

Berdasarkan hasil observasi terhadap Bapak Abd.Rahman, S. Ag. tentang

kegiatan pembelajaran yang mendidik adalah dia mengajarkan peserta

didiknya berwudhu’ dan tata cara sholat yang benar serta mengajarkan

nasyid, tahfiz dan juga al-qur’an sore kepada peserta didiknya agar peserta

didiknya memperdalam keagamaan. Pendapat tersebut juga didukung oleh

pernyataan guru mata pelajaran Fiqih dan SKI oleh bapak Harmoko, S.Pd.I,

beliau mengatakan:

Dalam hal kegiatan pembelajaran yang mendidik, saya melakukan

pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada hal yang positif dan

menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik untuk menuju pada perubahan

tingkahlaku dari yang buruk menjadi baik serta menjadikanpeserta didik

manusia yang berakhlakul karimah dimanapun mereka berada.82

Berdasarkan hasil Observasi terhadap Bapak Harmoko, S.Pd.I tentang

kegiatan pembelajaran yang mendidik adalah pada saat itu, Bapak Harmoko

melihat sampah di depan matanya lalu dia mengambilnya dan meletakkannya

ke tempat sampah. Hal tersebut menjadi contoh pembelajaran yang mendidik

bagi peserta didiknya agar tidak membuang sampah sembarangan dan tetap

menjaga kebersihan.Pendapat lain juga dijelaskan oleh bapak kepala sekolah,

yaitu Bapak Ibrahim MT, S. Pd., beliau mengatakan:

81 Wawancara dengan guru Aqidah akhlak Bapak Abd. Rahman, S. Ag 11 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

82 Wawancara dengan Bapak Harmoko, S. Pd. I Guru Fiqih pada tanggal 11 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 60: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

50

Dalam kegiatan pembelajaran yang mendidik, saya sebagai kepala sekolah

selalu memberikan nasihat dan arahan yang baik kepada siswa agar mereka

tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama dan membiasakan diri

untuk melaksanakan perintah agama, seperti

sholat. Dengan demikian, tidak.hanya arahan dan bimbingan dari saya saja,

melainkan peserta didik juga mendapatkan arahan positif dari setiap guru

termasuk guru PAI.

Dalam hal ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada Yuli, salah satu

peserta didik di MTs. Sila Kab. Bima, dia mengatakan:

Dalam kegiatan pembelajaran yang mendidik, guru PAI sudah cukup baik

dalam mendidik, membimbing, mengarahkan dan mengajarkan banyak hal

positif untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, bertuturkata

baik,berperilaku yang sopan dan santun, saling menyayangi sesama dan

berakhlakul karimah baik disekolah maupun diluar sekolah.83

Dari hasil wawancaradan observasidiatas, disimpulkan bahwa dalam

kegiatan pembelajaran yang mendidik, baik kepala sekolah maupun guru sudah

melaksanakan kewajibannya dengan baik yakni memberikan motivasi, arahan,

dan bimbingan kepada peserta didik untuk menjadi insan yang lebih baik.

5. Penilaian dan Evaluasi

Dalam segi penilaian dan evaluasi, gambaran guru mata pelajaran Aqidah

Akhlak dan Qur’an Hadis dipaparkan oleh Bapak Abd Rahman, beliau

mengatakan:

83 Wawancara dengan Yuli salah satu peserta didik MTs. Sila Kab. Bima 11 Maret 2020 jam

13.00 di Ruang Kelas VIIIB

Page 61: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

51

Sudah menjadi kewajiban bagi para guru termasuk saya untuk melakukan

penilaian dan evaluasi dalam kegiatan pembel ajaran agar nilai yang

diperoleh peserta didik dapat lebih bagus dari sebelumnya ketika hendak diisi

di raport nilai. Ketika hendak memberikan ujian akhir atau tengah

semester,sayaharus mengisi nilai harian dan pada nilai harian inilah saya

melakukan tesevaluasi ataupun biasanya disebut remedial. Tesevaluasi atau

remedial terkadang saya lakukan secara lisan maupun tulisan ataupun

memberikan PR kepada peserta didik.84

Dari hasil observasi terhadap Bapak Abd. Rahman tentang Penilaian dan

Evaluasi adalah dia memberikan nilai tengah semester dan akhir semester

sesuai dengan hasil yang diperoleh dari setiap peserta didik dan apabila dia

menemukan nilai yang rendah dan tidak mencukupi KKM, maka peserta

didik diberikan tugas olehnya berupa PR secara tulisan untuk menambah nilai

mereka.

Pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan guru mata pelajaran

Fiqih dan SKI, yaitu Bapak Harmoko, S.Pd.I, beliau mengatakan:

Penilaian saya lakukan secara adil, tidak pernah memandang keadaan dan

fisik peserta didik. Sayamemberikan nilai sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki baik dari segi afektif, kognitif dan psikomotoriknya. Oleh karena itu,

setiap siswa yang memiliki kemampuan yang baik diberikan nilai bagus sesuai

dengan kemampuannya, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan yang kurang

baik, akan diberi nilai sesuai dengan kemampuannya pula dan diberikan solusi

untuk memecahkan masalahnya, seperti diskusiagar tiap peserta didik mampu

mencapai hasil yang optimal85

Dari hasil observasi terhadap Bapak Harmoko, S.Pd.I tentang penilaian

dan evaluasi adalah dia melakukan penilaian secara adil, dan bagi siswa yang

mendapatkan nilai rendah akan diberikan tugas yaitu berdiskusi dan mencari 84 Wawancara dengan guru Aqidah akhlak Bapak Abd. Rahman, S. Ag 11 Maret 2020 jam

13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

85 Wawancara dengan Bapak Harmoko, S. Pd. I Guru Fiqih pada tanggal 11 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 62: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

52

jawaban yang sesuai dari soal yang diberikannya kemudian hasil diskusi dikumpul

kembali untuk memperbaiki nilai mereka.

Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti juga menanyakan hal yang sama

kepada bapak kepala sekolah yaitu Bapak Ibrahim MT S. Pd. tentang penilaian

dan evaluasi, beliau mengatakan:

Penilaian dan evaluasi memang seharusnya dilakukan secara objektif,

tidak membeda-bedakan setiap peserta didik dan melakukan evaluasi terhadap

peserta didik yang memiliki nilai rendah atau tidak mencukupi KKM secara lisan

maupun tulisan dengan memberikan PR (Pekerjaan Rumah) dan tugas lainnya

untuk menambah nilai agar mencukupi KKM. 86

Dalam hal ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada Yuli, salah satu

peserta didik di MTs. Sila, dia mengatakan:

Dalam penilaian dan evaluasi, guru memberikan penilaian sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki setiap peserta didiknya dan tidak pernah membeda-

bedakan peserta didiknya. Guru memberikan penilaian dengan sangat adil, dan

bagi siswa yang mendapatkan nilai rendah akan remedial dengan diberikan

Pekerjaan Rumah (PR).87

Dari hasil wawancaradan observasidiatas, disimpulkan bahwa dalam

melaksanakan penilaian dan evaluasi, para guru melaksanakan penilaian hasil

belajar secara efektif sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didiknya.

