peranan kemitraan pustakawan dan guru dalam...

136
PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN OLEH PARA SISWA DI SMAN 9 TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: DIVA AGRIPINA LOKA NIM. 1112025100024 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: lenhu

Post on 21-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU

DALAM PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN OLEH PARA SISWA

DI SMAN 9 TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

DIVA AGRIPINA LOKA

NIM. 1112025100024

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan
Page 3: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan
Page 4: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan
Page 5: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

i

ABSTRAK

Diva Agripina Loka (1112025100024). Peranan Kemitraan Pustakawan dan Guru

Dalam Pemanfaatan Perpustakaan Oleh Para Siswa/i Di SMAN 9 Kota Tanggerang

Selatan, di bawah bimbingan Parhan Hidayat, M. Hum. Program Studi Ilmu

Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk kemitraan antara

pustakawan dan guru serta untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Perpustakaan

SMAN 9 Kota Tangerang Selatan oleh siswa/i dengan adanya kemitraan guru dan

pustakawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini

menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kajian kepustakaan.

Kemudian data yang diperoleh di olah dengan menggunakan teknik analisis data.

Informan dalam penelitian ini Bapak Lesdi Suryadi S.IP sebagai pustakawan, Bapak

Moch. Hidayat, S. Ag sebagai guru matematika, dan Ibu Wahidah Nurhasanah, M. Pd

sebagai guru bahasa Indonesia. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni

kemitraan yang terjalin antara guru dan pustakawan sudah cukup baik dalam

pemanfaatan perpustakaan oleh siswa SMAN 9 Kota Tangerang. Hal tersebut dapat

dikatakan cukup baik karena adanya media penghubung antara guru, siswa dan

pustakawan berupa kartu perpustakaan dan kartu penghubung yang dapat digunakan

untuk memotivasi siswa dalam belajar karena adanya sistem penambahan nilai

melalui kartu tersebut. Dan ada reward yang diberikan oleh guru kepada siswa yang

rajin berkunjung ke perpustakaan sekolah.

Kata Kunci: Peran Pustakawan dan Guru, Kemitraan, Perpustakaan Sekolah.

Page 6: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

ii

ABSTRACT

Diva Agripina Loka (1112025100024). The Role of Partnership of Librarians and

Teachers in utilization of Libraries by Students in South Tangerang City 9

State Senior High School, under the guidance of Parhan Hidayat, M. Hum.

Library Studies Program Faculty of Adab and Humanities, UIN Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2018.

The purpose of this study was to find out how the partnership between librarians and

teachers and to find out how to use the Library of South Tangerang City 9 State

Senior High School by students with the partnership of teachers and librarians. The

method used in this study is a descriptive type with a qualitative approach. The data

collected for this study using observation, interview, documentation and literature

review techniques. Then the data obtained is processed using data analysis

techniques. The informant in this study Mr. Lesdi Suryadi S.IP as a librarian, Mr.

Moch. Hidayat, S. Ag as a mathematics teacher, and Mrs. Wahidah Nurhasanah, M.

Pd as an Indonesian teacher. The results obtained from this study are the partnership

that exists between teachers and librarians is good enough in utilization of the

Library by students of South Tangerang City 9 State Senior High School. This can be

said to be quite good because of the media liaison between the teachers, students and

librarians in the form of library cards and connecting cards that can be used to

motivate students in learning because the system of adding value through the card.

And there are rewards was given by the teacher to students who diligently visit the

school library.

Keywords: Role of Librarians and Teachers, Partnership, School Library.

Page 7: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil „Alamiin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah

SWT yang telah melipahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan dalam mencapai

gelar sarjana. Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih terdapat banyak

kelemahan dan kekurangan dalam penelitiannya. Sehingga peneliti mengharapkan

kritik dan saran yang membangun.

Skripsi ini dipersembahkan untuk diri saya sebagai penulis, karena telah

menyelesaikan skripsi ini dengan rasa senang hati dan untuk keluarga tercinta.

Bimbingan serta doa yang tak pernah putus dipanjatkan oleh Papa Sri Hutomo, Mama

Suprapti, Mba Rasmi Anindyajati, Kak Ardi Iskandar, De Raisa Fayola sebagai

penyemangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tentu tidak

lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu

penulis. Maka pada kesempatan yang ada ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih

sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayaullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, M.LIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

iv

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku dosen pembimbing penulis yang telah

meluangkan waktunya di tengah-tengah kesibukannya dalam membantu,

mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Nuryudi, M.LIS selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

membimbing siswa dan siswinya untuk lebih maju

7. Ibu Siti Maryam, M.Hum selaku dosen yang memberi semangat penulis

8. Dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya yang

luar biasa bermanfaat baik di bidang akademis, sosial, serta keagamaan. Semoga

selalu dalam perlindungan Allah SWT

9. Kelas A 2012 dan keluarga besar JIPERS 2010-2016, serta Fisip Sosiologi 2013

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang pasti akan sangat penulis rindukan semua

kebersamaan yang telah kita lalui

10. Seluruh anggota KKN AMPERA 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Desa Kresek Tangerang tercinta

11. Drs. Ahmad Nana Mahmur M.Pd, selaku kepala sekolah SMAN 9 Tangerang

Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah

tersebut

Page 9: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

v

12. Bapak Lesdi S.IP alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku pustakawan di

SMAN 9 Tangerang Selatan, yang telah mengizinkan dan selalu memberikan

informasi kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di perpustakaan

sekolah tersebut

13. Bapak Moch. Hidayat M.Pd, selaku guru mata pelajaran matematika di SMAN 9

Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

14. Ibu Wahidah Nurhasanah M.Pd, selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia di

SMAN 9 Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

15. Bapak Deden Sumantri A.Md dan Bapak Mashuri S.Pd, selaku staf di SMAN 9

Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan

penelitian di sekolah tersebut

16. Teman-teman rumah, teman-teman SMP, teman-teman SMA. Serta orang-orang

yang selalu support, menemani dan mengarahkan dalam menyelesaikan tugas

akhir penulis. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan

terimakasih kembali untuk semuanya. Semoga Allah SWT membalas semua

kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Amin.

Penulis

Diva Agripina Loka

Page 10: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

D. Definisi Istilah ..................................................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................................... 9

A. Perpustakaan Sekolah .......................................................................................... 9

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................................................... 9

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ...................................................... 9

3. Tenaga Pengolahan Perpustakaan Sekolah ................................................... 12

B. Koleksi Perpustakaan Sekolah ........................................................................... 15

C. Peranan ..................................................................................................... …….17

1. Pengertian Peranan........................................................................................ 17

2. Peranan Perpustakaan Sekolah ..................................................................... 17

3. Peranan Pustakawan...................................................................................... 21

Page 11: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

vii

4. Peranan Guru ................................................................................................ 25

D. Kemitraan .......................................................................................................... 28

1. Pengertian Kemitraan.................................................................................... 28

2. Kemitraan Pustakawan.................................................................................. 30

3. Kemitraan Guru dan Pustakawan Sekolah .................................................... 31

4. Kemitraan dan Pemanfaatan bersama Perpustakaan Sekolah ....................... 32

E. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 39

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................................ 39

B. Sumber Data ...................................................................................................... 40

1. Data Primer ................................................................................................... 40

2. Data Sekunder ............................................................................................... 40

C. Informan ............................................................................................................ 41

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 42

1. Observasi....................................................................................................... 42

2. Wawancara .................................................................................................... 42

3. Kajian Kepustakaan ...................................................................................... 42

E. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 43

1. Reduksi Data ................................................................................................. 43

2. Penyajian Data .............................................................................................. 43

3. Penarikan Kesimpulan .................................................................................. 44

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data .................................................................... 44

G. Jadwal Penelitian ............................................................................................... 45

Page 12: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 46

A. Gambaran Umum SMAN 9 Tangerang Selatan ................................................ 46

1. Profil SMAN 9 Tangerang Selatan ............................................................... 46

2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah, Nilai-nilai dan Motto SMAN 9 Tangerang

Selatan ........................................................................................................... 46

3. Tenaga Pengajar ............................................................................................ 49

4. Profil Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan ......................................... 50

5. Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan ............................................................. 50

6. Layanan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan .................................... 52

7. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan................... 54

B. Hasil Penelitian .................................................................................................. 55

C. Pembahasan ....................................................................................................... 70

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 84

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 84

B. Saran .................................................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Informan………………………………………………………………….41

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian…………………………………………………………45

Tabel 4. 1 Motto SMAN 9 Tangerang Selatan………………………………………49

Tabel 4. 2 Jam Layanan Perpustakaan……………………………………………….52

Tabel 4. 3 Data Kunjungan Siswa…………………………………...……………...81

Page 14: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ................................................................................. 54

Page 15: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kerangka pendidikan, perpustakaan sekolah mempunyai peran yang

cukup penting sebagai salah satu penentu mutu dari hasil pendidikan itu sendiri.

Bukan suatu hal yang mustahil bahwa program-program pendidikan untuk

meningkatkan kualitas anak didik akan tercapai sesuai dengan apa yang

diinginkan. Karena itu keberadaan perpustakaan sekolah sangat berarti. Adapun

pengertian dari perpustakaan sekolah itu sendiri adalah perpustakaan yang dikelola

sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu

sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan pendidikan pada

umumnya.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang

Perpustakaan khususnya pasal 42 ayat 1 yang berbunyi ―Perpustakaan melakukan

kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada

pemustaka".1 Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur‘an dalam surat Al-Maidah

ayat 2 :

ث وتعاونوا علي البر والتقوى ول تعاونوا علي ال إن للا دد العقا والعدوان واتقوا للا

Artinya:

―...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan

jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”

1 Indonesia, Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2009), h. 21

Page 16: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

2

Tafsir dari ayat tersebut adalah menjelaskan tentang, Allah memerintahkan

hamba-hambanya yang beriman agar saling tolong menolong dalam melakukan

berbagai kebajikan, dan tolong menolonglah kalian dalam meninggalkan berbagai

kemungkaran.

Perpustakaan juga merupakan pusat informasi yang siapa saja dapat

mengaksesnya secara langsung dan terbuka. Dalam rangka memenuhi akses yang

sesuai dengan kebutuhan pemustaka, perpustakaan kemudian dikelompokkan

dalam beberapa jenis. Salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan

adalah institusi pengoleksi karya tulis, karya cetak, atau karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,

penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.2

Keberadaan perpustakaan di sekolah seakan menjadi sarana dan prasarana

yang wajib ada disetiap sekolah. Hal itu terbukti di dalam Undang-Undang Nomor

20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pada pasal 45 disebutkan

bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan

prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan

kewajiban peserta didik.3 Sarana dan prasarana yang dimaksud dalam undang-

undang tersebut di antaranya penyediaan perpustakaan di sekolah.

2 Indonesia, Undang-undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007), h. 3. 3 Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Page 17: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

3

Kehadiran perpustakaan tidak terlepas dari adanya peran pustakawan.

Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 pustakawan ialah seseorang yang

memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan

kepengolaan perpustakaan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Seperti profesi pada

umumnya, pustakawan juga memiliki kompetensi dalam bekerja. Kompetensi

yang dimaksud ialah keterampilan, kemampuan, pengetahuan, atau karakteristik

yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan

masalah, dan kepemimpinan.4

Kemitraan antara pustakawan dan guru merupakan hal penting dalam

memaksimalkan potensi perpustakaan. Pustakawan dan guru menjalin kemitraan

guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemberian tugas-tugas yang diberikan

oleh guru kepada siswa diharapkan mampu memotivasi siswa dengan mencari

referensi di perpustakaan. Menjadikan perpustakaan sekolah sebagai salah satu

tolak ukur keberhasilan prestasi belajar siswa dalam penyedia informasi guna

memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuannya dengan cara memanfaatkan

perpustakaan.

Perpustakaan sekolah SMAN 9 Tangerang Selatan merupakan salah satu

perpustakaan sekolah yang memiliki kemitraan antara pustakawan dan gurunya.

Dari hasil observasi yang telah penulis lakukan, kemitraan yang ada di

perpustakaan sekolah SMAN 9 Tangerang Selatan sudah terjalin lama. Dapat

4 Himma Dewiyana, ―Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan,‖ Jurnal Studi Perpustakaan

dan Informasi, Paradigma Baru dan Dunia Kerja di era Globalisasi Informasi, 2 (Juni 2006): h. 22.

Page 18: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

4

terlihat dengan jelas bahwa kemitraan pustakawan dan guru sangat diperlukan

untuk membantu pembelajaran bagi siswa, dan perpustakaan juga lebih

termanfaatkan dengan adanya kemitraan ini. Akan tetapi penulis melihat

kurangnya pemanfaatan perpustakaan oleh para siswa, seperti bentuk kemitraan

yang ada di perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan dan bagaimana kendala

yang di hadapi dalam membangun kemitraan tersebut. Oleh sebab itu penulis

tertarik untuk melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai sejauh mana

kemitraan pustakawan dan guru dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah. Untuk

itu peneliti memberi judul penelitian ini dengan judul “Peranan Kemitraan

Pustakawan dan Guru dalam Pemanfaatan Perpustakaan Oleh Para Siswa di

SMAN 9 Tangerang Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti akan memfokuskan penelitian

ini pada:

a. Kemitraan pustakawan dan guru di SMAN 9 Tangerang Selatan.

b. Pemanfaatan perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan oleh para siswa

dengan adanya kemitraan guru dan pustakawan.

c. Kendala yang di hadapi dalam membangun kemitraan guru dan pustakawan

di SMAN 9 Tangerang Selatan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi

kendala tersebut.

Page 19: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

5

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk kemitraan pustakawan dan guru di SMAN 9 Tangerang

Selatan?

b. Bagaimana pemanfaatan perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan oleh

para siswa dengan adanya kemitraan guru dan pustakawan?

c. Bagaimana kendala yang di hadapi dalam membangun kemitraan guru dan

pusatakawan di SMAN 9 Tangerang Selatan, dan bagaimana upaya yang

dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini, yaitu :

Untuk mengetahui tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kemitraan antara guru dan pustakawan.

b. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan perpustakaan SMAN 9 Tangsel

oleh para siswa dengan adanya kemitraan guru dan pustakawan.

c. Untuk mengetahui bagaimana kendala yang di hadapi dalam membangun

kemitraan guru dan pustakawan SMAN 9 Tangerang Selatan dan bagaimana

upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna:

a. Bagi SMAN 9 Tangerang Selatan

Page 20: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

6

Dari hasil penelitian di harapkan dapat memberikan suatu pemikiran dalam

pengembangan keilmuan tentang perpustakaan sekolah.

b. Bagi Penulis

Dapat menambah dan memperluas wawasan berfikir dalam bidang yang

telah dikaji, serta memberikan suatu masukan kepada pihak sekolah dalam

meningkatkan peranan kemitraan perpustakaan sebagai sumber belajar di

sekolah tersebut.

D. Definisi Istilah

Ada pula beberapa arti dari definisi istilah, berikut penjelasannya:

1. Peranan

Tindakan yang di lakukan seseorang dalam suatu tokoh

2. Kemitraan

Mitra diartikan sebagai teman atau rekan kerja. Sedangkan kemitraan sendiri

diartikan sebagai perihal hubungan jalinan kerjasama.

3. Pustakawan

Orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha

pemberi layanan atau jasa kepada masyarakat sesuai dengan misi yang di

tugaskan oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan.

4. Guru

Orang yang berprofesi dalam memberikan pengarahan dan pendidikan bagi anak

didik di lembaga pendidikan dengan cara mengajarkan ilmu pengetahuan.

Page 21: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

7

5. Pemanfaatan

Pemanfaatan merupakan turunan kata dari kata ‗manfaat‘, yakni suatu

penghadapan yang semata-mata menunjukan kegiatan menerima.

6. Perpustakaan Sekolah

Suatu tempat sumber informasi yang berada di sekolah, sebagai penunjang proses

belajar siswa.

E. Sistematika Penulisan

Dalam sisitematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai

dari Bab I sampai Bab V dengan rician sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian dari penulis dengan menguraikan hal-hal seputar

penelitian seperti: latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah,

penelitian relevan, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari kajian yang berkaitan

dengan gambaran tentang pengertian perpustakaan sekolah, tujuan dan

fungsi perpustakaan sekolah, kemitraan serta penelitian yang relevan.

Page 22: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

8

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi pembahasan tentang jenis dan pendekatan penelitian,

pemilihan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,

tempat dan waktu penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang profil SMAN 9 Tangerang Selatan. Mengenai

gambaran umum profil, sejarah singkat, visi misi, struktur organisasi,

koleksi dan pembahasan tentang peranan kemitraan pustakawan dan

guru dalam pemanfaatan perpustakaan di SMAN 9 Tangerang Selatan.

BAB V Penutup

Bab ini adalah bab akhir yang berisi mengenai kesimpulan dari

keseluruhan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya. Dan berisi saran yang saling terkait dengan hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Page 23: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah

Pengertian Perpustakaan Sekolah

Sesuai dengan namanya perpustakaan sekolah tentu berada di sekolah.

Dikelola oleh sekolah dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar

penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu

pengetahuan. Perpustakaan sekolah di selenggarakan oleh setiap sekolah, dan

pemanfaatannya sangat tergantung kepada kepala sekolah, para guru, petugas

perpustakaan dan para siswa.5

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan

menengah yang merupakan bagian integeral dari kegiatan sekolah yang

bersangkutan.6

Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa

perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada disekolah, yang

merupakan sarana penujang bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan

sebagai dasar keberhasilan fungsional sekolah tersebut.

Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Tujuan perpustakaan sekolah dapat di lihat dari Undang-Undang RI No.

43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Bab 1 Pasal 4 menyatakan perpustakaan

5 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 37.

6 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2011), h. 2.

Page 24: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

10

bertujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan

kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.7

Perpustakaan sekolah memiliki tujuan untuk menyerap dan menghimpun

informasi mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi.

Menumbuhkan kemampuan untuk menikmati pengalaman imajinatif,

membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik anak

agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien serta

memberikan dasar kearah studi mandiri.8

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

tujuan dari perpustakaan sekolah adalah mewujudkan kemandirian para

pengguna perpustakaan yang aktif, kreatif dan mandiri dalam

menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi.

Fungsi perpustakaan sekolah menurut Darmono adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Informatif

Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan

tercetak, maupun elektronik agar pemustaka dapat:

1) Memperoleh ide dari buku yang ditulis oleh para ahli berbagai bidang

ilmu.

2) Memilih informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.

7 Indonesia, Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2009), h. 14 8 Muhammad Azwar, ―Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Kurikulim Tingkat

Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) di SMAN 1 Sinjai Tengah,‖ Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol

1, No. 2 (2016), http://journal.staimi-depok.ac.id/index.php/safina/article/view/6

Page 25: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

11

3) Memiliki kesempatan untuk memdapatkan berbagai informasi yang

dibutuhkan di perpustakaan

4) Memperoleh informasi yang disediakan di perpustakaan untuk mengatasi

masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

b. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak

maupun elektronik sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan.

Manfaat yang diperoleh dari fungsi pendidikan adalah:

1) Pemustaka mendapat kesempatan mendidik diri sendiri secara

berkesinambungan.

2) Pemustaka dapat membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah

dimiliki dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual.

3) Pemustaka dapat mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan

dan teknologi baru.

c. Fungsi Kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak

dan elektronik yang dimanfaatkan pemustaka untuk:

1) Meningkatakan taraf hidup secara individual maupun kelompok.

2) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan.

3) Mengembangkan sikap untuk menunjang kehidupan antar budaya yang

harmonis.

4) Menumbuhkan budaya baca sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

Page 26: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

12

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi koleksi

tercetak maupun elektronik untuk:

1) Mengembang minat rekreasi pemustaka melalui berbagai bacaan dan

pemanfaatan waktu senggang.

2) Menunjang berbagi kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

e. Fungsi Penelitian

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang penelitian.

Informasi meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi sesuai yang

dibutuhkan oleh penulis.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan memiliki fungsi deposit yaitu menyimpan dan melestarikan

bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah.9

Tenaga Pengolahan Perpustakaan Sekolah

Sumber daya manusia pengelola perpustakaan merupakan salah satu

faktor yang sangat penting dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

Sumber daya manusia pengelola perpustakaan sekolah adalah guru atau

pegawai yang diberi tugas melaksanakan tugas di perpustakaan sekolah yang

ditetapkan berdasarkan surat tugas atau surat keputusan kepala sekolah. Secara

umum sumber daya manusia pengelola perpustakaan harus mempunyai minat di

9 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta:

Grasindo, 2007), h. 5.

Page 27: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

13

bidang kerja perpustakaan, kepedulian yang tinggi terhadap perpustakaan,

kemampuan pendekatan pribadi yang baik, pengetahuan umum yang luas,

kemampuna komunikasi yang baik, inisiatif dan kreativitas. Kepekaan terhadap

perkembangan-perkembangan yang baru terutama yang berhubungan dengan

bidang perpustakaan serta berdedikasi tinggi.

Di samping itu sumber daya manusia pengelola perpustakaan sebaiknya

berlatar belakang pendidikan di bidang ilmu perpustakaan dan atau bidang lain

di tambah diklat penyetaraan di bidang perpustakaan. Perpustakaan sekolah

sebagai unit kerja perlu dikelola dengan sistem manajemen yang baik

(professional) dan di pimpin oleh seorang kepala perpustakaan sekolah yang

memiliki kemampuan dan berwawasan luas.10

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Sekolah yang

dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional Tahun 2009 menyatakan bahwa:

a. Perpustakaan di pimpin oleh seorang pustakawan yang bertanggung jawab

kepada kepala sekolah.

b. Pustakawan perpustakaan sekolah dengan pendidikan minimal diploma,

bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau diploma bidang lain yang

sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu. Perpustakaan dan

informasi dari lembaga pendidikan yang terakreditasi.

Sebagai tenaga kependidikan pustakawan dibutuhkan hampir semua

jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Mengacu pada

10

Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2000), h.19.

Page 28: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

14

Standar Nasional Pendidikan menunjukan bahwa tenaga perpustakaan di

anggap penting sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu

momentum ini perlu disikapi secara positif untuk tenaga perpustakaan sebagai

bagian integral dari proses pembelajaran. Pustakawan yaitu pengelola

perpustakaan yang akan melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan.

Di perpustakaan sekolah terdapat tiga kategori pengelola perpustakaan,

yaitu:

1) Pustakawan Sekolah (School Librarians)

Adalah mereka yang bekerja di perpustakaan secara penuh waktu, memiliki

latar belakang pendidikan formal ilmu perpustakaan, minimal D2 Ilmu

Perpustakaan.

2) Guru Pustakawan (Teacher Librarians)

Adalah guru yang ditugaskan mengelola perpustakaan, bekerja secara paruh

waktu baik sebagai guru, maupun sebagai pustakawan. Guru pustakawan

sering disebut dengan istilah koordinator perpustakaan, sebagian besar tidak

memiliki latar belakang pendidikan formal ilmu perpustakaan, mereka hanya

dibekali dengan berbagai kegiatan pelatihan.

3) Staf Perpustakaan (Library Staff)

Adalah pegawai administratif yang ditugaskan mengelola perpustakaan.

Idealnya sebuah sekolah dikelola oleh seorang pustakawan professional,

tetapi hal tersebut sangat sulit diwujudkan, karena sedikitnya jumlah lulusan

perguruan tinggi, di samping bekerja menjadi pustakawan belum

menggiurkan, karena status yang tidak jelas dan imbalan yang terbatas. Yang

Page 29: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

15

mungkin dilakukan adalah memaksimalkan guru pustakawan, baik kuantitas

maupun kualitasnya. 11

Agar dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik maka petugas

perpustakaan membutuhkan pembinaan, baik pembinaan karir sebagai tenaga

pustakawan maupun pembinaan terhadap semangat kerja.

B. Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai

bentuk cetak seperti buku, surat kabar, majalah. Dan tidak tercetak seperti bentuk

bahan audio visual, bentuk mikro dan peta.12

Sedangkan menurut Perpustakaan

Nasional RI

―Koleksi perpustakaan sekolah adalah jenis bahan pustaka yang dikumpulkan atau

diadakan, diolah, disimpan, dan dimanfaatkan oleh guru atau siswa untuk

menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah‖.13

Pengertian lain koleksi perpustakaan sekolah oleh pedoman umum

penyelenggara perpustakaan sekolah, jumlah koleksi dasar perpustakaan sekolah

minimal 1000 judul, terdiri dari berbagai bahan disiplin ilmu atau mata pelajaran

sesuai sekolah yang bersangkutan. Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang di

miliki harus selalu ditambah, sehingga ratio 1 siswa 10 judul untuk SD, 12 judul

11

―School Library Guidelines Id, diakses pada 12 November 2017 dari https://www.scribd.com

/document/6756737/School-Library-Guidelines-Id,‖ n.d. 12

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 48. 13

―Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan dan Kepustakawan,‖ Perpustakaan

Nasional RI, 16 April 2018, Artikel di akses dari http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID.

Page 30: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

16

SLTP, dan 14 judul untuk SLTA dapat tercapai.14

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustkaan

sekolah harus sesuai dengan kurikulum sekolah, memuat semua mata pelajaran

yang dipelajari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Karena koleksi perpustakaan sekolah adalah keseluruhan bahan pustaka yang

terdiri dari beragam bentuk dan di kelola secara sistematis untuk memenuhi

kebutuhan informasi pemustakanya.

Koleksi perpustakaan harus mampu mencangkup beberapa hal, yaitu:

c. Koleksi yang disediakan harus sesuai dengan jenis perpustakaannya

d. Koleksi yang disediakan oleh perpustakaan adalah bahan pustaka yang benar-

benar sudah siap pakai oleh pemustaka

e. Koleksi perpustakaan haruslah bahan pustaka yang terpilih, informasi yang

terkandung di dalamnya sesuai atau cocok dengan keperluan pemustaka, serta

dapat dimengerti oleh pemustakanya.15

Tujuan koleksi pada perpustakaan sekolah yaitu untuk menunjang tujuan

yang dimiliki sekolah tersebut sebagai lembaga yang menunjang agar proses

pendidikan dapat berlangsung lancar dan berhasil baik.16

14

Sudarnoto Abdul Hakim et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora, 2006), h. 75-76. 15

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,

2006), h.35. 16

Sutarno NS, h. 32.

Page 31: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

17

C. Peranan

Pengertian peran sebagai berikut:

1. Pengertian Peranan

Kita pasti sudah sering mendengar istilah ―peran‖ atau ―peranan‖ yang

diartikan sebagai kedudukan seseorang. Sedangkan peranan dikaitkan dengan

sesuatu yang dilakukan dalam posisi tersebut.

Pengertian peranan adalah suatu atribut sebagai akibat dari status, dan

prilaku yang di harapkan oleh anggota-anggota lain dari masyarakat terhadap

pemegang status, dan peranan hanyalah sebuah aspek dari status.17

Sedangkan menurut Soejono Soekanto, peranan merupakan aspek

dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban

sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.18

Peran dan

peranan tak dapat di pisahkan karena saling berkesinambungan.

Peranan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan mutlak mempunyai peranan yang utama dan tidak bisa di

abaikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pembangunan

pendidikan. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi

perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain

adalah sebagai berikut:

17

Maurice Duverger, Sosiologi Politik (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 102. 18

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.

212.

Page 32: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

18

a. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin,

mengembangkan komunikasi antara sebagai pemakai dan penyelenggara.

b. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan

minat baca. Kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca.

Melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan. Oleh karena itu, jika tidak ada perpustakaan, atau

perpustakaan yang berperan kurang baik, mungkin anggota pemustaka yang

baru belajar membaca, atau sedang membiasakan diri membaca dan yang

membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan

hilang semangatnya.

c. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

d. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen

kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah, pemikiran,

dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang lalu, yang

direkam dalam bentuk tulisan, atau bentuk tertentu yang disimpan di

perpustakaan. Koleksi tersebut dapat dipelajari, diteliti, dikaji, dan

dikembangkan oleh generasi sekarang dan kemudian dipergunakan sebagai

landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

e. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota

masyarakat, siswa dan pengunjung perpustakaan lainnya sebagai pemustaka.

Mereka dapat belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian,

Page 33: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

19

menggali, memanfaatkan, dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu

pengetahuan.

f. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan

konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (Users

Education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang

pentingnya perpustakaan bagi banyak orang. Perpustakaan berperan dalam

menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam

keadaan baik, semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.

g. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan

masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan pemustaka dan pemakaian

perpustakaan untuk lain hal. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat di

tandai dengan adanya perpustakaan yang sudah maju pula. Sebaliknya

masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan

yang memadai dan representative.

h. Perpustakaan dapat berperan aktif dalam mencari, menelusuri, membina dan

mengembangkan serta menyalurkan hobi, minat dan bakat yang di miliki

oleh pemustaka melalui beberapa kegiatan yang dapat di selenggarakan oleh

perpustakaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dengan antara lain melalui

penelusuran bakat, minat, dan kemampuan yang dilakukan dengan

mengadakan berbagai lomba. Seperti melukis, baca puisi, mengarang dan

kuis sehingga peserta dapat menyalurkan mengimplementasikan dan

Page 34: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

20

mengembangkan bakat serta kreativitasnya dengan baik yang kelak dapat

dijadikan salah satu pegangan dalam kehidupannya.19

Dari kenyataan ini mengundang perhatian kita semua untuk berusaha agar

peranan pendidikan perpustakaaan dapat diaktifkan, dengan kata lain mencari

jalan supaya buku-buku atau bahan-bahan pustaka untuk dapat dimanfaatkan

untuk dibaca. Sedangkan menurut Rizal Saiful Haq mengemukakan bahwa

perpustakaan sekolah harus berperan dalam hal-hal sebagai sarana berikut:

a. Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di kalangan

siswa.

b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan

menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan proses

pembelajaran secara mandiri.

c. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,

intelektual, sosial dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan para

siswa hidup di masyarakat.

d. Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran yang

dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.20

Peran perpustakaan sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran

tidak terlepas dari peran pustakawan sebagai komponen yang dapat

menyediakan berbagai sarana kebutuhan informasi.

19

Elin Rosalin, Pemanfaatan Perpustakaan dan sumber Informasi (Bandung: Karsa Mandiri

Persada, 2008), h. 29. 20

Rizal Saiful Haq, Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran serta Perpustakaan dalam

Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2007), h.13.

Page 35: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

21

Peranan Pustakawan

Pustakawan sebagai tenaga kerja perpustakaan telah terdapat dalam

Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada Pasal 29

Ayat 1 yang berbunyi ―tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga

teknis perpustakaan‖21

Kemudian dalam Pasal 1 Ayat 8 dinyatakan juga bahwa ―pustakawan

adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan

dan pelatihan kepustakawan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.‖22

Bedasarkan hasil diskusi Komisi II Rapat Koordinasi Pengembangan

Jabatan Fungsional Pustakawan dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota

seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI,

merumuskan bahwa kopetensi pustakawan secara umum adalah ―kemampuan,

pengetahuan, dan keterampilan, sikap, nilai perilaku serta karakteristik

pustakawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara optimal.

Dengan kata lain, seorang pustakawan harus memiliki kemampuan,

pengetahuan, dan keterampilan, sikap, nilai, perilaku serta karakteristik

pustakawan untuk melaksanakan pekerjaan memberikan layanan kepada

pengguna. Dengan adanya kompetensi yang seharusnya dimiliki pustakawan,

akan menjamin terwujudnya layanan yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk

21

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, h. 17. 22

Republik Indonesia, h. 3.

Page 36: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

22

menjadi pustakawan harus ada persyaratan minimal yang dimiliki dan sesudah

menjadi pustakawan harus berupaya meningkatkan kopetensi tersebut.23

Ada pula pengertian pustakawan dari Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)

adalah, seseorang professional yang berkarya di bidang perpustakaan dan

dokumentasi dan tidak membedakan status PNS atau non PNS. Dalam Kode

Etik Pustakawan Indonesia menjelaskan bahwa pustakwan adalah seseorang

yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan memberikan pelayanan

kepada masyarakat sesuai dengan lembaga induknya di dasari dengan

pengetahuan kepustakawanan yang di milikinya melalui pendidikan.24

Selain yang diartikan seperti di atas, Pustakawan juga mempunyai

peranan yang sangat penting dalam mengisi tujuan dan misi sekolah.

Pustakawan dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal

penyediaan informasi dan juga dituntut sebagai seorang ahli yang mampu

memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah.25

Ross Todd dan Carol Kuhlthau dalam penelitiannya menyatakan beberapa

peran pustakawan, diantaranya sebagai berikut:

a. Technological Literacy Agent

Seorang pustakawan memainkan peran penting dalam teknologi informasi

dengan menyediakan software yang up-to-date pada beberapa media untuk

23

Muhammad Azwar, Information Literacy Skill: Srategi Penelusuran Informasi Online

(Makassar: Uin Alauddin, 2013), h. 199. 24

Hermawan R dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi

dan Kode Eik Pustakawan Indoesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 50-53. 25

Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2010), h. 27.

Page 37: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

23

siswa. Pelajaran yang ada harus melampaui pengajaran dengan penggunaan

perangkat lunak secara efektif.

b. Knowledge Construction Agent

Pustakawan mengembangkan kerangka literasi informasi untuk melibatkan

siswa dalam penggunaan informasi dengan cara yang berarti, sehingga

memungkinkan siswa membangun dan mengembangkan pengetahuan

dengan pengalaman baru.

c. Individualized Learning Agent

Sentuhan pribadi dari pustakawan banyak berperan penting terhadap siswa.

keterlibatan pustakawan dengan siswa adalah komponen penting dari sebuah

perpustakaan yang efektif. Pustakawan dengan siswa adalah komponen

penting dari sebuah perpustakaan yang efektif. Pustakawan melihat diri

mereka sebagai spesialis informasi dalam kegiatan belajar mengajar

memainkan peran dalam belajar siswa.

d. Resource Agent

Pustakawan menyediakan sumber daya yang beragam serta up-to-date untuk

memenuhi kebutuhan informasi siswa, pustakawan perlu melakukan intruksi

dengan membimbing siswa dalam menggunakan pilihan sumber informasi

mereka secara efektif.26

26

Todd, Ross dan Kuhlthau, Carol, ―Ohio Confirms Libraries Play Major In Student Learning,‖

Teacher Librarian 31 (2004): h. 6.

Page 38: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

24

Pada perpustakaan yang berada di sekolah, seorang pustakawan harus

dapat pula berperan sebagai guru. Pustakawan dapat memainkan berbagai

perannya dalam banyak hal, diantaranya:

a. Manager

Pada hakikatnya pustakawan adalah ―manager informasi‖ yang mengelola

informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Informasi

yang banyak dan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlahnya selalu

bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi pengguna

merupakan dasar pengelolaan informasi. Pustakawan dalam peranannya

sebagai manager juga harus dapat mengoptimalkan semua sumber daya

informasi, dana, termasuk sarana dan prasarana.

b. Edukator

Pustakawan melaksanakan fungsi pustakawan yaitu mendidik, melatih dan

mengajar. Melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.

Mendidik adalah mengembangkan kepribadian.

c. Administrator

Pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi

program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yang telah

dicapai. Kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil

Page 39: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

25

yang lebih baik. Oleh karena itu pustakawan harus memiliki pengetahuan

yang luas dibidang organisasi, sistem dan prosedur kerja.27

Di sini jelas bahwa fungsi dan tugas seorang pustakawan tidak

sesederhana yang kita bayangkan. Pustakawan harus memiliki latar belakang

pendidikan dengan jenjang pendidikan tertentu. Pustakawan dituntut

memiliki pengetahuan yang luas dan multi disiplin. Seorang pustakawan

tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas karena banyak aktifitas

membaca, tetapi lebih dari itu bagaimana meramu suatu data menjadi

informasi kemudian meramu informasi tersebut menjadi pengetahuan baru.