Hal ini, didukung oleh hasil observasi peneliti terdahulu bahwasannya guru

melakukan evaluasi diakhir pelajaran berupa tanya jawab, kuis, dan PR.

86 Wawancara dengan Kepala MTs. Sila Kabupaten Bima 11 Maret 2020 jam 13.00

di Kantor MTs. Sila Kab. Bima 87 Wawancara dengan Yuli salah satu peserta didik MTs. Sila Kab. Bima 09 Maret

2020 jam 13.00 di Ruang Kelas VIIIB

Page 63: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

53

C. Peranan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Kompetensi

Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di MTs. Sila Kab. Bima

Sekolah/Madrasah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik.

Bersifat kompleks karena madrasah sebagai organisasi didalamnya terdapat

berbagai dimensi yang satu sama dengan yang lain saling berkaitan dan saling

menentukan. Sedangkan bersifat unik karena Sekolah MTs. memiliki karakter

tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya

pembudayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik

tersebut sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi.

Maka dari itu kemajuan suatu madrasah ditentukan oleh kepala madrasah.

Kegiatan utama pendidikan di madrasah dalam mewujudkan tujuannya adalah

kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas Organisasi pendidikan

bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu

salah satu tugas kepala madrasah sebagai pemimpin harus memberikan layanan

dan bantuan kepada guru agar guru menjadi guru yang ungul dan berkualitas.

Siswa dapat menjadi unggul dan berkualitas berkat guru yang unggul dan

berkualitas. Guru yang bekualitas dan unggul tidak terlepas dari dukungan kepala

madrasah.

Guru memiliki empat kompetensi dasar guru diantaranya kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Upaya kepala madrasah dapat

dikatakan berhasil dan mengalami. peningkatan apabila seorang guru mampu

menguasai dan memahami. kompetensi tersebut.Berikut hasil wawancara peneliti

Page 64: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

54

dengan kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima, terkait dengan perhatian kepala

madrasah terhadap kompetensi guru

”yaa, kompetensi guru memang harus diperhatikan dan selaku kepala

madrasah juga selalumemperhatikan penuh terhadap kompetensi guru agar

guru-guru mempunyai kualitas yang baik,yaa itu memang tugas yang

sangat penting yang harus diperhatikan oleh kepala madrasah. Terutama

kompetensi metodologi pengajaran, pedagogik, sosial, keprbadian dan

profesional. Jadi kalau pedagogik terkait tentang pembelajaran. Sosial

berkaitan dengan lingkungan guru antar guru dan ingkungan sekitarnya”88

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah dapat diambil

kesimpulan, bahwa pemahaman kepala madrasah dalam memperhatikan

kompetensi yang harus dikuasai dan dimiliki oleh guru, berdasarkan wawancara

tersebut kepala madrasah sudah memperhatikan terhadap kompetensi guru, beliau

juga dalam hal ini juga mengatakanbahwa betapa pentingnya sebagai kepala

madrasah dalam memberikan perhatian khusus terhadap guru-guru agar setiap

dapat Mengembangkan kualitas.Hal ini diperkuat oleh pernyataan bapak Ilham

S.Pd. I selaku guru kelas di MTs. Sila Kab. Bima, berikut penyataan beliau:

”yaaa mas..., kepala madrasah ya selalu memberikan perhatian kepada

para guru, beliau selalu memberi nasehat kepada kita, dan memberikan

motivasi....,eemmm itu mas beliau juga mengijinkan kita untuk mengikuti

pelatihan diluar MTs. kemajuan dan kualitas guru”

Menjadi supervisi akademik yang baik Kepala Madrasah mampu membuat

guru semakin berkompeten, dizaman yang semakin maju ini seorang guru di

tuntut untuk manguasai segala sesuatu yang terkait dengan tenaga kependidikan.

Untuk Mengembangkan kompetensi guru kepala madrasah melalukan beberapa

88 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

09 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 65: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

55

dalam Mengembangkan kompetensi guru. Guru bisa dikatakan guru yang

berkualitas dan handal apabila setiapguru mampu menjalankan tugasnya dengan

baik.

Upaya yang dilakukan kepala madrasah dalam Mengembangkan

kompetensi profesional guru sebagai pemimpin di madrasah yang dipimpinnya,

khususnya dalam Mengembangkan kompetensi tenaga kependidikan dan prestasi

belajar anak didiknya. Sebagai kepala madrasah harus memiliki strategi yang

tepatdalam memberikan peningkatan terhadap kompetensi keprofesionalan guru.

Adapun peningkatanyang dilakukan oleh kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima

sebagai berikut:

Model peningkatan kompetensi kepala madrasah terhadap guru terdiri dari

dua macam model yaitu upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam

bentuk formal maupun non formal, adapun peningkatan yang di lakukan oleh

kepala madrasah dalam bentuk formal diantara yaitu:

1) Rapat Rutinan

Sebagaimana hal ini yang diungkapkan oleh kepala madrasah

bapak Ibrahim MT, S.Pd, berikut pernyataan beliau:

Upayayang saya lakukan yang pertama saya mengadakan rapat

setiap satu bulan sekali mas.., dimana dalam rapat tersebut dihadiri oleh

semua guru dengan tujuan atau agenda rapat yang sudah ditetapkan.

Tujuan yang ditentukan diantara yaitu terkait dengan mengevaluasi kinerja

guru selama satu bulan, baik dari persiapan guru dalam mengajar seperti

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersipkan media

dan lain-lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar,

selain rapat bersama dengan guru MTS.. Selain itu kami. juga mengadakan

rapat rutinan satu bulan sekali yaitu rapat rutinan antara guru Madrasah

Ibtidaiyah Al-Maarif dengan guru MTs. Sila Kab. Bima untuk saling tukar

Page 66: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

56

fikiran terkait dengan tenaga kependidikan dan hal-hal yang terkait dengan

kegiatan belajar mengajar89

Dengan adanya perencanaan dan pelaksanaan rapat tersebut, dapat

diketahui bahwa kepala madrasah selalu berusaha untuk memberikan upaya

terhadap semua guru agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan

lebih Mengembangkan kualitas diri sebagai seorang pendidik. Karena kualitas dan

keberhasilan peserta didik ditentukan oleh guru.Kemudian peneliti melakukan

wawancara dengan bapak Adi Susanto, selaku guru kelas satu untuk memperkuat

pernyataan yang telah diungkapkan oleh bapak Bapak Ibrahim MT, selaku kepala

madrasah. Berikut hasil wawancara dengan bapak ;