Keterampilan mengolah pengetahuan menjadi hal yang lazim dinamakan

kebijaksanaan. Begitu tinggi dan mulia tugas pustakawan. adanya peradaban

ilmu pengetahuan salah satunya dipegang oleh pustakawan. Perpustakaan

merupakan media pembelajaran seumur hidup bagi manusia dan menjadi

pusat peradaban pengetahuan.28

Peranan Guru

Di dalam buku yang berjudul ―Menjadi Guru Efektif‖ guru dapat

diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan

27

Sinaga, Dian, Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007), h. 22-

24. 28

Muhammad Azwar, ―Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan upaya pustakawan

mengidentifikasi informasi realitas,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah,

Vol. 2 No. 1, h. 43 (2014), http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-

hikmah/article/view/139

Page 40: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

26

kehidupan bangsa dalam semua aspek. Baik spiritual dan emosional,

intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.29

Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan guru

adalah orang yang profesi pekerjaannya mengajar.30

Dalam hal ini pengertian

guru menurut KBBI di atas, adalah pengertian yang sangat umum untuk

mengartikan profesi guru.

Arti lain, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab

dalam mendidik, mengajar dan membimbing siswa yang memiliki kemampuan

merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas

agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat

kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.31

Dapat disimpulkan bahawa guru adalah satu komponen penting dalam

proses belajar mengajar yang bertanggung jawab memberikan, mengarahkan

dan mendidik peserta didiknya dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru juga mempunyai peranan, berikut peranan guru menurut Wina

Sanjaya, yaitu:

a. Guru Sebagai Pembimbing

29

Suparlan, Menjadi Guru Efektif (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), h. 12. 30

―Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 13 April 2018 http://kbbi.web.id/,‖

n.d. 31

Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 15.

Page 41: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

27

Guru harus dapat membimbing para siswa agar dapat menemukan berbagai

potensi yang dimiliki dan siswa dapat mencapai potensinya, karena

kepribadian setiap siswa beragam mulai dari kemampuan, minat dan bakat.

b. Guru Sebagai Teladan

Guru mempertunjukan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat

siswa lebih memahami dan mengerti setiap pesan yang disampaikan.

c. Guru Sebagai Motivator

Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membangkitkan motivasi belajar

siswa. Dalam setiap proses pembelajaran sering terjadi siswa yang kurang

berprestasi, bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi

karena tidak ada motivasi untuk belajar. Maka dari itu guru harus membantu

membangkitkan minat baca siswa juga menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dalam pembelajaran.

d. Guru Sebagai Penyedia Informasi

Guru harus dapat memberikan informasi-informasi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, setiap kesalahan informasi dari guru adalah

racun bagi siswa. Guru harus menjadi informatory yang baik dan mengerti

apa kebutuhan siswanya.

e. Guru Sebagai Fasilitator

Guru memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa. Fasilitas yang

diberikan oleh guru tersebut berupa media pembelajaran, yaitu metode dan

Page 42: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

28

penguasaan materi agar siswa dapat dengan mudah mendapatkan informasi

mengenai materi belajar yang tidak dipahami oleh siswa dan didapatkan dari

guru.

f. Guru Sebagai Penyedia Informasi Alternatif

Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa

dapat belajar secara nyaman. Dalam melakukan pengelolaan pembelajaran,

ada dua macam yang harus dilaksanakan oleh guru yaitu mengelola sumber

belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Dalam

konteks ini guru berperan sebagai penyedia sumber belajar.32

D. Kemitraan

Berikut contoh jenis-jenis dan pengertian kemitraan, dijabarkan sebagai

berikut:

1. Pengertian Kemitraan

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Mitra diartikan sebagai

teman atau rekan kerja. Sedangkan kemitraan sendiri diartikan sebagai perihal

hubungan jalinan kerja sama.33

Kemitraan merupakan upaya yang melibatkan

suatu kelompok atau lembaga untuk bekemitraan dalam mencapai suatu tujuan

bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing.

Dalam kementerian pendidikan dan kebudayaan, kemitraan dapat

32

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: PT.

Kencana, 2006), h. 36-37. 33

―Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 13 April 2018 http://kbbi.web.id/.‖

Page 43: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

29

dilaksankan dalam bentuk formal (resmi) dan informal (tidak resmi).

Masing-masing mempunyai arti, yaitu:

a. Kemitraan Formal

Bentuk kemitraan yang didasarkan pada satu kesepakatan atau perjanjian

yang sifatnya meningkat dan dituangkan dalam naskah bersama. Contoh

bentuk kemitraan formal yang dilakukan dengan pihak-pihak lain antar

institusi pendidikan dan pelatihan. Misalnya kemitraan antar lembaga.

b. Kemitraan Informal

adalah kemitraan yang didasarkan kesepakatan yang tidak mengikat dan

tidak dituangkan dalam dokumen naskah kemitraan, tetapi lebih

merupakan sebagai wujud adanya cooperative, kebersamaan dan saling

menghargai dan menghormati keberadaan dari lembaga masing-masing

tersebut. Seperti kemitraan pustakawan dengan guru yang berada di

sekolah tersebut dan kemitraan sekolah dengan sekolah lain.

Dengan demikian untuk membangun kemitraan harus memenuhi

beberapa persyaratan yaitu saling menghargai satu sama lain, harus adanya visi

dan misi yang sama, dan yang terutama harus saling menyadari pentingnya

kemitraan. Menurut Beryl Levinger dan Jean Mulroy ada beberapa jenis

kemitraan, yaitu:

a. Complementary Partnership (Pelengkap Kemitraan)

Page 44: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

30

Partner atau mitra mendapat keuntungan dan pertambahan pengaruh melalui

perhatian besar pada ruang lingkup aktivitas yang tetap dan relative terbatas

seperti program.

b. Synergistic Partnership (Kemitraan Sinergis)

Kemitraan jenis ini memberikan mitra keuntungan dan pengaruh dengan

masalah pengembangan sistemik melalui penambahan ruang lingkup

aktivitas baru seperti penelitian.

c. Potential Partnership (Kemitraan Potensial)

Pelaku kemitraan saling peduli satu sama lain, akan tetapi belum bekerja

secara lebih dekat.34

Kemitraan Pustakawan

Kemitraan antara perpustakaan sekolah dapat dilakukan dengan

sekolah lain atau lembaga perpustakaan lainnya. Contoh bentuk kemitraannya,

antara lain:

a. Kerjasama antar Pustakawan

Kemitraan ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan

beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk

kemitraan ini berupa penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan

antar pustakawan, serta diskusi antara sesama pustakawan.

b. Kerjasama Pinjam Antar

34

Levinger, Berly dan Mulroy, Jean, A Partnership Model For Public Health: Five Variables

for Productive Collaboration. (California: Core Group Pact Publication, 2004), h. 35-36.

Page 45: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

31

Bentuk kemitraan ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain

tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantinya maka

perpustakaan yang meminjamkan buku dari perpustakaan tersebut,

meminjamkannya kepada si pemakainya. Disini yang bertanggung jawab

terhadap peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan yang meminjam.

Kemitraan Guru dan Pustakawan Sekolah

Kemitraan antara guru dan pihak pustakawan sekolah merupakan hal

penting untuk memaksimalkan potensi perpustakaan sekolah. Berikut kemitraan

yang dilakukan pustakawan dan guru menurut IFLA, yaitu:

a. Mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid lintas

kurikulum.

b. Mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan

informasi murid.

c. Mengembangkan rancangan pelajaran.

d. Mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan proyek khusus di lingkungan

pembelajaran yang lebih luas, termasuk di perpustakaan.

e. Mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan budaya.

f. Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum.

Page 46: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

32

g. Menjelaskan kepada orangtua murid mengenai pentingnya perpustakaan

sekolah.35

Konteks kemitraan diatas adalah hubungan kemitraan yang terjalin antara

pustakawan dan guru. Kemitraan antara guru dan pustakawan sekolah

merupakan hal penting dalam memaksimalkan potensi perpustakaan.

Kemitraan dan Pemanfaatan bersama Perpustakaan Sekolah

Pemanfaatan berasal dari kata dasar yakni manfaat yang artinya guna dan

faedah. Kemudian kata tersebut mendapatkan imbuhan pe-an yang berarti

proses, cara, perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan tertentu.36

Sedangkan menurut Seels Barbara, pemanfaatan adalah adalah aktivitas

menggunakan proses dan sumber belajar.37

Dengan demikian, pemanfaatan

dapat diartikan sebagai suatu cara atau proses dalam memanfaatkan suatu benda

atau objek. Baik untuk kegiatan belajar, maupun kegiatan lainnya.

Pemustaka melakukan pemanfaatan perpustakaan dapat ditinjau dari dua

sisi yaitu cara pemustaka menggunakan atau memperoleh informasi dan efek

dari pengguna informasi.38

Pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang dapat

35

International Federation of Library Association (IFLA), Pedoman Perpustakaan Sekolah

IFLA/UNESCO (California: International Federation of Library Association (IFLA), 2006), h. 15,

https://archive.ifla.org/VII/s11/pubs/SchoolLibraryGuidelines-id.pdf. 36

Peter Salim dan Yennny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta:

Modern English Press, 2002), h. 711. 37

Barbara, Seels dan Richey, Rita, Intructional Technology: The Definition and Domains of the

Field (Washington DC: Association for Education Communication and Technology, 1994), h. 56. 38

Wiyarsih, ―Pemanfaatan Koleksi Repository Perpustakaan Fakultas MIPA UGM

menggunakan E-Prints,‖ Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 11, no. 2 (2015), h. 3.

Page 47: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

33

didefinisikan sama dengan guna atau faedah. Pemanfaatan sendiri

merupakan proses, cara atau tindaklaku yang memanfaatkan sesuatu.39

Pengertian pemanfaatan di perpustakaan sekolah adalah bahan pustaka

yang disediakan harus dibaca dan digunakan oleh suatu kelompok tertentu pada

pemakainya, dan bentuk nyatanya pemanfaatan berupa bahan koleksi atau

bahan pustaka ialah membaca, meminjam, diteliti, dikaji, dianalisis, dan

dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.40

Pemanfaatan koleksi buku merupakan

suatu kegiatan atau aktifitas dimana pemustaka menggunakan buku atau bahan

pustaka untuk mencari dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Pemanfaatan jasa perpustakaan sekolah merupakan keharusan dalam

proses belajar pembelajaran di sekolah dan menjadi tempat mencari informasi

dalam proses pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sekolah

dengan perkembangan belajar siswa menunjukan bahwa semakin sering siswa

memanfatkan perpustakaan, maka semakin mudah mereka untuk menemukan

referensi untuk melengkapi materi ajar yang belum dipahami. Dari segi

pemustaka pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor

internal dan faktor eksternal, yaitu:

a. Faktor Eksternal:

1) Kebutuhan

39

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998), h. 198. 40

Hermawan R dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi

dan Kode Eik Pustakawan Indoesia, h. 179.

Page 48: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

34

Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan akan koleksi-koleksi yang

mampu menunjang bahan belajar siswa. Setiap individu memiliki

kebutuhan informasi yang berbeda-beda dalam melengkapi kebutuhan

infomasinya, namun di perpustakaan pemustaka membutuhkan informasi

sesuai dengan latar belakang pencarian informasi. Seperti di perpustakaan

sekolah, kebutuhan informasii pemustaka masih berkaitan dengan mata

pelajaran yang diajarkan pada sekolah tersebut.

2) Minat

Minat merupakan sumber motivasi atau pendorong seseorang untuk

melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka bebas memilih sesuai

yang mereka inginkan. Di perpustakaan siswa merasa bahawa

memanfaatkan bahan pustaka adalah suatu yang dapat menguntungkan

bagi mereka, siswa merasa berminat dalam memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar.

3) Motif

Suatu yang mendasari perbuatan atau tindakan seseorang, sehingga

menyebabkan berbuat sesuatu. Dalam perpustakaan motif atau alasan

siswa dalam menggunakan perpustakaan sangat berbeda-beda satu

dengan yang lain sesuai dengan kebutuhan informasi setiap individu.

Pada umumnya siswa di sekolah dalam memanfaatkan perpustakaan

antara lain, yaitu:

a. Mengerjakan pekerjaan rumah (PR)

b. Mengerjakan tugas kelompok

Page 49: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

35

c. Mencari dan menggunakan informasi

d. Membuat laporan dan karya.41

Perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi di dalam

suatu ruangan agar dapat digunakan oleh para siswa dan para guru.42

Adapun

usaha yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan agar siswa memanfaatkan

perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, yaitu:

a. Pengelola perpustakaan memberikan wacana kepada pihak sekolah agar

diberikan pengenalan kepada siswa baru tentang lokasi perpustakaan, agar

siswa tahu bahawa di sekolahan tersebut memiliki ruang perpustakaan yang

dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran dan

mengisi waktu kosong.

b. Pengelola melakukan komunikasi secara langsung terhadap guru mata

pelajaran agar siswa aktif ke perpustakaan sekolah, misalnya dengan cara

guru memberikan tugas dengan sumber bahan yang berasal dari

perpustakaan sekolah.43

Pemanfaatan sumber informasi perpustakaan oleh siswa menggambarkan

bahwa peran dan keberadaan perpustakaan menjadi bagian yang penting. Dari

segi aspek tujuan, pemanfaatan informasi dari perpustakaan sekolah dapat

menjadi penyelesaian tugas.44

41

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1992),

h. 45. 42

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 4. 43

Rizky Febriani, ―Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar di SMP,‖

Jurnal Untan Vol. 3, no. No. 2 (2008), h. 8. 44

Irianti, ―Pemanfaatan Informasi dalam artikel ilmiah: Kajian Analisis Sitiran Pada Buletin

Psikologi UGM,‖ Jurnal Dokumentasi dan Informasi Vol. 36, no. No. 2 (2015), h. 154.

Page 50: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

36

Guru memandang siswa sebagai ruang pasif yang perlu diisi dengan cara

mentransfer pengetahuan yang ada di dalam benak guru ke siswa. Penting bagi

perpustakaan untuk menemukan perannya sebagai jasa pendukung yang

dikaitkan guru dengan siswa. Tujuan pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan

adanya kemitraan yang telah dijabarkan di atas, diharapkan perpustakaan dapat

membantu guru dan siswa, sebagai berikut:

a. Kemampuan perpustakaan untuk menjadi mitra kerja dalam merencanakan

tugas yang dikerjakan di ruang kelas.

b. Kemampuan perpustakaan membantu guru menangani situasi ruang kelas

dengan cara memberikan jasa khusus bagi mereka yang membutuhkan lebih

banyak bantuan dan untuk mereka yang memerlukan lebih banyak stimulasi.

c. Kemampuan perpustakaan untuk menyediakan sumberdaya untuk berbagai

strategi evaluasi dan asesmen kajian yang berbeda-beda.

d. Kemampuan perpustakaan untuk menyediakan sumberdaya bagi para guru

akan memperluas pengetahuan subjek mereka atau memperbaiki metodologi

pengajaran.45

Manfaat perpustakaan sekolah baik yang diselenggarakan di sekolah

dasar maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut:

a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap

membaca.

b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

45

International Federation of Library Association (IFLA), Pedoman Perpustakaan Sekolah

IFLA/UNESCO, h. 20-21.

Page 51: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

37

c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang

akhirnya para siswa mampu belajar mandiri.

d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat penguasaan teknik terhadap

membaca.

e. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswanya kearah tanggung jawab.

f. Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru, dan anggota staf sekolah

dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

g. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber

pengajaran.46

Manfaat lain dari perpustakaan sekolah adalah sebagai sarana bagi siswa

untuk belajar memiliki informasi luas. Belajar mencari dan menemukan

sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhannya, sampai

menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya, lalu memanfaatkan

informasinya. Tujuan dari kemitraan pemanfaatan perpustakaan, antara lain

yaitu:

a. Menanamkan dan mengembangkan dalam diri siswa kebiasaan membaca

dan menggunakan perpustakaan sepanjang hayat

b. Bekerjasama dengan para siswa, guru, dan staf perpustakaan untuk mencapai

misi sekolah.

c. Meningkatkan dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan.47

46

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 50. 47

Hanifah Dwi Ratna Dewi, Coursepack on School/Tracher Librarian Ship (Perpustakaan

Sekolah/Guru Pustakawan) (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab

dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2006).

Page 52: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

38

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dituliskan oleh Umu Baroroh (2013) Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, dengan judul ―Hubungan Kemitraan Guru dan Pustakawan Dalam

Pemanfaatan Perpustakaan di SMAN 1 Kedungreja Cilacap Jawa Tengah‖ dengan

menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan kerja sama guru dan pustakawan dalam pemanfaatan

perpustakaan di SMAN 1 Kedungreja Cilacap Jawa Tengah. Semakin banyak

kerja sama guru dan pustakawan maka semakin tinggi pula pemanfaatan di

perpustakaan sekolah tersebut. Yang diharapkan oleh Umu Baroroh, sebagai

penulis ini adalah kerja sama yang dilakukan guru dan pustakawan mampu

membawa pemustaka jauh dari krisis ilmu pengetahuan yang banyak diperoleh

dari manfaatkan perpustakaan.

Perbedaan dari penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah Umu

Baroroh menggunakan metode penelitian kuantitatif, sedangkan penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif. Serta cangkupan pembahasan, lokasi,

dan fokus penelitian, dimana peneliti membahas secara lebih rinci mengenai

peranan kemitraan pustakawan dan guru dalam pemanfaatan perpustakaan oleh

para siswa di SMAN 9 Tangerang Selatan.