Terkait dengan upaya kepala madrasah ya mas.., Pak Ibrahim

sebagai Kepala Madrasah sudah memberikan upaya kepada para guru

tidak terkecuali saya. Beliau selalu memotivasi para guru, disini satu bulan

sekali memang di adakan rapat rutinan baik yang dilaksanakan oleh

lembaga MTS. sendiri maupun dengan yayasan. Tetapi terkadang kalau

ada permasalahan terkait madrasah itu kita tidak menunggu satu bulan, yaa

secepatnya kepala madrasah mengadakan rapat.”90

2) Diikutkan pelatihan, diklat dan seminar guru

Pelatihan ini merupakan model pengembangan yang banyak di lakukan oleh

lembaga pendidikan.Pada lembaga pendidikan, cara yang popular untuk

pengembangan kemampuan profesional guru adalah dengan melakukan penataran

baik dalam rangka penyegaran maupun

89 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

09 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima 90 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

04 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 67: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

57

peningkatkan kemampuan.Workshop atau Lokakarya merupakan salah satu cara

yang sering

dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, karena wrokshop merupakan suatu

kegiatan kelompok yang diyakini masyarakat merupakan suatu kegiatan yang

dapat memecahkan suatu permasalahan, memberikan sosuli dan informasi. Begitu

juga didalam dunia pendidikan

workshop merupakan kegiatan yang sering dilakukan untuk mensosialisaikan hal-

hal yang terkait dengan masalah pendidikan. Maka dari itu selain mengadakan

Peningkatan kompetensiterhadap guru dengan mengadakan dan melaksanakan

pembinaan di dalam madrasah. Kepala madrasah juga mengadakan kegiatan

wrokshop, kegiatan wrokshop ini diadakan di luar dan di dalam lembaga itu

sendiri. Seperti yang dikatakan Kepala Madrasah Bpk, Ibrahim MT, S.Pd:

bentuk upaya yang saya berikan terhadap guru adalah mengadakan

workshop dan saya sering mengikut sertakan guru-guru untuk workshop di

luar madrasah, seperti wrokshop yang dilaksanakan bersama guru madrasah

ibtidaiyah sekecamatan singosari. Baik workshop terkait dengan kurikulum,

pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang bagus, media

pembelajaran, tentang kurikulum. dengan tujuan agar semua kualitas guru

selalu ada peningkatan dan sesuai dengan kompetensi menjadi seorang

guru. Selain kita mengadakan wrokshop di luar sekolah, kita juga

mengadakan wrokshop di dalam lembaga sendiri dengan mendatangkan

nara sumber dari luar serta itu kita juga bekerja sama dengan MTs untuk

mengadakan workshop91

91 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

09 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 68: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

58

Di era globalisasi ini semakin banyak tuntutan yang harus diemban oleh

kepala madrasah dan para guru sebagai tenaga pendidik di sebuah lembaga

pendidikan.

Kualitas dan berkembangkannya sekolah ditentukan oleh kepala madrasah

dan guru maka dari itu kepala madrasah selalu berusaha untuk memberikan

pengayaan terhadap guru. Kegiatan

workshop merupakan suatu kegiatan yangsenantiasa memelihara kehidupan

seimbang disamping memperkembangkan pengetahuan, kecakapan, dan

perubahan tingkah laku.

3) Studi Kelompok antar Guru / KKG

Selain mengadakan workshop kepala madrasah juga melakukan peningkatan

terhadap guru yaitu dengan mengikut sertakan guru dalam kelompok kerja guru

(KKG). Seperti yang dikatakan kepala madrasah pada saat wawancara dengan

peneliti, sebagai berikut:

iya mas.., saya juga mengikut sertakan guru-guru dalam kelompok kerja

guru (KKG). KKG menurut saya merupakan kegiatan yang sangat baik yang

harus diikuti oleh semua guru, setelah saya mengikut sertakan guru-guru

dalam KKG saya sangat mengharapkan guru guru MTs. Sila Kab. Bima ini

mendapatkan pengetahuan yang baru, paham tentang kurikulum, lebih

menguasai materi, lebih baik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar

dalam pengelolaan kelas, bisa menggunakan dan memanfaatkan media atau

alat peraga yang sudah disiapkan oleh sekolah dan bisa menggunakan

teknologi yang ada.92

92 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

09 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 69: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

59

Sebagai salah satu strategi yang dilaksanakan oleh kepala madrasah dalam

Peningkatan kompetensiguru dalam proses belajar mengajar dalam lembaga yang

dipimpinnya, yaitu kepala madrasah mengikut sertakan guru dalam kegiatan

kelompok kerja guru atau yang sering disebut dengan KKG merupakan salah satu

srategi yang sangat baik dilaksanakan oleh kepala madrasah, karena kelompok

kerja guru (KKG) merupakan kegiatan kelompok yang dibentuk untuk menjadi

forum komunikasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi

guru dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari di madrasah. Disamping bentuk

Peningkatan kompetensiyang telah dikatakan oleh kepala madrasah dengan

wrokshop, dan kelompok kerja guru (KKG). Sebagai kepala madrasah beliau juga

melaksanakan teknik supervisi kepada para guru sebagai salah satu cara yang

dapat digunakan untuk Mengembangkankompetensi guru dalam proses belajar

mengajar.Sehubungan dengan hal itu setelah peneliti memperoleh hasil

wawancara dengan kepala madrasah.Untuk memperkuat data, peneliti malakukan

wawancara dengan bapak Adi Susanto. Peneliti menanyakan perihal terkait

dengan upaya kepala madrasah dalam Mengembangkan kompetensiguru. Dalam

wawancara dengan bapak Ilham, S.Pd.I , beliau mengatakan sebagai berikut:

Sebagai kepala madrasah beliau ( Bpk. Ibrahim MT, S.Pd) yaaa selalu

memberikan peningkatan kepada guru-guru yang ada di Madrasah ini,

begitu terhadap saya. Disini ada agenda rapat yang diadakan oleh yayasan

dan lembaga Madrasah Ibtidaiyah sendiri, kalau Kepala Madrasah selalu

mengadakan agenda rapat setiap satu bulan sekali, dimana dalam rapat

tersebut untuk mengevaluasi kompetensi guru selama satu bulan dan hal-

hal yang terkait dengan madrasah. Tetapi diluar itu beliau juga selalu

memberikan peningkatan kompetensi kepada guru secara individu, jadi

kalau ada permasalahan yang harus segera diselesaikan kita para guru

langsung menghadap beliau untuk berdiskusi dan beliau selalu

memberikan solusi. Beliau juga sering keliling kelas untuk melihat situasi

Page 70: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

60

dikelas saat guru mengajar. Terus beliau juga selalu menekankan kepada

guru terkait dengan pembuatan RPP saat mengajar. selain itu beliau

mengikut serta guru dalam Wrokshop, KKG yang diadakan di wilayah

Kab.Bima maupun luar wilayah Kab, Bima”.93

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Salma Nur Fahima beliau

mengungkapkan bahwa:

kalauuntuk mengikuti pelatihan seperti workshop, KKG itu saya sering

mengikuti, baik itu workshop di yang ada didalam Madrasah Al-Maarif

sendiri. Beliau juga selalu memberikan kebebasan kepada guru untuk

mengikuti workshop di tempat lain atau luar madrasah selama itu terkait

dengan pendidikan mas.., yang bertujuan untuk Mengembangkan mutu

kompetensi guru..Kalau untuk KKG yaa beberapa kali saja ikut mas, Pak

Anam sebagai Kepala Madrasah kalo menurut saya yaa sudah berusah

memberikan peningkatan kompetensi kepada para guru dengan

maksimal.94

4) Supervisi dan kunjungan kelas

Supervisi dan kunjungan kelas, yakni kunjungan yang dilakukan

kepalamadrasah ke dalam kelas pada saat guru sedang mengajar dengantujuan

untuk membantu guru yang bersangkutan menghadapimasalah/kesulitan selama

mengadakan kegiatan pembelajaran.Kegiatan melakukan kunjungan kelas ini juga

di lakukan oleh kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima. Sebagaimana

yangdikatakan oleh kepala madrasah, seperti berikut:

eeemmm itu mas.., kalau terkait dengan superviseindividual, yaaa sudah

saya lakukan dengan cara sayaberkunjung ke kelas satu sampai enam,

tetapi sebelumberkunjung ke kelas saya memberitahu atau janjian

terlebihdahulu dengan guru yang akan saya supervisi agar gurumempunyai

persiapan,tetapi saya lebih sering langsungmelakukan kunjungan kelas

tanpa sepengetahuan guru.

93 Wawancara dengan Bapak Ilham, S.Pd Guru Pendidikan Agama MTs. Sila Kab. Bima,

12 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima 94 Wawancara dengan Salma Nur Fatima guru kelas MTs. Sila Kab. Bima, 12 Maret

2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 71: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

61

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Ainun Jariyah, S. Ag. selaku guru

kelas. Berikut penyataan beliau:

Kalau kunjungan kelas iyaa sering mas.., beliau selalu keliling kelas

dengan membawa buku cacatan. Bahkan beliau terkadang ikut masuk

kelas, serta beliau terkadang bilang dan terkadang tiba-tiba langsung

malakukankunjungan kelas

Dapat kita ketahui bahwa supervisi individual atau berkunjung ke kelas

merupakan salah satu kegiatan yang bias dijadikan upaya peningkatan proses

belajar mengajar disekolah. Supervisi dipandang sebagai bantuan yang diberikan

kepada guru agar dapat Mengembangkan kualitas bantuan yang diberikan guru

terhadap muridnya. Guru akan mampu mendidik danmengajar apabila dia

mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung

jawab untuk memajukan anak didik.

5) Mengadakan Penilaian

Penilaian merupakan salah satu cara Upaya yang dilakukan oleh Kepala

madrasah. Penilaian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi guru dengan

tujuan untuk Mengembangkan kualitas professional guru.Mengingat bahwa

menjadi seorang guru harus menguasai kompetensi guru. Guru dapat dikatakan

sukses apabila sudah menguasai dan mempraktikkan kompetensi tersebut. Maka

dari itu kepala madrasah melakukan peningkatandengan mangadakan penilaian

terhadap guru yang berpacu pada kompetensi guru. Kepala madrasah selalu

mengadakan penilaian kepada guru-guru yang meliputi kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional. Berikut hasil wawancara peneliti dengan

bapak Ibrahim MT, S.Pd:

Page 72: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

62

Kalo pedagogik itu melakukan penilaian di kelas, mulaidari persipan

mengajar, kemudian bagaimana mengajarnya,teknik mengajar, persiapan

medianya dan metodenya. Itu sebagai evaluasi guru mas..., Kemudian

setelah melakukan evaluasi baru saya memberikan masukkan kepada guru,

MTs.salnya jika ada guru yang kurang mempersiapkan bahan untuk

mengajar saya biasanya memberikan tegoran kepada guru tersebut dan

memberikan motivasi agar guru lebih bersemangat.95

Selain kompetensi pedagogik, kompetensi sosial ini merupakan

kompetensi dimana seorang guru harus mudah bergaul dan berkomunikasi

terutama dengan peserta didik dan para staf yang ada dilembaga maupun

dilingkungan sekitarnya. Terkait dengan kompetensi sosial ini bapak Ibrahim MT,

S.Pd mengatakan sebagai berikut:

Sosial itukan anu.... seorang guru harus mempunyai kompetensi sosial

agar bisa menjalin berhubungan guru dengan murid, dengan orang tua

murid, sesama guru, kepala madrasah dan yang ada dilingkungan

sekitarnya. upaya yang saya lakukan terkait dengan kompetensi sosial

guru, saya rutin mengadakan rapat mas, kemudian dalam rapat itu saya

memberikan evaluasi dan tausiyah terkait dengat akhlak seorang guru

mulai dari bertutur kata, bagaimana bergaul dengan sesama. Terus kita

mengadakan acara rutinan setiap satu bulan kita adakan kegiatan

silturrahim kerumah guru-guru secara bergiliran, dalam silturrahim itu kita

membaca doa tahlil, baca yasin setelah kita melakukan dizikir bersama

kita adakan diskusi....tukar pendapat dengan guru terkait

dengan masalah pendidikan. Untuk penilaian saya melihat dari perilaku

guru sehari-hari.

Kompetensi kepribadian, seorang guru dinilai tidak hanya dari aspek

keilmuwan saja, tapi juga dari aspek kepribadian yang ditampilkan, kompetensi

kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian

seorang guru yang akan menjadi tauladan

95 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

12 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 73: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

63

bagi para peserta didik. Dan seorang guru harus memilki kepribadian yang baik

terutama menjadi guru yang uswatun hasanah. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah:

Kepribadian guru dengan guru yang lain itu memang tidak sama, tetapi

saya sebagai kepala madrasah harus menjadikan guru -guru disini

mempunyai kepribadian yang hasanah mas.., upaya yang saya lakukan

yaaa saya mulai dari diri saya sendiri dulu mas. Jadi saya berusaha

memberikan contoh kepada para semua guru tidak hanya kepada guru saja

tapi kepada seluruh staf yang ada dimadrasah. Dan saya juga selalu

memperhatikan setiap tingkah laku guru, jika ada guru yang kurang baik

dalam bertingkah laku atau kurang sopan saya langsung memberikan

tegoran. Teruskarena guru itu panutan bagi anak-anak dan anak-anak kan

terkadang apa yang dilakukan gurunya itu kan gampang ditirukan yaa mas.