Page 53: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

mendeskripsikan dan memberi penjelasan mengenai keadaan yang terjadi di

lapangan seperti apa adanya.48

Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan

masalah yang diselidiki dengan menggabungkan, melukiskan subjek atau objek

penelitian seseorang, lembaga atau masyarakat pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya. Penilitian deskriptif umunya

bertujuan mendefinisikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu

populasi atau daerah tertentu.49

Metode penelitian ini dipilih untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan secara umum bagaimana peranan

kemitraan pustakawan dan guru dalam pemanfaatan perpustakaan oleh para siswa

di SMAN 9 Tangerang Selatan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berbentuk non angka

seperti kalimat-kalimat, foto, rekaman suara dan gambar.50

Menurut Bofdan dan

Taylor dalam buku berjudul metode penelitian kualitatif yang dibuat oleh Lexy J.

Meleong. Metodologi penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data-data desktitif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

48

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis

(Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60. 49

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 50. 50

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis,

h. 86.

Page 54: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

40

orang dan perilaku yang diamati.51

Dengan pendekatan ini penulis

menggambarkan pemahaman yang mendalam sehingga dapat ditarik

kesimpulannya.

B. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh meliputi:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara, atau

langsung dari sumbernya. Seseorang bisa mendapatkan data-data primer dengan

cara melakukan wawancara, menyebarkan kuesioner, atau melakukan

mengamatan langsung terhadap suatu aktifitas pada masyarakat.52

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya, data sekunder ini terdiri dari buku-buku, literarur-literatur, artikel

dan dokumen dengan masalah yang diteliti.53

Data diperoleh dari beberapa

tinjauan literature untuk mendapatkan informasi yang relevan terkait dengan

penelitian ini.

51

Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007). 52

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman Praktis,

h. 86. 53

Arikunto Suharsini, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 78.

Page 55: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

41

C. Informan

Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti harus cermat dalam memilih

orang-orang yang akan diwawancarai (informan).54

Informan adalah orang yang

diwawancara dan dijadikan sebagai narasumber untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan. Kriteria informan sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Informan

No Nama Status

1. Lesdi Suryadi S.IP

Pustakawan

2. Moch. Hidayat, M.Pd

Guru mata pelajaran matematika

3. Wahidah Nurhasanah, M.Pd Guru mata pelajaran bahasa Indonesia

4. Liandu Rohim Siswa 12 IPA 1

5. Mufan Qufthan Siswa 11 IPS 1

Penulis memilih kriteria informan tersebut berdasarkan peranannya yang

paling berpengaruh dalam proses belajar mengajar yang bekemitraan dengan

perpustakaan yang berada di sekolah tersebut.

54

Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif.

Page 56: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

42

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, kajian

kepustakaan, teknik analisis data dan teknik pengujian keabsahan data.

Pengertiannya sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Marshall dalam Sugiyono menyatakan bahwa ―through

observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to

those behavior‖. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna

dari perilaku tersebut.55

Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan

yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang sedang berlangsung. Kemudian hasil

dari observasi tersebut dicatat menjadi suatu catatan observasi yang berisi

deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap dengan keterangan tanggal dan

waktu. Dalam penelitian ini observasi bertempat di SMAN 9 Tangerang

Selatan.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh

pewawancara yang mengajukan pertanyan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.56

Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang

telah disiapkan kepada informan, lalu dijawab oleh informan sebagai pemberi

data.

55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008),

h. 226.

56

Sofian Effendi, Metode Penulisan Survei (Jakarta: LP3ES, 2012), h.135.

Page 57: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

43

3. Kajian Kepustakaan

Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau

seluruhnya dari bahan pustaka (buku, dokumen, artikel, laporan dan

sebagainya).57

E. Teknik Analisis Data

Menganalisis data merupakan langkah selanjutnya yang akan dilakukan.

Analisis data adalah proses mengolah, memisahkan, mengelompokan dan

mamadukan sejumlah data yang dikelompokan dilapangan secara empiris menjadi

sebuah kumpulan informasi ilmiah yang terstruktur dan sistematis yang

selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian.58

Data akan dianalisa

melalui 3 tahapan yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari hasil menyingkirkan segala sesuatu (data) yang

subjektif untuk menerima data-data yang obyektif. Hal ini diperlukan untuk

memilah data tersebut agar dalam proses pengamatan terhadap gejala-gejala

yang dicari dapat dilakukan.59

Karena pada intinya reduksi data adalah proses

pemilihan data yang penting saja.

Penyajian Data

Penyajian data merupakan sebuah laporan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang peneliti

57 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman

Praktis, h. 65. 58

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), h. 120. 59

Yanuar Ikbar, Metode Penelitian Sosial Kualitatif: Panduan Membuat Tugas Akhir atau

Karya Ilmiah (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), h. 164.

Page 58: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

44

inginkan. Ini merupakan hasil dari data yang telah direduksi dan penulis akan

menyajikan data tersebut dalam bentuk naratif.

Penarikan Kesimpulan

Setelah melakukan kedua proses diatas maka penulis mengambil kesimpulan

atas hasil dari analisa dan interpretasi data yang dilengkapi dengan saran-saran.

Hal ini dapat mementukan hasil akhir dari penelitian yang telah dianalisa.

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk menguji kebsahan terhadap data penelitian

kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan kredibilitas atau

vadilitas internal, dengan triangulasi sebagai berikut:

1) Triangulasi Data

Menggunakan berbagai sumber data untuk pengecekan ulang wawancara,

seperti hasil wawancara dan hasil observasi.

2) Triangulasi Teori

Penggunaan teori untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah

memasuki syarat. Pada penelitian ini, dari beberapa teori yang telah dijelaskan

di bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data.

3) Triangulasi Metode

Penggunaan berbagai metode dalam melakukan penelitian, seperti metode

wawancara dan metode observasi. Dalan penelitian ini, peneliti melakukan

Page 59: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

45

metode wawancara yang ditunjang dalam metode observasi pada wawancara

yang dilakukan.60

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Tanggerang Selatan. Penelitian ini

dilaksanakan dari bulan April 2017 – Juli 2018 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Tahun 2017-2018

Apr Mei Juni

Juli

-

Des

Jan

-

Mei

Juni Juli

1. Observasi Awal dan

Penyerahan Proposal

Skripsi dan Dosen

Pembimbing

2. Pelaksanaan Bimbingan

Skripsi

3. Pengumpulan Literatur

Skripsi

4. Pelaksanaan Penelitian

Observasi dan

Wawancara

5. Analisis Data Penelitian

6.

Penyerahan Skripsi

7. Sidang Skripsi

60

Bachtiar S. Bachri, ―Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif,

―Jurnal Teknologi Pendidikan 10, no. 1 (2010): h. 56-57

Page 60: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMAN 9 Tangerang Selatan

Menjelaskan tentang profil, visi dan misi, tujuan sekolah, nilai-nilai,

motto, tenaga pengajar, layanan perpustakaan, dan struktur organisasi

perpustakaan di sekolah tersebut. Penjelasannya sebagai berikut:

2. Profil SMAN 9 Tangerang Selatan

SMAN 9 Tangerang Selatan adalah sekolah dengan akreditas ―A‖ yang

berdiri pada tanggal 26 April 2006. SMAN 9 Tangerang Selatan juga sebagai

sekolah model SKM-PBKL-PSB, sekolah ini juga sudah meraih penghargaan

adiwiyata tingkat provinsi. SMAN 9 Tangerang Selatan beralamat Jalan Hidup

Baru No.31 Rt. 09/01 Desa Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten Kode Pos 15414. Telepon/Faksimili (021) 74638445/ (021)

74630701.

Visi, Misi, Tujuan Sekolah, Nilai-nilai dan Motto SMAN 9 Tangerang Selatan

a. Visi

―Mewujudkan insan berkarakter positif-kreatif-inovatif, menguasai IPTEK.

Dan berbudaya lingkungan, serta bangga sebagai Bangsa Indonesia‖.

b. Misi

1) Menumbuh kembangkan karakter positif melalui program sekolah

berbudaya lingkungan hidup dan pengembangan diri.

Page 61: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

47

2) Membudayakan sikap kreatif, inovatif dalam pembelajaran di dalam

intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

3) Mewujudkan Life-skill dengan memberdayakan Multiple-Intelligent dan

menguasai IPTEK yang peduli lingkungan.

4) Memanfaatkan Lingkungan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

sebagai Media Pembelajaran.

5) Berperan aktif dalam mengatasi permasalahan lingkungan.

6) Menjadikan insan sebagai bagian dari komunitas global yang mampu

bekemitraan secara individu maupun kelompok dan bangga sebagai

bangsa Indonesia.

c. Tujuan/Sasaran

1) Menghasilkan insan cerdas, insan kamil dan paripurna dalam bidang

akademis dan non akademis serta meningkatkan kualitas dan kuantitas

lulusan yang diterima di PTN setiap tahun.

2) Menjadikan sekolah sebagai tempat pembentukan karakter bangsa dan

penyadaraan berbudaya lingkungan hidup dengan meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3) Memiliki kurikulum diversifikasi yang mengedepankan nilai-nilai

budaya karakter dan peduli lingkungan serta berbasis TIK.

4) Mewujudkan life skill insan dengan memberdayakan multiple-

intelligence melalui proses pembelajaran yang bersifat kontekstual.

Page 62: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

48

5) Memiliki pemahaman tentang pendidikan sebagai profesi dalam

melaksanakan kerangka moral, legal dan etika bekerja yang berkaitan

dengan profesi pendidik.

6) Warga sekolah memiliki kemampuan TIK, dan berkomunikasi dalam

bahasa Inggris secara aktif.

7) Memiliki sistem informasi sekolah berbasis TIK.

8) Memiliki struktur organisasi yang dinamis, efektif dan efesien sesuai

dengan visi dan misi sekolah dalam mendukung keberhasilan

pembelajaran peserta didik.

9) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar nasional

pendidikan yang mendukung pembelajaran pendidikan lingkungan

hidup.

10) Memperoleh prestasi dalam keikutsertaan bidang olahraga, seni dan

sains tingkat kota dan provinsi.

d. Nilai-nilai

Membentuk insan yang visioner, disiplin, jujur dan tanggung jawab

sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat. Sesuai dengan visi, misi dan

tujuan yang telah ditetapkan, untuk mendukung terlaksananya visi, misi, dan

tujuan tersebut maka perlu adanya nilai luhur sebagai arah bagi sikap dan

prilaku aktivitas akademik.

Page 63: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

49

e. Motto

Tabel 4. 1 Motto SMAN 9 Tangerang Selatan

The Smart 9 3B

1. Trusty Dipercaya 1. Be Fighter Jadilah Pejuang

2. Honesty Jujur 2. Be Creative Jadilah Yang Kreatif

3. Enjoyable Menyenangkan 3. Be Success Jadilah Yang Sukses

4. Satisfy Memuaskan

5. Meaningful Bermakna

6. Achievement Berprestasi

7. Responsive Cepat Tanggap

8. Trully Ikhlas

9. ―9‖ SMAN

Tenaga Pengajar

Tenaga pengajar/guru yang berada di SMAN 9 Tangerang Selatan

berjumlah 54 orang. Terdiri dari 1 kepala sekolah, 37 guru tetap, dan 16 guru

tidak tetap. Guru tersebut mengajar berbagai mata pelajaran dengan komposisi

3 orang guru ekonomi, 5 orang guru matematika, 3 orang guru olahraga, 5

orang guru bahasa Indonesia, 2 orang guru sosiologi, 2 orang guru pendidikan

agama, 2 orang guru PKN, 1 orang guru bahasa Jerman, 3 orang guru biologi, 3

orang guru fisika, 4 orang guru bahasa Inggris, 4 orang guru kimia, 2 orang

Page 64: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

50

guru sejarah, 1 orang guru komputer, 3 orang guru geografi, 1 orang guru seni

budaya, 1 orang guru mulok DGM, 1 orang guru seni musik, 1 orang guru

PLH/PBKL, 1 orang guru bahasa Mandarin, 2 orang guru TIK, 1 orang guru

bahasa Arab, 1 orang guru PAI, 1 orang guru mulok cinema.

Profil Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan

Seiring dengan berdirinya SMAN 9 Tangerang Selatan yang dahulu

bernama SMAN 4 Tangerang Selatan, maka keberadaan perpustakaan sebagai

pusat pembelajaran (center for learning) sangat dibutuhkan dalam proses

belajar-mengajar. Sistem layanan yang digunakan dalam perpustakaan SMAN 9

Tangerang Selatan adalah sistem layanan terbuka (open access), dimana

pengguna (user) dapat langsung menelusur koleksi di rak.

Layanan perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan sudah

terkomputerisasi (otomasi) dengan system informasi menggunakan software

senayan, senayan sendiri telah mencakup bidang pengadaan, pengolahan,

sirkulasi, hingga pelaporan (reporting).

Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan

a. Visi

Terwujudnya perpustakaan yang unggul, handal dan terdepan

sebagai pusat sumber informasi bagi civitas akademik SMAN 9 Tangerang

Selatan.

Page 65: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

51

b. Misi

1) Memenuhi kebutuhan informasi dan bahan-bahan pustaka seluruh

civitas akademik SMAN 9 Tangerang Selatan.

2) Mendukung proses belajar, penelitian, dan program pengembangan

yang ada di SMAN 9 Tangerang Selatan.

3) Menunjang terwujudnya iklim akademik yang bersifat ilmuan dan

profesional dengan menyediakan koleksi dan akses Informasi yang luas

kepada seluruh civitas akademika SMAN 9 Tangerang Selatan.

4) Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.

5) Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber infomasi yang baru

dan up to date.

6) Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber

dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan.

c. Tujuan

Tujuan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan tidak dapat lepas

dari fungsi perpustakaan. Tujuan Perpustakaan sekolah adalah untuk

menunjang pelaksanaan program pendidikan sekolah, yang antara lain

sebagai berikut:

1) Menanamkan serta membina minat siswa membaca, sehingga membaca

merupakan suatu kebiasaan bagi siswa agar membaca menjadi

kegemarannya.

2) Memperluas pengetahuan siswa, dengan menyediakan berbagai buku-

buku pengetahuan.

Page 66: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

52

3) Meningkatkan pelayanan yang prima untuk seluruh anggota

perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan.

Layanan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan

Sistem pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan SMAN 9

Tangerang Selatan bersifat terbuka (open access) sehingga pemakai dapat

langsung mencari koleksi di rak. Pelayanan diberikan setiap hari kerja yaitu

enam hari dalam seminggu, khusus hari Sabtu hanya menyediakan pelayanan

ruang baca. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini :

Tabel 4. 2 Jam Layanan Perpustakaan

Hari Kegiatan Jam Layanan

Senin-Kamis Stack Reading 07.00-16.00

Istirahat 12.00- 13.00

Jum‘at Stack Reading 07.00-16.00

Istirahat 11.00- 13.00

Sabtu Khusus pelayanan ruang baca 07.00- 12.00

Page 67: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

53

Adapun jenis layanan yang disediakan adalah :

a. Pelayanan Ruang Baca

Pemakai perpustakaan baik anggota aktif maupun pemakai lainnya

dapat memanfaatkan koleksi dan layanan pada setiap jam layanan.

b. Pelayanan Sirkulasi

Anggota aktif dapat meminjam buku sebanyak 3 eksemplar selama 1

minggu. Apabila dalam pengembalian buku terlambat akan dikenakan

denda, pelayanan sirkulasi ini juga mengawasi pintu keluar masuk

perpustakaan.

c. Pelayanan Referensi

Pelayanan referensi ini meliputi:

a. Penelusuran Informasi: Perpustakaan akan membantu pengguna untuk

memperoleh informasi, baik berupa data bibliografis maupun artikel full

text dengan topik tertentu yang diperoleh dari berbagai sumber informasi

yang ada. Tenaga perpustakaan akan memandu pengguna dalam proses

penelusuran tersebut.

b. Bimbingan Pemakai (User Education): Bimbingan yang diberikan adalah

membantu pengguna mengenal tata cara pemakaian OPAC/penelusuran

bahan pustaka secara online, temu kembali koleksi, atau penelusuran

informasi melalui koleksi referensi.

d. Pelayanan Fotocopy

Pemakai dapat meminjam koleksi untuk di fotokopi sendiri sebanyak 3

eksemplar dan memesan fotokopi koleksi melalui staff perpustakaan.

Page 68: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

54

e. Pelayanan CD dan Internet

Anggota aktif dapat mengakses koleksi CD dan internet secara gratis

bahkan mereka dapat mengakses internet secara gratis melalui laptop pribadi

di area perpustakaan dan sekitarnya.

Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan

Berikut ini struktur organisasi yang ada di Perpustakaan Sekolah

SMAN 9 Tangerang Selatan:

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

Kepala Sekolah

Dra. A. Nana Mahmur M.Pd

GURU Kepala Perpustakaan

Lesdi Suryadi S.IP

Bag. Layanan

Teknis

Bag. Layanan

Pembaca

TU

Koordinator Perpustakaan

Yuli Sukarelawati, S.Pd

Page 69: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

55

B. Hasil Penelitian

Ada pula hasil penelitian yang telah penulis lakukan di sekolah tersebut,

berikut penjelasannya:

1. Bentuk Kemitraan Pustakawan dan Guru di SMAN 9 Tangerang Selatan

Dari penelitian yang penulis lakukan, diketahui bahwa awal mula

terbentuknya kemitraan ini adalah adanya kesepakatan bersama melalui

diskusi yang dilakukan guru dan pustakawan. Kemudian ada beberapa alasan

yang mendasari adanya kemitraan ini, seperti diungkapkan bu Wahidah

dalam kutipan wawancara berikut:

“Hmm… karena para guru ingin perpustakaan dimanfaatkan sebaik

mungkin, tidak hanya sebagai tempat istirahat saja.”61

Berbeda pula dengan yang disampaikan bu Wahidah, pak Dayat pun

punya alasan sendiri mengapa beliau ingin terwujudnya program kemitraan

ini. Hal ini bisa dilihat dalam kutipan wawancara berikut:

“Ya memang sebetulnya itu harus ada ya di setiap sekolah, karena

materi yang diajarkan oleh guru sangat diperlukan sumbernya dari

perpustakaan. Akhirnya guru juga dapat mengetahui buku apa saja

yang sesuai dengan materi yang diajarkan di kelas itu.”62

Sedangkan pandangan lain dalam program kemitraan ini disampaikan

oleh pak Lesdi sebagai pustakawan dalam kutipan wawancara berikut:

“Nah jadi intinya tuh minat baca anak jaman sekarang ini kan kurang

banget ya, ditambah perpustakaan agak jauh jaraknya. Jadi ya gitu

yang males jadi tambah males hehe, nah dari itu kami mencoba gimana

61

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 62

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 70: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

56

caranya biar perpustakaan ini dioptimalkan lah oleh anak-anak. Nah

dasarnya jadi kemitraan ini ya itu.”63

Dari hasil wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa adanya

kemitraan dalam pemanfaatan perpustakaan. Untuk membangun kemitraan

harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu saling menghargai satu sama lain

dan adanya visi misi yang sama. Kemitraan dapat dilaksanakan dalam bentuk

formal (resmi) dan informal (tidak resmi). Berikut penjabarannya:

a. Kemitraan Formal

Bentuk kemitraan yang didasarkan pada satu kesepakatan atau

perjanjian yang sifatnya meningkat. Dilakukan dengan pihak antar institusi

pendidikan atau lembaga. Berbeda dengan tanggapan bu Wahidah dalam

kutipan wawancara berikut:

“Kemitraan yang terbentuk disini itu formal sih engga ya, karena kan

kalo formal itu kemitraannya sudah mencangkup dengan lembaga

lain. Tidak hanya didalam sekolah saja, tidak hanya satu lembaga

gitu.”64

Dari pernyataan wawancara diatas dengan bu Wahidah, bisa

disimpulkan dengan jelas bahwa kemitraan yang terjalin di sekolah

tersebut bukan bersifat formal, akan tetapi bersifat informal;

b. Kemitraan Informal

Bentuk kemitraan yang didasarkan kesepakatan yang tidak meningkat,

tetapi merupakan wujud cooperative saling menghargai dan menghormati

63

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 64

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 71: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

57

keberadaan masing-masing. Seperti yang disampaikan oleh pak Dayat

dalam kutipan wawancara berikut:

“Ya informal karna cuma didasari kesepakatan kan. Berdiskusi

gimana nih caranya mewujudkan adanya kemitraan ini biar siswa

rajin ke perpustakaan.Karna ga semua guru kan ikut, jadi ya menurut

bapak peningkatan siswa bisa dikatakan relatiflah, yang penting kita

itu jangan lupa ya satu tujuan memanfaatkan perpustakaan gitu

kan.”65

Hal yang hampir serupa dalam bentuk kemitraan juga diungkapkan

oleh bu Wahidah, dalam kutipan wawancara berikut:

“Bentuk kemitraannya itu adalah guru dan pustakawan membuat

kartu, sebut saja kartu penghubung ya. Itu kita fungsikan untuk siswa

sebagai penghubung antara siswa dengan pustakawan, dan

pustakawan dengan guru. Jadi saling berkisambungan antara siswa,

guru, dan pustakawan sekolah.”66

Dari hasil wawancara di atas dapat kita ketahui bersama, bahwa

kemitraan yang terjalin antara pustakawan dan guru di SMAN 9

Tangerang Selatan terjadi karena didasari oleh kesepakatkan bersama. Dan

kemitraan ini berjenis informal, menggunakan kartu penghubung. Yang

merupakan wujud cooperative karena satu tujuan yaitu memanfaatkan

perpustakaan sekolah. Tentunya disisi lain kemitraan ini bersifat

menguntungkan pribadi masing-masing baik siswa, guru dan pustakawan.

Pustakawan juga memiliki beberapa peranan dalam menjalankan

kemitraan, diantaranya:

65

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 66

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 72: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

58

c. Kemitraan Pustakawan

Kemitraan antara perpustakaan sekolah dapat dilakukan dengan

sekolah lain atau lembaga perpustakaan lainnya. Contoh bentuk

kemitraannya, antara lain:

1) Kerjasama antar Perpustakaan

Pustakawan SMAN 9 Tangerang Selatan juga melakukan

kemitraan dengan pustakawan lain. Kemitraan ini dilakukan antar

pustakawan untuk memecahkan beberapa masalah yang dihadapi oleh

para pustakawan. Seperti yang diutarakan oleh pak Lesdi dalam

kutipan wawancara berikut:

“Haha ya pasti adalah. Saya suka sharing kebeberapa teman

sesama pustakawan, diskusi bareng kalo lagi kumpul yaa apa aja

di diskusiin. Misalnya kaya di tempat kerja temen belum ada

aplikasi SliMS, nanti kita sharing dia kan belajardari situ

caranya gimana.”67

Dari kutipan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

seorang pustakawan sejatinya juga tidak dapat berdiri sendiri,

kerjasama sesama pustakawan juga diperlukan.

2) Kerjasama Pinjam antar

Bentuk kemitraan ini dilakukan karena pengguna perpustakaan

lain tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain, sebagai

gantinya maka perpustakaan yang meminjamkan buku dari

perpustakaan tersebut, meminjamkannya kepada si pemakainya.

Seperti perkataan pak Lesdi dalam kutipan wawancara berikut ini:

67

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 73: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

59

“Hmm, kalo disini ya kan emang gitu juga sih. Orang luar mau

pinjem buku disini kan ga bisa karena bukan siswa atau anggota. Jadi

sama aja kaya guru sini mau pinjem buku dari perpustakaan

sekolahan lain, ya nanti saya yang hubungin pustakawannya bilang

mau pinjem buku. Nah kadang dia yang anter, bisa juga saya yang

ambil ke sekolah itu yang dimaksud gurunya.”68

Bisa disimpulkan dari kutipan wawancara di atas, sama halnya

seperti IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) yang saling bantu-

membantu. Pustakawan sekolah di SMAN 9 Tangerang Selatan juga

mempunyai kemitraan dengan pustakawan sekolah lain untuk

membantu guru yang membutuhkan buku dari perpustakaan sekolah

lain, dengan peran pustakawan tentunya hal ini sangat membantu dan

mempermudah guru dalam mencari informasi lebih luas.

d. Kemitraan Guru dan Pustakawan Sekolah

Kemitraan antara guru dan pihak pustakawan sekolah merupakan hal

penting untuk memaksimalkan potensi perpustakaan sekolah. Adapun

beberapa poin yang dilakukan dalam kemitraan tersebut. Antara lain:

1) Mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid

lintas kurikulum.

Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh

siswa selama kegiatan belajar, dan untuk dapat memahami tentang

materi apa yang harus lebih diajarkan kepada siswa. Hal tersebut

seperti yang sudah dijelaskan pak Dayat dalam kutipan wawancara

berikut:

68

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 74: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

60

“Ya seperti yang udah bapak sampaikan tadi, di buatnya

kemitraan ini dengan diskusi sama guru lain ya, dengan pak

lesdi juga. Karna sebelumnya bapak melihat siswa di mata

pelajaran apa nih yang sekiranya lemah, seperti itu dan

kebanyakan di matematika ya. Dari situ kita lebih tau nanti

mata pelajaran apa yang harus lebih diajarkan ke siswa pas

adanya kemitraan di perpustakaan kan gitu.”69

Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh bu Wahidah,

bisa kita lihat dari kutipan wawancara berikut:

“Hmm ibu memahami sekali ya murid membutuhkan

penambahan nilai, dan ibu melihat kalo pemanfaatan

perpustakaan bagus untuk dimasukan ke dalam mata

pelajaran ibu kan bahasa Indonesia tuh yambung. Tapi kalo

nilai siswa mah Alhamdulillah bahasa Indonesia rata-rata

bagus sih ya, paling ibu buat penambahan nilai aja kalo

mereka pada ke perpustakaan. Tugas jugalah ya pastinya itu

mah.”70

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru dituntut

untuk lebih kreatif dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. hal

ini terlihat dari pemikiran para guru sebelum membentuk adanya

kemitraan.

2) Mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan

informasi murid

Hal itu tentunya akan direspon oleh perpustakaan yang harus

menyediakan sarana dalam menunjang kegiatan belajar di luar kelas.

Agar siswa mendapatkan pengetahuan lebih luas, karena perpustakaan

juga merupakan tempat pusat informasi. Peran guru dalam hal ini

adalah sebagai pendorong siswa untuk mau dan harus mengunjungi

69

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 70

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 75: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

61

perpustakaan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Seperti

yang disampaikan oleh bu Wahidah dalam kutipan wawancara

berikut:

“Saya mencoba menjelaskan tentang bagaimana pentingnya

perpustakaan kepada siswa, peran ibu disini membantu

mempromosikan perpustakaan melalui tugas yang diberikan

ke siswa. jadi pengetahuannya ga sekedar di dalam kelas

aja.”71

Hal senada juga diungkapkan oleh pak Dayat dalam kutipan

wawancara berikut:

“Hmm ya gini biasanya bapak memberikan tugas untuk siswa

di dalam kelas maupun luar kelas, lalu siswa mengunjungi

perpustakaan untuk mencari informasi lebih. Nanti ketika

tugasnya sudah selesai dikumpulkan oleh pustakawan, lalu

bapak ambil atau pustakawannya yang menyerahkan ke

bapak. Dan ketika akhir semester bapak lihat kunjungan

siswanya dari kartu penghubung tersebut. Dari situ sebetulnya

siswa mengembangkan diri dan tentunya meningkatkan nilai

ya.”72

Ungkapan yang tak jauh berbeda diungkapkan oleh pak Lesdi

dalam kutipan wawancara berikut:

“Awalnya dulu, lewat guru menjelaskan dan mempromosikan

perpustakaan sekolah. Ya kan selain kunjungan belajar kalo

gak tugas, siswa juga ada yang membuat karya-karya. Nanti

karya itu nih diserahkan ke perpustakaan. Dan karya yang

paling bagus seperti puisi, kerangka matematika, akan

dipajang di perpustakaan sekolah gitu.”73

Dari wawancara di atas bahwa diartikan kemitraan ini juga

sangat membantu dalam pengembangan dan keterampilan siswa

mencari informasi di perpustakaan sekolah.

71

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 72

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 73

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April2018.

Page 76: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

62

3) Mengembangkan Rancangan Pelajaran

Kegiatan yang terus-menerus dan menyeluruh. Dimulai dari

suatu penyusunan suatu rencana, pelaksanaan dan hasil yang dicapai

dari tujuan yang sudah ditetapkan. Disayangkan, hanya ada dua mata

pelajaran yang melakukan kemitraan di sekolah tersebut. Seperti yang

diutarakan oleh pak Lesdi dalam kutipan wawancara berikut:

“Saya sangat mengapresiasi ada mata pelajaran yang

bermitra terhadap perpustakaan sekolah, saya sih

berharapnya kedepan nanti kemitraan ini terus berjalan gitu.

Dan tambah banyak deh yang gabung gitu gurunya hehe biar

bisa lebih berkembang dari segi mana aja deh bagus.”74

4) Mempersiapkan dan Melaksanakan Program Membaca dan Kegiatan

Budaya

Dalam program kemitraannya, baik guru maupun pustakawan

harus berperan aktif melaksanakan program tersebut. Guru dapat

diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek. Seperti upaya

jangka panjang yang dilakukan oleh pak Dayat dalam kutipan

wawancara berikut:

“Karena kita sudah terterakan pada kartu tersebut bahwa

kunjungan wajib perpustakaan, maka penggunanya itu yaa

dengan cara siswa harus ke perpustakaan dengan atau tidak

adanya tugas dari guru. Nanti siswa masuk perpustakaan

dengan kartu anggotanya dan membawa kartu penghubung

tersebut, lalu di serahkan ke pustakawan kemudian

pustakawan tinggal menulis tanggal dan parafnya di kartu itu.

Jadi melalui kartu itu terlihat yakan berapa kali siswa

berkunjung ke perpustakaan. Dengan atau tidak adanya tugas

dari guru, tapi sih yang lebih sering kalo ada tugas yang

diberikan oleh guru ya.”75

Dari keterangan di atas, ini akan direspon oleh perpustakaan

yang harus menyediakan sarana dalam menunjang kegiatan dengan

74

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 75

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 77: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

63

cara memberikan informasi yang dibutuhkan siswa dalam

menyelesaikan tugas tersebut ada di perpustakaan. Hal ini dapat kita

lihat dalam kutipan wawancara pak Lesdi berikut:

“Oke, tentunya saya merespon positif. jadi salah satu

kemitraan ini berjalan adalah, contohnya pada saat tugas

itu… guru biasanya kasih tugas dan anak-anak itu hmm gak di

perbolehkan melalui internet tapi harus dari buku. Datang ke

perpustakaan membawa kartu penghubungya, nanti saya

paraf. Jadi ya anak-anak mau ga mau ke perpustakaan. Nah

peran perpustakaan ini nantinya yang harus menyediakan

buku-buku yang relevan atau sesuai dengan yang dibutuhkan

tadi sebagai bentuk jangka panjang kemitraan itu.”76

Dari kutipan wawancara di atas, dapat kita ketahui kemitraan

yang sudah dibangun oleh guru dan pustakawan SMAN 9 Tangerang

Selatan sudah menggunakan metode yang baik. Dimana antara guru

dan pustakawan sudah ada media komunikasi dalam menunjang

kegiatan belajar siswa. Dimana peran guru adalah mendorong siswa,

sedangkan pustakawan akan menyambut dan memanjakan para siswa

dengan koleksi yang ada di perpustakaan dalam membantu mereka

menyelesaikan tugasnya.

5) Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum terkait

pengadaan koleksi

Pustakawan mengintergrasikan sebagian sumber informasi,

menyediakan sumber daya yang beragam serta up-to-date. Berikut

penjelasan pak Lesdi dalam kutipan wawancara berikut:

“Kalo saya sih harapannya kemitraan ini dapat meningkatkan

kunjungan siswa ya. Apa lagi di perpustakaan kan juga ada

beberapa komputer, jadi kan bisa cari informasi lebih

76

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 78: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

64

mudahlah sesuai dengann mata pelajarannya. Kalo buat

pengadaan koleksinya di sekolah, ya saya selalu isi form untuk

guru terkait buku apa saja yang dibutuhkan dan digunakan

guru-guru. Jadi nanti pas saat guru memberikan tugas ke

siswa, buku yang dibutuhkan itu ada. ya kurang lebih gitulah

hmm untuk kemitraan saat ini untuk guru dan pustakawan.”77

Dari kutipan wawancara di atas, bagaimana sebenarnya

peranan pustakawan sudah cukup baik. Dengan inisiatif beliau akan

berkomunikasi dengan guru terkait pengadaan koleksinya, sehingga

perpustakaan akan menyediakan koleksi yang relevan untuk

kebutuhan siswa. Karena sejatinya pustakawan juga mempunyai

peranan yang snagat penting dalam mengisi tujuan dan misi sekolah.

2. Pemanfaatan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan oleh Siswa

Dengan Adanya Kemitraan Guru dan Pustakawan

Pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan perkembangan belajar siswa

menunjukan bahwa semakin sering siswa memanfaatkan perpustakaan, maka

semakin mudah mereka untuk menemukan referensi untuk melengkapi materi

ajar yang belum dipahami. Pada umumnya siswa di sekolah dalam

memanfaatkan perpustakaan, antara lain yaitu:

a. Mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR)

Seperti umumnya, perpustakaan sekolah juga menjadi tempat

mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru, seperti perkataan

Liandu dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Ya ngerjain aja gitu di perpustakaan. Karna saya pribadi sih

sebenernya lebih suka mengerjain PR di perpustakaan sekolah,

soalnya kan kadang tugas yang dikasih sama guru saya

berkesinambungan dengan apa yang ada di buku perpustakaan itu.”78

77

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 78

Liandu, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018

Page 79: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

65

Pernyataan senada juga diutarakan oleh Mufan dalam wawancara

berikut:

“Iya kadang-kadang saya ngerjain PR di perpustakaan, banyaklah

referensinya, ada pak Lesdi juga kan di sana jadi bisa sambil tanya-

tanya hehe.”79

Dari pertanyaan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan sekolah merupakan sarana penunjang bagi siswa untuk

mendapatkan informasi dan sebagai dasar keberhasilan fungsional

sekolah tersebut.

b. Mengerjakan Tugas kelompok

Awal adanya kemitraan guru sering memberikan tugas berkelompok

pada siswa, dan mengunjungi perpustakaan sebagai pencari bahan tugas

tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Liandu dalam wawancara berikut ini:

“Hmm iya dulu sih pas awal adanya kemitraan kita suka di suruh

penugasan berkelompok, bawa kartu penghubungnya. Terus di

mencari isinya di perpustakaan, soalnya kan kita ga boleh cari lewat

handphone.”80

Hal yang hampir serupa juga dikatakan oleh Mufan, sebagai berikut:

“Iya berkelompok tapi makin kesini sih paling kesadaran dari

masing-masing siswanya aja. Soalnya kan harus kunjungan dari kartu

penghubungnya itu tuh yang dikasih sama pak guru, tapi bukunya

suka kurang.”81

Dilihat dari wawancara di atas bahwa penggunaan kartu penghubung

dengan adanya kemitraan ini, menjadi daya tarik siswa untuk berkunjung

ke perpustakaan.