Jadi saya melihat dari tingkah laku anak-anak, untuk mengetahui tingkah

anak-anak ini saya memberikan buku penilaian tentang sikap terhadap

masing-masing guru kelas..., jadi itu yang saya bisa lakukan untuk menilai

kompetensi guru, agar menjadi guru yang uswatun hasanah.96

Dari hasil wawancara dengan kepala madrasah dapat di simpulkan bahwa

kompetensi kepribadian itu harus seutuhnya dimiliki oleh seorang guru karena

karakter ataupun kepribadian seorang anak/ peserta didik itu akan tercipta dari diri

seorang guru yang memiliki perilaku yang hasanah. Teruma peserta didik yang

berada di sekolah dasar, yang mana mereka cenderung dengan apa yang dilihat itu

yang ditirukan. Adapun kompetensi yang keempat yaitu kompetensi profesional,

kompetensi profesional ini merupakan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum dan yang

terkait dengan pembelajaran dimadrasah. Menurut kepala madrasah guru bisa

dikatakan profesional itu apabila sudah sekolah sampai SI untuk tingkat dasar. Hal

96 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

12 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 74: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

64

ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala madrasah bapak Ibrahim MT,

S.Pd. berikut penuturan beliau:

kalau untuk kompetensi pedagogik ini, menurut saya itu guru bisa

dikatakan profesional apabila setiap guru sudah lulus S1, naah...untuk itu

guru dimadrasah ini semua MTs.nimal harus sudah SI, jadi kalo dulu ada

guru yang belum lulus SI itu saya membuat kebijakan beasiswa guru yang

saya ajukan keyayasan, yaitu beasiswa untuk kuliah mas.., jadi guru yang

belum SI itu disekolahkan yayasan. Kalau sekarang kan guru hampir disini

semuanya sudah SI, jadi upaya yang saya lakukan untuk Mengembangkan

kompetensi profesional guru yaa memberikan pengayaan

kepada guru-guru apalagi kalo untuk sekolah tingkat dasar kan harus guru

kelas mas... jadi kan lebih ruwet, saya berupaya untuk memenuhi segala

sesuatu yang dibutuhkan oleh guru MTs.salnya media dan terutama

fasilitas perlengkapan madrasah yang terkait dengan pembelajaran. Jadi

penilaian yang saya lalukan yaa yaaa...selain guru harus SI itu mas.. saya

melihat dari keseluruhan kompenen baik didalam kegiatan belajar

mengajar, sikap guru..yaa kalau kesemua komponen itu sudah

dilaksanakan dengan baik oleh guru maka yaa guru dapat dikatakan

profesional.97

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Ainun Jariah, S, Ag. selaku guru

kelas :

Yaaa...selama ini itu mas.....kepala madrasah memang memperhatikan

kompetensiguru, begitu juga terkait dengan penilaian kepala madrasah

terhadap guru. Mulai dari persiapan guru membuat RPP ketika akan

mengajar, yaaa...gitu mas...Kita juga sering mas... dioprak-oprak untuk

membuat RPP. karena terkadangkan ada guru yang malas kan mas..apalagi

kalau guru perempuan seperti saya yang sudah berumah tangga pastikan

repot..jadi yaaa itu beliau sering ngoprak ngoprak Karena kan pak ibrahim

itu orangnya sabar jadi guru-guru jadi sungkan sendiri.98

Pernyataan dari Kepala Madrasah juga diperkuat oleh pernyataan bapak

Ilham S.Pd. I selaku guru kelas:

97 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

12 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

98 Wawancara dengan ibu Ainun Jariah, S. Ag. Guru pendidikan Agama Islam MTs. Sila

Kab. Bima, 12 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 75: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

65

Kalo penilaian terhadap guru bapak kepala madrasah selalu melakukan

penilaian mas.., baik dua MTs.nggu sekali atau satu bulan sekali. Kalau

menurut saya sendiri beliau sudah berupaya untuk Mengembangkan

kompetensi guru, penilaian sering dilakukan kepala madrasah itu pada

kompetensi pedagogik. jadi yaa kalo menurut saya beliau sudah

memberikan yang terbaik buat guru-guru disini mas.99

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwasannya seorang

kepalamadrasah harus memberikan perhatian sepenuhnya terhadap kompetensi

guru. Mengembangkan kompetensi guru merupakan tugas yang harus dilakukan

oleh kepala madrasah. Salah satu yang harus diperhatikan Kepala Madrasah yaitu

kompetensi guru. Tidak hanya kepala madrasah saja yang harus memperhatikan

kompetensi guru tetapi guru juga harus sadar akan kompetensi yang harus

dikuasainya.

Upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam bentuk non formal

1. Kedisiplinan

Dengan adanya disiplin waktu diharapkan bisa Mengembangkan

kompetensi profesional guru, terutama dalam menghargai waktu, sebab waktu

sangat penting bagi guru sendiri maupun peserta didik. Upaya tersebut merupakan

upaya kepala MTs. dalam Mengembangkan kompetensi profesional guru. Disiplin

merupakan bentuk kerja sama dalam suatu organisasi atau lembaga, selain itu juga

merupakan bentuksaling menghormati antara madrasah dengan guru dan

karyawan yang lain serta murid-murid.

Saya sebagai kepala MTs harus meberikan contoh terhadap para guru,

para staf danpara murid untuk menjalankan disiplin. Saya sebelum jam

99 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

12 Maret 2020 jam 13.30 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 76: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

66

07.00 wib sudah berada di MTs. Sila Kab. Bima, saling berjabat tangan

dengan guru-guru yang sudah datang. Apabila bel berbunyi masih ada

guru yang mengobrol di ruang guru, saya tegur langsung untuk segera

masuk kedalam kelasnya masing-masing, untuk berdo’a bersama yang

dipimpin langsung oleh guru yang mengajar pada jam kedua. karena guru

pada jam pertama di isi dengan guru alquran, dan jika guru yang

terlambat karena faktor yang tidak disengaja saya masih memakluMTs.,

akan tetapi apabila keterlambatannya disengaja maka akan saya beri

peringatan. Apabila ada murid yang terlambat yang saya lakukan adalah

memberi peringatan, jika anak tresebut masih terlambat maka akan saya

beri sanksi, dan jikamasih terlambat maka saya akan memanggil orang

tuanya mas”.100

2. Memotivasi guru

Motivasi merupakan proses yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu.

Rutinitas pekerjaan sering menimbulkan kejenuhan yang mendalam yang dapat

menurunkan motivasi guru

untuk menjadi guru yang berkompetensi profesionalisme, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Kepala Madrasah:

Pada rapat rutinan, yaitu saya memberikan motivasi terhadap guru guru

mas, agar saya lebih mengetahui permasalahan, karakter bahkan keluhan

keluhan yang didihadapi oleh masing-masing guru. selain itu saya

memberikan semangat dan dorongan agar yang sudah baik lebih

ditingkatkan lagi dan yang masih kurang diperbaiki.101

Mengembangkan kompetensi guru membutuhkan motivasi dan dukungan dari

berabagai pihak, seperti halnya motivasi dari Kepala Madrasah. Seperti yang di

ungkapkan oleh Bu Salma selaku guru MTs. yang mengatakan bahwa:

Dari Pak Ibrahim kepala MTs selalu mendorong atau memberiakan

motivasi kepada guru, untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses

100 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

16 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima 101 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

16 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 77: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

67

pembelajaran di kelas. Dengan motivasi dari Kepala Madrasah seperti itu,

guru menjadi semangat dalam menjalankan tugasnya. Selain itu guru

dituntut untuk membuat rencana kegiatan mutu dalam jangka waktu yang

pendek yaitu satu tahun, lalu kepala MTs. yang merealisasikannya.102

Dorongan dan motivasi tidak hanya datang dari kepala MTS. akan tetapi

semua guru juga memotivasi dirinya sendiri untuk Mengembangkan kompetensi

profesionalnya

Adapun peranan lain kepala madrasah dalam membangun MTs. Sila Kab.