79

Mufan, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018 80

Liandu, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018 81

Mufan, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018

Page 80: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

66

c. Mencari dan Menggunakan Informasi

Siswa memanfaatkan perpustakaan, mencari informasi dengan media

yang sudah disediakan oleh perpustakaan seperti komputer dan koleksi

buku-buku. Tentunya dengan adanya kemitraan ini, memberi pengaruh

pada KBM siswa, seperti ulasan Liandu dalam kutipan wawancara berikut:

“Menurut saya pribadi sih ada atau ga adanya kemitraan yang

terjalin antara guru dengan pustakawan, pemanfaatan perpustakaan

sebagai pencarian informasi sangatlah penting ya. Tapi sih

maksudnya hmm lebih baguslah dibikinnya kemitraan ini kan jadi

koleksi perpustakaannya juga agak lebih banyak ya. Tapi kalo yang

lebih mengarah pada KBM, kadang bukunya dikit hehe.”82

Hal serupa juga diutarakan oleh Mufan, dalam kutipan wawancara

berikut:

“Hmm ya ngaruh dong ya sama KBM, nilai saya jadi ada

tambahannya kalo suka ke perpustakaan cari-cari buku, ngerjain

tugas gitu deh. Tapi ya kalo ga ke perpustakaan sekarang juga

gapapa sih cuma ya ga ada penambahan nilai aja gitu.”83

d. Membuat Laporan dan Karya

Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat mengerjakan tugas saja,

tetapi juga sebagai tempat membuat karya. Hal ini dikatakan oleh Liandu

dalam wawancara berikut ini:

“Haha iya kita baru bikin kemarin di perpustakaan namanya akar

pohon, tapi tuh isinnya akar matematika hmm itu maksudnya rumusan

matematika. Ya biar kita kalo kesitu belajarnya langsung liat ke

pohon itu deh, biar pada ga males ke perpustakaan hehe.”84

Dari perkataan wawancara di atas dapat di katakana kembali bahwa

perpustakaan jug amerupakan tempat kreativitas siswa berkarya.

82

Liandu, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018. 83

Mufan, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018. 84

Liandu, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018.

Page 81: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

67

3. Kendala Membangun Kemitraan Guru dan Pustakawan di SMAN 9

Tangerang Selatan

Namun dibalik baiknya suatu program pasti ada kendalanya, sama

seperti program kemitraan yang sudah berjalan dengan baik antara guru dan

pustakawan di SMAN 9 Tangerang Selatan ini juga ada beberapa kendala.

Kendala-kendala yang dihadapi sebagai berikut:

a. Bentuk Kemitraan yang Informal

Kendala yang dihadapi oleh guru dan pustakawan di SMAN 9

Tangerang Selatan didasari oleh kemitraan yang bersifat informal, dimana

hanya didasari kesepakatan saja, tidak ada peningkatan siswa. Berikut

pernyataan kendala yang disampaikan oleh Pak Dayat dalam kutipan

wawancara berikut:

“Ya itu tadi kendalanya ya mungkin karenakan kemitraan ini kan

informal, cuma didasari kesepakatan aja, terus nih kan peningkatan

siswanya yang berkunjung juga kadang tar banyak kadang tar biasa

lagi.”85

Tidak jauh berbeda, pernyataan kendala juga disampaikan oleh bu

Wahidah dalam kutipan wawancara berikut:

“Ya kendalanya sih biasanya ya itu emang minat baca kita ini kan

rendah banget, terus anak-anak kadang masih ada aja yang males ke

perpustakaan.”86

Dari hasil wawancara di atas bahwa kendalanya masih ada pada diri

siswa yang memang terkadang malas ke perpustakaan. Namun setiap

kendala pasti ada solusi, atau cara untuk menangani kendala tersebut

85

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018 86

Wahidah, Wawancara Pribadi 16, April 2018.

Page 82: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

68

seperti apa yang dilakukan guru dan pustakawan dalam menghadapi

kendala tersebut. Hal ini bisa kita lihat dalam pernyataan upaya bu

Wahidah dalam kutipan wawancara berikut:

“Setiap kenaikan atau ketika gladi resik kelulusan, kita selalu

memberikan reward kepada siswa yang rajin mengunjungi

perpustakaan. Pemberian reward kepada dilihat dari kartu

penghubung tersebut. Jadi selain bisa untuk menambahkan nilai pada

mata pelajaran, kartu itu juga bisa diartikan penghargaan atau

hadiah. Dengan bertujuan agar siswa yang lainnya menjadi senang,

giat semangat dan lebih rajin dalam belajar di sekolah. Tentunya

pemberian reward akan sangat mempengaruhi kepada mereka (siswa)

yang masih belajar di sekolah. Kan pasti senang ya litany dan

mempunyai kebanggaan tersendiri pada siswa-siswa lainnya.”87

Kemudian pernyataan upaya yang dikatakan oleh pak Dayat sebagai

berikut:

“Yaitu tadi dengan adanya di buat kartu penghubung, diharapkan

siswa selalu berkunjung ke perpustakaan dengana atu tidak adanya

tugas dari guru. Nanti kan kita lihat dari kartu penghubung itu siapa

yang paling rajin ke perpustakaan akan ketauan kan ya.”88

Dari pernyataan kedua di atas, penulis menyimpulkan bahwa upaya

yang dilakukan oleh para guru sudah bagus. Hanya tinggal dari siswanya

saja harus benar-benar memanfaatkan perpustakaan sebaik mungkin.

b. Mengembangkan Rancangan Pelajaran

Kendala dalam mengembangkan rancangan pembelajaran di

kemitraan ini hanya ada dua mata pelajaran saja, yaitu matematika dan

bahasa Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh pak Lesdi dalam kutipan

wawancara berikut:

87

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 88

Dayat, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 83: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

69

“Ya gitu gimana mau tambah ngembangin rancangan pelajaran, kan

yang mau joinan baru dua mata pelajaran. Coba kalo banyak pasti

tambah rame perpustakaannya gitu maksudnya.”89

Dari apa yang pak Lesdi sampaikan, penulis menyimpulkan bahwa

harus ada upaya dari kedua guru tersebut, untuk kembali mengajak guru-

guru di mata pelajaran yang lain agar kemitraan ini dapat lebih

berkembang sebagai jangka panjang pelajaran. Karena hal ini saling

menguntungkan baik untuk siswa, guru, pustkawan, dan perpustakaan

sekolah itu sendiri.

c. Mengerjakan Tugas Kelompok

Kendala lain yang ada di perpustakaan sekolah ini adalah, dalam hal

mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan. Siswa dan guru mengakui

kurang jumlah buku pelajaran yang diperlukan, ketika siswa dengan

jumlah banyak datang ke perpustakaan. Hal tersebut diungkapkan oleh

Mufan dalam kutipan wawancara berikut:

“pernah bukunya kurang, gimana sih jadi kaya satu buku kadang

berdua, bertiga. Jadi kadang rebutan siapa yang dating lebih cepet ke

perpustakaan biar kedapetan haha.”90

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataaan oleh bu Wahidah sebagai

berikut:

“Kendalanya buku juga pernah sih, misalkan siswanya ada 40an,

sedangkan setiap siswa harus membaca buku yang sama. Eh ternyata

bukunya cuma ada 10 atau 20an aja.”91

89

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018. 90

Mufan, Wawancara Pribadi, 6 Agustus 2018. 91

Wahidah, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 84: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

70

Dari hasil wawancara di atas kita ketahui bahwa kendala lainnya

adalah jumlah koleksi yang tak sebanding dengan jumlah siswa. Berikut

upaya yang dilakukan oleh pak Lesdi selaku pustakawan dalam kutipan

wawancara berikut:

“Yaa solusinya sih perpustakaan dengan mengembangkan program

perpustakaan digital yang ada. yang bisa memberikan layanan e-book

kaya kita pake SliMS kan itu ngebantu banget.”92

Karena perpustakaan juga mempunyai program yang mendukung, hal

ini tentunya bisa diatasi dengan adanya program otomasi perpustakaan

yang mendukung untuk e-book. Sehingga buku-buku yang jumlahnya

kurang saat digunakan bisa diakses dengan e-book. Sehingga kekurangan

seperti koleksi yang kurang jumlahnya dapat diatasi.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara dan observasi

terhadap peranan kemitraan pustakawan dan guru dalam pemanfaatan

perpustakaan oleh para siswa di SMAN 9 Tangerang Selatan, diperoleh analisa

sebagai berikut:

1. Bentuk Kemitraan Pustakawan dan Guru di SMAN 9 Tangerang Selatan

Dari analisa wawancara sebelumnya, sebagaimana diketahui ada

sebuah siklus yang saling terhubung antara siswa, guru dan pustakawan yang

terjalin di SMAN 9 Tangerang Selatan. Hal ini serupa dengan yang

diungkapkan Beryl dan Jean dalam bukunya. Dengan jenis kemitraan

92

Lesdi, Wawancara Pribadi, 16 April 2018.

Page 85: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

71

Synergistic Partnership (Kemitraan Sinergis), kemitraan jenis ini memberikan

mitra keuntungan dan pengaruh dengan masalah pengembangan sistemik

melalui penambahan ruang lingkup aktivitas baru seperti penelitian.93

Dimana dalam hal ini guru dan pustakawan melakukan kegiatan

kemitraan dalam pemanfaatan perpustakaan yang menunjang kegiatan belajar

mengajar para siswa dalam ruang lingkup sekolah. Kemudian dalam

kementerian pendidikan dan kebudayaan, kemitraan dapat dilaksanakan dalam

bentuk formal dan informal. Berikut penjabarannya:

a. Kemitraan Formal

Kemitraan ini diartikan sebagai kemitraan yang berbentuk didasari

pada sebuah kesepakatan ataupun perjanjian yang bersifat mengikat dan

dilakukan dengan berbagai pihak lain. Sementara kemitraan yang ada di

sekolah ini berbentuk kemitraan informal, karena tidak melakukan

kerjasama dengan lembaga lain.

b. Kemitraan Informal

Kemitraan yang didasari oleh kesepakatan dan tidak bersifat mengikat,

hanya saja lebih saling menghargai satu sama lain. Kemitraan inilah yang

digunakan oleh sekolah tersebut. Karena kemitraan ini hanya didasari oleh

kesepakatan beberapa guru dan pustakawan dengan satu tujuan, yaitu

memanfaatkan perpustakaan.

93

Levinger, Berly dan Mulroy, Jean, A Partnership Model For Public Health: Five Variables

for Productive Collaboration.

Page 86: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

72

c. Kemitraan Pustakawan

Pustakawan sendiri tentunya juga memiliki kemitraan dengan

pustakawan lain. Bentuk kemitraan ini berupa sebagai berikut:

1) Kerjasama antar pustakawan

Kemitraan ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan

beberapa masalah yang dihadapi oleh pustakawan dengan cara

pertemuan dan diskusi, seperti yang dilakukan oleh pustakawaan di

sekolah SMAN 9 Tangerang Selatan ini.

2) Kerjasama pinjam antar

Kemudian kerjasama pinjam antar. Kemitraan ini dilakukan

karena pengguna perpustakaan lain tidak diperbolehkan untuk

meminjam koleksi perpustakaan lain.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti,

pustakawan di SMAN 9 Tangerang Selatan mempunyai cara tersendiri

untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara pustakawan

berkomunikasi dengan pustakawan lain yang berada di sekolah lain,

yang mana guru menginginkan peminjaman buku dari sekolah tersebut

tersebut. Aktivitas ini seperti halnya dalam Ikatan Pustakawan

Indonesia (IPI) yang menjelaskan tentang kode etik Pustakawan

Indonesia, bahwa pustakawan adalah seorang yang melaksanakan

Page 87: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

73

kegiatan perpustakaan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan

pengetahuan kepustakawanan yang dimiliki melalui pendidikan.94

d. Kemitraan Guru dan Pustakawan Sekolah

Kemitraan antara guru dan pihak pustakawan sekolah merupakan

hal penting untuk memaksimalkan potensi perpustakaan sekolah. Berikut

beberapa poin kemitraan yang dilakukan pustakawan dan guru menurut

IFLA, yaitu:

1) Mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid

lintas kurikulum

Sebelum dibuatnya kemitraan, guru dan pustakawan

melakukan diskusi. Tentunya melihat terlebih dahulu dengan cara

mengevaluasi pembelajaran siswa, menyimpulkan pada mata pelajaran

apa yang perlu lebih dioptimalkannya pada kemitraan kelak.

Dapat disimpulkan bahwa guru adalah satu komponen penting

dalam proses belajar mengajar yang bertanggung jawab memberikan,

mengarahkan, dan mendidik. Menurut Wina Sanjaya guru juga

mempunyai peranan sebagai pembing, guru sebagai teladan, guru

sebagai teladan, guru sebagai motivator, guru sebagai penyedia

informasi, dan guru sebagai penyedia informasi alternatif.95

94

Hermawan R dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap

Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 50-53. 95

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:

PT. Kencana, 2006), h. 36-37.

Page 88: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

74

2) Mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan

informasi murid

Guru dan pustakawan mengembangkan dan mengevaluasi

pengetahuan informasi murid. Peran guru dalam hal ini adalah sebagai

pendorong siswa untuk mau dan harus mengunjungi perpustakaan.

Sesuai dengan pernyataan wawancara yang telah dilakukan

sebelumnya dapat dipahami bahwa, guru menjelaskan kepada siswa

dengan cara mempromosikan perpustakaan melalui tugas yang

diberikan di luar kelas maupun di dalam kelas untuk. Bertujuan agar

siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk pengembangan diri

dan keterampilan mencari informasi lebih. Dimana guru dan

pustakawan saling bekerjasama bertujuan untuk memberi penambahan

nilai pada siswa.

3) Mengembangkan rancangan pelajaran

Guru dan pustakawan ingin mengembangkan rancangan

pelajaran.

Berdasarkan dari wawancara yang telah penulis lakukan

dengan pustakawan, penulis berpendapat bahwa keinginan untuk

mengembangkan rancangan pelajaran belum terlaksana sempurna.

Karena dari pernyataan pustakawan, bahwa baru ada dua saja mata

pelajaran yang hanya menjalin kemitraan dengan pustakawan.

4) Mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan

budaya

Page 89: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

75

Guru dan pustakawan saling berperan aktif untuk satu tujuan

dari program yang telah dibuatnya. Guru dan pustakawan melakukan

selalu berkomunikasi terkait sebelum melaksanaan program ini.

Berdasarkan wawancara guru, penggunaan dari kartu

penghubung diharapkan para siswa sering berkunjung ke perpustakaan

dalam jangka panjang. Dan berdasarkan juga wawancara dengan

pustakawan, diketahui pula bahwa disni peran seorang pustakawan

ialah menyambut para siswa yang datang ke perpustakaan untuk

mengerjakan tugas. Pengelola melakukan komunikasi secara langsung

terhadap guru mata pelajaran agar siswa aktif ke perpustakaan,

misalnya dengan cara guru memberikan tugas dengan sumber bahan

yang berasal dari perpustakaan sekolah.96

Kemudian pustakawan harus menyediakan buku-buku yang

relevan atau yang sesuali dengan yang dibutuhkan tadi sesuai bentuk

jangka panjang kemitraan itu sendiri. Pustakawan dituntut untuk

memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal penyedia informasi

dan juga dituntut sebagai seorang ahli yang mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat sekolah.97

96

Rizky Febriani, ―Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar di SMP,‖

Jurnal Untan Vol. 3, no. 2 (2008), h. 8 97

Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, h. 27.

Page 90: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

76

5) Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum98

Disini pustakawan akan memainkan peran resource agent.

Yaitu pustakawan menyediakan sumber daya yang beragam serta up-

to-date untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa, pustakawan perlu

melakukan intruksi dengan membimbing siswa dalam menggunakan

pilihan sumber informasi mereka secara efektif.99

Berdasarkan hasil dari wawancara sebelumnya, pustakawan

berharap dengan kemitraan ini dapat meningkatkan kunjungan siswa.

Dan tidak lupa pustakawan selalu bertanya kepada guru tentang buku

apa yang diperlukan, terkait penyediaan sumber yang up-to-date.

2. Pemanfaatan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan oleh Siswa

dengan Adanya Kemitraan Guru dan Pustakawan

Dengan perkembanghan belajar siswa menunjukan bahwa semakin

siswa memanfaatkan perpustakaan, maka semakin mudah pula mereka untuk

menemukan referensi sebagai pelengkap materi. Menurut Muhammad Azwar,

perpustakaan sekolah memiliki tujuan untuk menyerap dan menghimpun

informasi. Mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang teroganisasi,

menumbuhkan kemampuan untuk menikmati pengalaman imajinatif,

membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik anak

98

International Federation of Library Association (IFLA), Pedoman Perpustakaan Sekolah

IFLA/UNESCO (California: International Federation of Library Association (IFLA), 2006), h. 15,

https://archive.ifla.org/VII/s11/pubs/SchoolLibraryGuidelines-id.pdf. 99

Todd, Ross dan Kuhlthau, Carol, ―Ohio Confirms Libraries Play Major In Student

Learning,‖ Teacher Librarian 31 (2004): h. 6

Page 91: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

77

agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta

memberikan dasar kearah studi mandiri.100

Menurut Soeatminah, pada umumnya siswa di sekolah dalam

memanfaatkan perpustakaan yaitu:

a. Mengerjakan PR

Selain untuk menemukan referensi, perpustakaan memiliki banyak

sumber buku sebagai rekomdendasi untuk mencari jawaban dari pekerjaan

rumah yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa sebelumnya, dikatakan

bahwa buku yang ada di perpustakaan berkesinambunga dengan tugas

rumah yang telah diberikan guru. Dan keberadaan pustakawan menjadi

tempat bertanyanya siswa ketika di perpustakaan. Menurut penulis peran

pustakawan sangat membantu siswa untuk menemukan jawaban dalam

tugas sekolah.

b. Mengerjakan Tugas Kelompok

Awal adanya kemitraan ini guru sering memberikan tugas kelompok

pada siswa, dengan membawa kartu penghubung tersebut ke

perpustakaan. Karena siswa dilarang mencari isi tugas lewat handphone.

Akan tetapi makin kesini, siswa mengunjungi perpustakaan hanya

berdasarkan kesadaran diri saja.

100

Muhammad Azwar. “Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMAN 1Sinjai Tengah.” Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol

1, No. 2 (20016), https://scholar.google.co.id/citations?user=ZiaDJ20AAAAJ&hl=id&oi=ao

Page 92: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

78

Berdasarkan dengan wawancara yang telah dilakukan, hanya pada

awal kemitraan saja siswa rajin mengunjungi perpustakaan sekolah.

Namun pada dasarnya adanya kartu penghubung sudah menjadi daya tarik

sendiri bagi siswa untuk mengunjungi perpustakaan sekolah.

c. Mencari dan Menggunakan Informasi

Adanya kemitraan ini, memberikan pengaruh yang baik pada KBM.

Siswa memanfaatkan perpustakaan dengan mencari informasi dengan

koleksi perpustakaan sudah disediakan. Seperti informasi dalam berbagai

bentuk cetak buku-buku, surat kabar, majalah, dan bentuk tidak tercetak

seperti bahan audio visual, mikro, peta, computer.101

Menurut wawancara dengan siswa yang telah dilakukan, ada atau

tidaknya kemitraan yang terjalin antara guru dan pustakawan, siswa harus

tetap memanfaatkan perpustakaan tersebut. Karena setiap ke perpustakaan,

siswa mendapatkan poin yang berguna untuk penambahan nilai di akhir

semester.

Dimana hal ini senada seperti yang ditulis Tujuan Perpustakaan

Sekolah menurut Pawit dan Yaya; 1) menumbuhkan minat baca siswa, 2)

mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para

siswa, 3) membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan

pustakawan, 4) menyediakan berbagai nformasi yang sesuai dengan

dengan kurikulum sekolah, 5) mendorong, memelihara, dan memberi

semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa, 6) memperluas,

101

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 48.

Page 93: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

79

memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

kegiatan membaca, 7) memperluas, memperdalam dan memperkaya

pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain

yang mengandung ilmu pengetahuam dan teknologi, yang disediakan oleh

perpustakaan.102

d. Membuat Laporan dan Karya

Siswa juga berkaya di perpustakaan menjadikan perpustakaan tidak

hanya sebagai tempat mengerjakan tugas saja, tetapi juga sebagai tempat

membuat karya.103

Sesuai dengan wawancara yang telah dilakukan, siswamembuat karya

gambar tetapi berkesinambungan dengan mata pelajaran. Tentunya bis

auntuk dijadikan bahan pembelajaran kelak.

Namun dibalik baiknya suatu program pasti ada kendalanya, sama

seperti program kemitraan yang sudah berjalan dengan baik antara guru

dan pustakawan di SMAN 9 Tangerang Selatan ini juga ada beberapa

kendala. Seperti berikut;

102

Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,h.

3. 103

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,

1992), h. 45.

Page 94: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

80

3. Kendala yang Dihadapi dalam Membangun Kemitraan Guru dan

Pustakawan di SMAN 9 Tangerang Selatan dan Upaya yang Dilakukan

Untuk Mengatasi Kendala

a. Bentuk Kemitraan yang Informal

Seharusnya kemitraan yang berjalan di sekolah ini menggunakan

kemitraan formal. Dimana bentuk kemitraan yang didasari pada

kesepakatan atau perjanjian yang sifatnya mengikat, kemitraannya juga

dilakukan oleh beberapa pihak institusi pendidikan dan dituangkan dalam

naskah bersama dalam arti kata adanya perjanjian yang saling terikat.

Sehingga lebih kuat dari kemitraan informal, yang ada di perpustakaan

SMAN 9 Tangerang Selatan.

Namun dalam realitanya, Kemitraan yang terbentuk didasari

kesepakatan bersama antara guru dan pustakawan di sekolah ini hanya

bersifat informal. Yaitu bentuk kemitraan yang didasari kesepakatan

bersama tetapi bersifat tidak mengikat. Dan kemitraannya hanya dilakukan

oleh pustakawan dengan guru yang berada di sekolah tersebut dan

kemitraan dengan sekolah lain, tanpa adanya kemitraan dengan institusi

pendidikan lain.

Sesuai dengan wawancara yang telah dilakukan, kendalanya juga

terlihat dari data kunjungan siswa yang tidak stabil. Kemudian penulis

menganalisa melihat dari daftar kunjungan siswa sebagai berikut:

Page 95: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

81

Tabel 4.3 Data Kunjunga Siswa

Upaya yang diberikan oleh guru adalah, pemberian reward setiap

kenaikan atau ketika gladi resik kelulusan. Reward diberikan kepada siswa

yang rajin mengunjungi perpustakaan dilihat dari penghitungan jumlah

kunjungan pada kartu penghubung tersebut. Kartu tersebut selain

berfungsi untuk penambahan nilai, diharapkan pula dengan ada atau

tidaknya tugas dari guru, siswa rajin ke perpustakaan. Dan tentunya

pemberian reward ini sangat mempengaruhi kepada mereka (siswa) yang

masih belajar di sekolah untuk lebih giat memanfaatkan perpustakaan

sekolah.

b. Mengembangkan Rancangan Pelajaran

Mengembangkan rancangan pelajaran sangat bagus untuk

mengembangkan kecintaan belajar siswa. Namun ada kendala yang

menghambat mengembangkan rancangan pelajaran tersebut.

Tahun 2017-2018

No Bulan Jumlah Kunjungan

1. Agustus 7 siswa

2. September 3 siswa

3. Oktober 101 siswa

4. November 31 siswa

5. Februari 5 siswa

6. Maret 97 siswa

Page 96: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

82

Penulis menemukan kendala pada wawancara sebelumnya, bahwa

pustakawan menginginkan adanya tambahan mata pelajaran yang ikut

serta di kemitraan yang sudah terjalin ini. Dari apa yang telah disampaikan

penulis menyimpulkan, harus adanya upaya komunikasi kembali antara

pustakawan dengan para guru dan mengadakan rapat kembali. Agar ada

mata pelajaran lain yang ikut serta.

c. Mengerjakan Tugas Kelompok

Kendala lain yang dihadapi di perpustakaan SMAN 9 Tangerang

Selatan ini adalah kurangnya jumlah koleksi buku ajar. Hal ini terjadi

ketika siswa dengan jumlah banyak datang ke perpustakaan sekolah untuk

mengerjakan tuga secara berkelompok. Dari hasil wawancara diketahui

hal ini bisa terjadi karena jumlah siswa yang datang, tak sebanding dengan

jumlah buku ajar yang ingin di pakai pada saat tugas berkelompok.

Adapula upaya yang dilakukan pustakawan, yaitu memberikan solusi

kepada siswa dengan mengadakannya layanan e-book. Sehingga buku

yang jumlahnya kurang dapat diakses melalui e-book oleh para siswa.

Sebagaimana peran perpustakaan adalah bertanggung jawab untuk

melaksanakan pelayanan perpustakaan, sesuai dalam Pasal 1 Ayat 8

dinyatakan juga bahwa ―pustakawan adalah seseorang yang meliliki

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan

Page 97: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

83

kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.104

104

Indonesia, Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, h. 17.

Page 98: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan penulis menarik kesimpulan bahwa, peranan

kemitraan yang ada antara pustakawan dan guru dalam pemanfaatan perpustakaan

oleh para siswa di SMAN 9 Tangerang Selatan sudah cukup baik. Hasil penelitian

ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemitraan pustakawan dan guru di SMAN 9 Tangerang Selatan adalah

kemitraan informal yang dibuat atas dasar kesepakatan bersama melalui rapat

antara guru dan pustakawan, untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan

oleh para siswa dengan media kartu penghubung sebagai sarana komunikasi

antara guru dan siswa, siswa dan pustakawan dalam mengontrol pemanfaatan

perpustakaan oleh para siswa.

2. Pemanfaatan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan oleh para siswa

dengan adanya kemitraan guru dan pustakawan cukup bagus dari jumlah

kunjungan serta pemanfaatan. Contohnya perpustakaan tidak hanya

dimanfaatkan dalam pembuatan tugas tetapi juga dalam mengembangkan

minat dan bakat seperti karya berupa puisi dan lain-lain. Tetapi perlu

ditingkatkannya lagi pemberian tugas dari guru untuk murid. Yang mana isi

dari jawaban tugas tersebut terdapat pada buku-buku yang ada di

perpustakaan sekolah itu, guna meningkatkan kunjungan siswa di

perpustakaan.

Page 99: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

85

3. Kendala yang dihadapi, masih rendahnya kesadaran siswa untuk

memanfaatkan perpustakaan. Upaya yang dihadapi dalam mengatasi kendala

tersebut dengan pemberian reward kepada siswa yang rajin mengunjungi

perpustakaan serta adanya penambahan nilai untuk mata pelajaran seperti

matematika. Kendala lainnya yang dihadapi adalah, ada beberapa koleksi

yang jumlahnya sedikit. Dan upaya dari pustakawan dalam mengatasi kendala

ini yakni dengan mengadakan e-book, yang bertujuan dapat digunakan para

siswa untuk mengakses koleksi tersebut secara digital.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah disebutkan di atas, penulis hendak

mengemukakan beberapa saran kepada guru dan pustakawan di SMAN 9

Tangerang Selatan mengenai kemitraan dalam pemanfaatan, sebagai berikut:

1. Dilibatkannya guru mata pelajaran lain, tidak hanya guru matematika dan

bahasa Indonesia saja yang menjalin kemitraan ini. Supaya menimbulkan

minat dan bakat dari siswa di bidang lainya.

2. Adanya kegiatan rutin yang bisa dilakukan seperti misalnya, guru bahasa

Indonesia mengundang pihak luar dalam acara bedah buku, yang mana dapat

menumbuhkan motivasi dalam menulis dan membaca sehingga perpustakaan

akan sangat dimanfaatkan oleh para siswa.

Page 100: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

86

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Muhammad. Information Literacy Skill: Srategi Penelusuran Informasi

Online. Makassar: Uin Alauddin, 2013

———.―Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Kurikulim Tingkat

Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 1 Sinjai Tengah.‖ Jurnal

Pendidikan Agama Islam. Vol. 1, no 2 (2016). http://journal.staimi-

depok.ac.id/index.php/safina/article/view/6

———.―Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan Upaya Pustakawan

Mengidentifikasi Informasi Realitas,‖ Khizanah Al-Hikmah Jurnal Ilmu

Perpustakaan dan Kearsipan. Vol. 2 no. 1, h. 43 (2014), http://journal.uin-

alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/139

Arikunto Suharsini. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,

1992.

Barbara, Seels, dan Richey, Rita. Intructional Technology: The Definition and

Domains of the Field. Washington DC: Association for Education

Communication and Technology, 1994.

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.

Jakarta: Grasindo, 2007.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 1998.

Elin Rosalin. Pemanfaatan Perpustakaan dan sumber Informasi. Bandung: Karsa

Mandiri Persada, 2008.

Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan

di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Hanifah Dwi Ratna Dewi. Coursepack on School/Tracher Librarian Ship

(Perpustakaan Sekolah/Guru Pustakawan). Yogyakarta: Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga, 2006.

Hermawan R, dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap

Profesi dan Kode Eik Pustakawan Indoesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Himma Dewiyana. ―Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan.‖ Jurnal Studi

Perpustakaan dan Informasi, Paradigma Baru dan Dunia Kerja di era

Globalisasi Informasi, 2 (Juni 2006): h. 22.

Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Page 101: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

87

Indonesia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Departemen Pendidikan Nasional, 2003.

———. Undang-undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007.

International Federation of Library Association (IFLA). Pedoman Perpustakaan

Sekolah IFLA/UNESCO. California: International Federation of Library

Association (IFLA), 2006.

https://archive.ifla.org/VII/s11/pubs/SchoolLibraryGuidelines-id.pdf.

Irianti. ―Pemanfaatan Informasi dalam artikel ilmiah: Kajian Analisis Sitiran Pada

Buletin Psikologi UGM.‖ Jurnal Dokumentasi dan Informasi Vol. 36, no. No.

2 (2015): h. 154.

―Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 13 April 2018

http://kbbi.web.id/,‖ n.d.

Levinger, Berly, dan Mulroy, Jean. A Partnership Model For Public Health: Five

Variables for Productive Collaboration. California: Core Group Pact

Publication, 2004.

Lexy J. Moeloeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007.

Maurice Duverger. Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Moh. Nazir. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi, 2013.

Pawit M. Yusuf, dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007.

Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2011.

Peter Salim, dan Yennny Salim. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English Press, 2002.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Pemahaman

Praktis. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Republik Indonesia. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.

Page 102: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

88

Rizal Saiful Haq. Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran serta

Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Fakultas Adab dan

Humaniora, 2007.

Rizky Febriani. ―Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar di

SMP.‖ Jurnal Untan Vol. 3, no. No. 2 (2008): h. 8.

―School Library Guidelines Id, diakses pada 12 November 2017 dari

https://www.scribd.com/document/6756737/School-Library-Guidelines-Id,‖

n.d.

Sinaga, Dian. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007.

Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius,

1992.

Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006.

Sofian Effendi. Metode Penulisan Survei. Jakarta: LP3ES, 2012.

―Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan dan Kepustakawan.‖

Perpustakaan Nasional RI, 16 April 2018.

Sudarnoto Abdul Hakim, Irfan Abubakar, Alfida, Rizal Saiful Haq, Ida Farida, Agus

Umar, dan Chaidar S. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah.

Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta,

2008.

Sukarman. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2000.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1993.

Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung

Seto, 2006.

———. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Todd, Ross, dan Kuhlthau, Carol. ―Ohio Confirms Libraries Play Major In Student

Learning.‖ Teacher Librarian 31 (2004).

Page 103: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

89

Wiji Suwarno. Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010.

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: PT. Kencana, 2006.

Wiyarsih. ―Pemanfaatan Koleksi Repository Perpustakaan Fakultas MIPA UGM

menggunakan E-Prints.‖ Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 11,

no. 2 (2015): h. 3.

Yanuar Ikbar. Metode Penelitian Sosial Kualitatif: Panduan Membuat Tugas Akhir

atau Karya Ilmiah. Bandung: PT. Refika Aditama, 2012.

Page 104: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Lampiran Surat

1. Permohonan dosen pembimbing

Page 105: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

1. Permohonan tugas menjadi pembimbing

Page 106: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

2. Surat izin penelitian

Page 107: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

4. Perubahan judul skripsi

Page 108: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

5. Keterangan telah melaksanakan penelitian

Page 109: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

II. Lampiran foto

1. Gambar kartu penghubung tampak depan

Page 110: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

2. Gambar kartu penghubung tampak belakang

Page 111: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

3. Kartu perpustakaan siswa

Page 112: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

4. Pak Lesdi sebagai pustakawan sekolah

5. Suasana kegiatan mengerjakan tugas di perpustakaan sekolah

Page 113: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

6. Suasana kegiatan mengerjakan tugas di perpustakaan sekolah

7. Buku-buku yang disediakan sebagai referensi di perpustakaan

Page 114: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

8. Karya siswa, pohon akar rumus matematika di perpustakaa

Page 115: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

9. Buku-buku pelajaran dengan sistem pinjem yang baru dateng

Page 116: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

III. Lampiran Data

1. Foto sampul data kunjungan siswa ke perpustakaan

2. Data kunjungan siswa pada bulan Agustus, September dan Oktober 2017

Page 117: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

3. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Oktober 2017

4. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Oktober 2017

Page 118: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

5. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Oktober 2017

6. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Oktober 2017

Page 119: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

7. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Oktober 2017

8. Data kunjungan siswa, pada akhir bulan Oktober dan bulan November 2017

Page 120: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

9. Data Kunjungan siswa, masih pada bulan November 2017

10. Data kunjungan siswa, pada bulan Februari dan Maret tahun 2018

Page 121: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

11. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Maret 2018

12. Data kunjungan siswa masih pada bulan Maret 2018

Page 122: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

13. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Maret 2018

14. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Maret 2018

Page 123: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

15. Data kunjungan siswa, masih pada bulan Maret 2018

16. Data kunjungan siswa, pada bulan April 2018

Page 124: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

17. Data kunjungan siswa, masih pada bulan April 2018

18. Data kunjungan siswa, masih pada bulan April 2018

Page 125: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

19. Data kunjungan siswa, masih pada bulan April 2018

20. Data kunjungan siswa, pada bulan Mei 2018

Page 126: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

21. Data kunjungan siswa, masih pada bulan April 2018

22. Data kunjungan siswa, pada bulan Mei dan Juni 2018

Page 127: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

IV. Lampiran Transkip Wawancara

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bentuk kemitraan pustakawan dan guru di SMAN 9

Tangerang Selatan.

Untuk mengetahui pemanfaatan perpustakaan di SMAN 9 Tangerang Selatan

oleh siswa dengan adanya kemitraan guru dan pustakawan.

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam membangun kemitraan guru

dan pustakawan di SMAN 9 Tangerang Selatan dan upaya yang dilakukan

untuk mengatasi kendala tersebut.

A. Wawancara dengan Pak Lesdi S.IP (pustakawan)

1. Bagaimana awal mula adanya kemitraan pustakawan dan guru?

“Oh itu mah saya awalnya ngobrol-ngobrol sama pak dayat, gimana nih

biar perpustakaannya tambah rame. Terus pak Dayat bilang ke guru

lain.”

2. Apa yang mendasari sehingga harus terciptanya program kemitraan

ini?

“Nah jadi intinya tuh minat baca anak jaman sekarang ini kan kurang

banget ya, ditambah perpustakaan agak jauh jaraknya. Jadi ya gitu yang

males jadi tambah males hehe, nah dari itu kami mencoba gimana

caranya biar perpustakaan ini dioptimalkan lah oleh anak-anak. Nah

dasarnya jadi kemitraan ini ya itu.”

3. Apakah kemitraan ini bersifat formal atau informal?

―Hmmm ya informal dong.”

Page 128: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

4. Bagaimana bentuk kemitraan antara guru dan pustakawan ini

berjalan?