Bima sebagai berikut:

1. Melakukan Promosi

Pemasaran pendidikan ialah suatu organisasi produksi yang

menghasilkan jasa pendidikan yang dibeli oleh para konsumen. Berikut

hasil wawancara peneliti dengan kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

terkait pemasaran pendidikan:

Adapun konsumen tersebut ialah siswa, orang tua, masyarakat dan

seterusnya. Kemudian dari pada hal itu dalam pemasaran pun ada yang

namanya sebuah peran, dalam hal ini ialah peran seorang pemimpin dalam

memasarkan jasa pendidikan kepada konsumen, peran-peran itu antara lain

sebagai berikut, sebagai perencana dari pada pemasaran itu sendiri,

menerapkan fungsi-fungsi mananjemen yang berimpliksi pada fungsi dari

pemasaran itu, sebagai supervisor, dan sebagai komunikator dalam

pelaksanaan pemasaran itu sendiri. Selanjutnya selain itu pula yang

menjadi titik tolak disini ialah masalah strategi pemasaran, meliputi

produc, price, place, promotion, people, physical evidance, dan proses.

Dari kesemuanya itu dapat kita lihat dari peran pemimpin yang telah

tertera di atas, yang tertuju pada kepuasan pelanggan dan membangun

serta kepercayaan terhadap pelanggan. Promosi yang dilakukan melalui:

a. Siaran TVRI (khusunya siaran lokal).

b. Kalender

c. Media spanduk

d. Perlombaan-perlombaan

e. Dialog langsung dengan masyarakat

102 Wawancara dengan Ibu Salma, S. Pd guru MTs. Sila Kab. Bima, 16 Maret 2020 jam

13.30 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 78: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

68

f. Pertemuan sekolah dengan masyarakat103

2. Menambah Sarana dan Prasana Sekolah

Sarana dan prasarana madrasah adalah segala sesuatu yang dipakai

sebagai alat yang merupakan penunjang untuk terselenggaranya proses

belajar dan mengajar serta proses pendidikan demi tercapainya

kualitas/mutu pendidikan. Sarana dan prasarana merupakan komponen

yang sangat penting dalam setiap aktivitas kegiatan, maka keberadaannya

merupakan faktor penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang

telah dirumuskan.. Dari data hasil penelitian dapat diketahui bahwa

keadaan sarana dan prasarana MTs. Sila Kab. Pengembangan Profesi

Tenaga pendidik

Dalam hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala

madrasah:

Saya sebagai kepala madrasah seyogyanya dapat memfasilitasi dan

memberikan kesempatan yang luas kepada para tenaga pendidik untuk

dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai

kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, atau

mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.

Sebagai manajer, seorang kepala madrasah harus memerankan. Fungsi

manajerial kepala madrasah dengan melakukan proses perencanaan,

pengorganisasian, mengerakkan dan mengoordinasikan.

Kegiatan pengembangan profesi tenaga pendidik yang telah ikuti oleh

tenaga pendidik MTs. Sila Kab. Bimayaitu: MGMP, KKG tingkat sekolah,

in house training, diskusi profesional dan sebagainya, atau melalui

kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti: kesempatan

melanjutkan pendidikan.104

3. Mempercepat Proses Akreditasi

Kondisi Riil Delapan Standar Pendidikan di MTs. Sila Kab. Bima.

Berdasarkan deskripsi hasil wawancara, hasil observasi dan dokumen

103 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

04 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

104 Wawancara dengan Bapak Ibrahim MT, S.Pd Kepala madrasah MTs. Sila Kab. Bima,

04 Maret 2020 jam 13.00 di Kantor MTs. Sila Kab. Bima

Page 79: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

69

madrasah, berikut ini disajikan hasil temuan penelitian berkenaan dengan

kondisi riil delapan standar pendidikan di MTs. Sila Kab. Bima yang

menjadi sorotan pada proses akreditasi.

D. Faktor Pendukumg dan Penghambat Kepala Madrasah dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs. Sila Kab. Bima

a. Faktor Pendukung Kepala Madrasah dalam Mengembangkan kompetensi

pedagogic Guru PAI di MTs. Sila.

Adapun cara yang ditempuh kepala madrasah dalam mengatasi

hambatan-hambatan tersebut adalah: melakukan pem-binaan terhadap

tenaga pendidik, memberikan contoh teladan (keteladanan pimpinan), dan

mengatur jam mengajar tenaga pendidik yang berdomisili jauh dari

sekolah. Pembinaan yang dilakukan kepala madrasah dalam rangka

Mengembangkan motivasi kerja tenaga pendidik yaitu dengan melakukan

observasi kelas. Observasi dan kunjungan kelas yang dilakukan oleh

kepala madrasah merupakan salah satu tehnik untuk mengamati kegiatan

pem-belajaran secara langsung dan sangat bermanfaat untuk mendapatkan

informasi tentang proses belajar mengajar secara langsung. Kunjungan

kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan

sebenarnya mengenai ke-mampuan dan ketrampilan tenaga pendidik me-

ngajar.

Kunjugan kelas merupakan tehnik untuk mendapatkan informasi secara

langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan profesionalisme

tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam belajar.

Melalui kunjungan kelas tersebut supervisor dapat mengetahui apa

kelebihan dan apa kekurangan tenaga pendidik, terutama dalam kontek

pelaksanaan KBM. Salah satu persoalan yang sering muncul adalah bahwa

Page 80: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

70

para supervisor, terutama kepala madrasah tidak memiliki cukup waktu

dan terlalu sibuk dengan tugas-tugas rutin sehari-hari yang sifatnya

administrasi. Dengan pengawasan yang melekat berarti kepala madrasah

harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja,

dan prestasi kerja tenaga pendidik. Hal ini berarti atasan harus selalu

ada/hadir ditempat kerja/sekolah agar dapat mengawasi dan memberikan

petunjuk, jika ada tenaga pendidik yang mengalami kesulitan dalam

melaksanakan proses belajar mengajar.

Disamping observasi kelas keteladanan juga merupakan dimensi yang

tidak kalah pentingnya dalam kepemimpinan kepala madrasah dalam

mengatasi kendala dalam Mengembangkan kompetensi pedagogic guru

PAI. Kelakuan kepala madrasah yang selalu menjadi contoh yang baik

bagi bawahannya akan menjadi salah satu model utama bagi ter-

laksananya manajemen sekolah yang efektif. Prilaku keteladan kepala

Madrasah bisa ditunjukkan pula dengan dengan selalu menghargai

bawahan. Merasa bahwa tenaga pendidik dan staf dihargai pendapat-nya,

dia juga akan menghargai pihak lain seperti peserta didik.

Selanjutnya untuk mengatasi kendala yang dihadapi kepala madrasah

menyangkut tempat tinggal tenaga pendidik yang jauh dari sekolah yaitu

kepada tenaga pendidik tersebut disarankan untuk datang kesekolah lebih

cepat dan tidak dikenakan mengajar jam pertama.Kalau memungkinkan

untuk tinggal dilokasi yang berdekatan dengan sekolah.

1. Tentu seorang pemimpin itu yang pertama dituntut banyak di dalamnya

mesti tegas, meskipun sesekali ada toleransi. Sepanjang toleransi itu tidak

melanggar aturan yang baku dan kemampuan yang harus dimiliki oleh

seorang kepala madrasah antara lain adalah kemampuan membangun visi

Page 81: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

71

dan misi, kemampuan melakukan komunikasi serta kemampuan untuk

mengambil keputusan.

2. Kebijakan tentu, contohnya kedisiplinan. Kedisiplinan harus ditegakkan

sebetulnya, pertama untuk mengukur tingkat seorang guru tersebut

pegawai di dalamnya itu bias mentepati dan mentaati peraturan. Terlebih

adalah contoh teladan bagi warga madrasah yang dalam hal ini adalah

terfokus pada siswanya. Ingin jadi guru, pegawai dalam lingkup sebagai

seorang dewasa di madrasah ini tentu tidak lain harapannya sebagai

contoh, ketika kita memberi contoh yang positif itu gampang istilahnya,

satu perbuatan itu barang kali lebih berharga dari seribu ucapan. Kemudian

ketika hubunngannya dengan toleransi, sebagai contoh bahwa kehadiran

jam 7 apabila sekarang kita sudah menggunakan finger scan meskipun itu

sudah ditata seperti itu, dalam perjalanan masih juga ada yang tidak tepat

waktu dengan alas an tentunya beragam mulai tiba-tiba anak sakit, cuaca,

kemudian anak kecil yang ada mungkin harus cari pengasuh, penjaga

koma, atau titip kemana yang pada dasarnya seandainya komitmen sebagai

seorang guru itu sudah bertanggung jawab atas rata-rata sebenarnya bukan

masalah tetapi tentu hal itu masih perlu dilayaki asal tidak terus menerus

dan selamanya.105

b. Faktor Penghambat kepala Madrasah dalam Mengembangkan kompetensi

pedagogic guru PAI di MTs. Sila

1. Tanggung jawab tenaga pendidik rendah

Tenaga pendidik memegang peranan strategis terutama dalam upaya

mengembangkan watak bangsa melalui pengembangan kepribadian

105 Wahyusumiyo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002), h. 53

Page 82: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

72

dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran,

peranan tenaga pendidik dalam masyarakat Indonesia tetap dominan.

Sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran berkembang amat cepat. Kenyatannya dari hasil pe-

ngamatan penulis masih ada tenaga pendidik yang tidak mempunyai

tanggung jawab yang baik terhadap tugas dan fungsinya sebagai

seorang tenaga pendidik, ada tenaga pendidik yang mengajar hanya

untuk melepaskan tugas semata. Tenaga pendidik yang bertanggung

jawab memiliki beberapa sifat, yaitu: 1) Menerima dan

mematuhinorma, nilai-nilai kemanusiaan; 2) Me-mikul tugas

mendidik dengan bebas, berarti, gembira (tugas bukan menjadi beban

baginya); 3) Sadar akan nilai-nilai yang berkaitan dengan

perbuatannya serta akibat-akibat yang timbul; 4) Mengahrgai orang

lain termasuk anak didik; 5) Bijaksana dan hati-hati (tidak nekat, tidak

sem-borono, tidak singkat akal); dan 6) Takwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.106

Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa tenaga pendidik bertanggung

jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan per-buatannya dalam

rangka membina jiwa dan watak anak didik. Dengan demikian,

tanggung jawab tenaga pendidik adalah untuk membentuk anak didik

agar menjadi orang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa,

dan bangsa di masa yang akan datang.

2. Kurangnya kedisiplinan tenaga pendidik

106 M. Ngalim Purwanto, Admninistrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Rosda

Karya, 1998), h. 98

Page 83: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

73

Dari hasil penelitian mem-buktikan bahwa masih ada tenaga pendidik

yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugas, karena ada anggapan

dari sebagian tenaga pendidik bahwa disiplin adalah sesuatu yang

berat untuk dilaksanakan. Dalam kontek organisasi/ke-lembagaan,

banyak program-program yang telah disusun sedemikian lengkap dan

bagus tetapi dalam penerapannya jalan ditempat. Salah satu

penyebabnya adalah kurangnya disiplin baik disiplin perorangan

maupun disiplin lembaga, maka membudayakan disiplin merupakan

hal sangat penting dalam memajukan suatu lembaga.

Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para

bawahannya dalam bertugas mempunyai disiplin yang tinggi.

Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan

penyuluhan bagi karyawan atau personil dalam menciptakan suatu tata

tertib disuatu lembaga. Dengan adanya tata tertib, semangat kerja,

moral kerja, efesiensi kerja karyawan akan meningkat.

3. Tempat tinggal tenaga pendidik jauh dari sekolah

Di sisi lain tempat tinggal tenaga pendidik yang jauh dari sekolah

merupakan persoalan dalam peningkatan motivasi kerja tenaga

pendidik. Tenaga pendidik tersebut sering terlambat sampai ke

sekolah sehingga terjadi kekosongan jam pelajaran pertama. Keadaan

seperti ini menjadi kendala bagi kepala madrasah dalam memotivasi

tenaga pendidik.