“Itu mah kita buat kartu, kita jadi pake kartu nah namanya kartu

penghubung. Tar siswa kalo ke perpus bawa tuh kartu, tar saya paraf deh

buat tuh siswa kasih ke guru.”

5. Apakah dari pustakawan sendiri ada kerjasama dengan pustakawan

lain?

“Haha ya pasti adalah. Saya suka sharing kebeberapa teman sesama

pustakawan, diskusi bareng kalo lagi kumpul yaa apa aja di diskusiin.

Misalnya kaya di tempat kerja temen belum ada aplikasi SliMS, nanti kita

sharing dia kan belajardari situ caranya gimana.”

6. Bagaimana peran bapak sebagai pustakawan terkait kerjasama

pinjam antar, ketika guru ingin meminjam buku dari sekolah atau

lembaga lain?

“Hmm, kalo disini ya kan emang gitu juga sih. Orang luar mau pinjem

buku disini kan ga bisa karena bukan siswa atau anggota. Jadi sama aja

kaya guru sini mau pinjem buku dari perpustakaan sekolahan lain, ya

nanti saya yang hubungin pustakawannya bilang mau pinjem buku. Nah

kadang dia yang anter, bisa juga saya yang ambil ke sekolah itu yang

dimaksud gurunya.”

7. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah dalam

mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid

lintas kurikulum?

“Kalo itu mah ya guru-guru ngeliat dulu dari pelajaran apa nih yang

sekiranya perlu dikembangin masuk ke perpustakaan.”

8. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah dalam

mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan

informasi murid?

“Awalnya dulu, lewat guru menjelaskan dan mempromosikan

perpustakaan sekolah, ya kan selain kunjungan belajar kalo gak tugas,

siswa juga ada yang membuat karya-karya. Nanti karya itu nih

diserahkan ke perpustakaan. Dan karya yang paling bagus seperti puisi,

kerangka matematika, akan dipajang di perpustakaan sekolah gitu.”

Page 129: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

9. Kemudian bagaimana peran pustakawan dalam mengembangkan

rancangan pelajaran, terkait hanya ada dua mata pelajaran yang

bermitra dengan perpustakaan sekolah?

“Saya sangat mengapresiasi ada mata pelajaran yang bermitra terhadap

perpustakaan sekolah, saya sih berharapnya kedepan nanti kemitraan ini

terus berjalan gitu. Dan tambah banyak deh yang gabung gitu gurunya

hehe biar bisa lebih berkembang dari segi mana aja deh bagus.”

10. Bagaimana contoh peran pustakawan merespon rencana guru, untuk

melaksanakan program membaca dan kegiatan budaya dalam jangka

panjang?

“Oke, tentunya saya merespon positif. jadi salah satu kemitraan ini

berjalan adalah, contohnya pada saat tugas itu… guru biasanya kasih

tugas dan anak-anak itu hmm gak di perbolehkan melalui internet tapi

harus dari buku. Datang ke perpustakaan membawa kartu penghubungya,

nanti saya paraf. Jadi ya anak-anak mau ga mau ke perpustakaan. Nah

peran perpustakaan ini nantinya yang harus menyediakan buku-buku

yang relevan atau sesuai dengan yang dibutuhkan tadi sebagai bentuk

jangka panjang kemitraan itu.”

11. Apa harapan dan bagaimana peran pustakawan dalam

mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum terkait

pengadaan koleksi?

“Kalo saya sih harapannya kemitraan ini dapat meningkatkan kunjungan

siswa ya. Apa lagi di perpustakaan kan juga ada beberapa komputer, jadi

kan bisa cari informasi lebih mudahlah sesuai dengann mata

pelajarannya. Kalo buat pengadaan koleksinya di sekolah, ya saya selalu

isi form untuk guru terkait buku apa saja yang dibutuhkan dan digunakan

guru-guru. Jadi nanti pas saat guru memberikan tugas ke siswa, buku

yang dibutuhkan itu ada. ya kurang lebih gitulah hmm untuk kemitraan

saat ini untuk guru dan pustakawan.”

12. Menurut bapak, apa kendala yang ada di kemitraan ini?

“Ya gitu gimana mau tambah ngembangin rancangan pelajaran, kan yang

mau joinan baru dua mata pelajaran. Coba kalo banyak pasti tambah

rame perpustakaannya gitu maksudnya.”

Page 130: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

13. Bagaimana upaya pustakawan terkait kurangnya jumlah buku?

“Yaa solusinya sih perpustakaan dengan mengembangkan program

perpustakaan digitan yang ada. yang bisa memberikan layanan e-book

kaya kita pake SliMS kan itu ngebantu banget.”

B. Wawancara dengan Pak Moch. Hidayat, M.Pd (guru matematika)

1. Bagaimana awal mula adanya kemitraan guru dan pustakawan?

“Yaa tentunya pasti ada kesepakatan ya antara bapak, bu wahidah dan

tentunya pak lesdi, hingga bisa terjalin. Kalo ga ada kesepakatan ga mungkin

kana da kemitraan ini kan gitu.”

2. Apa yang mendasari sehingga harus terciptanya program kemitraan ini?

“Ya memang sebetulnya itu harus ada ya di setiap sekolah, karena materi

yang diajarkan oleh guru sangat diperlukan sumbernya dari perpustakaan.

Akhirnya guru juga dapat mengetahui buku apa saja yang sesuai dengan

materi yang diajarkan di kelas itu.”

3. Apakah kemitraan ini bersifat formal atau informal?

“Ya informal karna cuma didasari kesepakatan kan. Berdiskusi gimana nih

caranya mewujudkan adanya kemitraan ini biar siswa rajin ke

perpustakaan.Karna ga semua guru kan ikut, jadi ya menurut bapak

peningkatan siswa bisa dikatakan relatiflah, yang penting kita itu jangan lupa

ya satu tujuan memanfaatkan perpustakaan gitu kan.”

4. Bagaimana bentuk kemitraan antara guru dan pustakawan ini berjalan?

“Kita ada kartu namanya kartunya penghubung, nah itu kita pake sebagai

penghubung seperti ratai antara siswa, guru dan pak lesdi ya.”

5. Bagaimana cara bapak menginformasikan ke perpustakaan sekolah jika

ingin meminjam buku dari sekolah atau lembaga lain?

“Haha itu mah saya tinggal bilang aja ke Lesdi ya, saya lagi butuh buku ini

nanti dia cari.”

Page 131: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

6. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah dalam

mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid lintas

kurikulum?

“Ya seperti yang udah bapak sampaikan tadi, di buatnya kemitraan ini

dengan diskusi sama guru lain ya, dengan pak lesdi juga. Karna sebelumnya

bapak melihat siswa di mata pelajaran apa nih yang sekiranya lemah, seperti

itu dan kebanyakan di matematika ya. Dari situ kita lebih tau nanti mata

pelajaran apa yang harus lebih diajarkan ke siswa pas adanya kemitraan di

perpustakaan kan gitu.”

7. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah dalam

mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan

informasi murid?

“Hmm ya gini biasanya bapak memberikan tugas untuk siswa di dalam kelas

maupun luar kelas, lalu siswa mengunjungi perpustakaan untuk mencari

informasi lebih. Nanti ketika tugasnya sudah selesai dikumpulkan oleh

pustakawan, lalu bapak ambil atau pustakawannya yang menyerahkan ke

bapak. Dan ketika akhir semester bapak lihat kunjungan siswanya dari kartu

penghubung tersebut. Dari situ sebetulnya siswa mengembangkan diri dan

tentunya meningkatkan nilai ya.”

8. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah untuk

mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan

budaya dalam jangka panjang?

“Karena kita sudah terterakan pada kartu tersebut bahwa kunjungan wajib

perpustakaan, maka penggunanya itu yaa dengan cara siswa harus ke

perpustakaan dengan atau tidak adanya tugas dari guru. Nanti siswa masuk

perpustakaan dengan kartu anggotanya dan membawa kartu penghubung

tersebut, lalu di serahkan ke pustakawan kemudian pustakawan tinggal

menulis tanggal dan parafnya di kartu itu. Jadi melalui kartu itu terlihat

yakan berapa kali siswa berkunjung ke perpustakaan. Dengan atau tidak

adanya tugas dari guru, tapi sih yang lebih sering kalo ada tugas yang

diberikan oleh guru ya.”

9. Menurut bapak, apa kendala yang ada di kemitraan ini ?

“Ya itu tadi kendalanya ya mungkin karenakan kemitraan ini kan informal,

cuma didasari kesepakatan aja, terus nih kan peningkatan siswanya yang

berkunjung juga kadang tar banyak kadang tar biasa lagi.”

Page 132: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

10. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

“Yaitu tadi dengan adanya di buat kartu penghubung, diharapkan siswa

selalu berkunjung ke perpustakaan dengana atu tidak adanya tugas dari guru.

Nanti kan kita lihat dari kartu penghubung itu siapa yang paling rajin ke

perpustakaan akan ketauan kan ya.”

C. Wawancara dengan Ibu Wahidah Nurhasanah, M.Pd (guru bahasa

Indonesia)

1. Bagaimana awal mula adanya kemitraan guru dan pustakawan di

SMAN 9 Tangerang Selatan?

“Hahaha awalnya itu pak dayat ngajakin saya, bilang katanya gimana

nih biar perpustakaan rame terus. Kita juga diskusiin ke guru yang lain,

ke pak lesdi juga. Tapi akhirnya yang joinan itu cuma ibu sama pak

Dayat.”

2. Apa yang mendasari sehingga harus terciptanya program kemitraan

ini?

“Hmm… karena para guru ingin perpustakaan dimanfaatkan sebaik

mungkin, tidak hanya sebagai tempat istirahat saja.”

3. Apakah kemitraan ini bersifat formal atau informal?

“Kemitraan yang terbentuk disini itu formal sih engga ya, karena kan

kalo formal itu kemitraannya sudah mencangkup dengan lembaga lain.

Tidak hanya didalam sekolah saja, tidak hanya satu lembaga gitu.”

4. Bagaimana bentuk kemitraan antara guru dan pustakawan ini

berjalan?

“Bentuk kemitraannya itu adalah guru dan pustakawan membuat kartu,

sebut saja kartu penghubung ya. Itu kita fungsikan untuk siswa sebagai

penghubung antara siswa dengan pustakawan, dan pustakawan dengan

guru. Jadi saling berkisambungan antara siswa, guru, dan pustakawan

sekolah.”

5. Bagaimana cara ibu menginformasikan ke perpustakaan sekolah jika

ingin meminjam buku dari sekolah atau lembaga lain?

“Tentunya saja bicara ya ke pak lesdi, dia kan pustakawan yang serba

bisa ya dalam segala hal termasuk pengadaan buku yang ga ada.”

Page 133: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

6. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah dalam

mengembangkan, melatih dan mengevaluasi pembelajaran murid

lintas kurikulum?

“Hmm ibu memahami sekali ya murid membutuhkan penambahan nilai,

dan ibu melihat kalo pemanfaatan perpustakaan bagus untuk dimasukan

ke dalam mata pelajaran ibu kan bahasa Indonesia tuh yambung. Tapi

kalo nilai siswa mah Alhamdulillah bahasa Indonesia rata-rata bagus sih

ya, paling ibu buat penambahan nilai aja kalo mereka pada ke

perpustakaan. Tugas jugalah ya pastinya itu mah.”

7. Bagaimana kemitraan guru dan pustakawan sekolah dalam

mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan

informasi murid?

“Saya mencoba menjelaskan tentang bagaimana pentingnya

perpustakaan kepada siswa, peran ibu disini membantu mempromosikan

perpustakaan melalui tugas yang diberikan ke siswa. jadi pengetahuannya

ga sekedar di dalam kelas aja.”

8. Menurut ibu, apa kendala yang ada di kemitraan ini?

- “Ya kendalanya sih biasanya ya itu emang minat baca kita ini kan

rendah banget, terus anak-anak kadang masih ada aja yang males ke

perpustakaan.”

-“Kendalanya buku juga pernah sih, misalkan siswanya ada 40an,

sedangkan setiap siswa harus membaca buku yang sama. Eh ternyata

bukunya cuma ada 10 atau 20an aja.”

9. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

“Setiap kenaikan atau ketika gladi resik kelulusan, kita selalu

memberikan reward kepada siswa yang rajin mengunjungi perpustakaan.

Pemberian reward kepada dilihat dari kartu penghubung tersebut. Jadi

selain bisa untuk menambahkan nilai pada mata pelajaran, kartu itu juga

bisa diartikan penghargaan atau hadiah. Dengan bertujuan agar siswa

yang lainnya menjadi senang, giat semangat dan lebih rajin dalam

belajar di sekolah. Tentunya pemberian reward akan sangat

mempengaruhi kepada mereka (siswa) yang masih belajar di sekolah. Kan

pasti senang ya litany dan mempunyai kebanggaan tersendiri pada siswa-

siswa lainnya.”

Page 134: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

Wawancara Susulan dengan Liandu Rohim (siswa 12 IPA 1)

1. Seberapa penting perpustakaan sekolah menurut anda sebagai siswa?

“Menurut saya pribadi sangatlah penting ya, karena kita bisa membaca

buku-buku yang sudah tersedia di perpustakaan. Dan bisa mengerjakan

tugas disana juga, karena kan cari informasi itu gak selalu lewat media

sosial hehe.”

2. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

mengerjakan pekerjaan rumah (PR)?

“Yaa ngerjain aja gitu di perpustakaan, karna saya pribadi sih

sebenernya lebih suka mengerjain PR di perpustakaan sekolah, soalnya

kan kadang tugas yang dikasih sama guru saya berkesinambungan

dengan apa yang ada di buku perpustakaan itu.”

3. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

mengerjakan tugas kelompok?

“Hmm iya dulu sih pas awal adanya kemitraan kita suka di suruh

penugasan berkelompok, bawa kartu penghubungnya. Terus di mencari

isinya di perpustakaan, soalnya kan kita ga boleh cari lewat handphone.”

4. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

mencari dan menggunakan informasi, apakah adanya kemitraan ini

pengaruh pada KBM ?

“Menurut saya pribadi sih ada atau ga adanya kemitraan yang terjalin

antara guru dengan pustakawan, pemanfaatan perpustakaan sebagai

pencarian informasi sangatlah penting ya. Tapi sih maksudnya hmm lebih

baguslah dibikinnya kemitraan ini kan jadi koleksi perpustakaannya juga

agak lebih banyak ya. Tapi kalo yang lebih mengarah pada KBM, kadang

bukunya dikit hehe.”

5. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

membuat laporan dan karya untuk disajikan di depan guru?

“Haha iya kita baru bikin kemarin di perpustakaan namanya akar pohon,

tapi tuh isinnya akar matematika hmm itu maksudnya rumusan

matematika. Ya biar kita kalo kesitu belajarnya langsung liat ke pohon itu

deh, biar pada ga males ke perpustakaan hehe.”

Page 135: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

6. Adakah kendala yang menghambat pemanfaatan di perpustakaan?

“paling dari koleksinya aja dibanyakin hehe.”

D. Wawancara Susulan dengan Mufan Qufthan (siswa 11 IPS 3)

1. Seberapa penting perpustakaan sekolah menurut anda sebagai siswa?

“Sangatlah penting bagi saya, soalnya perpustakaan tempat banyak buku

dan koleksi lainnya untuk siswa.”

2. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

Mengerjakan pekerjaan rumah (PR)?

“Iya kadang-kadang saya ngerjain PR di perpustakaan, banyaklah

referensinya, ada pak Lesdi juga kan di sana jadi bisa sambil tanya-tanya

hehe.”

3. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

mengerjakan tugas kelompok?

“Iya berkelompok tapi makin kesini sih paling kesadaran dari masing-

masing siswanya aja. Soalnya kan harus kunjungan dari kartu

penghubungnya itu tuh yang dikasih sama pak guru, tapi bukunya suka

kurang.”

4. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

mencari dan menggunakan informasi, apakah adanya kemitraan ini

pengaruh pada KBM ?

“Hmm ya ngaruh dong ya sama KBM, nilai saya jadi ada tambahannya

kalo suka ke perpustakaan cari-cari buku, ngerjain tugas gitu deh. Tapi

ya kalo ga ke perpustakaan sekarang juga gapapa sih cuma ya ga ada

penambahan nilai aja gitu.”

5. Bagaimana cara siswa memanfaatkan perpustakaan dalam hal

membuat laporan dan karya untuk disajikan di depan guru?

“Karya sih kemarin ada pohon rumus di perpustakaan.”

6. Adakah kendala yang menghambat pemanfaatan di perpustakaan?

“pernah bukunya kurang, gimana sih jadi kaya satu buku kadang berdua,

bertiga. Jadi kadang rebutan siapa yang dating lebih cepet ke

perpustakaan biar kedapetan haha”

Page 136: PERANAN KEMITRAAN PUSTAKAWAN DAN GURU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42196/1/Fulltext.pdf · Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi informan

BIODATA PENULIS

DIVA AGRIPINA LOKA. Lahir di Jakarta pada tanggal 2

Januari 1995, anak kedua dari Bapak Sri Hutomo dan Ibu

Suprapti. Penulis bertempat tinggal di Jombang, Ciputat,

Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan TK Islam

Al-Muhajirin Pondok Pucung pada tahun 2000, Sekolah

Dasar pada tahun 2006 di SDN Jombang 1 Ciputat, Sekolah

Menengah Pertama di SMPN 6 Tangerang Selatan pada

tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 9 Tangerang Selatan pada tahun

2012. Kemudian penulis melanjutkan menempuh pendidikan pada jenjang (S1)

Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012. Penulis menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi berjudul

―Peranan Kemitraan Pustakawan dan Guru Dalam Pemanfaatan Perpustakaan Oleh

Para Siswa di SMAN 9 Tangerang Selatan.‖ Penulis juga melakukan praktik Kerja

Lapangan di Perspustakaan Nasional Republik Indonesia selama 1 bulan.