Page 84: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian peneliti dapat disimpulkan bagaimana gambaran tentang

kompetensi pedagogik guru pendidikan Agama Islam di Mts Sila Kab bima,

ada beberapa kemampuan yang diterapkan dalam pembelajaran yaitu : 1)

Menguasai Karakteristik Peserta Didik, 2) Menguasai Teori Belajar dan

Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang Mendidik, 3) Pengembangan Kurikulum,

4) Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik, 5) Penilaian dan Evaluasi

2. Peranan Kepala Madrasah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik

guru Pendidikan Agama Islam di MTs. Sila Kab.Bima yaitu Dalam bentuk

formal diantaranya yaitu: 1) Rapat Rutinan, 2) Diikutkan pelatihan, diklat dan

seminar guru, 3) Studi Kelompok antar Guru / KKG, 4) Supervisi dan

kunjungan kelas , 5) Mengadakan Penilaian. Dalam bentuk non formal yaitu

dengan: 1) Kedisiplinan, 2) motivasi guru. Peranan lain yang diakukan kepala

madrasah yaitu: 1) melakukan promosi, 2) menambah sarana dan prasarana

sekolah, 3) mempercepat proses akreditasi

3. Faktor Pendukung Kepala Madrasah dalam Mengembangkan kompetensi

pedagogic Guru PAI di MTs. Sila yaitu: Melakukan pembinaan terhadap guru

,Memberi contoh teladan (keteladanan pimpinan), Melakukan observasi dan

kunjungan kelas, Mengatur jam mengajar guru yang berdomisili jauh dari

sekolah sedangkan faktor penghambat kepala Madrasah dalam

Page 85: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

75

Mengembangkan kompetensi pedagogic guru PAI di MTs. Sila yaitu: a)

Tanggung jawab tenaga pendidik rendah, b) Kurangnya kedisiplinan tenaga

pendidik, c) Tempat tinggal tenaga pendidik jauh dari sekolah.

B. Saran

1. Ada beberapa upaya madrasah yang perlu diperbaiki dalam program

pengembangan di MTs. Sila Kab. Bima. Pertama, peningkatan keahlian

melalui studi perlu ditingkatkan dengan memberikan bantuan pembiayaan

dalam studi. Kedua, keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah, seperti

MGMP, seminar, atau diklat yang diikuti oleh guru, perlu ditingkatkan.

Ketiga, madrasah sebaiknya membuat perpustakaan bagi guru. Keempat,

pembinaan guru melalui supervisi sebaiknya dilakukan secara terencana,

terutama supervisi guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

di kelas. Kelima, pembinaan guru melalui penugasan, baik kepanitiaan

maupun bimbingan terhadap siswa, sebaiknya dilakukan secara bergilir

dan disesuaikan dengan bidang studi para guru. Keenam, pembinaan guru

melalui pemberian motivasi dalam bentuk penghargaan bagi guru yang

berkarya.

2. Pihak manajemen madrasah hendaknya juga melakukan evaluasi program

pada saat setiap program pengembangan yang telah direncanakan tersebut

telah dilaksanakan secara kontinyu dan terencana, sehingga setiap

permasalahan yang berkaitan dengan tiap-tiap program pengembangan

dapat diatasi dan kekurangan dari program pengembangan madrasah dapat

diketahui yang kemudian menjadi bahan perbaikan dalam program

pengembangan selanjutnya.

Page 86: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

76

3. Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih

mengembangkan hasil penelitian ini dalam skala besar terutama dalam

ruang lingkup madrasah maupun sekolah negeri.

Page 87: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

77

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quranul Karim, Al-Quran Al-Karim dan Terjemahan Bahasa Indonesia, 1989.

Bafadel, Irahim, 2008. Peningkatan Professional Guru SekolahDasar.

Jakarta: Bui Aksara. Cet. II

Bungin, Burhan, 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu sociallainnya. Jakarta: KencanaPrenada Media Group

Daryanto, 1998. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

David G. Ryians, David, 1960. Characteristicts of Theachers. Washington DC:

American Council of Education. Cet: I

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 14 April 1994

Departemen,1985. Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta :UniversitasTerbuka.

Cet: II

Hendrawan, et.al.,Manajemen Kinerjau ntukMenciptakan Keunggulan

Idhochi Anwar, Moch, 2003. Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Biaya

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Kementrian Agama RI, Al-Quran dan terjemahan , 1989.

Mudzakkir, Ahmad danJakoSutrisno, 1991.PsikologisPendidikan. Bandung

: PustakaSetia. Cet: II

Mulyasa, E. 2012. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:

Bumi Aksara

Mulyasa, E, 2007. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan). Bandung:RemajaRosdakarya

Mulyana, 2004.Menjadi kepala Sekolah Profesianal Dalam Konteks

Mensukseskan MBS.Bandung: ReamajaRosdakarya

Nana Sudjana.,1981. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Cet : I, Bandung :

SinarBaru. Cet: I

Nawawy,Hadari, 1985.Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas.Jakarta :

GunungAgung

Nawawy, Hadari, 1989. Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV Haji Masagung.

Cet: I

Permendiknas No. 13 tahun 2007

Page 88: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

78

Purwanto, M. Ngalim, 1998.Admninistrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Rosda Karya

Prastowo, Andi, 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Jogjakarta: Ar-ruz Media

Qomariyah, Aan dan Cepi Triatna, 2008. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi

Aksara

Ramayulis, 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: KalamMulia. Cet. IV

Sanjaya, Wina, 2013. Penelitian Pendidikan. Bandung: KencanaPrenada Media

Group

Subagyo, P. Joko, 2004. Metodologi dalam teori dan praktek. Jakarta: Rine

kacipta

Sudjana, Nana, 1990. Cara Belajar SiswaAktif. Bandung:SinarBaru. Cet: I

Sukmadinata, Nana Syaohdih, 2010. MetodePenelitianPendidikan. Bandung:

RemajaRosdakarya

Surachman,Winarno, 1990.Pengantar penelitiani lmiah: Dasar, Metode, dan

teknik. Bandung: Tarsita

Tafsir, Ahmad, 2001. Ilmu Pendidikan DalamPerspektif Islam.Bandung: Remaja

Rosdakarya

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan

Peraturan Mendiknas No. 11 Tahun 2005 beserta penjelasannya.

Bandung : Citra Utama

Undang-UndangRepublik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Op. Cit. h.9.

UU Sisdiknasnomor 20 tahun 2003

Wahjosumidjo, 1999. Kepemimpinan Kepala Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Wahjosumidjo, 1993. Faktor-Faktor yang MempengaruhiMotivasi. Jakarta:

Ghalia. Cet: I

Page 89: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

67

RIWAYAT HIDUP

Adi Sakban lahir di Desa Rato Kec. Bolo Kab. Bima

pada Tanggal 21 Desember 1995. Anak Ketiga dari

tiga bersaudara. Buah hati dari pasangan Bapak M.

Yamin Ahmad dan Ibu Siti Kalisom. Penulis

memasuki pendidikan tingkat dasar pada tahun 2002

di SD Inpres Sila 11 Rato Kecamatan Bolo

Kabupaten Bima dan tamat pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan pendidikan

tingkat menengah pertama pada tahun 2008 di SMP Negeri 1 Bolo kecamatan

Bolo kabupaten Bima tamat pada tahun 2011, dan melanjutkan pendidikan di

tingkat atas pada tahun 2011 di SMA PGRI Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dan

tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi dan terdaftar di Universitas Muhammadiyah Makassar pada

Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Program Strata Satu

(S1).

Page 90: PERANAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN … · 2020. 12. 3. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam merupakan suatu hal yang bersifat mendasar

67